Anda di halaman 1dari 23

A.

Beban Hidup (H)


1. Beban Terbagi Rata (q)
Jembatan Kuning Kec. Blang Mangat Kota Lhokseumawe mempunyai bentang
24,60 m lebar lantai 6,0 m, untuk jembatan dengan L < 30 m, q = 2.2 t/m. Maka besar
beban terbagi rata yang bekerja pada jembatan:
a. Untuk satu Jalur 6 m
q
x L x 100 %
BtrJalur = 2, 75
2.2t /m
x 6m.x 100 %
= 2, 75
= 4,8 ton
b. Untuk satu Lajur 3 m
q
x L x 50 %
BtrLajur = 2,75
2.2t /m
x 3m x 50 %
= 2, 75 .
= 1,2 ton
Untuk gelagar utama menerima beban terbagi rata adalah :

Btrtotal = Btrjalur + Btrlajur

= 4,8 ton + 1,2 ton

= 6 ton

Maka beban terbagi rata untuk satu bentangan adalah :


Btr = Btr x Panjang bentangan
= 6 ton x 24,60 m
= 147,60 t/m
Jadi untuk beban terbagi rata yang bekerja pada satu abutment adalah :

Btr = ½ x 147,60 t/m = 73,80 t/m


2. Beban Garis ( P )
Jembatan ini memiliki bentang 24,60 m, lebar 6,0 m. Menurut PPJJR – 1987
untuk jembatan L < 30 meter, besar beban garis ( P ) diambil 12 ton diperhitungkan
sebesar 70 %. Maka beban P dapat dihitung :
P = 12 t x 70 %

= 8,4 ton

a. Untuk Beban Garis Satu Jalur 6 m


P
x L x 100 %
Bgr Jalur = 2, 75
8,4 t
x 6m x 100 %
= 2,75
= 18,3272 ton
b. Untuk Beban Garis Satu Lajur 3 m
P
x L x 50 %
Bgr Lajur = 2, 75
8,4 t
x 3m x 50 %
= 2,75
= 4,5818 ton
Maka beban garis( P ) pada bentangan adalah :
Bgrtotal = BgrJalur + Bgr Lajur
= 18,3272 ton+ 4,5818 ton
= 22,909 ton
Jadi Beban Pada Jalur adalah :
Bj = Btr + Bgr
= 147,60 ton + 22.909 ton
= 170,51 ton
Maka beban D pada satu abutmen adalah:
D = ½ x 170,51 ton = 85,25 ton
3. Beban Hidup Pada Sandaran
Menurut PPJJR-1987 untuk jembatan L < 30 m, konstruksi Tiang sandaran
dihitung terhadap beban hidup sebesar 100 kg/m
Untuk beban yang bekerja pada tiang sandaran adalah :

Bts = (0.1 t/m x 21,60 m) x 2 sisi

= 4,32 ton

Maka beban hidup pada tiang sandaran yang bekerja pada satu abutmenadalah :

Bts = ½ x 4,32 ton

= 2,16 ton

Maka besarnya beban hidup yang bekerja pada jembatan adalah :

No Muatan – Muatan Beban ( t )


1 Beban Garis Terbagi Rata ( q ) 147,60 ton
2 Beban Garis (P) 22,909 ton
3 Beban Hidup Pada Tiang Sandaran 2,16 ton
Total 172,67 ton

B. Beban Kejut (K)


Jembatan ini memiliki bentang 24,60 m dan lebar 6,0 m. Menurut PPJJR-
1987, beban kejut (K) diperoleh dari hasil perkalian beban garis (P) dengan koefisien
kejut:
20
1+
K = (50+L)
20
1+
= (50+24 , 60 m)
= 1,27
Maka besarnya beban kejut adalah :

K = ½ koefesien x P garis

= ½ x 1,27 x 8,4ton

= 5,326 ton

C. Beban Angin (A)


Pengaruh tekanan angin sebesar 150 kg/cm2, untuk gelagar diambil 100%,
luas sisa jembatan yang langsung terkena angin ditambah 50 % luas sisi bidang lain :
W lantai = 1,8 m x 21,60 m x 0,15 t/m2x 100 % = 5,832 ton
W kendaraan = 2 m x 21,60 m x 0,15 t/m2x 100 % = 6,48 ton
W sandaran = 1 mx 21,60 m x 0,15 t/m2x 50 % = 1,62 ton

Maka beban tekanan angin adalah :


Ba = Ba1 + Ba2 + Ba3
= 5,832 ton + 6,48 ton + 1,62 ton
= 13,932 ton
Besarnya beban angin yang bekerja pada 1 abutment :
W = ½ x Ba
= ½ x 13,932 ton
= 6,966ton

D. Beban Traksi dan Rem(Rm)


Menurut PPJJR – 1987, berdasarkan beban rem dan traksi diperhitungkan 5
%, dari pada beban D yang bekerja sumbu horizontal dalam sumbu jembatan selain
pondasi langsung ditentukan 0,05 dan beban jalur sebesar 152,509 tonadalah :

Br = 5% x D
= 5% x 152,509 ton= 7,625 ton
Besarnya beban rem untuk 1 abutment :
Rabutment = ½ x Br

= ½ x 7,625 ton

= 3,813 ton

E. Beban Gempa (Gb)

Untuk bangunan jembatan ini, koefisien gempa untuk jembatan selain


pondasi ditentukan langsung sebesar 0.14 dengan beban mati 315,5320 ton, maka
beban gempa yang bekerja adalah :

Eh = E x M ( beban mati )

= 0,14 x 315,5320 ton

= 44,1745 ton

F. Beban Geser / Gesek (Gg)


Bedasarkan koefisien gesek 0.16 dan beban mati 315,5320 ton, maka
bebangesek adalah :
Bgs = E x Beban Mati
= 0.16 x 315,5320 ton
= 50,4851 ton

G. Beban Tekanan Tanah (Ta)


Tanah yang ditimbun dibelakang dan didepan abutment menggunakan

material tanah pasir, dimana Bj tanah = 1,7 t/m3,h = 4,72 m, θ = 27º dan q = 1 t/m
1− sin θ
Ka = 1 + sin θ
1− sin 27
= 1+ sin 27 = 0,376
Ta = ½ x γ x h2 x Ka x q x h
= ½ x 1,7 t/m3 x (4,72 m)2 x 0,376 x 1 t/m x 4,72 m
= 33, 607 ton

H. Beban Tekanan Tanah Aktif Akibat Gempa (Tag)


Tag = Koef. Gempa X Ta
= 0,14 x 33,607 ton
= 4,705 ton

Perhitungan Kombinasi Pembebanan


Kombinasi pembebanan pada jembatan dihitung dengan beban yang bekerja
sebagai berikut :
No Muatan – Muatan Beban (ton)
1 Beban Mati (M) 315,532 ton
2 Beban Hidup (H) 154,669 ton
3 Beban Kejut (K) 5,376 ton
4 Beban Tekanan Tanah (Ta) 33, 607 ton
5 Beban Angin (A) 6,966 ton
6 Beban Rem (Rm) 3,813 ton
7 Beban Gempa (Gh) 44,1745 ton
8 Beban Tekanan Tanah Akibat Gempa (Tag) 4,705 ton
9 Beban Gesek (Gg) 50,4851 ton

Kombinasi I = M + H + K + Ta + Tu x 100 %
= 315,532 t + 154,669 t + 5,376 t + 33, 607 t + 0 x 100 %
= 509, 184 ton

Kombinasi II = M + Ta + Ah + Gg + A + SR + Tm x 125 %
= 315,532 t + 33, 607 t + 0 + 50,4851 t + 6,966 t + 0 x 125 %
= 406, 590 t
Kombinasi III = Kombinasi I + Rm + Gg + A + SR + Tm + S x 140 %
= 406, 590 t + 3,813 + 50,4851 t + 6,966 t + 0 + 0 + 0 x 140 %
= 470, 640 ton
Kombinasi IV = M + Gh + Tag + Gg + Ahg + Tu x 150 %
= 315,532 t + 44,1745 t + 4,705 t + 50,4851 t + 0 + 0 x 150 %
= 440, 140 ton
Kombinasi V = M + PI x 130 %
= 315,532 t + 0 x 130 %
= 410,192 ton
Kombinasi VI = M + H + K + Ta + S + Tb x 150 %
= 315,532 t + 154,669 t + 5,376 t + 33, 607 t + 0 + 0 x 150 %
= 525, 987 ton
Dari keenam perhitungan kombinasi diatas diambil yang terbesar untuk beban
pada perencanaan pondasi, yaitu kombinasi VI sebesar 525, 987 ton

3.2. Perhitungan Tekanan Tanah


Berdasarkan kedalaman rata-rata 11,8 m dari pengujian sondir untuk mencari
berat jenis tanah (γ), sudut geser (Ø), pada lapisan tanah yang ditinjau dihitung
berdasarkan harga konus (qc), pada kedalaman 11,8 m diperoleh harga konus (qc) =
200 kg/m2 dan jenis tanah pasir padat, maka berat isi tanah dapat dihitung
berdasarkan persamaan berikut :
qc = 200 Kg/cm2
qc
N = 4
2
200 kg /cm
= 4 = 50 kg/cm2

Berdasarkan tabel hubungan antara N dengan Berat Isi Tanah Ir. Sunggono
KH, 1984 harga N berkisar 31 – 50, maka harga berat isi tanah berkisar antara 18 –
20 kN/m3, maka :

31 50
18 20

N = 50 Kg/cm3
Berat isi tanah (γ ) = 20 KN/m3
= 2 ton/m3

31 50

30 40

N = 50 kg/cm3
Sudut Geser ( θ ) = 40º
Keadaan = Padat

1. Beban Tekanan Tanah


Untuk mengetahui tekanan tanah aktif digunakan persamaan sebagai berikut :

a. Koefisien tekanan tanah aktif


1− sin θ
Ka = 1 + sin θ
1− sin 40
= 1+ sin 40 = 0,217
b. Koefisien tekanan tanah pasif
1+sin θ
Kp = 1 − sin θ
1+ sin 40
= 1− sin 40
= 4,598

 Tekanan Tanah Aktif


Pa1 = Ka x q x h1 x L

= 0,217 x 1 t /m3 x 3,82 m x 8 m

=6,63 ton

Pa2 = Ka x q x h2 x L

= 0.217 x 1 t /m3 x 2,90 m x 8m

= 5,03 ton

Pa3 = ½ x Ka x (h3)2 x γ x L

= ½ x 0.217 x (0.92 m)2 x 2 t /m3 x 8 m

= 1,47 ton

Pa4 = ½ x Ka x (h4)2 x γ x L

= ½ x 0.217 x (2.90 m)2 x 2 t /m3 x 8 m

= 14,60 ton

ΣPa = Pa1 + Pa2 + Pa3 + Pa4


= 6,63 ton + 5,03 ton + 1,47 ton + 14,60 ton
= 27,73 ton

Perhitungan lengan
Y1 = ½ x H1
= ½ x 3.82 m
= 1,91 m
Y2 = ½ x H2
= ½ x 2,90 m
= 1,45 m
Y3 = 1/3 x H3
= 1/3 x 0,92 m
= 1,27 m
Y4 = 1/3 x H4
= 1/3 x 2,90 m
= 0,97 m
Besarnya momen akibat tekanan tanah :
ΣMpa = (Pa1 x Y1) + (Pa2 x Y2)+ (Pa3 x Y3)+ (Pa4 x Y4)
= (6,63 t x 1,91 m) + (5,03 t x 1,45 m)+ (1,47 tx 1,27 m) +
(14,60 tx 0,97 m)
= (12,67 tm) + (7,30 tm) + (1,87 tm) + (14,16 tm)
= 36 tm
Perhitungan nilai Z
ΣMPa 36 tm
Z = ΣPa = 27,73t = 1,30 m

 Tekanan Tanah Pasif


Pp1 = Kpxγ x (h2) x L

= 4,598 x 2t /m3 x (2,90 m) x 8 m
= 213,35 ton
Pp2 = ½ x Kpx γ x (h2)2 x L

= ½x 4,598 x 2t /m3 x (2.90 m)2 x 8 m


= 309,35 ton
Pptotal= Pp1+ Pp2
= 213,35 ton + 309,35 ton
= 522,7 ton
Perhitungan lengan
Y1 = ½ x H1
= ½ x 2,90 m
= 1,45 m
Y2 = 1/3 x H2
= 1/3 x 2,90 m
= 0,97 m
Besarnya momen akibat tekanan tanah :
ΣMpp = (Pp1 x Y1) + (Pp2 x Y2)
= (213,35 ton x 1,45 m) + (309,35 ton x 0,97 m)
= 609,43 ton
Perhitungan nilai Z
ΣMPp 609,43
Z = ΣPp = 522,7 = 1,16 m
3.3. Perhitungan Daya Dukung
1. Daya Dukung Tanah
Dalam perencanaan digunakan 2 x 7 buah tiang pancang dengan diameter
0,40m, maka luas tiang pancang adalah
A = sisi x 2 x 7
= 0.4 m x 2 x 7
= 5,6 m2
Daya dukung tanah berdasarkan data lapangan dengan alat sondir
Diketahui :
γ = 2 t/m3
Ø = 40o
Maka didapat dari tabel grafik/grafik factor (tabel Mayerhof) daya dukung
sebagai berikut :
Nc = 75,31
Nq = 64,20
Nγ = 109,41
C =5
D = 0,4
Df = 10
Kedalaman tiang pancang 10 m
Maka :
Pa = Df x γ
= 10 x 2 t/m3
= 20 t/m3
Daya dukung tanah yang dihitung dengan menggunakan metoda Terzaghi
adalah :

qu = (1,3 x C x Nc) + (Pa x Nq) + (0,3 x γx D x Nγ)

= (1,3 x 5 x 75,31) + (20 x 64,20 ) + (0,3 x2 x 0,40 x 109,41) = 1799,77


t/m3
qu
=
qa Fk

1799,77 t/m3
=
qa 3

qa = 599,92 t/m2

AP=¿¼ × π × D2 × 2 × 7

= ¼ × 3,14 × (0,40m)2 × 2 × 7

= 1,76 m2

Besarnya daya dukung tanah pada dinding ting pancang adalah :

Pa = qa x Ap
= 599,92 t/m2 x 1,76 m2
= 1055,86 ton

Beban yang terima sebesar :

 Beban mati ( M ) = 483,28t


 Beban hidup ( H ) = 105,155 t
 Beban Kejut ( K ) = 5,376 t+
Total (PK) = 593,811 t

Berdasarkan perhitungan diatas tanah pondasi mampu mendukung berat dari


pada jembatan, Daya dukung tanah lebih besar dari pada beban yang bekerja pada
konstruksi.

Pa > Pk
1055,86 ton >593,811 ton

Jadi konstruksi yang dikerjakan aman (OKE)


2. Daya Dukung Tanah Terhadap Ujung Tiang Pancang
Daya dukung tanah pada ujung tiang pancang dapat dihitung dengan data –
data sebagai berikut :
A tiang = ¼ π d2

= ¼ (3,14) (40)2

= 1256 cm2

= 0,1256 m2

Keliling tiang = 2 π d

= 2 x 3,14 x 0,40

= 2,512 m

a. Daya dukung tiang berdasarkan kekuatan tanah


Daya dukung tanah diambil berdasarkan hasil data boring dari kedalaman
12 m, daya dukung yang diperhitungkan adalah daya dukung gesekan dinding
tiang.Daya dukung tiang berdasarkan milai konus P = 210 kg/cm 2Direncanakan taing
berdiameter 40 cm
Maka besarnya daya dukungterhadap ujung tiang ( Qt ) adalah :

Atiang x P
Qtiang = Fk

1256 cm2 x 210 kg/cm 2


= 3

= 87920 kg

= 87,92 t
Dan daya untuk daya dukung tiang gesekan berdasarkan (Cleef) rata-rata panjang
tiang pancang sedalam 10 m sedangkan nilai cleef rata-rata sebagai berikut :

( 424−0 ) kg /cm2
0–2 = 400

= 1,06 kg/cm2

( 1884− 424 ) kg /cm2


2–4 = 400

= 3,65 kg/cm2

( 3574− 1884 ) kg /cm2


4–6 = 400

= 4,225kg/cm2

( 5934− 3574 ) kg /cm2


6–8 = 400

= 5,9 kg/cm2

( 8901− 5934 ) kg/cm2


8 – 10 = 400

= 7,4 kg/cm2

Maka

3,14
Qs = × ( 400 ×1,06 )+ ( 400 ×3,65 ) + ( 400× 4,225 ) + ( 400× 5,9 ) +(400× 7,4)
180

= 6956,40kg

= 6,95 ton
Qult = Qb + Qs

= 22,656ton

Berat sendiri tiang pancang

B = A x L x γb

= 0,1256x 10 m x 2,5 t/m3

= 3,14ton

N = Qult- B

= 22,608ton– 3,14ton

= 19,468 ton

P tiang = A tiang x τ b

= 1256 x 40 kg/cm2

= 50240 Kg = 50,240 ton

Kontrol= N ≤ P tiang

= 19,468 ton≤ 50,24t (OK)

Jumlah tiang pancang dapat mendukung ½ beban dihitung dengan rumus :

bebanluar+berattiang
N = p

593,811 t +3 ,14t
= 50 ,24 t

= 11,88 = 12 tiang
b. Daya Dukung Berdasarkan Kekuatan Bahan
Mutu bahan yang digunakan adalah beton K-250
Fc = 20 Mpa
= 200 kg/cm2

Fy = 240 Mpa

= 2400 kg/cm2

Faktor durasi

Tb = 0,65 x 200

= 130 kg/cm2

P = Tb x Atiang

= 130 x 1256= 163280 kg/cm2

= 163,28 ton

Banyaknya jumlah tiang untuk dapat mendukung beban yang bekerja :

Beban Luar+ Berat Tiang 593,811+3,14


n = =
P 163,28

= 3,65 tiang

Untuk faktor keamanan diambil 2,0

= n x 2,0

= 3,65 x 2,0

=7,3 tiang

Maka jumlah tiang pancang diambil yang sebesar adalah :7 tiang pancang
Berdasarkan jumlah tiang pancang yang diperoleh, maka diambil jumlah yang
terbesar yaitu spt sebanyak 14 buah tiang dengan jarak penempatan adalah sebagai
berikut :
Jarak tiang ke as yaitu :
1. Baris (m) = L 2. Kolom (n) = H
L = (n baris 1) d + 2 (D/2) 3,7 = (n baris – 1) d + 2 (D)
8 = (7-1) d + 2 (0.40/2) 3,7 = (2-1) d + 2 (0,40)
8-0,40 = 6 d 3,7-0,8 = 1d
7,6 2,9
d = = 1,27 m d = = 2,9 m
6 1
 Untuk kolom as ke as dengan S = 2,90 m
 Untuk baris as ke as dengan S = 1,27 m
 Jumlah tiang pancang dalam 1 kolom= 2 tiang
 Jumlah tiang pancang dalam 1 baris = 7 tiang

Dengan syarat dari as ke as (Dirjen Bina Marga PU) dalam buku Ir. Sardjono, Hs
(1991) :
S > 2,5 D
2,90 m > 2,5 (0,4 m)
2,90 m >1 m . . . . . . . . . . . . . . . . (aman)

800

127 127 127 127 127 127


370
290

290

370
c. Daya Dukung Kelompok Tiang Pancang
Daya dukung kelompok tiang pancang dapat dihitung dengan rumus sbb :

Qu = ƞ × n × Qs

Persamaan :

θ ( n−1 ) m+ ( m−1 ) n
ƞ = 1− ×
90 m ×n
D
Ǿ = Arc tan x S
0 , 40
= Arc tan x 1
= 21,80o

Maka :
θ ( 2−1 ) 7 + ( 7−1 ) 2
ƞ = 1− ×
90 7 ×2
21,80 ( 2−1 ) 7+ (7−1 ) 2
= 1− ×
90 7 ×2
= 0,671

Jumlah tiang dalam satu baris (m) = 7 tiang


Jumlah tiang dalam satu kolom (n) = 2 tiang
Jumlah tiang AS ke AS (s) = 1. Untuk baris = 1,27 meter
2. Untuk kolom = 2,90 meter
Syarat (Dirjen Bina Marga) :
S > 2,5
2,9> 2,5 (0,40)
2,9> 1
OK !!!
Daya dukung berdasarkan kekuatan bahan

Qu = 0,617 × 14 ×163,28

= 1410,41 ton
Ternyata daya dukung berdasarkan kekuatan bahan yang bekerja pada
kontruksi.
Qu > Kombinasi maksimum

1410,41 ton>525,987 ton............................. ( aman)

3.4. Perhitungan Penulangan Tiang Pancang


a. Perhitungan tulangan pokok pada tiang pancang
Besar terbagi rata (q) akibat berat sendiri tiang pancang, dengan panjang 10 m
dan berdiameter 0,40 m

Mmax = 1/8 q x L2

Dimana q dapat dihitung dengan persamaan :

Q = 1.2 x Dl + 1.6 x Ll

= 1,2 (0,40 x 0,40 x 2,5 t/m3 x 1,6) + 0

= 0,768t/m3

Maka momen Max :

M max = 1/8 x 0,768 x ( 10 )2

= 9,6t/m

Luas tulangan tarik yang diperlukan, dapat dihitung dengan menggunakan persamaan

∆s x p x b x d
Nilai p berdasarkan nilai K, dihitung dengan menggunakan persamaan :

Mu
K = θxbxd

Nilai d ( diambil tinggi efektif diambil 10 m )

9,6
2
K = 0.8 x 0.4 x ( 10m )
= 0.3t/m2

= 3 Mpa

Maka :
As =Pxbxd
= 0,0139x 800 mm x 390 mm
=4336,8 mm2
tulangan yang digunakan 4 Ø 40 (Berdasarkan tabel A-4)

Tulangan Utama
4 40
b. Perhitungan tulangan extra pada tiang pancang

a. Berat tiang pancang


P = π × r2 × Bj × P
= 3,14 × (0,4 m )2 × 2,5 t/m × 10 m
= 12,56 ton
Maka berat penumbuk ( hummer ) dapat dihitung dengan persamaan :

B = 0,5 m × P × 0,6 m

= 0,5 m × 12,56 ton × 0,6 m

= 3,77 ton

= 3770 kg

Besarnya energi momentum yang timbul akibat tumbukan ( hummer ) :


E =BxH
= 3,77 ton x 1 m
= 3,77 tm
Berdasarkan kekuatan bahan beban yang diperoleh untuk satu tiang pancang
adalah p = 12,56 ton, banyaknya pukulan terakhir (m) = 50 (untuk tiang beton), factor
keamanan 4 (pada tanah pasir), tinggu jatu hammer ada pukulan trakhir (H) = 1 m,
maka besarnya penurunan tiang pancang akibat pukulan adalah :
1 m× B ×2 H
W = ×
FK ( B+ P ) × Z
1 50× 3770× 2× 1
38013,36 = ×
4 ( 3770+12,56 ) × Z
1 377000
38013,36 = ×
4 ( 3782,5 ) × Z
377000
38013,36 =
( 15130 ) × Z
575142137.Z = 377000
377000
Z = = 0,01134575308 cm
1925638216
Maka penurunan yang terjadi adalah 0,011 cm
Besarnya tulangan tambahan dikepala tiang pancang akibat pukulan adalah :
Pt
τa=
A

Dimana :

E 3,77 tm
R = Z +C = 0,011+ 0,25 =14,4 t

R 14,4
Pt = F = 4 = 3,61 t

Luas besi tulangan tambahan adalah :

Pt 3611 kg
A= = =2,58 cm2=258 mm2
τa 1400 kg /c m2

τa = tegangan izin desak / tarik ( lihat tabel tegangan izin baja )

Tulangan Tambahan
4 10

Maka tulangan yang digunakan4Ø 10=( Berdasarkan Tabel A-4)

Anda mungkin juga menyukai