INTISARI
Jembatan gantung yang berada pada daerah Jembatan Kembar ini merupakan jembatan gantung
yang masih berfungsi hingga saat ini. Ketika jembatan tersebut tidak mampu lagi untuk menampung
pergerakan maka dilakukan desain ulang agar dapat menampung pergerakan. Dipilihnya desain
Cable Stayed karena sistem ini memiliki desain yang paling hemat dibandingkan desain yang lainnya.
Metode yang digunakan pada perhitungan jembatan ini adalah sesuai dengan urutannya yaitu
perhitungan box girder, kabel, menara (pylon) dan pondasi serta bagian-bagian detail lainnya yang
berhubungan dengan struktur jembatan tersebut. Variabel yang umum digunakan adalah tegangan,
kuat tekan beton dan leleh baja dan diameter tulangan. Hasil analisis didapat bahwa perhitungan
tendon prategang didapatkan sebanyak 90 buah kabel yang akan dibagi menjadi 10 buah yang
masing-masing terdiri dari 9 buah kabel per strand, untuk kabel penggantung didapatkan jumlah kabel
sebanyak 64, 54, dan 39 buah untuk setiap sudut kabel terhadap pylon dan tinggi jagaan didapat 6,7
meter dari tinggi normal yaitu 10 meter.
ABSTRACT
Suspension bridge located in Jembatan Kembar village is the only suspension bridge that still serves
in Lombok island. When the bridge is no longer able to accommodate movement, redesign is carried
out. Cable stayed design choosen because this system has the mot efficient design than other
design.Methods used in the calculation of this bridge is in accordance with the order which is tee beam
girder, pylon, and foundation calculation and other detail that has conection to the bridge structures.
Variable communing used is the stress, the compressive strength of concrete, specified strength yield
of non presstressed reinforcement, and diameter of reinforcement.The analysis of prestressed tendon
calculation results 90 cabels which will be devided into 10 hole each that contains 9 cable per strand,
for suspended cable result 64, 54 cables and 39 cables for each cable angle toward. Pylon and
clearance height result 6.7 meters from normal height which is 10 meters.
yang diperkirakan dapat memberikan desain sebuah jembatan dan, maka skripsi ini hanya
yang lebih ekonomis maupun efektif. Untuk dibatasi pada “perancangan jembatan saja”.
Kondisi jembatan gantung saat ini telah 2. Di fokuskan pada perhitungan struktur atas
pada cat dan perbaikan lantai kendaraan, 3. Menggunakan girder Tee Beam
namun tetap pada kondisi semula dimana
TINJAUAN PUSTAKA
jembatan hanya dapat melayani warga secara
terbatas yang akan melintas pada jembtan
Jembatan Beton Prategang
tersebut. Secara structural, jembatan tersebut
masih menggunakan desain awal yang berupa
jembatan gantung dengan menggunakan kabel
Keterangan :
1. Penulis
2. Dosen Pembimbing Utama
3. Dosen Pembibing Pendamping
Beton prategang adalah jenis beton Nilai modulus elastic menurut SNI 2002
dimana tulangan ditarik atau diregangkan ditentukan dengan persamaan:
terhadap betonnya. Penarikan ini
Ec = 4700 √f’c…………………. (4)
menghasilkan system kesetimbangan pada
tegangan dalam yang akan meningkatkan Tegangan akibat prategang adalah
kemampuan beton menahan beban luar.
Karena beton cukup kuat dan daktail terhadap P M P.e
σ = + + …………….(5)
tekanan dan sebaliknya lemah serta rapuh
A W W
terhadap tarikan maka kemampuan menahan Berbagai macam kehilangan tegangan akibat:
beban luar dapat ditingkatkan dengan
memberikan pratekanan. 1. Gesekan pada tendon
εt = εe t + εc t + εsh t ……………………...(2)
Pada umumnya jembatan cable stayed
Regangan langsung dari beton dinyatakan menggunakan gelagar baja, rangka, beton
dengan: atau beton pratekan sebagai gelagar utama
(Rosliansjah dan Zarkasi, 1995). Pemilihan
σ
εe = ……………………………….(3) bahan gelagar tergantung pada ketersediaan
Ec
bahan, metode pelaksanaan dan harga
konstruksi. Penilaian parameter tersebut tidak
Keterangan :
1. Penulis
2. Dosen Pembimbing Utama
3. Dosen Pembibing Pendamping
hanya tergantung pada perhitungan semata Pemilihan bentuk menara sangat
melainkan masalah ekonomi dan estetika lebih dipengaruhi oleh konfigurasi kabel, estetika
dominan. Kecenderungan sekarang adalah dan kebutuhan perencanaan serta
menggunakan gelagar beton, cast in situ. pertimbangan biaya. Bentuk-bentuk menara
dapat berupa rangka portal trapezoidal,
Pada dasarnya komponen utama
menara kembar, menara A atau menara
jembata Cable Stayed terdiri atas gelagar,
tunggal. Tinggi menara merupakan fungsi dari
system kabel, dan menara atau phylon.
panjang panel (Troitsky, 1977) yang dapat
Gambar 2. Lomponen Jembatan Cable Stayed (Podolny,1976), tinggi menara ditentukan dari
a. Sistem Kabel beberapa hal seperti tipe system kabel, jumlah
kabel dan perbandingan estetika dalam tinggi
Sistem kabel merupakan salah satu hal
menara dan panjang bentang, untuk itu
mendasar dalam perencanaan jembatan
direkomendasikan perbandingan antara
Cable Stayed. Kabel digunakan untuk
bentang panjang dan tinggi menara antara
menopang gelagar diantara dua tumpuan dan
0,19 sampai 0,25.
memindahkan beban tersebut ke menara.
Secara umum system kabel dapat dilihat c. Gelagar
sebagai tatanan kabel transversal dan
Bentuk gelagar jembatan Cable Stayed
longitudinal. Pemilihan tatanan kabel tersebut
sangat bevariasi namun yang paling sering
didasarkan atas berbagai hal karena akan
digunakan ada dua yaitu Stiffening trust dan
memberikan pengaruh yang berlainan
Solid Webb (Podolny and Scalzy, 1976).
terhadap perilaku struktur terutama pada
Stiffening trust digunakan untuk struktur baja
bentuk menara dan tampang gelagar.
dan Solid Webb digunakan untuk struktur baja
Sebagian besar struktur yang sudah dibangun
atau beton baik beton bertulang maupun beton
terdiri atas dua bidang kabel dan diangkerkan
prategang.
pada sisi sisi gelagar (Walther, 1988). Namun
ada beberapa yang hanya menggunakan satu Proses Perencanaan Jembatan
bidang. Penggunaan tiga bidang atau lebih
mungkin dapat dipikirkan untuk jembatan yang Data-data yang diperlukan dalam
sangat lebar agar dimensi balok melintang proses perencanaan jembatan / Re-Design:
Keterangan :
1. Penulis
2. Dosen Pembimbing Utama
3. Dosen Pembibing Pendamping
b. Lingkungan : Kota dan Luar Kota Gaya akibat gempa bumi
c. Tanah dasar : Tidak dilakukan Gaya gesekan pada tumpuan
pengukuran bergerak
2. Keperluan : Melintasi sungai atau Jalan
c. Beban Khusus
lain
3. Bahan Struktur : Yang termasuk beban khusus adalah:
a. Karakteristik
b. Ketersediannya Gaya sentrifugal
4. Peraturan : SNI 2004, SNI 2005 dan Gaya tumbuk pada jembatan
METODOLOGI PERENCANAAN
Data Primer Perencanaan :
= 732,55 kN.
Kombinasi 1 = 1.4 DL
Berdasarkan RSNI 2005 didapatkan Faktor
Kombinasi 2 = 1.2 DL + 1.6 LL + 0.5 RL
beban = 1,8
Kombinasi 3 = 1.2 DL + 1.0 LL + 1.6 WL +
• P = 732,55 x 1,8
0.5 RL
Keterangan :
1. Penulis
2. Dosen Pembimbing Utama
3. Dosen Pembibing Pendamping
Kombinasi 4 = 1.2 DL + 1.0 LL + 1.0 E δ = 2 cm
- Penentuan Jalur Tendon fs = 1000 kg/cm2
Data Tendon Pratekan ff = 1400 kg/cm2
Digunakan dengan tendon dengan 7 strand fb = 100 kg/cm2
dengan data-data sebagai berikut: ᴓ = 2,5 cm
a. Diameter : 12,7 mm
b. Luas : 98,71 mm2/strand Max = ( PsP , PfP , PbP )
c. fpu : 1860 Mpa
d. fpy : 0,9 fpu : 1674 Mpa =
Batas-batas tegangan
e.
f.
Saat jacking,
Saat transfer
0,8 fpu : 1488 Mpa
( 1166,9725
4606
,
1166 , 9725 1166,9725
359,78
,
2021,68 )
g. Pada Angkur 0,7 fpu : 1302 Mpa = (0,253 ; 3,24 ; 0,577 )
12252,84
Jumlah kawat strand =
147,2 Asc = (Wλ + P) cos Ø
= 83,23 => 84 buah (0.8 fu) sin 2 Ø / 2-γ.a
dalam satu selongsong tendon
Dengan rumus diatas diperoleh:
- Perhitungan Sambungan Antar Segmen
α1 (270) = n = 64 Strand
Pu = 11448 kN
h = 50 cm α2 (330) = n = 54 Strand
0
l = 80 cm α3 (49 ) = n = 39 Strand
Keterangan :
1. Penulis
2. Dosen Pembimbing Utama
3. Dosen Pembibing Pendamping
- Pylon Tanah 2: γ = 16.5 kN/m3
Pu : 375380,107 x 106 Nmm γ = 7.8 kN/m3
Ø : 30 mm φ = 31 0
f’c : 40 MPa
Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan
fy : 400 MPa
jumlah pondasi tiang pancang yang digunakan
Ø sengkang : 10 mm
adalah 40 buah yang tersebar di seluruh
b : 1000 mm
luasan pondasi telapak.
h : 2000 mm
d’ : 100 mm - Perhitungan Tinggi jagaan
d : 1800 mm Pylon
A
box girder
talud B
Pondasi tiang
18 d 30
pancang
Data :
V : 3,5 m/s
Didapat
A : penampang (1+2+3+4)
Cb =46,601 inchi
ab = 39,6 inchi Q = V xA
f’s = 79500>60000
= 134,75 m3/s
Mnb = 444910385,3244 in-lb
eb = 5,277 inch = 134 mm Mencari koef.
Kontrol Tarik
F’s = 80210,589 > 58000 lb (Fs=Fy) ∑n(i=1) ▒ log xi
Log x =
- Bantalan elastomer n
Dimensi Vertikal : 32 mm
n
Dimensi Horizontal : 920 mm
Panjang bantalan : 1000 mm
s =
√∑
i=1
¿¿¿¿
n
Cs = ∑(i=1) ¿ ¿
920
Kala Hujan 100 tahun, didapat:
jarak aman : tinggi total – penambahan
32
muka air 1 – penambahan
1000
muka air 2
- Pondasi
Tanah 1: γ = 20.8 kN/m3 : 6,694 m
0
φ = 29.5
Keterangan :
1. Penulis
2. Dosen Pembimbing Utama
3. Dosen Pembibing Pendamping
KESIMPULAN DAN SARAN
- Kesimpulan - SARAN
Dari hasil perhitungan redesain Dari desain yang telah dilakukan pada
1) Dimensi balok tee beam yang didapat o Untuk mendapatkan desain yang
adalah memiliki tenla 0,5 meter untuk efektif perlu dilakukan Preliminary
pelat atas dengan ketinggian total 3 Design yang efisien sehingga
meter dengan sisi bawah memiliki didapatkan final desain yang tidak
lebar 2,4 meter. boros.
2) Hasil perhitungan kabel tendon berupa
90 buah kabel tendon dibagi terhadap
DAFTAR PUSTAKA
rencana 10 buah dalam satu
rangkaian girder tee beam yang akan Budiadi, A., 2008, Desain Praktis Beton
berisi masing-masing 9 buah gulungan Prategang.Andi, Yogyakarta.
dalam sabuah strand .
Hamsani, A., 2004, Perencanaan ulang
3) Dimensi kabel yang didapat untuk
Struktur atas Jembatan Saritowa dengan
dapat menahan beban yang diberikan
menggunakan Metode LRFD. Tugas akhir
oleh jembatan beserta beban yang
Universitas Mataram , Mataram.
bekerja didalamnya adalah diameter
15,2 mm dengan 64 gulungan pada Hardiyatmo ,Hary Christady., 2006, Teknik
sudut 270 ( kabel nomor 3 dari phylon), Fondasi II. Beta Offset.Jogjakarta.
0
54 gulungan pada sudut 33 ( kabel
nomor 2 dari phylon) serta 39 Nawy, Edward G.(alih bahasa Bambang
Keterangan :
1. Penulis
2. Dosen Pembimbing Utama
3. Dosen Pembibing Pendamping