Perencanaan kekuatan komponen struktur jembatan beton prategang ini dibagi dalam dua bagian antara lain adalah :
Struktur atas jembatan merupakan bagian dari struktur jembatan yang secara langsung menahan beban yang ditimbulkan
oleh lalu lintas kendaraan, manusia, dan dan lainnya, kemudian disalurkan kepada bangunan bawah jembatan. Dalam
merencana kan struktur atas jembatan ini digunakan beton pracetak U girder. Jembatan dibagi menjadi 2 bentang masing-
masing sepanjang 35 m dan 25 m.
Sandaran merupakan pembatas jalan dan juga berfungsi sebagai pagar pengaman baik untuk kendaraan maupun untuk
pejalan kaki. Tiang-tiang sandaran pada tiap tepi trotoar harus diperhitungkan untuk dapat menahan beban horizontal sebesar
100 kg⁄m yang bekerja pada tinggi 0,9 m diatas lantai trotoar.
Tinggi sandaran diatas trotoar (h1) = 100 cm
Tinggi trotoar (h2) = 25 cm
h.sandaran = h1 + h2
= 100 + 25 = 125 cm
Spesifikasi :
Mutu tulangan baja (fy) = 240 MPa = 2400 kg/cm2
σ ijin = 160 MPa = 1600 kg/cm2
Tinggi tiang sandaran = 125 cm
Jarak tiang sandaran = 200 cm
Beban horizontal (H) = 100 kg/m
Gambar 4.1 Desain Tiang Sandaran.
Dengan menggunakan tabel baja (Sunggono KH,1984) maka digunakan pipa baja Ø3 inch dengan BJ 37.
Ø = 7.62 cm
t = 0.4 cm
G = 7.13 kg/m = 0.0713 kN/m
W = 15.6 cm3
(D - ( 2 . t )) = 7.62 - 2 x 0.4
= 6.82 cm
A lingkaran luar = ¼ π D2
= ¼π x 58.0644
= 45.58 cm2
2. Beban horizontal
Faktor beban ultimit = 1.6
Beban horizontal (qH) = 100 kg/m
Beban ultimit horizontal (qHu) = 1.6 x qH
= 1.6 x 100
= 160 kg/m
160.23 kg/m
L= 2m
2. Terhadap geser
RAV 160.23
τ = =
A 9.07
= 17.67 kg/cm2
Maka pipa baja Ø3 inch dengan BJ 37 dapat digunakan untuk pipa sandaran.
Tiang sandaran direncanakan berdasarkan standar Bina Marga, Perencanaan Teknik Jembatan, karena pada
SNI 1725:2016 tidak dibahas secara detail.
PL = 1.6 x H
= 1.6 x 100
= 160 kg/m
B. Perhitungan Momen
Gaya geser ultimit pada sandaran :
Vu = PL x jarak antar tiang sandaran
= 160 x 2
= 320 kg
Momen ultimit pada sandaran
Mu = PL x jarak tiang sandaran x lengan momen
= 160 x 2 x 1.15
= 368 kg.m
C. Penulangan
Mutu beton (f'c) = 25 MPa
Mutu baja (fy) = 240 MPa = 2400 kg/cm2
Tebal selimut beton (p) = 25 mm = 2.5 cm
Ø Tulangan utama = 10 mm
Ø Tulangan Sengkang = 6 mm
b = 16 cm = 160 mm
Jarak antar tiang sandaran = 2 m
h2 = 250 mm = 25 cm
( h2 - p ) = 250 - 25
= 225 mm
Tebal efektif
d = ( h2 - p ) - ( 0,5 x ØTul.utama) - ØTul.sengkang
= 225 - 5 - 6
= 214 mm
fy
m =
0.85 x f'c
240
=
0.85 x 25
= 11.294
Tahanan momen nominal
Mn
Rn =
b x d2
4600000
=
160 x 214 .2
= 0.628 N/mm2
1/11,294 x(1-√(1-((2x11,294)x(0,628))/240))
=
= 0.089 x 0.030
= 0.0027
= 0,85 x 600/(600+240) x
0,85x25/240
= 0.054
Rmaks ≥ Rn
7.473 N/mm 2
≥ 0.628 N/mm2 AMAN
Asperlu 199.73
Jumlah tulangan pokok (n) = =
As 113.04
= 1.77
Asterpasang = n x As
= 2 x 113.04
= 226.08 mm2
Asterpasang > Asperlu
226.08 mm 2
> 199.73 mm2 AMAN
Maka dapat digunakan tulangan lentur 2 Ø12 (As.terpasang 226.08 mm2)
φ . Vc = 0.6 x 28533.33
= 17120 N
φ . Vc > Vu
17120 N > 3200 N AMAN
Maka tidak memerlukan tulangan geser, karena tulangan sudah kuat menahan geser oleh karena itu cukup
hanya dengan menggunakan sengkang dengan jarak maksimum :
Smaks = 0.5 x d
= 0.5 x 214
= 107 mm
= 100 mm
Digunakan sengkang Ø6-100 mm
Tiang sandaran menggunakan mutu beton 25 MPa dan mutu baja 240 MPa dengan tulangan lentur 2 Ø12 dan
tulangan geser Ø6-100 mm.
Digunakan kerb pada tepi trotoar bagian luar dengan tinggi minimal 0,25 m. Kerb di rencanakan untuk menahan beban
hidup horizontal terbagi rata sebesar 500 kg/m pada tepi kerb setinggi 25 m diatas permukaan lantai kendaraan.
A. Momen
Beban yang ditinjau adalah (b) selebar 1 m pada arah memanjang jembatan.
Faktor beban ultimit = 1.6
Beban hidup horizontal (qh) = 500 kg/m
Tinggi kerb (h) = 25 cm = 0.25 m
Beban ultimit (qu) = 1.6 x qh
= 1.6 x 500
= 800 kg/m
Momen tahanan (Mu) = h x qu
= 0.25 x 800
= 200 kg.m
= 2000000 N.mm
B. Penulangan
Momen nominal
(Ø=0,8 faktor reduksi untuk menahan momen lentur)
Mu 200
Mn = =
Ø 0.8
= 250 kg.m
= 2500000 N.mm
fy
m =
0.85 x f'c
240
=
0.85 x 25
= 11.294
= 0.438 N/mm 2
1/11,294 x(1-√(1-((2x11,294)x(0,438))/240))
=
= 0.089 x 0.021
= 0.0018
= 0,85 x 600/(600+240) x
0,85x25/240
= 0.054
φ . Vc = 0.6 x 28166.7
= 16900 N
φ . Vc > Vu
16900 N > 8000 N AMAN
Maka tidak memerlukan tulangan geser, karena tulangan sudah kuat menahan geser oleh karena itu cukup hanya dengan
menggunakan sengkang dengan jarak maksimum :
Smaks = 0.5 x d
= 0.5 x 169
= 84.5 mm = 100 mm
Kerb menggunakan mutu beton 25 MPa dan mutu baja 240 MPa dengan tulangan lentur Ø12-100 dan
tulangan geser 2 Ø8.
Gambar 4.4 Detail Penulangan Kerb.
Komponen trotoar yang lebih lebar dari 600 mmDengan menggunakan SNI 1725:2016 pasal 8.9 (halaman 46) menyata
kan bahwa semua harus direncanakan untuk memikul beban pejalan kaki dengan intensitas 5 kPa dan dianggap bekerja
secara bersamaan dengan beban kendaraan pada masing-masing lajur kendaraan.
Mutu beton (f'c) = 25 MPa
Mutu baja (fy) = 300 MPa
Lebar trotoar (b) = 80 cm
Tebal trotoar (t) = 25 cm
A. Pembebanan
Dari perhitungan didapatkan momen total akibat berat sendiri slab trotoar (M) sebesar 994.21 kg.m
dengan menggunakan faktor beban ultimit 1,2.
Momen ultimit berat sendiri
MMS = KMS x M
= 1.2 x 994.21
= 1193.05 kg.m
Dari perhitungan didapatkan momen akibat beban hidup pada trotoar sebesar (M) = 635 kg.m
dengan menggunakan faktor beban ultimit 1,6 maka Momen ultimit beban hidup :
MTP = 1.6 x M
= 1.6 x 635
= 1016 kg.m
Sehingga
Momen ultimit (Mu) = MMS + MTP
= 1193.05 + 1016
= 2209.05 kg.m
B. Penulangan
1. Penulangan trotoar
fy
m =
0.85 x f'c
300
=
0.85 x 215.5
= 1.638
= 0.595 N/mm 2
1/1,638 x(1-√(1-((2x1,638)x(0,582))/300))
=
= 0.611 x 0.003
= 0.0020
= 0,85 x 600/(600+300) x
0,85x25/300
= 0.040
Rmaks ≥ Rn
7.112 N/mm 2
≥ 0.595 N/mm2 AMAN
Sehingga :
Luas tulangan yang diperlukan
Asperlu = ρ x b x d
= 0.0020 x 1000 x 215.5
= 427.81 mm2
Dicoba menggunakan tulangan Ø 19 mm
As = ¼ x π x Ø2
= ¼ x π x 361
= 283.39 mm2
b. Tulangan bagi
Asb = 20% x As.tul utama
= 20% x 708.4625
= 141.69 mm2
Asb = 0.002 x b x h
= 0.002 x 1000 x 250
= 500 mm2
Diambil nilai Asb yang terbesar yaitu 500 mm2
Digunakan tulangan Ø 12
As = ¼ x π x Ø2
= ¼x π x 144
= 113.04 mm2
Slab lantai trotoar menggunakan mutu beton f'c=25 MPa dan mutu baja fy=300 Mpa dengan tulangan lentur
Ø 19-100 mm dan tulangan bagi Ø 12-250 mm.
Penampang U girder (PC U) yang digunakan merupakan produksi dari Wika Beton dengan tinggi 165 cm dan 140 cm.
Jembatan dibagi menjadi 2 bentang yaitu masing-masing 35 m dan 25 m, jarak antar girder diambil (S) 240 cm dari tengah
girder ke tengah girder lainnya.
ΣIx
Kb =
ΣA x Ya
31632287.5453046
=
15928.2 x 88.53
= 22.43 cm
L = 35 m
h = 165 cm
S = 240 cm
Bef.tp = 12 x tp
= 12 x 20
= 240 cm
Ync = Ybc = Sc
Ac
= 2406035.8
22716.4
= 105.92 cm = 1.06 m
Yac = hc - Ybc
= 185 - 105.92
= 79.1 cm = 0.79 m
I = 1 . bef . n . tp3
12
= 1 x 240 x 1.41 x 203.
12
= 226274.17
= 32397357.07
Ic
Kbc =
Ac x Yac
47090546.77
=
22716.43 x 79.08
= 26.21 cm
Wac Ixc
=
Yac
0.781 0.99 m
= =
0.79
Wbc Ixc
=
Ybc
0.781 0.74 m
= =
1.06
W'ac Ixc
=
tp
0.78 1.32 m
= =
0.59
x
qbs
A L = 35 m B
= 609751 kg.m
Reaksi perletakan
qbs x L
VA = VB =
2
3982.05 x 35
=
2
= 69685.9 kg
1. Beban Merata
x
qMs
A L = 35 m B
Momen maksimum di tengah bentang
Mmaks = ⅛ x qMs x L2
= ⅛ x 5776.02 x 35 .2
= 884453.02 kg.m
Reaksi perletakan
qMs x L
VA = VB =
2
5776.02 x 35
=
2
= 101080.3 kg
Tabel 4.8 Momen Dan Gaya Geser Akibat Beban Mati Sendiri.
x Momen (kg.m) Gaya geser (kg)
(m) Mx=VA.x - (0,5 . qMs .x2) Dx=VA - (qMs .x)
0 0 101080.3
1 98192.3 95304.3
2 190608.6 89528.3
3 277248.9 83752.3
4 358113.2 77976.3
5 433201.5 72200.2
6 502513.7 66424.2
7 566049.9 60648.2
8 623810.1 54872.2
9 675794.3 49096.2
10 722002.5 43320.1
11 762434.6 37544.1
12 797090.7 31768.1
13 825970.8 25992.1
14 849074.9 20216.1
15 866403.0 14440.0
16 877955.0 8664.0
17 883731.0 2888.0
18 884453.0 0
Beban mati tambahan adalah berat keseluruhan bahan yang menimbulkan suatu beban pada gelagar jembatan yang
merupakan elemen non-struktural dan mungkin besarnya berubah selama umur jembatan, girder jembatan direncanakan
mampu memikul beban mati tambahan antara lain :
Tebal aspal beton = 100 mm
Tinggi genangan air hujan = 50 mm
Pipa drainase (D) = 4 inch = 0.1016 m
t = 0.003 m
A = 0.0081
A lingkaran luar = ¼ . π . D2
= ¼π x 0.0103
= 0.0081 m2
A lingkaran dalam = ¼ . π . ( D - ( 2 . T ) )2
= ¼π x 0.0091
= 0.0072 m2
Reaksi perletakan
qMA x L
VA = VB =
2
1897.29 x 35
=
2
= 33202.60 kg
Tabel 4.10 Momen Dan Gaya Geser Akibat Beban Mati Tambahan.
x Momen (kg.m) Gaya geser (kg)
(m) Mx=VA.x - (0,5 . qMA .x )
2
Dx=VA - (qMA .x)
0 0 33202.6
1 32253.9 31305.3
2 62610.6 29408.0
3 91070.0 27510.7
4 117632.1 25613.4
5 142296.8 23716.1
6 165064.3 21818.8
7 185934.5 19921.6
8 204907.4 18024.3
9 221983.1 16127.0
10 237161.4 14229.7
11 250442.4 12332.4
12 261826.2 10435.1
13 271312.6 8537.8
14 278901.8 6640.5
15 284593.7 4743.2
16 288388.3 2845.9
17 290285.5 948.6
18 290522.7 0
qTD = q x S
= 8.36 x 2.4
= 20.1 kN/m
= 2005.7 kg/m
PTD = p x S x (1+FBD)
= 49 x 2.4 x (1+40%)
= 164.64 kN
= 16464 kg
Mmaks = ⅛ x qTD x L2
= ⅛ x 2005.71 x 35 .2
= 307125 kg.m
Reaksi perletakan
qTD x L
VA = VB =
2
2005.71 x 35
=
2
= 35100 kg
Tabel 4.11 Momen Dan Gaya Geser Akibat Beban Lajur "D".
x Momen (kg.m) Gaya geser (kg)
(m) Mx=VA.x - (0,5 . qTD .x )2
Dx=VA - (qTD .x)
0 0 35100
1 34097.14 33094.3
2 66188.6 31088.6
3 96274.3 29082.9
4 124354.3 27077.1
5 150428.6 25071.4
6 174497.1 23065.7
7 196560 21060
8 216617.1 19054.3
9 234668.6 17048.6
10 250714.3 15042.9
11 264754.3 13037.1
12 276788.6 11031.4
13 286817.1 9025.71
14 294840.0 7020
15 300857.1 5014.3
16 304868.6 3008.6
17 306874.3 1002.9
18 307125 0
Gaya rem harus diambil nilai yang terbear dari 25% dari berat gandar truk desain atau 5% dari berat truk rencana ditambah
beban lajur terbagi merata (BTR). Gaya ini harus diasumsikan untuk bekerja secara horizontal pada jarak 1800 mm diatas
permukaan jalan.
Berat truk rencana = 500 kN
Berat gandar truk rencana = 225 kN
Jumlah balok prategang (nbalok) = 3 buah
BTR = qTD x L
= 20.1 x 35
= 702 kN
Y = 1.8 + tp + Yac
= 1.8 + 0.05 + 0.79
= 2.64 m
Jembatan harus direncanakan memikul gaya akibat tekanan angin pada kendaraan sebesar 1,46 N/mm, bekerja pada
h = 1,8 m diatas permukaan dan jarak as roda kendaraan (x) = 1,75 m.
h
qEW = x TEW
1.75
1.8
= x 146
1.75
= 150.17 kg/m
= 22995 kg.m
Reaksi perletakan
qEW x L
VA = VB =
2
150.17 x 35
=
2
= 2628 kg
Berat total (berupa beban mati sendiri dan beban mati tambahan)
WT = qMS + qMA x L
= 5776.02 + 1897.29 x 35
= 268565.88 kg/m
Inersia penampang girder (Ix) = 31632288 cm4 = 0.316 m4
Modulus elastsitas beton prategang Ec = 4700 x √f'c
= 4700 x √50
= 33234.0187 MPa
= 3323401871.57677 kg/m2
√
√
= 6.28 x 0.023
= 0.958 detik
Melihat dari hasil data tanah yang didapatkan maka bisa diasumsikan bahwa struktur berada pada tanah lunak. Dengan
menggunakan peta gempa pusjatan (www.petagempa.pusjatan.pu.go.id) maka didapatkan:
Percepatan puncak dan spektrum respon di batuan dasar
PGA = 0.334
Ss = 0.671
Sl = 0.317
Spektrum respons desain di permukaan tanah (pada kondisi tanah lunak)
As = 0.334
SDS = 0.671
SDI = 0.317
Karena T0 ≤ T ≥ Ts berdasarkan SNI 2833:2016 maka perencanaan jembatan terhadap beban gempa untuk T0 ≤ T ≥ Ts
didapatkan nilai CSm = SDS = SDI = 0.317 = 0.331
T 0.958
Menentukan nilai faktor modifikasi respon (Rd)
Dari Tabel 6 (halaman 19 ) pada SNI 2833:2016 didapatkan nilai RD = 3
EQ = CSm
x WT
RD
= 0.331 x 268565.88
3
= 29628.77 kg
= 129625.85 kg.m
Reaksi perletakan
VA = VB = 0.5 x qEQ x L
= 0.5 x 846.54 x 35
= 14814.38 kg
Tabel 4.15 Rekapitulasi Momen Dan Gaya Geser Maksimum Pada Bentang 35 m.
Momen Gaya gesr q
No Jenis beban Kode
(kg.m) (kg) (kg/m)
1 Berat sendiri MBs 609751 69686 3982
2 Beban mati sendiri MS 884453 101080 5776
3 Beban mati tambahan MA 290523 33203 1897
4 Lajur "D" TD 307125 35100 2006
5 Gaya rem TB 7427 424 -
6 Angin EW 22995 2628 150
7 Gempa EQ 129626 14814 847
Wa = Ix = 0.316 = 0.357 m3
Ya 0.885
Wb = Ix = 0.316 = 0.414 m3
Yb 0.765
Ditetapkan jarak pusat berat tendon terhadap sisi bawah penampang U girder adalah Z0 = 0.3 m
Eksentrisitas tendon
es = Yb - Z0
= 0.765 - 0.3
= 0.465 m
Tegangan serat atas :
6097.51
0.25 x 6.32 +
0.357
=
0.465 1
-
0.357 1.593
17066.02
=
0.67
= 25365.48 kN
(0,6 . f^′
Pt = ci+MBs/Wb)/(es/Wb
+1/A)
6097.51
0.6 x 40 +
0.414
=
0.465 1
+
0.414 1.593
14765.35
=
1.75
= 8430.71 kN
Dari persamaan Pt diambil gaya prategang awal yang terkecil yaitu Pt = 8430.71 kN
Direncanakan menggunakan kabel yang terdiri dari beberapa untaian kawat baja yang sesuai standar BBR VT CONA
CMI SP, dengan spesifikasi antara lain adalah :
Jenis strand : Seven wire strands according to prEN 10138-3
Kode baja : Y1770S7
Kuat tekan strands (fpu) : 1770 Mpa = 1770000 kPa
Diameter (d) : 15.3 mm = 0.0153 m
Luas penampang nominal (Ast) : 140 mm2 = 0.00014 m2
Massa nominal per meter (m) : 1093 kg/m
Tegangan leleh strands (fpy) : 1580 Mpa = 1580000 kPa
Beban putus nominal pada satu strands (Pbs) : 248 kN
Modulus elastisitas strands : 195000 Mpa = 1,95 x 108 kPa
Gaya prategang awal (Pt) : 8430.71 kN
Maka jumlah strands dalam satu baris tendon adalah = jumlah tendon x jumlah strands
n1 = 3 x 9 = 27 strands
n2 = 3 x 9 = 27 strands
Karena jumlah strands rencana ≥ jumlah strands yang diperlukan yaitu 54 ≥ 50 AMAN
Maka digunakan 54 strands
Beban satu strands
Pt 8430.71
Pbs1 = = = 156.12 kN
ns 54
Jumlah tendon digunakan adalah 6 buah dengan 54 strands. Steel duct yang digunakan berdiameter 60 mm
dan tebal dinding 2 mm. Diameter duct di sesuaikan dengan jumla strands yang di pakai sehingga memenuhi spesifikasi
angkur yang di gunakan yaitu standar BBR.
6097.51 + 3071.25
(-0,45 x 50 ) +
0.357
=
0.465 1
-
0.357 1.593
-22.50 + 25660
=
1.301 - 0.628
= 38104.82 kN
6097.51 + 3071.25
3.16 + 0.41
=
0.46 1
0.41 + 1.593
= 22169.56
1.75
= 12658.36 kN
Dari persamaan (1) dan (2) diambil gaya prategang efektif terbesar yaitu (Peff) = 12658.36 kN
Panjang U Girder = 35 m
es = f = 0.46 m
4 . f . xi .(L-xi)
Persamaan linier Y =
L2
Menggunakan 9 strands
HA = 60 mm
dA = 160 mm
Diameter duct = 60 mm
2. Pelat angkur
3. Panjang trumpet
Trumpet yang digunakan untuk angkur dengan 9 strands adalah tipe A SP 0906 dengan :
LAsp = 739 mm = 0.739 m
Diameter (dAsp) = 127 mm =
es + e0
Sudut AB (αAB) = 2 x
L + x0
2
0.46 + 0.040
= 2 x = 0.055
35 + 0.739
2
es + e0
Sudut BC (αBC) = 2 x
L + x0
2
0.46 + 0.040
= 2 x = 0.055
35 + 0.739
2
4 . f . xi .(L-xi)
Persamaan linier Y =
L2
dy = 4 . f .(L-(2.x))
dx L2
Dengan menggunakan persamaan diatas maka sudut angkur dapat dihitung dan ditampilkan pada tabel.
b. Angkur mati
Angkur hidup yang digunakan berdasarkan spesifikasi BBR VT CONA CMI SP 0906 dengan tipe FA (annex 1).
Data perencanaan :
Letak titik berat (yb) = 0.76 m
Trace kabel tendon (Z0) = yb - y0
Persamaan tinggi lintasan (Zi) = 4 . fi . xi .(L-xi)
L2
L = 35 m
es = F0 = 0.46 m
F1 = 0.45 m
F2 = 0.30 m
F3 = 0.15 m
1.00
0.80
Elevasi Z (m)
Tendon
1
0.60 Tendon
2
0.40
0.20
0.00
0 5 10 15 20 25 30 35 40
Bentang x (m)
1.Tahap Pertama, adalah pada saat peralihan gaya prategang ke penampang beton, tegangan dievaluasi sebagai tolak
ukur perilaku elemen struktur. Pada tahap ini kehilangan gaya prategang meliputi :
r Ix
=
A
= 31632287.545
15928.2
= 1985.93 cm2
= 198592.98 mm2
1+ e2 = 1 + 215985.15 = 1.00
r 2
39439172964
MBs . Es
=
Ix
6097514.06 x 464.74
=
316322875453
= 0.009
Maka fcs :
fcs -Pj/A .x(1+ 〖 es 〗 ^2/r^2 )+ (MBs . Es)/Ix
=
= -6.23 x 1.00 + 0.009
= 6.24 MPa
Sehingga :
ΔfpES = n . fcs = 6.56 x 6.24
= 40.91 MPa
Menggunakan 1 tendon didongkrang bergiliran artinya ada 6 kali pendongkrakan. Tendon 3 dan 6 (yang paling bawah) tidak
mengalami kehilangan prategang akibat perpendekan elastis. Jadi hanya tendon 1,2,4 dan 5 saja yang mengalami kehilangan,dengan
tendon 1,2,4 dan 5 mengalami kehilangan maksimum sebesar 40.91 MPa.
Kehilangan prategang akibat perpendekan elastis beton dalam bentuk gaya adalah
Px = ΔfpES x (5/5) + (4/5) + (3/5) + (2/5) + (1/5)
6
= 40.91 x 0.5
= 20 N
= 0.02 kN
Px x 100%
Kehilangan prategang akibat gesekan angkur dalam bentuk persen adalah =
Pj
0.02 x 100%
=
9918476.9
= 0.0000002 %
Menurut Nawy (2001) pada umumnya besarnya kehilangan karena dudukan angkur bervariasi antara 1/4 inchi sampai
3/8 inchi.
Modulus elastisistas strands (Ep) = 195000 MPa
ΔA = 1/4 inchi = 6.35 mm
Bentang jembatan di L 35 m balok = 35 m = 35000 mm
L balok (Lb) = 36.9 m = 36908 mm
Px x 100%
Kehilangan prategang akibat gesekan angkur dalam bentuk persen adalah =
Pj
253.635 x 100%
=
9918.48
= 2.56 %
Karena fpi masih dalam bentuk tegangan (N) maka harus diubah menjadi tegangan (Mpa).
= Pj = 9918476.9 = 1312 MPa
fpi
Luas 6 tendon 7560
Dari tabel koefisien gesek pada tabel sumber PCI dengan jenis tendon strand 7 kawat.
μ = 0.15 rad-1
K = 0.0005 rad/m
es = y = 0.465 m
L (x) = 35 m
Kehilangan prategang akibat gesekan angkur dalam bentuk persen adalah = Px x 100%
Pj
= 331.614 x 100%
9918.48
= 3.34 %
2.Tahap Kedua, adalah pada saat beban kerja setelah semua gaya prategang terjadi dan tingkatan prategang efektif
jangka panjang yang tercapai. Akibat waktu yang lama akan terjadi kehilangan gaya prategang sebagai berikut :
Momen akibat beban mati tambahan (MMA) = 290522.71 kN.m = 2905227110 N.mm
fcs = 6.24
fcsd = MMA = 2905227110.5 = 0.0092 MPa
Ic 316322875453
n = Es = 195000 = 5.87
Ec 33234.02
Kehilangan prategang akibat rangkak yang terjadi adalah :
ΔfpCR = Kcr x Es x (fcs - fcsd)
Ec
= 1.6 x 5.87 x 6.23
= 58.46 MPa
ΔfpSH = ЄSH,t x Ep
= 0.000137 x 195000
= 26.65 MPa
Kehilangan prategang akibat rangkak pada beton dalam bentuk persen adalah = Px x 100%
Pj
201.47 x 100%
=
9918.48
= 2.03 %
Jumlah kehilangan prategang akibat gesekan angkur, gesekan kabel,perpendekan elastis beton,
akibat rangkak dan susut.
ΔfpES = 40.91 MPa = 0.0000002 % Px = 0.02 kN
ΔfpA = 33.55 MPa = 2.56 % Px = 253.64 kN
ΔfpF = 43.86 MPa = 3.34 % Px = 331.61 kN
ΔfpCR = 58.46 MPa = 4.46 % Px = 2410.00 kN
ΔfpSH = 26.65 MPa = 2.03 % Px = 201.47 kN
Total 203.43 MPa 12.39 % 3196.74 kN
Kuat tekan tendon (fpy) = 0.8 x fpu (untuk batang prategang (nawy,2001))
= 0.8 x 1770
= 1416 MPa
Kehilangan prategang akibat rangkak pada beton dalam bentuk persen adalah = Px x 100%
Pj
1055.756 x 100%
=
9918.48
= 10.64 %
Total kehilangan prategang (ΔfpT) pada bentang 35 m dalam bentuk persen (%)
ΔfpT = ΔfpES + ΔfpA + ΔfpF + ΔfpCR + ΔfpSH + ΔfpR
= 12.39 + 10.64
= 23.03 %
Total kehilangan prategang (ΔfpT) pada bentang 35 m dalam bentuk gaya (P)
ΔfpT = ΔfpES + ΔfpA + ΔfpF + ΔfpCR + ΔfpSH + ΔfpR
= 2284.44 kN
cf = kb . kc . kd . ke . (1-Ktn)
= 1.87 x 0.80
= 1.495
Kombinasi pembebanan untuk tegangan izin berdasarkan pada SNI 1725:2016 didapatkan :
8 x Pt x es
QPt =
L2
8 x 3193.43 x 0.79
=
35.2
= 16.49 kN/m
8 x MBs
Qbs =
L 2
8 x 6097.51
=
35.2
= 39.82 kN/m
L4 = 35.4
Ec x Ix 29725410 x 0.316
= 0.16
8 x Peff x es
QPeff =
L2
8 x 6942.93 x 0.79
=
35.2
= 35.85 kN/m
8 x MBs
Qbs =
L2
8 x 6097.51
=
35.2
= 39.82 kN/m
L4 = 35.4
Ec x Ix 29725410 x 0.316
= 0.16
Lendutan yang terjadi saat transfer :
5 L4
δ = x (-QPeff + Qbs) x
384 Ec x Ix
= 0.01 x 3.97 x 0.16
= 0.008 m Lendutan ke atas
L 35
Kontrol lendutan : = = 0.12 m
300 300
8 x Peff x es
QPeff =
L2
8 x 6942.93 x 0.79
=
35.2
= 35.85 kN/m
8 x ( MMS + MMA )
QMS+MA =
L2
8 x 8845 + 2905.23
=
35.2
= 76.73 kN/m
L4 = 35.4
Ec x Ix 29725410 x 0.316
= 0.16
L 35
Kontrol lendutan : = = 0.12 m
300 300
8 x Peff x es
QPeff =
L2
8 x 6942.93 x 0.98
=
35.2
= 44.50 kN/m
8 x ( MMS + MMA )
QMS+MA =
L2
8 x 8845 + 2905.23
=
35.2
= 76.73 kN/m
L4 = 35.4
Ec x Ix 29725410 x 0.781
= 0.06
L 35
Kontrol lendutan : = = 0.12 m
300 300
5 x qMA x L4
δ
384 Ec . Ic
= 5 x 18.97 x 1500625
384 29725410 x 0.781
= 0.016 m Lendutan ke bawah
5 x QPeff x L4
δ =
384 Ec . Ic
= 5 x 44.50 x 1500625
384 29725410 x 0.781
= 0.037 m Lendutan ke bawah
5 x QPeff x L4
δ =
384 Ec . Ic
= 5 x 21.52 x 1500625
384 29725410 x 0.781
= 0.018 m Lendutan ke bawah
L4 = 1500625
Ec . Ic 29725410 x 0.781
= 0.065
= 1 x 0.30 + 5 x 1.297
48 384
= 0.023 m Lendutan ke bawah
MTB x L2
δ = 0.0642 x
Ec x Ic
74.27 x 1225
= 0.0642 x
29725410.01 x 0.781
= 0.0003 m Lendutan ke bawah
ΣPt x L2
δ = 0.0642 x
Ec x Ic
3193.43 x 1225
= 0.0642 x
29725410.01 x 0.781
= 0.011 m Lendutan ke bawah
5 x QEW x L4
δ =
384 Ec . Ic
= 5 x 1.50 x 1500625
384 29725410 x 0.781
= 0.001 m Lendutan ke bawah
9. Lendutan akibat beban gempa (EQ)
QEQ = 846.536 kg/m = 8.47 kN/m
5 x QEQ x L4
δ =
384 Ec . Ic
= 5 x 8.47 x 1500625
384 29725410 x 0.781
= 0.007 m Lendutan ke bawah
Aps 11700
Rasio luas baja prategang (ρp) = =
Ac 2271642.5
= 0.01
L ≤ 35
H
L = 35000 = 18.92 mm AMAN
H 1850
Kuat leleh baja prestress (fps) pada keadaan ultimit, ditetapkan dengan :
feff f'c
fps = + 150 +
100 . ρp
50
= 1081.91 + 150 +
0.52
= 1329.0 MPa
Kontrol
fps = feff + 400
= 1081.91 + 400
= 1481.9 MPa
1329.0 MPa ≤ 1481.9 MPa AMAN
Diperkirakan a < h0
Gaya tekan beton = Cc . (Beff . A ) . 0,85 . F'c dimana Cc = Ts
Maka :
Ts
a =
Beff x 0.85 x f'c
15549178.9
=
2400 x 0.85 x 50
= 152.44 mm
Letak titik berat tendon baja prategang terhadap alas balok Z0 = 300 mm
B. Momen ultimit
Ms = . -0,5 x Ps x et
= -0.5 x 4166.612 x 0.79
= -1647.351 kN.m
Mr = fa(rangkak) x Wa
= -2138.23 x 0.357
= -764.037 kN.m
Peff = 12658.36 kN
esc = 0.98 m
Tabel 4.35 Momen Statis Luasan Bagian Bawah (Sxb) Pada L=35 m.
Luas Dimensi
y M=A . y
No A n b h
(cm2) (cm) (cm) (cm3)
8 186 2 6.2 30 56.47 10503.42
9 300 1 10 30 61.47 18441
11 902.1 2 9.7 46.5 15.49 13973.53
12 948.6 2 10.2 46.5 22.98 21798.83
13 911.4 2 9.8 46.5 23.24 21180.94
14 437.1 2 9.4 46.5 30.98 13541.36
Σ 3685.2 Sxb = 99439.07
Rasio perbandingan lebar pelat angkur untuk sengkang arah vertikal ra = a1
a2
Rasio perbandingan lebar pelat angkur untuk sengkang arah horizontal rb = b1
b2
Bursting force untuk sengkang arah vertikal Pbta = 0,3 . (1-ra) . Pj
Bursting force untuk sengkang arah horizontal Pbtb = 0,3 . (1-rb) . Pj
Luas tulangan sengkang arah vertikal yang diperlukan Ara = Pbta
0.85 x fs
Luas tulangan sengkang arah horizontal yang diperlukan Arb = Pbtb
0.85 x fs
Tegangan leleh baja sengkang fy = 240 Mpa = 240000 kPa
Tegangan izin baja sengkang fs = 0,578 . fy = 138720 kPa
Menggunakan sengkang tertutup dengan diameter D 16 mm
Jumlah sengkang arah vertikal yang dibutuhkan n = Ara
As
Jumlah sengkang arah horizontal yang dibutuhkan n = Arb
As
Pada saat pemasangan balok prategang, tulangan arah memanjang belum berfungsi karena seluruh penampang balok mengalami
tekan akibat gaya prategang. Perencanaan penulangan balok arah memanjang dipasang untuk menahan gaya pada saat
pengangkutan. Penulangan diambil 0,5% dari luas penampang balok prategang.
= 2.01 cm2
A. Luas penampang
B. Penulangan geser
L = 35 m
f (eksentrisitas tendon) = 0.46 m
Peff = 12658.36 kN
b = 0.30 m
A = 1.593 m2
Sxa = 0.166 m3
Ix = 0.316 m4
Wa = 0.357 m
Wb = 0.414 m
Untuk menghitung tulangan sengkang pada penampang U girder dipakai momen dan gaya geser maksimum pada kombinasi 6
(Ekstrem 1) yaitu =
Tegangan geser horizontal akibat gaya lintang pada penampang yang ditinjau dapat dihitung menggunakan rumus :
Vi .Sx
fv =
bv . Ixc
Sx = beff . h0 . ( yac - h0 )
fs . Ast . Kf 2
as =
fv . bv
fci = 0,578 . Fy
Jika fv > 0,2 . fci maka penampang harus diperbesar
Dimana Vi = Gaya lintang pada penampang yang ditinjau
as = Jarak antara shear connector
bv = Lebar bidang gesek (lebar bidang kontak antara pelat dan balok)
Ixc = Inersia penampang balok komposit
Sx = Momen statis luasan pelat terhadap titik berat penampang komposit
beff= Lebar efektif pelat
h0 = Tebal pelat
Ast = Luas total shear connector
Kf = Koefisien gesek pada bidang kontak ( 1 - 1,4 )
fs = Tegangan izin baja shear connector
Data perencanaan :
Beff = 2400 mm
h0 = 200 mm
bv = 660 mm
Yac = 79.08 cm = 790.84 mm
Ixc = 78062912.19 cm4 = 7.806E+11 mm4
Kuat tekan beton (f'c) = 50 MPa = 5 kg/mm2
Tegangan izin beton (fci) = 0,3 x f'c = 1.50 kg/mm2
Tegangan izin geser (fvi) = 0,2 x f'c = 1.00 kg/mm2
Mutu baja = U-32
Tegangan leleh (fy) = 340 Mpa
Tegangan izin (fs) = 0,578 x 32 = 18.496 kg/mm2
Kf = 1
Sx = beff . h0 . Yac - h0
2
= 2400 x 200 x 690.84
= 331602588 mm2
Bantalan elastomer memiliki banyak jenis, yang biasa digunakan adalah bantalan dengan lapisan baja, bantalan dengan lapisan anyaman dan bantalan d
Dalam perencanaan jembatan meninting digunakan bantalan dengan lapisan baja, berdasarkan Pedoman Bantalan Elastomer Untuk Perletakan Jembatan 20
Perletakan harus mampu memikul dan menyalurkan beban dari bagian atas struktur atas ke struktur bawah jembatan tanpa adanya terjadi kerusakan.
a. Beban vertikal
Faktor beban : γ MS = 1.2
γ MA = 2
γ TD = 1.8
Ra = Rb = 1 x PT
2
= 1 x 5017.63
2
= 2508.82 kN
= 2508816.05 N
^ Dimensi rencana
Panjang (Le) = 700 mm
Lebar (He) = 700 mm
Tebal lapisan (hri) = 22 mm
Tebal lapisan penutup (hcover) = 4 mm
Jumlah lapisan (n) = 9 buah
S = Le x He
Ip x hri
= 700 x 700
2800 x 22
= 7.955
Kontrol 4 ≤ S ≤ 12 4 ≤ 7.955 ≤ 12
PUTD
σs =
Le x He
1263600.00
=
700 x 700
= 2.58 MPa
σs ≤ 1,0 x (G x S )
5.12 ≤ 5.57 AMAN
σs ≤ 1,1 x (G x S )
5.12 ≤ 6.13 AMAN
^ Cek rotasi
σs ≥ 0,5 (G x S) x ( Le )2 x θs+x
hri n
σs ≥ 2.784 x 1012.40 x 0.01
9
5.12 ≥ 3.13 MPa AMAN
σs ≥ 0,5 (G x S) x ( He )2 x θs+x
hri n
σs ≥ 2.784 x 1012.40 x 0.01
9
5.12 ≥ 3.13 MPa AMAN
^ Cek Stabilitas
H = hrt ≤ Le
3
206 ≤ 700
3
206 ≤ 233.3 mm AMAN
H = hrt ≤ He
3
206 ≤ 700
3
206 ≤ 233.3 mm AMAN
6703.45 x 54.73
= #REF! cm
Kb = ΣIx
ΣA x ya
= #REF!
6703.45 x 85.27
= #REF! cm
dari tabel f'c 800 kg/cm2
L1 = 35 m
L2 = 25 m
h1 = 165 cm
h2 = 140 cm
bef2 = ¼ . L2
= ¼ x 25
= 6.25 m
= 625 cm
bef.p = 12 x tp
= 12 x 20
= 240 cm
= ###
= ### + 15404078.43
= ###
I = 1 . bef . n . tp3
12
= 1 x 240 x 1.41 x 203.
12
= 226274.17
= ###
Tabel 4.5 Hasil Analisis Penampang Gelagar Komposit pada Bentang 25 m (H-140cm).
A y A.y I A.(y-yb)2 Ic
(cm2) (cm) (cm )
3
(cm4) (cm4)
6703.45 54.725 366847 16248490.38 15404078.43 31652568.8
6788.23 150 1E+06 226274.17 15211703.799 15437978
13491.68 1E+06 16474764.55 30615782.226 47090546.8
Ic
Kbc2 =
Ac x Yac
47090546.77
=
### x 57.34
= 60.87 cm
L2 = 25 m
h2 = 140 cm
A L2 = 25 m B
= ### kg.m
Reaksi perletakan
qbs x L
VA = VB =
2
1675.86 x 25
=
2
= ### kg
Tabel 4.6 Momen dan Gaya Geser Akibat Berat Sendiri Balok 25 m.
x Momen (kg.m) Gaya geser (kg)
Mx=VA.x
(m) - (0,5 . qbs .x2) Dx=VA - (qbs .x)
0 0 20948.28
1 20110.35 19272.42
2 38544.84 17596.56
3 55303.46 15920.69
4 70386.23 14244.83
5 83793.13 12568.97
6 95524.16 10893.11
7 105579.34 9217.24
8 113958.65 7541.38
9 120662.10 5865.52
10 125689.69 4189.66
11 129041.41 2513.79
12 130717.28 837.93
12.5 130926.76 0
x qMs
A L2 = 25 m B
Momen maksimum di tengah bentang
Mmaks = ⅛ x qMs x L2
= ⅛ x ### x 25 .2
= ### kg.m
Reaksi perletakan
qMs x L
VA = VB =
2
5776.02 x 25
=
2
= ### kg
Tabel 4.6 Momen dan Gaya Geser Akibat Beban Mati Sendiri Balok 25 m.
x Momen (kg.m) Gaya geser (kg)
(m)
Mx=VA.x - (0,5 . qMs .x2) Dx=VA - (qMs .x)
0 0 72200.25
1 69312.24 66424.23
2 132848.45 60648.21
3 190608.65 54872.19
4 242592.83 49096.17
5 288800.98 43320.15
6 329233.12 37544.13
7 363889.24 31768.11
8 392769.34 25992.09
9 415873.42 20216.07
10 433201.48 14440.05
11 444753.52 8664.03
12 450529.54 2888.01
12.5 451251.54 0
Reaksi perletakan
qMA x L
VA = VB =
2
1897.29 x 25
=
2
= ### kg
Tabel 4.6 Momen dan Gaya Geser Akibat Beban Mati Sendiri Balok 25 m.
x Momen (kg.m) Gaya geser (kg)
(m)
Mx=VA.x - (0,5 . qMA .x )
2 Dx=VA - (qMA .x)
0 0 23716.14
1 22767.49 21818.85
2 43637.70 19921.56
3 62610.61 18024.27
4 79686.23 16126.97
5 94864.56 14229.68
6 108145.60 12332.39
7 119529.34 10435.10
8 129015.80 8537.81
9 136604.96 6640.52
10 142296.84 4743.23
11 146091.42 2845.94
12 147988.71 948.65
12.5 148225.87 0
2950.9
0.6 39.84 0.399
0.531 1
0.399 1.167
23.904 + 7395.8
1.33082706766917 + 0.8569
= 3391.49484403005
= 0.45 x √f'c = 3.18
L = 35 m
es = F0 = 0.4647 m
F1 = 0.448 m
F2 = 0.3 m
F3 = 0.15 m
y0 x Z0 Z1 Z2 Z3
(m) (m) (m) (m) (m)
0 0 0.765 1.000 0.650 0.300
0.052 1 0.713 0.950 0.617 0.283
0.100 2 0.665 0.903 0.585 0.268
0.146 3 0.619 0.860 0.556 0.253
0.228 5 0.537 0.781 0.503 0.227
0.264 6 0.501 0.745 0.480 0.215
0.297 7 0.467 0.713 0.458 0.204
0.328 8 0.437 0.684 0.438 0.194
0.379 10 0.385 0.634 0.405 0.178
0.401 11 0.364 0.614 0.391 0.171
0.419 12 0.346 0.596 0.380 0.165
0.434 13 0.331 0.582 0.370 0.160
0.446 14 0.319 0.570 0.362 0.156
0.455 15 0.309 0.561 0.356 0.153
0.461 16 0.303 0.555 0.352 0.151
0.464 17 0.300 0.552 0.350 0.150
0.465 17.5 0.300 0.552 0.350 0.150
0.464 18 0.300 0.552 0.350 0.150
0.461 19 0.303 0.555 0.352 0.151
0.455 20 0.309 0.561 0.356 0.153
0.446 21 0.319 0.570 0.362 0.156
0.434 22 0.331 0.582 0.370 0.160
0.419 23 0.346 0.596 0.380 0.165
0.401 24 0.364 0.614 0.391 0.171
0.379 25 0.385 0.634 0.405 0.178
0.355 26 0.410 0.658 0.421 0.185
0.328 27 0.437 0.684 0.438 0.194
0.297 28 0.467 0.713 0.458 0.204
0.264 29 0.501 0.745 0.480 0.215
0.228 30 0.537 0.781 0.503 0.227
0.188 31 0.577 0.819 0.529 0.239
0.146 32 0.619 0.860 0.556 0.253
0.100 33 0.665 0.903 0.585 0.268
0 35 0.765 1.000 0.650 0.300
x y
-1 -0.055
-0.739 -0.040
0 0.000
1 0.052
2 0.100
3 0.146
4 0.188
5 0.228
6 0.264
7 0.297
8 0.328
9 0.355
10 0.379
11 0.401
12 0.419
13 0.434
14 0.446
15 0.455
16 0.461
17 0.464
18 0.464
19 0.461
20 0.455
21 0.446
22 0.434
23 0.419
25 0.379
26 0.355
27 0.328
28 0.297
29 0.264
30 0.228
31 0.188
32 0.146
33 0.100
34 0.052
35 0.000
35.739 -0.040
Sudut angkut
rad
α
(o)
0.05 2.93
0.03 1.96
0.02 0.98
n kcr (fcs - fcsd)
5.87 1.6 6.23
0.00
Δfp Δfp Px (%)
(MPa) (kN)
ES 40.91 40.91 0.00 ES 28716.5688777
A 33.550 33.55 2.56 A 253.635255229
F 43.864 331.61 3.34 F 41822.3170785
CR 58.46 441.94 4.46 CR 41095.6018861
SH 26.65 201.474 2.03 SH 201.474
Total 203.43 1049.48 12.39 R 5116.20411656
0.12
B. 35 m B. 25 m
Kehilangan prategang akibat
% %
. -Pt Pt . es MBs
A Wa Wa
Bawah . - Pt x es
=
Wb
#REF! #REF! #REF!
#REF!
0.41
= #REF! kPa
= .-Peff x es
### x #REF!
=
0.41
= #REF! kPa
= #REF! MPa
MBs -6097.51
= =
Wb 0.41
= -14741.35 kPa
= -14.74 MPa
as = fs . Ast . Kt
1 kPa = 1 kN.m2
MSH 0.5
MMS 1.20
MMA 2.00
MTD 1.80
MTB 1.80
MEW
MEQ MSH 0.5
MEUn 0.60 MMS 1.20
MPR 1.00 MMA 2.00
MTD 1.40
MTB 1.40
MEW
MEQ
MEUn 0.50
MPR 1.00
fv . bv
fci = 0,578 . Fy
Jika fv > 0,2 . fci maka penampang harus diperbesar
h0 = Tebal pelat
Ast = Luas total shear connector
Kf = Koefisien gesek pada bidang kontak ( 1 - 1,4 )
fs = Tegangan izin baja shear connector
Data perencanaan :
beff = 2400 mm
h0 = #REF! mm
bv =
Yac = 0.79 m
Ixc = 8E+07 cm4
Kuat tekan beton (f'c) = 50 MPa = 5 kg/mm2
Tegangan izin beton (fci) = 0,3 x f'c = 1.5 kg/mm2
Dicoba = 2 x (2 buah shear connector) untuk satu baris dengan tulangan
13 D
Ast = 2 x ( 2 x ¼ x π x D2 )
= 2 x 265.33
= 530.66 mm2
Sx = beff . h0Yac - h0 )
x Vi fv Kontrol fvi =
(m)
4.2.5.10 Penulangan U Girder ada Bentang 35 m
A. Penulangan longitudinal
Pada saat pemasangan balok prategang, tulangan arah memanjang tidak berfungsi karena seluruh penampang balok
mengalami tekan akibat gaya prategang. Perancanaan penulangan balok arah memanjang dipasang untuk menahan gaya
pada saat pengangkutan. Penulangan diambil 0,5 % dari luas penampang balok prategang. Tulangan arah memanjang di
rencanakan menggunakan baja berdiameter 13mm, sehingga :
Ast = ¼ x π x D2
= 0.25 x 3.14 x 13 .2
= 132.67 mm2
Gambar 4. .
Luas penampang bagian atas
A1 = 231
A2 = 490
A3 = 190
A4 = 690
Beban δ
Kombinasi
MS MA TD TB EW EQ Eun PR SH (MPa)
1 Kuat I √ √ √ √ √ √ √ 0.080
2 Kuat II √ √ √ √ √ √ √ 0.080
3 Kuat III √ √ √ √ √ 0.056
4 Kuat IV √ √ √ √ √ 0.056
5 Kuat V √ √ √ √ √ √ 0.057
6 Ekstrem I √ √ √ √ √ √ √ 0.076
7 Ekstrem II √ √ √ √ √ √ 0.069
8 Layan I √ √ √ √ √ √ √ √ 0.081
9 Layan II √ √ √ √ √ √ √ 0.080
10 Layan III √ √ √ √ √ √ √ 0.080
11 Layan IV √ √ √ √ √ 0.056
Kontrol
≤ 0,117
(MPa)
AMAN
AMAN
AMAN
AMAN
AMAN
AMAN
AMAN
AMAN
AMAN
AMAN
AMAN
Tabel Lampiran 1 Rekapitulasi Momen dan Gaya Geser Pada Bentang 35 m.
MBs MS MA TD TB Ew EQ
x
Momen (M) Geser (D) Momen (M) Geser (D) Momen (M) Geser (D) Momen (M) Geser (D) Momen (M) Geser (D) Momen (M) Geser (D) Momen (M) Geser (D)
(m) (kg.m) (kg) (kg.m) (kg) (kg.m) (kg) (kg.m) (kg) (kg.m) (kg) (kg.m) (kg) (kg.m) (kg)
0 0 69686 0 101080 0 33203 0 35100 0 424 0 2628 0 14814
1 67695 65704 98192 95304 32254 31305 34097 33094 424 424 2553 2478 14391 13968
2 131408 61722 190609 89528 62611 29408 66189 31089 849 424 4956 2328 27936 13121
3 191138 57740 277249 83752 91070 27511 96274 29083 1273 424 7208 2177 40634 12275
4 246887 53758 358113 77976 117632 25613 124354 27077 1698 424 9311 2027 52485 11428
5 298654 49776 433201 72200 142297 23716 150429 25071 2122 424 11263 1877 63490 10582
6 346438 45794 502514 66424 165064 21819 174497 23066 2547 424 13065 1727 73649 9735
7 390241 41812 566050 60648 185935 19922 196560 21060 2971 424 14717 1577 82961 8889
8 430061 37829 623810 54872 204907 18024 216617 19054 3395 424 16219 1427 91426 8042
9 465900 33847 675794 49096 221983 16127 234669 17049 3820 424 17570 1276 99045 7196
10 497756 29865 722002 43320 237161 14230 250714 15043 4244 424 18771 1126 105817 6349
11 525631 25883 762435 37544 250442 12332 264754 13037 4669 424 19823 976 111743 5502
12 549523 21901 797091 31768 261826 10435 276789 11031 5093 424 20724 826 116822 4656
13 569433 17919 825971 25992 271313 8538 286817 9026 5517 424 21475 676 121055 3809
14 585361 13937 849075 20216 278902 6641 294840 7020 5942 424 22075 526 124441 2963
15 597308 9955 866403 14440 284594 4743 300857 5014 6366 424 22526 375 126980 2116
16 605272 5973 877955 8664 288388 2846 304869 3009 6791 424 22826 225 128673 1270
17 609254 1991 883731 2888 290286 949 306874 1003 7215 424 22976 75 129520 423
17.5 609751 0 884453 0 290523 0 307125 0 7427 424 22995 0 129626 0
Kombinasi Pers (1) Pers (2) Pers (3) Pers (4) Pers (5) Pers (6) Pers (7) Pers (8) Pers (9)
x
Momen Geser (V) e=Y α α Px Py Vr fv fa γ as
(m) (kN.m) (kN) (m) (rad) (o) (kN) (kN) (kN) (kPa) (kPa) (rad) (m)
0 0 1846.2 0 0.053 3.04 12640.5 671.7 1174.5 2053 -7936 -0.239 0.043
1 1793.6 1741.0 0.052 0.050 2.87 12642.5 633.4 1107.5 1936 -11131 -0.167 0.091
2 3481.9 1635.7 0.100 0.047 2.69 12644.4 595.1 1040.6 1819 -14139 -0.126 0.165
3 5065.0 1530.5 0.146 0.044 2.52 12646.1 556.8 973.6 1702 -16958 -0.099 0.269
4 6542.8 1425.2 0.188 0.041 2.35 12647.7 518.5 906.7 1585 -19591 -0.080 0.412
5 7915.4 1319.9 0.228 0.038 2.17 12649.2 480.1 839.8 1468 -22035 -0.066 0.606
6 9182.7 1214.7 0.264 0.035 2.00 12650.6 441.8 772.9 1351 -24293 -0.055 0.869
7 10344.8 1109.4 0.297 0.032 1.83 12651.9 403.4 706.0 1234 -26362 -0.047 1.225
8 11401.6 1004.2 0.328 0.029 1.65 12653.1 365.0 639.2 1117 -28245 -0.039 1.715
9 12353.1 898.9 0.355 0.026 1.48 12654.1 326.6 572.3 1000 -29940 -0.033 2.403
10 13199.4 793.7 0.379 0.023 1.30 12655.1 288.2 505.4 883 -31448 -0.028 3.398
11 13940.4 688.4 0.401 0.020 1.13 12655.9 249.8 438.6 767 -32769 -0.023 4.898
12 14576.2 583.2 0.419 0.017 0.96 12656.6 211.4 371.8 650 -33903 -0.019 7.296
13 15106.7 477.9 0.434 0.014 0.78 12657.2 173.0 304.9 533 -34850 -0.015 11.46
14 15532.0 372.6 0.446 0.011 0.61 12657.6 134.5 238.1 416 -35610 -0.012 19.62
15 15852.0 267.4 0.455 0.008 0.43 12658.0 96.1 171.3 299 -36183 -0.008 39.14
16 16066.8 162.1 0.461 0.005 0.26 12658.2 57.7 104.5 183 -36569 -0.005 107
17 16176.3 56.9 0.464 0.002 0.09 12658.3 19.2 37.7 66 -36768 -0.002 836
17.5 16191.5 4.2 0.465 0 0 12658.4 0 4.2 7 -36797 -0.0002 65924
Kombinasi Pers (1) Pers (2) Pers (3) Pers (4) Pers (5) Pers (6) Pers (7) Pers (8) Pers (9)
x
Momen Geser (V) e=Y α α Px Py Vr fv fb γ as
(m) (kN.m) (kN) (m) (rad) (o) (kN) (kN) (kN) (kPa) (kPa) (rad) (m)
0 0 1846.2 0 0.053 3.04 12640.5 671.7 1174 2053 -7936 -0.239 0.043
1 1793.6 1741.0 0.052 0.050 2.87 12642.5 633.4 1108 1936 -10696 -0.174 0.084
2 3481.9 1635.7 0.100 0.047 2.69 12644.4 595.1 1041 1819 -13295 -0.134 0.146
3 5065.0 1530.5 0.146 0.044 2.52 12646.1 556.8 974 1702 -15731 -0.107 0.232
4 6542.8 1425.2 0.188 0.041 2.35 12647.7 518.5 907 1585 -18005 -0.087 0.348
5 7915.4 1319.9 0.228 0.038 2.17 12649.2 480.1 840 1468 -20117 -0.072 0.506
6 9182.7 1214.7 0.264 0.035 2.00 12650.6 441.8 773 1351 -22067 -0.061 0.718
7 10344.8 1109.4 0.297 0.032 1.83 12651.9 403.4 706 1234 -23855 -0.052 1.004
8 11401.6 1004.2 0.328 0.029 1.65 12653.1 365.0 639 1117 -25481 -0.044 1.397
9 12353.1 898.9 0.355 0.026 1.48 12654.1 326.6 572 1000 -26946 -0.037 1.947
10 13199.4 793.7 0.379 0.023 1.30 12655.1 288.2 505 883 -28249 -0.031 2.742
11 13940.4 688.4 0.401 0.020 1.13 12655.9 249.8 439 767 -29390 -0.026 3.941
12 14576.2 583.2 0.419 0.017 0.96 12656.6 211.4 372 650 -30370 -0.021 5.855
13 15106.7 477.9 0.434 0.014 0.78 12657.2 173.0 305 533 -31188 -0.017 9.177
14 15532.0 372.6 0.446 0.011 0.61 12657.6 134.5 238 416 -31844 -0.013 15.69
15 15852.0 267.4 0.455 0.008 0.43 12658.0 96.1 171 299 -32339 -0.009 31.26
16 16066.8 162.1 0.461 0.005 0.26 12658.2 57.7 104 183 -32672 -0.006 86
17 16176.3 56.9 0.464 0.002 0.09 12658.3 19.2 38 66 -32844 -0.002 667
17.5 16191.5 4.2 0.465 0 0.00 12658.4 0 4 7 -32869 0 52602
Kombinasi Pers (1) Pers (2) Pers (3) Pers (4) Pers (5) Pers (6) Pers (7) Pers (8) Pers (9)
x
as Momen Geser (V) e=Y α Px Py Vr fv fa γ as
m mm (m) (kN.m) (kN) (m) (rad) (kN) (kN) (kN) (kPa) (kPa) (rad) (m)
-6.379225 -149.8812 0.042562 43 0 0 9057.55 0 0.096 54483.6 91.7 8965.8 3526 -7990 -0.362 0.005
-8.947688 -97.19972 0.092055 92 1 10061.43 8553.78 0.095 0.094 54483.6 89.1 8464.7 3329 -8667 -0.327 0.006
-11.36521 -68.70299 0.165425 165 2 19838.24 8301.89 0.188 0.091 54483.6 86.5 8215.4 3231 -9325 -0.303 0.007
-13.63186 -50.56298 0.269602 270
-15.74771 -38.13318 0.412966 413
-17.71284 -29.16405 0.607352 607 at 0.000804
-19.5273 -22.44735 0.869916 870 f 1.6929
-21.19115 -17.28052 1.226303 1226 L 70
-22.70444 -13.2292 1.716237 1716 peff 54483.66
-24.06722 -10.01163 2.403927 2404 b 1.008
-25.27953 -7.438014 3.398694 3399 A 6.8191
-26.34141 -5.376755 4.899128 4899 Ix 9.39356
-27.2529 -3.734641 7.297328 7297 Sx 3.72342
-28.01402 -2.444787 11.45867 11459 wa 7.1866
-28.6248 -1.459051 19.61877 19619 wb 4.28359
-29.08525 -0.743158 39.13739 39137
-29.39539 -0.273542 107.4621 107462
-29.55524 -0.035342 836.2694 836269
-29.5788 -0.000449 65923.62 65923622
42.56187
84.40147
145.789
231.5829
348.4696
505.8899
717.5339
1003.864
1396.578
1946.908
2742.084
3940.566
5855.219
9176.548
15688.39
31263.28
85781.45
667313.3
52601967
4.3 Perencanaan Bangunan Bawah
Dalam merencanakan struktur bawah jembatan data yang dibutuhkan adalah data hidrologi dan data tanah.
Data hidrologi diperlukan untuk mengetahui ketinggian muka air banjir yang berfungsi untuk mendapatkan tinggi
bebas jembatan terhadap air sungai. Data tanah digunakan untuk susunan material dan nilai propertis tanah sehingga
diketahui kekuatan tanah dasar untuk menerima beban dari bangunan diatas.
h1 = 80 cm b1 = 160 cm
h2 = 40 cm b2 = 90 cm
h3 = 333 cm b3 = 150 cm
h4 = 50 cm b4 = 100 cm
h5 = 88 cm b5 = 60 cm
h6 = 39 cm b6 = 30 cm
h7 = 86 cm b7 = 40 cm
h8 = 298 cm b8 = 20 cm
h9 = 75 cm b9 = 100 cm
h10 = 50 cm b10 = 60 cm
h11 = 28 cm
h12 = 60 cm H = 716 cm
h13 = 126 cm B = 400 cm
Beban yang bekerja pada abutment akibat berat sendiri struktur atas (P MS) = 0.5 x WMS
= 0.5 x 11681
= 5840.51 kN
Momen pada pondasi akibat berat sendiri struktur atas (M MS) = e x PMS
= 0.10 x 5840.51
= 5840.51 kN.m
Maka :
Beban total akibat berat sendiri (P MS) = PMS str.atas + PMS str.bawah
= 5840.5 + 8975.6
= 14816 kN
Momen total akibat berat sendiri (M MS) = MMS str.atas + MMS str.bawah
= 5841 + -29801
= -23960 kN.m
Beban pada abutment akibat beban mati tambahan struktur atas (P MA) = 0.5 x WMA
= 0.5 x 671.48
= 335.74 kN
Pada bagian belakang dinding penahan tanah biasanya mendapatkan beban tambahan yang bekerja ketika beban
lalu lintas bekerja pada bagian daerah keruntuhan aktif teoritis. Besarnya beban tambahan ini adalah setara dengan
tanah setebal 0,7 m yang bekerja secara merata pada bagian tanah yang di lewati oleh beban lalu lintas. Tekanan
tanah lateral dihitung berdasarkan harga nominal dari berat jenis tanah (γs) dan nilai rencanan dari kohesi (C ) serta
sudut gesek dalam ( ɸ ) dengan menggunakan rumus :
γs' = γs
ɸ' = tan-1 . (KɸR . Tan ɸ ) Dengan faktor reduksi untuk ɸ' Dimana KɸR = 0.9
c' = KcR . C Dengan faktor reduksi untuk c' Dimana KcR = 1
γs = 17.2 kN/m3
Kohesi (C ) = 0 kPa
ɸ = 35 o
Beban merata akibat berat timbunan tanah setinggi 0.7 m yang merupakan ekivalen bebas
kendaraan : 0,7 x γs = 0.7 x 17.2
= 12.04 kPa
Tabel Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Breast Wall.
TTA Lengan Y MTA = TTA . Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m) (kN.m)
1 TTA = (0,7 . γs ) . H' . Ka . By 412.1 y=(H'/2) 3.1 1277.6
2 TTA = 0,5 . H' . γs . Ka . By
2
1825.1 y=(H'/3) 2.067 3771.9
ΣTTA 2237.2 ΣMTA 5049.5
Tabel Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Back Wall Bawah.
TTA Lengan Y MTA = TTA . Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m) (kN.m)
1 TTA = (0,7 . γs ) . H" . Ka . By 110.3 y=(H"/2) 0.83 91.6
2 TTA = 0,5 . H" . γs . Ka . By
2
130.8 y=(H"/3) 0.55 72.4
ΣTTA 241.2 ΣMTA 164.0
h1 = 0.6 m
Tabel Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Back Wall Bawah.
TTA Lengan Y MTA = TTA . Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m) (kN.m)
1 TTA = (0,7 . γs ) . h1 . Ka . By 39.9 y=(h1/2) 0.3 12.0
2 TTA = 0,5 . h1 . γs . Ka . By
2
17.1 y=(h1/3) 0.20 3.4
ΣTTA 57.0 ΣMTA 15.4
E. Beban Pedestrian
Intensitas p = 49 kN/m
e = -0.10 m
Faktor beban dinamis (FBD) didapatkan dari grafik yaitu sebesar 40%
Bentang 35 m Bentang 25 m
PTD = 866.64 kN PTD = 704.64 kN
Momen pada pile cap akibat beban lajur "D" (M TD) = PTD x e
= 1571.28 x -0.10
= -157.1 kN.m
TTB = 56.25 kN
YTB = 1.80 + H
= 1.80 + 7.3
= 9.10 m
Momen pada pile cap akibat gaya rem ( M' TB ) = TTB x Y'TB
= 56.25 x 8.00
= 450 kN.m
Gambar Transfer Gaya Rem ke Abutment.
A1 = L1 x B1 A2 = L2 x B2
= 35 x 1.65 = 25 x 1.4
= 57.75 m2 = 35 m2
Nilai VB , V0 , V10 , Z , Z0 dan PB sudah ditentukan pada SNI 1725:2016 pada pasal 9.6
TEWs = PD = PB x ( VDZ )2 x A
VB
= 2.4 x ( 101.31 )2 x 92.75
90
= 282.08 kN
-4 + 1.55 + 0.98
Eksentrisitas beban terhadap pile cap (e) =
2 2
-4 + 1.55 + 0.98
=
2 2
= 0.04 m
By = 11 m
h = 0.9 m
1 x By x h3
Inersia breast wall (Ic) =
12
= 1 x 11 x 0.9 .3
12
= 0.668 m4
Berat total struktur yang berupa berat sendiri dan berat mati tambahan
WTP = PMS str.atas + ( 0,5 x P MS str.bawah )
= 5840.5 + ( 0,5 x 8975.6 )
= 10328 kN
12
= 0.668 m4
Kp = ( 3 x Ec ) x Ic
Lb3
= ( 3 x 25742960.2 ) x 0.67
4.54 .3
= 551507.15 kN/m
√(W_T/(g . Kp))
T = 2.π
√(█( @@
= 6.28 x 10328 ))
9.81 x 551507.15
= 0.2744 dt
Diasumsikan merupakan tanah sedang. Untuk periode ulang 500 tahun maka dari gambar 5 pada SNI Gempa
Jembatan SNI 2833:2008 maka didapatkan nilai Csm 0.150
Nilai faktor modifikasi respon (Rd) = 2.5
ΣMEQ 8543.0
Letak titik tagkap gaya horizontal gempa ( Y EQ ) = =
ΣTEQ 1447.6
= 5.90 m
Ec = 25742.96 MPa
= 2574.30 x 10.3 kPa
= 2574.30 x 10.3 kN/m2
12
= 99.83 m4
Kp = ( 3 x Ec ) x Ic
Lb3
= ( 3 x 25742960.20 ) x 99.83
4.54 .3
= 82385636.3026192 kN/m
Berat total struktur yang berupa berat sendiri dan berat mati tambahan
WTP = WMS str.atas + (0,5 x W MS str.bawah )
= 5840.5 + ( 0,5 x 8975.6 )
= 10328 kN
√(W_T/(g . Kp))
T = 2.π x
√(█(@@
= 6.28 x 10328.2913
9.81 x
)) 82385636.3
= 0.022 dt
Diasumsikan merupakan tanah sedang. Untuk periode ulang 500 tahun maka dari gambar 5 pada SNI Gempa
Jembatan SNI 2833 : 2008 maka didapatkan nilai Csm 0.15
Nilai faktor modifikasi respon (Rd) = 2.5
PMS = 8975.6 kN
PMA = 335.7 kN
TEQ = Csm x WT
Rd
= 0.15 x 10328
2.5
= 619.7 kN
YEQ = 5.90 m
Gaya arah lateral akibat tekanan tanah dinamis dihitung dengan menggunakan koefisien tekanan tanah dinamis (Δ KaG)
sebagai berikut.
Kondisi tanah dasar termasuk dalam wilayah gempa 4 maka didapatkan nilai koefisien geser dasar (C) = 0.15
Faktor tipe bangunan ( s ) = 1
Koefisien beban gempa horizontal ( Kh ) = C x s
= 0.15 x 1
= 0.15
θ = tan-1 ( Kh )
= tan-1 0.15
= 8.53 o
Cos2 . ( ɸ' - θ )
KaG =
Cos2 . θ x ( 1 + sin ɸ' x sin ( ɸ' - θ ) )
0.839
=
0.978 x ( 1 + 0.214 )
= 0.706
Δ KaG = KaG - Ka
= 0.706 - 0.5019
= 0.2043
2 x H
Lengan terhadap pondasi (YEQ ) =
3
2 x 7.30
=
3
= 4.86666667 m
Kombinasi 1
Kombinasi 2
Kombinasi 3
Kombinasi 4
Kombinasi 5
Kombinasi 6
Kombinasi 7
Kombinasi 8
Kombinasi 9
Kombinasi 10
Kombinasi 11
Bx = 4 = 2m
2 2
Px Mx MPx Keterangan
No Kombinasi Beban SF
(kN) (kN.m) (kN.m) SF ≥ 1,5
1 Kombinasi 1 11003 14280.3 11002.9 0.8 TDK AMAN
2 Kombinasi 2 11003 14280.3 11002.9 0.8 TDK AMAN
3 Kombinasi 3 9191.7 13768.4 9191.7 0.7 TDK AMAN
4 Kombinasi 4 9191.7 13768.4 9191.7 0.7 TDK AMAN
5 Kombinasi 5 9236.7 13768.4 9236.7 0.7 TDK AMAN
6 Kombinasi 6 11003 22823.3 11002.9 0.5 TDK AMAN
7 Kombinasi 7 11003 14280.3 11002.9 0.8 TDK AMAN
8 Kombinasi 8 11048 14280.3 11048.0 0.8 TDK AMAN
9 Kombinasi 9 11003 14280.3 11002.9 0.8 TDK AMAN
10 Kombinasi 10 11003 14280.3 11002.9 0.8 TDK AMAN
11 Kombinasi 11 9191.7 13768.4 9191.7 0.7 TDK AMAN
39.82 kN/m
b h
1 400 80
2 40 160 0.5
3 90 40
4 40 150 0.5
5 90 383
6 60 75 0.5
7 60 50
8 100 28
9 28 90 0.5
10
11
12
H' = 0.6 + 1.46 + 0.58 + c
= 2.64 + 3.64
= 6.28 m
Untuk memperhitungkan tegangan maupun deformasi struktur yang timbul akibat pengaruh temperatur, diambil dengan
perbedaan temperatur yang memiliki besar setengah dari selisih antara temperatur maksimum dan twmpwratur minimum rata-rata
pada lantai jembatan.
Temperatur maksimu = o
C
Temperatur maksimum = o
C
Perbedaan temperatur
= (Δ
Tmax
T) - Tmin
2
= 0 - 0
2
= 0 oC
Dalam merencanakan struktur bawah jembatan data yang dibutuhkan adalah data hidrologi dan data tanah. Data hidrologi diperlukan untuk
mengetahui ketinggian muka air banjir yang berfungsi untuk mendapatkan tinggi bebas jembatan terhadap air sungai. Data tanah digunakan
untuk susunan material dan nilai propertis tanah sehingga diketahui kekuatan tanah dasar untuk menerima beban dari bangunan diatas.
h1 = 0.8 m b1 = 1.6 m
h2 = 0.4 m b2 = 0.9 m
h3 = 3.33 m b3 = 1.5 m
h4 = 0.5 m b4 = 1 m
h5 = 0.88 m b5 = 0.6 m
h6 = 0.39 m b6 = 0.3 m
h7 = 0.86 m b7 = 0.4 m
h8 = 2.98 m b8 = 0.2 m
h9 = 0.75 m b9 = 1 m
h10 = 0.5 m b10 = 0.6 m
h11 = 0.28 m
h12 = 0.6 m H = 7.16 m
h13 = 1.26 m B = 4 m
Beban yang bekerja pada abutment akibat berat sendiri struktur atas ( P MS ) = 0.5 x WMS
= 0.5 x 3318.7175
= 1659.36 kN
Momen pada pondasi akibat berat sendiri struktur atas (M MS) = e x PMS
= 0.10 x 1659.36
= 165.94 kN.m
B. Berat Sendiri Struktur Bawah
Maka :
Beban total akibat berat sendiri (PMS) = PMS str.atas + PMS str.bawah
= 1659.4 + 7322.2
= 8982 kN
Momen total akibat berat sendiri (MMS) = MMS str.atas + MMS str.bawah
= 166 + -26685
= -26519 kN.m
Beban pada abutment akibat beban mati tambahan struktur atas (P MA) = 0.5 x WMA
= 0.5 x 664.00
= 332.00 kN
Pada bagian belakang dinding penahan tanah biasanya mendapatkan beban tambahan yang bekerja ketika beban
lalu lintas bekerja pada bagian daerah keruntuhan aktif teoritis. Besarnya beban tambahan ini adalah setara dengan
tanah setebal 0,7 m yang bekerja secara merata pada bagian tanah yang di lewati oleh beban lalu lintas. Tekanan
tanah lateral dihitung berdasarkan harga nominal dari berat jenis tanah (γs) dan nilai rencanan dari kohesi (C ) serta
sudut gesek dalam ( ɸ ) dengan menggunakan rumus :
γs' = γs
ɸ' = tan-1 . (KɸR . Tan ɸ ) Dengan faktor reduksi untuk ɸ' Dimana KɸR = 0.9
c' = KcR . C Dengan faktor reduksi untuk c' Dimana KcR = 1
γs = 17.2 kN/m3
Kohesi ( C ) = 0 kPa
ɸ = 35 o
Beban merata akibat berat timbunan tanah setinggi 0.7 m yang merupakan ekivalen bebas kendaraan :
0,7 x γs = 0.7 x 17.2
= 12.04 kPa
Tabel 4.86 Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Abutment.
TTA Lengan Y MTA = TTA . Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m) (kN.m)
1 TTA = (0,7 . γs ) . H . Ka . By 485.2 y=(H/2) 3.65 1771.1
2 TTA = 0,5 . H . γs . Ka . By
2
2530.2 y=(H/3) 2.43 6156.8
ΣTTA 3015.4 ΣMTA 7927.9
Tabel 4.89 Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Breast Wall.
TTA Lengan Y MTA = TTA . Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m) (kN.m)
1 TTA = (0,7 . γs ) . H' . Ka . By 396.2 y=(H'/2) 2.98 1180.6
2 TTA = 0,5 . H' . γs . Ka . By
2
1686.5 y=(H'/3) 1.987 3350.6
ΣTTA 2082.7 ΣMTA 4531.2
Gambar 4.67 Tekanan Tanah Lateral dan Ekivalen Beban
Kendaraan pada Breast Wall.
Tabel 4.90 Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Back Wall Bawah.
TTA Lengan Y MTA = TTA . Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m) (kN.m)
1 TTA = (0,7 . γs ) . H" . Ka . By 83.1 y = (H"/2) 0.625 51.9
2 TTA = 0,5 . H" . γs . Ka . By
2
74.2 y = (H"/3) 0.42 30.9
ΣTTA 157.3 ΣMTA 82.8
Tabel 4.91 Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Back Wall Bawah.
TTA Lengan Y MTA = TTA . Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m) (kN.m)
1 TTA = (0,7 . γs ) . h6 . Ka . By 57.2 y=(h6/2) 0.43 24.6
2 TTA = 0,5 . h6 . γs . Ka . By
2
35.1 y=(h6/3) 0.29 10.1
ΣTTA 92.3 ΣMTA 34.6
E. Beban Pedestrian
Intensitas p = 49 kN/m
e = -0.10 m
Faktor beban dinamis (FBD) didapatkan dari grafik yaitu sebesar 40%
Bentang 35 m
PTD = 866.64 kN
Momen pada pile cap akibat beban lajur "D" (MTD) = PTD x e
= 866.64 x -0.10
= -86.7 kN.m
Gambar 4.71 Transfer Beban Lajur "D" ke Abutment.
TTB = 56.25 kN
YTB = 1.80 + H
= 1.80 + 7.16
= 8.96 m
Momen pada pile cap akibat gaya rem ( MTB ) = TTB x YTB
= 56.25 x 8.96
= 504.0 kN.m
Momen pada pile cap akibat gaya rem ( M'TB ) = TTB x Y'TB
= 56.25 x 8
= 437 kN.m
8. Beban Angin (EW)
Nilai VB , V0 , V10 , Z , Z0 dan PB sudah ditentukan pada SNI 1725:2016 pada pasal 9.6
TEW2 = PD = PB x ( VDZ )2 x A
VB
= 2.4 x ( 101.31 )2 x 57.75 = 175.64 kN
90
-4 + 1.6 + 0.5
Eksentrisitas beban terhadap pile cap (e) =
2 2
-4 + 1.6 + 0.5
=
2 2
= -0.15 m
By = 11 m
h = (h2) = 0.9 m
1 x By x h3
Inersia breast wall (Ic) =
12
= 1 x 11 x 0.9 .3
12
= 0.668 m4
12
= 0.668 m4
Kp = ( 3 x Ec ) x Ic
Lb3
= ( 3 x 25742960.2 ) x 0.67
5.11 .3
= 386772.87 kN/m
√(W_T/(g . Kp))
T = 2.π
√(█( @@
= 6.28 x 5320 ))
9.81 x 386772.87
= 0.235 dt
Diasumsikan merupakan tanah sedang. Untuk periode ulang 500 tahun maka dari gambar 5 pada SNI Gempa
Jembatan SNI 2833:2008 maka didapatkan nilai Csm 0.150
Nilai faktor modifikasi respon (Rd) = 2.5
ΣMEQ 4549.5
Letak titik tagkap gaya horizontal gempa ( YEQ ) = =
ΣTEQ 998.1
= 4.56 m
Ec = 25742.96 MPa
= 2574.30 x 10.3 kPa
= 2574.30 x 10.3 kN/m2
12
= 99.83 m4
Kp = ( 3 x Ec ) x Ic
Lb3
= ( 3 x 25742960.20 ) x 99.83
5.11 .3
= 57777182.3391531 kN/m
Berat total struktur yang berupa berat sendiri dan berat mati tambahan
WTP = WMS str.atas + (0,5 x WMS str.bawah )
= 1659.4 + ( 0,5 x 7322.2 )
= 5320 kN
√(W_T/(g . Kp))
T = 2.π x
√(█(@@
= 6.28 x 5320.45
))
9.81 x 57777182.3
= 0.019 dt
Diasumsikan merupakan tanah sedang. Untuk periode ulang 500 tahun maka dari gambar 5 pada SNI Gempa
Jembatan SNI 2833 : 2008 maka didapatkan nilai Csm 0.15
Nilai faktor modifikasi respon (Rd) = 2.5
PMS = 7322.2 kN
PMA = 332.0 kN
TEQ = Csm x WT
Rd
= 0.15 x 5320
2.5
= 319.2 kN
YEQ = 4.56 m
Gaya arah lateral akibat tekanan tanah dinamis dihitung dengan menggunakan koefisien tekanan tanah dinamis (Δ KaG)
sebagai berikut.
Kondisi tanah dasar termasuk dalam wilayah gempa 4 maka didapatkan nilai koefisien geser dasar (C) = 0.15
Faktor tipe bangunan ( s ) = 1
Koefisien beban gempa horizontal ( Kh ) = C x s
= 0.15 x 1
= 0.15
θ = tan-1 ( Kh )
= tan-1 0.15
= 8.53 o
Cos2 . ( ɸ' - θ )
KaG =
Cos2 . θ x ( 1 + sin ɸ' x sin ( ɸ' - θ ) )
0.839
=
0.978 x ( 1 + 0.214 )
= 0.706
Δ KaG = KaG - Ka
= 0.706 - 0.5019
= 0.2043
2 x H
Lengan terhadap pondasi (YEQ ) =
3
2 x 7.30
=
3
= 4.867 m
Kombinasi 1
Kombinasi 2
Kombinasi 3
Kombinasi 4
Kombinasi 5
Kombinasi 6
Kombinasi 7
Kombinasi 8
Kombinasi 9
Kombinasi 10
Kombinasi 11
Bx = 4 = 2m
2 2
By = 11 = 5.5 m
2 2
Kombinasi 1
Kombinasi 2
Kombinasi 3
Kombinasi 4
Kombinasi 5
Kombinasi 6
Kombinasi 7
Kombinasi 8
Kombinasi 10
Kombinasi 11
a. Berat Sendiri
Tekanan Tanah
H' = 5.96 m
Ka = 0.5019
γs = 16.9 kN/m3
By = 11 m
Tabel 4.121 Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Back Wall Bawah.
TTA Lengan Y MTA = TTA . Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m) (kN.m)
1 TTA = (0,7 . γs ) . H' . Ka . By 70.5 y=(H'/2) 2.98 210.1
2 TTA = 0,5 . H' . γs . Ka . By
2
1657.1 y=(H'/3) 1.99 3292.2
ΣTTA 1727.6 ΣMTA 3502.3
b. Beban Gempa
Beban gempa statik ekivalen arah Y (melintang jembatan) besarnya sama dengan beban gempa arah X (memanjang jembatan).
H' = 5.96 m
h1 + h2 = 1.2 m
γs = 16.9 kN/m3
By = 11 m
ΔKaG = 0.2043
Tabel 4.123 Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Back Wall Bawah.
TEQ Lengan Y MEQ = TEQ . Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m) (kN.m)
1 TEQ = (0,5 .H'2) γs . ΔKaG . By 674.6 y=((2/3).H') 3.97 2680.2
2 TEQ = (h1+h2). γs . ΔKaG . By 45.6 y=(H'/2) 2.98 135.8
ΣTEQ 720.1 ΣMEQ 2816.0
Kombinasi 1
Kombinasi 2
Kombinasi 3
Kombinasi 4
Kombinasi 5
Kombinasi 6
Kombinasi 7
Kombinasi 8
Kombinasi 9
Kombinasi 10
Kombinasi 11
Tekanan Tanah
H" = h7 + h6
= 1.25 m
Ka = 0.5019
γs = 16.9 kN/m3
By = 11 m
h6 = 0.6 m
Ka = 0.5019
γs = 16.90 kN/m3
By = 11 m
Beban Gempa
h6 = 0.6 m
TEQ = 0.184 x Wt
H = 7.3 m
h6 = 0.6 m
γs = 16.9 kN/m3
By = 11 m
ΔKaG = 0.2043
Pada saat penggantian elastomer (bearing pad), corbel direncanakan mampu menahan jacking force yang terdiri dari struktur
atas, beban mati tambahan dan beban lalu lintas.
Karena salah satu sisi vertikal atau horizontal terjepit pada abutment jembatan, maka pelat wing wall dianalisis sebagai Two
Way Slab sehingga terjadi momen pada jepitan yaitu Mx dan My.
γs = 16.9 kN/m3
h1 + h2 = 1.1 m
ΔKaG = 0.2043
Tabel 4.148 Rekapitulasi Gaya Geser dan Momen Ultimit pada Wing Wall.
Faktor
P My Mx Vu Muy Mux
No Jenis Beban
Beban
(kN) (kN.m) (kN.m) (kN) (kN.m) (kN.m)
1 Tekanan tanah (TA) 1.25 215.4 552.63 382.26 269.2 690.78 477.82
2 Gaya gempa statik ekivalen (EQ) 1.3 48.7 72.51 43.19 63.3 94.26 56.15
3 Tekanan tanah dinamis 1 231.2 905.16 410.34 231.2 905.16 410.34
Σ 563.64 1690.20 944.31
Vu = 8236.44 = 748.77 kN
Vu' =
By 11
1. Tulangan lentur
2 x Rn 2 x 1.252 0.1414
= =
0,85 x f'c 0.85 x 20.83
√(█(
ρ = 0,85 x f'c x ( 1 - @ 1 -)) 2 x Rn )
fy 0,85 x f'c
= 0.0553 x 0.0734
= 0.004
f'c 600
ρb = β1 x 0,85 x x
fy 600 + fy
20.83 600
= 0,85 x 0,85 x x
320 600 + 320
= 0.0307
ρmax = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.0307
= 0.023
Dimana Rmax > Rn yaitu 5.831 N/mm2 > 1.252 N/mm2 AMAN
Karena ρmin > ρ yaitu 0.0044 > 0.004 Maka digunakan ρmin 0.004
Dimana As > As perlu yaitu 4521.6 mm2 > 4375 mm2 AMAN
Digunakan tulangan lentur D24-100
2. Tulangan bagi
3. Tulangan geser
1 x π x D2 x b
Luas tulangan geser (Av) =
4 sy
1 x 3.14 x 256 x 1000
=
4 200
= 1004.8 mm2
Pu = 13253.79 = 1204.89 kN
Pu' =
By 11
e = 1.19 = 1.321
h 0.9
1. Tulangan lentur
Agr = b x h = 1 x 0.9 = 0.9 m2
= 900000 mm2
Untuk perhitungan ρ digunakan kurva diagram interaksi
ɸ x Agr x 0,85 x f'c = 0.65 x 900000 x 0.85 x 32
= 15912000 N
= 15912.0 kN
2. Tulangan bagi
3. Tulangan geser
1 b
Luas tulangan geser ( Av ) = x π x D2 x
4 sy
1 1000
= x 3.14 x 256 x
4 400
= 502.40 mm2
Vu 506.50 46.05 kN
Vu' = = =
By 11
1. Tulangan lentur
2 x Rn 2 x 0.236 0.0266
= =
0,85 x f'c 0.85 x 20.83
√(█(
ρ = 0,85 x f'c x ( 1 - @ 1 -)) 2 x Rn )
fy 0,85 x f'c
= 0.0553 x 0.0134
= 0.0007
f'c 600
ρb = β1 x 0,85 x x
fy 600 + fy
20.83 600
= 0,85 x 0,85 x x
320 600 + 320
= 0.0307
ρmax = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.0307
= 0.023
Dimana Rmax > Rn yaitu 5.831 N/mm2 > 0.236 N/mm2 AMAN
Karena ρmin > ρ yaitu 0.0044 > 0.0007 Maka digunakan ρmin 0.0044
Dimana As > As perlu yaitu 1889.233 mm2 > 1750 mm2 AMAN
Digunakan tulangan lentur D19-150
2. Tulangan bagi
3. Tulangan geser
Vu 371.35 33.76 kN
Vu' = = =
By 11
1. Tulangan lentur
2 x Rn 2 x 0.359 0.0405
= =
0,85 x f'c 0.85 x 20.83
√(█(
ρ = 0,85 x f'c x ( 1 - @ 1 -)) 2 x Rn )
fy 0,85 x f'c
= 0.0553 x 0.0205
= 0.0011
f'c 600
ρb = β1 x 0,85 x x
ρb = β1 x 0,85 x x
fy 600 + fy
20.83 600
= 0,85 x 0,85 x x
320 600 + 320
= 0.0307
ρmax = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.0307
= 0.023
Dimana Rmax > Rn yaitu 5.831 N/mm2 > 0.359 N/mm2 AMAN
Karena ρmin > ρ yaitu 0.0044 > 0.0011 Maka digunakan ρmin 0.0044
Dimana As > As perlu yaitu 1004.80 mm2 > 875 mm2 AMAN
Digunakan tulangan lentur D16-200
2. Tulangan bagi
3. Tulangan geser
E. Penulangan Corbel
Vu 4381.11 398.28 kN
Vu' = = =
By 11
1. Tulangan lentur
2 x Rn 2 x 0.156 0.0176
= =
0,85 x f'c 0.85 x 20.83
√(█(
ρ = 0,85 x f'c x ( 1 - @ 1 -)) 2 x Rn )
fy 0,85 x f'c
= 0.0553 x 0.0088
= 0.0005
f'c 600
ρb = β1 x 0,85 x x
fy 600 + fy
20.83 600
= 0,85 x 0,85 x x
320 600 + 320
= 0.0307
ρmax = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.0307
= 0.023
Dimana Rmax > Rn yaitu 5.831 N/mm2 > 0.156 N/mm2 AMAN
Karena ρmin > ρ yaitu 0.0044 > 0.0005 Maka digunakan ρmin 0.0044
Dimana As > As perlu yaitu 3799.40 mm2 > 3500 mm2 AMAN
Digunakan tulangan lentur D22-100
2. Tulangan bagi
3. Tulangan geser
1 x π x D2 x b
Luas tulangan geser (Av) =
4 sy
1 x 3.14 x 256 x 1000
=
4 200
= 1004.8 mm2
Vu 563.64 51.24 kN
Vu' = = =
By 11
1. Tulangan lentur
Mn
Rn =
b x d2
192.07 x 10.6
=
1000 x 202500
= 0.948 N/mm2
2 x Rn 2 x 0.948 0.11
= =
0,85 x f'c 0.85 x 20.83
√(█(
ρ = 0,85 x f'c x ( 1 - @ 1 -)) 2 x Rn )
fy 0,85 x f'c
= 0.055 x 0.0551
= 0.0030
f'c 600
ρb = β1 x 0,85 x x
fy 600 + fy
20.83 600
= 0,85 x 0,85 x x
320 600 + 320
= 0.0307
ρmax = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.0307
= 0.023
Dimana Rmax > Rn yaitu 5.831 N/mm2 > 0.948 N/mm2 AMAN
Karena ρmin > ρ yaitu 0.0044 > 0.0030 Maka digunakan ρmin 0.0044
Dimana As > As perlu yaitu 2833.85 mm2 > 1969 mm2 AMAN
Digunakan tulangan lentur D19-100
2. Tulangan bagi
3. Tulangan geser
1 x π x D2 x b
Luas tulangan geser (Av) =
4 sy
1 x 3.14 x 256 x 1000
=
4 200
= 1004.8 mm2
Vu 563.64 51.24 kN
Vu' = = =
By 11
1. Tulangan lentur
Mn
Rn =
b x d2
107.31 x 10.6
=
1000 x 202500
= 0.530 N/mm2
2 x Rn 2 x 0.530 0.06
= =
0,85 x f'c 0.85 x 20.83
√(█(
ρ = 0,85 x f'c x ( 1 - @ 1 -)) 2 x Rn )
fy 0,85 x f'c
= 0.055 x 0.0304
= 0.0017
f'c 600
ρb = β1 x 0,85 x x
fy 600 + fy
20.83 600
= 0,85 x 0,85 x x
320 600 + 320
= 0.0307
ρmax = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.0307
= 0.023
Dimana Rmax > Rn yaitu 5.831 N/mm2 > 0.530 N/mm2 AMAN
Karena ρmin > ρ yaitu 0.0044 > 0.0017 Maka digunakan ρmin 0.0044
Dimana As > As perlu yaitu 2833.85 mm2 > 1969 mm2 AMAN
Digunakan tulangan lentur D19-100
2. Tulangan bagi
3. Tulangan geser
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan mutu beton (f'c) 20.83 MPa dan mutu baja (fy) 320 MPa. Untuk
diameter (D) dan jarak tulangan pada bagian-bagian abutment antara lain :
Tabel 4.149 Diameter dan Jarak Tulangan pada Tiap Bagian Abutment.
Tul. Lentur Tul. Bagi Tul. Geser
Bagian Abutment D s D s D s
(mm)
A. Penulangan Pile Cap 24 100 19 100 16 100
B. Penulangan Breast Wall 22 100 19 150 16 250
C. Penulangan Back Wall Bawah 19 150 16 200 - -
D. Penulangan Back Wall Atas 16 200 16 450 - -
E. Penulangan Corbel 22 100 19 150 16 100
F. Penulangan Wing Wall
a. Tinjauan arah vertikal (x) 19 100 16 200 16 50
b. Tinjauan arah horizontal (y) 19 100 16 200 - -
Gambar 4.72 Penulangan Abutment.
Berdasarkan data sondir (CPT), didapatkan tanah keras pada kedalaman 17 m dari permukaan tanah dasar. Maka direncana
kan menggunakan pondasi tiang pancang (pondasi dalam).
E = 1 - θ ( ( n' - 1) . m + (m - 1 ) . n' )
90 . m . n'
= 1 - 0.221 ( 20 + 18 )
2160
= 0.996
E = 1 - θ ( ( n' - 1) . m + (m - 1 ) . n' )
90 . m . n'
= 1 - 0.263 ( 24 + 21 )
2520
= 0.995
E = 1 - θ ( ( n' - 1) . m + (m - 1 ) . n' )
90 . m . n'
= 1 - 0.263 ( 24 + 21 )
2520
= 0.995
Gambar 4.73 Titik Tiang Pancang Arah Ampenan dan Arah Senggigi.
h1 = 0.8 m b1 = 2.55 m
h2 = 0.3 m b2 = 0.7 m
h3 = 5.14 m b3 = 2.55 m
h4 = 0.5 m b4 = 0.4 m
h5 = 0.4 m b5 = 0.98 m
h6 = 0.5 m b6 = 0.3 m
h7 = 1.7125 m b7 = 0.98 m
h8 = 0.25 m b8 = 0.4 m
a. Headstock
Letak titk berat terhadap alas (yh) = Mh = 8272.03 = 3.894 m
Wh 2124.36
b. Pier Wall
Letak titik berat terhadap alas (yc) = Mc = 2164.79 = 3.395 m
Wc 637.70
c. Pile Cap
Letak titik berat terhadap alas (yp) = Mp = 7256.31 = 4.884 m
Wp 1485.63
Beban pada abutment akibat beban mati tambahan struktur atas (P MA) = 332.00 kN
TTB = 56.25 kN
Momen pada pier wall akibat gaya rem (M'TB) = TTB x Y'TB
= 56.25 x 4.51
= 253.83 kN.m
G. Beban Angin
1. Beban angin arah Y (melintang jembatan)
Cw = 1.25 m/dt
Vw = 35 m/dt
L = 35 m/dt
ha = 0.7 m
Ab1 = L x ha = 35 x 0.7 = 24.5 m2
Momen pada pier wall akibat angin atas (M'EW1) = TEW1 x Y'EW1
= 22.509 x 8.6025
= 193.64 kN.m
Momen pada pier wall akibat angin bawah (M'EW2) = TEW2 x Y'EW2
= 5.307 x 4.126
= 21.90 kN.m
Total momen pada pondasi akibat beban angin ( MEWS ) = MEW1 + MEW2
= 255.481 + 27.738
= 283.22 kN
Total momen pada pier wall akibat beban angin (M'EWS) = M'EW1 + M'EW2
= 193.637 + 21.900
= 215.54 kN
1. Aliran air
^Gaya seret arah Y (melintang jembatan)
Koefisien seret (CD) = 0.7
Kecepatan aliran air rerata saat banjir dengan periode ulang tertentu (Va) = 3 m/dt
Sudut arah aliran terhadap pier (θ) = 10 o
Kedalaman air banjir (Hb) = 3.522 m
Lebar pier tegak lurus aliran (h) = 0.7 m
Luas proyeksi pier tegak lurus arah aliran dengan tinggi sama dengan kedalaman air banjir (AD) = Hb x h
cos θ
= 3.522 x 0.7
0.985
= 2.503 m2
Gaya seret pada pier akibat aliran air (TEF) = 0.5 x CD x Va2 x AD
= 0.5 x 0.7 x 27 x 2.503
= 23.66 kN
Lengan terhadap pier wall akibat aliran air (M'EF) = TEF x Y'EF
= 23.66 x 1.761
= 41.66 kN.m
Untuk menganalisis kekuatan pier digunakan gaya yang terbesar di antara gaya akibat beban hanyutan dan gaya akibat tumbukan dengan
batang kayu sehingga :
i. Beban Gempa
Be = 7.89
Tinggi pier wall (h3) = 5.14 m
1 x 7.89 x 135.80
Ic = (1/12) x Be x h33 =
12
= 89.29 m4
Untuk struktur jembatan dengan daerah sendi plastis beton bertulang, maka faktor jenis struktur (s) = 1,0 x F
Dimana faktor perangkat ( F ) = 1,25 -dan F diambil ≥ 1
Jumlah sendo plastis yang menahan deformasi arah lateral (n ) = 1
S = 1,0 x F = 1.225
1 x 0.7 x 195.11
Ic = (1/12) x b3 x Be3 =
12
= 11.38 m4
Kp = 3 x Ec x Ic = 3 x 25742960.2 x 11.38
h33 135.80
= 6472784.6 kN/m
√(█( @ ))
Waktu getar alami struktur (T) = 2 x π √(█(
x @ Wt ))
g x Kp
= 6.28 √(█( x 20205.70 @ ))
9.81 x 6472784.6
= 0.112 detik
Momen pada pir wall akibat tekanan air (M'EQ) = TEQ x Y'EQ
= 20.622 x 0.925
= 19.08 kN.m
Gaya gempa arah lateral akibat tekanan air pada pier (TEQ) = 0,58 x Kh x I x Ww x Bp x Hr2
= 1.679 kN
Momen pada pir wall akibat tekanan air (M'EQ) = TEQ x Y'EQ
= 1.679 x 0.925
= 1.55 kN.m
Kombinasi 1
Tabel 4.154 Pembebanan Kombinasi 1 pada Pier.
Kombinasi 1 Momen
P Tx Ty
No Kode Mx My
Aksi / beban
(kN) (kN) (kN.m)
1 Berat sendiri MS 7566.40
2 Beban mati tambahan MA 332.00
3 Beban lajur "D" TD 866.64
4 Beban pedestrian TP 140.00
5 Gaya rem TB 56.25 254
6 Aliran air EF 373.69 23.66 658.07 41.66
7 Hanyutan (Tumbukan) EF 470.4 1891.95
Σ 8038.40 1296.58 494.06 911.90 1933.61
Kombinasi 2
Kombinasi 4
Kombinasi 5
Kombinasi 7
Kombinasi 8
Kombinasi 9
Kombinasi 10
Kombinasi 11
Bx = 2.90 = 1.45 m
2 2
Mpx
Angka aman terhadap guling (SF) = ≥ 2.00
Mx
By = 5.50 = 2.75 m
2 2
Mpy
Angka aman terhadap guling (SF) = ≥ 2.00
My
Kombinasi 2
Kombinasi 3
Kombinasi 4
Kombinasi 5
Kombinasi 7
Kombinasi 8
Kombinasi 9
Kombinasi 10
Kombinasi 11
Kombinasi 1
Kombinasi 2
Kombinasi 3
Kombinasi 4
Kombinasi 5
Kombinasi 6
Kombinasi 7
Tabel 4.187 Beban Ultimit Pier Wall Kombinasi 7.
Faktor P Tx Ty Mx My
No Aksi / beban
beban (kN) (kN.m)
1 Berat sendiri 1.20 9079.68
2 Beban mati tambahan 2.00 664.00
3 Beban lajur "D" 0.50 433.32
4 Beban pedestrian 0.50 70.00
5 Gaya rem 0.50 28.13 126.91
6 Aliran air 1.00 373.69 23.66 658.07 41.66
7 Hanyutan (Tumbukan) 1.00 470.40 1891.95
Σ 10247.00 401.82 494.06 784.98 1933.61
Kombinasi 8
Tabel 4.188 Beban Ultimit Pier Wall Kombinasi 8.
Faktor P Tx Ty Mx My
No Aksi / beban
beban (kN) (kN.m)
1 Berat sendiri 1.00 7566.40
2 Beban mati tambahan 1.00 332.00
3 Beban lajur "D" 1.00 866.64
4 Beban pedestrian 1.00 140.00
5 Gaya rem 1.00 56.25 0.00 253.83
6 Aliran air 1.00 373.69 23.66 658.07 41.66
7 Hanyutan (Tumbukan) 1.00 470.40 1891.95
8 Beban angin struktur 0.30 19.56 6.75 102.23 58.09
9 Beban angin kendaraan 1.00 26.28 32.16 331.21
Σ 8931.32 449.50 532.97 1014.13 2322.91
Kombinasi 9
Kombinasi 10
Kombinasi 11
Vu = 28911.92 = 3361.85 kN
Vu' =
By 8.6
1. Tulangan lentur
2 x Rn 2 x 5.984 0.469
= =
0,85 x f'c 0.85 x 30
√(█(
ρ = 0,85 x f'c x ( 1 - @ 1 -)) 2 x Rn )
fy 0,85 x f'c
= 0.0638 x 0.4388
= 0.028
f'c 600
ρb = β1 x 0,85 x x
fy 600 + fy
30 600
= 0,85 x 0,85 x x
400 600 + 400
= 0.0325
ρmax = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.0325
= 0.024
Dimana Rmax > Rn yaitu 7.888 N/mm2 > 5.984 N/mm2 AMAN
Karena ρmin > ρ yaitu 0.0035 > 0.028 Maka digunakan ρmin 0.004
Luas tulangan yang diperlukan (As) = ρ x b x d
= 0.004 x 1000 x 1050
= 3675 mm2
Dimana As > As perlu yaitu 3799.4 mm2 > 3675 mm2 AMAN
Digunakan tulangan lentur D24-100
2. Tulangan bagi
3. Tulangan geser
1 x π x D2 x b
Luas tulangan geser (Av) =
4 sy
1 x 3.14 x 361 x 1000
=
4 200
= 1416.925 mm2
Jarak tulangan geser yang diperlukan arah X (sx)
Sx = Av x fy x d
Vu
= 1416.925 x 400 x 1050
5172077.9
= 115.06 mm ≈ 100 mm
Digunakan tulangan bagi D19-100
E = 1 - θ x ( ( n' - 1) . m + (m - 1 ) . n' )
90 . m . n'
= 1 - 0.263 x ( 6 + 21 )
2520
= 0.9972
ABUTMENT
h1 = 80 cm b1 = 255 cm
10 h2 = 30 cm b2 = 90 cm
103 h3 = 364 cm b3 = 255 cm
5 h4 = 50 cm b4 = 58 cm
90 h5 = 106 cm b5 = 40 cm
5 h6 = 60 cm b6 = 98 cm
60 h7 = 50 cm b7 = 25 cm
70 h8 = 40 cm b8 = 25 cm
10 h9 = 40 cm
83
105 b B
115 1 b1 + b2 + b3 = 6 13 H2
100
157 2 h2 = 0.3 14
243 3 b2 = 0.9 15
130 4 h2 = 0.3 16
260 5 b2 = 0.9 17
116 6 b5 = 0.4 18
230 7 b5 = 0.4 19
215 8 h4 = 0.5
157 9 b6+b7+b8 = 1.48 H
130 10 b7 + b8 = 0.5 13 B1
117 11 b7 = 0.25
180
165 2 b1 = 2.55
3 h2 = 0.3
4 b3 = 2.55
5 h3 + h4 = 4.14
6 h7 = 0.5
7 h8 = 0.4
8 b4 = 0.58
9 h9 = 0.4
10 h5 = 1.06
11 h6 = 0.6
H' = 0.39 + 0.88 + 0.28 + c
= 1.55 + 0.88
= 2.43 m
h' = 3.83 + 0.6
= 4.43 m
Untuk memperhitungkan tegangan maupun deformasi struktur yang timbul akibat pengaruh temperatur, diambil dengan
perbedaan temperatur yang memiliki besar setengah dari selisih antara temperatur maksimum dan twmpwratur minimum rata-rata
pada lantai jembatan.
Temperatur maksimum rata-rata T = o
C
Temperatur maksimum rata-rata T = o
C
= 2
= 1E-05 x 0 x 1500 x 60 x 1E-05
= 0 kN 2
Dalam merencanakan struktur bawah jembatan data yang dibutuhkan adalah data hidrologi dan data tanah. Data hidrologi diperlukan
untuk mengetahui ketinggian muka air banjir yang berfungsi untuk mendapatkan tinggi bebas jembatan terhadap air sungai.
Tinggi abutmen yang digunakan adalah 7,5 m dengan tinggi bebas jembatan sebesar 1,8 m terhadap muka air banjir. Tipe abutmen yang
digunakan adalah jenis abutmen penahan kantilever karena cocok untuk tinggi abutmen dibawah 8 m.
Data tanah digunakan untuk susunan material dan nilai propertis tanah sehingga diketahui kekuatan tanah dasar untuk menerima beban
dari bangunan diatas.
h1 = 1.2 m b1 = 1.4 m
h2 = 0.4 m b2 = 1.2 m
h3 = 3.35 m b3 = 1.4 m
h4 = 0.7 m b4 = 0.8 m
h5 = 1.05 m b5 = 0.6 m
h6 = 0.8 m b6 = 0.3 m
h7 = 0.2 m b7 = 0.5 m
h8 = 0.6 m b8 = 0.6 m
h9 = 0.6 m
H = 7.5 m B = 4 m
Beban yang bekerja pada abutment akibat berat sendiri struktur atas ( PMS ) = 0.5 x WMS
= 0.5 x 3318.72
= 1659.36 kN
Beban pada abutment akibat beban mati tambahan struktur atas (PMA) = 0.5 x WMA
= 0.5 x 663.996
= 331.998 kN
Pada bagian belakang dinding penahan tanah biasanya mendapatkan beban tambahan yang bekerja ketika beban
lalu lintas bekerja pada bagian daerah keruntuhan aktif teoritis. Besarnya beban tambahan ini adalah setara dengan
tanah setebal 0,7 m yang bekerja secara merata pada bagian tanah yang di lewati oleh beban lalu lintas. Tekanan
tanah lateral dihitung berdasarkan harga nominal dari berat jenis tanah (γs) dan nilai rencanan dari kohesi (C ) serta
sudut gesek dalam ( ɸ ) dengan menggunakan rumus :
γs' = γs
ɸ' = tan-1 . (KɸR . Tan ɸ ) Dengan faktor reduksi untuk ɸ' Dimana KɸR = 0.9
c' = Kc . C
R
Dengan faktor reduksi untuk c' Dimana KcR = 1
γs = 16.9 kN/m3
Kohesi ( C ) = 0 kPa
ɸ = 35 o
Beban merata akibat berat timbunan tanah setinggi 0.7 m yang merupakan ekivalen bebas kendaraan :
0,7 x γs = 0.7 x 16.9
= 11.83 kPa
Tabel 4.86 Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Abutment.
TTA Lengan Y MTA = TTA . Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m) (kN.m)
1 TTA = (0,7 . γs ) . H . Ka . By 489.8 y=(H/2) 3.75 1836.9
2 TTA = 0,5 . H . γs . Ka . By
2
2624.1 y=(H/3) 2.50 6560.3
ΣTTA 3114.0 ΣMTA 8397.2
Tabel 4.89 Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Breast Wall.
TTA Lengan Y MTA = TTA . Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m) (kN.m)
1 TTA = (0,7 . γs ) . H' . Ka . By 385.3 y=(H'/2) 2.95 1136.8
2 TTA = 0,5 . H' . γs . Ka . By
2
1623.9 y=(H'/3) 1.967 3193.7
ΣTTA 2009.3 ΣMTA 4330.5
Tabel 4.90 Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Back Wall Bawah.
TTA Lengan Y MTA = TTA . Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m) (kN.m)
1 TTA = (0,7 . γs ) . H" . Ka . By 120.8 y = (H"/2) 0.925 111.8
2 TTA = 0,5 . H" . γs . Ka . By
2
159.7 y = (H"/3) 0.62 98.5
ΣTTA 280.5 ΣMTA 210.2
Tabel 4.91 Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Back Wall Bawah.
TTA Lengan Y MTA = TTA . Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m) (kN.m)
1 TTA = (0,7 . γs ) . h6 . Ka . By 52.2 y=(h6/2) 0.4 20.9
2 TTA = 0,5 . h6 . γs . Ka . By
2
29.9 y=(h6/3) 0.27 8.0
ΣTTA 82.1 ΣMTA 28.9
E. Beban Pedestrian
Intensitas p = 49 kN/m
e = 0.00 m
Faktor beban dinamis (FBD) didapatkan dari grafik yaitu sebesar 40%
Bentang = 35 m
PTD = 16464 kN
Momen pada pile cap akibat beban lajur "D" (MTD) = PTD x e
= 1571.28 x 0
= 0 kN.m
TTB = 56.25 kN
YTB = 1.80 + H
= 1.80 + 7.5
= 9.30 m
Momen pada pile cap akibat gaya rem ( MTB ) = TTB x YTB
= 56.25 x 9.30
= 523.1 kN.m
Momen pada pile cap akibat gaya rem ( M'TB ) = TTB x Y'TB
= 56.25 x 9
= 523 kN.m
Nilai VB , V0 , V10 , Z , Z0 dan PB sudah ditentukan pada SNI 1725:2016 pada pasal 9.6
TEWS = PD = PB x ( VDZ )2 x A
VB
= 2.4 x ( 101.31 )2 x 57.75
90
= 175.64 kN
(-b1+b2+b3) + b1 + b2
Eksentrisitas beban terhadap pile cap (e) =
2 2
-4 + 1.4 + 1.2
=
2 2
= 0.00 m
By = 11 m
h = (b2) = 1.2 m
1 x By x h3
Inersia breast wall (Ic) =
12
= 1 x 11 x 1.2 .3
12
= 1.584 m4
Berat total struktur yang berupa berat sendiri dan berat mati tambahan
WTP = PMS str.atas + ( 0,5 x PMS str.bawah )
= 3318.7 + ( 0,5 x 10846.0 )
= 8742 kN
12
= 1.584 m4
Kp = ( 3 x Ec ) x Ic
Lb3
= ( 3 x 25742960 ) x 1.58
4.05 .3
= 1841492.05 kN/m
√(W_T/(g . Kp))
T = 2.Π
√(█( @@
= 6.28 x 8742))
9.81 x 1841492.05
= 0.138 dt
Diasumsikan merupakan tanah sedang. Untuk periode ulang 500 tahun maka dari gambar 5 pada SNI Gempa
Jembatan SNI 2833:2008 maka didapatkan nilai Csm 0.150
Nilai faktor modifikasi respon (Rd) = 2.5
Csm x WT
TEQ =
Rd
Tabel 4.92 Distribusi Beban Gempa Pada Abutment.
Lengan MEQ =
Berat WT TEQ
No Y TEQ . Y
(kN) (kN) (m) (kN.m)
STRUKTUR ATAS
PMS 10846 650.8 7.5 4880.7
PMA 332.00 19.9 7.5 149.4
ABUTMENT
1 1320.0 79.2 0.60 47.5
2 77.0 4.6 1.33 6.1
3 77.0 4.6 1.33 6.1
4 1468.5 88.1 3.43 302.2
5 49.5 3.0 4.65 13.8
6 99.0 5.9 5.15 30.6
7 77.0 4.6 5.42 25.0
8 154.0 9.2 6.18 57.1
9 110.0 6.6 7.10 46.9
WING WALL
10 154.0 9.2 1.47 5.632
11 3696.0 221.8 1.9 5.632
12 137.5 8.3 1.87 5.632
13 1815.0 108.9 3.58 5.632
14 77.0 4.6 5.18 5.632
15 770.0 46.2 5.83 5.632
16 352.0 21.1 7.1 5.632
TANAH
17 77.0 4.6 1.47 5.632
18 1289.8 77.4 3.28 5.632
19 77.0 4.6 5.18 5.632
20 288.8 17.3 5.83 5.632
ΣTEQ 1321.4 ΣMEQ 5580.0
ΣMEQ 5580.0
Letak titik tagkap gaya horizontal gempa ( YEQ ) = =
ΣTEQ 1321.4
= 4.22 m
Ec = 25742.96 MPa
= 2574.30 x 10.3 kPa
= 2574.30 x 10.3 kN/m2
12
= 133.10 m4
Kp = ( 3 x Ec ) x Ic
Lb3
= ( 3 x 25742960 ) x 133.10
4.05 .3
= 154736484.523478 kN/m
Berat total struktur yang berupa berat sendiri dan berat mati tambahan
WTP = WMS str.atas + (0,5 x WMS str.bawah )
= 3318.7 + ( 0,5 x 10846.0 )
= 8742 kN
√(W_T/(g . Kp))
T = 2.Π
√(█(@@
= 6.28 x 8741.72
9.81 x
)) 154736484.52
= 0.015 dt
Diasumsikan merupakan tanah sedang. Untuk periode ulang 500 tahun maka dari gambar 5 pada SNI Gempa
Jembatan SNI 2833 : 2008 maka didapatkan nilai Csm 0.15
Nilai faktor modifikasi respon (Rd) = 2.5
Gaya arah lateral akibat tekanan tanah dinamis dihitung dengan menggunakan koefisien tekanan tanah dinamis (Δ KaG)
sebagai berikut.
Kondisi tanah dasar termasuk dalam wilayah gempa 4 maka didapatkan nilai koefisien geser dasar (C) = 0.15
Faktor tipe bangunan ( s ) = 1
Koefisien beban gempa horizontal ( Kh ) = C x s
= 0.15 x 1
= 0.15
θ = tan-1 ( Kh )
= tan-1 0.15
= 8.53 o
Cos2 . ( ɸ' - θ )
KaG =
Cos2 . θ x ( 1 + sin ɸ' x sin ( ɸ' - θ ) )
0.839
=
0.978 x ( 1 + 0.214 )
= 0.706
Δ KaG = KaG - Ka
= 0.706 - 0.5019
= 0.2043
2 x H
Lengan trhp pondasi (YEQ ) =
3
2 x 7.50
=
3
= 5.0 m
Kombinasi 1
Kombinasi 2
Kombinasi 3
Kombinasi 4
Kombinasi 5
Kombinasi 6
Kombinasi 7
Kombinasi 8
Kombinasi 9
Kombinasi 10
Kombinasi 11
Bx = 4 = 2m
2 2
By = 11 = 5.5 m
2 2
Mpy harus ≥ 2
My
15.8 ≥ 2 AMAN
Kohesi ( C ) = 15 kN/m2
H harus ≥ 1.5
Tx
7.2 ≥ 2 AMAN
D. Stabilitas Geser Arah Y
Sudut gesek (ɸ) = 30 o
Kohesi ( C ) = 15 kN/m2
H = 9914.7 kN.m
H harus ≥ 1.5
Ty
7.5 ≥ 2 AMAN
Maka kekuatan abutment aman terhadap bahaya guling dan geser pada arah X dan arah Y yang diakibatkan oleh gaya-gaya yang bekerja pada abutment.
Kombinasi 1
Kombinasi 2
Kombinasi 3
Kombinasi 4
Kombinasi 5
Kombinasi 6
Kombinasi 7
Kombinasi 8
Kombinasi 9
Kombinasi 10
Kombinasi 11
a. Berat Sendiri
Tekanan Tanah
H' = 5.9 m
Ka = 0.5019
γs = 17.2 kN/m3
By = 11 m
Tabel 4.121 Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Breast Wall.
TTA Lengan Y MTA = TTA . Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m) (kN.m)
1 TTA = (0,7 . γs ) . H' . Ka . By 392.2 y=(H'/2) 2.95 1156.9
2 TTA = 0,5 . H' . γs . Ka . By
2
1652.8 y=(H'/3) 1.97 3250.4
ΣTTA 2044.9 ΣMTA 4407.3
b. Beban Gempa
Beban gempa statik ekivalen arah Y (melintang jembatan) besarnya sama dengan beban gempa arah X (memanjang jembatan).
H' = 5.9 m
h1 + h2 = 1.6 m
γs = 17.2 kN/m3
By = 11 m
ΔKaG = 0.2043
Tabel 4.123 Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Back Wall Bawah.
TEQ Lengan Y MEQ = TEQ . Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m) (kN.m)
1 TEQ = (0,5 .H'2) γs . ΔKaG . By 672.8 y=((2/3).H') 3.93 2646.2
2 TEQ = (h1+h2). γs . ΔKaG . By 61.8 y=(H'/2) 2.95 182.4
ΣTEQ 734.6 ΣMEQ 2828.7
Kombinasi 1
Kombinasi 2
Kombinasi 3
Kombinasi 4
Kombinasi 5
Kombinasi 6
Kombinasi 7
Kombinasi 8
Kombinasi 9
Kombinasi 10
Kombinasi 11
Tekanan Tanah
H" = h6 + h5
= 1.85 m
Ka = 0.2000
γs = 17.2 kN/m3
By = 11 m
h6 = 0.8 m
Ka = 0.2000
γs = 17.20 kN/m3
By = 11 m
Beban Gempa
h6 = 0.8 m
TEQ = 0.184 x Wt
H = 7.5 m
h6 = 0.8 m
γs = 17.2 kN/m3
By = 11 m
ΔKaG = 0.2043
Pada saat penggantian elastomer (bearing pad), corbel direncanakan mampu menahan jacking force yang terdiri dari struktur
atas, beban mati tambahan dan beban lalu lintas.
Karena salah satu sisi vertikal atau horizontal terjepit pada abutment jembatan, maka pelat wing wall dianalisis sebagai Two
Way Slab sehingga terjadi momen pada jepitan yaitu Mx dan My.
γs = 17.2 kN/m3
h1 + h2 = 1.6 m
ΔKaG = 0.2043
Tabel 4.148 Rekapitulasi Gaya Geser dan Momen Ultimit pada Wing Wall.
Faktor
P My Mx Vu Muy Mux
No Jenis Beban
Beban
(kN) (kN.m) (kN.m) (kN) (kN.m) (kN.m)
1 Tekanan tanah (TA) 1.25 86.5 219.63 153.47 108.1 274.54 191.84
2 Gaya gempa statik ekivalen (EQ) 1.3 48.2 71.06 42.75 62.6 92.37 55.58
3 Tekanan tanah dinamis 1 237.1 912.90 420.82 237.1 912.90 420.82
Σ 407.78 1279.81 668.24
Vu = 15660.99 = 1423.73 kN
Vu' =
By 11
1. Tulangan lentur
Diameter tulangan rencana (D) 24 mm
Mn = Mu' = 801.43 = 1001.79 kN.m
ɸ 0.8
2 x Rn 2 x 0.445 0.0503
= =
0,85 x f'c 0.85 x 20.83
√(█(
ρ = 0,85 x f'c x ( 1 - @ 1 -)) 2 x Rn )
fy 0,85 x f'c
= 0.0553 x 0.0255
= 0.001
f'c 600
ρb = β1 x 0,85 x x
fy 600 + fy
20.83 600
= 0,85 x 0,85 x x
320 600 + 320
= 0.0307
ρmax = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.0307
= 0.023
Dimana Rmax > Rn yaitu 5.831 N/mm2 > 0.445 N/mm2 AMAN
Karena ρmin > ρ yaitu 0.0044 > 0.001 Maka digunakan ρmin 0.004
Dimana As > As perlu yaitu 9043.2 mm2 > 6563 mm2 AMAN
Digunakan tulangan lentur D24- 50
2. Tulangan bagi
3. Tulangan geser
1 x π x D2 x b
Luas tulangan geser (Av) =
4 sy
1 x 3.14 x 256 x 1000
=
4 200
= 1004.8 mm2
Pu = 14234.36 = 1294.03 kN
Pu' =
By 11
e = 1.16 = 0.963
h 1.2
1. Tulangan lentur
Agr = b x h = 1 x 1.2 = 1.2 m2
= 1200000 mm2
Untuk perhitungan ρ digunakan kurva diagram interaksi
ɸ x Agr x 0,85 x f'c = 0.65 x 1200000 x 0.85 x 32
= 21216000 N
= 21216.0 kN
2. Tulangan bagi
3. Tulangan geser
1 b
Luas tulangan geser ( Av ) = x π x D2 x
4 sy
1 1000
= x 3.14 x 256 x
4 400
= 502.40 mm2
Vu 475.31 43.21 kN
Vu' = = =
By 11
1. Tulangan lentur
2 x Rn 2 x 0.102 0.0116
= =
0,85 x f'c 0.85 x 20.83
√(█(
ρ = 0,85 x f'c x ( 1 - @ 1 -)) 2 x Rn )
fy 0,85 x f'c
= 0.0553 x 0.0058
= 0.0003
f'c 600
ρb = β1 x 0,85 x x
fy 600 + fy
20.83 600
= 0,85 x 0,85 x x
320 600 + 320
= 0.0307
ρmax = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.0307
= 0.023
Dimana Rmax > Rn yaitu 5.831 N/mm2 > 0.102 N/mm2 AMAN
Karena ρmin > ρ yaitu 0.0044 > 0.0003 Maka digunakan ρmin 0.0044
Dimana As > As perlu yaitu 3799.400 mm2 > 3063 mm2 AMAN
Digunakan tulangan lentur D22- 100
2. Tulangan bagi
3. Tulangan geser
Vu 341.31 31.03 kN
Vu' = = =
By 11
1. Tulangan lentur
2 x Rn 2 x 0.073 0.0082
= =
0,85 x f'c 0.85 x 20.83
√(█(
ρ = 0,85 x f'c x ( 1 - @ 1 -)) 2 x Rn )
fy 0,85 x f'c
= 0.0553 x 0.0041
= 0.0002
f'c 600
ρb = β1 x 0,85 x x
fy 600 + fy
20.83 600
= 0,85 x 0,85 x x
320 600 + 320
= 0.0307
ρmax = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.0307
= 0.023
Dimana Rmax > Rn yaitu 5.831 N/mm2 > 0.073 N/mm2 AMAN
Karena ρmin > ρ yaitu 0.0044 > 0.0002 Maka digunakan ρmin 0.0044
Dimana As > As perlu yaitu 2009.60 mm2 > 1969 mm2 AMAN
Digunakan tulangan lentur D16- 100
2. Tulangan bagi
3. Tulangan geser
E. Penulangan Corbel
Vu 14856.53 1350.59 kN
Vu' = = =
By 11
1. Tulangan lentur
2 x Rn 2 x 0.032 0.0036
= =
0,85 x f'c 0.85 x 20.83
√(█(
ρ = 0,85 x f'c x ( 1 - @ 1 -)) 2 x Rn )
fy 0,85 x f'c
= 0.0553 x 0.0018
= 0.0001
f'c 600
ρb = β1 x 0,85 x x
fy 600 + fy
20.83 600
= 0,85 x 0,85 x x
320 600 + 320
= 0.0307
ρmax = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.0307
= 0.023
Dimana Rmax > Rn yaitu 5.831 N/mm2 > 0.032 N/mm2 AMAN
Karena ρmin > ρ yaitu 0.0044 > 0.0001 Maka digunakan ρmin 0.0044
Dimana As > As perlu yaitu 7598.80 mm2 > 4813 mm2 AMAN
Digunakan tulangan lentur D22- 50
2. Tulangan bagi
3. Tulangan geser
Gaya geser ultimit ( Vu' ) = 1350.59 kN
1 x π x D2 x b
Luas tulangan geser (Av) =
4 sy
1 x 3.14 x 256 x 1000
=
4 200
= 1004.8 mm2
Vu 407.78 37.07 kN
Vu' = = =
By 11
1. Tulangan lentur
Mn
Rn =
b x d2
145.43 x 10.6
=
1000 x 202500
= 0.718 N/mm2
2 x Rn 2 x 0.718 0.08
= =
0,85 x f'c 0.85 x 20.83
√(█(
ρ = 0,85 x f'c x ( 1 - @ 1 -)) 2 x Rn )
fy 0,85 x f'c
= 0.055 x 0.0414
= 0.0023
f'c 600
ρb = β1 x 0,85 x x
fy 600 + fy
20.83 600
= 0,85 x 0,85 x x
320 600 + 320
= 0.0307
ρmax = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.0307
= 0.023
Dimana Rmax > Rn yaitu 5.831 N/mm2 > 0.718 N/mm2 AMAN
Karena ρmin > ρ yaitu 0.0044 > 0.0023 Maka digunakan ρmin 0.0044
Dimana As > As perlu yaitu 2009.60 mm2 > 1969 mm2 AMAN
Digunakan tulangan lentur D16- 100
2. Tulangan bagi
3. Tulangan geser
1 x π x D2 x b
Luas tulangan geser (Av) =
4 sy
1 x 3.14 x 256 x 1000
=
4 200
= 1004.8 mm2
Vu 407.78 37.07 kN
Vu' = = =
By 11
1. Tulangan lentur
Mn
Rn =
b x d2
75.94 x 10.6
=
1000 x 202500
= 0.375 N/mm2
2 x Rn 2 x 0.375 0.04
= =
0,85 x f'c 0.85 x 20.83
√(█(
ρ = 0,85 x f'c x ( 1 - @ 1 -)) 2 x Rn )
fy 0,85 x f'c
= 0.055 x 0.0214
= 0.0012
ρmax = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.0307
= 0.023
Dimana Rmax > Rn yaitu 5.831 N/mm2 > 0.375 N/mm2 AMAN
Karena ρmin > ρ yaitu 0.0044 > 0.0012 Maka digunakan ρmin 0.0044
Dimana As > As perlu yaitu 2009.60 mm2 > 1969 mm2 AMAN
Digunakan tulangan lentur D16- 100
2. Tulangan bagi
3. Tulangan geser
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan mutu beton (f'c) 20.83 MPa dan mutu baja (fy) 320 MPa. Untuk
diameter (D) dan jarak tulangan pada bagian-bagian abutment antara lain :
Tabel 4.149 Diameter dan Jarak Tulangan pada Tiap Bagian Abutment.
Tul. Lentur Tul. Bagi Tul. Geser
Bagian Abutment D s D s D s
(mm)
A. Penulangan Pile Cap 24 50 19 50 16 200
B. Penulangan Breast Wall 22 50 19 100 16 600
C. Penulangan Back Wall Bawah 22 100 16 100 - -
D. Penulangan Back Wall Atas 16 100 200 - -
E. Penulangan Corbel 22 50 19 100 16 150
F. Penulangan Wing Wall
a. Tinjauan arah vertikal (x) 16 100 16 200 16 50
b. Tinjauan arah horizontal (y) 16 100 16 200 - -
Berdasarkan data sondir (CPT), didapatkan tanah keras pada kedalaman 17 m dari permukaan tanah dasar. Maka direncana
kan menggunakan pondasi tiang pancang (pondasi dalam).
E = 1 - θ ( ( n' - 1) . m + (m - 1 ) . n' )
90 . m . n'
= 1 - 0.291 ( 12 + 10 )
1350
= 0.995
Gambar 4.73 Titik Tiang Pancang Arah Ampenan dan Arah Senggigi.
4.3 Perencanaan Bangunan Bawah
Dalam merencanakan struktur bawah jembatan data yang dibutuhkan adalah data hidrologi dan data tanah. Data
mengetahui ketinggian muka air banjir yang berfungsi untuk mendapatkan tinggi bebas jembatan terhadap air sungai.
Tinngi abutmen yang digunakan adalah 7,5 m dengan tinggi bebas jembatan sebesar 1,8 m terhadap muka air banjir.
Data tanah digunakan untuk susunan material dan nilai propertis tanah sehingga diketahui kekuatan tanah dasar untu
h1 = 1.2 m
h2 = 0.4 m
h3 = 3.35 m
h4 = 0.7 m
h5 = 1.05 m
h6 = 0.8 m
h7 = 0.2 m
h8 = 0.6 m
h9 = 0.6 m
H = 7.5 m
b h
No
(m) (m)
ABUTMEN
1 4 1.2
2 0.4 1.4
3 0.4 1.4
4 4.45 1.2
5 0.6 0.6
6 0.6 0.6
7 0.7 0.8
8 0.8 0.7
9 0.5 0.8
Σ
WING WALL
10 0.4 1.4
11 1.4 9.6
12 1 1
13 2.4 2.75
14 0.7 0.8
15 1.6 1.75
16 1.6 0.8
Σ
TANAH
17 0.4 1.4
18 1.4 3.35
19 0.7 0.8
20 0.6 1.75
Σ
Pada bagian belakang dinding penahan tanah biasanya mendapatkan beban tambahan yang bekerja ketika beban
lalu lintas bekerja pada bagian daerah keruntuhan aktif teoritis. Besarnya beban tambahan ini adalah setara dengan
tanah setebal 0,7 m yang bekerja secara merata pada bagian tanah yang di lewati oleh beban lalu lintas. Tekanan
tanah lateral dihitung berdasarkan harga nominal dari berat jenis tanah (γs) dan nilai rencanan dari kohesi (C ) serta
sudut gesek dalam ( ɸ ) dengan menggunakan rumus :
γs' = γs
ɸ' = tan-1 . (KɸR . Tan ɸ ) Dengan faktor reduksi untuk ɸ'
c' = KcR . C Dengan faktor reduksi untuk c'
γs = 16.9 kN/m3
Kohesi ( C ) = 0 kPa
ɸ = 35 o
= tan2 . ( 45o -
= 0.5019
Tabel 4.86 Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Abutment.
TTA Lengan Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m)
1 TTA = (0,7 . γs ) . H . Ka . By 489.8 y=(H/2) 3.75
2 TTA = 0,5 . H . γs . Ka . By
2
2624.1 y=(H/3) 2.50
ΣTTA 3114.0 ΣMTA
Tabel 4.89 Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Breast Wall.
TTA Lengan Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m)
1 TTA = (0,7 . γs ) . H' . Ka . By 385.3 y=(H'/2) 2.95
2 TTA = 0,5 . H' . γs . Ka . By
2
1623.9 y=(H'/3) 1.967
ΣTTA 2009.3 ΣMTA
Tabel 4.90 Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Back Wall Bawah.
TTA Lengan Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m)
1 TTA = (0,7 . γs ) . H" . Ka . By 120.8 y = (H"/2) 0.925
2 TTA = 0,5 . H" . γs . Ka . By
2
159.7 y = (H"/3) 0.62
ΣTTA 280.5 ΣMTA
4. Tekanan Tanah pada Back Wall Atas
h6 = 0.8 m
Tabel 4.91 Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Back Wall Bawah.
TTA Lengan Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m)
1 TTA = (0,7 . γs ) . h6 . Ka . By 52.2 y=(h6/2) 0.4
2 TTA = 0,5 . h6 . γs . Ka . By
2
29.9 y=(h6/3) 0.27
ΣTTA 82.1 ΣMTA
E. Beban Pedestrian
= 0.8
= 28
Intensitas p = 49 kN/m
e = 0.00 m
Faktor beban dinamis (FBD) didapatkan dari grafik yaitu sebesar 40%
Bentang = 35 m
PTD = 16464 kN
Momen pada pile cap akibat beban lajur "D" (MTD) = PTD
= 1571.28
= 0
TTB = 56.25 kN
YTB = 1.80 + H
= 1.80 + 7.5
= 9.30 m
Nilai VB , V0 , V10 , Z , Z0 dan PB sudah ditentukan pada SNI 1725:2016 pada pasal 9.6
= 101.31 km/jam
TEWS = PD = PB x ( VDZ
VB
= 2.4 x ( 101.31
90
(-b1+b2+b3) +
Eksentrisitas beban terhadap pile cap (e)=
2
-4 +
=
2
= 0.00 m
By = 11 m
h = (b2) = 1.2 m
1 x By
Inersia breast wall (Ic) =
12
= 1 x 11
12
= 1.584 m4
Berat total struktur yang berupa berat sendiri dan berat mati tambahan
WTP = PMS str.atas + ( 0,5 x P
= 3318.7 +
= 8742 kN
Kp = ( 3 x Ec )
= ( 3 x 25742960
= 1841492.05 kN/m
√(W_T/(g . Kp))
T = 5
√(█( @@
= 6.28 x 8742))
9.81
= 0.138 dt
Diasumsikan merupakan tanah sedang. Untuk periode ulang 500 tahun maka dari gambar 5 pada SNI Gempa
Jembatan SNI 2833:2008 maka didapatkan nilai Csm 0.150
Nilai faktor modifikasi respon (Rd) = 2.5
TEQ = Csm x WT
Rd
Tabel 4.92 Distribusi Beban Gempa Pada Abutment.
Lengan MEQ =
Berat WT TEQ
No Y TEQ . Y
(kN) (kN) (m) (kN.m)
STRUKTUR ATAS
PMS 10846 650.8 7.5 4880.7
PMA 332.00 19.9 7.5 149.4
ABUTMENT
1 1320.0 79.2 0.60 47.5
2 77.0 4.6 1.33 6.1
3 77.0 4.6 1.33 6.1
4 1468.5 88.1 3.43 302.2
5 49.5 3.0 4.65 13.8
6 99.0 5.9 5.15 30.6
7 77.0 4.6 5.42 25.0
8 154.0 9.2 6.18 57.1
9 110.0 6.6 7.10 46.9
WING WALL
10 154.0 9.2 1.47 5.632
11 3696.0 221.8 1.9 5.632
12 137.5 8.3 1.87 5.632
13 1815.0 108.9 3.58 5.632
14 77.0 4.6 5.18 5.632
15 770.0 46.2 5.83 5.632
16 352.0 21.1 7.1 5.632
TANAH
17 77.0 4.6 1.47 5.632
18 1289.8 77.4 3.28 5.632
19 77.0 4.6 5.18 5.632
20 288.8 17.3 5.83 5.632
ΣTEQ 1321.4 ΣMEQ 5580.0
ΣMEQ
Letak titik tagkap gaya horizontal gempa ( YEQ ) =
ΣTEQ
Ec = 25742.96 MPa
= 2574.30 x
= 2574.30 x
Kp = ( 3 x Ec )
= ( 3 x 25742960
= 154736484.523478 kN/m
Berat total struktur yang berupa berat sendiri dan berat mati tambahan
WTP = WMS str.atas + (0,5 x WMS str.bawah )
= 3318.7 +
= 8742 kN
√(W_T/(g . Kp))
T = 5 cm =
√(█(@@
= 6.28 x 8741.72
))
9.81
= 0.015 dt
Diasumsikan merupakan tanah sedang. Untuk periode ulang 500 tahun maka dari ga
Jembatan SNI 2833 : 2008 maka didapatkan nilai Csm 0.15
Nilai faktor modifikasi respon (Rd) = 2.5
Gaya arah lateral akibat tekanan tanah dinamis dihitung dengan menggunakan koefisien tekanan tanah dinamis (
sebagai berikut.
Kondisi tanah dasar termasuk dalam wilayah gempa 4 maka didapatkan nilai koefisien geser dasar (C) =
Faktor tipe bangunan ( s ) = 1
Koefisien beban gempa horizontal ( Kh ) = C x
= 0.15 x
= 0.15
H = 7.5 m
By = 11 m
γs = 16.9 kN/m3
θ = tan-1 ( Kh )
= tan -1
0.15
= 8.53 o
KaG =
Cos2 . θ
0.839
=
0.978 x
= 0.706
Δ KaG = KaG - Ka
= 0.706 - 0.5019
= 0.2043
Δ KaG x By = 0.2043 x 11
2 x
Lengan trhp pondasi (YEQ ) =
Lengan trhp pondasi (YEQ ) =
3
2 x
=
3
= 5.0 m
Kombinasi 1
Kombinasi 3
Kombinasi 4
Kombinasi 5
Kombinasi 6
Kombinasi 7
Kombinasi 8
Kombinasi 9
Kombinasi 10
Kombinasi 11
Bx = 4
2 2
= 16029.5 x
= 32059.1 kN.m
Angka aman terhadap guling arah X SF = MPx =
Mx
By = 11
2 2
= 16029.5 x
= 88162.4 kN.m
Mpy harus ≥ 2
My
15.8 ≥ 2
Kohesi ( C ) = 15 kN/m2
H harus ≥ 1.5
Tx
7.2 ≥ 2
Kohesi ( C ) = 15 kN/m2
H = 9914.7 kN.m
H harus ≥ 1.5
Ty
7.5 ≥ 2
Maka kekuatan abutment aman terhadap bahaya guling dan geser pada arah X dan arah Y yang diakibatkan oleh
Kombinasi 1
Kombinasi 2
Kombinasi 3
Kombinasi 4
Kombinasi 5
Kombinasi 6
Kombinasi 7
Kombinasi 8
Kombinasi 9
Kombinasi 10
Kombinasi 11
a. Berat Sendiri
No
4
5
6
7
8
9
PMS
Struktur Atas
Tekanan Tanah
H'
Ka
γs
By
Tabel 4.121 Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Back Wall Bawah.
TTA Lengan Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m)
1 TTA = (0,7 . γs ) . H' . Ka . By 392.2 y=(H'/2) 2.95
2 TTA = 0,5 . H' . γs . Ka . By
2
1652.8 y=(H'/3) 1.97
ΣTTA 2044.9 ΣMTA
b. Beban Gempa
Beban gempa statik ekivalen arah Y (melintang jembatan) besarnya sama dengan beban gempa arah X (memanj
Tekanan Tanah Dinamis Akibat Gempa
H'
h1 + h2
γs
By
ΔKaG
Tabel 4.123 Gaya dan Momen Akibat Tekanan Tanah pada Back Wall Bawah.
TEQ Lengan Y
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) trhdp O (m)
1 TEQ = (0,5 .H'2) γs . ΔKaG . By 672.8 y=((2/3).H') 3.93
2 TEQ = (h1+h2). γs . ΔKaG . By 61.8 y=(H'/2) 2.95
ΣTEQ 734.6 ΣMEQ
Kombinasi 1
Kombinasi 2
Kombinasi 3
Kombinasi 4
Kombinasi 5
Kombinasi 6
Kombinasi 7
Kombinasi 8
Kombinasi 9
Kombinasi 10
Kombinasi 11
Tekanan Tanah
H"
Ka
γs
By
h6
Ka
γs
By
Beban Gempa
h6
TEQ
H
h6
γs
By
ΔKaG
Pada saat penggantian elastomer (bearing pad), corbel direncanakan mampu menahan
atas, beban mati tambahan dan beban lalu lintas.
Lengan x = Hx = 3.55
2 2
Mx = 0.5 x TEQ
= 0.5 x 48.17
= 42.75 kN.m
Lengan y = Hy = 5.9
2 2
My = 0.5 x TEQ
= 0.5 x 48.17
= 71.06 kN.m
γs = 17.2 kN/m3
h1 + h2 = 1.6 m
ΔKaG = 0.2043
Tabel 4.148 Rekapitulasi Gaya Geser dan Momen Ultimit pada Wing Wall.
Faktor
P My
No Jenis Beban
Beban
(kN) (kN.m)
1 Tekanan tanah (TA) 1.25 86.5 219.63
2 Gaya gempa statik ekivalen (EQ) 1.3 48.2 71.06
3 Tekanan tanah dinamis 1 237.1 912.90
Σ
Mu = 8815.72
Mu' =
By 11
Vu = 15660.99
Vu' =
By 11
1. Tulangan lentur
2 x Rn 2 x
=
0,85 x f'c 0.85 x
√(█(
ρ = 0,85 x f'c x ( 1 - @ 1 -))
fy
= 0.0553 x 0.0255
= 0.001
f'c
ρb = β1 x 0,85 x x
fy
20.83
= 0,85 x 0,85 x x
320
= 0.0307
ρmax = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.0307
= 0.023
Rmax = ρmax x fy
= 0.023 x 320
= 5.831 N/mm2
1
x 3.14
s = 4
s =
= 68.90 mm ≈ 50
1
x 3.14
= 4
= 9043.2 mm2
2. Tulangan bagi
1
x 3.14
s = 4
= 86.36 mm ≈ 50
Digunakan tulangan bagi D19- 50
3. Tulangan geser
Vu' 1423.73
Gaya geser rencana ultimit (Vu) = =
ɸ 0.65
1 x π
Luas tulangan geser (Av) =
4
1 x 3.14
=
4
= 1004.8 mm2
Pu = 14234.36
Pu' =
By 11
Mu' = 1495.81
e =
Pu' 1294.03
e = 1.16
h 1.2
d' = 0.05
h 1.2
1. Tulangan lentur
Agr = b x h = 1 x 1.2
1
x 3.14
s = 4
= 87.95 mm ≈ 50
Digunakan tulangan lentur D22- 50
2. Tulangan bagi
1
x 3.14
s = 4
= 131.20 mm ≈ 100
Digunakan tulangan bagi D19- 100
3. Tulangan geser
1
Luas tulangan geser ( Av ) = x π
4
1
= x 3.14
4
= 502.40 mm2
Mu 441.88
Mu' = =
By 11
Vu 475.31
Vu' = =
By 11
1. Tulangan lentur
2 x Rn 2 x
=
0,85 x f'c 0.85 x
√(█(
ρ = 0,85 x f'c x ( 1 - @ 1 -))
fy
= 0.0553 x 0.0058
= 0.0003
f'c
ρb = β1 x 0,85 x x
fy
20.83
= 0,85 x 0,85 x x
320
= 0.0307
ρmax = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.0307
= 0.023
Rmax = ρmax x fy
= 0.023 x 320
= 5.831 N/mm2
1
x 3.14
s = 4
= 124.06 mm ≈ 100
1
x 3.14
= 4
= 3799.40 mm2
2. Tulangan bagi
1
x 3.14
s = 4
s =
= 131.24 mm ≈ 100
Digunakan tulangan bagi D16- 100
3. Tulangan geser
Mu 129.73
Mu' = =
By 11
Vu 341.31
Vu' = =
By 11
1. Tulangan lentur
2 x Rn 2 x
=
0,85 x f'c 0.85 x
√(█(
ρ = 0,85 x f'c x ( 1 - @ 1 -))
fy
= 0.0553 x 0.0041
= 0.0002
f'c
ρb = β1 x 0,85 x x
fy
20.83
= 0,85 x 0,85 x x
320
= 0.0307
ρmax = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.0307
= 0.023
Rmax = ρmax x fy
= 0.023 x 320
= 5.831 N/mm2
1
x 3.14
s = 4
= 102.07 mm ≈ 100
1
x 3.14
= 4
= 2009.60 mm2
2. Tulangan bagi
1
x 3.14
s =
x 3.14
s = 4
= 204.15 mm ≈ 200
Digunakan tulangan bagi D16- 200
3. Tulangan geser
E. Penulangan Corbel
Mu 341.76
Mu' = =
By 11
Vu 14856.53
Vu' = =
By 11
1. Tulangan lentur
2 x Rn 2 x
=
0,85 x f'c 0.85 x
√(█(
ρ = 0,85 x f'c x ( 1 - @ 1 -))
fy
= 0.0553 x 0.0018
= 0.0001
f'c
ρb = β1 x 0,85 x x
fy
20.83
= 0,85 x 0,85 x x
320
= 0.0307
ρmax = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.0307
= 0.023
Rmax = ρmax x fy
= 0.023 x 320
= 5.831 N/mm2
1
x 3.14
s = 4
= 78.95 mm ≈ 50
1
x 3.14
= 4
= 7598.80 mm2
2. Tulangan bagi
1
x 3.14
s = 4
= 117.77 mm ≈ 100
Digunakan tulangan bagi D19- 100
3. Tulangan geser
Vu' 1350.59
Gaya geser rencana ultimit (Vu) = =
ɸ 0.65
1 x π
Luas tulangan geser (Av) =
4
1 x 3.14
=
4
= 1004.8 mm2
Mu 1279.81
Mu' = =
By 11
Vu 407.78
Vu' = =
By 11
1. Tulangan lentur
Mn
Rn =
b x d2
145.43 x 10.6
=
1000 x 202500
= 0.718 N/mm2
f'c
ρb = β1 x 0,85 x x
fy
20.83
= 0,85 x 0,85 x x
320
= 0.0307
ρmax = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.0307
= 0.023
Rmax = ρmax x fy
= 0.023 x 320
= 5.831 N/mm2
1
x 3.14
s = 4
= 102.07 mm ≈ 100
1
x 3.14
= 4
= 2009.60 mm2
2. Tulangan bagi
1
x 3.14
s = 4
= 204.15 mm ≈ 200
Digunakan tulangan bagi D16- 200
3. Tulangan geser
Vu' 37.07
Gaya geser rencana ultimit (Vu) = =
ɸ 0.65
1 x π
Luas tulangan geser (Av) =
4
1 x 3.14
=
4
= 1004.8 mm2
Mu 668.24
Mu' = =
By 11
Vu 407.78
Vu' = =
By 11
1. Tulangan lentur
Mn
Rn =
b x d2
75.94 x 10.6
=
1000 x 202500
= 0.375 N/mm2
2 x Rn 2 x
=
0,85 x f'c 0.85 x
√(█(
ρ = 0,85 x f'c x ( 1 - @ 1 -))
fy
= 0.055 x 0.0214
= 0.0012
f'c
ρb = β1 x 0,85 x x
fy
20.83
= 0,85 x 0,85 x x
= 0,85 x 0,85 x x
320
= 0.0307
ρmax = 0.75 x ρb
= 0.75 x 0.0307
= 0.023
Rmax = ρmax x fy
= 0.023 x 320
= 5.831 N/mm2
1
x 3.14
s = 4
= 102.07 mm ≈ 100
1
x 3.14
= 4
= 2009.60 mm2
Dimana As > As perlu yaitu 2009.60 mm2
Digunakan tulangan lentur D16- 100
2. Tulangan bagi
1
x 3.14
s = 4
= 204.15 mm ≈ 200
Digunakan tulangan bagi D16-200
3. Tulangan geser
Tabel 4.149 Diameter dan Jarak Tulangan pada Tiap Bagian Abutment.
Tul. Lentur Tul. Bagi
Bagian Abutment D s D
(mm)
A. Penulangan Pile Cap 24 50 19
B. Penulangan Breast Wall 22 50 19
C. Penulangan Back Wall Bawah 22 100 16
D. Penulangan Back Wall Atas 16 100 16
E. Penulangan Corbel 22 50 19
F. Penulangan Wing Wall
a. Tinjauan arah vertikal (x) 16 100 16
b. Tinjauan arah horizontal (y) 16 100 16
4.4 Perencanaan Pondasi Tiang Pancang
n = PMS = 874.17
Qu 85.60
Dipakai ( n ) 12 tiang
E = 1 - θ
= 1 - 0.221
= 0.997
θ = Arc tan d =
s
E = 1 - θ
= 1 - 0.263
= 0.995
Perhitungan kapasitas kelompok tiang
Qg = n x E
= 28.00 x 0.995
= 2385.57
n = PMS = 874.17
Qu 72.16
Dipakai ( n ) 16 tiang
E = 1 - θ
= 1 - 0.263
= 0.996
Gambar 4.73 Titik Tiang Pancang Arah Ampenan dan Arah Senggigi.
h data hidrologi dan data tanah. Data hidrologi diperlukan untuk
i bebas jembatan terhadap air sungai.
esar 1,8 m terhadap muka air banjir. Tipe abutmen yang digunakan adalah jenis abutmen penahan kantilever karena cocok untuk
a diketahui kekuatan tanah dasar untuk menerima beban dari bangunan diatas.
bar 4.64 Dimensi Abutment.
b1 = 1.4 m
b2 = 1.2 m
b3 = 1.4 m
b4 = 0.8 m
b5 = 0.6 m
b6 = 0.3 m
b7 = 0.5 m
b8 = 0.6 m
B = 4 m
ri Struktur Atas.
Berat
n Berat
Bahan
(buah) (kN)
1 25 kN/m 3 1225.0
2 25 kN/m3 350.0
2 25 kN/m3 350.0
7 39.82 kN/m 1393.7
Total berat sendiri struktur atas (WMS) 3318.7
kN
+ b1 + b2
2
+ 1.4 + 1.2
2
m
0.5 x WMS
= 0.5 x 3318.7175
= 1659.36 kN
= 1 m
+ 7001.5 + 1732.5
kN
+ -10041.4 + -2372.4
kN.m
x MMS
x -12599.6
kN.m
m
e x PMA
0.00 x 331.998
0.000 kN.m
x tan 35 )
ɸ )
2
32.2 ) 80.16
2
ada Abutment.
MTA = TTA . Y
(kN.m)
1836.9
6560.3
8397.2
0.8 m
+ 1.05 + 0.8
da Breast Wall.
MTA = TTA . Y
(kN.m)
1136.8
3193.7
4330.5
5 kN
x L x n
2
x 35 x 2
2
m2
q
5
x e
x 0.00
kN.m
x e
x 0
kN.m
x YTB
x 9.30
kN.m
7.5
x Y'TB
x 9
kN.m
sal 9.6
Z = 10000
Z0 = 1000
kN
V10 ) ln ( Z )
VB Z0
x ( 90 ) x ln ( 10000 )
90 1000
)2 x A
)2 x 57.75 = 175.64 kN
0.76
YEWl
11.90
m
m diatas lantai kendaraan
b1 + b2
2
1.4 + 1.2
2
x e
x 0.00
kN.m
x h3
x 1.2 .3
By x h3
11 x 1.2 .3
x Ic
Lb3
) x 1.58
4.05 .3
@@
8742))
x 1841492.05
x By3
x 11 .3
x Ic
Lb3
) x 133.10
4.05 .3
,5 x WMS str.bawah )
( 0,5 x 10846.0 )
@
8741.72
))
x 154736484.52
eriode ulang 500 tahun maka dari gambar 5 pada SNI Gempa
ɸ' = 32.2 o
= 0.562 rad
Ka = 0.5019
0.978
- 8.53 )
32.2 - 8.53 )
Cos2 . ( ɸ' - θ )
x ( 1 + sin ɸ' x sin ( ɸ' - θ ) )
0.839
( 1 + 0.214 )
= 2.247
x γs x Δ KaG x By
2
x 16.9 x 2.247
H
7.50
5.00
8397.2
S
523.1
N
175.6 1126.7
51.1 689.9
1321.4 5580.0 5580.0
5340.9
1 pada Abutment.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)
8397.22
523.13
8920.34
2 pada Abutment.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)
8397.22
523.125
8920.34
3 pada Abutment.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)
8397.22
175.64 1126.66
175.64 8397.22 1126.66
4 pada Abutment.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)
8397.22
8397.22
5 pada Abutment.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)
8397.22
175.64 1126.66
51.10 689.85
226.74 8397.22 1816.51
6 pada Abutment.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)
8397.22
523.13
1321.44 5579.96 5579.96
1321.44 14500.31 5579.96
i 7 pada Abutment.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)
8397.22
523.13
8920.34
i 8 pada Abutment.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)
8397.22
523.13
175.64 1126.66
51.1 689.85
226.74 8920.34 1816.51
9 pada Abutment.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)
8397.22
523.13
8920.34
10 pada Abutment.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)
8397.22
523.13
8920.34
11 pada Abutment.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)
8397.22
175.64 1126.66
175.64 8397.22 1126.66
a Abutment.
Mx My
(kN.m) (kN.m)
8920.3 0.0
8920.3 0.0
8397.2 1126.7
8397.2 0.0
8397.2 1816.5
14500.3 5580.0
8920.3 0.0
8920.3 1816.5
8920.3 0.0
8920.3 0.0
8397.2 1126.7
14500.3 5580.0
= 2m
Bx
2
2.0
32059.1 = 2.21
14500.3
AMAN
= 5.5 m
By
2
5.5
88162.4 = 15.80
5580.0
AMAN
9914.7 = 7.20
1377.7
AMAN
9914.7 = 7.50
1321.4
AMAN
h X dan arah Y yang diakibatkan oleh gaya-gaya yang bekerja pada abutment.
Kombinasi 1.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)
10496.5
941.6
11438.1
ap Kombinasi 2.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)
10496.5
732.4
11229
ap Kombinasi 3.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)
10496.5
245.9 1577.3
245.9 10496.5 1577.3
ap Kombinasi 4.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)
10496.5
10496.5
ap Kombinasi 5.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)
10496.5
70.3 450.7
51.1 689.9
121.4 10496.5 1140.5
ap Kombinasi 6.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)
10496.5
156.9
1321.4 5580.0 5580.0
1321.4 16233.4 5580.0
ap Kombinasi 7.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)
10496.5
523.1
11019.6
ap Kombinasi 8.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)
8397.2
523.1
52.7 338.0
51.1 689.9
103.8 8920.3 1027.8
ap Kombinasi 9.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)
3114.0
680.1
3794.0
p Kombinasi 10.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)
8397.2
418.5
8815.7
p Kombinasi 11.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)
8397.2
122.9 788.7
122.9 8397.2 788.7
t Pile Cap.
Mux Muy
(kN.m) (kN.m)
11438.1 0.0
11228.9 0.0
10496.5 1577.3
10496.5 0.0
10496.5 1140.5
16233.4 5580.0
11019.6 0.0
8920.3 1027.8
3794.0 0.0
8815.7 0.0
8397.2 788.7
16233.4 5580.0
a Breast Wall.
Y MEQ
raian lengan trdp titik O
(m) (kN.m)
S
H' 5.9 9490.0
H' 5.9 360.4
4407.3
S
523.1
51.10 608.090
175.6 845.64
2029.84 10787.80 10787.80
2828.7
l Kombinasi 1.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)
5509.19
941.625
6450.81
l Kombinasi 2.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)
5509.19
732
6241.56
l Kombinasi 3.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)
5509.19
71.54 851.33
71.54 5509.19 851.33
l Kombinasi 4.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)
5509.19
5509.19
l Kombinasi 5.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)
2556.17
20.44 243.24
175.64 10787.80
196.08 2556.17 11031.03
l Kombinasi 6.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)
5509.19
156.94
2029.84 10787.80 10787.80
2029.84 16453.92 10787.80
l Kombinasi 7.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)
5509.19
28.13
5537.31
l Kombinasi 8.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)
523.13
523
15.33 182.43
175.64 845.64
190.97 1046.25 1028.07
l Kombinasi 9.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)
523.13
680.06
1203.19
Kombinasi 10.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)
4407.35
418.50
4825.85
Kombinasi 11.
Horizontal Momen
Ty Mx My
(kN) (kN.m)
4407.35
35.77 425.66
35.77 4407.35 425.66
a Breast Wall.
Mux Muy
(kN.m) (kN.m)
6450.81 0.00
6241.56 0.00
5509.19 851.33
5509.19 0.00
2556.17 11031.03
16453.92 10787.80
5537.31 0.00
1046.25 1028.07
1203.19 0.00
4825.85 0.00
4407.35 425.66
16453.92 11031.03
= h6 + h5
= 1.85 m
= 0.2000
= 17.2 kN/m3
= 11 m
wah.
MTA = TTA . Y
(kN.m)
45.3
39.9
85.3
= 0.8 m
= 1.05 m
= 0.2 m
= 1.85 m
= 0,184 x Wt
Y MEQ
(m) (kN.m)
1.45 41.1
0.525 10.6
ΣMEQ 51.7
= 7.5 m
= 1.85 m
= 17.20 kN/m3
= 11 m
= 0.2043
Bawah.
MEQ = TEQ . Y
(kN.m)
81.6
202.0
283.6
ll Bawah.
Vu Mu
(kN) (kN.m)
142.20 106.57
48.58 51.71
284.54 283.60
475.31 441.88
= 0.8 m
= 0.2000
= 17.20 kN/m3
= 11 m
s.
MTA = TTA . Y
(kN.m)
8.5
3.2
11.7
= 0.8 m
= 0.184 x Wt
Y MEQ
(m) (kN.m)
1.45 41.1
ΣMEQ 41.1
= 7.5 m
= 0.8 m
= 17.2 kN/m3
= 11 m
= 0.2043
Bawah.
MEQ = TEQ . Y
(kN.m)
4.9
69.1
74.0
all Atas.
Vu Mu
(kN) (kN.m)
41.62 14.63
28.34 41.09
271.35 74.01
341.31 129.73
PMA + PTD
0.2 = 0.1 m
2
Mu
e
(Vu x e)
(m) (kN.m)
0.02 261.42
0.02 15.27
0.02 65.06
341.76
tan, maka pelat wing wall dianalisis sebagai Two
m
kN/m3
Hx x γc x hw
3.55 x 25 x 0.5
= 1.775 m
x Lengan x
x 1.775
= 2.95 m
x Lengan x
x 2.95
x 3.55 x 0.2043
ng Wall.
Mx Vu Muy Mux
(kN.m) (kN) (kN.m) (kN.m)
153.47 108.1 274.54 191.84
42.75 62.6 92.37 55.58
420.82 237.1 912.90 420.82
407.78 1279.81 668.24
mbinasi beban ultimit terbesar dari abutment.
= 801.43 kN.m
= 1423.73 kN
= 1001.79 kN.m
20.83 0.0553
=
0.445 0.0503
=
20.83
(
)) 2 x Rn )
0,85 x f'c
600
600 + fy
600
600 + 320
x ( 1- 0,5 x ρmax x fy )
0,85 x f'c
x ( 1- 0,5 x 0.023 x 320 )
0.85 x 20.83
= 0.0044
b x d
1000 x 1500
x D2 x b
As
x 576 x 1000
6563
mm
x D2 x b
s
x 576 x 1000
50
= 3281.25 mm2
mm
x D2 x b
As'
x 361 x 1000
3281
mm
x b x d
x 1000 x 1500
kN
0.65 = 741.6 kN
< 1423.73 kN
2190.3 kN = 2190348 N
=
x D2 x b
sy
x 256 x 1000
200
x d
x 1500
mm
21450.75057 MPa
11000 mm
1200 mm
0.05 m
= 1150 mm
= 1495.81 kN.m
= 1294.03 kN
= 1.156
= 0.963
= 0.042 ≈ 0.1
= 1.2 m2
= 1200000 mm2
x 0.85 x 32
0.061
0.061 x 0.963
0.059
= 0.0072
= 8640 mm2
= 4320 mm2
x D2 x b
As
x 484 x 1000
4320
mm
= 2160 mm2
mm
x D2 x b
As'
x 361 x 1000
2160
mm
= 199.441 kN = 199441 N
= 306833 N
mm
b
x D2 x
sy
1000
x 256 x
400
x d
x 1150
mm
40.17 kN.m
=
43.21 kN
=
= 50.21 kN.m
20.83 0.0553
=
0.102 0.0116
=
20.83
(
)) 2 x Rn )
0,85 x f'c
600
600 + fy
600
600 + 320
x ( 1- 0,5 x ρmax x fy )
0,85 x f'c
x ( 1- 0,5 x 0.023 x 320 )
0.85 x 20.83
b x d
1000 x 700
x D2 x b
As
x 484 x 1000
3063
mm
x D2 x b
s
x 484 x 1000
100
= 1531.25 mm2
mm
x D2 x b
As'
x 256 x 1000
1531
mm
x b x d
x 1000 x 700
kN
0.65 = 346.1 kN
> 43.21 kN
11.79 kN.m
=
31.03 kN
=
= 14.74 kN.m
20.83 0.0553
=
0.073 0.0082
=
20.83
(
)) 2 x Rn )
0,85 x f'c
600
600 + fy
600
600 + 320
x ( 1- 0,5 x ρmax x fy )
0,85 x f'c
x ( 1- 0,5 x 0.023 x 320 )
0.85 x 20.83
b x d
1000 x 450
x D2 x b
As
x 256 x 1000
1969
mm
x D2 x b
s
x 256 x 1000
100
= 984.375 mm2
mm
x D2 x b
As'
x 256 x 1000
x 256 x 1000
984
mm
x b x d
x 1000 x 450
kN
0.65 = 222.5 kN
> 31.03 kN
31.07 kN.m
=
1350.59 kN
=
= 38.84 kN.m
20.83 0.0553
=
0.032 0.0036
=
20.83
(
)) 2 x Rn )
0,85 x f'c
600
600 + fy
600
600 + 320
x ( 1- 0,5 x ρmax x fy )
0,85 x f'c
x ( 1- 0,5 x 0.023 x 320 )
0.85 x 20.83
> 0.032 N/mm2 AMAN
= 0.0044
b x d
1000 x 1100
x D2 x b
As
x 484 x 1000
4813
mm
x D2 x b
s
x 484 x 1000
50
= 2406.25 mm2
mm
x D2 x b
As'
x 361 x 1000
2406
mm
x b x d
x 1000 x 1100
kN
0.65 = 543.9 kN
< 1350.59 kN
2077.8 kN = 2077837 N
=
x D2 x b
sy
x 256 x 1000
200
x d
x 1100
mm
116.35 kN.m
=
37.07 kN
=
= 145.43 kN.m
20.83 0.055
=
0.718 0.08
=
20.83
(
)) 2 x Rn )
0,85 x f'c
600
600 + fy
600
600 + 320
x ( 1- 0,5 x ρmax x fy )
0,85 x f'c
x ( 1- 0,5 x 0.023 x 320 )
0.85 x 20.83
= 0.0044
b x d
1000 x 450
x D2 x b
As
x 256 x 1000
1969
mm
x D2 x b
s
x 256 x 1000
100
= 984.375 mm2
mm
x D2 x b
As'
x 256 x 1000
984
mm
x b x d
x 1000 x 450
kN
0.65 = 222.5 kN
< 37.07 kN
57.0 kN = 57033 N
=
x D2 x b
sy
x 256 x 1000
200
x d
x 450
mm
60.75 kN/m
=
37.07 kN
=
= 75.94 kN/m
20.83 0.055
=
0.375 0.04
=
20.83
(
)) 2 x Rn )
0,85 x f'c
600
600 + fy
600
600 + 320
x ( 1- 0,5 x ρmax x fy )
0,85 x f'c
x ( 1- 0,5 x 0.023 x 320 )
0.85 x 20.83
= 0.0044
b x d
1000 x 450
x D2 x b
As
x 256 x 1000
1969
mm
x D2 x b
s
x 256 x 1000
100
> 1969 mm2 AMAN
= 984.375 mm2
mm
x D2 x b
As'
x 256 x 1000
984
mm
x b x d
x 1000 x 450
kN
0.65 = 222.5 kN
> 37.07 kN
MPa dan mutu baja (fy) 320 MPa. Untuk
200 16 50
200 - -
17 m dari permukaan tanah dasar. Maka direncana
π x D2
m2
m
JHL x K
+
FK2
282 x 1.413
+
5
ton
= 10.21 tiang
Arc tan 0.45 = 0.221
2
( ( n' - 1) . m + (m - 1 ) . n' )
90 . m . n'
( 8 + 9 )
1080
x Qu
x 85.60
ton AMAN
( ( n' - 1) . m + (m - 1 ) . n' )
90 . m . n'
( 24 + 21 )
2520
x Qu
x 85.60
ton AMAN
Jhl x K
+
FK2
242 x 1.413
+
5
ton
= 12.11 tiang
( ( n' - 1) . m + (m - 1 ) . n' )
90 . m . n'
( 12 + 12 )
1440
x Qu
x 72.16
ton AMAN
(cm)
b h
1 140 120
2 120 40
3 140 335
4 80 70
5 60 105
6 30 80
7 50 20
8 60 60
9 60
1 b1+b2+b3 x h1
2 0.5 x h2 x b1
3 0.5 x h2 x b1
4 h2+h3+h4 x b2
5 0.5 x b5 x h9
6 b8 x h8
7 0.5 x h4 x b4
8 b4 x h4
9 b7 x h6
10
11 b1 x 100 - h2
12 0.5 x 100 x 100
13 b1 + 100 x 275
14 0.5 x h4 x b4
15 b1 + 100 - b4 x
16 b1 + 100 - b6 -
17 0.5 x h2 x b1
18 b1 x 335 x b1
19 0.5 x h4 x b4
20 b1 - b4 x h4 +
h4 + h5
b7 x h6
h5
Bentang 35 m Bentang 25 m
Beban yang diterima U Girder MS 5776.02 kg/m 4759.47 kg/m
Beban mati tambahan MA 1897.29 kg/m 391.29
Beban lajur "D" TD kg/m
Gaya Rem TB kg/m
Beban angin EW
Beban gempa EQ