Anda di halaman 1dari 360

BAB IV

PERHITUNGAN STRUKTUR JEMBATAN

4.1 Tujuan Umum

Perencanaan kekuatan komponen struktur jembatan beton prategang ini dibagi dalam dua bagian antara lain adalah :

A. Struktur atas jembatan


1. Sandaran Jembatan
2. Kerb dan lantai kendaraan
3. Pelat lantai jembatan
4. Deck slab
5. Balok prategang

B. Struktur bawah jembatan


1. Abutment
2. Pilar
3. Pondasi

4.2 Perhitungan Struktur Atas Jembatan

Struktur atas jembatan merupakan bagian dari struktur jembatan yang secara langsung menahan beban yang ditimbulkan
oleh lalu lintas kendaraan, manusia, dan dan lainnya, kemudian disalurkan kepada bangunan bawah jembatan. Dalam
merencana kan struktur atas jembatan ini digunakan beton pracetak U girder. Jembatan dibagi menjadi 2 bentang masing-
masing sepanjang 35 m dan 25 m.

Data-data yang digunakan antara lain adalah :


1. Jenis jembatan : Jembatan Precast Concrete U Girder
2. Kelas jembatan : Jembatan kelas A
3. Bentang total jembatan : 60 m
4. Lebar jembatan : 9.4 m
5. Lebar jalur : 3.5 m
6. Lebar trotoar : 0.8 m
7. Lebar kerb : 0.2 m

4.2.1 Sandaran Jembatan

Sandaran merupakan pembatas jalan dan juga berfungsi sebagai pagar pengaman baik untuk kendaraan maupun untuk
pejalan kaki. Tiang-tiang sandaran pada tiap tepi trotoar harus diperhitungkan untuk dapat menahan beban horizontal sebesar
100 kg⁄m yang bekerja pada tinggi 0,9 m diatas lantai trotoar.
Tinggi sandaran diatas trotoar (h1) = 100 cm
Tinggi trotoar (h2) = 25 cm
h.sandaran = h1 + h2
= 100 + 25 = 125 cm

4.2.2 Pipa Sandaran

Spesifikasi :
Mutu tulangan baja (fy) = 240 MPa = 2400 kg/cm2
σ ijin = 160 MPa = 1600 kg/cm2
Tinggi tiang sandaran = 125 cm
Jarak tiang sandaran = 200 cm
Beban horizontal (H) = 100 kg/m
Gambar 4.1 Desain Tiang Sandaran.
Dengan menggunakan tabel baja (Sunggono KH,1984) maka digunakan pipa baja Ø3 inch dengan BJ 37.
Ø = 7.62 cm
t = 0.4 cm
G = 7.13 kg/m = 0.0713 kN/m
W = 15.6 cm3
(D - ( 2 . t )) = 7.62 - 2 x 0.4
= 6.82 cm
A lingkaran luar = ¼ π D2
= ¼π x 58.0644
= 45.58 cm2

A lingkaran dalam = ¼ π (D - (2 . t))2


= ¼π x 46.51
= 36.51 cm 2

A = A lingkaran luar - A lingkaran dalam


= 45.58 - 36.51
= 9.07 cm2

Pembebanan Pipa Sandaran


1. Beban vertikal
Faktor beban ultimit = 1.2
Beban vertikal (qV) = 7.13 kg/m
Beban ultimit vertikal (qVu) = 1.2 x qV
= 1.2 x 7.13
= 8.556 kg/m

2. Beban horizontal
Faktor beban ultimit = 1.6
Beban horizontal (qH) = 100 kg/m
Beban ultimit horizontal (qHu) = 1.6 x qH
= 1.6 x 100
= 160 kg/m

3. Beban yang terjadi per 2 m


= √( 〖 q_Vu 〗 ^2+ 〖 q_Hu 〗 ^2 )
=√( 〖 8,556 〗 ^2+ 〖 160 〗 ^2 )
= 160.23 kg/m

A. Kontrol terhadap kekuatan pipa

160.23 kg/m

L= 2m

1. Geser yang terjadi pada pipa sandaran per 2 m


RAV = 0.5 x qu x L
= 0.5 x 160.23 x 2
= 160.23 kg

2. Momen yang terjadi


Mu = ⅛ x qu x L2
= ⅛ x 160.23 x 4
= 80.11 kg.m
= 8011.43 kg.cm

B. Kontrol terhadap bahan dan tegangan yang ada


1. Terhadap momen
Mu 8011.430137
σu = =
W 15.6
= 513.55 kg/cm2
σu < σ ijin
513.55 kg/cm2 < 1600 kg/cm2 AMAN

2. Terhadap geser
RAV 160.23
τ = =
A 9.07
= 17.67 kg/cm2

τ ijin = 0.58 x σ ijin


= 0.58 x 1600
= 928 kg/cm2
τ < τ ijin
17.67 kg/cm2 < 928 kg/cm2 AMAN

Maka pipa baja Ø3 inch dengan BJ 37 dapat digunakan untuk pipa sandaran.

4.2.3 Tiang Sandaran

Tiang sandaran direncanakan berdasarkan standar Bina Marga, Perencanaan Teknik Jembatan, karena pada
SNI 1725:2016 tidak dibahas secara detail.

A. Gaya Aksial Terfaktor Akibat Beban Hidup (PL)


Beban horizontal (H) = 100 kg/m
Jarak tiang sandaran = 2 m

PL = 1.6 x H
= 1.6 x 100
= 160 kg/m

Gambar 4.2 Beban Hidup Pada Railing.

B. Perhitungan Momen
Gaya geser ultimit pada sandaran :
Vu = PL x jarak antar tiang sandaran
= 160 x 2
= 320 kg
Momen ultimit pada sandaran
Mu = PL x jarak tiang sandaran x lengan momen
= 160 x 2 x 1.15
= 368 kg.m

C. Penulangan
Mutu beton (f'c) = 25 MPa
Mutu baja (fy) = 240 MPa = 2400 kg/cm2
Tebal selimut beton (p) = 25 mm = 2.5 cm
Ø Tulangan utama = 10 mm
Ø Tulangan Sengkang = 6 mm
b = 16 cm = 160 mm
Jarak antar tiang sandaran = 2 m
h2 = 250 mm = 25 cm
( h2 - p ) = 250 - 25
= 225 mm

Tebal efektif
d = ( h2 - p ) - ( 0,5 x ØTul.utama) - ØTul.sengkang
= 225 - 5 - 6
= 214 mm

1.Tulangan Utama (Lentur)


Momen nominal
(Ø=0,8 faktor reduksi untuk menahan momen lentur)
Mu 368
Mn = =
Ø 0.8
= 460 kg.m
= 4600000 N.mm

fy
m =
0.85 x f'c
240
=
0.85 x 25
= 11.294
Tahanan momen nominal
Mn
Rn =
b x d2
4600000
=
160 x 214 .2

= 0.628 N/mm2

Rasio tulangan yang diperlukan 1/m x(1-√(1-(2m x Rn)/fy))


ρ =

1/11,294 x(1-√(1-((2x11,294)x(0,628))/240))
=

= 0.089 x 0.030
= 0.0027

Rasio tulangan balance


β1 x 600/(600+fy) x
ρb =(0,85xf^′ c)/fy

= 0,85 x 600/(600+240) x
0,85x25/240
= 0.054

Rasio tulangan maksimum


ρmaks = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.054
= 0.040

Tahanan momen maksimum


(0,5 x ρ_(maks ) x fy)/(0,85 x = 0.5 x 0.040 x 240
f^′ c) 0.85 x 25
= 0.228

ρ_maks x fy x (1- (0,5 x 〖 ρ 〗 _maks x fy)/


Rmaks =
(0,85 x 〖 f 〗 ^′ c) )
= 0.040 x 240 x 0.772
= 7.473 N/mm2

Rmaks ≥ Rn
7.473 N/mm 2
≥ 0.628 N/mm2 AMAN

Rasio tulangan minimum


ρmin = 1.4 = 1.4 = 0.0058
fy 240
ρ < ρmin
0.0027 < 0.0058
Karena ρ < ρmin maka dipilih menggunakan ρmin 0.0058

Sehingga Luas tulangan yang diperlukan :


Asperlu = ρ x b x d
= 0.0058 x 160 x 214
= 199.73

Dicoba menggunakan tulangan Ø 12 mm


As = ¼ x π x Ø2
= ¼ x π x 144
= 113.04 mm2

Asperlu 199.73
Jumlah tulangan pokok (n) = =
As 113.04
= 1.77

Maka digunakan (n) = 2 buah

Asterpasang = n x As
= 2 x 113.04
= 226.08 mm2
Asterpasang > Asperlu
226.08 mm 2
> 199.73 mm2 AMAN
Maka dapat digunakan tulangan lentur 2 Ø12 (As.terpasang 226.08 mm2)

2. Tulangan Sengkang (Geser)


Vu = 320 kg = 3200 N
Vc = ⅙ x √(f^′ c ) x b x d
= ⅙ x √(25 ) x 160 x 214
= 0.83 x 34240
= 28533.33 N

φ . Vc = 0.6 x 28533.33
= 17120 N

φ . Vc > Vu
17120 N > 3200 N AMAN

Maka tidak memerlukan tulangan geser, karena tulangan sudah kuat menahan geser oleh karena itu cukup
hanya dengan menggunakan sengkang dengan jarak maksimum :
Smaks = 0.5 x d
= 0.5 x 214
= 107 mm
= 100 mm
Digunakan sengkang Ø6-100 mm

Tiang sandaran menggunakan mutu beton 25 MPa dan mutu baja 240 MPa dengan tulangan lentur 2 Ø12 dan
tulangan geser Ø6-100 mm.

Gambar 4.3 Detail Tulangan Tiang Sandaran.

4.2.4 Perencanaan Kerb

Digunakan kerb pada tepi trotoar bagian luar dengan tinggi minimal 0,25 m. Kerb di rencanakan untuk menahan beban
hidup horizontal terbagi rata sebesar 500 kg/m pada tepi kerb setinggi 25 m diatas permukaan lantai kendaraan.

A. Momen
Beban yang ditinjau adalah (b) selebar 1 m pada arah memanjang jembatan.
Faktor beban ultimit = 1.6
Beban hidup horizontal (qh) = 500 kg/m
Tinggi kerb (h) = 25 cm = 0.25 m
Beban ultimit (qu) = 1.6 x qh
= 1.6 x 500
= 800 kg/m
Momen tahanan (Mu) = h x qu
= 0.25 x 800
= 200 kg.m
= 2000000 N.mm

B. Penulangan

Mutu baja (fy) = 240 MPa = 2400 kg/cm2


Mutu beton (f'c) = 25 MPa = 250 kg/cm2
Karena f'c < 30 MPa maka digunakan β1 = 0.85
Dimensi kerb : b = 1000 mm
h = 200 mm
Tebal selimut beton (p) = 25 mm = 2.5 cm
Ø Tulangan utama = 12 mm

Jarak tulangan terhadap sisi terluar beton (d)


d = h - p - 0,5xØtul.utama
= 200 - 25 - 6
= 169 mm

1.Tulangan Utama (Lentur)

Momen nominal
(Ø=0,8 faktor reduksi untuk menahan momen lentur)
Mu 200
Mn = =
Ø 0.8
= 250 kg.m
= 2500000 N.mm

fy
m =
0.85 x f'c
240
=
0.85 x 25
= 11.294

Tahanan momen nominal


Mn
Rn =
h x d2
2500000
=
200 x 169 .2

= 0.438 N/mm 2

Rasio tulangan yang diperlukan 1/m x(1-√(1-(2m x Rn)/fy))


ρ =

1/11,294 x(1-√(1-((2x11,294)x(0,438))/240))
=

= 0.089 x 0.021
= 0.0018

Rasio tulangan balance


β1 x 600/(600+fy) x
ρb = (0,85xf^′ c)/fy

= 0,85 x 600/(600+240) x
0,85x25/240
= 0.054

Rasio tulangan maksimum


ρmax = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.054
= 0.040
Rasio tulangan minimum
ρmin = 1.4 = 1.4 = 0.0058
fy 240
ρ < ρmin
0.0018 < 0.0058
Maka digunakan nilai terbesar yaitu ρ min 0.0058

Sehingga Luas tulangan yang diperlukan


Asperlu = ρ x b x d
= 0.0058 x 200 x 169
= 197.17 mm2

Dicoba menggunakan tulangan Ø 12 mm


As = ¼ x π x Ø2
= ¼ x π x 144
= 113.04 mm2

Jarak antar tulangan (S)


As x h 113.04 x 200
S = Asperlu =
197.17
= 114.66 mm
Maka digunakan (S) = 100 mm

Asterpasang = As x h = 113.04 x 200


S 100
= 226.08 mm2
Asterpasang > Asperlu
226.08 mm2 > 197.17 mm2 AMAN

Maka dapat digunakan tulangan utama Ø12-100 (As.terpasang 226.08 mm2)

2. Tulangan Sengkang (Geser)


Vu = 800 kg = 8000 N
Vc = ⅙ x √(f^′ c ) x b x d
= ⅙ x √(25 ) x 200 x 169
= 0.83 x 33800
= 28166.67 N

φ . Vc = 0.6 x 28166.7
= 16900 N

φ . Vc > Vu
16900 N > 8000 N AMAN

Maka tidak memerlukan tulangan geser, karena tulangan sudah kuat menahan geser oleh karena itu cukup hanya dengan
menggunakan sengkang dengan jarak maksimum :
Smaks = 0.5 x d
= 0.5 x 169
= 84.5 mm = 100 mm

Kerb menggunakan mutu beton 25 MPa dan mutu baja 240 MPa dengan tulangan lentur Ø12-100 dan
tulangan geser 2 Ø8.
Gambar 4.4 Detail Penulangan Kerb.

4.2.5 Perencanaan Trotoar

Komponen trotoar yang lebih lebar dari 600 mmDengan menggunakan SNI 1725:2016 pasal 8.9 (halaman 46) menyata
kan bahwa semua harus direncanakan untuk memikul beban pejalan kaki dengan intensitas 5 kPa dan dianggap bekerja
secara bersamaan dengan beban kendaraan pada masing-masing lajur kendaraan.
Mutu beton (f'c) = 25 MPa
Mutu baja (fy) = 300 MPa
Lebar trotoar (b) = 80 cm
Tebal trotoar (t) = 25 cm

A. Pembebanan

1. Akibat Beban Sendiri (MS)


Perhitungan luas tiap bangun
1= b x h = 16 x 45 = 720 cm2 = 0.072 m2
2= 0,5 x b x h = 0,5 x 16 x 45 = 360 cm =
2
0.036 m2
3= 0,5 x b x h = 0,5 x 25 x 45 = 562.5 cm =
2
0.056 m2
4= b x h = 25 x 25 = 625 cm2 = 0.063 m2
5= b x h = 80 x 25 = 2000 cm =
2
0.200 m2
6= b x h = 20 x 25 = 500 cm =
2
0.050 m2
7= b x h = 125 x 20 = 2500 cm2 = 0.250 m2

Gambar 4.5 Pembebanan Berat Sendiri Trotoar.

Tabel 4.1 Berat Sendiri Dan Momen Pada Trotoar


A Berat isi B Berat Lengan Momen
No
(m2) (kg/m3) (m) (kg) (m) (kg.m)
1 0.072 2500 0.16 28.8 1.25 36
2 0.036 2500 0.16 14.4 1.25 18
3 0.056 2500 0.16 22.5 1.14 25.65
4 0.063 2500 1 156.25 1.125 175.78125
5 0.200 2500 1 500 0.6 300
6 0.050 2500 1 125 0.1 12.5
7 0.250 2500 1 625 0.625 390.625
8 Berat 4 pipa Ø76,3 mm 7.13 4 28.52 1.25 35.65
Σ 1500.47 994.21

Dari perhitungan didapatkan momen total akibat berat sendiri slab trotoar (M) sebesar 994.21 kg.m
dengan menggunakan faktor beban ultimit 1,2.
Momen ultimit berat sendiri
MMS = KMS x M
= 1.2 x 994.21
= 1193.05 kg.m

2. Akibat beban hidup pedestrian (TP)

Beban hidup horizontal terpusat pada tiang sandaran


H1 = 1 m x 100 kg/m
= 100 kg

Beban hidup vertikal terbagi rata diatas trotoar


q = 1 m x 500 kg/m2 x 1 m
= 500 kg

Beban hidup horizontal di tepi trotoar


H2 = 1 m x 500 kg/m2
= 500 kg

Gambar 4.6 Pembebanan Berat Beban Hidup

Tabel 4.2 Gaya Dan Momen Trotoar Akibat Beban Hidup


Gaya Lengan Momen
Beban
(kg) (m) (kg.m)
H1 100 1.35 135
q 500 0.55 275
H2 500 0.45 225
Σ 635

Dari perhitungan didapatkan momen akibat beban hidup pada trotoar sebesar (M) = 635 kg.m
dengan menggunakan faktor beban ultimit 1,6 maka Momen ultimit beban hidup :
MTP = 1.6 x M
= 1.6 x 635
= 1016 kg.m
Sehingga
Momen ultimit (Mu) = MMS + MTP
= 1193.05 + 1016
= 2209.05 kg.m

B. Penulangan

1. Penulangan trotoar

Mutu beton (f'c) = 25 MPa


Mutu baja (fy) = 300 MPa
Karena f'c < 30 MPa maka β1 = 0.85
Tebal selimut beton (p) = 25 mm = 0.025 m
h = 250 m
Ø tulangan utama = 19 mm

Jarak tulangan terhadap sisi terluar beton (d)


d = h - p- 0.5 x Øtul.utama
= 250 - 25 - 9.5
= 215.5 mm
a. Penulangan lentur
Momen nominal
(Ø=0,8 faktor reduksi untuk menahan momen lentur)
Mu 2209.05
Mn = =
Ø 0.8
= 2761.31 kg.m
= 27613093.75 N.mm

fy
m =
0.85 x f'c
300
=
0.85 x 215.5
= 1.638

Tahanan momen nominal


Mn
Rn =
b x d2
27613093.75
=
1000 x 215.5 .2

= 0.595 N/mm 2

Rasio tulangan yang diperlukan 1/m x(1-√(1-(2m x Rn)/fy))


ρ =

1/1,638 x(1-√(1-((2x1,638)x(0,582))/300))
=

= 0.611 x 0.003
= 0.0020

Rasio tulangan balance


β1 x 600/(600+fy) x
ρb =(0,85xf^′ c)/fy

= 0,85 x 600/(600+300) x
0,85x25/300
= 0.040

Rasio tulangan maksimum


ρmax = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.040
= 0.030

Rasio tulangan minimum


ρmin = 1.4 = 1.4 = 0.0047
fy 300
ρ < ρmin
0.0020 < 0.0047

Maka digunakan nilai terbesar yaitu ρmin 0.0047

Tahanan momen maksimum


(0,5 x ρ_(maks ) x fy)/(0,85 x = 0.5 x 0.030 x 300
f^′ c) 0.85 x 25
= 0.213

ρ_maks x fy x (1- (0,5 x 〖 ρ 〗 _maks x fy)/


Rmaks = (0,85 x 〖 f 〗 ^′ c) )
= 0.030 x 300 x 0.788
= 7.112 N/mm 2

Rmaks ≥ Rn
7.112 N/mm 2
≥ 0.595 N/mm2 AMAN

Sehingga :
Luas tulangan yang diperlukan
Asperlu = ρ x b x d
= 0.0020 x 1000 x 215.5
= 427.81 mm2
Dicoba menggunakan tulangan Ø 19 mm

As = ¼ x π x Ø2
= ¼ x π x 361
= 283.39 mm2

Jarak antar tulangan (S)


As x h 283.39 x 250
S = Asperlu =
427.81
= 165.60 mm
Maka digunakan (S) = 100 mm

Asterpasang = As x h = 283.39 x 250


S 100
= 708.46 mm2
Asterpasang > Asperlu
708.46 mm2 > 427.81 mm2 AMAN

Maka dapat digunakan tulangan utama Ø19-100 (As.terpasang 708.46 mm2)

b. Tulangan bagi
Asb = 20% x As.tul utama
= 20% x 708.4625
= 141.69 mm2

Asb = 0.002 x b x h
= 0.002 x 1000 x 250
= 500 mm2
Diambil nilai Asb yang terbesar yaitu 500 mm2
Digunakan tulangan Ø 12
As = ¼ x π x Ø2
= ¼x π x 144
= 113.04 mm2

Jarak tulangan bagi


S = As x b
Asb
= 113.04 x 1000
500
= 226.08 mm
= 250 mm
Maka tulangan bagi Ø 12-150mm dapat digunakan.

Slab lantai trotoar menggunakan mutu beton f'c=25 MPa dan mutu baja fy=300 Mpa dengan tulangan lentur
Ø 19-100 mm dan tulangan bagi Ø 12-250 mm.

Gambar 4.7 Detail Tulangan Slab Lantai Trotoar.


4.2.6 Balok Prategang

4.2.6.1 Balok Prategang Bentang 35 m

Penampang U girder (PC U) yang digunakan merupakan produksi dari Wika Beton dengan tinggi 165 cm dan 140 cm.
Jembatan dibagi menjadi 2 bentang yaitu masing-masing 35 m dan 25 m, jarak antar girder diambil (S) 240 cm dari tengah
girder ke tengah girder lainnya.

Tabel 4.3 Dimensi Balok U Girder Wika Beton Pada Bentang 35 m.


L Berat Tinggi (H) tw Wa Wb hf1 hf2 hw1 hw2
(m) (ton/m) (cm) (cm)
35 2948 165 30 190 100 17 10 13 125

Gambar 4.8 Dimensi U Girder Bentang 35 m.

4.2.6.1.1 Analisis Gelagar Prategang (Sebelum Komposit)


Momen inersia terhadap sumbu x (bagian bawah penampang) pada H-165
Ixo.persegi = 1 .b.h3 A.persegi = b.h
12
Ixo.segitiga = 1. .b.h3 A.segitiga = 0,5. b . h
36
Ix = Ixo + A .( y - yb )2
ΣA.y 1218096.39
Yn = Yb = = = 76.47 cm
ΣA 15928.2
Tabel 4.4 Perhitungan Dimensi Penampang Gelagar H-165.
Luas Dimensi
y M=A . y
No A n b h
(cm2) (cm) (cm) (cm3)
1 462 2 33 7 161.5 74613
2 980 2 49 10 153 149940
3 380 2 19 10 144.67 54974.6
4 1380 2 30 23 136.51 188383.8
5 1945.6 2 10.24 95 93.3 181524.5
6 3754.4 2 19.76 95 77.5 290966
7 3651.8 2 19.22 95 61.67 225206.5
8 374.4 2 6.24 30 20 7488
9 3000 1 100 30 15 45000
10 15928.2 1218096.4

Tabel 4.5 Inersia Penampang Gelagar H-165.


Ixo A.(y-yb)2 Ix
No
(cm4)
1 943.3 3339976.47 3340919.7
2 4083.3 5739073.79 5743157.1
3 527.8 1767253.4 1767781.2
4 30417.5 4973929.9 5004347.4
5 731626.7 550813.903 1282440.6
6 470603.6 3950.60989 474554.2
7 457743.0 800344.556 1258087.5
8 4680 1194087.21 1198767.2
9 225000 11337233 11562232.6
10 1925625.1 29706662 31632287.5

Penentuan cgc balok prategang


Yn = Yb = 76.5 cm
Ya = h - Yb = 165 - 76.5
= 88.5 cm
Ix 0.316 0.357 m3
Tahanan momen sisi atas (Wa) = = =
Ya 0.885
Ix 0.316 0.414 m3
Tahanan momen sisi atas (Wb) = = =
Yb 0.765
Penentuan batas inti (batas kern) balok prategang
ΣIx
Ka =
ΣA x Yb
31632287.5453046
=
15928.2 x 76.47
= 25.97 cm

ΣIx
Kb =
ΣA x Ya
31632287.5453046
=
15928.2 x 88.53
= 22.43 cm

Gambar 4.9 Garis Netral Penampang.


4.2.6.1.2 Analisis Gelagar Komposit

Mutu balok prategang (f'c) = 50 MPa


Mutu beton pelat lantai (f'c) = 25 MPa
Tebal pelat lantai (tp) = 20 cm
Berat jenis beton (Wc) = 2500 kg/m3
Modulus elastisitas beton (Ec) = 4700 . √f'c

L = 35 m
h = 165 cm
S = 240 cm

Angka ekivalen (n)


Ecp 4700 . √f'c
n = =
Ecb 4700 . √f'c
4700 x √50
=
4700 x √25
= 1.414

Mencari lebar efektif (Bef) menurut AASHTO


Bef = ¼. L
= ¼ x 35
= 8.75 m
= 875 cm

Bef.tp = 12 x tp
= 12 x 20
= 240 cm

Jarak antar balok (Bef) = 240 cm


Dari ketiga alternatif tersebut maka dipilih dengan nilai terkecil yaitu S = Bef = 240 cm

Gambar 4.10 Penampang Gelagar Setelah Komposit.

Luas pelat lantai ekivalen (A pelat)


Apelat = tp x Bef x n
= 20 x 240 x 1.414
= 6788.2 cm2

Luas gelagar komposit (Ac)


Ac = Abalok + Apelat
= 15928.2 + 6788.2
= 22716.4 cm2

Jarak pelat terhadap alas gelagar


tp
Ypelat = h +
2
20
= 165 +
2
= 175 cm
Ap x Yp = 6788 x 175
= 1187939

Statis momen penampang komposit (Sc)


Sc = (A.yb) + (Ap . Yp)
= 15928.2 x 76.47 + 1187939
= 2406035.78 cm3

Penentuan cgc penampang komposit


hc = h + hp
= 165 + 20 = 185 cm

Ync = Ybc = Sc
Ac
= 2406035.8
22716.4
= 105.92 cm = 1.06 m

Yac = hc - Ybc
= 185 - 105.92
= 79.1 cm = 0.79 m

Momen inersia penampang komposit (Ic)

Abalok = 15928.2 cm2


Yb = 76.5 cm
Ybc = 105.9 cm
Ix = 31632287.5 cm4
Apelat = 6788.2 cm2
Ypelat = 175 cm
S = 240 cm

Abalok . (Yb - Ybc)2 = 15928.2 x ( 76.47 - 105.92 .2


)
= 13806993.41

Ix + Abalok . (Yb - Ybc)2 = 31632287.55 + 13806993.41


= 45439280.95

I = 1 . bef . n . tp3
12
= 1 x 240 x 1.41 x 203.
12
= 226274.17

Apelat x (Ypelat - Ybc)2 = 6788.23 x 175 - 105.92 .2

= 32397357.07

Ic = [ Ix + Abalok .(yb - ybc) 2] + [(1/12). bef . n . tp3 + Apelat . (ypelat - ybc)2 ]


= 45439280.95 + 226274.17 + 32397357.07
= 78062912.19 cm4

Tabel 4.6 Inersia Penampang Setelah Komposit H-165.


A y M=A . y I Ic
No A.(y-yb)2
(cm2) (cm) (cm3) (cm4) (cm4)
1 15928.2 76.5 1218096.39 31632287.5 13806993.4 45439281.0
2 6788.23 175 1187939.39 226274.2 32397357.07 32623631.2
Σ 22716.43 2406035.78 31858561.7 46204350.47 78062912.2

yb = ΣA.y = 2406035.8 = 105.9 cm


ΣA 22716.4

Penentuan batas inti (batas kern) penampang komposit


1. Penampang komposit H-165
Ic
Kac =
Ac x Ybc
78062912.19
=
22716.43 x 105.92
= 32.44 cm

Ic
Kbc =
Ac x Yac
47090546.77
=
22716.43 x 79.08
= 26.21 cm

Wac Ixc
=
Yac
0.781 0.99 m
= =
0.79

Wbc Ixc
=
Ybc
0.781 0.74 m
= =
1.06

W'ac Ixc
=
tp
0.78 1.32 m
= =
0.59

Gambar 4.11 Garis Netral Penampang Setelah Komposit.

4.2.6.1.3 Analisis Pembebanan Gelagar

A. Berat Sendiri (MBs)


Berat sendiri terdiri dari beban merata akibat berat sendiri gelagar.
Berat jenis beton (Wc) = 2500 kg/m3
L = 35 m
h = 165 cm

Berat sendiri gelagar bentang 35 m


qbs = Abalok x Wc
= 1.59 x 2500
= 3982.05 kg/m
= 39.82 kN/m
Berat gelagar 35 m = qbs x L = 1393.7175 kN/m

x
qbs

A L = 35 m B

Momen maksimum di tengah bentang


Mmaks = ⅛ x qbs x L2
= ⅛ x 3982.05 x 35 .2

= 609751 kg.m

Reaksi perletakan
qbs x L
VA = VB =
2
3982.05 x 35
=
2
= 69685.9 kg

Tabel 4.7 Momen Dan Gaya Geser Akibat Berat Sendiri.


x Momen (kg.m) Gaya geser (kg)
(m) Mx=VA.x - (0,5 . qbs .x2) Dx=VA - (qbs .x)
0 0 69685.9
1 67694.9 65703.8
2 131407.7 61721.8
3 191138.4 57739.7
4 246887.1 53757.7
5 298653.8 49775.6
6 346438.4 45793.6
7 390240.9 41811.5
8 430061.4 37829.5
9 465899.9 33847.4
10 497756.3 29865.4
11 525630.6 25883.3
12 549522.9 21901.3
13 569433.2 17919.2
14 585361.4 13937.2
15 597307.5 9955.1
16 605271.6 5973.1
17 609253.7 1991
18 609751.4 0

B. Beban Mati Sendiri (MS)


Beban mati sendiri terdiri atas beban merata akibat berat sendiri gelagar, deck slab precast dan berat pelat lantai .

1. Beban Merata

Berat sendiri gelagar bentang 35 m


Berat sendiri gelagar (qbs) = 3982.05 kg/m
Lebar efektif (S) = 240 cm
Tebal deck slab = 7 cm
Berat pelat lantai (qp) = Ap x Wp x Wc
= 0.2 x 2.4 x 2500
= 1200 kg/m
Berat deck slab (qds) = Ads x Wds x Wc
= 0.07 x 3.39 x 2500
= 593.97 kg/m

qMs = qbs + qp + qds


= 3982.05 + 1200 + 593.97
= 5776.02 kg/m

x
qMs

A L = 35 m B
Momen maksimum di tengah bentang
Mmaks = ⅛ x qMs x L2
= ⅛ x 5776.02 x 35 .2

= 884453.02 kg.m

Reaksi perletakan
qMs x L
VA = VB =
2
5776.02 x 35
=
2
= 101080.3 kg

Tabel 4.8 Momen Dan Gaya Geser Akibat Beban Mati Sendiri.
x Momen (kg.m) Gaya geser (kg)
(m) Mx=VA.x - (0,5 . qMs .x2) Dx=VA - (qMs .x)
0 0 101080.3
1 98192.3 95304.3
2 190608.6 89528.3
3 277248.9 83752.3
4 358113.2 77976.3
5 433201.5 72200.2
6 502513.7 66424.2
7 566049.9 60648.2
8 623810.1 54872.2
9 675794.3 49096.2
10 722002.5 43320.1
11 762434.6 37544.1
12 797090.7 31768.1
13 825970.8 25992.1
14 849074.9 20216.1
15 866403.0 14440.0
16 877955.0 8664.0
17 883731.0 2888.0
18 884453.0 0

C. Beban Mati Tambahan (MA)

Beban mati tambahan adalah berat keseluruhan bahan yang menimbulkan suatu beban pada gelagar jembatan yang
merupakan elemen non-struktural dan mungkin besarnya berubah selama umur jembatan, girder jembatan direncanakan
mampu memikul beban mati tambahan antara lain :
Tebal aspal beton = 100 mm
Tinggi genangan air hujan = 50 mm
Pipa drainase (D) = 4 inch = 0.1016 m
t = 0.003 m
A = 0.0081

A lingkaran luar = ¼ . π . D2
= ¼π x 0.0103
= 0.0081 m2
A lingkaran dalam = ¼ . π . ( D - ( 2 . T ) )2
= ¼π x 0.0091
= 0.0072 m2

A = A lingkaran luar - A lingkaran dalam


= 0.0081 - 0.0072
= 0.000929 m2

Tabel 4.9 Beban Tambahan.


b h A W qMA
No Jenis Bahan
(m) (m2) (kg/m3) (kg/m)
1 Lapisan aspal 7.0 0.1 0.7 2200 1540
2 Air hujan 7.0 0.05 0.35 1000 350
3 Pipa drainase 0.000929 7850 7.29
qMA 1897.29

Momen maksimum di tengah bentang


Mmaks = ⅛ x qMA x L2
= ⅛ x 1897.29 x 35 .2
= 290522.71 kg.m

Reaksi perletakan
qMA x L
VA = VB =
2
1897.29 x 35
=
2
= 33202.60 kg

Tabel 4.10 Momen Dan Gaya Geser Akibat Beban Mati Tambahan.
x Momen (kg.m) Gaya geser (kg)
(m) Mx=VA.x - (0,5 . qMA .x )
2
Dx=VA - (qMA .x)
0 0 33202.6
1 32253.9 31305.3
2 62610.6 29408.0
3 91070.0 27510.7
4 117632.1 25613.4
5 142296.8 23716.1
6 165064.3 21818.8
7 185934.5 19921.6
8 204907.4 18024.3
9 221983.1 16127.0
10 237161.4 14229.7
11 250442.4 12332.4
12 261826.2 10435.1
13 271312.6 8537.8
14 278901.8 6640.5
15 284593.7 4743.2
16 288388.3 2845.9
17 290285.5 948.6
18 290522.7 0

D. Beban lajur "D" (TD)

Beban mati tambahan pada bentang 35 m


1.Beban terbagi merata (BTR)
Karena L1 > 30m maka q = 9 x ( 0,5 + 15 )
L
= 9 x 0.5 + 15
35
= 8.36 kPa

qTD = q x S
= 8.36 x 2.4
= 20.1 kN/m
= 2005.7 kg/m

2.Beban garis (BGT)


Intensitas p = 49 kN/m
Faktor beban dinamis (FBD) didapatkan dari grafik yaitu sebesar 40%

Gambar 4.12 Faktor Beban Dinamis.

PTD = p x S x (1+FBD)
= 49 x 2.4 x (1+40%)
= 164.64 kN
= 16464 kg

Maka beban "D" adalah


D = qTD x L + PTD
= 2005.7 x 35 + 16464
= 86664 kg
= 866.64 kN

Mmaks = ⅛ x qTD x L2
= ⅛ x 2005.71 x 35 .2

= 307125 kg.m

Reaksi perletakan
qTD x L
VA = VB =
2
2005.71 x 35
=
2
= 35100 kg

Tabel 4.11 Momen Dan Gaya Geser Akibat Beban Lajur "D".
x Momen (kg.m) Gaya geser (kg)
(m) Mx=VA.x - (0,5 . qTD .x )2
Dx=VA - (qTD .x)
0 0 35100
1 34097.14 33094.3
2 66188.6 31088.6
3 96274.3 29082.9
4 124354.3 27077.1
5 150428.6 25071.4
6 174497.1 23065.7
7 196560 21060
8 216617.1 19054.3
9 234668.6 17048.6
10 250714.3 15042.9
11 264754.3 13037.1
12 276788.6 11031.4
13 286817.1 9025.71
14 294840.0 7020
15 300857.1 5014.3
16 304868.6 3008.6
17 306874.3 1002.9
18 307125 0

E. Gaya rem (TB)

Gaya rem harus diambil nilai yang terbear dari 25% dari berat gandar truk desain atau 5% dari berat truk rencana ditambah
beban lajur terbagi merata (BTR). Gaya ini harus diasumsikan untuk bekerja secara horizontal pada jarak 1800 mm diatas
permukaan jalan.
Berat truk rencana = 500 kN
Berat gandar truk rencana = 225 kN
Jumlah balok prategang (nbalok) = 3 buah

BTR = qTD x L
= 20.1 x 35
= 702 kN

Berat truk rencana


Berat truk rencana = nbalok
500
=
3
= 166.67 kN

Gaya rem (TTB) = 25% x Berat gandar truk rencana


= 25% x 225
= 56.25 kN
= 5625 kg

= 5% x (Berat truk rencana + BTR)


= 5% x 166.67 + 702
= 43.43 kN
= 4343.3 kg

Digunakan nilai yang terbesar yaitu TTB = 5625 kg

Yac = 79.1 cm = 0.79 m


tp = 5 cm = 0.05 m

Y = 1.8 + tp + Yac
= 1.8 + 0.05 + 0.79
= 2.64 m

Momen akibat gaya rem (M)


M = TTB x Y
= 5625 x 2.64
= 14854.72 kg.m

Momen maksimum akibat gaya rem (MTB)


MTB = 0.5 x M
= 0.5 x 14854.72
= 7427.36 kg.m

Gaya geser maksimum akibat beban lajur "D" (DTB)


DTB = M = 14854.72
L 35
= 424.4 kg

Tabel 4.12 Momen Dan Gaya Geser Akibat Gaya Rem.


x Momen (kg.m) Gaya geser (kg)
(m) Mx = (x / L) . M Dx = M / L
0 0 424.4
1 424.4 424.4
2 848.8 424.4
3 1273.3 424.4
4 1697.7 424.4
5 2122.1 424.4
6 2546.5 424.4
7 2970.9 424.4
8 3395.4 424.4
9 3819.8 424.4
10 4244.2 424.4
11 4668.6 424.4
12 5093.0 424.4
13 5517.5 424.4
14 5941.9 424.4
15 6366.3 424.4
16 6790.7 424.4
17 7215.1 424.4
18 7427.4 424.4

F. Beban angin (EW)

Jembatan harus direncanakan memikul gaya akibat tekanan angin pada kendaraan sebesar 1,46 N/mm, bekerja pada
h = 1,8 m diatas permukaan dan jarak as roda kendaraan (x) = 1,75 m.

TEW = 1.46 N/mm = 146 kg/m

h
qEW = x TEW
1.75
1.8
= x 146
1.75
= 150.17 kg/m

Momen maksimum di tengah bentang


Mmaks = ⅛ x qEW x L2
= ⅛ x 150.17 x 35 .2

= 22995 kg.m
Reaksi perletakan
qEW x L
VA = VB =
2
150.17 x 35
=
2
= 2628 kg

Tabel 4.13 Momen Dan Gaya Geser Akibat Beban Angin.


x Momen (kg.m) Gaya geser (kg)
(m) Mx=VA.x - (0,5 . qEW .x2) Dx=VA - (qEW .x)
0 0 2628
1 2552.9 2477.8
2 4955.7 2327.7
3 7208.2 2177.5
4 9310.6 2027.3
5 11262.9 1877.1
6 13064.9 1727
7 14716.8 1576.8
8 16218.5 1426.6
9 17570.1 1276.5
10 18771.4 1126.3
11 19822.6 976.1
12 20723.7 825.9
13 21474.5 675.8
14 22075.2 525.6
15 22525.7 375.4
16 22826.1 225.3
17 22976.2 75.1
18 22995 0

G. Beban Gempa (EQ)

Panjang bentang (L) = 35 m


Beban merata akibat beban mati sendiri (qMS) = 5776.02 kg/m
Beban mati tambahan (qMA) = 1897.29 kg/m

Berat total (berupa beban mati sendiri dan beban mati tambahan)
WT = qMS + qMA x L
= 5776.02 + 1897.29 x 35
= 268565.88 kg/m
Inersia penampang girder (Ix) = 31632288 cm4 = 0.316 m4
Modulus elastsitas beton prategang Ec = 4700 x √f'c
= 4700 x √50
= 33234.0187 MPa
= 3323401871.57677 kg/m2

Mencari periode waktu getar (T)


48 x Ec x Ix
Kp =
L3
48 x 3323401871.6 x 0.316
= .3
35
= 1176929.81 kg/m
WT
=
g x Kp
268565.88
=
9.81 x 1176929.81
= 0.023

2.π x √(W_T/(g . Kp))


T =



= 6.28 x 0.023
= 0.958 detik

Berdasarkan Google maps jembatan meninting berada pada koordinat :


Latitude : -8,553,074
Longitude : 116,073,746

Melihat dari hasil data tanah yang didapatkan maka bisa diasumsikan bahwa struktur berada pada tanah lunak. Dengan
menggunakan peta gempa pusjatan (www.petagempa.pusjatan.pu.go.id) maka didapatkan:
Percepatan puncak dan spektrum respon di batuan dasar
PGA = 0.334
Ss = 0.671
Sl = 0.317
Spektrum respons desain di permukaan tanah (pada kondisi tanah lunak)
As = 0.334
SDS = 0.671
SDI = 0.317

Menentukan nilai Csm


Ts = SDI = 0.317
SDS 0.671
= 0.472 detik
T0 = 0.2 x Ts
0.2 x 0.472
= 0.094 detik
T = 0.958 detik

Karena T0 ≤ T ≥ Ts berdasarkan SNI 2833:2016 maka perencanaan jembatan terhadap beban gempa untuk T0 ≤ T ≥ Ts
didapatkan nilai CSm = SDS = SDI = 0.317 = 0.331
T 0.958
Menentukan nilai faktor modifikasi respon (Rd)
Dari Tabel 6 (halaman 19 ) pada SNI 2833:2016 didapatkan nilai RD = 3
EQ = CSm
x WT
RD
= 0.331 x 268565.88
3
= 29628.77 kg

Beban gempa vertikal


EQ
qEQ =
L
29628.77
=
35
= 846.54 kg/m
Momen maksimum di tengah bentang
Mmaks = ⅛ x qEQ x L2
= ⅛ x 846.54 x 35 .2

= 129625.85 kg.m
Reaksi perletakan
VA = VB = 0.5 x qEQ x L
= 0.5 x 846.54 x 35
= 14814.38 kg

Tabel 4.14 Momen Dan Gaya Geser Akibat Beban Gempa.


x Momen (kg.m) Gaya geser (kg)
(m) Mx=VA.x - (0,5 . qEQ .x2) Dx=VA - (qEQ .x)
0 0 14814
1 14391 13968
2 27936 13121
3 40634 12275
4 52485 11428
5 63490 10582
6 73649 9735
7 82961 8889
8 91426 8042
9 99045 7196
10 105817 6349
11 111743 5502
12 116822 4656
13 121055 3809
14 124441 2963
15 126980 2116
16 128673 1270
17 129520 423
18 129626 0

Tabel 4.15 Rekapitulasi Momen Dan Gaya Geser Maksimum Pada Bentang 35 m.
Momen Gaya gesr q
No Jenis beban Kode
(kg.m) (kg) (kg/m)
1 Berat sendiri MBs 609751 69686 3982
2 Beban mati sendiri MS 884453 101080 5776
3 Beban mati tambahan MA 290523 33203 1897
4 Lajur "D" TD 307125 35100 2006
5 Gaya rem TB 7427 424 -
6 Angin EW 22995 2628 150
7 Gempa EQ 129626 14814 847

Tabel 4.16 Kombinasi Momen Maksimum Pada Bentang 35 m.


Kombinasi Momen (kg.m)
1 MS + MA + TD + TB 1489528
2 MS + MA + TD + TB 1489528
3 MS + MA 1174976
4 MS + MA 1174976
5 MS + MA + EW 1197971
6 MS + MA + TD + TB + EQ 1619154
7 MS + MA + TD + TB 1489528
8 MS + MA + TD + TB + EW 1512523
9 MS + MA + TD + TB 1489528
10 MS + MA + TD + TB 1489528
11 MS + MA 1174976
Tabel 4.17 Kombinasi Gaya Geser Maksimum Pada Bentang 35 m.
Kombinasi Gaya Geser (kg)
1 MS + MA + TD + TB 169807
2 MS + MA + TD + TB 169807
3 MS + MA 134283
4 MS + MA 134283
5 MS + MA + EW 136911
6 MS + MA + TD + TB + EQ 184622
7 MS + MA + TD + TB 169807
8 MS + MA + TD + TB + EW 172435
9 MS + MA + TD + TB 169807
10 MS + MA + TD + TB 169807
11 MS + MA 134283

4.2.6.2 Gaya Prestress, Eksentrisitas Dan Jumlah Tendon Bentang 35 m

4.2.6.2.1 Kondisi Awal (Saat Transfer)

Tabel 4.18 Rekapitulasi Momen U Girder H-165.


Momen
No Jenis beban Kode
(kN.m)
1 Berat sendiri MBs 6097.51
2 Beban mati sendiri MS 8844.53
3 Beban mati tambahan MA 2905.23
4 Lajur "D" TD 3071.25
5 Gaya rem TB 74.27
6 Angin EW 229.95
7 Gempa EQ 1296.26

Mutu beton prategang (f'c) = 50 MPa


L = 35 m
Ix = 31632287.545 cm4 = 0.316 m4
Ya = 88.53 cm = 0.885 m
Yb = 76.47 cm = 0.765 m
A = 15928.20 cm2 = 1.593 m2

Kuat tekan beton pada saat transfer (f'ci)


f'ci = 0.8 x f'c
= 0.8 x 50
= 40 MPa
√f'ci = 6.32 MPa

Wa = Ix = 0.316 = 0.357 m3
Ya 0.885

Wb = Ix = 0.316 = 0.414 m3
Yb 0.765

Ditetapkan jarak pusat berat tendon terhadap sisi bawah penampang U girder adalah Z0 = 0.3 m

Eksentrisitas tendon
es = Yb - Z0
= 0.765 - 0.3
= 0.465 m
Tegangan serat atas :

(0,25 . √f'ci ) = - Pt/A+(Pt .


es)/Wb-MBs/Wa
(0,25 √(f^′ ci)
Pt = +MBs/Wa)/(es/Wa
-1/A)

6097.51
0.25 x 6.32 +
0.357
=
0.465 1
-
0.357 1.593
17066.02
=
0.67
= 25365.48 kN

Tegangan serat bawah :

( - 0,6 . f'ci ) = - Pt/A-(Pt . es)/Wb+MBs/Wa

(0,6 . f^′
Pt = ci+MBs/Wb)/(es/Wb
+1/A)

6097.51
0.6 x 40 +
0.414
=
0.465 1
+
0.414 1.593
14765.35
=
1.75
= 8430.71 kN

Dari persamaan Pt diambil gaya prategang awal yang terkecil yaitu Pt = 8430.71 kN

Direncanakan menggunakan kabel yang terdiri dari beberapa untaian kawat baja yang sesuai standar BBR VT CONA
CMI SP, dengan spesifikasi antara lain adalah :
Jenis strand : Seven wire strands according to prEN 10138-3
Kode baja : Y1770S7
Kuat tekan strands (fpu) : 1770 Mpa = 1770000 kPa
Diameter (d) : 15.3 mm = 0.0153 m
Luas penampang nominal (Ast) : 140 mm2 = 0.00014 m2
Massa nominal per meter (m) : 1093 kg/m
Tegangan leleh strands (fpy) : 1580 Mpa = 1580000 kPa
Beban putus nominal pada satu strands (Pbs) : 248 kN
Modulus elastisitas strands : 195000 Mpa = 1,95 x 108 kPa
Gaya prategang awal (Pt) : 8430.71 kN

Dicoba menggunakan kawat untaian sejumlah 9 strands tiap tendon.

Beban putus satu tendon


Pb1 = Pbs x Jumlah kawat
= 248 x 9
= 2232 kN

Gaya prategang saat jacking


Pt …………(1)
Pj =
0.85
Pj = 0,8 x Pb1 x nt ………….(2)
Dari persamaan (1) dan (2) dapat diperoleh :
Jumlah tendon yang diperlukan
Pt
nt =
0.85 x 0.8 x Pb1
8430.71
=
0.85 x 0.8 x 2232
= 5.55 ≈ 6 tendon

Jumlah kawat untaian (strands cable) yang diperlukan


Pt
ns =
0.85 x 0.8 x Pbs
8430.71
=
0.85 x 0.8 x 248
= 50 strands

Posisi baris tendon


n1 = 3
n2 = 3
Tiap tendon terdiri dari 9 strands

Maka jumlah strands dalam satu baris tendon adalah = jumlah tendon x jumlah strands
n1 = 3 x 9 = 27 strands
n2 = 3 x 9 = 27 strands

Total jumlah strands rencana (ns) = n1 + n2


= 27 + 27
= 54 strands

Karena jumlah strands rencana ≥ jumlah strands yang diperlukan yaitu 54 ≥ 50 AMAN
Maka digunakan 54 strands
Beban satu strands
Pt 8430.71
Pbs1 = = = 156.12 kN
ns 54

Persentase tegangan leleh yang timbul pada baja (% jacking force)


Pt
P0 =
0.85 x ns x Pbs
8430.71
=
0.85 x 54 x 248
= 0.74
= 74.06 %

Gaya prategang akibat jacking


Pj = P0 x ns x Pbs
= 74.06 x 54 x 248
= 9918.48 kN = 9918476.9 N

Jumlah tendon digunakan adalah 6 buah dengan 54 strands. Steel duct yang digunakan berdiameter 60 mm
dan tebal dinding 2 mm. Diameter duct di sesuaikan dengan jumla strands yang di pakai sehingga memenuhi spesifikasi
angkur yang di gunakan yaitu standar BBR.

4.2.6.2.2 Kondisi Akhir (Saat Service)

Diperkirakan kehilangan tegangan yang terjadi sebesar 30%

Gaya prestress akhir setelah kehilangan tegangan sebesar 30% adalah


Peff = 70% x Pj
= 70% x 9918.48
= 6942.93 kN

Momen akibat beban mati (MMS) = 8844.53 kN.m


Momen akibat beban mati tambahan (MMA) = 2905.23 kN.m
Momen akibat beban "D" (MTD) = 3071.25 kN.m
Momen akibat berat sendiri U girder (MBs) = 6097.51 kN.m
Eksintrisitas tendon (es) = 0.465 m
Tahanan momen sisi atas (Wa) = 0.357 m3
Tahanan momen sisi bawah (Wb) = 0.414 m3
Luas U girder H-165 (A) = 1.593 m2

Maka tegangan di serat atas :


-0,45 . f'c = (-Peff/A)+((Peff . es)/Wa)-(MBs/Wa)-
(MTD/Wa)
Peff =((-0,45 . f^′ c)+((MBs+MTD)/Wa))/(es/Wa - 1/A)
…………(1)

6097.51 + 3071.25
(-0,45 x 50 ) +
0.357
=
0.465 1
-
0.357 1.593
-22.50 + 25660
=
1.301 - 0.628
= 38104.82 kN

Maka tegangan di serat bawah :

0,5 . √(f^′ c)i = - Peff/A-(Peff .


es)/Wb+MBs/Wb+MTD/Wb
Peff =((0,5 . √(f^′ ci))+((MBs+MTD)/Wb))/(es/Wb+ 1/A)
…………(2)

6097.51 + 3071.25
3.16 + 0.41
=
0.46 1
0.41 + 1.593
= 22169.56
1.75
= 12658.36 kN

Dari persamaan (1) dan (2) diambil gaya prategang efektif terbesar yaitu (Peff) = 12658.36 kN

4.2.6.2.3 Posisi Tendon Pada Bentang 35 m

Gambar 4.13 Posisi Tendon Pada Bentang 35 m.

a. Posisi tendon di tumpuan


1. Daerah tumpuan x = 0 m
Ditetapkan jarak yd' disesuaikan dengan jarak minimum antar angkur sehingga didapatkan :
Ya = 0.89 m
Yb = 0.76 m
Yd' = 0.35 m
a' = 0.30 m
Jarak masing-masing tendon terhadap alas penampang U girder
Z1' = Z4' = a' + (2 . Yd') = 1.00 m Jarak ke tepi = 0.26 m
Z2' = Z5' = a' + Yd' = 0.65 m Jarak ke tepi = 0.26 m
Z3' = Z6' = a' = 0.30 m Jarak ke tepi = 0.26 m
Gambar 4.15 Posisi Tendon Di Tumpuan ( 0 m ).

b. Posisi tendon di tengah bentang 17,5 m


a = 0.15 m
yd = Z0 - a
= 0.3 - 0.15
= 0.2 m
Jarak masing-masing baris tendon terhadap alas
Z1 = Z4 = 0.55 m Jarak ke tepi = 0.15 m
Z2 = Z5 = 0.35 m Jarak ke tepi = 0.15 m
Z3 = Z6 = 0.15 m Jarak ke tepi = 0.15 m

Gambar 4.15 Posisi Tendon di Tengah Bentang (17,5 m).

Tabel 4.19 Eksentrisitas Pada Masing-Masing Tendon.


Posisi tendon di Posisi tendon di Fi = Zi'-Zi
Baris
tumpuan (Zi') (m) tengah bentang (Zi) (m) (m)
1 Z1'=Z4' 1.00 Z1 = Z4 0.55 0.45
2 Z2'=Z5' 0.65 Z2 = Z5 0.35 0.30
3 Z3'=Z6' 0.30 Z3 = Z6 0.15 0.15

c. Lintasan inti tendon

Panjang U Girder = 35 m
es = f = 0.46 m
4 . f . xi .(L-xi)
Persamaan linier Y =
L2

Memakai angkur BBR VT CONA CMI SP 0906


1. Kepala angkur
Gambar 4.16 Kepala Angkur.

Menggunakan 9 strands
HA = 60 mm
dA = 160 mm
Diameter duct = 60 mm

2. Pelat angkur

Gambar 4.17 Pelat Angkur.

Pelat angkur yang digunakan pada angkur dengan 9 strands adalah


Tsp = 35 mm
Ssp = 240 mm

3. Panjang trumpet

Gambar 4.18 Trumpet Tipe A SP 0206-2406.

Trumpet yang digunakan untuk angkur dengan 9 strands adalah tipe A SP 0906 dengan :
LAsp = 739 mm = 0.739 m
Diameter (dAsp) = 127 mm =

Maka tambahan panjang balok sebagai tempat bertumpunya angkur adalah :


= A + tambahan penutup lapisan beton
= (HA +Tsp) + tambahan penutup lapisan beton
= 95 + 120
= 215 mm
= 0.215 m

Maka panjang balok yaitu :


= L + ( 2 x (panjang tambahan angkur + LAsp))
= 35 + 2 x 0.215 + 0.739
= 36.91 m

Tabel 4.20 Lintasan Inti Tendon Pada Setengah Bentang.


x y0 x y0
(m)
-1 -0.055 18 0.464
-0.739 -0.040 19 0.461
0 0 20 0.455
1 0.052 21 0.446
2 0.100 22 0.434
3 0.146 23 0.419
4 0.188 24 0.401
5 0.228 25 0.379
6 0.264 26 0.355
7 0.297 27 0.328
8 0.328 28 0.297
9 0.355 29 0.264
10 0.379 30 0.228
11 0.401 31 0.188
12 0.419 32 0.146
13 0.434 33 0.100
14 0.446 34 0.052
15 0.455 35 0
16 0.461 35.739 -0.040
17 0.464 36 -0.055
17.5 0.46 36.9 -0.107

Panjang sebelum perletakan (x0) = 0.74 m


Tinggi sebelum perletakan (e0=y0) = 0.040 m
Eksentrisitas tendon (es) = 0.46 m
es + e0 = 0.46 + 0.040
= 0.505 m

(L/2) + x0 = 17.5 + 0.739


= 18.239 m

es + e0
Sudut AB (αAB) = 2 x
L + x0
2
0.46 + 0.040
= 2 x = 0.055
35 + 0.739
2

es + e0
Sudut BC (αBC) = 2 x
L + x0
2
0.46 + 0.040
= 2 x = 0.055
35 + 0.739
2

4.2.6.2.4 Sudut Angkur

4 . f . xi .(L-xi)
Persamaan linier Y =
L2
dy = 4 . f .(L-(2.x))
dx L2

Untuk x = 0 m (pada posisi angkur di tumpuan) maka : dy = 4 . Fi


dx L
α = ATAN dy
dx

Dengan menggunakan persamaan diatas maka sudut angkur dapat dihitung dan ditampilkan pada tabel.

Tabel 4.21 Sudut Angkur.


Sudut angkur Jumlah Jumlah Diameter Fi
Baris dy / dx
α rad (o) tendon strands selubumg (mm) (m)
0,05 2,93 1 2 18 60 0.45 0.051
0,03 1,96 2 2 18 60 0.30 0.034
0,02 0,98 3 2 18 60 0.15 0.017

Dicoba menggunakan angkur tipe :


a. Angkur hidup
Angkur hidup yang digunakan berdasarkan spesifikasi BBR VT CONA CMI SP 0906 dengan tipe SA (Annex 1).
Gambar 4.19 Angkur Hidup.

b. Angkur mati
Angkur hidup yang digunakan berdasarkan spesifikasi BBR VT CONA CMI SP 0906 dengan tipe FA (annex 1).

Gambar 4.20 Angkur Mati.

4.2.6.2.5 Letak Dan Trace Kabel Tendon

Data perencanaan :
Letak titik berat (yb) = 0.76 m
Trace kabel tendon (Z0) = yb - y0
Persamaan tinggi lintasan (Zi) = 4 . fi . xi .(L-xi)
L2
L = 35 m
es = F0 = 0.46 m
F1 = 0.45 m
F2 = 0.30 m
F3 = 0.15 m

Tabel 4.22 Letak dan Trace Kabel Tendon.


Jarak Trace Posisi baris tendon
y0
x Z0 Z1=Z4 Z2=Z5 Z3=Z6
(m) (m) (m) (m) (m) (m)
0 0.00 0.76 1.00 0.65 0.30
1 0.05 0.71 0.95 0.62 0.28
2 0.10 0.66 0.90 0.59 0.27
3 0.15 0.62 0.86 0.56 0.25
4 0.19 0.58 0.82 0.53 0.24
5 0.23 0.54 0.78 0.50 0.23
6 0.26 0.50 0.75 0.48 0.21
7 0.30 0.47 0.71 0.46 0.20
8 0.33 0.44 0.68 0.44 0.19
9 0.36 0.41 0.66 0.42 0.19
10 0.38 0.39 0.63 0.41 0.18
11 0.40 0.36 0.61 0.39 0.17
12 0.42 0.35 0.60 0.38 0.16
13 0.43 0.33 0.58 0.37 0.16
14 0.45 0.32 0.57 0.36 0.16
15 0.46 0.31 0.56 0.36 0.15
16 0.46 0.30 0.56 0.35 0.15
17 0.46 0.30 0.55 0.35 0.15
17.5 0.46 0.30 0.55 0.35 0.15
18 0.46 0.30 0.55 0.35 0.15
19 0.46 0.30 0.56 0.35 0.15
20 0.46 0.31 0.56 0.36 0.15
21 0.45 0.32 0.57 0.36 0.16
22 0.43 0.33 0.58 0.37 0.16
23 0.42 0.35 0.60 0.38 0.16
24 0.40 0.36 0.61 0.39 0.17
25 0.38 0.39 0.63 0.41 0.18
26 0.36 0.41 0.66 0.42 0.19
27 0.33 0.44 0.68 0.44 0.19
28 0.30 0.47 0.71 0.46 0.20
29 0.26 0.50 0.75 0.48 0.21
30 0.23 0.54 0.78 0.50 0.23
31 0.19 0.58 0.82 0.53 0.24
32 0.15 0.62 0.86 0.56 0.25
33 0.10 0.66 0.90 0.59 0.27
34 0.05 0.71 0.95 0.62 0.28
35 0.00 0.76 1.00 0.65 0.30

1.20 Posisi Tendon

1.00

0.80
Elevasi Z (m)

Tendon
1
0.60 Tendon
2

0.40

0.20

0.00
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Bentang x (m)

Gambar 4.21 Daerah Lintasan Tendon Pada Bentang 35 m.

4.2.6.3 Kehilangan Gaya Prategang

1.Tahap Pertama, adalah pada saat peralihan gaya prategang ke penampang beton, tegangan dievaluasi sebagai tolak
ukur perilaku elemen struktur. Pada tahap ini kehilangan gaya prategang meliputi :

1. Kehilangan prategang akibat perpendekan elastis beton (ES)

Jumlah tendon = 6 buah


Luas penampang U Girder (A) = 15928.2 cm2 = 1592820 mm2
Inersia U girder (Ix) = 31632287.545 cm = 4
316322875453.05 mm4

r Ix
=
A
= 31632287.545
15928.2
= 1985.93 cm2
= 198592.98 mm2

Gaya pendongkrak (Pj) = 9918.48 kN = 9918476.9 N


Luas 9 strands (As) = 1260 mm2
Es ( e) = 0.465 m = 464.74 mm
Momen berat sendiri (MBs) = 6098 kN.m = 6097514.06 kN.mm = 6097514062.5 N.mm
Tegangan serat beton pada saat transfer (f'ci) = 40 MPa
Luas penampang nominal (Ast) = 140 mm2
Luas 9 strands (As) = Ast x 9 = 1260 mm2
Luas 6 tendon = As x 6 = 7560 mm2

Modulus elastisitas beton pada saat transfer (Ec)


Ec = 4700 . √f'ci
= 29725.41 MPa

Modulus elastisitas strands (Ep) = 195000 MPa

Rasio moduler awal (n) = Ep = 195000 = 6.56


Ec 29725.41

Untuk Ec = 33234.02 MPa Maka nilai n nya adalah


n = Ep = 195000 = 5.87
Ec 33234.02

Maka dipilih nilai n yang terbesar yaitu 6.56

Tegangan serat beton di pusat berat baja pada saat transfer


Pj = 9918476.9 = -6.23
-
-
A 1592820

1+ e2 = 1 + 215985.15 = 1.00
r 2
39439172964

MBs . Es
=
Ix
6097514.06 x 464.74
=
316322875453
= 0.009

Maka fcs :
fcs -Pj/A .x(1+ 〖 es 〗 ^2/r^2 )+ (MBs . Es)/Ix
=
= -6.23 x 1.00 + 0.009
= 6.24 MPa

Sehingga :
ΔfpES = n . fcs = 6.56 x 6.24
= 40.91 MPa

Menggunakan 1 tendon didongkrang bergiliran artinya ada 6 kali pendongkrakan. Tendon 3 dan 6 (yang paling bawah) tidak
mengalami kehilangan prategang akibat perpendekan elastis. Jadi hanya tendon 1,2,4 dan 5 saja yang mengalami kehilangan,dengan
tendon 1,2,4 dan 5 mengalami kehilangan maksimum sebesar 40.91 MPa.

Kehilangan prategang akibat perpendekan elastis beton dalam bentuk gaya adalah
Px = ΔfpES x (5/5) + (4/5) + (3/5) + (2/5) + (1/5)
6
= 40.91 x 0.5
= 20 N
= 0.02 kN

Px x 100%
Kehilangan prategang akibat gesekan angkur dalam bentuk persen adalah =
Pj
0.02 x 100%
=
9918476.9
= 0.0000002 %

2. Kehilangan prategang akibat gesekan angkur (A)

Menurut Nawy (2001) pada umumnya besarnya kehilangan karena dudukan angkur bervariasi antara 1/4 inchi sampai
3/8 inchi.
Modulus elastisistas strands (Ep) = 195000 MPa
ΔA = 1/4 inchi = 6.35 mm
Bentang jembatan di L 35 m balok = 35 m = 35000 mm
L balok (Lb) = 36.9 m = 36908 mm

Maka kehilangan prategang akibat gesekan angkur adalah :


ΔfpA ΔA x Ep
= Lb
6.35 x 195000
=
36908
= 33.550 MPa

Gaya prategang akibat jacking (Pj) = 9918.48 kN = 9918476.9053 N

Kehilangan prategang akibat gesekan angkur dalam bentuk gaya adalah :


Px = ΔfpA x Luas 6 tendon
= 33.550 x 7560
= 253635.255 N
= 253.635 kN

Px x 100%
Kehilangan prategang akibat gesekan angkur dalam bentuk persen adalah =
Pj
253.635 x 100%
=
9918.48
= 2.56 %

3. Kehilangan prategang akibat gesekan atau Friksi (F)


Pj = fpi = 9918.48 kN = 9918476.9 N

Karena fpi masih dalam bentuk tegangan (N) maka harus diubah menjadi tegangan (Mpa).
= Pj = 9918476.9 = 1312 MPa
fpi
Luas 6 tendon 7560

Dari tabel koefisien gesek pada tabel sumber PCI dengan jenis tendon strand 7 kawat.
μ = 0.15 rad-1
K = 0.0005 rad/m
es = y = 0.465 m
L (x) = 35 m

Sudut pusat (α ) = 8 y = 8 x 0.465


x 35
= 0.106 rad

Maka kehilangan prategang akibat gesekan kabel yaitu :


μ. α = 0.15 x 0.106 = 0.016
K. L = 0.0005 x 35 = 0.0175

ΔfpF = fpi . ((μ. α) + (K. L))


= 1311.97 x ( 0.016 + 0.0175 )
= 43.86 MPa

Kehilangan prategang akibat gesekan angkur dalam bentuk gaya


Px = ΔfpF x Luas 6 tendon
= 43.86 x 7560
= 331614.48 N
= 331.61 kN

Kehilangan prategang akibat gesekan angkur dalam bentuk persen adalah = Px x 100%
Pj
= 331.614 x 100%
9918.48
= 3.34 %

2.Tahap Kedua, adalah pada saat beban kerja setelah semua gaya prategang terjadi dan tingkatan prategang efektif
jangka panjang yang tercapai. Akibat waktu yang lama akan terjadi kehilangan gaya prategang sebagai berikut :

1. Kehilangan akibat rangkak beton (CR)

Pada kekuatan penuh beton rasio perbandingan moduler (n) = 6.56


Ic = 31632287.55 cm4 = 316322875453 mm4

Momen akibat beban mati tambahan (MMA) = 290522.71 kN.m = 2905227110 N.mm
fcs = 6.24
fcsd = MMA = 2905227110.5 = 0.0092 MPa
Ic 316322875453

Kcr = 1.6 (untuk beton pasca tarik)


(fcs - fcsd) = 6.24 - 0.0092 = 6.23

n = Es = 195000 = 5.87
Ec 33234.02
Kehilangan prategang akibat rangkak yang terjadi adalah :
ΔfpCR = Kcr x Es x (fcs - fcsd)
Ec
= 1.6 x 5.87 x 6.23
= 58.46 MPa

Px = ΔfpCR x Luas 6 tendon


= 58.46 x 7560
= 441935.04 N
= 441.94 kN

Kehilangan prategang akibat rangkak dalam bentuk persen adalah = Px x 100%


Pj
= 441.935 x 100%
9918.48
= 4.46 %
2. Kehilangan akibat susut (SH)
Waktu dalam hari setelah susut mulai ditinjau (t) diasumsikan = 7 hari setelah perawatan basah
Untuk kondisi standar Prestressed Concrete Institude menetapkan nilai rerata untuk regangan susut ultimit nominal
(ЄSH)u = 820 x 10-6 in/in
Ep = 195000 MPa
ЄSH,t = t x (ЄSH)u
35 + t
= 7 x 820 x 10-6
35 + 7
= 0.00014

ΔfpSH = ЄSH,t x Ep
= 0.000137 x 195000
= 26.65 MPa

Kehilangan prategang akibat rangkak pada beton dalam bentuk gaya


Px = ΔfpSH x Luas 6 tendon
= 26.65 x 7560
= 201474 N
= 201.47 kN

Kehilangan prategang akibat rangkak pada beton dalam bentuk persen adalah = Px x 100%
Pj
201.47 x 100%
=
9918.48
= 2.03 %

3. Kehilangan akibat relaksasi pada baja ( R)

Jumlah kehilangan prategang akibat gesekan angkur, gesekan kabel,perpendekan elastis beton,
akibat rangkak dan susut.
ΔfpES = 40.91 MPa = 0.0000002 % Px = 0.02 kN
ΔfpA = 33.55 MPa = 2.56 % Px = 253.64 kN
ΔfpF = 43.86 MPa = 3.34 % Px = 331.61 kN
ΔfpCR = 58.46 MPa = 4.46 % Px = 2410.00 kN
ΔfpSH = 26.65 MPa = 2.03 % Px = 201.47 kN
Total 203.43 MPa 12.39 % 3196.74 kN

Gaya pendongkrak (Pj) = 9918.48 kN


fpu = 1770 MPa
f'pi = ( 1 - Total% ) x Pj
= 1 - 12.39 x 9918.48
= 8689.818 kN
= 8689818 N

Tegangan ( f'pi ) = f'pi = 8689818 = 1149.45 MPa


Luas 6 tendon 7560

Mencari durasi proses relaksasi tegangan


Masa layan jembatan adalah 5 tahun
Maka durasi relaksasi tegangan (t) = 5 tahun x 365 hari x 24 jam
= 5 x 365 x 24
= 43800 jam

Kuat tekan tendon (fpy) = 0.8 x fpu (untuk batang prategang (nawy,2001))
= 0.8 x 1770
= 1416 MPa

Jadi kehilangan prategang akibat relaksasi baja adalah


log t = 4.64 = 0.46
10 10

f'pi -0.55 = 1149.45 - 0.55


fpy 1416
= 0.262
ΔfpR = f'pi x ( log t ) x ( f'pi - 0,55 )
10 fpy
= 1149.4 x 0.46 x 0.262
= 139.65 MPa

Kehilangan prategang akibat rangkak pada beton dalam bentuk gaya


Px = ΔfpR x Luas 6 tendon
= 139.65 x 7560
= 1055756.3 N
= 1055.76 kN

Kehilangan prategang akibat rangkak pada beton dalam bentuk persen adalah = Px x 100%
Pj
1055.756 x 100%
=
9918.48
= 10.64 %

Total kehilangan prategang (ΔfpT) pada bentang 35 m dalam bentuk persen (%)
ΔfpT = ΔfpES + ΔfpA + ΔfpF + ΔfpCR + ΔfpSH + ΔfpR
= 12.39 + 10.64
= 23.03 %

Karena 23.03 % < 30 % AMAN

Total kehilangan prategang (ΔfpT) pada bentang 35 m dalam bentuk gaya (P)
ΔfpT = ΔfpES + ΔfpA + ΔfpF + ΔfpCR + ΔfpSH + ΔfpR
= 2284.44 kN

Tabel 4.23 Rekapitulasi Kehilangan Gaya Prategang.


Δfp Gaya Px
Kehilangan prategang akibat %
(MPa) (kN)
Elastis beton ES 40.9 0.02 0.0000002
Gesekan angkur A 33.5 253.6 2.56
Gesekan kabel (Friksi) F 43.9 331.6 3.34
Rangkak beton CR 58.5 441.9 4.46
Susut beton SH 26.7 201.5 2.03
Relaksasi baja R 139.7 1055.8 10.64
Total kehilangan prategang 343.1 2284.4 23.03

4.2.6.4 Tegangan Yang Terjadi

A. Tegangan-tegangan izin yang terjadi akibat gaya prestress

1.      Kondisi awal (Saat transfer)

Mutu balok prategang (f'c) = 50 MPa


Gaya prategang awal (Pt) = 8430.71 kN
Tahanan momen sisi atas (Wa) = 0.36 m3
Tahanan momen sisi bawah (Wb) = 0.41 m3
Momen akibat berat sendiri (MBs) = 609751.41 kg.m = 6097.51 kN.m
Luas penampang U girder (A) = 15928.20 cm2 = 1.59 m2
Eksentrisitas tendon (es) = 0.46 m
Ya = 0.89 m
Yb = 0.76 m

f'ci = 0.8 x f'c


= 0.8 x 50
= 40 MPa

Tegangan izin beton tarik serat bawah = 0.6 x f'ci


= 0.6 x 40
= 24 MPa

Tegangan izin beton tarik serat atas = 0.5 x √f'ci


= 0.5 x 6.32
= 3.16 MPa

Maka tegangan serat atas (fa) = . -Pt + Pt . es - MBs


A Wa Wa
= -8430.71 + 3918.10 - 6097.51
1.59 0.36 0.36
= -5292.94 + 10965.16 - 17064.44
= -11392.22 kPa
= -11.39 MPa
Dimana fa ≤ tegangan izin tarik -11.39 ≤ 3.16 AMAN

Maka tegangan serat bawah (fb) = . -Pt - Pt . es + MBs


A Wb Wb
= -8430.71 - 3918.10 + 6097.51
1.59 0.41 0.41
= -5292.94 - 9472.40 + 14741.35
= -24.00 kPa
= -0.024 MPa
Dimana fb ≤ tegangan izin tarik -0.024 ≤ 24.00 AMAN

Gambar 4.22 Tegangan Di Tengah Bentang Saat Transfer.

2.      Kondisi akhir (Setelah loss of prestress)

Mutu balok prategang (f'c) = 50 MPa


Gaya prategang akibat jacking (Pj) = 9918.48 kN
Kehilangan gaya prategang total ( Δp) = 2284.44 kN
Tahanan momen sisi atas (Wa) = 0.36 m3
Tahanan momen sisi bawah (Wb) = 0.41 m3
Momen akibat berat sendiri (MBs) = 609751.41 kg.m = 6097.51 kN.m
Luas penampang U girder (A) = 15928.20 cm 2
= 1.59 m2
Eksentrisitas tendon (es) = 0.46 m
Ya = 0.89 m
Yb = 0.76 m
Gaya efektif di tengah bentang (Peff) = Pj - ΔP
= 9918.48 - 2284.44
= 7634.04 kN

Maka tegangan serat atas (fa) = . -Peff + Peff . es - MBs


A Wa Wa
= -7634.04 + 3547.86 - 6097.51
1.59 0.46 0.36
= -4792.78 + 7634.04 - 17064.44
= -14223.18 kPa
= -14.22 MPa

Dimana fa ≤ tegangan izin tarik -14.22 ≤ 3.16 AMAN

Maka tegangan serat bawah (fb) = . -Peff - Peff . es + MBs


A Wb Wb
= -7634.04 - 3547.86 + 6097.51
1.59 0.41 0.41
= -4792.78 - 8577.30 + 14741.35
= 1371.26 kPa
= 1.37 MPa

Dimana fb ≤ tegangan izin tarik 1.37 ≤ 24.00 AMAN

Gambar 4.23 Tegangan Di Tengah Bentang Setelah Loss Of Prestress.

Tabel 4.24 Rekapitulasi Teganan Serat .


fa fb
Tegangan saat : Serat .(-Pt)/ A (Pt . es) / W MBs / W
(MPa)
Atas -5.29 10.97 -17.06
Kondisi Awal -11.39 -0.02
Bawah -5.29 -9.47 14.74
Atas -4.79 -7.63 -17.06
Kondisi Akhir
Bawah -4.79 8.58 14.74 -14.22 1.37

4.2.6.4 Tegangan Yang Terjadi Akibat Beban Pada U Girder Bentang 35 m

A. Tegangan yang terjadi akibat beban mati sendiri (MS)


MMS = 8844.53 kN.m
Tahanan momen sisi atas pelat (Wac) = 0.987 m3
Tahanan momen sisi atas balok (W'ac) = 1.321 m3
Tahanan momen sisi bawah balok ( Wbc) = 0.737 m3

Tegangan serat akibat beban mati sendiri (MS) :

Tegangan beton di serat atas pelat


MMS -8844.53 -8960.20 kPa
fac = - = =
Wac 0.987
= -8.96 MPa

Tegangan beton di serat atas balok


MMS -8844.53 -6694.20 kPa
f 'ac = - = =
W'ac 1.321
= -6.69 MPa

Tegangan beton di serat bawah balok


MMS 8844.53 12000.30 kPa
fbc = = =
Wbc 0.737
= 12 MPa
Gambar 4.24 Tegangan Akibat Beban Mati Sendiri.

B. Tegangan yang terjadi akibat beban mati tambahan (MA)


MMA = 2905.23 kN.m
Tahanan momen sisi atas pelat (Wac) = 0.987 m3
Tahanan momen sisi atas balok (W'ac) = 1.321 m3
Tahanan momen sisi bawah balok (Wbc) = 0.737 m3

Tegangan serat akibat beban mati tambahan (MA) :

Tegangan beton di serat atas pelat


MMA -2905.23 -2943.22 kPa
fac = - = =
Wac 0.987
= -2.94 MPa

Tegangan beton di serat atas balok


MMA -2905.23 -2198.89 kPa
f 'ac = - = =
W'ac 1.321
= -2.20 MPa

Tegangan beton di serat bawah balok


MMA 2905.23 3941.83 kPa
fbc = = =
Wbc 0.737
= 3.94 MPa

Gambar 4.25 Tegangan Akibat Beban Mati Tambahan.


C. Tegangan yang terjadi akibat beban lajur "D" (TD)
MTD = 3071.25 kN.m
Tahanan momen sisi atas pelat (Wac) = 0.987 m3
Tahanan momen sisi atas balok (W'ac) = 1.321 m3
Tahanan momen sisi bawah balok (Wbc) = 0.737 m3

Tegangan serat akibat beban lajur "D" (TD) :


Tegangan beton di serat atas pelat
MTD -3071.25 -3111.42 kPa
fac = - = =
Wac 0.987
= -3.11 MPa

Tegangan beton di serat atas balok


MTD -3071.25 -2324.55 kPa
f 'ac = - = =
W'ac 1.321
= -2.32 MPa

Tegangan beton di serat bawah balok


MTD 3071.25 4167.09 kPa
fbc = = =
Wbc 0.737
= 4.17 MPa
Gambar 4.26 Tegangan Akibat Beban Lajur "D".

D. Tegangan yang terjadi akibat gaya rem (TB)


MTB = 74.274 kN.m
Tahanan momen sisi atas pelat (Wac) = 0.987 m3
Tahanan momen sisi atas balok (W'ac) = 1.321 m3
Tahanan momen sisi bawah balok (Wbc) = 0.737 m3
Tegangan serat akibat gaya rem (TB) :
Tegangan beton di serat atas pelat
MTB -74.274 -78.83 kPa
fac = - = =
Wac 0.942
= -0.08 MPa

Tegangan beton di serat atas balok


MTB -74.274 -56.22 kPa
f'ac = - = =
W'ac 1.321
= -0.06 MPa

Tegangan beton di serat bawah balok


MTB 74.274 138.53 kPa
f'bc = = =
Wbc 0.536
= 0.14 MPa

Gambar 4.27 Tegangan Akibat Gaya Rem.

E. Tegangan yang terjadi akibat beban angin (EW)


MEW = 229.95 kN.m
Tahanan momen sisi atas pelat (Wac) = 0.987 m3
Tahanan momen sisi atas balok (W'ac) = 1.321 m3
Tahanan momen sisi bawah balok (Wbc) = 0.737 m3
Tegangan serat akibat beban angin (EW) :
Tegangan beton di serat atas pelat
MEW -229.95 -232.96 kPa
fac = - = =
Wac 0.987
= -0.23 MPa
Tegangan beton di serat atas balok
MEW -229.95 -174.04 kPa
f 'ac = - = =
W'ac 1.321
= -0.17 MPa
Tegangan beton di serat bawah balok
MEW 229.95 312 kPa
fbc = = =
Wbc 0.737
= 0.31 MPa

Gambar 4.28 Tegangan Akibat Beban Angin.

F. Tegangan yang terjadi akibat beban gempa (EQ)


MEQ = 1296.26 kN.m
Tahanan momen sisi atas pelat (Wac) = 0.987 m3
Tahanan momen sisi atas balok (W'ac) = 1.321 m3
Tahanan momen sisi bawah balok (Wbc) = 0.737 m3

Tegangan serat akibat beban gempa (EQ) :


Tegangan beton di serat atas pelat
MEQ -1296.26 -1313.21 kPa
fac = - = =
Wac 0.987
= -1.31 MPa

Tegangan beton di serat atas balok


MEQ -1296.26 -981.11 kPa
f'ac = - = =
W'ac 1.321
= -0.98 MPa

Tegangan beton di serat bawah balok


MEQ 1296.26 1758.77 kPa
f'bc = = =
Wbc 0.737
= 1.76 MPa

Gambar 4.29 Tegangan Akibat Beban Gempa.


G. Tegangan yang terjadi akibat pengaruh temperatur (EUn)
Pt = At . Eb . α . Ta + Tb
2
At = Luas penampang yang ditinjau
Ta = Temperatur atas
Tb = Temperatur bawah

Tahanan momen sisi atas pelat (Wac) = 0.987 m3


Tahanan momen sisi atas balok (W'ac) = 1.321 m3
Tahanan momen sisi bawah balok (Wbc) = 0.737 m3
Luas balok komposit (Ac) = 2.27 m2
Koefisien perpanjangan (α) = 0,000011 /oC
Gaya internal akibat perbedaan temperatur (ΔT) = 15o
Modulus elastisitas balok (Eb) = 37930.90 MPa = 37930899 kPa

Gambar 4.30 Dimensi U Girder Pada Bentang 35 m.

Tabel 4.25 Luas Akibat Temperatur.


Dimensi Temperatur (T)
Luas (At) (Ta +Tb)/2
No b h Atas (Ta) Bawah (Tb)
(m )
2
(m) (oC) (oC)
0 0.48 2.4 0.2 15 10 12.5
1 0.023 0.33 0.07 10 9.3 9.65
2 0.049 0.49 0.1 9.3 8.3 8.8
3 0.0095 0.19 0.1 8.3 7.3 7.8
4 0.069 0.3 0.23 8.3 6 7.15
5 0.025 0.102 0.49 6 0 3
6 0.047 0.097 0.49 6 0 3
7 0.049 0.1 0.49 6 0 3
10 0.024 0.098 0.485 6 0 3
Σ 0.775

Tabel 4.26 Momen Akibat Temperatur.


Lengan terhadap titik berat Gaya Momen
No penampang balok komposit Pt MEUn
y (m) (kN) (kN.m)
0 1.09 2503.4 2728.75
1 0.85 93.0 79.09
2 0.77 179.9 137.69
3 0.68 30.9 21.09
4 0.60 205.8 123.57
5 0.32 31.0 10.02
6 0.24 58.9 14.29
7 0.24 60.7 14.73
10 0.16 29.7 4.81
Σ 4.96 3193.4 3134.03

Eksentrisitas (ep) = ΣMPt = 3134.03 = 0.98 m


ΣPt 3193.4
. -(Eb . α . Δt ) = -37930899 x 0.000011 x 15
= -6258.6

Tegangan yang terjadi akibat perbedaan tempertur (Eun) adalah :


Tegangan beton di serat atas pelat
fac = . -(Eb . α . Δt ) + ΣPt + ΣPt . ep
Ac Wac
= -6258.6 + 3193.4 + 3134.0
2.27 0.987
= -1677.80 kPa
= -1.68 MPa

Tegangan beton di serat atas balok


f'ac = . -(Eb . β . Δt ) + ΣPt + ΣPt . ep
Ac W'ac
= -6258.6 + 3193.4 + 3134.0
2.27 1.321
= -2480.75 kPa
= -2.48 MPa

Tegangan beton di serat bawah balok


fbc ΣPt - ΣPt . ep
=
Ac Wbc
3193.4 - 3134.0
=
2.27 0.737
= -2846.49 kPa
= -2.85 MPa

H. Tegangan yang terjadi akibat susut dan rangkak (SH)

1. Tegangan akibat susut pada beton


Gaya internal yang timbul akibat susut (menurut NAASRA Bridge Design Spsification) dinyatakan dengan rumus :

Ps = Ap. Ec . Δεsu. 1-e-cf


cf

Ap = 6788.23 cm2 = 0.679 m2


ec = 29725.41 MPa = 29725410 kPa
Bilangan natural ( e) = 2.718
kb = 0.91
kc = 3.00
kd = 0.94
ke = 0.73
kb . kc . kd . Ke = 1.87
ktn = 0.20

Tahanan momen sisi atas pelat (Wac) = 0.987 m3


Tahanan momen sisi atas balok (W'ac) = 1.321 m3
Tahanan momen sisi bawah balok (Wbc) = 0.737 m3
Luas balok komposit (Ac) = 2.272 m2
Eksentrisitas terhadap pusat penampang (et) = Yac - (0,5 . ts)
= 0.79 - 0.0001
= 0.79 m

Gaya internal yang timbul akibat susut :


Δεsu = 0.000398
Ap. Ec . Δεsu = 0.679 x 29725410 x 0.000398
= 8030.95

cf = kb . kc . kd . ke . (1-Ktn)
= 1.87 x 0.80
= 1.495

Ps = Ap. Ec . Δεsu. 1-e-cf


cf
= 8030.95 x 1 - 2.718 -1.495
1.495
= 4166.61 kN

Tegangan yang terjadi akibat susut pada beton adalah :


Tegangan beton di serat atas pelat
Ps - Ps x et
fac =
Ac Wac
4166.61 - 4166.61 x 0.79
=
2.27 0.987
= -1503.61 kPa
= -1.50 MPa

Tegangan beton di serat atas balok


Ps - Ps x et
f'ac =
Ac W'ac
4166.61 - 4166.61 x 0.79
=
2.27 1.321
= -659.49 kPa
= -0.66 MPa

Tegangan beton di serat bawah balok


Ps + Ps x et
fbc =
Ac Wbc
4166.61 + 4166.61 x 0.79
=
2.27 0.737
= 6304.45 kPa
= 6.30 MPa

2. Tegangan akibat rangkak pada beton


Residual creep (menurut NAASRA Bridge Design Spsification) dinyatakan dengan rumus :

σcr = ( 1-e-cf ) . (σ2 - σ1 )

σ1 = Tegangan pada balok sebelum kehilangan gaya prategang


σ2 = Tegangan pada balok setelah kehilangan gaya prategang
cf = Faktor residual creep = 1.495
e = Bilangan natural = 2.718
esc = 0.98 m
Gaya prategang awal (Pt) = 8430.71 kN
Gaya efektif ditengah bentang (P eff)
= 7634.04 kN
Momen akibat beban mati sendiri (MMS) = 8845 kN.m
Momen akibat beban mati tambahan (MMA) = 2905 kN.m

Tegangan pada balok sebelum kehilangan gaya prategang

Tegangan beton di serat atas pelat


. -Pt + Pt . esc - MMS - MMA
fac =
Ac Wac Wac
-8430.71 + 8273.90 - 5939.30
=
2.27 0.987 0.987
= -1346.15 kPa
= -1.35 MPa

Tegangan beton di serat atas balok


. -Pt + Pt . esc - MMS - MMA
f'ac =
Ac W'ac W'ac
8430.71 + 8273.90 - 5939.30
=
2.27 1.321 1.321
= 5478.28 kPa
= 5.48 MPa

Tegangan beton di serat bawah balok


. -Pt - Pt . esc + MMS - MMA
fbc =
Ac Wbc Wbc
-8430.71 - 8273.90 + 5939.30
=
2.27 0.737 0.737
= -6878.87 kPa
= -6.88 MPa

Tegangan pada balok setelah kehilangan gaya prategang


Tegangan beton di serat atas pelat
. -Pt + Peff . esc - MMS - MMA
fac =
Ac Wac Wac
-8430.71 + 7492.05 - 5939.30
=
2.27 0.987 0.987
= -2138.23 kPa
= -2.14 MPa

Tegangan beton di serat atas balok


. -Pt + Peff . esc - MMS - MMA
f'ac =
Ac W'ac W'ac
8430.71 + 7492.05 - 5939.30
=
2.27 1.321 1.321
= 4886.52 kPa
= 4.89 MPa
Tegangan beton di serat bawah balok
. -Pt - Peff . esc + MMS - MMA
fbc =
fbc =
Ac Wbc Wbc
-8430.71 - 7492.05 + 5939.30
=
2.27 0.737 0.737
= -5818.06 kPa
= -5.82 MPa

Tegangan akibat rangkak beton (creep) adalah :


Tegangan beton di serat atas pelat
fac = σcr = ( 1-e-cf ) x (σ2 - σ1 )
= 1 - 2,718 -1.495 x -2.14 - -1.35
= 0.78 x -0.79
= -0.61 MPa
Tegangan beton di serat atas balok
f'ac = σcr = ( 1-e-cf ) x (σ2 - σ1 )
= 1 - 2,718 -1.495 x 4.89 - 5.48
= 0.78 x -0.59
= -0.46 MPa
Tegangan beton di serat bawah balok
fbc = σcr = ( 1-e-cf ) x (σ2 - σ1 )
= 1 - 2,718 -1.495 x -5.82 - -6.88
= 0.78 x 1.06
= 0.82 MPa

Superposisi tegangan susut dan rangkak


Tegangan yang terjadi akibat susut pada beton adalah :
Tegangan beton di serat atas pelat
fac = fac (susut) + fac (rangkak)
= -1.50 + -0.61
= -2.12 MPa

Tegangan beton di serat atas balok


f'ac = f'ac (susut) + f'ac (rangkak)
= -0.66 + -0.46
= -1.12 MPa

Tegangan beton di serat bawah balok


fbc = fbc (susut) + fbc (rangkak)
= -6.88 + 0.82
= -6.06 MPa

Tabel 4.27 Rekapitulasi Tegangan Yang Terjadi Akibat Beban.


Tegangan beton di serat
No Beban atas pelat bawah balok
fac (MPa) fbc (MPa)
1 Beban mati sendiri (MS) -8.96 -12.00
2 Beban mati tambahan (MA) -2.94 3.94
3 Lajur "D" (TD) -3.11 4.17
4 Rem (TB) -0.08 0.14
5 Angin (EW) -0.23 0.31
6 Gempa (EQ) -1.31 1.76
7 Temperatur (EUn) -1.68 -2.85
8 Gaya prestress (PR) -14.22 1.37
9 Susut dan rangkak (SH) -2.12 -6.06

4.2.6.4.1 Kontrol Tegangan Akibat Kombinasi Beban

Mutu balok prategang (f'c) = 50 MPa


Tegangan izin tekan beton = 0,45 x f'c = 22.50 kN
Tegangan izin tarik beton = 0,50 x √f'c = 3.54 kN

Kombinasi pembebanan untuk tegangan izin berdasarkan pada SNI 1725:2016 didapatkan :

1. Kontrol tegangan terhadap kombinasi 1 (Kuat I)


Kuat I = MS + MA + TD + TB + EUn + PR + SH

Tegangan di serat atas pelat (fac) = -8.96 + -2.94 + -3.11 +


-0.08 + -1.68 + -14.22 +
-2.12
= -33.11 kN ≤ 22.50 kN AMAN
Tegangan di serat bawah beton (fbc) = -12.00 + 3.94 + 4.17 +
0.14 + -2.85 + 1.37 +
-6.06
= -11.28 kN ≤ 3.54 kN AMAN
2. Kontrol tegangan terhadap kombinasi 2 (Kuat II)
Kuat II = MS + MA + TD + TB + EUn + PR + SH

Tegangan di serat atas pelat (fac) = -8.96 + -2.94 + -3.11 +


-0.08 + -1.68 + -14.22 +
-2.12
= -33.11 kN ≤ 22.50 kN AMAN

Tegangan di serat bawah beton (fbc) = -12.00 + 3.94 + 4.17 +


0.14 + -2.85 + 1.37 +
-6.06
= -11.28 kN ≤ 3.54 kN AMAN

3. Kontrol tegangan terhadap kombinasi 3 (Kuat III)


Kuat III = MS + MA + EUn + PR + SH

Tegangan di serat atas pelat (fac) = -8.96 + -2.94 + -1.68 +


-14.22 + -2.12
= -29.92 kN ≤ 22.50 kN AMAN

Tegangan di serat bawah beton (fbc) = -12.00 + 3.94 + -2.85 +


1.37 + -6.06
= -15.59 kN ≤ 3.54 kN AMAN
4. Kontrol tegangan terhadap kombinasi 4 (Kuat IV)
Kuat IV = MS + MA + EUn + PR + SH

Tegangan di serat atas pelat (fac) = -8.96 + -2.94 + -1.68 +


-14.22 + -2.12
= -29.92 kN ≤ 22.50 kN AMAN

Tegangan di serat bawah beton (fbc) = -12.00 + 3.94 + -2.85 +


1.37 + -6.06
= -15.59 kN ≤ 3.54 kN AMAN

5. Kontrol tegangan terhadap kombinasi 5 (Kuat V)


Kuat V = MS + MA + EW + EUn + PR + SH

Tegangan di serat atas pelat (fac) = -8.96 + -2.94 + -0.23 +


-1.68 + -14.22 + -2.12
= -30.16 kN ≤ 22.50 kN AMAN

Tegangan di serat bawah beton (fbc) = -12.00 + 3.94 + 0.31 +


-2.85 + 1.37 + -6.06
= -15.28 kN ≤ 3.54 kN AMAN

6. Kontrol tegangan terhadap kombinasi 6 (Ekstrem I)


Ekstrem I = MS + MA + TD + TB + EQ + PR + SH

Tegangan di serat atas pelat (fac) = -8.96 + -2.94 + -3.11 +


-0.08 + -1.31 + -14.22 +
-2.12
= -32.75 kN ≤ 22.50 kN AMAN

Tegangan di serat bawah beton (fbc) = -12.00 + 3.94 + 4.17 +


0.14 + 1.76 + 1.37 +
-6.06
= -6.68 kN ≤ 3.54 kN AMAN
7. Kontrol tegangan terhadap kombinasi 7 (Ekstrem II)
Ekstrem II = MS + MA + TD + TB + PR + SH

Tegangan di serat atas pelat (fac) = -8.96 + -2.94 + -3.11 +


-0.08 + -14.22 + -2.12
= -31.43 kN ≤ 22.50 kN AMAN

Tegangan di serat bawah beton (fbc) = -12.00 + 3.94 + 4.17 +


0.14 + 1.37 + -6.06 +
= -8.44 kN ≤ 3.54 kN AMAN

8. Kontrol tegangan terhadap kombinasi 8 (Layan I)


Layan I = MS + MA + TD + TB + EW + EUn + PR + SH

Tegangan di serat atas pelat (fac) = -8.96 + -2.94 + -3.11 +


-0.08 + -0.23 + -1.68 +
-14.22 + -2.12
= -33.35 kN ≤ 22.50 kN AMAN

Tegangan di serat bawah beton (fbc) = -12.00 + 3.94 + 4.17 +


0.14 + 0.31 + -2.85 +
1.37 + -6.06
= -10.97 kN ≤ 3.54 kN AMAN

9. Kontrol tegangan terhadap kombinasi 9 (Layan II)


Layan II = MS + MA + TD + TB + EUn + PR + SH

Tegangan di serat atas pelat (fac) = -8.96 + -2.94 + -3.11 +


-0.08 + -1.68 + -14.22 +
-2.12
= -33.11 kN ≤ 22.50 kN AMAN

Tegangan di serat bawah beton (fbc) = -12.00 + 3.94 + 4.17 +


0.14 + -2.85 + 1.37 +
-6.06
= -11.28 kN ≤ 3.54 kN AMAN

10. Kontrol tegangan terhadap kombinasi 10 (Layan III)


Layan III = MS + MA + TD + TB + EUn + PR + SH

Tegangan di serat atas pelat (fac) = -8.96 + -2.94 + -3.11 +


-0.08 + -1.68 + -14.22 +
-2.12
= -33.11 kN ≤ 22.50 kN AMAN

Tegangan di serat bawah beton (fbc) = -12.00 + 3.94 + 4.17 +


0.14 + -2.85 + 1.37 +
-6.06
= -11.28 kN ≤ 3.54 kN AMAN

11. Kontrol tegangan terhadap kombinasi 11 (Layan IV)


Layan IV = MS + MA + EUn + PR + SH

Tegangan di serat atas pelat (fac) = -8.96 + -2.94 + -1.68 +


-14.22 + -2.12
= -29.92 kN ≤ 22.50 kN AMAN
Tegangan di serat bawah beton (fbc) = -12.00 + 3.94 + -2.85 +
1.37 + -6.06
= -15.59 kN ≤ 3.54 kN AMAN

Tabel 4.8 Rekapitulasi Kombinasi Tegangan.


Beban Kontrol Kontrol
fac fbc
Kombinasi ≤ 22,50 ≤ 3,54
MS MA TD TB EW EQ Eun PR SH (MPa) (MPa)
1 Kuat I √ √ √ √ √ √ √ -33.11 AMAN -11.28 AMAN
2 Kuat II √ √ √ √ √ √ √ -33.11 AMAN -11.28 AMAN
3 Kuat III √ √ √ √ √ -29.92 AMAN -15.59 AMAN
4 Kuat IV √ √ √ √ √ -29.92 AMAN -15.59 AMAN
5 Kuat V √ √ √ √ √ √ -30.16 AMAN -15.28 AMAN
6 Ekstrem I √ √ √ √ √ √ √ -32.75 AMAN -6.68 AMAN
7 Ekstrem II √ √ √ √ √ √ -31.43 AMAN -8.44 AMAN
8 Layan I √ √ √ √ √ √ √ √ -33.35 AMAN -10.97 AMAN
9 Layan II √ √ √ √ √ √ √ -33.11 AMAN -11.28 AMAN
10 Layan III √ √ √ √ √ √ √ -33.11 AMAN -11.28 AMAN
11 Layan IV √ √ √ √ √ -29.92 AMAN -15.59 AMAN
4.2.6.5 Lendutan Pada Bentang 35 m

A. Lendutan pada keadaan awal (saat transfer) bentang 35 m


Gaya prategang awal (Pt) = 3193.43 kN
Momen akibat berat sendiri (MBs) = 609751.41 kg.m = 6097.51 kN.m
Panjang bentang jembatan (L) = 35 m
Modulus elastisitas beton (Ec) = 29725.41 MPa = 29725410 kPa
Momen inersia U girder (Ix) = 31632287.55 cm4 = 0.316 m4
Eksentrisitas (es) = 0.79 m

8 x Pt x es
QPt =
L2
8 x 3193.43 x 0.79
=
35.2
= 16.49 kN/m

8 x MBs
Qbs =
L 2

8 x 6097.51
=
35.2
= 39.82 kN/m

( -QPt + Qbs ) = -16.49 + 39.82 = 23.33

L4 = 35.4
Ec x Ix 29725410 x 0.316
= 0.16

Lendutan yang terjadi saat transfer :


5 L4
= x (-QPt + Qbs) x
384 Ec x Ix
= 0.01 x 23.33 x 0.16
= 0.048 m Lendutan ke atas
L 35
Kontrol lendutan : = = 0.12 m
300 300

δ < L 0.05 < 0.12 AMAN


300

B. Lendutan setelah kehilangan gaya prategang pada bentang 35 m

Gaya prategang setelah kehilangan prategang (Peff) = 6942.93 kN


Panjang bentang jembatan (L) = 35 m
Momen akibat beban sendiri (MBs) = 6097.51 kN.m
Modulus elastisitas beton (Ec) = 29725.41 MPa = 29725410 kPa
Mmen inersia U girder (Ix) = 31632287.55 cm4 = 0.316 m4
Eksentrisitas (es) = 0.79 m

8 x Peff x es
QPeff =
L2
8 x 6942.93 x 0.79
=
35.2
= 35.85 kN/m

8 x MBs
Qbs =
L2
8 x 6097.51
=
35.2
= 39.82 kN/m

( -QPeff + Qbs ) = -35.85 + 39.82 = 3.97

L4 = 35.4
Ec x Ix 29725410 x 0.316
= 0.16
Lendutan yang terjadi saat transfer :
5 L4
δ = x (-QPeff + Qbs) x
384 Ec x Ix
= 0.01 x 3.97 x 0.16
= 0.008 m Lendutan ke atas

L 35
Kontrol lendutan : = = 0.12 m
300 300

δ < L 0.01 < 0.12 AMAN


300

C. Lendutan setelah pelat selesai di cor pada bentang 35 m

Gaya prategang setelah kehilangan prategang (Peff) = 6942.93 kN


Panjang bentang jembatan (L) = 35 m
Momen akibat beban mati tambahan (MMA) = 2905.23 kN.m
Momen akibat beban mati sendiri (MMS) = 8845 kN.m
Modulus elastisitas beton (Ec) = 29725.41 MPa = 29725410 kPa
Mmen inersia U girder (Ix) = 31632287.55 cm 4
= 0.316 m4
Eksentrisitas (es) = 0.79 m

8 x Peff x es
QPeff =
L2
8 x 6942.93 x 0.79
=
35.2
= 35.85 kN/m

8 x ( MMS + MMA )
QMS+MA =
L2
8 x 8845 + 2905.23
=
35.2
= 76.73 kN/m

( -Qpeff + QMS+MA ) = -35.85 + 76.73 = 40.88

L4 = 35.4
Ec x Ix 29725410 x 0.316
= 0.16

Lendutan yang terjadi saat transfer :


5
x ( -QPeff + QMS+MA ) x L4
δ =
384 Ec x Ix
= 0.01 x 40.88 x 0.16
= 0.085 m Lendutan ke atas

L 35
Kontrol lendutan : = = 0.12 m
300 300

δ < L 0.085 < 0.12 AMAN


300

D. Lendutan setelah pelat dan balok menjadi komposit pada bentang 35 m

Gaya prategang setelah kehilangan prategang (Peff) = 6942.93 kN


Panjang bentang jembatan (L) = 35 m
Momen akibat beban mati tambahan (MMA) = 2905.23 kN.m
Momen akibat beban mati sendiri (MMS) = 8845 kN.m
Modulus elastisitas beton (Ec) = 29725.41 MPa = 29725410 kPa
Mmen inersia U girder (Ic) = 78062912.19 cm4 = 0.781 m4
Eksentrisitas (ep) = 0.98 m

8 x Peff x es
QPeff =
L2
8 x 6942.93 x 0.98
=
35.2
= 44.50 kN/m
8 x ( MMS + MMA )
QMS+MA =
L2
8 x 8845 + 2905.23
=
35.2
= 76.73 kN/m

( -QPeff + QMS+MA ) = -44.50 + 76.73 = 32.23

L4 = 35.4
Ec x Ix 29725410 x 0.781
= 0.06

Lendutan yang terjadi saat transfer :


5 x ( -QPeff + QMS+MA ) x L4
δ =
384 Ec x Ix
= 0.01 x 32.23 x 0.06
= 0.027 m Lendutan ke atas

L 35
Kontrol lendutan : = = 0.12 m
300 300

δ < L 0.03 < 0.12 AMAN


300

E. Lendutan akibat beban pada bentang 35 m

Gaya prategang setelah kehilangan prategang (Peff) = 6942.93 kN


Panjang bentang jembatan (L) = 35 m
Modulus elastisitas beton (Ec) = 29725.41 MPa = 29725410 kPa
Momen inersia U girder (Ic) = 78062912.2 cm4 = 0.781 m4
Eksentrisitas (ep) = 0.98 m

1. Lendutan akibat beban mati sendiri (MS)


qMS = 5776.02 kg/m = 57.76 kN/m

Lendutan yang terjadi saat transfer :


5 x qMS x L4
δ =
384 Ec . Ic
= 5 x 57.76 x 1500625
384 29725410 x 0.781
= 0.049 m Lendutan ke bawah

2. Lendutan akibat beban mati tambahan (MA)


qMA = 1897.29 kg/m = 18.97 kN/m

5 x qMA x L4
δ
384 Ec . Ic
= 5 x 18.97 x 1500625
384 29725410 x 0.781
= 0.016 m Lendutan ke bawah

3. Lendutan akibat prategang (PR)


QPeff = 8 x Peff x ep
L2
= 8 x 6942.93 x 0.98
1225
= 44.50 kN/m

5 x QPeff x L4
δ =
384 Ec . Ic
= 5 x 44.50 x 1500625
384 29725410 x 0.781
= 0.037 m Lendutan ke bawah

4. Lendutan akibat susut dan rangkak (SH)

Lendutan akibat susut :


Ps = 4166.61 kN
et = 0.79 m
QPeff = 8 x Ps x et
L2
= 8 x 4166.61 x 0.79
1225
= 21.52 kN/m

5 x QPeff x L4
δ =
384 Ec . Ic
= 5 x 21.52 x 1500625
384 29725410 x 0.781
= 0.018 m Lendutan ke bawah

Lendutan akibat rangkak :


Lendutan pada balok setelah pelat lantai di cor (δ1) = 0.08 m
Lendutan pada balok setelah pelat dan balok menjadi komposit (δ2) = 0.03 m
Lendutan akibat rangkak δ = δ2 - δ1 = 0.03 - 0.08
= -0.06 m Lendutan ke atas

Lendutan superposisi akibat susut dan rangkak :


δ = δsusut + δrangkak = 0.018 + -0.06
= -0.040 m Lendutan ke atas

5. Lendutan akibat beban lajur "D" (TD)


QTD = 2005.71 kg/m = 20.06 kN/m
PTD = 16464 kg = 164.64 kN

PTD . L3 = 164.64 x 42875


Ec . Ic 29725410 x 0.781
= 0.304

L4 = 1500625
Ec . Ic 29725410 x 0.781
= 0.065

1/48 x (PTD . L^3)/(Ec . Ic) + 5/384 x QTD x L^4/(Ec . Ic)


δ =

= 1 x 0.30 + 5 x 1.297
48 384
= 0.023 m Lendutan ke bawah

6. Lendutan akibat beban rem (TB)


MTB = 7427.359 kg.m = 74.27 kN.m

MTB x L2
δ = 0.0642 x
Ec x Ic
74.27 x 1225
= 0.0642 x
29725410.01 x 0.781
= 0.0003 m Lendutan ke bawah

7. Lendutan akibat pengaruh temperatur (EUn)


ΣPt = 3193.429 kN

ΣPt x L2
δ = 0.0642 x
Ec x Ic
3193.43 x 1225
= 0.0642 x
29725410.01 x 0.781
= 0.011 m Lendutan ke bawah

8. Lendutan akibat beban angin (EW)


QEW = 150.171 kg/m = 1.50 kN/m

5 x QEW x L4
δ =
384 Ec . Ic
= 5 x 1.50 x 1500625
384 29725410 x 0.781
= 0.001 m Lendutan ke bawah
9. Lendutan akibat beban gempa (EQ)
QEQ = 846.536 kg/m = 8.47 kN/m

5 x QEQ x L4
δ =
384 Ec . Ic
= 5 x 8.47 x 1500625
384 29725410 x 0.781
= 0.007 m Lendutan ke bawah

Tabel 4.29 Rekapitulasi Lendutan Akibat Beban.


Lendutan δ
No Beban
(m)
1 Beban mati sendiri (MS) 0.049
2 Mati tambahan (MA) 0.016
3 Prategang (PR) -0.037
4 Susut dan rangkak (SH) 0.018
5 Lajur "D" (TD) 0.023
6 Rem (TB) 0.0003
7 Temperatur (EUn) 0.011
8 Angin (EW) 0.001
9 Gempa (EQ) 0.007

4.2.6.5.1 Kontrol Lendutan Terhadap Kombinasi Pembebanan

Lendutan maksimum yang diizinkan adalah L = 35 = 0.117 m


300 300

1. Kontrol tegangan terhadap kombinasi 1 (Kuat I)


Kuat I = MS + MA + TD + TB + EUn + PR + SH

δ = 0.049 + 0.016 + 0.023 +


0.0003 + 0.011 + -0.037 +
0.018
= 0.080 m ≤ 0.117 m AMAN

2. Kontrol tegangan terhadap kombinasi 2 (Kuat II)


Kuat II = MS + MA + TD + TB + EUn + PR + SH

δ = 0.05 + 0.016 + 0.02 +


0.0003 + 0.01 + -0.04 +
0.02
= 0.080 m ≤ 0.117 m AMAN

3. Kontrol tegangan terhadap kombinasi 3 (Kuat III)


Kuat III = MS + MA + EUn + PR + SH

δ = 0.05 + 0.016 + 0.01 +


-0.04 + 0.02
= 0.056 m ≤ 0.117 m AMAN

4. Kontrol tegangan terhadap kombinasi 4 (Kuat IV)


Kuat IV = MS + MA + EUn + PR + SH

δ = 0.05 + 0.016 + 0.01 +


-0.04 + 0.02
= 0.056 m ≤ 0.117 m AMAN

5. Kontrol tegangan terhadap kombinasi 5 (Kuat V)


Kuat V = MS + MA + EW + EUn + PR + SH

δ = 0.05 + 0.016 + 0.001 +


0.01 + -0.04 + 0.02
= 0.057 m ≤ 0.117 m AMAN

6. Kontrol tegangan terhadap kombinasi 6 (Ekstrem I)


Ekstrem I = MS + MA + TD + TB + EQ + PR + SH
δ = 0.05 + 0.016 + 0.02 +
0.0003 + 0.01 + -0.04 +
0.02
= 0.076 m ≤ 0.117 m AMAN

7. Kontrol tegangan terhadap kombinasi 7 (Ekstrem II)


Ekstrem II = MS + MA + TD + TB + PR + SH

δ = 0.05 + 0.016 + 0.02 +


0.0003 + -0.04 + 0.02
= 0.069 m ≤ 0.117 m AMAN

8. Kontrol tegangan terhadap kombinasi 8 (Layan I)


Layan I = MS + MA + TD + TB + EW + EUn + PR + SH

δ = 0.05 + 0.02 + 0.02 +


0.00 + 0.00 + 0.01 +
-0.04 + 0.02
= 0.081 m ≤ 0.117 m AMAN

9. Kontrol tegangan terhadap kombinasi 9 (Layan II)


Layan II = MS + MA + TD + TB + EUn + PR + SH

δ = 0.05 + 0.016 + 0.02 +


0.0003 + 0.01 + -0.04 +
0.02
= 0.080 m ≤ 0.117 m AMAN

10. Kontrol tegangan terhadap kombinasi 10 (Layan III)


Layan III = MS + MA + TD + TB + EUn + PR + SH

δ = 0.05 + 0.016 + 0.02 +


0.0003 + 0.01 + -0.04 +
0.02
= 0.080 m ≤ 0.117 m AMAN

11. Kontrol tegangan terhadap kombinasi 11 (Layan IV)


Layan IV = MS + MA + EUn + PR + SH

δ = 0.05 + 0.016 + 0.01 +


-0.04 + 0.02
= 0.056 m ≤ 0.117 m AMAN

Tabel 4.30 Rekapitulasi Kombinasi Lendutan.


Beban Kontrol
δ
Kombinasi ≤ 0,117
MS MA TD TB EW EQ Eun PR SH (MPa)
1 Kuat I √ √ √ √ √ √ √ 0.080 AMAN
2 Kuat II √ √ √ √ √ √ √ 0.080 AMAN
3 Kuat III √ √ √ √ √ 0.056 AMAN
4 Kuat IV √ √ √ √ √ 0.056 AMAN
5 Kuat V √ √ √ √ √ √ 0.057 AMAN
6 Ekstrem I √ √ √ √ √ √ √ 0.076 AMAN
7 Ekstrem II √ √ √ √ √ √ 0.069 AMAN
8 Layan I √ √ √ √ √ √ √ √ 0.081 AMAN
9 Layan II √ √ √ √ √ √ √ 0.080 AMAN
10 Layan III √ √ √ √ √ √ √ 0.080 AMAN
11 Layan IV √ √ √ √ √ 0.056 AMAN

4.2.6.6 Kontrol Momen Ultimit

A. Kapasitas momen ultimit


Kuat tekan beton prategang (f'c) = 50 MPa
Modulus elastisitas strands (Es) = 0.46 m
Jumlah total strands (ns) = 54 strands
Luas tampang nominal satu strands (A st) = 140 mm2
Tegangan leleh baja prategang (fpy) = 1580 MPa
Luas tampang baja prategang (Aps) = 11700 mm2
Panjang bentang balok (L) = 35 m
S ( Beff ) = 2400 mm
Gaya prategang efektif (Peff) = 12658.36 kN
Peff 12658.36
Tegangan efektif baja prategang (f eff) = =
Aps 11700
= 1.08 kPa
= 1081.91 MPa

Luas penampang komposit (Ac) = 22716.43 cm2 = 2271642.5 mm2


h = 165 cm
h0 = 20 cm

Aps 11700
Rasio luas baja prategang (ρp) = =
Ac 2271642.5
= 0.01

Tinggi total balok prategang (H) = h+h0 = 165 + 20 = 185 cm

L ≤ 35
H
L = 35000 = 18.92 mm AMAN
H 1850

Kuat leleh baja prestress (fps) pada keadaan ultimit, ditetapkan dengan :

feff f'c
fps = + 150 +
100 . ρp
50
= 1081.91 + 150 +
0.52
= 1329.0 MPa
Kontrol
fps = feff + 400
= 1081.91 + 400
= 1481.9 MPa
1329.0 MPa ≤ 1481.9 MPa AMAN

β1 = 0.85 untuk f'c ≤ 30 MPa


β1 = 0,85 - 0,05 . ((f'c - 30) / 7) untuk 30 f'c ≤ 55 MPa
β1 = 0.65 untuk f'c ≥ 55 MPa

Karena f'c = 50 MPa maka digunakan


β1 = 0.85 - 0.05 x f'c - 30
7
= 0,85 - 0.05 x 50 - 30
7
= 0.707

Gaya internal tendon prategang (Ts) = Aps x fps


= 11700 x 1329.0
= 15549179 N

Diperkirakan a < h0
Gaya tekan beton = Cc . (Beff . A ) . 0,85 . F'c dimana Cc = Ts
Maka :
Ts
a =
Beff x 0.85 x f'c
15549178.9
=
2400 x 0.85 x 50
= 152.44 mm

Letak titik berat tendon baja prategang terhadap alas balok Z0 = 300 mm

Tinggi efektif balok (d) = h + h0 - Z0


= 1650 + 200 - 300
= 1550 mm

Momen nominal (Mn) = Aps x fps x d - a


2
= 11700 x 1328.99 x 1550 - 152.44
2
= 15549178.9 x 1473.8
= 22916046130.2 N.mm
= 22916.0 kN.m

Kapasitas momen ultimit balok prategang (Mr) = ϕ x Mn


= 0.80 x 22916.05
= 18332.84 kN.m

B. Momen ultimit

1. Momen akibat susut dan rangkak (MSH)

Momen akibat susut


Gaya internal akibat susut (Ps) = 4166.61 kN
Eksentrisitas gaya susut terhadap pusat penampang (et) = 0.79 m

Ms = . -0,5 x Ps x et
= -0.5 x 4166.612 x 0.79
= -1647.351 kN.m

Momen akibat rangkak


fa(rangkak) = -2138.23 kPa
Wa = 0.36 m3

Mr = fa(rangkak) x Wa
= -2138.23 x 0.357
= -764.037 kN.m

Momen akibat susut dan rangkak (MSH) = Ms + Mr


= -1647.351 + -764.04
= -2411.388 kN.m

2. Momen akibat pengaruh temperatur (MUn)

Gaya akibat perbedaan temperatur ΣPt = 3193.4 kN


ep = 0.98 m

Momen akibat pengaruh temperatur (Mun) = ΣPt x ep


= 3193.43 x 0.98
= 3134.03 kN.m

3. Momen akibat gaya prategang (MPR)

Peff = 12658.36 kN
esc = 0.98 m

Momen akibat gaya prategang (MPR) = . -Peff x esc


= -12658.36 x 0.98
= -12422.91581 kN.m

4. Momen akibat beban

Tabel 4.31 Momen Akibat Beban.


Momen
No Beban
(kN.m)
1 Susut dan rangkak MSH -2411.39
2 Beban mati sendiri MMS 8844.53
3 Beban mati tambahan MMA 2905.23
4 Lajur "D" MTD 3071.25
5 Gaya rem MTB 74.27
6 Angin MEW 229.95
7 Gempa MEQ 1296.26
8 Temperatur MEUn 3134.03
9 Gaya prategang MPR -12422.92

4.2.6.6.1 Kontrol Momen Ultimit Terhadap Kombinasi Beban


Kombinasi beban dan faktor beban berdasarkan SNI 1752:2016 pembebanan untuk jembatan.

1. Kombinasi 1 (Kuat I) Mu = (1,2MMS)+(2MMA)+(1MPR)+(0,5MSH)+(1,8MTD)+(1,8MTB)+(0,6MEUn)


= 10613.44 + 5810.45 + -12422.92 +
-1205.69 + 5528.25 + 133.69 +
1880.42
= 10337.64 kN.m < Mr = 18332.84 kN.m AMAN

2. Kombinasi 2 (Kuat II) Mu = (1,2MMS)+(2MMA)+(1MPR)+(0,5MSH)+(1,4MTD)+(1,4MTB)+(0,5MEUn)


= 10613.44 + 5810.45 + -12422.92 +
-1205.69 + 4299.75 + 103.98 +
1567.02
= 8766.03 kN.m < Mr = 18332.84 kN.m AMAN

3. Kombinasi 3 (Kuat III) Mu = (1,2MMS)+(2MMA)+(1MPR)+(0,5MSH)+(0,5MEUn)


= 10613.44 + 5810.45 + -12422.92 +
-1205.69 + 1567.02 +
= 4362.30 kN.m < Mr = 18332.84 kN.m AMAN

4. Kombinasi 4 (Kuat IV) Mu = (1,2MMS)+(2MMA)+(1MPR)+(0,5MSH)+(0,5MEUn)


= 10613.44 + 5810.45 + -12422.92 +
-1205.69 + 1567.02
= 4362.30 kN.m < Mr = 18332.84 kN.m AMAN

5. Kombinasi 5 (Kuat V) Mu = (1,2MMS)+(2MMA)+(1MPR)+(0,5MSH)+(1MEW)+(0,5MEUn)


= 10613.44 + 5810.45 + -12422.92 +
-1205.69 + 229.95 + 1567.02
= 4592.25 kN.m < Mr = 18332.84 kN.m AMAN

6. Kombinasi 6 (Ekstrem I) Mu = (1,2MMS)+(2MMA)+(1MPR)+(0,5MSH)+(0,3MTD)+(0,3MTB)+(1MEQ)


= 10613.44 + 5810.45 + -12422.92 +
-1205.69 + 921.38 + 22.28 +
1296.26
= 5035.20 kN.m < Mr = 18332.84 kN.m AMAN

7. Kombinasi 7 (Ekstrem II) Mu = (1,2MMS)+(2MMA)+(1MPR)+(0,5MSH)+(0,5MTD)+(0,5MTB)


= 10613.44 + 5810.45 + -12422.92 +
-1205.69 + 1535.63 + 37.14
= 4368.04 kN.m < Mr = 18332.84 kN.m AMAN

8. Kombinasi 8 (Daya layan I) Mu = (1MMS)+(1MMA)+(1MPR)+(1MSH)+(1MTD)+(1MTB)+(1MEW)+(1,2MEUn)


= 8844.53 + 2905.23 + -12422.92 +
-2411.39 + 3071.25 + 74.27 +
3838 + 4608
= 8506.98 kN.m < Mr = 18332.84 kN.m AMAN

9. Kombinasi 9 (Daya layan II) Mu = (1MMS)+(1MMA)+(1MPR)+(1MSH)+(1,3MTD)+(1,3MTB)+(1,2MEUn)


= 8845 + 2905.23 + -12422.92 +
-2411.39 + 3992.63 + 96.56 +
4608
= 5612.63 kN.m < Mr = 18332.84 kN.m AMAN

10. Kombinasi 10 (Daya layan III) Mu = (1MMS)+(1MMA)+(1MPR)+(1MSH)+(0,8MTD)+(0,8MTB)+(1,2MEUn)


= 8845 + 2905.23 + -12422.92 +
-2411.39 + 2457 + 3069.6 +
4608
= 7050.05 kN.m < Mr = 18332.84 kN.m AMAN

11. Kombinasi 11 (Daya layan IV) Mu = (1MMS)+(1MMA)+(1MPR)+(1MSH)+(1,2MEUn)


= 8845 + 2905.23 + -12422.92 +
-2411.39 + 4608
= 1523.45 kN.m < Mr = 18332.84 kN.m AMAN

Tabel 4.32 Rekapitulasi Kombinasi Momen Ultimit.


Momen
Kombinasi
(kN.m)
Kuat I 10337.64
Kuat II 8766.03
Kuat III 4362.30
Kuat IV 4362.30
Kuat V 4592.25
Ekstrem I 5035.20
Ekstrem II 4368.04
Daya layan I 8506.98
Daya layan II 5612.63
Daya layan III 7050.05
Daya layan IV 1523.45

4.2.6.7 Penulangan End Block

Gambar 4.31 Sengkang Bursting Force.

Tabel 4.33 Data Angkur.


Angkur mati
Angkur hidup BBR SA D D ns Pbs P0 Sudut
No BBR FA
(strands) (mm) (strands) (mm) (strands) (kN) (%) (o)
1 9 160 9 160 9 248 74.06 2.93
2 9 160 9 160 9 248 74.06 1.96
3 9 160 9 160 9 248 74.06 0.98
Pj = P0 . ns . Pbs = 1653.08 kN

A. Momen statis penampang balok bentang 35 m


Ya = 0.885 m Yb = 0.765 m

Gambar 4.32 Dimensi U Girder 35 m.


Tabel 4.34 Momen Statis Luasan Bagian Atas (Sxa) Pada L=35 m.
Luas Dimensi
y M=A . y
No A n b h
(cm2) (cm) (cm) (cm3)
1 462 2 33 7 85.03 39283.86
2 980 2 49 10 76.53 74999.40
3 190 2 19 10 68.2 12958.00
4 1380 2 30 23 60.03 82841.40
5 494.70 2 10.2 48.5 32.35 16003.55
6 940.90 2 9.7 48.5 24.27 22835.64
7 970.00 2 10 48.5 24.27 23541.90
10 475.3 2 9.8 48.5 16.18 7690.35
Σ 5892.90 Sxa = 165870.84

Tabel 4.35 Momen Statis Luasan Bagian Bawah (Sxb) Pada L=35 m.
Luas Dimensi
y M=A . y
No A n b h
(cm2) (cm) (cm) (cm3)
8 186 2 6.2 30 56.47 10503.42
9 300 1 10 30 61.47 18441
11 902.1 2 9.7 46.5 15.49 13973.53
12 948.6 2 10.2 46.5 22.98 21798.83
13 911.4 2 9.8 46.5 23.24 21180.94
14 437.1 2 9.4 46.5 30.98 13541.36
Σ 3685.2 Sxb = 99439.07
Rasio perbandingan lebar pelat angkur untuk sengkang arah vertikal ra = a1
a2
Rasio perbandingan lebar pelat angkur untuk sengkang arah horizontal rb = b1
b2
Bursting force untuk sengkang arah vertikal Pbta = 0,3 . (1-ra) . Pj
Bursting force untuk sengkang arah horizontal Pbtb = 0,3 . (1-rb) . Pj
Luas tulangan sengkang arah vertikal yang diperlukan Ara = Pbta
0.85 x fs
Luas tulangan sengkang arah horizontal yang diperlukan Arb = Pbtb
0.85 x fs
Tegangan leleh baja sengkang fy = 240 Mpa = 240000 kPa
Tegangan izin baja sengkang fs = 0,578 . fy = 138720 kPa
Menggunakan sengkang tertutup dengan diameter D 16 mm
Jumlah sengkang arah vertikal yang dibutuhkan n = Ara
As
Jumlah sengkang arah horizontal yang dibutuhkan n = Arb
As

Luas penampang sengkang As = 2x π x D2


4
= 2x π x 256
4
= 401.92 mm2 = 0.0004 m2

Tabel 4.36 Perhitungan Sengkang Arah Vertikal.


a1 a2 Pj Pbta Ara
No Jumlah sengkang ra
(m) (kN) (kN) (m2)
1 3 0.3 0.35 1653.08 0.86 70.85 0.0006
2 3 0.3 0.35 1653.08 0.86 70.85 0.0006
3 3 0.3 0.35 1653.08 0.86 70.85 0.0006

Tabel 4.37 Perhitungan Sengkang Arah Horizontal.


b1 b2 Pj Pbtb Arb
No Jumlah sengkang rb
(m) (kN) (kN) (m2)
1 3 0.3 0.35 1653.08 0.86 70.85 0.0006
2 3 0.3 0.35 1653.08 0.86 70.85 0.0006
3 3 0.3 0.35 1653.08 0.86 70.85 0.0006

Tabel 4.38 Jumlah Sengkang.


D D Jumlah
No BBR SA BBR FA
(m) (m) sengkang
1 15 0.16 15 0.16 3
2 15 0.16 15 0.16 3
3 15 0.16 15 0.16 3
Gambar 4.33 Sengkang Bursting Force Yang Digunakan.

4.2.6.16 Penulangan U Girder

4.2.6.16.1 Penulangan U Girder Bentang 35 m

Pada saat pemasangan balok prategang, tulangan arah memanjang belum berfungsi karena seluruh penampang balok mengalami
tekan akibat gaya prategang. Perencanaan penulangan balok arah memanjang dipasang untuk menahan gaya pada saat
pengangkutan. Penulangan diambil 0,5% dari luas penampang balok prategang.

Tulangan arah memanjang direncanakan menggunakan baja dengan diameter (D) = 16 mm


Ast = ¼ . π . D2
= ¼.π x 256
= 201.0 mm 2

= 2.01 cm2

Gambar 4.34 Penampang U Girder H-165.

A. Luas penampang

1. Luas penampang bagian atas


Aatas = A1 + A2 + A3 + A4
= 462 + 980 + 380 +
1380
= 3202 cm2

As-atas = 0,5 % x Aatas


= 0.50% x 3202
= 16.01 cm2

Jumlah tulangan penampang atas :


n = As-atas = 16.01 = 8 buah
Ast 2.01
Maka digunakan 8 D 16 mm

2. Luas penampang bagian badan


Abadan = A5 + A6 + A7
= 1945.6 + 3754.4 + 3651.8
= 9351.8 cm 2

As-badan = 0,5 % x Abadan


= 0.50% x 9351.8
= 46.759 cm2
Jumlah tulangan penampang atas :
n = As-badan = 46.759 = 23 buah
Ast 2.01
Maka digunakan 23 D 16 mm

3. Luas penampang bagian bawah


Abawah = A8 + A9
= 374.4 + 3000
= 3374.4 cm2

As-bawah = 0,5 % x Abawah


= 0.50% x 3374.4
= 16.87 cm 2

Jumlah tulangan penampang atas :


n = As-bawah = 16.87 = 8 buah
Ast 2.01
Maka digunakan 8 D 16 mm

B. Penulangan geser

Persamaan-persamaan untuk perhitungan tinjauan geser antara lain adalah :


a. Eksentrisitas tendon
Persamaan (1) e = Y = 4 . f . x. ( L-x )
L2
b. Sudut kemiringan tendon
Persamaan (2) α = Atan (4.f. L- (2 . x ) )
L2

c. Komponen gaya arah X


Persamaan (3) Px = Peff . Cos α

d. Komponen gaya arah Y


Persamaan (4) Py = Peff . Sin α

e. Resultan gaya geser


Persamaan (5) Vr = V - Py

f. Tegangan geser yang terjadi


Persamaan (6) fv = Vr . Sx
b . Ix

Untuk tinjauan geser di atas garis netral


a. Tegangan beton di atas serat
Persamaan (7) fa = .-Px + Px . e - M
A Wa Wa

b. Sudut bidang geser


Persamaan (8) γ = 0,5 . Atan ( 2 . fv )
fa

c. Jarak sengkang yang diperlukan


Persamaan (9) as = fa . At
fv . b . Tan γ

Untuk tinjauan geser di bawah garis netral


a. Tegangan beton di bawah serat
Persamaan (10) fb = .-Px + Px . e - M
A Wb Wb

b. Sudut bidang geser


Persamaan (11) γ = 0,5 . Atan ( 2 . fv )
fb

c. Jarak sengkang yang diperlukan


Persamaan (12) as = fb . At
fv . b . Tan γ
Luas tulangan geser (At) = 2 x (2 x Ast)
= 2 x (2 x 2.01 )
= 8.038 cm2
= 0.0008 m2

L = 35 m
f (eksentrisitas tendon) = 0.46 m
Peff = 12658.36 kN
b = 0.30 m
A = 1.593 m2
Sxa = 0.166 m3
Ix = 0.316 m4
Wa = 0.357 m
Wb = 0.414 m

Untuk menghitung tulangan sengkang pada penampang U girder dipakai momen dan gaya geser maksimum pada kombinasi 6
(Ekstrem 1) yaitu =

Tabel 4.39 Momen Dan Gaya Geser Maksimum Pada Kombinasi 6.


Kombinasi 6
x
Momen Geser
(m) (kg.m) (kg)
0 0 184622
1 179359 174096
2 348192 163571
3 506500 153045
4 654282 142519
5 791539 131994
6 918270 121468
7 1034476 110943
8 1140156 100417
9 1235310 89892
10 1319939 79366
11 1394043 68841
12 1457621 58315
13 1510673 47789
14 1553199 37264
15 1585201 26738
16 1606676 16213
17 1617626 5687
17.5 1619154 424

a) Perhitungan tulangan sengkang


Dengan menggunakan persamaan 1 sampai persamaan 12 untuk meninjau geser dapat dihitung jarak antar tulangan
sengkang pada U Girder yang ditunjukkan pada tabel lampiran 1, 2, 3, 4 dan 5.

b) Jarak sengkang yang digunakan

Tabel 4.40 Jarak Sengkang.


Jarak sengkang D 16
x
Tinjauan Tinjauan
Jarak
geser-1 geser-2
(m)
(mm) (mm) (mm)
0 43 43 50
1 91 84 100
2 165 146 200
3 269 232 300
4 412 348 300
5 606 506 300
6 869 718 300
7 1225 1004 300
8 1715 1397 300
9 2403 1947 300
10 3398 2742 300
11 4898 3941 300
12 7296 5855 300
13 11458 9177 300
14 19618 15688 300
15 39136 31263 300
16 107461 85781 300
17 836269 667313 300
17.5 65923621 52601967 300

Gambar 4.35 Penulangan Potongan Melintang L 35 m.

4.2.5.8 Penghubung Geser (Shear Connector) Bentang 35 m

Tegangan geser horizontal akibat gaya lintang pada penampang yang ditinjau dapat dihitung menggunakan rumus :
Vi .Sx
fv =
bv . Ixc
Sx = beff . h0 . ( yac - h0 )
fs . Ast . Kf 2
as =
fv . bv
fci = 0,578 . Fy
Jika fv > 0,2 . fci maka penampang harus diperbesar
Dimana Vi = Gaya lintang pada penampang yang ditinjau
as = Jarak antara shear connector
bv = Lebar bidang gesek (lebar bidang kontak antara pelat dan balok)
Ixc = Inersia penampang balok komposit
Sx = Momen statis luasan pelat terhadap titik berat penampang komposit
beff= Lebar efektif pelat
h0 = Tebal pelat
Ast = Luas total shear connector
Kf = Koefisien gesek pada bidang kontak ( 1 - 1,4 )
fs = Tegangan izin baja shear connector
Data perencanaan :
Beff = 2400 mm
h0 = 200 mm
bv = 660 mm
Yac = 79.08 cm = 790.84 mm
Ixc = 78062912.19 cm4 = 7.806E+11 mm4
Kuat tekan beton (f'c) = 50 MPa = 5 kg/mm2
Tegangan izin beton (fci) = 0,3 x f'c = 1.50 kg/mm2
Tegangan izin geser (fvi) = 0,2 x f'c = 1.00 kg/mm2
Mutu baja = U-32
Tegangan leleh (fy) = 340 Mpa
Tegangan izin (fs) = 0,578 x 32 = 18.496 kg/mm2
Kf = 1

Dicoba = 2 x (2 buah shear connector) untuk satu baris dengan tulangan D 16


Ast = 2 x ( 2 x ¼ x π x D2 )
= 2 x 401.92
= 803.84 mm2

Momen statis luasan pelat terhadap titik berat penampang komposit


Yac - h0 = 790.839 - 200
2 2
= 690.839

Sx = beff . h0 . Yac - h0
2
= 2400 x 200 x 690.84
= 331602588 mm2

Tabel 4.41 Tegangan Geser Horizontal Akibat Gaya Lintang.


Vi Kontrol
x fv
Komb 6 fvi = 1.00
(m) (kg) (kg/mm2) (kg/mm2)
0 184622 0.119 fv < fvi AMAN
1 174096 0.112 fv < fvi AMAN
2 163571 0.105 fv < fvi AMAN
3 153045 0.099 fv < fvi AMAN
4 142519 0.092 fv < fvi AMAN
5 131994 0.085 fv < fvi AMAN
6 121468 0.078 fv < fvi AMAN
7 110943 0.071 fv < fvi AMAN
8 100417 0.065 fv < fvi AMAN
9 89892 0.058 fv < fvi AMAN
10 79366 0.051 fv < fvi AMAN
11 68841 0.044 fv < fvi AMAN
12 58315 0.038 fv < fvi AMAN
13 47789 0.031 fv < fvi AMAN
14 37264 0.024 fv < fvi AMAN
15 26738 0.017 fv < fvi AMAN
16 16213 0.010 fv < fvi AMAN
17 5687 0.004 fv < fvi AMAN
17.5 424 0.0003 fv < fvi AMAN

Tabel 4.42 Jarak Antar Shear Connector.


Diambil jarak
x as
Shear Connector
(m) (mm) (mm)
0 190 200
1 201 200
2 214 250
3 229 250
4 246 250
5 265 300
6 288 300
7 315 300
8 349 300
9 389 300
10 441 300
11 508 300
12 600 300
13 732 300
14 939 300
15 1309 300
16 2159 300
17 6154 300
17.5 82467 300
4.3 Perencanaan Bantalan Elastomer

Bantalan elastomer memiliki banyak jenis, yang biasa digunakan adalah bantalan dengan lapisan baja, bantalan dengan lapisan anyaman dan bantalan d
Dalam perencanaan jembatan meninting digunakan bantalan dengan lapisan baja, berdasarkan Pedoman Bantalan Elastomer Untuk Perletakan Jembatan 20
Perletakan harus mampu memikul dan menyalurkan beban dari bagian atas struktur atas ke struktur bawah jembatan tanpa adanya terjadi kerusakan.

Gambar 4.36 Bantalan Elastomer.

Bentang jembatan (L) = 35 m


Berat sendiri (qMS) = 5776.02 kg/m
Beban mati tambahan (qMA) = 1897.29 kg/m
Beban hidup lajur "D" (qTD) = 2005.7 kg/m
PTD = 16464 kg

a. Beban vertikal
Faktor beban : γ MS = 1.2
γ MA = 2
γ TD = 1.8

Berat sendiri (PUMS) = qMS x L x γ MS


= 5776.02 x 35 x 1.20
= 242592.83 kg
= 2425.93 kN
= 2425928.27 N

Berat sendiri (PUMA) = qMA x L x γ MA


= 1897.29 x 35 x 2.00
= 132810.38 kg
= 1328.10 kN
= 1328103.82 N

Berat sendiri (PUTD) = qTD x L x γ TD


= 2005.71 x 35 x 1.80
= 126360.00 kg
= 1263.60 kN
= 1263600.00 N

Total beban vertikal (PT) = PUMS + PUMA + PUTD


= 2425.93 + 1328.10 + 1263.60
= 5017.63 kN
= 5017632.09 N

Ra = Rb = 1 x PT
2
= 1 x 5017.63
2
= 2508.82 kN
= 2508816.05 N

Perpindahan memanjang jembatan = 100 mm


Rotasi = 0.015 rad
Lebar girder bentang 35 m = 1900 mm
Data elastomer :
Hardness = 55 shore A
Batas tegangan delaminasi = 7 MPa
Modulus geser (G) = 0.7 MPa

^ Luas area elastomer yang diperlukan :


Aperlu > Ra x 1000
7
Aperlu > 2508.82 x 1000
7
Aperlu > 358402.29 mm

^ Dimensi rencana
Panjang (Le) = 700 mm
Lebar (He) = 700 mm
Tebal lapisan (hri) = 22 mm
Tebal lapisan penutup (hcover) = 4 mm
Jumlah lapisan (n) = 9 buah

^ Faktor Bentuk (S)


Ip = 2. ( Le + He ) = 2 x ( 700 + 700 )
= 2800 mm

S = Le x He
Ip x hri
= 700 x 700
2800 x 22
= 7.955

Kontrol 4 ≤ S ≤ 12 4 ≤ 7.955 ≤ 12

^ Cek tegangan ijin


Ra
σs =
Le x He
2508816.05
=
700 x 700
= 5.12 MPa

PUTD
σs =
Le x He
1263600.00
=
700 x 700
= 2.58 MPa

Bantalan dengan deformasi geser tidak dikekang


σs ≤ 7
5.12 ≤ 7 AMAN

σs ≤ 1,0 x (G x S )
5.12 ≤ 5.57 AMAN

Bantalan dengan deformasi geser yang dikekang


σs ≤ 7.7
5.12 ≤ 7.7 AMAN

σs ≤ 1,1 x (G x S )
5.12 ≤ 6.13 AMAN

^ Cek deformasi geser


Total deformasi geser rencana Δs = 100 mm
Deformasi ijin = 2 x Δs = 200 mm
Ketebalan total elastomer (hrt) = Jumlah tebal lapisan internal + Jumlah tebal cover
= (22 x 9 ) + (4 x 2 )
= 206 mm
Kontrol hrt ≥ 2 .Δs
206 mm ≥ 200 mm AMAN

^ Cek rotasi
σs ≥ 0,5 (G x S) x ( Le )2 x θs+x
hri n
σs ≥ 2.784 x 1012.40 x 0.01
9
5.12 ≥ 3.13 MPa AMAN

σs ≥ 0,5 (G x S) x ( He )2 x θs+x
hri n
σs ≥ 2.784 x 1012.40 x 0.01
9
5.12 ≥ 3.13 MPa AMAN

^ Cek Stabilitas
H = hrt ≤ Le
3
206 ≤ 700
3
206 ≤ 233.3 mm AMAN

H = hrt ≤ He
3
206 ≤ 700
3
206 ≤ 233.3 mm AMAN

hcover < 0,7 x hri


4 < 15.4 mm AMAN

^ Menentukan tebal plat


Direncanakan menggunakan tebal 3 mm

Tabel 4.43 Desain Bantalan Elastomer pada Bentang 35 m.


Resume
Sifat Fisik Geometri
MPa mm
Mutu baja (fy ) 240 Dimensi 700x700x206
Mutu elastomer 0.7 Tebal cover atas 4
Tebal cover bawah 4
Tebal lapisan internal 22
Tebal plat baja 3
Jumlah lapisan plat 9 buah

Gambar 4.37 Desain Elastomer.


b h
16 45
0.5 16 45
0.5 25 45
25 25
80 25
20 25
125 20
25 2572 140 30 172 100 17 10 33 80

4.2.5.2 Dimensi dan analisis penampang bentang 25 m


2.Momen inersia terhadap sumbu x pada H-140

yn = yb = ΣA.y = 366847 = 54.73 cm


ΣA 6703.5

Tabel 4.3 Perhitungan Dimensi Penampang Gelagar H-140.


Luas Dimensi
y A.y
No A n b h
(cm2) (cm) (cm) (cm3)
1 231 2 33 7 137 31647
2 490 2 49 10 128 62720
3 95 2 10 19 120 11400
4 1290 2 30 43 102 131580
5 969 2 19.38 50 55 53295
6 265.75 2 10.63 50 63 16742.25
7 267 2 10.68 50 47 12549
8 95.7 2 6.38 30 20 1914
9 3000 1 100 30 15 45000
Σ 6703.45 366847.25

Tabel 4.4 Perhitungan Inersia Penampang Gelagar pada H-140.


Ixo A.(y-yb)2 Ix
No
(cm4)
1 943.25 8E+05 ###
2 4083.33 1E+06 ###
3 1905.28 2E+05 ###
4 198768 8E+05 ###
5 201875 4E+05 ###
6 ### 48248 ###
7 ### 2E+05 ###
8 4785 3E+05 ###
9 225000 1E+07 ###
Σ ### 2E+07 2E+07

Penentuan cgc balok prategang


yn = yb = 54.73 cm
ya = h - yb = 140 - 54.73
= 85.27 cm

Penentuan batas inti (batas kern) balok prategang


Ka = ΣIx
ΣA x yb

6703.45 x 54.73
= #REF! cm

Kb = ΣIx
ΣA x ya
= #REF!
6703.45 x 85.27
= #REF! cm
dari tabel f'c 800 kg/cm2

L1 = 35 m
L2 = 25 m
h1 = 165 cm
h2 = 140 cm

bef2 = ¼ . L2
= ¼ x 25
= 6.25 m
= 625 cm

bef.p = 12 x tp
= 12 x 20
= 240 cm

Luas pelat lantai ekivalen (Apelat)

Luas gelagar komposit (Ac)


Ac2 = Ab2 + Apelat Ac = Ac1 + Ac2
= 6703.45 + 6788.2 = 22716.4 + 13491.7
= 13491.7 cm2 = 36208.1 cm2

Jarak pelat terhadap alas gelagar


tp
Ypelat2 = h2 +
2
20
= 140 +
2
= 150 cm
Ap2 x Yp2 = 6788 x 150
= 1018234

Statis momen penampang komposit (Sc)


Sc2 = (A.yb) + (Ap . Yp)
= 6703.5 x 54.73 + 1018234
= 1385081 cm3

Penentuan cgc penampang komposit


hc2 = h1 + hp
= 140 + 20
= 160 cm
Ync2 = Ybc2 = Sc2
Ac2
= ###
13491.7
= 102.66 cm

Yac2 = hc2 - Ybc2


= 160 - 102.66
= 57.34 cm

Abalok1 = 15928.2 cm2 Apelat = 6788.2 cm2


Abalok2 = 6703.5 cm 2
Ypelat1 = 175 cm
Yb1 = 76.5 cm Ypelat2 = 150 cm
Yb2 = 54.7 cm bef = 240 cm
Ybc1 = 105.9 cm
Ybc2 = 102.66 cm
Ix.1 = ### cm4
Ix.2 = ### cm4
Abalok . (Yb - Ybc)2 = 6703.5 x 54.73 - 102.66 .2

= ###

= ### + 15404078.43
= ###

I = 1 . bef . n . tp3
12
= 1 x 240 x 1.41 x 203.
12
= 226274.17

Apelat x (Ypelat - Ybc)2 = 6788.23 x 150 - 102.66 .2

= ###

Ic = [ Ix + Abalok .(yb - ybc) 2] + [(1/12). bef . n . tp3 + Apelat . (ypelat - ybc)2 ]


= ### + ### + 15211704
= ### cm4

Tabel 4.5 Hasil Analisis Penampang Gelagar Komposit pada Bentang 25 m (H-140cm).
A y A.y I A.(y-yb)2 Ic
(cm2) (cm) (cm )
3
(cm4) (cm4)
6703.45 54.725 366847 16248490.38 15404078.43 31652568.8
6788.23 150 1E+06 226274.17 15211703.799 15437978
13491.68 1E+06 16474764.55 30615782.226 47090546.8

yb = ΣA.y = 1E+06 = 102.66 cm


ΣA 13492

Penentuan batas inti (batas kern) penampang komposit


2. Penampang komposit H-140
Ic
Kac2 =
Ac x Ybc
47090546.77
=
### x 102.66
= 34.00 cm

Ic
Kbc2 =
Ac x Yac
47090546.77
=
### x 57.34
= 60.87 cm

L2 = 25 m
h2 = 140 cm

2. Berat sendiri gelagar bentang 25 m


qbs = Abalok x Wc
= 0.67 x 2500
= 1675.86 kg/m
x qbs

A L2 = 25 m B

Momen maksimum di tengah bentang


Mmaks = ⅛ x qbs x L2
= ⅛ x ### x 25 .2

= ### kg.m

Reaksi perletakan
qbs x L
VA = VB =
2
1675.86 x 25
=
2
= ### kg

Tabel 4.6 Momen dan Gaya Geser Akibat Berat Sendiri Balok 25 m.
x Momen (kg.m) Gaya geser (kg)
Mx=VA.x
(m) - (0,5 . qbs .x2) Dx=VA - (qbs .x)
0 0 20948.28
1 20110.35 19272.42
2 38544.84 17596.56
3 55303.46 15920.69
4 70386.23 14244.83
5 83793.13 12568.97
6 95524.16 10893.11
7 105579.34 9217.24
8 113958.65 7541.38
9 120662.10 5865.52
10 125689.69 4189.66
11 129041.41 2513.79
12 130717.28 837.93
12.5 130926.76 0

b.Berat sendiri gelagar bentang 25 m


Berat sendir = 3982.05 kg/m
Lebar efekti = 240 cm
Tebal deck = 7 cm
Berat pelat l = Ap x Wp
= 0.2 x 2.4 x 2500
= 1200 kg/m
Berat deck s = Ads x Wds
= 0.07 x 3.39 x 2500
= 593.97 kg/m

qMs = qbs + qp + qds


= 3982.05 + 1200 + 593.97
= 5776.02 kg/m

x qMs

A L2 = 25 m B
Momen maksimum di tengah bentang
Mmaks = ⅛ x qMs x L2
= ⅛ x ### x 25 .2

= ### kg.m

Reaksi perletakan
qMs x L
VA = VB =
2
5776.02 x 25
=
2
= ### kg

Tabel 4.6 Momen dan Gaya Geser Akibat Beban Mati Sendiri Balok 25 m.
x Momen (kg.m) Gaya geser (kg)
(m)
Mx=VA.x - (0,5 . qMs .x2) Dx=VA - (qMs .x)
0 0 72200.25
1 69312.24 66424.23
2 132848.45 60648.21
3 190608.65 54872.19
4 242592.83 49096.17
5 288800.98 43320.15
6 329233.12 37544.13
7 363889.24 31768.11
8 392769.34 25992.09
9 415873.42 20216.07
10 433201.48 14440.05
11 444753.52 8664.03
12 450529.54 2888.01
12.5 451251.54 0

Momen maksimum di tengah bentang


Mmaks = ⅛ x qMA x L2
= ⅛ x ### x 25 .2
= ### kg.m

Reaksi perletakan
qMA x L
VA = VB =
2
1897.29 x 25
=
2
= ### kg

Tabel 4.6 Momen dan Gaya Geser Akibat Beban Mati Sendiri Balok 25 m.
x Momen (kg.m) Gaya geser (kg)
(m)
Mx=VA.x - (0,5 . qMA .x )
2 Dx=VA - (qMA .x)
0 0 23716.14
1 22767.49 21818.85
2 43637.70 19921.56
3 62610.61 18024.27
4 79686.23 16126.97
5 94864.56 14229.68
6 108145.60 12332.39
7 119529.34 10435.10
8 129015.80 8537.81
9 136604.96 6640.52
10 142296.84 4743.23
11 146091.42 2845.94
12 147988.71 948.65
12.5 148225.87 0
2950.9
0.6 39.84 0.399
0.531 1
0.399 1.167

23.904 + 7395.8
1.33082706766917 + 0.8569
= 3391.49484403005
= 0.45 x √f'c = 3.18

L = 35 m
es = F0 = 0.4647 m
F1 = 0.448 m

F2 = 0.3 m
F3 = 0.15 m

y0 x Z0 Z1 Z2 Z3
(m) (m) (m) (m) (m)
0 0 0.765 1.000 0.650 0.300
0.052 1 0.713 0.950 0.617 0.283
0.100 2 0.665 0.903 0.585 0.268
0.146 3 0.619 0.860 0.556 0.253
0.228 5 0.537 0.781 0.503 0.227
0.264 6 0.501 0.745 0.480 0.215
0.297 7 0.467 0.713 0.458 0.204
0.328 8 0.437 0.684 0.438 0.194
0.379 10 0.385 0.634 0.405 0.178
0.401 11 0.364 0.614 0.391 0.171
0.419 12 0.346 0.596 0.380 0.165
0.434 13 0.331 0.582 0.370 0.160
0.446 14 0.319 0.570 0.362 0.156
0.455 15 0.309 0.561 0.356 0.153
0.461 16 0.303 0.555 0.352 0.151
0.464 17 0.300 0.552 0.350 0.150
0.465 17.5 0.300 0.552 0.350 0.150
0.464 18 0.300 0.552 0.350 0.150
0.461 19 0.303 0.555 0.352 0.151
0.455 20 0.309 0.561 0.356 0.153
0.446 21 0.319 0.570 0.362 0.156
0.434 22 0.331 0.582 0.370 0.160
0.419 23 0.346 0.596 0.380 0.165
0.401 24 0.364 0.614 0.391 0.171
0.379 25 0.385 0.634 0.405 0.178
0.355 26 0.410 0.658 0.421 0.185
0.328 27 0.437 0.684 0.438 0.194
0.297 28 0.467 0.713 0.458 0.204
0.264 29 0.501 0.745 0.480 0.215
0.228 30 0.537 0.781 0.503 0.227
0.188 31 0.577 0.819 0.529 0.239
0.146 32 0.619 0.860 0.556 0.253
0.100 33 0.665 0.903 0.585 0.268
0 35 0.765 1.000 0.650 0.300
x y
-1 -0.055
-0.739 -0.040
0 0.000
1 0.052
2 0.100
3 0.146
4 0.188
5 0.228
6 0.264
7 0.297
8 0.328
9 0.355
10 0.379
11 0.401
12 0.419
13 0.434
14 0.446
15 0.455
16 0.461
17 0.464
18 0.464
19 0.461

20 0.455
21 0.446
22 0.434
23 0.419
25 0.379
26 0.355
27 0.328
28 0.297
29 0.264
30 0.228
31 0.188
32 0.146
33 0.100
34 0.052
35 0.000
35.739 -0.040

Sudut angkut
rad
α
(o)
0.05 2.93
0.03 1.96
0.02 0.98
n kcr (fcs - fcsd)
5.87 1.6 6.23
0.00
Δfp Δfp Px (%)
(MPa) (kN)
ES 40.91 40.91 0.00 ES 28716.5688777
A 33.550 33.55 2.56 A 253.635255229
F 43.864 331.61 3.34 F 41822.3170785
CR 58.46 441.94 4.46 CR 41095.6018861
SH 26.65 201.474 2.03 SH 201.474
Total 203.43 1049.48 12.39 R 5116.20411656

0.12

BBR VT CONA CMI SP 0906 (Annex 24)

Luas penampang Ap mm2 1350


Nilai kekuatan maksimum Fpk kN 2511
Kuat beton minimum
Kubus MPa 43
Cilinder MPa 35
Spiral, baja tulangan Re ≥ 500 MPa
Diameter luar mm 215
Diameter bar mm 12
Perkiraan panjang mm 262
Pitch mm 50
Jumlah Pitch 6
Jarak E mm 35
Penguat tambahan, baja tulangan Re ≥ 500 MPa
Jumlah stirrups mm 3
Diamater bar mm 16
Jarak mm 110
Jarak dari plat angkur F mm 55
Minimum dimensi luar BxB mm 265
Jarak tengah dan jarak tepi
1149.45 Jarak tengah minimum ae , be mm 285
jarak tepi minimum ae' , be' mm 135
Dimensi plat kotak
Panjang sisi Ssp mm 240
Tebal Tsp mm 35

B. 35 m B. 25 m
Kehilangan prategang akibat
% %

Elastis beton ES ### ###


Gesekan angkur A 2.56 5.23
Gesekan kabel (Friksi) F 3.34 7.61
Rangkak beton CR 4.46 3.99
Susut beton SH 2.03 3.03
Relaksasi baja R 10.64 -1.95
Total kehilangan prategang 23.03 17.91

. -Pt Pt . es MBs
A Wa Wa

-5292.94 + 10965.16 - ### -5.3 11.0 17.1


-5292.94 - 9472.40 + ### -5.3 9.5 14.7

-4792.78 + 7634.04 - ### -4.8 7.6 17.1


-4792.78 - 8577.30 + ### -4.8 8.6 14.7
Pt ###
Tegangan akibat gaya prategang = - =
A 1.59
= ### kPa
= -5.29 MPa

Tegangan akibat beban penyeimbang


Atas Pt x es
=
Wa
0.36
= #REF! kPa
= #REF! MPa

Bawah . - Pt x es
=
Wb
#REF! #REF! #REF!
#REF!
0.41
= #REF! kPa

Tegangan akibat beban yang bekerja


Atas . -MBs ###
= =
Wa 0.36
= ### kPa
= -17.06 MPa

Bawah MBs ###


= =
Wb 0.41
= ### kPa
= 14.74 MPa

Tegangan akibat gaya prategang = Peff -7634.04


=
A 1.59
= -4792.78 kPa
= -4.79 MPa

Tegangan akibat beban penyeimbang


Peff x es
=
Wa
### x #REF!
=
0.36
= #REF! kPa
= #REF! MPa

= .-Peff x es
### x #REF!
=
0.41
= #REF! kPa
= #REF! MPa

Tegangan akibat beban yang bekerja


. -MBs 6097.51
= =
Wa 0.36
= 17064.44 kPa
= 17.06 MPa

MBs -6097.51
= =
Wb 0.41
= -14741.35 kPa
= -14.74 MPa
as = fs . Ast . Kt
1 kPa = 1 kN.m2

MSH 0.5

MMS 1.20
MMA 2.00
MTD 1.80
MTB 1.80
MEW
MEQ MSH 0.5
MEUn 0.60 MMS 1.20
MPR 1.00 MMA 2.00
MTD 1.40
MTB 1.40
MEW
MEQ
MEUn 0.50
MPR 1.00
fv . bv
fci = 0,578 . Fy
Jika fv > 0,2 . fci maka penampang harus diperbesar

Dimana Vi = Gaya lintang pada penampang yang ditinjau


bv = Lebar bidang gesek(lebar bidang kontak antara pelat dan balok)

Ixc = Inersia penampang balok komposit

h0 = Tebal pelat
Ast = Luas total shear connector
Kf = Koefisien gesek pada bidang kontak ( 1 - 1,4 )
fs = Tegangan izin baja shear connector

Gambar 4. Letak shear connector.

Data perencanaan :
beff = 2400 mm
h0 = #REF! mm
bv =
Yac = 0.79 m
Ixc = 8E+07 cm4
Kuat tekan beton (f'c) = 50 MPa = 5 kg/mm2
Tegangan izin beton (fci) = 0,3 x f'c = 1.5 kg/mm2
Dicoba = 2 x (2 buah shear connector) untuk satu baris dengan tulangan
13 D
Ast = 2 x ( 2 x ¼ x π x D2 )
= 2 x 265.33
= 530.66 mm2

Momen statis luasan pelat terhadap titik berat penampang komposit


Yac - h0 = 0.790838724 - #REF!
2 2
= #REF!

Sx = beff . h0Yac - h0 )

= 2400 x #REF! x #REF!


= #REF! mm2

x Vi fv Kontrol fvi =
(m)
4.2.5.10 Penulangan U Girder ada Bentang 35 m

A. Penulangan longitudinal
Pada saat pemasangan balok prategang, tulangan arah memanjang tidak berfungsi karena seluruh penampang balok
mengalami tekan akibat gaya prategang. Perancanaan penulangan balok arah memanjang dipasang untuk menahan gaya
pada saat pengangkutan. Penulangan diambil 0,5 % dari luas penampang balok prategang. Tulangan arah memanjang di
rencanakan menggunakan baja berdiameter 13mm, sehingga :

Ast = ¼ x π x D2
= 0.25 x 3.14 x 13 .2

= 132.67 mm2

Gambar 4. .
Luas penampang bagian atas
A1 = 231
A2 = 490
A3 = 190
A4 = 690

Aatas = (A1) + (A2) + (A3) + (A4) =


pisan anyaman dan bantalan dengan tipe polos.
Untuk Perletakan Jembatan 2015 Metode ASSHTO.
anya terjadi kerusakan.
Tabel 4.8 Rekapitulasi Kombinasi Tegangan.
Kontrol Kontrol
Beban fac fbc
Kombinasi ≤ 22,50 ≤ 3,54
TB EW EQ Eun PR SH (MPa) (MPa)
1 Kuat I √ √ √ √ -33 AMAN -11 AMAN
2 Kuat II √ √ √ √ -33 AMAN -11 AMAN
3 Kuat III √ √ -30 AMAN -16 AMAN
4 Kuat IV √ √ -30 AMAN -16 AMAN
5 Kuat V √ √ √ -30 AMAN -15 AMAN
6 Ekstrem I √ √ √ √ -33 AMAN -6.68 AMAN
7 Ekstrem II √ √ √ -31 AMAN -8.44 AMAN
8 Layan I √ √ √ √ √ -33 AMAN -11 AMAN
9 Layan II √ √ √ √ -33 AMAN -11 AMAN
10 Layan III √ √ √ √ -33 AMAN -11 AMAN
11 Layan IV √ √ -30 AMAN -16 AMAN

Beban δ
Kombinasi
MS MA TD TB EW EQ Eun PR SH (MPa)
1 Kuat I √ √ √ √ √ √ √ 0.080
2 Kuat II √ √ √ √ √ √ √ 0.080
3 Kuat III √ √ √ √ √ 0.056
4 Kuat IV √ √ √ √ √ 0.056
5 Kuat V √ √ √ √ √ √ 0.057
6 Ekstrem I √ √ √ √ √ √ √ 0.076
7 Ekstrem II √ √ √ √ √ √ 0.069
8 Layan I √ √ √ √ √ √ √ √ 0.081
9 Layan II √ √ √ √ √ √ √ 0.080
10 Layan III √ √ √ √ √ √ √ 0.080
11 Layan IV √ √ √ √ √ 0.056
Kontrol
≤ 0,117
(MPa)
AMAN
AMAN
AMAN
AMAN
AMAN
AMAN
AMAN
AMAN
AMAN
AMAN
AMAN
Tabel Lampiran 1 Rekapitulasi Momen dan Gaya Geser Pada Bentang 35 m.
MBs MS MA TD TB Ew EQ
x
Momen (M) Geser (D) Momen (M) Geser (D) Momen (M) Geser (D) Momen (M) Geser (D) Momen (M) Geser (D) Momen (M) Geser (D) Momen (M) Geser (D)
(m) (kg.m) (kg) (kg.m) (kg) (kg.m) (kg) (kg.m) (kg) (kg.m) (kg) (kg.m) (kg) (kg.m) (kg)
0 0 69686 0 101080 0 33203 0 35100 0 424 0 2628 0 14814
1 67695 65704 98192 95304 32254 31305 34097 33094 424 424 2553 2478 14391 13968
2 131408 61722 190609 89528 62611 29408 66189 31089 849 424 4956 2328 27936 13121
3 191138 57740 277249 83752 91070 27511 96274 29083 1273 424 7208 2177 40634 12275
4 246887 53758 358113 77976 117632 25613 124354 27077 1698 424 9311 2027 52485 11428
5 298654 49776 433201 72200 142297 23716 150429 25071 2122 424 11263 1877 63490 10582
6 346438 45794 502514 66424 165064 21819 174497 23066 2547 424 13065 1727 73649 9735
7 390241 41812 566050 60648 185935 19922 196560 21060 2971 424 14717 1577 82961 8889
8 430061 37829 623810 54872 204907 18024 216617 19054 3395 424 16219 1427 91426 8042
9 465900 33847 675794 49096 221983 16127 234669 17049 3820 424 17570 1276 99045 7196
10 497756 29865 722002 43320 237161 14230 250714 15043 4244 424 18771 1126 105817 6349
11 525631 25883 762435 37544 250442 12332 264754 13037 4669 424 19823 976 111743 5502
12 549523 21901 797091 31768 261826 10435 276789 11031 5093 424 20724 826 116822 4656
13 569433 17919 825971 25992 271313 8538 286817 9026 5517 424 21475 676 121055 3809
14 585361 13937 849075 20216 278902 6641 294840 7020 5942 424 22075 526 124441 2963
15 597308 9955 866403 14440 284594 4743 300857 5014 6366 424 22526 375 126980 2116
16 605272 5973 877955 8664 288388 2846 304869 3009 6791 424 22826 225 128673 1270
17 609254 1991 883731 2888 290286 949 306874 1003 7215 424 22976 75 129520 423
17.5 609751 0 884453 0 290523 0 307125 0 7427 424 22995 0 129626 0

Tabel Lampiran 2 Rekapitulasi Kombinasi Momen Pada Bentang 35 m.


Momen Kombinasi 1 Kombinasi 2 Kombinasi 3 Kombinasi 4 Kombinasi 5 Kombinasi 6 Kombinasi 7 Kombinasi 8 Kombinasi 9 Kombinasi 10 Kombinasi 11
x
MBs MS+MA+TD+TB MS+MA+TD+TB MS+MA MS+MA MS+MA+Ew MS+MA+TD+TB+EQ MS+MA+TD+TB MS+MA+TD+TB+Ew MS+MA+TD+TB MS+MA+TD+TB MS+MA
(m) (kg.m) (kg.m) (kg.m) (kg.m) (kg.m) (kg.m) (kg.m) (kg.m) (kg.m) (kg.m) (kg.m) (kg.m)
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 67695 164968 164968 130446 130446 132999 179359 164968 167521 164968 164968 130446
2 131408 320257 320257 253219 253219 258175 348192 320257 325212 320257 320257 253219
3 191138 465866 465866 368319 368319 375527 506500 465866 473075 465866 465866 368319
4 246887 601797 601797 475745 475745 485056 654282 601797 611108 601797 601797 475745
5 298654 728049 728049 575498 575498 586761 791539 728049 739312 728049 728049 575498
6 346438 844622 844622 667578 667578 680643 918270 844622 857687 844622 844622 667578
7 390241 951515 951515 751984 751984 766701 1034476 951515 966232 951515 951515 751984
8 430061 1048730 1048730 828718 828718 844936 1140156 1048730 1064949 1048730 1048730 828718
9 465900 1136266 1136266 897777 897777 915347 1235310 1136266 1153836 1136266 1136266 897777
10 497756 1214122 1214122 959164 959164 977935 1319939 1214122 1232894 1214122 1214122 959164
11 525631 1282300 1282300 1012877 1012877 1032700 1394043 1282300 1302123 1282300 1282300 1012877
12 549523 1340799 1340799 1058917 1058917 1079641 1457621 1340799 1361522 1340799 1340799 1058917
13 569433 1389618 1389618 1097283 1097283 1118758 1510673 1389618 1411093 1389618 1389618 1097283
14 585361 1428759 1428759 1127977 1127977 1150052 1553199 1428759 1450834 1428759 1428759 1127977
15 597308 1458220 1458220 1150997 1150997 1173522 1585201 1458220 1480746 1458220 1458220 1150997
16 605272 1478003 1478003 1166343 1166343 1189169 1606676 1478003 1500829 1478003 1478003 1166343
17 609254 1488106 1488106 1174017 1174017 1196993 1617626 1488106 1511082 1488106 1488106 1174017
17.5 609751 1489528 1489528 1174976 1174976 1197971 1619154 1489528 1512523 1489528 1489528 1174976
Mmaks 609751 1489528 1489528 1174976 1174976 1197971 1619154 1489528 1512523 1489528 1489528 1174976

Kombinasi 6 1619154 (Nilai Momen Tertinggi)

Tabel Lampiran 3 Rekapitulasi Kombinasi Geser Pada Bentang 35 m.


Geser Kombinasi 1 Kombinasi 2 Kombinasi 3 Kombinasi 4 Kombinasi 5 Kombinasi 6 Kombinasi 7 Kombinasi 8 Kombinasi 9 Kombinasi 10 Kombinasi 11
x
Dbs MS+MA+TD+TB MS+MA+TD+TB MS+MA MS+MA MS+MA+Ew MS+MA+TD+TB+EQ MS+MA+TD+TB MS+MA+TD+TB+Ew MS+MA+TD+TB MS+MA+TD+TB MS+MA
(m) (kg) (kg.m) (kg) (kg.m) (kg) (kg.m) (kg) (kg.m) (kg) (kg.m) (kg) (kg.m)
0 69686 169807 169807 134283 134283 134283 184622 169807 172435 169807 134283
1 65704 160128 160128 126610 126610 129163 174096 160128 162606 169807 160128 126610
2 61722 150449 150449 118936 118936 123892 163571 150449 152777 160128 150449 118936
3 57740 140770 140770 111263 111263 118471 153045 140770 142948 150449 140770 111263
4 53758 131091 131091 103590 103590 112900 142519 131091 133119 140770 131091 103590
5 49776 121412 121412 95916 95916 107179 131994 121412 123289 131091 121412 95916
6 45794 111733 111733 88243 88243 101308 121468 111733 113460 121412 111733 88243
7 41812 102054 102054 80570 80570 95287 110943 102054 103631 111733 102054 80570
8 37829 92375 92375 72896 72896 89115 100417 92375 93802 102054 92375 72896
9 33847 82696 82696 65223 65223 82793 89892 82696 83973 92375 82696 65223
10 29865 73017 73017 57550 57550 76321 79366 73017 74143 82696 73017 57550
11 25883 63338 63338 49877 49877 69699 68841 63338 64314 73017 63338 49877
12 21901 53659 53659 42203 42203 62927 58315 53659 54485 63338 53659 42203
13 17919 43980 43980 34530 34530 56004 47789 43980 44656 53659 43980 34530
14 13937 34301 34301 26857 26857 48932 37264 34301 34827 43980 34301 26857
15 9955 24622 24622 19183 19183 41709 26738 24622 24997 34301 24622 19183
16 5973 14943 14943 11510 11510 34336 16213 14943 15168 24622 14943 11510
17 1991 5264 5264 3837 3837 26813 5687 5264 5339 14943 5264 3837
17.5 0 424 424 0 0 22995 424 424 424 5264 169807 0
Dmaks 69686 169807 169807 134283 134283 134283 184622 169807 172435 169807 169807 134283

Kombinasi 6 184622 (Nilai Momen Tertinggi)


x Kombinasi
Momen Geser
(m)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
17.5
L = 35 m
f (eksentrisitas tendon) = 0.46 m 51.715997915581

Tabel Lampiran 4 Tinjauan Geser Di Atas Garis Netral Pada Bentang 35 m.

Kombinasi Pers (1) Pers (2) Pers (3) Pers (4) Pers (5) Pers (6) Pers (7) Pers (8) Pers (9)
x
Momen Geser (V) e=Y α α Px Py Vr fv fa γ as
(m) (kN.m) (kN) (m) (rad) (o) (kN) (kN) (kN) (kPa) (kPa) (rad) (m)
0 0 1846.2 0 0.053 3.04 12640.5 671.7 1174.5 2053 -7936 -0.239 0.043
1 1793.6 1741.0 0.052 0.050 2.87 12642.5 633.4 1107.5 1936 -11131 -0.167 0.091
2 3481.9 1635.7 0.100 0.047 2.69 12644.4 595.1 1040.6 1819 -14139 -0.126 0.165
3 5065.0 1530.5 0.146 0.044 2.52 12646.1 556.8 973.6 1702 -16958 -0.099 0.269
4 6542.8 1425.2 0.188 0.041 2.35 12647.7 518.5 906.7 1585 -19591 -0.080 0.412
5 7915.4 1319.9 0.228 0.038 2.17 12649.2 480.1 839.8 1468 -22035 -0.066 0.606
6 9182.7 1214.7 0.264 0.035 2.00 12650.6 441.8 772.9 1351 -24293 -0.055 0.869
7 10344.8 1109.4 0.297 0.032 1.83 12651.9 403.4 706.0 1234 -26362 -0.047 1.225
8 11401.6 1004.2 0.328 0.029 1.65 12653.1 365.0 639.2 1117 -28245 -0.039 1.715
9 12353.1 898.9 0.355 0.026 1.48 12654.1 326.6 572.3 1000 -29940 -0.033 2.403
10 13199.4 793.7 0.379 0.023 1.30 12655.1 288.2 505.4 883 -31448 -0.028 3.398
11 13940.4 688.4 0.401 0.020 1.13 12655.9 249.8 438.6 767 -32769 -0.023 4.898
12 14576.2 583.2 0.419 0.017 0.96 12656.6 211.4 371.8 650 -33903 -0.019 7.296
13 15106.7 477.9 0.434 0.014 0.78 12657.2 173.0 304.9 533 -34850 -0.015 11.46
14 15532.0 372.6 0.446 0.011 0.61 12657.6 134.5 238.1 416 -35610 -0.012 19.62
15 15852.0 267.4 0.455 0.008 0.43 12658.0 96.1 171.3 299 -36183 -0.008 39.14
16 16066.8 162.1 0.461 0.005 0.26 12658.2 57.7 104.5 183 -36569 -0.005 107
17 16176.3 56.9 0.464 0.002 0.09 12658.3 19.2 37.7 66 -36768 -0.002 836
17.5 16191.5 4.2 0.465 0 0 12658.4 0 4.2 7 -36797 -0.0002 65924

Tabel Lampiran 5 Tinjauan Geser Di Bawah Garis Netral Pada Bentang 35 m.

Kombinasi Pers (1) Pers (2) Pers (3) Pers (4) Pers (5) Pers (6) Pers (7) Pers (8) Pers (9)
x
Momen Geser (V) e=Y α α Px Py Vr fv fb γ as
(m) (kN.m) (kN) (m) (rad) (o) (kN) (kN) (kN) (kPa) (kPa) (rad) (m)
0 0 1846.2 0 0.053 3.04 12640.5 671.7 1174 2053 -7936 -0.239 0.043
1 1793.6 1741.0 0.052 0.050 2.87 12642.5 633.4 1108 1936 -10696 -0.174 0.084
2 3481.9 1635.7 0.100 0.047 2.69 12644.4 595.1 1041 1819 -13295 -0.134 0.146
3 5065.0 1530.5 0.146 0.044 2.52 12646.1 556.8 974 1702 -15731 -0.107 0.232
4 6542.8 1425.2 0.188 0.041 2.35 12647.7 518.5 907 1585 -18005 -0.087 0.348
5 7915.4 1319.9 0.228 0.038 2.17 12649.2 480.1 840 1468 -20117 -0.072 0.506
6 9182.7 1214.7 0.264 0.035 2.00 12650.6 441.8 773 1351 -22067 -0.061 0.718
7 10344.8 1109.4 0.297 0.032 1.83 12651.9 403.4 706 1234 -23855 -0.052 1.004
8 11401.6 1004.2 0.328 0.029 1.65 12653.1 365.0 639 1117 -25481 -0.044 1.397
9 12353.1 898.9 0.355 0.026 1.48 12654.1 326.6 572 1000 -26946 -0.037 1.947
10 13199.4 793.7 0.379 0.023 1.30 12655.1 288.2 505 883 -28249 -0.031 2.742
11 13940.4 688.4 0.401 0.020 1.13 12655.9 249.8 439 767 -29390 -0.026 3.941
12 14576.2 583.2 0.419 0.017 0.96 12656.6 211.4 372 650 -30370 -0.021 5.855
13 15106.7 477.9 0.434 0.014 0.78 12657.2 173.0 305 533 -31188 -0.017 9.177
14 15532.0 372.6 0.446 0.011 0.61 12657.6 134.5 238 416 -31844 -0.013 15.69
15 15852.0 267.4 0.455 0.008 0.43 12658.0 96.1 171 299 -32339 -0.009 31.26
16 16066.8 162.1 0.461 0.005 0.26 12658.2 57.7 104 183 -32672 -0.006 86
17 16176.3 56.9 0.464 0.002 0.09 12658.3 19.2 38 66 -32844 -0.002 667
17.5 16191.5 4.2 0.465 0 0.00 12658.4 0 4 7 -32869 0 52602
Kombinasi Pers (1) Pers (2) Pers (3) Pers (4) Pers (5) Pers (6) Pers (7) Pers (8) Pers (9)
x
as Momen Geser (V) e=Y α Px Py Vr fv fa γ as
m mm (m) (kN.m) (kN) (m) (rad) (kN) (kN) (kN) (kPa) (kPa) (rad) (m)
-6.379225 -149.8812 0.042562 43 0 0 9057.55 0 0.096 54483.6 91.7 8965.8 3526 -7990 -0.362 0.005
-8.947688 -97.19972 0.092055 92 1 10061.43 8553.78 0.095 0.094 54483.6 89.1 8464.7 3329 -8667 -0.327 0.006
-11.36521 -68.70299 0.165425 165 2 19838.24 8301.89 0.188 0.091 54483.6 86.5 8215.4 3231 -9325 -0.303 0.007
-13.63186 -50.56298 0.269602 270
-15.74771 -38.13318 0.412966 413
-17.71284 -29.16405 0.607352 607 at 0.000804
-19.5273 -22.44735 0.869916 870 f 1.6929
-21.19115 -17.28052 1.226303 1226 L 70
-22.70444 -13.2292 1.716237 1716 peff 54483.66
-24.06722 -10.01163 2.403927 2404 b 1.008
-25.27953 -7.438014 3.398694 3399 A 6.8191
-26.34141 -5.376755 4.899128 4899 Ix 9.39356
-27.2529 -3.734641 7.297328 7297 Sx 3.72342
-28.01402 -2.444787 11.45867 11459 wa 7.1866
-28.6248 -1.459051 19.61877 19619 wb 4.28359
-29.08525 -0.743158 39.13739 39137
-29.39539 -0.273542 107.4621 107462
-29.55524 -0.035342 836.2694 836269
-29.5788 -0.000449 65923.62 65923622

42.56187
84.40147
145.789
231.5829
348.4696
505.8899
717.5339
1003.864
1396.578
1946.908
2742.084
3940.566
5855.219
9176.548
15688.39
31263.28
85781.45
667313.3
52601967
4.3 Perencanaan Bangunan Bawah

Dalam merencanakan struktur bawah jembatan data yang dibutuhkan adalah data hidrologi dan data tanah.
Data hidrologi diperlukan untuk mengetahui ketinggian muka air banjir yang berfungsi untuk mendapatkan tinggi
bebas jembatan terhadap air sungai. Data tanah digunakan untuk susunan material dan nilai propertis tanah sehingga
diketahui kekuatan tanah dasar untuk menerima beban dari bangunan diatas.

a. Data Tanah Asli (pada dasar pile cap)


Berat volume (γs) = 16.9 kN/m3
Kohesi ( C ) = 30 o
Sudut Gesek (ɸ) = 15 kPa

b. Data Tanah Timbunan (diasumsikan)


Berat volume (γs) = 17.2 kN/m3
Kohesi ( C ) = 35 o
Sudut Gesek (ɸ) = 0 kPa

4.3.1 Perencanaan Abutment Untuk Bentang 35 m

Panjang abutment (By) = 11 m


Tebal Wing Wall (hw) = 0.3 m

Gambar Dimensi Abutment bentang 35 m.

h1 = 80 cm b1 = 160 cm
h2 = 40 cm b2 = 90 cm
h3 = 333 cm b3 = 150 cm
h4 = 50 cm b4 = 100 cm
h5 = 88 cm b5 = 60 cm
h6 = 39 cm b6 = 30 cm
h7 = 86 cm b7 = 40 cm
h8 = 298 cm b8 = 20 cm
h9 = 75 cm b9 = 100 cm
h10 = 50 cm b10 = 60 cm
h11 = 28 cm
h12 = 60 cm H = 716 cm
h13 = 126 cm B = 400 cm

4.3.1.1 Pembebanan Abutment

A. Berat Sendiri Struktur Atas

Tabel Berat Sendiri Struktur Atas.


Parameter Volume Berat
n Berat
No Beban b t L Bahan
(m) (buah) (kN)
1 Pelat lantai (Slab) 7 0.2 35 1 25 kN/m3 1225
2 Slab trotoar 1 0.2 35 2 25 kN/m3 350
3 Trotoar 0.80 0.25 35 2 25 kN/m3 350
4 Girder 35 m 35 7 39.82 kN/m 9756
Total berat sendiri struktur atas (W MS) 11681

Total beban mati struktur atas (W MS) = 11681 kN


Eksentrisitas beban terhadap pondasi ( e ) = (b1+b2+b3) + b1 + b9
2 2
= -4 + 1.6 + 1
2 2
= 0.10 m

Beban yang bekerja pada abutment akibat berat sendiri struktur atas (P MS) = 0.5 x WMS
= 0.5 x 11681
= 5840.51 kN

Momen pada pondasi akibat berat sendiri struktur atas (M MS) = e x PMS
= 0.10 x 5840.51
= 5840.51 kN.m

B. Berat Sendiri Struktur Bawah


Lebar Jembatan (By) = 11 m 2
Berat tanah (γs) = 17.2 kN/m3
Berat beton (γc) = 25 kN/m3
Lebar abutment (H) = 7.3 m
Tebal wing wall = 2 x 0.3 = 0.6 m

Gambar Dimensi Abutment, Wing Wall dan Tanah.

Tabel Perhitungan Berat Sendiri Abutment.


Berat
b h A Lengan Momen
No Direc A.By.γc
(m) (m) (m2) (m) (kN) (kN.m)
ABUTMEN
1 4 0.8 3.20 -1.00 0.4 880.0 -352.0
2 0.3 1.55 0.23 -1.00 0.9 63.9 -57.5
3 0.9 0.3 0.27 -1.00 0.95 74.3 -70.5
4 0.3 1.55 0.23 1.00 0.9 63.9 57.5
5 0.9 4.14 3.73 -1.00 3.17 1024.7 -3248.1
6 0.4 0.5 0.10 1.00 4.573 27.5 125.8
7 0.4 0.4 0.16 1.00 4.94 44.0 217.4
8 0.5 0.58 0.15 -1.00 5.073 39.9 -202.3
9 0.98 0.4 0.39 1.00 5.44 107.8 586.4
10 0.5 1.46 0.73 -1.00 5.97 200.8 -1198.5

11 0.25 0.6 0.15 -1.00 7 41.3 -288.8


Σ 9.34 2568.0 -4430.6
WING WALL
12 0.3 1.55 0.23 -1.00 1 63.9 -63.9
13 1 1 0.50 -1.00 1.467 137.5 -201.7
14 1.55 3.64 5.64 -1.00 2.92 1551.6 -4530.5
15 1 2.94 2.94 -1.00 3.27 808.5 -2643.8
16 0.5 0.58 0.29 -1.00 4.907 79.8 -391.3
17 1.97 1.96 3.86 -1.00 5.72 1061.8 -6073.7
18 2.22 0.6 1.33 -1.00 7 366.3 -2564.1
Σ 14.80 4069.4 -16469.1
TANAH
19 0.3 1.55 0.23 -1.00 1 63.9 -63.9
20 1.55 3.64 5.64 -1.00 2.92 1551.6 -4530.5
21 0.5 0.58 0.15 -1.00 4.907 39.9 -195.7
22 0.97 0.5 0.49 -1.00 4.99 133.4 -665.5
23 0.97 1.46 1.42 -1.00 5.97 389.5 -2325.0
24 0.97 0.6 0.58 -1.00 7 160.1 -1120.4
Σ 8.50 2338.2 -8901.1

Beban total akibat berat sendiri (P MS) = 2568.0 + 4069.4 + 2338.2


= 8975.6 kN

Momen total akibat berat sendiri (M MS) = -4430.6 + -16469.1 + -8901.1


= -29800.8 kN.m

Maka :
Beban total akibat berat sendiri (P MS) = PMS str.atas + PMS str.bawah
= 5840.5 + 8975.6
= 14816 kN

Momen total akibat berat sendiri (M MS) = MMS str.atas + MMS str.bawah
= 5841 + -29801
= -23960 kN.m

C. Beban Mati Tambahan (MA)

Tabel Berat Total Beban Mati Tambahan .


Lebar Tebal Panjang Berat
n Berat
No Beban b t L Bahan
(m) (buah) (kN/m3) (kN)
1 Lapisan aspal 0.1 7 35 1 22 539
2 Air hujan 0.05 7 35 1 10 123
3 Pipa drainase 35 4 0.0713 9.982
WMA 671.48

Beban pada abutment akibat beban mati tambahan struktur atas (P MA) = 0.5 x WMA
= 0.5 x 671.48
= 335.74 kN

Eksentrisitas beban terhadap pondasi (e ) = 0.10 m

Momen pada pile cap akibat beban mati tambahan ( M MA ) = e x PMA


= 0.10 x 335.74
= 33.57 kN.m

D. Tekanan Tanah (TA)

Pada bagian belakang dinding penahan tanah biasanya mendapatkan beban tambahan yang bekerja ketika beban
lalu lintas bekerja pada bagian daerah keruntuhan aktif teoritis. Besarnya beban tambahan ini adalah setara dengan
tanah setebal 0,7 m yang bekerja secara merata pada bagian tanah yang di lewati oleh beban lalu lintas. Tekanan
tanah lateral dihitung berdasarkan harga nominal dari berat jenis tanah (γs) dan nilai rencanan dari kohesi (C ) serta
sudut gesek dalam ( ɸ ) dengan menggunakan rumus :
γs' = γs
ɸ' = tan-1 . (KɸR . Tan ɸ ) Dengan faktor reduksi untuk ɸ' Dimana KɸR = 0.9
c' = KcR . C Dengan faktor reduksi untuk c' Dimana KcR = 1

γs = 17.2 kN/m3
Kohesi (C ) = 0 kPa
ɸ = 35 o

ɸ' = KɸR = 0.9


c' = KcR = 1
Lebar abutment (By) = 11 m
Tinggi total abutment (H) = 7.3 m
ɸ' = tan-1 . (KɸR . Tan ɸ ) = tan-1 . ( 0.9 x tan 35 )
= 32.2 o

Koefisien tanah aktif (Ka) = tan2 . ( 45o - ɸ )


2
= tan2 . ( 45o - 32.2 )
2
= 0.5019

Beban merata akibat berat timbunan tanah setinggi 0.7 m yang merupakan ekivalen bebas
kendaraan : 0,7 x γs = 0.7 x 17.2
= 12.04 kPa

1. Tekanan Tanah Pada Abutment

Tabel Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Abutment.


TTA Lengan Y MTA = TTA . Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m) (kN.m)
1 TTA = (0,7 . γs ) . H . Ka . By 485.2 y=(H/2) 3.65 1771.1
2 TTA = 0,5 . H . γs . Ka . By
2
2530.2 y=(H/3) 2.4333333333333 6156.8
ΣTTA 3015.4 ΣMTA 7927.9

Gambar Tekanan Tanah Lateral dan Ekivalen Beban


Kendaraan pada Abutment.

2. Tekanan Tanah Pada Breast Wall


h1 = 0.6 m h3 = 0.4 m
h2 = 1.06 m h4 = 0.5 m
c = 3.64 m

H' = h1 + h2 + h3 + h4 + c = 0.6 + 1.06 + 0.4 + 0.5


+ 3.64
= 6.2 m

Tabel Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Breast Wall.
TTA Lengan Y MTA = TTA . Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m) (kN.m)
1 TTA = (0,7 . γs ) . H' . Ka . By 412.1 y=(H'/2) 3.1 1277.6
2 TTA = 0,5 . H' . γs . Ka . By
2
1825.1 y=(H'/3) 2.067 3771.9
ΣTTA 2237.2 ΣMTA 5049.5

Gambar Tekanan Tanah Lateral dan Ekivalen Beban


Kendaraan pada Breast Wall.
3. Tekanan Tanah pada Back Wall Bawah
H" = h1 + h2
= 0.6 + 1.06
= 1.66 m

Tabel Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Back Wall Bawah.
TTA Lengan Y MTA = TTA . Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m) (kN.m)
1 TTA = (0,7 . γs ) . H" . Ka . By 110.3 y=(H"/2) 0.83 91.6
2 TTA = 0,5 . H" . γs . Ka . By
2
130.8 y=(H"/3) 0.55 72.4
ΣTTA 241.2 ΣMTA 164.0

Gambar Tekanan Tanah Lateral dan Ekivalen Beban


Kendaraan pada Back Wall Bawah.

4. Tekanan Tanah pada Back Wall Atas

h1 = 0.6 m

Tabel Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Back Wall Bawah.
TTA Lengan Y MTA = TTA . Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m) (kN.m)
1 TTA = (0,7 . γs ) . h1 . Ka . By 39.9 y=(h1/2) 0.3 12.0
2 TTA = 0,5 . h1 . γs . Ka . By
2
17.1 y=(h1/3) 0.20 3.4
ΣTTA 57.0 ΣMTA 15.4

Gambar Tekanan Tanah Lateral dan Ekivalen Beban


Kendaraan pada Back Wall Bawah.

E. Beban Pedestrian

Beban hidup vertikal terbagi rata diatas trotoar


q = 500 kg = 5 kN

Panjang jembatan (L) = 60 m


Lebar trotoar (B) = 0.8 m
Jumlah trotoar (n) = 2
e = -0.1 m

Luas bidang trotoar yang didukung abutment (A) = B x L x n


2
= 0.8 x 60 x 2
2
= 48 m2
Beban abutmen akibat pejalan kaki (P TP) = A x q
= 48 x 5
= 240 kN

Momen pada pile cap akibat beban pedestrian (M TP) = PTP x e


= 240 x -0.10
= -24.0 kN.m

Gambar Transfer Beban Pedestrian ke Abutment.

F. Beban Lajur "D"

Intensitas p = 49 kN/m
e = -0.10 m
Faktor beban dinamis (FBD) didapatkan dari grafik yaitu sebesar 40%

Bentang 35 m Bentang 25 m
PTD = 866.64 kN PTD = 704.64 kN

Total beban lajur "D" (P TD) = 866.64 + 704.64


= 1571.28 kN

Momen pada pile cap akibat beban lajur "D" (M TD) = PTD x e
= 1571.28 x -0.10
= -157.1 kN.m

Gambar Transfer Beban Lajur "D" ke Abutment.

7. Beban Akibat Gaya Rem

TTB = 56.25 kN
YTB = 1.80 + H
= 1.80 + 7.3
= 9.10 m

Momen pada pile cap akibat gaya rem ( M TB ) = TTB x YTB


= 56.25 x 9.10
= 511.9 kN.m

Y'TB = 1,8 + h1 + h2 + h3 + h4 + c = 1.8 + 6.2


= 8m

Momen pada pile cap akibat gaya rem ( M' TB ) = TTB x Y'TB
= 56.25 x 8.00
= 450 kN.m
Gambar Transfer Gaya Rem ke Abutment.

8. Beban Angin (EW)

Panjang jembatan (L1) = 35 m Panjang jembatan (L2) = 25 m


Tinggi U Girder (B1) = 1.65 m Tinggi U Girder (B2) = 1.4 m

A1 = L1 x B1 A2 = L2 x B2
= 35 x 1.65 = 25 x 1.4
= 57.75 m2 = 35 m2

Maka total luas bidang samping jembatan (A) = A1 + A2


= 57.75 + 35
= 92.75 m2

Nilai VB , V0 , V10 , Z , Z0 dan PB sudah ditentukan pada SNI 1725:2016 pada pasal 9.6

Kecepatan gesekan angin V0 = 17.6 km/jam Z = 10000


VB = V10 = 90 km/jam Z0 = 1000
Tekanan angin dasar PB = 0.0024 Mpa = 2.4 kN

Kecepatan angin rencana V DZ = 2.5 x V0 x ( V10 ) ln ( Z )


VB Z0
= 2.5 x 17.6 x ( 90 ) x ln ( 10000 )
90 1000
= 101.31 km/jam

TEWs = PD = PB x ( VDZ )2 x A
VB
= 2.4 x ( 101.31 )2 x 92.75
90
= 282.08 kN

Lengan terhadap pile cap


Yb = 0.76 m
YEWs = 4.14 + 0.3 + 0.8 + Yb
= 4.14 + 0.3 + 0.8 + 0.76
= 6.00 m

Momen pada pile cap (MEWs) = TEWs x YEWs


= 282.08 x 6.00
= 1693.8 kN.m

Lengan terhadap breast wall


Yb = 0.76 m
Y'EWs = 4.14 + 0.3 + 0.8 - 0.3
- 0.8 + Yb
= 5.24 - 0.30 - 0.8 + 0.76
= 4.90 m

Momen pada breast wall (M'EWs) = PD x Y'EWs


= 282.08 x 4.90
= 1383.5 kN.m

Beban angin pada kendaraan (EW l)


Tekanan angin pada kendaraan dapat diasumsikan sebagai tekanan menerus sebesar 1.46 kN/m bekerja
1,8 m diatas permukaan jalan.
TEWl = 1.46 x L
= 1.46 x 60
= 87.6 kN

Lengan pada pile cap YEWl = 1.8 x H


= 1.8 x 7.3
= 13.14 m

Momen pada pile cap (MEWI) = TEWl x YEWl


= 87.6 x 13.14
= 1151.1 kN.m

Lengan terhadap breast wall


Yb = 0.76 m
Y'EWl = YEWl - 0.3 - 0.8
= 13.14 - 0.30 - 0.8
= 12.04 m

Momen pada breast wall (M'EWl) = TEWl x YEWl


= 87.6 x 12.04
= 1054.7 kN.m

Gambar Transfer Beban Angin Horizontal ke Abutment.

Transfer beban angin kelantai jembatan


Jarak antar as roda kendaraan rencana (x) = 1.75 m
Tekanan angin pada kendaraan bekerja pada 1.8 m diatas lantai kendaraan

Gaya pada abutment akibat transfer beban angin kelantai jembatan


PEW = 1.8 x TEWl
1.75 2
= 1.8 x 87.6
1.75 2
= 45.051 kN

-4 + 1.55 + 0.98
Eksentrisitas beban terhadap pile cap (e) =
2 2
-4 + 1.55 + 0.98
=
2 2
= 0.04 m

Momen pada pile cap akibat beban angin (M PEW) = PEW x e


= 45.05 x 0.04
= 1.80 kN.m

9. Beban Gempa (EQ)

Beban gempa statik ekivalen


WT = 2685.66 kN/m
EQ = 296.29 kN/m

> Beban gempa arah memanjang jembatan (arah x)


Tinggi breast wall ( Lb ) = 0.4 + 0.5 + c
= 0.4 + 0.5 + 3.64
= 4.54 m

By = 11 m
h = 0.9 m

1 x By x h3
Inersia breast wall (Ic) =
12
= 1 x 11 x 0.9 .3

12
= 0.668 m4

Kuat tekan beton (f'c) = 30 MPa

Modulus elastisitas beton ( Ec ) = 4700 . √f'c = 25742.9602 Mpa

Berat total struktur yang berupa berat sendiri dan berat mati tambahan
WTP = PMS str.atas + ( 0,5 x P MS str.bawah )
= 5840.5 + ( 0,5 x 8975.6 )
= 10328 kN

Inersia penampang breast wall (Ic) = 1 x By x h3


12
= 1 x 11 x 0.9 .3

12
= 0.668 m4

Kp = ( 3 x Ec ) x Ic
Lb3
= ( 3 x 25742960.2 ) x 0.67
4.54 .3

= 551507.15 kN/m

√(W_T/(g . Kp))
T = 2.π

√(█( @@
= 6.28 x 10328 ))
9.81 x 551507.15
= 0.2744 dt

Diasumsikan merupakan tanah sedang. Untuk periode ulang 500 tahun maka dari gambar 5 pada SNI Gempa
Jembatan SNI 2833:2008 maka didapatkan nilai Csm 0.150
Nilai faktor modifikasi respon (Rd) = 2.5

Beban gempa arah Y pada abutment


TEQ = Csm x WT
Rd

Tabel Distribusi Beban Gempa Pada Abutment.


MEQ =
Berat WT TEQ Besar Y
No Uraian lengan terhadap titik O TEQ . Y
(kN) (kN) (m) (kN.m)
STRUKTUR ATAS
PMS 14816 889.0 Y=H 7.3 6489.4
PMA 335.74 20.1 Y=H 7.3 147.1
ABUTMENT
1 880.0 52.8 Y1 = 0,8 / 2 0.4 21.1
2 63.9 3.8 Y2 = (1/3 x 0,3 ) + 0,8 0.9 3.5
3 74.3 4.5 Y3 = (0,3/2) + 0,8 0.95 4.2
4 63.9 3.8 Y4 = (1/3 x 0,3 ) + 0,8 0.9 3.5
5 1024.7 61.5 Y5 = (1/2 x 4,14) + 0,3 + 0,8 3.17 194.9
6 27.5 1.7 Y6 = 0,8 + 0,3 + (3,64 - 0,5) + (2/3 x 0,5) 4.57 7.5
7 44.0 2.6 Y7 = 0,8 + 0,3 + 3,64 + (1/2 x 0,4 ) 4.94 13.0
8 39.9 2.4 Y8 = 0,8 + 0,3 + 3,64 + (2/3 x 0,5 ) 5.07 12.1
9 107.8 6.5 Y9 = 0,8 + 0,3 + 3,64 + 0,5 + (1/2 x 0,4) 5.44 35.2
10 200.8 12.0 Y10 = 0,8 + 0,3 + 3,64 + 0,5 + (1/2 x 1,46) 5.97 71.9
11 41.3 2.5 Y11 = 0,8+0,3+3,64+0,5+1,46+ (1/2 x 0,6) 7 17.3
WING WALL
12 63.9 3.8 Y12 = (2/3 x 0,3 ) + 0,8 1 3.8
13 137.5 8.3 Y13 = (2/3 x 1) + 0,8 1.47 12.1
14 1551.6 93.1 Y14 = 0,8 + 0,3 + (1/2 x 3,64) 2.92 271.8
15 808.5 48.5 Y15 = 0,8 + 1 + (1/2 x 2,94) 3.27 158.6
16 79.8 4.8 Y16 = 0,8 + 1 + 2,94 + (1/3 x 0,5 ) 4.91 23.5
17 1061.8 63.7 Y17 = 0,8 + 1 + 2,94 + (1/2 x 1,96 ) 5.72 364.4
18 366.3 22.0 Y18 = 0,8 + 1 + 2,94 + 1,96 + (1/2 x 0,6 ) 7 153.8
TANAH
19 63.9 3.8 Y19 = (2/3 x 0,3 ) + 0,8 1 3.8
20 1551.6 93.1 Y20 = 0,8 + 0,3 + (1/2 x 3,64) 2.92 271.8
21 39.9 2.4 Y21 = 0,8 + 1 + 2,94 + (1/3 x 0,5 ) 4.91 11.7
22 133.4 8.0 Y22 = 0,8 + 0,3 + 3,64 + (1/2 x 0,5 ) 4.99 39.9
23 389.5 23.4 Y23 = 0,8 + 0,3 + 3,64 + 0,5 + (1/2 x 1,46 ) 5.97 139.5
24 160.1 9.6 Y24 = 0,8+0,3+3,64+0,5+1,46+(1/2 x 0,6 ) 7 67.2
ΣTEQ 1447.6 ΣMEQ 8543.0

ΣMEQ 8543.0
Letak titik tagkap gaya horizontal gempa ( Y EQ ) = =
ΣTEQ 1447.6
= 5.90 m

Momen gempa arah Y pada abutment


MEQ = TEQ x YEQ
= 1447.6 x 5.901
= 8543 kN.m

Gambar Distribusi Beban Gempa ke Abutment.

> Beban gempa arah melintang jembatan (arah y)

Ec = 25742.96 MPa
= 2574.30 x 10.3 kPa
= 2574.30 x 10.3 kN/m2

Inersia breast wall ( Ic ) = 1 x h x By3


12
= 1 x 0.9 x 11 .3

12
= 99.83 m4

Kp = ( 3 x Ec ) x Ic
Lb3
= ( 3 x 25742960.20 ) x 99.83
4.54 .3

= 82385636.3026192 kN/m

Berat total struktur yang berupa berat sendiri dan berat mati tambahan
WTP = WMS str.atas + (0,5 x W MS str.bawah )
= 5840.5 + ( 0,5 x 8975.6 )
= 10328 kN

√(W_T/(g . Kp))
T = 2.π x

√(█(@@
= 6.28 x 10328.2913
9.81 x
)) 82385636.3
= 0.022 dt
Diasumsikan merupakan tanah sedang. Untuk periode ulang 500 tahun maka dari gambar 5 pada SNI Gempa
Jembatan SNI 2833 : 2008 maka didapatkan nilai Csm 0.15
Nilai faktor modifikasi respon (Rd) = 2.5

Beban gempa arah Y pada abutment

PMS = 8975.6 kN
PMA = 335.7 kN

WTP = PMS str.atas + P MA str.bawah


= 8975.6 + 335.7
= 9311 kN

TEQ = Csm x WT
Rd
= 0.15 x 10328
2.5
= 619.7 kN

YEQ = 5.90 m

Momen gempa arah Y pada abutment


MEQ = TEQ x YEQ
= 619.7 x 5.901
= 3657 kN.m

10. Tekanan Tanah Dinamis Akibat Gempa

Gaya arah lateral akibat tekanan tanah dinamis dihitung dengan menggunakan koefisien tekanan tanah dinamis (Δ KaG)
sebagai berikut.
Kondisi tanah dasar termasuk dalam wilayah gempa 4 maka didapatkan nilai koefisien geser dasar (C) = 0.15
Faktor tipe bangunan ( s ) = 1
Koefisien beban gempa horizontal ( Kh ) = C x s
= 0.15 x 1
= 0.15

H = 7.3 m ɸ' = 32.2 o


= 0.562 rad
By = 11 m Ka = 0.5019
γs = 16.9 kN/m3

θ = tan-1 ( Kh )
= tan-1 0.15
= 8.53 o

Cos2 θ = Cos2 8.53 = 0.97799511

Cos2 ( ɸ' - θ) = Cos2 ( 32.22 - 8.53 )


= 0.839

sin ɸ' = sin 32.2


= 0.533

sin ɸ' x sin ( ɸ' - θ ) = 0.533 x sin ( 32.2 - 8.53 )


= 0.214

Cos2 . ( ɸ' - θ )
KaG =
Cos2 . θ x ( 1 + sin ɸ' x sin ( ɸ' - θ ) )
0.839
=
0.978 x ( 1 + 0.214 )
= 0.706

Δ KaG = KaG - Ka
= 0.706 - 0.5019
= 0.2043

Δ KaG x By = 0.2043 x 11 = 2.247


Gaya gempa lateral (TEQ ) = 0.5 x H2 x γs x Δ KaG x By
= 0.5 x 7.30 .2
x 16.9 x 2.247
= 1011.97 kN

2 x H
Lengan terhadap pondasi (YEQ ) =
3
2 x 7.30
=
3
= 4.86666667 m

MEQ = TEQ x YEQ


= 1011.97 x 4.86666667
= 4924.94 kN.m

11. Rekapitulasi Beban dan Kombinasi Pembebanan

Tabel Rekapitulasi Beban yang Bekerja pada Abutment.


Vertikal Horizontal Momen
No Beban Kode P Tx Ty Mx My
(kN) (kN) (kN.m)
AKSI TETAP
1 Berat sendiri MS 5840.51 5840.51
2 Beban mati tambahan MA 335.74
3 Tekanan tanah TA 3015.41 7927.88
BEBAN LALU LINTAS
4 Beban lajur "D" TD 1571.28
5 Beban pedestrian TP 240
6 Gaya rem TB 56.25 511.88
AKSI LINGKUNGAN
7 Beban angin struktur Ews 282.08 1693.84
8 Beban angin kendaraan Ewl 45.05 87.60 1151.06
9 Beban gempa EQ 1447.64 1447.64 8542.99 8542.99
10 Tekanan tanah dinamis ΔKaG 1011.97 4924.94

Kombinasi 1

Tabel Pembebanan Kombinasi 1 pada Abutment.


Kombinasi 1 Vertikal Horizontal Momen
Kode P Tx Ty Mx My
No
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 5840.51 5840.51
2 MA 335.74
3 TA 3015.41 7927.88
4 TD 1571.28
5 TP 240
6 TB 56.25 511.88
Σ 11002.95 56.25 14280.26

Kombinasi 2

Tabel Pembebanan Kombinasi 2 pada Abutment.


Kombinasi 2 Vertikal Horizontal Momen
Kode P Tx Ty Mx My
No
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 5840.51 5840.51
2 MA 335.74
3 TA 3015.41 7927.88
4 TD 1571.28
5 TP 240
6 TB 56.25 511.875
Σ 11002.95 56.25 14280.26

Kombinasi 3

Tabel Pembebanan Kombinasi 3 pada Abutment.


Kombinasi 3 Vertikal Horizontal Momen
Kode P Tx Ty Mx My
No
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 5840.51 5840.51
2 MA 335.74
3 TA 3015.41 7927.88
7 Ews 282.08 1693.84
Σ 9191.67 282.08 13768.39 1693.84

Kombinasi 4

Tabel Pembebanan Kombinasi 4 pada Abutment.


Kombinasi 4 Vertikal Horizontal Momen
Kode P Tx Ty Mx My
No
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 5840.51 5840.51
2 MA 335.74
3 TA 3015.41 7927.88
Σ 9191.67 13768.39

Kombinasi 5

Tabel Pembebanan Kombinasi 5 pada Abutment.


Kombinasi 5 Vertikal Horizontal Momen
Kode P Tx Ty Mx My
No
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 5840.51 5840.51
2 MA 335.74
3 TA 3015.41 7927.88
7 Ews 282.08 1693.84
8 Ewl 45.05 87.60 1151.06
Σ 9236.72 369.68 13768.39 2844.90

Kombinasi 6

Tabel Pembebanan Kombinasi 6 pada Abutment.


Kombinasi 6 Vertikal Horizontal Momen
Kode P Tx Ty Mx My
No
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 5840.51 5840.51
2 MA 335.74
3 TA 3015.41 7927.88
4 TD 1571.28
5 TP 240
6 TB 56.25 511.88
9 EQ 1447.64 1447.64 8542.99 8542.99
Σ 11002.95 1503.89 1447.64 22823.25 8542.99

Kombinasi 7

Tabel Pembebanan Kombinasi 7 pada Abutment.


Kombinasi 7 Vertikal Horizontal Momen
Kode P Tx Ty Mx My
No
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 5840.51 5840.51
2 MA 335.74
3 TA 3015.41 7927.88
4 TD 1571.28
5 TP 240
6 TB 56.25 511.88
Σ 11002.95 56.25 14280.26

Kombinasi 8

Tabel Pembebanan Kombinasi 8 pada Abutment.


Kombinasi 8 Vertikal Horizontal Momen
Kode P Tx Ty Mx My
No
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 5840.51 5840.51
2 MA 335.74
3 TA 3015.41 7927.88
4 TD 1571.28
5 TP 240
6 TB 56.25 511.88
7 Ews 282.08 1693.84
8 Ewl 45.05 87.6 1151.06
Σ 11048.00 56.25 369.68 14280.26 2844.90

Kombinasi 9

Tabel Pembebanan Kombinasi 9 pada Abutment.


Kombinasi 9 Vertikal Horizontal Momen
Kode P Tx Ty Mx My
No
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 5840.51 5840.51
2 MA 335.74
3 TA 3015.41 7927.88
4 TD 1571.28
5 TP 240.00
6 TB 56.25 511.88
Σ 11002.95 56.25 14280.26

Kombinasi 10

Tabel Pembebanan Kombinasi 10 pada Abutment.


Kombinasi 10 Vertikal Horizontal Momen
Kode P Tx Ty Mx My
No
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 5840.51 5840.51
2 MA 335.74
3 TA 3015.41 7927.88
4 TD 1571.28
5 TP 240.00
6 TB 56.25 511.88
Σ 11002.95 56.25 14280.26

Kombinasi 11

Tabel Pembebanan Kombinasi 11 pada Abutment.


Kombinasi 11 Vertikal Horizontal Momen
Kode P Tx Ty Mx My
No
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 5840.51 5840.51
2 MA 335.74
3 TA 3015.41 7927.88
7 Ews 282.08 1693.84
Σ 9191.67 282.08 13768.39 1693.84

Tabel Rekapitulasi Kombinasi Pembebanan pada Abutment.


P Tx Ty Mx My
No Kombinasi Beban
(kN) (kN) (kN) (kN.m) (kN.m)
1 Kombinasi 1 11003 56.25 0.00 14280.26 0.00
2 Kombinasi 2 11003 56.25 0.00 14280.26 0.00
3 Kombinasi 3 9192 0.00 282.08 13768.39 1693.84
4 Kombinasi 4 9192 0.00 0.00 13768.39 0.00
5 Kombinasi 5 9237 0.00 369.68 13768.39 2844.90
6 Kombinasi 6 11003 1503.89 1447.64 22823.25 8542.99
7 Kombinasi 7 11003 56.25 0.00 14280.26 0.00
8 Kombinasi 8 11048 56.25 369.68 14280.26 2844.90
9 Kombinasi 9 11003 56.25 0.00 14280.26 0.00
10 Kombinasi 10 11003 56.25 0.00 14280.26 0.00
11 Kombinasi 11 9192 0.00 282.08 13768.39 1693.84

4.4 Kontrol Stabilitas Guling

A. Stabilitas Guling Arah x

Bx = 4 = 2m
2 2

Momen penahan guling ( MPx ) = Px x Bx


2

Angka aman terhadap guling SF = MPx harus ≥ 1.5


Mx

Px Mx MPx Keterangan
No Kombinasi Beban SF
(kN) (kN.m) (kN.m) SF ≥ 1,5
1 Kombinasi 1 11003 14280.3 11002.9 0.8 TDK AMAN
2 Kombinasi 2 11003 14280.3 11002.9 0.8 TDK AMAN
3 Kombinasi 3 9191.7 13768.4 9191.7 0.7 TDK AMAN
4 Kombinasi 4 9191.7 13768.4 9191.7 0.7 TDK AMAN
5 Kombinasi 5 9236.7 13768.4 9236.7 0.7 TDK AMAN
6 Kombinasi 6 11003 22823.3 11002.9 0.5 TDK AMAN
7 Kombinasi 7 11003 14280.3 11002.9 0.8 TDK AMAN
8 Kombinasi 8 11048 14280.3 11048.0 0.8 TDK AMAN
9 Kombinasi 9 11003 14280.3 11002.9 0.8 TDK AMAN
10 Kombinasi 10 11003 14280.3 11002.9 0.8 TDK AMAN
11 Kombinasi 11 9191.7 13768.4 9191.7 0.7 TDK AMAN
39.82 kN/m

b h
1 400 80
2 40 160 0.5
3 90 40
4 40 150 0.5
5 90 383
6 60 75 0.5
7 60 50
8 100 28
9 28 90 0.5
10
11
12
H' = 0.6 + 1.46 + 0.58 + c
= 2.64 + 3.64
= 6.28 m

h' = 4.14 + 0.4


= 4.54 m

10. Pengaruh Temperatur

Untuk memperhitungkan tegangan maupun deformasi struktur yang timbul akibat pengaruh temperatur, diambil dengan
perbedaan temperatur yang memiliki besar setengah dari selisih antara temperatur maksimum dan twmpwratur minimum rata-rata
pada lantai jembatan.
Temperatur maksimu = o
C
Temperatur maksimum = o
C

Perbedaan temperatur
= (Δ
Tmax
T) - Tmin
2
= 0 - 0
2
= 0 oC

Koefisien muai panjang untuk


1E-05beton
/ oC ( α ) =
Kekakuan geser untuk tumpuan 1500 kN/m
Panjang be = 60 m
Jumlah tum =

Gaya pada abutment akibat pengaruh temperatur ( T ET )


= α x ΔT x k x L x n
= 2
= 1E-05 x 0 x 1500 x 60 x 1E-05
= 0 kN 2

Lengan terhadap pond


m

Momen pada pondasi akibat tem TET x YET


= 0 x 0
= 0 kN.m
Lengan ter = YET - -
= 0- -
= ### m

Momen pada breast wall akibat t TET x Y'ET


= 0 x ###
= ### kN.m
4.3 Perencanaan Bangunan Bawah

Dalam merencanakan struktur bawah jembatan data yang dibutuhkan adalah data hidrologi dan data tanah. Data hidrologi diperlukan untuk
mengetahui ketinggian muka air banjir yang berfungsi untuk mendapatkan tinggi bebas jembatan terhadap air sungai. Data tanah digunakan
untuk susunan material dan nilai propertis tanah sehingga diketahui kekuatan tanah dasar untuk menerima beban dari bangunan diatas.

a. Data Tanah Asli (pada dasar pile cap)


Berat volume (γs) = 16.9 kN/m3
Kohesi ( C ) = 30 o
Sudut Gesek (ɸ) = 15 kPa

b. Data Tanah Timbunan (diasumsikan)


Berat volume (γs) = 17.2 kN/m3
Kohesi ( C ) = 35 o
Sudut Gesek (ɸ) = 0 kPa

4.3.1 Perencanaan Abutment Bentang 35 m

Panjang abutment (By) = 11 m


Tebal Wing Wall (hw) = 0.5 m

Gambar 4.64 Dimensi Abutment.

h1 = 0.8 m b1 = 1.6 m
h2 = 0.4 m b2 = 0.9 m
h3 = 3.33 m b3 = 1.5 m
h4 = 0.5 m b4 = 1 m
h5 = 0.88 m b5 = 0.6 m
h6 = 0.39 m b6 = 0.3 m
h7 = 0.86 m b7 = 0.4 m
h8 = 2.98 m b8 = 0.2 m
h9 = 0.75 m b9 = 1 m
h10 = 0.5 m b10 = 0.6 m
h11 = 0.28 m
h12 = 0.6 m H = 7.16 m
h13 = 1.26 m B = 4 m

4.3.1.1 Pembebanan Abutment

A. Berat Sendiri Struktur Atas

Tabel 4.83 Berat Sendiri Struktur Atas.


Parameter Volume Berat
n Berat
No Beban b t L Bahan
(m) (buah) (kN)
1 Pelat lantai (Slab) 7 0.2 35 1 25 kN/m3 1225
2 Slab trotoar 1 0.2 35 2 25 kN/m3 350
3 Trotoar 0.80 0.25 35 2 25 kN/m3 350
4 Girder 35 m 35 39.82 kN/m 1394
Total berat sendiri struktur atas (WMS) 3319
Total beban mati struktur atas (WMS) = 3319 kN
Eksentrisitas beban terhadap pondasi ( e ) = (b1+b2+b3) + b1 + b9
2 2
= -4 + 1.6 + 1
2 2
= 0.10 m

Beban yang bekerja pada abutment akibat berat sendiri struktur atas ( P MS ) = 0.5 x WMS
= 0.5 x 3318.7175
= 1659.36 kN

Momen pada pondasi akibat berat sendiri struktur atas (M MS) = e x PMS
= 0.10 x 1659.36
= 165.94 kN.m
B. Berat Sendiri Struktur Bawah

Lebar Jembatan (By) = 11 m


Berat tanah (γs) = 17.2 kN/m3
Berat beton (γc) = 25 kN/m3
Lebar abutment (H) = 7.3 m
Tebal wing wall = 2 x 0.5 = 1 m

Gambar Dimensi Abutment, Wing Wall dan Tanah.

Tabel 4.84 Perhitungan Berat Sendiri Abutment.


Berat
b h A Lengan Momen
No Direc A.By.γc
(m) (m) (m2) (m) (kN) (kN.m)
ABUTMEN
1 4 0.8 3.20 -1 0.1 880.0 -352.0
2 0.4 1.6 0.32 -1 1.03 88.0 -93.9
3 0.9 0.4 0.36 -1 0.05 99.0 -99.0
4 0.4 1.5 0.30 1 0.9 82.5 88.0
5 0.9 3.83 3.45 -1 0.05 947.9 -2952.8
6 0.6 0.75 0.23 1 0.6 61.9 264.8
7 0.5 0.6 0.30 1 0.7 82.5 393.5
8 3.73 0.28 1.04 -1 0.1 287.2 -1500.7
9 0.5 1 0.25 -1 0.83 68.8 -334.1
10 0.9 0.88 0.79 -1 1.05 217.8 -1191.4
11 0.7 0.39 0.27 -1 1.15 75.1 -458.3
12 0.4 0.86 0.34 -1 1 94.6 -636.7
Σ 7.66 2105.24 -6520.46
WING WALL
13 0.4 1.6 0.32 -1 1.57 88.0 -94.2
14 1 1 0.50 -1 2.43 137.5 -202.1
15 0.9 3.33 3.00 -1 1.3 824.2 -2357.1
16 1 2.73 2.73 -1 2.6 750.8 -2372.4
17 0.5 1 0.25 -1 1.16 68.8 -323.1
18 1.59 1.77 2.81 -1 2.3 773.9 -4187.0
19 1.89 0.86 1.63 -1 2.15 447.0 -3008
Σ 11.24 3090.1 -12544
TANAH
20 0.4 1.6 0.32 -1 1.57 88.0 -94.2
21 1.6 3.33 5.33 -1 1.3 1465.2 -4190.5
22 0.5 1 0.25 -1 1.17 68.8 -323.1
23 0.6 1.77 1.06 -1 1.8 292.1 -1580.0
24 0.9 0.86 0.77 -1 1.65 212.9 -1432.5
Σ 7.73 2126.9 -7620.2

Beban total akibat berat sendiri (PMS) = 2105.2 + 3090.1 + 2126.9


= 7322.2 kN

Momen total akibat berat sendiri (MMS) = -6520.5 + -12544.1 + -7620.2


= -26684.8 kN.m

Maka :
Beban total akibat berat sendiri (PMS) = PMS str.atas + PMS str.bawah
= 1659.4 + 7322.2
= 8982 kN

Momen total akibat berat sendiri (MMS) = MMS str.atas + MMS str.bawah
= 166 + -26685
= -26519 kN.m

C. Beban Mati Tambahan (MA)

Tabel 4.85 Berat Total Beban Mati Tambahan .


Lebar Tebal Panjang Berat
n Berat
No Beban b t L Bahan
(m) (buah) (kN/m3) (kN)
1 Lapisan aspal 0.1 7 35 1 22 539
2 Air hujan 0.05 7 35 1 10 123
3 Pipa drainase 35 1 0.0713 2.50
WMA 664.00

Beban pada abutment akibat beban mati tambahan struktur atas (P MA) = 0.5 x WMA
= 0.5 x 664.00
= 332.00 kN

Eksentrisitas beban terhadap pondasi (e ) = 0.10 m


Momen pada pile cap akibat beban mati tambahan ( MMA ) = e x PMA
= 0.10 x 332.00
= 33.20 kN.m

D. Tekanan Tanah (TA)

Pada bagian belakang dinding penahan tanah biasanya mendapatkan beban tambahan yang bekerja ketika beban
lalu lintas bekerja pada bagian daerah keruntuhan aktif teoritis. Besarnya beban tambahan ini adalah setara dengan
tanah setebal 0,7 m yang bekerja secara merata pada bagian tanah yang di lewati oleh beban lalu lintas. Tekanan
tanah lateral dihitung berdasarkan harga nominal dari berat jenis tanah (γs) dan nilai rencanan dari kohesi (C ) serta
sudut gesek dalam ( ɸ ) dengan menggunakan rumus :

γs' = γs
ɸ' = tan-1 . (KɸR . Tan ɸ ) Dengan faktor reduksi untuk ɸ' Dimana KɸR = 0.9
c' = KcR . C Dengan faktor reduksi untuk c' Dimana KcR = 1

γs = 17.2 kN/m3
Kohesi ( C ) = 0 kPa
ɸ = 35 o

ɸ' = KɸR = 0.9


c' = KcR = 1
Lebar abutment (By) = 11 m
Tinggi total abutment (H) = 7.3 m

ɸ' = tan-1 . (KɸR . Tan ɸ ) = tan-1 . ( 0.9 x tan 35 )


= 32.2 o
Koefisien tanah aktif (Ka) = tan2 . ( 45o - ɸ )
2
= tan2 . ( 45o - 32.2 )
2
= 0.5019

Beban merata akibat berat timbunan tanah setinggi 0.7 m yang merupakan ekivalen bebas kendaraan :
0,7 x γs = 0.7 x 17.2
= 12.04 kPa

1. Tekanan Tanah Pada Abutment

Tabel 4.86 Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Abutment.
TTA Lengan Y MTA = TTA . Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m) (kN.m)
1 TTA = (0,7 . γs ) . H . Ka . By 485.2 y=(H/2) 3.65 1771.1
2 TTA = 0,5 . H . γs . Ka . By
2
2530.2 y=(H/3) 2.43 6156.8
ΣTTA 3015.4 ΣMTA 7927.9

Gambar 4.66 Tekanan Tanah Lateral dan Ekivalen Beban


Kendaraan pada Abutment.

2. Tekanan Tanah Pada Breast Wall


h3 (c ) = 3.33 m h6 = 0.39 m
h4 = 0.5 m h7 = 0.86 m
h5 = 0.88 m

H' = c + h4 + h5 + h6 + h7 = 3.33 + 0.5 + 0.88 + 0.39


+ 0.86
= 5.96 m

Tabel 4.89 Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Breast Wall.
TTA Lengan Y MTA = TTA . Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m) (kN.m)
1 TTA = (0,7 . γs ) . H' . Ka . By 396.2 y=(H'/2) 2.98 1180.6
2 TTA = 0,5 . H' . γs . Ka . By
2
1686.5 y=(H'/3) 1.987 3350.6
ΣTTA 2082.7 ΣMTA 4531.2
Gambar 4.67 Tekanan Tanah Lateral dan Ekivalen Beban
Kendaraan pada Breast Wall.

3. Tekanan Tanah pada Back Wall Bawah


H" = h6 + h7
= 0.39 + 0.86
= 1.25 m

Tabel 4.90 Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Back Wall Bawah.
TTA Lengan Y MTA = TTA . Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m) (kN.m)
1 TTA = (0,7 . γs ) . H" . Ka . By 83.1 y = (H"/2) 0.625 51.9
2 TTA = 0,5 . H" . γs . Ka . By
2
74.2 y = (H"/3) 0.42 30.9
ΣTTA 157.3 ΣMTA 82.8

Gambar 4.68 Tekanan Tanah Lateral dan Ekivalen Beban


Kendaraan pada Back Wall Bawah.

4. Tekanan Tanah pada Back Wall Atas


h7 = 0.86 m

Tabel 4.91 Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Back Wall Bawah.
TTA Lengan Y MTA = TTA . Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m) (kN.m)
1 TTA = (0,7 . γs ) . h6 . Ka . By 57.2 y=(h6/2) 0.43 24.6
2 TTA = 0,5 . h6 . γs . Ka . By
2
35.1 y=(h6/3) 0.29 10.1
ΣTTA 92.3 ΣMTA 34.6

Gambar 4.69 Tekanan Tanah Lateral dan Ekivalen Beban


Kendaraan pada Back Wall Atas.

E. Beban Pedestrian

Beban hidup vertikal terbagi rata diatas trotoar


q = 500 kg = 5 kN
Panjang jembatan (L) = 35 m
Lebar trotoar (B) = 0.8 m
Jumlah trotoar (n) = 2
e = -0.1 m
Luas bidang trotoar yang didukung abutment (A) = B x L x n
2
= 0.8 x 35 x 2
2
= 28 m2

Beban abutmen akibat pejalan kaki ( PTP ) = A x q


= 28 x 5
= 140 kN

Momen pada pile cap akibat beban pedestrian (MTP) = PTP x e


= 140 x -0.10
= -14.0 kN.m

Gambar 4.70 Transfer Beban Pedestrian ke Abutment.

F. Beban Lajur "D"

Intensitas p = 49 kN/m
e = -0.10 m
Faktor beban dinamis (FBD) didapatkan dari grafik yaitu sebesar 40%

Bentang 35 m
PTD = 866.64 kN

Total beban lajur "D" (PTD) = 866.64 + 0


= 866.64 kN

Momen pada pile cap akibat beban lajur "D" (MTD) = PTD x e
= 866.64 x -0.10
= -86.7 kN.m
Gambar 4.71 Transfer Beban Lajur "D" ke Abutment.

7. Beban Akibat Gaya Rem

TTB = 56.25 kN
YTB = 1.80 + H
= 1.80 + 7.16
= 8.96 m

Momen pada pile cap akibat gaya rem ( MTB ) = TTB x YTB
= 56.25 x 8.96
= 504.0 kN.m

Y'TB = 1,8 + h3 + h5 + h6 + h7 = 1.8 + 5.96


= 7.76 m

Momen pada pile cap akibat gaya rem ( M'TB ) = TTB x Y'TB
= 56.25 x 8
= 437 kN.m
8. Beban Angin (EW)

Panjang jembatan (L1) = 35 m


Tinggi U Girder (B1) = 1.65 m

Maka total luas bidang samping jembatan (A) =


A1 = L1 x B1
= 35 x 1.65
= 57.75 m2

Nilai VB , V0 , V10 , Z , Z0 dan PB sudah ditentukan pada SNI 1725:2016 pada pasal 9.6

Kecepatan gesekan angin V0 = 17.6 km/jam Z = 10000


VB = V10 = 90 km/jam Z0 = 1000
Tekanan angin dasar PB = 0.0024 Mpa = 2.4 kN

Kecepatan angin rencana VDZ = 2.5 x V0 x ( V10 ) ln ( Z )


VB Z0
= 2.5 x 17.6 x ( 90 ) x ln ( 10000 )
90 1000
= 101.31 km/jam

TEW2 = PD = PB x ( VDZ )2 x A
VB
= 2.4 x ( 101.31 )2 x 57.75 = 175.64 kN
90

Lengan terhadap pile cap


Yb = 0.76 m
YEW2 = 3.83 + 0.4 + 0.8 + Yb
= 3.83 + 0.4 + 0.8 + 0.76
= 5.79 m

Momen pada pile cap (MEW2) = TEW2 x YEW2


= 175.636568 x 5.79
= 1017.8 kN.m

Lengan terhadap breast wall


Yb = 0.76 m
Y'EW2 = 3.83 + 0.4 + 0.8 - 0.4
- 0.8 + Yb
= 5.03 - 0.40 - 0.8 + 0.76
= 4.59 m

Momen pada breast wall (M'EW2) = PD x Y'EWs


= 175.64 x 4.59
= 807.00 kN.m
Beban angin pada kendaraan (EWl)
Tekanan angin pada kendaraan dapat diasumsikan sebagai tekanan menerus sebesar 1.46 kN/m bekerja 1,8 m
diatas permukaan jalan.
TEWl = 1.46 x L
= 1.46 x 35
= 51.1 kN

Lengan pada pile cap YEWl = 1.8 x H


= 1.8 x 7.16
= 12.888 m

Momen pada pile cap (MEWI) = TEWl x YEWl


= 51.1 x 12.89
= 658.58 kN.m

Lengan terhadap breast wall


Yb = 0.76 m
Y'EWl = YEWl - 0.4 - 0.8
= 12.888 - 0.40 - 0.8
= 11.69 m

Momen pada breast wall (M'EWl) = TEWl x YEWl


= 51.1 x 11.69
= 597.257 kN.m

Transfer beban angin kelantai jembatan


Jarak antar as roda kendaraan rencana (x) = 1.75 m
Tekanan angin pada kendaraan bekerja pada 1.8 m diatas lantai kendaraan

Gaya pada abutment akibat transfer beban angin kelantai jembatan


PEW = 1.8 x TEWl
1.75 2
= 1.8 x 51.1
1.75 2
= 26.28 kN

-4 + 1.6 + 0.5
Eksentrisitas beban terhadap pile cap (e) =
2 2
-4 + 1.6 + 0.5
=
2 2
= -0.15 m

Momen pada pile cap akibat beban angin (MPEW) = PEW x e


= 26.28 x -0.15
= -3.94 kN.m

9. Beban Gempa (EQ)

Beban gempa statik ekivalen


WT = 2685.66 kN/m
EQ = 296.29 kN/m

> Beban gempa arah memanjang jembatan (arah x)


Tinggi breast wall ( Lb ) = 0.5 + 3.73 + c
= 0.5 + 3.73 + 0.88
= 5.11 m

By = 11 m
h = (h2) = 0.9 m

1 x By x h3
Inersia breast wall (Ic) =
12
= 1 x 11 x 0.9 .3

12
= 0.668 m4

Kuat tekan beton ( f'c ) = 30 MPa

Modulus elastisitas beton ( Ec ) = 4700 . √f'c = 25742.96 Mpa


Berat total struktur yang berupa berat sendiri dan berat mati tambahan
WTP = PMS str.atas + ( 0,5 x PMS str.bawah )
= 1659.4 + ( 0,5 x 7322.2 )
= 5320 kN

Inersia penampang breast wall (Ic) = 1 x By x h3


12
= 1 x 11 x 0.9 .3

12
= 0.668 m4

Kp = ( 3 x Ec ) x Ic
Lb3
= ( 3 x 25742960.2 ) x 0.67
5.11 .3

= 386772.87 kN/m
√(W_T/(g . Kp))
T = 2.π

√(█( @@
= 6.28 x 5320 ))
9.81 x 386772.87
= 0.235 dt

Diasumsikan merupakan tanah sedang. Untuk periode ulang 500 tahun maka dari gambar 5 pada SNI Gempa
Jembatan SNI 2833:2008 maka didapatkan nilai Csm 0.150
Nilai faktor modifikasi respon (Rd) = 2.5

Beban gempa arah Y pada abutment


TEQ = Csm x WT
Rd

Tabel 4.92 Distribusi Beban Gempa Pada Abutment.


Lengan MEQ =
Berat WT TEQ
No Y TEQ . Y
(kN) (kN) (m) (kN.m)
STRUKTUR ATAS
PMS 8982 538.9 7.16 3858.5
PMA 332.00 19.9 7.16 142.6
ABUTMENT
1 880.0 52.8 0.40 21.1
2 88.0 5.3 1.07 5.6
3 99.0 5.9 1.00 5.9
4 82.5 5.0 1.07 5.3
5 947.9 56.9 3.12 177.2
6 61.9 3.7 4.28 15.9
7 82.5 5.0 4.77 23.6
8 287.2 17.2 5.23 90.0
9 68.8 4.1 4.86 20.0
10 217.8 13.1 5.47 71.5
11 75.1 4.5 6.11 27.5
12 94.6 5.7 6.73 38.2
WING WALL
13 88.0 5.3 1.07 5.632
14 137.5 8.3 1.47 5.632
15 824.2 49.5 2.86 5.632
16 750.8 45.0 3.16 5.632
17 68.8 4.1 4.7 5.632
18 773.9 46.4 5.41 5.632
19 447.0 26.8 6.73 5.632
TANAH
20 88.0 5.3 1.07 5.632
21 1465.2 87.9 2.86 5.632
22 68.8 4.1 4.7 5.632
23 292.1 17.5 5.41 5.632
24 212.9 12.8 6.73 5.632
ΣTEQ 998.1 ΣMEQ 4549.5

ΣMEQ 4549.5
Letak titik tagkap gaya horizontal gempa ( YEQ ) = =
ΣTEQ 998.1
= 4.56 m

Momen gempa arah Y pada abutment


MEQ = TEQ x YEQ
= 998.1 x 4.558
= 4549.47 kN.m

> Beban gempa arah melintang jembatan (arah y)

Ec = 25742.96 MPa
= 2574.30 x 10.3 kPa
= 2574.30 x 10.3 kN/m2

Inersia breast wall ( Ic ) = 1 x h x By3


12
= 1 x 0.9 x 11 .3

12
= 99.83 m4

Kp = ( 3 x Ec ) x Ic
Lb3
= ( 3 x 25742960.20 ) x 99.83
5.11 .3

= 57777182.3391531 kN/m

Berat total struktur yang berupa berat sendiri dan berat mati tambahan
WTP = WMS str.atas + (0,5 x WMS str.bawah )
= 1659.4 + ( 0,5 x 7322.2 )
= 5320 kN

√(W_T/(g . Kp))
T = 2.π x

√(█(@@
= 6.28 x 5320.45
))
9.81 x 57777182.3
= 0.019 dt

Diasumsikan merupakan tanah sedang. Untuk periode ulang 500 tahun maka dari gambar 5 pada SNI Gempa
Jembatan SNI 2833 : 2008 maka didapatkan nilai Csm 0.15
Nilai faktor modifikasi respon (Rd) = 2.5

Beban gempa arah Y pada abutment

PMS = 7322.2 kN
PMA = 332.0 kN

WTP = PMS str.atas + PMA str.bawah


= 7322.2 + 332.0
= 7654 kN

TEQ = Csm x WT
Rd
= 0.15 x 5320
2.5
= 319.2 kN

YEQ = 4.56 m

Momen gempa arah Y pada abutment


MEQ = TEQ x YEQ
= 319.2 x 4.558
= 1455.01464 kN.m

10. Tekanan Tanah Dinamis Akibat Gempa

Gaya arah lateral akibat tekanan tanah dinamis dihitung dengan menggunakan koefisien tekanan tanah dinamis (Δ KaG)
sebagai berikut.
Kondisi tanah dasar termasuk dalam wilayah gempa 4 maka didapatkan nilai koefisien geser dasar (C) = 0.15
Faktor tipe bangunan ( s ) = 1
Koefisien beban gempa horizontal ( Kh ) = C x s
= 0.15 x 1
= 0.15

H = 7.3 m ɸ' = 32.2 o


= 0.562 rad
By = 11 m Ka = 0.5019
γs = 16.9 kN/m3

θ = tan-1 ( Kh )
= tan-1 0.15
= 8.53 o

Cos2 θ = Cos2 8.53 = 0.978

Cos2 ( ɸ' - θ) = Cos2 ( 32.22 - 8.53 )


= 0.839

sin ɸ' = sin 32.2


= 0.533

sin ɸ' x sin ( ɸ' - θ ) = 0.533 x sin ( 32.2 - 8.53 )


= 0.214

Cos2 . ( ɸ' - θ )
KaG =
Cos2 . θ x ( 1 + sin ɸ' x sin ( ɸ' - θ ) )

0.839
=
0.978 x ( 1 + 0.214 )
= 0.706

Δ KaG = KaG - Ka
= 0.706 - 0.5019
= 0.2043

Δ KaG x By = 0.2043 x 11 = 2.247

Gaya gempa lateral (TEQ ) = 0.5 x H2 x γs x Δ KaG x By


= 0.5 x 7.30 .2
x 16.9 x 2.247
= 1011.97 kN

2 x H
Lengan terhadap pondasi (YEQ ) =
3
2 x 7.30
=
3
= 4.867 m

MEQ = TEQ x YEQ


= 1011.97 x 4.87
= 4924.94 kN.m

11. Rekapitulasi Beban dan Kombinasi Pembebanan

Tabel 4.93 Rekapitulasi Beban yang Bekerja pada Abutment.


Vertikal Horizontal Momen
No Beban Kode P Tx Ty Mx My
(kN) (kN) (kN.m)
AKSI TETAP
1 Berat sendiri MS 1659.36 165.94
2 Beban mati tambahan MA 332.00
3 Tekanan tanah TA 3015.41 7927.88
BEBAN LALU LINTAS
4 Beban lajur "D" TD 866.64
5 Beban pedestrian TP 140
6 Gaya rem TB 56.25 504.00
AKSI LINGKUNGAN
7 Beban angin struktur Ews 175.64 1017.77
8 Beban angin kendaraan Ewl 26.28 51.10 658.58
9 Beban gempa EQ 998.14 998.14 0.00 0.00
10 Tekanan tanah dinamis ΔKaG 1011.97 4924.94

Kombinasi 1

Tabel 4.94 Pembebanan Kombinasi 1 pada Abutment.


Kombinasi 1 Vertikal Horizontal Momen
Kode P Tx Ty Mx My
No
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1659.36 165.94
2 MA 332.00
3 TA 3015.41 7927.88
4 TD 866.64
5 TP 140
6 TB 56.25 504.00
Σ 6013.41 56.25 8597.81

Kombinasi 2

Tabel 4.95 Pembebanan Kombinasi 2 pada Abutment.


Kombinasi 2 Vertikal Horizontal Momen
Kode P Tx Ty Mx My
No
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1659.36 165.94
2 MA 332.00
3 TA 3015.41 7927.88
4 TD 866.64
5 TP 140
6 TB 56.25 504
Σ 6013.41 56.25 8597.81

Kombinasi 3

Tabel 4.96 Pembebanan Kombinasi 3 pada Abutment.


Kombinasi 3 Vertikal Horizontal Momen
Kode P Tx Ty Mx My
No
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1659.36 165.94
2 MA 332.00
3 TA 3015.41 7927.88
7 Ews 175.64 1017.77
Σ 5006.77 175.64 8093.81 1017.77

Kombinasi 4

Tabel 4.97 Pembebanan Kombinasi 4 pada Abutment.


Kombinasi 4 Vertikal Horizontal Momen
Kode P Tx Ty Mx My
No
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1659.36 165.94
2 MA 332.00
3 TA 3015.41 7927.88
Σ 5006.77 8093.81

Kombinasi 5

Tabel 4.98 Pembebanan Kombinasi 5 pada Abutment.


Kombinasi 5 Vertikal Horizontal Momen
Kode P Tx Ty Mx My
No
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1659.36 165.94
2 MA 332.00
3 TA 3015.41 7927.88
7 Ews 175.64 1017.77
8 Ewl 26.28 51.10 658.58
Σ 5033.05 226.74 8093.81 1676.35

Kombinasi 6

Tabel 4.99 Pembebanan Kombinasi 6 pada Abutment.


Kombinasi 6 Vertikal Horizontal Momen
Kode P Tx Ty Mx My
No
Kode
No
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1659.36 165.94
2 MA 332.00
3 TA 3015.41 7927.88
4 TD 866.64
5 TP 140
6 TB 56.25 504.00
9 EQ 998.14 998.14 0.00 0.00
Σ 6013.41 1054.39 998.14 8597.81 0.00

Kombinasi 7

Tabel 4.100 Pembebanan Kombinasi 7 pada Abutment.


Kombinasi 7 Vertikal Horizontal Momen
Kode P Tx Ty Mx My
No
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1659.36 165.94
2 MA 332.00
3 TA 3015.41 7927.88
4 TD 866.64
5 TP 140
6 TB 56.25 504.00
Σ 6013.41 56.25 8597.81

Kombinasi 8

Tabel 4.101 Pembebanan Kombinasi 8 pada Abutment.


Kombinasi 8 Vertikal Horizontal Momen
Kode P Tx Ty Mx My
No
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1659.36 165.94
2 MA 332.00
3 TA 3015.41 7927.88
4 TD 866.64
5 TP 140
6 TB 56.25 504.00
7 Ews 175.64 1017.77
8 Ewl 26.28 51.1 658.58
Σ 6039.69 56.25 226.74 8597.81 1676.35

Kombinasi 9

Tabel 4.102 Pembebanan Kombinasi 9 pada Abutment.


Kombinasi 9 Vertikal Horizontal Momen
Kode P Tx Ty Mx My
No
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1659.36 165.94
2 MA 332.00
3 TA 3015.41 7927.88
4 TD 866.64
5 TP 140.00
6 TB 56.25 504.00
Σ 6013.41 56.25 8597.81

Kombinasi 10

Tabel 4.103 Pembebanan Kombinasi 10 pada Abutment.


Kombinasi 10 Vertikal Horizontal Momen
Kode P Tx Ty Mx My
No
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1659.36 165.94
2 MA 332.00
3 TA 3015.41 7927.88
4 TD 866.64
5 TP 140.00
6 TB 56.25 504.00
Σ 6013.41 56.25 8597.81

Kombinasi 11

Tabel 4.104 Pembebanan Kombinasi 11 pada Abutment.


Kombinasi 11 Vertikal Horizontal Momen
Kode P Tx Ty Mx My
No
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1659.36 165.94
2 MA 332.00
3 TA 3015.41 7927.88
7 Ews 175.64 1017.77
Σ 5006.77 175.64 8093.81 1017.77

Tabel 4.105 Rekapitulasi Kombinasi Pembebanan pada Abutment.


P Tx Ty Mx My
No Kombinasi Beban
(kN) (kN) (kN) (kN.m) (kN.m)
1 Kombinasi 1 6013.4 56.3 0.0 8597.8 0.0
2 Kombinasi 2 6013.4 56.3 0.0 8597.8 0.0
3 Kombinasi 3 5006.8 0.0 175.6 8093.8 1017.8
4 Kombinasi 4 5006.8 0.0 0.0 8093.8 0.0
5 Kombinasi 5 5033.0 0.0 226.7 8093.8 1676.3
6 Kombinasi 6 6013.4 1054.4 998.1 8597.8 0.0
7 Kombinasi 7 6013.4 56.3 0.0 8597.8 0.0
8 Kombinasi 8 6039.7 56.3 226.7 8597.8 1676.3
9 Kombinasi 9 6013.4 56.3 0.0 8597.8 0.0
10 Kombinasi 10 6013.4 56.3 0.0 8597.8 0.0
11 Kombinasi 11 5006.8 0.0 175.6 8093.8 1017.8
Max 6039.7 1054.4 998.1 8597.8 1676.3

4.4 Kontrol Stabilitas Guling

A. Stabilitas Guling Arah x

Bx = 4 = 2m
2 2

Momen penahan guling ( MPx ) = Px x Bx


2

Angka aman terhadap guling SF = MPx harus ≥ 1.5


Mx

Tabel 4.106 Kontrol Stabilitas Abutment Terhadap Guling Arah x.


Px Mx MPx Keterangan
No Kombinasi Beban SF
(kN) (kN.m) (kN.m) SF ≥ 1,5
1 Kombinasi 1 6013.4 8597.8 12026.8 1.4 TDK AMAN
2 Kombinasi 2 6013.4 8597.8 12026.8 1.4 TDK AMAN
3 Kombinasi 3 5006.8 8093.8 10013.5 1.2 TDK AMAN
4 Kombinasi 4 5006.8 8093.8 10013.5 1.2 TDK AMAN
5 Kombinasi 5 5033.0 8093.8 10066.1 1.2 TDK AMAN
6 Kombinasi 6 6013.4 8597.8 12026.8 1.4 TDK AMAN
7 Kombinasi 7 6013.4 8597.8 12026.8 1.4 TDK AMAN
8 Kombinasi 8 6039.7 8597.8 12079.4 1.4 TDK AMAN
9 Kombinasi 9 6013.4 8597.8 12026.8 1.4 TDK AMAN
10 Kombinasi 10 6013.4 8597.8 12026.8 1.4 TDK AMAN
11 Kombinasi 11 5006.8 8093.8 10013.5 1.2 TDK AMAN

B. Stabilitas Guling Arah y

By = 11 = 5.5 m
2 2

Momen penahan guling ( MPy ) = Py x By


2

Angka aman terhadap guling SF = Mpy harus ≥ 1.5


My

Tabel 4.107 Kontrol Stabilitas Abutment Terhadap Guling Arah y.


Py My MPy Keterangan
No Kombinasi Beban SF
(kN) (kN.m) (kN.m) SF ≥ 1,5
1 Kombinasi 1 6013.4 0.0 33073.8
2 Kombinasi 2 6013.4 0.0 33073.8
3 Kombinasi 3 5006.8 1017.8 27537.2 27.1 AMAN
4 Kombinasi 4 5006.8 0.0 27537.2
5 Kombinasi 5 5033.0 1676.3 27681.8 16.5 AMAN
6 Kombinasi 6 6013.4 0.0 33073.8
7 Kombinasi 7 6013.4 0.0 33073.8
8 Kombinasi 8 6039.7 1676.3 33218.3 19.8 AMAN
9 Kombinasi 9 6013.4 0.0 33073.8
10 Kombinasi 10 6013.4 0.0 33073.8
11 Kombinasi 11 5006.8 1017.8 27537.2 27.1 AMAN

4.5 Analisis Beban Ultimit

A. Beban ultimit pile cap.

Kombinasi 1

Tabel 4.108 Beban Ultimit Pile Cap Kombinasi 1.


Kombinasi 1 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1.2 1991.2 199.1
2 MA 2 664.0
3 TA 1.25 3769.3 9909.8
4 TD 1.8 1560.0
5 TP 1.8 252
6 TB 1.8 101.3 907.2
Σ 8236.4 101.3 11016.2

Kombinasi 2

Tabel 4.109 Beban Ultimit Pile Cap Kombinasi 2.


Kombinasi 2 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1.2 1991.2 199.1
2 MA 2 664.0
3 TA 1.25 3769.3 9909.8
4 TD 1.4 1213.3
5 TP 1.4 196.0
6 TB 1.4 78.8 705.6
Σ 7833.8 78.8 10815

Kombinasi 3

Tabel 4.110 Beban Ultimit Pile Cap Kombinasi 3.


Kombinasi 3 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1.3 2157.2 215.7
2 MA 2 664.0
3 TA 1.25 3769.3 9909.8
7 Ews 1.4 245.9 1424.9
Σ 6590.4 245.9 10125.6 1424.9

Kombinasi 4

Tabel 4.111 Beban Ultimit Pile Cap Kombinasi 4.


Kombinasi 4 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1.2 1991.2 199.1
2 MA 2 664.0
3 TA 1.25 3769.3 9909.8
Σ 6424.5 10109.0

Kombinasi 5

Tabel 4.112 Beban Ultimit Pile Cap Kombinasi 5.


Kombinasi 5 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1.2 1991.2 199.1
2 MA 2 664.0
3 TA 1.25 3769.3 9909.8
7 Ews 0.4 70.3 407.1
8 Ewl 1 26.3 51.1 658.6
Σ 6450.8 121.4 10109.0 1065.7

Kombinasi 6

Tabel 4.113 Beban Ultimit Pile Cap Kombinasi 6.


Kombinasi 6 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1.2 1991.2 199.1
2 MA 2 664.0 0.0
3 TA 1.25 3769.3 9909.8
4 TD 0.3 260.0
5 TP 0.3 42.0
6 TB 0.3 16.9 151.2
9 EQ 1 998.1 998.1 0.0 0.0
Σ 6726.5 1015.0 998.1 10260.2 0.0

Kombinasi 7

Tabel 4.114 Beban Ultimit Pile Cap Kombinasi 7.


Kombinasi 7 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1.2 1991.2 165.9
2 MA 2 664.0
3 TA 1.25 3769.3 7927.9
4 TD 0.5 433.3
5 TP 0.5 70.0
6 TB 0.5 28.1 504.0
Σ 6927.8 28.1 8597.8

Kombinasi 8

Tabel 4.115 Beban Ultimit Pile Cap Kombinasi 8.


Kombinasi 8 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1 1659.4 165.9
2 MA 1 332.0
3 TA 1 3015.4 7927.9
4 TD 1 866.6
5 TP 1 140.0
6 TB 1 56.3 504.0
7 Ews 0.3 52.7 305.3
8 Ewl 1 26.3 51.1 658.6
Σ 6039.7 56.3 103.8 8597.8 963.9
Kombinasi 9

Tabel 4.116 Beban Ultimit Pile Cap Kombinasi 9.


Kombinasi 9 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1 1659.4 165.9
2 MA 1 332.0
3 TA 1 3015.4 7927.9
4 TD 1.3 1126.6
5 TP 1.3 182.0
6 TB 1.3 73.1 655.2
Σ 6315.4 73.1 8749.0

Kombinasi 10

Tabel 4.117 Beban Ultimit Pile Cap Kombinasi 10.


Kombinasi 10 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1 1659.4 165.9
2 MA 1 332.0
3 TA 1 3015.4 7927.9
4 TD 0.8 693.3
5 TP 0.8 112.0
6 TB 0.8 45.0 403.2
Σ 5812.1 45.0 8497.0

Kombinasi 11

Tabel 4.118 Beban Ultimit Pile Cap Kombinasi 11.


Kombinasi 11 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1 1659.4 165.9
2 MA 1 332.0
3 TA 1 3015.4 7927.9
7 Ews 0.7 122.9 712.4
Σ 5006.8 122.9 8093.8 712.4

Tabel 4.119 Rekapitulasi Kombinasi Beban Ultimit Pile Cap.


Pu Tux Tuy Mux Muy
No Kombinasi Beban
(kN) (kN) (kN) (kN.m) (kN.m)
1 Kombinasi 1 8236.4 101.3 0.0 11016.2 0.0
2 Kombinasi 2 7833.8 78.8 0.0 10814.6 0.0
3 Kombinasi 3 6590.4 0.0 245.9 10125.6 1424.9
4 Kombinasi 4 6424.5 0.0 0.0 10109.0 0.0
5 Kombinasi 5 6450.8 0.0 121.4 10109.0 1065.7
6 Kombinasi 6 6726.5 1015.0 998.1 10260.2 0.0
7 Kombinasi 7 6927.8 28.1 0.0 8597.8 0.0
8 Kombinasi 8 6039.7 56.3 103.8 8597.8 963.9
9 Kombinasi 9 6315.4 73.1 0.0 8749.0 0.0
10 Kombinasi 10 5812.1 45.0 0.0 8497.0 0.0
11 Kombinasi 11 5006.8 0.0 122.9 8093.8 712.4
Max 8236.4 1015.0 998.1 11016.2 1424.9

Beban Ultimit Breast Wall

a. Berat Sendiri

Tabel 4.120 Berat Breast Wall.


b h Berat
No
(m) (m) (kN)
5 0.9 3.83 947.9
6 0.6 0.75 61.9
7 0.5 0.6 82.5
8 3.73 0.28 287.2
9 0.5 1 68.8
10 0.9 0.88 217.8
11 0.7 0.39 75.1
PMS 8982
Struktur Atas 3319

Tekanan Tanah
H' = 5.96 m
Ka = 0.5019
γs = 16.9 kN/m3
By = 11 m

Tabel 4.121 Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Back Wall Bawah.
TTA Lengan Y MTA = TTA . Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m) (kN.m)
1 TTA = (0,7 . γs ) . H' . Ka . By 70.5 y=(H'/2) 2.98 210.1
2 TTA = 0,5 . H' . γs . Ka . By
2
1657.1 y=(H'/3) 1.99 3292.2
ΣTTA 1727.6 ΣMTA 3502.3

b. Beban Gempa

Beban Gempa Statik Ekivalen


Gaya gempa (TEQ) = 0.184 x Wt

Tabel 4.122 Beban Gempa pada Breast Wall.


Berat (Wt) TEQ Y MEQ
No Uraian lengan trdp titik O
(kN) (kN) (m) (kN.m)
STRUKTUR ATAS
PMS 8982 1652.6 Y = H' 5.96 9849.5
PMA 332.00 61.1 Y = H' 5.96 364.1
BREAST WALL
5 947.9 174.42 y = (0,5 x h3) + h4 2.32 404.65
6 61.9 11.39 y = (h3-h7) + (2/3 x h7) 3.47 39.54
7 82.5 15.18 y = (0,5 x h8) + h3 3.84 58.29
8 287.2 52.85 y = (2/3 x h4) + h3 3.97 209.98
9 68.8 12.65 y = (0,5 x h9) + h4 + h3 4.34 54.90
10 217.8 40.08 y = (0,5 x h5) + h4 + h3 4.67 187.15
11 75.1 13.81 y = (0,5 x h6)+h5+h4+h3 5.50 75.98
ΣTEQ 2034.06 ΣMEQ 11244.08

Beban gempa statik ekivalen arah Y (melintang jembatan) besarnya sama dengan beban gempa arah X (memanjang jembatan).

Tekanan Tanah Dinamis Akibat Gempa

H' = 5.96 m
h1 + h2 = 1.2 m
γs = 16.9 kN/m3
By = 11 m
ΔKaG = 0.2043

Tabel 4.123 Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Back Wall Bawah.
TEQ Lengan Y MEQ = TEQ . Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m) (kN.m)
1 TEQ = (0,5 .H'2) γs . ΔKaG . By 674.6 y=((2/3).H') 3.97 2680.2
2 TEQ = (h1+h2). γs . ΔKaG . By 45.6 y=(H'/2) 2.98 135.8
ΣTEQ 720.1 ΣMEQ 2816.0

Rekapitulasi Beban Ultimit Breast Wall


Tabel 4.124 Rekapitulasi Beban Ultimit pada pada Breast Wall.
Vertikal Horizontal Momen
No Aksi / Beban Kode P Tx Ty Mx My
(kN) (kN) (kN.m)
AKSI TETAP
1 Berat sendiri MS 8982
2 Beban mati tambahan MA 332.00
3 Tekanan tanah TA 1727.6 3502.3
BEBAN LALU LINTAS
4 Beban lajur "D" TD 866.64
5 Beban pedestrian TP 140
6 Gaya rem TB 56.25 437
AKSI LINGKUNGAN
7 Beban angin struktur Ews 51.1 597.257
8 Beban angin kendaraan Ewl 26.28 175.6 807.00
9 Beban gempa EQ 2034.06 2034.06 11244.08 11244.08
10 Tekanan tanah dinamis ΔKaG 720.1 2816.0

Kombinasi 1

Tabel 4.125 Beban Ultimit Breast Wall Kombinasi 1.


Kombinasi 1 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1.2 10777.84
2 MA 2 664.00
3 TA 1.25 2159.54 4377.83
4 TD 1.8 1559.95
5 TP 1.8 252
6 TB 1.8 101.25 785.7
Σ 13253.79 2260.79 5163.53

Kombinasi 2

Tabel 4.126 Beban Ultimit Breast Wall Kombinasi 2.


Kombinasi 2 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1.2 10777.84
2 MA 2 664.00
3 TA 1.25 2159.54 4377.83
4 TD 1.4 1213.30
5 TP 1.4 196
6 TB 1.4 78.75 611
Σ 12851.14 2238.29 4988.93

Kombinasi 3

Tabel 4.127 Beban Ultimit Breast Wall Kombinasi 3.


Kombinasi 3 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1.3 11676.00
2 MA 2 664.00
TA 1.25 2159.54 4377.83
7 Ews 1.4 71.54 836.16
Σ 12339.99 2159.54 71.54 4377.83 836.16

Kombinasi 4

Tabel 4.128 Beban Ultimit Breast Wall Kombinasi 4.


Kombinasi 4 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1.2 10777.84
2 MA 2 664.00
3 TA 1.25 2159.54 4377.83
Σ 11441.84 2159.54 4377.83

Kombinasi 5

Tabel 4.129 Beban Ultimit Breast Wall Kombinasi 5.


Kombinasi 5 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1.2 10777.84
2 MA 2.2 730.40
3 TA 1.25 2159.54 4377.83
7 Ews 0.4 20.44 238.90
8 Ewl 1 26.28 175.64 807.00
Σ 11534.52 2159.54 196.08 4377.83 1045.91

Kombinasi 6

Tabel 4.130 Beban Ultimit Breast Wall Kombinasi 6.


Kombinasi 6 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1.2 10777.84
2 MA 2 664.00
3 TA 1.25 2159.54 4377.83
4 TD 0.3 259.99
5 TP 0.3 42
6 TB 0.3 16.88 131
9 EQ 1 2034.06 2034.06 11244.08 11244.08
Σ 11743.83 4210.47 2034.06 15752.87 11244.08

Kombinasi 7

Tabel 4.131 Beban Ultimit Breast Wall Kombinasi 7.


Kombinasi 7 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1.2 10777.84
2 MA 2 664.00
3 TA 1.25 2159.54 4377.83
4 TD 0.5 433.32
5 TP 0.5 70
6 TB 0.5 28.13 218
Σ 11945.16 2187.67 4596.08

Kombinasi 8

Tabel 4.132 Beban Ultimit Breast Wall Kombinasi 8.


Kombinasi 8 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1 8981.54
2 MA 1 332.00
3 TA 1 1727.63 3502.27
4 TD 1 866.64
5 TP 1 140
6 TB 1 56.25 437
7 Ews 0.3 15.33 179.18
8 Ewl 1 26.28 175.64 807.00
Σ 10346.45 1783.88 190.97 3938.77 986.18

Kombinasi 9

Tabel 4.133 Beban Ultimit Breast Wall Kombinasi 9.


Kombinasi 9 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1 8981.54
2 MA 1 332.00
3 TA 1 1727.63 3502.27
4 TD 1.3 1126.63
5 TP 1.3 182
6 TB 1.3 73.13 567
Σ 10622.17 1800.76 4069.72

Kombinasi 10

Tabel 4.134 Beban Ultimit Breast Wall Kombinasi 10.


Kombinasi 10 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1 8981.54
2 MA 1 332.00
3 TA 1 1727.63 3502.27
4 TD 0.8 693.31
5 TP 0.8 112
6 TB 0.8 45 349
Σ 10118.85 1772.63 3851.47

Kombinasi 11

Tabel 4.135 Beban Ultimit Breast Wall Kombinasi 11.


Kombinasi 11 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1 10777.84
2 MA 1 664.00
3 TA 1 2159.54 4377.83
7 Ews 0.7 35.77 418.08
Σ 11441.84 2159.54 35.77 4377.83 418.08

Tabel 4.136 Rekapitulasi Kombinasi Pembebanan pada Breast Wall.


Pu Tux Tuy Mux Muy
No Kombinasi Beban
(kN) (kN) (kN) (kN.m) (kN.m)
1 Kombinasi 1 13253.79 2260.79 0.00 5163.53 0.00
2 Kombinasi 2 12851.14 2238.29 0.00 4988.93 0.00
3 Kombinasi 3 12339.99 2159.54 71.54 4377.83 836.16
4 Kombinasi 4 11441.84 2159.54 0.00 4377.83 0.00
5 Kombinasi 5 11534.52 2159.54 196.08 4377.83 1045.91
6 Kombinasi 6 11743.83 4210.47 2034.06 15752.87 11244.08
7 Kombinasi 7 11945.16 2187.67 0.00 4596.08 0.00
8 Kombinasi 8 10346.45 1783.88 190.97 3938.77 986.18
9 Kombinasi 9 10622.17 1800.76 0.00 4069.72 0.00
10 Kombinasi 10 10118.85 1772.63 0.00 3851.47 0.00
11 Kombinasi 11 11441.84 2159.54 35.77 4377.83 418.08
Max 13253.79 4210.47 2034.06 15752.87 11244.08

c. Beban Ultimit Back Wall Bawah

Tekanan Tanah
H" = h7 + h6
= 1.25 m
Ka = 0.5019
γs = 16.9 kN/m3
By = 11 m

Tabel 4.137 Tekanan Tanah Back Wall Bawah.


TTA Lengan Y MTA = TTA . Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m) (kN.m)
1 TTA = (0,7 . γs) . H". Ka . By 81.6 y=(H"/2) 0.63 51.0
2 TTA = (0,5 . (H"2)). γs . Ka . By 72.9 y=(H"/3) 0.42 30.4
ΣTTA 154.5 ΣMTA 81.4

Beban gempa statik ekivalen


h7 = 0.6 m
h5 = 1.06 m
h9 = 0.4 m
h5-h9 = 0.66 m
H" = 1.25 m
TEQ = 0,184 x Wt

Tabel 4.138 Beban Gempa Back Wall Bawah.


Berat (Wt) TEQ Lengan Y MEQ
No
(kN) (kN) trhdp O (m) (kN.m)
10 217.8 40.1 y = (h6 / 2) + h5 1.36 54.5
11 75.1 13.8 y = h5 / 2 0.53 7.3
ΣTEQ 53.9 ΣMEQ 61.8

Tekanan tanah dinamis akibat gempa


H = 7.3 m
H" = 1.25 m
γs = 16.90 kN/m3
By = 11 m
ΔKaG = 0.2043

Tabel 4.139 Tekanan Tanah Dinamis Back Wall Bawah.


TEQ Lengan Y MEQ = TEQ . Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m) (kN.m)
1 TEQ = (0,5 . (H"2)). γs . ΔKaG . By 29.7 y=(2/3 .H") 0.83 24.7
2 TEQ = (H-H")). γs . ΔKaG . By 229.8 y=(H"/2) 0.63 143.6
ΣTEQ 259.5 ΣMEQ 168.3

Rekapitulasi beban ultimit back wall bawah

Tabel 4.140 Rekapitulasi Beban Ultimit Back Wall Bawah.


Kombinasi 11 Faktor
T M Vu Mu
No
Aksi / beban Beban
(kN) (kN.m) (kN) (kN.m)
1 Tekanan tanah (TA) 1.25 154.5 81.4 193.17 101.75
2 Gempa statik ekivalen (EQ) 1 53.9 61.8 53.89 61.82
3 Gempa Tekanan tanah dinamis (EQ) 1 259.5 168.3 259.45 168.34
Beban ultimit pada back wall bawah 506.50 331.91

d. Beban Ultimit Back Wall Atas

h6 = 0.6 m
Ka = 0.5019
γs = 16.90 kN/m3
By = 11 m

Tabel 4.141 Tekanan Tanah Back Wall Atas.


TTA Lengan Y MTA = TTA . Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m) (kN.m)
1 TTA = (0,7 . γs) . h6 . Ka . By 39.2 y=(h6/2) 0.30 11.8
2 TTA = (0,5 . (h62)). γs . Ka . By 16.8 y=(h6/3) 0.20 3.4
ΣTTA 56.0 ΣMTA 15.1

Beban Gempa

h6 = 0.6 m
TEQ = 0.184 x Wt

Tabel 4.142 Beban Gempa Back Wall Atas.


Berat (Wt) TEQ Lengan Y MEQ
No
(kN) (kN) 0 (m) (kN.m)
10 217.8 40.1 y = (h6 / 2) + h5 1.36 54.5
ΣTEQ 40.1 ΣMEQ 54.5

Tekanan Tanah Dinamis Akibat Gempa

H = 7.3 m
h6 = 0.6 m
γs = 16.9 kN/m3
By = 11 m
ΔKaG = 0.2043

Tabel 4.143 Tekanan Tanah Dinamis Back Wall Bawah.


TEQ Lengan Y MEQ = TEQ . Y
No Gaya akibat tekanan tanah
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m) (kN.m)
1 TEQ = (0,5 . (h62)) .γs . ΔKaG . By 6.8 y=(h6/2) 0.30 2.1
2 TEQ = (H-h6 ). γs . ΔKaG . By 254.5 y=(h6/3) 0.20 50.9
ΣTEQ 261.3 ΣMEQ 52.9

Rekapitulasi beban ultimit back wall atas

Tabel 4.144 Rekapitulasi Beban Ultimit Back Wall Atas.


Kombinasi 11 Faktor
T M Vu Mu
No
Aksi / beban Beban
(kN) (kN.m) (kN) (kN.m)
1 Tekanan tanah (TA) 1.25 56.0 15.1 69.98 18.89
2 Gempa statik ekivalen (EQ) 1 40.1 54.5 40.08 54.50
3 Gempa Tekanan tanah dinamis (EQ) 1 261.3 52.9 261.30 52.94
Beban ultimit pada back wall atas 371.35 126.34

e. Beban Ultimit Corbel

Pada saat penggantian elastomer (bearing pad), corbel direncanakan mampu menahan jacking force yang terdiri dari struktur
atas, beban mati tambahan dan beban lalu lintas.

Gaya geser pada corbel (Pjack) = PMS + PMA + PTD


Eksentrisitas ( e ) = h9 = 0.4 = 0.2 m
2 2

Tabel 4.145 Beban Ultimit pada Corbel.


Faktor Vu Mu
P e
No Jenis Beban (P x f.beban) (Vu x e)
Beban
(kN) (kN) (m) (kN.m)
1 Berat sendiri (MS) 1.3 1659.4 2157.2 0.20 431.43
2 Beban mati tambahan (MA) 2 332.0 664.0 0.20 132.80
3 Beban lajur "D" (TD) 1.8 866.6 1560.0 0.20 311.99
Σ 4381.11 876.22

f. Beban Ultimit Wing Wall

Karena salah satu sisi vertikal atau horizontal terjepit pada abutment jembatan, maka pelat wing wall dianalisis sebagai Two
Way Slab sehingga terjadi momen pada jepitan yaitu Mx dan My.

Mx = 0,5 x Mjepit arah x Tekanan tanah pada wing wall


My = 0,5 x Mjepit arah y Hy = 5.96 m
Ka = 0.5019
Hx = 3.55 m
γs = 16.90 kN/m3

TTA = ( 0,7 x γs ) x Hx x Hy x Ka = ( 0,7 x 16.90 ) x 3.55 x 5.96 x 0.5019


= 11.83 x 10.62
= 125.62 kN

TTA = ( 0,5 x Hy ) x γs x Hx x Ka = ( 0,5 x 5.96 ) x 16.90 x 3.55 x 0.5019


= 2.98 x 30.11
= 89.73 kN

Tabel 4.146 Momen pada Wing Wall Akibat Tekanan Tanah.


TTA y My x Mx
No Lengan (y) Lengan (x)
(kN) (m) (kN.m) (m) (kN.m)
1 125.62 (Hy / 2) 2.98 374.36 (Hx / 2) 1.775 222.98
2 89.73 (Hy / 3) 1.987 178.27 (Hx / 2) 1.775 159.27
Σ 215.36 ΣMy 552.63 ΣMx 382.26

Beban Gempa Statik Ekivalen pada Wing Wall

Berat beton (γc) = 25 kN/m


hw = 0.5 m

Berat wing wall (Wt) = Hy x Hx x γc x hw


= 5.96 x 3.55 x 25 x 0.5
= 264.48 kN
Lengan x = Hx = 3.55 = 1.775 m
2 2

Gaya horizontal gempa (TEQ) = 0.184 x Wt


= 0.184 x 264.475
= 48.66 kN

Mx = 0.5 x TEQ x Lengan x


= 0.5 x 48.66 x 1.775
= 43.19 kN.m

Lengan y = Hy = 5.96 = 2.98 m


2 2

My = 0.5 x TEQ x Lengan x


= 0.5 x 48.66 x 2.98
= 72.51 kN.m

Tekanan Tanah Dinamis pada Wing Wall

γs = 16.9 kN/m3
h1 + h2 = 1.1 m
ΔKaG = 0.2043

TEQ = (0,5xHy2) x γs x Hx x ΔKaG = ( 0,5 x 35.52 ) x 16.9 x 3.55 x 0.2043


= 17.7608 x 12.26
= 217.70 kN

TEQ = (h1+h2) x γs x Hx x ΔKaG = 1.1 x 16.90 x 3.55 x 0.2043


= 13.48 kN

Tabel 4.147 Gaya Geser da Momen Akibat Tekanan Tanah Dinamis.


TTA y My x Mx
No Lengan (y) Lengan (x)
(kN) (m) (kN.m) (m) (kN.m)
1 217.70 ((2/3) . Hy) 3.97 864.98 (Hx / 2) 1.78 386.41
2 13.48 (Hy / 2) 2.98 40.18 (Hx / 2) 1.78 23.93
Σ 231.18 ΣMy 905.16 ΣMx 410.34

Tabel 4.148 Rekapitulasi Gaya Geser dan Momen Ultimit pada Wing Wall.
Faktor
P My Mx Vu Muy Mux
No Jenis Beban
Beban
(kN) (kN.m) (kN.m) (kN) (kN.m) (kN.m)
1 Tekanan tanah (TA) 1.25 215.4 552.63 382.26 269.2 690.78 477.82
2 Gaya gempa statik ekivalen (EQ) 1.3 48.7 72.51 43.19 63.3 94.26 56.15
3 Tekanan tanah dinamis 1 231.2 905.16 410.34 231.2 905.16 410.34
Σ 563.64 1690.20 944.31

4.3.1.2 Penulangan Abutment

A. Penulangan pile cap


Beban yang digunakan dalam pembesian pile cap adalah menggunakan kombinasi beban ultimit terbesar dari abutment.

Kuat tekan beton (f'c) = 20.83 MPa


Tegangan leleh baja (fy) = 320 MPa
Faktor reduksi tulangan geser (ɸ) = 0.65
Faktor reduksi tulangan lentur (ɸ) = 0.8
Panjang pile cap (By) = 11 m
Tebal (h = h1 + h2) = 1100 mm
Momen ultimit (Mu) = 11016.2 kN.m
Gaya geser ultimit (Vu) = 8236.4 kN
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton (d') = 100 mm
Tebal efektif ( d ) = h - d' = 1000 mm
Lebar pile cap yang ditinjau ( b ) = 1000 mm

Mu = 11016.17 = 1001.47 kN.m


Mu' =
By 11

Vu = 8236.44 = 748.77 kN
Vu' =
By 11
1. Tulangan lentur

Diameter tulangan rencana (D) 24 mm


Mn = Mu' = 1001.47 = 1251.84 kN.m
ɸ 0.8

Tahanan momen nominal


Mn
Rn =
b x d2
1251.84 x 10.6
=
1000 x 1000000
= 1.252 N/mm2

Rasio tulangan yang diperlukan

0,85 x f'c 0.85 x 20.83 0.0553


= =
fy 320

2 x Rn 2 x 1.252 0.1414
= =
0,85 x f'c 0.85 x 20.83
√(█(
ρ = 0,85 x f'c x ( 1 - @ 1 -)) 2 x Rn )
fy 0,85 x f'c
= 0.0553 x 0.0734
= 0.004

Tahanan momen maksimum

f'c 600
ρb = β1 x 0,85 x x
fy 600 + fy
20.83 600
= 0,85 x 0,85 x x
320 600 + 320
= 0.0307

ρmax = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.0307
= 0.023

Rmax = ρmax x fy x ( 1- 0,5 x ρmax x fy )


0,85 x f'c
= 0.023 x 320 x ( 1- 0,5 x 0.023 x 320 )
0.85 x 20.83
= 5.831 N/mm2

Dimana Rmax > Rn yaitu 5.831 N/mm2 > 1.252 N/mm2 AMAN

Rasio tulangan minimum


ρmin = 1.4 = 1.4 = 0.0044
fy 320

Karena ρmin > ρ yaitu 0.0044 > 0.004 Maka digunakan ρmin 0.004

Luas tulangan yang diperlukan (As) = ρ x b x d


= 0.004 x 1000 x 1000
= 4375 mm2

Jarak maksimal (terjauh) antar tulangan per meter lebar


1
x π x D2 x b
s = 4
As
1
x 3.14 x 576 x 1000
s = 4
4375
= 103.35 mm ≈ 100 mm

Maka luas tulangan terpasang adalah


1
x π x D2 x b
As = 4
As =
s
1
x 3.14 x 576 x 1000
= 4
100
= 4521.6 mm2

Dimana As > As perlu yaitu 4521.6 mm2 > 4375 mm2 AMAN
Digunakan tulangan lentur D24-100

2. Tulangan bagi

As' = 50% x As = 50% x 4375 = 2187.5 mm2

Menggunakan tulangan bagi dengan diameter ( D ) 19 mm


Maka jarak antar tulangan bagi adalah
1
x π x D2 x b
s = 4
As'
1
x 3.14 x 361 x 1000
s = 4
2188
= 129.55 mm ≈ 100 mm
Digunakan tulangan bagi D19-100

3. Tulangan geser

Gaya geser ultimit ( Vu' ) = 748.77 kN

Gaya geser ultimit


Vc = 1 x √(f′c) x b x d
6
√( )
= 1 x 20.83 x 1000 x 1000
6
= 760665 N = 760.66 kN

Kekuatan geser terfaktor


Vc x ɸ = 760.66 x 0.65 = 494.4 kN

Dimana (Vc x ɸ) > Vu' yaitu 494.4 kN < 748.77 kN


(perlu menggunakan tulangan geser)

Menggunakan tulangan diameter (D) 16 mm

Vu' 748.77 1152.0 kN = 1151950 N


Gaya geser rencana ultimit (Vu) = = =
ɸ 0.65

Menggunakan jarak tulangan arah Y (sy) = 200 mm

1 x π x D2 x b
Luas tulangan geser (Av) =
4 sy
1 x 3.14 x 256 x 1000
=
4 200
= 1004.8 mm2

Jarak tulangan geser yang diperlukan arah X (sx)


Sx = Av x fy x d
Vu
= 1004.8 x 320 x 1000
1151950.2
= 279.12 mm ≈ 100 mm

B. Penulangan Breast Wall

Tulangan tarik dan tekan breast wall

Kuat tekan beton (f'c) = 20.83 MPa


Modulus elastisitas beton (Ec) = 4700 . √f'c = 21450.75057 MPa
Tegangan leleh baja (fy) = 320 MPa
Faktor reduksi tulangan geser (ɸ) = 0.65
Faktor reduksi tulangan lentur (ɸ) = 0.8
Dimensi breast wall (ditinjau sepanjang 1 m)
b = 1m
Lebar breast wall (By) = 11 m = 11000 mm
Tebal (h = b2 ) = 0.9 m = 900 mm

Jarak tulangan terhadap sisi luar beton (d') = 50 mm = 0.05 m


Tebal efektif ( d ) = h - d' = 900 - 50 = 850 mm

Momen ultimit (Mu) = 15752.87 kN.m


Gaya geser ultimit (Pu) = 13253.79 kN

Momen dan gaya geser ultimit per meter (lebar)


Mu = 15752.87 = 1432.08 kN.m
Mu' =
By 11

Pu = 13253.79 = 1204.89 kN
Pu' =
By 11

Mu' = 1432.08 = 1.189


e =
Pu' 1204.89

e = 1.19 = 1.321
h 0.9

d' = 0.05 = 0.056 ≈ 0.1


h 0.9

1. Tulangan lentur
Agr = b x h = 1 x 0.9 = 0.9 m2
= 900000 mm2
Untuk perhitungan ρ digunakan kurva diagram interaksi
ɸ x Agr x 0,85 x f'c = 0.65 x 900000 x 0.85 x 32
= 15912000 N
= 15912.0 kN

Untuk sumbu vertikal


Pu' 1204.89
= = 0.076
ɸ x Agr x 0,85 x f'c 15912.0

Untuk sumbu horizontal


Pu' e
x = 0.076 x 1.321
ɸ x Agr x 0,85 x f'c h
= 0.100

Dengan menggunakan kurva diagram interaksi (lampiran) maka didapatkan :


r = 0.006
β = 1.2 (untuk f'c = 30 Mpa)

Rasio tulangan perlu


ρ = r x β = 0.006 x 1.2 = 0.0072

Luas tulangan perlu


Astot = ρ x Agr = 0.0072 x 900000 = 6480 mm2

As = 0,5 x Astot = 0.5 x 6480 = 3240 mm2

Menggunakan diameter tulangan ( D ) 22 mm


Jarak maksimal (terjauh) antar tulangan per meter
1
x π x D2 x b
s = 4
As
1
x 3.14 x 484 x 1000
s = 4
3240
= 117.27 mm ≈ 100 mm
Digunakan tulangan lentur D22-100

2. Tulangan bagi

As' = 50% x As = 50% x 3240 = 1620 mm2


Menggunakan tulangan bagi dengan diameter ( D ) 19 mm
1
x π x D2 x b
s = 4
As'
1
x 3.14 x 361 x 1000
s = 4
1620
= 174.93 mm ≈ 150 mm
Digunakan tulangan bagi D19-150

3. Tulangan geser

Tinggi badan abutment ( H ) = 7.3 m

Gaya geser ultimit


Vu' = Mu' = 1432.08 = 196.175 kN = 196175 N
H 7.3

Gaya geser rencana ultimit


Vu = Vu' = 196175.19 = 301808 N
ɸ 0.65

Menggunakan tulangan bagi dengan diameter ( D ) 16 mm


Menggunakan jarak tulangan arah Y (sy) 400 mm

1 b
Luas tulangan geser ( Av ) = x π x D2 x
4 sy
1 1000
= x 3.14 x 256 x
4 400
= 502.40 mm2

Jarak tulangan geser yang diperlukan arah X (sx)


Av x fy x d
sx =
Vu
502.40 x 320 x 850
sx =
301808
= 452.78 mm ≈ 250 mm

C. Penulangan Back Wall Bawah

Momen ultimit (Mu) = 331.91 kN.m


Gaya geser ultimit (Vu) = 506.50 kN
Mutu baja tulangan (fy) = 320 MPa
Mutu beton (f'c) = 20.83 MPa
Lebar abutment (By) = 11 m
Tebal abutment (h = b7 + b8) = 500 mm
Tebal selimut beton (d') = 100 mm
Tebal efektif (d) = h - d' = 400 mm
Lebar back wall yang ditinjau (b) = 1000 mm

Mu 331.91 30.17 kN.m


Mu' = = =
By 11

Vu 506.50 46.05 kN
Vu' = = =
By 11

1. Tulangan lentur

Diameter tulangan rencana (D) 19 mm


Mn = Mu' = 30.17 = 37.72 kN.m
ɸ 0.8

Tahanan momen nominal


Mn
Rn =
b x d2
37.72 x 10.6
=
1000 x 160000
= 0.236 N/mm2

Rasio tulangan yang diperlukan


0,85 x f'c 0.85 x 20.83 0.0553
= =
fy 320

2 x Rn 2 x 0.236 0.0266
= =
0,85 x f'c 0.85 x 20.83
√(█(
ρ = 0,85 x f'c x ( 1 - @ 1 -)) 2 x Rn )
fy 0,85 x f'c
= 0.0553 x 0.0134
= 0.0007

Tahanan momen maksimum

f'c 600
ρb = β1 x 0,85 x x
fy 600 + fy
20.83 600
= 0,85 x 0,85 x x
320 600 + 320
= 0.0307

ρmax = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.0307
= 0.023

Rmax = ρmax x fy x ( 1- 0,5 x ρmax x fy )


0,85 x f'c
= 0.023 x 320 x ( 1- 0,5 x 0.023 x 320 )
0.85 x 20.83
= 5.831 N/mm2

Dimana Rmax > Rn yaitu 5.831 N/mm2 > 0.236 N/mm2 AMAN

Rasio tulangan minimum


ρmin = 1.4 = 1.4 = 0.0044
fy 320

Karena ρmin > ρ yaitu 0.0044 > 0.0007 Maka digunakan ρmin 0.0044

Luas tulangan yang diperlukan (As) = ρ x b x d


= 0.0044 x 1000 x 400
= 1750 mm2

Jarak maksimal (terjauh) antar tulangan per meter lebar


1
x π x D2 x b
s = 4
As
1
x 3.14 x 361 x 1000
s = 4
1750
= 161.93 mm ≈ 150 mm

Maka luas tulangan terpasang adalah


1
x π x D2 x b
As = 4
s
1
x 3.14 x 361 x 1000
= 4
150
= 1889.23 mm2

Dimana As > As perlu yaitu 1889.233 mm2 > 1750 mm2 AMAN
Digunakan tulangan lentur D19-150

2. Tulangan bagi

As' = 50% x As = 50% x 1750 = 875 mm2

Menggunakan tulangan bagi dengan diameter ( D ) 16 mm


Maka jarak antar tulangan bagi adalah
1
x π x D2 x b
s =
x π x D2 x b
s = 4
As'
1
x 3.14 x 256 x 1000
s = 4
875
= 229.67 mm ≈ 200 mm
Digunakan tulangan bagi D16-200

3. Tulangan geser

Gaya geser ultimit ( Vu' ) = 46.05 kN

Gaya geser ultimit


Vc = 1 x √(f′c) x b x d
6
√( )
= 1 x 20.83 x 1000 x 400
6
= 304266 N = 304.27 kN

Kekuatan geser terfaktor


Vc x ɸ = 304.27 x 0.65 = 197.8 kN

Dimana (Vc x ɸ) > Vu' yaitu 197.8 kN > 46.05 kN


(tidak perlu menggunakan tulangan geser)

D. Penulangan Back Wall Atas

Mutu baja tulangan (fy) = 320 MPa


Mutu beton (f'c) = 20.83 MPa
Lebar abutment (By) = 11 m
Tebal abutment (h = b7 ) = 250 mm
Tebal selimut beton (d') = 50 mm
Tebal efektif (d) = h - d' = 200 mm
Lebar back wall yang ditinjau (b) = 1000 mm
Momen ultimit (Mu) = 126.34 kN
Gaya geser ultimit (Vu) = 371.35 kN.m

Mu 126.34 11.49 kN.m


Mu' = = =
By 11

Vu 371.35 33.76 kN
Vu' = = =
By 11

1. Tulangan lentur

Diameter tulangan rencana (D) 16 mm


Mn = Mu' = 11.49 = 14.36 kN.m
ɸ 0.8

Tahanan momen nominal


Mn
Rn =
b x d2
14.36 x 10.6
=
1000 x 40000
= 0.359 N/mm2

Rasio tulangan yang diperlukan

0,85 x f'c 0.85 x 20.83 0.0553


= =
fy 320

2 x Rn 2 x 0.359 0.0405
= =
0,85 x f'c 0.85 x 20.83
√(█(
ρ = 0,85 x f'c x ( 1 - @ 1 -)) 2 x Rn )
fy 0,85 x f'c
= 0.0553 x 0.0205
= 0.0011

Tahanan momen maksimum

f'c 600
ρb = β1 x 0,85 x x
ρb = β1 x 0,85 x x
fy 600 + fy
20.83 600
= 0,85 x 0,85 x x
320 600 + 320
= 0.0307

ρmax = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.0307
= 0.023

Rmax = ρmax x fy x ( 1- 0,5 x ρmax x fy )


0,85 x f'c
= 0.023 x 320 x ( 1- 0,5 x 0.023 x 320 )
0.85 x 20.83
= 5.831 N/mm2

Dimana Rmax > Rn yaitu 5.831 N/mm2 > 0.359 N/mm2 AMAN

Rasio tulangan minimum


ρmin = 1.4 = 1.4 = 0.0044
fy 320

Karena ρmin > ρ yaitu 0.0044 > 0.0011 Maka digunakan ρmin 0.0044

Luas tulangan yang diperlukan (As) = ρ x b x d


= 0.0044 x 1000 x 200
= 875 mm2

Jarak maksimal (terjauh) antar tulangan per meter lebar


1
x π x D2 x b
s = 4
As
1
x 3.14 x 256 x 1000
s = 4
875
= 229.67 mm ≈ 200 mm

Maka luas tulangan terpasang adalah


1
x π x D2 x b
As = 4
s
1
x 3.14 x 256 x 1000
= 4
200
= 1004.80 mm2

Dimana As > As perlu yaitu 1004.80 mm2 > 875 mm2 AMAN
Digunakan tulangan lentur D16-200

2. Tulangan bagi

As' = 50% x As = 50% x 875 = 437.5 mm2

Menggunakan tulangan bagi dengan diameter ( D ) 16 mm


Maka jarak antar tulangan bagi adalah
1
x π x D2 x b
s = 4
As'
1
x 3.14 x 256 x 1000
s = 4
438
= 459.34 mm ≈ 450 mm
Digunakan tulangan bagi D16- 450

3. Tulangan geser

Gaya geser ultimit ( Vu' ) = 33.76 kN

Gaya geser ultimit


Vc = 1 x √(f′c) x b x d
6
√( )
√( )
= 1 x 20.83 x 1000 x 200
6
= 152133 N = 152.13 kN

Kekuatan geser terfaktor


Vc x ɸ = 152.13 x 0.65 = 98.9 kN

Dimana (Vc x ɸ) > Vu' yaitu 98.9 kN > 33.76 kN


(tidak perlu menggunakan tulangan geser)

E. Penulangan Corbel

Mutu baja tulangan (fy) = 320 MPa


Mutu beton (f'c) = 20.83 MPa
Lebar abutment (By) = 11 m
Tebal abutment (h = h7+h8 ) = 900 mm
Tebal selimut beton (d') = 100 mm
Tebal efektif (d) = h - d' = 800 mm
Lebar back wall yang ditinjau (b) = 1000 mm
Momen ultimit (Mu) = 876.22 kN
Gaya geser ultimit (Vu) = 4381.11 kN.m

Mu 876.22 79.66 kN.m


Mu' = = =
By 11

Vu 4381.11 398.28 kN
Vu' = = =
By 11

1. Tulangan lentur

Diameter tulangan rencana (D) 22 mm


Mn = Mu' = 79.66 = 99.57 kN.m
ɸ 0.8

Tahanan momen nominal


Mn
Rn =
b x d2
99.57 x 10.6
=
1000 x 640000
= 0.156 N/mm2

Rasio tulangan yang diperlukan

0,85 x f'c 0.85 x 20.83 0.0553


= =
fy 320

2 x Rn 2 x 0.156 0.0176
= =
0,85 x f'c 0.85 x 20.83
√(█(
ρ = 0,85 x f'c x ( 1 - @ 1 -)) 2 x Rn )
fy 0,85 x f'c
= 0.0553 x 0.0088
= 0.0005

Tahanan momen maksimum

f'c 600
ρb = β1 x 0,85 x x
fy 600 + fy
20.83 600
= 0,85 x 0,85 x x
320 600 + 320
= 0.0307

ρmax = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.0307
= 0.023

Rmax = ρmax x fy x ( 1- 0,5 x ρmax x fy )


0,85 x f'c
= 0.023 x 320 x ( 1- 0,5 x 0.023 x 320 )
0.85 x 20.83
= 5.831 N/mm2

Dimana Rmax > Rn yaitu 5.831 N/mm2 > 0.156 N/mm2 AMAN

Rasio tulangan minimum


ρmin = 1.4 = 1.4 = 0.0044
fy 320

Karena ρmin > ρ yaitu 0.0044 > 0.0005 Maka digunakan ρmin 0.0044

Luas tulangan yang diperlukan (As) = ρ x b x d


= 0.0044 x 1000 x 800
= 3500 mm2

Jarak maksimal (terjauh) antar tulangan per meter lebar


1
x π x D2 x b
s = 4
As
1
x 3.14 x 484 x 1000
s = 4
3500
= 108.55 mm ≈ 100 mm

Maka luas tulangan terpasang adalah


1
x π x D2 x b
As = 4
s
1
x 3.14 x 484 x 1000
= 4
100
= 3799.40 mm2

Dimana As > As perlu yaitu 3799.40 mm2 > 3500 mm2 AMAN
Digunakan tulangan lentur D22-100

2. Tulangan bagi

As' = 50% x As = 50% x 3500 = 1750 mm2

Menggunakan tulangan bagi dengan diameter ( D ) 19 mm


Maka jarak antar tulangan bagi adalah
1
x π x D2 x b
s = 4
As'
1
x 3.14 x 361 x 1000
s = 4
1750
= 161.93 mm ≈ 150 mm
Digunakan tulangan bagi D19-150

3. Tulangan geser

Gaya geser ultimit ( Vu' ) = 398.28 kN

Gaya geser ultimit


Vc = 1 x √(f′c) x b x d
6
√(
= 1 x 20.83) x 1000 x 800
6
= 608532 N = 608.53 kN

Kekuatan geser terfaktor


Vc x ɸ = 608.53 x 0.65 = 395.5 kN

Dimana (Vc x ɸ) > Vu' yaitu 395.5 kN < 398.28 kN


(perlu menggunakan tulangan geser)

Menggunakan tulangan diameter (D) 16 mm


Vu' 398.28 612.7 kN = 612743 N
Gaya geser rencana ultimit (Vu) = = =
ɸ 0.65

Menggunakan jarak tulangan arah Y (sy) = 200 mm

1 x π x D2 x b
Luas tulangan geser (Av) =
4 sy
1 x 3.14 x 256 x 1000
=
4 200
= 1004.8 mm2

Jarak tulangan geser yang diperlukan arah X (sx)


Sx = Av x fy x d
Vu
= 1004.8 x 320 x 800
612743.2
= 419.80 mm ≈ 100 mm

F. Penulangan Wing Wall

a. Tinjauan arah vertikal (x)


Mutu baja tulangan (fy) = 320 MPa
Mutu beton (f'c) = 20.83 MPa
Tebal ( h ) = 500 mm
Lebar ( Hx ) = 3550 mm
Lebar abutment (By) = 11 m
Momen ultimit (Mu) = 1690.20 kN
Gaya geser ultimit (Vu) = 563.64 kN.m
Faktor reduksi tulangan geser (ɸ) = 0.65
Faktor reduksi tulangan lentur (ɸ) = 0.8
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton (d') = 50 mm
Tebal efektif ( d = h - d' ) = 450 mm
Lebar pile cap yang ditinjau (b) = 1000 mm

Mu 1690.20 153.65 kN.m


Mu' = = =
By 11

Vu 563.64 51.24 kN
Vu' = = =
By 11

1. Tulangan lentur

Diameter tulangan rencana (D) 19 mm


Mn = Mu' = 153.65 = 192.07 kN.m
ɸ 0.8

Mn
Rn =
b x d2
192.07 x 10.6
=
1000 x 202500
= 0.948 N/mm2

Rasio tulangan yang diperlukan

0,85 x f'c 0.85 x 20.83 0.055


= =
fy 320

2 x Rn 2 x 0.948 0.11
= =
0,85 x f'c 0.85 x 20.83
√(█(
ρ = 0,85 x f'c x ( 1 - @ 1 -)) 2 x Rn )
fy 0,85 x f'c
= 0.055 x 0.0551
= 0.0030

Tahanan momen maksimum

f'c 600
ρb = β1 x 0,85 x x
fy 600 + fy
20.83 600
= 0,85 x 0,85 x x
320 600 + 320
= 0.0307

ρmax = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.0307
= 0.023

Rmax = ρmax x fy x ( 1- 0,5 x ρmax x fy )


0,85 x f'c
= 0.023 x 320 x ( 1- 0,5 x 0.023 x 320 )
0.85 x 20.83
= 5.831 N/mm2

Dimana Rmax > Rn yaitu 5.831 N/mm2 > 0.948 N/mm2 AMAN

Rasio tulangan minimum


ρmin = 1.4 = 1.4 = 0.0044
fy 320

Karena ρmin > ρ yaitu 0.0044 > 0.0030 Maka digunakan ρmin 0.0044

Luas tulangan yang diperlukan (As) = ρ x b x d


= 0.0044 x 1000 x 450
= 1969 mm2

Jarak maksimal (terjauh) antar tulangan per meter lebar


1
x π x D2 x b
s = 4
As
1
x 3.14 x 361 x 1000
s = 4
1969
= 143.94 mm ≈ 100 mm

Maka luas tulangan terpasang adalah


1
x π x D2 x b
As = 4
s
1
x 3.14 x 361 x 1000
= 4
100
= 2833.85 mm2

Dimana As > As perlu yaitu 2833.85 mm2 > 1969 mm2 AMAN
Digunakan tulangan lentur D19-100

2. Tulangan bagi

As' = 50% x As = 50% x 1969 = 984.375 mm2

Menggunakan tulangan bagi dengan diameter ( D ) 16 mm


Maka jarak antar tulangan bagi adalah
1
x π x D2 x b
s = 4
As'
1
x 3.14 x 256 x 1000
s = 4
984
= 204.15 mm ≈ 200 mm
Digunakan tulangan bagi D16-200

3. Tulangan geser

Gaya geser ultimit ( Vu' ) = 51.24 kN

Gaya geser ultimit


Vc = 1 x √(f′c) x b x d
6
√(
= 1 x 20.83) x 1000 x 450
6
= 342299 N = 342.30 kN
Kekuatan geser terfaktor
Vc x ɸ = 342.30 x 0.65 = 222.5 kN

Dimana (Vc x ɸ) > Vu' yaitu 222.5 kN < 51.24 kN


(perlu menggunakan tulangan geser)

Menggunakan tulangan diameter (D) 16 mm

Vu' 51.24 78.8 kN = 78830 N


Gaya geser rencana ultimit (Vu) = = =
ɸ 0.65

Menggunakan jarak tulangan arah Y (sy) = 200 mm

1 x π x D2 x b
Luas tulangan geser (Av) =
4 sy
1 x 3.14 x 256 x 1000
=
4 200
= 1004.8 mm2

Jarak tulangan geser yang diperlukan arah X (sx)


Sx = Av x fy x d
Vu
= 1004.8 x 320 x 450
78830.3
= 1835.48 mm ≈ 50 mm

b. Tinjauan arah horizontal (y)


Mutu baja tulangan (fy) = 320 MPa
Mutu beton (f'c) = 20.83 MPa
Tebal ( h ) = 500 mm
Lebar ( Hy ) = 5960 mm
Lebar abutment (By) = 11 m
Momen ultimit (Mu) = 944.31 kN
Gaya geser ultimit (Vu) = 563.64 kN.m
Faktor reduksi tulangan geser (ɸ) = 0.65
Faktor reduksi tulangan lentur (ɸ) = 0.8
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton (d') = 50 mm
Tebal efektif ( d = h - d' ) = 450 mm
Lebar pile cap yang ditinjau (b) = 1000 mm

Mu 944.31 85.85 kN.m


Mu' = = =
By 11

Vu 563.64 51.24 kN
Vu' = = =
By 11

1. Tulangan lentur

Diameter tulangan rencana (D) 19 mm


Mn = Mu' = 85.85 = 107.31 kN.m
ɸ 0.8

Mn
Rn =
b x d2
107.31 x 10.6
=
1000 x 202500
= 0.530 N/mm2

Rasio tulangan yang diperlukan

0,85 x f'c 0.85 x 20.83 0.055


= =
fy 320

2 x Rn 2 x 0.530 0.06
= =
0,85 x f'c 0.85 x 20.83
√(█(
ρ = 0,85 x f'c x ( 1 - @ 1 -)) 2 x Rn )
fy 0,85 x f'c
= 0.055 x 0.0304
= 0.0017

Tahanan momen maksimum

f'c 600
ρb = β1 x 0,85 x x
fy 600 + fy
20.83 600
= 0,85 x 0,85 x x
320 600 + 320
= 0.0307

ρmax = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.0307
= 0.023

Rmax = ρmax x fy x ( 1- 0,5 x ρmax x fy )


0,85 x f'c
= 0.023 x 320 x ( 1- 0,5 x 0.023 x 320 )
0.85 x 20.83
= 5.831 N/mm2

Dimana Rmax > Rn yaitu 5.831 N/mm2 > 0.530 N/mm2 AMAN

Rasio tulangan minimum


ρmin = 1.4 = 1.4 = 0.0044
fy 320

Karena ρmin > ρ yaitu 0.0044 > 0.0017 Maka digunakan ρmin 0.0044

Luas tulangan yang diperlukan (As) = ρ x b x d


= 0.0044 x 1000 x 450
= 1969 mm2

Jarak maksimal (terjauh) antar tulangan per meter lebar


1
x π x D2 x b
s = 4
As
1
x 3.14 x 361 x 1000
s = 4
1969
= 143.94 mm ≈ 100 mm

Maka luas tulangan terpasang adalah


1
x π x D2 x b
As = 4
s
1
x 3.14 x 361 x 1000
= 4
100
= 2833.85 mm2

Dimana As > As perlu yaitu 2833.85 mm2 > 1969 mm2 AMAN
Digunakan tulangan lentur D19-100

2. Tulangan bagi

As' = 50% x As = 50% x 1969 = 984.375 mm2

Menggunakan tulangan bagi dengan diameter ( D ) 16 mm


Maka jarak antar tulangan bagi adalah
1
x π x D2 x b
s = 4
As'
1
x 3.14 x 256 x 1000
s = 4
984
= 204.15 mm ≈ 200 mm
Digunakan tulangan bagi D16-200

3. Tulangan geser

Gaya geser ultimit ( Vu' ) = 51.24 kN

Gaya geser ultimit


Vc = 1 x √(f′c) x b x d
6
= 1 x √( 20.83) x 1000 x 450
6
= 342299 N = 342.30 kN

Kekuatan geser terfaktor


Vc x ɸ = 342.30 x 0.65 = 222.5 kN

Dimana (Vc x ɸ) > Vu' yaitu 222.5 kN > 51.24 kN


(tidak perlu menggunakan tulangan geser)

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan mutu beton (f'c) 20.83 MPa dan mutu baja (fy) 320 MPa. Untuk
diameter (D) dan jarak tulangan pada bagian-bagian abutment antara lain :

Tabel 4.149 Diameter dan Jarak Tulangan pada Tiap Bagian Abutment.
Tul. Lentur Tul. Bagi Tul. Geser
Bagian Abutment D s D s D s
(mm)
A. Penulangan Pile Cap 24 100 19 100 16 100
B. Penulangan Breast Wall 22 100 19 150 16 250
C. Penulangan Back Wall Bawah 19 150 16 200 - -
D. Penulangan Back Wall Atas 16 200 16 450 - -
E. Penulangan Corbel 22 100 19 150 16 100
F. Penulangan Wing Wall
a. Tinjauan arah vertikal (x) 19 100 16 200 16 50
b. Tinjauan arah horizontal (y) 19 100 16 200 - -
Gambar 4.72 Penulangan Abutment.

4.4 Perencanaan Pondasi Tiang Pancang

Berdasarkan data sondir (CPT), didapatkan tanah keras pada kedalaman 17 m dari permukaan tanah dasar. Maka direncana
kan menggunakan pondasi tiang pancang (pondasi dalam).

Data-data tiang pancang :


Diameter tiang pancang baja (D) = 0.45 m
Tebal tiang pancang = 12 mm
Kedalaman tiang pancang = 17 m
Diameter dalam tiang pancang (D) = 0.426 m
1
Luas penampang tiang pancang (A) = x π x D2
4
= 0.159 m2
Luas selimut tiang pancang (As) = π. D . L = 22.74 m2
Keliling tiang pancang (K) = π .D = 1.413 m
Berat tiang pancang per meter = 129.61 kg/m

1. Pada Arah Ampenan


Jumlah hambatan lekat (JHL) = 282 ton/m2
Penetrasi konus (qc) = 111.5 ton/m2
F faktor keamanan point bearing (FKI) = 3
F faktor keamanan point bearing (FK2) = 5

a. Perhitungan daya dukung tiang pancang


qc x A JHL x K
Qu ijin = +
FK1 FK2
111.5 x 0.1590 282 x 1.413
= +
3 5
= 85.60 ton

b. Perhitungan jumlah tiang pancang (n)


Berat vertikal (PMS) yaitu jumlah berat sendiri bangunan atas ditambah berat bangunan bawah dalah sebesar 8982 kN.

PMS = 8982 kN = 898.15 ton

n = PMS = 898.15 = 10.49 tiang


Qu 85.60
Dipakai ( n ) 10 tiang
c. Perhitungan efisiensi kelompok tiang
Jumlah baris (m) = 4 buah
Jumlah tiang dalam 1 baris (n') = 6 buah
Jarak antar tiang pancang (sx) = 2 m
Jarak antar tiang pancang (sy) = 1.67 m
Diameter tiang pancang (D) = 0.45 m
θ = Arc tan D = Arc tan 0.45 = 0.221
sx 2

E = 1 - θ ( ( n' - 1) . m + (m - 1 ) . n' )
90 . m . n'
= 1 - 0.221 ( 20 + 18 )
2160
= 0.996

d. Perhitungan kapasitas kelompok tiang


Qg = n x E x Qu
= 10.49 x 0.996 x 85.60
= 894.66

Qg > PMS 894.66 ton > 898.15 ton TDK AMAN

Karena tidak aman maka digunakan :

Jumlah tiang (n) = 28 buah


Jumlah baris (m) = 4 buah
Jumlah tiang dalam 1 baris (n') = 7 buah
Jarak antar tiang pancang (sx) = 1.67 m
Jarak antar tiang pancang (sy) = 1.67 m
Diameter tiang pancang (D) = 0.45 m

θ = Arc tan d = Arc tan 0.45 = 0.263


s 1.67

E = 1 - θ ( ( n' - 1) . m + (m - 1 ) . n' )
90 . m . n'
= 1 - 0.263 ( 24 + 21 )
2520
= 0.995

Perhitungan kapasitas kelompok tiang


Qg = n x E x Qu
= 28.00 x 0.995 x 85.60
= 2385.57

Qg > PMS 2385.57 ton > 898.15 ton AMAN

2. Pada Arah Senggigi


Penetrasi konus (qc) = 71.18 ton/m2
Jumlah hambatan lekat (JHL) = 242 ton/m2
F faktor keamanan point bearing (FKI) = 3
F faktor keamanan point bearing (FK2) = 5

a. Perhitungan daya dukung tiang pancang


qc x A Jhl x K
Qu = +
FK1 FK2
71.18 0.159 242 x 1.413
Qu = +
3 5
= 72.16 ton

b. Perhitungan jumlah tiang pancang (n)


Berat vertikal (PMS) yaitu jumlah berat sendiri bangunan atas ditambah berat bangunan bawah dalah sebesar 8982 kN.

PMS = 8982 kN = 898.15 ton

n = PMS = 898.15 = 12.45 tiang


Qu 72.16
Dipakai ( n ) 28 tiang

c. Perhitungan efisiensi kelompok tiang


Jumlah baris (m) = 4 buah
Jumlah tiang dalam 1 baris (n') = 7 buah
Jarak antar tiang pancang (sx) = 1.67 m
Jarak antar tiang pancang (sy) = 1.67 m
Diameter tiang pancang (D) = 0.45 m
θ = Arc tan D = Arc tan 0.45 = 0.263
sx 1.67

E = 1 - θ ( ( n' - 1) . m + (m - 1 ) . n' )
90 . m . n'
= 1 - 0.263 ( 24 + 21 )
2520
= 0.995

d. Perhitungan kapasitas kelompok tiang


Qg = n x E x Qu
= 28 x 0.995 x 72.16
= 2011.01 ton

Qg > PMS 2011.01 ton > 898.15 ton AMAN

Gambar 4.73 Titik Tiang Pancang Arah Ampenan dan Arah Senggigi.

4.5 Perencanaan Pilar Jembatan

a. Data Tanah Asli (pada dasar pile cap)


Berat volume (γs) = 16.9 kN/m3
Kohesi ( C ) = 30 o
Sudut Gesek (ɸ) = 15 kPa

b. Data Tanah Timbunan (diasumsikan)


Berat volume (γs) = 17.2 kN/m3
Kohesi ( C ) = 35 o
Sudut Gesek (ɸ) = 0 kPa
Gambar 4.74 Dimensi Pilar.

h1 = 0.8 m b1 = 2.55 m
h2 = 0.3 m b2 = 0.7 m
h3 = 5.14 m b3 = 2.55 m
h4 = 0.5 m b4 = 0.4 m
h5 = 0.4 m b5 = 0.98 m
h6 = 0.5 m b6 = 0.3 m
h7 = 1.7125 m b7 = 0.98 m
h8 = 0.25 m b8 = 0.4 m

4.5.1 Pembebanan Pilar

A. Berat Sendiri Struktur Atas

Total berat sendiri struktur atas = 3318.7 kN

B. Berat Sendiri Struktur Bawah

Tabel 4.150 Perhitungan Berat Sendiri Abutment.


Berat
b h A L Lengan Momen
No A.L.γc
(m) (m) (m )
2
(m) (m) (kN) (kN.m)
HEADSTOCK
1 0.3 1.7125 0.51 9.50 8.50 82.5 700.8
2 0.98 0.25 0.25 9.50 7.77 39.3 305.4
3 2.26 0.5 1.13 9.50 7.93 181.4 1438.7
4 0.9 0.4 0.36 9.50 8.94 57.8 516.7
5 0.5 1.38 0.35 9.50 8.57 55.4 474.9
6 0.9 0.4 0.36 9.50 6.94 57.8 401.1
7 0.5 1.38 0.35 9.50 6.57 55.4 364.1
8 0.7 6.34 4.44 9.50 5.12 712.5 3648.1
9 0.3 2.55 0.38 9.50 0.9 61.4 55.3
10 0.3 0.3 0.09 9.50 0.95 14.4 13.7
11 0.3 2.55 0.38 9.50 0.9 61.4 55.3
12 5.8 0.8 4.64 9.50 0.4 745.0 298.0
Σ 13.23 2124.4 8272.0
PIER WALL
13 6.54 0.7 4.58 5.14 2.57 588.3 1511.9
14 0.7 (π/4).h2=0,385 5.14 2.57 49.4 652.9
Σ 4.58 637.7 2164.8
PILE CAP
15 2.55 0.3 0.77 8.60 0.9 164.5 1273.0
16 0.7 0.3 0.21 8.60 0.95 45.2 368.9
17 5.8 0.8 4.64 11 0.4 1276.0 5614.4
Σ 5.62 1485.6 7256.3

a. Headstock
Letak titk berat terhadap alas (yh) = Mh = 8272.03 = 3.894 m
Wh 2124.36

Letak titik berat terhadap dasar pondasi (Zh) = yh+h3+(h1+h2) = 10.13 m

b. Pier Wall
Letak titik berat terhadap alas (yc) = Mc = 2164.79 = 3.395 m
Wc 637.70

Letak titik berat terhadap dasar pondasi (Zc) = yc+(h1+h2) = 4.49 m

Luas penampang pier wall (A) = bxh + π x h2


4
= 4.578 + 0.79 x 0.49
= 4.963 m2

Lebar ekivalen pier wall (Be) = A = 4.96 = 7.0895 m


h 0.70

c. Pile Cap
Letak titik berat terhadap alas (yp) = Mp = 7256.31 = 4.884 m
Wp 1485.63

Letak titik berat terhadap dasar pondasi (Zp) = h1+h2+h3+h4 = 6.74 m

Total berat sendiri struktur bawa (PMS) = Wh + Wc + Wp = 4247.7 kN


Beban akibat berat sendiri (MS)
Berat sendiri pada pondasi (PMS) = 3318.7 + 4247.68 = 7566.40 kN
Berat sendiri pada pier wall (PMS) = 7566.4 - 1485.63 = 6080.78 kN

C. Beban Mati Tambahan (MA)

Beban pada abutment akibat beban mati tambahan struktur atas (P MA) = 332.00 kN

D. Beban Lajur "D" (TD)

Total beban lajur "D" (PTD) = 866.64 kN

E. Beban Pedestrian (TP)

Beban abutmen akibat pejalan kaki ( TTP ) = 140 kN

F. Beban Akibat Gaya Rem (TB)

TTB = 56.25 kN

Lengan terhadap pondasi (YTB) = (h1+h2)+(h3)+(h4+h5+h6+h7)+b2


= 1.1 + 5.14 + 3.1125 + 0.3
= 9.65 m

Momen pada pondasi akibat gaya rem (MTB) = TTB x YTB


= 56.25 x 9.65
= 542.95 kN.m

Lengan terhadap pier wall (Y'TB) = (h1+h2)+(h4+h5+h6+h7)+b2


= 1.1 + 3.1125 + 0.3
= 4.51 m

Momen pada pier wall akibat gaya rem (M'TB) = TTB x Y'TB
= 56.25 x 4.51
= 253.83 kN.m

G. Beban Angin
1. Beban angin arah Y (melintang jembatan)
Cw = 1.25 m/dt
Vw = 35 m/dt
L = 35 m/dt
ha = 0.7 m
Ab1 = L x ha = 35 x 0.7 = 24.5 m2

Beban angin pada struktur atas (TEW1) = 0.0006 x Cw x Vw2 x Ab1


= 0.0006 x 1.25 x 1225 x 24.5
= 22.509 kN

Lengan terhadap pondasi (YEW1)= 11.35 m


Momen pada pondasi akibat angin atas
MEW1 = TEW1 x YEW1 = 22.509 x 11.35
= 255.481406 kN.m

Lengan terhadap dasar pier wall (Y'EW) = h3 + (h4+h5+h6+h7) + ha


2
= 5.14 + 3.1125 + 0.7
2
= 8.6025 m

Momen pada pier wall akibat angin atas (M'EW1) = TEW1 x Y'EW1
= 22.509 x 8.6025
= 193.64 kN.m

Tinggi bidang samping struktur bawah = h3 + (h4+h5+h6+h7) = 8.2525 m

Ab2 = ( h3 + (h4+h5+h6+h7) ) x b2 = 8.2525 x 0.7 = 5.78 m2


Beban angin pada struktur bawah (TEW2) = 0.0006 x Cw x Vw2 x Ab2
= 0.0006 x 1.25 x 1225 x 5.78
= 5.307 kN

Lengan terhadap pondasi (YEW2) = (h1+h2) + h3 + (h4+h5+h6+h7) = 1.1 + 8.2525


2 2
= 5.22625 m

Momen pada pondasi akibat angin bawah (MEW2) = TEW2 x YEW2


= 5.307 x 5.22625
= 27.74 kN.m

Lengan terhadap dasar pier wall (Y'EW2) = h3 + (h4+h5+h6+h7) = 8.2525 = 4.126 m


2 2

Momen pada pier wall akibat angin bawah (M'EW2) = TEW2 x Y'EW2
= 5.307 x 4.126
= 21.90 kN.m

Total gaya akibat angin struktur (TEWS) = TEW1 + TEW2


= 22.509 + 5.307
= 27.82 kN

Total momen pada pondasi akibat beban angin ( MEWS ) = MEW1 + MEW2
= 255.481 + 27.738
= 283.22 kN

Total momen pada pier wall akibat beban angin (M'EWS) = M'EW1 + M'EW2
= 193.637 + 21.900
= 215.54 kN

Angin yang meniup kendaraan


Gaya angin tambahan arah horizontal akibat beban angin yang meniup kendaraan di atas lantai jembatan dapat dihitung dengan :

TEWL = 0,0012 x Cw x Vw2 x (L/2 ) = 0.0012 x 1.25 x 1225 x 17.5


= 32.16 kN

Lengan terhadap pondasi (YEWL) = 10.3 m


Momen pada pondasi (MEWL) = TEWL x YEWL
= 32.16 x 10.3
= 331.21 kN.m

Lengan terhadap dasar pier wall (Y'EWL ) = YEWL - (h1+h2)


= 10.3 - 1.1
= 9.2 m

Momen pada breast wall (M'EWL) = TEWL x Y'EWL


= 32.16 x 9.2
= 295.8375 kN.m

Transfer beban angin ke lantai jembatan


Beban angin (PEW) = 26.28 kN

2. Beban angin arah X (memanjang jembatan)

Ukuran bidang pier yang ditiup anginn


Tinggi = h3 + (h4+h5+h6+h7) = 8.2525 m
Lebar = 8.6 m

Luas bidang pier yang ditiup angin (Ab) = Lebar x Tinggi


= 8.6 x 8.2525
= 70.97 m2

Beban angin pada struktur atas (TEWS) = 0.0006 x Cw x Vw2 x Ab


= 0.0006 x 1.25 x 1225 x 70.97
= 65.205 kN

Lengan terhadap pondasi (YEWS) = h1 + h2 + h3 + (h4+h5+h6+h7)


2
= 1.1 + 8.2525
2
= 5.226 m

Momen pada pondasi akibat beban angin (MEWS) = TEWS x YEWS


= 65.205 x 5.226
= 340.78 kN.m

Lengan terhadap dasar pier wal (Y'EWS) = 8.2525 m


Momen pada pier walli akibat beban angin (M'EWS) = T'EWS x Y'EWS
= 65.205 x 8.253
= 538.10 kN.m

h. Aliran air, benda hanyutan dan tumbukan

1. Aliran air
^Gaya seret arah Y (melintang jembatan)
Koefisien seret (CD) = 0.7
Kecepatan aliran air rerata saat banjir dengan periode ulang tertentu (Va) = 3 m/dt
Sudut arah aliran terhadap pier (θ) = 10 o
Kedalaman air banjir (Hb) = 3.522 m
Lebar pier tegak lurus aliran (h) = 0.7 m
Luas proyeksi pier tegak lurus arah aliran dengan tinggi sama dengan kedalaman air banjir (AD) = Hb x h
cos θ
= 3.522 x 0.7
0.985
= 2.503 m2

Gaya seret pada pier akibat aliran air (TEF) = 0.5 x CD x Va2 x AD
= 0.5 x 0.7 x 27 x 2.503
= 23.66 kN

Lengan terhadap pondasi (YEF) = Hb + (h1+h2) = 3.522 + 1.1


2 2
= 2.861 m

Momen pada pondasi akibat aliran air (MEF) = TEF x YEF


= 23.66 x 2.861
= 67.68 kN.m

Lengan terhadap pondasi (Y'EF) = Hb = 1.761 m


2

Lengan terhadap pier wall akibat aliran air (M'EF) = TEF x Y'EF
= 23.66 x 1.761
= 41.66 kN.m

^Gaya seret arah X (memanjang jembatan)


Karena pier membentuk sudut 0' terhadap arah aliran mka harus memperhitungkan gaya angkat yang arahnya tegak lurus terhadap gaya
seret menggunakan rumus :
Koefisien angkat (CL ) = 0.9
Lebar pier sejajar dengan aliran sungai (B+ b2) = 8.6 m
Luas proyeksi pilar sejajar arah aliran denga tinggi sama dengan kedalaman air banjir (AL) = Hb x (B+b2)
cos θ
3.522 x 8.6
=
0.985
= 30.76 m2

TEF = 0,5 x CL x Va2 x AL = 0.5 x 0.9 x 27 x 30.76


= 373.69 kN

Lengan terhadap pondasi ( YEF)


= Hb + (h1+h2) = 1.761 + 1.1
2 = 2.861 m

Momen pada pondasi akibat aliran air (MEF) = TEF x YEF


= 373.69 x 2.861
= 1069.13 kN.m

Lengan terhadap pier walli ( Y'EF) = Hb = 1.761 m


2
Momen pada pier wall akibat aliran air (M'EF) = TEF x Y'EF
= 373.69 x 1.761
= 658.07 kN.m

2. Benda hanyutan dan tumbukan kayu


^Benda hanyutan
CD = 1.04
Kedalaman banda hanyutan (di bawah muka air banjir) (Dh) = 1.2 m2
Lebar benda hanyutan (Bh) = 17.5 m
Bh x Dh
Luas proyeksi benda hanyutan tegak lurus arah aliran (A'D) =
cos θ
17.5 x 1.2 21.32 m2
= =
0.985
Gaya akibat benda hanyutan (TEF) = 0.5 x CD x Va2 x A'D
= 0.50 x 1.04 x 27 x 21.32
= 299.39 kN

^Tumbukan dengan batang kayu


Massa batang kayu (M) = 2 ton
Lendutan elastis ekivalen (d) = 0.075 m
Kecepatan aliran permukaan pada saat banjir (Vs) = 1,4 x Va = 4.2 m/dt

Gaya akibat tumbukan dengan batang kayu (TEF) = M x Vs2


d
= 2 x 17.64
0.075
= 470.4 kN

Untuk menganalisis kekuatan pier digunakan gaya yang terbesar di antara gaya akibat beban hanyutan dan gaya akibat tumbukan dengan
batang kayu sehingga :

Lengan terhadap pondasi (YEF) = Hb - Dh + (h1+h2)


2
= 3.522 - 1.2 + 1.1
2
= 4.022 m

Momen pada pondasi akibat aliran air (MEF) = TEF x YEF


= 470.4 x 4.022
= 1891.95 kN.m

Lengan terhadap pier wall (Y'EF) = Hb - Dh


2
= 3.522 - 1.2
2
= 2.922 m

i. Beban Gempa

1. Beban gempa arah memanjang jembatan (arah X)


b2 = 0.7 m
B = 5.8 m

Luas penampang pier wall (A) = B x b2 x π x b22


4
= 5.8 x 0.7 + 0.785 x 0.49
= 4.44 m2

Tebal penampang pier wall ekivalen (Be ) = A = 4.44 = 6.3495 m


b2 0.7

Be = 7.89
Tinggi pier wall (h3) = 5.14 m
1 x 7.89 x 135.80
Ic = (1/12) x Be x h33 =
12
= 89.29 m4

Kuat tekan beton ( f'c ) = 30 MPa


Modulus elastisitas beton ( Ec ) = 4700 . √f'c = 25742.96 Mpa = 25742960.2 kPa
Kp = 3 x Ec x Ic = 3 x 25742960.20 x 89.29
h33 135.80
= 50777989 kN/m

PMS total = 7566.40 kN


PMA = 332.00 kN

Berat total struktur (Wt) = PMS + PMA = 7898.40 kN

Waktu getar alami struktur (T) = 2 x π √(█(


x @ Wt ))
g x Kp
= 6.28 √(█( x 7898.40 @ ))
9.81 x 50777989
= 0.025 detik

Kondisi tanah dasar temasuk lunak di wilayah gempa 4.


Koefisien geser dasar ( C ) = 0.15
I = 1

Untuk struktur jembatan dengan daerah sendi plastis beton bertulang, maka faktor jenis struktur (s) = 1,0 x F
Dimana faktor perangkat ( F ) = 1,25 -dan F diambil ≥ 1
Jumlah sendo plastis yang menahan deformasi arah lateral (n ) = 1

F = 1,25 - ( 0,025 x n ) = 1.25 - 0.025 x 1


= 1.225

S = 1,0 x F = 1.225

Koefisien beban gempa horizontal (Kh) = C x S


= 0.15 x 1.225
= 0.184

Gaya gempa (TEQ) = Kh x I x Wt = 0.184 x Wt

Tabel 4.151 Beban Gempa pada Pier Wall Arah Memanjang.


W TEQ Lengan Z MEQ=TEQ x Z
No Jenis beban mati
(kN) (kN) (m) (kN.m)
1 Berat sendiri struktur atas 3318.7 609.8 Za 11.35 6921.4
2 Beban mati tambahn 332.00 61.0 Za 11.35 692.4
3 Berat sendiri headstock 2124.4 390.4 Zh 7.765 3031.1
4 Berat sendiri pier wall 12945 2378.6 Zc 3.67 8729.6
5 Berat sendiri pile cap 1485.6 273.0 Zp 0.4 109.2
Σ 20205.7 3712.8 19483.7

Lengan terhadap pondasi (YEQ) = MEQ = 19483.7 = 5.25 m


TEQ 3712.8

Lengan terhadap pier wall (Y'EQ) = YEQ - ( h1 + h2 ) = 5.2 - 1.10


= 4.1 m

Momen pada pier wall akibat gempa (MEQ) = TEQ x Y'EQ


= 3712.8 x 4.1
= 15399.6 kN.m

2. Beban gempa arah memanjang jembatan (arah x)

1 x 0.7 x 195.11
Ic = (1/12) x b3 x Be3 =
12
= 11.38 m4

Kuat tekan beton ( f'c ) = 30 MPa


Modulus elastisitas beton ( Ec ) = 4700 . √f'c = 25742.96 Mpa = 25742960.2 kPa

Kp = 3 x Ec x Ic = 3 x 25742960.2 x 11.38
h33 135.80
= 6472784.6 kN/m

√(█( @ ))
Waktu getar alami struktur (T) = 2 x π √(█(
x @ Wt ))
g x Kp
= 6.28 √(█( x 20205.70 @ ))
9.81 x 6472784.6
= 0.112 detik

Koefisien geser dasar ( C = 0,15 )


S = 1.00 x F = 1.225
Kh = C x S = 0.1838

Gaya gempa (TEQ) = Kh x I x Wt = 0.184 x Wt

Tabel 4.152 Beban Gempa pada Pier Wall Arah Memanjang.


W TEQ Lengan Z MEQ=TEQ x Z
No Jenis beban mati
(kN) (kN) (m) (kN.m)
1 Berat sendiri struktur atas 3318.7 609.8 Za 11.35 6921.4
2 Beban mati tambahn 332.0 61.0 Za 11.35 692.4
3 Berat sendiri headstock 2124.4 390.4 Zh 7.765 3031.1
4 Berat sendiri pier wall 12945.0 2378.6 Zc 3.67 8729.6
5 Berat sendiri pile cap 1485.6 273.0 Zp 0.4 109.2
Σ 20205.7 3712.8 19483.7

Lengan terhadap pondasi (YEQ) = MEQ = 19483.7 = 5.25 m


TEQ 3712.8

Lengan terhadap pier wall (Y'EQ) = YEQ - ( h1 + h2 ) = 5.2 - 1.10


= 4.1 m

Momen pada pier wall akibat gempa (MEQ) = TEQ x Y'EQ


= 3712.8 x 4.1
= 15399.6 kN.m

j. Tekanan air lateral akibat gempa

Lebar pier yang ditinjau (Bp) = 8.6 m


Kh = 0.1838
I = 1
Berat volume air (Ww) = 10 kN/m3
Kedalaman air rata-rata (Hr) = 1.5 m
Gaya gempa arah lateral akibat tekanan air pada pier (TEQ) = 0,58 x Kh x I x Ww x Bp x Hr2
= 20.622 kN

^ Tekanan air akibat gempa arah X (memanjang jembatan )


Lengan terhadap pondasi (YEQ) = Hr + (h1+h2)
2
= 1.5 + 1.10
2
= 1.85 m

Momen pada pondasi akibat tekanan air (MEQ) = TEQ x YEQ


= 20.622 x 1.85
= 38.15 kN.m

Lengan terhadap pier wall (Y'EQ) = Hr = 1.85 = 0.925 m


2 2

Momen pada pir wall akibat tekanan air (M'EQ) = TEQ x Y'EQ
= 20.622 x 0.925
= 19.08 kN.m

^ Tekanan air akibat gempa arah Y (melintang jembatan )


Bp = b2 = 0.7 m

Gaya gempa arah lateral akibat tekanan air pada pier (TEQ) = 0,58 x Kh x I x Ww x Bp x Hr2
= 1.679 kN

Lengan terhadap pondasi (YEQ) = Hr + (h1+h2)


2
= 1.85 + 1.10
2
= 2.025 m

Momen pada pondasi akibat tekanan air (MEQ) = TEQ x YEQ


= 1.679 x 2.025
= 3.40 kN.m

Lengan terhadap pier wall (Y'EQ) = Hr = 1.85 = 0.925 m


2 2

Momen pada pir wall akibat tekanan air (M'EQ) = TEQ x Y'EQ
= 1.679 x 0.925
= 1.55 kN.m

k. Rekapitulasi beban pada pilar (pier)

Tabel 4.153 Rekapitulasi Beban pada Pier.


Vertikal Horizontal Momen
No Aksi / Beban Kode P Tx Ty Mx My
(kN) (kN) (kN.m)
AKSI TETAP
1 Berat sendiri MS 7566
2 Beban mati tambahan MA 332.00
BEBAN LALU LINTAS
3 Beban lajur "D" TD 866.64
4 Beban pedestrian TP 140
5 Gaya rem TB 56.25 254
AKSI LINGKUNGAN
6 Aliran air EF 373.69 23.66 658.07 41.661
7 Hanyutan (Tumbukan) EF 470.4 1891.95
8 Beban angin struktur Ews 65.21 22.51 340.78 193.64
9 Beban angin kendaraan Ewl 26.28 32.16 331.21
10 Beban gempa EQ 3712.8 3712.8 19483.7 19483.7
11 Tekanan air gempa EQ 20.622 1.679 38.15 3.40

Kombinasi 1
Tabel 4.154 Pembebanan Kombinasi 1 pada Pier.
Kombinasi 1 Momen
P Tx Ty
No Kode Mx My
Aksi / beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 Berat sendiri MS 7566.40
2 Beban mati tambahan MA 332.00
3 Beban lajur "D" TD 866.64
4 Beban pedestrian TP 140.00
5 Gaya rem TB 56.25 254
6 Aliran air EF 373.69 23.66 658.07 41.66
7 Hanyutan (Tumbukan) EF 470.4 1891.95
Σ 8038.40 1296.58 494.06 911.90 1933.61

Kombinasi 2

Tabel 4.155 Pembebanan Kombinasi 2 pada Pier.


Kombinasi 2 Vertikal Horizontal Momen
No Kode P Tx Ty Mx My
Aksi / beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 Berat sendiri MS 7566.40
2 Beban mati tambahan MA 332.00
3 Beban lajur "D" TD 866.64
4 Beban pedestrian TP 140.00
5 Gaya rem TB 56.25 253.83
6 Aliran air EF 373.69 23.66 658.07 41.66
7 Hanyutan (Tumbukan) EF 470.40 1891.95
Σ 8038.40 1296.58 494.06 911.90 1933.61
Kombinasi 3

Tabel 4.156 Pembebanan Kombinasi 3 pada Pier.


Kombinasi 3 Vertikal Horizontal Momen
No Kode P Tx Ty Mx My
Aksi / beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 Berat sendiri MS 7566.40
2 Beban mati tambahan MA 332.00
6 Aliran air EF 373.69 23.66 658.07 41.66
7 Hanyutan (Tumbukan) EF 470.40 1891.95
8 Beban angin struktur Ews 65.21 22.51 340.78 193.64
Σ 7898.40 438.90 516.57 998.85 2127.25

Kombinasi 4

Tabel 4.157 Pembebanan Kombinasi 4 pada Pier.


Kombinasi 4 Vertikal Horizontal Momen
No Kode P Tx Ty Mx My
Aksi / beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 Berat sendiri MS 7566.40
2 Beban mati tambahan MA 332.00
6 Aliran air EF 373.69 23.66 658.07 41.66
7 Hanyutan (Tumbukan) EF 470.40 1891.95
Σ 7898.40 373.69 494.06 658.07 1933.61

Kombinasi 5

Tabel 4.158 Pembebanan Kombinasi 5 pada Pier.


Kombinasi 5 Vertikal Horizontal Momen
No Kode P Tx Ty Mx My
Aksi / beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 Berat sendiri MS 7566.40
2 Beban mati tambahan MA 332.00
6 Aliran air EF 373.69 23.66 658.07 41.66
7 Hanyutan (Tumbukan) EF 470.40 1891.95
8 Beban angin struktur Ews 65.21 22.51 340.78 193.64
9 Beban angin kendaraan Ewl 26.28 32.16 331.21
Σ 7924.68 438.90 548.72 998.85 2458.46
Kombinasi 6

Tabel 4.159 Pembebanan Kombinasi 6 pada Pier.


Kombinasi 6 Vertikal Horizontal Momen
No Kode P Tx Ty Mx My
Aksi / beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 Berat sendiri MS 7566.40
2 Beban mati tambahan MA 332.00
3 Beban lajur "D" TD 866.64
4 Beban pedestrian TP 140.00
5 Gaya rem TB 56.25 253.83
6 Aliran air EF 373.69 23.66 658.07 41.66
7 Hanyutan (Tumbukan) EF 470.40 1891.95
10 Beban gempa EQ 3712.80 3712.80 19483.68 19483.68
11 Tekanan air gempa EQ 20.62 1.68 38.15 3.40
Σ 8038.40 5030.00 4208.53 20433.73 21420.69

Kombinasi 7

Tabel 4.160 Pembebanan Kombinasi 7 pada Pier.


Kombinasi 7 Vertikal Horizontal Momen
No Kode P Tx Ty Mx My
Aksi / beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 Berat sendiri MS 7566.40
2 Beban mati tambahan MA 332.00
3 Beban lajur "D" TD 866.64
4 Beban pedestrian TP 140.00
5 Gaya rem TB 56.25 253.83
6 Aliran air EF 373.69 23.66 658.07 41.66
7 Hanyutan (Tumbukan) EF 470.40 1891.95
8 Beban angin struktur Ews 65.21 22.51 340.78 193.64
9 Beban angin kendaraan Ewl 26.28 32.16 331.21
10 Beban gempa EQ 3712.80 3712.80 19483.68 19483.68
Σ 8931.32 4207.94 4261.52 20736.36 21942.14

Kombinasi 8

Tabel 4.161 Pembebanan Kombinasi 8 pada Pier.


Kombinasi 8 Vertikal Horizontal Momen
No Kode P Tx Ty Mx My
Aksi / beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 Berat sendiri MS 7566.40
2 Beban mati tambahan MA 332.00
3 Beban lajur "D" TD 866.64
4 Beban pedestrian TP 140.00
5 Gaya rem TB 56.25 253.83
6 Aliran air EF 373.69 23.66 658.07 41.66
7 Hanyutan (Tumbukan) EF 470.40 1891.95
8 Beban angin struktur Ews 65.21 22.51 340.78 193.64
9 Beban angin kendaraan Ewl 26.28 32.16 331.21
10 Beban gempa EQ 3712.80 3712.80 19483.68 19483.68
Σ 8931.32 4207.94 4261.52 20736.36 21942.14

Kombinasi 9

Tabel 4.162 Pembebanan Kombinasi 9 pada Pier.


Kombinasi 9 Vertikal Horizontal Momen
No Kode P Tx Ty Mx My
Aksi / beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 Berat sendiri MS 7566.40
2 Beban mati tambahan MA 332.00
3 Beban lajur "D" TD 866.64
4 Beban pedestrian TP 140.00
5 Gaya rem TB 56.25 253.83
6 Aliran air EF 373.69 23.66 658.07 41.66
7 Hanyutan (Tumbukan) EF 470.40 1891.95
Σ 8905.04 429.94 494.06 911.90 1933.61

Kombinasi 10

Tabel 4.163 Pembebanan Kombinasi 10 pada Pier.


Kombinasi 10 Vertikal Horizontal Momen
No Kode P Tx Ty Mx My
Aksi / beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 Berat sendiri MS 7566.40
2 Beban mati tambahan MA 332.00
3 Beban lajur "D" TD 866.64
4 Beban pedestrian TP 140.00
5 Gaya rem TB 56.25 253.83
6 Aliran air EF 373.69 23.66 658.07 41.66
7 Hanyutan (Tumbukan) EF 470.40 1891.95
Σ 8905.04 429.94 494.06 911.90 1933.61

Kombinasi 11

Tabel 4.164 Pembebanan Kombinasi 11 pada Pier.


Kombinasi 11 Vertikal Horizontal Momen
No Kode P Tx Ty Mx My
Aksi / beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 Berat sendiri MS 7566.40
2 Beban mati tambahan MA 332.00
6 Aliran air EF 373.69 23.66 658.07 41.66
7 Hanyutan (Tumbukan) EF 470.40 1891.95
8 Beban angin struktur Ews 65.21 22.51 340.78 193.64
Σ 7898.40 438.90 516.57 998.85 2127.25

Tabel 4.165 Rekapitulasi Kombinasi Pembebanan Pier.


P Tx Ty Mx My
No Kombinasi beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 Kombinasi 1 8038.40 1296.58 494.06 911.90 1933.61
2 Kombinasi 2 8038.40 1296.58 494.06 911.90 1933.61
3 Kombinasi 3 7898.40 438.90 516.57 998.85 2127.25
4 Kombinasi 4 7898.40 373.69 494.06 658.07 1933.61
5 Kombinasi 5 7924.68 438.90 548.72 998.85 2458.46
6 Kombinasi 6 8038.40 5030.00 4208.53 20433.73 21420.69
7 Kombinasi 7 8931.32 4207.94 4261.52 20736.36 21942.14
8 Kombinasi 8 8931.32 4207.94 4261.52 20736.36 21942.14
9 Kombinasi 9 8905.04 429.94 494.06 911.90 1933.61
10 Kombinasi 10 8905.04 429.94 494.06 911.90 1933.61
11 Kombinasi 11 7898.40 438.90 516.57 998.85 2127.25

4.5.2 Kontrol Stabilitas Guling Pilar

a. Stabilitas guling arah X (memanjang jembatan)


Bx = ( b1 + b2 + b3 ) / 2 = 1.45 m

Bx = 2.90 = 1.45 m
2 2

Momen penahan guling (Mpx) = P x Bx


2

Mpx
Angka aman terhadap guling (SF) = ≥ 2.00
Mx

Tabel 4.166 Kontrol Stabilitas Pilar Terhadap Guling Arah X.


P Mx Mpx
No Kombinasi beban SF SF ≥ 2
(kN) (kN.m)
1 Kombinasi 1 8038.40 911.90 11655.68 12.78 AMAN
2 Kombinasi 2 8038.40 911.90 11655.68 12.78 AMAN
3 Kombinasi 3 7898.40 998.85 11452.68 11.47 AMAN
4 Kombinasi 4 7898.40 658.07 11452.68 17.40 AMAN
5 Kombinasi 5 7924.68 998.85 11490.78 11.50 AMAN
6 Kombinasi 6 8038.40 20433.73 11655.68 2.57 AMAN
7 Kombinasi 7 8931.32 20736.36 12950.41 2.62 AMAN
8 Kombinasi 8 8931.32 20736.36 12950.41 2.62 AMAN
9 Kombinasi 9 8905.04 911.90 12912.31 14.16 AMAN
10 Kombinasi 10 8905.04 911.90 12912.31 14.16 AMAN
11 Kombinasi 11 7898.40 998.85 11452.68 11.47 AMAN

b. Stabilitas guling arah Y (melintang jembatan)


By = ( By / 2 ) = 5.50 m

By = 5.50 = 2.75 m
2 2

Momen penahan guling (Mpy) = P x By


2

Mpy
Angka aman terhadap guling (SF) = ≥ 2.00
My

Tabel 4.167 Kontrol Stabilitas Pilar Terhadap Guling Arah Y.


P My Mpy
No Kombinasi beban SF SF ≥ 2
(kN) (kN.m)
1 Kombinasi 1 8038.40 1933.61 22105.60 11.43 AMAN
2 Kombinasi 2 8038.40 1933.61 22105.60 11.43 AMAN
3 Kombinasi 3 7898.40 2127.25 21720.60 10.21 AMAN
4 Kombinasi 4 7898.40 1933.61 21720.60 11.23 AMAN
5 Kombinasi 5 7924.68 2458.46 21792.87 8.86 AMAN
6 Kombinasi 6 8038.40 21420.69 22105.60 1.93 TDK AMAN
7 Kombinasi 7 8931.32 21942.14 24561.13 2.12 AMAN
8 Kombinasi 8 8931.32 21942.14 24561.13 2.12 AMAN
9 Kombinasi 9 8905.04 1933.61 24488.86 12.66 AMAN
10 Kombinasi 10 8905.04 1933.61 24488.86 12.66 AMAN
11 Kombinasi 11 7898.40 2127.25 21720.60 10.21 AMAN

4.5.3 Kontrol Stabilitas Geser

Sudut gesek (ɸ) = 42.50 o


Kohesi ( C ) = 72.00 kPa
Ukuran dasar pile cap : Bx = 5.80 m
By = 11.00 m
Gaya penahan geser (H) = (C x Bx x By) + (P x tan ɸ )
H dan H
Angka aman terhadap guling ( SF ) = ≥ 1.50
Tx Ty

a. Stabilitas geser arah X (memanjang jembatan)

Tabel 4.168 Kontrol Stabilitas Pilar Terhadap Geser Arah X.


Tx P H
No Kombinasi beban SF SF ≥ 1,5
(kN)
1 Kombinasi 1 1296.58 8038.40 7403.86 5.71 AMAN
2 Kombinasi 2 1296.58 8038.40 7403.86 5.71 AMAN
3 Kombinasi 3 438.90 7898.40 7354.92 16.76 AMAN
4 Kombinasi 4 373.69 7898.40 7354.92 19.68 AMAN
5 Kombinasi 5 438.90 7924.68 7364.11 16.78 AMAN
6 Kombinasi 6 5030.00 8038.40 7403.86 1.77 AMAN
7 Kombinasi 7 4207.94 8931.32 7716.03 1.83 AMAN
8 Kombinasi 8 4207.94 8931.32 7716.03 1.83 AMAN
9 Kombinasi 9 429.94 8905.04 7706.84 17.93 AMAN
10 Kombinasi 10 429.94 8905.04 7706.84 17.93 AMAN
11 Kombinasi 11 438.90 7898.40 7354.92 16.76 AMAN

b. Stabilitas geser arah Y (melintang jembatan)

Tabel 4.169 Kontrol Stabilitas Pilar Terhadap Geser Arah Y.


Ty P H
No Kombinasi beban SF SF ≥ 1,5
(kN)
1 Kombinasi 1 494.06 8038.40 7403.86 14.99 AMAN
2 Kombinasi 2 494.06 8038.40 7403.86 14.99 AMAN
3 Kombinasi 3 516.57 7898.40 7354.92 14.24 AMAN
4 Kombinasi 4 494.06 7898.40 7354.92 14.89 AMAN
5 Kombinasi 5 548.72 7924.68 7364.11 13.42 AMAN
6 Kombinasi 6 4208.53 8038.40 7403.86 1.76 AMAN
7 Kombinasi 7 4261.52 8931.32 7716.03 1.81 AMAN
8 Kombinasi 8 4261.52 8931.32 7716.03 1.81 AMAN
9 Kombinasi 9 494.06 8905.04 7706.84 15.60 AMAN
10 Kombinasi 10 494.06 8905.04 7706.84 15.60 AMAN
11 Kombinasi 11 516.57 7898.40 7354.92 14.24 AMAN

4.5.4 Analisis Beban Ultimit Pilar

A. Beban ultimit pile cap pilar


Kombinasi 1

Tabel 4.170 Beban Ultimit Pile Cap Pilar Kombinasi 1.


Faktor P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban
beban (kN) (kN.m)
1 Berat sendiri 1.2 9079.68
2 Beban mati tambahan 2.0 664.00
3 Beban lajur "D" 1.8 1559.95
4 Beban pedestrian 1.8 252.00
5 Gaya rem 1.8 101.25 456.89
6 Aliran air 1.0 373.69 23.66 658.07 41.66
7 Hanyutan (Tumbukan) 1.0 470.40 1891.95
Σ 11555.63 474.94 494.06 1114.96 1933.61

Kombinasi 2

Tabel 4.171 Beban Ultimit Pile Cap Pilar Kombinasi 2.


Faktor P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban
beban (kN) (kN.m)
1 Berat sendiri 1.2 9079.68
2 Beban mati tambahan 2 664.00
3 Beban lajur "D" 1.4 1559.95
4 Beban pedestrian 1.4 252.00
5 Gaya rem 1.4 101.25 456.89
6 Aliran air 1 373.69 23.66 658.07 41.66
7 Hanyutan (Tumbukan) 1 470.40 1891.95
Σ 11555.63 474.94 494.06 1114.96 1933.61

Kombinasi 3

Tabel 4.172 Beban Ultimit Pile Cap Pilar Kombinasi 3.


Faktor P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban
beban (kN) (kN.m)
1 Berat sendiri 1.2 9079.68
2 Beban mati tambahan 2 664.00
6 Aliran air 1 373.69 23.66 658.07 41.66
7 Hanyutan (Tumbukan) 1 470.40 1891.95
8 Beban angin struktur 1.4 91.29 31.51 477.09 271.09
Σ 9743.68 464.98 525.57 1135.16 2204.70

Kombinasi 4

Tabel 4.173 Beban Ultimit Pile Cap Pilar Kombinasi 4.


Faktor P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban
beban (kN) (kN.m)
1 Berat sendiri 1.2 9079.68
2 Beban mati tambahan 2 664.00
6 Aliran air 1 373.69 23.66 658.07 41.66
7 Hanyutan (Tumbukan) 1 470.40 1891.95
Σ 9743.68 373.69 494.06 658.07 1933.61

Kombinasi 5

Tabel 4.174 Beban Ultimit Pile Cap Pilar Kombinasi 5.


Faktor P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban
beban (kN) (kN.m)
1 Berat sendiri 1.2 9079.68
2 Beban mati tambahan 2 664.00
6 Aliran air 1 373.69 23.66 658.07 41.66
7 Hanyutan (Tumbukan) 1 470.40 1891.95
8 Beban angin struktur 0.4 26.08 9.00 136.31 77.45
9 Beban angin kendaraan 1 26.28 32.16 331.21
Σ 9769.96 399.77 535.22 794.38 2342.27
Kombinasi 6

Tabel 4.175 Beban Ultimit Pile Cap Pilar Kombinasi 6.


Faktor P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban
beban (kN) (kN.m)
1 Berat sendiri 1.2 9079.68
2 Beban mati tambahan 2 664.00
3 Beban lajur "D" 0.3 259.99
4 Beban pedestrian 0.3 42.00
5 Gaya rem 0.3 16.88 76.15
6 Aliran air 1 373.69 23.66 658.07 41.66
7 Hanyutan (Tumbukan) 1 470.40 1891.95
10 Beban gempa 1 3712.80 3712.80 19483.68 19483.68
11 Tekanan air gempa 1 20.62 1.68 38.15 3.40
Σ 10045.67 4123.99 4208.53 20256.05 21420.69

Kombinasi 7

Tabel 4.176 Beban Ultimit Pile Cap Pilar Kombinasi 7.


Faktor P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban
beban (kN) (kN.m)
1 Berat sendiri 1.2 9079.68
2 Beban mati tambahan 2 664.00
3 Beban lajur "D" 0.5 433.32
4 Beban pedestrian 0.5 70.00
5 Gaya rem 0.5 28.13 126.91
6 Aliran air 1 373.69 23.66 658.07 41.66
7 Hanyutan (Tumbukan) 1 470.40 1891.95
Σ 10247.00 401.82 494.06 784.98 1933.61

Kombinasi 8

Tabel 4.177 Beban Ultimit Pile Cap Pilar Kombinasi 8.


Faktor P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban
beban (kN) (kN.m)
1 Berat sendiri 1 7566.40
2 Beban mati tambahan 1 332.00
3 Beban lajur "D" 1 866.64
4 Beban pedestrian 1 140.00
5 Gaya rem 1 56.25 253.83
6 Aliran air 1 373.69 23.66 658.07 41.66
7 Hanyutan (Tumbukan) 1 470.40 1891.95
8 Beban angin struktur 0.3 19.56 6.75 102.23 58.09
9 Beban angin kendaraan 1 26.28 32.16 331.21
Σ 8931.32 449.50 532.97 1014.13 2322.91

Kombinasi 9

Tabel 4.178 Beban Ultimit Pile Cap Pilar Kombinasi 9.


Faktor P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban
beban (kN) (kN.m)
1 Berat sendiri 1 7566.40
2 Beban mati tambahan 1 332.00
3 Beban lajur "D" 1.3 1126.63
4 Beban pedestrian 1.3 182.00
5 Gaya rem 1.3 73.13 329.98
6 Aliran air 1 373.69 23.66 658.07 41.66
7 Hanyutan (Tumbukan) 1 470.40 1891.95
Σ 9207.03 446.82 494.06 988.05 1933.61

Kombinasi 10

Tabel 4.179 Beban Ultimit Pile Cap Pilar Kombinasi 10.


Faktor P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban
beban (kN) (kN.m)
1 Berat sendiri 1 7566.40
2 Beban mati tambahan 1 332.00
3 Beban lajur "D" 0.8 693.31
4 Beban pedestrian 0.8 112.00
5 Gaya rem 0.8 45.00 203.06
6 Aliran air 1 373.69 23.66 658.07 41.66
7 Hanyutan (Tumbukan) 1 470.40 1891.95
Σ 8703.71 418.69 494.06 861.13 1933.61

Kombinasi 11

Tabel 4.180 Beban Ultimit Pile Cap Pilar Kombinasi 11.


Faktor P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban
beban (kN) (kN.m)
1 Berat sendiri 1 7566.40
2 Beban mati tambahan 1 332.00
6 Aliran air 1 373.69 23.66 658.07 41.66
7 Hanyutan (Tumbukan) 1 470.40 1891.95
8 Beban angin struktur 0.7 45.64 15.76 238.54 135.55
Σ 7898.40 419.33 509.81 896.61 2069.16

Rekapitulasi kombinasi beban ultimit pile cap pilar

Tabel 4.181 Rekapitulasi kombinasi beban ultimit pile cap pilar.


Pu Tux Tuy Mux Muy
No Kombinasi beban
(kN) (kN.m)
1 Kombinasi 1 11555.63 474.94 494.06 1114.96 1933.61
2 Kombinasi 2 11555.63 474.94 494.06 1114.96 1933.61
3 Kombinasi 3 9743.68 464.98 525.57 1135.16 2204.70
4 Kombinasi 4 9743.68 373.69 494.06 658.07 1933.61
5 Kombinasi 5 9769.96 399.77 535.22 794.38 2342.27
6 Kombinasi 6 10045.67 4123.99 4208.53 20256.05 21420.69
7 Kombinasi 7 10247.00 401.82 494.06 784.98 1933.61
8 Kombinasi 8 8931.32 449.50 532.97 1014.13 2322.91
9 Kombinasi 9 9207.03 446.82 494.06 988.05 1933.61
10 Kombinasi 10 8703.71 418.69 494.06 861.13 1933.61
11 Kombinasi 11 7898.40 419.33 509.81 896.61 2069.16

B. Beban Ultimit Pier Wall (Dinding Pilar)

Kombinasi 1

Tabel 4.182 Beban Ultimit Pier Wall Kombinasi 1.


Faktor P Tx Ty Mx My
No Aksi / beban
beban (kN) (kN.m)
1 Berat sendiri 1.20 9079.68
2 Beban mati tambahan 2.00 664.00
3 Beban lajur "D" 1.80 1559.95
4 Beban pedestrian 1.80 252.00
5 Gaya rem 1.80 101.25 456.89
6 Aliran air 1.00 373.69 23.66 658.07 41.66
7 Hanyutan (Tumbukan) 1.00 470.40 1891.95
Σ 11555.63 474.94 494.06 1114.96 1933.61

Kombinasi 2

Tabel 4.183 Beban Ultimit Pier Wall Kombinasi 2.


Faktor P Tx Ty Mx My
No Aksi / beban
beban (kN) (kN.m)
1 Berat sendiri 1.20 9079.68
2 Beban mati tambahan 2.00 664.00
3 Beban lajur "D" 1.40 1213.30
4 Beban pedestrian 1.40 196.00
5 Gaya rem 1.40 78.75 355.36
6 Aliran air 1.00 373.69 23.66 658.07 41.66
7 Hanyutan (Tumbukan) 1.00 470.40 1891.95
Σ 11152.97 452.44 494.06 1013.43 1933.61

Kombinasi 3

Tabel 4.184 Beban Ultimit Pier Wall Kombinasi 3.


Faktor P Tx Ty Mx My
No Aksi / beban
beban (kN) (kN.m)
1 Berat sendiri 1.20 9079.68
2 Beban mati tambahan 2.00 664.00
6 Aliran air 1.00 373.69 23.66 658.07 41.66
7 Hanyutan (Tumbukan) 1.00 470.40 1891.95
8 Beban angin struktur 1.40 91.29 31.51 477.09 271.09
Σ 9743.68 464.98 525.57 1135.16 2204.70

Kombinasi 4

Tabel 4.185 Beban Ultimit Pier Wall Kombinasi 4.


Faktor P Tx Ty Mx My
No Aksi / beban
beban (kN) (kN.m)
1 Berat sendiri 1.20 9079.68
2 Beban mati tambahan 2.00 664.00
6 Aliran air 1.00 373.69 23.66 658.07 41.66
7 Hanyutan (Tumbukan) 1.00 470.40 1891.95
Σ 9743.68 373.69 494.06 658.07 1933.61

Kombinasi 5

Tabel 4.186 Beban Ultimit Pier Wall Kombinasi 5.


Faktor P Tx Ty Mx My
No Aksi / beban
beban (kN) (kN.m)
1 Berat sendiri 1.20 9079.68
2 Beban mati tambahan 2.00 664.00
6 Aliran air 1.00 373.69 23.66 658.07 41.66
7 Hanyutan (Tumbukan) 1.00 0.00 470.40 0.00 1891.95
8 Beban angin struktur 0.40 26.08 9.00 136.31 77.45
9 Beban angin kendaraan 1.00 26.28 32.16 331.21
Σ 9769.96 399.77 535.22 794.38 2342.27

Kombinasi 6

Tabel 4.187 Beban Ultimit Pier Wall Kombinasi 6.


Faktor P Tx Ty Mx My
No Aksi / beban
beban (kN) (kN.m)
1 Berat sendiri 1.20 9079.68
2 Beban mati tambahan 2.00 664.00
3 Beban lajur "D" 0.30 259.99
4 Beban pedestrian 0.30 42.00
5 Gaya rem 0.30 16.88 76.15
6 Aliran air 1.00 373.69 23.66 658.07 41.66
7 Hanyutan (Tumbukan) 1.00 470.40 1891.95
10 Beban gempa 1.00 3712.80 3712.80 19483.68 19483.68
11 Tekanan air gempa 1.00 20.62 1.68 38.15
Σ 10045.67 4123.99 4208.53 20256.05 21417.29

Kombinasi 7
Tabel 4.187 Beban Ultimit Pier Wall Kombinasi 7.
Faktor P Tx Ty Mx My
No Aksi / beban
beban (kN) (kN.m)
1 Berat sendiri 1.20 9079.68
2 Beban mati tambahan 2.00 664.00
3 Beban lajur "D" 0.50 433.32
4 Beban pedestrian 0.50 70.00
5 Gaya rem 0.50 28.13 126.91
6 Aliran air 1.00 373.69 23.66 658.07 41.66
7 Hanyutan (Tumbukan) 1.00 470.40 1891.95
Σ 10247.00 401.82 494.06 784.98 1933.61

Kombinasi 8
Tabel 4.188 Beban Ultimit Pier Wall Kombinasi 8.
Faktor P Tx Ty Mx My
No Aksi / beban
beban (kN) (kN.m)
1 Berat sendiri 1.00 7566.40
2 Beban mati tambahan 1.00 332.00
3 Beban lajur "D" 1.00 866.64
4 Beban pedestrian 1.00 140.00
5 Gaya rem 1.00 56.25 0.00 253.83
6 Aliran air 1.00 373.69 23.66 658.07 41.66
7 Hanyutan (Tumbukan) 1.00 470.40 1891.95
8 Beban angin struktur 0.30 19.56 6.75 102.23 58.09
9 Beban angin kendaraan 1.00 26.28 32.16 331.21
Σ 8931.32 449.50 532.97 1014.13 2322.91

Kombinasi 9

Tabel 4.188 Beban Ultimit Pier Wall Kombinasi 9.


Faktor P Tx Ty Mx My
No Aksi / beban
beban (kN) (kN.m)
1 Berat sendiri 1.00 7566.40
2 Beban mati tambahan 1.00 332.00
3 Beban lajur "D" 1.30 1126.63
4 Beban pedestrian 1.30 182.00
5 Gaya rem 1.30 73.13 329.98
6 Aliran air 1.00 373.69 23.66 658.07 41.66
7 Hanyutan (Tumbukan) 1.00 470.40 1891.95
Σ 9207.03 446.82 494.06 988.05 1933.61

Kombinasi 10

Tabel 4.189 Beban Ultimit Pier Wall Kombinasi 10.


Faktor P Tx Ty Mx My
No Aksi / beban
beban (kN) (kN.m)
1 Berat sendiri 1.00 7566.40
2 Beban mati tambahan 1.00 332.00
3 Beban lajur "D" 0.80 693.31
4 Beban pedestrian 0.80 112.00
5 Gaya rem 0.80 45.00 203.06
6 Aliran air 1.00 373.69 23.66 658.07 41.66
7 Hanyutan (Tumbukan) 1.00 470.40 1891.95
Σ 8703.71 418.69 494.06 861.13 1933.61

Kombinasi 11

Tabel 4.190 Beban Ultimit Pier Wall Kombinasi 11.


Faktor P Tx Ty Mx My
No Aksi / beban
beban (kN) (kN.m)
1 Berat sendiri 1.00 7566.40
2 Beban mati tambahan 1.00 332.00
6 Aliran air 1.00 373.69 23.66 658.07 41.66
7 Hanyutan (Tumbukan) 1.00 470.40 1891.95
8 Beban angin struktur 0.70 45.64 15.76 238.54 135.55
Σ 7898.40 419.33 509.81 896.61 2069.16

Rekapitulasi kombinasi beban ultimit pile cap pilar

Tabel 4.191 Rekapitulasi Kombinasi Beban Ultimit Pier Wall.


Pu Tux Tuy Mux Muy
No Kombinasi beban
(kN) (kN.m)
1 Kombinasi 1 28911.92 474.94 494.06 1114.96 1933.61
2 Kombinasi 2 28911.92 474.94 494.06 1114.96 1933.61
3 Kombinasi 3 25651.61 442.85 525.57 950.37 2141.67
4 Kombinasi 4 25651.61 373.69 494.06 658.07 1933.61
5 Kombinasi 5 25696.66 393.45 535.22 741.58 2324.27
6 Kombinasi 6 26195.00 6596.63 6681.17 45391.86 46556.49
7 Kombinasi 7 26557.25 401.82 494.06 784.98 1933.61
8 Kombinasi 8 22853.25 444.76 532.97 974.53 2309.40
9 Kombinasi 9 23351.58 446.82 494.06 988.05 1933.61
10 Kombinasi 10 22445.94 418.69 494.06 861.13 1933.61
11 Kombinasi 11 20996.92 408.27 509.81 804.22 2037.64
Max 28911.92 6596.63 6681.17 45391.86 46556.49

4.5.6 Penulangan Pilar

A. Penulangan Pier Wall


Beban yang digunakan dalam pembesian pile cap adalah menggunakan kombinasi beban ultimit terbesar dari abutment.

Kuat tekan beton (f'c) = 30 MPa


Tegangan leleh baja (fy) = 400 MPa
Faktor reduksi tulangan geser (ɸ) = 0.65
Faktor reduksi tulangan lentur (ɸ) = 0.8
Panjang pier wall (By) = 8.6 m
Tebal (h = h1 + h2) = 1.1 m
Momen ultimit (Mu) = 45391.9 kN.m
Gaya geser ultimit (Vu) = 28911.9 kN
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton (d') = 50 mm
Tebal efektif ( d = h - d' ) 1050 mm
Lebar pile cap yang ditinjau (b) 1000 mm

Mu = 45391.86 = 5278.12 kN.m


Mu' =
By 8.6

Vu = 28911.92 = 3361.85 kN
Vu' =
By 8.6

1. Tulangan lentur

Diameter tulangan rencana (D) 22 mm


Mn = Mu' = 5278.12 = 6597.65 kN.m
ɸ 0.8

Tahanan momen nominal


Mn
Rn =
b x d2
6597.65 x 10.6
=
1000 x 1102500
= 5.984 N/mm2

Rasio tulangan yang diperlukan

0,85 x f'c 0.85 x 30 0.0638


= =
fy 400

2 x Rn 2 x 5.984 0.469
= =
0,85 x f'c 0.85 x 30
√(█(
ρ = 0,85 x f'c x ( 1 - @ 1 -)) 2 x Rn )
fy 0,85 x f'c
= 0.0638 x 0.4388
= 0.028

Tahanan momen maksimum

f'c 600
ρb = β1 x 0,85 x x
fy 600 + fy
30 600
= 0,85 x 0,85 x x
400 600 + 400
= 0.0325

ρmax = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.0325
= 0.024

Rmax = ρmax x fy x ( 1- 0,5 x ρmax x fy )


0,85 x f'c
= 0.024 x 400 x ( 1- 0,5 x 0.024 x 320 )
0.85 x 30
= 7.888 N/mm2

Dimana Rmax > Rn yaitu 7.888 N/mm2 > 5.984 N/mm2 AMAN

Rasio tulangan minimum


ρmin = 1.4 = 1.4 = 0.0035
fy 400

Karena ρmin > ρ yaitu 0.0035 > 0.028 Maka digunakan ρmin 0.004
Luas tulangan yang diperlukan (As) = ρ x b x d
= 0.004 x 1000 x 1050
= 3675 mm2

Jarak maksimal (terjauh) antar tulangan per meter lebar


1
x π x D2 x b
s = 4
As
1
x 3.14 x 484 x 1000
s = 4
3675
= 103.39 mm ≈ 100 mm

Maka luas tulangan terpasang adalah


1
x π x D2 x b
As = 4
s
1
x 3.14 x 484 x 1000
= 4
100
= 3799.4 mm2

Dimana As > As perlu yaitu 3799.4 mm2 > 3675 mm2 AMAN
Digunakan tulangan lentur D24-100

2. Tulangan bagi

As' = 50% x As = 50% x 3675 = 1837.5 mm2

Menggunakan tulangan bagi dengan diameter ( D ) 16 mm


Maka jarak antar tulangan bagi adalah
1
x π x D2 x b
s = 4
As'
1
x 3.14 x 256 x 1000
s = 4
1838
= 109.37 mm ≈ 100 mm
Digunakan tulangan bagi D22-100

3. Tulangan geser

Gaya geser ultimit ( Vu' ) = 3361.85 kN

Gaya geser ultimit


Vc = 1 x √(f′c) x b x d
6
√( )
= 1 x 30 x 1000 x 1050
6
= 958514 N = 958.51 kN

Kekuatan geser terfaktor


Vc x ɸ = 958.51 x 0.65 = 623.0 kN

Dimana (Vc x ɸ) > Vu' yaitu 623.0 kN < 3361.85 kN


(perlu menggunakan tulangan geser)

Menggunakan tulangan diameter (D) 19 mm

Vu' 3361.85 5172.1 kN = 5172078 N


Gaya geser rencana ultimit (Vu) = = =
ɸ 0.65

Menggunakan jarak tulangan arah Y (sy) = 200 mm

1 x π x D2 x b
Luas tulangan geser (Av) =
4 sy
1 x 3.14 x 361 x 1000
=
4 200
= 1416.925 mm2
Jarak tulangan geser yang diperlukan arah X (sx)
Sx = Av x fy x d
Vu
= 1416.925 x 400 x 1050
5172077.9
= 115.06 mm ≈ 100 mm
Digunakan tulangan bagi D19-100

4.5.7 Tiang Pancang Untuk Pilar

Jumlah hambatan lekat (JHL) = 282 ton/m2


Penetrasi konus (qc) = 111.5 ton/m2
F faktor keamanan point bearing (FKI) = 3
F faktor keamanan point bearing (FK2) = 5

Perhitungan daya dukung tiang pancang


Qu ijin = qc x A + JHL x K
FK1 FK2
= 111.5 x 0.1590 + 282 x 1.413
3 5
= 85.601 ton

b. Perhitungan jumlah tiang pancang (n)


Berat vertikal (PMS) yaitu jumlah berat sendiri bangunan atas ditambah berat bangunan bawah dalah sebesar 17895.24 kN.

PMS = 17895.24 kN = 1789.52 ton

n = PMS = 1789.52 = 20.91 tiang


Qu 85.601
Dipakai ( n ) 28 tiang

c. Perhitungan efisiensi kelompok tiang


Jumlah baris (m) = 4 buah
Jumlah tiang dalam 1 baris (n') = 7 buah
Jarak antar tiang pancang (sx) = 1.67 m
Jarak antar tiang pancang (sy) = 1.67 m
Diameter tiang pancang (D) = 0.45 m
θ = Arc tan D = Arc tan 0.45 = 0.263
sx 1.67

E = 1 - θ x ( ( n' - 1) . m + (m - 1 ) . n' )
90 . m . n'
= 1 - 0.263 x ( 6 + 21 )
2520
= 0.9972

d. Perhitungan kapasitas kelompok tiang


Qg = n x E x Qu
= 28 x 0.9972 x 85.601
= 2390.077

Qg > PMS 2390.077 ton > 1789.52 ton AMAN


39.82 kN/m

ABUTMENT

h1 = 80 cm b1 = 255 cm
10 h2 = 30 cm b2 = 90 cm
103 h3 = 364 cm b3 = 255 cm
5 h4 = 50 cm b4 = 58 cm
90 h5 = 106 cm b5 = 40 cm
5 h6 = 60 cm b6 = 98 cm
60 h7 = 50 cm b7 = 25 cm
70 h8 = 40 cm b8 = 25 cm
10 h9 = 40 cm
83
105 b B
115 1 b1 + b2 + b3 = 6 13 H2
100
157 2 h2 = 0.3 14
243 3 b2 = 0.9 15
130 4 h2 = 0.3 16
260 5 b2 = 0.9 17
116 6 b5 = 0.4 18
230 7 b5 = 0.4 19
215 8 h4 = 0.5
157 9 b6+b7+b8 = 1.48 H
130 10 b7 + b8 = 0.5 13 B1
117 11 b7 = 0.25
180
165 2 b1 = 2.55
3 h2 = 0.3
4 b3 = 2.55
5 h3 + h4 = 4.14
6 h7 = 0.5
7 h8 = 0.4
8 b4 = 0.58
9 h9 = 0.4
10 h5 = 1.06
11 h6 = 0.6
H' = 0.39 + 0.88 + 0.28 + c
= 1.55 + 0.88
= 2.43 m
h' = 3.83 + 0.6
= 4.43 m

10. Pengaruh Temperatur

Untuk memperhitungkan tegangan maupun deformasi struktur yang timbul akibat pengaruh temperatur, diambil dengan
perbedaan temperatur yang memiliki besar setengah dari selisih antara temperatur maksimum dan twmpwratur minimum rata-rata
pada lantai jembatan.
Temperatur maksimum rata-rata T = o
C
Temperatur maksimum rata-rata T = o
C

Perbedaan temperatur=(Δ T ) Tmax - Tmin


2
= 0 - 0
2
= 0 oC

Koefisien muai panjang untuk beton (1E-05


α ) = / oC
Kekakuan geser untuk tumpuan berupa elasto 1500 kN/m
Panjang be = 60 m
Jumlah tum =

Gaya pada abutment akibat pengaruh temperatur ( TET )


= α x ΔT x k x L x n

= 2
= 1E-05 x 0 x 1500 x 60 x 1E-05
= 0 kN 2

Lengan terhadap pondasi ( YET ) m

Momen pada pondasi akibat temperatur ( MET TET x YET


= 0 x 0
= 0 kN.m

Lengan ter = YET - -


= 0- -
= ### m

Momen pada breast wall akibat temperatur ( TET x Y'ET


= 0 x ###
= ### kN.m
0.38465
Faktor P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban
beban (kN) (kN.m)
1 Berat sendMS 7566.4 0 0 0 0
2 Beban matMA 331.9978 0 0 0 0
3 Beban lajuTD 866.64 0 0 0 0
4 Beban pedTP 140 0 0 0 0
5 Gaya rem TB 0 56.25 0 253.8281 0
6 Aliran air EF 0 373.691 23.65744 658.0698 41.66075
7 Hanyutan EF 0 0 470.4 0 1891.949
8 Beban angiEws 0 65.20507 22.50938 340.778 193.6369
9 Beban angEwl 26.28 0 32.15625 0 331.2094
10 Beban ge EQ 0 3712.797 3712.797 19483.68 19483.68
11 Tekanan aEQ 0 20.62226 1.678556 38.15119 3.399076
No Aksi / Beban Faktor P Tx Ty Mx My
0 0 beban (kN) 0 0 (kN.m) 0
1 Berat sendiri MS 7566.4 0 0 0 0
2 Beban mati tambahan MA 331.9978 0 0 0 0
3 Beban lajur "D" TD 866.64 0 0 0 0
4 Beban pedestrian TP 140 0 0 0 0
5 Gaya rem TB 0 56.25 0 253.8281 0
6 Aliran air EF 0 373.691 23.65744 658.0698 41.66075
7 Hanyutan (Tumbukan) EF 0 0 470.4 0 1891.949
8 Beban angin struktur Ews 0 65.20507 22.50938 340.778 193.6369
9 Beban angin kendaraan Ewl 26.28 0 32.15625 0 331.2094
10 Beban gempa EQ 0 3712.797 3712.797 19483.68 19483.68
11 Tekanan air gempa EQ 0 20.62226 1.678556 38.15119 3.399076
0.685094306461986
14.28571
4.3 Perencanaan Bangunan Bawah

Dalam merencanakan struktur bawah jembatan data yang dibutuhkan adalah data hidrologi dan data tanah. Data hidrologi diperlukan
untuk mengetahui ketinggian muka air banjir yang berfungsi untuk mendapatkan tinggi bebas jembatan terhadap air sungai.
Tinggi abutmen yang digunakan adalah 7,5 m dengan tinggi bebas jembatan sebesar 1,8 m terhadap muka air banjir. Tipe abutmen yang
digunakan adalah jenis abutmen penahan kantilever karena cocok untuk tinggi abutmen dibawah 8 m.
Data tanah digunakan untuk susunan material dan nilai propertis tanah sehingga diketahui kekuatan tanah dasar untuk menerima beban
dari bangunan diatas.

a. Data Tanah Asli (pada dasar pile cap)


Berat volume (γs) = 16.9 kN/m3
Kohesi ( C ) = 30 o
Sudut Gesek (ɸ) = 15 kPa

b. Data Tanah Timbunan (diasumsikan)


Berat volume (γs) = 17.2 kN/m3
Kohesi ( C ) = 35 o
Sudut Gesek (ɸ) = 0 kPa

4.3.1 Perencanaan Abutment Bentang 35 m

Panjang abutment (By) = 11 m


Tebal Wing Wall (hw) = 0.5 m

Gambar 4.64 Dimensi Abutment.

h1 = 1.2 m b1 = 1.4 m
h2 = 0.4 m b2 = 1.2 m
h3 = 3.35 m b3 = 1.4 m
h4 = 0.7 m b4 = 0.8 m
h5 = 1.05 m b5 = 0.6 m
h6 = 0.8 m b6 = 0.3 m
h7 = 0.2 m b7 = 0.5 m
h8 = 0.6 m b8 = 0.6 m
h9 = 0.6 m

H = 7.5 m B = 4 m

4.3.1.1 Pembebanan Abutment

A. Berat Sendiri Struktur Atas

Tabel 4.83 Berat Sendiri Struktur Atas.


Parameter Volume Berat
n Berat
No Beban b t L Bahan
(m) (buah) (kN)
1 Pelat lantai (Slab) 7 0.2 35 1 25 kN/m3 1225.0
2 Slab trotoar 1 0.2 35 2 25 kN/m3 350.0
3 Trotoar 0.80 0.25 35 2 25 kN/m3 350.0
4 Girder 35 m 35 7 39.82 kN/m 1393.7
Total berat sendiri struktur atas (WMS) 3318.7
Total beban sendiri struktur atas (WMS) = 3318.72 kN
Eksentrisitas beban terhadap pondasi ( e ) = (b1+b2+b3) + b1 + b2
2 2
= -4 + 1.4 + 1.2
2 2
= 0.00 m

Beban yang bekerja pada abutment akibat berat sendiri struktur atas ( PMS ) = 0.5 x WMS
= 0.5 x 3318.72
= 1659.36 kN

B. Berat Sendiri Struktur Bawah

Lebar Jembatan (By) = 11 m


Berat tanah (γs) = 17.2 kN/m3
Berat beton (γc) = 25 kN/m3
Lebar abutment (H) = 7.5 m
Tebal wing wall = 2 x 0.5 = 1 m

Gambar 4.65 Dimensi Abutment, Wing Wall dan Tanah.

Tabel 4.84 Perhitungan Berat Sendiri Abutment.


Berat =
b h A Lengan Momen
No Direc A.By.γc
(m) (m) (m ) 2
(m) (kN) (kN.m)
ABUTMEN
1 4 1.2 4.80 -1 0 1320.0 0.0
2 0.4 1.4 0.28 -1 1.07 77.0 -82.4
3 0.4 1.4 0.28 1 1.07 77.0 82.4
4 4.45 1.2 5.34 -1 0 1468.5 0.0
5 0.6 0.6 0.18 1 0.8 49.5 39.6
6 0.6 0.6 0.36 1 0.9 99.0 89.1
7 0.7 0.8 0.28 -1 0.87 77.0 -67.0
8 0.8 0.7 0.56 -1 1 154.0 -154.0
9 0.5 0.8 0.40 -1 0.85 110.0 -93.5
Σ 7.68 2112.00 -185.79
WING WALL
10 0.4 1.4 0.56 -1 1.53 154.0 -235.6
11 1.4 9.6 13.44 -1 1.3 3696.0 -4804.8
12 1 1 0.50 -1 2.33 137.5 -320.4
13 2.4 2.75 6.60 -1 1.2 1815.0 -2178.0
14 0.7 0.8 0.28 -1 1.13 77.0 -87.0
15 1.6 1.75 2.80 -1 2.2 770.0 -1694.0
16 1.6 0.8 1.28 -1 2.05 352.0 -721.6
Σ 25.46 7001.5 -10041.4
TANAH
17 0.4 1.4 0.28 -1 1.53 77.0 -117.8
18 1.4 3.35 4.69 -1 1.3 1289.8 -1676.7
19 0.7 0.8 0.28 -1 1.13 77.0 -87.0
20 0.6 1.75 1.05 -1 1.7 288.8 -490.9
Σ 6.30 1732.5 -2372.4

Beban total akibat berat sendiri (PMS) = 2112.0 + 7001.5 + 1732.5


= 10846.0 kN

Momen total akibat berat sendiri (MMS) = -185.8 + -10041.4 + -2372.4


= -12599.6 kN.m
Momen total akibat berat sendiri (MMS) = e x MMS
= 0.00 x -12599.6
= 0.0 kN.m

C. Beban Mati Tambahan (MA)

Tabel 4.85 Berat Total Beban Mati Tambahan .


Lebar Tebal Panjang Berat
n Berat
No Beban b t L Bahan
(m) (buah) (kN/m3) (kN)
1 Lapisan aspal 0.1 7 35 1 22 539
2 Air hujan 0.05 7 35 1 10 123
3 Pipa drainase 35 1 0.0713 2.50
WMA 663.996

Beban pada abutment akibat beban mati tambahan struktur atas (PMA) = 0.5 x WMA
= 0.5 x 663.996
= 331.998 kN

Eksentrisitas beban terhadap pondasi (e ) = 0.00 m


Momen pada pile cap akibat beban mati tambahan ( MMA ) = e x PMA
= 0.00 x 331.998
= 0.000 kN.m

D. Tekanan Tanah (TA)

Pada bagian belakang dinding penahan tanah biasanya mendapatkan beban tambahan yang bekerja ketika beban
lalu lintas bekerja pada bagian daerah keruntuhan aktif teoritis. Besarnya beban tambahan ini adalah setara dengan
tanah setebal 0,7 m yang bekerja secara merata pada bagian tanah yang di lewati oleh beban lalu lintas. Tekanan
tanah lateral dihitung berdasarkan harga nominal dari berat jenis tanah (γs) dan nilai rencanan dari kohesi (C ) serta
sudut gesek dalam ( ɸ ) dengan menggunakan rumus :

γs' = γs
ɸ' = tan-1 . (KɸR . Tan ɸ ) Dengan faktor reduksi untuk ɸ' Dimana KɸR = 0.9
c' = Kc . C
R
Dengan faktor reduksi untuk c' Dimana KcR = 1

γs = 16.9 kN/m3
Kohesi ( C ) = 0 kPa
ɸ = 35 o

ɸ' = KɸR = 0.9


c' = KcR = 1
Lebar abutment (By) = 11 m
Tinggi total abutment (H) = 7.5 m

ɸ' = tan-1 . (KɸR . Tan ɸ ) = tan-1 . ( 0.9 x tan 35 )


= 32.2 o

Koefisien tanah aktif (Ka) = tan2 . ( 45o - ɸ )


2
= tan2 . ( 45o - 32.2 )
2
= 0.5019

Beban merata akibat berat timbunan tanah setinggi 0.7 m yang merupakan ekivalen bebas kendaraan :
0,7 x γs = 0.7 x 16.9
= 11.83 kPa

1. Tekanan Tanah Pada Abutment

Tabel 4.86 Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Abutment.
TTA Lengan Y MTA = TTA . Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m) (kN.m)
1 TTA = (0,7 . γs ) . H . Ka . By 489.8 y=(H/2) 3.75 1836.9
2 TTA = 0,5 . H . γs . Ka . By
2
2624.1 y=(H/3) 2.50 6560.3
ΣTTA 3114.0 ΣMTA 8397.2

2. Tekanan Tanah Pada Breast Wall


h3 (c ) = 3.35 m h6 = 0.8 m
h4 = 0.7 m
h5 = 1.05 m

H' = c + h4 + h5 + h6 = 3.35 + 0.7 + 1.05 + 0.8


= 5.9 m

Tabel 4.89 Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Breast Wall.
TTA Lengan Y MTA = TTA . Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m) (kN.m)
1 TTA = (0,7 . γs ) . H' . Ka . By 385.3 y=(H'/2) 2.95 1136.8
2 TTA = 0,5 . H' . γs . Ka . By
2
1623.9 y=(H'/3) 1.967 3193.7
ΣTTA 2009.3 ΣMTA 4330.5

3. Tekanan Tanah pada Back Wall Bawah


H" = h6 + h5
= 0.8 + 1.05
= 1.85 m

Tabel 4.90 Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Back Wall Bawah.
TTA Lengan Y MTA = TTA . Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m) (kN.m)
1 TTA = (0,7 . γs ) . H" . Ka . By 120.8 y = (H"/2) 0.925 111.8
2 TTA = 0,5 . H" . γs . Ka . By
2
159.7 y = (H"/3) 0.62 98.5
ΣTTA 280.5 ΣMTA 210.2

4. Tekanan Tanah pada Back Wall Atas


h6 = 0.8 m

Tabel 4.91 Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Back Wall Bawah.
TTA Lengan Y MTA = TTA . Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m) (kN.m)
1 TTA = (0,7 . γs ) . h6 . Ka . By 52.2 y=(h6/2) 0.4 20.9
2 TTA = 0,5 . h6 . γs . Ka . By
2
29.9 y=(h6/3) 0.27 8.0
ΣTTA 82.1 ΣMTA 28.9

E. Beban Pedestrian

Beban hidup vertikal terbagi rata diatas trotoar


q = 500 kg = 5 kN
Panjang jembatan (L) = 35 m
Lebar trotoar (B) = 0.8 m
Jumlah trotoar (n) = 2 buah

Luas bidang trotoar yang didukung abutment (A) = B x L x n


2
= 0.8 x 35 x 2
2
= 28 m2

Beban abutmen akibat pejalan kaki (PTP ) = A x q


= 28 x 5
= 140 kN

Momen pada pile cap akibat beban pedestrian (MTP) = PTP x e


= 140 x 0.00
= 0.0 kN.m

F. Beban Lajur "D"

Intensitas p = 49 kN/m
e = 0.00 m
Faktor beban dinamis (FBD) didapatkan dari grafik yaitu sebesar 40%
Bentang = 35 m
PTD = 16464 kN

Total beban lajur "D" (PTD)


= 866.64 + 704.64
= 1571.28 kN

Momen pada pile cap akibat beban lajur "D" (MTD) = PTD x e
= 1571.28 x 0
= 0 kN.m

G. Beban Akibat Gaya Rem

TTB = 56.25 kN
YTB = 1.80 + H
= 1.80 + 7.5
= 9.30 m
Momen pada pile cap akibat gaya rem ( MTB ) = TTB x YTB
= 56.25 x 9.30
= 523.1 kN.m

Y'TB = 1,8 + H = 1.8 + 7.5


= 9.3 m

Momen pada pile cap akibat gaya rem ( M'TB ) = TTB x Y'TB
= 56.25 x 9
= 523 kN.m

H. Beban Angin (EW)

Panjang jembatan (L1) = 35 m


Tinggi U Girder (B1) = 1.65 m

Maka total luas bidang samping jembatan (A) =


A1 = L1 x B1
= 35 x 1.65
= 57.75 m2

Nilai VB , V0 , V10 , Z , Z0 dan PB sudah ditentukan pada SNI 1725:2016 pada pasal 9.6

Kecepatan gesekan angin V0 = 17.6 km/jam Z = 10000


VB = V10 = 90 km/jam Z0 = 1000
Tekanan angin dasar PB = 0.0024 Mpa = 2.4 kN

Kecepatan angin rencana VDZ = 2.5 x V0 x ( V10 ) ln ( Z )


VB Z0
= 2.5 x 17.6 x ( 90 ) x ln ( 10000 )
90 1000
= 101.31 km/jam

TEWS = PD = PB x ( VDZ )2 x A
VB
= 2.4 x ( 101.31 )2 x 57.75
90
= 175.64 kN

Lengan terhadap pile cap


Yb = 0.76 m
YEWS = (h1 + h2 + h3 + h4) + Yb = 5.65 + 0.76
= 6.41 m

Momen pada pile cap (MEWS) = TEWS x YEWS


= 175.63656781 x 6.41
= 1126.7 kN.m

Lengan terhadap breast wall


Yb = 0.76 m
Y'EWS = (h3 + h4 ) x Yb = 4.05 + 0.76
= 4.81 m

Momen pada breast wall (M'EWS) = PD x Y'EWS


= 175.64 x 4.81
= 845.64 kN.m

Beban angin pada kendaraan (EWl)


Tekanan angin pada kendaraan dapat diasumsikan sebagai tekanan menerus sebesar 1.46 kN/m bekerja 1,8 m
diatas permukaan jalan.
TEWl = 1.46 x L
= 1.46 x 35
= 51.1 kN

Lengan pada pile cap YEWl = 1.8 x H


= 1.8 x 7.5
= 13.5 m

Momen pada pile cap (MEWI) = TEWl x YEWl


= 51.1 x 13.50
= 689.85 kN.m

Lengan terhadap breast wall


Yb = 0.76 m
Y'EWl = YEWl - h1 - h2
= 13.5 - 1.20 - 0.4
= 11.90 m

Momen pada breast wall (M'EWl) = TEWl x YEWl


= 51.1 x 11.90
= 608.09 kN.m

Transfer beban angin kelantai jembatan


Jarak antar as roda kendaraan rencana (x) = 1.75 m
Tekanan angin pada kendaraan bekerja pada = 1.8 m diatas lantai kendaraan
Gaya pada abutment akibat transfer beban angin kelantai jembatan :
PEW = 1.8 x TEWl
1.75 2
= 1.8 x 51.1
1.75 2
= 26.28 kN

(-b1+b2+b3) + b1 + b2
Eksentrisitas beban terhadap pile cap (e) =
2 2
-4 + 1.4 + 1.2
=
2 2
= 0.00 m

Momen pada pile cap akibat beban angin (MPEW) = = PEW x e


= 26.28 x 0.00
= 0.00 kN.m

I. Beban Gempa (EQ)

> Beban gempa arah memanjang jembatan (arah x)


Tinggi breast wall ( Lb ) = h4 + h3
= 0.7 + 3.35
= 4.05 m

By = 11 m
h = (b2) = 1.2 m

1 x By x h3
Inersia breast wall (Ic) =
12
= 1 x 11 x 1.2 .3

12
= 1.584 m4

Kuat tekan beton ( f'c ) = 30 MPa

Modulus elastisitas beton ( Ec ) = 25742.96 Mpa

Berat total struktur yang berupa berat sendiri dan berat mati tambahan
WTP = PMS str.atas + ( 0,5 x PMS str.bawah )
= 3318.7 + ( 0,5 x 10846.0 )
= 8742 kN

Inersia penampang breast wall (Ic) = 1 x By x h3


12
= 1 x 11 x 1.2 .3

12
= 1.584 m4

Kp = ( 3 x Ec ) x Ic
Lb3
= ( 3 x 25742960 ) x 1.58
4.05 .3

= 1841492.05 kN/m

√(W_T/(g . Kp))
T = 2.Π

√(█( @@
= 6.28 x 8742))
9.81 x 1841492.05
= 0.138 dt

Diasumsikan merupakan tanah sedang. Untuk periode ulang 500 tahun maka dari gambar 5 pada SNI Gempa
Jembatan SNI 2833:2008 maka didapatkan nilai Csm 0.150
Nilai faktor modifikasi respon (Rd) = 2.5

Csm x WT
TEQ =
Rd
Tabel 4.92 Distribusi Beban Gempa Pada Abutment.
Lengan MEQ =
Berat WT TEQ
No Y TEQ . Y
(kN) (kN) (m) (kN.m)
STRUKTUR ATAS
PMS 10846 650.8 7.5 4880.7
PMA 332.00 19.9 7.5 149.4
ABUTMENT
1 1320.0 79.2 0.60 47.5
2 77.0 4.6 1.33 6.1
3 77.0 4.6 1.33 6.1
4 1468.5 88.1 3.43 302.2
5 49.5 3.0 4.65 13.8
6 99.0 5.9 5.15 30.6
7 77.0 4.6 5.42 25.0
8 154.0 9.2 6.18 57.1
9 110.0 6.6 7.10 46.9
WING WALL
10 154.0 9.2 1.47 5.632
11 3696.0 221.8 1.9 5.632
12 137.5 8.3 1.87 5.632
13 1815.0 108.9 3.58 5.632
14 77.0 4.6 5.18 5.632
15 770.0 46.2 5.83 5.632
16 352.0 21.1 7.1 5.632
TANAH
17 77.0 4.6 1.47 5.632
18 1289.8 77.4 3.28 5.632
19 77.0 4.6 5.18 5.632
20 288.8 17.3 5.83 5.632
ΣTEQ 1321.4 ΣMEQ 5580.0

ΣMEQ 5580.0
Letak titik tagkap gaya horizontal gempa ( YEQ ) = =
ΣTEQ 1321.4
= 4.22 m

Momen gempa arah Y pada abutment


MEQ = TEQ x YEQ
= 1321.4 x 4.223
= 5579.96 kN.m

> Beban gempa arah melintang jembatan (arah y)

Ec = 25742.96 MPa
= 2574.30 x 10.3 kPa
= 2574.30 x 10.3 kN/m2

Inersia breast wall ( Ic ) = 1 x h x By3


12
= 1 x 1.2 x 11 .3

12
= 133.10 m4

Kp = ( 3 x Ec ) x Ic
Lb3
= ( 3 x 25742960 ) x 133.10
4.05 .3

= 154736484.523478 kN/m

Berat total struktur yang berupa berat sendiri dan berat mati tambahan
WTP = WMS str.atas + (0,5 x WMS str.bawah )
= 3318.7 + ( 0,5 x 10846.0 )
= 8742 kN

√(W_T/(g . Kp))
T = 2.Π

√(█(@@
= 6.28 x 8741.72
9.81 x
)) 154736484.52
= 0.015 dt

Diasumsikan merupakan tanah sedang. Untuk periode ulang 500 tahun maka dari gambar 5 pada SNI Gempa
Jembatan SNI 2833 : 2008 maka didapatkan nilai Csm 0.15
Nilai faktor modifikasi respon (Rd) = 2.5

J. Tekanan Tanah Dinamis Akibat Gempa

Gaya arah lateral akibat tekanan tanah dinamis dihitung dengan menggunakan koefisien tekanan tanah dinamis (Δ KaG)
sebagai berikut.
Kondisi tanah dasar termasuk dalam wilayah gempa 4 maka didapatkan nilai koefisien geser dasar (C) = 0.15
Faktor tipe bangunan ( s ) = 1
Koefisien beban gempa horizontal ( Kh ) = C x s
= 0.15 x 1
= 0.15

H = 7.5 m ɸ' = 32.2 o


= 0.562 rad
By = 11 m Ka = 0.5019
γs = 16.9 kN/m3

θ = tan-1 ( Kh )
= tan-1 0.15
= 8.53 o

Cos2 θ = Cos2 8.53 = 0.978

Cos2 ( ɸ' - θ) = Cos2 ( 32.22 - 8.53 )


= 0.839

sin ɸ' = sin 32.2


= 0.533

sin ɸ' x sin ( ɸ' - θ ) = 0.533 x sin ( 32.2 - 8.53 )


= 0.214

Cos2 . ( ɸ' - θ )
KaG =
Cos2 . θ x ( 1 + sin ɸ' x sin ( ɸ' - θ ) )

0.839
=
0.978 x ( 1 + 0.214 )
= 0.706

Δ KaG = KaG - Ka
= 0.706 - 0.5019
= 0.2043

Δ KaG x By = 0.2043 x 11 = 2.247

Gaya gempa lateral (TEQ ) = 0.5 x H2 x γs x Δ KaG x By


= 0.5 x 7.50 2
x 16.9 x 2.247
= 1068.18 kN

2 x H
Lengan trhp pondasi (YEQ ) =
3
2 x 7.50
=
3
= 5.0 m

MEQ = TEQ x YEQ


= 1068.18 x 5.00
= 5340.92 kN.m

11. Rekapitulasi Beban dan Kombinasi Pembebanan

Tabel 4.93 Rekapitulasi Beban yang Bekerja pada Abutment.


Vertikal Horizontal Momen
No Beban Kode P Tx Ty Mx My
(kN) (kN) (kN.m)
AKSI TETAP
1 Berat sendiri MS 10846
2 Beban mati tambahan MA 332
3 Tekanan tanah TA 3114.0 8397.2
BEBAN LALU LINTAS
4 Beban lajur "D" TD 1571.3
5 Beban pedestrian TP 140
6 Gaya rem TB 56.3 523.1
AKSI LINGKUNGAN
7 Beban angin struktur Ews 175.6 1126.7
8 Beban angin kendaraan Ewl 26.3 51.1 689.9
9 Beban gempa EQ 1321.4 1321.4 5580.0 5580.0
10 Tekanan tanah dinamis ΔKaG 1068.2 5340.9

Kombinasi 1

Tabel 4.94 Pembebanan Kombinasi 1 pada Abutment.


Kombinasi 1 Vertikal Horizontal Momen
Kode P Tx Ty Mx My
No
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 10846.00
2 MA 332.00
3 TA 3113.97 8397.22
4 TD 1571.28
5 TP 140
6 TB 56.25 523.13
Σ 16003.25 56.25 8920.34

Kombinasi 2

Tabel 4.95 Pembebanan Kombinasi 2 pada Abutment.


Kombinasi 2 Vertikal Horizontal Momen
Kode P Tx Ty Mx My
No
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 10846.00
2 MA 332.00
3 TA 3113.97 8397.22
4 TD 1571.28
5 TP 140
6 TB 56.25 523.125
Σ 16003.25 56.25 8920.34

Kombinasi 3

Tabel 4.96 Pembebanan Kombinasi 3 pada Abutment.


Kombinasi 3 Vertikal Horizontal Momen
Kode P Tx Ty Mx My
No
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 10846.00
2 MA 332.00
3 TA 3113.97 8397.22
7 Ews 175.64 1126.66
Σ 14291.97 175.64 8397.22 1126.66

Kombinasi 4

Tabel 4.97 Pembebanan Kombinasi 4 pada Abutment.


Kombinasi 4 Vertikal Horizontal Momen
Kode P Tx Ty Mx My
No
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 10846.00
2 MA 332.00
3 TA 3113.97 8397.22
Σ 14291.97 8397.22

Kombinasi 5

Tabel 4.98 Pembebanan Kombinasi 5 pada Abutment.


Kombinasi 5 Vertikal Horizontal Momen
Kode P Tx Ty Mx My
No
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 10846.00
2 MA 332.00
3 TA 3113.97 8397.22
7 Ews 175.64 1126.66
8 Ewl 26.28 51.10 689.85
Σ 14318.25 226.74 8397.22 1816.51

Kombinasi 6

Tabel 4.99 Pembebanan Kombinasi 6 pada Abutment.


Kombinasi 6 Vertikal Horizontal Momen
Kode P Tx Ty Mx My
No
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 10846.00
2 MA 332.00
3 TA 3113.97 8397.22
4 TD 1571.28
5 TP 140
6 TB 56.25 523.13
9 EQ 1321.44 1321.44 5579.96 5579.96
Σ 16003.25 1377.69 1321.44 14500.31 5579.96

Kombinasi 7

Tabel 4.100 Pembebanan Kombinasi 7 pada Abutment.


Kombinasi 7 Vertikal Horizontal Momen
Kode P Tx Ty Mx My
No
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 10846.00
2 MA 332.00
3 TA 3113.97 8397.22
4 TD 1571.28
5 TP 140
6 TB 56.25 523.13
Σ 16003.25 56.25 8920.34

Kombinasi 8

Tabel 4.101 Pembebanan Kombinasi 8 pada Abutment.


Kombinasi 8 Vertikal Horizontal Momen
Kode P Tx Ty Mx My
No
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 10846.00
2 MA 332.00
3 TA 3113.97 8397.22
4 TD 1571.28
5 TP 140
6 TB 56.25 523.13
7 Ews 175.64 1126.66
8 Ewl 26.28 51.1 689.85
Σ 16029.53 56.25 226.74 8920.34 1816.51

Kombinasi 9

Tabel 4.102 Pembebanan Kombinasi 9 pada Abutment.


Kombinasi 9 Vertikal Horizontal Momen
Kode P Tx Ty Mx My
No
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 10846.00
2 MA 332.00
3 TA 3113.97 8397.22
4 TD 1571.28
5 TP 140.00
6 TB 56.25 523.13
Σ 16003.25 56.25 8920.34

Kombinasi 10

Tabel 4.103 Pembebanan Kombinasi 10 pada Abutment.


Kombinasi 10 Vertikal Horizontal Momen
Kode P Tx Ty Mx My
No
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 10846.00
2 MA 332.00
3 TA 3113.97 8397.22
4 TD 1571.28
5 TP 140.00
6 TB 56.25 523.13
Σ 16003.25 56.25 8920.34

Kombinasi 11

Tabel 4.104 Pembebanan Kombinasi 11 pada Abutment.


Kombinasi 11 Vertikal Horizontal Momen
Kode P Tx Ty Mx My
No
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 10846.00
2 MA 332.00
3 TA 3113.97 8397.22
7 Ews 175.64 1126.66
Σ 14291.97 175.64 8397.22 1126.66

Tabel 4.105 Rekapitulasi Kombinasi Pembebanan pada Abutment.


P Tx Ty Mx My
No Kombinasi Beban
(kN) (kN) (kN) (kN.m) (kN.m)
1 Kombinasi 1 16003.2 56.3 0.0 8920.3 0.0
2 Kombinasi 2 16003.2 56.3 0.0 8920.3 0.0
3 Kombinasi 3 14292.0 0.0 175.6 8397.2 1126.7
4 Kombinasi 4 14292.0 0.0 0.0 8397.2 0.0
5 Kombinasi 5 14318.2 0.0 226.7 8397.2 1816.5
6 Kombinasi 6 16003.2 1377.7 1321.4 14500.3 5580.0
7 Kombinasi 7 16003.2 56.3 0.0 8920.3 0.0
8 Kombinasi 8 16029.5 56.3 226.7 8920.3 1816.5
9 Kombinasi 9 16003.2 56.3 0.0 8920.3 0.0
10 Kombinasi 10 16003.2 56.3 0.0 8920.3 0.0
11 Kombinasi 11 14292.0 0.0 175.6 8397.2 1126.7
Max 16029.5 1377.7 1321.4 14500.3 5580.0

4.4 Kontrol Stabilitas Guling

A. Stabilitas Guling Arah X

Bx = 4 = 2m
2 2

Momen penahan guling ( MPx ) = P x Bx


2

Angka aman terhadap guling SF = MPx harus ≥ 1.5


Mx

Momen penyebab arah guling (Mx) = 14500.3 kN.m


Momen penahan guling arah X (MPx) = Px x Bx
2
= 16029.5 x 2.0
= 32059.1 kN.m

Angka aman terhadap guling arah X SF = MPx = 32059.1 = 2.21


Mx 14500.3

MPx harus ≥ 1.5


Mx
2.2 ≥ 1.5 AMAN

B. Stabilitas Guling Arah Y

By = 11 = 5.5 m
2 2

Momen penahan guling ( MPy ) = P x By


2

Angka aman terhadap guling SF = Mpy harus ≥ 2


My

Momen penyebab arah guling (My) = 5580.0 kN.m


Momen penahan guling arah Y (MPy) = P x By
2
= 16029.5 x 5.5
= 88162.4 kN.m

Angka aman terhadap guling arah Y SF = Mpy = 88162.4 = 15.80


My 5580.0

Mpy harus ≥ 2
My
15.8 ≥ 2 AMAN

C. Stabilitas Geser Arah X


Sudut gesek (ɸ) = 30 o

Kohesi ( C ) = 15 kN/m2

Gaya penahan geser (H) = ( C . Bx . By ) + ( P . Tan ɸ )


= 660 + 9254.6511913
= 9914.7 kN.m

Gaya penyebab geser arah X (Tx) = 1377.7 kN


Angka aman terhadap geser arah X SF = H = 9914.7 = 7.20
Tx 1377.7

H harus ≥ 1.5
Tx
7.2 ≥ 2 AMAN
D. Stabilitas Geser Arah Y
Sudut gesek (ɸ) = 30 o

Kohesi ( C ) = 15 kN/m2
H = 9914.7 kN.m

Gaya penyebab geser arah X (Ty) = 1321.4 kN


Angka aman terhadap geser arah Y SF = H = 9914.7 = 7.50
Ty 1321.4

H harus ≥ 1.5
Ty
7.5 ≥ 2 AMAN

Maka kekuatan abutment aman terhadap bahaya guling dan geser pada arah X dan arah Y yang diakibatkan oleh gaya-gaya yang bekerja pada abutment.

4.5 Analisis Beban Ultimit

A. Beban ultimit pile cap.

Kombinasi 1

Tabel 4.108 Beban Ultimit Pile Cap Kombinasi 1.


Kombinasi 1 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1.2 13015.2
2 MA 2 664.0
3 TA 1.25 3892.5 10496.5
4 TD 1.8 2828.3
5 TP 1.8 252.0
6 TB 1.8 0.0 101.3 941.6
Σ 20652.0 101.3 11438.1

Kombinasi 2

Tabel 4.109 Beban Ultimit Pile Cap Kombinasi 2.


Kombinasi 2 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1.2 13015.2
2 MA 2 664.0
3 TA 1.25 3892.5 10496.5
4 TD 1.4 2199.8
5 TP 1.4 196.0
6 TB 1.4 78.8 732.4
Σ 19967.4 78.8 11229

Kombinasi 3

Tabel 4.110 Beban Ultimit Pile Cap Kombinasi 3.


Kombinasi 3 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1.3 14099.8
2 MA 2 664.0
3 TA 1.25 3892.5 10496.5
7 Ews 1.4 245.9 1577.3
Σ 18656.3 245.9 10496.5 1577.3

Kombinasi 4

Tabel 4.111 Beban Ultimit Pile Cap Kombinasi 4.


Kombinasi 4 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1.2 13015.2
2 MA 2 664.0
3 TA 1.25 3892.5 10496.5
Σ 17571.7 10496.5

Kombinasi 5

Tabel 4.112 Beban Ultimit Pile Cap Kombinasi 5.


Kombinasi 5 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1.2 13015.2
2 MA 2 664.0
3 TA 1.25 3892.5 10496.5
7 Ews 0.4 70.3 450.7
8 Ewl 1 26.3 51.1 689.9
Σ 17597.9 121.4 10496.5 1140.5

Kombinasi 6

Tabel 4.113 Beban Ultimit Pile Cap Kombinasi 6.


Kombinasi 6 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1.2 13015.2
2 MA 2 664.0
3 TA 1.25 3892.5 10496.5
4 TD 0.3 471.4
5 TP 0.3 42.0
6 TB 0.3 16.9 156.9
9 EQ 1 1321.4 1321.4 5580.0 5580.0
Σ 18085.0 1338.3 1321.4 16233.4 5580.0

Kombinasi 7

Tabel 4.114 Beban Ultimit Pile Cap Kombinasi 7.


Kombinasi 7 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1.2 13015.2
2 MA 2 664.0
3 TA 1.25 3892.5 10496.5
4 TD 0.5 785.6
5 TP 0.5 70.0
6 TB 0.5 28.1 523.1
Σ 18427.3 28.1 11019.6

Kombinasi 8

Tabel 4.115 Beban Ultimit Pile Cap Kombinasi 8.


Kombinasi 8 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1 10846.0
2 MA 1 332.0
3 TA 1 3114.0 8397.2
4 TD 1 1571.3
5 TP 1 140.0
6 TB 1 56.3 523.1
7 Ews 0.3 52.7 338.0
8 Ewl 1 26.3 51.1 689.9
Σ 16029.5 56.3 103.8 8920.3 1027.8

Kombinasi 9

Tabel 4.116 Beban Ultimit Pile Cap Kombinasi 9.


Kombinasi 9 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1 10846.0
2 MA 1 332.0
3 TA 1 3114.0 3114.0
4 TD 1.3 2042.7
5 TP 1.3 182.0
6 TB 1.3 73.1 680.1
Σ 16516.6 73.1 3794.0

Kombinasi 10

Tabel 4.117 Beban Ultimit Pile Cap Kombinasi 10.


Kombinasi 10 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1 10846.0
2 MA 1 332.0
3 TA 1 3114.0 8397.2
4 TD 0.8 1257.0
5 TP 0.8 112.0
6 TB 0.8 45.0 418.5
Σ 15661.0 45.0 8815.7

Kombinasi 11

Tabel 4.118 Beban Ultimit Pile Cap Kombinasi 11.


Kombinasi 11 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1 10846.0
2 MA 1 332.0
3 TA 1 3114.0 8397.2
7 Ews 0.7 122.9 788.7
Σ 14292.0 122.9 8397.2 788.7

Tabel 4.119 Rekapitulasi Kombinasi Beban Ultimit Pile Cap.


Pu Tux Tuy Mux Muy
No Kombinasi Beban
(kN) (kN) (kN) (kN.m) (kN.m)
1 Kombinasi 1 20652.0 101.3 0.0 11438.1 0.0
2 Kombinasi 2 19967.4 78.8 0.0 11228.9 0.0
3 Kombinasi 3 18656.3 0.0 245.9 10496.5 1577.3
4 Kombinasi 4 17571.7 0.0 0.0 10496.5 0.0
5 Kombinasi 5 17597.9 0.0 121.4 10496.5 1140.5
6 Kombinasi 6 18085.0 1338.3 1321.4 16233.4 5580.0
7 Kombinasi 7 18427.3 28.1 0.0 11019.6 0.0
8 Kombinasi 8 16029.5 56.3 103.8 8920.3 1027.8
9 Kombinasi 9 16516.6 73.1 0.0 3794.0 0.0
10 Kombinasi 10 15661.0 45.0 0.0 8815.7 0.0
11 Kombinasi 11 14292.0 0.0 122.9 8397.2 788.7
Max 20652.0 1338.3 1321.4 16233.4 5580.0

Beban Ultimit Breast Wall

a. Berat Sendiri

Tabel 4.120 Berat Breast Wall.


b h Berat
No
(m) (m) (kN)
4 4.05 1.2 1468.5
5 0.6 0.6 49.5
6 0.6 0.6 99.0
7 0.7 0.8 77.0
8 0.8 0.7 154.0
9 0.5 0.8 110.0
PMS 8742
Struktur Atas 3319

Tekanan Tanah
H' = 5.9 m
Ka = 0.5019
γs = 17.2 kN/m3
By = 11 m

Tabel 4.121 Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Breast Wall.
TTA Lengan Y MTA = TTA . Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m) (kN.m)
1 TTA = (0,7 . γs ) . H' . Ka . By 392.2 y=(H'/2) 2.95 1156.9
2 TTA = 0,5 . H' . γs . Ka . By
2
1652.8 y=(H'/3) 1.97 3250.4
ΣTTA 2044.9 ΣMTA 4407.3

b. Beban Gempa

Beban Gempa Statik Ekivalen


Gaya gempa (TEQ) = 0.184 x Wt

Tabel 4.122 Beban Gempa pada Breast Wall.


Berat (Wt) TEQ Y MEQ
No Uraian lengan trdp titik O
No Uraian lengan trdp titik O
(kN) (kN) (m) (kN.m)
STRUKTUR ATAS
PMS 8742 1608.5 Y = H' 5.9 9490.0
PMA 332 61.1 Y = H' 5.9 360.4
BREAST WALL
4 1468.5 270.20 y4 =0,5 x (h3 + h4) 2.03 547.16
5 49.5 9.11 y5 =(h3-h9) + (2/3 x h9) 3.15 28.69
6 99.0 18.22 y6 =(0,5 x h8) + h3 3.65 66.49
7 77.0 14.17 y7 =(2/3 x h4) + h3 3.82 54.07
8 154.0 28.34 y8 =(0,5 x h5) + h4 + h3 4.58 129.64
9 110.0 20.24 y9 =(0,5 x h6) +h5 + h4 + h3 5.50 111.32
ΣTEQ 2029.84 ΣMEQ 10787.80

Beban gempa statik ekivalen arah Y (melintang jembatan) besarnya sama dengan beban gempa arah X (memanjang jembatan).

Tekanan Tanah Dinamis Akibat Gempa

H' = 5.9 m
h1 + h2 = 1.6 m
γs = 17.2 kN/m3
By = 11 m
ΔKaG = 0.2043

Tabel 4.123 Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Back Wall Bawah.
TEQ Lengan Y MEQ = TEQ . Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m) (kN.m)
1 TEQ = (0,5 .H'2) γs . ΔKaG . By 672.8 y=((2/3).H') 3.93 2646.2
2 TEQ = (h1+h2). γs . ΔKaG . By 61.8 y=(H'/2) 2.95 182.4
ΣTEQ 734.6 ΣMEQ 2828.7

Rekapitulasi Beban Ultimit Breast Wall

Tabel 4.124 Rekapitulasi Beban Ultimit pada pada Breast Wall.


Vertikal Horizontal Momen
No Aksi / Beban Kode P Tx Ty Mx My
(kN) (kN) (kN.m)
AKSI TETAP
1 Berat sendiri MS 8742
2 Beban mati tambahan MA 332.00
3 Tekanan tanah TA 2044.9 4407.3
BEBAN LALU LINTAS
4 Beban lajur "D" TD 1571.28
5 Beban pedestrian TP 140
6 Gaya rem TB 56.25 523.1
AKSI LINGKUNGAN
7 Beban angin struktur Ews 51.10 608.090
8 Beban angin kendaraan Ewl 26.28 175.6 845.64
9 Beban gempa EQ 2029.84 2029.84 10787.80 10787.80
10 Tekanan tanah dinamis ΔKaG 734.6 2828.7

Kombinasi 1

Tabel 4.125 Beban Ultimit Breast Wall Kombinasi 1.


Kombinasi 1 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1.2 10490.06
2 MA 2 664.00
3 TA 1.25 2556.17 5509.19
4 TD 1.8 2828.30
5 TP 1.8 252
6 TB 1.8 101.25 941.625
Σ 14234.36 2657.42 6450.81

Kombinasi 2

Tabel 4.126 Beban Ultimit Breast Wall Kombinasi 2.


Kombinasi 2 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1.2 10490.06
2 MA 2 664.00
3 TA 1.25 2556.17 5509.19
4 TD 1.4 2199.79
5 TP 1.4 196
6 TB 1.4 78.75 732
Σ 13549.85 2634.92 6241.56

Kombinasi 3

Tabel 4.127 Beban Ultimit Breast Wall Kombinasi 3.


Kombinasi 3 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1.3 11364.23
2 MA 2 664.00
3 TA 1.25 2556.17 5509.19
7 Ews 1.4 71.54 851.33
Σ 12028.23 2556.17 71.54 5509.19 851.33

Kombinasi 4

Tabel 4.128 Beban Ultimit Breast Wall Kombinasi 4.


Kombinasi 4 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1.2 10490.06
2 MA 2 664.00
3 TA 1.25 2556.17 5509.19
Σ 11154.06 2556.17 5509.19

Kombinasi 5

Tabel 4.129 Beban Ultimit Breast Wall Kombinasi 5.


Kombinasi 5 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1.2 10490.06
2 MA 2.2 730.40
3 TA 1.25 2556.17 2556.17
7 Ews 0.4 20.44 243.24
8 Ewl 1 26.28 175.64 10787.80
Σ 11246.74 2556.17 196.08 2556.17 11031.03

Kombinasi 6

Tabel 4.130 Beban Ultimit Breast Wall Kombinasi 6.


Kombinasi 6 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1.2 10490.06
2 MA 2 664.00
3 TA 1.25 2556.17 5509.19
4 TD 0.3 471.38
5 TP 0.3 42.00
6 TB 0.3 16.88 156.94
9 EQ 1 2029.84 2029.84 10787.80 10787.80
Σ 11667.44 4602.88 2029.84 16453.92 10787.80

Kombinasi 7

Tabel 4.131 Beban Ultimit Breast Wall Kombinasi 7.


Kombinasi 7 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1.2 10490.06
2 MA 2 664.00
3 TA 1.25 2556.17 5509.19
4 TD 0.5 785.64
5 TP 0.5 70
6 TB 0.5 28.13 28.13
Σ 12009.70 2584.29 5537.31

Kombinasi 8

Tabel 4.132 Beban Ultimit Breast Wall Kombinasi 8.


Kombinasi 8 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1 8741.72
2 MA 1 332.00
3 TA 1 56.25 523.13
4 TD 1 1571.28
5 TP 1 140
6 TB 1 56.25 523
7 Ews 0.3 15.33 182.43
8 Ewl 1 26.28 175.64 845.64
Σ 10811.28 112.50 190.97 1046.25 1028.07

Kombinasi 9

Tabel 4.133 Beban Ultimit Breast Wall Kombinasi 9.


Kombinasi 9 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1 8741.72
2 MA 1 332.00
3 TA 1 2044.94 523.13
4 TD 1.3 2042.66
5 TP 1.3 182.00
6 TB 1.3 73.13 680.06
Σ 11298.38 2118.06 1203.19

Kombinasi 10

Tabel 4.134 Beban Ultimit Breast Wall Kombinasi 10.


Kombinasi 10 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1 8741.72
2 MA 1 332.00
3 TA 1 2044.94 4407.35
4 TD 0.8 1257.02
5 TP 0.8 112.00
6 TB 0.8 45.00 418.50
Σ 10442.74 2089.94 4825.85

Kombinasi 11

Tabel 4.135 Beban Ultimit Breast Wall Kombinasi 11.


Kombinasi 11 Faktor Vertikal Horizontal Momen
No P Tx Ty Mx My
Aksi / beban Beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 MS 1 8741.72
2 MA 1 332.00
3 TA 1 2044.94 4407.35
7 Ews 0.7 35.77 425.66
Σ 9073.72 2044.94 35.77 4407.35 425.66

Tabel 4.136 Rekapitulasi Kombinasi Pembebanan pada Breast Wall.


Pu Tux Tuy Mux Muy
No Kombinasi Beban
(kN) (kN) (kN) (kN.m) (kN.m)
1 Kombinasi 1 14234.36 2657.42 0.00 6450.81 0.00
2 Kombinasi 2 13549.85 2634.92 0.00 6241.56 0.00
3 Kombinasi 3 12028.23 2556.17 71.54 5509.19 851.33
4 Kombinasi 4 11154.06 2556.17 0.00 5509.19 0.00
5 Kombinasi 5 11246.74 2556.17 196.08 2556.17 11031.03
6 Kombinasi 6 11667.44 4602.88 2029.84 16453.92 10787.80
7 Kombinasi 7 12009.70 2584.29 0.00 5537.31 0.00
8 Kombinasi 8 10811.28 112.50 190.97 1046.25 1028.07
9 Kombinasi 9 11298.38 2118.06 0.00 1203.19 0.00
10 Kombinasi 10 10442.74 2089.94 0.00 4825.85 0.00
11 Kombinasi 11 9073.72 2044.94 35.77 4407.35 425.66
Max 14234.36 4602.88 2029.84 16453.92 11031.03
c. Beban Ultimit Back Wall Bawah

Tekanan Tanah
H" = h6 + h5
= 1.85 m
Ka = 0.2000
γs = 17.2 kN/m3
By = 11 m

Tabel 4.137 Tekanan Tanah Back Wall Bawah.


TTA Lengan Y MTA = TTA . Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m) (kN.m)
1 TTA = (0,7 . γs) . H". Ka . By 49.0 y=(H"/2) 0.93 45.3
2 TTA = (0,5 . (H"2)). γs . Ka . By 64.8 y=(H"/3) 0.62 39.9
ΣTTA 113.8 ΣMTA 85.3

Beban gempa statik ekivalen


h6 = 0.8 m
h5 = 1.05 m
h7 = 0.2 m
H" = 1.85 m
TEQ = 0,184 x Wt

Tabel 4.138 Beban Gempa Back Wall Bawah.


Berat (Wt) TEQ Lengan Y MEQ
No
(kN) (kN) trhdp O (m) (kN.m)
8 154.0 28.3 y = (h6 / 2) + h5 1.45 41.1
9 110.0 20.2 y = h5 / 2 0.525 10.6
ΣTEQ 48.6 ΣMEQ 51.7

Tekanan tanah dinamis akibat gempa


H = 7.5 m
H" = 1.85 m
γs = 17.20 kN/m3
By = 11 m
ΔKaG = 0.2043

Tabel 4.139 Tekanan Tanah Dinamis Back Wall Bawah.


TEQ Lengan Y MEQ = TEQ . Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m) (kN.m)
1 TEQ = (0,5 . (H"2)). γs . ΔKaG . By 66.1 y=(2/3 .H") 1.23 81.6
2 TEQ = (H-H")). γs . ΔKaG . By 218.4 y=(H"/2) 0.93 202.0
ΣTEQ 284.5 ΣMEQ 283.6

Rekapitulasi beban ultimit back wall bawah

Tabel 4.140 Rekapitulasi Beban Ultimit Back Wall Bawah.


Kombinasi 11 Faktor
T M Vu Mu
No
Aksi / beban Beban
(kN) (kN.m) (kN) (kN.m)
1 Tekanan tanah (TA) 1.25 113.8 85.3 142.20 106.57
2 Gempa statik ekivalen (EQ) 1 48.6 51.7 48.58 51.71
3 Gempa Tekanan tanah dinamis (EQ) 1 284.5 283.6 284.54 283.60
Beban ultimit pada back wall bawah 475.31 441.88

d. Beban Ultimit Back Wall Atas

h6 = 0.8 m
Ka = 0.2000
γs = 17.20 kN/m3
By = 11 m

Tabel 4.141 Tekanan Tanah Back Wall Atas.


TTA Lengan Y MTA = TTA . Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m) (kN.m)
1 TTA = (0,7 . γs) . h6 . Ka . By 21.2 y=(h6/2) 0.40 8.5
2 TTA = (0,5 . (h62)). γs . Ka . By 12.1 y=(h6/3) 0.27 3.2
ΣTTA 33.3 ΣMTA 11.7

Beban Gempa

h6 = 0.8 m
TEQ = 0.184 x Wt

Tabel 4.142 Beban Gempa Back Wall Atas.


Berat (Wt) TEQ Lengan Y MEQ
No
No
(kN) (kN) 0 (m) (kN.m)
10 154.0 28.3 y = (h6 / 2) + h5 1.45 41.1
ΣTEQ 28.3 ΣMEQ 41.1

Tekanan Tanah Dinamis Akibat Gempa

H = 7.5 m
h6 = 0.8 m
γs = 17.2 kN/m3
By = 11 m
ΔKaG = 0.2043

Tabel 4.143 Tekanan Tanah Dinamis Back Wall Bawah.


TEQ Lengan Y MEQ = TEQ . Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m) (kN.m)
1 TEQ = (0,5 . (h62)) .γs . ΔKaG . By 12.4 y=(h6/2) 0.40 4.9
2 TEQ = (H-h6 ). γs . ΔKaG . By 259.0 y=(h6/3) 0.27 69.1
ΣTEQ 271.4 ΣMEQ 74.0

Rekapitulasi beban ultimit back wall atas

Tabel 4.144 Rekapitulasi Beban Ultimit Back Wall Atas.


Kombinasi 11 Faktor
T M Vu Mu
No
Aksi / beban Beban
(kN) (kN.m) (kN) (kN.m)
1 Tekanan tanah (TA) 1.25 33.3 11.7 41.62 14.63
2 Gempa statik ekivalen (EQ) 1 28.3 41.1 28.34 41.09
3 Gempa Tekanan tanah dinamis (EQ) 1 271.4 74.0 271.35 74.01
Beban ultimit pada back wall atas 341.31 129.73

e. Beban Ultimit Corbel

Pada saat penggantian elastomer (bearing pad), corbel direncanakan mampu menahan jacking force yang terdiri dari struktur
atas, beban mati tambahan dan beban lalu lintas.

Gaya geser pada corbel (Pjack) = PMS + PMA + PTD


Eksentrisitas ( e ) = h7 = 0.2 = 0.1 m
2 2

Tabel 4.145 Beban Ultimit pada Corbel.


Faktor Vu Mu
P e
No Jenis Beban (P x f.beban) (Vu x e)
Beban
(kN) (kN) (m) (kN.m)
1 Berat sendiri (MS) 1.3 8741.7 11364.2 0.02 261.42
2 Beban mati tambahan (MA) 2 332.0 664.0 0.02 15.27
3 Beban lajur "D" (TD) 1.8 1571.3 2828.3 0.02 65.06
Σ 14856.53 341.76

f. Beban Ultimit Wing Wall

Karena salah satu sisi vertikal atau horizontal terjepit pada abutment jembatan, maka pelat wing wall dianalisis sebagai Two
Way Slab sehingga terjadi momen pada jepitan yaitu Mx dan My.

Mx = 0,5 x Mjepit arah x Tekanan tanah pada wing wall


My = 0,5 x Mjepit arah y Hy = 5.9 m
Ka = 0.2000
Hx = 3.55 m
γs = 17.20 kN/m3

TTA = ( 0,7 x γs ) x Hx x Hy x Ka = ( 0,7 x 17.20 ) x 3.55 x 5.9 x 0.2000


= 12.04 x 4.19
= 50.44 kN

TTA = ( 0,5 x Hy ) x γs x Hx x Ka = ( 0,5 x 5.90 ) x 17.20 x 3.55 x 0.2000


= 2.95 x 12.21
= 36.03 kN

Tabel 4.146 Momen pada Wing Wall Akibat Tekanan Tanah.


TTA y My x Mx
No Lengan (y) Lengan (x)
(kN) (m) (kN.m) (m) (kN.m)
1 50.44 (Hy / 2) 2.95 148.78 (Hx / 2) 1.775 89.52
2 36.03 (Hy / 3) 1.967 70.85 (Hx / 2) 1.775 63.95
Σ 86.46 ΣMy 219.63 ΣMx 153.47

Beban Gempa Statik Ekivalen pada Wing Wall


Berat beton (γc) = 25 kN/m3
hw = 0.5 m

Berat wing wall (Wt) = Hy x Hx x γc x hw


= 5.9 x 3.55 x 25 x 0.5
= 261.81 kN

Lengan x = Hx = 3.55 = 1.775 m


2 2

Gaya horizontal gempa (TEQ) = 0.184 x Wt


= 0.184 x 261.8125
= 48.17 kN

Mx = 0.5 x TEQ x Lengan x


= 0.5 x 48.17 x 1.775
= 42.75 kN.m

Lengan y = Hy = 5.9 = 2.95 m


2 2

My = 0.5 x TEQ x Lengan x


= 0.5 x 48.17 x 2.95
= 71.06 kN.m

Tekanan Tanah Dinamis pada Wing Wall

γs = 17.2 kN/m3
h1 + h2 = 1.6 m
ΔKaG = 0.2043

TEQ = (0,5xHy2) x γs x Hx x ΔKaG = ( 0,5 x 34.81 ) x 17.2 x 3.55 x 0.2043


= 17.405 x 12.47
= 217.12 kN

TEQ = (h1+h2) x γs x Hx x ΔKaG = 1.6 x 17.20 x 3.55 x 0.2043


= 19.96 kN

Tabel 4.147 Gaya Geser da Momen Akibat Tekanan Tanah Dinamis.


TTA y My x Mx
No Lengan (y) Lengan (x)
(kN) (m) (kN.m) (m) (kN.m)
1 217.12 ((2/3) . Hy) 3.93 854.02 (Hx / 2) 1.78 385.39
2 19.96 (Hy / 2) 2.95 58.88 (Hx / 2) 1.78 35.43
Σ 237.08 ΣMy 912.90 ΣMx 420.82

Tabel 4.148 Rekapitulasi Gaya Geser dan Momen Ultimit pada Wing Wall.
Faktor
P My Mx Vu Muy Mux
No Jenis Beban
Beban
(kN) (kN.m) (kN.m) (kN) (kN.m) (kN.m)
1 Tekanan tanah (TA) 1.25 86.5 219.63 153.47 108.1 274.54 191.84
2 Gaya gempa statik ekivalen (EQ) 1.3 48.2 71.06 42.75 62.6 92.37 55.58
3 Tekanan tanah dinamis 1 237.1 912.90 420.82 237.1 912.90 420.82
Σ 407.78 1279.81 668.24

4.3.1.2 Penulangan Abutment

A. Penulangan pile cap


Beban yang digunakan dalam pembesian pile cap adalah menggunakan kombinasi beban ultimit terbesar dari abutment.

Kuat tekan beton (f'c) = 20.83 MPa


Tegangan leleh baja (fy) = 320 MPa
Faktor reduksi tulangan geser (ɸ) = 0.65
Faktor reduksi tulangan lentur (ɸ) = 0.8
Panjang pile cap (By) = 11 m
Tebal (h = h1 + h2) = 1600 mm
Momen ultimit (Mu) = 8815.7 kN.m
Gaya geser ultimit (Vu) = 15661.0 kN
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton (d') = 100 mm
Tebal efektif ( d ) = h - d' = 1500 mm
Lebar pile cap yang ditinjau ( b ) = 1000 mm

Mu = 8815.72 = 801.43 kN.m


Mu' =
By 11

Vu = 15660.99 = 1423.73 kN
Vu' =
By 11

1. Tulangan lentur
Diameter tulangan rencana (D) 24 mm
Mn = Mu' = 801.43 = 1001.79 kN.m
ɸ 0.8

Tahanan momen nominal


Mn
Rn =
b x d2
1001.79 x 10.6
=
1000 x 2250000
= 0.445 N/mm2

Rasio tulangan yang diperlukan

0,85 x f'c 0.85 x 20.83 0.0553


= =
fy 320

2 x Rn 2 x 0.445 0.0503
= =
0,85 x f'c 0.85 x 20.83
√(█(
ρ = 0,85 x f'c x ( 1 - @ 1 -)) 2 x Rn )
fy 0,85 x f'c
= 0.0553 x 0.0255
= 0.001

Tahanan momen maksimum

f'c 600
ρb = β1 x 0,85 x x
fy 600 + fy
20.83 600
= 0,85 x 0,85 x x
320 600 + 320
= 0.0307

ρmax = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.0307
= 0.023

Rmax = ρmax x fy x ( 1- 0,5 x ρmax x fy )


0,85 x f'c
= 0.023 x 320 x ( 1- 0,5 x 0.023 x 320 )
0.85 x 20.83
= 5.831 N/mm2

Dimana Rmax > Rn yaitu 5.831 N/mm2 > 0.445 N/mm2 AMAN

Rasio tulangan minimum


ρmin = 1.4 = 1.4 = 0.0044
fy 320

Karena ρmin > ρ yaitu 0.0044 > 0.001 Maka digunakan ρmin 0.004

Luas tulangan yang diperlukan (As) = ρ x b x d


= 0.004 x 1000 x 1500
= 6563 mm2

Jarak maksimal (terjauh) antar tulangan per meter lebar


1
x π x D2 x b
s = 4
As
1
x 3.14 x 576 x 1000
s = 4
6563
= 68.90 mm ≈ 50 mm

Maka luas tulangan terpasang adalah


1
x π x D2 x b
As = 4
s
1
x 3.14 x 576 x 1000
= 4
50
= 9043.2 mm2

Dimana As > As perlu yaitu 9043.2 mm2 > 6563 mm2 AMAN
Digunakan tulangan lentur D24- 50

2. Tulangan bagi

As' = 50% x As = 50% x 6563 = 3281.25 mm2

Menggunakan tulangan bagi dengan diameter ( D ) 19 mm


Maka jarak antar tulangan bagi adalah
1
x π x D2 x b
s = 4
As'
1
x 3.14 x 361 x 1000
s = 4
3281
= 86.36 mm ≈ 50 mm
Digunakan tulangan bagi D19- 50

3. Tulangan geser

Gaya geser ultimit ( Vu' ) = 1423.73 kN

Gaya geser ultimit


Vc = 1 x √(f′c) x b x d
6
√( )
= 1 x 20.83 x 1000 x 1500
6
= 1140997 N = 1141.00 kN

Kekuatan geser terfaktor


Vc x ɸ = 1141.00 x 0.65 = 741.6 kN

Dimana (Vc x ɸ) > Vu' yaitu 741.6 kN < 1423.73 kN


(perlu menggunakan tulangan geser)

Menggunakan tulangan diameter (D) 16 mm

Vu' 1423.73 2190.3 kN = 2190348 N


Gaya geser rencana ultimit (Vu) = = =
ɸ 0.65

Menggunakan jarak tulangan arah Y (sy) = 200 mm

1 x π x D2 x b
Luas tulangan geser (Av) =
4 sy
1 x 3.14 x 256 x 1000
=
4 200
= 1004.8 mm2

Jarak tulangan geser yang diperlukan arah X (sx)


Sx = Av x fy x d
Vu
= 1004.8 x 320 x 1500
2190348.3
= 220.20 mm ≈ 200 mm

B. Penulangan Breast Wall

Tulangan tarik dan tekan breast wall

Kuat tekan beton (f'c) = 20.83 MPa


Modulus elastisitas beton (Ec) = 4700 . √f'c = 21450.75057 MPa
Tegangan leleh baja (fy) = 320 MPa
Faktor reduksi tulangan geser (ɸ) = 0.65
Faktor reduksi tulangan lentur (ɸ) = 0.8

Dimensi breast wall (ditinjau sepanjang 1 m)


b = 1m
Lebar breast wall (By) = 11 m = 11000 mm
Tebal (h = b2 ) = 1.2 m = 1200 mm

Jarak tulangan terhadap sisi luar beton (d') = 50 mm = 0.05 m


Tebal efektif ( d ) = h - d' = 1200 - 50 = 1150 mm

Momen ultimit (Mu) = 16453.92 kN.m


Gaya geser ultimit (Pu) = 14234.36 kN
Momen dan gaya geser ultimit per meter (lebar)
Mu = 16453.92 = 1495.81 kN.m
Mu' =
By 11

Pu = 14234.36 = 1294.03 kN
Pu' =
By 11

Mu' = 1495.81 = 1.156


e =
Pu' 1294.03

e = 1.16 = 0.963
h 1.2

d' = 0.05 = 0.042 ≈ 0.1


h 1.2

1. Tulangan lentur
Agr = b x h = 1 x 1.2 = 1.2 m2
= 1200000 mm2
Untuk perhitungan ρ digunakan kurva diagram interaksi
ɸ x Agr x 0,85 x f'c = 0.65 x 1200000 x 0.85 x 32
= 21216000 N
= 21216.0 kN

Untuk sumbu vertikal


Pu' 1294.03
= = 0.061
ɸ x Agr x 0,85 x f'c 21216.0

Untuk sumbu horizontal


Pu' e
x = 0.061 x 0.963
ɸ x Agr x 0,85 x f'c h
= 0.059

Dengan menggunakan kurva diagram interaksi (lampiran) maka didapatkan :


r = 0.006
β = 1.2 (untuk f'c = 30 Mpa)

Rasio tulangan perlu


ρ = r x β = 0.006 x 1.2 = 0.0072

Luas tulangan perlu


Astot = ρ x Agr = 0.0072 x 1200000 = 8640 mm2

As = 0,5 x Astot = 0.5 x 8640 = 4320 mm2

Menggunakan diameter tulangan ( D ) 22 mm


Jarak maksimal (terjauh) antar tulangan per meter
1
x π x D2 x b
s = 4
As
1
x 3.14 x 484 x 1000
s = 4
4320
= 87.95 mm ≈ 50 mm
Digunakan tulangan lentur D22- 50

2. Tulangan bagi

As' = 50% x As = 50% x 4320 = 2160 mm2

Menggunakan tulangan bagi dengan diameter ( D ) 19 mm


1
x π x D2 x b
s = 4
As'
1
x 3.14 x 361 x 1000
s = 4
2160
= 131.20 mm ≈ 100 mm
Digunakan tulangan bagi D19- 100

3. Tulangan geser

Tinggi badan abutment ( H ) = 7.5 m

Gaya geser ultimit


Vu' = Mu' = 1495.81 = 199.441 kN = 199441 N
H 7.5
Gaya geser rencana ultimit
Vu = Vu' = 199441.48 = 306833 N
ɸ 0.65

Menggunakan tulangan bagi dengan diameter ( D ) 16 mm


Menggunakan jarak tulangan arah Y (sy) 400 mm

1 b
Luas tulangan geser ( Av ) = x π x D2 x
4 sy
1 1000
= x 3.14 x 256 x
4 400
= 502.40 mm2

Jarak tulangan geser yang diperlukan arah X (sx)


Av x fy x d
sx =
Vu
502.40 x 320 x 1150
sx =
306833
= 602.55 mm ≈ 600 mm

C. Penulangan Back Wall Bawah

Momen ultimit (Mu) = 441.88 kN.m


Gaya geser ultimit (Vu) = 475.31 kN
Mutu baja tulangan (fy) = 320 MPa
Mutu beton (f'c) = 20.83 MPa
Lebar abutment (By) = 11 m
Tebal abutment (h = b6 + b7) = 800 mm
Tebal selimut beton (d') = 100 mm
Tebal efektif (d) = h - d' = 700 mm
Lebar back wall yang ditinjau (b) = 1000 mm

Mu 441.88 40.17 kN.m


Mu' = = =
By 11

Vu 475.31 43.21 kN
Vu' = = =
By 11

1. Tulangan lentur

Diameter tulangan rencana (D) 22 mm


Mn = Mu' = 40.17 = 50.21 kN.m
ɸ 0.8

Tahanan momen nominal


Mn
Rn =
b x d2
50.21 x 10.6
=
1000 x 490000
= 0.102 N/mm2

Rasio tulangan yang diperlukan

0,85 x f'c 0.85 x 20.83 0.0553


= =
fy 320

2 x Rn 2 x 0.102 0.0116
= =
0,85 x f'c 0.85 x 20.83
√(█(
ρ = 0,85 x f'c x ( 1 - @ 1 -)) 2 x Rn )
fy 0,85 x f'c
= 0.0553 x 0.0058
= 0.0003

Tahanan momen maksimum

f'c 600
ρb = β1 x 0,85 x x
fy 600 + fy
20.83 600
= 0,85 x 0,85 x x
320 600 + 320
= 0.0307

ρmax = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.0307
= 0.023

Rmax = ρmax x fy x ( 1- 0,5 x ρmax x fy )


0,85 x f'c
= 0.023 x 320 x ( 1- 0,5 x 0.023 x 320 )
0.85 x 20.83
= 5.831 N/mm2

Dimana Rmax > Rn yaitu 5.831 N/mm2 > 0.102 N/mm2 AMAN

Rasio tulangan minimum


ρmin = 1.4 = 1.4 = 0.0044
fy 320

Karena ρmin > ρ yaitu 0.0044 > 0.0003 Maka digunakan ρmin 0.0044

Luas tulangan yang diperlukan (As) = ρ x b x d


= 0.0044 x 1000 x 700
= 3062.5 mm2

Jarak maksimal (terjauh) antar tulangan per meter lebar


1
x π x D2 x b
s = 4
As
1
x 3.14 x 484 x 1000
s = 4
3063
= 124.06 mm ≈ 100 mm

Maka luas tulangan terpasang adalah


1
x π x D2 x b
As = 4
s
1
x 3.14 x 484 x 1000
= 4
100
= 3799.40 mm2

Dimana As > As perlu yaitu 3799.400 mm2 > 3063 mm2 AMAN
Digunakan tulangan lentur D22- 100

2. Tulangan bagi

As' = 50% x As = 50% x 3063 = 1531.25 mm2

Menggunakan tulangan bagi dengan diameter ( D ) 16 mm


Maka jarak antar tulangan bagi adalah
1
x π x D2 x b
s = 4
As'
1
x 3.14 x 256 x 1000
s = 4
1531
= 131.24 mm ≈ 100 mm
Digunakan tulangan bagi D16- 100

3. Tulangan geser

Gaya geser ultimit ( Vu' ) = 43.21 kN

Gaya geser ultimit


Vc = 1 x √(f′c) x b x d
6
√( )
= 1 x 20.83 x 1000 x 700
6
= 532465 N = 532.47 kN

Kekuatan geser terfaktor


Vc x ɸ = 532.47 x 0.65 = 346.1 kN

Dimana (Vc x ɸ) > Vu' yaitu 346.1 kN > 43.21 kN


(tidak perlu menggunakan tulangan geser)

D. Penulangan Back Wall Atas

Mutu baja tulangan (fy) = 320 MPa


Mutu beton (f'c) = 20.83 MPa
Lebar abutment (By) = 11 m
Tebal abutment (h = b7 ) = 500 mm
Tebal selimut beton (d') = 50 mm
Tebal efektif (d) = h - d' = 450 mm
Lebar back wall yang ditinjau (b) = 1000 mm
Momen ultimit (Mu) = 129.73 kN
Gaya geser ultimit (Vu) = 341.31 kN.m

Mu 129.73 11.79 kN.m


Mu' = = =
By 11

Vu 341.31 31.03 kN
Vu' = = =
By 11

1. Tulangan lentur

Diameter tulangan rencana (D) 16 mm


Mn = Mu' = 11.79 = 14.74 kN.m
ɸ 0.8

Tahanan momen nominal


Mn
Rn =
b x d2
14.74 x 10.6
=
1000 x 202500
= 0.073 N/mm2

Rasio tulangan yang diperlukan

0,85 x f'c 0.85 x 20.83 0.0553


= =
fy 320

2 x Rn 2 x 0.073 0.0082
= =
0,85 x f'c 0.85 x 20.83
√(█(
ρ = 0,85 x f'c x ( 1 - @ 1 -)) 2 x Rn )
fy 0,85 x f'c
= 0.0553 x 0.0041
= 0.0002

Tahanan momen maksimum

f'c 600
ρb = β1 x 0,85 x x
fy 600 + fy
20.83 600
= 0,85 x 0,85 x x
320 600 + 320
= 0.0307

ρmax = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.0307
= 0.023

Rmax = ρmax x fy x ( 1- 0,5 x ρmax x fy )


0,85 x f'c
= 0.023 x 320 x ( 1- 0,5 x 0.023 x 320 )
0.85 x 20.83
= 5.831 N/mm2

Dimana Rmax > Rn yaitu 5.831 N/mm2 > 0.073 N/mm2 AMAN

Rasio tulangan minimum


ρmin = 1.4 = 1.4 = 0.0044
fy 320

Karena ρmin > ρ yaitu 0.0044 > 0.0002 Maka digunakan ρmin 0.0044

Luas tulangan yang diperlukan (As) = ρ x b x d


= 0.0044 x 1000 x 450
= 1969 mm2

Jarak maksimal (terjauh) antar tulangan per meter lebar


1
x π x D2 x b
s = 4
As
1
x 3.14 x 256 x 1000
s = 4
1969
= 102.07 mm ≈ 100 mm

Maka luas tulangan terpasang adalah


1
x π x D2 x b
As = 4
s
1
x 3.14 x 256 x 1000
= 4
100
= 2009.60 mm2

Dimana As > As perlu yaitu 2009.60 mm2 > 1969 mm2 AMAN
Digunakan tulangan lentur D16- 100

2. Tulangan bagi

As' = 50% x As = 50% x 1969 = 984.375 mm2

Menggunakan tulangan bagi dengan diameter ( D ) 16 mm


Maka jarak antar tulangan bagi adalah
1
x π x D2 x b
s = 4
As'
1
x 3.14 x 256 x 1000
s = 4
984
= 204.15 mm ≈ 200 mm
Digunakan tulangan bagi D16- 200

3. Tulangan geser

Gaya geser ultimit ( Vu' ) = 31.03 kN

Gaya geser ultimit


Vc = 1 x √(f′c) x b x d
6
√( )
= 1 x 20.83 x 1000 x 450
6
= 342299 N = 342.30 kN

Kekuatan geser terfaktor


Vc x ɸ = 342.30 x 0.65 = 222.5 kN

Dimana (Vc x ɸ) > Vu' yaitu 222.5 kN > 31.03 kN


(tidak perlu menggunakan tulangan geser)

E. Penulangan Corbel

Mutu baja tulangan (fy) = 320 MPa


Mutu beton (f'c) = 20.83 MPa
Lebar abutment (By) = 11 m
Tebal abutment (h = h8+h9 ) = 1200 mm
Tebal selimut beton (d') = 100 mm
Tebal efektif (d) = h - d' = 1100 mm
Lebar back wall yang ditinjau (b) = 1000 mm
Momen ultimit (Mu) = 341.76 kN
Gaya geser ultimit (Vu) = 14856.53 kN.m

Mu 341.76 31.07 kN.m


Mu' = = =
By 11

Vu 14856.53 1350.59 kN
Vu' = = =
By 11

1. Tulangan lentur

Diameter tulangan rencana (D) 22 mm


Mn = Mu' = 31.07 = 38.84 kN.m
ɸ 0.8

Tahanan momen nominal


Mn
Rn =
b x d2
38.84 x 10.6
=
1000 x 1210000
= 0.032 N/mm2

Rasio tulangan yang diperlukan

0,85 x f'c 0.85 x 20.83 0.0553


= =
= =
fy 320

2 x Rn 2 x 0.032 0.0036
= =
0,85 x f'c 0.85 x 20.83
√(█(
ρ = 0,85 x f'c x ( 1 - @ 1 -)) 2 x Rn )
fy 0,85 x f'c
= 0.0553 x 0.0018
= 0.0001

Tahanan momen maksimum

f'c 600
ρb = β1 x 0,85 x x
fy 600 + fy
20.83 600
= 0,85 x 0,85 x x
320 600 + 320
= 0.0307

ρmax = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.0307
= 0.023

Rmax = ρmax x fy x ( 1- 0,5 x ρmax x fy )


0,85 x f'c
= 0.023 x 320 x ( 1- 0,5 x 0.023 x 320 )
0.85 x 20.83
= 5.831 N/mm2

Dimana Rmax > Rn yaitu 5.831 N/mm2 > 0.032 N/mm2 AMAN

Rasio tulangan minimum


ρmin = 1.4 = 1.4 = 0.0044
fy 320

Karena ρmin > ρ yaitu 0.0044 > 0.0001 Maka digunakan ρmin 0.0044

Luas tulangan yang diperlukan (As) = ρ x b x d


= 0.0044 x 1000 x 1100
= 4813 mm2

Jarak maksimal (terjauh) antar tulangan per meter lebar


1
x π x D2 x b
s = 4
As
1
x 3.14 x 484 x 1000
s = 4
4813
= 78.95 mm ≈ 50 mm

Maka luas tulangan terpasang adalah


1
x π x D2 x b
As = 4
s
1
x 3.14 x 484 x 1000
= 4
50
= 7598.80 mm2

Dimana As > As perlu yaitu 7598.80 mm2 > 4813 mm2 AMAN
Digunakan tulangan lentur D22- 50

2. Tulangan bagi

As' = 50% x As = 50% x 4813 = 2406.25 mm2

Menggunakan tulangan bagi dengan diameter ( D ) 19 mm


Maka jarak antar tulangan bagi adalah
1
x π x D2 x b
s = 4
As'
1
x 3.14 x 361 x 1000
s = 4
2406
= 117.77 mm ≈ 100 mm
Digunakan tulangan bagi D19- 100

3. Tulangan geser
Gaya geser ultimit ( Vu' ) = 1350.59 kN

Gaya geser ultimit


Vc = 1 x √(f′c) x b x d
6
√( )
= 1 x 20.83 x 1000 x 1100
6
= 836731 N = 836.73 kN

Kekuatan geser terfaktor


Vc x ɸ = 836.73 x 0.65 = 543.9 kN

Dimana (Vc x ɸ) > Vu' yaitu 543.9 kN < 1350.59 kN


(perlu menggunakan tulangan geser)

Menggunakan tulangan diameter (D) 16 mm

Vu' 1350.59 2077.8 kN = 2077837 N


Gaya geser rencana ultimit (Vu) = = =
ɸ 0.65

Menggunakan jarak tulangan arah Y (sy) = 200 mm

1 x π x D2 x b
Luas tulangan geser (Av) =
4 sy
1 x 3.14 x 256 x 1000
=
4 200
= 1004.8 mm2

Jarak tulangan geser yang diperlukan arah X (sx)


Sx = Av x fy x d
Vu
= 1004.8 x 320 x 1100
2077836.7
= 170.22 mm ≈ 150 mm

F. Penulangan Wing Wall

a. Tinjauan arah vertikal (x)


Mutu baja tulangan (fy) = 320 MPa
Mutu beton (f'c) = 20.83 MPa
Tebal wing wall ( h ) = 500 mm
Lebar ( Hx ) = 3550 mm
Lebar abutment (By) = 11 m
Momen ultimit (Mu) = 1279.81 kN
Gaya geser ultimit (Vu) = 407.78 kN.m
Faktor reduksi tulangan geser (ɸ) = 0.65
Faktor reduksi tulangan lentur (ɸ) = 0.8
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton (d') = 50 mm
Tebal efektif ( d = h - d' ) = 450 mm
Lebar pile cap yang ditinjau (b) = 1000 mm

Mu 1279.81 116.35 kN.m


Mu' = = =
By 11

Vu 407.78 37.07 kN
Vu' = = =
By 11

1. Tulangan lentur

Diameter tulangan rencana (D) 16 mm


Mn = Mu' = 116.35 = 145.43 kN.m
ɸ 0.8

Mn
Rn =
b x d2
145.43 x 10.6
=
1000 x 202500
= 0.718 N/mm2

Rasio tulangan yang diperlukan

0,85 x f'c 0.85 x 20.83 0.055


= =
fy 320

2 x Rn 2 x 0.718 0.08
= =
0,85 x f'c 0.85 x 20.83
√(█(
ρ = 0,85 x f'c x ( 1 - @ 1 -)) 2 x Rn )
fy 0,85 x f'c
= 0.055 x 0.0414
= 0.0023

Tahanan momen maksimum

f'c 600
ρb = β1 x 0,85 x x
fy 600 + fy
20.83 600
= 0,85 x 0,85 x x
320 600 + 320
= 0.0307

ρmax = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.0307
= 0.023

Rmax = ρmax x fy x ( 1- 0,5 x ρmax x fy )


0,85 x f'c
= 0.023 x 320 x ( 1- 0,5 x 0.023 x 320 )
0.85 x 20.83
= 5.831 N/mm2

Dimana Rmax > Rn yaitu 5.831 N/mm2 > 0.718 N/mm2 AMAN

Rasio tulangan minimum


ρmin = 1.4 = 1.4 = 0.0044
fy 320

Karena ρmin > ρ yaitu 0.0044 > 0.0023 Maka digunakan ρmin 0.0044

Luas tulangan yang diperlukan (As) = ρ x b x d


= 0.0044 x 1000 x 450
= 1969 mm2

Jarak maksimal (terjauh) antar tulangan per meter lebar


1
x π x D2 x b
s = 4
As
1
x 3.14 x 256 x 1000
s = 4
1969
= 102.07 mm ≈ 100 mm

Maka luas tulangan terpasang adalah


1
x π x D2 x b
As = 4
s
1
x 3.14 x 256 x 1000
= 4
100
= 2009.60 mm2

Dimana As > As perlu yaitu 2009.60 mm2 > 1969 mm2 AMAN
Digunakan tulangan lentur D16- 100

2. Tulangan bagi

As' = 50% x As = 50% x 1969 = 984.375 mm2

Menggunakan tulangan bagi dengan diameter ( D ) 16 mm


Maka jarak antar tulangan bagi adalah
1
x π x D2 x b
s = 4
As'
1
x 3.14 x 256 x 1000
s = 4
984
= 204.15 mm ≈ 200 mm
Digunakan tulangan bagi D16- 200

3. Tulangan geser

Gaya geser ultimit ( Vu' ) = 37.07 kN

Gaya geser ultimit


Vc = 1 x √(f′c) x b x d
6
√(
= 1 x 20.83) x 1000 x 450
6
= 342299 N = 342.30 kN

Kekuatan geser terfaktor


Vc x ɸ = 342.30 x 0.65 = 222.5 kN

Dimana (Vc x ɸ) > Vu' yaitu 222.5 kN < 37.07 kN


(perlu menggunakan tulangan geser)

Menggunakan tulangan diameter (D) 16 mm

Vu' 37.07 57.0 kN = 57033 N


Gaya geser rencana ultimit (Vu) = = =
ɸ 0.65

Menggunakan jarak tulangan arah Y (sy) = 200 mm

1 x π x D2 x b
Luas tulangan geser (Av) =
4 sy
1 x 3.14 x 256 x 1000
=
4 200
= 1004.8 mm2

Jarak tulangan geser yang diperlukan arah X (sx)


Sx = Av x fy x d
Vu
= 1004.8 x 320 x 450
57032.7
= 2536.99 mm ≈ 50 mm

b. Tinjauan arah horizontal (y)


Mutu baja tulangan (fy) = 320 MPa
Mutu beton (f'c) = 20.83 MPa
Tebal wing wall ( h ) = 500 mm
Lebar ( Hy ) = 5900 mm
Lebar abutment (By) = 11 m
Momen ultimit (Mu) = 668.24 kN
Gaya geser ultimit (Vu) = 407.78 kN.m
Faktor reduksi tulangan geser (ɸ) = 0.65
Faktor reduksi tulangan lentur (ɸ) = 0.8
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton (d') = 50 mm
Tebal efektif ( d = h - d' ) = 450 mm
Lebar pile cap yang ditinjau (b) = 1000 mm

Mu 668.24 60.75 kN/m


Mu' = = =
By 11

Vu 407.78 37.07 kN
Vu' = = =
By 11

1. Tulangan lentur

Diameter tulangan rencana (D) 16 mm


Mn = Mu' = 60.75 = 75.94 kN/m
ɸ 0.8

Mn
Rn =
b x d2
75.94 x 10.6
=
1000 x 202500
= 0.375 N/mm2

Rasio tulangan yang diperlukan

0,85 x f'c 0.85 x 20.83 0.055


= =
fy 320

2 x Rn 2 x 0.375 0.04
= =
0,85 x f'c 0.85 x 20.83

√(█(
ρ = 0,85 x f'c x ( 1 - @ 1 -)) 2 x Rn )
fy 0,85 x f'c
= 0.055 x 0.0214
= 0.0012

Tahanan momen maksimum


f'c 600
ρb = β1 x 0,85 x x
fy 600 + fy
20.83 600
= 0,85 x 0,85 x x
320 600 + 320
= 0.0307

ρmax = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.0307
= 0.023

Rmax = ρmax x fy x ( 1- 0,5 x ρmax x fy )


0,85 x f'c
= 0.023 x 320 x ( 1- 0,5 x 0.023 x 320 )
0.85 x 20.83
= 5.831 N/mm2

Dimana Rmax > Rn yaitu 5.831 N/mm2 > 0.375 N/mm2 AMAN

Rasio tulangan minimum


ρmin = 1.4 = 1.4 = 0.0044
fy 320

Karena ρmin > ρ yaitu 0.0044 > 0.0012 Maka digunakan ρmin 0.0044

Luas tulangan yang diperlukan (As) = ρ x b x d


= 0.0044 x 1000 x 450
= 1969 mm2

Jarak maksimal (terjauh) antar tulangan per meter lebar


1
x π x D2 x b
s = 4
As
1
x 3.14 x 256 x 1000
s = 4
1969
= 102.07 mm ≈ 100 mm

Maka luas tulangan terpasang adalah


1
x π x D2 x b
As = 4
s
1
x 3.14 x 256 x 1000
= 4
100
= 2009.60 mm2

Dimana As > As perlu yaitu 2009.60 mm2 > 1969 mm2 AMAN
Digunakan tulangan lentur D16- 100

2. Tulangan bagi

As' = 50% x As = 50% x 1969 = 984.375 mm2

Menggunakan tulangan bagi dengan diameter ( D ) 16 mm


Maka jarak antar tulangan bagi adalah
1
x π x D2 x b
s = 4
As'
1
x 3.14 x 256 x 1000
s = 4
984
= 204.15 mm ≈ 200 mm
Digunakan tulangan bagi D16-200

3. Tulangan geser

Gaya geser ultimit ( Vu' ) = 37.07 kN

Gaya geser ultimit


Vc = 1 x √(f′c) x b x d
6
= 1 x √( )
20.83 x 1000 x 450
6
= 342299 N = 342.30 kN

Kekuatan geser terfaktor


Vc x ɸ = 342.30 x 0.65 = 222.5 kN

Dimana (Vc x ɸ) > Vu' yaitu 222.5 kN > 37.07 kN


(tidak perlu menggunakan tulangan geser)

Dari hasil perhitungan dengan menggunakan mutu beton (f'c) 20.83 MPa dan mutu baja (fy) 320 MPa. Untuk
diameter (D) dan jarak tulangan pada bagian-bagian abutment antara lain :

Tabel 4.149 Diameter dan Jarak Tulangan pada Tiap Bagian Abutment.
Tul. Lentur Tul. Bagi Tul. Geser
Bagian Abutment D s D s D s
(mm)
A. Penulangan Pile Cap 24 50 19 50 16 200
B. Penulangan Breast Wall 22 50 19 100 16 600
C. Penulangan Back Wall Bawah 22 100 16 100 - -
D. Penulangan Back Wall Atas 16 100 200 - -
E. Penulangan Corbel 22 50 19 100 16 150
F. Penulangan Wing Wall
a. Tinjauan arah vertikal (x) 16 100 16 200 16 50
b. Tinjauan arah horizontal (y) 16 100 16 200 - -

4.4 Perencanaan Pondasi Tiang Pancang

Berdasarkan data sondir (CPT), didapatkan tanah keras pada kedalaman 17 m dari permukaan tanah dasar. Maka direncana
kan menggunakan pondasi tiang pancang (pondasi dalam).

Data-data tiang pancang :


Diameter tiang pancang baja (D) = 0.45 m
Tebal tiang pancang = 12 mm
Kedalaman tiang pancang = 17 m
Diameter dalam tiang pancang (D) = 0.426 m
1
Luas penampang tiang pancang (A) = x π x D2
4
= 0.159 m2
Luas selimut tiang pancang (As) = π. D . L = 22.74 m2
Keliling tiang pancang (K) = π .D = 1.413 m
Berat tiang pancang per meter = 129.61 kg/m

1. Pada Arah Senggigi


Penetrasi konus (qc) = 71.18 ton/m2
Jumlah hambatan lekat (JHL) = 242 ton/m2
F faktor keamanan point bearing (FKI) = 3
F faktor keamanan point bearing (FK2) = 5

a. Perhitungan daya dukung tiang pancang


qc x A Jhl x K
Qu = +
FK1 FK2
71.18 0.159 242 x 1.413
Qu = +
3 5
= 72.16 ton

b. Perhitungan jumlah tiang pancang (n)


Berat vertikal (PMS) yaitu jumlah berat sendiri bangunan atas ditambah berat bangunan bawah dalah sebesar 8742 kN.

PMS = 8742 kN = 874.17 ton

n = PMS = 874.17 = 12.11 tiang


Qu 72.16
Dipakai ( n ) 15 tiang

c. Perhitungan efisiensi kelompok tiang


Jumlah baris (m) = 3 buah
Jumlah tiang dalam 1 baris (n') = 5 buah
Jarak antar tiang pancang (sx) = 1.5 m
Jarak antar tiang pancang (sy) = 2.5 m
Diameter tiang pancang (D) = 0.45 m

θ = Arc tan D = Arc tan 0.45 = 0.291


sx 1.5

E = 1 - θ ( ( n' - 1) . m + (m - 1 ) . n' )
90 . m . n'
= 1 - 0.291 ( 12 + 10 )
1350
= 0.995

d. Perhitungan kapasitas kelompok tiang


Qg = n x E x Qu
= 15 x 0.995 x 72.16
= 1077.27 ton

Qg > PMS 1077.27 ton > 874.17 ton AMAN

Gambar 4.73 Titik Tiang Pancang Arah Ampenan dan Arah Senggigi.
4.3 Perencanaan Bangunan Bawah

Dalam merencanakan struktur bawah jembatan data yang dibutuhkan adalah data hidrologi dan data tanah. Data
mengetahui ketinggian muka air banjir yang berfungsi untuk mendapatkan tinggi bebas jembatan terhadap air sungai.
Tinngi abutmen yang digunakan adalah 7,5 m dengan tinggi bebas jembatan sebesar 1,8 m terhadap muka air banjir.
Data tanah digunakan untuk susunan material dan nilai propertis tanah sehingga diketahui kekuatan tanah dasar untu

a. Data Tanah Asli (pada dasar pile cap)


Berat volume (γs) = 16.9 kN/m3
Kohesi ( C ) = 30 o
Sudut Gesek (ɸ) = 15 kPa

b. Data Tanah Timbunan (diasumsikan)


Berat volume (γs) = 17.2 kN/m3
Kohesi ( C ) = 35 o
Sudut Gesek (ɸ) = 0 kPa

4.3.1 Perencanaan Abutment Bentang 25 m

Panjang abutment (By) = 11 m


Tebal Wing Wall (hw) = 0.5 m
Gambar 4.64 Dimensi Abutment.

h1 = 1.2 m
h2 = 0.4 m
h3 = 3.35 m
h4 = 0.7 m
h5 = 1.05 m
h6 = 0.8 m
h7 = 0.2 m
h8 = 0.6 m
h9 = 0.6 m

H = 7.5 m

4.3.1.1 Pembebanan Abutment

A. Berat Sendiri Struktur Atas

Tabel 4.83 Berat Sendiri Struktur Atas.


Parameter Volume
No Beban b t L
(m)
1 Pelat lantai (Slab) 7 0.2 35
2 Slab trotoar 1 0.2 35
3 Trotoar 0.80 0.25 35
4 Girder 35 m 35

Total beban mati struktur atas (WMS) = 3318.72


Eksentrisitas beban terhadap pondasi ( e ) = (b1+b2+b3)
2
= -4
2
= 0.00
Beban yang bekerja pada abutment akibat berat sendiri struktur atas ( PMS ) =

B. Berat Sendiri Struktur Bawah

Lebar Jembatan (By) = 11 m


Berat tanah (γs) = 17.2 kN/m3
Berat beton (γc) = 25 kN/m3
Lebar abutment (H) = 7.5 m
Tebal wing wall = 2 x 0.5

Gambar Dimensi Abutment, Wing Wall dan Tanah.

Tabel 4.84 Perhitungan Berat Sendi

b h
No
(m) (m)
ABUTMEN
1 4 1.2
2 0.4 1.4
3 0.4 1.4
4 4.45 1.2
5 0.6 0.6
6 0.6 0.6
7 0.7 0.8
8 0.8 0.7
9 0.5 0.8
Σ
WING WALL
10 0.4 1.4
11 1.4 9.6
12 1 1
13 2.4 2.75
14 0.7 0.8
15 1.6 1.75
16 1.6 0.8
Σ
TANAH
17 0.4 1.4
18 1.4 3.35
19 0.7 0.8
20 0.6 1.75
Σ

Beban total akibat berat sendiri (PMS) = 2112.0


= 10846.0

Momen total akibat berat sendiri (MMS) = -185.8


= -12599.6

Momen total akibat berat sendiri (MMS) = e


= 0.00
= 0.0

C. Beban Mati Tambahan (MA)

Tabel 4.85 Berat Total Beban Mati Tambahan .


Lebar Tebal Panjang
No Beban b t L
(m)
1 Lapisan aspal 0.1 7 35
2 Air hujan 0.05 7 35
3 Pipa drainase 35
Beban pada abutment akibat beban mati tambahan struktur atas (PMA)

Eksentrisitas beban terhadap pondasi (e ) = 0.00


Momen pada pile cap akibat beban mati tambahan ( MMA ) =
=
=

D. Tekanan Tanah (TA)

Pada bagian belakang dinding penahan tanah biasanya mendapatkan beban tambahan yang bekerja ketika beban
lalu lintas bekerja pada bagian daerah keruntuhan aktif teoritis. Besarnya beban tambahan ini adalah setara dengan
tanah setebal 0,7 m yang bekerja secara merata pada bagian tanah yang di lewati oleh beban lalu lintas. Tekanan
tanah lateral dihitung berdasarkan harga nominal dari berat jenis tanah (γs) dan nilai rencanan dari kohesi (C ) serta
sudut gesek dalam ( ɸ ) dengan menggunakan rumus :

γs' = γs
ɸ' = tan-1 . (KɸR . Tan ɸ ) Dengan faktor reduksi untuk ɸ'
c' = KcR . C Dengan faktor reduksi untuk c'

γs = 16.9 kN/m3
Kohesi ( C ) = 0 kPa
ɸ = 35 o

ɸ' = KɸR = 0.9


c' = KcR = 1
Lebar abutment (By) = 11 m
Tinggi total abutment (H) = 7.5 m

ɸ' = tan-1 . (KɸR . Tan ɸ ) = tan-1 . ( 0.9


= 32.2 o

Koefisien tanah aktif (Ka) = tan2 . ( 45o -

= tan2 . ( 45o -

= 0.5019

Beban merata akibat berat timbunan tanah setinggi 0.7


0,7 x γs = 0.7 x
= 11.83 kPa
=

1. Tekanan Tanah Pada Abutment

Tabel 4.86 Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Abutment.
TTA Lengan Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m)
1 TTA = (0,7 . γs ) . H . Ka . By 489.8 y=(H/2) 3.75
2 TTA = 0,5 . H . γs . Ka . By
2
2624.1 y=(H/3) 2.50
ΣTTA 3114.0 ΣMTA

2. Tekanan Tanah Pada Breast Wall


h3 (c ) = 3.35 m h6 =
h4 = 0.7 m
h5 = 1.05 m

H' = c + h4 + h5 + h6 = 3.35 + 0.7


= 5.9 m

Tabel 4.89 Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Breast Wall.
TTA Lengan Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m)
1 TTA = (0,7 . γs ) . H' . Ka . By 385.3 y=(H'/2) 2.95
2 TTA = 0,5 . H' . γs . Ka . By
2
1623.9 y=(H'/3) 1.967
ΣTTA 2009.3 ΣMTA

3. Tekanan Tanah pada Back Wall Bawah


H" = h6 + h5
= 0.8 + 1.05
= 1.85 m

Tabel 4.90 Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Back Wall Bawah.
TTA Lengan Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m)
1 TTA = (0,7 . γs ) . H" . Ka . By 120.8 y = (H"/2) 0.925
2 TTA = 0,5 . H" . γs . Ka . By
2
159.7 y = (H"/3) 0.62
ΣTTA 280.5 ΣMTA
4. Tekanan Tanah pada Back Wall Atas
h6 = 0.8 m

Tabel 4.91 Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Back Wall Bawah.
TTA Lengan Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m)
1 TTA = (0,7 . γs ) . h6 . Ka . By 52.2 y=(h6/2) 0.4
2 TTA = 0,5 . h6 . γs . Ka . By
2
29.9 y=(h6/3) 0.27
ΣTTA 82.1 ΣMTA

E. Beban Pedestrian

Beban hidup vertikal terbagi rata diatas trotoar


q = 500 kg =
Panjang jembatan (L) = 35 m
Lebar trotoar (B) = 0.8 m
Jumlah trotoar (n) = 2 buah

Luas bidang trotoar yang didukung abutment (A) = B

= 0.8

= 28

Beban abutmen akibat pejalan kaki (PTP ) = A x


= 28 x
= 140 kN

Momen pada pile cap akibat beban pedestrian (MTP) = PTP


= 140
= 0.0

F. Beban Lajur "D"

Intensitas p = 49 kN/m
e = 0.00 m
Faktor beban dinamis (FBD) didapatkan dari grafik yaitu sebesar 40%
Bentang = 35 m
PTD = 16464 kN

Total beban lajur "D" (PTD)


= 866.64 + 704.64
= 1571.28 kN

Momen pada pile cap akibat beban lajur "D" (MTD) = PTD
= 1571.28
= 0

G. Beban Akibat Gaya Rem

TTB = 56.25 kN
YTB = 1.80 + H
= 1.80 + 7.5
= 9.30 m

Momen pada pile cap akibat gaya rem ( MTB ) = TTB


= 56.25
= 523.1

Y'TB = 1,8 + H = 1.8 +


= 9.3 m

Momen pada pile cap akibat gaya rem ( M'TB ) = TTB


= 56.25
= 523
H. Beban Angin (EW)

Panjang jembatan (L1) = 35 m


Tinggi U Girder (B1) = 1.65 m

Maka total luas bidang samping jembatan (A) =


A1 = L1 x B1
= 35 x 1.65
= 57.75 m2

Nilai VB , V0 , V10 , Z , Z0 dan PB sudah ditentukan pada SNI 1725:2016 pada pasal 9.6

Kecepatan gesekan angin V0 = 17.6 km/jam


VB = V10 = 90 km/jam
Tekanan angin dasar PB = 0.0024 Mpa = 2.4

Kecepatan angin rencana VDZ = 2.5 x V0 x (


= 2.5 x 17.6

= 101.31 km/jam

TEWS = PD = PB x ( VDZ
VB
= 2.4 x ( 101.31
90

Lengan terhadap pile cap


Yb = 0.76 m
YEWS = (h1 + h2 + h3 + h4) + Yb = 5.65 +
= 6.41 m

Momen pada pile cap (MEWS) = TEWS x YEWS


= 175.63656781 x 6.41
= 1126.7 kN.m

Lengan terhadap breast wall


Yb = 0.76 m
Y'EWS = (h3 + h4 ) x Yb = 4.05 + 0.76
= 4.81 m

Momen pada breast wall (M'EWS) = PD x Y'EWS


= 175.64 x 4.81
= 845.64 kN.m

Beban angin pada kendaraan (EWl)


Tekanan angin pada kendaraan dapat diasumsikan sebagai tekanan menerus sebesar
diatas permukaan jalan.
TEWl = 1.46 x L
= 1.46 x 35
= 51.1 kN

Lengan pada pile cap YEWl = 1.8 x H


= 1.8 x 7.5
= 13.5 m

Momen pada pile cap (MEWI) = TEWl x YEWl


= 51.1 x 13.50
= 689.85 kN.m

Lengan terhadap breast wall


Yb = 0.76 m
Y'EWl = YEWl - h1
= 13.5 - 1.20
= 11.90 m

Momen pada breast wall (M'EWl) = TEWl x


= 51.1 x
= 608.09 kN.m

Transfer beban angin kelantai jembatan


Jarak antar as roda kendaraan rencana (x) = 1.75
Tekanan angin pada kendaraan bekerja pada = 1.8

Gaya pada abutment akibat transfer beban angin kelantai jembatan


PEW = 1.8 x TEWl
1.75 2
= 1.8 x 51.1
1.75 2
= 26.28 kN

(-b1+b2+b3) +
Eksentrisitas beban terhadap pile cap (e)=
2
-4 +
=
2
= 0.00 m

Momen pada pile cap akibat beban angin (MPEW) = PEW


= 26.28
= 0.00

I. Beban Gempa (EQ)

> Beban gempa arah memanjang jembatan (arah x)


Tinggi breast wall ( Lb ) = h4 + h3
= 0.7 + 3.35
= 4.05 m

By = 11 m
h = (b2) = 1.2 m
1 x By
Inersia breast wall (Ic) =
12
= 1 x 11
12
= 1.584 m4

Kuat tekan beton ( f'c ) = 30 MPa

Modulus elastisitas beton ( Ec ) = 25742.96 Mpa

Berat total struktur yang berupa berat sendiri dan berat mati tambahan
WTP = PMS str.atas + ( 0,5 x P
= 3318.7 +
= 8742 kN

Inersia penampang breast wall (Ic) = 1 x


12
= 1 x
12
= 1.584 m4

Kp = ( 3 x Ec )

= ( 3 x 25742960

= 1841492.05 kN/m

√(W_T/(g . Kp))
T = 5

√(█( @@
= 6.28 x 8742))
9.81
= 0.138 dt

Diasumsikan merupakan tanah sedang. Untuk periode ulang 500 tahun maka dari gambar 5 pada SNI Gempa
Jembatan SNI 2833:2008 maka didapatkan nilai Csm 0.150
Nilai faktor modifikasi respon (Rd) = 2.5

TEQ = Csm x WT
Rd
Tabel 4.92 Distribusi Beban Gempa Pada Abutment.
Lengan MEQ =
Berat WT TEQ
No Y TEQ . Y
(kN) (kN) (m) (kN.m)
STRUKTUR ATAS
PMS 10846 650.8 7.5 4880.7
PMA 332.00 19.9 7.5 149.4
ABUTMENT
1 1320.0 79.2 0.60 47.5
2 77.0 4.6 1.33 6.1
3 77.0 4.6 1.33 6.1
4 1468.5 88.1 3.43 302.2
5 49.5 3.0 4.65 13.8
6 99.0 5.9 5.15 30.6
7 77.0 4.6 5.42 25.0
8 154.0 9.2 6.18 57.1
9 110.0 6.6 7.10 46.9
WING WALL
10 154.0 9.2 1.47 5.632
11 3696.0 221.8 1.9 5.632
12 137.5 8.3 1.87 5.632
13 1815.0 108.9 3.58 5.632
14 77.0 4.6 5.18 5.632
15 770.0 46.2 5.83 5.632
16 352.0 21.1 7.1 5.632
TANAH
17 77.0 4.6 1.47 5.632
18 1289.8 77.4 3.28 5.632
19 77.0 4.6 5.18 5.632
20 288.8 17.3 5.83 5.632
ΣTEQ 1321.4 ΣMEQ 5580.0

ΣMEQ
Letak titik tagkap gaya horizontal gempa ( YEQ ) =
ΣTEQ

Momen gempa arah Y pada abutment


MEQ = TEQ x YEQ
= 1321.4 x 4.223
= 5579.96 kN.m
> Beban gempa arah melintang jembatan (arah y)

Ec = 25742.96 MPa
= 2574.30 x
= 2574.30 x

Inersia breast wall ( Ic ) = 1 x h


12
= 1 x 1.2
12
= 133.10 m4

Kp = ( 3 x Ec )

= ( 3 x 25742960

= 154736484.523478 kN/m

Berat total struktur yang berupa berat sendiri dan berat mati tambahan
WTP = WMS str.atas + (0,5 x WMS str.bawah )
= 3318.7 +
= 8742 kN

√(W_T/(g . Kp))
T = 5 cm =

√(█(@@
= 6.28 x 8741.72
))
9.81
= 0.015 dt

Diasumsikan merupakan tanah sedang. Untuk periode ulang 500 tahun maka dari ga
Jembatan SNI 2833 : 2008 maka didapatkan nilai Csm 0.15
Nilai faktor modifikasi respon (Rd) = 2.5

J. Tekanan Tanah Dinamis Akibat Gempa

Gaya arah lateral akibat tekanan tanah dinamis dihitung dengan menggunakan koefisien tekanan tanah dinamis (
sebagai berikut.
Kondisi tanah dasar termasuk dalam wilayah gempa 4 maka didapatkan nilai koefisien geser dasar (C) =
Faktor tipe bangunan ( s ) = 1
Koefisien beban gempa horizontal ( Kh ) = C x
= 0.15 x
= 0.15

H = 7.5 m
By = 11 m
γs = 16.9 kN/m3

θ = tan-1 ( Kh )
= tan -1
0.15
= 8.53 o

Cos2 θ = Cos2 8.53 =

Cos2 ( ɸ' - θ) = Cos2 ( 32.22


= 0.839

sin ɸ' = sin 32.2


= 0.533

sin ɸ' x sin ( ɸ' - θ ) = 0.533 x sin (


= 0.214

KaG =
Cos2 . θ

0.839
=
0.978 x
= 0.706

Δ KaG = KaG - Ka
= 0.706 - 0.5019
= 0.2043

Δ KaG x By = 0.2043 x 11

Gaya gempa lateral (TEQ ) = 0.5 x H2


= 0.5 x 7.50
= 1068.18 kN

2 x
Lengan trhp pondasi (YEQ ) =
Lengan trhp pondasi (YEQ ) =
3
2 x
=
3
= 5.0 m

MEQ = TEQ x YEQ


= 1068.18 x
= 5340.92 kN.m

11. Rekapitulasi Beban dan Kombinasi Pembebanan

Tabel 4.93 Rekapitulasi Beban yang Bekerja pada Abutment.


Vertikal Horizontal
No Beban Kode P Tx
(kN) (kN)
AKSI TETAP
1 Berat sendiri MS 10846
2 Beban mati tambahan MA 332
3 Tekanan tanah TA 3114.0
BEBAN LALU LINTAS
4 Beban lajur "D" TD 1571.3
5 Beban pedestrian TP 140
6 Gaya rem TB 56.3
AKSI LINGKUNGAN
7 Beban angin struktur Ews
8 Beban angin kendaraan Ewl 26.3
9 Beban gempa EQ 1321.4
10 Tekanan tanah dinamis ΔKaG 1068.2

Kombinasi 1

Tabel 4.94 Pembebanan Kombinasi 1 pada Abutment.


Kombinasi 1 Vertikal Horizontal
Kode P Tx
No
(kN) (kN)
1 MS 10846.00
2 MA 332.00
3 TA 3113.97
4 TD 1571.28
5 TP 140
6 TB 56.25
Σ 16003.25 56.25
Kombinasi 2

Tabel 4.95 Pembebanan Kombinasi 2 pada Abutment.


Kombinasi 2 Vertikal Horizontal
Kode P Tx
No
(kN) (kN)
1 MS 10846.00
2 MA 332.00
3 TA 3113.97
4 TD 1571.28
5 TP 140
6 TB 56.25
Σ 16003.25 56.25

Kombinasi 3

Tabel 4.96 Pembebanan Kombinasi 3 pada Abutment.


Kombinasi 3 Vertikal Horizontal
Kode P Tx
No
(kN) (kN)
1 MS 10846.00
2 MA 332.00
3 TA 3113.97
7 Ews
Σ 14291.97

Kombinasi 4

Tabel 4.97 Pembebanan Kombinasi 4 pada Abutment.


Kombinasi 4 Vertikal Horizontal
Kode P Tx
No
(kN) (kN)
1 MS 10846.00
2 MA 332.00
3 TA 3113.97
Σ 14291.97

Kombinasi 5

Tabel 4.98 Pembebanan Kombinasi 5 pada Abutment.


Kombinasi 5 Vertikal Horizontal
Kode P Tx
No
Kode
No
(kN) (kN)
1 MS 10846.00
2 MA 332.00
3 TA 3113.97
7 Ews
8 Ewl 26.28
Σ 14318.25

Kombinasi 6

Tabel 4.99 Pembebanan Kombinasi 6 pada Abutment.


Kombinasi 6 Vertikal Horizontal
Kode P Tx
No
(kN) (kN)
1 MS 10846.00
2 MA 332.00
3 TA 3113.97
4 TD 1571.28
5 TP 140
6 TB 56.25
9 EQ 1321.44
Σ 16003.25 1377.69

Kombinasi 7

Tabel 4.100 Pembebanan Kombinasi 7 pada Abutment.


Kombinasi 7 Vertikal Horizontal
Kode P Tx
No
(kN) (kN)
1 MS 10846.00
2 MA 332.00
3 TA 3113.97
4 TD 1571.28
5 TP 140
6 TB 56.25
Σ 16003.25 56.25

Kombinasi 8

Tabel 4.101 Pembebanan Kombinasi 8 pada Abutment.


Kombinasi 8 Vertikal Horizontal
Kode P Tx
No
(kN) (kN)
1 MS 10846.00
2 MA 332.00
3 TA 3113.97
4 TD 1571.28
5 TP 140
6 TB 56.25
7 Ews
8 Ewl 26.28
Σ 16029.53 56.25

Kombinasi 9

Tabel 4.102 Pembebanan Kombinasi 9 pada Abutment.


Kombinasi 9 Vertikal Horizontal
Kode P Tx
No
(kN) (kN)
1 MS 10846.00
2 MA 332.00
3 TA 3113.97
4 TD 1571.28
5 TP 140.00
6 TB 56.25
Σ 16003.25 56.25

Kombinasi 10

Tabel 4.103 Pembebanan Kombinasi 10 pada Abutment.


Kombinasi 10 Vertikal Horizontal
Kode P Tx
No
(kN) (kN)
1 MS 10846.00
2 MA 332.00
3 TA 3113.97
4 TD 1571.28
5 TP 140.00
6 TB 56.25
Σ 16003.25 56.25

Kombinasi 11

Tabel 4.104 Pembebanan Kombinasi 11 pada Abutment.


Kombinasi 11 Vertikal Horizontal
Kode P Tx
No
Kode
No
(kN) (kN)
1 MS 10846.00
2 MA 332.00
3 TA 3113.97
7 Ews
Σ 14291.97

Tabel 4.105 Rekapitulasi Kombinasi Pembebanan pada Abutment.


P Tx Ty
No Kombinasi Beban
(kN) (kN) (kN)
1 Kombinasi 1 16003.2 56.3 0.0
2 Kombinasi 2 16003.2 56.3 0.0
3 Kombinasi 3 14292.0 0.0 175.6
4 Kombinasi 4 14292.0 0.0 0.0
5 Kombinasi 5 14318.2 0.0 226.7
6 Kombinasi 6 16003.2 1377.7 1321.4
7 Kombinasi 7 16003.2 56.3 0.0
8 Kombinasi 8 16029.5 56.3 226.7
9 Kombinasi 9 16003.2 56.3 0.0
10 Kombinasi 10 16003.2 56.3 0.0
11 Kombinasi 11 14292.0 0.0 175.6
Max 16029.5 1377.7 1321.4

4.4 Kontrol Stabilitas Guling

A. Stabilitas Guling Arah X

Bx = 4
2 2

Momen penahan guling ( MPx ) = P x Bx


2

Angka aman terhadap guling SF = MPx harus ≥ 1.5


Mx

Momen penyebab arah guling (Mx) = 14500.3 kN.m


Momen penahan guling arah X (MPx) = Px x

= 16029.5 x
= 32059.1 kN.m
Angka aman terhadap guling arah X SF = MPx =
Mx

MPx harus ≥ 1.5


Mx
2.2 ≥ 1.5

B. Stabilitas Guling Arah Y

By = 11
2 2

Momen penahan guling ( MPy ) = P x By


2

Angka aman terhadap guling SF = Mpy harus ≥ 2


My

Momen penyebab arah guling (My) = 5580.0 kN.m


Momen penahan guling arah Y (MPy) = P x

= 16029.5 x
= 88162.4 kN.m

Angka aman terhadap guling arah Y SF = Mpy =


My

Mpy harus ≥ 2
My
15.8 ≥ 2

C. Stabilitas Geser Arah X


Sudut gesek (ɸ) = 30 o

Kohesi ( C ) = 15 kN/m2

Gaya penahan geser (H) = ( C . Bx . By ) + ( P . Tan ɸ )


= 660 + 9254.6511913
= 9914.7 kN.m

Gaya penyebab geser arah X (Tx) = 1377.7 kN


Angka aman terhadap geser arah X SF = H =
Tx

H harus ≥ 1.5
Tx
7.2 ≥ 2

D. Stabilitas Geser Arah Y


Sudut gesek (ɸ) = 30 o

Kohesi ( C ) = 15 kN/m2
H = 9914.7 kN.m

Gaya penyebab geser arah X (Ty) = 1321.4 kN


Angka aman terhadap geser arah Y SF = H =
Ty

H harus ≥ 1.5
Ty
7.5 ≥ 2

Maka kekuatan abutment aman terhadap bahaya guling dan geser pada arah X dan arah Y yang diakibatkan oleh

4.5 Analisis Beban Ultimit

A. Beban ultimit pile cap.

Kombinasi 1

Tabel 4.108 Beban Ultimit Pile Cap Kombinasi 1.


Kombinasi 1 Faktor Vertikal Horizontal
No P Tx
Aksi / beban Beban
(kN) (kN)
1 MS 1.2 13015.2
2 MA 2 664.0
3 TA 1.25 3892.5
4 TD 1.8 2828.3
5 TP 1.8 252.0
6 TB 1.8 0.0 101.3
Σ 20652.0 101.3

Kombinasi 2

Tabel 4.109 Beban Ultimit Pile Cap Kombinasi 2.


Kombinasi 2 Faktor Vertikal Horizontal
No P Tx
Aksi / beban Beban
(kN) (kN)
1 MS 1.2 13015.2
2 MA 2 664.0
3 TA 1.25 3892.5
4 TD 1.4 2199.8
5 TP 1.4 196.0
6 TB 1.4 78.8
Σ 19967.4 78.8

Kombinasi 3

Tabel 4.110 Beban Ultimit Pile Cap Kombinasi 3.


Kombinasi 3 Faktor Vertikal Horizontal
No P Tx
Aksi / beban Beban
(kN) (kN)
1 MS 1.3 14099.8
2 MA 2 664.0
3 TA 1.25 3892.5
7 Ews 1.4
Σ 18656.3

Kombinasi 4

Tabel 4.111 Beban Ultimit Pile Cap Kombinasi 4.


Kombinasi 4 Faktor Vertikal Horizontal
No P Tx
Aksi / beban Beban
(kN) (kN)
1 MS 1.2 13015.2
2 MA 2 664.0
3 TA 1.25 3892.5
Σ 17571.7

Kombinasi 5

Tabel 4.112 Beban Ultimit Pile Cap Kombinasi 5.


Kombinasi 5 Faktor Vertikal Horizontal
No P Tx
Aksi / beban Beban
(kN) (kN)
1 MS 1.2 13015.2
2 MA 2 664.0
3 TA 1.25 3892.5
7 Ews 0.4
8 Ewl 1 26.3
Σ 17597.9

Kombinasi 6

Tabel 4.113 Beban Ultimit Pile Cap Kombinasi 6.


Kombinasi 6 Faktor Vertikal Horizontal
No P Tx
Aksi / beban Beban
(kN) (kN)
1 MS 1.2 13015.2
2 MA 2 664.0
3 TA 1.25 3892.5
4 TD 0.3 471.4
5 TP 0.3 42.0
6 TB 0.3 16.9
9 EQ 1 1321.4
Σ 18085.0 1338.3

Kombinasi 7

Tabel 4.114 Beban Ultimit Pile Cap Kombinasi 7.


Kombinasi 7 Faktor Vertikal Horizontal
No P Tx
Aksi / beban Beban
(kN) (kN)
1 MS 1.2 13015.2
2 MA 2 664.0
3 TA 1.25 3892.5
4 TD 0.5 785.6
5 TP 0.5 70.0
6 TB 0.5 28.1
Σ 18427.3 28.1

Kombinasi 8

Tabel 4.115 Beban Ultimit Pile Cap Kombinasi 8.


Kombinasi 8 Faktor Vertikal Horizontal
No P Tx
Aksi / beban Beban
(kN) (kN)
1 MS 1 10846.0
2 MA 1 332.0
3 TA 1 3114.0
4 TD 1 1571.3
5 TP 1 140.0
6 TB 1 56.3
7 Ews 0.3
8 Ewl 1 26.3
Σ 16029.5 56.3

Kombinasi 9

Tabel 4.116 Beban Ultimit Pile Cap Kombinasi 9.


Kombinasi 9 Faktor Vertikal Horizontal
No P Tx
Aksi / beban Beban
(kN) (kN)
1 MS 1 10846.0
2 MA 1 332.0
3 TA 1 3114.0
4 TD 1.3 2042.7
5 TP 1.3 182.0
6 TB 1.3 73.1
Σ 16516.6 73.1

Kombinasi 10

Tabel 4.117 Beban Ultimit Pile Cap Kombinasi 10.


Kombinasi 10 Faktor Vertikal Horizontal
No P Tx
Aksi / beban Beban
(kN) (kN)
1 MS 1 10846.0
2 MA 1 332.0
3 TA 1 3114.0
4 TD 0.8 1257.0
5 TP 0.8 112.0
6 TB 0.8 45.0
Σ 15661.0 45.0

Kombinasi 11

Tabel 4.118 Beban Ultimit Pile Cap Kombinasi 11.


Kombinasi 11 Faktor Vertikal Horizontal
No P Tx
Aksi / beban Beban
(kN) (kN)
1 MS 1 10846.0
2 MA 1 332.0
3 TA 1 3114.0
7 Ews 0.7
Σ 14292.0

Tabel 4.119 Rekapitulasi Kombinasi Beban Ultimit Pile Cap.


Pu Tux Tuy
No Kombinasi Beban
(kN) (kN) (kN)
1 Kombinasi 1 20652.0 101.3 0.0
2 Kombinasi 2 19967.4 78.8 0.0
3 Kombinasi 3 18656.3 0.0 245.9
4 Kombinasi 4 17571.7 0.0 0.0
5 Kombinasi 5 17597.9 0.0 121.4
6 Kombinasi 6 18085.0 1338.3 1321.4
7 Kombinasi 7 18427.3 28.1 0.0
8 Kombinasi 8 16029.5 56.3 103.8
9 Kombinasi 9 16516.6 73.1 0.0
10 Kombinasi 10 15661.0 45.0 0.0
11 Kombinasi 11 14292.0 0.0 122.9
Max 20652.0 1338.3 1321.4

Beban Ultimit Breast Wall

a. Berat Sendiri

Tabel 4.120 Berat Breast W

No
4
5
6
7
8
9
PMS
Struktur Atas
Tekanan Tanah
H'
Ka
γs
By

Tabel 4.121 Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Back Wall Bawah.
TTA Lengan Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m)
1 TTA = (0,7 . γs ) . H' . Ka . By 392.2 y=(H'/2) 2.95
2 TTA = 0,5 . H' . γs . Ka . By
2
1652.8 y=(H'/3) 1.97
ΣTTA 2044.9 ΣMTA

b. Beban Gempa

Beban Gempa Statik Ekivalen


Gaya gempa (TEQ) = 0.184 x Wt

Tabel 4.122 Beban Gempa pada Breast Wall.


Berat (Wt) TEQ
No Uraian lengan trdp titik O
(kN) (kN)
STRUKTUR ATAS
PMS 8742 1608.5 Y = H'
PMA 332 61.1 Y = H'
BREAST WALL
4 1468.5 270.20 y4 =0,5 x (h3 + h4)
5 49.5 9.11 y5 =(h3-h9) + (2/3 x h9)
6 99.0 18.22 y6 =(0,5 x h8) + h3
7 77.0 14.17 y7 =(2/3 x h4) + h3
8 154.0 28.34 y8 =(0,5 x h5) + h4 + h3
9 110.0 20.24 y9 =(0,5 x h6) +h5 + h4 + h3
ΣTEQ 2029.84 ΣM

Beban gempa statik ekivalen arah Y (melintang jembatan) besarnya sama dengan beban gempa arah X (memanj
Tekanan Tanah Dinamis Akibat Gempa

H'
h1 + h2
γs
By
ΔKaG

Tabel 4.123 Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Back Wall Bawah.
TEQ Lengan Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m)
1 TEQ = (0,5 .H'2) γs . ΔKaG . By 672.8 y=((2/3).H') 3.93
2 TEQ = (h1+h2). γs . ΔKaG . By 61.8 y=(H'/2) 2.95
ΣTEQ 734.6 ΣMEQ

Rekapitulasi Beban Ultimit Breast Wall

Tabel 4.124 Rekapitulasi Beban Ultimit pada pada Breast Wall.


Vertikal Horizontal
No Aksi / Beban Kode P Tx
(kN) (kN)
AKSI TETAP
1 Berat sendiri MS 8742
2 Beban mati tambahan MA 332.00
3 Tekanan tanah TA 2044.9
BEBAN LALU LINTAS
4 Beban lajur "D" TD 1571.28
5 Beban pedestrian TP 140
6 Gaya rem TB 56.25
AKSI LINGKUNGAN
7 Beban angin struktur Ews
8 Beban angin kendaraan Ewl 26.28
9 Beban gempa EQ 2029.84
10 Tekanan tanah dinamis ΔKaG 734.6

Kombinasi 1

Tabel 4.125 Beban Ultimit Breast Wall Kombinasi 1.


Kombinasi 1 Faktor Vertikal Horizontal
No P Tx
Aksi / beban Beban
No
Aksi / beban Beban
(kN) (kN)
1 MS 1.2 10490.06
2 MA 2 664.00
3 TA 1.25 2556.17
4 TD 1.8 2828.30
5 TP 1.8 252
6 TB 1.8 101.25
Σ 14234.36 2657.42

Kombinasi 2

Tabel 4.126 Beban Ultimit Breast Wall Kombinasi 2.


Kombinasi 2 Faktor Vertikal Horizontal
No P Tx
Aksi / beban Beban
(kN) (kN)
1 MS 1.2 10490.06
2 MA 2 664.00
3 TA 1.25 2556.17
4 TD 1.4 2199.79
5 TP 1.4 196
6 TB 1.4 78.75
Σ 13549.85 2634.92

Kombinasi 3

Tabel 4.127 Beban Ultimit Breast Wall Kombinasi 3.


Kombinasi 3 Faktor Vertikal Horizontal
No P Tx
Aksi / beban Beban
(kN) (kN)
1 MS 1.3 11364.23
2 MA 2 664.00
3 TA 1.25 2556.17
7 Ews 1.4
Σ 12028.23 2556.17

Kombinasi 4

Tabel 4.128 Beban Ultimit Breast Wall Kombinasi 4.


Kombinasi 4 Faktor Vertikal Horizontal
No P Tx
Aksi / beban Beban
(kN) (kN)
1 MS 1.2 10490.06
2 MA 2 664.00
3 TA 1.25 2556.17
Σ 11154.06 2556.17

Kombinasi 5

Tabel 4.129 Beban Ultimit Breast Wall Kombinasi 5.


Kombinasi 5 Faktor Vertikal Horizontal
No P Tx
Aksi / beban Beban
(kN) (kN)
1 MS 1.2 10490.06
2 MA 2.2 730.40
3 TA 1.25 2556.17
7 Ews 0.4
8 Ewl 1 26.28
Σ 11246.74 2556.17

Kombinasi 6

Tabel 4.130 Beban Ultimit Breast Wall Kombinasi 6.


Kombinasi 6 Faktor Vertikal Horizontal
No P Tx
Aksi / beban Beban
(kN) (kN)
1 MS 1.2 10490.06
2 MA 2 664.00
3 TA 1.25 2556.17
4 TD 0.3 471.38
5 TP 0.3 42.00
6 TB 0.3 16.88
9 EQ 1 2029.84
Σ 11667.44 4602.88

Kombinasi 7

Tabel 4.131 Beban Ultimit Breast Wall Kombinasi 7.


Kombinasi 7 Faktor Vertikal Horizontal
No P Tx
Aksi / beban Beban
(kN) (kN)
1 MS 1.2 10490.06
2 MA 2 664.00
3 TA 1.25 2556.17
4 TD 0.5 785.64
5 TP 0.5 70
6 TB 0.5 28.13
Σ 12009.70 2584.29

Kombinasi 8

Tabel 4.132 Beban Ultimit Breast Wall Kombinasi 8.


Kombinasi 8 Faktor Vertikal Horizontal
No P Tx
Aksi / beban Beban
(kN) (kN)
1 MS 1 8741.72
2 MA 1 332.00
3 TA 1 56.25
4 TD 1 1571.28
5 TP 1 140
6 TB 1 56.25
7 Ews 0.3
8 Ewl 1 26.28
Σ 10811.28 112.50

Kombinasi 9

Tabel 4.133 Beban Ultimit Breast Wall Kombinasi 9.


Kombinasi 9 Faktor Vertikal Horizontal
No P Tx
Aksi / beban Beban
(kN) (kN)
1 MS 1 8741.72
2 MA 1 332.00
3 TA 1 2044.94
4 TD 1.3 2042.66
5 TP 1.3 182.00
6 TB 1.3 73.13
Σ 11298.38 2118.06

Kombinasi 10

Tabel 4.134 Beban Ultimit Breast Wall Kombinasi 10.


Kombinasi 10 Faktor Vertikal Horizontal
No P Tx
Aksi / beban Beban
(kN) (kN)
1 MS 1 8741.72
2 MA 1 332.00
3 TA 1 2044.94
4 TD 0.8 1257.02
5 TP 0.8 112.00
6 TB 0.8 45.00
Σ 10442.74 2089.94

Kombinasi 11

Tabel 4.135 Beban Ultimit Breast Wall Kombinasi 11.


Kombinasi 11 Faktor Vertikal Horizontal
No P Tx
Aksi / beban Beban
(kN) (kN)
1 MS 1 8741.72
2 MA 1 332.00
3 TA 1 2044.94
7 Ews 0.7
Σ 9073.72 2044.94

Tabel 4.136 Rekapitulasi Kombinasi Pembebanan pada Breast Wall.


Pu Tux Tuy
No Kombinasi Beban
(kN) (kN) (kN)
1 Kombinasi 1 14234.36 2657.42 0.00
2 Kombinasi 2 13549.85 2634.92 0.00
3 Kombinasi 3 12028.23 2556.17 71.54
4 Kombinasi 4 11154.06 2556.17 0.00
5 Kombinasi 5 11246.74 2556.17 196.08
6 Kombinasi 6 11667.44 4602.88 2029.84
7 Kombinasi 7 12009.70 2584.29 0.00
8 Kombinasi 8 10811.28 112.50 190.97
9 Kombinasi 9 11298.38 2118.06 0.00
10 Kombinasi 10 10442.74 2089.94 0.00
11 Kombinasi 11 9073.72 2044.94 35.77
Max 14234.36 4602.88 2029.84

c. Beban Ultimit Back Wall Bawah

Tekanan Tanah
H"

Ka
γs
By

Tabel 4.137 Tekanan Tanah Back Wall Bawah.


TTA Lengan Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m)
1 TTA = (0,7 . γs) . H". Ka . By 49.0 y=(H"/2) 0.93
2 TTA = (0,5 . (H"2)). γs . Ka . By 64.8 y=(H"/3) 0.62
ΣTTA 113.8 ΣMTA

Beban gempa statik ekivalen


h6
h5
h7
H"
TEQ

Tabel 4.138 Beban Gempa Back Wall Bawah.


Berat (Wt) TEQ Lengan
No
(kN) (kN) trhdp O
8 154.0 28.3 y = (h6 / 2) + h5
9 110.0 20.2 y = h5 / 2
ΣTEQ 48.6 ΣMEQ

Tekanan tanah dinamis akibat gempa


H
H"
γs
By
ΔKaG

Tabel 4.139 Tekanan Tanah Dinamis Back Wall Bawah.


TEQ Lengan Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m)
1 TEQ = (0,5 . (H"2)). γs . ΔKaG . By 66.1 y=(2/3 .H") 1.23
2 TEQ = (H-H")). γs . ΔKaG . By 218.4 y=(H"/2) 0.93
ΣTEQ 284.5 ΣMEQ
Rekapitulasi beban ultimit back wall bawah

Tabel 4.140 Rekapitulasi Beban Ultimit Back Wall Bawah.


Kombinasi 11 Faktor
T M
No
Aksi / beban Beban
(kN) (kN.m)
1 Tekanan tanah (TA) 1.25 113.8 85.3
2 Gempa statik ekivalen (EQ) 1 48.6 51.7
3 Gempa Tekanan tanah dinamis (EQ) 1 284.5 283.6
Beban ultimit pada back wall bawah

d. Beban Ultimit Back Wall Atas

h6
Ka
γs
By

Tabel 4.141 Tekanan Tanah Back Wall Atas.


TTA Lengan Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m)
1 TTA = (0,7 . γs) . h6 . Ka . By 21.2 y=(h6/2) 0.40
2 TTA = (0,5 . (h62)). γs . Ka . By 12.1 y=(h6/3) 0.27
ΣTTA 33.3 ΣMTA

Beban Gempa

h6
TEQ

Tabel 4.142 Beban Gempa Back Wall Atas.


Berat (Wt) TEQ Lengan
No
(kN) (kN) 0
10 154.0 28.3 y = (h6 / 2) + h5
ΣTEQ 28.3 ΣMEQ

Tekanan Tanah Dinamis Akibat Gempa

H
h6
γs
By
ΔKaG

Tabel 4.143 Tekanan Tanah Dinamis Back Wall Bawah.


TEQ Lengan Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m)
1 TEQ = (0,5 . (h62)) .γs . ΔKaG . By 12.4 y=(h6/2) 0.40
2 TEQ = (H-h6 ). γs . ΔKaG . By 259.0 y=(h6/3) 0.27
ΣTEQ 271.4 ΣMEQ

Rekapitulasi beban ultimit back wall atas

Tabel 4.144 Rekapitulasi Beban Ultimit Back Wall Atas.


Kombinasi 11 Faktor
T M
No
Aksi / beban Beban
(kN) (kN.m)
1 Tekanan tanah (TA) 1.25 33.3 11.7
2 Gempa statik ekivalen (EQ) 1 28.3 41.1
3 Gempa Tekanan tanah dinamis (EQ) 1 271.4 74.0
Beban ultimit pada back wall atas

e. Beban Ultimit Corbel

Pada saat penggantian elastomer (bearing pad), corbel direncanakan mampu menahan
atas, beban mati tambahan dan beban lalu lintas.

Gaya geser pada corbel (Pjack) = PMS +


Eksentrisitas ( e ) = h7 =
2

Tabel 4.145 Beban Ultimit pada Corbel.


Faktor Vu
P
No Jenis Beban (P x f.beban)
Beban
(kN) (kN)
1 Berat sendiri (MS) 1.3 8741.7 11364.2
2 Beban mati tambahan (MA) 2 332.0 664.0
3 Beban lajur "D" (TD) 1.8 1571.3 2828.3
Σ 14856.53

f. Beban Ultimit Wing Wall


Karena salah satu sisi vertikal atau horizontal terjepit pada abutment jembatan, maka pelat wing wall dianalisis s
Way Slab sehingga terjadi momen pada jepitan yaitu Mx dan My.

Mx = 0,5 x Mjepit arah x Tekanan tanah pada wing wall


My = 0,5 x Mjepit arah y Hy = 5.9
Ka = 0.2000
Hx = 3.55
γs = 17.20

TTA = ( 0,7 x γs ) x Hx x Hy x Ka = ( 0,7 x 17.20 ) x


= 12.04 x 4.19
= 50.44 kN

TTA = ( 0,5 x Hy ) x γs x Hx x Ka = ( 0,5 x 5.90 ) x


= 2.95 x 12.21
= 36.03 kN

Tabel 4.146 Momen pada Wing Wall Akibat Tekanan Tanah.


TTA y My
No Lengan (y)
(kN) (m) (kN.m)
1 50.44 (Hy / 2) 2.95 148.78
2 36.03 (Hy / 3) 1.967 70.85
Σ 86.46 ΣMy 219.63

Beban Gempa Statik Ekivalen pada Wing Wall

Berat beton (γc) = 25 kN/m3


hw = 0.5 m

Berat wing wall (Wt) = Hy x


= 5.9 x
= 261.81 kN

Lengan x = Hx = 3.55
2 2

Gaya horizontal gempa (TEQ) = 0.184 x Wt


= 0.184 x 261.8125
= 48.17 kN

Mx = 0.5 x TEQ
= 0.5 x 48.17
= 42.75 kN.m

Lengan y = Hy = 5.9
2 2

My = 0.5 x TEQ
= 0.5 x 48.17
= 71.06 kN.m

Tekanan Tanah Dinamis pada Wing Wall

γs = 17.2 kN/m3
h1 + h2 = 1.6 m
ΔKaG = 0.2043

TEQ = (0,5xHy2) x γs x Hx x ΔKaG = ( 0,5 x 34.81 ) x


= 17.405 x 12.47
= 217.12 kN

TEQ = (h1+h2) x γs x Hx x ΔKaG = 1.6 x 17.20


= 19.96 kN

Tabel 4.147 Gaya Geser da Momen Akibat Tekanan Tanah Dinamis.


TTA y My
No Lengan (y)
(kN) (m) (kN.m)
1 217.12 ((2/3) . Hy) 3.93 854.02
2 19.96 (Hy / 2) 2.95 58.88
Σ 237.08 ΣMy 912.90

Tabel 4.148 Rekapitulasi Gaya Geser dan Momen Ultimit pada Wing Wall.
Faktor
P My
No Jenis Beban
Beban
(kN) (kN.m)
1 Tekanan tanah (TA) 1.25 86.5 219.63
2 Gaya gempa statik ekivalen (EQ) 1.3 48.2 71.06
3 Tekanan tanah dinamis 1 237.1 912.90
Σ

4.3.1.2 Penulangan Abutment


A. Penulangan pile cap
Beban yang digunakan dalam pembesian pile cap adalah menggunakan kombinasi beban ultimit terbesar dari ab

Kuat tekan beton (f'c) = 20.83 MPa


Tegangan leleh baja (fy) = 320 MPa
Faktor reduksi tulangan geser (ɸ) = 0.65
Faktor reduksi tulangan lentur (ɸ) = 0.8
Panjang pile cap (By) = 11 m
Tebal (h = h1 + h2) = 1600 mm
Momen ultimit (Mu) = 8815.7 kN.m
Gaya geser ultimit (Vu) = 15661.0 kN
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton (d') = 100 mm
Tebal efektif ( d ) = h - d' = 1500 mm
Lebar pile cap yang ditinjau ( b ) = 1000 mm

Mu = 8815.72
Mu' =
By 11

Vu = 15660.99
Vu' =
By 11

1. Tulangan lentur

Diameter tulangan rencana (D) 24 mm


Mn = Mu' = 801.43
ɸ 0.8

Tahanan momen nominal


Mn
Rn =
b x d2
1001.79 x 10.6
=
1000 x 2250000
= 0.445 N/mm2

Rasio tulangan yang diperlukan

0,85 x f'c 0.85 x


=
fy 320

2 x Rn 2 x
=
0,85 x f'c 0.85 x
√(█(
ρ = 0,85 x f'c x ( 1 - @ 1 -))
fy
= 0.0553 x 0.0255
= 0.001

Tahanan momen maksimum

f'c
ρb = β1 x 0,85 x x
fy
20.83
= 0,85 x 0,85 x x
320
= 0.0307

ρmax = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.0307
= 0.023

Rmax = ρmax x fy

= 0.023 x 320

= 5.831 N/mm2

Dimana Rmax > Rn yaitu 5.831 N/mm2

Rasio tulangan minimum


ρmin = 1.4 = 1.4
fy 320

Karena ρmin > ρ yaitu 0.0044 >

Luas tulangan yang diperlukan (As) = ρ x


= 0.004 x
= 6563 mm2

Jarak maksimal (terjauh) antar tulangan per meter lebar


1
x π
s = 4

1
x 3.14
s = 4
s =

= 68.90 mm ≈ 50

Maka luas tulangan terpasang adalah


1
x π
As = 4

1
x 3.14
= 4

= 9043.2 mm2

Dimana As > As perlu yaitu 9043.2 mm2


Digunakan tulangan lentur D24- 50

2. Tulangan bagi

As' = 50% x As = 50% x 6563

Menggunakan tulangan bagi dengan diameter ( D ) 19


Maka jarak antar tulangan bagi adalah
1
x π
s = 4

1
x 3.14
s = 4

= 86.36 mm ≈ 50
Digunakan tulangan bagi D19- 50

3. Tulangan geser

Gaya geser ultimit ( Vu' ) = 1423.73 kN

Gaya geser ultimit


Vc = 1 x √(f′c)
6
√( )
= 1 x 20.83
6
= 1140997 N = 1141.00
Kekuatan geser terfaktor
Vc x ɸ = 1141.00 x

Dimana (Vc x ɸ) > Vu' yaitu 741.6 kN


(perlu menggunakan tulangan geser)

Menggunakan tulangan diameter (D) 16 mm

Vu' 1423.73
Gaya geser rencana ultimit (Vu) = =
ɸ 0.65

Menggunakan jarak tulangan arah Y (sy) = 200 mm

1 x π
Luas tulangan geser (Av) =
4
1 x 3.14
=
4
= 1004.8 mm2

Jarak tulangan geser yang diperlukan arah X (sx)


Sx = Av x fy
Vu
= 1004.8 x 320
2190348.3
= 220.20 mm ≈ 200

B. Penulangan Breast Wall

Tulangan tarik dan tekan breast wall

Kuat tekan beton (f'c) = 20.83 MPa


Modulus elastisitas beton (Ec) = 4700 . √f'c =
Tegangan leleh baja (fy) = 320 MPa
Faktor reduksi tulangan geser (ɸ) = 0.65
Faktor reduksi tulangan lentur (ɸ) = 0.8

Dimensi breast wall (ditinjau sepanjang 1 m)


b = 1m
Lebar breast wall (By) = 11 m =
Tebal (h = b2 ) = 1.2 m =

Jarak tulangan terhadap sisi luar beton (d') = 50 mm =


Tebal efektif ( d ) = h - d' = 1200 - 50

Momen ultimit (Mu) = 16453.92 kN.m


Gaya geser ultimit (Pu) = 14234.36 kN

Momen dan gaya geser ultimit per meter (lebar)


Mu = 16453.92
Mu' =
By 11

Pu = 14234.36
Pu' =
By 11

Mu' = 1495.81
e =
Pu' 1294.03

e = 1.16
h 1.2

d' = 0.05
h 1.2

1. Tulangan lentur
Agr = b x h = 1 x 1.2

Untuk perhitungan ρ digunakan kurva diagram interaksi


ɸ x Agr x 0,85 x f'c = 0.65 x 1200000
= 21216000 N
= 21216.0 kN

Untuk sumbu vertikal


Pu' 1294.03
= =
ɸ x Agr x 0,85 x f'c 21216.0

Untuk sumbu horizontal


Pu' e
x =
ɸ x Agr x 0,85 x f'c h
=

Dengan menggunakan kurva diagram interaksi (lampiran) maka didapatkan :


r = 0.006
β = 1.2 (untuk f'c = 30 Mpa)

Rasio tulangan perlu


ρ = r x β = 0.006 x 1.2

Luas tulangan perlu


Astot = ρ x Agr = 0.0072 x 1200000

As = 0,5 x Astot = 0.5 x 8640

Menggunakan diameter tulangan ( D ) 22 mm


Jarak maksimal (terjauh) antar tulangan per meter
1
x π
s = 4

1
x 3.14
s = 4

= 87.95 mm ≈ 50
Digunakan tulangan lentur D22- 50

2. Tulangan bagi

As' = 50% x As = 50% x 4320

Menggunakan tulangan bagi dengan diameter ( D ) 19


1
x π
s = 4

1
x 3.14
s = 4

= 131.20 mm ≈ 100
Digunakan tulangan bagi D19- 100

3. Tulangan geser

Tinggi badan abutment ( H ) = 7.5 m

Gaya geser ultimit


Vu' = Mu' = 1495.81
H 7.5

Gaya geser rencana ultimit


Vu = Vu' = 199441.48
ɸ 0.65

Menggunakan tulangan bagi dengan diameter ( D ) 16


Menggunakan jarak tulangan arah Y (sy) 400 mm

1
Luas tulangan geser ( Av ) = x π
4
1
= x 3.14
4
= 502.40 mm2

Jarak tulangan geser yang diperlukan arah X (sx)


Av x fy
sx =
Vu
502.40 x 320
sx =
306833
= 602.55 mm ≈ 600

C. Penulangan Back Wall Bawah

Momen ultimit (Mu) = 441.88 kN.m


Gaya geser ultimit (Vu) = 475.31 kN
Mutu baja tulangan (fy) = 320 MPa
Mutu beton (f'c) = 20.83 MPa
Lebar abutment (By) = 11 m
Tebal abutment (h = b6 + b7) = 800 mm
Tebal selimut beton (d') = 100 mm
Tebal efektif (d) = h - d' = 700 mm
Lebar back wall yang ditinjau (b) = 1000 mm

Mu 441.88
Mu' = =
By 11

Vu 475.31
Vu' = =
By 11

1. Tulangan lentur

Diameter tulangan rencana (D) 22 mm


Mn = Mu' = 40.17
ɸ 0.8
Tahanan momen nominal
Mn
Rn =
b x d2
50.21 x 10.6
=
1000 x 490000
= 0.102 N/mm2

Rasio tulangan yang diperlukan

0,85 x f'c 0.85 x


=
fy 320

2 x Rn 2 x
=
0,85 x f'c 0.85 x
√(█(
ρ = 0,85 x f'c x ( 1 - @ 1 -))
fy
= 0.0553 x 0.0058
= 0.0003

Tahanan momen maksimum

f'c
ρb = β1 x 0,85 x x
fy
20.83
= 0,85 x 0,85 x x
320
= 0.0307

ρmax = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.0307
= 0.023

Rmax = ρmax x fy

= 0.023 x 320

= 5.831 N/mm2

Dimana Rmax > Rn yaitu 5.831 N/mm2


Rasio tulangan minimum
ρmin = 1.4 = 1.4
fy 320

Karena ρmin > ρ yaitu 0.0044 >

Luas tulangan yang diperlukan (As) = ρ x


= 0.0044 x
= 3062.5 mm2

Jarak maksimal (terjauh) antar tulangan per meter lebar


1
x π
s = 4

1
x 3.14
s = 4

= 124.06 mm ≈ 100

Maka luas tulangan terpasang adalah


1
x π
As = 4

1
x 3.14
= 4

= 3799.40 mm2

Dimana As > As perlu yaitu 3799.400 mm2


Digunakan tulangan lentur D22- 100

2. Tulangan bagi

As' = 50% x As = 50% x 3063

Menggunakan tulangan bagi dengan diameter ( D ) 16


Maka jarak antar tulangan bagi adalah
1
x π
s = 4

1
x 3.14
s = 4
s =

= 131.24 mm ≈ 100
Digunakan tulangan bagi D16- 100

3. Tulangan geser

Gaya geser ultimit ( Vu' ) = 43.21 kN

Gaya geser ultimit


Vc = 1 x √(f′c)
6
√( )
= 1 x 20.83
6
= 532465 N = 532.47

Kekuatan geser terfaktor


Vc x ɸ = 532.47 x

Dimana (Vc x ɸ) > Vu' yaitu 346.1 kN


(tidak perlu menggunakan tulangan geser)

D. Penulangan Back Wall Atas

Mutu baja tulangan (fy) = 320 MPa


Mutu beton (f'c) = 20.83 MPa
Lebar abutment (By) = 11 m
Tebal abutment (h = b7 ) = 500 mm
Tebal selimut beton (d') = 50 mm
Tebal efektif (d) = h - d' = 450 mm
Lebar back wall yang ditinjau (b) = 1000 mm
Momen ultimit (Mu) = 129.73 kN
Gaya geser ultimit (Vu) = 341.31 kN.m

Mu 129.73
Mu' = =
By 11

Vu 341.31
Vu' = =
By 11

1. Tulangan lentur

Diameter tulangan rencana (D) 16 mm


Mn = Mu' = 11.79
ɸ 0.8

Tahanan momen nominal


Mn
Rn =
b x d2
14.74 x 10.6
=
1000 x 202500
= 0.073 N/mm2

Rasio tulangan yang diperlukan

0,85 x f'c 0.85 x


=
fy 320

2 x Rn 2 x
=
0,85 x f'c 0.85 x
√(█(
ρ = 0,85 x f'c x ( 1 - @ 1 -))
fy
= 0.0553 x 0.0041
= 0.0002

Tahanan momen maksimum

f'c
ρb = β1 x 0,85 x x
fy
20.83
= 0,85 x 0,85 x x
320
= 0.0307

ρmax = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.0307
= 0.023

Rmax = ρmax x fy

= 0.023 x 320

= 5.831 N/mm2

Dimana Rmax > Rn yaitu 5.831 N/mm2


Rasio tulangan minimum
ρmin = 1.4 = 1.4
fy 320

Karena ρmin > ρ yaitu 0.0044 >

Luas tulangan yang diperlukan (As) = ρ x


= 0.0044 x
= 1969 mm2

Jarak maksimal (terjauh) antar tulangan per meter lebar


1
x π
s = 4

1
x 3.14
s = 4

= 102.07 mm ≈ 100

Maka luas tulangan terpasang adalah


1
x π
As = 4

1
x 3.14
= 4

= 2009.60 mm2

Dimana As > As perlu yaitu 2009.60 mm2


Digunakan tulangan lentur D16- 100

2. Tulangan bagi

As' = 50% x As = 50% x 1969

Menggunakan tulangan bagi dengan diameter ( D ) 16


Maka jarak antar tulangan bagi adalah
1
x π
s = 4

1
x 3.14
s =
x 3.14
s = 4

= 204.15 mm ≈ 200
Digunakan tulangan bagi D16- 200

3. Tulangan geser

Gaya geser ultimit ( Vu' ) = 31.03 kN

Gaya geser ultimit


Vc = 1 x √(f′c)
6
√( )
= 1 x 20.83
6
= 342299 N = 342.30

Kekuatan geser terfaktor


Vc x ɸ = 342.30 x

Dimana (Vc x ɸ) > Vu' yaitu 222.5 kN


(tidak perlu menggunakan tulangan geser)

E. Penulangan Corbel

Mutu baja tulangan (fy) = 320 MPa


Mutu beton (f'c) = 20.83 MPa
Lebar abutment (By) = 11 m
Tebal abutment (h = h8+h9 ) = 1200 mm
Tebal selimut beton (d') = 100 mm
Tebal efektif (d) = h - d' = 1100 mm
Lebar back wall yang ditinjau (b) = 1000 mm
Momen ultimit (Mu) = 341.76 kN
Gaya geser ultimit (Vu) = 14856.53 kN.m

Mu 341.76
Mu' = =
By 11

Vu 14856.53
Vu' = =
By 11
1. Tulangan lentur

Diameter tulangan rencana (D) 22 mm


Mn = Mu' = 31.07
ɸ 0.8

Tahanan momen nominal


Mn
Rn =
b x d2
38.84 x 10.6
=
1000 x 1210000
= 0.032 N/mm2

Rasio tulangan yang diperlukan

0,85 x f'c 0.85 x


=
fy 320

2 x Rn 2 x
=
0,85 x f'c 0.85 x
√(█(
ρ = 0,85 x f'c x ( 1 - @ 1 -))
fy
= 0.0553 x 0.0018
= 0.0001

Tahanan momen maksimum

f'c
ρb = β1 x 0,85 x x
fy
20.83
= 0,85 x 0,85 x x
320
= 0.0307

ρmax = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.0307
= 0.023

Rmax = ρmax x fy

= 0.023 x 320
= 5.831 N/mm2

Dimana Rmax > Rn yaitu 5.831 N/mm2

Rasio tulangan minimum


ρmin = 1.4 = 1.4
fy 320

Karena ρmin > ρ yaitu 0.0044 >

Luas tulangan yang diperlukan (As) = ρ x


= 0.0044 x
= 4813 mm2

Jarak maksimal (terjauh) antar tulangan per meter lebar


1
x π
s = 4

1
x 3.14
s = 4

= 78.95 mm ≈ 50

Maka luas tulangan terpasang adalah


1
x π
As = 4

1
x 3.14
= 4

= 7598.80 mm2

Dimana As > As perlu yaitu 7598.80 mm2


Digunakan tulangan lentur D22- 50

2. Tulangan bagi

As' = 50% x As = 50% x 4813

Menggunakan tulangan bagi dengan diameter ( D ) 19


Maka jarak antar tulangan bagi adalah
1
x π
s = 4

1
x 3.14
s = 4

= 117.77 mm ≈ 100
Digunakan tulangan bagi D19- 100

3. Tulangan geser

Gaya geser ultimit ( Vu' ) = 1350.59 kN

Gaya geser ultimit


Vc = 1 x √(f′c)
6
√( )
= 1 x 20.83
6
= 836731 N = 836.73

Kekuatan geser terfaktor


Vc x ɸ = 836.73 x

Dimana (Vc x ɸ) > Vu' yaitu 543.9 kN


(perlu menggunakan tulangan geser)

Menggunakan tulangan diameter (D) 16 mm

Vu' 1350.59
Gaya geser rencana ultimit (Vu) = =
ɸ 0.65

Menggunakan jarak tulangan arah Y (sy) = 200 mm

1 x π
Luas tulangan geser (Av) =
4
1 x 3.14
=
4
= 1004.8 mm2

Jarak tulangan geser yang diperlukan arah X (sx)


Sx = Av x fy
Vu
= 1004.8 x 320
2077836.7
= 170.22 mm ≈ 150

F. Penulangan Wing Wall

a. Tinjauan arah vertikal (x)


Mutu baja tulangan (fy) = 320 MPa
Mutu beton (f'c) = 20.83 MPa
Tebal wing wall ( h ) = 500 mm
Lebar ( Hx ) = 3550 mm
Lebar abutment (By) = 11 m
Momen ultimit (Mu) = 1279.81 kN
Gaya geser ultimit (Vu) = 407.78 kN.m
Faktor reduksi tulangan geser (ɸ) = 0.65
Faktor reduksi tulangan lentur (ɸ) = 0.8
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton (d') = 50 mm
Tebal efektif ( d = h - d' ) = 450 mm
Lebar pile cap yang ditinjau (b) = 1000 mm

Mu 1279.81
Mu' = =
By 11

Vu 407.78
Vu' = =
By 11

1. Tulangan lentur

Diameter tulangan rencana (D) 16 mm


Mn = Mu' = 116.35
ɸ 0.8

Mn
Rn =
b x d2
145.43 x 10.6
=
1000 x 202500
= 0.718 N/mm2

Rasio tulangan yang diperlukan

0,85 x f'c 0.85 x


=
fy 320
2 x Rn 2 x
=
0,85 x f'c 0.85 x
√(█(
ρ = 0,85 x f'c x ( 1 - @ 1 -))
fy
= 0.055 x 0.0414
= 0.0023

Tahanan momen maksimum

f'c
ρb = β1 x 0,85 x x
fy
20.83
= 0,85 x 0,85 x x
320
= 0.0307

ρmax = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.0307
= 0.023

Rmax = ρmax x fy

= 0.023 x 320

= 5.831 N/mm2

Dimana Rmax > Rn yaitu 5.831 N/mm2

Rasio tulangan minimum


ρmin = 1.4 = 1.4
fy 320

Karena ρmin > ρ yaitu 0.0044 >

Luas tulangan yang diperlukan (As) = ρ x


= 0.0044 x
= 1969 mm2

Jarak maksimal (terjauh) antar tulangan per meter lebar


1
x π
s = 4
s =

1
x 3.14
s = 4

= 102.07 mm ≈ 100

Maka luas tulangan terpasang adalah


1
x π
As = 4

1
x 3.14
= 4

= 2009.60 mm2

Dimana As > As perlu yaitu 2009.60 mm2


Digunakan tulangan lentur D16- 100

2. Tulangan bagi

As' = 50% x As = 50% x 1969

Menggunakan tulangan bagi dengan diameter ( D ) 16


Maka jarak antar tulangan bagi adalah
1
x π
s = 4

1
x 3.14
s = 4

= 204.15 mm ≈ 200
Digunakan tulangan bagi D16- 200

3. Tulangan geser

Gaya geser ultimit ( Vu' ) = 37.07 kN

Gaya geser ultimit


Vc = 1 x √(f′c)
6
√( )
= 1 x 20.83
6
= 342299 N = 342.30

Kekuatan geser terfaktor


Vc x ɸ = 342.30 x

Dimana (Vc x ɸ) > Vu' yaitu 222.5 kN


(perlu menggunakan tulangan geser)

Menggunakan tulangan diameter (D) 16 mm

Vu' 37.07
Gaya geser rencana ultimit (Vu) = =
ɸ 0.65

Menggunakan jarak tulangan arah Y (sy) = 200 mm

1 x π
Luas tulangan geser (Av) =
4
1 x 3.14
=
4
= 1004.8 mm2

Jarak tulangan geser yang diperlukan arah X (sx)


Sx = Av x fy
Vu
= 1004.8 x 320
57032.7
= 2536.99 mm ≈ 50

b. Tinjauan arah horizontal (y)


Mutu baja tulangan (fy) = 320 MPa
Mutu beton (f'c) = 20.83 MPa
Tebal wing wall ( h ) = 500 mm
Lebar ( Hy ) = 5900 mm
Lebar abutment (By) = 11 m
Momen ultimit (Mu) = 668.24 kN
Gaya geser ultimit (Vu) = 407.78 kN.m
Faktor reduksi tulangan geser (ɸ) = 0.65
Faktor reduksi tulangan lentur (ɸ) = 0.8
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton (d') = 50 mm
Tebal efektif ( d = h - d' ) = 450 mm
Lebar pile cap yang ditinjau (b) = 1000 mm

Mu 668.24
Mu' = =
By 11

Vu 407.78
Vu' = =
By 11

1. Tulangan lentur

Diameter tulangan rencana (D) 16 mm


Mn = Mu' = 60.75
ɸ 0.8

Mn
Rn =
b x d2
75.94 x 10.6
=
1000 x 202500
= 0.375 N/mm2

Rasio tulangan yang diperlukan

0,85 x f'c 0.85 x


=
fy 320

2 x Rn 2 x
=
0,85 x f'c 0.85 x

√(█(
ρ = 0,85 x f'c x ( 1 - @ 1 -))
fy
= 0.055 x 0.0214
= 0.0012

Tahanan momen maksimum

f'c
ρb = β1 x 0,85 x x
fy
20.83
= 0,85 x 0,85 x x
= 0,85 x 0,85 x x
320
= 0.0307

ρmax = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.0307
= 0.023

Rmax = ρmax x fy

= 0.023 x 320

= 5.831 N/mm2

Dimana Rmax > Rn yaitu 5.831 N/mm2

Rasio tulangan minimum


ρmin = 1.4 = 1.4
fy 320

Karena ρmin > ρ yaitu 0.0044 >

Luas tulangan yang diperlukan (As) = ρ x


= 0.0044 x
= 1969 mm2

Jarak maksimal (terjauh) antar tulangan per meter lebar


1
x π
s = 4

1
x 3.14
s = 4

= 102.07 mm ≈ 100

Maka luas tulangan terpasang adalah


1
x π
As = 4

1
x 3.14
= 4

= 2009.60 mm2
Dimana As > As perlu yaitu 2009.60 mm2
Digunakan tulangan lentur D16- 100

2. Tulangan bagi

As' = 50% x As = 50% x 1969

Menggunakan tulangan bagi dengan diameter ( D ) 16


Maka jarak antar tulangan bagi adalah
1
x π
s = 4

1
x 3.14
s = 4

= 204.15 mm ≈ 200
Digunakan tulangan bagi D16-200

3. Tulangan geser

Gaya geser ultimit ( Vu' ) = 37.07 kN

Gaya geser ultimit


Vc = 1 x √(f′c)
6
= 1 x √( )
20.83
6
= 342299 N = 342.30

Kekuatan geser terfaktor


Vc x ɸ = 342.30 x

Dimana (Vc x ɸ) > Vu' yaitu 222.5 kN


(tidak perlu menggunakan tulangan geser)
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan mutu beton (f'c) 20.83
diameter (D) dan jarak tulangan pada bagian-bagian abutment antara lain :

Tabel 4.149 Diameter dan Jarak Tulangan pada Tiap Bagian Abutment.
Tul. Lentur Tul. Bagi
Bagian Abutment D s D
(mm)
A. Penulangan Pile Cap 24 50 19
B. Penulangan Breast Wall 22 50 19
C. Penulangan Back Wall Bawah 22 100 16
D. Penulangan Back Wall Atas 16 100 16
E. Penulangan Corbel 22 50 19
F. Penulangan Wing Wall
a. Tinjauan arah vertikal (x) 16 100 16
b. Tinjauan arah horizontal (y) 16 100 16
4.4 Perencanaan Pondasi Tiang Pancang

Berdasarkan data sondir (CPT), didapatkan tanah keras pada kedalaman


kan menggunakan pondasi tiang pancang (pondasi dalam).

Data-data tiang pancang :


Diameter tiang pancang baja (D) = 0.45 m
Tebal tiang pancang = 12 mm
Kedalaman tiang pancang = 17 m
Diameter dalam tiang pancang (D) = 0.426 m
1
Luas penampang tiang pancang (A) = x
4
= 0.159 m2
Luas selimut tiang pancang (As) = π. D . L = 22.74
Keliling tiang pancang (K) = π .D = 1.413
Berat tiang pancang per meter = 129.61 kg/m

1. Pada Arah Ampenan


Jumlah hambatan lekat (JHL) = 282 ton/m2
Penetrasi konus (qc) = 111.5 ton/m2
F faktor keamanan point bearing (FKI) = 3
F faktor keamanan point bearing (FK2) = 5

a. Perhitungan daya dukung tiang pancang


qc x A
Qu ijin =
FK1
111.5 x 0.1590
=
3
= 85.60 ton

b. Perhitungan jumlah tiang pancang (n)


Berat vertikal (PMS) yaitu jumlah berat sendiri bangunan atas ditambah berat bangunan bawah dalah sebesar

PMS = 8742 kN = 874.17

n = PMS = 874.17
Qu 85.60
Dipakai ( n ) 12 tiang

c. Perhitungan efisiensi kelompok tiang


Jumlah baris (m) = 4 buah
Jumlah tiang dalam 1 baris (n') = 3 buah
Jarak antar tiang pancang (sx) = 2 m
Jarak antar tiang pancang (sy) = 1.67 m
Diameter tiang pancang (D) = 0.45 m
θ = Arc tan D =
sx

E = 1 - θ

= 1 - 0.221

= 0.997

d. Perhitungan kapasitas kelompok tiang


Qg = n x E
= 12.00 x 0.997
= 1023.64

Qg > PMS 1023.64 ton > 874.17

Karena tidak aman maka digunakan :

Jumlah tiang (n) = 28 buah


Jumlah baris (m) = 4 buah
Jumlah tiang dalam 1 baris (n') = 7 buah
Jarak antar tiang pancang (sx) = 1.67 m
Jarak antar tiang pancang (sy) = 1.67 m
Diameter tiang pancang (D) = 0.45 m

θ = Arc tan d =
s

E = 1 - θ

= 1 - 0.263

= 0.995
Perhitungan kapasitas kelompok tiang
Qg = n x E
= 28.00 x 0.995
= 2385.57

Qg > PMS 2385.57 ton > 874.17

2. Pada Arah Senggigi


Penetrasi konus (qc) = 71.18 ton/m2
Jumlah hambatan lekat (JHL) = 242 ton/m2
F faktor keamanan point bearing (FKI) = 3
F faktor keamanan point bearing (FK2) = 5

a. Perhitungan daya dukung tiang pancang


qc x A
Qu =
FK1
71.18 0.159
Qu =
3
= 72.16 ton

b. Perhitungan jumlah tiang pancang (n)


Berat vertikal (PMS) yaitu jumlah berat sendiri bangunan atas ditambah berat bangunan bawah dalah sebesar

PMS = 8742 kN = 874.17

n = PMS = 874.17
Qu 72.16
Dipakai ( n ) 16 tiang

c. Perhitungan efisiensi kelompok tiang


Jumlah baris (m) = 4 buah
Jumlah tiang dalam 1 baris (n') = 4 buah
Jarak antar tiang pancang (sx) = 1.67 m
Jarak antar tiang pancang (sy) = 1.67 m
Diameter tiang pancang (D) = 0.45 m
θ = Arc tan D =
sx

E = 1 - θ

= 1 - 0.263
= 0.996

d. Perhitungan kapasitas kelompok tiang


Qg = n x E
= 16 x 0.996
= 1149.51 ton

Qg > PMS 1149.51 ton > 874.17

Gambar 4.73 Titik Tiang Pancang Arah Ampenan dan Arah Senggigi.
h data hidrologi dan data tanah. Data hidrologi diperlukan untuk
i bebas jembatan terhadap air sungai.
esar 1,8 m terhadap muka air banjir. Tipe abutmen yang digunakan adalah jenis abutmen penahan kantilever karena cocok untuk
a diketahui kekuatan tanah dasar untuk menerima beban dari bangunan diatas.
bar 4.64 Dimensi Abutment.

b1 = 1.4 m
b2 = 1.2 m
b3 = 1.4 m
b4 = 0.8 m
b5 = 0.6 m
b6 = 0.3 m
b7 = 0.5 m
b8 = 0.6 m

B = 4 m

ri Struktur Atas.
Berat
n Berat
Bahan
(buah) (kN)
1 25 kN/m 3 1225.0
2 25 kN/m3 350.0
2 25 kN/m3 350.0
7 39.82 kN/m 1393.7
Total berat sendiri struktur atas (WMS) 3318.7
kN
+ b1 + b2
2
+ 1.4 + 1.2
2
m
0.5 x WMS
= 0.5 x 3318.7175
= 1659.36 kN

= 1 m

nt, Wing Wall dan Tanah.

Tabel 4.84 Perhitungan Berat Sendiri Abutment.


Berat =
A Lengan Momen
Direc A.By.γc
(m2) (m) (kN) (kN.m)
ABUTMEN
4.80 -1 0 1320.0 0.0
0.28 -1 1.07 77.0 -82.4
0.28 1 1.07 77.0 82.4
5.34 -1 0 1468.5 0.0
0.18 1 0.8 49.5 39.6
0.36 1 0.9 99.0 89.1
0.28 -1 0.87 77.0 -67.0
0.56 -1 1 154.0 -154.0
0.40 -1 0.85 110.0 -93.5
7.68 2112.00 -185.79
WING WALL
0.56 -1 1.53 154.0 -235.6
13.44 -1 1.3 3696.0 -4804.8
0.50 -1 2.33 137.5 -320.4
6.60 -1 1.2 1815.0 -2178.0
0.28 -1 1.13 77.0 -87.0
2.80 -1 2.2 770.0 -1694.0
1.28 -1 2.05 352.0 -721.6
25.46 7001.5 -10041.4
TANAH
0.28 -1 1.53 77.0 -117.8
4.69 -1 1.3 1289.8 -1676.7
0.28 -1 1.13 77.0 -87.0
1.05 -1 1.7 288.8 -490.9
6.30 1732.5 -2372.4

+ 7001.5 + 1732.5
kN

+ -10041.4 + -2372.4
kN.m

x MMS
x -12599.6
kN.m

ban Mati Tambahan .


Berat
n Berat
Bahan
(buah) (kN/m3) (kN)
1 22 539
1 10 123
1 0.0713 2.50
WMA 663.996
= 0.5 x WMA
= 0.5 x 663.996
= 331.998 kN

m
e x PMA
0.00 x 331.998
0.000 kN.m

tambahan yang bekerja ketika beban


tambahan ini adalah setara dengan
oleh beban lalu lintas. Tekanan
nilai rencanan dari kohesi (C ) serta

Dimana KɸR = 0.9


Dimana KcR = 1

x tan 35 )

ɸ )
2
32.2 ) 80.16
2

m yang merupakan ekivalen bebas kendaraan :


16.9

ada Abutment.
MTA = TTA . Y
(kN.m)
1836.9
6560.3
8397.2

0.8 m

+ 1.05 + 0.8

da Breast Wall.
MTA = TTA . Y
(kN.m)
1136.8
3193.7
4330.5

Back Wall Bawah.


MTA = TTA . Y
(kN.m)
111.8
98.5
210.2
Back Wall Bawah.
MTA = TTA . Y
(kN.m)
20.9
8.0
28.9

5 kN

x L x n
2
x 35 x 2
2
m2

q
5

x e
x 0.00
kN.m
x e
x 0
kN.m

x YTB
x 9.30
kN.m

7.5

x Y'TB
x 9
kN.m

sal 9.6

Z = 10000
Z0 = 1000
kN

V10 ) ln ( Z )
VB Z0
x ( 90 ) x ln ( 10000 )
90 1000

)2 x A

)2 x 57.75 = 175.64 kN

0.76

1.46 kN/m bekerja 1,8 m


- h2
- 0.4

YEWl
11.90

m
m diatas lantai kendaraan

b1 + b2
2
1.4 + 1.2
2

x e
x 0.00
kN.m
x h3

x 1.2 .3

as + ( 0,5 x PMS str.bawah )


( 0,5 x 10846.0 )

By x h3

11 x 1.2 .3

x Ic
Lb3
) x 1.58
4.05 .3

@@
8742))
x 1841492.05

ka dari gambar 5 pada SNI Gempa


5580.0
=
1321.4
= 4.22 m
10.3 kPa
10.3 kN/m2

x By3

x 11 .3

x Ic
Lb3
) x 133.10
4.05 .3

,5 x WMS str.bawah )
( 0,5 x 10846.0 )

@
8741.72
))
x 154736484.52

eriode ulang 500 tahun maka dari gambar 5 pada SNI Gempa

kan koefisien tekanan tanah dinamis (Δ KaG)

lai koefisien geser dasar (C) = 0.15


s
1

ɸ' = 32.2 o
= 0.562 rad
Ka = 0.5019

0.978

- 8.53 )

32.2 - 8.53 )

Cos2 . ( ɸ' - θ )
x ( 1 + sin ɸ' x sin ( ɸ' - θ ) )

0.839
( 1 + 0.214 )

= 2.247

x γs x Δ KaG x By
2
x 16.9 x 2.247

H
7.50

5.00

rja pada Abutment.


Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)

8397.2
S

523.1
N
175.6 1126.7
51.1 689.9
1321.4 5580.0 5580.0
5340.9

1 pada Abutment.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)

8397.22

523.13
8920.34
2 pada Abutment.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)

8397.22

523.125
8920.34

3 pada Abutment.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)

8397.22
175.64 1126.66
175.64 8397.22 1126.66

4 pada Abutment.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)

8397.22
8397.22

5 pada Abutment.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)

8397.22
175.64 1126.66
51.10 689.85
226.74 8397.22 1816.51

6 pada Abutment.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)

8397.22

523.13
1321.44 5579.96 5579.96
1321.44 14500.31 5579.96

i 7 pada Abutment.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)

8397.22

523.13
8920.34

i 8 pada Abutment.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)
8397.22

523.13
175.64 1126.66
51.1 689.85
226.74 8920.34 1816.51

9 pada Abutment.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)

8397.22

523.13
8920.34

10 pada Abutment.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)

8397.22

523.13
8920.34

11 pada Abutment.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)

8397.22
175.64 1126.66
175.64 8397.22 1126.66

a Abutment.
Mx My
(kN.m) (kN.m)
8920.3 0.0
8920.3 0.0
8397.2 1126.7
8397.2 0.0
8397.2 1816.5
14500.3 5580.0
8920.3 0.0
8920.3 1816.5
8920.3 0.0
8920.3 0.0
8397.2 1126.7
14500.3 5580.0

= 2m

Bx
2
2.0
32059.1 = 2.21
14500.3

AMAN

= 5.5 m

By
2
5.5

88162.4 = 15.80
5580.0

AMAN

9914.7 = 7.20
1377.7

AMAN

9914.7 = 7.50
1321.4

AMAN

h X dan arah Y yang diakibatkan oleh gaya-gaya yang bekerja pada abutment.

Kombinasi 1.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)

10496.5

941.6
11438.1

ap Kombinasi 2.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)

10496.5

732.4
11229

ap Kombinasi 3.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)

10496.5
245.9 1577.3
245.9 10496.5 1577.3

ap Kombinasi 4.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)

10496.5
10496.5

ap Kombinasi 5.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)

10496.5
70.3 450.7
51.1 689.9
121.4 10496.5 1140.5

ap Kombinasi 6.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)

10496.5

156.9
1321.4 5580.0 5580.0
1321.4 16233.4 5580.0

ap Kombinasi 7.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)

10496.5

523.1
11019.6

ap Kombinasi 8.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)

8397.2
523.1
52.7 338.0
51.1 689.9
103.8 8920.3 1027.8

ap Kombinasi 9.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)

3114.0

680.1
3794.0

p Kombinasi 10.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)

8397.2

418.5
8815.7

p Kombinasi 11.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)
8397.2
122.9 788.7
122.9 8397.2 788.7

t Pile Cap.
Mux Muy
(kN.m) (kN.m)
11438.1 0.0
11228.9 0.0
10496.5 1577.3
10496.5 0.0
10496.5 1140.5
16233.4 5580.0
11019.6 0.0
8920.3 1027.8
3794.0 0.0
8815.7 0.0
8397.2 788.7
16233.4 5580.0

Tabel 4.120 Berat Breast Wall.


b h Berat
(m) (m) (kN)
4.05 1.2 1468.5
0.6 0.6 49.5
0.6 0.6 99.0
0.7 0.8 77.0
0.8 0.7 154.0
0.5 0.8 110.0
PMS 8742
Struktur Atas 3319
anan Tanah
= 5.9 m
= 0.5019
= 17.2 kN/m3
= 11 m

Back Wall Bawah.


MTA = TTA . Y
(kN.m)
1156.9
3250.4
4407.3

a Breast Wall.
Y MEQ
raian lengan trdp titik O
(m) (kN.m)
S
H' 5.9 9490.0
H' 5.9 360.4

0,5 x (h3 + h4) 2.03 547.16


(h3-h9) + (2/3 x h9) 3.15 28.69
(0,5 x h8) + h3 3.65 66.49
(2/3 x h4) + h3 3.82 54.07
(0,5 x h5) + h4 + h3 4.58 129.64
(0,5 x h6) +h5 + h4 + h3 5.50 111.32
ΣMEQ 10787.80

engan beban gempa arah X (memanjang jembatan).


= 5.9 m
= 1.6 m
= 17.2 kN/m3
= 11 m
= 0.2043

Back Wall Bawah.


MEQ = TEQ . Y
(kN.m)
2646.2
182.4
2828.7

da pada Breast Wall.


Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)

4407.3
S

523.1

51.10 608.090
175.6 845.64
2029.84 10787.80 10787.80
2828.7

l Kombinasi 1.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)

5509.19

941.625
6450.81

l Kombinasi 2.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)

5509.19

732
6241.56

l Kombinasi 3.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)

5509.19
71.54 851.33
71.54 5509.19 851.33

l Kombinasi 4.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)

5509.19
5509.19

l Kombinasi 5.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)

2556.17
20.44 243.24
175.64 10787.80
196.08 2556.17 11031.03

l Kombinasi 6.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)

5509.19

156.94
2029.84 10787.80 10787.80
2029.84 16453.92 10787.80

l Kombinasi 7.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)
5509.19

28.13
5537.31

l Kombinasi 8.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)

523.13

523
15.33 182.43
175.64 845.64
190.97 1046.25 1028.07

l Kombinasi 9.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)

523.13

680.06
1203.19

Kombinasi 10.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)
4407.35

418.50
4825.85

Kombinasi 11.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)

4407.35
35.77 425.66
35.77 4407.35 425.66

a Breast Wall.
Mux Muy
(kN.m) (kN.m)
6450.81 0.00
6241.56 0.00
5509.19 851.33
5509.19 0.00
2556.17 11031.03
16453.92 10787.80
5537.31 0.00
1046.25 1028.07
1203.19 0.00
4825.85 0.00
4407.35 425.66
16453.92 11031.03
= h6 + h5
= 1.85 m
= 0.2000
= 17.2 kN/m3
= 11 m

wah.
MTA = TTA . Y
(kN.m)
45.3
39.9
85.3

= 0.8 m
= 1.05 m
= 0.2 m
= 1.85 m
= 0,184 x Wt

Y MEQ
(m) (kN.m)
1.45 41.1
0.525 10.6
ΣMEQ 51.7

= 7.5 m
= 1.85 m
= 17.20 kN/m3
= 11 m
= 0.2043

Bawah.
MEQ = TEQ . Y
(kN.m)
81.6
202.0
283.6
ll Bawah.

Vu Mu
(kN) (kN.m)
142.20 106.57
48.58 51.71
284.54 283.60
475.31 441.88

= 0.8 m
= 0.2000
= 17.20 kN/m3
= 11 m

s.
MTA = TTA . Y
(kN.m)
8.5
3.2
11.7

= 0.8 m
= 0.184 x Wt

Y MEQ
(m) (kN.m)
1.45 41.1
ΣMEQ 41.1

= 7.5 m
= 0.8 m
= 17.2 kN/m3
= 11 m
= 0.2043

Bawah.
MEQ = TEQ . Y
(kN.m)
4.9
69.1
74.0

all Atas.

Vu Mu
(kN) (kN.m)
41.62 14.63
28.34 41.09
271.35 74.01
341.31 129.73

u menahan jacking force yang terdiri dari struktur

PMA + PTD
0.2 = 0.1 m
2

Mu
e
(Vu x e)
(m) (kN.m)
0.02 261.42
0.02 15.27
0.02 65.06
341.76
tan, maka pelat wing wall dianalisis sebagai Two

m
kN/m3

3.55 x 5.9 x 0.2000

17.20 x 3.55 x 0.2000

bat Tekanan Tanah.


x Mx
Lengan (x)
(m) (kN.m)
(Hx / 2) 1.775 89.52
(Hx / 2) 1.775 63.95
ΣMx 153.47

Hx x γc x hw
3.55 x 25 x 0.5

= 1.775 m

x Lengan x
x 1.775

= 2.95 m

x Lengan x
x 2.95

17.2 x 3.55 x 0.2043

x 3.55 x 0.2043

ekanan Tanah Dinamis.


x Mx
Lengan (x)
(m) (kN.m)
(Hx / 2) 1.78 385.39
(Hx / 2) 1.78 35.43
ΣMx 420.82

ng Wall.

Mx Vu Muy Mux
(kN.m) (kN) (kN.m) (kN.m)
153.47 108.1 274.54 191.84
42.75 62.6 92.37 55.58
420.82 237.1 912.90 420.82
407.78 1279.81 668.24
mbinasi beban ultimit terbesar dari abutment.

= 801.43 kN.m

= 1423.73 kN

= 1001.79 kN.m

20.83 0.0553
=

0.445 0.0503
=
20.83
(
)) 2 x Rn )
0,85 x f'c

600
600 + fy
600
600 + 320

x ( 1- 0,5 x ρmax x fy )
0,85 x f'c
x ( 1- 0,5 x 0.023 x 320 )
0.85 x 20.83

> 0.445 N/mm2 AMAN

= 0.0044

0.001 Maka digunakan ρmin 0.004

b x d
1000 x 1500

x D2 x b
As

x 576 x 1000
6563
mm

x D2 x b
s

x 576 x 1000
50

> 6563 mm2 AMAN

= 3281.25 mm2

mm

x D2 x b
As'

x 361 x 1000
3281
mm

x b x d

x 1000 x 1500

kN
0.65 = 741.6 kN

< 1423.73 kN

2190.3 kN = 2190348 N
=

x D2 x b
sy
x 256 x 1000
200

x d

x 1500

mm

21450.75057 MPa

11000 mm
1200 mm

0.05 m
= 1150 mm

= 1495.81 kN.m

= 1294.03 kN

= 1.156

= 0.963

= 0.042 ≈ 0.1

= 1.2 m2
= 1200000 mm2

x 0.85 x 32

0.061

0.061 x 0.963
0.059
= 0.0072

= 8640 mm2

= 4320 mm2

x D2 x b
As

x 484 x 1000
4320
mm

= 2160 mm2

mm

x D2 x b
As'

x 361 x 1000
2160
mm

= 199.441 kN = 199441 N

= 306833 N
mm

b
x D2 x
sy
1000
x 256 x
400

x d

x 1150

mm

40.17 kN.m
=

43.21 kN
=

= 50.21 kN.m
20.83 0.0553
=

0.102 0.0116
=
20.83
(
)) 2 x Rn )
0,85 x f'c

600
600 + fy
600
600 + 320

x ( 1- 0,5 x ρmax x fy )
0,85 x f'c
x ( 1- 0,5 x 0.023 x 320 )
0.85 x 20.83

> 0.102 N/mm2 AMAN


= 0.0044

0.0003 Maka digunakan ρmin 0.0044

b x d
1000 x 700

x D2 x b
As

x 484 x 1000
3063
mm

x D2 x b
s

x 484 x 1000
100

> 3063 mm2 AMAN

= 1531.25 mm2

mm

x D2 x b
As'

x 256 x 1000
1531
mm

x b x d

x 1000 x 700

kN

0.65 = 346.1 kN

> 43.21 kN

11.79 kN.m
=

31.03 kN
=

= 14.74 kN.m
20.83 0.0553
=

0.073 0.0082
=
20.83
(
)) 2 x Rn )
0,85 x f'c

600
600 + fy
600
600 + 320

x ( 1- 0,5 x ρmax x fy )
0,85 x f'c
x ( 1- 0,5 x 0.023 x 320 )
0.85 x 20.83

> 0.073 N/mm2 AMAN


= 0.0044

0.0002 Maka digunakan ρmin 0.0044

b x d
1000 x 450

x D2 x b
As

x 256 x 1000
1969
mm

x D2 x b
s

x 256 x 1000
100

> 1969 mm2 AMAN

= 984.375 mm2

mm

x D2 x b
As'

x 256 x 1000
x 256 x 1000
984
mm

x b x d

x 1000 x 450

kN

0.65 = 222.5 kN

> 31.03 kN

31.07 kN.m
=

1350.59 kN
=
= 38.84 kN.m

20.83 0.0553
=

0.032 0.0036
=
20.83
(
)) 2 x Rn )
0,85 x f'c

600
600 + fy
600
600 + 320

x ( 1- 0,5 x ρmax x fy )
0,85 x f'c
x ( 1- 0,5 x 0.023 x 320 )
0.85 x 20.83
> 0.032 N/mm2 AMAN

= 0.0044

0.0001 Maka digunakan ρmin 0.0044

b x d
1000 x 1100

x D2 x b
As

x 484 x 1000
4813
mm

x D2 x b
s

x 484 x 1000
50

> 4813 mm2 AMAN

= 2406.25 mm2

mm
x D2 x b
As'

x 361 x 1000
2406
mm

x b x d

x 1000 x 1100

kN

0.65 = 543.9 kN

< 1350.59 kN

2077.8 kN = 2077837 N
=

x D2 x b
sy
x 256 x 1000
200

x d

x 1100
mm

116.35 kN.m
=

37.07 kN
=

= 145.43 kN.m

20.83 0.055
=
0.718 0.08
=
20.83
(
)) 2 x Rn )
0,85 x f'c

600
600 + fy
600
600 + 320

x ( 1- 0,5 x ρmax x fy )
0,85 x f'c
x ( 1- 0,5 x 0.023 x 320 )
0.85 x 20.83

> 0.718 N/mm2 AMAN

= 0.0044

0.0023 Maka digunakan ρmin 0.0044

b x d
1000 x 450

x D2 x b
As

x 256 x 1000
1969
mm

x D2 x b
s

x 256 x 1000
100

> 1969 mm2 AMAN

= 984.375 mm2

mm

x D2 x b
As'

x 256 x 1000
984
mm

x b x d

x 1000 x 450
kN

0.65 = 222.5 kN

< 37.07 kN

57.0 kN = 57033 N
=

x D2 x b
sy
x 256 x 1000
200

x d

x 450

mm
60.75 kN/m
=

37.07 kN
=

= 75.94 kN/m

20.83 0.055
=

0.375 0.04
=
20.83

(
)) 2 x Rn )
0,85 x f'c

600
600 + fy
600
600 + 320

x ( 1- 0,5 x ρmax x fy )
0,85 x f'c
x ( 1- 0,5 x 0.023 x 320 )
0.85 x 20.83

> 0.375 N/mm2 AMAN

= 0.0044

0.0012 Maka digunakan ρmin 0.0044

b x d
1000 x 450

x D2 x b
As

x 256 x 1000
1969
mm

x D2 x b
s

x 256 x 1000
100
> 1969 mm2 AMAN

= 984.375 mm2

mm

x D2 x b
As'

x 256 x 1000
984
mm

x b x d

x 1000 x 450

kN

0.65 = 222.5 kN

> 37.07 kN
MPa dan mutu baja (fy) 320 MPa. Untuk

da Tiap Bagian Abutment.


Tul. Bagi Tul. Geser
s D s
(mm)
50 16 200
100 16 600
100 - -
200 - -
100 16 150

200 16 50
200 - -
17 m dari permukaan tanah dasar. Maka direncana

π x D2

m2
m

JHL x K
+
FK2
282 x 1.413
+
5

rat bangunan bawah dalah sebesar 8742 kN.

ton

= 10.21 tiang
Arc tan 0.45 = 0.221
2

( ( n' - 1) . m + (m - 1 ) . n' )
90 . m . n'
( 8 + 9 )
1080

x Qu
x 85.60

ton AMAN

Arc tan 0.45 = 0.263


1.67

( ( n' - 1) . m + (m - 1 ) . n' )
90 . m . n'
( 24 + 21 )
2520
x Qu
x 85.60

ton AMAN

Jhl x K
+
FK2
242 x 1.413
+
5

rat bangunan bawah dalah sebesar 8742 kN.

ton

= 12.11 tiang

Arc tan 0.45 = 0.263


1.67

( ( n' - 1) . m + (m - 1 ) . n' )
90 . m . n'
( 12 + 12 )
1440
x Qu
x 72.16

ton AMAN

Arah Ampenan dan Arah Senggigi.


ver karena cocok untuk tinggi abutmen dibawah 8 m.

(cm)
b h
1 140 120
2 120 40
3 140 335
4 80 70
5 60 105
6 30 80
7 50 20
8 60 60
9 60

1 b1+b2+b3 x h1
2 0.5 x h2 x b1
3 0.5 x h2 x b1
4 h2+h3+h4 x b2
5 0.5 x b5 x h9
6 b8 x h8
7 0.5 x h4 x b4
8 b4 x h4
9 b7 x h6

10
11 b1 x 100 - h2
12 0.5 x 100 x 100
13 b1 + 100 x 275
14 0.5 x h4 x b4
15 b1 + 100 - b4 x
16 b1 + 100 - b6 -

17 0.5 x h2 x b1
18 b1 x 335 x b1
19 0.5 x h4 x b4
20 b1 - b4 x h4 +
h4 + h5
b7 x h6
h5
Bentang 35 m Bentang 25 m
Beban yang diterima U Girder MS 5776.02 kg/m 4759.47 kg/m
Beban mati tambahan MA 1897.29 kg/m 391.29
Beban lajur "D" TD kg/m
Gaya Rem TB kg/m
Beban angin EW
Beban gempa EQ

Anda mungkin juga menyukai