Anda di halaman 1dari 150

BNPB

BUKU PEDOMAN
LATIHAN KESIAPSIAGAAN BENCANA

MEMBANGUN KESADARAN,
KEWASPADAAN
DAN KESIAPSIAGAAN
DALAM MENGHADAPI
BENCANA
BNPB
Direktorat Kesiapsiagaan
Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan
Badan Nasional PenanggulanganBencana
â 2017
BUKU PEDOMAN
LATlHANKESAPSAGAANBENCANA

MEMBANGUN KESADARAN,
KEWASPADAAN
DANKESIAPSIAGAAN
DALAM MENGHADAPI
BENCANA
Tim Penyusun

Pengarah:
B.WisnuWidjaja
MediHerlianto

Penulis:
Eny Supartini
Novi Kumalasari
Dian Andry
Susilastuti
Indah Fitrianasari
JimmyTarigan
AntonAgusHaryanta
Raditya Nugi

Editor:
Novi Kumalasari
Susilastuti
Jimmy Tarigan
Tasril Mulyadi

Design Tata Letak:


Mohammad Alfat
Santi Ariska
SetoKuncoro

EdisiCetakI,Maret2017
Edisi Cetak II (Revisi), April 2017
KATA SAMBUTAN
Saya menyambut baik dengan diterbitkannya “Pedoman Latihan
Kesiapsiagaan Bencana” dalam rangka memperingati 10 tahun
lahirnya Undang-Undang Penanggulangan Bencana No. 24 tahun
2007padatanggal26April2017.Latihanmerupakanelemenyang
sangatberperanpentinguntukmembangunkesadaran,kewaspadaan
dankesiapsiagaandalammenghadapibencana.

Dengan diterbitkannya buku pedoman ini diharapkan dapat


membantu seluruh pihak yang merencanakan dan melaksanakan
latihan kesiapsiagaan dan dapat menjadi acuan yang mudah
dimengerti dan diaplikasikan saat latihan.

Akhirkata,sayamengucapkanterimakasihyangtakterhinggakepada
seluruhtimpenyusunbukupedomaniniyangdenganpenuhdedikasi
telahmenyelesaikanhasilkaryayangsangatbergunabagipemangku
kepentinganpenanggulanganbencana.Tidaklupajugasayaucapkan
terima kasih kepada seluruh narasumber yang telahmemberikan
kontribusinyadalampenyelesaianbukuini.Semogabukuinidapat
berguna bagi kita semua dalam rangka membangun kesadaran,
kewaspadaandankesiapsiagaanmenghadapibencana.

Jakarta, Maret 2017


Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan

B. Wisnu Widjaja

iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segalaberkahdanrahmatNya,sehinggapenyusunan“BukuPedoman
Latihan Kesiapsiagaan Bencana” dapat diselesaikan. Kesiapsiagaan
merupakan hal yang penting dan harus dibangun pada setiap
tingkatkelompokdimasyarakat.Pengalamanmenunjukkanbahwa
kehancuranakibatbencanadapatsecaradrastisdikurangijikasemua
oranglebihsiapmenghadapibencana.

Penerbitan buku ini sebagai bentuk tanggungjawab kami selaku


penyelenggara penanggulangan bencana untuk berbagi
ilmupengetahuandaninformasikebencanaandalamrangkamewujudka
n konsep pengurangan risiko bencana serta untuk meminimalisir
korbandaribencanayangtidakpernahterdugadatangnya.

Berbagiinformasikebencanaankepadaseluruhkomponenbangsa
merupakan wujud nyata BNPB dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya sesuai Undang-Undang No 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana. Harapan kami semoga melalui media
ini tercipta masyarakat Indonesia yang selalu siap dan tangguh
menghadapibencana.

Kamimengucapkanterimakasihkhususnyauntukuntukparapenulis
serta kepada pihak-pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu
persatu,namunmerekatelahmemberikansumbanganpemikiran
dan pengalaman yang sangat berharga dalam penyusunan buku
pedoman ini. Mohon maaf atas segala kekurangan yang tersaji.
SemogabukuinidapatbermanfaatbagimasyarakatIndonesiadalam
rangkameningkatkankesadaran,kewaspadaandankesiapsiagaan
masyarakat pemangku kepentingan menghadapi ancamanbencana.

iv
Disampingitupenulisberharapbukuinidapatmenjadireferensiuntuk
meningkatkanpartisipasi,danmembangunbudayagotongroyong,
kerelawanan serta kedermawanan para pemangku kepentingan baik
ditingkatpusatmaupundaerah.

Jakarta, Maret 2017


Direktur Kesiapsiagaan

Medi Herlianto

v
vi
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL
BUKU PEDOMAN LATIHAN KESIAPSIAGAAN BENCANA NASIONAL

DAFTAR ISI
Halaman
I PENDAHULUAN
A. MaksuddanTujuan. .................................................................. 13
B. GambaranUmumLatihanKesiapsiagaan. ..........................................15
1. DefinisiLatihanKesiapsiagaan. ................................................. 15
2. Jenis-JenisLatihanKesiapsiagaan. ............................................ 15
3. Kelompok RentandanDisabilitas .............................................. 16
II. MANAJEMEN KESIAPSIAGAANBENCANA
A. TahapPerencanaan. .................................................................21
B. TahapPersiapan. .....................................................................24
C. TahapPelaksanaan. ................................................................. 25
D. TahapEvaluasidanRencanaPerbaikan. .......................................... 26
III. LATIHAN EVAKUASIMANDIRI
A. Potensi BencanadiIndonesia. ..................................................... 28
B. AktivitasSirine-PeringatanDini. .................................................. 28
C. LatihanEvakuasiBencanaGempaBumi. .......................................... 35
D. Latihan EvakuasiBencanaTsunami. .............................................. 53
E. LatihanEvakuasiBencanaKebakaranGedung/Pemukiman. ...................61
F. Latihan EvakuasiBencanaBanjir .................................................. 74
G. LatihanEvakuasiBencanaGerakanTanah/Longsor ..............................83
H. LatihanEvakuasiBencanaLetusanGunungApi. ...................................90
IV. JENISBENCANALAINNYADANLAYANANPERINGATAN
A. Kebakaran HutandanLahan. ...................................................... 96
B. CuacaEkstrem. ..................................................................... 102
C. Kekeringan. ........................................................................ 108
D. PenyakitMenular ................................................................... 114
E. JenisRambudanPapanInformasiBencana. ...................................... 117
F. KearifanLokal ....................................................................... 121
V. INFORMASIPENDUKUNGUNTUKPERSIAPANKEDARURATANBENCANA
A. NomorPanggilanDaruratdiIndonesia. ........................................... 128
B. PertolonganDaruratBencana..................................................... 129
C. RelawanPenanggulanganBencana. .............................................. 132
DAFTARPUSTAKA. ......................................................................... 139
LAMPIRAN. .................................................................................. 140

vii
vi
ii
BUKU PEDOMAN LATIHAN KESIAPSIAGAAN BENCANA NASIONAL
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

I. PENDAHULUAN

Pulau-pulaudiIndonesiasecarageografisterletakpadapertemuan3lempeng
tektonikdunia,yaitulempengAustralasia,lempengPasifik,lempengEurasiaserta
Filipina.HalinimenyebabkanIndonesiarentansecarageologis.Disampingitu,
kuranglebih5.590daerahaliransungai(DAS)yangterdapatdiIndonesia,yang
terletakantaraSabangdanMerauke,mengakibatkanIndonesiamenjadisalahsatu
negarayangberisikotinggiterhadapancamanbencanagempabumi,tsunami,
deretanerupsigunungapi(129gunungapiaktif),dangerakantanah.

Selainitu,iklimdiIndonesiasangatdipengaruhiolehlokasidankarakteristik
geografis yang membentang antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia.
Indonesiamemiliki3polaiklimdasar:monsunal,khatulistiwa,dansistemiklim
lokalyangmenyebabkanperbedaanpolacurahhujanyangdramatis.Kondisi
tersebutsemakinkomplekslantarantantangandampakpemanasanglobaldan
pengaruhperubahaniklim,sepertikenaikansuhutemperaturdanpermukaanair
lautpadawilayahIndonesiayangberadadigariskhatulistiwa.Halinicenderung
menimbulkantingginyapotensiterjadiberbagaijenisbencanahidrometeorologi,
seperti banjir, banjir bandang, kekeringan, cuaca ekstrem, gelombangekstrem,
abrasi,sertakebakaranhutandanlahan(karhutla).

10
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Berdasarkanhasilkajianrisikobencanatahun2015yangdisusunolehBNPB(inarisk.
bnpb.go.id),potensijumlahjiwaterpaparrisikobencana,jumlahkerugianfisik,
ekonomi,danlingkungan,berkategorisedang-tinggiyangtersebardi34provinsi,
perjenisancamanbencanaadalahsebagaiberikut:
o Limajenisbencanadenganjiwaterpapartertinggiadalah:cuacaekstrem
(putingbeliung)sebanyak244jutajiwa,diikutikekeringansebesar228juta
jiwa,danbanjirsebanyak100jutajiwa,lalugempabumisebesar86juta
jiwa,danbencanatanahlongsorsebesar14jutajiwa.
o Sedangkan untuk potensi kerusakan dan kerugian fisik dan ekonomi
tertinggi untuk ancaman gempa bumi sebesar 648.874 triliun,potensi
kerusakan dan kerugian fisik dan ekonomi banjir serta banjirbandang
sebesar376.886triliun,dantanahlongsorsebesar78.279triliun,sedangkan
kekeringansebesar192.737triliun.
o Selainitu,untukpotensidampaklingkungantertinggiadalahancaman
bencanakekeringan63jutahektar,diikutiolehbencanakebakaranhutan
danlahan42jutahektar,dantanahlongsorsebesar41jutahektar.
o Diluarkejadianfaktualtesebut,BNPBtelahmenyiapkanpetarisikobencana
yang dapat menjelaskan jiwa terpapar, kerugian fisik, kerugianekonomi,
dankerugianlingkunganyangmungkindapatterjadi.

Semuaorangmempunyairisikoterhadappotensibencana,sehinggapenanganan
bencana merupakan urusan semua pihak (everybody’s business). Oleh sebab
itu,perludilakukanberbagiperandantanggungjawab(sharedresponsibility)
dalampeningkatankesiapsiagaandisemuatingkatan,baikanak,remaja,dan
dewasa.SepertiyangtelahdilakukandiJepang,untukmenumbuhkankesadaran
kesiapsiagaanbencana.

Gambaran tren bencana global ke depan juga cenderung akan meningkat


karenapengaruhbeberapafaktor,seperti1)Meningkatnyajumlahpenduduk,2)
Urbanisasi,3)Degradasilingkungan,4)Kemiskinan,dan5)Pengaruhperubahan
iklimglobal.

Secaraumum,faktorutamabanyaknyakorbanjiwa,kerusakan,dankerugianyang
timbulakibatbencanaadalahmasihkurangnyapemahamandankesadaran

11
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

masyarakatsertapelakupengelolasumberdayahayatidanlingkunganterhadap
risikobencanadiwilayahnya.Selainitu,dukunganmitigasistrukturalyangbelum
memadaijugamenjadifaktortakterpisahkan.Halinimengakibatkankesadaran,
kewaspadaan, dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana masih
sangatkurang.

Belajar dari pengalaman beberapa negara maju yang rawan bencana seperti
Jepang, Amerika Serikat, Jerman, Korea Selatan, dan beberapa negara diEropa,
bahwasecaraumum,kesadaran,kewaspadaandankesiapsiagaantelahtumbuh
sertaberkembangmelaluipelatihansecarateratur.

Latihan Kesiapsiagaan Bencana: Siap, untuk Selamat!

HasilsurveidiJepang,padakejadiangempaGreatHanshinAwaji1995,menunjukkan
bahwa presentase korban selamat disebabkan oleh Diri Sendiri sebesar 35%,
AnggotaKeluarga31,9%,Teman/Tetangga28,1%,OrangLewat2,60%,TimSAR
1,70%,danlain-Lain0,90%.Berdasarkanilustrasitersebut,sangatjelasbahwa
faktoryangpalingmenentukanadalahpenguasaanpengetahuanyangdimiliki
oleh“dirisendiri”untukmenyelamatkandirinyadariancamanrisikobencana.
Kemudian,diikutiolehfaktorbantuananggotakeluarga,teman,bantuanTim
SAR,dandisekelilingnya.Maka,edukasiuntukmeningkatkanpemahamanrisiko
berdesain tema Latihan Kesiapsiagaan Bencana Siap, Untuk Selamat!merupakan
pesanutamabersamayangakandidorongdalamprosespenyadaran(awareness)
dalampeningkatankemampuandirisendiri.

Prosespenyadarantersebutbergunaagarsetiaporangdapatmemahamirisiko,
mampumengelolaancamandan,padagilirannya,berkontribusidalammendorong
ketangguhanmasyarakatdariancamanbahayabencana.Disampingitu,kohesi
sosial,gotongroyong,dansalingpercayamerupakannilaiperekatmodalsosial
yangtelahterujidanterusdipupuk,baikkemampuanperorangandanmasyarakat
secarakolektif,untukmempersiapkan,merespon,danbangkitdariketerpurukan
akibatbencana.

12
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Sebagaisuatuprosesketahanansosialdanbudayasadarbencanadalamjangka
panjang, ketangguhan masyarakat (Bene et al, 2012) menyasar tiga elemen
ketangguhan,yaitu:kapasitasmeredamancaman(absorptive)yangmenghasilkan
persistensi, kemampuan beradaptasi (adoptive) yang menghasilkan penyesuaian
perlahandanberjangkapanjang,dankapasitasbertransformasi(transformative)
yangmenghasilkanrespon-respontransformasional.

Salah satu upaya mendasar untuk meningkatkan kewaspadaan dankesadaran


menumbuhkanbudayasiagaadalahmelaluilatihankesiapsiagaan.Jenis-jenis
latihankesiapsiagaanyangdapatdilakukanantaralain(i)AktivasiSirinePeringatan
Dini,(ii)LatihanEvakuasiMandiridiSekolah/Madrasah,RumahSakitSiagaBencana,
gedungbertingkat,danpemukiman.(iii)UjiTerapTempatPengungsianSementara/
AkhirseIndonesia.Latihankesiapsiagaanyangdilaksanakansecarakhusus,juga
melibatkankelompokrentan,sepertianak-anak,kaumlansiadantuna-wisma
(homeless),parapenyandangdisabilitasdanorangberkebutuhankhusus.

Tanggal26April2017,dipilihsebagaiHariKesiapsiagaanBencanadalamrangka
memperingati10tahunlahirnyaUndang-UndangPenanggulanganBencanaNo.24
tahun2007.Undang-undanginisangatpentingkarenamengubahcarapandang
menyikapibencanayangsemularesponmenujuparadigmapenguranganrisiko
bencana.

A. Maksud danTujuan
Maksud dari buku pedoman pelaksanaan latihan kesiapsiagaan masyarakat
menghadapi ancaman bencana adalah agar Pemerintah Pusat, Pemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota, NGO/LSM, dunia usaha, dan pihak-pihak terkait yang
berkeinginan melaksanakan pelatihan kesiapsiagaan, memiliki acuan yang dapat
dimengerti dan mudah diaplikasikan dengan kemampuan sumber daya yang
dimilikinya.
Undang Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana,
membagibencanadalam3kategori,yaitubencanaalam,bencananonalam,dan
bencanasosial.Bencanaalamadalahbencanayangdiakibatkanolehperistiwaatau
serangkaianperistiwayangdisebabkanolehalam,antaralain1)Gempabumi,2)
Tsunami,3)Gunungapi,4)Banjir,5)Kekeringan,6)Angintopandangelombang

13
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

ekstrem, serta 7) tanah longsor. Bencana non-alam adalah bencana


yangdiakibatkanolehperistiwaataurangkaianperistiwanon-
alam,antaralain1)Gagal
teknologi,2)Gagalmodernisasi,3)Epidemi,dan4)Wabahpenyakit.Bencanasosial
adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwayang
diakibatkanolehmanusiameliputi1)Konfliksosialantarkelompokatauantar
komunitasmasyarakat,dan2)teror.

Dalambukupedomanlatihankesiapsiagaanbencanainiakanmembahascakupan
bencanaalamyangseringterjadidiIndonesiayaitugempabumi,tsunami,gunung
api,banjir,gerakantanah/longsor,dankebakarangedung.Sebagaitambahanjuga
turutmenginformasikanjenisbencanalainnyadanupayapelayananperingatan.

Secara garis besar maksud diselenggarakannya latihan kesiapsiagaan bencana ini


agar para pemangku kepentingan dapat:

a. Merencanakan dan melaksanakan latihan kesiapsiagaan sesuai dengan


ancamandimasing-masingdaerah,khususnyadalammelakukanaktivasi
sirine peringatan dini, latihan evakuasi mandiri di Sekolah/Madrasah,
RumahSakit,gedung,sertapemukimandanujiteraptempatpengungsian
sementara/akhir(shelter)seIndonesia.
b. Mendoronglatihankesiapsiagaanyangdilakukanolehpemerintah,baik
pusatmaupundaerah,danparapemangkukepentinganlainnya,seperti
NGO/LSM,masyarakat,sekolah,perguruantinggi,pihakswastaseperti
hotel, perusahaan, pengelola mall, LSM, yang memerankan sesuaidengan
fungsinyamasing-masing.

Secara garis besar, tujuan latihan kesiapsiagaan ini adalah:

• Menilaitindakanrespon/reaksimasyarakat,baikindividu,keluargadanko
munitasuntukmelakukanevakuasiyangterencana.
• Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam
melaksanakanStandartOperasionalProsedur(SOP)yangtelahdibuat.
• Mengkaji kemampuan peralatan penunjang komunikasi sistem
peringatandini,penunjangevakuasi,sertapenunjangtanggapdarurat.
• Mengkajikerjasamaantarinstitusi/organisasilokal.

14
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

• Melakukanevaluasidanmengidentifikasibagianpersiapandanperencanaanya
ngperludiperbaikidanditingkatkan.

B. GambaranUmum

1. Definisi LatihanKesiapsiagaan

Dalam pedoman ini, latihan kesiapsiagaan diartikan sebagai bentuk latihan


koordinasi, komunikasi dan evakuasi dengan melibatkan seluruh pemangku
kepentingan(pemerintahdanmasyarakatumum).Seluruhpihakyangterlibat
mensimulasikansituasibencanasesungguhnyamenggunakanskenariobencana
yangdibuatmendekatiatausesuaikondisinyata.Denganmengacupadadefinisi
tersebutdiatas,makapedomaninidisusununtukpenyelenggaraanlatihanyang
melibatkan multipihak serta digunakan untuk membangun danmenyempurnakan
systemkesiapsiagaansekaligusmeningkatkanketerampilandalamkoordinasi
sertapelaksanaanoperasipenanggulanganbencana.

2. Jenis-Jenis LatihanKesiapsiagaan
Latihanmerupakanelemenyangsangatberperanpentingdalammeningkatkan
upayakesiapsiagaansecarasistematis.Adatigatahapanlatihan,yaknitahap
pelatihan,tahapsimulasi,dantahapujisistem.Ketiganyamemilikalur,yakni:
• Pengertian bertahap dalam latihan kesiapsiagaan dilaksanakan mulai
daritahap awal analisis kebutuhan, perencanaan, persiapan dan
pelaksanaan, sertamonitoringdanevaluasi.
• Berjenjang,berartibahwalatihandilakukanmulaidaritingkatkompleksitaspa
lingdasar,yaknisosialisasi,hinggakompleksitaspalingtinggi,yaknilatihan
terpadu/gladilapang.Semuajenislatihankesiapsiagaandimaksudkanuntuk
meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan, mulai dari peningkatkan
pengetahuan,hinggasikapdanketerampilandalammenjalankanfungsi
dantanggungjawabsaatsituasidarurat.
• Berkelanjutan,dalamartilatihankesiapsiagaandilakukansecaraterusm
enerus danrutin.

15
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Kegiatanlatihankesiapsiagaandapatdilakukansecararutin,terutamadikota/
kabupatenrisikobencanayangtinggi,dandilakukanminimal1tahunsekali
gunamengurangijumlahkorbanbencana.

Padatahaplatihankesiapsiagaan,salahsatujenislatihanadalahevakuasimandiri.
Evakuasimandiriadalahkemampuandantindakanindividu/masyarakatsecara
mandiri, cepat, tepat, dan terarah berdasarkan langkah-langkah kerjadalam
melakukan penyelamatan diri dari bencana. Latihan evakuasi mandiriadalah
latihanuntukdilaksanakanolehorganisasiatauperusahaan,hotel,sekolah,desa,
dansebagainyadalamrangkameresponsistemperingatandinibencana.Latihan
kesiapsiagaan biasanya dilakukan pada tingkat komunitas, seperti organisasi
perusahaan,hotel,sekolah,desa,danlainsebagainya.

3. KelompokRentandanPenyandangDisabilitas

A. KelompokRentan

Kerentananadalahsuatukeadaanataukondisilingkungandarisuatukomunitas
atau masyarakat yang mengarah atau menyebabkan ketidakmampuan dalam
menghadapi ancaman bencana. Kerentanan bagi perempuan menjadi ganda
karenaperankodrat,sepertihaid,hamil,melahirkandanmemberikanASIyang
jikatidakdiprioritaskanakanberpotensimenyebabkanketidakadilangender,dan
jugaperangenderyangdiharapkanolehmasyarakatkepadaperempuanmembuat
merekakehilanganakses,partisipasi,kontrolterhadappengambilankeputusan
dan tidak mendapat manfaat dari penyelenggaraan penanggulanganbencana
(BPBDDKIJakarta,2012).Tingkatkerentanandapatditinjaudariempataspek,yaitu:

• Kerentanan fisik (infrastruktur), menggambarkan suatu kondisi fisik


yangrawanterhadapbahaya(hazard)tertentu.Kondisikerentananinidapa
t dilihatdariberbagaiindikator,antaralain:persentasekawasanterbangun,
kepadatanbangunan,persentasebangunankonstruksidarurat,jaringan
listrik,rasiopanjangjalan,jaringantelekomunikasi,lingkunganpertanian,
hutan, danlain-lain.
• Kerentanan sosial kependudukan menggambarkan kondisi
tingkatkerapuhansosialdalammenghadapibahaya.

16
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Padakondisisosialyangrentan,makajikabencanaterjadidapatdipastikan akan
menimbulkan dampak kerugian yang besar. Beberapa indikator
kerentanan sosial, antara lain padatan penduduk, laju pertumbuhan
penduduk,persentasependudukusiatua-balitadanpendudukperempuan,
kelembagaanmasyarakat,tingkatpendidikan,danlain-lain.
• Kerentanan ekonomi menggambarkan suatu kondisi tingkat
kerapuhanekonomidalammenghadapiancamanbahaya.Beberapaindikatorke
rentanan
ekonomidiantaranya,matapencaharianmasyarakat,tingkatpengangguran,
dankesenjangantingkatkesejahteraan.
• Kerentanan lingkungan menggambarkan tingkat
ketersediaan/kelangkaansumberdaya(lahan,air,udara)sertakerusakanlin
gkunganyangterjadi.

B. PenyandangDisabilitas

Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Indonesia (2014) menjelaskan


bahwa data penyandang disabilitas di Indonesia dapat berbeda-beda. Halini
disebabkanolehpenggunaankonsepdandefinisiyangberbedasesuaidengan
tujuan dan kebutuhan masing-masing. BPS sendiri telah mengumpulkandata
penyandang disabilitas sejak tahun 1980. Selain itu, sejak tahun 2007, data
penyandangdisabilitasjugadikumpulkanmelaluiRisetKesehatanDasar(Riskesdas)
yangdilakukanolehKementerianKesehatan.Kajianinimengacupadadefinisidan
pengelompokanberdasarkanUndang-UndangNo.8Tahun2016.

Penyandang disabilitas, menurut UU No. 8 Tahun 2016, adalah setiap orang


yangmengalamiketerbatasanfisik,intelektual,mentaldan/atausensorikdalam
jangkawaktulamayagdalamberinteraksidenganlingkungandapatmengalami
hambatandankesulitanuntukberpartisipasisecarapenuhdanefektifdengan
warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak. Ragam penyandang disabilitas
menurutUUtersebutadalah:
a. Penyandang disabilitas fisik adalah terganggunya fungsi gerak, antaralain
amputasi, lumpuh layuh atau kaku, paraplegi, celebral palsy (CP), akibat
stroke,akibatkusta,danorangkecil.

17
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

b. Penyandangdisabilitasintelektualadalahterganggunyafungsipikirkarena
tingkatkecerdasandibawahrata-rata,antaralainlambatbelajar,disabilitas
grahitadandownsyndrome.
c. Penyandangdisabilitasmentaladalahterganggunyafungsipikir,emosi,dan
perilaku, antaralain:
• Psikososial,diantaranyaskizofrenia,bipolar,depresi,anxietasdangan
gguankepribadian;
• Disabilitas perkembangan yang berpengaruh pada
kemampuaninteraksisosial,diantaranyaautisdanhiperaktif.
d. Penyandang disabilitas sensorik adalah terganggunya salah satu fungsi
daripancaindera,antaralaindisabilitasnetra,disabilitasrungudan/atau
disabilitaswicara.

Selainitu,kelompokrentandapatterdiridarianak-anak,kaumlansiadantunawisma
(homeless), yang perlu mendapatkan perlindungan bencana dan latihan evakuasi
kesiapsiagaanbencana.

18
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL
BUKU PEDOMAN LATIHAN KESIAPSIAGAAN BENCANA NASIONAL

19
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

II. MANAJEMEN KESIAPSIAGAANBENCANA


Secaraumum,kegiatanlatihankesiapsiagaandibagimenjadi5(lima)tahapan
utama, yakni tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, serta monitoring
danevaluasi.Dalambabini,dijelaskanmerencanakan(i)latihanAktivasiSirine
PeringatanDini,(ii)LatihanEvakuasiMandiridiSekolah/Madrasah,RumahSakit
SiagaBencana,Gedung,pemukiman,(iii)UjiTerapTempatPengungsianSementara/
Akhir(Shelter)seIndonesia,

Tahapan latihan kesiapsiagaan ini diperlihatkan pada gambar berikut:

Gambar: Latihan Kesiapsiagaan

20
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

A. TahapPerencanaan

1.1 MembentukTim Perencana:


• Bentuk organisasi latihan kesiapsiagaan agar pelaksaaan
evakuasiberjalandenganbaikdanteratur.
• TimPerencanaterdiridaripengarah,penanggungjawab,bidangp
erencanaanyangketikapelaksanaantimperencanaberperan
sebagaitimpengendali.Fungsimasing-masing,yakni:
Pengarah, bertanggung jawab memberi masukan yang bersifat
kebijakan untuk penyelenggaraan latihan kesiapsiagaan, dan
dapatmemberikanmasukanyangbersifatteknisdanoperasional,
mengadakan koordinasi, serta menunjuk penanggung jawab
organisasi latihankesiapsiagaan.
Penanggung Jawab, membantu pengarah dengan memberikan
masukan-masukanyangbersifatkebijakan,teknis,danoperasional
dalampenyelenggaraanlatihankesiapsiagaan.
Bidang Perencanaan/Pengendali, merencanakan latihan
kesiapsiagaan secara menyeluruh, sekaligus menjadi pengendali
ketika latihan dilaksanakan.
BidangOpersionalLatihanmenjalankanperannyasaatlatihan.
YangterdiridariPeringatanDini,PertolonganPertama,Evakuasidan
Penyelamatan,LogistiksertaKeamananturutdiujidalamsetiaplatihan.
BidangEvaluasi,mengevaluasilatihankesiapsiagaanyangdigunakan
untukperbaikanlatihankedepannya.
• Jumlah anggota tergantung tingkat kompleksitas latihan
yangdirancang.
• Anggota organisasi bertanggung jawab pada
perencanaan,pelaksanaan,hinggaakhirlatihan.
• Tugasdaritimperencanainimeliputi:
a. Menentukanrisiko/ancamanyangakandisimulasikan.
b. Menentukanskenariobencanayangakandisimulasikan.
c. Merumuskanstrategipelaksanaanlatihankesiapsiagaan.
d. Menyiapkan kerangka kegiatan simulasi kesiapsiagaan (tipe
simulasi,maksud,tujuandanruanglingkuplatihan).

21
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

e. Mengintegrasikan kegiatan simulasi kesiapsiagaan menjadi


kegiatanrutindalamjangkapanjang.
f. Menetapkanjadwalkegiatanlatihankesiapsiagaan.

g. Mendukungpersiapan,pelaksanaan,danevaluasilatihan.
h. MenyiapkanRencanaTindakLanjutsetelahpelaksanaankegiatan
latihankesiapsiagaan.
1.2 MenyusunRencanaLatihanKesiapsiagaan
Menyusunrencanalatihankesiapsiagaan(aktivasisirinedanevakuasi
mandiri)yangmelibatkanpopulasidilingkungantempattinggal,kantor,
sekolah,areapublik,danlain-lain.Rencanalatihantersebutberisi:
• Tujuan,sasaran,danwaktupelaksanaanlatihankesiapsiagaan.
• Jenisancamanyangdipilihataudisepakatiuntuklatihankesiapsiagaan.
Sebaiknya,latihandisesuaikandenganancamandiwilayahmasing-
masing.Informasiancamanbisadilihatdiinarisk.bnpb.go.id
• Membuatskenariolatihankesiapsiagaan.Skenarioadalahacuanjalan
ceritakejadianyangdipakaiuntukkeperluanlatihan.Skenariodibuat
berdasarkankejadianyangpalingmungkinterjadididesa.Skenario
perludipahamiolehpelaksanadanpesertayangterlibatdalamlatihan
(contohterlampir).
• MenyiapkanataumengkajiulangSOP/Protapyangsudahadayaitu
memastikankembali:
Memastikanbeberapaarea/tempatalternatifyangakandijadikan
sebagai pusat evakuasi, tempat pengungsian maupun tempat
perlindungan sementara. Tempat tersebut bisa memanfaatkan
bangunan,sepertikantor,sekolah,tempatibadah,gedung,danarea
terbukalainnyaberdasarkankeamanan,aksesibilitas,jugalingkungan
lokasi.
• Menentukan tempat pengungsian yang dipilihsetelah
mempertimbangkankapasitasketersediaanlogistik(sepertimakanan
atauminuman,pakaian,obat-obatandanperalatanmedis,keperluan
tidur, peralatan kebersihan, bahan bakar, dan lain-lain), serta
ketersediaan fasilitasumum.

22
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

• Menetapkan dan menyiapkan jalur evakuasi, denganmemperhatikan


beberapahalpentingsebagaiberikut:
a. Jalurevakuasiyangmerupakanrutetercepatdanteramanbagi
pengungsimenunjutempatpengungsian.
b. Rutealternatifselainruteutama.
c. Kesesuaian waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tempat
pengungsian.
d. Kelengkapan sumber daya termasuk ketersediaankendaraan
yang dapat digunakan dalam proses evakuasi. Penting juga
mempertimbangkan posisi kendaraan dan jumlah minimum
muatan jikadibutuhkan.
e. Peta evakuasi berdasarkan hasil survei dan desain yang
menginformasikanjalurevakuasi,tempatpengungsiandanwaktu
untukmencapainya,jaluralternatif,lokasi-lokasiamanbencana,
sertaposisiposkosiagatimevakuasi.
• Orientasi sebelumLatihan
a. Sosialisasiuntukmendapatpembelajaranterbaik,seluruhpeserta
latihdanpelaksanayangterlibatperlumemahamitujuandari
latihan.Tidakdianjurkanmembuatlatihantanpakesiapanyang
baikdaripesertalatihmaupunpelaksana.
b. Perkenalkankembalipemahamanrisikobencanadilingkungan,
sebelumdansesudahlatihandilakukan
c. Sampaikantujuanlatihan,waktupelaksanaandanhal-halyang
perludipersiapkan
d. Himbaupentingnyaketerlibatanaktifdankeseriusansemuapihak
dalam mengikutilatihan
e. Sampaikantandabunyiyangakandigunakandalamlatihantanda
latihandimulai,tandaevakuasi,tandalatihanberakhir).Pastikan
seluruhpesertalatihmemahamitandaini.
• Dalammelaksanakanlatihan,yangakanmelakukansimulasijuga
dapat mengundang pengamat atau observer untuk membantu
memberikan masukan dan umpan balik proses latihan, untuk
perbaikankedepan

23
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

• PerencanaanDokumentasi
Bagianpentinglainnyadarikegiatanlatihankesiapsiagaanadalah
dokumentasi.Olehkarenaitu,diperlukanberbagaimacamdokumentasi
sebagai salah satu alat untuk pelaporan maupun monitoring dan
evaluasi.Kegiatanpendokumentasianinidilakukanpadakeseluruhan
tahapkegiatanpenyelenggaraan,mulaidariperencanaan,persiapan
danpelaksanaanhinggaselesainyapelaksanaansimulasibencana.
Dokumentasikegiatantidakhanyaberupafotodanvideosaja,tetapi
jugamencakuplaporan,dokumen-dokumenoutputtermasukpeta-
peta,suratedaran,manuallatihan/SOP,dokumenskenariodanSOP
simulasi,formulirevaluasi(ataupanduannyajikaada),kumpulan
catatanmasukan,rencanaperbaikandantindaklanjut,ringkasan
laporan danrekomendasi.
B. TahapPersiapan
Persiapandilakukanbeberapaharisebelumpelaksanaankegiatanlatihan
kesiapsiagaan.Dalampersiapaniniyangterutamadilakukanadalah:
• Briefing-briefinguntukmematangkanperencanaanlatihan.Pihak-pihakyang
perlu melakukan briefing antara lain tim perencana, peserta simulasi,dan
tim evaluator/observer. Informasi penting yang harus disampaikanselama
kegiatan ini,yakni:
Waktu:alurwaktudandurasiwaktusimulasiyangditentukansesuaiPROTAP/
SOPsimulasi.
Batasan Simulasi: batasan-batasan yang ditentukan selama simulasi, berupa
apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan selama simulasi.
Lokasi: tempat di mana simulasi akan dilakukan.
Keamanan:hal-halyangharusdilakukanuntukkeamanansimulasidan
prosedurdaruratselamasimulasi.
• Memberikanposter,leaflet,atausuratedarankepadasiapasajayangterlibat
latihankesiapsiagaan.
• Menyiapkangedungdanbeberapaperalatanpendukung,khususnyayang
berkaitan dengan keselamatan masyarakat. Misalnya, gedung dan fasilitas
medis, persediaan barang-barang untuk kondisi darurat, dan lain-lain.
• Memasangpetalokasidanjalurevakuasiditempatumumyangmudah
dilihat semua orang.

24
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

C. TahapPelaksanaan
Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan saat LATIHAN KESIAPSIAGAAN
BERLANGSUNG:
1) TandaPeringatan
Tentukan tiga ganda peringatan berikut:
a. Tandalatihandimulai(tandagempa)
b. TandaEvakuasi
c. Tanda LatihanBerakhir
Tandabunyiyangmenandakandimulainyalatihan,tandaevakuasi,dantanda
latihanberakhir.Tandamulainyalatihandapatmenggunakantiupanpeluit,
atautandabunyilainnya.Tandainiharusberbedadengantandaperingatan
diniuntukevakuasisepertipukulanlonceng/sirine/megaphone/belpanjang
menerusdancepat,atauyangtelahdisepakati.Tandalatihanberakhirdapat
kembalimenggunakanpeluitpanjang.
2) Reaksi TerhadapPeringatan
Latihaniniditujukanuntukmengujireaksipesertalatihdanproseduryang
ditetapkan. Pastikan semua peserta latih, memahami bagaimanaharus
bereaksi terhadap tanda-tanda peringatan di atas. Seluruh komponen
latihan,harusbahumembahumenjalankantugasnyadenganbaik.
3) Dokumentasi
Rekamlahproseslatihandengankamerafoto.Jikamemungkinkan,rekam
jugadenganvideo.Seluruhpesertalatih,pelaksananmaupunyangbertugas,
dapatbersama-samamelihathal-halyangbaikataumasihperludiperbaiki,
secaralebihbaikdenganrekamandokumentasi

25
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

D. Tahap Evaluasi dan RencanaPerbaikan


Evaluasiadalahsalahsatukomponenyangpalingpentingdalamlatihan.Tanpa
evaluasi,tujuandarilatihantidakdapatdiketahui,apakahtercapaiatautidak.
Dalammengevaluasilatihan,beberapahalberikutiniperludipertimbangkan:
1) Apakahpesertamemahamitujuandarilatihan?
2) Siapasajayangberperanaktifdalamlatihan?
3) Bagaimanakelengkapanperalatanpendukunglatihan?
4) Bagaimanaresponpesertalatih?
5) Berapalamawaktuyangdiperlukanuntukmelakukantindakan-tindakan
didalamsetiaplangkahlatihan?
6) Apahal-halyangsudahbaikdanhal-halyangmasihperludiperbaiki?

26
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL
BUKU PEDOMAN LATIHAN KESIAPSIAGAAN BENCANA NASIONAL

27
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

III. LATIHAN EVAKUASIMANDIRI

A. PotensiBencanadiIndonesia
Kondisigeografis,geologis,dandemografisIndonesiamenyebabkannegeri
inidikenalsebagailaboratoriumbencana.SesuaidenganUndang-UndangNo.
24tahun2007tentangPenanggulanganBencana,Bab1,tentangketentuan
umum,pasal1,jenis-jenisbencanadapatdikelompokkanmenjadibencana
alam,antaralain(1)gempabumi,(2)tsunami,(3)gunungmeletus,(4)banjir,(5)
kekeringan,(6)angintopan,(7)tanahlongsor.Sedangkanbencananonalam,
seperti(8)gagalteknologi,(9)gagalmodernisasi,(10)epidemi,(11)wabah
penyakit,danbencanasosial(12)konfliksosialantarkelompokatauantar
komunitasmasyarakat,(13)teror.

Dari jenis-jenis bencana tersebut, terdapat enam bencana yang paling


mengancamdaerah-daerahdiIndonesia.Bencanaitu,yaknigempabumi,
kebakarangedung,tsunami,banjirdanbanjirbandang,tanahlongsor,serta
letusan gunung api. Bab ini akan mengurai latihan evakuasi untuk enam
bencana yang sering terjadi di Indonesia. Maka, untuk mengurangi risiko
bencana, masyarakat perlu secara rutin melakukan latihan evakuasi mandiri
sebagailangkahpeningkatankapasitasmenghadapisituasidaruratbencana.
B. AktivasiSirine-PeringatanDini
Keberhasilansuatusistemperingatandinitergantungpadakemampuanmoda
komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi peringatan,
sehinggadapatsampaipadamasyarakatsebelumterjadiancamanbencana.
Tujuan utama sistem peringatan dini adalah menyelamatkan hiduporang
banyak dan mengurangi terjadinya korban jiwa maupun kerusakan. Jika
serangkaianprosedurdilakukandenganbenar,makakerusakanakibatbencana
dapatdiminimalkan.

Sirinemerupakansalahsatumodakomunikasiperingatandiniyangcukup
efektif,karenadapatdiaktifkandarijarakjauh,suaranyakhas,jangkauansuara
hinggasekitar2kmdarisumbersuara,danmampubekerjatanpalistrikselama
30menit.

28
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Menyadaribetapabesarkorban/kerugianyangdiakibatkanbencanagempa
bumidantsunami,sejaktahun2005didirikansistemperingatandinitsunamidi
Indonesia,yangbiasadikenaldenganInaTEWS(IndonesiaTsunamiEarlyWarning
System). Tujuan didirikan InaTEWS adalah memberikan peringatan dini pada
masyarakatjikaadaindikasiterjadiancamanbencanatsunamiakanmenimpa
kawasanIndonesia.InaTEWSadalahsuatusistemperingatandinitsunamiyang
komprehensif,yangmeliputiduakomponenutama,yaknikomponenstruktur dan
kultur. Komponen struktur, yaitu mekanisme pengumpulan datadari
peralatanyangdiletakandilapangan,pengirimandatakepusatpengolahan
datadanhinggapenyampaianperingatandinipadapihakyangberwenang
danmasyarakat.

SistemsirineInaTEWSadalahsistemsirineperingatandiniterintegrasi,dapat
memberikanperingatannadadansuarakepadamasayarakatdilokasibencana,
yangdiaktifkandaripusatkendali.PusatkendaliberadapadaPusatPengendali
Operasionaltiap-tiapPemerintahanDaerah.Tatacaramembunyikansirine
dituangkandalamProtokolSirineyangdisepakatiantaraBMKGdanPEMDA.
Saatini,telahdi-install18sirineInaTEWSdenganmenarakhusus,diNangroe
AcehDarusalam,SumateraBaratdanBali,dansekitar25sirineyangdipasang
dilokasimenaraGSM.

1. ProtokolSirine
Sireneadalahmediayangdapatdigunakandiudaraterbukadanberperan
penting untuk menyampaikan peringatan tsunami. Protokol sirene
bertujuanuntukmenentukansecarajelasbunyisirenesebagaistandardi
seluruhwilayahIndonesia.Olehkarenaitu,padatahun2007,pemerintah
pusat yang terdiri atas Kemendagri, Kemenristek, BNPB, dan BMKG
bersamadenganperwakilanpemerintahdaerahdidaerahrawantsunami
menyepakatisebuahprotokolsireneyangbakudanberlakuuntukseluruh
wilayahrawantsunamidiIndonesia.Protokoltersebutberisiketetapan
sebagaiberikut:
a. Untuk peringatan dini tsunami, sirene akan berbunyi dengannada
tetapselama3menit,yangberartiperintahevakuasiharusdilakukan
dandapatberbunyiberulang-ulangapabilamasihterdapatbahaya
yangmengancam.

29
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

b. Untukkeperluanperawatan,sireneperludiujicobasecararutinsetiap
tanggal 26 Desember pukul 10.00 pagi waktu setempat (sebagai
peringatankejadiantsunamidiAcehpadatanggal26Desember2004,
pada pukul10.00).
c. Untukujicoba,sirenedibunyikandenganbunyinadatetapselama1
(satu)menityangsebelumnyadidahuluiolehpernyataansuararekaman
yangberbunyi”Inimerupakantesuntukperingatandinitsunami,ini
hanyates”.Formatinidiulangsebanyak3kalisetiapujicoba.
d. Mulaidariterjadinyagempabumisampaidenganberakhirnyaancaman
tsunami,BMKGakanmengeluarkanempattahapanberita,yaitu:
1) Berita 1: didiseminasikan parameter gempa bumi dan perkiraan
dampaktsunamiyangdigambarkandalamempatstatusancaman
(NORMAL,WASPADA,SIAGA,danAWAS,)untukmasing-masing
daerahyangberpotensiterkenadampaktsunami.
2) Berita2:berisikanperbaikanparametergempabumidansebagai
tambahanstatusancamanpadaberitano.1.Selainitu,jugaberisi
perkiraanwaktutibatsunamidipantai.
3) Berita 3: berisikan hasil observasi tsunami dan perbaikan status
ancaman yang dapat didiseminasikan beberapa kalitergantung
padahasilpengamatantsunamidistasiuntidegauge,buoy,CCTV, dan
radartsunami.
4) Berita 4: merupakan pernyataan peringatan dini tsunamitelah
berakhir (ancaman telah berakhir).

SirenedidaerahpadaawalnyadikendalikanolehBMKG.BerdasarkanUU
24/2007, khususnya pasal 12, BNPB bertanggung jawab langsung dan
bertugas menyampaikan informasi kepada masyarakat. Berdasarkan
PP 21/2008, BNPB dan BPBD bertugas mengkoordinasi tindakanuntuk
menyelamatkanmasyarakatmerujukpadahasilanalisisyangdikeluarkan
olehBMKG.Padatahun2010,PemdaProvinsiBalimengambilalihkontrol
sirenesepenuhnya,sementaradidaerahlainmasihdioperasikanoleh
BMKG.KendalisirenedipusatmasihdioperasikanolehBMKGpusatsampai
BPBDsiapuntukmengoperasikannyasendiri.

30
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

2. TahapanKegiatanLatihanUjiSirinePeringatanDini
a) SebelumLatihanUjiSirinePeringatanDini
1) PemerintahDaerahdanBMKGmenetapkanTimPerancangdan
mengidentifikasipelakuyangperludilibatkandalampelaksanaan
ujisirineperingatandini.
2) Perancangmenyusunskenariostrategisdanskenariotaktislatihan
uji.
3) Perancang dan pelaku latihan uji sirine menyepakati waktu
pelaksanaanlatihandanmemastikanseluruhperalatanpendukung
dapatdioperasikansesuaiSOP.
4) Pemerintah Daerah menyebarluaskan berita tentang waktu
pelaksanaan uji sirine agar tidak menimbulkan kepanikan
masyarakat.
5) BMKGmemberipenjelasankepadaPerancangdanPelakutentang
SOP Aktivasi Sirine dan istilah-istilah asing serta akronimyang
dipakaidalamlingkuptugasBMKG.
6) BMKGakanmenerbitkanberitagempabumiatauberitaperingatan
dinitsunamidalamkurunwaktu5menitsetelahgempabumiterjadi
yangkemudiandiikutiolehbeberapakaliberitapemutakhirandan
diakhiriberitaancamantsunamitelahberakhir.Pesanperingatan
dini tsunami berisi tingkat ancaman tsunami untuk wilayah
kabupatendenganstatus‘Awas’,‘Siaga’dan‘Waspada’.
b) SaatLatihanUjiSirinePeringatanDini
1) Ketikagempabumiterjadi(T0-T1),seluruhsensorpencatatgempa
bumiyangberadadistasiunseismikdisekitarsumbergempabumi
akanmencatatdata-datagempabumidanmengirimkannyake
pusatpengolahandiBMKGPusatuntukdiproses.Untukgempa
bumidiwilayahIndonesia,diperlukanwaktukurangdari5menit
(T0-T1).SistempengolahanotomatisdataseismikdiBMKGPusat
mengeluarkan parameter gempa bumi, kemudian petugas
SeisComP3 melakukan pemeriksaan hasil pengolahanotomatis
dan mengoreksinya secara interaktif hingga diperoleh parameter
gempabumiyangsesuai.Jikaterdapatpotensitsunami,operator
dapatmenentukandaerahyangberpotensiterkenadampakdan
status

31
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

ancamandenganmenggunakanDecisionSupportSystem(DSS).
Parametergempabumidikirimkesistemdiseminasidanjugake
DSS.Kemudian,DSSmemprosesnyadanmemberikangambaran
proposalyangsiapuntukdilanjutkandimanapetugasDSSharus
menekantombolgunamemperolehproposaldariDSS.Hasilakhir
dari DSS adalah proposal berita peringatan dini atau proposal
beritagempabumiyangakandikirimkankesistemdiseminasiatas
keputusan petugasDSS.
2) Pengiriman berita gempa bumi atau berita peringatandini
tsunami(T1=5menit).Beritagempabumidengankekuatandi
atas5.0SRakandidiseminasikansecaraserentakmelaluisms,email,
danfakskepemda,parapejabatterkait,dannomorponselyang
telahterdaftardalamdaftarpenerimainformasigempaBMKG.Jika
parametergempabumimenunjukkanadanyaancamantsunami
(gempabumiteknonikdengankekuatan>7SRdankedalaman
<100kmsertaletakepisenterdilautataudidaratandekatlaut),
makaBerita1didiseminasikanberdasarkanhasilkeluaranDSS
menggunakanmodeltsunamipadadatabasetsunami.Berita1
berisikanparametergempabumidan/ataujikasudahtersedia
akanberisiinformasiperkiraandampaktsunamiyangdigambarkan
dalamtigastatusancaman(AWAS,SIAGA,atauWASPADA)untuk
masing-masingdaerahyangberpotensiterkenadampak.
3) Pemerintah Daerah Menerima (T2) berita gempa bumi dan
beritaperingatandinitsunamisertasarandariBMKGsecaratepat
danterusmenerus(24/7)melaluiberbagaialatkomunikasiyang
tersedia.
4) BMKG menyampaikan Berita 2 (T3) kepada Pemerintah Daerah
yang berisikan perbaikan parameter gempa bumi dan status
ancaman.Selainitu,jugaberisiperkiraanwaktutibatsunamidi
pantai.
5) Pemerintah Daerah Mengambil keputusan tentang tindakan
evakuasi di daerah berdasarkan pada informasi gempa bumi,
peringatandinitsunamidansarandariBMKGsecaracepatdan
tepatwaktumelaluiprosedurpengoperasianstandar.
6) Pemerintah Daerah Mengaktifkan/Membunyikan Sirine
Peringatan Dini sesuai SOP.

32
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

7) Pemerintah Daerah Menyebarluaskan berita gempa bumi dan


berita peringatan dini secara luas langsung, dan tepat waktu
mengunakan berbagai metode dan saluran komunikasi yang
memungkinkanseluruhmasyarakatyangterancamtsunamidapat
menerimanya.
8) PemerintahDaerahMemberikanarahanyangjelassertainstruktif
kepada masyarakat dan lembaga lembaga daerah secara luas,
langsung, dan tepat waktu mengunakan berbagai metode dan
saluran komunikasi yang memungkinkan seluruh masyarakatyang
terancamtsunamidapatmenerimanya.
9) BMKGmenyampaikanBerita3(T4)yangberisikanhasilobservasi
tsunamidanperbaikanstatusancamanyangdapatdidiseminasikan
beberapa kali tergantung pada hasil pengamatan tsunami di
stasiuntidegaugedanbuoy.
10) Masyarakat menyebarluaskan berita peringatan dinitsunami
menggunakan kearifan lokal, di antaranya dengan memukul
kentongan,tianglistriksertaloncenggerejadanpengerassuara
dimasjid-masjid.Jikagempabumitersebutbesardandirasakan
sangat kuat, atau gempa bumi tidak begitu kuat tetapi terasa
cukuplama,masyarakatdidaerahberisikobencanaharussegera
mengambiltindakanpenyelamatandirisecaramandiritanpaharus
menungguberitaperingatandinidariBMKG.
11) Masyarakatsecepatnyamenjauhipantaidantepisungaike
tempatamanyangtelahditentukandanterusmencariupdate
informasidariPemerintahDaerah.
12) BMKG terus memantau (T5-T6) penyebaran tsunami dan
memberikanpembaruaninformasitsunamimelaluiBerita3(bisa
berkali-kali).
13) BMKG mengeluarkan Berita 4 (T7) berisikan pengumuman
“Ancaman tsunami telah berakhir” dan dikeluarkan setelah
menerima data pendukung dari tide gauge dan/atau masyarakat
telah memberikan konfirmasi jika tsunami tidak nampak lagi.
Berita4dikeluarkanpalingcepat2jamsetelahBerita1(T1)
didiseminasikan.

33
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

c) SetelahLatihanUjiSirinePeringatanDini
1) PemerintahDaerahmemberikanpengumumankepadamasyarakat
luas,bahwalatihanujisirineperingatandinisudahberakhir.
2) PemerintahDaerahmengadakanpertemuanevaluasipelaksanaan
latihanujisirineperingatandini.
3) Pemerintah Daerah menindak lanjuti rekomendasi dari hasil
evaluasilatihanujisirineperingatandini.

Gambar 1:

34
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

C. LatihanEvakuasiBencanaGempaBumi

Gempabumimerupakangejalaalamberupagoncanganataugetarantanah
yangtimbulakibatterjadinyapatahanatausesarkarenaaktivitastektonik.
Selainitu,gempabumijugadisebabkanaktivitasvulkanik,hantamanbenda
langit(misalnya,meteordanasteroid),atauledakanbom.

Dalamsituasigempabumiyangterjaditiba-tiba,seseorangbiasanyasulit
bergerakdanharusmengambilkeputusan.Untukselamatdaribencanaini,
yangterpentingadalahmemahamipengetahuandanketerampilansebelum
bencana terjadi, saat harus melaksanakan evakuasi mandiri dan setelah
kejadianbencana

Tindakan Sebelum Bencana

Perabot (seperti lemari, dan Atur benda yang berat sedapat


lain-lain) diatur menempel pada mungkin berada pada bagian
dinding (dipaku/diikat) untuk bawah.
menghindari jatuh, roboh, dan
bergeser saat terjadi gempa.

35
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Cek kestabilan benda yang Matikan aliran air, gas, dan listrik
tergantung dan dapat jatuh apabila sedang tidak digunakan.
padasaatgempabumiterjadi(misaln
ya: lampu, danlain-lain).

Simpanbahanyangmudahterbakar Perhatikan letak pintu, elevator,


pada tempat yang aman dan tidak serta tangga darurat. Sehingga
mudah pecah untuk menghindari apabila terjadi gempa bumi, dapat
kebakaran. mengetahui jalan keluar bangunan
atau tempat paling aman untuk
berlindung.

36
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Tentukan jalan melarikan diri: Tentukan tempat bertemu.


pastikanAndatahujalanyangpaling Jikateman atau anggota keluarga
aman untuk meninggalkan terpencar, tentukan dua tempat
rumahsetelahgempa. bertemu. Pertama, semestinya
lokasiyangamandekatrumah,dan
keduadapatberupabangunanatau
tamandiluardesa.

Persiapkan makanan praktis untuk Siapkan beberapa cara untuk


bertahan hidup sampai bantuan berkomunikasi keluar, denganasumsi
datang. ponsel tidakberfungsi.

37
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Pelajari cara memberikan Adakan latihan cara melindungi


pertolongan pertama, sebab diri dari gempa bumi, seperti
ambulans bisa datang terlambat berlindungdibawahmeja,berlari
lantaran akses jalan terputus. sambilmelindungidiri,danlain-lain.

Untuk tingkat keluarga, sepakati


area berkumpul setelah gempabumi
terjadisupayatidaksalingmencari
satu samalain.

38
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Saat Latihan Evakuasi di dalam Gedung/Sekolah

Petugas membunyikan peluit/ Peserta latih berada di dalam


alat bunyi lain, yang menandakan gedungdalamkeadaansibuk,tiba-
dimulainyalatihan. tiba dikejutkan oleh terjadinya
gempabumi.

Petugas membunyikan tanda


peringatandiniuntukevakuasiseperti
pukulan lonceng/megaphone/sirine/
belpanjangmenerusdancepat,atau
alatbunyilainyangtelahdisepakati
sebelumnya.

39
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Pesertalatihmengambilposisiamandimanaresponmandiriyangdiharapkan
sesaatsetelahgempasebagaiberikut:

Jangan panik/menimbulkan Hindari benda-benda yang bisa


kepanikan yang bisa mengakibatkan jatuhmenimpabadandangunakan
korban, berjongkok dan ikuti segitigaaman.
petunjuk petugas yang berwenang
(safetyofficer/captainfloor/).

Jikaberadadilantaisatuataudasar, Jikaberadadilantaiduaataulebih
segera keluar bangunan menuju tinggi,berlindunglahdibawahmeja
tempat terbuka sembari lindungi yang kokoh sambil memegang
kepala jikamemungkinkan. kakinya.

40
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Merapatlah ke dinding (dekat Konstruksi terkuat gedung


pondasi) dengan merunduk seraya bertingkatberadadidindingdekat
melindungi kepala. elevator. Jika memungkinkan,
merapatlah kesana.

Jauhi jendela kaca, rak, lemari,dan Jika tengah di dalam


barang-barang yang tergantung, elevator,tekan tombol semua
sepertilukisan,cermin,jamdinding, lantai, dan
lampugantung,danlain-lain. segeralahkeluarsaatpintuterbuka
dilantaiberapapun.Jikapintutak
terbuka,tekantomboldaruratuntuk

41
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

memanggilbantuan.

42
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Jika tengah berada di tangga, Jangan menyalakan korek api


berpeganglah pada pagar untuk sebab adanya gas yang bisa
menjaga kesimbangan agar mengakibatkan ledakan.
tidakjatuh.

Janganme-resetsirkuitlistrikkarena Jika menemukan api masih kecil,


bisamengakibatkankebakaran. padamkandenganairataupemadam
api. Tetapi ingat, keselamatan
nyawalahyangpalingutama.

43
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Jangan menyentuh sakelar lampu Gunakan menyelamatkan diri,


karena bisa mengakibatkan gunakan tangga darurat, jangan
kebakaran atauledakan. gunakan elevator. Menggunakan
elevatorkarenaberisikoterjebakdi
dalam.

Jika terjebak dalam ruangan atau Jangan berdiri dekattiang/benda/


tertimpabendasehinggatidakdapat bangunan/pohon, yang berpotensi
bergerak, jangan menghabiskan menimpa.
energi dengan terus-menerus
berteriak. Lebih baik ketuk benda
yang ada untuk mendapatkan
pertolongan.

44
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Peserta latih melakukan evakuasi Petugas membunyikan peluit


menuju tempat berhimpun panjang/tanda bunyi lain yang
sementara/assemblyareayangsudah menandakan latihan berakhir
ada. Safety Officer memastikan
evakuasi berjalan sesuai SOP yang
ada.

Timpenggendalilatihanmenyatakan Perencanaan untuk tidakan


latihan selesai dilaksanakan perbaikan harus melibatkansemua
masyarakat dan tim evaluator pihak yang terkait dan mendapat
memberitahukan hasil evaluasi kesepakatan.
berupa rekomendasi untuk
penyelenggaraan maupun substansi
latihan, termasuk memberikan
masukan bagian persiapan yang
perludiperbaikidanditingkatkan.

45
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Saat Latihan Evakuasi di dalam Rumah

Petugas membunyikan peluit/ Pesertalatihberadadidalamrumah


alat bunyi lain, yang menandakan tiba-tibadikejutkanolehterjadinya
dimulainyalatihan. gempabumi.

46
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Pesertalatihmengambilposisiamandimanaresponmandiriyangdiharapkan
sesaatsetelahgempasebagaiberikut:

Jauhi jendela kaca, rak, lemari,dan Hati-hati pada runtuhan benda,


benda-bendayangtergantung. seperti papan reklame, kaca, dan
dinding bangunan.

Jika tengah berada di tangga, Jika tengah memasak, selamatkan


berpeganglah pada pagar untuk dirilebihdulu,kemudianmatikanapi
menjaga keseimbangan agar tidak setelah gempareda.
jatuh.

47
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Jika tengah berada di kamar, Jikatengahberadadikamarmandi,


gunakan bantal atau selimut tebal manfaatkan gayung atau ember
untuk melindungi kepala. untuk melindungi kepala. Lalu,
segeralahpindahketempataman.

Jangan nyalakan korek api sebab Janganme-resetsirkuitlistrikkarena


adanya gas alam yang bisa bisamengakibatkankebakaran.
mengakibatkan ledakan.

48
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Jangan menyentuh sakelar lampu Jika menemukan api masih


karena bisa mengakibatkan kecil, padamkan dengan air
kebakaran atauledakan. atau pemadam api. Tetapi ingat,
keselamatannyawalahyangpaling
utama.

Jika terjebak dalam ruangan atau Tinggalkanmemomengenaikondisi


tertimpabendasehinggatidakdapat diri dan keluarga, serta tempat
bergerak, jangan menghabiskan evakuasi yang dituju. Jangan lupa
energi dengan terus-menerus menguncirumah.
berteriak. Lebih baik ketuk benda
yang ada untuk mendapatkan
pertolongan.

49
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Bawalah barang-barang berharga Pergilah menuju tempat


yang tidak merepotkan, seperti pengungsian(shelter)terdekatyang
dokumen, surat-surat tanah, ditentukan setelah memastikan
perhiasan, atau uang tunai. keadaanmemungkinkan.

Ketikaprosesevakuasiberlangsung Jika seseorang di sekitar tertimpa


malam hari, gunakan senter untuk runtuhan bangunan, panggil orang
mencegahtersandungdanjatuh. lain yang lebih berkompetenuntuk
membantu menyelamatkan. Jangan
menyelamatkan seorang diri karena
berbahaya.

50
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Usahakan jangan menggunakan Membantu tetangga yang


mobil untuk upaya penyelamatan, memerlukanbantuankhusus–bayi,
sebab bisa menghambat akses orang jompo, orang disabilitas –
kendaraan darurat. danoranglainyangmembutuhkan
bantuan.

51
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Petugas membunyikan tanda Peserta latih melakukan evakuasi


peringatandiniuntukevakuasiseperti menuju tempat berhimpun
pukulan lonceng/megaphone/sirine/ sementara/assembly area yang
belpanjangmenerusdancepat,atau sudah ada. Koordinator
alatbunyilainyangtelahdisepakati wargamemastikan evakuasi
sebelumnya. berjalan sesuai SOP yang ada.

Timpenggendalilatihanmenyatakan
latihan selesai dilaksanakan
masyarakatdantimevaluatorhasil
evaluasi serta memberitahukanhasil
Petugas membunyikan peluit
evaluasiberuparekomendasiuntuk
panjang/tanda bunyi lain yang penyelenggaraanmaupunsubstansi
menandakan latihan berakhir.
latihan, termasuk memberikan
masukan bagian persiapan yang
perludiperbaikidanditingkatkan.

52
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Padasaatsituasisudahamandariancamangempa,masyarakatperlumemahami
padasaathal-halberikut:

Waspadai terjadinya gempasusulan, Gunakansandalatausepatuberalas


dengarkan informasi mealui radio tebal untuk melindungi kaki dari
ataumediakomunikasilainnyauntuk serpihankacaataubenda-benda.
informasi gempa susulan, danlain-
lain.

53
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

D. LatihanEvakuasiBencanaTsunami
Secaraharfiah,tsunamiberasaldariBahasaJepang.Tsuberarti“pelabuhan”dan
namiberarti“gelombang”.Secaraumumtsunamidiartikansebagaigelombang
lautyangbesardipelabuhan.Jadi,secarabebaskitabisamendeskripsikan
tsunamisebagaigelombanglautdenganperiodepanjangyangditimbulkan
gangguanimpulsifyangterjadipadamediumlaut.Gangguanimpulsifitubisa
berupagempabumitektonikdilaut,erupsivulkanik(meletusnyagunungapi)
dilaut,longsorandilaut,ataujatuhnyameteordilaut.

Tindakan Sebelum Bencana

Pembangunan sistem peringatan Pembangunan tempat evakuasi


dini. (shelter) di sekitar daerah
pemukiman, pembangunan
tembokpenahantsunamipadagaris
pantai yang berisiko, penanaman
mangrove serta tanaman lainnya
di sepanjang garis pantai untuk
meredamgayaairtsunami.

54
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Meningkatkan pengetahuan Melaporkan secepatnya jika


masyarakat lokal khususnya yang mengetahui tanda tanda
tinggal di pinggir pantai tentang akanterjadinya tsunami kepada
tsunamidancara-carapenyelamatan petugas yang berwenang: Kepala
diriterhadapbahayatsunami. Desa, polisi, stasiun radio,
SATLAK PB maupun
institusiterkait.

Cari tahu informasi bencanamelalui


radio atau sumber informasi yang Siapkan beberapa cara
tersediauntukmenghindaribahaya. untukberkomunikasi keluar,
dengan asumsi ponsel tidak
berfungsi.

55
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Saat Latihan Evakuasi

Pengelola tempat evakuasi


mempersiapkantempatevakuasi.

Awas: Tinggi tsunami diperkirakan


bisamencapailebihdaritigameter.
Warga diminta segera melakukan
evakuasimenyeluruhkearahtegak
BMKG membunyikan sirine lurusdaripinggirpantai.Pemerintah
peringatan untukevakuasi. daerah harus menyediakaninformasi
jelas tentang jalur dan tempat
evakuasiterdekat.
Siaga: Tinggi tsunami berada
dikisaran0,5meterhinggatigameter.
Pemerintah daerah diharapkan
bisa mengerahkan warga
untukmelakukanevakuasi.
Waspada:Tinggitsunamikurangdari
0,5meter.Walautampakkecil,warga
tetapdimintamenjauhipantaidan
sungai.

Pahamistatusperingatandini.BMKG
biasanya mengeluarkanperingatan
dinidalamtigakategoriberbeda,

56
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Segera jauhi pantai dan sungai ke Waspadaapabilaterjadiairsurut.


tempat tinggi saat gempa kuat Jangan hampiri, tetapi segeralah
terjadi. naikketempattinggi.

Ciri-ciri gempa kuat adalah jika Jika tidak terjadi gempa, namun
goncangan yang menyebabkankita terdengarsuaragemuruhyangkeras
sulitberdirisertamengalamipusing. sepertikeretaapiataupesawatjet
segara jauhi pantai, dan pergi ke
tempatyanglebihtinggiataushelter
yangditentukan.

57
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Pergi ke tempat evakuasi. Ikutijalur Mulailah dengan menyelamatkan


evakuasi yang telah ditentukan dirisendirisesuaipetunjukevakuasi
menujutempatamanterdekat. yang ada. Tahan untuk tidak
gegabah mencari keluarga yang
hilang.

Jikaberadadalamperahu/kapaldi Jika gelombang pertama telah


tengah laut, dan mendengarkabar datang dan surut kembali, jangan
tsunami,janganmendekatkepantai, segera turun ke daerah rendah.
tetapiarahkanperahukelaut. Biasanya, gelombang berikutnya
akan menerjang.

58
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Dalam kondisi ramai, hati-hati Lakukanevakuasidenganberjalan


dalam bergerak sehingga kakiketempattinggi,atautempat
tidakmenimbulkan kepanikan yang kumpulterdekat.Jangangunakan
mengakibatkan korban. kendaraan roda dua maupun roda
empat.

Tetaplah bertahan sampai ada Jika memungkinkan, bantulah orang


pemberitahuan resmi dari pihak disabilitas,wanitahamil,anak-anak,
berwajib tentang keadaan aman. atau mereka yang membutuhkan
bantuan.

59
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Kesalahan informasi bisa Tim penggendali latihan


membahayakan. Jadi,manfaatkan menyatakan latihan selesai
media sosial seperti Twitter dan dilaksanakan masyarakat dan tim
Facebook, atau radio untuk evaluator memberitahukan hasil
mendapat informasivalid. evaluasi berupa rekomendasi untuk
penyelenggaraan maupunsubstansi
latihan, termasuk memberikan
masukan bagian persiapan yang
perludiperbaikidanditingkatkan.

Tindakan SetelahBencana
Beberapa tindakan perlu diketahui masyarakat setelah tsunami berlalu yaitu:
• Hindari instalasi listrik bertegangan tinggi dan laporkan jika menemukan
kerusakan kepadaPLN.
• Hindarimemasukiwilayahkerusakankecualisetelahdinyatakanaman.
• Jauhi reruntuhanbangunan.
• Laporkandirikelembagapemerintah,lembagaadatataulembagakeagamaan.

60
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

• Upayakan penampungan sendiri kalau memungkinkan. Ajaklah sesama


wargauntukmelakukankegiatanyangpositif.Misalnya,menguburjenazah,
mengumpulkan benda-benda yang dapat digunakan kembali, sembahyang
bersama,danlainsebagainya.Tindakaniniakandapatmenolongkitauntuk
segerabangkitdanmembangunkembalikehidupan.
• Biladiperlukan,carilahbantuandanbekerjasamadengansesamawargaserta
lembaga pemerintah, adat, keagamaan atau lembaga swadaya masyarakat.
• Ceritakantentangbencanainikepadakeluarga,anak,dantemanAndauntuk
memberikanpengetahuanyangjelasdantepat.Ceritakanjugaapayangharus
dilakukanbilaadatanda-tandatsunamiakandatang.
• Mendengarkanradiodantelevisilokalyangmemberitakaninformasidan
instruksi.Otoritaslokalakanmenyediakanjalankeluaryangsesuaidengan
situasiterakhir.
• Memeriksa luka-luka. Memberi bantuan P3K untuk diri sendiri dankemudian
membantu orang lain sampai mendapat bantuan.
• Membantutetanggayangmemerlukanbantuankhusus,bayi,orangjompo,
orangdisabilitasdanoranglainyangmembutuhkanbantuan.
• Melihat kemungkinan kerusakan di rumah. Bencana dapat menyebabkan
kerusakanyangbesarkarenanyakitaharusberhati-hati.
• Menggunakanlampusenterataulenterayangmenggunakanbaterai.
• Menghindaripenggunaanlilin.Lilindapatmenyebabkankebakaran.
• Memeriksasaluranlistrikdangasyangdapatmengakibatkankebakaran.
• Memeriksabagianbangunanyangdianggaprawanuntuksegeradirobohkan.
• Mengambilgambardarikerusakanuntukkebutuhanklaimasuransi.
• Hubungianggotakeluargalainuntukpemberitahuan.

61
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

E. LatihanEvakuasiBencanaKebakaranGedung/Pemukiman
Kebakaranadalahprosesperusakansuatubendaolehapi.Didaerahperkotaan
yangpenuhperumahanpenduduk,kebakaranseringterjadidandapatmeluas
darisaturumahkerumahyanglain.Jikatidakdiantisipasi,makakebakaran
dapatmenimbulkanbencanaataukerugianhartabendabahkanjiwa.

Sifat dari kebakaran adalah cepat menyebar, panas, menghasilkan asap


yanggelapdanmematikandikarenakanberasaldariapi.Ada4unsurutama
pemicuawalterjadinyakebakaran,yaituadanyaoksigen,adanyabahanbakar/
bahan-bahanmudahterbakar,adanyareaksikimia,ataukeadaanpanasyang
melampauititiksuhukebakaran.

Tahapan kebakaran dalam ruangan:


a. Suhuruanganyangterbakarmeningkathingga100°C,bahkanadayangsamp
ai600°C.
b. Dapatmembakarpakaiandankulitmanusia.
c. Dalamwaktu5menitruanganyangterbakarakanterasapanasdandalamwa
ktuyangsangatsingkatsemuabarangakanhabisdilahapapi.
d. Dalamwaktusingkatapiakanmerebakkeseluruhbangunandanmelahapse
mua yangada.
e. Akankeluarasaptebalyangmemenuhiruangan.Jikaseseorangbernapasdal
amkeadaanasaptebaldanberacun,akibatnyaorangtersebutmenjadi
pusingdansesaknapasbahkankematian.

Kesiapsiagaan menghadapi kebakaran harus dipahami masyarakat karena


keselamatan nyawa harus menjadi prioritas utama. Maka, penting bagisetiap
oranguntukmemilikiketerampilanevakuasimandiri.

62
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Tindakan SebelumBencana

Tidakbermain-maindenganbenda- Menjauhkan benda-benda padat


bendayangmemicuapi. seperti kertas, kayu, plastik,karet,
busadarisumberapi.

Menyimpan cairan yang Merapikan instalasi listrik karena


mudahterbakar,sepertibensin,solar, kebakaran biasanya disebabkan oleh
minyak tanahditempataman. arus pendek listrik.

63
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Tidak membuang puntung rokok Menyimpan nomor penting


sembarangan,misalnyadihutanatau (pemadam kebakaran, polisi dan
kawasankering. ambulans).

Melakukan
latihan/simulasikebakaran.

64
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Dalamkebakaranada4unsurutamayangterlibat,yaituoksigen,panas,bahan
bakar,danadanyareaksikimia.Usahapemadamankebakaranadalahuntuk
mengambil langkah salah satu unsur penyebab kebakaran tersebut. Ada
beberapahalyangbisadilakukansebagaiberikut:
• Menggunakantabungpemadamjikaada.
• Apabilatidakadaalatpemadam,jikasumberapidaribahanplastikdanbusa
lakukanpemadamandenganair/karungbasah.
• Jika sumber api dari aliran listrik, matikan saklar terlebih dahulu baru
memadamkanapidengansiramanair.
• Jikasumberapidaribahanbakarbensin,solar,spiritus,padamkandengan
alat pemadamkebakaran.
• Apabilaapisudahterlalubesar,segerakeluarruangandanmintabantuan
orang disekitar tempat tinggal dan pemdam kebakaran
• Apabilaapisudahterlalubesar,segerakeluardanmintabantuantetangga
dan pemadamkebakaran

Saat Latihan Evakuasi di dalam Rumah/Sekolah

• Petugasmembunyikanpeluit/alatbunyilain,yangmenandakandimulainya
latihan
• Pesertalatihmerasakansuhuruanganmeningkatdanterasasangatpanas
tercium bau menyengat yang diduga gas beracun.
• Usahakanmemadamkanapisebisamungkinjikatersediaalatpemadamapi.
Jikatidaktersediaalatpemadamapiringan,sodakuedapatdigunakanuntuk
memadamkan api. Alat lain yang dapat digunakan untuk memadamkanapi
adalahmenggunakankarunggoniataukainyangtelahdibasahiair.Kainatau
karungbasahmenutuppori-pori,sehinggamemecahudaramasuk.
• Jikakebakarandisebabkanolehlistrik,segeraputuskanaliranlistriklebihdulu,
baru kemudian padamkan percikan apinya.
• Jikaapitidakkunjungpadam,segeralahmenyelamatkandiri.

65
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Petugas membunyikan tanda Seluruh peserta latih keluardengan


peringatandiniuntukevakuasiseperti cara merangkak dan upayakan
pukulan lonceng/megaphone/sirine/ untuk menutup mulut. Berlatih
belpanjangmenerusdancepat,atau menajamkanintuisiuntukmencari
alatbunyilainyangtelahdisepakati jalankeluardenganmatatertutup.
sebelumnya.

Saat terjadi kebakaran dan Jikajalankeluarharusmelewatiapi,


asap kebakaran semakin tutup kepala dan badan dengan
tebal,kemungkinan kita tidak dapat kain/selimutbasah.
melihatapapun.

66
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Balut tangan saat memegang Jika ada asap, merunduklahkarena


pegangan pintu yangkemungkinan udarabersihberadadibawah.
panas akibat terbakar, ataukeluar
lewatjendela.Jikapeganganpintu
tidak panas, buka perlahan dan
lihatlahapakahjalanterblokiroleh
asap/api. Apabila terblokir, keluarlah
melalui jendela. Jika tidak,segera
tutup pintu dari belakang untuk
menghambatapimenyambarkeluar.

Seluruh peserta latih, berlatihuntuk


berhenti, menjauhkan diri ke lantai,
serta menggulingkan badan di
lantaijikapakaiankitaterbakar.Jika
baju Anda terbakar atau terkena
Setelahkeluarrumah,segeraminta api, jangan lari melainkan rebahkan
bantuan dan telpon pemadam tubuhketanahdanbergulinguntuk
kebakaran. mematikanapi.

67
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Petugas membunyikan peluit Lakukan evaluasi setelah latihan


panjang/tanda bunyi lain yang selesaidilakukanuntukmengetahui
menandakan latihan berakhir tindakan apa yang masih perlu
diperbaiki.

Saat Latihan Evakuasi di dalam Gedung Bertingkat

Petugas membunyikan peluit/ Saat mendengar alarm kebakaran/


alat bunyi lain, yang menandakan tanda peringatan dini
dimulainyalatihan untukevakuasi, seluruh peserta
latih melakukan evakuasi (keluar
gedung), menuju tempat
berhimpun sementara (assembly
area).

68
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Jika sumber api berada di sekitar Jangan menyentuh kabel listrik


kita, usahakan memadamkan api karena berbahaya.
sebisa mungkin menggunakan alat
pemadam api yang tersedia.

Tinggalkanbarang-barangyangbisa Jangan gunakan elevator, tetapi


menyulitkan proses menyelamatkan gunakan tangga darurat.
diri.

69
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Gunakanmaskerdanikutiinstruksi Apabila hendak membuka pintu,


pihak berwenang danberkompeten. rabalah dan rasakan lebih dahulu
pintunya untuk meyakinkan apakah
dibalikpitutersebutadaapiatau
tidak.

Saatterjadikebakaran,floorwarden Jika memungkinkan, tutuplahsemua


akanmemberikanpetunjukevakuasi. kaca dan pintu untuk menghambat
Ikuti petunjuktersebut. meluasnyakebakaran.

70
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Apabila berada di lantai dasar, Apabila berada di lantai tinggi,


segerakeluardarigedungmengikuti upayakan naik ke atap gedung
petunjuk atau jalur evakuasi. menggunakantanggadaruratagar
Berjalanlah cepat, namun jangan tidak tercekikasap.
berlarikarenaberisikojatuh.

Menuruni tangga dengan cara Dalam kondisi ramai, hati-hati


berjalan berturut-turut sesuai lebar dalam bergerak sehingga tidak
tangga. menimbulkan kepanikan yang
mengakibatkan korban.

71
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Jika memungkinkan, bantulah orang Apabila menggunakan sepatu


disabilitas,wanitahamil,anak-anak, hak tinggi, lepaskan agar tidak
atau mereka yang membutuhkan menyulitkan langkah.
bantuan.

Bagi wanita yang mengenakan Bila pandangan tertutup asap,


stoking, lepaskan segera karena berjalanlah dengan merayap pada
membahayakan. lantai, dinding, atau tangga, dan
bernapaslah secara pendek.

72
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Jangan memutuskan berbalik arah Kepanikan bisa membuat seseorang


karena bisa bertabrakan dengan tidak menyadari jika anggota
penghuni gedung lain serta tubuhnya terluka. Saling melihat
menghambat evakuasi. kondisi satu sama lain adalah
pilihan yang baik untuk saling
menyelamatkan.

Hindari bersentuhan dengan kabel Jikaterjebakdalamkebakarandan


atau sumber listrik. tidakbisabergerak,janganberteriak
tetapiketuklahbendadisekitar.

73
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Tetaplah berada menuju tempat Ketika proses evakuasi berlangsung


berhimpun sementara (assembly malamhari,gunakansenteruntuk
area)danberikabarpadakeluarga mencegahtersandungdanjatuh.
jikamemungkinkan.

Kesalahan informasi bisa Pengelola (manajemen) gedung


membahayakan. Jadi, pastikan memastikan apakah ada di antara
dengarkan informasi dari sumber penghuni gedung yang mungkin
terpercaya (pihak berwenang)saat terperangkap di dalam dan perlu
beradadititikkumpul. pertolongan segera. Kepastian
tersebut dapat diperoleh setelah
dilakukan pengecekan terhadap
seluruh penghuni yang selamatdan
berada di tempat berhimpun
tersebut.

74
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Petugas membunyikan peluit Tim penggendali latihan


panjang/tanda bunyi lain yang menyatakan latihan selesai
menandakan latihan berakhir. dilaksanakan masyarakat dan tim
evaluator memberitahukan hasil
evaluasi berupa rekomendasi untuk
penyelenggaraan maupunsubstansi
latihan, termasuk memberikan
masukan bagian persiapan yang
perludiperbaikidanditingkatkan.

F. LatihanEvakuasiBencanaBanjir
BanjiradalahbencanayangpalingseringdanrutinmelandaIndonesia.Penyebab
utamabencanainiadalahcurahhujantinggidanairlautyangpasang.Penyebab
lainnyaadalahpermukaantanahyanglebihrendahdarilaut,atauletakwilayah
beradapadacekunganyangdikelilingiperbukitandenganpengaliranairkeluar
yangsempit.

Selain itu, ulah manusia juga berperan pada terjadinya banjir. Misalnya,
penggunaanlahanyangtidaktepat,membuangsampahkesungai,pemukiman
didaerahbantaransungai,dansebagainya.

75
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Banjirterdiridaritigajenis,yaknibanjirgenangan,banjirbandang,danbanjir
robyangdiakibatkannaiknyapermukaanlaut.

Banjiradalahbencanayangtidakbolehdisepelekan.Maka,kesiapsiagaan
masyarakat, khususnya di daerah rawan banjir, mesti dibangun. Pemahaman
atasprosedurevakuasiyangbenarmestidimilikimasyarakatsebagaibagian
dari kesiapsiagaan. Berikut adalah tindakan sebelum terjadinya banjir, saat
evakuasibencanabanjirdansetelahbanjirberlalu.

Tindakan Sebelum Bencana

Melatih diri dan anggota keluarga Membentuk kelompok masyarakat


hal-hal yang harus dilakukanapabila pengendali banjir.
terjadi bencanabanjir.

76
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Memilihdanmenentukanbeberapa Mempersiapkan tas siagabencana


lokasi yang dijadikan yang berisi keperluan yang
tempatpenampunganketikabanjirm dibutuhkan seperti: Makanan
elanda. kering seperti biskuit, air minum,
kotak kecil berisi obat-obatan
penting,lampusenterdanbaterai
cadangan,lilindankorekapi,kain
sarung, satu pasang pakaian dan
jashujan,suratberharga,fotokopi
tanda pengenal yang dimasukkan
kantongplastik,sertanomor-nomor
teleponpenting.
Kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko banjir:

Membangun atau menetapkan lokasi Penataandaerahaliransungaisecara


danjalurevakuasibilaterjadibanjir. terpadudansesuaifungsilahan.

77
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Tidak membangun rumah dan Pemasangan pompa untuk daerah


pemukiman di bantaran sungaiserta yanglebihrendahdaripemukiman
di daerahbanjir. laut.

Program penghijauan daerah hulu Membudayakanmembuangsampah


sungai yang rutin dilaksanakan padatempatnya.

78
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Membudayakan kerja bakti


membersihkansaluran-saluranair.

Saat LatihanEvakuasi

Petugas membunyikan tanda


Ketika melihat air datang, jauhi
peringatan dini untuk evakuasi,
secepat mungkin daerah banjir.
seluruh peserta latih melakukan
Segera selamatkan diri dengan
evakuasi mandiri menuju
berlari secepat mungkin menuju
tempatberhimpun sementara
tempat yang tinggi.

79
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Hindariberjalandidekatsaluranair Matikan listrik di dalam rumah


sebabberisikoterseretarusbanjir. atau menghubungi PLN untuk
mematikan listrik di wilayah
terdampak.

Jikaairterusnaik,letakkanbarang- Jika air telanjur meninggi, jangan


barang berharga ke tempat tinggi keluar dari rumah dan sebisa
danaman. mungkin mintalah pertolongan.

80
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Jika air terus meninggi, hubungi Perhatikan jalur evakuasi yang


instansi atau pihak berwenang, tersedia.
misalnya, kantor kepala desa,lurah,
ataucamat.

Jika memungkinkan pergilah ke Setelah semua warga berada di


tempattempatberhimpunsementara tempat berhimpun sementara
atau menuju ke ke penampungan/ atau menuju ke ke penampungan/
pengungsian(shelter)yangtersedia. pengungsian(shelter)yangtersedia.

81
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Petugas membunyikan peluit Tim penggendali latihan


panjang/tanda bunyi lain yang menyatakan latihan selesai
menandakan latihan berakhir. dilaksanakan masyarakat dan
tim evaluator hasil evaluasi serta
memberitahukan hasil evaluasi
berupa rekomendasi untuk
penyelenggaraan maupunsubstansi
latihan, termasuk memberikan
masukan bagian persiapan yang
perludiperbaikidanditingkatkan.

Tindakan Setelah Bencana

Berikan bantuan tempat Selamatkandirisendiri,kemudian


perlindungandaruratkepadamereka selamatkan orang lain sesuai
yangmembutuhkan. kapasitas yangdimiliki.

82
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Segera bersihkan rumah Cari dan siapkan air bersih untuk


menggunakan antiseptik untuk terhindar dari diare.
membunuh kuman penyakit.

Hindarikabelatauinstalasilistrik. Hindaripohon,tiang,ataubangunan
yang berpotensi roboh.

83
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Periksaketersediaanmakanandanminuman.Janganminumair
sumurterbukakarenatelahterkontaminasi.

G. LatihanEvakuasiBencanaGerakanTanah

Umumnya masyarakat menyebut gerakan tanah sama dengan longsor.


GerakanTanahmencakupsemuajenis/prosesperpindahan(pergerakan)massa
tanahdan/ataubatuanmenurunilereng,akibatkestabilantanahataubatuan
penyusun lereng tersebut terganggu. Longsor adalah proses perpindahan
massatanah/batuanpadalerengmelaluibidanggelincirlengkungataulurus.
Dengandemikian,longsormerupakansalahsatujenisgerakantanah.Bencana
inidipengaruhiolehkondisimorfologi(terutamakemiringanlereng),kondisi
batuanatautanahpenyusunlereng,dankondisihidrologilereng.Namun,
longsortidakakanterjaditanpaadanyaprosespemicu.

Pemiculongsor,yaknipeningkatankandunganairdalamlereng,getaranakibat
gempabumiatauledakan,penggalian,sertagetaranalatataukendaraanberat
padalereng.PemiculainnyaadalahPemanfaatanlahanpadalerengyangtidak
tepatsepertipembebananlerengyangberlebihanolehrumah/bangunan&
pohonyangterlalulebatdanpemotonganlerengtanpaperhitungan.

Pemahamanatasprosedurevakuasiyangbenarmestidimilikimasyarakat
sebagaibagiandarikesiapsiagaan.Berikutadalahtindakansebelumterjadinya
longsor,saatevakuasibencanalongsordansetelahterjadilongsor.

84
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Tindakan SebelumBencana

Persiapkansirineuntukmemberitahu Hindari daerah rawan bencana


lingkungan bila terdapat untuk pembangunan pemukiman
kemungkinanterjadinyalongsor. dan fasilitas utama lainnya.

Mendirikan bangunan dengan Relokasi apabila telah disarankan


fondasiyangkuat,sertamelakukan atau diperlukan.
pemadatan tanah di sekitar
perumahan.

85
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Mengurangitingkatketerjalanlereng Ketika musim hujan tiba,upayakan


permukaanmaupunairtanah. terjaga secara bergantian dengan
anggota keluarga atau tetangga.
Kebanyakan longsor terjadi pada
malam hari saat orang-orang
terlelap.

Persiapkantempatevakuasi(shelter)
yangamandanmudahdijangkau.

86
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Saat Latihan Evakuasi Bencana

Petugas membunyikan peluit atau Peserta latih melihat muncul


alat bunyi lain, yang menandakan gerakan tanah, pengembungan
dimulainya latihan lereng atau rembesan air.

Petugas membunyikan tanda Peserta latih segeramenyelamatkan


peringatan dini untuk evakuasi, dirikeluardaridaerahlongsoranatau
seluruh peserta latih melakukan aliranreruntuhan/puingkeareayang
evakuasi mandiri menuju lebihstabil.
tempatberhimpun sementara.

87
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Bila melarikan diri tidak Peserta latih menuju tempat


memungkinkan, lingkarkan tubuh berhimpun sementara/assembly
anda seperti bola dengan kuatdan area yang sudah ada.
lindungikepalaAnda.Posisiiniakan
memberikan perlindungan terbaik
untuk badanAnda.

Koordinator warga memastikan Petugas membunyikan peluit


evakuasiberjalansesuaitertipdan panjang/tanda bunyi lain yang
aman. menandakan latihan berakhir.

88
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Timpenggendalilatihanmenyatakanlatihanselesaidilaksanakan
masyarakat dan tim memberitahukan hasil evaluasi berupa
rekomendasi untuk penyelenggaraan maupun substansi latihan,
termasuk memberikan masukan bagian persiapan yang perlu
diperbaiki danditingkatkan.

Tindakan SetelahBencana

Jangan gegabah memutuskan Jika seseorang di sekitar tertimpa


kembalikerumah.Caritahuinformasi runtuhan bangunan, panggil
akurat mengenai kemungkinan orang lain untuk membantu
longsorsusulan. menyelamatkan. Jangan
menyelamatkan seorang diri karena
berbahaya.

89
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Pelajari cara memberikan Gunakan sepatu dan peralatan


pertolongan pertama, sebab khususjikaikutmembantuevakuasi.
ambulans bisa datang terlambat
lantaran akses jalan terputus.

Pastikan kondisi tanah yang jadi Pertimbangkanuntukmemperbaiki


pijakan cukup kuat. pondasi rumah, atau relokasi jika
diperlukan.

90
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

H. LatihanEvakuasiBencanaLetusanGunungApi
Letusangunungapimerupakanbagiandariaktivitasvulkanikyangdikenal
denganistilah“erupsi”.Hampirsemuaaktivitasgunungapiberkaitandengan zona
kegempaan aktif, sebab berhubungan dengan batas lempeng. Pada
bataslempenginilahterjadiperubahantekanandansuhuyangsangattinggi
sehinggamampumelelehkanmaterialdisekitarnya,yangmerupakancairan
pijar (magma). Magma akan mengintrusi batuan atau tanah di sekitarnya
melaluirekahan-rekahanmendekatipermukaanbumi.

Letusangunungapisangatberbahayasebabmenghasilkanaliranlavapanas,
awanpanas,gasberacun(mematikan),danlaharletusan.

Meninjaubahayayangdiakibatkanbencanaini,makapentingbagimasyarakat,
khususnyayangtinggaldiwilayahrawanletusan,untukmemilikipemahaman
prosedurevakuasisebagaiberikut:

Tindakan SebelumBencana
Pahami status gunung api sebagai berikut:

NORMAL, tidak ada gejala aktivitas tekanan magma. Level aktivitas dasar,
pengamatan rutin, survei dan penyelidikan.
SIAGA, menandakan gunung api sedang bergerak ke arah letusan atau
menimbulkan bencana. Peningkatan intensif kegiatan seismik, data
menunjukkanbahwaaktivitasdapatsegeraberlanjutkeletusanataumenuju
padakeadaanyangdapatmenimbulkanbencana,letusandapatterjadidalam
waktu2minggu.Sosialisasidiwilayahterancam.
AWAS, menandakan gunung api segera atau sedang meletus. Letusan
pembukaandimulaidenganabudanasap,berpeluangterjadidalamwaktu24
jam.Wilayahyangterancambahayadirekomendasikanuntukdikosongkan.
WASPADA,adaaktivitasapapunbentuknya,terdapatkenaikanaktivitasdi
ataslevelnormal.Peningkatanaktivitasseismikdankejadianvulkanislainnya.
Sedikit perubahan aktivitas yang diakibatkan oleh aktivitas magma, tektonik
danhidrotermal.

91
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Pantau informasi mengenaiaktivitas Persiapkan barang-barang yang


gunung api melalu radio, media dibutuhkanjikaevakuasidiperlukan.
sosial, atau informasi dari pihak Ingat, bawa barang yangberharga
berwenangsetempat. dan mudah dibawa saja, seperti
ijazah,surattanah,perhiasan,atau
uangtunai.

Persiapkan makanan praktis yang Pergi ke tempat evakuasi ketika


bisa dikonsumsi selama di tempat sudah diperintahkan oleh pihak
evakuasi. berwenang.

92
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Saat LatihanEvakuasi

Petugas membunyikan peluit atau Petugas membunyikan tanda


alat bunyi lain, yang menandakan peringatan dini untuk evakuasi,
dimulainya latihan. seluruh peserta latih melakukan
evakuasi mandiri menuju tempat
berhimpun sementara

Masyarakat melakukan evakuasi ke tempat yang aman/pengungsian. Respon


mandiri saat evakuasi adalah sebagai berikut:
• Lindungidiridariabuletusan,awanpanas.
• Persiapkandiriuntukbencanasusulan.
• Kenakanpakaianyangbisamelindungitubuhseperti:bajulenganpanjang,
celanapanjang,topidanlainnya.
• Janganmemakailensakontak.
• Gunakanmasker/kainuntukmenutupimulutdanhidung.
• Jikaawanpanasturun,usahakanmenutupwajahdengankeduabelahtangan

93
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Petugas membunyikan peluit Tim penggendali latihan


panjang/tanda bunyi lain yang menyatakan latihan selesai
menandakan latihan berakhir dilaksanakan masyarakat dan tim
memberitahukan hasil evaluasi
berupa rekomendasi untuk
penyelenggaraan maupunsubstansi
latihan, termasuk memberikan
masukan bagian persiapan yang
perludiperbaikidanditingkatkan.

94
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Tindakan SetelahBencana

Jauhi wilayah yang terkena hujan Hindari mengendarai mobil di


abu. daerah yang terkena hujan abu
vulkaniksebabbisamerusakmesin
kendaraan seperti rem, persneling,
hinggapengapian.

Bersihkanatapdaritimbunandebu Jika memungkinkan, bantulah orang


vulkanik, karena beratnya bisa disabilitas,wanitahamil,anak-anak,
merobohkan dan merusak atap atau mereka yang membutuhkan
bangunan. bantuan.

95
BUKU PEDOMAN LATIHAN KESIAPSIAGAAN BENCANA NASIONAL
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

IV. JENISBENCANALAINNYADANLAYANANPERINGATAN

A. KebakaranHutandanLahan

Kajian Risiko

Datarisikobahayakebakaranterdiridari:tingkatkemudahanbahanbakaran
menyala,kecepatanpenjalaranapi,tingkatkesulitanmengendalikankebakaran,
dandampakkebakaran(misal:kabutasap).

Data-data tersebut disediakan oleh BNPB berkoordinasi dengan Kementerian


LingkunganHidup(KLH).Selainitu,BNPBjugamemilikidata-datadaerahpotensial
terbakar,yangdisampaikanpadamasyarakat.Seluruhkegiatandeteksidinimaupun
penanggulanganbencanakebakaranhutandanlahandilaporkankepadaPresiden
setiapbulansekalidalamkondisinormaldansetiapsaatdalamkondisidarurat
bencana.

SembilanprovinsidiIndonesiayangmemilikirisikotinggi(highrisk)terhadap
terjadinyabencanakebakaranlahandanhutanakibatperubahaniklimadalah:

1. Nanggroe AcehDarussalam
2. Riau
3. Jambi
4. SumateraSelatan
5. Lampung
6. KalimantanSelatan
7. KalimantanBarat
8. KalimantanTengah
9. KalimantanTimur

Peta risiko kebakaran hutan dan lahan dapat dilihat pada gambar berikut
(berdasarkan Risk Assesment BNPB, tanggal 16 Oktober 2012):

96
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Gambar : Peta Risiko Kebakaran Hutan dan Lahan


(sumberhttp://geospasial.bnpb.go.id/2012/10/22/land-and-forest-fire-risk-map-in-indonesia).

Contohdaerahpotensialterbakar,yangdisebarkankemasyarakatadalahdiRiau,
dimanamelaluisurveiudaradandaratbisaterpantaubeberapalokasiterancam
kebakaranhutandanlahan.KementerianKehutanan(Kemenhut)jugamelaporkan
pantauandariSatelitNOAA18untukmendeteksititikapi.

MasalahkebakarandiRiaudanwilayahlainnyadikawasantanahairselaluterjadi.
Banyakfaktorpenyebabkebakaranlahan.Namun,jikadilihatfaktadilapangan
secaraumum,penyebabdominankebakaranbukanlahalam,melainkankesalahan
kebijakan dan praktik manusia, misalnya: adanya konversi kawasangambut
menjadikawasanperkebunansawit.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis risiko bahaya kebakaran hutan


dan lahan adalah :

1. MelakukankajianiklimkebakarangunamenelitiiklimdiIndonesiakhususnya
padaawalmusimkebakaran,tingkatkerusakan,danlamanyakebakaran.Kajian
ikliminijugamenyangkutpenelitiansejarahhubunganantaraiklimkebakaran
regional, episode El Nino/Southern Oscillation dan nilai-nilai komponen Fire
Weather Index(FWI).

97
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

2. Melakukan studi karakterisasi bahan bakar yang akan memperkirakan


kedalamangambutyangterbakar,bahanbakaryangterbakardanpotensi
emisiasap,
3. Melakukanstudiemisiasapdanpenyebarannyamenggunakandengandata
meteorologi dan model-model dispersi atmosfer untuk prakiraan konsentrasi
asapdanpergerakanlintasbatasnya.

SalahsatualatbantudalamanalisisrisikokebakaranhutandanlahanadalahFire
DangerRatingSystem/FDRS(SistemPeringkatBahayaKebakaranHutan),yang
dikembangkan oleh BPPT bersama-sama dengan Lembaga Penerbangan dan
Antariksa Nasional(LAPAN).

FDRS terdiri dari 2 (dua) sub sistem utama,yaitu :


1. FireWeatherIndex(FWI)

2. FireBehaviorPrediction(FBP).

FWImemberikantingkatpotensikebakaranrelatifuntuktipebahanbakarstandar
berdasarkanpadaobservasicuacasaja.FBPmemperhitungkanvariabilitasperilaku
kebakaranantaratipe-tipebahanbakarberdasarkanmasukandarikomponen-
komponenFWI,bahanbakardandatalapangan.Banyaknyaasapakibatkebakaran
vegetasidiIndonesiamenjadikanFDRSsemakinperludikembangkanagardapat
menilaibahayakebakaranpadatipe-tipeumumbahanbakardankarakterisitik
potensi produksiasapnya.

2. Pemantauan dan Layanan Peringatan

Peringatan Bahaya Kebakaran Hutan dan Lahan

Deteksiancamandanperluasankebakaranhutandanlahandilakukanmelalui
pantauanlewattitikapi(hotspot)dibeberapatitik.Daripantauanhotspottadi,
kemudiandilakukangroundcheckolehpetugasdilapangan,laludiinputdandikirim
kekantorKementerianKehutanan(untukkebakaranhutan)atauKementerian
Pertanian(untukkebakaranlahan).Untukkawasanhutan,yangharusdipantau
adalah:

98
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

1. HutankonservasimenjadikewenanganKementerianKehutanan.

2. Hutan lindung dan produksi menjadi kewenangan Pemerintah Daerah


Kabupaten/Kota.
Datahotspotdiolahdenganmemanfaatkanteknologiinformasi,sebagaisalahsatu
rangkaiankegiatanpemantauankebakaranhutandanlahan.Sisteminformasiini
dapat digunakan untuk mengakses semua hal yang berkaitan dengan kejadian
kebakaranhutandanlahanyangsedangterjadi.

DenganmemanfaatkanjaringaninternetdanGIS,datayangberkaitandengan
kebakaran hutan dan lahan yang diperoleh dapat segera diproses dan diolah
menjadiinformasiyanglebihmudahdimengerti,tepat,danakurat.Seluruhkegiatan
pengamatandandeteksiancamaninidilaksanakanolehKementerianKehutanan
(untukkebakaranhutan)atauKementerianPertanian(untukkebakaranlahan).Hasil
deteksiiniberisiinformasiantaralain:
• FFMC adalah peringkat numerik dari kandungan kadar air bahan bakaran
halus.FFMCdigunakansebagaiindikatorkemudahantersulutdantersebarnya
api(kebakaran).PeringkatFFMCtinggibiasanyaterjadipadarerumputandan
bahanbakaranhaluslainnyayangkering/matidanterdapatpadawilayah
terbuka.KlasifikasiPotensiTingkatKemudahanPenyulutanApiatauFFMC
dapatdigambarkandalamtabelberikut:

Tabel: Klasifikasi Potensi Penyulutan Api

99
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

• Kesulitanpengendalianatauinitialspreadindex(ISI).ISIadalahperingkatnumerik
daripenyebaranapi/kebhakaranuntukbahanbakaranhalus(rerumputan).

Klasifikasi Interpretasi

• Indekscuacakebakaranataufireweatherindex(FWI)

FWI adalah peringkat numerik dari intensitas kebakaran. FWI merupakan


peringkatbahayakebakaransecaraumum.SistemFWImerupakansalahsatu
subsistemutamadarisuatusistempemeringkatbahayakebakaranregional
yang berasal dari Kanada. Sistem FWI tengah dicobakan sebagai sistem
peringatan dini di kawasan Asia Tenggara. Dalam penghitungannya,beberapa
komponensistemFWImempertimbangkanfaktorpanjanghari,Le,danpanjang
hariterkoreksi,Lf.Lfmerupakanfungsidarirataanbulanansuhumaksimum
dan evapotranspirasi potensial. Kanada dan Asia Tenggara merupakan
kawasandenganperbedaanletaklintangyangsignifikan.Kondisitersebut
mengakibatkanKanadadanAsiaTenggaramemilikinilaiLe,danLfyangtidak
sama.Perbedaantersebutselamainibarudiantisipasidenganmerubahselang
kelasbahayakebakarandarikomponenSistemFWI.

3. Pengamatan BahayaAsap
Pengamatan bahaya asap dilakukan dengan menggunakan peralatan yang
terdiri dari:

10
0
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

• AerosolLidarSystem(ALS450)untukmengukuraerosol,PlanetaryBoundaryLayer(PB
L),dankarakteristikawan(tipe,jenis,tinggidandasarawan).Environment
ParticulateAirMonitor(EPAM5000)mengukurpartikulatdebuPM10.

• Portable Weather Station (PWS VaisalaWXT-520) untuk mengukur parameter


cuaca.

Output dari peringatan dini bahaya asap diinterpretasikan dalam potensi


kekeringan dan asap atau drought code (DC). DC adalah peringkat numerik
darikandungankadarairdilapisanorganikyangberadadibawahpermukaan
tanah.DCdigunakansebagaiindikatorkekeringandanpotensiterjadinyakabut
asap.PeringkatDCyangtinggibiasanyaterjadipadakebakaranlahangambut.
KlasifikasidariDroughtCodeadalahsebagaiberikut:

Bahayaasapakanberdampakpadapencemaranudarayangmemilikistandar
yang disebut dengan ISPU (Indeks Standar Pencemar Udara). Di Indonesia,
ISPUdiaturberdasarkanKeputusanBadanPengendalianDampakLingkungan
(Bapedal)NomorKEP-107/Kabapedal/11/1997.

IndeksStandarPencemarUdara(ISPU)(English:AirPollutionIndex/API)adalah
laporan kualitas udara kepada masyarakat untuk menerangkan seberapabersih
atau tercemarnya kualitas udara kita dan bagaimana dampaknya terhadap
kesehatankitasetelahmenghirupudaratersebutselamabeberapajamatauhari.
PenetapanISPUinimempertimbangkantingkatmutuudaraterhadapkesehatan
manusia,hewan,tumbuhan,bangunan,dannilaiestetika.

101
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

ISPUditetapkanberdasarkan5pencemarutama,yaitu:karbonmonoksida(CO),
sulfurdioksida(SO2),nitrogendioksida(NO2),Ozonpermukaan(O3),danpar- tikel
debu(PM10).

BerikutklasifikasiyangterdapatpadaISPUbesertadampakkesehatanyang
ditimbulkanolehadanyapencemaranudarayangantaralainberasaldariasap
kebakaranhutan.
ISPU dan Dampak Kesehatan

B. CUACAEKSTREM
Peraturan Kepala BMKG No.009/tahun 2010 tentang prosedur standar
operasionalpelaksanaanperingatandinipelaporandandiseminasiinformasi
cuacaekstrem,mendefinisikancuacaekstremadalahkejadiancuacayangtidak
normal,tidaklazimyangdapatmengakibatkankerugianterutamakeselamatan
jiwadanharta.Cuacaekstremdapatterjadididaratmaupundilautmeliputi
ancaman-ancamanbahayaakibatunsur-unsurberikut:

Cuaca Ekstrem di darat:


a. Angin putingbeliung
b. Anginkencang

10
2
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

c. Hujanlebat
d. Hujanlebatyangdisertaianginkencangataupetir
e. Hujanes
f. Jarakpandangmendatarekstrem;danatau
g. Suhu udaraekstrem

Cuaca ekstrem di laut:


a. Siklontropis
b. Anginkencang
c. Waterspout
d. Gelombang lautekstrem
e. Gelombangpasang
f. Hujanlebat
g. Hujanlebatyangdisertaianginkencangdanataupetir;danatau
h. Jarakpandangmendatarekstrem

Prakiraancuacaekstremdilakukanberdasarkanfenomenagejalafisisdan
dinamisatmosfersesuaidenganskalameteorologiyangmeliputi:
a. Skalalokal:terjadipadaperiode1menitsampai1jamdengan1kmhingga
100km

b. Skala synoptik (regional): terjadi pada periode 1 hari sampai 1minggu


denganjarak100kmhingga5000km

c. Skalaplanetary(global):terjadipadaperiode1minggudenganjarak1000km
hingga40.000km

MengacupadaPeraturanKepalaBNPBNo.2tahun2012tentangKajianRisiko
Bencana,yangakandibahaslebihjauhunsurcuacaekstremdidaratadalahangin
putingbeliungsedangkandilautadalahgelombangekstremdanabrasi.

103
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Kajian Risiko

Angin Puting Beliung

Anginputingbeliungadalahsuatupusarananginkencangdengankecepatan
minimal64.4km/jamataulebihdisekitarpusatpusaran,yangseringterjadidi
wilayahtropis.Sistempusaraninibergeraklurusdengankecepatansekitar20
km/jamdanlamakejadiansekitar5-10menitakibatadanyaperbedaantekanan
sangatbesardalamareaskalasangatlokalyangterjadidibawahataudisekitar
awancumulonimbus.Anginputingbeliungseringterjadipadasiangatausorehari
padamusimpancaroba.Secarateoriangininidapatterjadidimanasajaterutama
didataranrendahdandaerahterbuka.

DiIndonesiabencanaputingbeliungterjadisebagianbesardidataranrendah
PulauJawadikabupatenCilacap,Tegal,Ciamis,Karanganyar.Anginputting
beliungdiIndonesiaadalahsepertitornadodiAmerikadalamskalaF0-F1skala
Fujitayangmemilikidayarusakrendahdibandingkantornadoyangmemiliki
dayarusakterparahhinggaskalaF5.Umumnyakerusakandialamiakibatputing
beliungdiIndonesiapadabangunandanbagianyangnon-struktural,seperti:
atap,antena,papanreklame,dansebagainya.

Tingkatrisikosuatudaerahterhadapancamananginputingbeliungditentukan
olehkomponensebagaiberikut:

1. Identifikasidatakecepatandanarahangindaristasiundansatelitmeteorologi
tentangkuatdanpolapergerakanangin

2. Faktortopografilokal,vegetasi,daerahpemukimanyangmempengaruhi
cuacalokal

3. Datahistorisbencanaanginuntukmendapatkanpolaumumkejadianangin
putingbeliung.

10
4
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Gelombang Ekstrem dan Abrasi

Merupakangelombanglautyangbesarnyasignifikandenganketinggianlebih
besardariatausamadengan2meter.Terjadinyagelombanglautberdampak
padaterutamakeselamatantransportasilaut,perikanandanperubahandrastis
morfologipantai.Padakondisigelombanglautekstremyangberlangsungcukup
lama, Kementerian Perhubungan dapat menggunakan informasi prakiraan
gelombanglautdiberikanolehBMKGuntukmengeluarkanmaklumatpelayaran.
Maklumat pelayaran yang dikeluarkan dapat berisi permintaan kepadapara
KepalaPelabuhanuntukmenundapemberianSuratPersetujuanBerlayarbagi
kapal-kapalyangakanberlayardibeberapaperairanyangdiperkirakanakan
terjadianginkencangdangelombangekstremyangberbahayabagikeselamatan
pelayaran.

Kriteriatingkatrisikosuatudaerahterhadapancamangelombangekstremdan
abrasiditentukanolehkomponenberikut:
1. Tinggigelombang,rendah1m;sedang1-2.5m;tinggi>2.5m
2. Aruslaut
3. Tutupanlahan/vegetasipesisir,rendah80%;sedang40–80%;tinggi<40%
4. Bentukgarispantaiyangmemilikirisikorendahterhadapgelombangekstrem
adalahberteluk,risikosedanglurusbertelukdanrisikotinggilurus.
PemantauandanLayananPeringatan
PerangkatObservasi
BMKGdanLAPANmerupakanlembagautamayangmelakukanpengamatandan
memberikanlayananperingatanterhadapcuacaekstremdenganmelakukan
pengamatan terhadap:
1. Fenomenaglobal;elNino/laNina,dipolemode
2. Fenomenaregional:aktifitasmonsoon,maddenjulianoscilation,suhumuka
laut,lokasipusattekananrendahdandaerahpembentukanawanaktif
3. Fenomenalokal:labilitasudara,liputanawan,kondisisuhu,kelembabandan
unsur
4. Pendukunglainpenyebabterjadinyacuacaekstrem

105
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Pengamatanterhadapfenomenadanparametercuacadilakukandenganberbagai
perangkatberikut:
1. Satelit pengamatcuaca
2. Radarcuaca
3. AutomaticWeatherSystem(AWS)atauARG

Isi Peringatan

Setelahdilakukanpengolahandananalisisdataprediksicuacaekstremharusdibuat
palinglambat2jamsebelumprediksikejadian,selanjutnyadisusunhasilanalisis
sementaradanhasilanalisislengkap.

Prediksikejadiancuacaekstremmaupunlaporanhasilanalisiskemudiandikirimkan
kepada:

1. PusatMeteorologiPenerbangandanMaritimuntukkejadiancuacaekstrem
terkaitdenganaktifitaspenerbangandanaktifitasmaritim.
2. PusatMeteorologiPublikuntukkejadiancuacaekstremyangtidakterkait
denganaktifitaspenerbangandanmaritim.
3. Instansi terkaitlainnya.
4. Masyarakatumummelaluimediamassaelektronik(tanpalaporanhasilanalisis,
hanyaprediksidanberitaperingatandinicuacaekstrem).

Hasil pengolahan dan analisis data dalam bentuk prediksi cuaca ekstremdan
peringatandinicuacaekstremtersebutdikirimkanmelaluisms,telepon,faksimili,
suratelektronik,situswebdansaranakomunikasilainnya,sepertiterlihatpada
gambarberikut:

10
6
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

107
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

C. KEKERINGAN

Pengertiankekeringanadalahhubunganantaraketersediaanairyangjauhdi
bawahkebutuhanairuntukhidup,pertanian,kegiatanekonomidanlingkungan.
Kekeringanterbagimenjadi2yaitu:

1. KekeringanAlamiah,yangtermasukdidalamnyaadalah:
a. Kekeringan meteorologis terkait tingkat curah hujan dibawahnormal
dalam satumusim.
b. Kekeringan hidrologis berkaitan dengan kekurangan pasokan air
permukaandanairtanah.
c. Kekeringan pertanian berhubungan dengan kurangnya kandungan air
dalamtanahsehinggatidakmampumemenuhikebutuhantanaman.
d. Kekeringansosialekonomi,suatukondisikekuranganpasokankomoditi
ekonomidarikebutuhannormalakibatkekeringanmeteorologi,hidrologi
danpertanian.

10
8
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

2. Kekeringan Antropogenik, yang disebabkan karena ketidak-taatanmanusia


padaaturanbaikitupolapenggunaanairberlebihanmaupunkerusakan
kawasan tangkapanair.

Kajian Risiko

Identifikasi BahayaKekeringan
a. Kekeringanmerupakankejadianbiasadanmenggambarkaniklimyang
senantiasaberulang,meskipunseringdisalahartikansebagaikejadianacak
dansangatjarang.Dalamkenyataannya,kekeringanterjadipadasemua
jenisiklimmeskipunkarakteristiknyasangatberbedadarisatuwilayahke
wilayahlain.Kekeringanmerupakanpenyimpangantemporerdansangat
berbedadengankegersangan(aridity)yanglebihbersifatpermanendi
manacurahhujanyangturunsenantiasakecilseperticontohnyadiNusa
TenggaraTimur(NTT).Kekeringanharusselaludiperhitungkansecara
relatifterhadapkondisirata-ratajangkapanjangdarineracaantaracurah
hujandanevapotranspirasidisuatuwilayah,dimanakondisisepertiini
disebutnormal.
b. Kekeringanmemilikikarakteristikpelan-pelandantidakterasa.
c. Kekeringan merepresentasikan hubungan antara ketersediaan air yang
jauhdibawahkebutuhanairbaikuntukkebutuhanhidup,pertanian,
kegiatan ekonomi dan lingkungan. Instansi yang mengeluarkan
peringatandiniterhadapancamankekeringanadadua,yaitu:

1. Kekeringan pertanian, di mana penyedia layanan peringatan dini


merupakankewenangan KementerianPertanian.
2. Kekeringanglobal,dimanapenyedialayananperingatandiniadalah
BMKG.
d. BahayakekeringandialamiberbagaiwilayahdiIndonesiahampirsetiap
musimkemarau.Halinieratterkaitdenganmenurunnyafungsilahan
dalam menyimpan air. Penurunan fungsi tersebut diakibatkan rusaknya
ekosistem akibat pemanfaatan lahan yang berlebihan. Dampakdari

109
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

kekeringan ini adalah gagal panen, kekurangan bahan makanan hingga


dampakyangterburukadalahbanyaknyagejalakuranggizibahkankematian.

e. Gejala terjadinyakekeringan:
• Kekeringan berkaitan dengan menurunnya tingkat curah hujan di
bawah normal dalam satu musim. Pengukuran kekeringan meteorologist
merupakanindikasipertamaadanyakekeringan.

• Tahap kekeringan selanjutnya adalah terjadinya kekurangan pasokan air


permukaandanairtanah.Kekeringaninidiukurberdasarkanelevasiair
sungai,waduk,danau,danelevasimukaairtanah.Adatenggangwaktu
mulaiberkurangnyahujansampaimenurunnyaelevasimukaairsungai,
waduk,danau,danelevasimukaairtanah.Kekeringanhidrologisbukan
merupakanindikasiawaladanyakekeringan.

• Kekeringan pada lahan pertanian ditandai dengan kekuranganlengas


tanah(kandunganairdalamtanah)sehinggatidakmampumemenuhi
kebutuhantanamantertentupadafasetertentupadawilayahyangluas
yangmenyebabkantanamanmenjadirusak/mengering.

f. Bencana Kekeringan akan memunculkan adanya kerentanan lingkungan.


Masyarakatyangtinggaldidaerahyangkeringdansulitairakanselaluterancam
bahayakekeringan.

Asesmen terhadap Risiko

1. Penyebab terjadinya kekeringan adalah menurunnya curah hujan pada


periode yang lama (beberapa dasarian) yang disebabkan oleh interaksi
atmosferdanlautsertaakibatketidakteraturansuhupermukaanlautseperti
akibatyangditimbulkanolehfenomenaElNiño.

2. Kekeringandapatjugadisebabkanolehberbagaifaktoryangbersifatalamiah di
mana intervensi manusia atas penyebab bencana kekeringan sangat
minimal.Dalamhalinimanusiadanaktivitasnyamenerimadampakdari
kekeringan tersebut. Kekeringan membawa akibat serius pada polatanam,

11
0
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

polapengairan,polapengoperasianirigasisertapengelolaansumberdaya
airdipermukaanlainnya.Diperlukansebuahpenangananstrategisseperti
manajemen kekeringan (pengelolaan kekeringan) untukmeminimalisasi
dampak yangditimbulkan.

3. Klasifikasi tingkat ancaman bencana kekeringan di Indonesia dibuat


berdasarkanperhitunganindekskekeringanyangpalingsederhanayaitu
menggunakan Standardized Precipitation Index (SPI) yang dihitung dari
data pengamatan curah hujan global yang dikeluarkan Global Precipitation
ClimatologyCentre(GPCC)denganrentangwaktudari1951-2007.SPIadalah
indeksyangmenunjukkanbesarnyapenyimpangancurahhujandarinilai
normalnyayangdapatdibagimenjaditujuhkelaskategorisepertiterlihat
dalamTabelKategoriKering-Basah
Berdasarkan Nilai SPI sebagai berikut:

a. SPIdapatdihitunguntukskalawaktu3bulanan,6bulanan,12bulanan,dst.
yangberkaitandenganfenomenadandampakkekeringantertentu.

b. Dariancamankekeringantersebutakandiperbandingkandengankapasitas
masyarakatdalammenghadapinya,sehinggakitabisamelihatPetaRisiko
Bahaya Kekeringan. Sebagai contoh, berikut ditampilkan Peta Risiko Bahaya
KekeringanTahun2011,sebagaiberikut:

111
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Gambar: Peta Risiko Bencana Kekeringan Indonesia 2011

Pemantauan dan Layanan Peringatan

Pengumpulandananalisisdatarisikobahayakekeringanterkaitdenganperole-
handata-databerikutini:

1. Katalogaktifitasberdasarkantingkatcurahhujandanpengukurankekeringan
meteorologis.

2. Pengamatanterhadapelevasimukaairpermukaandanmukaairtanah.

3. Pengamatanterhadapkandunganairdalamtanah.

11
2
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Perangkat Observasi

Perangkatobservasiyangpentingdalamperingatandiniancamankekeringan
adalahperangkatpengamatanklimatologidanmeteorologiseperti:

a. AWS(AutomaticWeatherSystem)danARG(AutomaticRainGauge)untuk
memperolehinformasitentangpergerakanarahangin,suhudantekanan
udara.

b. Radarcuacauntukmemperolehdatainformasicuacaregional.

c. Satelitcuacauntukmenghasilkancitrasatelityangmenggambarkanpola
kondisiatmosfirdanpolacuacadalamskalayanglebihluas.

Perangkatobservasiuntukmelakukanpengamatanelevasiairdipermukaan
tanahyangterkaitdengankekeringanhidrologiadalahalatpengukurketinggian
mukaairdandatadebitair.

Isi Peringatan Dini

Untukmendeteksikekeringanpertanian,BalaiPenelitianAgroklimatdanHidrologi
BadanLitbangPertanianmenggunakandanmemanfaatkandatadaristasiun
iklimotomatisyangdapatmengukurcurahhujan,suhuudara,radiasimatahari,
kelembabanudara,kecepatandanarahangindanlengastanah.
Sisteminimengolahdata-datatersebutuntukmenghasilkankeluaranberupa
informasiyangbergunauntukmengantisipasiterjadinyakekeringansebagai
berikut:
a. Kadar lengastanah.

b. Curahhujanlokaldanprakiraannya.

c. Masatanamdanjeniskomoditassertarisikopenurunanhasilberdasarkan
rekomendasi saattanam.

d. Perkembanganmusim.

113
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Denganasumsisetiapwilayahmemilikikarakteristik,poladanunsuriklimpenciri
yangberbedadapatdiperkirakanprediksipolacurahhujan3,6dan9bulanke
depanuntukmenentukansaatdanpolatanamkomoditassertaperkiraantingkat
kehilanganhasilrelatif.Sehinggadiharapkanparapengambilkebijakandapat
menyusunstrategimitigasidanadaptasikekeringanuntukmenyusunskenario
pendayagunaankekeringandalamrangkameningkatkankuantitasdankualitas
hasilpertanian.

D. PenyakitMenular

Apakah wabah penyakit menular dapat diperkirakan?

InfeksiterjadiketikapatogensepertivirusataubakterimemasukitubuhAnda
danberkembangbiak,sehinggagejalasepertidemam,diare,danbatuk.Mulai
daripenyakitmenularinfluenzahinggapenyakitvirusEbola,dariorang-orang
dengan gejala yang relatif ringan sampai dengan orang-orang dengan risiko
tinggi kematian sesuai peraturan perundang-undangan Kementerian Kesehatan
Jikaresponyangtepattidakdiambil,penyakitinidapatmenyebardengancepat
dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Jika Anda berpikir anda mungkin
terinfeksi,segeramendapatkanpengobatanyangtepatdaripihakmedis.

Lindungi diri anda dari penyakit menular dengan cara :

a. Cucitangandankumur-kumur
Cucitangandanberkumurmerupakanlangkahmendasaruntukpencegahan
penularan.Cucitangansecaramenyeluruhdengansabun,termasukjaridan
kuku

b. Mengunakan sarungtangan
Menggunakan sarung tangan untuk perlindungan terhadap kemungkin
hubungankontakdengandarahpasien,cairan,sekresi,kotoran,danlain-lain

c. Menggunakanmasker
Menggunakanmaskersaatbatukdanbersinsehinggatidakmenularkankepa-
da oranglain.

11
4
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Perhatikan kesehatan anda setelah berpergian dari luar negeri/luar kota.

Jikaandamerasatidakenakbadansetelahkembalidariluarnegeri,adarisiko
bahwakemungkinanandatelahterjangkitpenyakitmenular.Hati-hatijikaanda
memilikigejalasepertidiareataudemamsetelahandakembali.Pergikerumah
sakitsesegeramungkin.menginformasikanDokterdaririnciansepertitujuan
wisata,jadwal,dankegiatanselamaperjalanan,danikutipetunjukdokter.

Mengetahui penyakit pandemik

Sebuah pandemi adalah epidemi berjangkit dari infeksi penyakit. JikaAnda


mendengartentangpandemidiTVataulainnyasumber,hindaripergikeluar
kecualisangatpentingataupergiketempat-tempatyangmenarikkerumunan.
Sekolahdanfasilitaslainnyabisaditutup.

Gejala penyakit menular dan upaya pertolongan

1. Influensa/Flu
Gejalaumum(misalnyasakitkepala,sendidannyeriotot)danspesifikgejala
lokal(misal:sakittenggorokan,pilek,bersin,batuk)tiba-tibamuncul,danitu
bisaberakibatfatal.Jikaantivirusinfluenzaobatyangpertamadiambildalam
waktu48jamdaritimbulnyagejala,makapengurangangejaladapatdicegah.

2. Campak
Setelahsampai10hingga20hariterkenainfeksi,demamsekitar38derajat
Celsiusatauumumnyagejaladinginterusselamasekitar2sampai3hari,
diiutiolehdemamtinggihinggalebihdari39derajatCelciusdanmunculnya
gatal-gatal.Halinibisamenjadiseriusjikapasienmengembangkanensefalitis.
Karenasistemkekebalantubuhmelemah,pasienjugabisamengembangkan
pneumoniaatauinfeksitelinga.Karenatidakadapengobatanspesifikuntuk
penyakitini,perlunyaperawatandiberikanuntukmeringankangejala.

115
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

3. Diare
Penyakit Diare atau diarrhea adalah sebuah penyakit dimana penderita akan
mengalami rangsangan buang air besar yang terus menerus yang masih
memilikikandunganairberlebih.Diaredisebabkankarenaginjaldariluka,alergi
terhadapgulafruktosaataulaktosa,sepertiasam,pedas,santanberlebihan, atau
infeksi gastrointestinal (saluran cerna), yang dapat disebabkanoleh
berbagai macam organisme seperti bakteri, virus dan parasit. Mikrorganisme
tersebutmenyebarmelaluimakananatauminumanyangterkontaminasi,
ataubisajugadariorangkeorangsebagaiakibatdarikebersihanyangburuk,
misalnyatidakcucitangansebelummemegangmakananataumakantanpa
cucitanganterlebihdahulu.Diaremerupakanmasalahglobaldansalahsatu
penyebabkematianpadaanak.
4. Tuberkolosis/TBC
Bahkansekarang,lebihdari20.000orangterjangkitpenyakitinisetiaptahun.
Pergikelembagamedissesegeramungkinjikabatukatauberdahakterus
selamalebihdariduamingguatau,dalamkasusseniorwarga,jikapenyakit
sepertikelelahanataukehilangannafsumakanterus.JikaAndadidiagnosis
memilikiTB,dalambanyakkasusinibisadisembuhkanjikadiobatidengan
benarsetiaphariselamaenambulan.

5. Flu Burung/FluAvian
AndabisamenjaditerinfeksijikaAndamemilikikontakdekatdenganburung
ataufluburung.GejalasepertidemamtinggidanbatukakanmunculjikaAnda
terinfeksi.Inidengancepatdapatmenyebabkanbeberapadisfungsiorgan,
danhasilnyakematian.JikaAndamemilikikontakdenganburungdengan
fluburungdanmemilikigejalayangsamadenganinfluenza.Segeralaporke
dokteruntukmemberitahukansituasinya.

6. PenyakitVirus Ebola
Gejalasepertidemammendadak,sakitkepala,kelelahan,nyeriotot,sakit
tenggorokan,muntah,diare,nyeridada,danpendarahan(darahdimuntah,
darahdalamtinja)muncul.Karenatidakadayangspesifikpengobatanuntuk
penyakitini,pengobatanuntukgejalaakandiberikan.Jikademamturundalam
waktusekitarsatubulansetelahkembalidarinegaradimanapenyakitini
menyebar,disarankansegerakelembagakesehatanpemerintahdanrumah
sakitdanikutipetunjuknya.

11
6
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

E. JenisRambudanPapanInformasiBencana

Petunjuk tempat kumpul sementara.

PetunjukTempat Pengungsian

Petunjuk Lokasi Posko

117
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Petunjuk tempat untuk mem


buat api,
perhatikan: segera padamkan
api jika selesai digunakan.

Petunjukarahjalurevakuasi.

PetunjukTempat Pengungsian

11
8
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Peringatantelahberadapadakawasan
bencana gunungapi.

Peringatantelahberadapadakawasan
rawanbencanagempabumi.

Peringatantelahberadapadakawasan
rawanbencanagerakantanah.

119
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Peringatantelahberadapadakawasan
rawanbencanagerakantanah.

Peringatantelahberadapadakawasan
rawan bencanatsunami.

Peringatantelahberadapadakawasan
rawan bencanabanjir.

12
0
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Peringatan rawan kebakaran hutan.

F. KearifanLokal

Kearifan lokal merupakan pengetahuan eksplisit yang muncul dari periode


panjang,yangberevolusibersama-samamasyarakatdanlingkungannyadalam
sistemlokalyangdialamibersama-sama.

Proses evolusi yang begitu panjang dan melekat dalam masyarakat dapat
menjadikan kearifan lokal sebagai sumber energi potensial dari sistem
pengetahuankolektifmasyarakatuntukhidupbersama-samasecaradinamis
dandamai.Pengertianinimelihatkearifanlokaltidaksekadarsebagaiacuan
tingkah-lakuseseorang,tetapilebihjauh,yaitumampumendinamisasikehidupan
masyarakatyangpenuhkeadaban.

Maka,secarasubstansial,kearifanlokaladalahnilai-nilaiyangberlakudalamsuatu
masyarakat.Nilai-nilaiyangdiyakinikebenarannyadanmenjadiacuandalam
bertingkah-lakusehari-harimasyarakatsetempat.(NurmaAliRidwan,2005)

Demikian juga, kearifan terhadap lingkungan dapat dilihat dari bagaimana


perlakuankitaterhadapbenda-benda,tumbuhan,hewan,danapapunyangada
disekitarkita.Perlakuaninimelibatkanpenggunaanakalbudikitasehinggadari
perlakuan-perlakuantersebutdapattergambarhasilaktivitasbudikita.Kearifan
terhadap lingkungan ini juga memberikan manfaat pelestarian lingkungan
masyarakat.Dikarenakanmelaluiprosesevolusidantrial-erroryangpanjang,
kearifanlocalbiasanyasudahterujidarigenerasikegenerasi.

121
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Dalamkaitannyadenganpenguranganrisikobencana,kearifanlokalmasyarakat
setempatacapkaliberperanpentingdalammemberikanperingatandinidan
mengurangi risiko bencana yang ditimbulkan. Biasanya, kearifan lokal tersebut
terbentukdarimembacagejalaalam,hewanmaupunlingkungansekitarnya,serta
faktasejarahyangdiceritakansecaraturun-temurun.Denganbekalkearifanlokal
tersebut,masyarakatsetempatlebihsiapmenghadapiperubahanyangterjadidi
lingkunganmaupunkehidupanbermasyarakatmereka.

Rimbo Larangan (Hutan Larangan)

Rimbolaranganadalahhutanyangmenurutaturanadattidakbolehditebang
karenafungsinyayangsangatvitalsebagaipersediaanairsepanjangwaktuuntuk
keperluanmasyarakatSelainitu,kayuyangtumbuhdihutanjugadipandang
sebagaiperisaiuntukmelindungisegenapmasyarakatyangbermukimdisekitar
hutandaribahayatanahlongsor.Apabilaterdapatdiantarawargayangakan
membuatrumahdanmembutuhkankayu,makaharusmemintaizinlebihdulu
kepadaAparatNagarimelaluiparapemangkuadat.

Banda Larangan (Sungai, Anak Sungai/Kali Larangan)

Bandalaranganadalahaliransungaiyangtetapdijagaagartidaktercemardari
bahanataubendayangbersifatdapatmemusnahkanbinatangataubiotalain
yangadadialiransungai,memakaialiranlistrikdanlainsebagainya.Untukpanen
ikandariBandaLarangan,pihakpemangkuadatdanaparatnagarimelaksanakan
dengancaramembukalaranganbersamamasyarakatuntukkepentinganbersama.
Dan,hasilnyaselainuntukmasyarakat,jugasebagianuntukkasnagari.Biasanya,
Banda Larangan ini dibuka sekali setahun atau sekali dua tahun tergantung
kesepakatanparapemangkuadat.

12
2
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Tabek Larangan (Tebat Larangan)

Tabeklaranganadalahkolamyangdibuatsecarabersama-samaolehmasyarakat
padazamanduludengantujuanuntukpersediaanairbagikepentinganmasyarakat.
Didalamtabektersebut,jugadipeliharaberbagaijenisikan.Saatuntukmembuka
TabekLaranganjugasamadengansepertidiBandaLarangan.

Mamutiah Durian (Memutih Durian)

Mamutiahdurianadalahkegiatanmengulitipohondurianapabilasalahseorang
wargamasyarakatpemilikpohonduriankedapatanmemanjatdanmemetikbuah
duriansebelummatangHalitudilakukansebagaisanksimoral.Setelahpohon
duriandikuliti,makasecaraberangsurpohonituakanmati.Biasanya,pemilik
pohondurianakanmendapatkanhasilsemenjakmatahariterbitsampaiterbenam,
sedangkanpadamalamharibuahdurianyangjatuhtelahmenjadimilikbersama.

Parak

Parakadalahsuatulahantempatmasyarakatberusahatani,dimanaterdapat
keberagamanjenistanamanyangdapatdipanensepanjangwaktusecarabergiliran.
Sehinggapadalahanparakiniterdapatnilaiekonomiyangberkelanjutan.Apabila
dilihatdarijauh,parakdipandangseolah-olahsepertihutandanjugaberfungsi
sebagaipenyanggabagidaerahdibawahnya.
Menanam tanaman keras di saat seorang laki-laki akan memasuki jenjang
perkawinan bertujuan untuk tabungan di saat sudah punya keturunan untuk
kebutuhankeluarga,biasanyatanamanyangditanamberupakelapa,kayu(surian),
surenn,dantanamanlainnyayangpenuhmanfaat.

Goro Basamo

GoroBasamomerupakankegiatankerjabersamasecaragotong-royonguntuk
kepentinganmasyarakatbanyak,sepertimembuatjalanbaru,bangunanibadah,
membersihkantalibandar(sungai),menanamtanamankerasdanlainsebagainya.

123
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

BalaiPengelolaanDaerahAliranSungaiAgamKuantanPovinsiSumateraBarat,
pada2006,telahmemulaikegiatanmodelkelembagaanberbasiskearifanlokal.
Padatahapannya,kegiatanitutelahmendatadanmengumpulkanbeberapajenis
kearfianlokalyangeratkaitannyadenganpengelolaanhutantanahdanair,di
nagariSitujuahGadangKecamatanSitujuahLimoNagariKabupatenLimaPuluh
Kota.

JeniskearifanlocaltersebutdiharapkanakandiaturdenganPeraturanNagari
yang dilengkapi dengan sanksi-sanksi bagi masyarakat yang melanggarnya.
Kesepakatan-kesepakatan yang dihasilkan untuk dijadikan Peraturan Nagari
tersebutberasaldarihasilmusyawarahdanmufakatparapemangkuadatdan
elemenmasyarakatlainnya,sepertiNinikMamak,AlimUlama,CerdikPandai,
BundoKandung,

Aparatnagarisertapemudapagatnagari.Tahun2007,BPDASAgamKuantan
berencana akan menindak lanjutinya dengan memfasilitasi jenis tanaman kayu-
kayuandanbuah-buahansesuaidenganpermintaanWalinagariSitujuahGadang
sertasebagaimanayangtertuangdalamRenstraNagariSitujuahGadang.

Kearifan Lokal Masyarakat Gunung Merapi

ErupsivulkanikGunungMerapi,yangselalumemuntahkanaliranawanpanas
(materialpiroklastik)danjugaaliranlahar,baikpadastatusWaspadaMerapi,Siaga
Merapi,danAwasMerapi,bagimasyarakatMerapiselaludimaknaisebagai“Sang
Eyang”sedangpunyakerja.Kondisiinikemudianmemunculkansikap“ojocedhak-
cedhak”dan“ojongrusuhi”.Maknaojocedhak-cedhak(janganmendekat)tersebut
penuhmaknadalammanajemenbencanaberbasiskultural,yaituberusahalah
menghindardariareayangmemungkinkanterkenaaliranawanpanas(untuk
selama waktu). Sikap ini muncul, setelah tokoh masyarakat yang selama ini
dianggap sebagai juru kunci Merapi, Mbah Marijan, memberikanpernyataan
sikapnyapadasaatkrisiMerapi.

12
4
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Kearifan Lokal di Pulau Simeulue

AdasatupelajaranberhargayangditunjukkanolehmasyarakatPulauSimeulue
yang ada di pulau maupun yang ada di perantauan. Pulau Simeulue secara
geografis letaknya sangat berdekatan dengan sumber gempa dan sumber
tsunami.MasyarakatPulauSimeuluebelajardarikejadiangempadantsunamiyang
terjadipadabeberapapuluhtahunyanglalu(tahun1990)danmengembangkan
istilahsendiriyangdikenaldengansmongyangberartiairlautsurutdansegera
larimenujubukit.Istilahiniselaludisosialisasikandengancaramenjadidongeng
legendaolehtokohmasyarakatsetempatsehinggaistilahinijadimelekatdan
membudayadihatisetiappendudukPulauSimeulue.

125
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

12
6
BUKU PEDOMAN LATIHAN KESIAPSIAGAAN BENCANA NASIONAL
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

V. INFORMASI PENDUKUNG UNTUK PERSIAPAN


KEDARURATANBENCANA

A. NomorPanggilanDaruratdiIndonesia
Penanggulangan bencana hendaknya menjadi tanggung jawab bersama
antaramasyarakat,lembagausahadanpemerintah,sertapihak-pihakterkait.
DalamsetiapkejadianbencanadiIndonesia,adabeberapapihakyangbekerja
samadalammelakukanusaha-usahapenanganan.Masyarakatmemilikiuntuk
menghubungiinstansiterkaitini,karenakeberadaanpihak-pihaktersebut
adalah untuk mendampingi masyarakat dalam usaha penanggulangan
bencana.Hubungandenganpihak-pihakinisebaiknyadijalindalamtahap
sebelumbencana,saatbencana,dansetelahbencanauntukmelancarkan
proses penanggulanganbencana.

Daftarnomorpentingdaripihakterkaitpenanggulanganbencanaantaralain
sebagaiberikut
• Kepolisian 110
• NomorTunggalKedaruratandiIndonesia 112
• PemadamKebakaran 113
• SAR/SearchandRescue(BASARNAS) 115
• Informasi&perbaikankerusakan&gangguantelepon(Telkom) 117
• AmbulanGawatDarurat(AGD) 118dan119
• LayananKeretaApi 121
• PoskoKewaspadaanNasional 122
• Informasi&perbaikankerusakan&gangguanlistrik(PLN) 123
• PoskoBencanaAlam 129
• Palang MerahIndonesia(PMI) 021-4207051
• SentraInformasiKeracunan(Siker) 021-4250767,4227875

128
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Untuk memudahkan masyarakat dalam penanganan kedaruratan,


pemerintahmenyediakannomortunggal112yangtidakberbayardanbebas
pulsa.Panggilan112yangdigagasKementerianKomunikasidanInformatika
danKementerianDalamNegeriiniakanmenggabungkannomorpanggilan
darurat yang sudah ada sebelumnya, seperti layanan kepolisian
110,ambulans118,danpemadamkebakaran113.Nomor112sendiri,sebelumny
a, ditetapkanConferenceofEuropeanPostalandTelecommunications(CEPT)pada
1972untukpanggilandarurat,yangkemudiandigunakanolehnegara-negara
Eropayangdisusulbeberapanegaralainnya.

Sedangkan,untukkeperluankedaruratandidaerahterkaitkebencanaan
dapat mengakses nomor nasional tersebut dan menyesuaikan dengan
sumberaksesinformasiberwenang/instansidimasing-masingdaerah.

B. Pertolongan DaruratBencana
1. CARDIOPULMONARYRESUSCITATION(CPR)
Periksa Apakah Orang di Sekitar Masih Sadar
Saat terjadi bencana, mobil ambulan atau pertolongan mungkin tiba
terlambat.Jikamenemukanseseorangtengahterbaring,tekanlembut
bahunyaserayabertanyadengankeras,“Apakahkamubaik-baiksaja?”
Kemudian,periksaapakahiabisamerespon,menggerakkantangandan
kakinya.Lalu,periksaapakahiamengalamicedera.
Mintalah Bantuan Orang di Sekitar
Jika tidak ada respon, mintalah bantuan dari orang terdekat dengan
memanggilmerekasecarakeras.Misalnya,“Seseorang,mohonbantuannya!
Disiniadaorangyangmembutuhkanbantuan!”

Selanitu,jikasituasitelahaman,mintalahseseoranguntukmembawaAED
(defibrillatoreksternalotomatis)danberikanpertolonganpertama.
Periksa Pernapasan
Amatigerakandadadanperutkorbanselama10detik.Jikanapasnyatidak
teratur,atautidakadagerakanpadadadadanperut,beritekananpada
dadanya.

129
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Bantuan Pertama
Letakkantanganditengahdadakorbandantekankebawahminimal5cm
untukorangdewasa.Ketikamelakukantekanandidadadannapasbuatan,
lakukan30tekanandan2kalibantuanpernapasan.
Pernapasan Bantuan
Angkatdagukorbanuntukmembukajalannapas.Gunakanjempoldan
telunjuktangan,dantempatkandidahikorbanuntukmencubithidungnya.

Pakaicorongbantuansaatmemberikannapasmelaluimulutagartidak
ada kecoboran udara. Hiruplah udara sekitar 1 detik saatmelakukannya.
Kemudian, lihat apakah dada korban naik saat diberikan pernapasan
buatan.
AED
GunakanAEDsesuaipanduanyangtertera,ataumintabantuanpihakyang
berkompetensimempergunakannya.
2. PERTOLONGAN PERTAMAPENDARAHAN
Pendarahan dibagi menjadi tiga jenis, yakni:
Pendarahan Arteri
Pendarahan arteri adalah ketika darah merah-cerah menyembur keluar
seiramadenganpompajantung.Memanggilambulansataubantuanmedis
bisamengakibatkankematiansebabbanyaknyapendarahan.Pertolongan
pertama yang paling efektif adalah menutup luka dengan sepotong
kasa tebal, atau kain yang tersedia. Ini berguna untuk menghentikan
pendarahan.
Pendarahan Vena
Pendarahan vena adalah ketika darah merah-gelap mengalir terus-
menerus. Biasanya, kehilangan darah dalam waktu singkat, pada
pendarahanini,jarangterjadi.Pertolonganpertamayangbisadilakukan
adalahtekanperbanataukainpadalukauntukmenghentikanpendarahan.

130
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Pendarahan Kapiler
Pendarahankapileradalahketikadarahmerahmerembeskeluardariluka
jariatauabrasilututsetelahjatuh,danlain-lain.Pertolonganpertamayang
bisadiberikanadalahmenerapkanperbandankainpadaluka.
3. PERTOLONGAN PERTAMA KORBAN PATAH TULANG ATAU
TERKILIRJangancobagerakkanbagiantubuhyangcideraataumengalami
sakit.
Siapkanbahanyangbisadigunakanuntuksebagaibelat(misalnya,bambu,
kayu). Kemudian, belitkan belat dan sendi dengan menggunakan kain atau
apa pun yang bisa dimanfaatkan.
Perban Segitiga
Perban segitiga dapat menggunakan syal, sapu tangan, ataupakaian.
Gunakanperbansegitiga, setelahmembilaslukasebelumnyamenggunakan
airdanmenerapkankasasteril.
4. PERTOLONGANPERTAMAKORBANKEBAKARAN
Jika luka bakar meliputi kurang dari 10 persen tubuh (daerahtelapak
tanganadalahsekitar1persentubuh),segeramungkindinginkandengan
airbersihselamalebih15menit.Lakukansampairasasakitmereda.
5. MERINGANKANRASASAKITKORBAN
Kendurkan Pakaiannya
Tempatkan korban pada posisi dan tempat yang nyaman.Longgarkan
pakaian,ikatpinggang,ataubendalainyangdikenakannya.Tanyakan,
apakahiamerasakansakit.
Mempertahankan Suhu Tubuh
Jikakorbanmenggigil,suhutubuhrendah,pucat,atauberkeringatdingin.
Terapkanselimutataupakaiandisekujurtubuhnya.
6. MENGAMANKAN POSISIKORBAN
Mempertahankan Suhu Tubuh
Letakkankorbandalamposisitelentangditempatdatardanbuatlahia
tenang dannyaman.
Ketika Korban Mengalami Cedera Kepala dan Sulit Bernapas
Baringkankorbandenganposisibagianatastubuhlebihtinggi.Pergunakan
tumpukanselimut,bantal,atauapapunagarkorbandalamposisiseparuh

131
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

terduduk.

132
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Ketika Korban Bernapas Namun Tidak Sadarkan Diri


Untukmengamankanjalannyanapas,tempatkankorbandenganposisi
miring dan lutut ditekuk. Gunakan salah satu tangannya sebagai alas
kepala.
Heat Stroke, Anemia, Hemorrhagic Shock
Selipkantumpukanbantal,selimut,atauapapundibawahkakikorban
yangdibaringkandalamposisitelentang.
7. MENGANGKUTKORBAN
Membopong Korban di Punggung
Sandarkankorbandibelakang,dantangkapkakinyadenganmelewati
seladiantaralengandantubuhAnda.Tahankeduakakinyadengankuat.
Namun,carainitidaktepatbagikorbandengangangguankesadaran,
patahtulang,atauterluka
Menyelamatkan Korban Menggunakan Tandu
Ketikamembawakorbanmenggunakantandu,pastikanposisikakinya
menunjukkedepan.Cobalahseminimmungkinbergetar,karenaitubisa
memperburukkeadaankorban.Jikatidakadatandu,gunakanpapanyang
kuatatauapapunsebagaipengganti.

C. Relawan PenanggulanganBencana
KerelawananmerupakanbagianpentingdarikehidupandiIndonesia.“Gotong
Royong”merupakanintikerelawanandanmasyarakattelahmemanfaatkanini
dalampengelolaanrisikobencanaselamaberabad-abad.Berikutinibeberapa
gerakankerelawananyangterorganisirdiIndonesia:
1. PrajaMudaKarana(Pramuka)
Pramuka merupakan gerakan kepanduan Indonesia yang didirikan
tahun1912.Saatini,gerakanPramukamerupakangerakankepanduan
terbesar di dunia dengan anggota sekitar 20 juta orang yangtersebar
di seluruh Indonesia. Penanggulangan bencana merupakan salah satu
bagianterpadudarikegiatanPramukasejaktahun2002,melaluiprogram
bernamaPramukaPeduliyangberfokuskepadaisukebencanaan.Pada
2010, program ini menerbitkan panduan teknis penanggulangan bencana
terkaitpendirianunitpenanggulanganbencanadisetiapkwartirdaerah.

133
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Sumber:
http://www.kwardasulsel.or.id/?wpdmpro=petunjuk-teknis-pramuka-peduli-
penanggulangan-bencana)
http://www.kwardadki.or.id/berita/2014/01/anggota-pramuka-indonesia-terbesar-
sedunia
https://kwartircabangjepara.files.wordpress.com/2012/06/petunjuk-penyelenggaraan-
pramuka-peduli.pdf

2. KuliahKerjaNyata(KKN)
KKN merupakan program pelayanan masyarakat yang dilaksanakan
olehparamahasiswa.PrograminidimulaiolehKementerianPendidikan
pada 1973 untuk meningkatkan kontribusi perguruan tinggi dalam
pembangunanmasyarakat.Melaluiprogramini,sekelompokmahasiswa
dikirimkedaerah-daerahpedesaanuntukbekerjadalambeberapaproyek
pembangunanmasyarakat.Jenis-jenisproyekyangdikerjakanbervariasi,
tergantungpadaprogramstudiyangdiambilolehmahasiswa.Beberapa
universitastelahmengembangkanprogramKKNtematikkebencanaan
untuk meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan masyarakat desa
dalammenghadapibencana.Denganadanyasekitar4,5jutamahasiswa
diIndonesia,KKNdapatmenjadititikmasukbagipartisipasikaummuda
dalam kegiatan-kegiatan pengembangan ketangguhan masyarakat dalam
menghadapibencana.

Sumber:
http://www.kwardasulsel.or.id/?wpdmpro=petunjuk-teknis-pramuka-peduli-
penanggulangan-bencana
Hardjasoemantri,K(2007),‘PeranPemudaPelajarIndonesiadalamPerjuanganBangsa:
Sebuah Refleksi dan Harapan’, Jurnal Sejarah, vol. 13, no. 13, hal. 1-12.
http://forlap.dikti.go.id/mahasiswa/homegraphjk

3. PalangMerahIndonesia(PMI)
PMItelahterlibatdalampenanggulanganbencanaselamalebihdari70
tahun.RelawanmerupakantulangpunggungPMI.Saatini,PMImemiliki
sekitar600.000relawanaktif,yangterbagidalamtigakategori,yaitu
relawanremaja,relawanterampil,dantenagasukarela.Relawan-relawan
inimemperolehpelatihansecararutindan75persendaricabang-cabang
PMIdidaerahdanmemilikiunit-unitpenanggulanganbencanadengan
anggotaantara5sampai30orang.

134
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Melaluipararelawannya,PMImembangunkapasitasmasyarakatdalam
penanggulanganbencana.
4. Orari
OrganisasiAmatirRadioIndonesia(Orari)adalahbagiandariinternational
amateurRadionUnion(IARU).Oraritelahaktifberkiprahdalammelakukan
komunikasiradiodanberperanaktifdalampenanggulanganbencana.

Sumber:
http://pmi-
kabtegal.or.id/downlot.php?file=Manajemen%20Relawan.pdfhttp://www.pmi.or.id/inde
x.php/berita-dan-media/k2-categories/e-library/416-rencana-strate- gis-pmi-tahun-
2014.html

Relawan yang didukung kementerian/lembaga:


1. TarunaSiagaBencana(Tagana)
Kementerian Sosial, melalui Direktorat Perlindungan Sosial Korban
Bencana Alam, memiliki mandat untuk mengelola proses penyaluran
bantuan kemanusiaan bila terjadi bencana. Proses pembentukan Tagana
dimulai pada 2004 dan 2006. Kementerian Sosial secara formal dan
legalmendirikanTaganamelaluiPermensosNo.82/HUK/2006.Tagana
dibentukuntukmenjawabtantangandariperubahanparadigmadalam
penanggulangan bencana; dari tanggap darurat, ke pencegahan yang
proaktifdanpenguranganrisiko.Relawanyangdisasaradalahmerekayang
berumurantara18hingga40tahun.SemuaanggotaTaganadiwajibkan
untukikutambilbagiandalampelatihanPRByangdiselenggarakanoleh
KementerianSosial,yangmeliputpelatihan:(i)Logistik;(ii)Huniandan(iii)
DukunganPsikologis.

Sumber:
http://www.bphn.go.id/data/documents/06pmsos082.pdf
2. PemudaSiagaPeduliBencana(Dasipena)
Dasipena dibentuk Kementerian Kesehatan melalui Permenkes No. 406/
Menkes/SK/IV/2008 dan bertujuan untuk meningkatkan penyediaan
layanankesehatanyangberkaitandengankebutuhanpenanggulangan
bencana dan meningkatkan partisipasi relawan muda. Kemenkes melalui
PusatPenanggulanganKrisis(PPK)mengkoordinasikankegiatanpelatihan

135
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

untukmeningkatkanketrampilandankapasitasDasipena.

136
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Padatingkatprovinsi,kabupaten/kota,DinasKesehatanmemfasilitasi
Dasipena dalam mengembangkan rencana aksi. Dinas Kesehatan di
tingkatprovinsi,kabupaten/kotadapatmemobilisasianggotaDasipena
ke daerah-daerah bencana untuk pencarian dan penyelamatan serta
penyelenggaraan layanankesehatan.

Sumber:
http://www.penanggulangankrisis.depkes.go.id/pub/files74608KMK_No_406_ttg_
Pembentukan_Pemuda_Siaga_Peduli_Bencana_(DASI_PENA).pdf

3. DesaTangguhBencana(Destana)
DestanamerupakanprogramdesatangguhyangdiprakarsaiBNPBmelalui
Perka BNPB No. 01/2012. Melalui program ini, BNPB bertujuan untuk
meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana di desa-desa yang
sudahmenjalankankegiatan-kegiatanketangguhanK/LatauLSM,menjadi
sebuahdesayangtangguhbencanamelaluikegiatanpengarusutamaan
PRBkedalamprosespembangunan.Selainitu,Destanajugamemiliki
tujuanuntukmembangunkemitraanyanglebihbaikdansinergiantara
BNPBdanK/Llainnyasertaparapemangkukepentingannon-pemerintah.

Untukmenjadidesatangguh,sebuahdesadiwajibkanmemilikisetidaknya 30
relawan yang telah mengikuti pelatihan penanggulangan bencana
untukmengimplementasikanrencanaaksiPRB.DataterakhirdariBNPB
menyebutkan, ada sekitar 5.000 orang relawan Destana di seluruh
Indonesia.

BNPBjugamengelolasebuahbasisdataberisiorganisasirelawanyang
dapatmenerjunkanrelawanuntukberbagaikegiatanpenanggulangan
bencana.Adasekitar40.000orangrelawandariberbagaiorganisasiyang
terdaftardalambasisdataini.Merekapunjugatelahdibagikedalam
sembilan klaster kerelawanan yang berbeda. Pelatihan penanggulangan
bencana diberikan kepada para master trainer dari organisasi-organisasi
ini setidaknya satu kali dalam setahun. Saat ini, BNPB juga sedang
berusahauntukmemperkuatkapasitasnyadalammanajemenrelawandan
manajemen informasi/pengetahuan tentang kerelawanan di Indonesia.
MenurutBNPB,ProgramDestanadaritahun2012hingga2015,mencapai
265desa/kelurahandiseluruhIndonesia.

137
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Sumber:
http://bnpb.go.id/berita/2137/rekruitmen-fasilitator-desa-tangguh-bencana

Relawan Kemitraan yang didukung oleh Lembaga Usaha


SejumlahinistiatifkemitraanuntukPenguranganRisikoBencana(PRB),yang
telah memberikan kontribusi keterlibatan relawan yang secara garis besar
bersifatresponpadatanggapdarurat,bidangtematispadatahappra-bencana,
dan pemulihan. Beberapa perusahaan terkait, antara lain PT AquaDanone,
PTIndofood,PTNestle,Exxon,Unilever,Sampoerna,PTSemenGresik,BUMN,
Pertamina,ArthaGraha,Baznas,BankBRI,BankDanamon,HIPMI,PHRI.
Jaringan-jaringan Tematik di Indonesia
1. MPBI
MasyarakatPenanggulanganBencanaIndonesia(MPBI),didirikanpada
3Maret2003adalahsuatuorganisasinirlabasebagaitempatberhimpun
orangperorangan,praktisi,ilmuwan,danpemerhatipenangananbencana
dari sektor pemerintah, lembaga internasional, LSM nasional, para
akademisidanlainnya.MPBIjugasaranapenghubungbagidandiantara
organisasi-organisasidanlembagapenanggulanganbencanadiIndonesia.
Sebagaisuatuperhimpunanparapraktisidanjaringanorgansiasi-organisasi
PB,MPBIberkiprahlebihpadatatarankonsep,kebijakan,strategi,dan
pengembangankapasitasPBketimbangpelaksanaanlangsungkegiatan
PBdilapangan.MPBIadalahanggotaJaringanPengurangandanRespons
BencanadiAsia(AsianDisasterReductionandResponseNetwork/ADRRN).
Saatini,MPBImempunyai3(tiga)program,yakni1)Kebijakandanprogram
Penanggulangan Bencana, 2) Profesionalisasi Penanggulangan Bencana,
dan3)Penguatanorganisasi&keanggotaan.
2. IABI
BNPB mengumpulkan dan membentuk sebuah asosiasi profesi yang
diberi nama Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IABI). Anggota
organisasiinisebagianbesaradalahparadosendari12universitasuntuk
mengembangkan12masterplanancamanbencanaditingkatnasional.

138
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

3. HFI
Humanitarian Forum Indonesia/HFI atau Forum Kemanusiaan Indonesia
adalahsebuahjaringanyangmelibatkan14organisasimasyarakatsipil
berbasis keagamaan yang bergerak dalam bidang kemanusiaan atau
pembangunan,dariberbagaikelompokagama.Anggotaforumsaatini
terdiri dari Pusat Penanggulangan Bencana Muhammadiyah (MDMC),
YayasanTanggulBencanaIndonesia(YTBI),YakkumEmergencyUnit(YEU),
Dompet Dhuafa, Karina, Wahana Visi Indonesia (WVI), Perkumpulan
Peningkatan Keberdayaan Masyarakat (PPKM), Pos Keadilan Peduli Umat
(PKPU),ChurchWorldService(CWS),UnitPRBPersatuanGereja-gerejadi
Indonesia(PGI),YayasanRebanaIndonesia(jaringangerejaBaptis),Rumah
Zakat dan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim
NahdlatulUlama(LPBINU).Ditingkatglobal,HFIjugamewakiliIndonesia
dalamkomitepenanggulanganbencanaASEANdarikategoriorganisasi
masyarakatsipil.
4. PlatformNasionalPenguranganRisikoBencana(PLANASPRB) PLA
NAS PRB adalah sebuah forum atau komite multi pemangku
kepentinganyangdimilikidandilaksanakanditingkatNasional.Forum ini
berfungsi menggalakkan PRB diberbagai tataran dan melakukan
koordinasi,memberikananalisisdansarantentangbidang-bidangprioritas
yangmemerlukanaksiterpadumelaluisatuprosesyangterkoordinasikan
danpartisipatif.
5. Forum PRBDaerah
ForumPRBDaerahdapatdidefinisikansebagaisuatuforum/paguyuban
yang mewadahi pemangku kepentingan dan para pihak yang secara
bersama-samaberbagiperandalammengurangirisikoyangditimbulkan
olehbencanadanupaya-upayaberadaptasiterhadapperubahaniklim.

139
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

140
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Daftar Pustaka

BadanMeteorologi,KlimatologidanGeofisika.PedomanPelayananPeringatanDini
TsunamiInaTEWS–VersiRingkasan,2013

Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Pedoman Simulasi/Gladi Kesiapsiagaan


Masyarakat Menghadapi Ancaman Gempa dan Tsunami, 2014

Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Peraturan Kepala Badan Nasional


Penanggulangan Bencana Tentang Rambu dan Papan Informasi Bencana, 2015

Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Risiko Bencana Indonesia. Jakarta: BNPB:


2016
HOPE Worldwide Indonesia. Panduan Guru Dalam Pengajaran Pengurangan Risiko
Bencana (PRB), 2009
LembagaIlmuPengetahuanIndonesia(LIPI).ModulTrainingofTrainerEvakuasiMandiri
bagiMasyarakatPantaiterhadapBahayaTsunami(Pra-Tsunami).Jakarta:LIPIPress,
2011
Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan
Nasional.ModulAjarPenguranganRisikoBencanaBanjir.Jakarta:Kemdiknas2009

Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan


Nasional.ModulAjarPenguranganRisikoBencanaGempabumi.Jakarta:Kemdiknas
2009
Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan
Nasional.ModulAjarPenguranganRisikoBencanaTsunami.Jakarta:Kemdiknas
2009
Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan
Nasional.ModulAjarPenguranganRisikoBencanaKebakaran.Jakarta:Kemdiknas
2009
Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan
Nasional.ModulAjarPenguranganRisikoBencanaLongsor.Jakarta:Kemdiknas
2009
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

LAMPIRAN
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

LAMPIRAN
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

LAMPIRAN
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

LAMPIRAN
BUKUPEDOMANLATIHANKESIAPSIAGAANBENCANANASIONAL

Anda mungkin juga menyukai