PENDAHULUAN
1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
1.1.1. Gambaran umum Organisasi
Pajak Daerah merupakan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang memberikan
kontribusi besar bagi Penerimaan Daerah Kota Bandung. Dasar normatif dalam
pengelolaan pajak daerah adalah Undang-undang No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah. Lahirnya undang-undang tersebut bertujuan
memberikan kepastian hukum melalui penerapan closed-list pungutan daerah serta
memperbaiki pengelolaan pajak daerah melalui pengaturan yang jelas tentang
pemanfaatan hasil pungutan daerah.
a. Pajak Hotel
b. Pajak Restoran
c. Pajak Hiburan
d. Pajak Parkir
e. Pajak Penerangan Jalan
f. Pajak Bea perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
g. Pajak Reklame
h. Pajak Air Tanah
i. Pajak Bumi dan Bangunan
1
dipandang sebagai suatu pendekatan, metoda atau teknik pemanfaatan sumber daya
manusia, dan atau teknologi untuk mencapai suatu tingkat kinerja melalui
hubungan yang efektif antara sumber daya manusia, teknologi dan lingkungannya.
2
Makna Logo BPPD Kota Bandung:
Lambang kota Bandung ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota besar Bandung
tahun 1953, tertanggal 8 Juni 1953, yang diperkuat dengan Keputusan Presiden
tertanggal 28 april 1953 No. 104 dan diundangkan dalam Berita Propinsi Jawa Barat
tertanggal 28 Agustus 1954 No. 4 lampiran No. 6.
Lambang tersebut bertokoh PERISAI yang berbentuk JANTUNG. Perisai
tersebut terbagi dalam dua bagian oleh sebuah BALOK- LINTANG mendatar
bertajuk empat buah, yang berwarna HITAM dengan pelisir berwarna
PUTIH(PERAK) pada pinggir sebelah atasnya:
Di bawah perisai itu terlukis sehelai PITA berwarna KUNING (EMAS) yang
melambai pada kedua ujungnya, Pada pita itu tertulis dengan huruf-huruf besar latin
berwarna HITAM amsal dalam bahasa KAWI, yang berbunyi GEMAH RIPAH
WIBAWA MUKTI.
Sebagai tokoh lambang itu diambil bentuk perisai atau tameng, yang dikenal
kebudayaan dan peradaban sebagai senjata dalam perjuangan untuk mencapai
sesuatu tujuandengan melindungi diri. Perkakas perjuangan yang demikian itu
dijadikan lambang yang mempunyai arti menahan segala mara bahaya dan
kesukaran.
3
1.1.4. Struktur Organisasi BPPD Kota Bandung
4
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai tugas pokok dan
fungsinya.
Berikut deskripsi jabatan dari BPPD Kota Bandung:
a. Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, mengkordinasikan,
melaksanakan kerjasama, memfasilitasi dan mengendalikan pelaksanaan dan
pengelolaan pendapatan.
b. Sekretariat
Secretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dinas di
bidang pelayanan administrasi umum, kepegawaian, program, dan keuangan;
untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, secretariat
mempunyai fungsi :
1) Pelaksanaan penyusunan rencana kegiatan kesekretariatan.
2) Pelaksanaan kesekretariatan Dinas yang meliputi administrasi umum dan
kepegawaian, program, dan keuangan.
3) Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan perencanaan, evaluasi, dan
pelaporan serta kegiatan Dinas.
4) Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan laporan kegiatan secretariat.
c. Bidang Perencanaan
Bidang Perencanaan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
dinas di bidang perencanaan. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana
dimaksud tersebut, Bidang Perencanaan mempunyai fungsi :
1) Perencanaan dan penyusunan program di bidang data dan potensi pajak,
program serta analisa dan pelaporan.
2) Pelaksanaan dan penyusunan petunjuk teknis dan bahan kebijakan data dan
potensi pajak, program serta analisa dan pelaporan.
3) Pelaksanaan di bidang data dan potensi pajak, program serta analisa dan
pelaporan.
4) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan di bidang data dan potensi pajak,
program serta analisa dan pelaporan.
5
d. Bidang Pajak Daerah
Bidang Pajak Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Dinas di bidang pajak daerah. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana
dimaksud, Bidang Pajak Daerah mempunyai fungsi :
1) Perencanaan dan penyusunan program di bidang pelayanan dan pengaduan,
penetapan dan pembukuan serta penagihan.
2) Pelaksanaan dan penyusunan petunjuk teknis dan bahan kebijakan
pelayanan dan pengaduan, penetapan dan pembukuan serta penagihan.
3) Pelaksanaan di bidang pelayanan dan pengaduan, penetapan dan
pembukuan serta penagihan.
4) Evaluasi dan pelaporan pelaksanaan di bidang pelayanan dan pengaduan,
penetapan dan pembukuan serta penagihan.
e. Bidang Pengendalian
Bidang Pengendalian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas Dinas di bidang pengendalian. Untuk melaksanakan tugas pokok
sebagaimana dimaksud, Bidang Pengendalian mempunyai fungsi :
1) Perencanaan dan penyusunan program di bidang pembinaan
internal, pengawasan dan pemeriksaan serta penyuluhan, evaluasi
dan monitoring.
2) Pelaksanaan dan penyusunan petunjuk teknis dan bahan kebijakan
pembinaan internal, pengawasan dan pemeriksaan serta
penyuluhan, evaluasi dan monitoring.
1.2. Latar Belakang Masalah
Birokrasi atau bisa juga disebut sebagai intstrumen yang kedudukannya melekat
dan tidak bisa dipisahkan dari suatu negara, adalah suatu organisasi yang memiliki
rantai komando dengan berbentuk piramida yang dirancang untuk melayani
kebutuhan masyarakat dan untuk tercapainya visi dan misi pemerintah dan Negara.
Seperti yang tertera dalam UU Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara bahwa dalam rangka mewujudkan pelaksanaan reformasi
birokrasi, Aparatur Sipil Negara yang berkewajiban dalam mengelola dan
mengembangkan dirinya dan wajib mempertanggungjawabkan kinerjanya, serta
mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu
6
menjalankan peran sebagai unsur pemersatu persatuan dan kesatuan bangsa
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. Setiawan (2014: 5) Menjelaskan bahwa, “birokrasi dapat didefinisikan
sebagai keseluruhan organisasi pemerintah, yang menjalankan tugas-tugas Negara
dalam berbagai unit organisasi pemerintah dibawah presiden dan Lembaga-
lembaga Non Departemen, baik di tingkat pusat maupun di daerah seperti di tingkat
Propinsi, Kabupaten, dan Kecamatan, bahkan pada tingkat Kelurahan dan Desa”.
7
suatu bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia
dalam suatu organisasi perusahaan”. Kepuasan yang dimiliki masyarakat
merupakan sebuah pencapaian dari produktivitas kerja tinggi yang dilakukan oleh
pelayan masyarakat disetiap instasi pemerintah. Menurut Fahmi (2016: 1),
“Pemimpin memiliki peran besar dalam mengarahkan orang-orang yang berada di
organisasi untuk mencapai tujuan yang di harapkan, termasuk memikirkan
bagaimana memiliki manajemen sumber daya manusia (MSDM) yang mampu
bekerja secara efektif dan efisien. Memang sudah menjadi tujuan umum bagian
MSDM untuk mampu memberikan kepuasan kerja yang maksimal kepada pihak
manajemen perusahaan yang lebih jauh mampu membawa pengaruh pada nilai
perusahaan baik secara pendek maupun jangka panjang”.
8
proses psikologis dalam diri seseorang akan dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Faktor-faktor tersebut dapata dibedakan atas faktor intern dan ekstern yang berasal
dari karyawan”. Faktor intern yang dapat mempengaruhi pemberian motivasi pada
seseorang antara lain adalah keinginan untuk dapat hidup layak, keinginan untuk
memiliki, keinginan untuk memperoleh penghargaan, keinginan untuk memperoleh
pengakuan, keinginan untuk berkuasa. Lalu ada faktor-faktor ekster yang meliputi
kondisi lingkungan kerja, kompensasi yang memadai, supervisi yang baik, adanya
jaminan pekerjaan, status dan tanggung jawab, peraturan yang fleksibel.
9
TABEL 1.1
REKAP KEHADIRAN PEGAWAI BPPD KOTA BANDUNG
PERIODE FEBRUARI - APRIL 2018
PAD 1 79 82,8% 80,1% 81,4% 11,3% 13,5% 14,5% 5,9% 5,4% 4,3%
PAD 2 39 85% 85,5% 87,2% 10,3% 11,2% 6,9% 4,7% 3,3% 6,5%
Bidang
17 80,3% 80,9% 81,5% 16,9% 12,8% 13,4% 2,8% 6,3% 5,1%
Perencanaan
Bidang
Pengendalia 41 80,3% 83,3% 87,8% 18% 12,6% 8,4% 1,7% 4,1% 3,6%
n
80,11
Sekretariat 40 80,4% 80,1% 13,8% 13,1% 11,5% 5,8% 6,8% 8,7%
%
81,07 3,07
UPT Selatan 19 83,7% 85% 14,2% 15,9% 11,5% 2,1% 3,5%
% %
UPT Tengah 19 85,9% 83,5% 76,9% 10,2% 13,7% 17,8% 3,9% 2,8% 4,8%
81,11 14,03
UPT Timur 19 83,1% 82,4% 14,7% 17,7% 2,2% 1,2% 3,2%
% %
UPT Utara 21 83,8% 82,2% 84,3% 10,4% 13,7% 5,2% 5,8% 4,1% 10%
81,03 83,09
UPT Barat 20 80,4% 17% 19,1% 6% 2% 0,5% 1%
% %
10
Persentase kehadiran tepat waktu sekretariat mengalami fluktuasi pada Februari
80,4% menurun menjadi 80,1% pada Maret dan meningkat 80,11% pada April.
Selanjutnya kedatangan tepat waktu UPT Tengah mengalami penurunan 76,9%
pada bulan April dari sebelumnya 83,5% pada bulan Maret dan 85,9% pada bulan
Februari. Selanjutnya keterlambatan divisi bidang pengendalian mengalami
peningkatan 18% pada bulan Februari menjadi 12,6% bulan Maret dan 8,4% bulan
April. Keterlambatan divisi PAD 1 mengalami penurunan 11,3% pada bulan
Februari meningkat 13,5% pada bulan Maret dan 14,5% pada April. Selanjutnya
pada divisi UPT Utara persentase tidak hadir seharipun sebesasar 5,8% pada bulan
Februari menurun 4,1% pada Maret dan kembali meningkat pada April sebesar
10%. Masih banyaknya tingkat ketidakhadiran, keterlambatan bahkan tidak hadir
sehari penuh perbulannya menandai kurangnya semangat kerja pegawai yang
seharusnya sebagai aparatur Negara yang memiliki tugas melayani masyarakat
dapat bekerja tepat waktu dan tidak menunda nunda pekerjaan. Hal ini menunjukan
masih rendahnya motivasi pegawai yang dapat berimplikasi pada tercapai tidaknya
target Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah Kota Bandung karena kurangnya
perhatian pegawai terhadap kedisiplinan kerja.
Berlaku hukum sebab akibat antara motivasi kerja dengan semangat bekerja
yaitu dengan motivasi kerja yang tinggi, pegawai akan bekerja lebih giat dalam
melaksanakan pekerjaannya. Sebaliknya dengan motivasi yang rendah pegawai
tidak mempunyai semangat bekerja, mudah menyerah, dan kesulitan dalam
menyelesaikan pekerjaan Menurut Jex dalam Fattah (2017:63) menyatakan bahwa
“kepuasan kerja pada dasarnya merupakan perasaan positif karyawan yang
berpengaruh terhadap pekerjaan atau situasi pekerjaan”. Maka dapat disimpulkan
bahwa motivasi kerja karyawan merupakan sesuatu yang mendorong karyawan
untuk melakukan sesuatu yang berguna bagi perusahaan atau organisasi. .
11
Ketika menilai motivasi kerja suatu instasi pemerintah dilihat dari perbandingan
target dan capaiannya. Tabel 1.2 menunjukan perbandingan target, realisasi, dan
capaian pendapatan pajak tahun 2015-2017:
TABEL 1.2
PERBANDINGAN TARGET DAN REALISASI TAHUN 2016-2018
Persentse
Tahun Target Realisasi Selisih
selisih
12
120%
78.22%
80%
60%
40%
20%
0%
2015 2016 2017
13
Untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan maka dilakukan suatu analisis
terhadap faktor-faktor yang menyebabkan meningkatnya motivasi kerja yang
berdampak pada pencapaian target tersebut. Dengan latar belakang penelitian ini,
peneliti merasa tertarik untuk meneliti lebih dalam mengenai permasalahan tersebut
dengan judul penelitian “Analisis faktor motivasi kerja Pegawai di Badan
Pengelolaan Pendapatan Daerah Kota Bandung”
1.3.Identifikasi Masalah
Dalam uraian latar belakang yang peneliti kemukakan, maka perumusan masalah
terhadap penelitian ini adalah “Apa saja faktor-faktor motivasi kerja pada BPPD
Kota Bandung?”
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui kondisi-kondisi ke 14 faktor dan
faktor-faktor motivasi kerja apa saja yang dominan di BPPD Kota Bandung.
1.5. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat yang dapat dilihat secara teoritis dan praktis.
Berikut ini adalah manfaat teoritis dan praktis:
1.5.1. Aspek Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan untuk menambah
pengetahuan keilmuan terutama dalam bidang sumber daya manusia, khususnya
yang terkait dengan motivasi kinerja pegawai. Serta dengan adanya penelitian ini
maka dapat digunakan sebagai salah satu bahan rujukan bagi penelitian berikutnya.
1.5.2. Aspek Praktis
Hasil dari penelitian Analisis faktor- faktor motivasi kerja pada BPPD Kota
Bandung ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan masukan bagi
pihak kantor BPPD Kota Bandung untuk dapat lebih meningkatkan motivasi dan
produktivitas kerja.
1.6. Sistematika Penelitian
Sistematika penelitian bertujuan untuk memberikan gambaran tentang penelitian
yang dilakukan dan memiliki keterkaitan hubungan antara satu dengan lainnya,
sistematika penyajian penelitian ini adalah sebagai berikut:
14
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian,
perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penlitian, dan sistematika
penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi uraian mengenai literatur penelitian terdahulu yang pernah dilakukan
oleh peneliti lain sebelumnya, landasan teori yang menguraikan teori-teori yang
menguatkan penelitian, kerangka pemikiran penelitian serta batasan penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini dijelaskan mengenai jenis penelitian yang akan dilakukan serta
penjelasan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Selain
itu bab ini juga berisi mengenai variabel operasional, tahapan penelitian, populasi
dan sampel, pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas, dan teknik analisis
data.
15