00 BH 962
PENAMPANG BOX CULVERT
Penampang melintang tergambar seperti di bawah ini
Dimensi:
H1 dihitung dari permukaan kricak ke top slab 3,2 m
H2 dihitung dari top slab hingga bottom slab 1m
W adalah lebar bersih box culvert 1m
2. Beban anti air T=100mm Baa = 0.10 x 1.0 x 11.0 = 1,1 kN/m'
Beban hidup
Beban gandar kereta api akan ditransfer ke lantai jembatan melalui rel, bantalan, dan kemudian disebar
melalui batu kricak. Penyebaran beban secara konservatif ditentukan sebesar 3(H):4(V)
Sebaran beban hidup ini dianggap berakhir di permukaan lantai jembatan
Mengingat lebar box culvert bervariasi dari 1.5m sampai dengan 10.35m, maka beban beban axle
harus disesuaikan penempatannya berdasarkan output gaya-gaya yang terbesar
Formula y:
y = 2+2*3/4*H = 6,8 m
lebar bantalan = 2.0m H= 3.2m
y
Sebaran beban arah transverse
Dimana: Pi adalah beban yang sudah terfaktor beban impak. Faktor impak diambil sebesar 0.50
Beban hidup yang bekerja pada oprit dapat dihitung sebagai berikut
Beban merata menurut RM 1921 adalah 87.5 kN/m'. Beban merata ini dihitung tanpa kejut
Jika penyebaran arah transverse adalah 6.8 m, maka beban merata yang bekerja pada dinding box culvert
adalah 12,9 kN/m/m
H= 1,12 m
MAT = 1,12 m
MAT BANJIR = 1,12 m
γ= 18 kN/m3
(rata-rata)φ= 30 deg
Ka = 0,33
ah = 0,227 (lokkasi Muara Enim)
g= 9,81 m2/det
1. Dimensi Box
L= 1,12 m
H= 1,12 m
L/H = 1,0
2. Beban Akibat gempa
(L/H) edalaman (m FP
PE = 52,83 kN/m' 0,29 3,9 3,9 1
29,21 kN/m' 0,39 2,9 2,9 1
12,54 kN/m' 0,59 1,9 1,9 1
2,81 kN/m' 1,24 0,9 0,9 1
0,03 kN/m' 11,20 0,1 -0,1 1
#VALUE! kN/m' #DIV/0! -1,1 1
#VALUE! kN/m' #DIV/0! -2,1 1
#VALUE! kN/m' #DIV/0! -3,1 1
Kasus 1:
Kasus 1 adalah tekanan lateral tanah bekerja secara minimal
3,2 Nilai berat volume tanah, γ terdiri dari dua lapis tanah
p1 1. Dari permukaan kricak sampai top slab adalah
γ = 19 kN/m3
1,24 H=4,44
2. Dari top slab sampai bottom slab adalah
γ = 7,48 kN/m3
p2
γ · Ka1 ·H
Kasus 2:
Kasus 2 adalah tekanan lateral tanah bekerja secara maksimal
p1
H=4,44
p2
γ' · Ka2 ·H γa · Kair ·H pl.Ka2
Note: - Ketentuan dua lapis tanah seperti yang dijelaskan kasus 1 tetap berlaku
- Tekanan hidrostatis terhadap box culvert dianggap dimulai dari top slab
- pl = 12,9 kN/m/m
- Berat volume tanah effektif, γ' = ' γ - 10
Kasus 3:
Kasus 3 adalah tanah dianggap diam dengan demikian tekanan tanah yang berlaku
dalam hal ini adalah tekanan tanah at rest atau disebut Ko
Tentu saja jika demikian maka beban hidup pada oprit dianggap tidak bekerja, tetapi
tekanan hidrostatis tetap berlaku
p1
H=4,44
p2
γ' · Ko ·H γa · Kair ·H
Perhitungan:
Keterangan:
p1 adalah tekanan lateral tanah di top slab
p2 adalah tekanan lateral tanah di bot slab
pw1 adalah tekanan hidrostatis di top slab
pw2 adalah tekanan hidrostatis di bot slab
popr adalah tekanan tanah akibat beban hidup merata diatas oprit
Kasus 1:
p1 = 18 x0.262 x 3.2 = 15,09 kN/m/m
p2 = 15,09 + 18 x 0,262 x 1,24 = 20,94 kN/m/m
Kasus 2:
p1 = 18 x0.405 x 3.2 = 23,33 kN/m/m
p2 = 23,33 + 8 x 0,405 x 1,24 = 27,35 kN/m/m
pw1 = 0 kN/m/m
pw2 = 10 x 1,24 = 12,4 kN/m/m
popr = 12.9 x 0.405 = 5,22 kN/m/m
Kasus 3
p1 = 18 x0.581 x 3.2 = 33,47 kN/m/m
p2 = 33,47 + 8 x 0,581 x 1,24 = 39,23 kN/m/m
pw1 = 0 kN/m/m
pw2 = 10 x 1,24 = 12,4 kN/m/m
Nilai - nilai tekanan tanah diatas akan diinput ke dalam program STAD PRO
Mengingat tanah disekitar lokasi pembangunan box culvert ini adalah merupakan tanah lunak, maka
nilai ks diambil minimum = 12000 kN/m3/m
Penerapan nilai ks pada program SAP adalah spring menerus dengan lebar 1.0m.
Dengan demikian maka nilai ks akan diinterpolasi berdasarkan panjang pembagian segmennya secara
otomatis
KOMBINASI BEBAN
Kondisi kasus 1
Seperti dijelaskan diatas kasus 1 adalah tekanan tanah lateral aktif pada kondisi yang minimum.
Dengan demikian maka jika untuk mendapatkan gaya gaya dalam terkritis box culvert maka tekanan
tanah kasus 1 harus diterapkan dengan beban-beban mati/SDL dan beban hidup terfaktor normal
Kondisi kasus 2
Seperti dijelaskan diatas kasus 2 adalah tekanan tanah lateral aktif pada kondisi yang maksimum.
Dengan demikian maka jika untuk mendapatkan gaya gaya dalam terkritis box culvert maka tekanan
tanah kasus 2 harus diterapkan dengan beban-beban mati/SDL terfaktor reduksi tanpa beban hidup.
Kondisi kasus 3 sama seperti kondisi kasus 2 hanya tanpa beban hidup pada oprit
KOMB 1:
Bs x 1.3 + Bkr x 1.50 + Baa x 1.5 + Brel x 1.3 + pkasus1 x 0.80
KOMB 1A:
KOMB 1 + BH1 X 2.0
KOMB 1 + BH2 X 2.0
KOMB 1 + BH3 X 2.0
KOMB 1 + BH4 X 2.0
Keterangan: BH diambil dari tabel beban bhi dan x diatas
KOMB 2:
Bs x 0.75 + Bkr x 0.70 + Baa x 0.70 + Brel x 10.75 + pkasus1 x 1.25 + pw x 1.0 + popr x 2.0
KOMB 3:
Bs x 0.75 + Bkr x 0.70 + Baa x 0.70 + Brel x 10.75 + pkasus3 x 1.25 + pw x 1.0
OUTPUT
Momen, M33
Top Slab
Tepi1 0 0,00228 0,00022 1,00 0,06 0,85 1,026 29,63 23,71 -141
Mid 0,56 0,00261 0,00022 1,00 0,06 0,85 1,174 29,99 23,99 208
Tepi2 1,12 0,00228 0,00022 1,00 0,06 0,85 1,026 29,63 23,71 -141
Wall
Top 0 0,00228 0,00022 1,00 0,06 0,85 1,026 29,63 23,71 -141
Mid 0,56 0,00114 0,00022 1,00 0,06 0,85 0,513 20,75 16,60 0
Bot 1,12 0,00228 0,00022 1,00 0,06 0,85 1,026 29,63 23,71 -141
Bot Slab
Tepi1 0 0,00228 0,00007 1,00 0,02 0,85 3,077 -5,94 -4,75 104
Mid 0,56 0,00228 0,00022 1,00 0,06 0,85 1,026 29,63 23,71 -236
Tepi2 1,12 0,00228 0,00007 1,00 0,02 0,85 3,077 -5,94 -4,75 104
Geser, Q22
Satuan geser:
Dalam kN/m
Penulangan geser
Wall
Top 1,00 0,06 60,00 0,3 75,014 77,710 168,000 Tul.min 269,2308 D13-450
Mid 1,00 0,06 60,00 0,3 59,539 66,877 168,000 Tul.min 269,2308 D13-450
Bot 1,00 0,06 60,00 0,3 75,014 77,710 168,000 Tul.min 269,2308 D13-450
Bot Slab
Tepi1 1,00 0,02 358,00 0,3 36,589 34,013 56,000 OK 18263,04 D13-150
Mid 1,00 0,06 206,00 0,3 75,014 77,710 168,000 OK 2811,174 D13-300
Tepi2 1,00 0,02 358,00 0,3 36,589 34,013 56,000 OK 18263,04 D13-150