Anda di halaman 1dari 10

TUGAS LAPANGAN TERBANG

Disusun Oleh :

NAMA :AHMAD MULADI KELIAT

NIM : 17223020024

KELAS/SEMESTER : III C (PAGI)

PROGRAM STUDI : D-IV (TRKJJ)

JURUSAN : TEKNIK SIPIL

KEMENTERIAN RISET, TEKNLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE 2019


Wright bersaudara (Wright brothers), Orville (19 Agustus 1871 - 30 January 1948)
dan Wilbur (16 April 1867 - 30 May 1912) adalah dua orang Amerika yang dicatat sebagai
penemu pesawat terbang karena mereka berhasil membangun pesawat terbang yang
pertama kali berhasil diterbangkan dan dikendalikan oleh manusia pada tanggal 17
Desember 1903. Dua tahun setelah penemuan mereka, kedua bersaudara tersebut
mengembangkan 'mesin terbang' mereka ke bentuk pesawat terbang yang memakai sayap
yang seperti sekarang kita kenal. Walaupun mereka bukan orang yang pertama membuat
pesawat percobaan atau experiment, Wright bersaudara adalah orang yang pertama
menemukan kendali pesawat sehingga pesawat terbang dengan sayap yang terpasang kaku
bisa dikendalikan.

Pesawat terbang adalah pesawat udara yang lebih berat dari udara, bersayap tetap, dan dapat
terbang dengan tenaga sendiri[1]. Secara umum istilah pesawat terbang sering juga disebut
dengan pesawat udara atau kapal terbang atau cukup pesawat dengan tujuan pendefenisian yang
sama sebagai kendaraan yang mampu terbang di atmosfer atau udara. Namun dalam
dunia penerbangan, istilah pesawat terbang berbeda dengan pesawat udara, istilah pesawat
udara jauh lebih luas pengertiannya karena telah mencakup pesawat terbang dan helikopter.
Di Amerika Serikat, Penerbangan pesawat pertama kali dilakukan oleh Wright bersaudara pada
1903. Mereka merancang pesawatnya sendiri. Pesawat ini hanya cukup untuk satu orang.
Di Inggris, seorang penemu pesawat terbang bernama Samuel F. Cody berhasil melakukan
penerbangan pada 1910. Waktu itu, bentuk pesawat yang diciptakan masih sangat sederhana.
belum seperti yang bisa dinikmati saat ini.
Setelah Perang Dunia I, masa penerbangan sipil mulai tumbuh dan mengalami perkembangan
cepat. Akhirnya banyak pesawat yang diproduksi untuk transportasi sipil. Selain itu, mulai juga
bermunculan perusahaan penerbangan di Eropa dan Amerika.
Seiring perkembangan zaman, bentuk dan mesin pesawat terbang mulai disempurnakan. Hal ini
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara. Pada 1949, dibuatlah pesawat komersial.
Pesawat ini ukurannya lebih besar daripada pesawat-pesawat sebelumnya.
Pesawat terbang adalah sistem yang kompleks. Pada tahap desain dan dalam manual penerbangan
dan pemeliharaan (digunakan oleh teknisi pilot dan pemeliharaan) itu terbagi menjadi sistem
sederhana yang melaksanakan fungsinya masing-masing.
Berikut ini adalah beberapa sistem dalam pesawat terbang:

 Electrical Sistem
 Hydraulics system
 Navigation system
 Flight control system
 Ice protection (antiicing and deicing) system
 Cooling system

KARAKTERISTIK PESAWAT TERBANG

Bagian pesawat, karakteristik, jenis – jenis dan olah gerak pesawat terbang akan sangat
menentukan dimensi / ukuran dalam perancangan prasana Bandara.

BAGIAN – BAGIAN PESAWAT TERBANG


Pesawat terbang terdiri dari :
mesin
Berguna utnuk memberikan gaya pada pesawat pada waktu diudara, dibedakan sebagai
berikut :
Piston
Masa udara akan bergerak kearah belakang dengan mendorong pesawat kedepan dan
menimbulkan daya angkat pada sayap. Pesawt yang menggunakan piston mempunyai
kecepatan yang sedang dan ketinggian yang rendah
Turbo jet
Disini terdapat compressor yang menekan udara yang dihisap dalam ruang tekan dan
dinyalakan dengan bahan bakar. Udara panas mengembang dan melewati fan seperti suhu
dalam turbin, turbin menyimpan tenaga yang cukup dapat memutar compressor
Turbo Prop
Seperti Turbo jet hanya ditambah Propeller
d. Turbo Fan
Ditambahkan kipas (fan) dibelakang atau didepan turbinnya sehingga dengan bahan bakar
yang sama dengan turbo jet didapat tenaga yang lebih besar
Ram jet
Suatu mesin tanpa bagian-bagian yang bergerak, pada umumnya sesuai untuk Pesawat
dengan kecepatan yang tinggi
f. Mesin rocket
Menghasilkan gaya dorong seperti pada Ram jet, biasanya pesawat ini membawa oksigen
sendiri dengan ketinggian yang tak terbatas.
b. Propeller (baling-baling)
Pada pesawat bermesin piston dan turbo prop terdapat baling-baling yang terdiri dari dua
lembar atau lebih yang berputar dan menarik udara kebelakang sehingga mendorong
pesawat kedepan
c. Fusalage (badan)
Merupakan bagian utama yang memberikan ruangan utnuk tempat penggerak alat-alat,
bahan bakar, cockpit, penumpang, barang dsb
d. Wing (sayap)
Gunanya untuk terbang dan menahan pesawat agar tetap diudara bila pesawat bergerak
maju oleh mesinnya, karena adanya daya angkat (lift). Gaya angkat terjadi karena bentuk
potongan yang aerodinamic
a. Three Controls (pengendali gerak)
Pengendali mengatur gerak kearah sumbu x, sumbu y dan sumbu z
b. Flap
Digunakan utnuk memperbesar daya angkat, dipasang pada bagian pesawat, gerakannya kiri
dan kanan bersama-sama kebawah kalau diperlukan
c. Vertical Fin
Bagian ini akan membuat pesawa terbang stabil pada saat terbang dengan kecepatan tinggi
h. Leading edge

Adalah bagian depan dari pesawat terbang, karena bentuk pesawat yang aerodinamic maka
akan timbul daya angkat yang mampu mengangkat pesawt terbang

KARAKTERISTIK PESAWAT TERBANG


Karakteristik yang sering digunakan adalah : Ukuran dan bobot pesawat serta konfigurasi roda
pendaratan pesawat
Ukuran Pesawat terbang
 Wingspan
Lebar rentang pesawat diukur dari ujung kiri sayap sampai ujung sayap kanan yang akan
mempengaruhi dimensi Apron.
 Length
Panjang badan pesawat diukur dari ujung hidung sampai ujung ekor yang akan mempengaruhi
dimensi Apron.
 Height
Tinggi pesawat terbang, diukur dari muka lapis keras tempat berdiri sampai bagian tertinggi dari
pesawat (ekor) yang mempengaruhi ukuran lebar Taxiway.
 Wheel base
Jarak antara as roda utama (main wheel) sampai as roda depan (nose wheel) yang akan
mempengaruhi ukuran lebar Taxiway.
 Wheel tread
Jarak antara as roda utama kiri dan as roda utama kanan yang akan mempengaruhi
lebar Taxiway

Bobot pesawat terbang


Terdiri dari :
 Bobot pesat terbang kosong termasuk air crew (OWE)
 Bobot bahan baker untuk terbang (Fuel)
 Bobot bahan bakar cadangan (Reserve fuel)
 Bobot penumpang barang dan barang pos (Payloads)
Macam-macam Bobot pesawat :
 Operating Weight Empty (OWE)
Bobot pesawat terbang kosong termasuk air crew = OWE
 Maximum Landing Weight (MTOW)
Bobot pesawat terbang maksimumyang diperkenankan pada saat lepas landas/take
off = OWE – Fuel – Reserve fuel – Payloads
 Maximum Landing Weight (MLW)
Bobot pesawat terbang maksimum yang diperkenankan pada waktu pendaratan
= OWE – Reserve Fuel - Payloads
 Maximum Ramp Weight
Bobot pesawat terbang pada saat Star Up (menghidupkan mesin) di Apron sebelum
lepas landas = MTOW – Fuel untuk taxining ke ujung landas pacu

JENIS – JENIS PESAWAT TERBANG


BERDASARKAN MESIN PENGGERAK
Dibedakan atas :
A. Piston Engine Air Craft
B. Turbo Prop
C. Turbo Jet
D. Turbo Fan
E. Ram Jet
F. Pesawat dengan menggunakan mesin roket

BERDASARKAN PANJANG RUNWAY


Dibedakan menjadi 5 golongan yaitu :
Golongan Jenis-jenis Pesawat Panjang Runway
Jumbo Jet B-747, B-1011, DC-10 > 2500 M
Medium Jet A-300, B-767, B-727, DC-9-80 2000 – 2500 m
Small Jet B-737,DC-9-30, F-100 1800 – 2500 m
Propeller YS-11, F-27 1500 m
STOL Dash-7 800 m
GERAK PESAWAT DLM. TRANSPORTASI UDARA
Gerakan pesawat adalah maju, vertikal dan lateral sesuai dengan koordinat sehingga gerakan
dapat dinyatakan dalam 3 sumbu yaitu :
A. Gerak maju searah dengan sumbu landasan
B. Gerak vertikal searah dengan sumbu vertikal
C. Gerak lateral searah dengan dengan sumbu horisontal
Adapun putaran terhadap ketiga sumbu tadi dinamakan sbb :
a) Pitch ; berputar terhadap sumbu horisontal
b) Yaw ; berputar terhadap sumbu sejajar (sejajar sumbu landasan)
c) Roll ; berputar terhadap sumbu vertikal
Ketika akan mendarat pilot harus mengontrol serta mengkoordinir ketiga gerakan (Pitch, Yaw,
Roll) tersebut sehingga pesawat bisa mengikuti jalur pendaratan dengan benar.
Guna mengatur tiga gerakan tersebut perlu menginformasikan posisi pesawat setiap saat
dalam hubungannya dengan tiga ordinat yaitu ketinggian pesawat, jarak dari titik yang dituju
serta posisi sayap horisontal atau miring, hubungannya untuk mengatur Pitch,
Yaw dan Roll. Perlu juga informasi tingkat penurunan, tingkat kedekatannya dengan jalur
pendaratan

Maskapai Penerbangan yang Populer di Indonesia

Wings Air Lion Air Garuda Indonesia Citilink

Sriwijaya Air Batik Air Indonesia AirAsia

SilkAir
Federal Aviation Administration

Federal Aviation Administration (disingkat FAA) merupakan lembaga regulator penerbangan sipil di
Amerika Serikat. Sebagai bagian dari Kementerian Transportasi Amerika Serikat, badan ini
bertanggungjawab sebagai pengatur dan pengawas penerbangan sipil di Amerika Serikat (fungsinya
mirip dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara di Indonesia). Undang-Undang Penerbangan
Federal 1958 menjadi dasar hukum berdirinya lembaga ini dengan nama "Lembaga Penerbangan
Federal" (Federal Aviation Agency), dan menggunakan namanya yang sekarang pada tahun 1966 ketika
FAA bernaung di bawah Jawatan Pengangkutan (Kementerian Transportasi AS).

Fungsi utama FAA :

 Mengatur transportasi udara komersial di Amerika Serikat.


 Mengatur geometri dari navigasi udara dan standar inspeksi penerbangan
 Mendorong dan mengembangkan aeronautik sipil, termasuk inovasi baru di bidang aviasi
 Mengeluarkan, menangguhkan, atau mencabut sertifikat pilot
 Mengatur penerbangan sipil untuk meningkatkan keselamatan, terutama melalui kantor lokal yang
disebut Flight Standards District Office
 Mengembangkan dan mengoperasikan sistem pemanduan lalu lintas udara, untuk penerbangan sipil
maupun militer
 Melakukan riset dan mengembangkan National Airspace System
 Mengembangkan dan mengeluarkan program untuk mengatur polusi suara dan masalah lingkungan
lain yang timbul akibat aktivitas aviasi
Dewan Keselamatan Transportasi Nasional

Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) adalah badan investigasi pemerintah A.S. independen yang

bertanggung jawab atas penyelidikan kecelakaan transportasi sipil. Dalam peran ini, NTSB menyelidiki dan

melaporkan kecelakaan dan insiden penerbangan, jenis-jenis kecelakaan jalan raya, kecelakaan kapal dan laut,

insiden pipa, dan kecelakaan kereta api. [2] Saat diminta, NTSB akan membantu militer dan pemerintah asing dalam

penyelidikan kecelakaan. [2] NTSB juga bertugas menyelidiki kasus pelepasan bahan berbahaya yang terjadi selama

transportasi. Badan ini berbasis di Washington, D.C. Ia memiliki empat kantor regional yang berlokasi di

Anchorage, Alaska; Denver, Colorado; Ashburn, Virginia; dan Seattle, Washington. [3] Badan ini juga

mengoperasikan pusat pelatihan nasional di fasilitas Ashburn-nya. [4]


Angkasa Pura

PT Angkasa Pura I (Persero) adalah sebuah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
memberikan pelayanan lalu lintas udara dan bisnis bandar udara di Indonesia yang menitikberatkan
pelayanan pada kawasan Indonesia bagian tengah dan kawasan Indonesia bagian timur.
Merupakan bagian dari BUMN dibagian Transfortasi di dirikan pada 20 februari 1964 di Jakarata,
Indonesia.Memiliki kantor pusat di Jakarta
Tugas pokoknya adalah untuk mengelola dan mengusahakan Pelabuhan Udara Kemayoran di Jakarta
yang saat itu merupakan satu-satunya bandar udara internasional yang melayani penerbangan dari dan
ke luar negeri selain penerbangan domestik.

Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (disingkat Kemenhub RI)


adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan transportasi. Kemenhub
dipimpin oleh seorang Menteri Perhubungan (Menhub) yang sejak tanggal 27 Juli 2016 dijabat oleh Budi
Karya Sumadi
Tugas Pokok Membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian tugas pemerintahan di bidang
perhubungan.
Fungsi

 Perumusan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan dan kebijakan teknis di bidang


perhubungan;
 Pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang perhubungan;
 Pengelolaan barang milik / kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab
Departemen Perhubungan;
 Pengawasan dan pelaksanaan tugas dibidang perhubungan;
 Penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan di bidang tugas dan
fungsi bidang perhubungan kepada Presiden;

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (bahasa Inggris: Directorate General of Civil Aviation (DGCA))
adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Kementerian Perhubungan Indonesia, yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Perhubungan[1]. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
dipimpin oleh Direktur Jenderal[1]. Direktorat Jendral Perhubungan Udara mempunyai tugas merumuskan
serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang perhubungan udara [1]. Direktorat Jendral
Perhubungan Udara menangani administrasi dan penataan penerbangan sipil dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Tugas Pokok

Dalam Peraturan Menteri Perhubungan No: KM 60 Tahun 2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Perhubungan, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menyelenggarakan fungsi [3]:

1. Perumusan kebijakan di bidang perhubungan udara;


2. Pelaksanaan kebijakan di bidang perhubungan udara;
3. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang perhubungan udara;
4. Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perhubungan udara; dan
5. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.

Anda mungkin juga menyukai