Anda di halaman 1dari 10

PERHITUNGAN STRUKTUR

PEMBANGUNAN
LAPANGAN FUTSAL
1. PERHITUNGAN STRUKTUR BAJA ( KUDA - KUDA )

1.1 PERHITUNGAN GORDING


Data -data : gording
Jarak antara kuda-kuda (L) = 5.00 m
trekstang
Jarak trekstang ( L' ) = 2.50 m
kuda-kuda
Jarak gording (B) = 1.10 m 5 m
0
Kemiringan atap () = 20.00
Berat atap galvalum = 11 kg/m 2 1.10 m
Berat sendiri gording = 6.13 kg/m
Digunakan gording CNP 125x50x20x2,3
4
Momen inersia arah x (Ix) = 136 cm
4
Momen inersia arah y ( Wx ) = 21 cm
3
Momen perlawanan arah x (Iy) = 21.8 cm
3
Momen perlawanan arah y ( Wy ) = 6.2 cm
Berat gording (g) = 4.51 kg/m
2
Tegangan ijin baja ( s ijin ) = 1600 kg/cm
2
Modulus elastisitas baja (E) = 2000000 kg/cm

Perhitungan beban-beban
a. Beban mati
Berat gording 120x50x3,2 = 4.51 kg/m
Berat galvalum 1.10 x 11 = 12.10 kg/m
Beban merata pada gording ( q ) = 16.61 kg/m

qx = q cos  = 15.61 kg/m


= q sin  q sin 
qy = 5.68 kg/m  15
2

Mx1 = 1/8 * qx * L = 48.78 kgm
q cos 
2 q
My1 = 1/8 * qy * L' = 4.44 kgm

b. Beban hidup
Beban akibat pekerja = 100 kg ; ditengah bentang gording
Px = P cos  = 93.98 kg
Py = P sin  = 34.19 kg
Mx2 = 1/4 * Px * L = 117.47 kgm
My2 = 1/4 * Py * L' = 21.37 kgm
c. Beban angin
2
Tekanan tiup = 60 kg/m
2
( untuk sampai sejauh 5 km dari pantai minimum 40 kg/m2 ; digunakan 60 kg/m )
Cara I
Koef. Angin isap = -0.8
q1 angin isap = -52.8 kg/m Koef.angin isap * tek.tiup * jarak antar gording
Dihitung arah x saja, karena arah angin tegak lurus bidang atap
2
Mx3 = 1/8 * q1angin isap * L = -165 kgm
2
My3 1/8 * q1angin tiup * L = 0 , tidak diperhitungkan
Cara II
Koef. Angin tiup = 0.50 (PMI 70 )
Koef. Angin isap = -0.47 (-0.4-/300) ; PMI 70
q2 angin tiup = 33.00 kg/m Koef.angin tiup * tek.tiup * jarak antar gording
q2 angin isap = -30.8 kg/m Koef.angin isap * tek.tiup * jarak antar gording
ambil tekanan angin yang positif
2
Mx3' = 1/8 * q1angin isap * L = 103.125 kgm
My3' = 0 , tidak diperhitungkan
Kombinasi pembebanan
untuk a + b ( Beban mati + Beban Hidup )
Mx = Mx1 + Mx2 = 166.25 kgm = 16625 kgcm
My = My1 + My2 = 25.80 kgm = 2580 kgcm
untuk a + c ( Beban mati + beban angin )
Mx = Mx1 + Mx3' = 151.90 kgm = 15190 kgcm
My = My1 + My3' = 4.44 kgm = 444 kgcm
Check tegangan
untuk a + b ( Beban mati + Beban Hidup )
 = ( Mx / Wx ) + ( My / Wy )
2 2
= 1208 kg/cm < 1600 kg/cm OK
untuk a + c ( Beban mati + beban angin )
 = ( Mx / Wx ) + ( My / Wy )
2 2
= 795 kg/cm < 1600 kg/cm OK
Check Lendutan
Untuk a + b ( beban Mati q + beban hidup P )
4 3
x = 5/384 * (( qx L ) / (E*Ix)) + 1/48 * ((Px L )/(E*Ix))
= 0.32 + 0.90 = 1.22 cm
4 3
y = 5/384 * (( qy L' ) / (E*Iy)) + 1/48 * ((Py L' )/(E*Iy))
= 0.07 + 0.26 = 0.32 cm

2 2 0.5
 = ( x + y ) = 1.26 cm <  ijin ( OK )
 ijin = 1/250 L = 2.00 cm
PERHITUNGAN KUDA-KUDA
PEMBEBANAN PADA KUDA - KUDA

18
L
Data :
Bentang kuda-kuda ( L ) = 18.00 m
Jarak antar kuda-kuda ( L' ) = 5.00 m
O
Kemiringan Atap = 20
Panjang kuda-kuda miring = 19.50 m
2
Luas beban = 97.50 m

BEBAN MATI + BEBAN HIDUP


berat besi hollow 100x50x2,5 19.50 m x 5.76 kg/m = 112.32 kg
berat gording CNP 150 65 m x 4.51 kg/m = 293.15 kg
baut + pengaku + stifner asumsi 15 % berat baja = 60.82 kg
2 2
berat atap galvalum/seng gelombang 97.50 m x 11 kg/m = 1072.5 kg
Berat yang diterima kuda-kuda = 1538.79 kg
Beban Kuda-Kuda per m' ( untuk panjang segment 10,84 m )
1538.79 / 19.50 = 113.98 kg/m
beban hidup akibat orang ( asumsi 2 orang untuk per m' ) = 140.00 kg/m
= 253.98 kg/m
Dibulatkan = 254.00 kg/m
- Beban angin ( W ) \
2
Tekanan tiup angin untuk lokasi di tepi laut 60 kg/m
Gunakan tekanan angin w = 90 kg/m2
2
Tekanan angin w = 90 kg/m
Kemiringan atap  = 20 o
koefisien angin tekan 0,02  - 0,4 = 0
Koefisien angin isap -0.4 = -0.4
Beban angin tekan (Wt) Koef.tekan x L' x w = 0 kg/m
Beban angin isap (Wi) Koef.isap x L' x w = -180 kg/m

(Pembebanan di atas dimasukkan ke program SAP 2000 pada halaman berikutnya )


PERHITUNGAN BAUT ANGKUR KAKI KUDA-KUDA TERHADAP KOLOM BETON BERTULANG
Data :
P = 1,700.00 kg ; Gaya/Reaksi horisontal pada tumpuan yang diterima kolom
( output program SAP 2000 )
 = 16 mm ; Diameter baut angkur
N = 4 buah ; Jumlah baut angkur pada tumpuan kuda-kuda/kolom
b = 9.5 kg/cm2 ; Tegangan geser ijin beton K 225

P' = 425 kg ; Gaya yang dipikul oleh 1 baut angkur


Baja WF

Perhitungan Panjang angkur ( L ) :


L = P' / (  x b )
Base plate
= 8.90 cm ~ 20 cm
20cm Baut angkur

Gunakan Panjang Angkur ( L ) = 20 cm

Perhitungan Baut Angkur pada tumpuan kaki kuda-kuda

P = 1,700 kg ; Gaya / reaksi horisontal pada tumpuan kuda-kuda akibat beban atap
 = 16 mm ; diameter baut angkur
N = 4 buah ; Jumlah baut angkur pada tumpuan kuda-kuda di baja wf (diafragma)
P' = 425 kg ; gaya yang dipikul oleh 1 baut angkur

 =
2
960.0 kg/cm ; tegangan geser ijin baja ( 0,6  ijin )

Ng = 1/4 xx  2 x 
= 1205.76 kg ; gaya yang dipikul oleh 1 baut
Jumlah baut :
N = 1,700 1206 = 1.41 ~ 4 bh
Gunakan Baut = 4  16
PERENCANAAN PONDASI
Pu
Pembebanan Mu
Pu = 2,500.00 kg ; Beban terpusat ultimite ( output SAP 2000 )
= 25,000.0 N
Mu = 282.55 kg m ; Momen ultimite ( Output SAP 2000 )
2,825,500 h
Data tanah
2
 ijin = 0.8 kg/cm ; Asumsi daya dukung/teganga ijin tanah
2 t
= 0.080 N/mm

Mutu bahan
2
f'c = 22.5 MPa ( N/mm ) ; mutu beton
2
fy = 240 MPa ( N/mm ) ; mutu baja tulangan polos B
 tul = 13 mm ; diameter tulangan yang diperkirakan
Penyelesaian :
Dimensi Pondasi yang diperkirakan
B = 1,000 mm ; lebar pondasi setempat
L = 1,000 mm ; panjang pondasi setempat
t = 250 mm ; tebal plat pondasi setempat
h = 1,000 mm ; kedalaman pondasi dari MT sampai atas pelat pondasi
dc = 50 mm ; selimut beton (beton decking)
d = 193.5 mm ; tinggi effektif pelat pondasi ; (t-dc-1/2 tul)
Put + Mu
Pu t = B*L4,700.00 kg
( 1/6 BL 2; )beban terpusat ultimite + b. pelat pondasi + b. tanah Teg. akibat P
= Put 47,000 Mu
+ N
B*L ( 1/6 BL 2 )
I. Tegangan tanah ultimite akibat beban yang bekerja
+ Teg. akibat M

 ult = Put
-
Mu
MPa
B*L ( 1/6 BL 2 )
MPa
 ult maks = -
Resultan Tegangan
2 2
= 0.047 0.017 = 0.064 N/mm = 0.64 kg/cm

 ult min = 0.064


0.030
Daerah pembebanan untuk geser
2 2
= 0.047 0.017 = 0.030 N/mm = 0.30 kg/cm Penulangan satu arah
G
ult maks <  tanah
2
0.064 < 0.080 N/mm ( O K )
Check terhadap gaya geser --> berkaitan dengan tebal pelat pondasi ( t ) L
a. Untuk arah kerja satu arah
2 d c
 ult = 0.064 N/mm ; tegangan tanah ultimite B
c = 350 mm ; dimensi kolom
c' = 350 mm ; dimensi kolom
G = ½L-½ c-d ; lebar beban untuk geser
= 131.5 mm
Gaya geser terfaktor , Vu
Vu =  ult x L x G
= 8,410 N
Kuat geser beton , Vc
Vc = 1/6 f’c x L x d
= 152,975 N = 703150 kN
Vn = Vc  =0,6 Daerah pembebanan untuk geser
Penulangan dua arah
= 91,785 N
Vu < Vn --> OK G
atau
d min = Vu / (1/6f 'c b )
= 18 mm
L
t min = d min + dc + 1/2 tul.
= 74 mm < t (ok)
;Jadi tebal ( t ) = 250 mm aman terhadap geser ( retak ) ½d c ½d
b. Untuk arah kerja dua arah bo
B
bo = ½d+c+½d ;jarak diluar pembebanan untuk geser B
= 544 mm
A geser = (B*L)-(bo*bo) ;luas pembebanan untuk geser
2
= 704607.8 mm
Gaya geser terfaktor, Vu
Vu =  ult x A geser
= 45,062 N
Kuat geser beton,Vc
Vc = (1+2/c) (2f 'c) bo d c=L/B=1 F
= 2,993,112 N (SKSNI-91 pasal 3.4.11.2.1)
Vc = (4f 'c) bo d ambil yang terkecil
= 1,995,408 N L
Vn =  Vc  =0,6 c
Mu = 1,197,245 N Daerah pembebanan untuk momen
bd 2
Vu < Vn OK B
fy2
Check tebal pelat minimum, t min
f'c
Tebal minimum pondasi setempat di atas tulangan bawah tidak boleh kurang dari 150 mm (RSNI-03-2002 pasal 17.7)
d min = Vu / ( (1+2/c )(2f ' ) bo  ) = fy2 ) ( 5 Mumm
0,8fy - (0,8fy)2 - c 4( 0,4704 )
f'c bd2
t min = d min + dc + 1/2  tul. = 2 61 mm > t (ok)
fy
; Jadi tebal (2x(
t ) 0,4704
= 250 )
f'c mm aman terhadap geser ( retak )

Perhitungan Tulangan Pelat Pondasi


F = ½B-½ c
= 325
0,85mm
f'c  600
M ult =  ult x L x Ffyx ½ F 600 + fy

= 3,377,518 N mm

2
= 0.090 N/mm

2
= 2,560 MPa ( N/mm )

 =

 = 0.0005
 min = 0.0025 rasio tulangan minimum untuk pondasi pelat

maks = 0.75  = 0,85 untuk f'c < 30 MPa

= 0.0363

 <  min digunakan  min

As =  b d ( luas tulangan tarik ) ; tulangan bagian bawah pelat fondasi


2 2
= 484 mm untuk total lebar fondasi, atau = 484 mm / m Mencari jarak tulangan :
didapat tulangan  13 - 274 =1000 / ( As per m / (1/4  D2))
gunakan  12 - 150 274 mm
Arah x dan arah y dibuat sama yaitu  12 - 150
Untuk tulangan tekan ( bagian atas ) secara teoritis tidak perlu, Biasanya dalam praktek tulangan bagian atas disamakan

Anda mungkin juga menyukai