Anda di halaman 1dari 208

PERHITUNGAN PONDASI KEPALA JEMBATAN A1

STA 99+000 16M-50M-16M


1. BEBAN BERAT SENDIRI ( MS )
1.1. BERAT SENDIRI BANGUNAN ATAS

GAMBAR NOTASI DIMENSI STRUKTUR BANGUNAN ATAS

Uraian Notasi dan Dimensi Struktur banguana atas


Lebar jalan (jalur lalu-lintas) b1 = 17.50 m
Lebar trotoar (pejalan kaki) b2 = 0.00 m
Lebar Kerb b3 = 0.50 m
Lebar total jembatan b = 18.50 m
Tebal slab lantai jembatan ts = 0.25 m
Tebal lapisan aspal + overlay ta = 0.10 m
Tebal trotoar tt = 0.00 m
Tebal genangan air hujan th = 0.05 m
Tinggi girder prategang hb = 1.25 m
Tinggi bidang samping jembatan ha = 2.77 m
Jarak antara balok prategang s = 2.05 m
Jarak gelagar ke tepi luar N = 1.00 m
Panjang bentang jembatan L1 = 16.40 m

Berat Jenis bahan


Berat beton bertulang wc = 25.00 kN/m
Berat beton tidak bertulang w'c = 24.00 kN/m
Berat aspal wa = 22.00 kN/m
Berat jenis air ww = 9.80 kN/m

123
(1) Berat sendiri girder

Tabel berat girder


Tinggi H Berat Wa Wb hf1 hf2 hf3 hf4 hweb tweb
cm ton/m mm mm mm mm mm mm mm mm
90 0.788 350 650 75 75 100 125 525 170
125 0.936 350 650 75 75 100 125 875 170
160 1.297 550 650 125 75 100 225 1075 180
140 1.524 800 700 200 120 250 250 700 200
170 1.674 800 700 200 120 250 250 1000 200
210 1.874 800 700 200 120 250 250 1400 200

Dari data tabel diatas dengan tinggi H = 125 maka Berat Girder wg = 9.36 kN/m

(2) Berat sendiri diafragma


Diafragma tengah
Luas Penampang A = 1.90 m2
Tebal Diafragma t = 0.20 m
Berat 1 diafragma W1a = 9.48 kN
A

Diafragma Ujung
Luas Penampang A = 1.75 m2
Tebal Diafragma t = 0.20 m2
Berat 1 diafragma W1b = 8.73 kN
A

( 3 ) Berat sendiri Barrier


Berat 1 = 1.375 kN/m
3
Berat 2 = 2.500 kN/m

Berat 3 = 5.431 kN/m


2 Berat Berrier = 9.306 kN/m

124
Untuk selanjutnya perhitungan berat sendiri akibat bangunan atas dihitung dalam bentuk tabel sbb :

Tabel Beban berat bangunan atas


Parameter Volume Berat
No Beban Berat Satuan
b (m) t (m) L (m) n (kN)
3
1 deck Slab 18.500 0.250 16.40 1 25.00 kN/m 1896.25
3
2 panel slab 1.660 0.070 16.40 8 25.00 kN/m 381.14
3 Trotoar 0.000 0.000 16.40 0 24.00 kN/m 00.00
4 Bearrier 16.40 2 9.31 kN/m 305.25
5 Balok prategang 16.40 9 9.36 kN/m 1381.54
6 Diafragma tengah 16 9.48 kN 151.74
7 Diafragma ujung 16 8.73 kN 139.62
Total berat sendiri struktur atas, WMS = 4255.5 kN
Beban pd abutment akibat berat sendiri struktur atas, PMS = 1/2 * WMS = 2127.76 kN
Eksentrisitas beban thd. Fondasi, e= 0.25 m
Momen pada fondasi akibat berat sendiri struktur atas MMS = PMS * e = 531.94 kN

1.2. BERAT SENDIRI BANGUNAN BAWAH


Dimensi dan notasi kepala jembatan

h1 = 0.60 m
h2 = 1.05 m
h3 = 1.10 m
h4 = 1.00 m
H = 3.75 m

b1 = 0.20 m
b2 = 0.30 m
b3 = 0.85 m
b4 = 1.50 m
b5 = 0.85 m
bw = 2.00 m
Bx = 3.20 m
X1 = 0.50
X2 = 0.50

Jarak antara as telapak terhadap as perletakan adalah e = 0.5Bx - b5 - X2 = 0.25 m


BY = 17.80 m
hw = 0.50 m

TANAH TIMBUNAN TANAH ASLI (DI DASAR PILECAP)


Berat volume ws = 17.2 kN/m3 Berat volume ws = 16.00 kN/m3
Sudut gesek  = 30 ° Sudut gesek  = 29 °
Kohesi C = 0 kPa Kohesi C = 7.4 kPa

BAHAN STRUKTUR
Mutu Beton fc' = 20.0 MPa
Mutu Baja Tulangan fy = 400.0 MPa

125
Notasi Berat kepala jembatan

Berat beton, wc = 3 Lebar By =


25.00 kN/m 17.80 m
3
Berat tanah, ws = 17.20 kN/m Tebal wing wall = 1.00 m

PARAMETER BERAT BAGIAN BERAT LENGAN MOMEN


NO
b h Shape Direc (kN) (m) (kNm)
1 0.300 0.600 1.0 -1.0 80.100 0.400 -32.040
2 0.500 1.050 1.0 -1.0 233.625 0.500 -116.813
3 1.500 1.100 1.0 -1.0 734.250 0.000 0.000
4 3.200 1.000 1.0 -1.0 1424.000 0.000 0.000
5 3.050 0.600 1.0 -1.0 45.750 2.075 -94.93
6 2.850 1.050 1.0 1.0 74.813 2.175 162.72
7 0.850 1.100 1.0 -1.0 23.375 1.175 -27.47
8 2.000 1.100 0.5 -1.0 27.500 2.267 -62.33
9 1.050 0.600 1.0 -1.0 182.045 1.375 -250.31
10 0.850 2.150 1.0 -1.0 528.074 1.175 -620.49
PMS = 3353.53 MMS = -1041.66

Tabel Berat Sendiri Jembatan


PMS MMS
No Berat sendiri
(kN) (kNm)
1 Struktur atas (slab, trotoar, girder, dll) 2127.762 531.940
2 Struktur bawah (abutment, pilecap, tanah) 3353.532 -1041.665
5481.293 -509.724

2. BEBAN MATI TAMBAHAN (MA)

Tabel Berat dari Beban mati tambahan


Tebal Lebar Panjang w Berat
No Jenis beban mati tambahan Jumlah
(m) (m) (m) (kN/m3) (kN)
1 Lap. Aspal + overlay 0.100 17.5 16.40 1 22.00 631.40
2 Railling 16.40 0 5.00 0.00
3 Air hujan 0.050 17.5 16.40 1 9.80 140.63
Beban total akibat beban mati tambahan WMA = 772.03
Beban pd pondasi akibat beban mati tambahan PMA = 1/2 * WMA = 386.015 kN
Eksentrisitas beban thd. Fondasi e= 0.250 m
Momen pada fondasi beban mati tambahan MMA = PMA * e = 96.504 kNm

126
3. TEKANAN TANAH (TA)
Pada bagian tanah di belakang dinding abutment yang dibebani lalu-lintas, harus diperhitungkan adanya beban tambahan yang setara
dengan tanah setebal 0.70 m yang berupa beban merata ekivalen beban kendaraan pada bagian tersebut. Tekanan tanah lateral
dihitung berdasarkan harga nominal dari berat tanah (ws), sudut gesek dalam (  ), dan kohesi ( c ) dengan :
faktor reduksi untuk ', R
K = 0.80
faktor reduksi untuk c', KC R = 0.70

17.20 3
Berat tanah, ws = kN/m
Sudut gesek dalam,  = 30.00 o

Kohesi, C = 0.00 kPa


Tinggi total abutment H = 3.75 m
Lebar abutment , By = 17.80 m
Koefisien tekanan tanah aktif
1 -1 R
 = tan (K * tan  ) = 0.43 rad = 24.79 °
2
Ka = tan ( 45° - ' / 2 ) = 0.41

Beban merata akibat timbunan tanah setinggi 0.70 m yang merupakan ekivalen beban kendaraan :
Berat tanah, 0.7 ws = 12.04 kN/m3

Tabel Gaya dan Momen akibat Tekanan Tanah


TTA Lengan y MTA
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) thd. 0 (m) (kNm)
1 TTA = (0.70 * Ws)* H * Ka * By 328.807 y=H/2 1.875 616.513
2 TTA = 1/2 * H2* Ws * Ka * By 880.732 y=H/3 1.250 1100.915
TTA = 1209.539 MTA = 1717.428
4. BEBAN LAJUR "D" (TD)
PTD

Untuk perhitungan gelagar-gelagar digunakan beban "D" yang terdiri atas beban terbagi rata (BTR) sebesar q ton per
meter panjang per jalur, dan beban garis terpusat (BGT) sebesar "P" ton per jalur lalu lintas tersebut.

q = 9.0 kPa untuk L < 30 m


q = 9.0*(0.5+ 15 /L) kPa untuk L > 30 m
Besarnya beban Garis terpusat P ditentukan sebesar 49,0 KN/m'
Untuk panjang bentang, L= 16.40 m
karena L < 30 m q= 9.00 kPa
BGT mempunyai intensitas, p= 49.00 kN/m

Faktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance)


untuk BGT diambil sebagai berikut :
FBD = 0.4 untuk L < 50 m

FBD = 0.4 - 0.0025*(L - 50) untuk 50 < L < 90 m


FBD = 0.3 untuk L >90 m

Untuk harga, L= 16.40 mm b1 = 17.50 m FBD = 0.40

Maka besar beban lajur "D" : WBTR = 2583.00 kN


WBGT = 343.00 kN

127
Gaya dan momen yang terjadi akibat beban lalu lintas adalah
Beban pada abutment akibat beban lajur "D", PTD = 1 /2*WBTR + WBGT = 1634.500 kN
Eksentrisitas beban terhadap pondasi, e= 0.250 m
Momen pada pondasi akibat beban lajur "D", MTD = PTD * e = 408.625 kNm

5. BEBAN PEDESTRIAN / PEJALAN KAKI (TP)


Jembatan direncanakan tanpa trotoar sehingga tidak terjadi beban akibat pedistrian/pejalan kaki.

6. GAYA REM (TB)


Pengaruh pengereman dari lalu-lintas diperhitungkan sebagai gaya dalam arah memanjang dan dianggap
bekerja pada permukaan lantai jembatan. Besarnya gaya rem arah memanjang jembatan adalah sebagai
berikut :
- 25% dari berat gandar truk desain atau
- 5% dari berat truk rencana ditambah beban lajur terbagi rata (BTR)
- 25% = 0.25 *(112.5+112.5) = 56 kN
- 5% = 0.05 *( 500 + BTR ) = 154 kN
maka Gaya rem, TTB = 154.15 kN
Lengan terhadap Fondasi : YTB = H1= 3.750 m
Momen pada Fondasi akibat gaya rem : MTB = PTB * YTB = 578.063 kNm

7. PENGARUH TEMPERATUR (ET)

40.000 o
Temperatur maksimum rata-rata Tmax = C
o
Temperatur minimum rata-rata Tmin = 15.000 C
Perbedaan temperatur, AT = ( Tmax - Tmin)/2 = 12.500 °C
Koefisien muai panjang untuk beton,  = 0.0000100 / °C
Kekakuan geser untuk tumpuan elatomeric, k = 1500.000 kN/m
Panjang bentang , L = 16.400 m
Jumlah tumpuan elastomeric (jumlah girder), n = 9.000 buah

Gaya pengaruh temperatur, TET =a* AT * k * L/2 * n = 13.838 kN


Lengan terhadap Fondasi, YET = H - h2 - h1 = 2.100 m
Momen Fondasi , MET = TET * YET = 29.059 kNm

128
8. BEBAN ANGIN (EW)
A . Beban angin arah Y ( Melintang Jembatan )
Gaya akibat angin yang meniup bidang samping jembatan dihitung dengan rumus :

Dimana Kecepatan angin rencana adalah


Tekanan angin dasar PB = 0.0024 MPa ( Tabel 29 SNI 1725 2016 )
Kecepatan Gesekan angin Vo = 17.6 km/jam ( Tabel 28 SNI 1725 2016 )
Panjang Gesekan angin Zo = 1000 mm ( Tabel 28 SNI 1725 2016 )
Kecepatan angin dasar V10 = 120 km/jam ( anatara 90 - 126 km/jam )
Elevasi struktur dari muka tanah Z = 3750 mm
Kecepatan angin Rencana VB = 100 km/jam

V10 Z
VDZ = 2.5 Vo ( ) ln ( )
VB Zo
120 3750

VDZ = 2.5 17.6 ( ) ln ( )


100 1000

VDZ = 69.788708 km/jam


70 2
PD = 0.0024 ( ) = 1.169 kN/m
100

PD minimum adalah = 4.4 kN/m

PD yang digunakan adalah PD min = 4.4 kN/m

Panjang bentang, L = 16.40 m


Vb = 100.00 Km/jam
PB = 0.0024 Mpa
= 2.40 Kpa
VDZ = 69.79 Km/jam
PD = Po ( VDZ / Vo )2 = 1.17 kN/m
PD Minimum = 4.40 kN/m

Beban angin pada struktur atas : TEW1 = PD*L/2 = 36.080 kN


Lengan terhadap Fondasi : YEW1 =h4 +h3 + ha/2 = 3.485 m
Momen pd Fondasi akibat angin atas MEW1 = TEW1 * YEW1 = 125.739 kNm

Beban angin pada struktur bawah : TEW2 = PD * b4 = 6.600 kN


Lengan terhadap Fondasi : YEW2 =h4 + h3 = 2.100 m
Momen pd Fondasi akibat angin bawah MEW2 = TEW2 * YEW2 = 13.860 kNm

Total gaya akibat beban angin TEW = TEW1 + TEW2 = 42.680 kN


Total momen pada pondasi akibat bena angin MEW = MEW1 + MEW2 = 139.599 kNm

B . Beban angin arah X ( Memanjang Jembatan )


Tinggi Angin T = 2.00 m
Vb = 125.00 Km/jam
PB = 0.00 Mpa
= 2.40 Kpa
VDZ = 160.00 Km/jam
PD = Po ( VDZ / Vo )2 = 3.93 kN/m
PD = 4.40 kN/m
Beban angin pada struktur atas : TEW1 = PD * T = 8.800 kN
Lengan terhadap Fondasi : YEW1 = H + ha = 6.520 m
Momen pd Fondasi akibat angin atas MEW1 = TEW1 * YEW1 = 57.376 kNm

Beban angin pada struktur bawah : TEW1 = PD * b4 = 6.600 kN


Lengan terhadap Fondasi : YEW2 =h4 + h3 = 2.100 m
Momen pd Fondasi akibat angin bawah MEW2 = TEW2 * YEW2 = 13.860 kNm

Total gaya akibat beban angin TEW = TEW1 + TEW2 = 15.400 kN


Total momen pada pondasi akibat bena angin MEW = MEW1 + MEW2 = 71.236 kNm

129
C. Beban angin tambahan yang meniup bidang samping kendaraan :
L= 16.40 m
TEW3 = 1.46 kN/m

Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang


samping kendaraan dengan tinggi 2.00 m di atas
lantai jembatan.
h= 2.00 m
Jarak antara roda kendaraan x= 1.75 m
Gaya pada pier akibat transfer beban angin ke lantai jembatan,
PEW = 2 * [ 1/2*h / x * TEW ] * L = 27.365 kN

9. BEBAN GEMPA (EQ)

A. Beban gempa statik ekivalen


Beban gempa rencana dihitung dengan rumus : EQ = (Csm / R) * Wt
EQ = Gaya gempa horizontal statis (kN)
Csm = Koefisien respon gempa elastik pada moda getar ke-m
R = Faktor modifikasi respon
Wt = Berat total struktur terdiri dari beban mati dan beban hidup yang sesuai (kN)
Respon spektrum rencana dihitung dengan rumus:
As = FPGA x PGA
SDS = Fa x Ss
SD1 = Fv x S1
dimana:
As = Koefisien percepatan puncak muka tanah (g)
FPGA = Faktor amplifikasi terkait percepatan yang mewakili getaran periode 0 detik
PGA = Percepatan puncak batuan dasar, mengacu Peta Gempa Indonesia 2010
SDS = nilai spektra permukaan tanah pada periode 0,2 detik
Fa = Faktor amplifikasi terkait percepatan yang mewakili getaran periode 0,2 detik
Ss = Parameter respons spektral percepatan gempa untuk periode pendek (T=0,2 detik)
SD1 = nilai spektra permukaan tanah pada periode 1 detik
Fv = Faktor amplifikasi terkait percepatan yang mewakili getaran periode 1 detik
S1 = Parameter respons spektral percepatan gempa untuk periode pendek (T=1 detik)

Pengolahan Data SPT


Titik Bor BH 01 Titik Bor BH 02

Kedalama Ni ti ti/Ni N rata2 Kedalaman Ni ti ti/Ni N rata2

2 27 2 0.074 2 27 2 0.074
4 35 2 0.057 4 34 2 0.059
6 24 2 0.083 6 29 2 0.069
8 16 2 0.125 8 16 2 0.125
10 12 2 0.167 10 17 2 0.118
12 34 2 0.059 12 50 2 0.040
14 50 2 0.040 14 50 2 0.040
16 50 2 0.040 16 50 2 0.040
18 50 2 0.040 18 50 2 0.040
20 50 2 0.040 20 50 2 0.040
22 50 2 0.040 22 50 2 0.040
24 50 2 0.040 24 50 2 0.040
26 50 2 0.040 26 50 2 0.040
28 50 2 0.040 28 50 2 0.040
30 50 2 0.040 30 50 2 0.040
30 0.925 30 0.845
N rata-rata = 32.431 N rata-rata = 35.524

130
Penentuan Ss dan S1 (menggunakan PETA)
Wilayah Gempa Terbanggi Besar
PGA Ss S1

PGA = 0.150 Ss = 0.28 S1 = 0.140

Penentuan Kelas Lokasi/Situs


Nrata-rata = 32.431 (hasil Penyelidkan tanah)
Kelas lokasi/situs = SD ( Kondisi Tanah Sedang )

Penentuan Koefisien Lokasi/Situs (F PGA Fa dan Fv)

Dari peta zona gempa didapat masing -masing harga adalah:


PGA = 0.15 FPGA = 1.50
dengan kondisi tanah sedang, maka didapat masing-

Ss = 0.28 Fa = 1.58
masing harga:
S1 = 0.14 Fv = 2.22

Perhitungan Respon spektrum rencana:


As = FPGA x PGA = 0.225
SDS = Fa x Ss = 0.442
SD1 = Fv x S1 = 0.311
TS = SD1/SDS = 0.703
T0 = 0,2 TS = 0.141

131
0.000 0.225
0.700
0.141 0.442
0.703 0.442 0.600

Coefisien Gempa Elastik Csm (g)


0.800 0.389
0.900 0.345 0.500
1.000 0.311 0.400
1.100 0.283
1.200 0.259 0.300
1.300 0.239
0.200
1.400 0.222
1.500 0.207 0.100
1.600 0.194
0.000 0.500 1.000 1.500 2.000
1.800 0.173 -0.100
Periode ( Detik )
1.900 0.164

Dengan nilai SD1 sebesar = 0.311 sehingga masuk kedalam zona : 3

Menentukan Waktu getar alami struktur


T = 2 * * [ WTP /( g * KP ) ]0.5
g = percepatan grafitasi (= 9.8 m/det2)
KP = kekakuan struktur yang merupakan gaya horisontal yg diperlukan untuk menimbulkan
satu satuan lendutan (kN/m)
WTP = PMS (str atas) + 1 /2*PMS (str bawah)

Beban gempa arah memanjang jembatan ( X )


Berat sendiri struktur atas, PMS (str atas) = 2127.76 kN
Beban sendiri struktur bawah, PMS (str bawah) = 3353.53 kN
Berat total struktur, WTP = PMS (str atas) + 1 /2*PMS (str bawah) = 3804.53 kN
Tinggi Badan Kepala jembatan Lb = h3 = 1.10 m
Ukuran penampang Badan Kepala jembatan b = By = 17.80 m
h = b4 = 1.50 m
3
Inersia penampang breast wall, Ic = 1/ 12 * b * h = 5.01 m4
0.5
Mutu beton, fc' = 20.00 MPa
Modulus elastis beton, Ec = 4700 * fc' = 21019.04 kPa
MPa
Ec = 21019039
3
Nilai kekakuan, Kp = 3 * Ec * lc / Lb = 2.37E+08 kN/m
Percepatan grafitasi, g= 9.80 m/det2
0.5
Waktu getar alami struktur, T = 2 *  * [ WTP / ( g * KP ) ] = 0.00804 detik
sedang
Zona 3
Kondisi tanah dasar termasuk :
Lokasi di wilayah gempa : 0.0080
Waktu getar alami struktur : 0.1405 detik
Waktu getar To : detik
Karena kepala jembatan berimpit dengan tanah sehingga simpangan relatif kecil maka
Koefisien gempa yang digunakan adalah : 0.5 As = 0.113

132
Waktu getar alami struktur arah Melintang Jembatan (Y)
Berat sendiri struktur atas, PMS (str atas) = 2127.76 kN
Beban sendiri struktur bawah, PMS (str bawah) = 3353.53 kN
Berat total struktur, WTP = PMS (str atas) + 1 /2*PMS (str bawah) = 1634.30 kN
Tinggi Badan Kepala jembatan Lb = h3 = 1.10 m
Ukuran penampang Badan Kepala jembatan b = B4 = 1.50 m
h = by = 17.80 m
Inersia penampang breast wall, Ic = 1/ 12 * b * h3 = 704.97 m4
Mutu beton, fc' = MPa
20.00
Modulus elastis beton, Ec = 4700 * fc' 0.5 = MPa
21019.04
Ec = kPa
21019039
Nilai kekakuan, Kp = 3 * Ec * lc / Lb3 = kN/m
3.34E+10
Percepatan grafitasi, g= m/det2
9.80
Waktu getar alami struktur, T = 2 *  * [ WTP / ( g * KP ) ] 0.5 = detik
0.00044
Kondisi tanah dasar termasuk : sedang
Lokasi di wilayah gempa : Zona 3
Waktu getar alami struktur : 0.0004 detik

Karena kepala jembatan berimpit dengan tanah sehingga simpangan relatif kecil maka
Koefisien gempa yang digunakan adalah : 0.5 As = 0.113

Detail dari Gaya gempa horizontal pada kepala jembatan disajikan dalam bentuk tabel berikut :

10

m m H 3.75 m EQX = 0.113 * Wt


h1 0.60 h3 1.10
h2 1.05 m h4 1.00 m EQY = 0.113 * Wt

133
Distribusi Beban Gempa Pada Kepala Jembatan
No Berat TEQ-X TEQ-Y Uraian lengan terhadap titik 0 Besar MEQ-x MEQ-y
STRUKTUR ATAS
PMS 2127.76 239.373 239.373 y = h4+h3 2.100 502.7 502.7
PMA 386.02 43.427 43.427 y = h4+h3 2.100 91.2 91.2
ABUTMENT
1 80.10 9.011 9.011 y1 = h4+h3+h2+h1/2 3.450 31.1 31.1
2 233.63 26.283 26.283 y2= h4+h3+h2/2 2.625 69.0 69.0
3 734.25 82.603 82.603 y3 = h4+h3/2 1.550 128.0 128.0
4 1424.00 160.200 160.200 y4 = h4/2 0.500 80.1 80.1
WING WALL
5 45.75 5.147 5.147 y5 = h4+h3+h2+h1/2 3.450 17.8 17.8
6 74.81 8.416 8.416 y6= h4+h3+h2/2 2.625 22.1 22.1
7 23.38 2.630 2.630 y7 = h4/2 1.550 4.1 4.1
8 27.50 3.094 3.094 y8 = 2 h4/3 1.733 5.4 5.4
TANAH
9 182.04 20.480 20.480 y9 = h4+h3+h2+h1/2 3.450 70.7 70.7
10 528.07 59.408 59.408 y10= h4+(h3+h2)/2 2.075 123.3 123.3
TEQ = 660.07 660.07 MEQ = 1145.3 1145.3

Letak titik tangkap gaya horizontal gempa, yEQ = MEQ / TEQ = 1.735 1.735 m

B. Tekanan Tanah Dinamis Akibat Gempa


Gaya gempa arah lateral akibat tekanan tanah dinamis dihitung dengan menggunakan
koefisien tekanan tanah dinamis (KaG) sebagai berikut :
2
Tekanan tanah dinamis, p = Hw * w s* AKa G kN/m

H = 3.750 m
BY = 17.800 m
KH = 0,5 AS = 0.113
' = 0.433 rad
KA = 0.409
WS = 17.200 kN/m3
 = tan-1 (Kh) = 0.112 rad
cos2 ( ()' -  ) = 0.901

= 1.348
= 0.668
KaG = KaG - Ka = 0.259
2
Gaya gempa lateral, TEQ = 1 /2 * H * ws * AKaG * By = 557.96 kN
Lengan terhadap Fondasi, yEQ = 2/3 * H = 2.50 m
Momen akibat gempa, MEQ = TEQ * yEQ = 1394.89 kNm

134
10. RESUME BEBAN KERJA UNTUK PERHITUNGAN PONDASI

TABEL REKAP BEBAN KERJA PADA DASAR PILE CAP


P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
A AKSI TETAP
1 Berat sendiri MS 5481.3 -509.7
2 Beb. mati tambahan MA 386.0 96.5
3 Tekanan tanah TA 880.7 1100.9
4 Tekanan tanah akibat LL 0.7m TA 328.8 616.5
B BEBAN LALU LINTAS
5 Beban lajur "D" TD 1634.5
6 Beban pedestrian TP
7 Gaya rem TB 154.2 578.1
C AKSI LINGKUNGAN
8 Temperatur ET 13.8 29.1
9 Beban angin EW 27.4 15.4 42.7 71.2 139.6
10 Beban gempa EQ 660.1 660.1 1145.3 1145.3
11 Tek. tanah dinamis EQ 558.0 1394.9

Catatan :
1. Kombinasi beban yang digunakan adalah kombinasi beban kerja pada peraturan pembebanan 2005
2. Dengan arahan dari pemberi tugas dan hasil dari asistensi bahwa hanya beban yang dominan yang
digunakan yaitu kombinasi 1 untuk tanpa gempa dan kombinasi 5 untuk dengan gempa
3. Kombinasi dengan gempa diberlakukan peraturan pembebanan 2016 yang menyatakan bahwa
untuk beban gempa diambil 100% arah yg ditinjau dan 30% arah tegak lurus.
4. Pada kombinasi 5 karena kepala jembatan tertahan oleh dinding tanah maka sehingga kemungkinan
kecil sekali untuk terjadinya simpangan pada arah dinding,maka hanya didinjau yang berlawanan
dengan dinding
5. Tegangan berlebih yang digunakan adalah 100% untuk kombinasi normal dan 150% untuk gempa
sesuai dengan pasal 10.4 RSNI 2005
6. Sesuai dengan Aksi nomonal pasal 10.2 RSNI 2005 maka beban gempa diambil 0.8.

Maka kombinasi yang digunakan adalah


KOMBINASI - 1 MS + MA + TA +TD + TP 100%
KOMBINASI - 5a DL + 0.5LL + EQX + 0.3 EQY 150%
KOMBINASI - 5b DL + 0.5LL + EQY + 0.3 EQX 150%

KOMBINASI - 1 MS + MA + TA +TD + TP
P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 5481.3 -509.7
2 Beb. mati tambahan MA 386.0
3 Tekanan tanah TA 880.7 1100.9
4 Tekanan tanah akibat LL 0.7m TA 328.8 616.5
5 Beban lajur "D" TD 1634.5
6 Beban pedestrian TP 0.0
REAKSI TOTAL = 7501.8 1209.5 0.0 1207.7 0.0

KOMBINASI - 5a DL + LL + EQX + 0.3 EQY


P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 5481.3 -509.7
2 Beb. mati tambahan MA 386.0
3 Tekanan tanah aktif TA 880.7 1100.9
4 Beban lajur "D" TD 817.3
5 Beban pedestrian TP 0.0
6 Beban gempa EQx 660.1 198.0 1145.3 343.6
7 Tekanan tanah Dinamis EQTA 558.0 1394.9
REAKSI TOTAL = 6685 660 198 3131 344

KOMBINASI - 5b DL + 0.5LL + EQy + 0.3 Eqx


P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)

135
1 Berat sendiri MS 5481.3
2 Beb. mati tambahan MA 386.0
3 Tekanan tanah aktif TA
4 Beban lajur "D" TD 817.3
5 Beban pedestrian TP 0.0
6 Beban gempa EQx 198.0 660.1 343.6 1145.3
7 Tekanan tanah Dinamis EQTA 167.4 418.5
REAKSI TOTAL = 6685 198 827 344 1564

REKAP KOMBINASI PADA PONDASI BEBAN UNTUK PERENCANAAN TEGANGAN KERJA


P Tx Ty Mx My
No Kombinasi Beban Teg
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 KOMBINASI - 1 100% 7501.8 1209.5 0.0 1207.7 0.0
2 KOMBINASI - 5 arah X 150% 6684.6 660.1 198.0 3131.4 343.6
3 KOMBINASI - 5 arah Y 150% 6684.6 198.0 827.5 343.6 1563.8

11. PERENCANAAN PONDASI TIANG PANCANG


A. DATA PONDASI
Data tiang
Tipe pondasi : Tiang pancang Beton
Diameter Pondasi : 600 mm
Kedalaman pondasi tiang : 24 m

Jml baris tiang ny = 7.000


Jumlah tiang dalam 1 baris nx = 2.000
Jarak antara tiang dalam arah x x = 2.000 m
Jarak antara tiang dalam arah y y = 2.700 m
Jarak tiang pada arah X X1 = -1.000 m
X2 = 1.000 m

Jarak tiang pada arah Y


Y1 = -8.100 m
y2 = -5.400 m
y3 = -2.700 m
y4 = 0.000 m
y5 = 2.700 m
y6 = 5.400 m
y7 = 8.100 m
BAHAN STRUKTUR
Mutu Beton fc = 30.00 Mpa
Mutu Baja Tulangan fy = 400.00 Mpa

Dimensi pilecap
Lebar arah X Bx = 3.20 m
Lebar arah Y BY = 17.80 m
Tebal hP = 1.00 m

B. DATA BEBAN PONDASI


P Tx Ty Mx My
No Kombinasi Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 KOMBINASI - 1 7501.8 1209.5 0.0 1207.7 0.0
2 KOMBINASI - 5a 6684.6 660.1 198.0 3131.4 343.6
3 KOMBINASI - 5b 6684.6 198.0 827.5 343.6 1563.8

136
GAYA AKSIAL PADA TIANG
2
x = 14 m2
y2 = 408 m2

Tiang A:
Gaya pada tiang A yang menerima beban kombinasi 1
P Mx.x1 My.y1 7501.8 -1207.7 0.0
Titik A Q = + + = + + = 449.6 kN
2 2
n x y 14 14 408.24

P Mx.x1 My.y1 7501.8 -1207.7 0.0


Q= + - = + - = 449.6 kN
2 2
n x y 14 14 408.24

P Mx.x1 My.y1 7501.8 -1207.7 0.0


Q= - = + = 622.1 kN
+ -
n x
2
y 2
14 14 408.24

P Mx.x1 My.y1 7501.8 -1207.7 0.0


Q= - - = - - = 622.1 kN
2 2
n x y 14 14 408.24

Gaya pada tiang A yang menerima beban kombinasi 5a ( arah X )


P Mx.x1 My.y1 6684.6 -3131.39 -2783.10948
Titik A Q = + + = + + = 247.0 kN
2 2
n x y 14 14 408.24

P Mx.x1 My.y1 6684.6 -3131.39 -2783.10948


Q= + - = + - = 260.6 kN
2 2
n x y 14 14 408.24

P Mx.x1 My.y1 6684.6 -3131.39 -2783.10948


Q= - + = - + = 694.3 kN
2 2
n x y 14 14 408.24

P Mx.x1 My.y1 6684.6 -3131.39 -2783.10948


Q= - - = - - = 708.0 kN
2 2
n x y 14 14 408.24
Gaya pada tiang A yang menerima beban kombinasi 5b ( arah Y )
P Mx.x1 My.y1 6684.6 -343.594 -12666.6117
Titik A Q = + + = + + = 421.9 kN
2 2
n x y 14 14 408.24
P Mx.x1 My.y1 6684.6 -343.594 -12666.6117
Q= + - = + - = 484.0 kN
2 2
n x y 14 14 408.24

P Mx.x1 My.y1 6684.6 -343.594 -12666.6117


Q= - + = - + = 471.0 kN
2 2
n x y 14 14 408.24

P Mx.x1 My.y1 6684.6 -343.594 -12666.6117


Q= - - = - - = 533.0 kN
2 2
n x y 14 14 408.24
Tiang B:

Gaya pada tiang B yang menerima beban kombinasi 1


P Mx.x2 My.y7 7501.8 1207.7 0.0
Titik A Q = + + = + + = 622.1 kN
2 2
n x y 14 14 408.24
P Mx.x2 My.y7 7501.8 1207.7 0.0
= + - = 622.1 kN
Q= + -
n x
2
y2 14 14 408.24

P Mx.x2 My.y7 7501.8 1207.7 0.0


Q= - + = - + = 449.6 kN
2 2
n x y 14 14 408.24

P Mx.x2 My.y7 7501.8 1207.7 0.0


Q= - - = - - = 449.6 kN
137
2 2
n x y 14 14 408.24

Gaya pada tiang B yang menerima beban kombinasi 5a ( arah X )


P Mx.x2 My.y7 6684.6 3131.393 2783.10948
Q= + + =
Titik A 2 2 + + = 708.0 kN
n x y 14 14 408.24

P Mx.x2 My.y7 6684.6 3131.393 2783.10948


Q= + - = + - = 694.3 kN
2 2
n x y 14 14 408.24
P Mx.x2 My.y7 6684.6 3131.393 2783.10948
Q= - 2 + 2 = - + = 260.6 kN
n x y 14 14 408.24

P Mx.x2 My.y7 6684.6 3131.393 2783.10948


Q= - - = - - = 247.0 kN
2 2
n x y 14 14 408.24

138
Gaya pada tiang B yang menerima beban kombinasi 5b ( arah Y )
P Mx.x2 My.y7 6684.6 343.5938 12666.6117
Titik A Q = + + = + + = 533.0 kN
2 2
n x y 14 14 408.24

P Mx.x2 My.y7 6684.6 343.5938 12666.6117


Q= + - = + - = 471.0 kN
2 2
n x y 14 14 408.24
P Mx.x2 My.y7 6684.6 343.5938 12666.6117
= - + = 484.0 kN
Q= - +
n x
2
y2 14 14 408.24

P Mx.x2 My.y7 6684.6 343.5938 12666.6117


Q= - = - - = 421.9 kN
-
n x
2
y 2
14 14 408.24

Gaya lateral maksimum yang terjadi pada satu tiang adalah Q MAK = 708.0 kN
Gaya lateral minimum yang terjadi pada satu tiang adalah Q MIN = 247.0 kN

C. PERHITUNGAN DAYA DUKUNG AKSIAL


DAYA DUKUNG AKSIAL TEKAN
MENURUT MEYERHOFF (1956) (DATA PENGUJIAN SPT)

Data N-SPT yang digunakan kita ambil yang paling kritis yaitu data di titik bor P1 (DB.5)
Titik Bor BH 02
Ground Water Level : 6.00 m'

Ground Water Level : 6.0 m'

at at soil layer Eff Corr. N Ujung


Depth left class hickne NSPT δ Overb. factor Nb ti/Ni N rata2
(m) (m) (m) t/m3 Presure Cn
0 0 C 0 0 1.600 0 1.000 0.00 0.000 0.00
-2 2 C 2 27 1.600 3.2 1.000 20.67 2.000 0.097
-4 4 C 2 35 1.600 6.4 1.000 28.67 2.000 0.070
-6 6 C 2 24 1.600 9.6 1.000 25.00 2.000 0.080
-8 8 C 2 16 0.600 10.8 0.976 16.92 2.000 0.118
-10 10 C 2 12 0.600 12 0.941 19.44 2.000 0.103
-12 12 S 2 34 0.600 13.2 0.909 29.09 2.00 0.07
-14 14 S 2 50 0.600 14.4 12.000 0.536 22.372

diameter tiang d = 60 cm
tebal tiang t = 10 cm
panjang tiang L = 2400 cm
berat jenis tiang t = 2.5 t/m3
berat tiang Wt = 1.884 ton
2
Luas Tiang Ab =1/4* * d = 3.041881 ft2
Luas selimut tiang As =  * d * L = 486.701 ft'
N ujung tiang Nb = 29.086
N rata rata sepanjang tiang = 22.372
X

cek Nrata-rata / 50 harus lebih kecil dari 10.7 = 0.447445 < 10.7 ok

Daya dukung ujung Qb = 4 Nb Ab = 353.91 ton


Daya dukung friksi Qs = 1/50 N As = 217.77 ton
Berat Tiang Wt = 1.884 ton

139
Qijin tekan = Qb/3 + Qs/5 - Wtiang = 117.97 + 43.554412 - 1.884 = 159.64 ton
= 1596.4 kN

140
DAYA DUKUNG AKSIAL TARIK
kapasitas tarik berdasarkan masing-masing tiang
1
X

Daya dukung angkat tiang Qs  N AS = 217.772 ton


50

berat tiang W = 1.88 ton


Daya dukung total Qs + Wt = 219.66 ton
Faktor keamanan gaya angkat tiang SF = 5
Qijin tarik = ( Qs + Wt )/5 = 43.93 ton = 439.3 kN

MENURUT
Kedalam BMS
Ni ti
an
0 0.000 C
-2 20.667 C C
-4 28.667 C C
-6 25.000 C C
-8 16.918 C C
-10 19.444 C C
-12 29.086 S C
S

DAYA DUKUNG AKSIAL TEKAN


Tahanan ujung pasir:
Qb' = Nq x Sz x Ap
4d = 4 x 0.6 = 2.4 m

Tegangan Batas Effektif dihitung dengan

Tabel 8.1 Parameter rencna tiang untuk tanah tidak kohesip


Batas F, Nq
Kondisi Tanah Kedalaman/diameter Tiang bor
Tiang Tiang Tiang
tiang atau tiang
Pancang Pancang Bor
Konsistensi Nilai S.P.T Zi/d cor
Lepas 0 - 10 6 0.8 0.3 60 25
Sedang 10 - 30 8 1.0 0.5 100 60
Padat 30 - 50 15 1.5 0.8 180 100

(1)
Termasuk tiang cor ditempat dengan konstruksi dinding yang dipukul/dipancang minimal 4 kali diameter tiang
(2)
Anggap tiang tertanam didalam lapis pendukung.

Tegangan Batas Effektif dihitung dengan N = 29.09 maka dari Tabel (8-1) didapat :

Z1/d = 8 dan ; Nq = 100

ZL = 8 x 0.6 = 4.8 m

Sz = (16.00 x 4.8) + (6.00 x 0) = 76.8

Ap = 0.2826 m2

Qb' = Nq x Sz x Ap = 2170.368 kN

Tahanan dari lempung


Qs' = Fc x KCR x cu x Cp x Li

141
Tabel 8.2 - Parameter rencana tiang untuk tanah kohesip
Kondi i Tanah Kohesip Kuat geser "undrained" Koeffisien
rata-rata nominal, ci, terganggu F,111
Konsistensi Nilai 'N'
kPa

Sangat hilang antara jari


lembek 0-2 0 - 10 1.0
tangan

mudah dibentuk
Lembek 2 - 4: 10 - 25 1.0
dengan jari

dapat dibentuk dengan 25 - 45 1.0


Teguh 4-8
jari dan tekanan kuat 45 -50 1.0 -0.95
50 - 60 0.95 - 0.8
tidak dapat dibentuk
Kenyal • 8 - 15 60 - 80 0.8 - 0.65
,dengan jari
80 - 100 0.65 - 0.55
100 - 120 0.55 - 0.45
120 - 140 0.45 - 0.4
Sangat Kenyal getas atau tahan 15 - 30 140 - 160 0.4 - 0.36
160 - 180 0.36 - 0.35
180 - 200 0.35 - 0.34
Keras keras >30 > 200 0.3

Karena Nspt berada diantara 15-30, maka harga cu diambil yang terkecil sebesar 100, sehingga
harga Fc adalah:
Fc = 0.55
cu = 100
KC R = 0.70
Cp = πd = 1.884 m
Li s' = Fc x K=CR x cu23
Q x C p xm
Li = 1668.282 kN

Daya dukung ujung Qb' = Nq x Sz x Ap = 2170.37 kN


R
xc xC xL = 1668.28 kN
Daya dukung friksi Qs' = Fc x KC u p i

Berat Tiang Wt = 18.84 kN

Qijin tekan = Qb/3 + Qs/5 - Wtiang = 723.456 + 333.6564 - 18.84 = 1038.27 kN

Jadi daya dukung axial = 1038.27 kN

DAYA DUKUNG AKSIAL TARIK


kapasitas tarik berdasarkan masing-masing tiang
R
xc xC xL = 1668.282 kN
Daya dukung angkat tiang Qs' = Fc x KC u p i

berat tiang Wt = 18.84 kN


Daya dukung total Qs + Wt = 1687.12 kN
Faktor keamanan gaya angkat tiang SF = 5
Qijin tarik = ( Qs + Wt )/5 = 337.42 kN

Dari kedua cara diatas (Mayerhoff 1956 dan BMS), maka dari harga tersebut diambil harga
yang terkecil yang menentukan
Jadi disini harga dari perhitungan BMS yang paling menentukan
DAYA DUKUNG AKSIAL TEKAN = 1038.27 kN
DAYA DUKUNG AKSIAL TARIK = 337.42 kN

akibat kombinasi dari beban gempa, daya dukung dapat dinaikan sebesar 150%, sehingga daya dukung ijin
sebesar:
Qijin tekan = 1.5 x 1038 = 1557.4 kN

Beban aksial tekan maksimum yang bekerja pada pondasi :


Pada titik A Q = 708.0 kN < 1557.4 kN Aman Terhadap aksial tekan

142
akibat kombinasi dari beban gempa, daya dukung dapat dinaikan sebesar 150%, sehingga daya dukung ijin
sebesar:
Qijin tarik = 1.5 x 337.4 = 506.1 kN

Beban aksial Tarik maksimum yang bekerja pada pondasi :


Pada titik B Q = 0.0 kN < 506.1 kN Aman Terhadap aksial tarik

143
E. DAYA DUKUNG LATERAL
Dengan menggunakan rumus Broms, disini kita anggap tiang pendek terlebih dahulu:

Hu = 9.Cu.d ( L - 3d / 2 )

Dengan harga: Cu = 100.00


d = 0.60 m
L = 24.00 m

Hu = 9.Cu.d ( L - 3d / 2 ) = 12474 kN

Mmax yang terjadi adalah:


M max 1  H u ( L  3d )
X

2 = 155301.3 kN.m
4

M max 2 = 250 kN.m ( Dari Momen Crack tiang )

Mmax 1 = 155301.3 > Mmax 2 = 250 maka klasifikasi tiang adalah Tiang Panjang

Momen mak yang digunakan adalah nilai terkecil Mmax = 250 kN.m

Hu Hu
f= = = 0.00185185 Hu
9 Cu d 540.00
2 Mmak 500
Hu = =
3d/2 + f/2 0.900 + 0.001851852 Hu / 2

2
500 = 0.9 Hu + 0.000925926 Hu

Maka diperoleh persamaan pangkat 2 sebagai berikut :


2
0.00093 Hu + 0.9 Hu - 500 = 0

Dengan menggunakan persamaan a b c maka diperoleh nilai Hu = 395.02 kN

akibat kombinasi dari beban gempa, daya dukung horizontal dapat dinaikan sebesar 150%, sehingga daya dukung
horizontal ijin sebesar:
Huijin = 1.5 x 395.0 = 592.5 kN

Gaya Horizontal maksimum yang bekerja terhadap sumbu X :


Gaya horizontal akibat beban gempa Tx = 660 kN
Jumlah tiang pondasi n = 14 tiang
Gaya horizontal satu tiang HX = Tx/n = 47 kN < 593 kN Aman Terhadap Beban lateral X

Gaya Horizontal maksimum yang bekerja terhadap sumbu Y :


Gaya horizontal akibat beban gempa Ty = 827 kN
Jumlah tiang pondasi n = 14 tiang
Gaya horizontal satu tiang HX = Tx/n = 59 kN < 593 kN Aman Terhadap Beban lateral Y

144
F. PERHITUNGAN DEFLEKSI TIANG
d4 0.4071504
Ip = = = 0.00636173 m4
64 64
fc = 0.83 x 450 = 300.00 kg/cm2
= 30.0 Mpa
0,5
Ec = 4700 * ( fc' ) = 25742.9602 Mpa
= 25742960.2 kN/m2

Kh = nh x z / d
Kh = koefisien reaksi subgrade untuk pembebanan horizontal
z = kedalaman lapisan = 24 m

nh = Koefisien Variasi modulus


Dari Tabel Terzaghi diperoleh nh = 1676 kN/m3

Kh = nh x z / d = 67040 kN/m3

4 kh d 4 40224
 = = = 0.49779207
4 Ep Ip 655078.5467

L = 0.49779 x 24.0 = 11.95 m > 1.5 m Termasuk Tiang Panjang

Defleksi tiang panjang dengan rumus


H
y = < 1 cm OK
khd

Defleksi tiang pada arah sumbu X


H 47.1 x 0.4978
y = = = 0.000583 m = 0.06 cm < 1 cm OK
khd 67040 x 0.60

Defleksi tiang pada arah sumbu Y


H 59.1 x 0.4978
y = = = 0.000731 m = 0.07 cm < 1 cm OK
khd 67040 x 0.60

145
PERHITUNGAN PENULANGAN BADAN KEPALA JEMBATAN A1
STA 99+000 16M-50M-16M

1. BEBAN BERAT SENDIRI ( MS )


1.1. BERAT SENDIRI BANGUNAN ATAS

GAMBAR NOTASI DIMENSI STRUKTUR BANGUNAN ATAS


Uraian Notasi dan Dimensi Struktur banguana atas
Lebar jalan (jalur lalu-lintas) b1 = 17.50 m
Lebar trotoar (pejalan kaki) b2 = 0.00 m
Lebar Kerb b3 = 0.50 m
Lebar total jembatan b = 18.50 m
Tebal slab lantai jembatan ts = 0.25 m
Tebal lapisan aspal + overlay ta = 0.10 m
Tebal trotoar tt = 0.00 m
Tebal genangan air hujan th = 0.05 m
Tinggi girder prategang hb = 1.25 m
Tinggi bidang samping jembatan ha = 2.77 m
Jarak antara balok prategang S = 2.05 m
Jarak gelagar ke tepi luar N = 1.00 m
Panjang bentang jembatan L = 16.40 m

Berat Jenis bahan


Berat beton bertulang wc = 25.00 kN/m3
Berat aspal wa = 22.00 kN/m3
Berat jenis air ww = 9.80 kN/m3

Data Tanah Timbunan


Berat volume ws = 25.00 kN/m3
Sudut gesek  = 22.00 °
Kohesi C = 9.80 kPa

(1) Berat sendiri girder

Tabel berat girder


Tinggi H Berat Wa Wb hf1 hf2 hf3 hf4 hweb tweb
cm ton/m mm mm mm mm mm mm mm mm
90 0.788 350 650 75 75 100 125 525 170
125 0.936 350 650 75 75 100 125 875 170
160 1.297 550 650 125 75 100 225 1075 180
140 1.524 800 700 200 120 250 250 700 200
170 1.674 800 700 200 120 250 250 1000 200
210 1.874 800 700 200 120 250 250 1400 200
Dari data tabel diatas dengan 125 maka 250 Berat Girder wg = 9.36 kN/m
230 1.974 800 tinggi700 200 H = 120 250 1600 200

146
(2) Berat sendiri diafragma
Diafragma tengah
Luas Penampang A = 1.90 m2
Tebal Diafragma t = 0.20 m
Berat 1 diafragma W1a = 9.48 kN

Diafragma Ujung
Luas Penampang A = 1.75 m2
Tebal Diafragma t = 0.20 m2
Berat 1 diafragma W1b = 8.73 kN

( 3 ) Berat sendiri Barrier


Berat 1 = 1.375 kN/m
3
Berat 2 = 2.500 kN/m
Berat 3 = 5.431 kN/m
2 Berat Berrier = 9.306 kN/m

Untuk selanjutnya perhitungan berat sendiri akibat bangunan atas dihitung dalam bentuk tabel sbb :

Tabel Beban berat bangunan atas


Parameter Volume Berat
No Beban Berat Satuan
b (m) t (m) L (m) n (kN)
1 deck Slab 18.500 0.250 16.400 1 25.00 kN/m3 1896.25
2 panel slab 1.660 0.070 16.400 8 25.00 kN/m3 381.14
3 Trotoar 0.000 0.000 16.400 0 24.00 kN/m 00.00
4 Barrier 16.400 2 9.31 kN/m 305.25
5 Balok prategang 16.400 9 9.36 kN/m 1381.54
6 Diafragma pinggir 16 9.48 kN 151.74
7 Diafragma tengah 16 8.73 kN 139.62
Total berat sendiri struktur atas, WMS = 4255.52 kN
Beban pd abutment akibat berat sendiri struktur atas, PMS = 1/2 * WMS = 2127.76 kN
Reaksi bangunan atas

PMS = 2127.76 kN

1.2. BERAT SENDIRI BANGUNAN BAWAH


Dimensi dan notasi kepala jembatan

147
h1 = 0.60 m b0 = 2.00 m X1 = 0.50 m
h2 = 1.05 m b1 = 0.20 m Bx = 3.20 m
h3 = 1.10 m b2 = 0.30 m BY = 17.80 m
h4 = 1.00 m b3 = 0.85 m
H = 3.75 m b4 = 1.50 m Berat beton, wc = 25.00 kN/m3
hw = 0.50 m b5 = 0.85 m 2xTebal wing wall 2 x tw = 1.00 m

Tabel Beban berat sendiri kepala jembatan


PARAMETER BERAT BAGIAN BERAT LENGAN LENGAN MOMEN
NO
b h Shape Direc (kN) (m) (m) (kNm)
1 0.300 0.600 1.0 -1.0 80.1 X1+b1/2 0.6 -48.1
2 0.500 1.050 1.0 -1.0 233.6 X1+b2/2 0.7 -151.9
3 1.500 1.100 0.5 -1.0 734.3 X1+b2/3 0.6 -440.6
4 3.200 1.000 1.0 -1.0 1424.0 0 0.0 0.0
PMS = 2472.0 MMS = -640.5

Tabel Berat Sendiri PMS MMS


No Berat sendiri
(kN) (kNm)
1 Struktur atas (slab, trotoar, girder, dll) 2127.8 0.0
2 Struktur bawah yang ditinjau 2472.0 -640.5
PMS = 4599.7 4599.7 -640.5

MMS = -640.5

148
2. BEBAN MATI TAMBAHAN (MA)
Tabel Berat dari Beban mati tambahan
Tebal Lebar Panjang w Berat
No Jenis beban mati tambahan Jumlah
(m) (m) (m) (kN/m3) (kN)
1 Lap. Aspal + overlay 0.100 17.5 16.40 1 22.00 631.40
2 Railling 16.40 2 5.00 164.00
3 Air hujan 0.050 17.5 16.40 1 9.80 140.63
WMA 936.03
Beban pd abutment akibat beban mati tambahan PMA = 1/2 * WMA = 468.015 kN
Bebn mati Tambahan PMA = 468.02 kN

3. TEKANAN TANAH (TA)


Pada bagian tanah di belakang dinding abutment yang dibebani lalu-lintas, harus diperhitungkan adanya beban tambahan yang setara
dengan tanah setebal 0.70 m yang berupa beban merata ekivalen beban kendaraan pada bagian tersebut. Tekanan tanah lateral
dihitung berdasarkan harga nominal dari berat tanah (ws), sudut gesek dalam (  ), dan kohesi ( c ) dengan :

Data Tanah Timbunan


3
Berat volume ws = 25.00 kN/m
Sudut gesek  = 22.00 °
Kohesi C = 9.80 kPa

ws' = ws
' = tan-1 (KR * tan ) dengan faktor reduksi untuk ', KR = 0.80
R R
c' = Kc * c dengan faktor reduksi untuk c', KC = 0.70

Beban merata akibat timbunan tanah setinggi 0.70 m yang merupakan ekivalen beban kendaraan :

2
Koefisien tekanan tanah aktif, K a = tan ( 45° - ' / 2 )
0.70 * Ws = 17.500 kPa
1 -1 R
 = tan (K * tan  ) = 0.313 rad = 17.91 °
1
Ka = tan2 ( 45° - / 2 ) = 0.530

25.0 3
Berat tanah, ws = kN/m
Sudut gesek dalam,  = 22.0 o

Kohesi, C = 9.8 kPa


Tinggi H = 2.75 m
Lebar abutment , By = 17.8 m

Tabel Gaya dan Momen akibat Tekanan Tanah


TTA Lengan y MTA
No Gaya akibat tekanan tanah
(kN) thd. 0 (m) (kNm)
1 TTA = (0.70 * Ws)* H * Ka * By 453.645 y=H/2 1.375 623.762
2 TTA = 1/2 * H2* Ws * Ka * By 891.089 y=H/3 0.917 816.832
TTA = 1344.734 MTA = 1440.594

149
4. BEBAN LAJUR "D" (TD)

Besarnya beban hidup Merata q


q = 9.0 kPa untuk L < 30 m
q = 9.0*(0.5+ 15 /L) kPa untuk L > 30 m
Untuk panjang bentang, L= 16.40 m
karena L < 30 m q= 9.00 kPa

Besarnya beban hidup Garis terpusat P


BGT mempunyai intensitas, p= 49.00 kN/m

Faktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance)


untuk BGT diambil sebagai berikut :
FBD = 0.4 untuk L < 50 m

FBD = 0.4 - 0.0025*(L - 50) untuk 50 < L < 90 m


FBD = 0.3 untuk L >90 m

Untuk harga, L= 16.40 mm b1 = 17.50 m FBD = 0.40

Maka besar beban lajur "D" : WBTR = 2583.00 kN


WBGT = 343.00 kN

Gaya dan momen yang terjadi akibat beban halu lintas adalah
Beban pada abutment akibat beban lajur "D", PTD = 1 /2*WBTR + WBGT = 1634.50 kN
Eksentrisitas beban terhadap badan, e = 0.000 m
Momen pada dasar badan MTP = PTP * e = 0.00 kNm

beban hidup PMA = 1634.50 kN

5. BEBAN PEDESTRIAN / PEJALAN KAKI (TP)


Karena tidak direncanakan trotoar maka beban bedistrian tidak diperhitungkan.

6. GAYA REM (TB)


- 25% dari berat gandar truk desain atau
- 5% dari berat truk rencana ditambah beban lajur terbagi rata (BTR)
- Dari grafik hubungan antara bentang dengan gaya rem
- 25% =0.25 *(112.5*4+50*1) = 125.00 kN
- 5% =0.05 *( 500 + BTR ) = 154.15 kN
- Dari grafik didapat nilai = 100.00 kN

150
maka Gaya rem, TTB = 154.15 kN
Tinggi H= 2.75 m

151
Untuk Panjang Bentang L= 16.40 m

Lengan terhadap badan : H= 2.750 m


Momen pada badan akibat gaya rem : MTB = TTB *H = 423.913 kNm

7. PENGARUH TEMPERATUR (ET)


40.00 o
Temperatur maksimum rata-rata Tmax = C
15.00 o
Temperatur minimum rata-rata Tmin = C

Perbedaan temperatur,
AT = ( Tmax - Tmin)/2 = 12.500 °C

Koefisien muai panjang untuk beton,  = 0.000010 / °C


Kekakuan geser untuk tumpuan elatomeric, k = 1500.000 kN/m

Panjang bentang , L = 16.400 m


Jumlah tumpuan elastomeric (jum. girder), n = 4.000 buah

Gaya pengaruh temperatur, TET =a* AT * k * L/2 * n = 6.150 kN


Lengan terhadap badan, Y= 2.750 m
Momen badan , MET = TET * H = 16.913 kNm

8. BEBAN ANGIN (EW)


A Angin yang meniup samping jembatan
Gaya akibat angin yang meniup bidang samping jembatan dihitung dengan rumus :

Dimana Kecepatan angin rencana adalah


Tekanan angin dasar PB = 0.0024 MPa ( Tabel 29 SNI 1725 2016 )
Kecepatan Gesekan angin Vo = 17.6 km/jam ( Tabel 28 SNI 1725 2016 )
Panjang Gesekan angin Zo = 1000 mm ( Tabel 28 SNI 1725 2016 )
Kecepatan angin dasar V10 = 120 km/jam ( anatara 90 - 128 km/jam )
Elevasi struktur dari muka tanah Z = 3750 mm
Kecepatan angin Rencana VB = 100 km/jam

V10 Z
VDZ = 2.5 Vo ( ) ln ( Zo
)
VB
120 3750
VDZ = 2.5 17.6 ( ) ln ( )
100 1000
VDZ = 69.788708 km/jam

70 2
PD = 0.0024 ( ) = 1.169 kN/m
100

PD minimum adalah = 4.4 kN/m

PD yang digunakan adalah PD min = 4.4 kN/m


Panjang bentang, L = 16.40 m

Beban angin pada abutment : TEW1 = PD*L/2 = 36.080 kN


Lengan terhadap badan : YEW1 = = 5.135 m
Momen pd badan MEW1 = TEW1 * YEW1 = 185.271 kNm

B. Angin yang meniup kendaraan Tekanan angin terhadap


kendaraan,
TEW2 = 1,46*L/2 = Lengan
152
terhadap badan : YEW2= = Momen
pd badan MEW2 = TEW2 * YEW2 = 11.972 kN
5.550 m
66.445 kNm

C. Beban angin total


Total beban angin pada Abutment, TEW = TEW1 + TEW2 = 48.052 kN
Total momen pd badan, MEW = MEW1 + MEW2 = 251.715 kNm

D. Tranfer beban angin ke jembatan

153
Beban angin tambahan yang meniup bidang samping kendaraan :
TEW3 = 1.46 kN/m

Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi
2.00 m di atas lantai jembatan. h = 2.00 m
Jarak antara roda kendaraan x = 1.75 m

Gaya pada abutment akibat transfer beban angin ke lantai jembatan,


PEW = 2 * [ 1/2*h / x * TEW3 ] * L/2 = 13.682 kN
Eksentrisitas beban thd. badan, e= 0.000 m
Momen pada badan akibat tranfer beban angin, MEW = PEW * e = 0.000 kN

9. BEBAN GEMPA (EQ)

Penentuan Kelas Lokasi/Situs


PGA = 0.15
Ss = 0.28
S1 = 0.14

Nrata-rata = 35.524 (hasil Penyelidkan tanah)


Kelas lokasi/situs = SD Kondisi tanah sedang

Penentuan Koefisien Lokasi/Situs (F PGA Fa dan Fv)


Dari peta zona gempa didapat masing -masing harga adalah:
PGA = 0.15 FPGA = 1.50
Ss = 0.28 dengan kondisi tanah sedang, maka didapat masing- Fa = 1.58
S1 = 0.14 masing harga: Fv = 2.22

Perhitungan Respon spektrum rencana:


As = FPGA x PGA = 0.225
SDS = Fa x Ss = 0.442
SD1 = Fv x S1 = 0.311
TS = SD1/SDS = 0.703
T0 = 0,2 TS = 0.141

0.000 0.225
0.700
0.141 0.442
0.703 0.442 0.600
Coefisien Gempa Elastik Csm (g)

0.800 0.389
0.900 0.345 0.500
1.000 0.311 0.400
1.100 0.283
1.200 0.259 0.300
1.300 0.239
0.200
1.400 0.222
1.500 0.207 0.100
1.600 0.194
1.700 0.183
0.000 0.500 1.000 1.500 2.000
1.800 0.173 -0.100
Periode ( Detik )
1.900 0.164

Dengan nilai SD1 sebesar = 0.311 sehingga masuk kedalam zona : 3

Waktu getar struktur dihitung dengan rumus :


0.5

154
T = 2 * * [ WTP /( g * KP ) ]
g = percepatan grafitasi (= 9.8 m/det2)
KP = kekakuan struktur yang merupakan gaya horisontal yg diperlukan untuk menimbulkan
satu satuan lendutan (kN/m)
WTP = PMS (str atas) + 1 /2*PMS (str bawah)

155
Beban gempa arah memanjang jembatan ( X )
Berat sendiri struktur atas, PMS (str atas) = 2127.8 kN
Beban sendiri struktur bawah, PMS (str bawah) = 2472.0 kN
Berat total struktur, WTP = PMS (str atas) + 1 /2*PMS (str bawah) = 3363.7 kN
Tinggi breast wall, Lb = 1.50 m
Ukuran penampang breast wall, b = By = 17.8 m
h = b7 = 1.5 m
3
Inersia penampang breast wall, Ic = 1/ 12 * b * h = 5.0 m4
Mutu beton, fc' = 20.0 MPa
Modulus elastis beton, Ec = 4700 * fc'^0.5 = 21019 MPa
Ec = 21019039 kPa
3
Nilai kekakuan, Kp = 3 * Ec * lc / Lb = 93534723 kN/m
Percepatan grafitasi, g= 9.8 m/det2
0.5
Waktu getar alami struktur, T = 2 *  * [ WTP / ( g * KP ) ] = 0.0120 detik

Kondisi tanah dasar termasuk : Kondisi tanah sedang


Lokasi di wilayah gempa : Zona 3
Waktu getar alami struktur : 0.0120 detik
Waktu getar To : 0.1405 detik
Waktu getar TS : 0.7025 detik

Karena kepala jembatan berimpit dengan tanah sehingga simpangan relatif kecil maka
Koefisien gempa yang digunakan adalah : 0.5 As = 0.113

h1 h2 h3 h4
0.60 1.05 1.10 1.00

Distribusi Beban Gempa Pada Kepala Jembatan


No Berat EQ Uraian lengan terhadap Dasar badan Y MEQ
PMSatas 2127.76 239.37 Y = h3+h4 2.100 502.68
PMA 468.02 52.65 Y = h3+h4 2.100 110.57
BADAN
1.000 80.10 9.01 Y = h3+h2+h1/2 2.450 22.08
2.000 233.63 26.28 Y = h3+h2/2 1.625 42.71
3.000 734.25 82.60 Y = h3/2 0.550 45.43
EQ = 409.92 MEQ = 723.5
1.765
Letak titik tangkap gaya horizontal gempa, yEQ = MEQ / EQ = m

156
Beban Gempa Arah Melintang Jembatan (Arah Y)
Berat sendiri (struktur atas + struktur bawah), PMS = 4599.74 kN
Beban mati tambahan, PMA = 936.03 kN
Beban mati total, Wt = PMS + PMA = 5535.77 kN
Tinggi breast wall, Lb = 1.10 m
Ukuran penampang breast wall, b = By = 1.50 m
h = b7 = 17.80 m
Inersia penampang breast wall, I c = 1/ 12 * h * b3 = 704.97 m
4

Mutu beton, fc' = 0.83 * K / 10 = 20.00 MPa


Modulus elastis beton, Ec = 4700 * fc'^0.5 = MPa
21019.04
Ec = 21019039 kPa
Nilai kekakuan, Kp = 3 * Ec * Ic / Lb3 = 3.34E+10 kN/m
2
Percepatan grafitasi, g= 9.80 m/det
0.5
Waktu getar alami struktur, T = 2 *  * [ WTP / ( g * KP ) ] 0.0008 detik

Kondisi tanah dasar termasuk : Kondisi tanah


Lokasi di wilayah gempa : Zona 3
Waktu getar alami struktur : 0.0008 detik
Waktu getar To : 0.1405 detik
Waktu getar TS : 0.7025 detik

Karena kepala jembatan berimpit dengan tanah sehingga simpangan relatif kecil maka
Koefisien gempa yang digunakan adalah : 0.5 As = 0.113

Distribusi Beban Gempa Pada Kepala Jembatan


No Berat EQ Uraian lengan terhadap Dasar badan Y MEQ
PMS 2127.76 239.373 Y = h6 2.100 502.684
PMA 468.02 52.652 Y = h6 2.100 110.569
ABUTMENT
1 80.10 9.011 Y1 = H - h1/2 2.450 22.078
2 233.63 26.283 Y2 = H - h1 - ( h2+h3)/2 1.625 42.710
3 734.25 82.603 Y3 = h6 - h3 - h4 x 2/3 0.550 45.432
EQ = 409.92 MEQ = 723.47
1.765
Letak titik tangkap gaya horizontal gempa, yEQ = MEQ / EQ = m

B. Tekanan Tanah Dinamis Akibat Gempa


Data Tanah Timbunan
3
Berat volume ws = 25.00 kN/m
Sudut gesek  = 22.00 °
Kohesi C = 9.80 kPa

ws' = ws
R R
' = tan-1 (K * tan ) dengan faktor reduksi untuk ', K = 0.80
R R
c' = Kc * c dengan faktor reduksi untuk c', KC = 0.70

2
Koefisien tekanan tanah aktif, K a = tan ( 45° - ' / 2 )
1 = tan-1 (KR * tan  ) = 0.313
1
Ka = tan2 ( 45° - / 2 ) = 0.530

157
Gaya gempa arah lateral akibat tekanan tanah dinamis dihitung dengan menggunakan
koefisien tekanan tanah dinamis (KaG) sebagai berikut :

2
Tekanan tanah dinamis, p = Hw * ws* AKaG kN/m
H = 2.750 m
BY = 17.800 m
KH = 0,5 AS = = 0.113
' = 0.313 rad = 17.91
KA = 0.530
WS = 25.000 kN/m3
 = tan-1 (Kh) = 0.112 rad
cos2 ( ()' -  ) = 0.960

= 1.233
= 0.779
KaG = KaG - Ka = 0.249
2
Gaya gempa lateral, TEQ = 1 /2 * H * w s * AKaG * B y = 419.71 kN
Lengan terhadap badan, yEQ = 2/3 * H = 1.83 m
Momen akibat gempa, MEQ = EQ * yEQ = 769.46 kNm

10. RESUME BEBAN UNTUK PERHITUNGAN BADAN KEPALA JEMBATAN

TABEL REKAP BEBAN KERJA PADA DASAR BADAN


P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
A AKSI TETAP
1 Berat sendiri MS 4599.7 -640.5
2 Beb. mati tambahan MA 468.0
3 Tekanan tanah aktif saja TA 891.1 816.8
4 Tekanan tanah akibat LL 0.7 m TA 453.6 623.8
B BEBAN LALU LINTAS
5 Beban lajur "D" TD 1634.5
6 Beban pedestrian TP
7 Gaya rem TB 154.2 423.9
C AKSI LINGKUNGAN
8 Temperatur ET 6.2 16.9
9 Beban angin EW 13.7 48.1 251.7
10 Beban gempa struktur EQ 409.9 409.9 723.5 723.5
11 Tek. tanah akibat gempa EQTA 419.7 769.5

Catatan Kombinasi Beban :


1. Kombinasi beban yang digunakan adalah kombinasi beban kerja pada peraturan pembebanan 2005
2. Dengan arahan dari pemberi tugas dan hasil dari asistensi bahwa hanya beban yang dominan yang
digunakan yaitu kombinasi 1 untuk tanpa gempa dan kombinasi 5 untuk dengan gempa
3. Kombinasi dengan gempa diberlakukan peraturan pembebanan 2016 yang menyatakan bahwa
untuk beban gempa diambil 100% arah yg ditinjau dan 30% arah tegak lurus.
4. Pada kombinasi 5 karena kepala jembatan tertahan oleh dinding tanah sehingga kemungkinan
kecil sekali untuk terjadinya simpangan pada arah dinding,maka simpangan hanya didinjau yang
berlawanan dengan dinding sehingga koefisien gempa diambil 0.5 As untuk arah memanjang.

Maka kombinasi yang digunakan adalah


KOMBINASI - 1 MS + MA + TA +TD + TP
KOMBINASI - 5a DL + 0.5LL + EQX + 0.3 EQY
KOMBINASI - 5b DL + 0.5LL + EQY + 0.3 EQX

158
TABEL REKAP BEBAN ULTIMIT PADA BADAN
P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban FK
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
A AKSI TETAP
1 Berat sendiri 1.30 5979.7 -833
2 Beb. mati tambahan 2.00 936.0
3 Tekanan tanah aktif saja 1.25 1113.9 1021
4 Tekanan tanah akibat LL 0.7 m 1.25 567.1 780
B BEBAN LALU LINTAS
5 Beban lajur "D" 1.8 2942.1
6 Beban pedestrian 1.8 0.0
7 Gaya rem 2.0 308.3 848
C AKSI LINGKUNGAN
8 Temperatur 2.0 12.3 34
9 Beban angin 1.2 16.4 57.7 302.1
10 Beban gempa struktur 1.0 409.9 409.9 723 723.5
11 Tek. tanah akibat gempa 1.0 419.7 769

KOMBINASI BEBAN ULTIMAT BADAN

KOMBINASI - 1 MS + MA + TA +TD + TP
P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 5979.7 -832.6
2 Beb. mati tambahan MA 936.0
3 Tekanan tanah Aktif TA 1113.9 1021.0
4 Tekanan tanah 0.7m Beban hidup TA 567.1 779.7
5 Beban lajur "D" TD 2942.1
6 Beban pedestrian TP
REAKSI TOTAL = 9857.8 1680.9 0.0 968.1 0.0

KOMBINASI - 5a (arah X) DL + 0.5LL + EQX + 0.3 EQY


P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 5980 -833
2 Beb. mati tambahan MA 936
3 Tekanan tanah aktif ( tanpa 0.7 LL ) TA 1114 1021
4 Beban lajur "D" TD 1471
5 Beban pedestrian TP
6 Beban gempa 100% EQx 410 723
7 Beban gempa 30% EQY 123 217
8 Tekanan tanah Dinamis 100% EQTAX 420 769
9 Tekanan tanah Dinamis 30% EQTAY
REAKSI TOTAL = 8387 1943 123 1681 217

KOMBINASI - 5b (arah Y) DL + 0.5LL + EQy + 0.3 Eqx


P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 5979.7
2 Beb. mati tambahan MA 936.0
3 Tekanan tanah aktif ( tanpa 0.7 LL ) TA
4 Beban lajur "D" TD 1471.1
5 Beban pedestrian TP
6 Beban gempa 100% arah Y EQY 409.9 723.5
7 Beban gempa 30% Dari arah X EQX 123.0 217.0
8 Tekanan tanah Dinamis 100% Y EQTAY
9 Tekanan tanah Dinamis 30% Dari X EQTAX 125.9 230.8
REAKSI TOTAL = 8387 249 410 448 723

159
REKAP REAKSI ULTIMIT UNTUK PERENCANAAN BADAN
P Tx Ty Mx My
No Kombinasi Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 KOMBINASI - 1 9858 1681 0 968 0
2 KOMBINASI - 5a (arah Memanjang) 8387 1943 123 1681 217
3 KOMBINASI - 5b (arah Melintang) 8387 249 410 448 723

REKAP REAKSI ULTIMIT UNTUK PERENCANAAN BADAN UNTUK PENULANGAN PER 1 METER BADAN
P Tx Ty Mx My
No Kombinasi Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 KOMBINASI - 1 554 94 0 54 0
2 KOMBINASI - 5a (arah Memanjang) 471 109 7 94 12
3 KOMBINASI - 5b (arah Melintang) 471 14 23 25 41

catatan :
1. Reaksi maksimum terjadi terhadap sumbu X ( memanjang Jembatan )
2. Sumbu lemah penampang badan adalah pada arah X ( memanjang jembatan )
Maka Perhitungan Penulangan yang diperhitungkan adalah arah X ( memanjang Jembatan )

11. PERENCANAAN PENULANGAN BADAN ABUTMENT

TINJAU ARAH X Dimensi kolom


Lebar Bc = 17500 mm
Tinggi Hc = 1000 mm
Panjang Lc = 1100 mm

Reaksi yang bekerja


Aksial Pu = 471 kN
Horizontal Hu = 109 kN
Momen Mu = 94 Knm

Kekuatan Bahan
2
Mutu Beton fc = 20 Nmm
2
Elastisitas Ec = 21019.0 Nmm
2
Mutu Baja fy = 400.0 Nmm

A. Cek Tipe kolom


Apakah kolom PANJANG atau PENDEK
Derajat hambatan 𝜓
𝜓 = 0 Untuk yang JEPIT
karena kolom dengan perletakan jepit maka = 0
𝜓 = 10 Untuk yang SENDI

Faktor Panjang effective Kolom K K = 2+3. 𝜓 = 2


Panjang bersih kolom = Lc = 1100 mm

Radius girasi atau Jari-jari Inersia Penampang Kolom r= 0.3 hc = 300 mm

( K.lnk)/r = 7.33333 < 22 Maka Kolom Pendek

160
B. Beban Tekuk atau Beban Kapasitas Tekan (Pc)
Pada kolom panjang, perlu di pertimbangkan bahaya tertekuknya batang kolom. Besar beban
𝜓
tekuk atau beban kapasitas tekan Pc ini menurut Euler dihitung dengan rumus sebagai berikut :
 2 EI
X

Pc = beban tekuk Euler atau beban kapasitas tekan kolom, N Pc 


( K  nk ) 2
𝛌𝑛k
Menurut pasal 12.12.3 SNI 03-2847-2002, nilai EI dihitung menggunakan rumus:
0.57
21019
83333333333
d = 445377847991528
0.5 2
Modulus elastik beton , E c = 4700 *( f c') = N/mm
1 3

Inersia penampang, /12 b h = mm

Kekakuan, EI = ( 0.4 Ec Ig ) / (1 +  d ) =
 2 EI
X

Maka Pc  = 908203134 N
( K  nk ) 2

C. Faktor Pembesaran Momen X

1
Untuk kolom yang dapat bergoyang (pasal 12.13.4.3 SNI 03-2847-2002)  S  1
1 
P u

Pu = 471.2 kN (kombinasi 2) 0,75 Pc


Pc = 908203.1 kN
δs = 1.001
Mu = 94 kN (kombinasi 2)
M c = δs x M u = 95 kNm

D. Tulangan Longitudinal
Perhitungan tulangan longitudinal dicari dengan cara analitis:

ds = Selimut Beton = 100 mm


ds' = Selimut Beton = 100 mm

d = tinggi effektif penampang = 900 mm

β1 = faktor pembentuk tegangan beton tekan ekuivalent ,


fc' ≤ 30 MPa maka β1
 fc'30 
X

 
fc' ≥ 30 MPa maka  1 0,85 0,05 
 7 
akan tetapi β1 ≥ 0,65

2
fc' = 20 Nmm
fc' ≤ 30 MPa maka β1 = 0.85

600 1.d
X

ab  = 459 mm
600  f y

161
Menurut pasal 11.3.2.2 SNI 03-2847-2002, jika beban aksial berfaktor Pu kurang dari nilai terkecil antara 0,1fc'. b.h dan Φ.Pnb, maka
struktur boleh dianggap menahan momen lentur saja. Oleh karena itu nilai Φ pada hitungan kolom bersengkang dapat ditentukan dengn
cara berikut:

1- PuΦ = Φ.Pnb atau 0,1 fc'.b.h diambil yang terkecil


2- jika Pu ≥ PuΦ, maka nilai Φ = 0.65
3- jika Pu < PuΦ, maka nilai Φ = 0.8-0.15Pu/PuΦ

tebal dinding h = b4 = 1.50 m = 1500 mm


lebar dinding diambil b = 1.00 m = 1000 mm

0,1 fc'.b.h = = 3000000 N


Φ.Pnb = Φ x 0,85 x fc' x ab x b = 5071950 N

sehingga :
PuΦ, = 3000000 N
Pu = 471165 N

karena Pu < PuΦ maka nilai Φ = 0.8-0.15Pu/PuΦ = 0.78

Pu
X

a 600 1 x d s '

X

= 36 mm at1  = 255 mm
 x 0.85 x fc ' x b
c
600  f y

at2 = β1 x ds = 85 mm

Karena ab > ac > at2, maka tulangan tarik menentukan dan dihitung sebagai berikut:

2. f y .d  1200d
a p 3  s
= 3000
600  f y

R7 = ap3 -at1 = 2745


e = Mc/Pu = 201 mm
R8 = 2.at1.ds + ac.(2.e-h-ap3) = -95308
R9 = ac.at1.(2ds+2.e-h) = -8180898
3 2
a + R7.a + R8.a + R9 = 0.00

3 2
a + 2745 a + -95308 a + -8180898 = 0.00
a = 73 maka 3.95E+05 + 1.48E+07 + -6993315 + -8180898 = 0.00 OK
a = 73 maka 395058 + 14779155 + -6993315 + -8180898 = 0.00 OK

sehingga didapat a = 73.4 mm

a( Pu / 0,85. f c '.a.b)
A  A 
1 2
(600  f ).a  600. .d = 1294 mm2
y 1 s
2
Tulangan Total yang dibutuhkan Ast = A1 + A2 = 2588 mm
Cek tulangan minimum: Asmin = 1% x b x h = 15000 mm

Ast = 2588 < Asmin = 15000 maka pakai Tulangan minimum = 15000 mm2

162
Tulangan tarik As = 0.5 Ast = 7500 mm2
Tulangan Tekan As' = 0.5 Ast = 7500 mm2
Lebar penampang Badan Kepala Jembatan b = 1000 mm
Tinggi penampang badan kepala jembatan h = 1500 mm
Selimut beton d = 80 mm
Diameter Tulangan yang digunakan D = 32 mm
Luas satu tulangan AsD = 804.2 mm2
Jumlah Tulangan tarik Perlu n = As / AsD = 9.3 buah tulangan
tulangan digunakan adalah 107
Tulangan tekan = 10 D 32 - 100
Tulangan tekan = 10 D 32 - 100

E. Kontrol penulangan dengan Menggunakan diagram interaksi Kolom


Rumus yang digunakan untuk menggambarkan diagram interaksi kolom adalah :
Tinggi efektif, d = h - d'
-3
Pada kondisi tekan aksial sentris : Pno = 0.80*[ 0.85* fc' * b * h + (As + As' )*( fy - 0.85*fy' )] */10
Gaya tekan aksial nominal, Pn harus < Pn

Pada kondisi balance : : cb = 600 / (600 + fy)*d


ab =  * Cb
's = 0.003 * (Cb - d') / Cb
Untuk, 's > fy / Es maka fs' = fy
Untuk, 's < fy / Es maka fs' = 's * Es

Gaya-gaya internal beton dan baja : Cc = 0.85 * fc' * b * ab *10^-3


-3
Cs = As * fy * 10^
Cs' = As' * ( fs' - 0.85*fc' ) * 10^-3
Gaya aksial tekan nominal kondisi balance :
Pnb = Cc + Cs' - Cs kN harus < Pn
Momen nominal kondisi balance :
Mnb = [ Cc * (h/2 - ab/2) + Cs * (d - h/2) + Cs' * (h/2 - d') ] *10^-3 kN-m

Pada kondisi garis netral terletak Dada jarak c dari sisi beton tekan terluar :
Es= 0.003*(c-d)/c C's = 0.003*(c-d')/c
Untuk [ es ] > fy / Es maka fs = [Cs] / Es * fy
Untuk [ es ] < fy / Es maka fs = Es * Es
Untuk e's > fy / Es maka fs' = fy
Untuk e's < fy / Es maka fs' = e's * Es
a= *c

Gaya-gaya internal beton dan baja :


Cc = 0.85 * fc' * b * a *10^-3 kN
Cs = As * fs * 10^-3 kN
Cs' = As' * ( fs' - 0.85*fc' ) * 10^-3 kN

Gaya aksial tekan nominal :


Pn = Cc + Cs' - Cs kN harus < Pno
Momen nominal :
Mn = [ Cc * (h/2 - a/2) - Cs * (d - h/2) + Cs' * (h/2 - d') ] *10^-3 kN-m

Faktor reduksi kekuatan :


f = 0.65 untuk Pn > 0.10*fc' * b*h
f = 0.80 - 1.5*Pn / (fc'* b*h) untuk 0 < Pn < 0.10*fc'* b*h

163
f. Diagram interaksi kolom pada penampang arah X
TINJAU ARAH X
Dimensi kolom
Lebar Bc = 17500 mm
Tinggi Hc = 1000 mm
Panjang Lc = 1100 mm

Reaksi yang bekerja

Aksial Pu = 471 kN
Momen Mu = 94 kNm

Kekuatan Bahan
Mutu Beton fc = 20 Nmm2
Elastisitas Ec = 21019.0 Nmm2
Mutu Baja fy = 400.0 Nmm2

h. TulanganGeser
a. Gaya geser Perlu Kolom (Vuk)
Vuk = (Mu2 - Mu1)/λk
Vuk = gaya geser perlu kolom
Mu2 = Momen perlu yang besar pada salah satu ujung kolom
Mu1 = Momen perlu yang kecil pada salah satu ujung kolom
λk = Panjang kolom diukur dari as ke as
Mu2 = 94524241.96 N mm
Mu1 = 0 N mm
λk = 1100 mm
Vuk = 85931 N

164
b. Gaya geser yang ditahan oleh beton (Vc)
 N  c f '
V c  1  uk 
X

b.d
 14 Ag  6
 

Nuk = 109185 N
h = 1000 mm
b = 1500 mm
Ag = 1500000 mm
fc'
= 20.0 Mpa
d
= 900 mm
Vc
= 1011462 N
Vc
= 758597
c. Gaya geser yang ditahan oleh begel (Vs) dan Vs max
Vu Vc
X

Vs  0.75
 dengan Φ =

Vs max = 2/3 . (√fc'). b.d


Vs = -896887.42

d.
Dihitung luas tulangan begel perlu (Avu) untuk setiap tinggi kolom S = 1000mm, dengan memilih yang terbesar dari nilai A v, berikut:
S = 1000 mm
fy = 240 MPa
fc' = 20 MPa
d = 1400 mm

b = 1000 mm
2
Av = Vs.S / fy.d = 0 mm
Av = b.S / 3.fy = 1388.9 mm
2

Av = 75 √fc' . b. S / 1200. f = 1164.6 mm


2

2
maka Av yang menentukan adalah yang terbesar, yaitu : Av = 1389 mm
Dalam perhitungan dipilih begel 2 kaki, dengan diameter = 12 mm
jarak antar tulangan adalah:

2
2 x0,25x3.14 x
S  = 162.7776 mm
Av

Dikontrol jarak begel harus memenuhi syarat:


- pasal 9.6.3: Sn ≥ 1,5D; dan Sn ≥ 40mm
Sn ≥ 1,5D; dipakai tulangan longitudinal diameter 32 mm

Sn ≥ 1,5D = 1.5 x 32 = 48 mm
163 ≥ 48 OK
Sn ≥ 40mm:
163 ≥ 40 OK

- pasal 9.10.5.2: S < 16D; dan S < 48 dp


S < 16D; dipakai tulangan longitudinal diameter 32 mm

S < 16D = 16 x 32 = 512 mm


163 < 512 OK

S < 48 dp, dipakai tulangan geser diameter Φ13 = 13 mm

S < 48 dp: = 48 x 13 = 624 mm


163 < 624 OK

165
- pasal 13.5.4.1: untuk Vs < 1/3 √fc'. b. d, maka s ≤ d/2 dan s ≤ 600 mm
1/3 √fc'. b. d = 26087460
Vc < 26087459.74 maka:

d/2 = 700 mm
s = 162.8 < 700 mm OK
s = 162.8 < 600 mm OK

Karena semua persyaratan dipenuhi, maka begel yang digunakan adalah:


dia 13 - 150

166
PERHITUNGAN PENULANGAN PILECAP KEPALA JEMBATAN A1
STA 99+000 16M-50M-16M

1. REKAP BEBAN PILECAP


Reaksi yang diperhitungkan dalam perencanaan pilecap adalah reaksi tekanan keatas tiang pancang.
Dari hasil perhitungan pondasi maka diperoleh reaksi yang bekerja pada pilecap adalah :

TABEL REKAP BEBAN KERJA PADA DASAR PILE CAP


P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
A AKSI TETAP
1 Berat sendiri MS 5481.3 -509.7
2 Beb. mati tambahan MA 386.0
3 Tekanan tanah TA 880.7 1100.9
4 Tekanan tanah akibat LL 0.7m TA 328.8 616.5
B BEBAN LALU LINTAS
5 Beban lajur "D" TD 1634.5
6 Beban pedestrian TP 0.0
7 Gaya rem TB 154.2 578.1
C AKSI LINGKUNGAN
8 Temperatur ET 13.8 29.1
9 Beban angin EW 27.4 42.7 71.2 139.6
10 Beban gempa struktur EQ 660.1 660.1 1145.3 1145.3
11 Tek. tanah akibat gempa EQTA 558.0 1394.9

TABEL REKAP BEBAN ULTIMIT PADA DASAR PILE CAP


P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban FK
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
A AKSI TETAP
1 Berat sendiri 1.30 7125.7 -663
2 Beb. mati tambahan 2.00 772.0
3 Tekanan tanah 1.25 1100.9 1376.1
4 Tekanan tanah akibat LL 0.7m 1.25 411.0 771
B BEBAN LALU LINTAS
5 Beban lajur "D" 2.0 3269.0
6 Beban pedestrian 2.0 0.0
7 Gaya rem 2.0 308.3 1156
C AKSI LINGKUNGAN
8 Temperatur 2.0 27.7 58
9 Beban angin 1.2 32.8 51.2 167.5
10 Beban gempa struktur 1.0 660.1 660.1 1145 1145.3
11 Tek. tanah akibat gempa 1.0 558.0 1395

2. KOMBINASI BEBAN ULTIMAT PILE CAP

KOMBINASI - 1 MS + MA + TA +TD + TP
P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 7125.7 -663
2 Beb. mati tambahan MA 772.0
3 Tekanan tanah TA 1100.9 1376.1
4 Tekanan tanah akibat LL 0.7m TA 411.0 770.6
5 Beban lajur "D" TD 3269.0
6 Beban pedestrian TP 0.0
REAKSI TOTAL = 11166.7 1511.9 0.0 1484 0.0

167
KOMBINASI - 5a (arah X) DL + 0.5LL + EQX + 0.3 EQY
P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 7126 -663
2 Beb. mati tambahan MA 772
3 Tekanan tanah aktif ( tanpa 0.7 LL ) TA 1101 1376
4 Beban lajur "D" TD 1635
5 Beban pedestrian TP 0
6 Beban gempa 100% EQx 660 1145
7 Beban gempa 30% EQY 198 344
8 Tekanan tanah Dinamis 100% EQTAX 558 1395
9 Tekanan tanah Dinamis 30% EQTAY
REAKSI TOTAL = 9532.2 2318.9 198.0 3254 343.6

KOMBINASI - 5b (arah Y) DL + 0.5LL + EQy + 0.3 Eqx


P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 7126
2 Beb. mati tambahan MA 772.0
3 Tekanan tanah aktif ( tanpa 0.7 LL ) TA
4 Beban lajur "D" TD 1635
5 Beban pedestrian TP 0
6 Beban gempa 100% arah Y EQY 660.1 1145.3
7 Beban gempa 30% Dari arah X EQX 198.0 343.6
8 Tekanan tanah Dinamis 100% Y EQTAY
9 Tekanan tanah Dinamis 30% Dari X EQTAX 167.4 418.5
REAKSI TOTAL = 9532 365 660 762 1145

3. PENULANGAN PILECAP
Data perhitungan pile cap
Jml baris tiang ny = 7.000
Jumlah tiang dalam 1 baris nx = 2.000
Jarak antara tiang dalam arah x x = 2.000 m
Jarak antara tiang dalam arah y y = 2.700 m

Jarak tiang pada arah X X1 = -1.000 m


X2 = 1.000 m

Jarak tiang pada arah Y Y1 = m


y2 = -8.100 m
y3 = -5.400 m
y4 = -2.700 m
y5 = 0.000 m
y6 = 2.700 m
y7 = 5.400 m
Dimensi pilecap 8.100

Lebar arah X Bx = 3.200 m


Lebar arah Y BY = 17.800 m
Tebal hP = 1.000 m

BAHAN STRUKTUR
Mutu Beton fc = 20 Mpa
Mutu Baja Tulangan fy = 400 Mpa

168
DATA BEBAN ULTIMIT DARI ABUTMEN
PU TUx TUy MUx MUy
No Kombinasi Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 KOMBINASI - 1 11167 1512 0 1484 0
2 KOMBINASI - 5a (arah memanjang Jembatan) 9532 2319 198 3254 344
3 KOMBINASI - 5b ( arah melintang Jembatan) 9532 365 660 762 1145

GAYA AKSIAL PADA TIANG


2
Sx = 14 m2
2
Sy = 408 m2

RENCANA PILE CAP ARAH X

Gaya pada tiang yang menerima beban kombinasi 5a ( arah X )


Pu Mux.x1 Muy.y4 9532.2 -3254
Titik X1 P = + + = + = 448 kN
x1 2 2
n Sx Sy 14 14
Pu Mux.x2 Muy.y4 9532.2 3254
Titik X2 Px2 = + + = + = 913 kN
2 2
n Sx Sy 14 14

MOMEN DAN GAYA GESER ULTIMIT RENCANA PILE CAP

Reaksi pondasi Pada baris ke 3 P3 = Px3 * 5 = 4566 kN

hP = 1.0 m
By = 17.8 m
a3 = 0.85 m
a1 = 0.25 m

Pw = a3 * hP * By * c = 378 kN

Gaya Pada potongan A - A


Mu = -P3 * a1 + Pw * a3/2 = -981 kNm

Vu = -P3 + Pw = -4188 kN

Momen ultimit rencana Pile Cap, Mu = 981 kNm


Lebar telapak By = 18
Momen ultimit rencana Pile Cap per meter, Mux = Mu / By = 55 kNm

Gaya geser rencana Pile Cap, Vu = 4188 kN


Lebar telapak By = 17.8
Gaya geser ultimit rencana Pile Cap per meter, Vux = Vu / By = 235.3 kNm

169
TULANGAN LENTUR PILE CAP ARAH X
Momen rencana ultimit, Mu = Nmm
Kuat tekan beton, fc' = 55103559 MPa
Tegangan leleh baja, fy = 20 MPa
Tebal pile cap, h = hp = 400 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 1000 mm
Modulus elastis baja, Es = 100 MPa
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, 1 = 200000
b =  1* 0.85 * fc'/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.85
Rmax = 0.75 * b * fy *[1 -1/2*0.75* b * fy / (0.85 * fc, )] = 0.02168
Faktor reduksi kekuatan lentur, = 5.25890
Tebal efektif pile cap, d = h - d' = 0.80
Lebar pile cap yang ditinjau, b= 900.00
Momen nominal rencana, Mn = Mu/ = 1000.00 KNm
69
-6 2
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10 / ( b * d ) = 0.085 mm
Rn < Rmax (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :

 = 0.85 * fc' / fy * [ 1 -(1 - 2 * Rn / ( 0.85 * fc' ) )^0.5] = 0.00021


Rasio tulangan minimum, p min = 1.4 / fy = 0.00350
Rasio tulangan yang digunakan, p= 0.00350
Luas tulangan yang diperlukan, As =  * b * d = 3150.00
Diameter tulangan yang digunakan, D= 32.00
Jarak tulangan yang diperlukan, s = 0.25  * D2 * b / As = 255.32
Digunakan tulangan, D 32 - 100 < 255 OK
As =  / 4 * D2 * b / s = 8042.48 mm
2

Untuk tulangan susut diambil 20% tulangan pokok. As' = 20% = 1608.50 mm
2

Diameter tulangan yang digunakan, D= 19.00 mm


2
Jarak tulangan yang diperlukan, s = 0.25  * D * b / As = 176.27
Digunakan tulangan, D 19 - 100 < 176 OK

TULANGAN GESER
Gaya geser ultimit, Vu = 235289 N
Faktor reduksi kekuatan geser, = 0.60
Kuat tekan beton, 20
Tegangan leleh baja, 400

menurut Pasal 13.3.1 SNI 03-2847-2002 Gaya geser yang ditahan oleh beton adalah:
Vc = 1 /6*(fc')^0.5 * b * d = 670820 N
Gaya geser yang ditahan oleh beton,  Vc = 402492 N

Vu <  Vc Tidak perlu tulangan geser


Vs = Vu - Vc = 0
Gaya geser yang ditahan oleh tulangan geser, Vs 0

Pasal 13.5.6.6 SNI 03-2847-2002 mensyaratkan Vs harus ≤ (2/3 * √fc' *b*d)


Cek Vs ≤ (2/3 * √fc' *b*d) (2/3 * √fc' *b*d) = 205359 N

karena Vs ≤ (2/3 * √fc' *b*d), maka dimensi poer sudah cukup memenuhi

Dalam SNI 03-2847-2002 juga mensyaratkan luas tulangan geser minimum per meter panjang balok yang diperlukan ( A V,u) dihitung
dengan memilih yang terbesar dari nilai-nilai berikut:
a. Pasal 13.5.6.2, AV,U = (Vs*S)/(fy*d) AV,U1 0 2
= mm
S = Panjang poer per 1 m panjang
b. Pasal 13.5.5.3, AV,U = (b*S)/(3*fy) AV,U2 = 833 mm
2

S = Panjang poer per 1 m panjang


c. Pasal 13.5.5.3, AV,U = (75*√fc' *b*S)/(1200*fy) AV,U3 = 699 mm
2

S = Panjang poer per 1 m panjang


maka Av,u yang menentukan adalah yang terbesar, yaitu : Av,u1 833 2
= mm
Dalam perhitungan dipilih begel 2 kaki, dengan diameter = 19 mm
jarak antar tulangan adalah:

2 0,25 3 .14 
2

170
x x x = 680.12 mm
S 
Av ,u

171
Dikontrol jarak begel harus memenuhi syarat:
pasal 13.5.4.1: untuk Vs < 1/3 √fc'. b. d, maka s ≤ d/2 dan s ≤ 600 mm
1/3 √fc'. b. d = 1341641

Vs = 0 < 1341641 maka:

d/2 = 450 mm
s = 680 < 450 mm OK
s = 680 < 600 mm OK

Karena semua persyaratan dipenuhi, maka begel yang digunakan adalah:


Tulangan Dia 19 - 100 Mutu fy 400

RENCANA PILE CAP ARAH Y


PU TUx TUy MUx MUy
No Kombinasi Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
3 KOMBINASI - 5b ( arah melintang Jembatan) 9532 660 1145

Gaya pada tiang yang menerima beban kombinasi 5b ( arah y )


P My.y1 Mx.x4 9532.2 -9277.03
Titik Y1 P = + + = + = 658 kN
y1
n Sy2 Sx2 14 408
P My.y2 Mx.x4 9532.2 -6184.69
Titik Y2 P = + + = + = 666 kN
y2 2 2
n Sy Sx 14 408
P My.y3 Mx.x4 9532.2 -3092.34
Titik Y3 P = + + = + = 673 kN
y3
n Sy2 Sx2 14 408
P My.y4 Mx.x4 9532.2 0
Titik Y4 P = + + = + = 681 kN
y4 2 2
n Sy Sx 14 408
P My.y5 Mx.x4 9532.2 3092.344
Titik Y5 P = + + = + = 688 kN
y5 2 2
n Sy Sx 14 408

MOMEN DAN GAYA GESER ULTIMIT RENCANA PILE CAP

Reaksi pondasi Pada baris ke 5 P5 = Px5 * 4 = 2754 kN

LP = 3.0 m
hP = 1.0 m
Bx = 3.2 m
Pw1 = 240 kN ( Berat sendiri pilecap )

Berat bangunan atas Pu = 9532 kN

Panjang Bangunan atas yang menerima beban = By = 9.00

Berat bangunan atas sepanjang Lp adalah PuLp = Pu / By * Lp = 3177 kN

a2 = a3 =

172
2.40 m
1.50 m

173
Gaya Pada potongan A - A
Mu = - P4 * A2 + (Pw1 + Pulp )* A3 = -1483 kNm

Vu = -P4 + Pw1 + Pulp = 664 kN

Momen ultimit rencana Pile Cap, Mu = 1482.98604 kNm


Lebar telapak By = 3.2
Momen ultimit rencana Pile Cap per meter, Mu = 463.4 kNm
Gaya geser rencana Pile Cap, Vu = 663.6 kN
Lebar telapak 3.2
Gaya geser ultimit rencana Pile Cap per meter, 207.4

3200000
TULANGAN LENTUR PILE CAP ARAH Y
Momen rencana ultimit, Mu = 20
Nmm
Kuat tekan beton, fc' = 400
MPa
Tegangan leleh baja, fy = 1000 MPa
Tebal pile cap, h = hp = 100 mm
200000
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = mm
Modulus elastis baja, Es = 0.85
MPa
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, 1 = 0.02168
b =  1* 0.85 * fc'/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 5.25890
0.80
Rmax = 0.75 * b * fy *[1 -1/2*0.75* b * fy / (0.85 * fc, )] =
Faktor reduksi kekuatan lentur, = 900.00
Tebal efektif pile cap, d = h - d' = 1000.00
Lebar pile cap yang ditinjau, b= 4
Momen nominal rencana, Mn = Mu/ = 0.005 KNm
-6

2
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10 / ( b * d ) = mm
Rn < Rmax (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :

 = 0.85 * fc' / fy * [ 1 -(1 - 2 * Rn / ( 0.85 * fc' ) )^0.5] = 0.00001


Rasio tulangan minimum, p min = 1.4 / fy = 0.00350
Rasio tulangan yang digunakan, p= 0.00350
Luas tulangan yang diperlukan, As =  * b * d = 3150.00 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D= 32.00
Jarak tulangan yang diperlukan, s = 0.25  * D2 * b / As = 255.32
Digunakan tulangan, D 32 - 100 < 255 OK
As =  / 4 * D2 * b / s = 8042.48 mm
2

Untuk tulangan susut diambil 20% tulangan pokok. As' = 20% = 1608.50 mm
2

Diameter tulangan yang digunakan, D= 19.00 mm


2
Jarak tulangan yang diperlukan, s = 0.25  * D * b / As = 176.27
Digunakan tulangan, D 19 - 100 207380
< 176 OK
0.60
TULANGAN GESER 20
Gaya geser ultimit, Vu = 400 N
Faktor reduksi kekuatan geser, =
Kuat tekan beton,
Tegangan leleh baja,

menurut Pasal 13.3.1 SNI 03-2847-2002 Gaya geser yang ditahan oleh beton adalah:
Vc = 1 /6*(fc')^0.5 * b * d = 670820 N
Gaya geser yang ditahan oleh beton,  Vc = 402492 N

Vu < f Vc Tidak perlu tulangan geser


Vs = Vu - Vc = 0
Gaya geser yang ditahan oleh tulangan geser, Vs 0

Pasal 13.5.6.6 SNI 03-2847-2002 mensyaratkan Vs harus ≤ (2/3 * √fc' *b*d)


Cek Vs ≤ (2/3 * √fc' *b*d) (2/3 * √fc' *b*d) = 11926 N

karena Vs ≤ (2/3 * √fc' *b*d), maka dimensi poer sudah cukup memenuhi

174
Dalam SNI 03-2847-2002 juga mensyaratkan luas tulangan geser minimum per meter panjang balok yang diperlukan ( A V,u) dihitung
dengan memilih yang terbesar dari nilai-nilai berikut:
a. Pasal 13.5.6.2, AV,U = (Vs*S)/(fy*d) AV,U1 0 2
= mm
S = Panjang poer per 1 m panjang
b. Pasal 13.5.5.3, AV,U = (b*S)/(3*fy) AV,U2 = 833 mm
2

S = Panjang poer per 1 m panjang


c. Pasal 13.5.5.3, AV,U = (75*√fc' *b*S)/(1200*fy) AV,U3 = 699 mm
2

S = Panjang poer per 1 m panjang


833 2
maka Av,u yang menentukan adalah yang terbesar, yaitu : Av,u1 = mm
Dalam perhitungan dipilih begel 2 kaki, dengan diameter = 19 mm
jarak antar tulangan adalah:

2 0,25 3 .14 
2

x x x
S  = 680.12 mm
Av ,u

Dikontrol jarak begel harus memenuhi syarat:


pasal 13.5.4.1: untuk Vs < 1/3 √fc'. b. d, maka s ≤ d/2 dan s ≤ 600 mm
1/3 √fc'. b. d = 1341641
Vs = 0 < 1341641 maka:
d/2 = 450 mm
s = 680 < 450 mm OK
s = 680 < 600 mm OK

Karena semua persyaratan dipenuhi, maka begel yang digunakan adalah:


Tulangan Dia 19 - 100 Mutu fy 400

175
PERHITUNGAN PONDASI KEPALA JEMBATAN A2
STA 99+000 16M-50M-16M

1. BEBAN BERAT SENDIRI ( MS )


1.1. BERAT SENDIRI BANGUNAN ATAS

GAMBAR NOTASI DIMENSI STRUKTUR BANGUNAN ATAS

Uraian Notasi dan Dimensi Struktur banguana atas


Lebar jalan (jalur lalu-lintas) b1 = 17.50 m
Lebar trotoar (pejalan kaki) b2 = 0.00 m
Lebar Kerb b3 = 0.50 m
Lebar total jembatan b = 18.50 m
Tebal slab lantai jembatan ts = 0.25 m
Tebal lapisan aspal + overlay ta = 0.10 m
Tebal trotoar tt = 0.00 m
Tebal genangan air hujan th = 0.05 m
Tinggi girder prategang hb = 1.25 m
Tinggi bidang samping jembatan ha = 2.77 m
Jarak antara balok prategang s = 2.05 m
Jarak gelagar ke tepi luar N = 1.00 m
Panjang bentang jembatan L1 = 16.40 m

Berat Jenis bahan


Berat beton bertulang wc = 25.00 kN/m
Berat beton tidak bertulang w'c = 24.00 kN/m
Berat aspal wa = 22.00 kN/m
Berat jenis air ww = 9.80 kN/m

176
(1) Berat sendiri girder

Berat Girder
Tinggi H Berat Wa Wb hf1 hf2 hf3 hf4 hweb tweb
cm ton/m mm mm mm mm mm mm mm mm
90 0.788 350 650 75 75 100 125 525 170
125 0.936 350 650 75 75 100 125 875 170
160 1.297 550 650 125 75 100 225 1075 180
140 1.524 800 700 200 120 250 250 700 200
170 1.674 800 700 200 120 250 250 1000 200
210 1.874 800 700 200 120 250 250 1400 200

Dari data tabel diatas dengan tinggi H = 125 maka Berat Girder wg = 9.36 kN/m

(2) Berat sendiri diafragma


Diafragma tengah
Luas Penampang A = 1.90 m2
Tebal Diafragma t = 0.20 m
Berat 1 diafragma W1a = 9.48 kN
A

Diafragma Ujung
Luas Penampang A = 1.75 m2
Tebal Diafragma t = 0.20 m2
Berat 1 diafragma W1b = 8.73 kN
A

( 3 ) Berat sendiri Barrier


Berat 1 = 1.375 kN/m
3
Berat 2 = 2.500 kN/m

Berat 3 = 5.431 kN/m


2 Berat Berrier = 9.306 kN/m

177
Untuk selanjutnya perhitungan berat sendiri akibat bangunan atas dihitung dalam bentuk tabel sbb :

Tabel Beban berat bangunan atas


Parameter Volume Berat
No Beban Berat Satuan
b (m) t (m) L (m) n (kN)
1 deck Slab 18.500 0.250 16.40 1 25.00 kN/m3 1896.25
2 panel slab 1.660 0.070 16.40 8 25.00 kN/m3 381.14
3 Trotoar 0.000 0.000 16.40 0 24.00 kN/m 00.00
4 Bearrier 16.40 2 9.31 kN/m 305.25
5 Balok prategang 16.40 9 9.36 kN/m 1381.54
6 Diafragma tengah 16 9.48 kN 151.74
7 Diafragma ujung 16 8.73 kN 139.62
Total berat sendiri struktur atas, WMS = 4255.5 kN
Beban pd abutment akibat berat sendiri struktur atas, PMS = 1/2 * WMS = 2127.76 kN
Eksentrisitas beban thd. Fondasi, e= 0.25 m
Momen pada fondasi akibat berat sendiri struktur atas MMS = PMS * e = 531.94 kN

1.2. BERAT SENDIRI BANGUNAN BAWAH


Dimensi dan notasi kepala jembatan

h1 = 0.60 m
h2 = 1.05 m
h3 = 1.10 m
h4 = 1.00 m
H = 3.75 m

b1 = m
b2 = m
b3 = 0.20 m
b4 = 0.30 m
b5 = 0.85 m
bw = 1.50 m
Bx = 0.85 m
X1 = 2.00
X2 = 3.20
0.50
Jarak antara as telapak terhadap as perletakan adalah e = 0.5Bx - b5 - X2 = 0.50 m
0.25
BY = 17.80 m
hw = 0.50 m

TANAH TIMBUNAN TANAH ASLI (DI DASAR PILECAP)

Berat volume ws = 17.2 kN/m3 Berat volume ws = 16.00 kN/m3


Sudut gesek  = 30 ° Sudut gesek  = 29 °
Kohesi C = 0 kPa Kohesi C = 7.4 kPa

BAHAN STRUKTUR
Mutu Beton fc' = 20.0 MPa
Mutu Baja Tulangan fy = 400.0 MPa

178
Notasi Berat kepala jembatan

Berat beton, wc = 3 Lebar By =


25.00 kN/m 17.80 m
3
Berat tanah, ws = 17.20 kN/m Tebal wing wall = 1.00 m

PARAMETER BERAT BAGIAN BERAT LENGAN MOMEN


NO
b h Shape Direc (kN) (m) (kNm)
1 0.300 0.600 1.0 -1.0 80.100 0.400 -32.040
2 0.500 1.050 1.0 -1.0 233.625 0.500 -116.813
3 1.500 1.100 1.0 -1.0 734.250 0.000 0.000
4 3.200 1.000 1.0 -1.0 1424.000 0.000 0.000
5 3.050 0.600 1.0 -1.0 45.750 2.075 -94.93
6 2.850 1.050 1.0 1.0 74.813 2.175 162.72
7 0.850 1.100 1.0 -1.0 23.375 1.175 -27.47
8 2.000 1.100 0.5 -1.0 27.500 2.267 -62.33
9 1.050 0.600 1.0 -1.0 182.045 1.375 -250.31
10 0.850 2.150 1.0 -1.0 528.074 1.175 -620.49
PMS = 3353.53 MMS = -1041.66

Tabel Berat Sendiri Jembatan


PMS MMS
No Berat sendiri
(kN) (kNm)
1 Struktur atas (slab, trotoar, girder, dll) 2127.762 531.940
2 Struktur bawah (abutment, pilecap, tanah) 3353.532 -1041.665
5481.293 -509.724

2. BEBAN MATI TAMBAHAN (MA)

Tabel Berat dari Beban mati tambahan


Tebal Lebar Panjang w Berat
No Jenis beban mati tambahan Jumlah
(m) (m) (m) (kN/m3) (kN)
1 Lap. Aspal + overlay 0.100 17.5 16.40 1 22.00 631.40
2 Railling 16.40 0 5.00 0.00
3 Air hujan 0.050 17.5 16.40 1 9.80 140.63
Beban total akibat beban mati tambahan WMA = 772.03
Beban pd pondasi akibat beban mati tambahan PMA = 1/2 * WMA = 386.015 kN
Eksentrisitas beban thd. Fondasi e= 0.250 m
Momen pada fondasi beban mati tambahan MMA = PMA * e = 96.504 kNm

179
3. TEKANAN TANAH (TA)
Pada bagian tanah di belakang dinding abutment yang dibebani lalu-lintas, harus diperhitungkan adanya beban
tambahan yang setara dengan tanah setebal 0.70 m yang berupa beban merata ekivalen beban kendaraan pada bagian
tersebut. Tekanan tanah lateral dihitung berdasarkan harga nominal dari berat tanah (ws), sudut gesek dalam (  ), dan
kohesi ( c ) dengan :
faktor reduksi untuk ', R
K  = 0.80
faktor reduksi untuk c', K CR = 0.70

17.20 3
Berat tanah, ws = kN/m
Sudut gesek dalam,  = 30.00 o

Kohesi, C = 0.00 kPa


Tinggi total abutment H = 3.75 m
Lebar abutment , By = 17.80 m
Koefisien tekanan tanah aktif
1 -1 R
 = tan (K * tan  ) = 0.43 rad = 24.79 °
2
Ka = tan ( 45° - ' / 2 ) = 0.41

Beban merata akibat timbunan tanah setinggi 0.70 m yang merupakan ekivalen beban kendaraan :
Berat tanah, 0.7 ws = 12.04 kN/m3

Tabel Gaya dan Momen akibat Tekanan Tanah


Lengan y MTA
No Gaya akibat tekanan tanah TTA (kN)
thd. 0 (m) (kNm)
1 TTA = (0.70 * Ws)* H * Ka * By 328.807 y=H/2 1.875 616.513
2 TTA = 1/2 * H2* Ws * Ka * By 880.732 y=H/3 1.250 1100.915
TTA = 1209.539 MTA = 1717.428
4. BEBAN LAJUR "D" (TD)
PTD

Untuk perhitungan gelagar-gelagar digunakan beban "D" yang terdiri atas beban terbagi rata (BTR) sebesar q
ton per meter panjang per jalur, dan beban garis terpusat (BGT) sebesar "P" ton per jalur lalu lintas tersebut.

q = 9.0 kPa untuk L < 30 m


q = 9.0*(0.5+ 15 /L) kPa untuk L > 30 m
Besarnya beban Garis terpusat P ditentukan sebesar 49,0 KN/m'
Untuk panjang bentang, L= 16.40 m
karena L < 30 m q= 9.00 kPa
BGT mempunyai intensitas, p= 49.00 kN/m

Faktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance)


untuk BGT diambil sebagai berikut :
FBD = 0.4 untuk L < 50 m

FBD = 0.4 - 0.0025*(L - 50) untuk 50 < L < 90 m


FBD = 0.3 untuk L >90 m

Untuk harga, L= 16.40 mm b1 = 17.50 m FBD = 0.40

Maka besar beban lajur "D" : WBTR = 2583.00 kN


WBGT = 343.00 kN

180
Gaya dan momen yang terjadi akibat beban lalu lintas adalah
Beban pada abutment akibat beban lajur "D", PTD = 1 /2*WBTR + WBGT = 1634.500 kN
Eksentrisitas beban terhadap pondasi, e= 0.250 m
Momen pada pondasi akibat beban lajur "D", MTD = PTD * e = 408.625 kNm

5. BEBAN PEDESTRIAN / PEJALAN KAKI (TP)


Jembatan direncanakan tanpa trotoar sehingga tidak terjadi beban akibat pedistrian/pejalan kaki.

6. GAYA REM (TB)


Pengaruh pengereman dari lalu-lintas diperhitungkan sebagai gaya dalam arah memanjang dan dianggap
bekerja pada permukaan lantai jembatan. Besarnya gaya rem arah memanjang jembatan adalah sebagai
berikut :
- 25% dari berat gandar truk desain atau
- 5% dari berat truk rencana ditambah beban lajur terbagi rata (BTR)
- 25% = 0.25 *(112.5+112.5) = 56 kN
- 5% = 0.05 *( 500 + BTR ) = 154 kN

maka Gaya rem, TTB = 154.15 kN


Lengan terhadap Fondasi : YTB = H1= 3.750 m
Momen pada Fondasi akibat gaya rem : MTB = PTB * YTB = 578.063 kNm

7. PENGARUH TEMPERATUR (ET)

o
Temperatur maksimum rata-rata Tmax = C
o
Temperatur minimum rata-rata Tmin = 40.000 C
Perbedaan temperatur, AT = ( Tmax - Tmin)/2 = 15.000 °C
Koefisien muai panjang untuk beton,  = 12.500 / °C
Kekakuan geser untuk tumpuan elatomeric, k = 0.0000100 kN/m
Panjang bentang , L = 1500.000 m
Jumlah tumpuan elastomeric (jumlah girder), n = 16.400 buah
9.000

Gaya pengaruh temperatur, TET =a* AT * k * L/2 * n = 13.838 kN


Lengan terhadap Fondasi, YET = H - h2 - h1 = 2.100 m
Momen Fondasi , MET = TET * YET = 29.059 kNm

181
8. BEBAN ANGIN (EW)
A . Beban angin arah Y ( Melintang Jembatan )
Gaya akibat angin yang meniup bidang samping jembatan dihitung dengan rumus :
Dimana Kecepatan angin rencana adalah
Tekanan angin dasar PB = 0.0024 MPa ( Tabel 29 SNI 1725 2016 )
Kecepatan Gesekan angin Vo = 17.6 km/jam ( Tabel 28 SNI 1725 2016 )
Panjang Gesekan angin Zo = 1000 mm ( Tabel 28 SNI 1725 2016 )
Kecepatan angin dasar V10 = 120 km/jam ( anatara 90 - 126 km/jam )
Elevasi struktur dari muka tanah Z = 3750 mm
Kecepatan angin Rencana VB = 100 km/jam

V10 Z
VDZ = 2.5 Vo ( ) ln ( )
VB Zo
120 3750
VDZ = 2.5 17.6 ( ) ln ( )

100 1000
VDZ = 69.78871 km/jam
70
2
PD = 0.0024 ( ) = 1.169 kN/m
100
PD minimum adalah = 4.4 kN/m

PD yang digunakan adalah PD min = 4.4 kN/m

Panjang bentang, L = 16.40 m


Vb = 100.00 Km/jam
PB = 0.0024 Mpa
= 2.40 Kpa
VDZ = 69.79 Km/jam
PD = Po ( VDZ / Vo )2 = 1.17 kN/m
PD Minimum = 4.40 kN/m
Beban angin pada struktur atas : TEW1 = PD*L/2 = 36.080 kN
Lengan terhadap Fondasi : YEW1 =h4 +h3 + ha/2 = 3.485 m
Momen pd Fondasi akibat angin atas MEW1 = TEW1 * YEW1 = 125.739 kNm

Beban angin pada struktur bawah : TEW2 = PD * b4 = 6.600 kN


Lengan terhadap Fondasi : YEW2 =h4 + h3 = 2.100 m
Momen pd Fondasi akibat angin bawah MEW2 = TEW2 * YEW2 = 13.860 kNm

Total gaya akibat beban angin TEW = TEW1 + TEW2 = 42.680 kN


Total momen pada pondasi akibat bena angin MEW = MEW1 + MEW2 = 139.599 kNm

B . Beban angin arah X ( Memanjang Jembatan )


Tinggi Angin T = 2.00 m
Vb = 125.00 Km/jam
PB = 0.00 Mpa
= 2.40 Kpa
VDZ = 160.00 Km/jam
PD = Po ( VDZ / Vo )2 = 3.93 kN/m
PD = 4.40 kN/m
Beban angin pada struktur atas : TEW1 = PD * T = 8.800 kN
Lengan terhadap Fondasi : YEW1 = H + ha = 6.520 m
Momen pd Fondasi akibat angin atas MEW1 = TEW1 * YEW1 = 57.376 kNm
Beban angin pada struktur bawah : TEW1 = PD * b4 = 6.600 kN
Lengan terhadap Fondasi : YEW2 =h4 + h3 = 2.100 m
Momen pd Fondasi akibat angin bawah MEW2 = TEW2 * YEW2 = 13.860 kNm

Total gaya akibat beban angin TEW = TEW1 + TEW2 = 15.400 kN


Total momen pada pondasi akibat bena angin MEW = MEW1 + MEW2 = 71.236 kNm

182
C. Beban angin tambahan yang meniup bidang samping kendaraan :
L= 16.40 m
TEW3 = 1.46 kN/m

Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang


samping kendaraan dengan tinggi 2.00 m di atas
lantai jembatan.
h = 2.00 m
Jarak antara roda kendaraan x = 1.75 m
Gaya pada pier akibat transfer beban angin ke lantai jembatan,
PEW = 2 * [ 1/2*h / x * TEW ] * L = 27.365 kN

9. BEBAN GEMPA (EQ)

A. Beban gempa statik ekivalen


Beban gempa rencana dihitung dengan rumus : EQ = (Csm / R) * Wt
EQ = Gaya gempa horizontal statis (kN)
Csm = Koefisien respon gempa elastik pada moda getar ke-m
R = Faktor modifikasi respon
Wt = Berat total struktur terdiri dari beban mati dan beban hidup yang sesuai (kN)
Respon spektrum rencana dihitung dengan rumus:
As = FPGA x PGA
SDS = Fa x Ss
SD1 = Fv x S1
dimana:
As = Koefisien percepatan puncak muka tanah (g)
FPGA = Faktor amplifikasi terkait percepatan yang mewakili getaran periode 0 detik
PGA = Percepatan puncak batuan dasar, mengacu Peta Gempa Indonesia 2010
SDS = nilai spektra permukaan tanah pada periode 0,2 detik
Fa = Faktor amplifikasi terkait percepatan yang mewakili getaran periode 0,2 detik
Ss = Parameter respons spektral percepatan gempa untuk periode pendek (T=0,2 detik)
SD1 = nilai spektra permukaan tanah pada periode 1 detik
Fv = Faktor amplifikasi terkait percepatan yang mewakili getaran periode 1 detik
S1 = Parameter respons spektral percepatan gempa untuk periode pendek (T=1 detik)

Pengolahan Data SPT


Titik Bor BH 01 Titik Bor BH 02

Kedalama Ni ti ti/Ni N rata2 Kedalaman Ni ti ti/Ni N rata2

2 27 2 0.074 2 27 2 0.074
4 35 2 0.057 4 34 2 0.059
6 24 2 0.083 6 29 2 0.069
8 16 2 0.125 8 16 2 0.125
10 12 2 0.167 10 17 2 0.118
12 34 2 0.059 12 50 2 0.040
14 50 2 0.040 14 50 2 0.040
16 50 2 0.040 16 50 2 0.040
18 50 2 0.040 18 50 2 0.040
20 50 2 0.040 20 50 2 0.040
22 50 2 0.040 22 50 2 0.040
24 50 2 0.040 24 50 2 0.040
26 50 2 0.040 26 50 2 0.040
28 50 2 0.040 28 50 2 0.040
30 50 2 0.040 30 50 2 0.040
30 0.925 30 0.845
N rata-rata = 32.431 N rata-rata = 35.524

183
Penentuan Ss dan S1 (menggunakan PETA)
Wilayah Gempa Terbanggi Besar
PGA Ss S1

PGA = 0.150 Ss = 0.28 S1 = 0.140

Penentuan Kelas Lokasi/Situs


Nrata-rata = 32.431 (hasil Penyelidkan tanah)
Kelas lokasi/situs = SD ( Kondisi Tanah Sedang )

Penentuan Koefisien Lokasi/Situs (F PGA Fa dan Fv)

Dari peta zona gempa didapat masing -masing harga adalah:


PGA = 0.15 FPGA = 1.50
dengan kondisi tanah sedang, maka didapat

Ss = 0.28 Fa = 1.58
masing-masing harga:
S1 = 0.14 Fv = 2.22

Perhitungan Respon spektrum rencana:


As = FPGA x PGA = 0.225
SDS = Fa x Ss = 0.442
SD1 = Fv x S1 = 0.311
TS = SD1/SDS = 0.703
T0 = 0,2 TS = 0.141

184
0.000 0.225
0.700
0.141 0.442
0.703 0.442 0.600

Coefisien Gempa Elastik Csm (g)


0.800 0.389
0.500
0.900 0.345
1.000 0.311 0.400
1.100 0.283
0.300
1.200 0.259
1.300 0.239 0.200
1.400 0.222
1.500 0.207 0.100

1.700 0.183 0.000 0.500 1.000 1.500 2.000


1.800 0.173 -0.100
Periode ( Detik )
1.900 0.164

Dengan nilai SD1 sebesar = 0.000 sehingga masuk kedalam zona : 3

Menentukan Waktu getar alami struktur


T = 2 * * [ WTP /( g * KP ) ]0.5
g = percepatan grafitasi (= 9.8 m/det2)
KP = kekakuan struktur yang merupakan gaya horisontal yg diperlukan untuk menimbulkan
satu satuan lendutan (kN/m)
WTP = PMS (str atas) + 1 /2*PMS (str bawah)

Beban gempa arah memanjang jembatan ( X )


Berat sendiri struktur atas, PMS (str atas) = 2127.76 kN
Beban sendiri struktur bawah, PMS (str bawah) = 3353.53 kN
Berat total struktur, WTP = PMS (str atas) + 1 /2*PMS (str bawah) = 3804.53 kN
Tinggi Badan Kepala jembatan Lb = h3 = 1.10 m
Ukuran penampang Badan Kepala jembatan b = By = 17.80 m
h = b4 = 1.50 m
Inersia penampang breast wall, Ic = 1/ 12 * b * h3 = 5.01 m4
Mutu beton, fc' = 20.00 MPa
Modulus elastis beton, Ec = 4700 * fc' 0.5 = 21019.04 MPa
Ec = 21019039 kPa
Nilai kekakuan, Kp = 3 * Ec * lc / Lb 3 = 2.37E+08 kN/m
Percepatan grafitasi, g= 9.80 m/det2
Waktu getar alami struktur, T = 2 *  * [ WTP / ( g * KP ) ] 0.5 = detik
0.00804

Kondisi tanah dasar termasuk : sedang


Lokasi di wilayah gempa : Zona 3
Waktu getar alami struktur : 0.0080 detik
Waktu getar To : 0.1405 detik

Karena kepala jembatan berimpit dengan tanah sehingga simpangan relatif kecil maka
Koefisien gempa yang digunakan adalah : 0.5 As = 0.113

185
Waktu getar alami struktur arah Melintang Jembatan (Y)
Berat sendiri struktur atas, PMS (str atas) = 2127.76 kN
Beban sendiri struktur bawah, PMS (str bawah) = 3353.53 kN
Berat total struktur, WTP = PMS (str atas) + 1 /2*PMS (str bawah) = 1634.30 kN
Tinggi Badan Kepala jembatan Lb = h3 = 1.10 m
Ukuran penampang Badan Kepala jembatan b = B4 = 1.50 m
h = by = 17.80 m
Inersia penampang breast wall, Ic = 1/ 12 * b * h3 = 704.97 m4
Mutu beton, fc' = 20.00 MPa
Modulus elastis beton, Ec = 4700 * fc' 0.5 = 21019.04 MPa
Ec = 21019039 kPa
Nilai kekakuan, Kp = 3 * Ec * lc / Lb 3 = 3.34E+10 kN/m
Percepatan grafitasi, g= 9.80 m/det2
Waktu getar alami struktur, T = 2 *  * [ WTP / ( g * KP ) ] 0.5 = detik
0.00044
Kondisi tanah dasar termasuk : sedang
Lokasi di wilayah gempa : Zona 3
Waktu getar alami struktur : 0.0004 detik

Karena kepala jembatan berimpit dengan tanah sehingga simpangan relatif kecil maka
Koefisien gempa yang digunakan adalah : 0.5 As = 0.113

Detail dari Gaya gempa horizontal pada kepala jembatan disajikan dalam bentuk tabel berikut :

10

m h3 1.10 m H 3.75 m EQX = 0.113 * Wt


h1 0.60 h4 1.00
h2 1.05 m m EQY = 0.113 * Wt

186
Distribusi Beban Gempa Pada Kepala Jembatan
No Berat TEQ-X TEQ-Y Uraian lengan terhadap titik 0 Besar MEQ-x MEQ-y
STRUKTUR ATAS
PMS 2127.76 239.373 239.373 y = h4+h3 2.100 502.7 502.7
PMA 386.02 43.427 43.427 y = h4+h3 2.100 91.2 91.2
ABUTMENT
1 80.10 9.011 9.011 y1 = h4+h3+h2+h1/2 3.450 31.1 31.1
2 233.63 26.283 26.283 y2= h4+h3+h2/2 2.625 69.0 69.0
3 734.25 82.603 82.603 y3 = h4+h3/2 1.550 128.0 128.0
4 1424.00 160.200 160.200 y4 = h4/2 0.500 80.1 80.1
WING WALL
5 45.75 5.147 5.147 y5 = h4+h3+h2+h1/2 3.450 17.8 17.8
6 74.81 8.416 8.416 y6= h4+h3+h2/2 2.625 22.1 22.1
7 23.38 2.630 2.630 y7 = h4/2 1.550 4.1 4.1
8 27.50 3.094 3.094 y8 = 2 h4/3 1.733 5.4 5.4
TANAH
9 182.04 20.480 20.480 y9 = h4+h3+h2+h1/2 3.450 70.7 70.7
10 528.07 59.408 59.408 y10= h4+(h3+h2)/2 2.075 123.3 123.3
TEQ = 660.07 660.07 MEQ = 1145.3 1145.3

Letak titik tangkap gaya horizontal gempa, yEQ = MEQ / TEQ = 1.735 1.735 m

B. Tekanan Tanah Dinamis Akibat Gempa


Gaya gempa arah lateral akibat tekanan tanah dinamis dihitung dengan menggunakan
koefisien tekanan tanah dinamis (KaG) sebagai berikut :
2
Tekanan tanah dinamis, p = Hw * w s* AKa G kN/m

H = 3.750 m
BY = 17.800 m
KH = 0,5 AS = 0.113
' = 0.433 rad
KA = 0.409
WS = 17.200 kN/m3
 = tan-1 (Kh) = 0.112 rad
cos2 ( ()' -  ) = 0.901

= 1.348
= 0.668
KaG = KaG - Ka = 0.259
2
Gaya gempa lateral, TEQ = 1 /2 * H * w s * AKaG * B y = 557.96 kN
Lengan terhadap Fondasi, yEQ = 2/3 * H = 2.50 m
Momen akibat gempa, MEQ = TEQ * yEQ = 1394.89 kNm

187
10. RESUME BEBAN KERJA UNTUK PERHITUNGAN PONDASI

TABEL REKAP BEBAN KERJA


P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
A AKSI TETAP
1 Berat sendiri MS 5481.3 -509.7
2 Beb. mati tambahan MA 386.0 96.5
3 Tekanan tanah TA 880.7 1100.9
4 Tekanan tanah akibat LL 0.7m TA 328.8 616.5
B BEBAN LALU LINTAS
5 Beban lajur "D" TD 1634.5
6 Beban pedestrian TP
7 Gaya rem TB 154.2 578.1
C AKSI LINGKUNGAN
8 Temperatur ET 13.8 29.1
9 Beban angin EW 27.4 15.4 42.7 71.2 139.6
10 Beban gempa EQ 660.1 660.1 1145.3 1145.3
11 Tek. tanah dinamis EQ 558.0 1394.9

Catatan :
1. Kombinasi beban yang digunakan adalah kombinasi beban kerja pada peraturan pembebanan 2005
2. Dengan arahan dari pemberi tugas dan hasil dari asistensi bahwa hanya beban yang dominan yang
digunakan yaitu kombinasi 1 untuk tanpa gempa dan kombinasi 5 untuk dengan gempa
3. Kombinasi dengan gempa diberlakukan peraturan pembebanan 2016 yang menyatakan bahwa
untuk beban gempa diambil 100% arah yg ditinjau dan 30% arah tegak lurus.
4. Pada kombinasi 5 karena kepala jembatan tertahan oleh dinding tanah maka sehingga kemungkinan
kecil sekali untuk terjadinya simpangan pada arah dinding,maka hanya didinjau yang berlawanan
dengan dinding
5. Tegangan berlebih yang digunakan adalah 100% untuk kombinasi normal dan 150% untuk gempa
sesuai dengan pasal 10.4 RSNI 2005
6. Sesuai dengan Aksi nomonal pasal 10.2 RSNI 2005 maka beban gempa diambil 0.8.

Maka kombinasi yang digunakan adalah


KOMBINASI - 1 MS + MA + TA +TD + TP 100%
KOMBINASI - 5a DL + 0.5LL + EQX + 0.3 EQY 150%
KOMBINASI - 5b DL + 0.5LL + EQY + 0.3 EQX 150%

KOMBINASI - 1 MS + MA + TA +TD + TP
P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 5481.3 -509.7
2 Beb. mati tambahan MA 386.0
3 Tekanan tanah TA 880.7 1100.9
4 Tekanan tanah akibat LL 0.7m TA 328.8 616.5
5 Beban lajur "D" TD 1634.5
6 Beban pedestrian TP 0.0
REAKSI TOTAL = 7501.8 1209.5 0.0 1207.7 0.0

KOMBINASI - 5a DL + LL + EQX + 0.3 EQY


P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 5481.3 -509.7
2 Beb. mati tambahan MA 386.0
3 Tekanan tanah aktif TA 880.7 1100.9
4 Beban lajur "D" TD 817.3
5 Beban pedestrian TP 0.0
6 Beban gempa EQx 660.1 198.0 1145.3 343.6
7 Tekanan tanah Dinamis EQTA 558.0 1394.9
REAKSI TOTAL = 6685 660 198 3131 344

KOMBINASI - 5b DL + 0.5LL + EQy + 0.3 Eqx


P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)

188
1 Berat sendiri MS 5481.3
2 Beb. mati tambahan MA 386.0
3 Tekanan tanah aktif TA
4 Beban lajur "D" TD 817.3
5 Beban pedestrian TP 0.0
6 Beban gempa EQx 198.0 660.1 343.6 1145.3
7 Tekanan tanah Dinamis EQTA 167.4 418.5
REAKSI TOTAL = 6685 198 827 344 1564

REKAP KOMBINASI PADA PONDASI BEBAN UNTUK PERENCANAAN TEGANGAN KERJA


P Tx Ty Mx My
No Kombinasi Beban Teg
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 KOMBINASI - 1 100% 7501.8 1209.5 0.0 1207.7 0.0
2 KOMBINASI - 5 arah X 150% 6684.6 660.1 198.0 3131.4 343.6
3 KOMBINASI - 5 arah Y 150% 6684.6 198.0 827.5 343.6 1563.8

11. PERENCANAAN PONDASI TIANG PANCANG


A. DATA PONDASI
Data tiang
Tipe pondasi : Tiang pancang Beton
Diameter Pondasi : 600 mm
Kedalaman pondasi tiang : 24 m

7.000
Jml baris tiang ny = 2.000
Jumlah tiang dalam 1 baris nx = 2.000
Jarak antara tiang dalam arah x x = 2.700 m
Jarak antara tiang dalam arah y y = m

Jarak tiang pada arah X X1 = -1.000 m


X2 = 1.000 m

Jarak tiang pada arah Y


Y1 = -8.100 m
y2 = -5.400 m
y3 = -2.700 m
y4 = 0.000 m
y5 = 2.700 m
y6 = 5.400 m
y7 = 8.100 m
BAHAN STRUKTUR
Mutu Beton fc = 30.00 Mpa
Mutu Baja Tulangan fy = 400.00 Mpa

Dimensi pilecap
Lebar arah X Bx = 3.20 m
Lebar arah Y BY = 17.80 m
Tebal hP = 1.00 m

B. DATA BEBAN PONDASI


P Tx Ty Mx My
No Kombinasi Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 KOMBINASI - 1 7501.8 1209.5 0.0 1207.7 0.0
2 KOMBINASI - 5a 6684.6 660.1 198.0 3131.4 343.6
3 KOMBINASI - 5b 6684.6 198.0 827.5 343.6 1563.8

189
GAYA AKSIAL PADA TIANG
2
x = 14 m2
y2 = 408 m2

Tiang A:
Gaya pada tiang A yang menerima beban kombinasi 1
P Mx.x1 My.y1 7501.8 -1207.7 0.0
Titik A Q = + 2 + 2 = + + = 449.6 kN
n x y 14 14 408.24
P Mx.x1 My.y1 7501.8 -1207.7 0.0
Q= + 2 - 2 = + - = 449.6 kN
n x y 14 14 408.24
P Mx.x1 My.y1 7501.8 -1207.7 0.0
Q= - 2 + 2 = - + = 622.1 kN
n x y 14 14 408.24
P Mx.x1 My.y1 7501.8 -1207.7 0.0
Q= - 2 - 2 = - - = 622.1 kN
n x y 14 14 408.24

Gaya pada tiang A yang menerima beban kombinasi 5a ( arah X )


P Mx.x1 My.y1 6684.6 -3131.3927 -2783.109
Titik A Q = + 2 + 2 = + + = 247.0 kN
n x y 14 14 408.24
P Mx.x1 My.y1 6684.6 -3131.3927 -2783.109
Q= + 2 - 2 = + - = 260.6 kN
n x y 14 14 408.24
P Mx.x1 My.y1 6684.6 -3131.3927 -2783.109
Q= - 2 + 2 = - + = 694.3 kN
n x y 14 14 408.24
P Mx.x1 My.y1 6684.6 -3131.3927 -2783.109
Q= - 2 - 2 = - - = 708.0 kN
n x y 14 14 408.24

Gaya pada tiang A yang menerima beban kombinasi 5b ( arah Y )


P Mx.x1 My.y1 6684.6 -343.59376 -12666.61
Titik A Q = + 2 + 2 = + + = 421.9 kN
n x y 14 14 408.24

P Mx.x1 My.y1 6684.6 -343.59376 -12666.61


Q= + - = + - = 484.0 kN
2 2
n x y 14 14 408.24

P Mx.x1 My.y1 6684.6 -343.59376 -12666.61


Q= - 2 + 2 = - + = 471.0 kN
n x y 14 14 408.24

P Mx.x1 My.y1 6684.6 -343.59376 -12666.61


Q= - - = - - = 533.0 kN
n x2 y2 14 14 408.24
Tiang B:

Gaya pada tiang B yang menerima beban kombinasi 1


P Mx.x2 My.y7 7501.8 1207.7 0.0
Titik A Q = + 2 + 2 = + + = 622.1 kN
n x y 14 14 408.24

P Mx.x2 My.y7 7501.8 1207.7 0.0


Q= + 2 - 2 = + - = 622.1 kN
n x y 14 14 408.24

P Mx.x2 My.y7 7501.8 1207.7 0.0


Q= - + = - + = 449.6 kN
2 2
n x y 14 14 408.24
P Mx.x2 My.y7 7501.8 1207.7 0.0
Q= - 2 - 2 = - - = 449.6 kN
n x y 14 14 408.24

Gaya pada tiang B yang menerima beban kombinasi 5a ( arah X )


P Mx.x2 My.y7 6684.6 3131.3927 2783.1095
Titik A Q = + 2 + 2 = + + = 708.0 kN
n x y 14 14 408.24

P Mx.x2 My.y7 6684.6 3131.3927 2783.1095


Q= + - = + - = 694.3 kN

190
2 2
n x y 14 14 408.24
P Mx.x2 My.y7 6684.6 3131.3927 2783.1095
Q= - 2 + 2 = - + = 260.6 kN
n x y 14 14 408.24

P Mx.x2 My.y7 6684.6 3131.3927 2783.1095


Q= - - = - - = 247.0 kN
2 2
n x y 14 14 408.24

191
Gaya pada tiang B yang menerima beban kombinasi 5b ( arah Y )
P Mx.x2 My.y7 6684.6 343.593763 12666.612
Titik A Q = + 2 + 2 = + + = 533.0 kN
n x y 14 14 408.24

P Mx.x2 My.y7 6684.6 343.593763 12666.612


Q= + 2 - 2 = + - = 471.0 kN
n x y 14 14 408.24
P Mx.x2 My.y7 6684.6 343.593763 12666.612
Q= - 2 + 2 = - + = 484.0 kN
n x y 14 14 408.24
P Mx.x2 My.y7 6684.6 343.593763 12666.612
Q= - 2 - 2 = - - = 421.9 kN
n x y 14 14 408.24

Gaya lateral maksimum yang terjadi pada satu tiang adalah Q MAK = 708.0 kN
Gaya lateral minimum yang terjadi pada satu tiang adalah Q MIN = 247.0 kN

D. PERHITUNGAN DAYA DUKUNG AKSIAL


DAYA DUKUNG AKSIAL TEKAN
MENURUT MEYERHOFF (1956) (DATA PENGUJIAN SPT)

Data N-SPT yang digunakan kita ambil yang paling kritis yaitu data di titik bor P1 (DB.5)
Titik Bor BH 02
Ground Water Level : 6.00 m'
Ground Water Level : 6.0 m'

at at soil layer Eff Corr. N Ujung


Depth left class thicknes NSPT δ Overb. factor Nb ti/Ni N rata2
(m) (m) (m) t/m3 Presure Cn
0 0 C 0 0 1.600 0 1.000 0.00 0.000 0.00
-2 2 C 2 27 1.600 3.2 1.000 20.67 2.000 0.097
-4 4 C 2 35 1.600 6.4 1.000 28.67 2.000 0.070
-6 6 C 2 24 1.600 9.6 1.000 25.00 2.000 0.080
-8 8 C 2 16 0.600 10.8 0.976 16.92 2.000 0.118
-10 10 C 2 12 0.600 12 0.941 19.44 2.000 0.103
-12 12 S 2 34 0.600 13.2 0.909 29.09 2.00 0.07
-14 14 S 2 50 0.600 14.4 12.000 0.536 22.372

diameter tiang d = 60 cm
tebal tiang t = 10 cm
panjang tiang L = 2400 cm
berat jenis tiang t = 2.5 t/m3
berat tiang Wt = 1.884 ton
2
Luas Tiang Ab =1/4* * d = 3.0418811 ft2
Luas selimut tiang As =  * d * L = 486.70097 ft'
N ujung tiang Nb = 29.086
N rata rata sepanjang tiang = 22.372
X

cek Nrata-rata / 50 harus lebih kecil dari 10.7 = 0.447445 < 10.7 ok

Daya dukung ujung Qb = 4 Nb Ab = 353.91 ton


Daya dukung friksi Qs = 1/50 N As = 217.77 ton
Berat Tiang Wt = 1.884 ton
Qijin tekan = Qb/3 + Qs/5 - Wtiang = 117.96998 + 43.55441212 - 1.884 = 159.64 ton
= 1596.4 kN

192
DAYA DUKUNG AKSIAL TARIK
kapasitas tarik berdasarkan masing-masing tiang
1
X

Daya dukung angkat tiang Qs  N AS = 217.7721 ton


50

berat tiang Wt = 1.88 ton


Daya dukung total Qs + Wt = 219.66 ton
Faktor keamanan gaya angkat tiang SF = 5
Qijin tarik = ( Qs + Wt )/5 = 43.93 ton = 439.3 kN

MENURUT
Kedalam BMS
Ni ti
an
0 0.000 C
-2 20.667 C C
-4 28.667 C C
-6 25.000 C C
-8 16.918 C C
-10 19.444 C C
-12 29.086 S C
S

DAYA DUKUNG AKSIAL TEKAN


Tahanan ujung pasir:
Qb' = Nq x Sz x Ap
4d = 4 x 0.6 = 2.4 m

Tegangan Batas Effektif dihitung dengan

Tabel 8.1 Parameter rencna tiang untuk tanah tidak kohesip


Batas F, Nq
Kondisi Tanah Kedalaman/diam Tiang bor
Tiang Tiang
eter tiang Tiang Pancang atau tiang
Pancang Bor
Konsistensi Nilai S.P.T Zi/d cor
Lepas 0 - 10 6 0.8 0.3 60 25
Sedang 10 - 30 8 1.0 0.5 100 60
Padat 30 - 50 15 1.5 0.8 180 100

(1)
Termasuk tiang cor ditempat dengan konstruksi dinding yang dipukul/dipancang minimal 4 kali diameter tiang
(2)
Anggap tiang tertanam didalam lapis pendukung.

Tegangan Batas Effektif dihitung dengan N = 29.09 maka dari Tabel (8-1) didapat :

Z1/d = 8 dan ; Nq = 100

ZL = 8 x 0.6 = 4.8 m

Sz = (16.00 x 4.8) + (6.00 x 0) = 76.8

Ap = 0.2826 m2

Qb' = Nq x Sz x Ap = 2170.368 kN

Tahanan dari lempung


Qs' = Fc x KCR x cu x Cp x Li

193
Tabel 8.2 - Parameter rencana tiang untuk tanah kohesip
Kondi i Tanah Kohesip Kuat geser "undrained" Koeffisien
rata-rata nominal, ci, terganggu F,111
Konsistensi Nilai 'N'
kPa

Sangat hilang antara jari


lembek 0-2 0 - 10 1.0
tangan

mudah dibentuk
Lembek 2 - 4: 10 - 25 1.0
dengan jari

dapat dibentuk dengan 25 - 45 1.0


Teguh 4-8
jari dan tekanan kuat 45 -50 1.0 -0.95
50 - 60 0.95 - 0.8
tidak dapat dibentuk
Kenyal • 8 - 15 60 - 80 0.8 - 0.65
,dengan jari
80 - 100 0.65 - 0.55
100 - 120 0.55 - 0.45
120 - 140 0.45 - 0.4
Sangat Kenyal getas atau tahan 15 - 30 140 - 160 0.4 - 0.36
160 - 180 0.36 - 0.35
180 - 200 0.35 - 0.34
Keras keras >30 > 200 0.3

Karena Nspt berada diantara 15-30, maka harga cu diambil yang terkecil sebesar 100, sehingga
harga Fc adalah:
Fc = 0.55
cu = 100
KC R = 0.70
Cp = πd = 1.884 m
Li s' = Fc x K=CR x c23
Q u x Cpm
x Li = 1668.282 kN

Daya dukung ujung Qb' = Nq x Sz x Ap = 2170.37 kN


R
xc xC xL = 1668.28 kN
Daya dukung friksi Qs' = Fc x KC u p i

Berat Tiang Wt = 18.84 kN

Qijin tekan = Qb/3 + Qs/5 - Wtiang = 723.456 + 333.6564 - 18.84 = 1038.27 kN

Jadi daya dukung axial = 1038.27 kN

DAYA DUKUNG AKSIAL TARIK


kapasitas tarik berdasarkan masing-masing tiang
R
xc xC xL = 1668.282 kN
Daya dukung angkat tiang Qs' = Fc x KC u p i

berat tiang Wt = 18.84 kN


Daya dukung total Qs + Wt = 1687.12 kN
Faktor keamanan gaya angkat tiang SF = 5
Qijin tarik = ( Qs + Wt )/5 = 337.42 kN
Dari kedua cara diatas (Mayerhoff 1956 dan BMS), maka dari harga tersebut diambil harga
yang terkecil yang menentukan
Jadi disini harga dari perhitungan BMS yang paling menentukan
DAYA DUKUNG AKSIAL TEKAN = 1038.27 kN
DAYA DUKUNG AKSIAL TARIK = 337.42 kN

akibat kombinasi dari beban gempa, daya dukung dapat dinaikan sebesar 150%, sehingga daya dukung ijin
sebesar:
Qijin tekan = 1.5 x 1038 = 1557.4 kN

Beban aksial tekan maksimum yang bekerja pada pondasi :


Pada titik A Q = 708.0 kN < 1557.4 kN Aman Terhadap aksial tekan

akibat kombinasi dari beban gempa, daya dukung dapat dinaikan sebesar 150%, sehingga daya dukung ijin
sebesar:
194
Qijin tarik = 1.5 x 337.4 = 506.1 kN

Beban aksial Tarik maksimum yang bekerja pada pondasi :


Pada titik B Q = 0.0 kN < 506.1 kN Aman Terhadap aksial tarik

195
E. DAYA DUKUNG LATERAL
Dengan menggunakan rumus Broms, disini kita anggap tiang pendek terlebih dahulu:

Hu = 9.Cu.d ( L - 3d / 2 )

Dengan harga: Cu = 100.00


d = 0.60 m
L = 24.00 m

Hu = 9.Cu.d ( L - 3d / 2 ) = 12474 kN

Mmax yang terjadi adalah:


M max 1  H u ( L  3d )
X

2 = 155301.3 kN.m
4

L 3d = 250 kN.m ( Dari Momen Crack tiang )


M H (  )
M max 2
max 1 u
2 4
Mmax 1 = 155301.3 > Mmax 2 = 250 maka klasifikasi tiang adalah Tiang Panjang

Momen mak yang digunakan adalah nilai terkecil Mmax = 250 kN.m

Hu Hu
f= = = 0.00185185 Hu
9 Cu d 540.00
2 Mmak 500
Hu = =

3d/2 + f/2 0.900 + 0.00185185 Hu / 2

2
500 = 0.9 Hu + 0.000926 Hu

Maka diperoleh persamaan pangkat 2 sebagai berikut :


2
0.00093 Hu + 0.9 Hu - 500 = 0

Dengan menggunakan persamaan a b c maka diperoleh nilai Hu = 395.02 kN

akibat kombinasi dari beban gempa, daya dukung horizontal dapat dinaikan sebesar 150%, sehingga daya
dukung horizontal ijin sebesar:
Huijin = 1.5 x 395.0 = 592.5 kN

Gaya Horizontal maksimum yang bekerja terhadap sumbu X :


Gaya horizontal akibat beban gempa Tx = 660 kN
Jumlah tiang pondasi n = 14 tiang
Gaya horizontal satu tiang HX = Tx/n = 47 kN < 593 kN Aman Terhadap Beban lateral X

Gaya Horizontal maksimum yang bekerja terhadap sumbu Y :


Gaya horizontal akibat beban gempa Ty = 827 kN
Jumlah tiang pondasi n = 14 tiang
Gaya horizontal satu tiang HX = Tx/n = 59 kN < 593 kN Aman Terhadap Beban lateral Y

196
F. PERHITUNGAN DEFLEKSI TIANG
d4 0.4071504
Ip = = = 0.00636173 m4
64 64

fc = 0.83 x 450 = 300.00 kg/cm2


= 30.0 Mpa
0,5
Ec = 4700 * ( fc' ) = 25742.9602 Mpa
= 25742960.2 kN/m2

Kh = nh x z / d
Kh = koefisien reaksi subgrade untuk pembebanan horizontal
z = kedalaman lapisan = 24 m

nh = Koefisien Variasi modulus


Dari Tabel Terzaghi diperoleh nh = 1676 kN/m3

Kh = nh x z / d = 67040 kN/m3

4 kh d 4 40224
 = = = 0.4977921
4 Ep Ip 655078.5
L = 0.49779 x 24.0 = 11.95 m > 1.5 m Termasuk Tiang Panjang

Defleksi tiang panjang dengan rumus


H
y = < 1 cm OK
khd

Defleksi tiang pada arah sumbu X


H 47.1 x 0.4978
y = = = 0.0005835 m = 0.06 cm < 1 cm OK
khd 67040 x 0.60

Defleksi tiang pada arah sumbu Y


H 59.1 x 0.4978
y = = = 0.0007314 m = 0.07 cm < 1 cm OK
khd 67040 x 0.60

197
PERHITUNGAN PENULANGAN BADAN KEPALA JEMBATAN A2
STA 99+000 16M-50M-16M

1. BEBAN BERAT SENDIRI ( MS )


1.1. BERAT SENDIRI BANGUNAN ATAS

GAMBAR NOTASI DIMENSI STRUKTUR BANGUNAN ATAS


Uraian Notasi dan Dimensi Struktur banguana atas
Lebar jalan (jalur lalu-lintas) b1 = 17.50 m
Lebar trotoar (pejalan kaki) b2 = 0.00 m
Lebar Kerb b3 = 0.50 m
Lebar total jembatan b = 18.50 m
Tebal slab lantai jembatan ts = 0.25 m
Tebal lapisan aspal + overlay ta = 0.10 m
Tebal trotoar tt = 0.00 m
Tebal genangan air hujan th = 0.05 m
Tinggi girder prategang hb = 1.25 m
Tinggi bidang samping jembatan ha = 2.77 m
Jarak antara balok prategang S = 2.05 m
Jarak gelagar ke tepi luar N = 1.00 m
Panjang bentang jembatan L = 16.40 m

Berat Jenis bahan


Berat beton bertulang wc = 25.00 kN/m3
Berat aspal wa = 22.00 kN/m3
Berat jenis air ww = 9.80 kN/m3

Data Tanah Timbunan


Berat volume ws = 25.00 kN/m3
Sudut gesek  = 22.00 °
Kohesi C = 9.80 kPa

(1) Berat sendiri girder

Tabel berat girder


Tinggi H Berat Wa Wb hf1 hf2 hf3 hf4 hweb tweb
cm ton/m mm mm mm mm mm mm mm mm
90 0.788 350 650 75 75 100 125 525 170
125 0.936 350 650 75 75 100 125 875 170
160 1.297 550 650 125 75 100 225 1075 180
140 1.524 800 700 200 120 250 250 700 200
170 1.674 800 700 200 120 250 250 1000 200
210 1.874 800 700 200 120 250 250 1400 200
Dari data tabel diatas dengan maka 250Berat Girder
=120125 250 wg = 9.36 kN/m
230 1.974 800 tinggi
700 200 H 1600 200

198
(2) Berat sendiri diafragma
Diafragma tengah
Luas Penampang A = 1.90 m2
Tebal Diafragma t = 0.20 m
Berat 1 diafragma W1a = 9.48 kN

Diafragma Ujung
Luas Penampang A = 1.75 m2
Tebal Diafragma t = 0.20 m2
Berat 1 diafragma W1b = 8.73 kN

( 3 ) Berat sendiri Barrier


Berat 1 = 1.375 kN/m
3
Berat 2 = 2.500 kN/m
Berat 3 = 5.431 kN/m
2 Berat Berrier = 9.306 kN/m

Untuk selanjutnya perhitungan berat sendiri akibat bangunan atas dihitung dalam bentuk tabel sbb :

Tabel Beban berat bangunan atas


Parameter Volume Berat
No Beban Berat Satuan
b (m) t (m) L (m) n (kN)
1 deck Slab 18.500 0.250 16.400 1 25.00 kN/m3 1896.25
2 panel slab 1.660 0.070 16.400 8 25.00 kN/m3 381.14
3 Trotoar 0.000 0.000 16.400 0 24.00 kN/m 00.00
4 Barrier 16.400 2 9.31 kN/m 305.25
5 Balok prategang 16.400 9 9.36 kN/m 1381.54
6 Diafragma pinggir 16 9.48 kN 151.74
7 Diafragma tengah 16 8.73 kN 139.62
Total berat sendiri struktur atas, WMS = 4255.52 kN
Beban pd abutment akibat berat sendiri struktur atas, PMS = 1/2 * WMS = 2127.76 kN
Reaksi bangunan atas

PMS = 2127.76 kN

1.2. BERAT SENDIRI BANGUNAN BAWAH


Dimensi dan notasi kepala jembatan

199
h1 = 0.60 m b0 = 2.00 m X1 = 0.50 m
h2 = 1.05 m b1 = 0.20 m Bx = 3.20 m
h3 = 1.10 m b2 = 0.30 m BY = 17.80 m
h4 = 1.00 m b3 = 0.85 m
H = 3.75 m b4 = 1.50 m Berat beton, wc = 25.00 kN/m3
hw = 0.50 m b5 = 0.85 m 2xTebal wing wall 2 x tw = 1.00 m

Tabel Beban berat sendiri kepala jembatan


PARAMETER BERAT BAGIAN BERAT LENGAN LENGAN MOMEN
NO
b h Shape Direc (kN) (m) (m) (kNm)
1 0.300 0.600 1.0 -1.0 80.1 X1+b1/2 0.6 -48.1
2 0.500 1.050 1.0 -1.0 233.6 X1+b2/2 0.7 -151.9
3 1.500 1.100 0.5 -1.0 734.3 X1+b2/3 0.6 -440.6
4 3.200 1.000 1.0 -1.0 1424.0 0 0.0 0.0
PMS = 2472.0 MMS = -640.5

Tabel Berat Sendiri


PMS MMS
No Berat sendiri
(kN) (kNm)
1 Struktur atas (slab, trotoar, girder, dll) 2127.8 0.0
2 Struktur bawah yang ditinjau 2472.0 -640.5
4599.7 -640.5

PMS = 4599.7

MMS = -640.5

200
2. BEBAN MATI TAMBAHAN (MA)
Tabel Berat dari Beban mati tambahan
Tebal Lebar Panjang w Berat
No Jenis beban mati tambahan Jumlah
(m) (m) (m) (kN/m3) (kN)
1 Lap. Aspal + overlay 0.100 17.5 16.40 1 22.00 631.40
2 Railling 16.40 2 5.00 164.00
3 Air hujan 0.050 17.5 16.40 1 9.80 140.63
WMA 936.03
Beban pd abutment akibat beban mati tambahan PMA = 1/2 * WMA = 468.015 kN
Bebn mati Tambahan PMA = 468.02 kN

3. TEKANAN TANAH (TA)


Pada bagian tanah di belakang dinding abutment yang dibebani lalu-lintas, harus diperhitungkan adanya beban
tambahan yang setara dengan tanah setebal 0.70 m yang berupa beban merata ekivalen beban kendaraan pada bagian
tersebut. Tekanan tanah lateral dihitung berdasarkan harga nominal dari berat tanah (ws), sudut gesek dalam (  ), dan
kohesi ( c ) dengan :
Data Tanah Timbunan
3
Berat volume ws = 25.00 kN/m
Sudut gesek  = 22.00 °
Kohesi C = 9.80 kPa

ws' = ws
R R
' = tan-1 (K * tan ) dengan faktor reduksi untuk ', K = 0.80
R R
c' = Kc * c dengan faktor reduksi untuk c', KC = 0.70

Beban merata akibat timbunan tanah setinggi 0.70 m yang merupakan ekivalen beban kendaraan :

2
Koefisien tekanan tanah aktif, K a = tan ( 45° - ' / 2 )
0.70 * Ws = 17.500 kPa
1 -1 R
 = tan (K * tan  ) = 0.313 rad = 17.91 °
1 0.530
Ka = tan2 ( 45° - / 2 ) =

25.0 3
Berat tanah, ws = kN/m
Sudut gesek dalam,  = 22.0 o

Kohesi, C = 9.8 kPa


Tinggi H = 2.75 m
Lebar abutment , By = 17.8 m

Tabel Gaya dan Momen akibat Tekanan Tanah


Lengan y MTA
No Gaya akibat tekanan tanah TTA (kN)
thd. 0 (m) (kNm)
1 TTA = (0.70 * Ws)* H * Ka * By 453.645 y=H/2 1.375 623.762
2 TTA = 1/2 * H2* Ws * Ka * By 891.089 y=H/3 0.917 816.832
TTA = 1344.734 MTA = 1440.594

201
4. BEBAN LAJUR "D" (TD)

Besarnya beban hidup Merata q


q = 9.0 kPa untuk L < 30 m
q = 9.0*(0.5+ 15 /L) kPa untuk L > 30 m
Untuk panjang bentang, L= 16.40 m
karena L < 30 m q= 9.00 kPa

Besarnya beban hidup Garis terpusat P


BGT mempunyai intensitas, p= 49.00 kN/m

Faktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance)


untuk BGT diambil sebagai berikut :
FBD = 0.4 untuk L < 50 m

FBD = 0.4 - 0.0025*(L - 50) untuk 50 < L < 90 m


FBD = 0.3 untuk L >90 m

Untuk harga, L= 16.40 mm b1 = 17.50 m FBD = 0.40

Maka besar beban lajur "D" : WBTR = 2583.00 kN


WBGT = 343.00 kN

Gaya dan momen yang terjadi akibat beban halu lintas adalah
Beban pada abutment akibat beban lajur "D", PTD = 1 /2*WBTR + WBGT = 1634.50 kN
Eksentrisitas beban terhadap badan, e = 0.000 m
Momen pada dasar badan MTP = PTP * e = 0.00 kNm

beban hidup PMA = 1634.50 kN

5. BEBAN PEDESTRIAN / PEJALAN KAKI (TP)


Karena tidak direncanakan trotoar maka beban bedistrian tidak diperhitungkan.

6. GAYA REM (TB)


- 25% dari berat gandar truk desain atau
- 5% dari berat truk rencana ditambah beban lajur terbagi rata (BTR)
- Dari grafik hubungan antara bentang dengan gaya rem
- 25% =0.25 *(112.5*4+50*1) = 125.00 kN
- 5% =0.05 *( 500 + BTR ) = 154.15 kN
- Dari grafik didapat nilai = 100.00 kN

202
maka Gaya rem, TTB = 154.15 kN
Tinggi H= 2.75 m

203
Untuk Panjang Bentang L= 16.40 m

Lengan terhadap badan : H= 2.750 m


Momen pada badan akibat gaya rem : MTB = TTB *H = 423.913 kNm

7. PENGARUH TEMPERATUR (ET)


40.00 o
Temperatur maksimum rata-rata Tmax = C
15.00 o
Temperatur minimum rata-rata Tmin = C

Perbedaan temperatur,
AT = ( Tmax - Tmin)/2 = 12.500 °C

Koefisien muai panjang untuk beton,  = 0.000010 / °C


Kekakuan geser untuk tumpuan elatomeric, k = 1500.000 kN/m

Panjang bentang , L = 16.400 m


Jumlah tumpuan elastomeric (jum. girder), n = 4.000 buah

Gaya pengaruh temperatur, TET =a* AT * k * L/2 * n = 6.150 kN


Lengan terhadap badan, Y= 2.750 m
Momen badan , MET = TET * H = 16.913 kNm

8. BEBAN ANGIN (EW)


A Angin yang meniup samping jembatan
Gaya akibat angin yang meniup bidang samping jembatan dihitung dengan rumus :

Dimana Kecepatan angin rencana adalah

Tekanan angin dasar PB = 0.0024 MPa ( Tabel 29 SNI 1725 2016 )


Kecepatan Gesekan angin Vo = 17.6 km/jam ( Tabel 28 SNI 1725 2016 )
Panjang Gesekan angin Zo = 1000 mm ( Tabel 28 SNI 1725 2016 )
Kecepatan angin dasar V10 = 120 km/jam ( anatara 90 - 128 km/jam )
Elevasi struktur dari muka tanah Z = 3750 mm
Kecepatan angin Rencana VB = 100 km/jam

V10 Z
VDZ = 2.5 Vo ( ) ln ( )
VB Zo
120 3750
VDZ = 2.5 17.6 ( ) ln ( )
100 1000
VDZ = 69.788708 km/jam

70 2
PD = 0.0024 ( ) = 1.169 kN/m
100

PD minimum adalah = 4.4 kN/m

PD yang digunakan adalah PD min = 4.4 kN/m


Panjang bentang, L = 16.40 m

Beban angin pada abutment : TEW1 = PD*L/2 = 36.080 kN


Lengan terhadap badan : YEW1 = = 5.135 m
Momen pd badan MEW1 = TEW1 * YEW1 = 185.271 kNm

B. Angin yang meniup kendaraan Tekanan angin terhadap kendaraan,


TEW2 = 1,46*L/2 = Lengan terhadap
badan :
204
YEW2= = Momen pd badan MEW2 = TEW2
* YEW2 = 11.972 kN
5.550 m
66.445 kNm

C. Beban angin total


Total beban angin pada Abutment, TEW = TEW1 + TEW2 = 48.052 kN
Total momen pd badan, MEW = MEW1 + MEW2 = 251.715 kNm

D. Tranfer beban angin ke jembatan

205
Beban angin tambahan yang meniup bidang samping kendaraan :
TEW3 = 1.46 kN/m

Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi
2.00 m di atas lantai jembatan. h = 2.00 m
Jarak antara roda kendaraan x = 1.75 m

Gaya pada abutment akibat transfer beban angin ke lantai jembatan,


PEW = 2 * [ 1/2*h / x * TEW3 ] * L/2 = 13.682 kN
Eksentrisitas beban thd. badan, e= 0.000 m
Momen pada badan akibat tranfer beban angin, MEW = PEW * e = 0.000 kN

9. BEBAN GEMPA (EQ)

Penentuan Kelas Lokasi/Situs


PGA = 0.15
Ss = 0.28
S1 = 0.14

Nrata-rata = 35.524 (hasil Penyelidkan tanah)


Kelas lokasi/situs = SD Kondisi tanah sedang

Penentuan Koefisien Lokasi/Situs (F PGA Fa dan Fv)


Dari peta zona gempa didapat masing -masing harga adalah:
PGA = 0.15 FPGA = 1.50
Ss = 0.28 dengan kondisi tanah sedang, maka didapat Fa = 1.58
S1 = 0.14 masing-masing harga: Fv = 2.22

Perhitungan Respon spektrum rencana:


As = FPGA x PGA = 0.225
SDS = Fa x Ss = 0.442
SD1 = Fv x S1 = 0.311
TS = SD1/SDS = 0.703
T0 = 0,2 TS = 0.141

0.000 0.225
0.700
0.141 0.442
0.703 0.442 0.600
Coefisien Gempa Elastik Csm (g)

0.800 0.389
0.900 0.345 0.500
1.000 0.311 0.400
1.100 0.283
1.200 0.259 0.300
1.300 0.239
0.200
1.400 0.222
1.500 0.207 0.100
1.600 0.194
1.700 0.183
0.000 0.500 1.000 1.500 2.000
1.800 0.173 -0.100
Periode ( Detik )
1.900 0.164

Dengan nilai SD1 sebesar = 0.311 sehingga masuk kedalam zona : 3

Waktu getar struktur dihitung dengan rumus :


0.5

206
T = 2 * * [ WTP /( g * KP ) ]
g = percepatan grafitasi (= 9.8 m/det2)
KP = kekakuan struktur yang merupakan gaya horisontal yg diperlukan untuk menimbulkan
satu satuan lendutan (kN/m)
WTP = PMS (str atas) + 1 /2*PMS (str bawah)

207
Beban gempa arah memanjang jembatan ( X )
Berat sendiri struktur atas, PMS (str atas) = 2127.8 kN
Beban sendiri struktur bawah, PMS (str bawah) = 2472.0 kN
Berat total struktur, WTP = PMS (str atas) + 1 /2*PMS (str bawah) = 3363.7 kN
Tinggi breast wall, Lb = 1.50 m
Ukuran penampang breast wall, b = By = m
17.8
h = b7 = m
Ic = 1/ 12 * b * h 3 = 1.5
Inersia penampang breast wall, m4
fc' = 5.0
Mutu beton, MPa
Ec = 4700 * fc'^0.5 = 20.0
Modulus elastis beton, MPa
Ec = 21019 kPa
Nilai kekakuan, Kp = 3 * Ec * lc / Lb3 = 21019039 kN/m
Percepatan grafitasi, g= 93534723 m/det2
Waktu getar alami struktur, T = 2 *  * [ WTP / ( g * KP ) ] 0.5 = 9.8 detik
0.0120
Kondisi tanah dasar termasuk : Kondisi tanah sedang
Lokasi di wilayah gempa : Zona 3
Waktu getar alami struktur : 0.0120 detik
Waktu getar To : 0.1405 detik
Waktu getar TS : 0.7025 detik

Karena kepala jembatan berimpit dengan tanah sehingga simpangan relatif kecil maka
Koefisien gempa yang digunakan adalah : 0.5 As = 0.113

h1 h2 h3 h4
0.60 1.05 1.10 1.00

Distribusi Beban Gempa Pada Kepala Jembatan


No Berat EQ Uraian lengan terhadap Dasar badan Y MEQ
PMSatas 2127.76 239.37 Y = h3+h4 2.100 502.68
PMA 468.02 52.65 Y = h3+h4 2.100 110.57
BADAN
1.000 80.10 9.01 Y = h3+h2+h1/2 2.450 22.08
2.000 233.63 26.28 Y = h3+h2/2 1.625 42.71
3.000 734.25 82.60 Y = h3/2 0.550 45.43
EQ = 409.92 MEQ = 723.5
1.765
Letak titik tangkap gaya horizontal gempa, yEQ = MEQ / EQ = m

208
Beban Gempa Arah Melintang Jembatan (Arah Y)
Berat sendiri (struktur atas + struktur bawah), PMS = 4599.74 kN
Beban mati tambahan, PMA = 936.03 kN
Beban mati total, Wt = PMS + PMA = 5535.77 kN
Tinggi breast wall, Lb = 1.10 m
Ukuran penampang breast wall, b = By = 1.50 m
h = b7 = 17.80 m
Inersia penampang breast wall, Ic = 1/ 12 * h * b3 = 704.97 m
4

Mutu beton, fc' = 0.83 * K / 10 = 20.00 MPa


Modulus elastis beton, Ec = 4700 * fc'^0.5 = MPa
21019.04
Ec = 21019039 kPa
Nilai kekakuan, Kp = 3 * Ec * Ic / Lb3 = 3.34E+10 kN/m
2
Percepatan grafitasi, g= 9.80 m/det
0.5
Waktu getar alami struktur, T = 2 *  * [ WTP / ( g * KP ) ] 0.0008 detik

Kondisi tanah dasar termasuk : Kondisi


Lokasi di wilayah gempa : Zona 3
Waktu getar alami struktur : 0.0008 detik
Waktu getar To : 0.1405 detik
Waktu getar TS : 0.7025 detik

Karena kepala jembatan berimpit dengan tanah sehingga simpangan relatif kecil maka
Koefisien gempa yang digunakan adalah : 0.5 As = 0.113

Distribusi Beban Gempa Pada Kepala Jembatan


No Berat EQ Uraian lengan terhadap Dasar badan Y MEQ
PMS 2127.76 239.373 Y = h6 2.100 502.684
PMA 468.02 52.652 Y = h6 2.100 110.569
ABUTMENT
1 80.10 9.011 Y1 = H - h1/2 2.450 22.078
2 233.63 26.283 Y2 = H - h1 - ( h2+h3)/2 1.625 42.710
3 734.25 82.603 Y3 = h6 - h3 - h4 x 2/3 0.550 45.432
EQ = 409.92 MEQ = 723.47
Letak titik tangkap gaya horizontal gempa, yEQ = MEQ / EQ = 1.765 m

B. Tekanan Tanah Dinamis Akibat Gempa


Data Tanah Timbunan
3
Berat volume ws = 25.00 kN/m
Sudut gesek  = 22.00 °

Kohesi C = 9.80 kPa

ws' = ws
R R
-1
' = tan (K * tan ) dengan faktor reduksi untuk ', K = 0.80
R R
c' = Kc * c dengan faktor reduksi untuk c', KC = 0.70

2
Koefisien tekanan tanah aktif, K a = tan ( 45° - ' / 2 )
1 = tan-1 (KR * tan  ) = 0.313
1
Ka = tan2 ( 45° - / 2 ) = 0.530

209
Gaya gempa arah lateral akibat tekanan tanah dinamis dihitung dengan menggunakan
koefisien tekanan tanah dinamis (KaG) sebagai berikut :

2
Tekanan tanah dinamis, p = Hw * ws* AKaG kN/m
H = 2.750 m
BY = 17.800 m
KH = 0,5 AS = = 0.113
' = 0.313 rad = 17.91
KA = 0.530
WS = 25.000 kN/m3
 = tan-1 (Kh) = 0.112 rad
cos2 ( ()' -  ) = 0.960

= 1.233
= 0.779
KaG = KaG - Ka = 0.249
Gaya gempa lateral, TEQ = 1 /2 * H2 * w s * AKaG * B y = 419.71 kN
Lengan terhadap badan, yEQ = 2/3 * H = 1.83 m
Momen akibat gempa, MEQ = EQ * yEQ = 769.46 kNm

10. RESUME BEBAN UNTUK PERHITUNGAN BADAN KEPALA JEMBATAN

TABEL REKAP BEBAN KERJA PADA DASAR BADAN


P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
A AKSI TETAP
1 Berat sendiri MS 4599.7 -640.5
2 Beb. mati tambahan MA 468.0
3 Tekanan tanah aktif saja TA 891.1 816.8
4 Tekanan tanah akibat LL 0.7 m TA 453.6 623.8
B BEBAN LALU LINTAS
5 Beban lajur "D" TD 1634.5
6 Beban pedestrian TP
7 Gaya rem TB 154.2 423.9
C AKSI LINGKUNGAN
8 Temperatur ET 6.2 16.9
9 Beban angin EW 13.7 48.1 251.7
10 Beban gempa struktur EQ 409.9 409.9 723.5 723.5
11 Tek. tanah akibat gempa EQTA 419.7 769.5

Catatan Kombinasi Beban :


1. Kombinasi beban yang digunakan adalah kombinasi beban kerja pada peraturan pembebanan 2005
2. Dengan arahan dari pemberi tugas dan hasil dari asistensi bahwa hanya beban yang dominan yang
digunakan yaitu kombinasi 1 untuk tanpa gempa dan kombinasi 5 untuk dengan gempa
3. Kombinasi dengan gempa diberlakukan peraturan pembebanan 2016 yang menyatakan bahwa
untuk beban gempa diambil 100% arah yg ditinjau dan 30% arah tegak lurus.
4. Pada kombinasi 5 karena kepala jembatan tertahan oleh dinding tanah sehingga kemungkinan
kecil sekali untuk terjadinya simpangan pada arah dinding,maka simpangan hanya didinjau yang
berlawanan dengan dinding sehingga koefisien gempa diambil 0.5 As untuk arah memanjang.

Maka kombinasi yang digunakan adalah


KOMBINASI - 1 MS + MA + TA +TD + TP
KOMBINASI - 5a DL + 0.5LL + EQX + 0.3 EQY
KOMBINASI - 5b DL + 0.5LL + EQY + 0.3 EQX

210
TABEL REKAP BEBAN ULTIMIT PADA BADAN
P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban FK
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
A AKSI TETAP
1 Berat sendiri 1.30 5979.7 -833
2 Beb. mati tambahan 2.00 936.0
3 Tekanan tanah aktif saja 1.25 1113.9 1021
4 Tekanan tanah akibat LL 0.7 m 1.25 567.1 780
B BEBAN LALU LINTAS
5 Beban lajur "D" 1.8 2942.1
6 Beban pedestrian 1.8 0.0
7 Gaya rem 2.0 308.3 848
C AKSI LINGKUNGAN
8 Temperatur 2.0 12.3 34
9 Beban angin 1.2 16.4 57.7 302.1
10 Beban gempa struktur 1.0 409.9 409.9 723 723.5
11 Tek. tanah akibat gempa 1.0 419.7 769

KOMBINASI BEBAN ULTIMAT BADAN

KOMBINASI - 1 MS + MA + TA +TD + TP
P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 5979.7 -832.6
2 Beb. mati tambahan MA 936.0
3 Tekanan tanah Aktif TA 1113.9 1021.0
4 Tekanan tanah 0.7m Beban hidup TA 567.1 779.7
5 Beban lajur "D" TD 2942.1
6 Beban pedestrian TP
REAKSI TOTAL = 9857.8 1680.9 0.0 968.1 0.0

KOMBINASI - 5a (arah X) DL + 0.5LL + EQX + 0.3 EQY


P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 5980 -833
2 Beb. mati tambahan MA 936
3 Tekanan tanah aktif ( tanpa 0.7 LL ) TA 1114 1021
4 Beban lajur "D" TD 1471
5 Beban pedestrian TP
6 Beban gempa 100% EQx 410 723
7 Beban gempa 30% EQY 123 217
8 Tekanan tanah Dinamis 100% EQTAX 420 769
9 Tekanan tanah Dinamis 30% EQTAY
REAKSI TOTAL = 8387 1943 123 1681 217

KOMBINASI - 5b (arah Y) DL + 0.5LL + EQy + 0.3 Eqx


P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 5979.7
2 Beb. mati tambahan MA 936.0
3 Tekanan tanah aktif ( tanpa 0.7 LL ) TA
4 Beban lajur "D" TD 1471.1
5 Beban pedestrian TP
6 Beban gempa 100% arah Y EQY 409.9 723.5
7 Beban gempa 30% Dari arah X EQX 123.0 217.0
8 Tekanan tanah Dinamis 100% Y EQTAY
9 Tekanan tanah Dinamis 30% Dari X EQTAX 125.9 230.8
REAKSI TOTAL = 8387 249 410 448 723

211
REKAP REAKSI ULTIMIT UNTUK PERENCANAAN BADAN
P Tx Ty Mx My
No Kombinasi Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 KOMBINASI - 1 9858 1681 0 968 0
2 KOMBINASI - 5a (arah Memanjang) 8387 1943 123 1681 217
3 KOMBINASI - 5b (arah Melintang) 8387 249 410 448 723

REKAP REAKSI ULTIMIT UNTUK PERENCANAAN BADAN UNTUK PENULANGAN PER 1 METER BADAN
P Tx Ty Mx My
No Kombinasi Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 KOMBINASI - 1 554 94 0 54 0
2 KOMBINASI - 5a (arah Memanjang) 471 109 7 94 12
3 KOMBINASI - 5b (arah Melintang) 471 14 23 25 41

catatan :
1. Reaksi maksimum terjadi terhadap sumbu X ( memanjang Jembatan )
2. Sumbu lemah penampang badan adalah pada arah X ( memanjang jembatan )
Maka Perhitungan Penulangan yang diperhitungkan adalah arah X ( memanjang Jembatan )

11. PERENCANAAN PENULANGAN BADAN ABUTMENT

TINJAU ARAH X Dimensi kolom


Lebar Bc = 17500 mm
Tinggi Hc = 1000 mm
Panjang Lc = 1100 mm

Reaksi yang bekerja


Aksial Pu = 471 kN
Horizontal Hu = 109 kN
Momen Mu = 94 Knm

Kekuatan Bahan
2
Mutu Beton fc = 20 Nmm
2
Elastisitas Ec = 21019.0 Nmm
2
Mutu Baja fy = 400.0 Nmm

A. Cek Tipe kolom


Apakah kolom PANJANG atau PENDEK
Derajat hambatan 𝜓
𝜓 = 0 Untuk yang JEPIT
karena kolom dengan perletakan jepit maka = 0
𝜓 = 10 Untuk yang SENDI

Faktor Panjang effective Kolom K K = 2+3. 𝜓 = 2


Panjang bersih kolom = Lc = 1100 mm
Radius girasi atau Jari-jari Inersia Penampang Kolom r= 0.3 hc = 300 mm

( K.lnk)/r = 7.333 < 22 Maka Kolom Pendek

212
B. Beban Tekuk atau Beban Kapasitas Tekan (Pc)
Pada kolom panjang, perlu di pertimbangkan bahaya tertekuknya batang kolom. Besar beban
𝜓
tekuk atau beban kapasitas tekan Pc ini menurut Euler dihitung dengan rumus sebagai berikut :
 2 EI
X

Pc = beban tekuk Euler atau beban kapasitas tekan kolom, N Pc 


( K  nk ) 2
𝛌𝑛k

Menurut pasal 12.12.3 SNI 03-2847-2002, nilai EI dihitung menggunakan rumus:


d = 0.57
2
Modulus elastik beton , Ec = 4700 *( fc')0.5 = 21019 N/mm
1 3
83333333333
Inersia penampang, /12 b h = 445377847991528 mm

Kekakuan, EI = ( 0.4 Ec Ig ) / (1 +  d ) =
 2 EI
X

Maka Pc  = 908203134 N
( K  nk ) 2

C. Faktor Pembesaran Momen X

1
Untuk kolom yang dapat bergoyang (pasal 12.13.4.3 SNI 03-2847-2002)  S  1
1 
P u

Pu = 471.2 kN (kombinasi 2) 0,75 Pc


Pc = 908203.1 kN
δs = 1.001
Mu = 94 kN (kombinasi 2)
M c = δs x M u = 95 kNm

D. Tulangan Longitudinal
Perhitungan tulangan longitudinal dicari dengan cara analitis:

ds = Selimut Beton = 100 mm


ds' = Selimut Beton = 100 mm

d = tinggi effektif penampang = 900 mm

β1 = faktor pembentuk tegangan beton tekan ekuivalent ,


fc' ≤ 30 MPa maka β1
 fc'30 
X

 
fc' ≥ 30 MPa maka  1 0,85 0,05 
 7 
akan tetapi β1 ≥ 0,65

2
fc' = 20 Nmm
fc' ≤ 30 MPa maka β1 = 0.85
600 1.d
X

ab  = 459 mm
600  f y

213
Menurut pasal 11.3.2.2 SNI 03-2847-2002, jika beban aksial berfaktor Pu kurang dari nilai terkecil antara 0,1fc'. b.h dan
Φ.Pnb, maka struktur boleh dianggap menahan momen lentur saja. Oleh karena itu nilai Φ pada hitungan kolom
bersengkang dapat ditentukan dengn cara berikut:

1- PuΦ = Φ.Pnb atau 0,1 fc'.b.h diambil yang terkecil


2- jika Pu ≥ PuΦ, maka nilai Φ = 0.65
3- jika Pu < PuΦ, maka nilai Φ = 0.8-0.15Pu/PuΦ

tebal dinding h = b4 = 1.50 m = 1500 mm


lebar dinding diambil b = 1.00 m = 1000 mm

0,1 fc'.b.h = = 3000000 N


Φ.Pnb = Φ x 0,85 x fc' x ab x b = 5071950 N

sehingga :
PuΦ, = 3000000 N
Pu = 471165 N

karena Pu < PuΦ maka nilai Φ = 0.8-0.15Pu/PuΦ = 0.78

Pu
X

a  X
600 1 x d s '
= 36 mm at1  = 255 mm
 x 0.85 x fc ' x b
c
600  f y

at2 = β1 x ds = 85 mm

Karena ab > ac > at2, maka tulangan tarik menentukan dan dihitung sebagai berikut:

2. f y .d  1200d
a p 3  s
= 3000
600  f y

R7 = ap3 -at1 = 2745


e = Mc/Pu = 201 mm
R8 = 2.at1.ds + ac.(2.e-h-ap3) = -95308
R9 = ac.at1.(2ds+2.e-h) = -8180898
3 2
a + R7.a + R 8.a + R9 = 0.00
3 2
a + 2745 a + -95308 a + -8180898 = 0.00
a = 73 maka 3.95E+05 + 1.48E+07 + -6993315 + -8180898 = 0.00 OK
a = 73 maka 395058 + 14779155 + -6993315 + -8180898 = 0.00 OK

sehingga didapat a = 73.4 mm

a( Pu / 0,85. f c '.a.b)
A  A 
1 2
(600  f ).a  600. .d = 1294 mm2
y 1 s
2
Tulangan Total yang dibutuhkan Ast = A1 + A2 = 2588 mm
Cek tulangan minimum: Asmin = 1% x b x h = 15000 mm

Ast = 2588 < Asmin = 15000 maka pakai Tulangan minimum = 15000 mm2

214
Tulangan tarik As = 0.5 Ast = 7500 mm2
Tulangan Tekan As' = 0.5 Ast = 7500 mm2
Lebar penampang Badan Kepala Jembatan b = 1000 mm
Tinggi penampang badan kepala jembatan h = 1500 mm
Selimut beton d = 100 mm
Diameter Tulangan yang digunakan D = 32 mm
Luas satu tulangan AsD = 804.2 mm2
Jumlah Tulangan tarik Perlu n = As / AsD = 9.3 buah tulangan
tulangan digunakan adalah
Tulangan tekan = 10 D 32 - 100
Tulangan tekan = 10 D 32 - 100

E. Kontrol penulangan dengan Menggunakan diagram interaksi Kolom


Rumus yang digunakan untuk menggambarkan diagram interaksi kolom adalah :
Tinggi efektif, d = h - d'
-3
Pada kondisi tekan aksial sentris : Pno = 0.80*[ 0.85* fc' * b * h + (As + As' )*( fy - 0.85*fy' )] */10
Gaya tekan aksial nominal, Pn harus < Pn

Pada kondisi balance : : cb = 600 / (600 + fy)*d


ab =  * Cb
's = 0.003 * (Cb - d') / Cb
Untuk, 's > fy / Es maka fs' = fy
Untuk, 's < fy / Es maka fs' = 's * Es

Gaya-gaya internal beton dan baja : Cc = 0.85 * fc' * b * ab *10^-3


-3
Cs = As * fy * 10^
Cs' = As' * ( fs' - 0.85*fc' ) * 10^-3
Gaya aksial tekan nominal kondisi balance :
Pnb = Cc + Cs' - Cs kN harus < Pn
Momen nominal kondisi balance :
Mnb = [ Cc * (h/2 - ab/2) + Cs * (d - h/2) + Cs' * (h/2 - d') ] *10^-3 kN-m

Pada kondisi garis netral terletak Dada jarak c dari sisi beton tekan terluar :
Es= 0.003*(c-d)/c C's = 0.003*(c-d')/c
Untuk [ es ] > fy / Es maka fs = [Cs] / Es * fy
Untuk [ es ] < fy / Es maka fs = Es * Es
Untuk e's > fy / Es maka fs' = fy
Untuk e's < fy / Es maka fs' = e's * Es
a= *c

Gaya-gaya internal beton dan baja :


Cc = 0.85 * fc' * b * a *10^-3 kN
Cs = As * fs * 10^-3 kN
Cs' = As' * ( fs' - 0.85*fc' ) * 10^-3 kN

Gaya aksial tekan nominal :


Pn = Cc + Cs' - Cs kN harus < Pno
Momen nominal :
Mn = [ Cc * (h/2 - a/2) - Cs * (d - h/2) + Cs' * (h/2 - d') ] *10^-3 kN-m

Faktor reduksi kekuatan :


f = 0.65 untuk Pn > 0.10*fc' * b*h
f = 0.80 - 1.5*Pn / (fc'* b*h) untuk 0 < Pn < 0.10*fc'* b*h

215
f. Diagram interaksi kolom pada penampang arah X
TINJAU ARAH X
Dimensi kolom
Lebar Bc = 17500 mm
Tinggi Hc = 1000 mm
Panjang Lc = 1100 mm

Reaksi yang bekerja


Aksial Pu = 3000 kN
Momen Mu = 94 kNm

Kekuatan Bahan

Mutu Beton fc = 20 Nmm2


Elastisitas Ec = 21019.0 Nmm2
Mutu Baja fy = 400.0 Nmm2

h. TulanganGeser
a. Gaya geser Perlu Kolom (Vuk)
Vuk = (Mu2 - Mu1)/λk
Vuk = gaya geser perlu kolom
Mu2 = Momen perlu yang besar pada salah satu ujung kolom
Mu1 = Momen perlu yang kecil pada salah satu ujung kolom
λk = Panjang kolom diukur dari as ke as
Mu2 = 94524241.96 N mm
Mu1 = 0 N mm
λk = 1100 mm
Vuk = 85931 N

216
b. Gaya geser yang ditahan oleh beton (Vc)
 N  c f '
V c  1  uk 
X

b.d
  6
 14 Ag 

Nuk = 109185 N
h = 1000 mm
b = 1500 mm
Ag = 1500000 mm
fc'
= 20.0 Mpa
d
= 900 mm
Vc
= 1011462 N
Vc
= 758597
c. Gaya geser yang ditahan oleh begel (Vs) dan Vs max
Vu Vc
X

Vs  0.75
 dengan Φ =

Vs max = 2/3 . (√fc'). b.d


Vs = -896887.4

d.
Dihitung luas tulangan begel perlu (Avu) untuk setiap tinggi kolom S = 1000mm, dengan memilih yang terbesar dari
nilai Av, berikut:

S = 1000 mm
fy = 240 MPa
fc' = 20 MPa
d = 1400 mm
b = 1000 mm
2
Av = Vs.S / fy.d = 0 mm
Av = b.S / 3.fy = 1388.9 mm2
Av = 75 √fc' . b. S / 1200. = 1164.6 mm2

2
maka Av yang menentukan adalah yang terbesar, yaitu : Av = 1389 mm
Dalam perhitungan dipilih begel 2 kaki, dengan diameter = 12 mm
jarak antar tulangan adalah:

2
2 x0,25x3.14x
S  = 162.7776 mm
Av

Dikontrol jarak begel harus memenuhi syarat:


- pasal 9.6.3: Sn ≥ 1,5D; dan Sn ≥ 40mm
Sn ≥ 1,5D; dipakai tulangan longitudinal diameter 32 mm

Sn ≥ 1,5D = 1.5 x 32 = 48 mm
163 ≥ 48 OK
Sn ≥ 40mm:
163 ≥ 40 OK

- pasal 9.10.5.2: S < 16D; dan S < 48 dp


S < 16D; dipakai tulangan longitudinal diameter 32 mm

S < 16D = 16 x 32 = 512 mm


163 < 512 OK

S < 48 dp, dipakai tulangan geser diameter Φ13 = 13 mm

S < 48 dp: = 48 x 13 = 624 mm


163 < 624 OK

217
- pasal 13.5.4.1: untuk Vs < 1/3 √fc'. b. d, maka s ≤ d/2 dan s ≤ 600 mm
1/3 √fc'. b. d = 26087460

Vc < 26087459.74 maka:


d/2 = 700 mm

s = 162.8 < 700 mm OK


s = 162.8 < 600 mm OK

Karena semua persyaratan dipenuhi, maka begel yang digunakan adalah:


dia 13 - 150

218
PERHITUNGAN PENULANGAN PILECAP KEPALA JEMBATAN A1
STA 99+000 16M-50M-16M

1. REKAP BEBAN PILECAP


Reaksi yang diperhitungkan dalam perencanaan pilecap adalah reaksi tekanan keatas tiang pancang.
Dari hasil perhitungan pondasi maka diperoleh reaksi yang bekerja pada pilecap adalah :

TABEL REKAP BEBAN KERJA PADA DASAR PILE CAP


P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
A AKSI TETAP
1 Berat sendiri MS 5481.3 -509.7
2 Beb. mati tambahan MA 386.0
3 Tekanan tanah TA 880.7 1100.9
4 Tekanan tanah akibat LL 0.7m TA 328.8 616.5
B BEBAN LALU LINTAS
5 Beban lajur "D" TD 1634.5
6 Beban pedestrian TP 0.0
7 Gaya rem TB 154.2 578.1
C AKSI LINGKUNGAN
8 Temperatur ET 13.8 29.1
9 Beban angin EW 27.4 42.7 71.2 139.6
10 Beban gempa struktur EQ 660.1 660.1 1145.3 1145.3
11 Tek. tanah akibat gempa EQTA 558.0 1394.9

TABEL REKAP BEBAN ULTIMIT PADA DASAR PILE CAP


P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban FK
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
A AKSI TETAP
1 Berat sendiri 1.30 7125.7 -663
2 Beb. mati tambahan 2.00 772.0
3 Tekanan tanah 1.25 1100.9 1376.1
4 Tekanan tanah akibat LL 0.7m 1.25 411.0 771
B BEBAN LALU LINTAS
5 Beban lajur "D" 2.0 3269.0
6 Beban pedestrian 2.0 0.0
7 Gaya rem 2.0 308.3 1156
C AKSI LINGKUNGAN
8 Temperatur 2.0 27.7 58
9 Beban angin 1.2 32.8 51.2 167.5
10 Beban gempa struktur 1.0 660.1 660.1 1145 1145.3
11 Tek. tanah akibat gempa 1.0 558.0 1395

2. KOMBINASI BEBAN ULTIMAT PILE CAP

KOMBINASI - 1 MS + MA + TA +TD + TP
P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 7125.7 -663
2 Beb. mati tambahan MA 772.0
3 Tekanan tanah TA 1100.9 1376.1
4 Tekanan tanah akibat LL 0.7m TA 411.0 770.6
5 Beban lajur "D" TD 3269.0
6 Beban pedestrian TP 0.0
REAKSI TOTAL = 11166.7 1511.9 0.0 1484 0.0

219
KOMBINASI - 5a (arah X) DL + 0.5LL + EQX + 0.3 EQY
P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 7126 -663
2 Beb. mati tambahan MA 772
3 Tekanan tanah aktif ( tanpa 0.7 LL ) TA 1101 1376
4 Beban lajur "D" TD 1635
5 Beban pedestrian TP 0
6 Beban gempa 100% EQx 660 1145
7 Beban gempa 30% EQY 198 344
8 Tekanan tanah Dinamis 100% EQTAX 558 1395
9 Tekanan tanah Dinamis 30% EQTAY
REAKSI TOTAL = 9532.2 2318.9 198.0 3254 343.6

KOMBINASI - 5b (arah Y) DL + 0.5LL + EQy + 0.3 Eqx


P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 7126
2 Beb. mati tambahan MA 772.0
3 Tekanan tanah aktif ( tanpa 0.7 LL ) TA
4 Beban lajur "D" TD 1635
5 Beban pedestrian TP 0
6 Beban gempa 100% arah Y EQY 660.1 1145.3
7 Beban gempa 30% Dari arah X EQX 198.0 343.6
8 Tekanan tanah Dinamis 100% Y EQTAY
9 Tekanan tanah Dinamis 30% Dari X EQTAX 167.4 418.5
REAKSI TOTAL = 9532 365 660 762 1145

3. PENULANGAN PILECAP
Data perhitungan pile cap
Jml baris tiang ny = 7.000
Jumlah tiang dalam 1 baris nx = 2.000
Jarak antara tiang dalam arah x x = 2.000 m
Jarak antara tiang dalam arah y y = 2.700 m

Jarak tiang pada arah X X1 = -1.000 m


X2 = 1.000 m

Jarak tiang pada arah Y Y1 = m


y2 = -8.100 m
y3 = -5.400 m
y4 = -2.700 m
y5 = 0.000 m
y6 = 2.700 m
y7 = 5.400 m
Dimensi pilecap 8.100

Lebar arah X Bx = 3.200 m


Lebar arah Y BY = 17.800 m
Tebal hP = 1.000 m

BAHAN STRUKTUR
Mutu Beton fc = 20 Mpa
Mutu Baja Tulangan fy = 400 Mpa

220
DATA BEBAN ULTIMIT DARI ABUTMEN
PU TUx TUy MUx MUy
No Kombinasi Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 KOMBINASI - 1 11167 1512 0 1484 0
2 KOMBINASI - 5a (arah memanjang Jembatan) 9532 2319 198 3254 344
3 KOMBINASI - 5b ( arah melintang Jembatan) 9532 365 660 762 1145

GAYA AKSIAL PADA TIANG


2
Sx = 14 m2
2
Sy = 408 m2

RENCANA PILE CAP ARAH X

Gaya pada tiang yang menerima beban kombinasi 5a ( arah X )


Pu Mux.x1 Muy.y4 9532.2 -3254
Titik X1 Px1 = = 448 kN
n + Sx
2 +
Sy
2 =
14
+
14
Pu
Titik X2 Px2 = Mux.x2 Muy.y4 9532.2 3254 = 913 kN
n + 2 + 2 = +
Sx Sy 14 14

MOMEN DAN GAYA GESER ULTIMIT RENCANA PILE CAP

Reaksi pondasi Pada baris ke 3 P3 = Px3 * 5 = 4566 kN

hP = 1.0 m
By = 17.8 m
a3 = 0.85 m
a1 = 0.25 m

Pw = a3 * hP * By * c = 378 kN

Gaya Pada potongan A - A


Mu = -P3 * a1 + Pw * a3/2 = -981 kNm

Vu = -P3 + Pw = -4188 kN

Momen ultimit rencana Pile Cap, Mu = 981 kNm


Lebar telapak By = 18
Momen ultimit rencana Pile Cap per meter, Mux = Mu / By = 55 kNm

Gaya geser rencana Pile Cap, Vu = 4188 kN


Lebar telapak By = 17.8
Gaya geser ultimit rencana Pile Cap per meter, Vux = Vu / By = 235.3 kNm

221
TULANGAN LENTUR PILE CAP ARAH X
Momen rencana ultimit, Mu = 55103559 Nmm
Kuat tekan beton, fc' = 20 MPa
Tegangan leleh baja, fy = 400 MPa
Tebal pile cap, h = hp = 1000 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 100 mm
Modulus elastis baja, Es = 200000 MPa
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, 1 = 0.85
b =  1* 0.85 * fc'/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.02168
Rmax = 0.75 * b * fy *[1 -1/2*0.75* b * fy / (0.85 * fc, )] = 5.25890
Faktor reduksi kekuatan lentur, = 0.80
Tebal efektif pile cap, d = h - d' = 900.00
Lebar pile cap yang ditinjau, b= 1000.00
Momen nominal rencana, Mn = Mu/ = 69 KNm
-6 2
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10 / ( b * d ) = 0.085 mm
Rn < Rmax (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
0.00021
 = 0.85 * fc' / fy * [ 1 -(1 - 2 * Rn / ( 0.85 * fc' ) )^0.5] = 0.00350
Rasio tulangan minimum, p min = 1.4 / fy = 0.00350
Rasio tulangan yang digunakan, p= 3150.00
Luas tulangan yang diperlukan, As =  * b * d =
32.00
Diameter tulangan yang digunakan, D= 255.32
Jarak tulangan yang diperlukan, s = 0.25  * D2 * b / A
D 32 - 100 s= < 255 OK
As =  / 4 * D2* b / s = 8042.48 mm
2
Digunakan tulangan,
As' = 20% = 1608.50 mm
2

D= 19.00 mm
Untuk tulangan susut diambil 20% tulangan pokok. 2
s = 0.25  * D * b / As = 176.27
Diameter tulangan yang digunakan,
Jarak tulangan yang diperlukan, D 19 - 100 < 176 OK
Digunakan tulangan,

TULANGAN GESER
Gaya geser ultimit, Vu = 235289 N
Faktor reduksi kekuatan geser, = 0.60
Kuat tekan beton, 20
Tegangan leleh baja, 400
menurut Pasal 13.3.1 SNI 03-2847-2002 Gaya geser yang ditahan oleh beton adalah:
Vc = 1 /6*(fc')^0.5 * b * d = 670820 N
Gaya geser yang ditahan oleh beton,  Vc = 402492 N

Vu < f Vc Tidak perlu tulangan geser


Vs = Vu - Vc = 0
Gaya geser yang ditahan oleh tulangan geser, Vs 0

Pasal 13.5.6.6 SNI 03-2847-2002 mensyaratkan Vs harus ≤ (2/3 * √fc' *b*d)


Cek Vs ≤ (2/3 * √fc' *b*d) (2/3 * √fc' *b*d) = 205359 N

karena Vs ≤ (2/3 * √fc' *b*d), maka dimensi poer sudah cukup memenuhi

Dalam SNI 03-2847-2002 juga mensyaratkan luas tulangan geser minimum per meter panjang balok yang diperlukan (
AV,u) dihitung dengan memilih yang terbesar dari nilai-nilai berikut:

a. Pasal 13.5.6.2, AV,U = (Vs*S)/(fy*d) AV,U1 2


= 0 mm
S = Panjang poer per 1 m panjang
b. Pasal 13.5.5.3, AV,U = (b*S)/(3*fy) AV,U2 = 833 mm
2

S = Panjang poer per 1 m panjang


c. Pasal 13.5.5.3, AV,U = (75*√fc' *b*S)/(1200*fy) AV,U3 = 699 mm
2

S = Panjang poer per 1 m panjang


833 2
maka Av,u yang menentukan adalah yang terbesar, yaitu : Av,u1 = mm
Dalam perhitungan dipilih begel 2 kaki, dengan diameter = 13 mm
jarak antar tulangan adalah:

2 0,25 3 .14 
2

x x x = 318.40 mm
S 
Av ,u
222
Dikontrol jarak begel harus memenuhi syarat:
pasal 13.5.4.1: untuk Vs < 1/3 √fc'. b. d, maka s ≤ d/2 dan s ≤ 600 mm
1/3 √fc'. b. d = 1341641

Vs = 0 < 1341641 maka:

d/2 = 450 mm

s = 318 < 450 mm OK


s = 318 < 600 mm OK

Karena semua persyaratan dipenuhi, maka begel yang digunakan adalah:


Tulangan Dia 13 - 300 Mutu fy 400

RENCANA PILE CAP ARAH Y


PU TUx TUy MUx MUy
No Kombinasi Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
3 KOMBINASI - 5b ( arah melintang Jembatan) 9532 660 1145

Gaya pada tiang yang menerima beban kombinasi 5b ( arah y )


P My.y1 Mx.x4 9532.2 -9277.0316
Titik Y1 Py1 = + 2 + 2 = + = 658 kN
n Sy Sx 14 408
P My.y2 Mx.x4 9532.2 -6184.6877
Titik Y2 Py2 = + 2 + 2 = + = 666 kN
n Sy Sx 14 408
P My.y3 Mx.x4 9532.2 -3092.3439
Titik Y3 Py3 = n + Sy
2 +
Sx
2 =
14
+
408
= 673 kN

P My.y4 Mx.x4 9532.2 0


Titik Y4 Py4 = n + Sy
2 +
Sx
2 =
14
+
408
= 681 kN

P My.y5 Mx.x4 9532.2 3092.34387


Titik Y5 Py5 = + 2 + 2 = + = 688 kN
n Sy Sx 14 408

MOMEN DAN GAYA GESER ULTIMIT RENCANA PILE CAP

Reaksi pondasi Pada baris ke 5 P5 = Px5 * 4 = 2754 kN

LP = 3.0 m
hP = 1.0 m
Bx = 3.2 m
Pw1 = 240 kN ( Berat sendiri pilecap )

Berat bangunan atas Pu = 9532 kN

Panjang Bangunan atas yang menerima beban = By = 9.00

Berat bangunan atas sepanjang Lp adalah PuLp = Pu / By * Lp = 3177 kN

a2 = 2.40 m
a3 = 1.50 m

223
Gaya Pada potongan A - A
Mu = - P4 * A2 + (Pw1 + Pulp )* A3 = -1483 kNm

Vu = -P4 + Pw1 + Pulp = 664 kN

Momen ultimit rencana Pile Cap, Mu = 1482.986 kNm


Lebar telapak By = 3.2
Momen ultimit rencana Pile Cap per meter, Mu = 463.4 kNm
Gaya geser rencana Pile Cap, Vu = 663.6 kN
Lebar telapak 3.2
Gaya geser ultimit rencana Pile Cap per meter, 207.4

TULANGAN LENTUR PILE CAP ARAH Y


Momen rencana ultimit, Mu = 3200000 Nmm
Kuat tekan beton, fc' = 20 MPa
Tegangan leleh baja, fy = 400 MPa
Tebal pile cap, h = hp = 1000 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 100 mm
Modulus elastis baja, Es = 200000 MPa
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, 1 = 0.85
b =  1* 0.85 * fc'/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.02168
Rmax = 0.75 * b * fy *[1 -1/2*0.75* b * fy / (0.85 * fc, )] = 5.25890
Faktor reduksi kekuatan lentur, = 0.80
Tebal efektif pile cap, d = h - d' = 900.00
Lebar pile cap yang ditinjau, b= 1000.00
Momen nominal rencana, Mn = Mu/ = 4 KNm
2
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10-6 / ( b * d ) = 0.005 mm
Rn < Rmax (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :

 = 0.85 * fc' / fy * [ 1 -(1 - 2 * Rn / ( 0.85 * fc' ) )^0.5] = 0.00001


Rasio tulangan minimum, p min = 1.4 / fy = 0.00350
Rasio tulangan yang digunakan, p= 0.00350
Luas tulangan yang diperlukan, As =  * b * d = 3150.00 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D= 32.00
2
Jarak tulangan yang diperlukan, s = 0.25  * D * b / As = 255.32
Digunakan tulangan, D 32 - 100 < 255 OK
As =  / 4 * D2* b / s = 8042.48 mm
2

Untuk tulangan susut diambil 20% tulangan pokok. As' = 20% = 1608.50 mm
2

Diameter tulangan yang digunakan, D= 19.00 mm


2
Jarak tulangan yang diperlukan, s = 0.25  * D * b / As = 176.27
Digunakan tulangan, D 19 - 100 < 176 OK

TULANGAN GESER
Gaya geser ultimit, Vu = 207380 N
Faktor reduksi kekuatan geser, = 0.60
Kuat tekan beton, 20
Tegangan leleh baja, 400
menurut Pasal 13.3.1 SNI 03-2847-2002 Gaya geser yang ditahan oleh beton adalah:
Vc = 1 /6*(fc')^0.5 * b * d = 670820 N
Gaya geser yang ditahan oleh beton,  Vc = 402492 N

Vu < f Vc Tidak perlu tulangan geser


Vs = Vu - Vc = 0
Gaya geser yang ditahan oleh tulangan geser, Vs 0

Pasal 13.5.6.6 SNI 03-2847-2002 mensyaratkan Vs harus ≤ (2/3 * √fc' *b*d)


Cek Vs ≤ (2/3 * √fc' *b*d) (2/3 * √fc' *b*d) = 11926 N

karena Vs ≤ (2/3 * √fc' *b*d), maka dimensi poer sudah cukup memenuhi

224
Dalam SNI 03-2847-2002 juga mensyaratkan luas tulangan geser minimum per meter panjang balok yang diperlukan (
AV,u) dihitung dengan memilih yang terbesar dari nilai-nilai berikut:

a. Pasal 13.5.6.2, AV,U = (Vs*S)/(fy*d) AV,U1 2


= 0 mm
S = Panjang poer per 1 m panjang
b. Pasal 13.5.5.3, AV,U = (b*S)/(3*fy) AV,U2 = 833 mm
2

S = Panjang poer per 1 m panjang


c. Pasal 13.5.5.3, AV,U = (75*√fc' *b*S)/(1200*fy) AV,U3 = 699 mm
2

S = Panjang poer per 1 m panjang


833 2
maka Av,u yang menentukan adalah yang terbesar, yaitu : Av,u1 = mm
Dalam perhitungan dipilih begel 2 kaki, dengan diameter = 19 mm
jarak antar tulangan adalah:

2 x 0,25 x 3 .14 x 2
S  = 680.12 mm
Av ,u

Dikontrol jarak begel harus memenuhi syarat:


pasal 13.5.4.1: untuk Vs < 1/3 √fc'. b. d, maka s ≤ d/2 dan s ≤ 600 mm
1/3 √fc'. b. d = 1341641
Vs = 0 < 1341641 maka:
d/2 = 450 mm

s = 680 < 450 mm OK


s = 680 < 600 mm OK

Karena semua persyaratan dipenuhi, maka begel yang digunakan adalah:


Tulangan Dia 19 - 100 Mutu fy 400

225
PERHITUNGAN PONDASI PILAR
STA 99+000 16M-50M-16M
1. BEBAN BERAT SENDIRI ( MS )
1.1. BERAT SENDIRI BANGUNAN ATAS

GAMBAR NOTASI DIMENSI STRUKTUR BANGUNAN ATAS

Dimensi
Lebar jalan (jalur lalu-lintas) b1 = m
Lebar trotoar (pejalan kaki) b2 = 17.50 m
Lebar Kerb b3 = 0.00 m
Lebar total jembatan b = 0.50 m
Tebal slab lantai jembatan ts = 18.50 m
Tebal lapisan aspal + overlay ta = 0.25 m
Tebal trotoar tt = 0.10 m
Tebal genangan air hujan th = 0.00 m
0.05
Bentang jembatan kiri Bentang jembatan kanan
Tinggi girder prategang hb = m hb = 2.30 m
Tinggi bidang samping jembatan ha = 1.25 m ha = 3.82 m
Jarak antara balok prategang s = 2.77 m s = 2.05 m
Jarak gelagar ke tepi luar N = 2.05 m N = 6.18 m
Panjang bentang jembatan L1 = 1.00 m L2 = 50.80 m
16.40
Berat Jenis bahan
Berat beton bertulang wc = kN/m3
25.00
Berat beton tidak bertulang w'c = kN/m3
24.00
Berat aspal wa = kN/m3
Berat jenis air ww = 22.00 kN/m3
9.80
(1) Berat sendiri girder
Tabel berat girder
Tinggi H Berat Wa Wb hf1 hf2 hf3 hf4 hweb tweb
cm ton/m mm mm mm mm mm mm mm mm
90 0.788 350 650 75 75 100 125 525 170
125 0.936 350 650 75 75 100 125 875 170
160 1.297 550 650 125 75 100 225 1075 180
140 1.524 800 700 200 120 250 250 700 200
170 1.674 800 700 200 120 250 250 1000 200
210 1.874 800 700 200 120 250 250 1400 200
230 1.974 800 700 200 120 250 250 1600 200
Berat Girder Kiri wg = 9.36 kN/m TINGGI Hb = 125
Berat Girder Kanan wg = 19.74 kN/m TINGGI Hb = 230

(1) Berat sendiri DIAFRAGMA


Berat Diafragma Kiri
Diafragma tengah Diafragma Ujung

Luas Penampang A = 1.90 m2 Luas Penampang A = 1.75 m2


Tebal Diafragma t = 0.20 m Tebal Diafragma t = 0.20 m2
Berat 1 diafragma W1a = 9.48 kN Berat 1 diafragma W1b = 8.73 kN

Berat Diafragma Kanan


Diafragma tengah Diafragma Ujung

Luas Penampang A = 3.39 m2 Luas Penampang A = 2.75 m2


Tebal Diafragma t = 0.20 m Tebal Diafragma t = 0.20 m2
Berat 1 diafragma W1a = 16.94 kN Berat 1 diafragma W1b = 13.73 kN

( 3 ) Berat sendiri Barrier


Berat Barrier

Berat 1 = 1.375 kN/m


2
Berat 2 = 2.500 kN/m

Berat 3 = 5.431 kN/m


Berat Berrier = 9.306 kN/m
1
Untuk selanjutnya perhitungan berat sendiri akibat bangunan atas dihitung dalam bentuk tabel sbb :

Tabel Beban berat bangunan atas bentang Kiri


Parameter Volume Berat
No Beban Berat Satuan
b (m) t (m) L (m) n (kN)
1 deck Slab 18.500 0.250 16.4 1 25.00 kN/m3 1896.3
2 panel slab 1.660 0.070 16.4 8 25.00 kN/m3 381.1
3 Trotoar 0.000 0.000 16.4 0 24.00 kN/m 00.0
4 Bearrier 16.4 2 9.31 kN/m 305.2
5 Balok prategang 16.4 9 9.36 kN/m 1381.5
6 Diafragma tengah 16 9.48 kN/m 151.7
7 Diafragma ujung 16 8.73 kN/m 139.6
Total berat sendiri struktur atas, WMS = 4255.5
Beban pd Pondasi akibat berat sendiri struktur atas Kiri, PMS ki = 1/2 * WMS = 2127.8
Eksentrisitas beban thd. Fondasi, e = C1 = 1.54 m
Momen pada fondasi akibat berat sendiri struktur atas MMS = PMS * e = -3276.8 kN

Tabel Beban berat bangunan atas bentang kanan


Parameter Volume Berat
No Beban Berat Satuan
b (m) t (m) L (m) n (kN)
1 Slab 18.500 0.250 50.80 1 25.00 kN/m3 5874
2 Deck slab 1.360 0.070 50.80 8 25.00 kN/m3 967
3 Trotoar 0.000 0.000 50.80 0 24.00 kN/m 00
4 Bearrier 50.80 4 9.31 kN/m 1891
4 Balok prategang 50.80 9 19.74 kN/m 9025
5 Diafragma tengah 40 16.94 kN/m 678
Diafragma
Total berat sendiriujung
struktur atas, 16 13.73 kN/m
WMS = 220
Beban pd Pondasi akibat berat sendiri struktur atas Kanan, PMS ka = 1/2 * WMS = 18654
Eksentrisitas beban thd. Fondasi, e = C2 = 9327 m
Momen pada fondasi akibat berat sendiri struktur atas MMS = PMS * e = 0.63 kN
5876

Beban pd pondasi akibat berat sendiri struktur atas, PMS ka + PMS ki=PMS = 11455 kN
Momen pada Pondasi akibat berat sendiri struktur atas MMS = PMS * e = 2599 kN
1.2. BERAT SENDIRI BANGUNAN BAWAH
Dimensi dan notasi Pilar
b1 = 1.200 m
b2 = 0.250 m
b3 = 0.750 m
b4 = 1.000 m
b5 = 0.660 m
b6 = 4.350 m
b7 = 2.500 m
Bx = 11.200 m
b8 = 4.900
b9 = 8.000
BY = 17.800 m

h1 = 1.700 m
h2 = 0.030 m
h3 = 2.340 m
h4 = 0.000 m
h5 = 6.340 m
h6 = 2.000 m
( H bentang kiri ) H1 = 10.710 m
( H bentang Kanan ) H2 = 10.680 m

C1 = 1.540 m
C2 = 0.630 m

TANAH TIMBUNAN
Berat volume ws = 17.20 kN/m3
Sudut gesek  = 30.00 °
Kohesi C = 0.00 kPa

TANAH ASLI (DI DASAR PILECAP)


Berat volume ws = 16.00 kN/m3
Sudut gesek  = 29.00 °
Kohesi C = 7.40 kPa

Bahan Struktur
Mutu Beton fc = 20.0 Mpa
Mutu Baja Tulangan fy = 400.0 Mpa
Berat beton, wc = 25.00 kN/m3
Lebar By = 17.80 m
Berat Bangunan Bawah

PARAMETER BERAT BAGIAN BERAT LENGAN MOMEN


NO
b h L Shape Direc (kN) (m) (kNm)
1 1.385 1.700 17.8 1.0 -1.0 1047.8 0.475 -497.68
2 1.750 0.030 17.8 1.0 -1.0 23.4 0.850 -19.86
3 2.750 2.340 17.8 1.0 -1.0 2863.6 0.350 -1002.25
4 0.000 0.000 17.8 0.5 -1.0 0.0 1.470 0.00
5 2.500 6.340 9.5 2.0 1.0 7528.8 0.000 0.00
6 9.800 2.000 17.8 1.0 1.0 8722.0 0.000 0.00
PMS ba= 20185.4 -1519.79

Tabel Berat Sendiri Jembatan


PMS MMS
No Berat sendiri
(kN) (kNm)
1 Struktur atas (slab, trotoar, girder, dll) 11454.9 2599.3
2 Struktur bawah (abutment, pilecap, tanah) 20185.4 -1519.8
31640.3 1079.6

2. BEBAN MATI TAMBAHAN (MA)

Tabel Berat dari Beban mati tambahan bentang kiri


No Jenis beban mati tambahan Tebal Lebar Panjang Jumlah w Berat
1 Lap. Aspal + overlay 0.100 17.500 16.400 1.000 22.000 631
2 Railling 16.400 0.000 5.000 0
3 Air hujan 0.050 17.500 16.400 1.000 9.800 141
Beban total akibat beban mati tambahan WMA = 772
Beban pd pondasi akibat beban mati tambahan kiri PMA = 1/2 * WMA = 386 kN
Eksentrisitas beban thd. Fondasi e = C1 = 1.54 m
Momen pada fondasi akibat beban mati tambahan kiri MMA = PMA * e = -594 kNm

Tabel Berat dari Beban mati tambahan bentang kanan


No Jenis beban mati tambahan Tebal Lebar Panjang Jumlah w Berat
1 Lap. Aspal + overlay 0.100 17.500 50.800 1.000 22.000 1956
2 Railling 50.800 0.000 5.000 0
3 Air hujan 0.050 17.500 50.800 1.000 9.800 436
Beban total akibat beban mati tambahan WMA = 2391
Beban pd pondasi akibat beban mati tambahan kanan PMA = 1/2 * WMA = 1196 kN
Eksentrisitas beban thd. Fondasi e = C2 = 0.6 m
Momen pada fondasi akibat beban mati tambahan kanan MMA = PMA * e = 753 kNm

Total Beban pd pondasi akibat beban mati tambahan PMA = 1582 kN


Total Momen pada fondasi akibat beban mati tambahan MMA = 159 kNm
3. BEBAN LAJUR "D" (TD)

Untuk perhitungan gelagar-gelagar digunakan beban "D" yang terdiri atas beban terbagi rata (BTR) sebesar q ton per
meter panjang per jalur, dan beban garis terpusat (BGT) sebesar "P" ton per jalur lalu lintas tersebut.

q = 9.0 kPa untuk L < 30 m


q = 9.0*(0.5+ 15 /L) kPa untuk L > 30 m
Besarnya beban Garis terpusat P ditentukan sebesar 49,0 KN/m'
Beban hidup yang bekerja pada bentang Kiri
Untuk panjang bentang, L= 16.40 m
karena L < 30 m q= 9.00 kPa
BGT mempunyai intensitas, p= 49.00 kN/m

Faktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance)


untuk BGT diambil sebagai berikut :
FBD = 0.4 untuk L < 50 m

FBD = 0.4 - 0.0025*(L - 50) untuk 50 < L < 90 m


FBD = 0.3 untuk L >90 m

Untuk harga, L= 16.40 mm b1 = 17.50 m FBD = 0.40

Maka besar beban lajur "D" : WBTR = 2583.00 kN


WBGT = 343.00 kN

Gaya dan momen yang terjadi akibat beban lalu lintas adalah
Beban pada abutment akibat beban lajur "D", PTD ki = 1 /2*WBTR + WBGT = 1634.5 kN
Eksentrisitas beban terhadap pondasi, e = C1 = 1.5 m
Momen pada pondasi akibat beban lajur "D", MTD ki = PTD * e = -2517.1 kN
Beban hidup yang bekerja pada bentang Kanan
Untuk panjang bentang, L= 50.80 m
karena L > 30 m q= 7.16 kPa
BGT mempunyai intensitas, p= 49.00 kN/m

Faktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance)


untuk BGT diambil sebagai berikut :
FBD = 0.4 untuk L < 50 m

FBD = 0.4 - 0.0025*(L - 50) untuk 50 < L < 90 m


FBD = 0.3 untuk L >90 m

Untuk harga, L= 50.80 mm b1 = 17.50 m FBD = 0.400

Maka besar beban lajur "D" : WBTR = 6363.00 kN


WBGT = 343.00 kN

Gaya dan momen yang terjadi akibat beban lalu lintas adalah
Beban pada pondasi akibat beban lajur "D", PTD ka = 1 /2*WBTR + WBGT = 3524.5 kN
Eksentrisitas beban terhadap pondasi, e = C2 = 0.6 m
Momen pada pondasi akibat beban lajur "D", MTD ka = PTD * e = 2220.4 kN
Gaya dan momen yang terjadi akibat beban lalu lintas Pada Pilar dibuat 3 kondisi untuk mendapatkan
nilai yang maksimumsesuai dengan kebutuhannya. Kondisi tersebut meliputi :
1. Kondisi dimana beban hidup bekerja penuh pada bentang kiri dan kanan dari pilar.
2. Kondisi dimana bentang kiri kosong dan bentang kanan terisi beban hidup
3. Kondisi dimana beban hidup hanya terjadi pada setengah dari lebar Jalan.

KONDISI 1
Beban pada pondasi akibat beban lajur "D", PTD ki + PTD ka = 5159.0 kN
Momen pada pondasi akibat beban lajur "D", MTD ki + MTD ka = -296.7 kN
KONDISI 2
Beban pada pondasi akibat beban lajur "D", 0 + PTD ka = 3524.5 kN
Momen pada pondasi akibat beban lajur "D", 0 + MTD ka = 2220.4 kN
KONDISI 3
Beban pada pondasi akibat beban lajur "D", 0.5xPTD ki + 0.5xPTD ka = 2579.5 kN
Momen pada pondasi arah X 0.5xMTD ki + 0.5xMTD ka = -148.3 kN
Momen pada pondasi arah y 0.5xPTD ki x 6.6 + 0.5xPTD ka x 6.6 = 17024.7 kN

4. BEBAN PEDESTRIAN / PEJALAN KAKI (TP)


Karena tidak direncanakan trotoar maka beban bedistrian tidak diperhitungkan.

5.GAYA REM
Pengaruh pengereman dari lalu-lintas diperhitungkan sebagai gaya dalam arah memanjang dan dianggap bekerja
pada permukaan lantai jembatan. Besarnya gaya rem arah memanjang jembatan adalah sebagai berikut :

- 25% dari berat gandar truk desain atau


- 5% dari berat truk rencana ditambah beban lajur terbagi rata (BTR)
Gaya Rem Kiri
- 25% = 0.25 *(112.5*4+50*1) = 125.00 kN
- 5% = 0.05 *( 500 + BTR ) = 154.15 kN
maka Gaya rem, TTB ki = 154.2 kN
Lengan terhadap Fondasi : YTB = H1 = 10.7 m
Momen pada Fondasi akibat gaya rem : MTBki = PTB * YTB = 1650.9 kNm

Gaya Rem Kanan


- 25% = 0.25 *(112.5*4+50*1) = 125.00 kN
- 5% = 0.05 *( 500 + BTR ) = 343.15 kN
maka Gaya rem, TTB ka= 343.2 kN
Lengan terhadap Fondasi : YTB = H2 = 10.7 m
Momen pada Fondasi akibat gaya rem : MTBka = PTB * YTB = 3664.8 kNm

Beban pd pondasi akibat gaya rem TTB = 497 kN


Momen pada fondasi akibat gaya rem MTB = 5316 kNm

6. PENGARUH TEMPERATUR (ET)

o
Temperatur maksimum rata-rata Tmax = 40.0 C
15.0 o
Temperatur minimum rata-rata Tmin = C

Perbedaan temperatur, AT = ( Tmax - Tmin)/2 = 12.500 °C


Koefisien muai panjang untuk beton, = 0.0000100 / °C
Kekakuan geser untuk tumpuan elatomeric, k= 1500.000 kN/m

untuk bentang kiri


Panjang bentang , L = m
Jumlah tumpuan elastomeric (jumlah girder), n = 16.400 buah
Gaya pengaruh temperatur, TET ki =a* AT * k * L/2 * n = 9.000 kN
Lengan terhadap Fondasi, YET = H1 = 13.838 m
Momen Fondasi , MET ki= TET * YET = 10.710 kNm
148.200
Untuk bentang kanan
Panjang bentang , L = 50.800 m
Jumlah tumpuan elastomeric (jumlah girder), n = 9.000 buah
Gaya pengaruh temperatur, TET ka =a* AT * k * L/2 * n = 42.863 kN
Lengan terhadap Fondasi, YET = H2 = 10.680 m
Momen Fondasi , MET ka= TET * YET = 457.772 kNm

Beban pd pondasi akibat temperatur TET = 56.7 kN


Momen pada fondasi akibat temperatur MET = 606.0 kNm

7. BEBAN ANGIN (EW)

A . Beban angin arah Y ( Melintang Jembatan )


Gaya akibat angin yang meniup bidang samping jembatan dihitung dengan rumus :

Dimana Kecepatan angin rencana adalah


Tekanan angin dasar PB = 0.0024 MPa ( Tabel 29 SNI 1725 2016 )
Kecepatan Gesekan angin Vo = 17.6 km/jam ( Tabel 28 SNI 1725 2016 )
Panjang Gesekan angin Zo = 1000 mm ( Tabel 28 SNI 1725 2016 )
Kecepatan angin dasar V10 = 120 km/jam ( anatara 90 - 126 km/jam )
Elevasi struktur dari muka tanah Z = 10680 mm
Kecepatan angin Rencana VB = 100 km/jam

V10 Z
VDZ = 2.5 Vo ( ) ln ( )
VB Zo
120 10680
VDZ = 2.5 17.6 ( ) ln ( )
100 1000
VDZ = 125.0500856 km/jam

125
PD = 0.0024 ( )2 = 3.753 kN/m
100

PD minimum adalah = 4.4 kN/m


PD yang digunakan adalah PD min = 4.4 kN/m

Panjang bentang, L1
= 16.40
Panjang bentang, L2
= 50.80
L = L1 + L2
= 67.20
Vb
= 100.00 Km/jam
PB
= 0.0024 Mpa
= 2.4000 Kpa
VDZ = 125.05 Km/jam
PD = Po ( VDZ / Vo )2 = 3.75 kN/m
PD = 4.40 kN/m
Beban angin pada struktur atas : TEW1 = PD * L/2 = 147.840 kN
Lengan terhadap Fondasi : YEW1 = H2 + ha/2 = 12.590 m
Momen pd Fondasi akibat angin atas MEW1 = TEW1 * YEW1 = 1861.306 kNm

Beban angin pada struktur bawah : TEW2 = PD * b5 = 2.904 kN


Lengan terhadap Fondasi : YEW2 = H2 = 10.680 m
Momen pd Fondasi akibat angin bawah MEW2 = TEW2 * YEW2 = 31.015 kNm

Total gaya akibat beban angin TEW = TEW1 + TEW2 = 150.744 kN


Total momen pada pondasi akibat bena angin MEW = MEW1 + MEW2 = 1892.320 kNm
Beban angin tambahan yang meniup bidang samping kendaraan :
L= 67.20 m
TEW3 = 1.46 kN/m

Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang


samping kendaraan dengan tinggi 2.00 m di atas
lantai jembatan.
h = 2.00 m
Jarak antara roda kendaraan x = 1.75 m

Gaya pada pier akibat transfer beban angin ke lantai jembatan,


PEW = 2 * [ 1/2*h / x * TEW ] * L = 112.128 kN
8. BEBAN GEMPA (EQ)

A. Beban gempa statik ekivalen


Beban gempa rencana dihitung dengan rumus : EQ = (Csm / R) * Wt
EQ = Gaya gempa horizontal statis (kN)
Csm = Koefisien respon gempa elastik pada moda getar ke-m
R = Faktor modifikasi respon
Wt = Berat total struktur terdiri dari beban mati dan beban hidup yang sesuai (kN)
Respon spektrum rencana dihitung dengan rumus:
As = FPGA x PGA
SDS = Fa x Ss
SD1 = Fv x S1
dimana:
As = Koefisien percepatan puncak muka tanah (g)
FPGA = Faktor amplifikasi terkait percepatan yang mewakili getaran periode 0 detik
PGA = Percepatan puncak batuan dasar, mengacu Peta Gempa Indonesia 2010
SDS = nilai spektra permukaan tanah pada periode 0,2 detik
Fa = Faktor amplifikasi terkait percepatan yang mewakili getaran periode 0,2 detik
Ss = Parameter respons spektral percepatan gempa untuk periode pendek (T=0,2 detik)
SD1 = nilai spektra permukaan tanah pada periode 1 detik
Fv = Faktor amplifikasi terkait percepatan yang mewakili getaran periode 1 detik
S1 = Parameter respons spektral percepatan gempa untuk periode pendek (T=1 detik)

Pengolahan Data SPT


Titik Bor BH 01 Titik Bor BH 02

Kedalaman Ni ti ti/Ni N rata2 Kedalaman Ni ti ti/Ni N rata2

2 27 2 0.074 2 27 2 0.074
4 35 2 0.057 4 34 2 0.059
6 24 2 0.083 6 29 2 0.069
8 16 2 0.125 8 16 2 0.125
10 12 2 0.167 10 17 2 0.118
12 34 2 0.059 12 50 2 0.040
14 50 2 0.040 14 50 2 0.040
16 50 2 0.040 16 50 2 0.040
18 50 2 0.040 18 50 2 0.040
20 50 2 0.040 20 50 2 0.040
22 50 2 0.040 22 50 2 0.040
24 50 2 0.040 24 50 2 0.040
26 50 2 0.040 26 50 2 0.040
28 50 2 0.040 28 50 2 0.040
30 50 2 0.040 30 50 2 0.040
30 0.925 30 0.845
N rata-rata = 32.431 N rata-rata = 35.524
Penentuan Ss dan S1 (menggunakan PETA)
Wilayah Gempa Terbanggi Besar
PGA Ss S1

PGA = 0.150 Ss = 0.28 S1 = 0.140

Penentuan Kelas Lokasi/Situs

Nrata-rata = 35.5 (hasil Penyelidkan tanah)


Kelas lokasi/situs = SD ( Kondisi Tanah Sedang )

Penentuan Koefisien Lokasi/Situs (FPGA Fa dan Fv)

Dari peta zona gempa didapat masing -masing harga adalah:


PGA = 0.15 FPGA = 1.50
dengan kondisi tanah sedang, maka didapat

Ss = 0.28 Fa = 1.58
masing-masing harga:
S1 = 0.14 Fv = 2.22

Perhitungan Respon spektrum rencana:


As = FPGA x PGA = 0.225
SDS = Fa x Ss = 0.442
SD1 = Fv x S1 = 0.311
TS = SD1/SDS = 0.703
T0 = 0,2 TS = 0.141

0.000 0.225
0.700
0.141 0.442
0.703 0.442 0.600
0.800 0.389
0.900 0.345 0.500 0.442 0.442

Coefisien Gempa Elastik Csm (g)


1.000 0.311 0.400
1.100 0.283
1.200 0.259 0.3
0.225
1.300 0.239
0.200
1.400 0.222
1.500 0.207 0.100
1.600 0.194

0.000 0.500 1.000 1.500 2.000


1.800 0.173 -0.100
Periode ( Detik )
1.900 0.164

Dengan nilai SD1 sebesar = 0.311 sehingga masuk kedalam zona : 3

Menentukan Waktu getar alami struktur


T = 2 * * [ WTP /( g * KP ) ]0.5

Waktu getar alami struktur arah Memanjang Jembatan (x)


Berat sendiri struktur atas, PMS (str atas) = 11454.90 kN
Beban sendiri struktur bawah, PMS (str bawah) = 20185.44 kN
Berat total struktur, WTP = PMS (str atas) + 1 /2*PMS (str bawah) = 21547.62 kN
Tinggi Badan Kepala jembatan Lb = h5+ h4 +h3+h2 = 2.37 m
Ukuran penampang Badan Kepala jembatan b = b9 = 2.50 m
h = b7 = 0.66 m
3
0.06
Inersia penampang breast wall, Ic = 1/ 12 * b * h = m4
fc' = 20.00
Mutu beton, MPa
Ec = 4700 * fc' 0.5 = 21019.04
Modulus elastis beton, MPa
Ec = 21019039
kPa
Nilai kekakuan, Kp = 3 * Ec * lc / Lb3 = 2.84E+05 kN/m
Percepatan grafitasi, g= 9.80 m/det2
T = 2 *  * [ WTP / ( g * KP ) ] = 0.55313
0.5
Waktu getar alami struktur, detik
Kondisi tanah dasar termasuk : sedang
Lokasi di wilayah gempa : Zona 3
Waktu getar alami struktur : 0.5531 detik
Waktu getar To : 0.1405 detik
Karena waktu getar (T) berharga diantara T 0 dan T
maka rumus yang dugunakan adalah:
CSM = SDS
CSM = 0.442

R = Faktor modifikasi respon = 5


C SM 
 0.088
R
Koefisien gaya Gempa arah X CSM / R = 0.088

Waktu getar alami struktur arah Melintang Jembatan (Y)


Berat sendiri struktur atas, PMS (str atas) = 11454.90 kN
Beban sendiri struktur bawah, PMS (str bawah) = 20185.44 kN
Berat total struktur, WTP = PMS (str atas) + 1 /2*PMS (str bawah) = 21547.62 kN
Tinggi Badan Kepala jembatan Lb = h5+ h4 +h3+h2 = 2.37 m
Ukuran penampang Badan Kepala jembatan b = b7 = 0.66 m
h = b9 = 2.50 m
3
0.86
Inersia penampang breast wall, Ic = 1/ 12 * b * h = m4
fc' = 20.00
Mutu beton, MPa
Ec = 4700 * fc' 0.5 = 21019.04
Modulus elastis beton, MPa
Ec = 21019039
kPa
Nilai kekakuan, Kp = 3 * Ec * lc / Lb3 = 4.07E+06 kN/m
Percepatan grafitasi, g= 9.80 m/det2
T = 2 *  * [ WTP / ( g * KP ) ] = 0.14603
0.5
Waktu getar alami struktur, detik
Kondisi tanah dasar termasuk : sedang
Lokasi di wilayah gempa : Zona 3
Waktu getar alami struktur : 0.1460 detik
Waktu getar To : 0.1405 detik
Karena waktu getar (T) berharga lebih kecil dari T 0
C SM  S DS  AS   AS
T
maka rumus yang dugunakan adalah:
T0

CSM = 0.442

R = Faktor modifikasi respon = 3


C SM 
 0.147
R
Koefisien gaya Gempa arah Y CSM / R = 0.147

h1 1.70 m
h2 0.03 m
h3 2.34 m
h4 0.00 m
h5 6.34 m
h6 2.00 m

H1 10.71 m
H2 10.68 m

EQX = 0.088 * Wt
EQY = 0.147 * Wt
Distribusi Beban Gempa Pada Kepala Jembatan
No Berat TEQ-X TEQ-Y Uraian lengan terhadap titik 0 Besar MEQ-x MEQ-y
STRUKTUR ATAS
PMS ki 2127.8 188.3 313.8 y = H1 10.710 2016 3361
PMS ka 9327.1 825.3 1375.4 y = H2 10.680 8814 14690
PMA ki 386.0 34.2 56.9 y = H1 10.710 366 610
PMA ka 1195.7 105.8 176.3 y = H2 10.680 1130 1883
1 1047.8 92.7 154.5 y1 = H1+h1/2 11.560 1072 1786
2 23.4 2.1 3.4 y2 = H1-h2/2 10.695 22 37
3 2863.6 253.4 422.3 y3 = H1-h2-H3/2 9.510 2410 4016
4 0.0 0.0 0.0 y4 = H1-h2-H3/3 8.340 0 0
5 7528.8 666.1 1110.2 y5 = H1-h2-H3/3 5.170 3444 5740
6 8722.0 771.7 1286.2 y6= h6+h5+h4/2 1.000 772 1286
TEQ = 2939 4899 MEQ = 20045 33408

9. RESUME BEBAN KERJA UNTUK PERHITUNGAN PONDASI

TABEL REKAP BEBAN KERJA


P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
A AKSI TETAP
1 Berat sendiri MS 31640.3 1079.6
2 Beb. mati tambahan MA 1581.7 158.8
B BEBAN LALU LINTAS
4 Beban lajur "D" 1 TD 5159.0 -296.7
5 Beban lajur "D" 2 TD 3524.5 2220.4
6 Beban lajur "D" 3 TD 2579.5 -148.3 17024.7
7 Beban pedestrian "1" TP
8 Beban pedestrian "2" TP
9 Beban pedestrian "3" TP
10 Gaya rem TB 497.3 5315.8
C AKSI LINGKUNGAN
11 Temperatur ET 56.7 606.0
12 Beban angin EW 112.1 150.7 1892.3
13 Beban gempa EQ 2939.5 4899.1 20044.8 33408.1

Catatan :
1. Kombinasi beban yang digunakan adalah kombinasi beban kerja pada peraturan pembebanan 2005
2. Dengan arahan dari pemberi tugas dan hasil dari asistensi bahwa hanya beban yang dominan yang
digunakan yaitu kombinasi 1 untuk tanpa gempa dan kombinasi 5 untuk dengan gempa
3. Kombinasi dengan gempa diberlakukan peraturan pembebanan 2016 yang menyatakan bahwa
untuk beban gempa diambil 100% arah yg ditinjau dan 30% arah tegak lurus.
4. Pada kombinasi 5 karena kepala jembatan tertahan oleh dinding tanah maka sehingga kemungkinan
kecil sekali untuk terjadinya simpangan pada arah dinding,maka hanya didinjau yang berlawanan
dengan dinding
5. Tegangan berlebih yang digunakan adalah 100% untuk kombinasi normal dan 150% untuk gempa
sesuai dengan pasal 10.4 RSNI 2005
6. Sesuai dengan Aksi nomonal pasal 10.2 RSNI 2005 maka beban gempa diambil 0.8.
7. Untuk beban hidup dipilih antara kondisi 1 s/d 3 sesuai dengan kebutuhannya yang dapat
menghasilkan beban yang maksimum baik dalam arah memanjang atau dalam arah melintang dari
pilar tersebut.

Maka kombinasi yang digunakan adalah


KOMBINASI - 1 MS + MA + TA +TD + TP 100%
KOMBINASI - 5a DL + 0.5LL + EQX + 0.3 EQY 150%
KOMBINASI - 5b DL + 0.5LL + EQY + 0.3 EQX 150%
KOMBINASI - 1a MS + MA + TD + TP
P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 31640.3 1079.6
2 Beb. mati tambahan MA 1581.7 158.8
3 Beban lajur "D" 1 TD 5159.0 -296.7
4 Beban pedestrian "1" TP 0.0 0.0
REAKSI TOTAL = 38381 0 0 942 0

KOMBINASI - 1b MS + MA + TD + TP
P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 31640.3 1079.6
2 Beb. mati tambahan MA 1581.7 158.8
3 Beban lajur "D" 2 TD 3524.5 2220.4
4 Beban pedestrian "2" TP 0.0 0.0
REAKSI TOTAL = 36747 0 0 3459 0

KOMBINASI - 1c MS + MA + TD + TP
P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 31640.3 1079.6
2 Beb. mati tambahan MA 1581.7 158.8
3 Beban lajur "D" 3 TD 2579.5 -148.3 17024.7
4 Beban pedestrian "3" TP 0.0 0.0 0.0
REAKSI TOTAL = 35802 0 0 1090 17025

KOMBINASI - 5a1 (arah x) DL + 0,5LL + EQX + 0.3 EQY


Aksi / Beban fakor P Tx Ty Mx My
No Kode
beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 1.0 31640.3 1079.6
2 Beb. mati tambahan MA 1.0 1581.7 158.8
3 Beban lajur "D" 1 TD 0.5 2579.5 -148.3
4 Beban pedestrian "1" TP 0.5 0.0 0.0
5 Beban gempa 100 % X EQx 0.8 2351.6 16035.9
6 Beban gempa 30 % dari Y 0.2 1175.8 8017.9
REAKSI TOTAL = 35802 2352 1176 17126 8018

KOMBINASI - 5a2 (arah x) DL + 0,5LL + EQX + 0.3 EQY


Aksi / Beban fakor P Tx Ty Mx My
No Kode
beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 1.0 31640.3 1079.6
2 Beb. mati tambahan MA 1.0 1581.7 158.8
3 Beban lajur "D" 2 TD 0.5 1762.3 1110.2
4 Beban pedestrian "2" TP 0.5 0.0 0.0
5 Beban gempa 100 % X EQx 0.8 2351.6 16035.9
6 Beban gempa 30 % dari Y 0.2 1175.8 8017.9
REAKSI TOTAL = 34984.3 2351.6 1175.8 18384.5 8017.9

KOMBINASI - 5a3 (arah x) DL + 0,5LL + EQX + 0.3 EQY


Aksi / Beban fakor P Tx Ty Mx My
No Kode
beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 1.0 31640.3 1079.6
2 Beb. mati tambahan MA 1.0 1581.7 158.8
3 Beban lajur "D" 3 TD 0.5 1289.8 -74.2 8512.4
4 Beban pedestrian "3" TP 0.5 0.0 0.0 0.0
5 Beban gempa 100 % X EQx 0.8 2351.6 16035.9
6 Beban gempa 30 % dari Y 0.2 1175.8 8017.9
REAKSI TOTAL = 34511.8 2351.6 1175.8 17200.1 16530.3
KOMBINASI - 5b1 (arah y) DL + 0,5LL + EQY + 0.3 EQX
Aksi / Beban fakor P Tx Ty Mx My
No Kode
beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 1.0 31640.3
2 Beb. mati tambahan MA 1.0 1581.7
3 Beban lajur "D" 1 TD 0.5 2579.5 -148.3
4 Beban pedestrian "1" TP 0.5 0.0 0.0
5 Beban gempa 100 % Y Eqy 0.8 3919.3 26726.5
6 Beban gempa 30 % dari X 0.2 705.5 4810.8
REAKSI TOTAL = 35801.6 705.5 3919.3 4662.4 26726.5

KOMBINASI - 5b2 (arah y) DL + 0,5LL + EQY + 0.3 EQX


Aksi / Beban fakor P Tx Ty Mx My
No Kode
beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 1.0 31640.3
2 Beb. mati tambahan MA 1.0 1581.7
3 Beban lajur "D" 2 TD 0.5 1762.3 1110.2
4 Beban pedestrian "2" TP 0.5 0.0 0.0
5 Beban gempa 100 % Y Eqy 0.8 3919.3 26726.5
6 Beban gempa 30 % dari X 0.2 705.5 4810.8
REAKSI TOTAL = 34984.3 705.5 3919.3 5921.0 26726.5

KOMBINASI - 5b3 (arah y) DL + 0,5LL + EQY + 0.3 EQX


Aksi / Beban fakor P Tx Ty Mx My
No Kode
beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 1.0 31640.3
2 Beb. mati tambahan MA 1.0 1581.7
3 Beban lajur "D" 3 TD 0.5 1289.8 -74.2 8512.4
4 Beban pedestrian "3" TP 0.5 0.0 0.0 0.0
5 Beban gempa 100 % Y Eqy 0.8 3919.3 26726.5
6 Beban gempa 30 % dari X 0.2 705.5 4810.8
REAKSI TOTAL = 34511.8 705.5 3919.3 4736.6 35238.8

REKAP BEBAN TERHADAP PONDASI


P Tx Ty Mx My
No Kombinasi Beban Teg
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 KOMBINASI - 1a 100% 38381.1 0.0 0.0 941.7 0.0
2 KOMBINASI - 1b 100% 36746.6 0.0 0.0 3458.8 0.0
3 KOMBINASI - 1c 100% 35801.6 0.0 0.0 1090.0 17024.7
4 KOMBINASI - 5a1 (arah x) 150% 35801.6 2351.6 1175.8 17125.9 8017.9
5 KOMBINASI - 5a2 (arah x) 150% 34984.3 2351.6 1175.8 18384.5 8017.9
6 KOMBINASI - 5a3 (arah x) 150% 34511.8 2351.6 1175.8 17200.1 16530.3
7 KOMBINASI - 5b1 (arah y) 150% 35801.6 705.5 3919.3 4662.4 26726.5
8 KOMBINASI - 5b2 (arah y) 150% 34984.3 705.5 3919.3 5921.0 26726.5
9 KOMBINASI - 5b3 (arah y) 150% 34511.8 705.5 3919.3 4736.6 35238.8
10. PERENCANAAN PONDASI TIANG PANCANG
A. DATA PONDASI

Data tiang
Tipe pondasi : Tiang pancang Beton
Diameter Pondasi : 600 mm
Kedalaman pondasi tiang : 12 m

10.000
Jml baris tiang ny = 5.000
Jumlah tiang tiang
Jarak antara dalamdalam
1 baris
arah x nx
x = 2.000 m
Jarak antara tiang dalam arah y y = 1.800 m

Jarak tiang pada arah X X1 = -4.000 m


X2 = -2.000 m
X3 = 0.000 m
X4 = 2.000 m
x5 = 4.000 m

Jarak tiang pada arah Y Y1 = -8.100 m


y2 = -6.300 m
y3 = -4.500 m
BAHAN STRUKTUR y4 = -2.700 m
Mutu Beton K - 600 fc = 49.8 Mpa y5 = -0.900 m
Mutu Baja Tulangan U - 40 fy = 400.0 Mpa y6 = 0.900 m
y7 = 2.700 m
Dimensi pilecap y8 = 4.500 m
Lebar arah X Bx = 11.2 m y9 = 6.300 m
Lebar arah Y BY = 17.8 m y10 = 8.100 m
Tebal hP = 2.0 m

B. DATA BEBAN PONDASI

P Tx Ty Mx My
No Kombinasi Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 KOMBINASI - 1a 100% 38381 0 0 942 0
2 KOMBINASI - 1b 100% 36747 0 0 3459 0
3 KOMBINASI - 1c 100% 35802 0 0 1090 17025
4 KOMBINASI - 5a1 (arah x) 150% 35802 2352 1176 17126 8018
5 KOMBINASI - 5a2 (arah x) 150% 34984 2352 1176 18384 8018
6 KOMBINASI - 5a3 (arah x) 150% 34512 2352 1176 17200 16530
7 KOMBINASI - 5b1 (arah y) 150% 35802 705 3919 4662 26726
8 KOMBINASI - 5b2 (arah y) 150% 34984 705 3919 5921 26726
9 KOMBINASI - 5b3 (arah y) 150% 34512 705 3919 4737 35239

GAYA AKSIAL PADA TIANG

x2 = 400 m2
y2 = 1337 m2
G
Tiang A:

Gaya pada tiang A yang menerima beban kombinasi 1a


P Mx.x1 My.y1 38381.1 -3766.8 0.0
Titik A Q= + + = + +

n x2 y2 50 400 1336.5 = 758.2

P Mx.x1 My.y1 38381.1 -3766.8 0.0 = 758.2


Q= + - = + -
n x2 y2 50 400 1336.5
P Mx.x1 My.y1 38381.1 -3766.8 0.0 = 777.0
Q= - + = - +
n x2 y2 50 400 1336.5
P Mx.x1 My.y1 38381.1 -3766.8 0.0
Q= - - = - - = 777.0
n x2 y2 50 400 1336.5

Gaya pada tiang A yang menerima beban kombinasi 1b


P Mx.x1 My.y1 36746.6 -13835.3 0.0
Titik A Q= + + = + +
n x2 y2 50 400 1336.5 = 700.3
P Mx.x1 My.y1 36746.6 -13835.3 0.0
+ - = + -
Q= n x2 y2 50 400 1336.5 = 700.3

P Mx.x1 My.y1 36746.6 -13835.3 0.0 = 769.5


Q= - + = - +
n x2 y2 50 400 1336.5
P Mx.x1 My.y1 36746.6 -13835.3 0.0 = 769.5
Q= - - = - -
n x2 y2 50 400 1336.5

Gaya pada tiang A yang menerima beban kombinasi 1c = 602.0


P Mx.x1 My.y1 35801.6 -4360.1 -137900
Titik A Q= + + = + +
= 808.3
n x 2
y 2
50 400 1336.5
= 623.8
P Mx.x1 My.y1 35801.6 -4360.1 -137900
Q= + - = + -
= 830.1
n x2 y2 50 400 1336.5

P Mx.x1 My.y1 35801.6 -4360.1 -137900


Q= - + = - +

n x2 y2 50 400 1336.5 = 496.2

P Mx.x1 My.y1 35801.6 -4360.1 -137900 = 593.4


Q= - - = - -

n x2 y2 50 400 1336.5 = 838.7

= 935.9
Gaya pada tiang A yang menerima beban kombinasi 5a1
P Mx.x1 My.y1 35801.6 -68504 -64945.3
Titik A Q= + + = + +

n x2 y2 50 400 1336.5


= 467.2
P Mx.x1 My.y1 35801.6 -68504 -64945.3
Q= + - = + - = 564.4
n x2 y2 50 400 1336.5
= 834.9
P Mx.x1 My.y1 35801.6 -68504 -64945.3
Q= - + = - +
= 932.1
n x 2
y 2
50 400 1336.5

P Mx.x1 My.y1 35801.6 -68504 -64945.3


Q= - - = - -
= 418.1
n x2 y2 50 400 1336.5

= 618.4
Gaya pada tiang A yang menerima beban kombinasi 5a2
P Mx.x1 My.y1 34984.3 -73538 -64945.3 = 762.1
Titik A Q= + + = + +
n x2 y2 50 400 1336.5
= 962.4
P Mx.x1 My.y1 34984.3 -73538 -64945.3
Q= + - = + -

n x 2
y 2
50 400 1336.5
= 507.4
P Mx.x1 My.y1 34984.3 -73538 -64945.3
Q= - + = - +
= 831.4
n x2 y2 50 400 1336.5
= 600.7
P Mx.x1 My.y1 34984.3 -73538 -64945.3
Q= - - = - -
n x2 y2 50 400 1336.5
= 924.6

Gaya pada tiang A yang menerima beban kombinasi 5a3


P Mx.x1 My.y1 34511.8 -68800 -133895
Titik A Q= + + = + + = 478.5
n x 2
y 2
50 400 1336.5

P P
Q= Q=
n n
P
Q=
n
Mx.x1 My.y1 x2 y2 50 400 1336.5
+ -
34511.8 -68800 Mx.x1 My.y1 34511.8 -68800 -133895
= + - + = - +
x2 y2 50 400 1336.5
-133895
- Mx.x1 My.y1 34511.8 -68800 -133895
- - = - -
x2 y2 50 400 1336.5

Gaya pada tiang A yang menerima beban kombinasi 5b1


P Mx.x1 My.y1 35801.6 -18650 -216484
Titik A Q= + + = + +
n x2 y2 50 400 1336.5
P Mx.x1 My.y1 35801.6 -18650 -216484
Q= + - = + -
n x2 y2 50 400 1336.5
P Mx.x1 My.y1 35801.6 -18650 -216484
Q= - + = - +
n x2 y2 50 400 1336.5
Mx.x1 My.y1 35801.6 -18650 -216484
P - - = - -
Q= x2 y2 50 400 1336.5
n

Gaya pada tiang A yang menerima beban kombinasi 5b2


P Mx.x1 My.y1 34984.3 -23684 -216484
Titik A Q= + + = + +
2 2
n x y 50 400 1336.5
Mx.x1 My.y1 34984.3 -23684 -216484
P + - = + - = 802.5
Q= x2 y2 50 400 1336.5
n
Mx.x1 My.y1 34984.3 -23684 -216484
P - + = - + = 596.9
Q= x2 y2 50 400 1336.5
n
Mx.x1 My.y1 34984.3 -23684 -216484
P - - = - - = 920.9
Q= x2 y2 50 400 1336.5
n

Gaya pada tiang A yang menerima beban kombinasi 5b3 = 429.3


P Mx.x1 My.y1 34511.8 -18946 -285434
Titik A Q= + + = + +
n x2 y2 50 400 1337 = 856.4
P Mx.x1 My.y1 34511.8 -18946 -285434
Q= + - = + -
n x2 y2 50 400 1337
= 524.0
P Mx.x1 My.y1 34511.8 -18946 -285434
Q= - + = - +
n x2 y2 50 400 1337
= 951.2
Mx.x1 My.y1 34511.8 -18946 -285434
P - - = - -
Q= x2 y2 50 400 1337
n

Tiang B: = 777.0
Gaya pada tiang B yang menerima beban kombinasi 1a
P Mx.x5 My.y10 38381.1 3766.8 0.0 = 777.0
Titik B Q= + + = + +

n x2 y2 50 400 1336.5 = 758.2

P Mx.x5 My.y10 38381.1 3766.8 0.0


Q= + - = + - = 758.2
n x2 y2 50 400 1336.5
P Mx.x5 My.y10 38381.1 3766.8 0.0
Q= - + = - +
n x2 y2 50 400 1336.5
P Mx.x5 My.y10 38381.1 3766.8 0.0
Q= - - = - - = 769.5
n x2 y2 50 400 1336.5

= 769.5

Gaya pada tiang B yang menerima beban kombinasi 1b


Mx.x5 My.y10 36746.6 13835.3 0.0 = 700.3
P
Titik B Q= + + = + +
n x2 y2 50 400 1336.5
P Mx.x5 My.y10 36746.6 13835.3 0.0 = 700.3
Q= + - = + -
n x2 y2 50 400 1336.5

P Mx.x5 My.y10 36746.6 13835.3 0.0


Q= - + = - + = 830.1
n x2 y2 50 400 1336.5
= 623.8
P Mx.x5 My.y10 36746.6 13835.3 0.0
Q= - - = - -
= 808.3
n x2
y 2
50 400 1336.5
= 602.0

Gaya pada tiang B yang menerima beban kombinasi 1c


P Mx.x5 My.y10 35801.6 4360.1 137900.1
Titik B Q= + + = + +
n x2 y2 50 400 1336.5

P Mx.x5 My.y10 35801.6 4360.1 137900.1


Q= + - = + -
n x2 y2 50 400 1336.5
P Mx.x5 My.y10 35801.6 4360.1 137900.1
Q= - + = - +
n x2 y2 50 400 1336.5
P Mx.x5 My.y10 35801.6 4360.1 137900.1
Q= - - = - -
n x2 y2 50 400 1336.5
Gaya pada tiang B yang menerima beban kombinasi 5a1
P Mx.x5 My.y10 35802 68504 64945
Titik B Q= + + = + + = 936
n x2 y2 50 400 1337
P Mx.x5 My.y10 35802 68504 64945
Q= + - = + - = 839
n x2 y2 50 400 1337
P Mx.x5 My.y10 35802 68504 64945
Q= - + = - + = 593
n x2 y2 50 400 1337
Mx.x5 My.y10 35802 68504 64945
P - - = - -
Q= x2 y2 50 400 1337 = 496
n

Gaya pada tiang B yang menerima beban kombinasi 5a2


= 932
P Mx.x5 My.y10 34984 73538 64945
Titik B Q= + + = + +
n x2 y2 50 400 1337
= 835
P Mx.x5 My.y10 34984 73538 64945
Q= + - = + -
n x2 y2 50 400 1337
Mx.x5 My.y10 34984 73538 64945 = 564
P - + = - +
Q= x2 y2 50 400 1337
n
Mx.x5 My.y10 34984 73538 64945 = 467
P - - = - -
Q= x2 y2 50 400 1337
n

= 962
Gaya pada tiang B yang menerima beban kombinasi 5a3
P Mx.x5 My.y10 34512 68800 133895
Titik B Q= + + = + + = 762
n x2 y2 50 400 1337
P Mx.x5 My.y10 34512 68800 133895
Q= + - = + - = 618
n x2 y2 50 400 1337
P Mx.x5 My.y10 34512 68800 133895
Q= - + = - + = 418

n x2 y2 50 400 1337

P Mx.x5 My.y10 34512 68800 133895


Q= - - = - - = 925
n x2 y2 50 400 1337

= 601

Gaya pada tiang B yang menerima beban kombinasi 5b1


= 831
P Mx.x5 My.y10 35802 18650 216484
Titik B Q= + + = + +
n x2 y2 50 400 1337
Mx.x5 My.y10 35802 18650 216484 = 507
P + - = + -
Q=
n x2 y2 50 400 1337
P Mx.x5 My.y10 35802 18650 216484
Q= - + = - +
n x2 y2 50 400 1337
Mx.x5 My.y10 35802 18650 216484 = 921
P - - = - -
Q= x2 y2 50 400 1337
n
= 597

= 802
Gaya pada tiang B yang menerima beban kombinasi 5b2
P Mx.x5 My.y10 34984 23684 216484
Titik B Q= + + = + + = 478
n x2 y2 50 400 1337

P Mx.x5 My.y10 34984 23684 216484


Q= + - = + -
n x2 y2 50 400 1337
P Mx.x5 My.y10 34984 23684 216484
Q= - + = - +

n x2 y2 50 400 1337

P Mx.x5 My.y10 34984 23684 216484


Q= - - = - -
n x2 y2 50 400 1337
Gaya pada tiang B yang menerima beban kombinasi 5b3
P Mx.x5 My.y10 34512 18946 285434
Titik B Q= + + = + + = 951

n x2 y2 50 400 1337

P Mx.x5 My.y10 34512 18946 285434


Q= + - = + - = 524

n x2
y 2
50 400 1337

P Mx.x5 My.y10 34512 18946 285434


Q= - + = - + = 856

n x2
y 2
50 400 1337

P Mx.x5 My.y10 34512 18946 285434


Q= - - = - - = 429

n x2
y 2
50 400 1337

maksimum = 962
minimum = 418

C. PERHITUNGAN DAYA DUKUNG AKSIAL

C.1MENURUT MEYERHOFF (1956) (DATA PENGUJIAN SPT)


DAYA DUKUNG AKSIAL TEKAN

Data N-SPT yang digunakan kita ambil yang paling kritis yaitu data di titik bor P1 (DB.5)
Titik Bor P1 (DB. 5)
Ground Water Level : 6 m'

at at soil layer Eff Corr.factor Corrected


Depth left class thicknes NSPT δ Overburden Cn N-avg for
(m) (m) (m) t/m3 Presure pile of
0.60 m dia.

0 0 C 0 0 1.600 0 1.00 0.000


-2 2 C 2 27 1.600 3.2 1.00 20.333
-4 4 C 2 34 0.600 4.4 1.00 30.000
-6 6 C 2 29 0.600 5.6 1.00 26.333
-8 8 C 2 16 0.600 6.8 1.00 20.667
-10 10 C 2 17 0.600 8 1.00 27.667
-12 12 S 2 50 0.600 9.2 1.00 39.000
-14 14 S 2 50 0.600 10.4 0.99 49.434

Kedalama
Ni ti ti/Ni N rata2
n
2 20.333 2 0.098
4 30.000 2 0.067
6 26.333 2 0.076
8 20.667 2 0.097
10 27.667 2 0.072
12 39.000 2 0.051
12 0.461
N rata-rata = 26.012
diameter tiang d = 60 cm
tebal tiang t = 10 cm
panjang tiang L = 1100 cm
berat jenis tiang t = 2.50 t/m3
berat tiang Wt = 0.8635 ton
Luas Tiang Ab =1/4* * d2 = 3.0418811 ft2
Luas selimut tiang As =  * d * L = 223.07128 ft'
N ujung tiang Nb = 39.000
N rata rata sepanjang tiang N = 26.012

cek Nrata-rata / 50 harus lebih kecil dari 10.7 = 0.520243892 < 10.7 ok

Daya dukung ujung Qb = 4 Nb Ab = 474.53 ton


Daya dukung friksi Qs = 1/50 N As = 116.05 ton
Berat Tiang Wt = 0.8635 ton

Qijin tekan = Qb/3 + Qs/5 - Wtiang = 158.17782 + 23.210294 - 0.864

= 180.52 ton = 1805.2 kN

DAYA DUKUNG AKSIAL TARIK


kapasitas tarik berdasarkan masing-masing tiang
1
Daya dukung angkat tiang Q s  N AS = 116.0514706 ton
50

berat tiang W = 0.86 ton


Daya dukung total Qs + Wt = 116.91 ton
Faktor keamanan gaya angkat tiang SF = 5
Qijin tarik = ( Qs + Wt )/5 = 23.38 ton = 233.8 kN

C.2MENURUT BMS

Kedalama
Ni lapisan
n
0 0.000 C
-2 20.333 C
-4 30.000 C
-6 26.333 C
-8 20.667 C
-10 27.667 C
-12 39.000 S
-14 49.434 S
DAYA DUKUNG AKSIAL TEKAN
Tahanan ujung pasir:
Qb' = Nq x Sz x Ap
4d = 4x 0.6 = 2.4 m

Tegangan Batas Effektif dihitung dengan N = 39.00 maka dari Tabel (8-1) didapat :

Tabel 8.1 Parameter rencna tiang untuk tanah tidak kohesip


Batas F, Nq
Kondisi Tanah Kedalaman/dia Tiang bor
Tiang Tiang
meter tiang Tiang Pancang atau tiang
Pancang Bor
Konsistensi Nilai S.P.T Zi/d cor
Lepas 0 - 10 6 0.8 0.3 60 25
Sedang 10 - 30 8 1.0 0.5 100 60
Padat 30 - 50 15 1.5 0.8 180 100

(1)
Termasuk tiang cor ditempat dengan konstruksi dinding yang dipukul/dipancang minimal 4 kali diameter tiang
(2)
Anggap tiang tertanam didalam lapis pendukung.

ZL 
 15 ; Nq = 180
d

ZL = 15 x 0.6 = 9 m

Sz = (16.00 x 6) + (6.00 x 3) = 114

Ap = 0.283 m2

Qb' = Nq x Sz x Ap
Qb' = 5798.952 kN

Tahanan dari lempung


R
Qs' = Fc x KC x cu x Cp x Li

Tabel 8.2 - Parameter rencana tiang untuk tanah kohesip


Kondi i Tanah Kohesip Kuat geser "undrained" Koeffisien
rata-rata nominal, ci, terganggu F,111
Konsistensi Nilai 'N'
kPa
Sangat hilang antara jari
lembek 0-2 0 - 10 1.0
tangan

mudah dibentuk
Lembek 2 - 4: 10 - 25 1.0
dengan jari

dapat dibentuk dengan 25 - 45 1.0


Teguh 4-8
jari dan tekanan kuat 45 -50 1.0 -0.95
50 - 60 0.95 - 0.8
tidak dapat dibentuk
Kenyal • 8 - 15 60 - 80 0.8 - 0.65
,dengan jari
80 - 100 0.65 - 0.55
100 - 120 0.55 - 0.45
120 - 140 0.45 - 0.4
Sangat Kenyal getas atau tahan 15 - 30 140 - 160 0.4 - 0.36
160 - 180 0.36 - 0.35
180 - 200 0.35 - 0.34
Keras keras >30 > 200 0.3
Karena Nspt berada diantara 15-30, maka harga cu diambil yang terkecil sebesar 100, sehingga harga Fc
adalah:
Fc = 0.45
cu = 120
KC R = 0.70
Cp = πd = 1.884 m
R
Li s' = Fc x KC= x cu x C11
Q p x Li m = 783 kN

Daya dukung ujung Qb' = Nq x Sz x Ap = 5798.95 kN


R
Daya dukung friksi Q s' = F c x K C x c u x C p x L i = 783.37 kN

Berat Tiang Wt = 8.635 kN

Qijin tekan = Qb/3 + Qs/5 - Wtiang = 1932.984 + 156.67344 - 8.635 = 2081.02 kN

Jadi daya dukung axial = 2081.02 kN

DAYA DUKUNG AKSIAL TARIK


kapasitas tarik berdasarkan masing-masing tiang
R
x c x C x = 783.3672 kN
Daya dukung angkat tiang Qs ' = F c x K C u p

berat tiang W = 8.64 kN


Daya dukung total Qs + Wt = 792.00 kN
Faktor keamanan gaya angkat tiang SF = 5
Qijin tarik = ( Qs + Wt )/5 = 158.40 kN

Dari kedua cara diatas (Mayerhoff 1956 dan BMS), maka dari harga tersebut diambil harga yang
terkecil yang menentukan
DAYA DUKUNG AKSIAL TEKAN = 2081.02 kN
DAYA DUKUNG AKSIAL TARIK = 158.40 kN

akibat kombinasi dari beban gempa, daya dukung dapat dinaikan sebesar 150%, sehingga
daya dukung ijin sebesar:
Qijin tekan = 1.5 x 2081.0 = 3121.5 kN

Beban aksial tekan maksimum yang bekerja pada pondasi :


Pada titik A Q = 962.4 kN < 3121.5 kN Aman Terhadap aksial tekan

akibat kombinasi dari beban gempa, daya dukung dapat dinaikan sebesar 150%, sehingga
daya dukung ijin sebesar:
Qijin tarik = 1.5 x 158.4 = 237.6 kN

Beban aksial Tarik maksimum yang bekerja pada pondasi :


Pada titik B Q = 0.0 kN < 237.6 kN Aman Terhadap aksial tarik
D. DAYA DUKUNG LATERAL
Dengan menggunakan rumus Broms, disini kita anggap tiang pendek terlebih dahulu:
Hu = 9.Cu.d ( L - 3d / 2 )

Dengan harga: Cu = 100.00


d = 0.60 m
L = 11.00 m

Hu = 9.Cu.d ( L - 3d / 2 ) = 5454 kN

Mmax yang terjadi adalah:


L 3d
M H (  ) = 32451.3 kN.m
max 1 u
2 4
M max 2 = 250 kN.m ( Dari Momen Crack tiang )

Mmax 1 = 32451.3 > Mmax 2 = 250 maka klasifikasi tiang adalah Tiang Panjang

Momen mak yang digunakan adalah nilai terkecil Mmax = 250 kN.m

Hu Hu
f= = = 0.001852 Hu
9 Cu d 540.00
2 Mmak 500
Hu = =

3d/2 + f/2 0.900 + 0.001852 Hu / 2

500 = 0.9 Hu + 0.000926 Hu2

Maka diperoleh persamaan pangkat 2 sebagai berikut :


0.000926 Hu2 + 0.9 Hu - 500 = 0

Dengan menggunakan persamaan a b c maka diperoleh nilai Hu = 395.02 kN

akibat kombinasi dari beban gempa, daya dukung horizontal dapat dinaikan sebesar 150%, sehingga daya dukung
horizontal ijin sebesar:
Huijin = 1.5 x 395.0 = 592.5 kN

Gaya Horizontal maksimum yang bekerja terhadap sumbu X :


Gaya horizontal akibat beban gempa Tx = 2352 kN
Jumlah tiang pondasi n = 50 tiang

Gaya horizontal satu tiang HX = Tx/n = 47 kN < 593 kN Aman Terhadap Beban lateral X

Gaya Horizontal maksimum yang bekerja terhadap sumbu Y :


Gaya horizontal akibat beban gempa Ty = 3919 kN
Jumlah tiang pondasi n = 50 tiang
Gaya horizontal satu tiang HX = Tx/n = 78 kN < 593 kN Aman Terhadap Beban lateral Y
E. PERHITUNGAN DEFLEKSI TIANG
 d4 0.407150408
Ip = = = 0.006362 m4

64 64
fc = 0.83 x 600 = 498.00 kg/cm2
= 49.8 Mpa
0,5
Ec = 4700 * ( fc' ) = 33167.48 Mpa
= 33167484 kN/m2
Kh = nh x z / d
Kh = koefisien reaksi subgrade untuk pembebanan horizontal
z = kedalaman lapisan = 11 m
nh = Koefisien Variasi modulus
Dari Tabel Terzaghi diperoleh nh = 1676 kN/m3

Kh = nh x z / d = 30726.67 kN/m3

4 kh d 4 18436
 = = = 0.38444

4 Ep Ip 844009.7
L = 0.384441 x 11.0 = 4.23 m > 1.5 m Termasuk Tiang Panjang

Defleksi tiang panjang dengan rumus


H
y = < 1 cm OK
kh d

Defleksi tiang pada arah sumbu X


H 47.0 x 0.3844
y = = = 0.0009807 m = 0.10 cm < 1 cm OK
kh d 30726.66667 x 0.60

Defleksi tiang pada arah sumbu Y


H 78.4 x 0.3844
y = = = 0.0016346 m = 0.16 cm < 1 cm OK
kh d 30726.66667 x 0.60

PERHITUNGAN PENULANGAN PILAR


STA 99+000 16M-50M-16M

1. BEBAN BERAT SENDIRI ( MS )


1.1. BERAT SENDIRI BANGUNAN ATAS

Tabel Beban berat bangunan atas bentang Kiri


Parameter Volume Berat
No Beban Berat Satuan
b (m) t (m) L (m) n (kN)
1 deck Slab 18.500 0.250 16.400 1 25.00 kN/m3 1896.25
2 panel slab 1.660 0.070 16.400 8 25.00 kN/m3 381.14
3 Trotoar 0.000 0.000 16.400 0 24.00 kN/m 00.00
4 Bearrier 16.400 2 9.31 kN/m 305.25
5 Balok prategang 16.400 9 9.36 kN/m 1381.54
6 Diafragma tengah 16 9.48 kN/m 151.74
7 Diafragma ujung 16 8.73 kN/m 139.62
Total berat sendiri struktur atas, WMS = 4255.5
Beban pd Pondasi akibat berat sendiri struktur atas Kiri, PMS ki = 1/2 * WMS = 2127.76
Eksentrisitas beban thd. Fondasi, e = C1 = 1.54 m
Momen pada fondasi akibat berat sendiri struktur atas MMS = PMS * e = -3276.75 kN
Tabel Beban berat bangunan atas bentang kanan
Parameter Volume Berat
No Beban Berat Satuan
b (m) t (m) L (m) n (kN)
1 Slab 18.500 0.250 50.800 1 25.00 kN/m3 5873.75
2 Deck slab 1.360 0.070 50.800 8 25.00 kN/m3 967.23
3 Trotoar 0.000 0.000 50.800 0 24.00 kN/m 00.00
4 Bearrier 50.800 4 9.31 kN/m 1891.03
4 Balok prategang 50.800 9 19.74 kN/m 9025.13
5 Diafragma tengah 40 16.94 kN/m 677.50
Diafragma
Total berat sendiriujung
struktur atas, 16 13.73 kN/m
WMS = 219.64
Beban pd Pondasi akibat berat sendiri struktur atas Kanan, PMS ka = 1/2 * WMS = 18654.3
Eksentrisitas beban thd. Fondasi, e = C2 = 9327.1 m
Momen pada fondasi akibat berat sendiri struktur atas MMS = PMS * e = 00.6 kN
5876.1

Beban pd pondasi akibat berat sendiri struktur atas, PMS ka + PMS ki=PMS = 11454.9 kN
Momen pada Pondasi akibat berat sendiri struktur atas MMS = PMS * e = 2599.3 kN

1.2. BERAT SENDIRI BANGUNAN BAWAH

Berat beton, wc = 25.00 kN/m3


Lebar By = 17.80 m
Berat Bangunan Bawah

PARAMETER BERAT BAGIAN BERAT LENGAN MOMEN


NO
b h L Shape Direc (kN) (m) (kNm)
1 1.385 1.700 17.800 1.0 -1.0 1047.753 0.475 -497.682
2 1.750 0.030 17.800 1.0 -1.0 23.363 0.850 -19.858
3 2.750 2.340 17.800 1.0 -1.0 2863.575 0.350 -1002.251
4 0.000 0.000 17.800 0.5 -1.0 0.000 1.470 0.000
5 2.500 6.340 9.500 2.0 1.0 7528.750 0.000 0.000
PMS ba= 11463.44 -1519.79

Tabel Berat Sendiri Jembatan


PMS MMS
No Berat sendiri
(kN) (kNm)
1 Struktur atas (slab, trotoar, girder, dll) 11454.9 2599.3
2 Struktur bawah (abutment, pilecap, tanah) 11463.4 -1519.8
22918.3 1079.6
2. BEBAN MATI TAMBAHAN (MA)
Tabel Berat dari Beban mati tambahan bentang kiri
No Jenis beban mati tambahan Tebal Lebar Panjang Jumlah w Berat
1 Lap. Aspal + overlay 0.100 17.500 16.400 1.000 22.000 631.4
2 Railling 16.400 0.000 5.000 0.0
3 Air hujan 0.050 17.500 16.400 1.000 9.800 140.6
Beban total akibat beban mati tambahan WMA = 772.0
Beban pd pondasi akibat beban mati tambahan kiri PMA = 1/2 * WMA = 386.0 kN
Eksentrisitas beban thd. Fondasi e = C1 = 1.540 m
Momen pada fondasi akibat beban mati tambahan kiri MMA = PMA * e = -594.5 kNm
Tabel Berat dari Beban mati tambahan bentang kanan
No Jenis beban mati tambahan Tebal Lebar Panjang Jumlah w Berat
1 Lap. Aspal + overlay 0.100 17.500 50.800 1.000 22.000 1955.8
2 Railling 50.800 0.000 5.000 0.0
3 Air hujan 0.050 17.500 50.800 1.000 9.800 435.6
Beban total akibat beban mati tambahan WMA = 2391.4
Beban pd pondasi akibat beban mati tambahan kanan PMA = 1/2 * WMA = 1195.7 kN
Eksentrisitas beban thd. Fondasi e = C2 = 0.63 m
Momen pada fondasi akibat beban mati tambahan kanan MMA = PMA * e = 753.3 kNm

Beban pd pondasi akibat beban mati tambahan PMA = 1581.7 kN


Momen pada fondasi akibat beban mati tambahan MMA = 158.8 kNm

3. BEBAN LAJUR "D" (TD)

Untuk perhitungan gelagar-gelagar digunakan beban "D" yang terdiri atas beban terbagi rata (BTR) sebesar q ton per
meter panjang per jalur, dan beban garis terpusat (BGT) sebesar "P" ton per jalur lalu lintas tersebut.

q = 9.0 kPa untuk L < 30 m


q = 9.0*(0.5+ 15 /L) kPa untuk L > 30 m
Besarnya beban Garis terpusat P ditentukan sebesar 49,0 KN/m'
Beban hidup yang bekerja pada bentang Kiri
Untuk panjang bentang, L= 16.40 m
karena L < 30 m q= 9.00 kPa
BGT mempunyai intensitas, p= 49.00 kN/m

Faktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance)


untuk BGT diambil sebagai berikut :
FBD = 0.4 untuk L < 50 m

FBD = 0.4 - 0.0025*(L - 50) untuk 50 < L < 90 m


FBD = 0.3 untuk L >90 m

Untuk harga, L= 16.40 mm b1 = 17.50 m FBD = 0.40

Maka besar beban lajur "D" : WBTR = 2583.00 kN


WBGT = 343.00 kN
Gaya dan momen yang terjadi akibat beban lalu lintas adalah
Beban pada abutment akibat beban lajur "D", PTD ki = 1 /2*WBTR + WBGT = 1634.500
Eksentrisitas beban terhadap pondasi, e = C1 = 1.540
Momen pada pondasi akibat beban lajur "D", MTD ki = PTD * e = -2517.130
Beban hidup yang bekerja pada bentang Kanan
Untuk panjang bentang, L= 50.80 m
karena L > 30 m q= 7.16 kPa
BGT mempunyai intensitas, p= 49.00 kN/m

Faktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance)


untuk BGT diambil sebagai berikut :
FBD = 0.4 untuk L < 50 m

FBD = 0.4 - 0.0025*(L - 50) untuk 50 < L < 90 m


FBD = 0.3 untuk L >90 m

Untuk harga, L= 50.80 mm b1 = 17.50 m FBD = 0.40

Maka besar beban lajur "D" : WBTR = 6363.00 kN


WBGT = 343.00 kN

Gaya dan momen yang terjadi akibat beban lalu lintas adalah
Beban pada pondasi akibat beban lajur "D", PTD ka = 1 /2*WBTR + WBGT = 3524.50 kN
Eksentrisitas beban terhadap pondasi, e = C2 = 0.63 m
Momen pada pondasi akibat beban lajur "D", MTD ka = PTD * e = 2220.44 kN

Gaya dan momen yang terjadi akibat beban lalu lintas Pada Pilar dibuat 3 kondisi untuk mendapatkan
nilai yang maksimumsesuai dengan kebutuhannya. Kondisi tersebut meliputi :
1. Kondisi dimana beban hidup bekerja penuh pada bentang kiri dan kanan dari pilar.
2. Kondisi dimana bentang kiri kosong dan bentang kanan terisi beban hidup
3. Kondisi dimana beban hidup hanya terjadi pada setengah dari lebar Jalan.

KONDISI 1
Beban pada pondasi akibat beban lajur "D", PTD ki + PTD ka = 5159.0 kN
Momen pada pondasi akibat beban lajur "D", MTD ki + MTD ka = -296.7 kN
KONDISI 2
Beban pada pondasi akibat beban lajur "D", 0 + PTD ka = 3524.5 kN
Momen pada pondasi akibat beban lajur "D", 0 + MTD ka = 2220.4 kN
KONDISI 3
Beban pada pondasi akibat beban lajur "D", 0.5xPTD ki + 0.5xPTD ka = 2579.5 kN
Momen pada pondasi arah X 0.5xMTD ki + 0.5xMTD ka = -148.3 kN
Momen pada pondasi arah y 0.5xPTD ki x 6.6 + 0.5xPTD ka x 6.6 = 17024.7 kN

4. BEBAN PEDESTRIAN / PEJALAN KAKI (TP)

5.GAYA REM
Pengaruh pengereman dari lalu-lintas diperhitungkan sebagai gaya dalam arah memanjang dan dianggap bekerja
pada permukaan lantai jembatan. Besarnya gaya rem arah memanjang jembatan adalah sebagai berikut :

- 25% dari berat gandar truk desain atau


- 5% dari berat truk rencana ditambah beban lajur terbagi rata (BTR)
Gaya Rem Kiri
- 25% = 0.25 *(112.5*4+50*1) = 125.00 kN
- 5% = 0.05 *( 500 + BTR ) = 154.15 kN
maka Gaya rem, TTB ki = 154.15 kN
Lengan terhadap Fondasi : YTB = H1 -h6-h5 = 2.370 m
Momen pada Fondasi akibat gaya rem : MTBki = PTB * YTB = 365.336 kNm
Gaya Rem Kanan
- 25% = 0.25 *(112.5*4+50*1) = 125.00 kN
- 5% = 0.05 *( 500 + BTR ) = 343.15 kN
maka Gaya rem, TTB ka= 343.15 kN
Lengan terhadap Fondasi : YTB = H2 -h6-h5 = 2.340 m
Momen pada Fondasi akibat gaya rem : MTBka = PTB * YTB = 802.971 kNm

Beban pd pondasi akibat gaya rem TTB = 497.300 kN


Momen pada fondasi akibat gaya rem MTB = 1168.307 kNm

6. PENGARUH TEMPERATUR (ET)


o
Temperatur maksimum rata-rata Tmax = 40.0 C
o
Temperatur minimum rata-rata Tmin = 15.0 C

Perbedaan temperatur, AT = ( Tmax - Tmin)/2 = 12.500 °C

Koefisien muai panjang untuk beton, = 0.0000100 / °C


Kekakuan geser untuk tumpuan elatomeric, k= 1500.000 kN/m

untuk bentang kiri 16.400


Panjang bentang , L = 9.000 m
Jumlah tumpuan elastomeric (jumlah girder), n = 13.838 buah
Gaya pengaruh temperatur, TET ki =a* AT * k * L/2 * n = 2.370 kN
Lengan terhadap Fondasi, YET = H1 -h6-h5 = 32.795 m
Momen Fondasi , MET ki= TET * YET = kNm

Untuk bentang kanan 50.800


Panjang bentang , L = 9.000 m
Jumlah tumpuan elastomeric (jumlah girder), n = 42.863 buah
Gaya pengaruh temperatur, TET ka =a* AT * k * L/2 * n = 2.340 kN
Lengan terhadap Fondasi, YET = H2 -h6-h5 = 100.298 m
Momen Fondasi , MET ka= TET * YET = kNm

Beban pd pondasi akibat temperatur TET = 56.700 kN


Momen pada fondasi akibat temperatur MET = 133.093 kNm

7. BEBAN ANGIN (EW)


A . Beban angin arah Y ( Melintang Jembatan )
Gaya akibat angin yang meniup bidang samping jembatan dihitung dengan rumus :

Dimana Kecepatan angin rencana adalah

Tekanan angin dasar PB = 0.0024 MPa ( Tabel 29 SNI 1725 2016 )


Kecepatan Gesekan angin Vo = 17.6 km/jam ( Tabel 28 SNI 1725 2016 )
Panjang Gesekan angin Zo = 1000 mm ( Tabel 28 SNI 1725 2016 )
Kecepatan angin dasar V10 = 120 km/jam ( anatara 90 - 126 km/jam )
Elevasi struktur dari muka tanah Z = 2340 mm
Kecepatan angin Rencana VB = 100 km/jam

V10 Z
VDZ = 2.5 Vo ( ) ln ( )
VB Zo
120 2340
VDZ = 2.5 17.6 ( ) ln ( )

100 1000
VDZ = 44.88796907 km/jam

45
PD = 0.0024 ( )2 = 0.484 kN/m
100
4.4 kN/m
PD minimum adalah =
PD yang digunakan adalah PD min = 4.4 kN/m

Panjang bentang, L1 = 16.40


Panjang bentang, L2 = 50.80
L = L1 + L2= 67.20
Vb = 100.00 Km/jam
PB = 0.0024 Mpa
= 2.4000 Kpa
VDZ = 44.89 Km/jam
PD = Po ( VDZ / Vo )2 = 0.48 kN/m
PD = 4.40 kN/m
Beban angin pada struktur atas : TEW1 = PD * L/2 = 147.840 kN
Lengan terhadap Fondasi : YEW1 = H2-h5-h6 + ha/2 = 4.250 m
Momen pd Fondasi akibat angin atas MEW1 = TEW1 * YEW1 = 628.320 kNm

Beban angin pada struktur bawah : TEW2 = PD * b5 = 2.904 kN


Lengan terhadap Fondasi : YEW2 = H2 -h5-h6 = 2.340 m
Momen pd Fondasi akibat angin bawah MEW2 = TEW2 * YEW2 = 6.795 kNm

Total gaya akibat beban angin TEW = TEW1 + TEW2 = 150.744 kN


Total momen pada pondasi akibat bena angin MEW = MEW1 + MEW2 = 635.115 kNm

Beban angin tambahan yang meniup bidang samping kendaraan :


L= 67.20 m
TEW3 = 1.46 kN/m

Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang


samping kendaraan dengan tinggi 2.00 m di atas
lantai jembatan.
h = 2.00 m
Jarak antara roda kendaraan x = 1.75 m

Gaya pada pier akibat transfer beban angin ke lantai jembatan,


PEW = 2 * [ 1/2*h / x * TEW ] * L = 112.128 kN

8. BEBAN GEMPA (EQ)


A. Beban gempa statik ekivalen
Beban gempa rencana dihitung dengan rumus : EQ = (Csm / R) * Wt
EQ = Gaya gempa horizontal statis (kN)
Csm = Koefisien respon gempa elastik pada moda getar ke-m
R = Faktor modifikasi respon
Wt = Berat total struktur terdiri dari beban mati dan beban hidup yang sesuai (kN)
Respon spektrum rencana dihitung dengan rumus:
As = FPGA x PGA
SDS = Fa x Ss
SD1 = Fv x S1
dimana:
As = Koefisien percepatan puncak muka tanah (g)
FPGA = Faktor amplifikasi terkait percepatan yang mewakili getaran periode 0 detik
PGA = Percepatan puncak batuan dasar, mengacu Peta Gempa Indonesia 2010
SDS = nilai spektra permukaan tanah pada periode 0,2 detik
Fa = Faktor amplifikasi terkait percepatan yang mewakili getaran periode 0,2 detik
Ss = Parameter respons spektral percepatan gempa untuk periode pendek (T=0,2 detik)
SD1 = nilai spektra permukaan tanah pada periode 1 detik
Fv = Faktor amplifikasi terkait percepatan yang mewakili getaran periode 1 detik
S1 = Parameter respons spektral percepatan gempa untuk periode pendek (T=1 detik)
Pengolahan Data SPT
Titik Bor BH 01 Titik Bor BH 02

Kedalaman Ni ti ti/Ni N rata2 Kedalaman Ni ti ti/Ni N rata2

2 27 2 0.074 2 27 2 0.074
4 35 2 0.057 4 34 2 0.059
6 24 2 0.083 6 29 2 0.069
8 16 2 0.125 8 16 2 0.125
10 12 2 0.167 10 17 2 0.118
12 34 2 0.059 12 50 2 0.040
14 50 2 0.040 14 50 2 0.040
16 50 2 0.040 16 50 2 0.040
18 50 2 0.040 18 50 2 0.040
20 50 2 0.040 20 50 2 0.040
22 50 2 0.040 22 50 2 0.040
24 50 2 0.040 24 50 2 0.040
30 50 6 0.120 30 50 6 0.120
30 0.925 30 0.845
N rata-rata = 32.431 N rata-rata = 35.524

Penentuan Ss dan S1 (menggunakan PETA)


Wilayah Gempa Terbanggi Besar
PGA Ss S1

PGA = 0.150 Ss = 0.28 S1 = 0.140

Penentuan Kelas Lokasi/Situs

Nrata-rata = 35.524 (hasil Penyelidkan tanah)

Kelas lokasi/situs = SD ( Kondisi Tanah Sedang )


Penentuan Koefisien Lokasi/Situs (FPGA Fa dan Fv)

Dari peta zona gempa didapat masing -masing harga adalah:


PGA = 0.15 FPGA = 1.50
dengan kondisi tanah sedang, maka didapat
Ss = 0.28 Fa = 1.58
masing-masing harga:
S1 = 0.14 Fv = 2.22

Perhitungan Respon spektrum rencana:


As = FPGA x PGA = 0.225
SDS = Fa x Ss = 0.442
SD1 = Fv x S1 = 0.311
TS = SD1/SDS = 0.703
T0 = 0,2 TS = 0.141

0.000 0.225
0.700
0.141 0.442
0.703 0.442 0.600
0.800 0.389

0.900 0.345 0.500 0.442 0.442


Coefisien Gempa Elastik Csm (g)

1.000 0.311 0.400


1.100 0.283

1.200 0.259 0.300


0.225
1.300 0.239

0.200
1.400 0.222
1.500 0.207 0.100
1.600 0.194
1.700 0.183 0.000
0.000 0.500 1.000 1.500 2.000
1.800 0.173 -0.100
1.900 0.164 Periode ( Detik )

Dengan nilai SD1 sebesar = 0.311 sehingga masuk kedalam zona : 3


Menentukan Waktu getar alami struktur
T = 2 * * [ WTP /( g * KP ) ]0.5

Waktu getar alami struktur arah Memanjang Jembatan (x)


Berat sendiri struktur atas, PMS (str atas) = 11454.90 kN
Beban sendiri struktur bawah, PMS (str bawah) = 11463.44 kN
Berat total struktur, WTP = PMS (str atas) + 1 /2*PMS (str bawah) = 17186.62 kN
Tinggi Badan Kepala jembatan Lb = h5+ h4 +h3 = 2.37 m
Ukuran penampang Badan Kepala jembatan b = b9 = 2.50 m
h = b7 = 0.66 m
3
Inersia penampang breast wall, Ic = 1/ 12 * b * h = 0.06 m4
Mutu beton, fc' = 0.83 * K / 10 = 20.00 MPa
Modulus elastis beton, Ec = 4700 * fc' 0.5 = 21019.04 MPa
Ec = 21019039 kPa
Nilai kekakuan, Kp = 3 * Ec * lc / Lb3 = 2.84E+05 kN/m
Percepatan grafitasi, g= 9.80 m/det2
T = 2 *  * [ WTP / ( g * KP ) ] =
0.5
Waktu getar alami struktur, 0.49399 detik

Kondisi tanah dasar termasuk : sedang


Lokasi di wilayah gempa : Zona 3
Waktu getar alami struktur : 0.4940 detik
Waktu getar To : 0.1405 detik
Karena waktu getar (T) berharga diantara T 0 dan T
maka rumus yang dugunakan adalah:
CSM = SDS
CSM = 0.442

R = Faktor modifikasi respon = 5


C SM 
 0.088
R

Koefisien gaya Gempa arah X CSM / R = 0.088

Waktu getar alami struktur arah Melintang Jembatan (Y)


Berat sendiri struktur atas, PMS (str atas) = 11454.90 kN
Beban sendiri struktur bawah, PMS (str bawah) = 11463.44 kN
Berat total struktur, WTP = PMS (str atas) + 1 /2*PMS (str bawah) = 17186.62 kN
Tinggi Badan Kepala jembatan Lb = h5+ h4 +h3 = 2.37 m
Ukuran penampang Badan Kepala jembatan b = b7 = 0.66 m
h = b9 = 2.50 m
3
0.86
Inersia penampang breast wall, Ic = 1/ 12 * b * h = m4
fc' = 20.00
Mutu beton, MPa
Ec = 4700 * fc' 0.5 = 21019.04
Modulus elastis beton, MPa
Ec = 21019039
kPa
Nilai kekakuan, Kp = 3 * Ec * lc / Lb3 = 4.07E+06 kN/m
Percepatan grafitasi, g= 9.80 2
m/det
Waktu getar alami struktur, T = 2 *  * [ WTP / ( g * KP ) ]
0.5
= 0.13041 detik

Kondisi tanah dasar termasuk : sedang


Lokasi di wilayah gempa : Zona 3
Waktu getar alami struktur : 0.1304 detik
Waktu getar To : 0.1405 detik
Karena waktu getar (T) berharga lebih kecil dari T 0
maka rumus yang dugunakan adalah:
C SM  S DS  AS   AS
T
T0
CSM = 0.426785449

R = Faktor modifikasi respon = 3


C SM 
 0.142
R

Koefisien gaya Gempa arah Y CSM / R = 0.142

h1 1.70 m
h2 0.03 m
h3 2.34 m h5 6.34 m H1 10.71 m EQX = 0.088 * Wt
h4 0.00 m h6 2.00 m H2 10.68 m EQY = 0.142 * Wt

Distribusi Beban Gempa Pada Kepala Jembatan


No Berat TEQ-X TEQ-Y Uraian lengan terhadap titik 0 Besar MEQ-x MEQ-y
STRUKTUR ATAS
PMS ki 2127.76 188.26 302.70 y = H1-h6-h5 2.370 446 717
PMS ka 9327.14 825.27 1326.90 y = H2-h6-h5 2.340 1931 3105
PMA ki 386.02 34.15 54.92 y = H1-h6-h5 2.370 81 130
PMA ka 1195.71 105.80 170.10 y = H2-h6-h5 2.340 248 398
1 1047.75 92.71 149.06 y1 = H1+h1/2-h5-h6 3.220 299 480
2 23.36 2.07 3.32 y2 = H1-h2/2-h5-h6 2.355 5 8
3 2863.58 253.37 407.38 y3 = H1-h2-H3/2-h5-h6 1.170 296 477
4 0.00 0.00 0.00 y4 = H1-h2-H3/3-h5-h6 1.560 0 0
5 7528.75 666.14 1071.05 y5 = H1-h2-H3/3-h5-h6 1.560 1039 1671
TEQ = 2167.77 3485.42 MEQ = 4345 6986

9. RESUME BEBAN KERJA UNTUK PERHITUNGAN PENULANGAN PILAR

TABEL REKAP BEBAN KERJA


P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
A AKSI TETAP
1 Berat sendiri MS 22918.3 1079.6
2 Beb. mati tambahan MA 1581.7 158.8
B BEBAN LALU LINTAS
4 Beban lajur "D" 1 TD 5159.0 -296.7
5 Beban lajur "D" 2 TD 3524.5 2220.4
6 Beban lajur "D" 3 TD 2579.5 -148.3 17024.7
7 Beban pedestrian "1" TP
8 Beban pedestrian "2" TP
9 Beban pedestrian "3" TP
10 Gaya rem TB 497.3 1168.3
C AKSI LINGKUNGAN
11 Temperatur ET 56.7 133.1
12 Beban angin EW 112.1 150.7 635.1
13 Beban gempa EQ 2167.8 3485.4 4344.8 6985.8

RESUME BEBAN ULTIMIT Faktor P Tx Mx My


No Aksi / Beban Kode
Beban (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri
KOMBINASI - 1a MS + MA + TD + TP MS 1.3 29793.8 1403.4
2 Beb. mati tambahan MA 2.0 3163.4 317.7
3 Beban lajur "D" 1 TD 1.8 9286.2 -534.1
4 Beban pedestrian "1" TP 1.8 0.0 0.0
42243.5 0.0 1187.0 0.0

REAKSI TOTAL =
KOMBINASI - 1b MS + MA + TD + TP
Faktor P Tx Mx My
No Aksi / Beban Kode
Beban (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 1.3 29793.8 1403.4
2 Beb. mati tambahan MA 2.0 3163.4 317.7
3 Beban lajur "D" 2 TD 1.8 6344.1 3996.8
4 Beban pedestrian "2" TP 1.8 0.0 0.0
REAKSI TOTAL = 39301.4 0.0 5717.9 0.0

KOMBINASI - 1c MS + MA + TD + TP
Faktor P Tx Mx My
No Aksi / Beban Kode
Beban (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 1.3 29793.8 1403.4
2 Beb. mati tambahan MA 2.0 3163.4 317.7
3 Beban lajur "D" 3 TD 1.8 4643.1 -267.0 30644.5
4 Beban pedestrian "3" TP 1.8 0.0 0.0 0.0
REAKSI TOTAL = 37600.4 0.0 1454.1 30644.5

KOMBINASI - 5a1 (arah x) DL + 0,5LL + EQX + 0.3 EQY


Aksi / Beban fakor P Tx Ty Mx My
No Kode
beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 1.3 29793.8 1403.4
2 Beb. mati tambahan MA 2.0 3163.4 317.7
3 Beban lajur "D" 1 TD 0.9 4643.1 -267.0
4 Beban pedestrian "1" TP 0.9 0.0 0.0
5 Beban gempa 100 % X EQx 1.0 2167.8 4344.8
6 Beban gempa 30 % dari Y 0.3 1045.6 2095.7
REAKSI TOTAL = 37600.4 2167.8 1045.6 5798.9 2095.7

KOMBINASI - 5a2 (arah x) DL + 0,5LL + EQX + 0.3 EQY


Aksi / Beban fakor P Tx Ty Mx My
No Kode
beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 1.3 29793.8 1403.4
2 Beb. mati tambahan MA 2.0 3163.4 317.7
3 Beban lajur "D" 2 TD 0.9 3172.1 1998.4
4 Beban pedestrian "2" TP 0.9 0.0 0.0
5 Beban gempa 100 % X EQx 1.0 2167.8 4344.8
6 Beban gempa 30 % dari Y 0.3 1045.6 2095.7
REAKSI TOTAL = 36129.3 2167.8 1045.6 8064.3 2095.7

KOMBINASI - 5a3 (arah x) DL + 0,5LL + EQX + 0.3 EQY


Aksi / Beban fakor P Tx Ty Mx My
No Kode
beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 1.3 29793.8 1403.4
2 Beb. mati tambahan MA 2.0 3163.4 317.7
3 Beban lajur "D" 3 TD 0.9 2321.6 -133.5 15322.2
4 Beban pedestrian "3" TP 0.9 0.0 0.0 0.0
5 Beban gempa 100 % X EQx 1.0 2167.8 4344.8
6 Beban gempa 30 % dari Y 0.3 1045.6 2095.7
REAKSI TOTAL = 35278.8 2167.8 1045.6 5932.4 17418.0
KOMBINASI - 5b1 (arah y) DL + 0,5LL + EQY + 0.3 EQX
Aksi / Beban fakor P Tx Ty Mx My
No Kode
beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 1.3 29793.8
2 Beb. mati tambahan MA 2.0 3163.4
3 Beban lajur "D" 1 TD 0.9 4643.1 -267.0
4 Beban pedestrian "1" TP 0.9 0.0 0.0
5 Beban gempa 100 % Y Eqy 1.0 3485.4 6985.8
6 Beban gempa 30 % dari X 0.3 650.3 1303.4
REAKSI TOTAL = 37600.4 650.3 3485.4 1036.4 6985.8

KOMBINASI - 5b2 (arah y) DL + 0,5LL + EQY + 0.3 EQX


Aksi / Beban fakor P Tx Ty Mx My
No Kode
beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 1.3 29793.8
2 Beb. mati tambahan MA 2.0 3163.4
3 Beban lajur "D" 2 TD 0.9 3172.1 1998.4
4 Beban pedestrian "2" TP 0.9 0.0 0.0
5 Beban gempa 100 % Y Eqy 1.0 3485.4 6985.8
6 Beban gempa 30 % dari X 0.3 650.3 1303.4
REAKSI TOTAL = 36129.3 650.3 3485.4 3301.8 6985.8

KOMBINASI - 5b3 (arah y) DL + 0,5LL + EQY + 0.3 EQX


Aksi / Beban fakor P Tx Ty Mx My
No Kode
beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 1.3 29793.8
2 Beb. mati tambahan MA 2.0 3163.4
3 Beban lajur "D" 3 TD 0.9 2321.6 -133.5 15322.2
4 Beban pedestrian "3" TP 0.9 0.0 0.0 0.0
5 Beban gempa 100 % Y Eqy 1.0 3485.4 6985.8
6 Beban gempa 30 % dari X 0.3 650.3 1303.4
REAKSI TOTAL = 35278.8 650.3 3485.4 1169.9 22308.0

REKAP BEBAN TERHADAP PILAR


P Tx Ty Mx My
No Kombinasi Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 KOMBINASI - 1a 42243.5 0.0 0.0 1187.0 0.0
2 KOMBINASI - 1b 39301.4 0.0 0.0 5717.9 0.0
3 KOMBINASI - 1c 37600.4 0.0 0.0 1454.1 30644.5
4 KOMBINASI - 5a1 (arah x) 37600.4 2167.8 1045.6 5798.9 2095.7
5 KOMBINASI - 5a2 (arah x) 36129.3 2167.8 1045.6 8064.3 2095.7
6 KOMBINASI - 5a3 (arah x) 35278.8 2167.8 1045.6 5932.4 17418.0
7 KOMBINASI - 5b1 (arah y) 37600.4 650.3 3485.4 1036.4 6985.8
8 KOMBINASI - 5b2 (arah y) 36129.3 650.3 3485.4 3301.8 6985.8
9 KOMBINASI - 5b3 (arah y) 35278.8 650.3 3485.4 1169.9 22308.0

REKAP KOMBINASI PADA KOLOM UNTUK PERENCANAAN PENULANGAN


P Tx Ty Mx My
No Kombinasi Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 KOMBINASI - 1 42243.5 0.0 0.0 1187.0 0.0
2 KOMBINASI - 5 arah X 36129.3 2167.8 1045.6 8064.3 2095.7
3 KOMBINASI - 5 arah Y 35278.8 650.3 3485.4 1169.9 22308.0
gaya-gaya diatas adalah merupakan gaya total untuk 2 kolom

REKAP KOMBINASI PADA KOLOM UNTUK PERENCANAAN PENULANGAN UNTUK 1 KOLOM


P Tx Ty Mx My
No Kombinasi Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 KOMBINASI - 1 21121.7 0.0 0.0 593.5 0.0
2 KOMBINASI - 5 arah X 18064.7 1083.9 522.8 4032.1 1047.9
3 KOMBINASI - 5 arah Y 17639.4 325.2 1742.7 585.0 11154.0
10. PENULANGAN BADAN PILAR

TINJAU ARAH X Dimensi kolom


Lebar Bc = 9500 mm
Tinggi Hc = 2500 mm
Panjang Lc = 8500 mm

Reaksi yang bekerja


Aksial Pu = 18065 kN
Horizontal Hu = 1084 kN
Momen Mu = 4032 kNm

Kekuatan Bahan
2
Mutu Beton fc = 20.00 Nmm
2
Mutu Baja fy = 400.0 Nmm

A. Cek macam kolom


Apakah kolom PANJANG atau PENDEK
Disini kolom dikategorikan KOLOM yang dapat BERGOYANG
Sehingga RUMUS yang digunakan menurut SNI 03-2847-2002 :
(𝐾.𝛌𝑛k)/𝑟≤22 Termasuk kolom PENDEK

(𝐾.𝛌𝑛k)/��>22 Termasuk kolom PANJANG

𝐾 = Faktor Panjang effective Kolom


𝛌𝑛k = Panjang Bersih Kolom (m')
𝑟 = Radius girasi atau Jari-jari Inersia Penampang Kolom (m')

= 0.3 h (jika kolom berbentuk persegi) (m')


= 0.25 x diameter kolom h (jika kolom berbentuk kubus) (m')

Karena kolom ini salah satu ujungnya TERJEPIT dan ujung lainnya SENDI/BEBAS
maka nilai K dihitung:
𝐾=2+3𝜓 dimana 𝜓 = 0 Untuk yang JEPIT

𝜓 = Derajat hambatan 𝜓 = 10 Untuk yang SENDI

𝐾 = 2+ 3x 0 = 2
(𝐾.𝛌𝑛k)/��= 2x 8.50 = 56.67 > 22 Maka Kolom Panjang

0.3 x 1.00

B. Beban Tekuk atau Beban Kapasitas Tekan (Pc)


Pada kolom panjang, perlu di pertimbangkan bahaya tertekuknya batang kolom. Besar beban
tekuk atau beban kapasitas tekan Pc ini menurut Euler dihitung dengan rumus sebagai berikut :
 2 EI
Pc 
( K  nk ) 2
dengan :
Pc = beban tekuk Euler atau beban kapasitas tekan kolom, N
𝛌𝑛 = panjang bersih atau panjang bebas kolom = 8.50 m
Menurut pasal 12.12.3 SNI 03-2847-2002, nilai EI dihitung menggunakan rumus:
��𝐼=(0.4 ���.𝐼�)/(1+���)

���=4700√(��')

���=1/12 �ℎ^3 = 1.3E+12 mm4

Gayal int angberatterfaktormaksimum


d 
Gayal intangterfaktormaksimumdarikombinasbi ebanyangsama

REKAP KOMBINASI PADA KOLOM UNTUK PERENCANAAN PENULANGAN PER 1 M LEBAR


P Tx Ty Mx My
No Kombinasi Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 KOMBINASI - 1 21121.7 0.0 0.0 593.5 0.0
2 KOMBINASI - 5 arah X 18064.7 1083.9 522.8 4032.1 1047.9
3 KOMBINASI - 5 arah Y 17639.4 325.2 1742.7 585.0 11154.0

 d  228.2
= 0.21
1083.9

���=4700√(�
�') = 21019.04 Mpa

���=1/12 �ℎ^3 = 1302083333333 mm4

��𝐼=(0.4 ���.𝐼�)/(1+���) = 9.04E+12 kN mm2

 2 EI
Pc  = 308531 kN
( K  nk ) 2

C. Faktor Pembesaran Momen


Untuk kolom yang dapat bergoyang (pasal 12.13.4.3 SNI 03-2847-2002)
1
S  1
1
P u

0,75 Pc
Pu = 18064.7 kN (kombinasi 2)
Pc = 308531.0274 kN
δs = 1.084678019

Mc = δs x Mu = 1.084678019 x 4032.1 = 4373.581537 kN m

D. Perhitungan Tulangan
D.1 Tulangan Longitudinal
Perhitungan tulangan longitudinal dicari dengan cara analitis:
ds = Selimut Beton = 100 mm
ds' = Selimut Beton = 100 mm

d = tinggi effektif penampang = 2400 mm

β1 = faktor pembentuk tegangan beton tekan ekuivalent


fc' ≤ 30 MPa maka β1 = 0.85
  fc'30 
 

fc' ≥ 30 MPa maka β1 =  1 0,85 0,05  akan tetapi β1 ≥ 0,65


 7 

mutu beton tang digunakan K-300, sehingga:


fc' = 20.00 Mpa maka harga β1 = 0.85

6001.d
ab  = 1224 mm
600  f y
Menurut pasal 11.3.2.2 SNI 03-2847-2002, jika beban aksial berfaktor P u kurang dari nilai
terkecil antara 0,1fc'. b.h dan Φ.Pnb, maka struktur boleh dianggap menahan momen lentur
saja. Oleh karena itu nilai Φ pada hitungan kolom bersengkang dapat ditentukan dengn cara
berikut:
1- PuΦ = Φ.Pnb atau 0,1 fc'.b.h diambil yang terkecil
2- jika Pu ≥ Pu maka nilai Φ = 0.65

3- jika Pu < Pu maka nilai Φ = 0.8-0.15Pu/PuΦ


h = tebal dinding = = 2500 mm
b = lebar dinding, kita ambil struk 1m = 1000 mm

0,1 fc'.b.h = 5000000 N

Φ.Pnb = Φ x 0,85 x fc' x ab x b


= 13525200 N
sehingga :
Φ.Pnb = 5000000 N = 5000 kN

Pu = 18064.7 kN (kombinasi 2)

karena Pu < PuΦ, maka nilai Φ = 0.8-0.15Pu/PuΦ = 0.26

Pu
ac  = 4118 mm
 x 0.85 x fc ' x b

600 1 x d s '
at1  = 255 mm
600  f y

at2 = β1 x ds = 85 mm

Karena at1 > ac > at2, maka tulangan tarik menentukan dan dihitung sebagai berikut:
2. f y .d  1200d s
a p 3  = 9000
600  f
y

R7 = ap3 -at1 = 8745


e = Mc/Pu = 0.242107 m = 242.1069563 mm
R8 = 2.at1.ds + ac.(2.e-h-ap3) = -45309293
R9 = ac.at1.(2ds+2.e-h) = -1906624747

a3 + R7.a2 + R8.a - R9 = 0
a3 + 3545.a2 - 555595.a -50218616 = 0 sehingga didapat a = -42.93268
a( Pu / 0,85. f c '.a.b)
A A 

(600  f ).a  600. .d 2


1 2
= 50963 mm
y 1 s

Cek tulangan minimum:


Amin = ρt . b . H /2 = 1% x b x h/2 = 12500 mm2
sehingga disini diambil A1
A1 = A2 = 12500 mm2
Ast = A1 + A2 = 25000 mm2
A1 = A2 = 12500 mm2
D29 = 32 mm
AD29 = 803.84 mm2
15.55035828
n = A1/AD25 = bh ≈ 16 bh Rangkap 2
sehingga jarak antar tulangan adalah: 143.75 mm

sehingga tulangan longitudinal dipakai D32-125 dengan tulangan rangkap


jika perhitungan menggunakan interaksi kolom maka didapat sbb:
dari perhitungan dengan menggunakan diagram interaksi kolom didapat nilai tulangan yang sama

D.2 TulanganGeser
a. Gaya geser Perlu Kolom (V uk)
Vuk = (Mu2 - Mu1)/λk
Vuk = gaya geser perlu kolom
Mu2 = Momen perlu yang besar pada salah satu ujung kolom
Mu1 = Momen perlu yang kecil pada salah satu ujung kolom
λk = Panjang kolom diukur dari as ke as
Mu2 = 4373581537 N mm
Mu1 = 0 N mm
λk = 8500.00 mm
Vuk = 514539.00 N

b. Gaya geser yang ditahan oleh beton (V c)


 N  f '
V c  1  uk   c b.d
 14 Ag  6

Nuk = 1083882.7 N
h = 2500 mm
b = 1000 mm
Ag = 2500000 mm2
fc' = 20.00 Mpa
d = 2400 mm
Vc = 1844251.764 N

c. Gaya geser yang ditahan oleh begel (V s) dan Vs max


Vu Vc
Vs  dengan Φ = 0.75

Vs max = 2/3 . (√fc'). b.d


Vs = -1158199.758
Dihitung luas tulangan begel perlu (A vu) untuk setiap tinggi kolom S = 1000mm, dengan memilih yang terbesar dari nilai A v,
berikut:

S = 1000 mm
fy = 240.00 MPa
fc' = 20.00 MPa
d = 2400 mm
b = 1000 mm

Av = Vs.S / fy.d = 0 mm2


Av = b.S / 3.fy = 1388.889 mm2
Av = 75 √fc' . b. S / 1200. fy = 1164.619 mm2

maka Av yang menentukan adalah yang terbesar, yaitu : Av = 1388.8889 mm2


Dalam perhitungan dipilih begel 2 kaki, dengan diameter = 13 mm
jarak antar tulangan adalah:

2 x0,25x3.14 x2
S  = 191 mm
Av

Dikontrol jarak begel harus memenuhi syarat:


- pasal 9.6.3: Sn ≥ 1,5D; dan Sn ≥ 40mm
Sn ≥ 1,5D; dipakai tulangan longitudinal diameter D29 = 32 mm

Sn ≥ 1,5D = 2 x 32 = 48 mm

191 ≥ 48 OK
Sn ≥ 40mm:
191 ≥ 40 OK

- pasal 9.10.5.2: S < 16D; dan S < 48 dp


S < 16D; dipakai tulangan longitudinal diameter D2 = 32 mm

S < 16D = 16 x 32 = 512 mm


191 < 512 OK

S < 48 dp, dipakai tulangan geser diameter Φ1 = 13 mm

S < 48 dp: 48 x 13 = 624 mm


191 < 624 OK

- pasal 13.5.4.1: untuk Vs < 1/3 √fc'. b. d, maka s ≤ d/2 dan s ≤ 600 mm
1/3 √fc'. b. d = 3577709

Vs = -1158200 < 3577708.764 maka:


d/2 = 1200 mm

s = 191 < 1200 mm OK

s = 191 < 600 mm OK

Karena semua persyaratan dipenuhi, maka begel yang digunakan adalah:


dia 13-150
PERHITUNGAN PENULANGAN PILECAP PILAR
STA 99+000 16M-50M-16M

1. REKAP BEBAN PILECAP


Reaksi yang diperhitungkan dalam perencanaan pilecap adalah reaksi tekanan keatas tiang pancang.
Dari hasil perhitungan pondasi maka diperoleh reaksi yang bekerja pada pilecap adalah :

TABEL REKAP BEBAN KERJA PADA DASAR PILE CAP


P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
A AKSI TETAP
1 Berat sendiri MS 31640.3 1080
2 Beb. mati tambahan MA 1581.7 159
B BEBAN LALU LINTAS
5 Beban lajur "D" TD 5159.0 2220
6 Beban pedestrian TP 0.0 0
7 Gaya rem TB 497.3 5316
C AKSI LINGKUNGAN
8 Temperatur ET 56.7 606
9 Beban angin EW 112.1 151 1892
10 Beban gempa struktur EQ 2939 4899 20045 33408

TABEL REKAP BEBAN ULTIMIT PADA DASAR PILE CAP


P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban FK
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
A AKSI TETAP
1 Berat sendiri 1.30 41132.4 1403
2 Beb. mati tambahan 2.00 3163.4 318
B BEBAN LALU LINTAS
5 Beban lajur "D" 2.0 10318.0 4441
6 Beban pedestrian 2.0 0.0 0
7 Gaya rem 2.0 994.6 10632
C AKSI LINGKUNGAN
8 Temperatur 2.0 113.4 1212
9 Beban angin 1.2 134.6 180.9 2270.8
10 Beban gempa struktur 1.0 2939.5 4899.1 20045 33408.1

2. KOMBINASI BEBAN ULTIMAT PILE CAP

KOMBINASI - 1 MS + MA + TA +TD + TP
P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 41132.4 1403
2 Beb. mati tambahan MA 3163.4 318
5 Beban lajur "D" TD 10318.0 4441
6 Beban pedestrian TP 0.0 0
REAKSI TOTAL = 54613.9 0.0 0.0 6162 0.0

KOMBINASI - 5a (arah X) DL + 0.5LL + EQX + 0.3 EQY


P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 41132 1403
2 Beb. mati tambahan MA 3163 318
4 Beban lajur "D" TD 5159 4441
5 Beban pedestrian TP 0 0
6 Beban gempa 100% EQx 2939 20045
7 Beban gempa 30% EQY 1470 10022
REAKSI TOTAL = 49454.9 2939.5 1469.7 26207 10022.4
KOMBINASI - 5b (arah Y) DL + 0.5LL + EQy + 0.3 Eqx
P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 41132
2 Beb. mati tambahan MA 3163.4
3 Tekanan tanah aktif ( tanpa 0.7 LL ) TA
4 Beban lajur "D" TD 5159
5 Beban pedestrian TP 0
6 Beban gempa 100% arah Y EQY 4899.1 33408.1
7 Beban gempa 30% Dari arah X EQX 881.8 6013.5
REAKSI TOTAL = 49455 882 4899 6013 33408

3. PENULANGAN PILECAP
Data perhitungan pile cap
Jml baris tiang ny = 10.000
Jumlah tiang dalam 1 baris nx = 5.000
Jarak antara tiang dalam arah x x = 2.000 m
Jarak antara tiang dalam arah y y = 1.800 m

Jarak tiang pada arah X X1 = -4.000 m


X2 = -2.000 m
X3 = 0.000 m
X4 = 2.000 m
X5 = 4.000 m

Jarak tiang pada arah Y Y1 = -8.100 m


y2 = -6.300 m
y3 = -4.500 m
y4 = -2.700 m
y5 = -0.900 m
y6 = 0.900 m
y7 = 2.700 m
y8 = 4.500 m
y9 = 6.300 m
y10 = 8.100 m

Dimensi pilecap
Lebar arah X Bx = 9.800 m
Lebar arah Y BY = 18.500 m
Tebal hP = 2.000 m

BAHAN STRUKTUR
Mutu Beton fc = 20 Mpa
Mutu Baja Tulangan fy = 400 Mpa

DATA BEBAN ULTIMIT DARI ABUTMEN


PU TUx TUy MUx MUy
No Kombinasi Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 KOMBINASI - 1 54614 0 0 6162 0
2 KOMBINASI - 5a (arah memanjang Jembatan) 49455 2939 1470 26207 10022
3 KOMBINASI - 5b ( arah melintang Jembatan) 49455 882 4899 6013 33408

GAYA AKSIAL PADA TIANG


Sx2 = 10( -4)^2 + 10( -2)^2 + 10( 0)^2)+ 10( 2)^2 +10( 2)^2 = 400 m2
Sy2 = 5( -8.1)^2 + 5( -6.3)^2 + 5( -4.5)^2 + 5( -2.7)^2 + 5(-0.9)^2 = 1337 m2

RENCANA PILE CAP ARAH X


Gaya pada tiang yang menerima beban kombinasi 5a ( arah X )
Pu Mux.x1 Muy.y1 49454.9 -104827
Titik X1 Px1 = + + = + = 727 kN
n Sx2 Sy2 50 400

Pu Mux.x2 Muy.y2 49454.9 -52414


Titik X2 Px2 = + 2 + 2 = + = 858 kN
n Sx Sy 50 400

Pu Mux.x3 Muy.y3 49454.9 0


Titik X3 Px3 = + 2 + 2 = + = 989 kN
n Sx Sy 50 400
Pu Mux.x4 Muy.y4 49454.9 52414
Titik X4 Px4 = + 2 + 2 = + = 1120 kN
n Sx Sy 50 400

Pu Mux.x5 Muy.y5 49454.9 104827


Titik X5 Px5 = + + = + = 1251 kN
2 2
n Sx Sy 50 400

MOMEN DAN GAYA GESER ULTIMIT RENCANA PILE CAP

Reaksi pondasi Pada baris ke 4 P4 = Px3 * 5 = 5601 kN


Reaksi pondasi Pada baris ke 5 P5 = Px4 * 5 = 6256 kN

LP = 4.3 m
hP = 2.0 m
By = 18.5 m

Pw = LP * hP * By * c = 3978 kN

a1 = 1.05 m
a2 = 2.85 m
a3 = 2.15 m

Gaya Pada potongan A - A


Mu = -P3 * a1 - P4 * a2 + Pw * a3 = -15158 kNm

Vu = -P3 - P4 + Pw = -7879 kN

Momen ultimit rencana Pile Cap, Mu = 15158 kNm


Lebar telapak By = 19
Momen ultimit rencana Pile Cap per meter, Mux = Mu / By = 819 kNm

Gaya geser rencana Pile Cap, Vu = 7878.9867 kN


Lebar telapak By = 18.5
Gaya geser ultimit rencana Pile Cap per meter, Vux = Vu / By = 425.89117 kNm
TULANGAN LENTUR PILE CAP ARAH X
Momen rencana ultimit, Mu = 819360925 Nmm
Kuat tekan beton, fc' = 20 MPa
Tegangan leleh baja, fy = 400 MPa
Tebal pile cap, h = hp = 2000 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 100 mm
Modulus elastis baja, Es = 200000 MPa
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, 1 = 0.85
b =  1* 0.85 * fc'/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.02168
Rmax = 0.75 * b * fy *[1 -1/2*0.75* b * fy / (0.85 * fc, )] = 5.25890
Faktor reduksi kekuatan lentur, = 0.80
Tebal efektif pile cap, d = h - d' = 1900.00
Lebar pile cap yang ditinjau, b= 1000.00
Momen nominal rencana, Mn = Mu/ = 1024 KNm
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10-6 / ( b * d2) = 0.284 mm
Rn < Rmax (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :

 = 0.85 * fc' / fy * [ 1 -(1 - 2 * Rn / ( 0.85 * fc' ) )^0.5] = 0.00072


Rasio tulangan minimum, p min = 1.4 / fy = 0.00350
Rasio tulangan yang digunakan, p= 0.00350
Luas tulangan yang diperlukan, As =  * b * d = 6650.00
Diameter tulangan yang digunakan, D= 32.00
Jarak tulangan yang diperlukan, s = 0.25  * D2 * b / As = 120.94
Digunakan tulangan, D 32 - 100 < 121 OK
As =  / 4 * D 2 * b / s = 8042.48 mm2
Untuk tulangan susut diambil 20% tulangan pokok. As' = 20% = 1608.50 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D= 19.00 mm
s = 0.25  * D * b / As =
2
Jarak tulangan yang diperlukan, 176.27
Digunakan tulangan, D 19 - 100 < 176 OK

TULANGAN GESER 425891


Gaya geser ultimit, Vu = 0.60 N
Faktor reduksi kekuatan geser, = 20
Kuat tekan beton, 400
Tegangan leleh baja,
menurut Pasal 13.3.1 SNI 03-2847-2002 Gaya geser yang ditahan oleh beton adalah:
Vc = 1 /6*(fc')^0.5 * b * d = 1416176 N
Gaya geser yang ditahan oleh beton,  Vc = 849706 N
Vu <  Vc Tidak perlu tulangan geser
Vs = Vu - Vc = -423815
Gaya geser yang ditahan oleh tulangan geser, Vs = -706358

Pasal 13.5.6.6 SNI 03-2847-2002 mensyaratkan Vs harus ≤ (2/3 * √fc' *b*d)

Cek Vs ≤ (2/3 * √fc' *b*d) (2/3 * √fc' *b*d) = 3053578 N

karena Vs ≤ (2/3 * √fc' *b*d), maka dimensi poer sudah cukup memenuhi
Dalam SNI 03-2847-2002 juga mensyaratkan luas tulangan geser minimum per meter panjang balok yang diperlukan ( A V,u)
dihitung dengan memilih yang terbesar dari nilai-nilai berikut:
a. Pasal 13.5.6.2, AV,U = (Vs*S)/(fy*d) AV,U1 = -929 mm2
S = Panjang poer per 1 m panjang
b. Pasal 13.5.5.3, AV,U = (b*S)/(3*fy) AV,U2 = 833 mm2
S = Panjang poer per 1 m panjang

c. Pasal 13.5.5.3, AV,U = (75*√fc' *b*S)/(1200*fy) AV,U3 = 699 mm2


S = Panjang poer per 1 m panjang
maka Av,u yang menentukan adalah yang terbesar, yaitu : Av,u1 = -929 mm2
Dalam perhitungan dipilih begel 2 kaki, dengan diameter = 19 mm
jarak antar tulangan adalah:

2
2 x 0,25 x 3.14 x
S  = -609.81 mm
Av ,u

Dikontrol jarak begel harus memenuhi syarat:


pasal 13.5.4.1: untuk Vs < 1/3 √fc'. b. d, maka s ≤ d/2 dan s ≤ 600 mm
1/3 √fc'. b. d = 2832353

Vs = -706358 < 2832353 maka:

d/2 = 950 mm
s = -610 < 950 mm OK
s = -610 < 600 mm OK

Karena semua persyaratan dipenuhi, maka begel yang digunakan adalah:


Tulangan Dia 19 - 100 Mutu fy 400

RENCANA PILE CAP ARAH Y


PU TUx TUy MUx MUy
No Kombinasi Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
3 KOMBINASI - 5b ( arah melintang Jembatan) 49455 4899 33408

Gaya pada tiang yang menerima beban kombinasi 5b ( arah y )


P My.y1 Mx.x4 49454.9 -270605.4
Titik Y1 Py1 = + + = + = 787 kN
n Sy2 Sx2 50 1337

P My.y2 Mx.x4 49454.9 -210470.9


Titik Y2 Py2 = + 2 + 2 = + = 832 kN
n Sy Sx 50 1337
P My.y3 Mx.x4 49454.9 -150336.4
Titik Y3 Py3 = + 2 + 2 = + = 877 kN
n Sy Sx 50 1337

P My.y4 Mx.x4 49454.9 -90201.81


Titik Y4 Py4 = + 2 + 2 = + = 922 kN
n Sy Sx 50 1337
P My.y5 Mx.x4 49454.9 -30067.27
Titik Y5 Py5 = + 2 + 2 = + = 967 kN
n Sy Sx 50 1337
MOMEN DAN GAYA GESER ULTIMIT RENCANA PILE CAP

Reaksi pondasi Pada baris ke 5 P5 = Px5 * 5 = 4833 kN

LP = 2.4 m
hP = 2.0 m
Bx = 9.8 m
Pw1 = 1176 kN ( Berat sendiri pilecap )

a2 = 1.80 m
a3 = 1.20 m

Gaya Pada potongan A - A


Mu = - P5 * a2 + Pw1* A3 = -7288 kNm

Vu = -P5 + Pw1 = -3657 kN


7288.2059
9.8
Momen ultimit rencana Pile Cap, Mu = 743.7 kNm
Lebar telapak By = 3657.0
Momen ultimit rencana Pile Cap per meter, Mu = 9.8 kNm
Gaya geser rencana Pile Cap, Vu = 373.2 kN
Lebar telapak
Gaya geser ultimit rencana Pile Cap per meter,

TULANGAN LENTUR PILE CAP ARAH Y


Momen rencana ultimit, Mu = 9800000 Nmm
Kuat tekan beton, fc' = 20 MPa
Tegangan leleh baja, fy = 400 MPa
Tebal pile cap, h = hp = 2000 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 100 mm
Modulus elastis baja, Es = 200000 MPa
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, 1 = 0.85
b =  1* 0.85 * fc'/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.02168
Rmax = 0.75 * b * fy *[1 -1/2*0.75* b * fy / (0.85 * fc, )] = 5.25890
Faktor reduksi kekuatan lentur, = 0.80
Tebal efektif pile cap, d = h - d' = 1900.00
Lebar pile cap yang ditinjau, b= 1000.00
Momen nominal rencana, Mn = Mu/ = 12 KNm
0.00001
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10-6 / ( b * d2) = 0.003 mm
0.00350
Rn < Rmax (OK)
0.00350
Rasio tulangan yang diperlukan :
6650.00
29.00
 = 0.85 * fc' / fy * [ 1 -(1 - 2 * Rn / ( 0.85 * fc' ) )^0.5] =
99.33
Rasio tulangan minimum, p min = 1.4 / fy =
D 29 - 125 < 99 CHECK
Rasio tulangan yang digunakan, p=
As =  /A4 =* D2**bb*/ ds == 5284.16 mm22
Luas tulangan yang diperlukan, s mm2
As' = 20% = 1056.83 mm
Diameter tulangan yang digunakan, D=
2
s = 0.25  * D * b / As =D = 19.00 mm
Jarak tulangan yang diperlukan, 2
= 0.25  * D * b / As = 268.28
Digunakan tulangan,
D 19 - 250 < 268 OK
Untuk tulangan susut diambil 20% tulangan pokok.
Diameter tulangan yang digunakan,
Jarak tulangan yang diperlukan, s
Digunakan tulangan,
PERHITUNGAN PONDASI PILAR
STA 86+150 OVERPASS 16M-40M-16M

1. BEBAN BERAT SENDIRI ( MS )


1.1. BERAT SENDIRI BANGUNAN ATAS

GAMBAR NOTASI DIMENSI STRUKTUR BANGUNAN ATAS

Dimensi
Lebar jalan (jalur lalu-lintas) b1 = 17.50 m
Lebar trotoar (pejalan kaki) b2 = 0.00 m
Lebar Kerb b3 = 0.50 m
Lebar total jembatan b = 18.50 m
Tebal slab lantai jembatan ts = 0.25 m
Tebal lapisan aspal + overlay ta = 0.10 m
Tebal trotoar tt = 0.00 m
Tebal genangan air hujan th = 0.05 m
Bentang jembatan kiri Bentang jembatan kanan
Tinggi girder prategang hb = 1.25 m hb = 2.30 m
Tinggi bidang samping jembatan ha = 2.77 m ha = 3.82 m
Jarak antara balok prategang s = 2.05 m s = 2.05 m
Jarak gelagar ke tepi luar N = 1.00 m N = 6.18 m
Panjang bentang jembatan L1 = 16.40 m L2 = 50.80 m

Berat Jenis bahan


Berat beton bertulang wc = 25.00 kN/m3
Berat beton tidak bertulang w'c = 24.00 kN/m3
Berat aspal wa = 22.00 kN/m3
Berat jenis air ww = 9.80 kN/m3
Berat Girder
Tinggi H Berat Wa Wb hf1 hf2 hf3 hf4 hweb tweb
cm ton/m mm mm mm mm mm mm mm mm
90 0.788 350 650 75 75 100 125 525 170
125 0.936 350 650 75 75 100 125 875 170
160 1.297 550 650 125 75 100 225 1075 180
140 1.524 800 700 200 120 250 250 700 200
170 1.674 800 700 200 120 250 250 1000 200
210 1.874 800 700 200 120 250 250 1400 200
230 1.974 800 700 200 120 250 250 1600 200
Berat Girder Kiri wg = 9.36 kN/m TINGGI Hb = 125 m
Berat Girder Kanan wg = 19.74 kN/m TINGGI Hb = 230 m

(1) Berat sendiri DIAFRAGMA


Berat Diafragma Kiri
Diafragma tengah Diafragma Ujung

Luas Penampang A = 1.90 m2 Luas Penampang A = 1.75 m2


Tebal Diafragma t = 0.20 m Tebal Diafragma t = 0.20 m2
Berat 1 diafragma W1a = 9.48 kN Berat 1 diafragma W1b = 8.73 kN

Berat Diafragma Kanan


Diafragma tengah Diafragma Ujung

Luas Penampang A = 3.39 m2 Luas Penampang A = 2.75 m2


Tebal Diafragma t = 0.20 m Tebal Diafragma t = 0.20 m2
Berat 1 diafragma W1a = 16.94 kN Berat 1 diafragma W1b = 13.73 kN

( 3 ) Berat sendiri Barrier


Berat Barrier

Berat 1 = 1.375 kN/m


2
Berat 2 = 2.500 kN/m

Berat 3 = 5.431 kN/m


Berat Berrier = 9.306 kN/m
1
Untuk selanjutnya perhitungan berat sendiri akibat bangunan atas dihitung dalam bentuk tabel sbb :

Tabel Beban berat bangunan atas bentang Kiri


Parameter Volume Berat
No Beban Berat Satuan
b (m) t (m) L (m) n (kN)
1 deck Slab 18.500 0.250 16.4 1 25.00 kN/m3 1896.3
2 panel slab 1.660 0.070 16.4 8 25.00 kN/m3 381.1
3 Trotoar 0.000 0.000 16.4 0 24.00 kN/m 00.0
4 Bearrier 16.4 2 9.31 kN/m 305.2
5 Balok prategang 16.4 9 9.36 kN/m 1381.5
6 Diafragma tengah 16 9.48 kN/m 151.7
7 Diafragma ujung 16 8.73 kN/m 139.6
Total berat sendiri struktur atas, WMS = 4255.5
Beban pd Pondasi akibat berat sendiri struktur atas Kiri, PMS ki = 1/2 * WMS = 2127.8
Eksentrisitas beban thd. Fondasi, e = C1 = 1.54 m
Momen pada fondasi akibat berat sendiri struktur atas MMS = PMS * e = -3276.8 kN

Tabel Beban berat bangunan atas bentang kanan


Parameter Volume Berat
No Beban Berat Satuan
b (m) t (m) L (m) n (kN)
1 Slab 18.500 0.250 50.80 1 25.00 kN/m3 5874
2 Deck slab 1.360 0.070 50.80 8 25.00 kN/m3 967
3 Trotoar 0.000 0.000 50.80 0 24.00 kN/m 00
4 Bearrier 50.80 4 9.31 kN/m 1891
4 Balok prategang 50.80 9 19.74 kN/m 9025
5 Diafragma tengah 40 16.94 kN/m 678
Diafragma
Total berat sendiriujung
struktur atas, 16 13.73 kN/m
WMS = 220
Beban pd Pondasi akibat berat sendiri struktur atas Kanan, PMS ka = 1/2 * WMS = 18654
Eksentrisitas beban thd. Fondasi, e = C2 = 9327 m
Momen pada fondasi akibat berat sendiri struktur atas MMS = PMS * e = 0.63 kN
5876

Beban pd pondasi akibat berat sendiri struktur atas, PMS ka + PMS ki=PMS = 11455 kN
Momen pada Pondasi akibat berat sendiri struktur atas MMS = PMS * e = 2599 kN
b1 = 1.200 m
b2 = 0.250 m
b3 = 0.750 m
b4 = 1.000 m
b5 = 0.660 m
b6 = 4.350 m
b7 = 2.500 m
Bx = 11.200 m
b8 = 4.900 m
b9 = 8.000 m
BY = 17.800 m

h1 = 1.700 m
h2 = 1.000 m
h3 = 1.000 m
h4 = 0.600 m
h5 = 5.400 m
h6 = 2.000 m
( H bentang kiri ) H1 = 10.000 m
( H bentang Kanan ) H2 = 9.000 m

C1 = 1.540 m
C2 = 0.630 m

TANAH TIMBUNAN
Berat volume ws = 17.20 kN/m3
Sudut gesek  = 30.00 °
Kohesi C = 0.00 kPa

TANAH ASLI (DI DASAR PILECAP)


Berat volume ws = 16.00 kN/m3
Sudut gesek  = 29.00 °
Kohesi C = 7.40 kPa

Bahan Struktur
Mutu Beton fc = 20.0 Mpa
Mutu Baja Tulangan fy = 400.0 Mpa
Berat beton, wc = 25.00 kN/m3
Lebar By = 17.80 m
Berat Bangunan Bawah

PARAMETER BERAT BAGIAN BERAT LENGAN MOMEN


NO
b h L Shape Direc (kN) (m) (kNm)
1 1.385 1.700 17.8 1.0 -1.0 1047.8 0.475 -497.68
2 1.750 0.030 17.8 1.0 -1.0 23.4 0.850 -19.86
3 2.750 2.340 17.8 1.0 -1.0 2863.6 0.350 -1002.25
4 0.000 0.000 17.8 0.5 -1.0 0.0 1.470 0.00
5 2.500 6.200 8.0 2.0 1.0 6200.0 0.000 0.00
6 9.800 2.000 17.8 1.0 1.0 8722.0 0.000 0.00
PMS ba= 18856.7 -1519.79

Tabel Berat Sendiri Jembatan


PMS MMS
No Berat sendiri
(kN) (kNm)
1 Struktur atas (slab, trotoar, girder, dll) 11454.9 2599.3
2 Struktur bawah (abutment, pilecap, tanah) 18856.7 -1519.8
30311.6 1079.6

2. BEBAN MATI TAMBAHAN (MA)

Tabel Berat dari Beban mati tambahan bentang kiri


No Jenis beban mati tambahan Tebal Lebar Panjang Jumlah w Berat
1 Lap. Aspal + overlay 0.100 17.500 16.400 1.000 22.000 631
2 Railling 16.400 0.000 5.000 0
3 Air hujan 0.050 17.500 16.400 1.000 9.800 141
Beban total akibat beban mati tambahan WMA = 772
Beban pd pondasi akibat beban mati tambahan kiri PMA = 1/2 * WMA = 386 kN
Eksentrisitas beban thd. Fondasi e = C1 = 1.54 m
Momen pada fondasi akibat beban mati tambahan kiri MMA = PMA * e = -594 kNm

Tabel Berat dari Beban mati tambahan bentang kanan


No Jenis beban mati tambahan Tebal Lebar Panjang Jumlah w Berat
1 Lap. Aspal + overlay 0.100 17.500 50.800 1.000 22.000 1956
2 Railling 50.800 0.000 5.000 0
3 Air hujan 0.050 17.500 50.800 1.000 9.800 436
Beban total akibat beban mati tambahan WMA = 2391
Beban pd pondasi akibat beban mati tambahan kanan PMA = 1/2 * WMA = 1196 kN
Eksentrisitas beban thd. Fondasi e = C2 = 0.6 m
Momen pada fondasi akibat beban mati tambahan kanan MMA = PMA * e = 753 kNm

Total Beban pd pondasi akibat beban mati tambahan PMA = 1582 kN


Total Momen pada fondasi akibat beban mati tambahan MMA = 159 kNm
3. BEBAN LAJUR "D" (TD)

Untuk perhitungan gelagar-gelagar digunakan beban "D" yang terdiri atas beban terbagi rata (BTR) sebesar q ton
per meter panjang per jalur, dan beban garis terpusat (BGT) sebesar "P" ton per jalur lalu lintas tersebut.

q = 9.0 kPa untuk L < 30 m


q = 9.0*(0.5+ 15 /L) kPa untuk L > 30 m
Besarnya beban Garis terpusat P ditentukan sebesar 49,0 KN/m'
Beban hidup yang bekerja pada bentang Kiri
Untuk panjang bentang, L= 16.40 m
karena L < 30 m q= 9.00 kPa
BGT mempunyai intensitas, p= 49.00 kN/m

Faktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance)


untuk BGT diambil sebagai berikut :
FBD = 0.4 untuk L < 50 m

FBD = 0.4 - 0.0025*(L - 50) untuk 50 < L < 90 m


FBD = 0.3 untuk L >90 m

Untuk harga, L= 16.40 mm b1 = 17.50 m FBD = 0.40

Maka besar beban lajur "D" : WBTR = 2583.00 kN


WBGT = 343.00 kN

Gaya dan momen yang terjadi akibat beban lalu lintas adalah PTD ki = 1 /2*WBTR + WBGT = 1634.5
Beban pada abutment akibat beban lajur "D", 1.5 kN
Eksentrisitas beban terhadap pondasi, e = C1 = -2517.1 m
m Momen pada pondasi akibat beban lajur "D", MTD ki = PTD * e = kN

Beban hidup yang bekerja pada bentang Kanan

Untuk panjang bentang, L= 50.80 m


karena L < 30 m q= 7.16 kPa
BGT mempunyai intensitas, p= 49.00 kN/m

Faktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance)


untuk BGT diambil sebagai berikut :
FBD = 0.4 untuk L < 50 m

FBD = 0.4 - 0.0025*(L - 50) untuk 50 < L < 90 m


FBD = 0.3 untuk L >90 m

Untuk harga, L= 50.80 mm b1 = 17.50 m FBD = 0.400

Maka besar beban lajur "D" : WBTR = 6363.00 kN


WBGT = 343.00 kN

Gaya dan momen yang terjadi akibat beban lalu lintas adalah
Beban pada pondasi akibat beban lajur "D", PTD ka = 1 /2*WBTR + WBGT = 3524.5 kN
Eksentrisitas beban terhadap pondasi, e = C2 = 0.6 m
m Momen pada pondasi akibat beban lajur "D", MTD ka = PTD * e = 2220.4 kN
Gaya dan momen yang terjadi akibat beban lalu lintas Pada Pilar dibuat 3 kondisi untuk mendapatkan
nilai yang maksimumsesuai dengan kebutuhannya. Kondisi tersebut meliputi :
1. Kondisi dimana beban hidup bekerja penuh pada bentang kiri dan kanan dari pilar.
2. Kondisi dimana bentang kiri kosong dan bentang kanan terisi beban hidup
3. Kondisi dimana beban hidup hanya terjadi pada setengah dari lebar Jalan.

KONDISI 1
Beban pada pondasi akibat beban lajur "D", PTD ki + PTD ka = 5159.0 kN
m Momen pada pondasi akibat beban lajur "D", MTD ki + MTD ka = -296.7 kN
KONDISI 2
Beban pada pondasi akibat beban lajur "D", 0 + PTD ka = 3524.5 kN
m Momen pada pondasi akibat beban lajur "D", 0 + MTD ka = 2220.4 kN
KONDISI 3
Beban pada pondasi akibat beban lajur "D", 0.5xPTD ki + 0.5xPTD ka = 2579.5 kN
m Momen pada pondasi arah X 0.5xMTD ki + 0.5xMTD ka = -148.3 kN
m Momen pada pondasi arah y 0.5xPTD ki x 6.6 + 0.5xPTD ka x 6.6 = 17024.7 kN

4. BEBAN PEDESTRIAN / PEJALAN KAKI (TP)


Karena tidak direncanakan trotoar maka beban bedistrian tidak diperhitungkan.

5.GAYA REM
Pengaruh pengereman dari lalu-lintas diperhitungkan sebagai gaya dalam arah memanjang dan dianggap
bekerja pada permukaan lantai jembatan. Besarnya gaya rem arah memanjang jembatan adalah sebagai
berikut :
- 25% dari berat gandar truk desain atau
- 5% dari berat truk rencana ditambah beban lajur terbagi rata (BTR)
Gaya Rem Kiri
- 25% = 0.25 *(112.5*4+50*1) = 125.00 kN
- 5% = 0.05 *( 500 + BTR ) = 154.15 kN
maka Gaya rem, TTB ki = 154.2 kN
Lengan terhadap Fondasi : YTB = H1 = 10.0 m
Momen pada Fondasi akibat gaya rem : MTBki = PTB * YTB = 1541.5 kNm

Gaya Rem Kanan


- 25% = 0.25 *(112.5*4+50*1) = 125.00 kN
- 5% = 0.05 *( 500 + BTR ) = 343.15 kN
maka Gaya rem, TTB ka= 343.2 kN
Lengan terhadap Fondasi : YTB = H2 = 9.0 m
Momen pada Fondasi akibat gaya rem : MTBka = PTB * YTB = 3088.4 kNm

Beban pd pondasi akibat gaya rem TTB = 497 kN


Momen pada fondasi akibat gaya rem MTB = 4630 kNm

6. PENGARUH TEMPERATUR (ET)

Temperatur maksimum rata-rata Tmax = 40.0 oC


Temperatur minimum rata-rata Tmin = 15.0 oC

Perbedaan temperatur, AT = ( Tmax - Tmin)/2 = 12.500 °C


Koefisien muai panjang untuk beton, = 0.0000100 / °C
Kekakuan geser untuk tumpuan elatomeric, k= 1500.000 kN/m

16.400
untuk bentang kiri 9.000
Panjang bentang , L = 13.838 m
Jumlah tumpuan elastomeric (jumlah girder), n = 10.000 buah
Gaya pengaruh temperatur, TET ki =a* AT * k * L/2 * n = 138.375 kN
Lengan terhadap Fondasi, YET = H1 = m
Momen Fondasi , MET ki= TET * YET = kNm
Untuk bentang kanan
Panjang bentang , L = 50.800 m
Jumlah tumpuan elastomeric (jumlah girder), n = 9.000 buah
Gaya pengaruh temperatur, TET ka =a* AT * k * L/2 * n = 42.863 kN
Lengan terhadap Fondasi, YET = H2 = 9.000 m
Momen Fondasi , MET ka= TET * YET = 385.763 kNm
Beban pd pondasi akibat temperatur TET = 56.7 kN
Momen pada fondasi akibat temperatur MET = 524.1 kNm

7. BEBAN ANGIN (EW)

A . Beban angin arah Y ( Melintang Jembatan )


Gaya akibat angin yang meniup bidang samping jembatan dihitung dengan rumus :

Dimana Kecepatan angin rencana adalah


Tekanan angin dasar PB = 0.0024 MPa ( Tabel 29 SNI 1725 2016 )
Kecepatan Gesekan angin Vo = 17.6 km/jam ( Tabel 28 SNI 1725 2016 )
Panjang Gesekan angin Zo = 1000 mm ( Tabel 28 SNI 1725 2016 )
Kecepatan angin dasar V10 = 120 km/jam ( anatara 90 - 126 km/jam )
Elevasi struktur dari muka tanah Z = 9000 mm
Kecepatan angin Rencana VB = 100 km/jam

V10 Z
VDZ = 2.5 Vo ( ) ln ( )
VB Zo
120 9000
VDZ = 2.5 17.6 ( ) ln ( )
100 1000
VDZ = 116.0134577 km/jam

116
PD = 0.0024 ( )2 = 3.230 kN/m
100

PD minimum adalah = 4.4 kN/m

PD yang digunakan adalah PD min = 4.4 kN/m

Panjang bentang, L1= 16.40


Panjang bentang, L2= 50.80
L = L1 + L2
= 67.20
Vb= 100.00 Km/jam
PB
= 0.0024 Mpa
= 2.4000 Kpa
VDZ = 116.01 Km/jam
PD = Po ( VDZ / Vo )2 = 3.23 kN/m
PD = 4.40 kN/m
Beban angin pada struktur atas : TEW1 = PD * L/2 = 147.840 kN
Lengan terhadap Fondasi : YEW1 = H2 + ha/2 = 10.910 m
Momen pd Fondasi akibat angin atas MEW1 = TEW1 * YEW1 = 1612.934 kNm

Beban angin pada struktur bawah : TEW2 = PD * b5 = 2.904 kN


Lengan terhadap Fondasi : YEW2 = H2 = 9.000 m
Momen pd Fondasi akibat angin bawah MEW2 = TEW2 * YEW2 = 26.136 kNm

Total gaya akibat beban angin TEW = TEW1 + TEW2 = 150.744 kN


Total momen pada pondasi akibat bena angin MEW = MEW1 + MEW2 = 1639.070 kNm
Beban angin tambahan yang meniup bidang samping kendaraan :
L= 67.20 m
TEW3 = 1.46 kN/m

Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang


samping kendaraan dengan tinggi 2.00 m di atas
lantai jembatan.
h = 2.00 m
Jarak antara roda kendaraan x = 1.75 m

Gaya pada pier akibat transfer beban angin ke lantai jembatan,


PEW = 2 * [ 1/2*h / x * TEW ] * L = 112.128 kN
8. BEBAN GEMPA (EQ)

A. Beban gempa statik ekivalen


Beban gempa rencana dihitung dengan rumus : EQ = (Csm / R) * Wt
EQ = Gaya gempa horizontal statis (kN)
Csm = Koefisien respon gempa elastik pada moda getar ke-m
R = Faktor modifikasi respon
Wt = Berat total struktur terdiri dari beban mati dan beban hidup yang sesuai (kN)
Respon spektrum rencana dihitung dengan rumus:
As = FPGA x PGA
SDS = Fa x Ss
SD1 = Fv x S1
dimana:
As = Koefisien percepatan puncak muka tanah (g)
FPGA = Faktor amplifikasi terkait percepatan yang mewakili getaran periode 0 detik
PGA = Percepatan puncak batuan dasar, mengacu Peta Gempa Indonesia 2010
SDS = nilai spektra permukaan tanah pada periode 0,2 detik
Fa = Faktor amplifikasi terkait percepatan yang mewakili getaran periode 0,2 detik
Ss = Parameter respons spektral percepatan gempa untuk periode pendek (T=0,2 detik)
SD1 = nilai spektra permukaan tanah pada periode 1 detik
Fv = Faktor amplifikasi terkait percepatan yang mewakili getaran periode 1 detik
S1 = Parameter respons spektral percepatan gempa untuk periode pendek (T=1 detik)

Pengolahan Data SPT


Titik Bor BH 01 Titik Bor BH 02

Kedalaman Ni ti ti/Ni N rata2 Kedalaman Ni ti ti/Ni N rata2

2 27 2 0.074 2 27 2 0.074
4 35 2 0.057 4 34 2 0.059
6 24 2 0.083 6 29 2 0.069
8 16 2 0.125 8 16 2 0.125
10 12 2 0.167 10 17 2 0.118
12 34 2 0.059 12 50 2 0.040
14 50 2 0.040 14 50 2 0.040
16 50 2 0.040 16 50 2 0.040
18 50 2 0.040 18 50 2 0.040
20 50 2 0.040 20 50 2 0.040
22 50 2 0.040 22 50 2 0.040
24 50 2 0.040 24 50 2 0.040
26 50 2 0.040 26 50 2 0.040
28 50 2 0.040 28 50 2 0.040
30 50 2 0.040 30 50 2 0.040
30 0.925 30 0.845
N rata-rata = 32.431 N rata-rata = 35.524
Penentuan Ss dan S1 (menggunakan PETA)
Wilayah Gempa Terbanggi Besar
PGA Ss S1

PGA = 0.150 Ss = 0.28 S1 = 0.140

Penentuan Kelas Lokasi/Situs

Nrata-rata = 35.52 (hasil Penyelidkan tanah)


Kelas lokasi/situs = SE ( Kondisi Tanah Sedang )

Penentuan Koefisien Lokasi/Situs (FPGA Fa dan Fv)

Dari peta zona gempa didapat masing -masing harga adalah:


PGA = 0.15 FPGA = 1.50
dengan kondisi tanah sedang, maka

Ss = 0.28 Fa = 1.58
didapat masing-masing harga:
S1 = 0.14 Fv = 2.22

Perhitungan Respon spektrum rencana:


As = FPGA x PGA = 0.225
SDS = Fa x Ss = 0.442
SD1 = Fv x S1 = 0.311
TS = SD1/SDS = 0.703
T0 = 0,2 TS = 0.141

0.000 0.225
0.700
0.141 0.442
0.703 0.442 0.600
0.800 0.389
0.900 0.345 0.500 0.442 0.442

Coefisien Gempa Elastik Csm (g)


1.000 0.311 0.400
1.100 0.283
1.200 0.259 0.3
0.225
1.300 0.239
0.200
1.400 0.222
1.500 0.207 0.100
1.600 0.194

0.000 0.500 1.000 1.500 2.000


1.800 0.173 -0.100
Periode ( Detik )
1.900 0.164

Dengan nilai SD1 sebesar = 0.311 sehingga masuk kedalam zona : 3

Menentukan Waktu getar alami struktur


T = 2 * * [ WTP /( g * KP ) ]0.5

Waktu getar alami struktur arah Memanjang Jembatan (x)


Berat sendiri struktur atas, PMS (str atas) = 11454.90 kN
Beban sendiri struktur bawah, PMS (str bawah) = 20185.44 kN
Berat total struktur, WTP = PMS (str atas) + 1 /2*PMS (str bawah) = 21547.62 kN
Tinggi Badan Kepala jembatan Lb = h5+ h4 +h3+h2 = 2.37 m
Ukuran penampang Badan Kepala jembatan b = b9 = 2.50 m
h = b7 = 0.66 m
3
Inersia penampang breast wall, Ic = 1/ 12 * b * h = 0.06 m4
Mutu beton, fc' = 20.00 MPa
Modulus elastis beton, Ec = 4700 * fc' 0.5 = 21019.04 MPa
Ec = 21019039 kPa
3
Nilai kekakuan, K p = 3 * E c * lc / Lb = 2.84E+05 kN/m
Percepatan grafitasi, g= 9.80 m/det2
T = 2 *  * [ WTP / ( g * KP ) ] =
0.5
Waktu getar alami struktur, 0.55313 detik
Kondisi tanah dasar termasuk : sedang
Lokasi di wilayah gempa : Zona 3
Waktu getar alami struktur : 0.5531 detik
Waktu getar To : 0.1405 detik
Karena waktu getar (T) berharga diantara T 0 dan T
maka rumus yang dugunakan adalah:
CSM = SDS
CSM = 0.442

R = Faktor modifikasi respon = 5


C SM 
 0.088
R
Koefisien gaya Gempa arah X CSM / R = 0.088

Waktu getar alami struktur arah Melintang Jembatan (Y)


Berat sendiri struktur atas, PMS (str atas) = 11454.90 kN
Beban sendiri struktur bawah, PMS (str bawah) = 20185.44 kN
Berat total struktur, WTP = PMS (str atas) + 1 /2*PMS (str bawah) = 21547.62 kN
Tinggi Badan Kepala jembatan Lb = h5+ h4 +h3+h2 = 2.37 m
Ukuran penampang Badan Kepala jembatan b = b7 = 0.66 m
h = b9 = 2.50 m
3
Inersia penampang breast wall, Ic = 1/ 12 * b * h = 0.86 m4
Mutu beton, fc' = 20.00 MPa
Modulus elastis beton, Ec = 4700 * fc' 0.5 = 21019.04 MPa
Ec = 21019039 kPa
Nilai kekakuan, Kp = 3 * Ec * lc / Lb3 = 4.07E+06 kN/m
Percepatan grafitasi, g= 9.80 m/det2
T = 2 *  * [ WTP / ( g * KP ) ] =
0.5
Waktu getar alami struktur, 0.14603 detik
Kondisi tanah dasar termasuk : sedang
Lokasi di wilayah gempa : Zona 3
Waktu getar alami struktur : 0.1460 detik
Waktu getar To : 0.1405 detik
Karena waktu getar (T) berharga lebih kecil dari T 0
C SM  S DS  AS   AS
T
maka rumus yang dugunakan adalah:
T0

CSM = 0.442

R = Faktor modifikasi respon = 3


C SM
 0.147
R
Koefisien gaya Gempa arah Y CSM / R = 0.147

h1 1.70 m
h2 1.00 m
h3 1.00 m
h4 0.60 m
h5 5.40 m
h6 2.00 m

H1 10.00 m
H2 9.00 m

EQX = 0.088 * Wt
EQY = 0.147 * Wt
Distribusi Beban Gempa Pada Kepala Jembatan
No Berat TEQ-X TEQ-Y Uraian lengan terhadap titi Besar MEQ-x MEQ-y
STRUKTUR ATAS
PMS ki 2127.8 188.3 313.8 y = H1 10.000 1883 3138
PMS ka 9327.1 825.3 1375.4 y = H2 9.000 7427 12379
PMA ki 386.0 34.2 56.9 0 10.000 342 569
PMA ka 1195.7 105.8 176.3 0 9.000 952 1587
1 1047.8 92.7 154.5 y1 = H1+h1/2 10.850 1006 1676
2 23.4 2.1 3.4 y2 = H1-h2/2 9.500 20 33
3 2863.6 253.4 422.3 y3 = H1-h2-H3/2 8.500 2154 3589
4 0.0 0.0 0.0 y4 = H1-h2-h3-h4/3 7.800 0 0
5 6200.0 548.6 914.3 y5 = H1-h2-h3-((h5+h4)/2) 5.000 2743 4571
6 8722.0 771.7 1286.2 y6 = H1-h2-h3-h4-h5-(h6/2) 1.000 772 1286
TEQ = 2822 4703 MEQ = 17297 28829

9. RESUME BEBAN KERJA UNTUK PERHITUNGAN PONDASI

TABEL REKAP BEBAN KERJA


P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
A AKSI TETAP
1 Berat sendiri MS 31640.3 1079.6
2 Beb. mati tambahan MA 1581.7 158.8
B BEBAN LALU LINTAS
4 Beban lajur "D" 1 TD 5159.0 -296.7
5 Beban lajur "D" 2 TD 3524.5 2220.4
6 Beban lajur "D" 3 TD 2579.5 -148.3 17024.7
7 Beban pedestrian "1" TP
8 Beban pedestrian "2" TP
9 Beban pedestrian "3" TP
10 Gaya rem TB 497.3 5315.8
C AKSI LINGKUNGAN
11 Temperatur ET 56.7 606.0
12 Beban angin EW 112.1 150.7 1892.3
13 Beban gempa EQ 2939.5 4899.1 20044.8 33408.1

Catatan :
1. Kombinasi beban yang digunakan adalah kombinasi beban kerja pada peraturan pembebanan 2005
2. Dengan arahan dari pemberi tugas dan hasil dari asistensi bahwa hanya beban yang dominan yang
digunakan yaitu kombinasi 1 untuk tanpa gempa dan kombinasi 5 untuk dengan gempa
3. Kombinasi dengan gempa diberlakukan peraturan pembebanan 2016 yang menyatakan bahwa
untuk beban gempa diambil 100% arah yg ditinjau dan 30% arah tegak lurus.
4. Pada kombinasi 5 karena kepala jembatan tertahan oleh dinding tanah maka sehingga kemungkinan
kecil sekali untuk terjadinya simpangan pada arah dinding,maka hanya didinjau yang berlawanan
dengan dinding
5. Tegangan berlebih yang digunakan adalah 100% untuk kombinasi normal dan 150% untuk gempa
sesuai dengan pasal 10.4 RSNI 2005
6. Sesuai dengan Aksi nomonal pasal 10.2 RSNI 2005 maka beban gempa diambil 0.8.
7. Untuk beban hidup dipilih antara kondisi 1 s/d 3 sesuai dengan kebutuhannya yang dapat
menghasilkan beban yang maksimum baik dalam arah memanjang atau dalam arah melintang dari
pilar tersebut.

Maka kombinasi yang digunakan adalah


KOMBINASI - 1 MS + MA + TA +TD + TP 100%
KOMBINASI - 5a DL + 0.5LL + EQX + 0.3 EQY 150%
KOMBINASI - 5b DL + 0.5LL + EQY + 0.3 EQX 150%
KOMBINASI - 1a MS + MA + TD + TP
P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 31640.3 1079.6
2 Beb. mati tambahan MA 1581.7 158.8
3 Beban lajur "D" 1 TD 5159.0 -296.7
4 Beban pedestrian "1" TP 0.0 0.0
REAKSI TOTAL = 38381.1 0.0 0.0 941.7 0.0

KOMBINASI - 1b MS + MA + TD + TP
P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 31640.3 1079.6
2 Beb. mati tambahan MA 1581.7 158.8
3 Beban lajur "D" 2 TD 3524.5 2220.4
4 Beban pedestrian "2" TP 0.0 0.0
REAKSI TOTAL = 36746.6 0.0 0.0 3458.8 0.0

KOMBINASI - 1c MS + MA + TD + TP
P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 31640.3 1079.6
2 Beb. mati tambahan MA 1581.7 158.8
3 Beban lajur "D" 3 TD 2579.5 -148.3 17024.7
4 Beban pedestrian "3" TP 0.0 0.0 0.0
REAKSI TOTAL = 35801.6 0.0 0.0 1090.0 17024.7

KOMBINASI - 5a1 (arah x) DL + 0,5LL + EQX + 0.3 EQY


Aksi / Beban fakor P Tx Ty Mx My
No Kode
beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 1.0 31640.3 1079.6
2 Beb. mati tambahan MA 1.0 1581.7 158.8
3 Beban lajur "D" 1 TD 0.5 2579.5 -148.3
4 Beban pedestrian "1" TP 0.5 0.0 0.0
5 Beban gempa 100 % X EQx 0.8 2351.6 16035.9
6 Beban gempa 30 % dari Y 0.2 1175.8 8017.9
REAKSI TOTAL = 35802 2352 1176 17126 8018

KOMBINASI - 5a2 (arah x) DL + 0,5LL + EQX + 0.3 EQY


Aksi / Beban fakor P Tx Ty Mx My
No Kode
beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 1.0 31640.3 1079.6
2 Beb. mati tambahan MA 1.0 1581.7 158.8
3 Beban lajur "D" 2 TD 0.5 1762.3 1110.2
4 Beban pedestrian "2" TP 0.5 0.0 0.0
5 Beban gempa 100 % X EQx 0.8 2351.6 16035.9
6 Beban gempa 30 % dari Y 0.2 1175.8 8017.9
REAKSI TOTAL = 34984.3 2351.6 1175.8 18384.5 8017.9

KOMBINASI - 5a3 (arah x) DL + 0,5LL + EQX + 0.3 EQY


Aksi / Beban fakor P Tx Ty Mx My
No Kode
beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 1.0 31640.3 1079.6
2 Beb. mati tambahan MA 1.0 1581.7 158.8
3 Beban lajur "D" 3 TD 0.5 1289.8 -74.2 8512.4
4 Beban pedestrian "3" TP 0.5 0.0 0.0 0.0
5 Beban gempa 100 % X EQx 0.8 2351.6 16035.9
6 Beban gempa 30 % dari Y 0.2 1175.8 8017.9
REAKSI TOTAL = 34511.8 2351.6 1175.8 17200.1 16530.3
KOMBINASI - 5b1 (arah y) DL + 0,5LL + EQY + 0.3 EQX
Aksi / Beban fakor P Tx Ty Mx My
No Kode
beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 1.0 31640.3
2 Beb. mati tambahan MA 1.0 1581.7
3 Beban lajur "D" 1 TD 0.5 2579.5 -148.3
4 Beban pedestrian "1" TP 0.5 0.0 0.0
5 Beban gempa 100 % Y Eqy 0.8 3919.3 26726.5
6 Beban gempa 30 % dari X 0.2 705.5 4810.8
REAKSI TOTAL = 35801.6 705.5 3919.3 4662.4 26726.5

KOMBINASI - 5b2 (arah y) DL + 0,5LL + EQY + 0.3 EQX


Aksi / Beban fakor P Tx Ty Mx My
No Kode
beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 1.0 31640.3
2 Beb. mati tambahan MA 1.0 1581.7
3 Beban lajur "D" 2 TD 0.5 1762.3 1110.2
4 Beban pedestrian "2" TP 0.5 0.0 0.0
5 Beban gempa 100 % Y Eqy 0.8 3919.3 26726.5
6 Beban gempa 30 % dari X 0.2 705.5 4810.8
REAKSI TOTAL = 34984.3 705.5 3919.3 5921.0 26726.5

KOMBINASI - 5b3 (arah y) DL + 0,5LL + EQY + 0.3 EQX


Aksi / Beban fakor P Tx Ty Mx My
No Kode
beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 1.0 31640.3
2 Beb. mati tambahan MA 1.0 1581.7
3 Beban lajur "D" 3 TD 0.5 1289.8 -74.2 8512.4
4 Beban pedestrian "3" TP 0.5 0.0 0.0 0.0
5 Beban gempa 100 % Y Eqy 0.8 3919.3 26726.5
6 Beban gempa 30 % dari X 0.2 705.5 4810.8
REAKSI TOTAL = 34511.8 705.5 3919.3 4736.6 35238.8

REKAP BEBAN TERHADAP PONDASI


P Tx Ty Mx My
No Kombinasi Beban Teg
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 KOMBINASI - 1a 100% 38381.1 0.0 0.0 941.7 0.0
2 KOMBINASI - 1b 100% 36746.6 0.0 0.0 3458.8 0.0
3 KOMBINASI - 1c 100% 35801.6 0.0 0.0 1090.0 17024.7
4 KOMBINASI - 5a1 (arah x) 150% 35801.6 2351.6 1175.8 17125.9 8017.9
5 KOMBINASI - 5a2 (arah x) 150% 34984.3 2351.6 1175.8 18384.5 8017.9
6 KOMBINASI - 5a3 (arah x) 150% 34511.8 2351.6 1175.8 17200.1 16530.3
7 KOMBINASI - 5b1 (arah y) 150% 35801.6 705.5 3919.3 4662.4 26726.5
8 KOMBINASI - 5b2 (arah y) 150% 34984.3 705.5 3919.3 5921.0 26726.5
9 KOMBINASI - 5b3 (arah y) 150% 34511.8 705.5 3919.3 4736.6 35238.8
10. PERENCANAAN PONDASI TIANG PANCANG
A. DATA PONDASI

Data tiang
Tipe pondasi : Tiang pancang Beton
Diameter Pondasi : 600 mm
Kedalaman pondasi tiang : 12 m

Jml baris tiang ny = 10.000


Jumlah tiang dalam 1 baris nx = 5.000
Jarak antara tiang dalam arah x x = 2.000 m
Jarak antara tiang dalam arah y y = 1.800 m

X1 = -4.000 m
X2 = -2.000 m
Jarak tiang pada
X3 = 0.000 m
arah X
X4 = 2.000 m
x5 = 4.000 m

Jarak tiang pada


arah Y Y1 = -8.100 m
y2 = -6.300 m
y3 = -4.500 m
BAHAN STRUKTUR y4 = -2.700 m
Mutu Beton K - 600 fc = 49.8 Mpa y5 = -0.900 m
Mutu Baja Tulangan U - 40 fy = 400.0 Mpa y6 = 0.900 m
y7 = 2.700 m
Dimensi pilecap y8 = 4.500 m
Lebar arah X Bx = 11.2 m y9 = 6.300 m
Lebar arah Y BY = 17.8 m y10 = 8.100 m
Tebal hP = 2.0 m

B. DATA BEBAN PONDASI

P Tx Ty Mx My
No Kombinasi Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 KOMBINASI - 1a 100% 38381 0 0 942 0
2 KOMBINASI - 1b 100% 36747 0 0 3459 0
3 KOMBINASI - 1c 100% 35802 0 0 1090 17025
4 KOMBINASI - 5a1 (arah x) 150% 35802 2352 1176 17126 8018
5 KOMBINASI - 5a2 (arah x) 150% 34984 2352 1176 18384 8018
6 KOMBINASI - 5a3 (arah x) 150% 34512 2352 1176 17200 16530
7 KOMBINASI - 5b1 (arah y) 150% 35802 705 3919 4662 26726
8 KOMBINASI - 5b2 (arah y) 150% 34984 705 3919 5921 26726
9 KOMBINASI - 5b3 (arah y) 150% 34512 705 3919 4737 35239

GAYA AKSIAL PADA TIANG

x2 = 400 m2
y2 = 1337 m2

Tiang A:
Gaya pada tiang A yang menerima beban kombinasi 1a
P Mx.x1 My.y1 38381.1 -3766.8 0.0 = 758.2
Titik A Q= + + = + +
n x2 y2 50 400 1336.5
P Mx.x1 My.y1 38381.1 -3766.8 0.0 = 758.2
Q= + - = + -
n x2 y2 50 400 1336.5
P Mx.x1 My.y1 38381.1 -3766.8 0.0 = 777.0
Q= - + = - +
n x2 y2 50 400 1336.5
Mx.x1 My.y1 38381.1 -3766.8 0.0
P - - = - - = 777.0
Q= x2 y2 50 400 1336.5
n

Gaya pada tiang A yang menerima beban kombinasi 1b


P Mx.x1 My.y1 36746.6 -13835.3 0.0
Titik A Q= + + = + +
n x2 y2 50 400 1336.5

P Mx.x1 My.y1 36746.6 -13835.3 0.0


Q= + - = + -
2 2
n x y 50 400 1336.5
P Mx.x1 My.y1 36746.6 -13835.3 0.0
Q= - + = - +
n x2 y2 50 400 1336.5
P Mx.x1 My.y1 36746.6 -13835.3 0.0
Q= - - = - -
n x2 y2 50 400 1336.5

Gaya pada tiang A yang menerima beban kombinasi 1c


P Mx.x1 My.y1 35801.6 -4360.1 -137900
Titik A Q= + + = + +
n x2 y2 50 400 1336.5
P Mx.x1 My.y1 35801.6 -4360.1 -137900
Q= + - = + -
n x2 y2 50 400 1336.5
P Mx.x1 My.y1 35801.6 -4360.1 -137900
Q= - + = - +
n x2 y2 50 400 1336.5
Mx.x1 My.y1 35801.6 -4360.1 -137900
P - - = - -
Q= x2 y2 50 400 1336.5
n

Gaya pada tiang A yang menerima beban kombinasi 5a1


P Mx.x1 My.y1 35801.6 -68504 -64945.3
Titik A Q= + + = + +
n x2 y2 50 400 1336.5
P Mx.x1 My.y1 35801.6 -68504 -64945.3
Q= + - = + -
n x2 y2 50 400 1336.5
P Mx.x1 My.y1 35801.6 -68504 -64945.3
Q= - + = - +
n x2 y2 50 400 1336.5
Mx.x1 My.y1 35801.6 -68504 -64945.3
P - - = - -
Q= x2 y2 50 400 1336.5
n

Gaya pada tiang A yang menerima beban kombinasi 5a2


P Mx.x1 My.y1 34984.3 -73538 -64945.3
Titik A Q= + + = + +
n x2 y2 50 400 1336.5
P Mx.x1 My.y1 34984.3 -73538 -64945.3
Q= + - = + -
n x2 y2 50 400 1336.5
P Mx.x1 My.y1 34984.3 -73538 -64945.3
Q= - + = - +
n x2 y2 50 400 1336.5
Mx.x1 My.y1 34984.3 -73538 -64945.3
P - - = - -
Q= x2 y2 50 400 1336.5
n

Gaya pada tiang A yang menerima beban kombinasi 5a3


P Mx.x1 My.y1 34511.8 -68800 -133895
Titik A Q= + + = + +
n x2 y2 50 400 1336.5
P Mx.x1 My.y1 34511.8 -68800 -133895
Q= + - = + -
n x2 y2 50 400 1336.5
P Mx.x1 My.y1 34511.8 -68800 -133895
Q= - + = - +
n x2 y2 50 400 1336.5
Mx.x1 My.y1 34511.8 -68800 -133895
P - - = - -
Q= x2 y2 50 400 1336.5
n

Gaya pada tiang A yang menerima beban kombinasi 5b1


P Mx.x1 My.y1 35801.6 -18650 -216484
Titik A Q= + + = + +
n x2 y2 50 400 1336.5
P Mx.x1 My.y1 35801.6 -18650 -216484
Q= + - = + -
n x2 y2 50 400 1336.5
P Mx.x1 My.y1 35801.6 -18650 -216484
Q= - + = - +
n x2 y2 50 400 1336.5
Mx.x1 My.y1 35801.6 -18650 -216484
P - - = - -
Q= x2 y2 50 400 1336.5
n

Gaya pada tiang A yang menerima beban kombinasi 5b2


= 600.7

= 924.6

P Mx.x1 My.y1 34984.3 -23684 -216484


Titik A Q= + + = + + = 478.5
n x2 y2 50 400 1336.5
Mx.x1 My.y1 34984.3 -23684 -216484
P + - = + -
Q= x2 y2 50 400 1336.5 = 802.5
n
Mx.x1 My.y1 34984.3 -23684 -216484
P - + = - + = 596.9
Q= x2 y2 50 400 1336.5
n
Mx.x1 My.y1 34984.3 -23684 -216484
P - - = - - = 920.9
Q= x2 y2 50 400 1336.5
n

Gaya pada tiang A yang menerima beban kombinasi 5b3 = 429.3


P Mx.x1 My.y1 34511.8 -18946 -285434
Titik A Q= + + = + +
n x2 y2 50 400 1337 = 856.4
P Mx.x1 My.y1 34511.8 -18946 -285434
Q= + - = + -
n x2 y2 50 400 1337
= 524.0
P Mx.x1 My.y1 34511.8 -18946 -285434
Q= - + = - +
n x2 y2 50 400 1337
= 951.2
Mx.x1 My.y1 34511.8 -18946 -285434
P - - = - -
Q= x2 y2 50 400 1337
n

Tiang B: = 777.0
Gaya pada tiang B yang menerima beban kombinasi 1a
P Mx.x5 My.y10 38381.1 3766.8 0.0 = 777.0
Titik B Q= + + = + +

n x2 y2 50 400 1336.5 = 758.2


P Mx.x5 My.y10 38381.1 3766.8 0.0
Q= + - = + -
2 2
= 758.2
n x y 50 400 1336.5
P Mx.x5 My.y10 38381.1 3766.8 0.0
Q= - + = - +
n x2 y2 50 400 1336.5
P Mx.x5 My.y10 38381.1 3766.8 0.0
Q= - - = - - = 769.5
n x2 y2 50 400 1336.5

= 769.5
Gaya pada tiang B yang menerima beban kombinasi 1b
P Mx.x5 My.y10 36746.6 13835.3 0.0 = 700.3
Titik B Q= + + = + +

n x2 y2 50 400 1336.5 = 700.3


P Mx.x5 My.y10 36746.6 13835.3 0.0
Q= + - = + -

n x2
y 2
50 400 1336.5
P Mx.x5 My.y10 36746.6 13835.3 0.0 = 830.1
Q= - + = - +
2 2
n x y 50 400 1336.5 = 623.8
P Mx.x5 My.y10 36746.6 13835.3 0.0
Q= - - = - -
n x2 y2 50 400 1336.5
= 808.3

= 602.0
Gaya pada tiang B yang menerima beban kombinasi 1c
P Mx.x5 My.y10 35801.6 4360.1 137900.1
Titik B Q= + + = + +

n x2 y2 50 400 1336.5


P Mx.x5 My.y10 35801.6 4360.1 137900.1
Q= + - = + -

n x2
y 2
50 400 1336.5
P Mx.x5 My.y10 35801.6 4360.1 137900.1
Q= - + = - +
2 2
n x y 50 400 1336.5
P Mx.x5 My.y10 35801.6 4360.1 137900.1
Q= - - = - -
2 2
n x y 50 400 1336.5
Gaya pada tiang B yang menerima beban kombinasi 5a1
P Mx.x5 My.y10 35802 68504 64945
Titik B Q= + + = + +
2 2
n x y 50 400 1337
P Mx.x5 My.y10 35802 68504 64945
Q= + - = + -
n x2 y2 50 400 1337

P Mx.x5 My.y10 35802 68504 64945


Q= - + = - +

n x2 y2 50 400 1337


P Mx.x5 My.y10 35802 68504 64945
Q= - - = - -

n x2
y 2
50 400 1337

Gaya pada tiang B yang menerima beban kombinasi 5a2


P Mx.x5 My.y10 34984 73538 64945
Titik B Q= + + = + +
2 2
n x y 50 400 1337 = 936
P Mx.x5 My.y10 34984 73538 64945
Q= + - = + -
n x2 y2 50 400 1337 = 839

P Mx.x5 My.y10 34984 73538 64945 = 593


Q= - + = - +

n x2 y2 50 400 1337


= 496
P Mx.x5 My.y10 34984 73538 64945
Q= - - = - -

n x2 y2 50 400 1337

= 932
Gaya pada tiang B yang menerima beban kombinasi 5a3
P Mx.x5 My.y10 34512 68800 133895
Titik B Q= + + = + + = 835
2 2
n x y 50 400 1337
Mx.x5 My.y10 34512 68800 133895 = 564
P
Q= + - = + -
n x2 y2 50 400 1337
= 467
P Mx.x5 My.y10 34512 68800 133895
Q= - + = - +

n x 2
y 2
50 400 1337
P Mx.x5 My.y10 34512 68800 133895 = 962
Q= - - = - -

n x2 y2 50 400 1337


= 762

Gaya pada tiang B yang menerima beban kombinasi 5b1


= 618
P Mx.x5 My.y10 35802 18650 216484
Titik B Q= + + = + +
2 2 = 418
n x y 50 400 1337
P Mx.x5 My.y10 35802 18650 216484
Q= + - = + -
n x2 y2 50 400 1337

P Mx.x5 My.y10 35802 18650 216484 = 925


Q= - + = - +

n x2 y2 50 400 1337 = 601


P Mx.x5 My.y10 35802 18650 216484
Q= - - = - -
= 831
n x2
y 2
50 400 1337
= 507
Gaya pada tiang B yang menerima beban kombinasi 5b2
P Mx.x5 My.y10 34984 23684 216484
Titik B Q= + + = + +
n x2 y2 50 400 1337
P Mx.x5 My.y10 34984 23684 216484 = 921
Q= + - = + -
n x2 y2 50 400 1337
P Mx.x5 My.y10 34984 23684 216484
Q= - + = - + = 597

n x2 y2 50 400 1337 = 802

P Mx.x5 My.y10 34984 23684 216484


Q= - - = - - = 478
n x2 y2 50 400 1337
Gaya pada tiang B yang menerima beban kombinasi 5b3
P Mx.x5 My.y10 34512 18946 285434
Titik B Q= + + = + + = 951
n x2 y2 50 400 1337

P Mx.x5 My.y10 34512 18946 285434


Q= + - = + - = 524
n x2 y2 50 400 1337
P Mx.x5 My.y10 34512 18946 285434
Q= - + = - + = 856
n x2 y2 50 400 1337

P Mx.x5 My.y10 34512 18946 285434


Q= - - = - - = 429

n x2
y 2
50 400 1337
maksimum = 962
minimum = 418

C. PERHITUNGAN DAYA DUKUNG AKSIAL

C.1MENURUT MEYERHOFF (1956) (DATA PENGUJIAN SPT)


DAYA DUKUNG AKSIAL TEKAN

Data N-SPT yang digunakan kita ambil yang paling kritis yaitu data di titik bor P1 (DB.5)
Titik Bor P1 (DB. 5)
Ground Water Level : 6 m'

at at soil layer Eff Corr.factor Corrected


Depth left class thicknes NSPT δ Overburden Cn N-avg for
(m) (m) (m) t/m3 Presure pile of
0.60 m dia.

0 0 C 0 0 1.600 0 1.00 0.000


-2 2 C 2 27 1.600 3.2 1.00 20.333
-4 4 C 2 34 0.600 4.4 1.00 30.000
-6 6 C 2 29 0.600 5.6 1.00 26.333
-8 8 C 2 16 0.600 6.8 1.00 20.667
-10 10 C 2 17 0.600 8 1.00 27.667
-12 12 C 2 50 0.600 9.2 1.00 39.000
-14 14 S 2 50 0.600 10.4 0.99 49.434

Kedalam
Ni ti ti/Ni N rata2
an
2 20.333 2 0.098
4 30.000 2 0.067
6 26.333 2 0.076
8 20.667 2 0.097
10 27.667 2 0.072
12 39.000 2 0.051
12 0.461
N rata-rata = 26.012
diameter tiang d = 60 cm
tebal tiang t = 10 cm
panjang tiang L = 1100 cm
berat jenis tiang t = 2.50 t/m3
berat tiang W = 0.8635 ton
Luas Tiang Ab =1/4* * d2 = 3.04188 ft2
Luas selimut tiang As =  * d * L = 223.071 ft'
N ujung tiang Nb = 39.000
N rata rata sepanjang tiang N = 26.012
N

cek Nrata-rata / 50 harus lebih kecil dari 10.7 = 0.520243892 < 10.7 ok

Daya dukung ujung Qb = 4 Nb Ab = 474.53 ton


Daya dukung friksi Qs = 1/50 N As = 116.05 ton
Berat Tiang W = 0.8635 ton

Qijin tekan = Qb/3 + Qs/5 - Wtiang = 158.178 + 23.2103 - 0.864

= 180.52 ton = 1805.2 kN

DAYA DUKUNG AKSIAL TARIK


kapasitas tarik berdasarkan masing-masing tiang
1
Daya dukung angkat tiang Q s  N AS = 116.0515 ton
50

berat tiang W = 0.86 ton


Daya dukung total Qs + Wt = 116.91 ton
Faktor keamanan gaya angkat tiang SF = 5
Qijin tarik = ( Qs + Wt )/5 = 23.38 ton = 233.8 kN

C.2MENURUT BMS

Kedalam
Ni lapisan
an
0 0.000 C
-2 20.333 C
-4 30.000 C
-6 26.333 C
-8 20.667 C
-10 27.667 C
-12 39.000 C
-14 49.434 S
DAYA DUKUNG AKSIAL TEKAN
Tahanan ujung pasir:
Qb' = Nq x Sz x Ap
4d = 4x 0.6 = 2.4 m

Tegangan Batas Effektif dihitung dengan N = 39.00 maka dari Tabel (8-1) didapat :

Tabel 8.1 Parameter rencna tiang untuk tanah tidak kohesip


Batas F, Nq
Kondisi Tanah Kedalaman/dia Tiang bor
Tiang Tiang Tiang
meter tiang atau tiang
Pancang Pancang Bor
Konsistensi Nilai S.P.T Zi/d cor
Lepas 0 - 10 6 0.8 0.3 60 25
Sedang 10 - 30 8 1.0 0.5 100 60
Padat 30 - 50 15 1.5 0.8 180 100

(1)
Termasuk tiang cor ditempat dengan konstruksi dinding yang dipukul/dipancang minimal 4 kali diameter tiang
(2)
Anggap tiang tertanam didalam lapis pendukung.

ZL 
 15 ; Nq = 180
d

ZL = 15 x 0.6 = 9 m

Sz = (16.00 x 6) + (6.00 x 3) = 114

Ap = 0.283 m2

Qb' = Nq x Sz x Ap

Qb' = 5798.952 kN

Tahanan dari lempung


R
Qs' = Fc x KC x cu x Cp x Li

Tabel 8.2 - Parameter rencana tiang untuk tanah kohesip


Kondi i Tanah Kohesip Kuat geser "undrained" Koeffisien
rata-rata nominal, ci, terganggu F,111
Konsistensi Nilai 'N'
kPa
Sangat hilang antara jari
lembek 0-2 0 - 10 1.0
tangan

mudah dibentuk
Lembek 2 - 4: 10 - 25 1.0
dengan jari

dapat dibentuk dengan 25 - 45 1.0


Teguh 4-8
jari dan tekanan kuat 45 -50 1.0 -0.95
50 - 60 0.95 - 0.8
tidak dapat dibentuk
Kenyal • 8 - 15 60 - 80 0.8 - 0.65
,dengan jari
80 - 100 0.65 - 0.55
100 - 120 0.55 - 0.45
120 - 140 0.45 - 0.4
Sangat Kenyal getas atau tahan 15 - 30 140 - 160 0.4 - 0.36
160 - 180 0.36 - 0.35
180 - 200 0.35 - 0.34
Keras keras >30 > 200 0.3
Karena Nspt berada diantara 15-30, maka harga cu diambil sebesar 120, sehingga harga Fc adalah:

Fc = 0.45
cu = 120
KC R = 0.70
Cp = πd = 1.884 m
Li = 11 m

R
Qs' = Fc x KC x cu x Cp x Li = 783 kN

Daya dukung ujung Qb' = Nq x Sz x Ap = 5798.95 kN


R
Daya dukung friksi Q s' = Fc x K C x cu x Cp x L i = 783.37 kN

Berat Tiang Wt = 8.635 kN


Qijin tekan = Qb/3 + Qs/5 - Wtiang = 1932.98 + 156.673 - 8.635 = 2081.02 kN

Jadi daya dukung axial = 2081.02 kN

DAYA DUKUNG AKSIAL TARIK


kapasitas tarik berdasarkan masing-masing tiang
R
x c x C x = 783.3672 kN
Daya dukung angkat tiang Qs ' = F c x K C u p

berat tiang W = 8.64 kN


Daya dukung total Qs + Wt = 792.00 kN
Faktor keamanan gaya angkat tiang SF = 5
Qijin tarik = ( Qs + Wt )/5 = 158.40 kN

Dari kedua cara diatas (Mayerhoff 1956 dan BMS), maka dari harga tersebut diambil
harga yang terkecil yang menentukan
DAYA DUKUNG AKSIAL TEKAN = 2081.02 kN
DAYA DUKUNG AKSIAL TARIK = 158.40 kN

akibat kombinasi dari beban gempa, daya dukung dapat dinaikan sebesar 150%,
sehingga daya dukung ijin sebesar:
Qijin tekan = 1.5 x 2081.0 = 3121.5 kN

Beban aksial tekan maksimum yang bekerja pada pondasi :


Pada titik A Q = 935.9 kN < 3121.5 kN Aman Terhadap aksial tekan

akibat kombinasi dari beban gempa, daya dukung dapat dinaikan sebesar 150%,
sehingga daya dukung ijin sebesar:
Qijin tarik = 1.5 x 158.4 = 237.6 kN

Beban aksial Tarik maksimum yang bekerja pada pondasi :


Pada titik B Q = 0.0 kN < 237.6 kN Aman Terhadap aksial tarik
D. DAYA DUKUNG LATERAL
Dengan menggunakan rumus Broms, disini kita anggap tiang pendek terlebih dahulu:
Hu = 9.Cu.d ( L - 3d / 2 )

Dengan harga: Cu = 100.00


d = 0.60 m
L = 11.00 m

Hu = 9.Cu.d ( L - 3d / 2 ) = 5454 kN

Mmax yang terjadi adalah:


L 3d
M H (  ) = 32451.3 kN.m
max 1 u
2 4
M max 2 = 250 kN.m ( Dari Momen Crack tiang )

Mmax 1 = 32451.3 > Mmax 2 = 250 maka klasifikasi tiang adalah Tiang Panjang

Momen mak yang digunakan adalah nilai terkecil Mmax = 250 kN.m

Hu Hu
f= = = 0.001852 Hu
9 Cu d 540.00
2 Mmak 500
Hu = =

3d/2 + f/2 0.900 + 0.00185 Hu / 2

500 = 0.9 Hu + 0.00092593 Hu2

Maka diperoleh persamaan pangkat 2 sebagai berikut :


0.00093 Hu2 + 0.9 Hu - 500 = 0

Dengan menggunakan persamaan a b c maka diperoleh nilai Hu = 395.02 kN

akibat kombinasi dari beban gempa, daya dukung horizontal dapat dinaikan sebesar 150%, sehingga daya
dukung horizontal ijin sebesar:
Huijin = 1.5 x 395.0 = 592.5 kN

Gaya Horizontal maksimum yang bekerja terhadap sumbu X :


Gaya horizontal akibat beban gempa Tx = 2352 kN
Jumlah tiang pondasi n = 50 tiang

Gaya horizontal satu tiang HX = Tx/n = 47 kN < 593 kN Aman Terhadap Beban lateral X

Gaya Horizontal maksimum yang bekerja terhadap sumbu Y :


Gaya horizontal akibat beban gempa Ty = 3919 kN
Jumlah tiang pondasi n = 50 tiang
Gaya horizontal satu tiang HX = Tx/n = 78 kN < 593 kN Aman Terhadap Beban lateral Y
E. PERHITUNGAN DEFLEKSI TIANG
 d4 0.407150408
Ip = = = 0.006362 m4
64 64

fc = 0.83 x 600 = 498.00 kg/cm2


= 49.8 Mpa
0,5
Ec = 4700 * ( fc' ) = 33167.48 Mpa
= 33167484 kN/m2
Kh = nh x z / d
Kh = koefisien reaksi subgrade untuk pembebanan horizontal
z = kedalaman lapisan = 11 m
nh = Koefisien Variasi modulus
Dari Tabel Terzaghi diperoleh nh = 1676 kN/m3

Kh = nh x z / d = 30726.67 kN/m3

4 kh d 4 18436
 = = = 0.38444
4 Ep Ip 844009.667

L = 0.38444 x 11.0 = 4.23 m > 1.5 m Termasuk Tiang Panjang

Defleksi tiang panjang dengan rumus


H
y = < 1 cm OK
kh d

Defleksi tiang pada arah sumbu X


H 47.0 x 0.3844
y = = = 0.00098 m = 0.10 cm < 1 cm OK
kh d 30726.667 x 0.60

Defleksi tiang pada arah sumbu Y


H 78.4 x 0.3844
y = = = 0.00163 m = 0.16 cm < 1 cm OK
kh d 30726.667 x 0.60

PERHITUNGAN PENULANGAN PILAR


STA 86+150 OVERPASS 16M-40M-16M

1. BEBAN BERAT SENDIRI ( MS )


1.1. BERAT SENDIRI BANGUNAN ATAS

Tabel Beban berat bangunan atas bentang Kiri


Parameter Volume Berat
No Beban Berat Satuan
b (m) t (m) L (m) n (kN)
1 deck Slab 18.500 0.250 16.400 1 25.00 kN/m3 1896.25
2 panel slab 1.660 0.070 16.400 8 25.00 kN/m3 381.14
3 Trotoar 0.000 0.000 16.400 0 24.00 kN/m 00.00
4 Bearrier 16.400 2 9.31 kN/m 305.25
5 Balok prategang 16.400 9 9.36 kN/m 1381.54
6 Diafragma tengah 16 9.48 kN/m 151.74
7 Diafragma ujung 16 8.73 kN/m 139.62
Total berat sendiri struktur atas, WMS = 4255.5
Beban pd Pondasi akibat berat sendiri struktur atas Kiri, PMS ki = 1/2 * WMS = 2127.76
Eksentrisitas beban thd. Fondasi, e = C1 = 1.54 m
Momen pada fondasi akibat berat sendiri struktur atas MMS = PMS * e = -3276.75 kN
Tabel Beban berat bangunan atas bentang kanan
Parameter Volume Berat
No Beban Berat Satuan
b (m) t (m) L (m) n (kN)
1 Slab 18.500 0.250 50.800 1 25.00 kN/m3 5873.75
2 Deck slab 1.360 0.070 50.800 8 25.00 kN/m3 967.23
3 Trotoar 0.000 0.000 50.800 0 24.00 kN/m 00.00
4 Bearrier 50.800 4 9.31 kN/m 1891.03
4 Balok prategang 50.800 9 19.74 kN/m 9025.13
5 Diafragma tengah 40 16.94 kN/m 677.50
Diafragma
Total berat sendiriujung
struktur atas, 16 13.73 kN/m
WMS = 219.64
Beban pd Pondasi akibat berat sendiri struktur atas Kanan, PMS ka = 1/2 * WMS = 18654.3
Eksentrisitas beban thd. Fondasi, e = C2 = 9327.1 m
Momen pada fondasi akibat berat sendiri struktur atas MMS = PMS * e = 00.6 kN
5876.1

Beban pd pondasi akibat berat sendiri struktur atas, PMS ka + PMS ki=PMS = 11454.9 kN
Momen pada Pondasi akibat berat sendiri struktur atas MMS = PMS * e = 2599.3 kN

1.2. BERAT SENDIRI BANGUNAN BAWAH

Berat beton, wc = 25.00 kN/m3


Lebar By = 17.80 m
Berat Bangunan Bawah

PARAMETER BERAT BAGIAN BERAT LENGAN MOMEN


NO
b h L Shape Direc (kN) (m) (kNm)
1 1.385 1.700 17.800 1.0 -1.0 1047.753 0.475 -497.682
2 1.750 0.030 17.800 1.0 -1.0 23.363 0.850 -19.858
3 2.750 2.340 17.800 1.0 -1.0 2863.575 0.350 -1002.251
4 0.000 0.000 17.800 0.5 -1.0 0.000 1.470 0.000
5 2.500 6.200 8.000 2.0 1.0 6200.000 0.000 0.000
PMS ba= 10134.69 -1519.79

Tabel Berat Sendiri Jembatan


PMS MMS
No Berat sendiri
(kN) (kNm)
1 Struktur atas (slab, trotoar, girder, dll) 11454.90 2599.35
2 Struktur bawah (abutment, pilecap, tanah) 10134.69 -1519.79
21589.6 1079.6
2. BEBAN MATI TAMBAHAN (MA)
Tabel Berat dari Beban mati tambahan bentang kiri
No Jenis beban mati tambahan Tebal Lebar Panjang Jumlah w Berat
1 Lap. Aspal + overlay 0.100 17.500 16.400 1.000 22.000 631.4
2 Railling 16.400 0.000 5.000 0.0
3 Air hujan 0.050 17.500 16.400 1.000 9.800 140.6
Beban total akibat beban mati tambahan WMA = 772.0
Beban pd pondasi akibat beban mati tambahan kiri PMA = 1/2 * WMA = 386.0 kN
Eksentrisitas beban thd. Fondasi e = C1 = 1.540 m
Momen pada fondasi akibat beban mati tambahan kiri MMA = PMA * e = -594.5 kNm
Tabel Berat dari Beban mati tambahan bentang kanan
No Jenis beban mati tambahan Tebal Lebar Panjang Jumlah w Berat
1 Lap. Aspal + overlay 0.100 17.500 50.800 1.000 22.000 1955.8
2 Railling 50.800 0.000 5.000 0.0
3 Air hujan 0.050 17.500 50.800 1.000 9.800 435.6
Beban total akibat beban mati tambahan WMA = 2391.4
Beban pd pondasi akibat beban mati tambahan kanan PMA = 1/2 * WMA = 1195.7 kN
Eksentrisitas beban thd. Fondasi e = C2 = 0.63 m
Momen pada fondasi akibat beban mati tambahan kanan MMA = PMA * e = 753.3 kNm

Beban pd pondasi akibat beban mati tambahan PMA = 1581.7 kN


Momen pada fondasi akibat beban mati tambahan MMA = 158.8 kNm

3. BEBAN LAJUR "D" (TD)

Untuk perhitungan gelagar-gelagar digunakan beban "D" yang terdiri atas beban terbagi rata (BTR) sebesar q ton
per meter panjang per jalur, dan beban garis terpusat (BGT) sebesar "P" ton per jalur lalu lintas tersebut.

q = 9.0 kPa untuk L < 30 m


q = 9.0*(0.5+ 15 /L) kPa untuk L > 30 m
Besarnya beban Garis terpusat P ditentukan sebesar 49,0 KN/m'
Beban hidup yang bekerja pada bentang Kiri
Untuk panjang bentang, L= 16.40 m
karena L > 30 m q= 9.00 kPa
BGT mempunyai intensitas, p= 49.00 kN/m

Faktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance)


untuk BGT diambil sebagai berikut :
FBD = 0.4 untuk L < 50 m

FBD = 0.4 - 0.0025*(L - 50) untuk 50 < L < 90 m


FBD = 0.3 untuk L >90 m

Untuk harga, L= 16.40 mm b1 = 17.50 m FBD = 0.40

Maka besar beban lajur "D" : WBTR = 2583.00 kN


WBGT = 343.00 kN
Gaya dan momen yang terjadi akibat beban lalu lintas adalah
Beban pada abutment akibat beban lajur "D", PTD ki = 1 /2*WBTR + WBGT = 1634.500
Eksentrisitas beban terhadap pondasi, e = C1 = 1.540
Momen pada pondasi akibat beban lajur "D", MTD ki = PTD * e = -2517.130

Beban hidup yang bekerja pada bentang Kanan


Untuk panjang bentang, L= 50.80 m
karena L > 30 m q= 7.16 kPa
BGT mempunyai intensitas, p= 49.00 kN/m

Faktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance)


untuk BGT diambil sebagai berikut :
FBD = 0.4 untuk L < 50 m

FBD = 0.4 - 0.0025*(L - 50) untuk 50 < L < 90 m


FBD = 0.3 untuk L >90 m

Untuk harga, L= 50.80 mm b1 = 17.50 m FBD = 0.40

Maka besar beban lajur "D" : WBTR = 6363.00 kN


WBGT = 343.00 kN

Gaya dan momen yang terjadi akibat beban lalu lintas adalah
Beban pada pondasi akibat beban lajur "D", PTD ka = 1 /2*WBTR + WBGT = 3524.50 kN

Eksentrisitas beban terhadap pondasi, e = C2 = 0.63 m


m Momen pada pondasi akibat beban lajur "D", MTD ka = PTD * e = 2220.44 kN

Gaya dan momen yang terjadi akibat beban lalu lintas Pada Pilar dibuat 3 kondisi untuk mendapatkan
nilai yang maksimumsesuai dengan kebutuhannya. Kondisi tersebut meliputi :
1. Kondisi dimana beban hidup bekerja penuh pada bentang kiri dan kanan dari pilar.
2. Kondisi dimana bentang kiri kosong dan bentang kanan terisi beban hidup
3. Kondisi dimana beban hidup hanya terjadi pada setengah dari lebar Jalan.

KONDISI 1
Beban pada pondasi akibat beban lajur "D", PTD ki + PTD ka = 5159.0 kN
m Momen pada pondasi akibat beban lajur "D", MTD ki + MTD ka = -296.7 kN
KONDISI 2
Beban pada pondasi akibat beban lajur "D", 0 + PTD ka = 3524.5 kN
m Momen pada pondasi akibat beban lajur "D", 0 + MTD ka = 2220.4 kN
KONDISI 3
Beban pada pondasi akibat beban lajur "D", 0.5xPTD ki + 0.5xPTD ka = 2579.5 kN
m Momen pada pondasi arah X 0.5xMTD ki + 0.5xMTD ka = -148.3 kN
m Momen pada pondasi arah y 0.5xPTD ki x 6.6 + 0.5xPTD ka x 6.6 = 17024.7 kN

4. BEBAN PEDESTRIAN / PEJALAN KAKI (TP)

5.GAYA REM
Pengaruh pengereman dari lalu-lintas diperhitungkan sebagai gaya dalam arah memanjang dan dianggap
bekerja pada permukaan lantai jembatan. Besarnya gaya rem arah memanjang jembatan adalah sebagai
berikut :
- 25% dari berat gandar truk desain atau
- 5% dari berat truk rencana ditambah beban lajur terbagi rata (BTR)
Gaya Rem Kiri
- 25% = 0.25 *(112.5*4+50*1) = 125.00 kN
- 5% = 0.05 *( 500 + BTR ) = 154.15 kN
maka Gaya rem, TTB ki = 154.15 kN
Lengan terhadap Fondasi : YTB = H1 -h6-h5 = 2.600 m
Momen pada Fondasi akibat gaya rem : MTBki = PTB * YTB = 400.790 kNm
Gaya Rem Kanan
- 25% = 0.25 *(112.5*4+50*1) = 125.00 kN
- 5% = 0.05 *( 500 + BTR ) = 343.15 kN
maka Gaya rem, TTB ka= 343.15 kN
Lengan terhadap Fondasi : YTB = H2 -h6-h5 = 1.600 m
Momen pada Fondasi akibat gaya rem : MTBka = PTB * YTB = 549.040 kNm

Beban pd pondasi akibat gaya rem TTB = 497.300 kN


Momen pada fondasi akibat gaya rem MTB = 949.830 kNm

6. PENGARUH TEMPERATUR (ET)


Temperatur maksimum rata-rata Tmax = 40.0 oC
Temperatur minimum rata-rata Tmin = 15.0 oC

Perbedaan temperatur, AT = ( Tmax - Tmin)/2 = 12.500 °C


Koefisien muai panjang untuk beton, = 0.0000100 / °C
Kekakuan geser untuk tumpuan elatomeric, k= 1500.000 kN/m

untuk bentang kiri 16.400


Panjang bentang , L = 9.000 m
Jumlah tumpuan elastomeric (jumlah girder), n = 13.838 buah
Gaya pengaruh temperatur, TET ki =a* AT * k * L/2 * n = 2.600 kN
Lengan terhadap Fondasi, YET = H1 -h6-h5 = 35.978 m
Momen Fondasi , MET ki= TET * YET = kNm

Untuk bentang kanan


Panjang bentang , L = 50.800 m
Jumlah tumpuan elastomeric (jumlah girder), n = 9.000 buah
Gaya pengaruh temperatur, TET ka =a* AT * k * L/2 * n = 42.863 kN
Lengan terhadap Fondasi, YET = H2 -h6-h5 = 1.600 m
Momen Fondasi , MET ka= TET * YET = 68.580 kNm
Beban pd pondasi akibat temperatur TET = 56.700 kN
Momen pada fondasi akibat temperatur MET = 133.093 kNm

7. BEBAN ANGIN (EW)


A . Beban angin arah Y ( Melintang Jembatan )
Gaya akibat angin yang meniup bidang samping jembatan dihitung dengan rumus :

Dimana Kecepatan angin rencana adalah

Tekanan angin dasar PB = 0.0024 MPa ( Tabel 29 SNI 1725 2016 )


Kecepatan Gesekan angin Vo = 17.6 km/jam ( Tabel 28 SNI 1725 2016 )
Panjang Gesekan angin Zo = 1000 mm ( Tabel 28 SNI 1725 2016 )
Kecepatan angin dasar V10 = 120 km/jam ( anatara 90 - 126 km/jam )
Elevasi struktur dari muka tanah Z = 1600 mm
Kecepatan angin Rencana VB = 100 km/jam

V10 Z
VDZ = 2.5 Vo ( ) ln ( )

VB Zo
120 1600
VDZ = 2.5 17.6 ( ) ln ( )

100 1000
VDZ = 24.8161916 km/jam

25
PD = 0.0024 ( )2 = 0.148 kN/m
100
4.4 kN/m
PD minimum adalah =

PD yang digunakan adalah PD min = 4.4 kN/m

Panjang bentang, L1 = 16.40


Panjang bentang, L2 = 50.80
L = L1 + L2 = 67.20
Vb = 100.00 Km/jam
PB = 0.0024 Mpa
= 2.4000 Kpa
VDZ = 24.82 Km/jam
PD = Po ( VDZ / Vo )2 = 0.15 kN/m
PD = 4.40 kN/m

Beban angin pada struktur atas : TEW1 = PD * L/2 = 147.840 kN


Lengan terhadap Fondasi : YEW1 = H2-h5-h6 + ha/2 = 3.510 m
Momen pd Fondasi akibat angin atas MEW1 = TEW1 * YEW1 = 518.918 kNm

Beban angin pada struktur bawah : TEW2 = PD * b5 = 2.904 kN


Lengan terhadap Fondasi : YEW2 = H2 -h5-h6 = 1.600 m
Momen pd Fondasi akibat angin bawah MEW2 = TEW2 * YEW2 = 4.646 kNm

Total gaya akibat beban angin TEW = TEW1 + TEW2 = 150.744 kN


Total momen pada pondasi akibat bena angin MEW = MEW1 + MEW2 = 523.565 kNm

Beban angin tambahan yang meniup bidang samping kendaraan :


L= 67.20 m
TEW3 = 1.46 kN/m

Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang


samping kendaraan dengan tinggi 2.00 m di atas
lantai jembatan.
h = 2.00 m
Jarak antara roda kendaraan x = 1.75 m

Gaya pada pier akibat transfer beban angin ke lantai jembatan,


PEW = 2 * [ 1/2*h / x * TEW ] * L = 112.128 kN

8. BEBAN GEMPA (EQ)


A. Beban gempa statik ekivalen
Beban gempa rencana dihitung dengan rumus : EQ = (Csm / R) * Wt
EQ = Gaya gempa horizontal statis (kN)
Csm = Koefisien respon gempa elastik pada moda getar ke-m
R = Faktor modifikasi respon
Wt = Berat total struktur terdiri dari beban mati dan beban hidup yang sesuai (kN)
Respon spektrum rencana dihitung dengan rumus:
As = FPGA x PGA
SDS = Fa x Ss
SD1 = Fv x S1
dimana:
As = Koefisien percepatan puncak muka tanah (g)
FPGA = Faktor amplifikasi terkait percepatan yang mewakili getaran periode 0 detik
PGA = Percepatan puncak batuan dasar, mengacu Peta Gempa Indonesia 2010
SDS = nilai spektra permukaan tanah pada periode 0,2 detik
Fa = Faktor amplifikasi terkait percepatan yang mewakili getaran periode 0,2 detik
Ss = Parameter respons spektral percepatan gempa untuk periode pendek (T=0,2 detik)
SD1 = nilai spektra permukaan tanah pada periode 1 detik
Fv = Faktor amplifikasi terkait percepatan yang mewakili getaran periode 1 detik
S1 = Parameter respons spektral percepatan gempa untuk periode pendek (T=1 detik)
Pengolahan Data SPT
Titik Bor BH 01 Titik Bor BH 02

Kedalaman Ni ti ti/Ni N rata2 Kedalaman Ni ti ti/Ni N rata2

2 27 2 0.074 2 27 2 0.074
4 35 2 0.057 4 34 2 0.059
6 24 2 0.083 6 29 2 0.069
8 16 2 0.125 8 16 2 0.125
10 12 2 0.167 10 17 2 0.118
12 34 2 0.059 12 50 2 0.040
14 50 2 0.040 14 50 2 0.040
16 50 2 0.040 16 50 2 0.040
18 50 2 0.040 18 50 2 0.040
20 50 2 0.040 20 50 2 0.040
22 50 2 0.040 22 50 2 0.040
24 50 2 0.040 24 50 2 0.040
30 50 6 0.120 30 50 6 0.120
30 0.925 30 0.845

N rata-rata = 32.431 N rata-rata = 35.524

Penentuan Ss dan S1 (menggunakan PETA)


Wilayah Gempa Terbanggi Besar
PGA Ss S1

PGA = 0.150 Ss = 0.28 S1 = 0.140

Penentuan Kelas Lokasi/Situs

Nrata-rata = 35.524 (hasil Penyelidkan tanah)

Kelas lokasi/situs = SE ( Kondisi Tanah Sedang )

Penentuan Koefisien Lokasi/Situs (FPGA Fa dan Fv)


Dari peta zona gempa didapat masing -masing harga adalah:
PGA = 0.15 FPGA = 1.50
dengan kondisi tanah sedang, maka
Ss = 0.28 Fa = 1.58
didapat masing-masing harga:
S1 = 0.14 Fv = 2.22

Perhitungan Respon spektrum rencana:


As = FPGA x PGA = 0.225
SDS = Fa x Ss = 0.442
SD1 = Fv x S1 = 0.311
TS = SD1/SDS = 0.703
T0 = 0,2 TS = 0.141

0.000 0.225
0.141 0.442
0.703 0.442
0.800 0.389
0.900 0.345
1.000 0.311
1.100 0.283
1.200 0.259
1.300 0.239
1.400 0.222
1.500 0.207
1.600 0.194
1.700 0.183
1.800 0.173
1.900 0.164

Dengan nilai SD1 sebesar = 0.000 sehingga masuk kedalam zona : 3


Menentukan Waktu getar alami struktur
T = 2 * * [ WTP /( g * KP ) ]0.5

Waktu getar alami struktur arah Memanjang Jembatan (x)


Berat sendiri struktur atas, PMS (str atas) = 11454.90 kN
Beban sendiri struktur bawah, PMS (str bawah) = 10134.69 kN
Berat total struktur, WTP = PMS (str atas) + 1 /2*PMS (str bawah) = 16522.25 kN
Tinggi Badan Kepala jembatan Lb = h5+ h4 +h3 = 2.60 m
Ukuran penampang Badan Kepala jembatan b = b9 = 2.50 m
h = b7 = 0.66 m
3
Inersia penampang breast wall, Ic = 1/ 12 * b * h = 0.06 m4
Mutu beton, : K - 250 fc' = 0.83 * K / 10 = 20.00 MPa
Modulus elastis beton, Ec = 4700 * fc' 0.5 = 21019.04 MPa
Ec = 21019039 kPa
Nilai kekakuan, Kp = 3 * Ec * lc / Lb3 = 2.15E+05 kN/m
Percepatan grafitasi, g= 9.80 m/det2
T = 2 *  * [ WTP / ( g * KP ) ] =
0.5
Waktu getar alami struktur, 0.55654 detik

Kondisi tanah dasar termasuk : sedang


Lokasi di wilayah gempa : Zona 3
Waktu getar alami struktur : 0.5565 detik
Waktu getar To : 0.1405 detik
Karena waktu getar (T) berharga diantara T 0 dan T
maka rumus yang dugunakan adalah:
CSM = SDS
CSM = 0.442

R = Faktor modifikasi respon = 5


C SM  0.088

R

Koefisien gaya Gempa arah X CSM / R = 0.088

Waktu getar alami struktur arah Melintang Jembatan (Y)


Berat sendiri struktur atas, PMS (str atas) = kN
11454.90
Beban sendiri struktur bawah, PMS (str bawah) = 11463.44 kN
Berat total struktur, WTP = PMS (str atas) + 1 /2*PMS (str bawah) = 17186.62 kN
Tinggi Badan Kepala jembatan Lb = 2.37 m
h5+ h4 +h3 =
Ukuran penampang Badan Kepala jembatan 0.66 m
b = b7 =
m
h = b93 = 2.50
Inersia penampang breast wall, Ic = 1/ 12 * b * h = 0.86 m4
Mutu beton, fc' = 0.83 * K / 10 = 20.00 MPa
Modulus elastis beton, Ec = 4700 * fc' 0.5 = 21019.04 MPa
Ec = 21019039 kPa
Nilai kekakuan, Kp = 3 * Ec * lc / Lb3 = 4.07E+06 kN/m
2
Percepatan grafitasi, g= 9.80 m/det
0.5
Waktu getar alami struktur, T = 2 *  * [ WTP / ( g * KP ) ] = 0.13041 detik

Kondisi tanah dasar termasuk : sedang


Lokasi di wilayah gempa : Zona 3
Waktu getar alami struktur : 0.1304 detik
Waktu getar To : 0.1405 detik
Karena waktu getar (T) berharga lebih kecil dari T 0
maka rumus yang dugunakan adalah:
C SM  S DS  AS 
 T  AS
T0
CSM = 0.426785449

R = Faktor modifikasi respon = 3


C SM 
 0.142
R

Koefisien gaya Gempa arah Y CSM / R = 0.142

h1 1.70 m
h2 1.00 m
h3 1.00 m h5 5.40 m H1 10.00 m EQX = 0.088 * Wt
h4 0.60 m h6 2.00 m H2 9.00 m EQY = 0.142 * Wt

Distribusi Beban Gempa Pada Kepala Jembatan


No Berat TEQ-X TEQ-Y Uraian lengan terhadap titi Besar MEQ-x MEQ-y
STRUKTUR ATAS
PMS ki 2127.76 188.26 302.70 y = H1-h6-h5 2.600 489 787
PMS ka 9327.14 825.27 1326.90 y = H2-h6-h5 1.600 1320 2123
PMA ki 386.02 34.15 54.92 y = H1-h6-h5 2.600 89 143
PMA ka 1195.71 105.80 170.10 y = H2-h6-h5 1.600 169 272
1 1047.75 92.71 149.06 y1 = H1+h1/2-h5-h6 3.450 320 514
2 23.36 2.07 3.32 y2 = H1-h2/2-h5-h6 2.100 4 7
3 2863.58 253.37 407.38 y3 = H1-h2-H3/2-h5-h6 1.100 279 448
4 0.00 0.00 0.00 y4 = H1-h2-H3/3-h5-h6 1.267 0 0
5 6200.00 548.58 882.02 y5 = H1-h2-H3/3-h5-h6 1.267 695 1117
TEQ = 2050.20 3296.39 MEQ = 3366 5412

9. RESUME BEBAN KERJA UNTUK PERHITUNGAN PENULANGAN PILAR

TABEL REKAP BEBAN KERJA


P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
A AKSI TETAP
1 Berat sendiri MS 21589.6 1079.6
2 Beb. mati tambahan MA 1581.7 158.8
B BEBAN LALU LINTAS
4 Beban lajur "D" 1 TD 5159.0 -296.7
5 Beban lajur "D" 2 TD 3524.5 2220.4
6 Beban lajur "D" 3 TD 2579.5 -148.3 17024.7
7 Beban pedestrian "1" TP
8 Beban pedestrian "2" TP
9 Beban pedestrian "3" TP
10 Gaya rem TB 497.3 949.8
C AKSI LINGKUNGAN
11 Temperatur ET 56.7 133.1
12 Beban angin EW 112.1 150.7 523.6
13 Beban gempa EQ 2050.2 3296.4 3365.7 5411.6

RESUME BEBAN ULTIMIT Faktor P Tx Mx My


No Aksi / Beban Kode
Beban (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri
KOMBINASI - 1a MS + MA + TD + TP MS 1.3 28066.5 1403.4
2 Beb. mati tambahan MA 2.0 3163.4 317.7
3 Beban lajur "D" 1 TD 1.8 9286.2 -534.1
4 Beban pedestrian "1" TP 1.8 0.0 0.0
40516.1 0.0 1187.0 0.0

REAKSI TOTAL =
KOMBINASI - 1b MS + MA + TD + TP
Faktor P Tx Mx My
No Aksi / Beban Kode
Beban (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 1.3 28066.5 1403.4
2 Beb. mati tambahan MA 2.0 3163.4 317.7
3 Beban lajur "D" 2 TD 1.8 6344.1 3996.8
4 Beban pedestrian "2" TP 1.8 0.0 0.0
REAKSI TOTAL = 37574.0 0.0 5717.9 0.0

KOMBINASI - 1c MS + MA + TD + TP
Faktor P Tx Mx My
No Aksi / Beban Kode
Beban (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 1.3 28066.5 1403.4
2 Beb. mati tambahan MA 2.0 3163.4 317.7
3 Beban lajur "D" 3 TD 1.8 4643.1 -267.0 30644.5
4 Beban pedestrian "3" TP 1.8 0.0 0.0 0.0
REAKSI TOTAL = 35873.0 0.0 1454.1 30644.5

KOMBINASI - 5a1 (arah x) DL + 0,5LL + EQX + 0.3 EQY


Aksi / Beban fakor P Tx Ty Mx My
No Kode
beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 1.3 28066.5 1403.4
2 Beb. mati tambahan MA 2.0 3163.4 317.7
3 Beban lajur "D" 1 TD 0.9 4643.1 -267.0
4 Beban pedestrian "1" TP 0.9 0.0 0.0
5 Beban gempa 100 % X EQx 1.0 2050.2 3365.7
6 Beban gempa 30 % dari Y 0.3 988.9 1623.5
REAKSI TOTAL = 35873.0 2050.2 988.9 4819.8 1623.5

KOMBINASI - 5a2 (arah x) DL + 0,5LL + EQX + 0.3 EQY


Aksi / Beban fakor P Tx Ty Mx My
No Kode
beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 1.3 28066.5 1403.4
2 Beb. mati tambahan MA 2.0 3163.4 317.7
3 Beban lajur "D" 2 TD 0.9 3172.1 1998.4
4 Beban pedestrian "2" TP 0.9 0.0 0.0
5 Beban gempa 100 % X EQx 1.0 2050.2 3365.7
6 Beban gempa 30 % dari Y 0.3 988.9 1623.5
REAKSI TOTAL = 34402.0 2050.2 988.9 7085.2 1623.5

KOMBINASI - 5a3 (arah x) DL + 0,5LL + EQX + 0.3 EQY


Aksi / Beban fakor P Tx Ty Mx My
No Kode
beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 1.3 28066.5 1403.4
2 Beb. mati tambahan MA 2.0 3163.4 317.7
3 Beban lajur "D" 3 TD 0.9 2321.6 -133.5 15322.2
4 Beban pedestrian "3" TP 0.9 0.0 0.0 0.0
5 Beban gempa 100 % X EQx 1.0 2050.2 3365.7
6 Beban gempa 30 % dari Y 0.3 988.9 1623.5
REAKSI TOTAL = 33551.5 2050.2 988.9 4953.3 16945.7
KOMBINASI - 5b1 (arah y) DL + 0,5LL + EQY + 0.3 EQX
Aksi / Beban fakor P Tx Ty Mx My
No Kode
beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 1.3 28066.5
2 Beb. mati tambahan MA 2.0 3163.4
3 Beban lajur "D" 1 TD 0.9 4643.1 -267.0
4 Beban pedestrian "1" TP 0.9 0.0 0.0
5 Beban gempa 100 % Y Eqy 1.0 3296.4 5411.6
6 Beban gempa 30 % dari X 0.3 615.1 1009.7
REAKSI TOTAL = 35873.0 615.1 3296.4 742.7 5411.6

KOMBINASI - 5b2 (arah y) DL + 0,5LL + EQY + 0.3 EQX


Aksi / Beban fakor P Tx Ty Mx My
No Kode
beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 1.3 28066.5
2 Beb. mati tambahan MA 2.0 3163.4
3 Beban lajur "D" 2 TD 0.9 3172.1 1998.4
4 Beban pedestrian "2" TP 0.9 0.0 0.0
5 Beban gempa 100 % Y Eqy 1.0 3296.4 5411.6
6 Beban gempa 30 % dari X 0.3 615.1 1009.7
REAKSI TOTAL = 34402.0 615.1 3296.4 3008.1 5411.6

KOMBINASI - 5b3 (arah y) DL + 0,5LL + EQY + 0.3 EQX


Aksi / Beban fakor P Tx Ty Mx My
No Kode
beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 1.3 28066.5
2 Beb. mati tambahan MA 2.0 3163.4
3 Beban lajur "D" 3 TD 0.9 2321.6 -133.5 15322.2
4 Beban pedestrian "3" TP 0.9 0.0 0.0 0.0
5 Beban gempa 100 % Y Eqy 1.0 3296.4 5411.6
6 Beban gempa 30 % dari X 0.3 615.1 1009.7
REAKSI TOTAL = 33551.5 615.1 3296.4 876.2 20733.8

REKAP BEBAN TERHADAP PONDASI


P Tx Ty Mx My
No Kombinasi Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 KOMBINASI - 1a 40516.1 0.0 0.0 1187.0 0.0
2 KOMBINASI - 1b 37574.0 0.0 0.0 5717.9 0.0
3 KOMBINASI - 1c 35873.0 0.0 0.0 1454.1 30644.5
4 KOMBINASI - 5a1 (arah x) 35873.0 2050.2 988.9 4819.8 1623.5
5 KOMBINASI - 5a2 (arah x) 34402.0 2050.2 988.9 7085.2 1623.5
6 KOMBINASI - 5a3 (arah x) 33551.5 2050.2 988.9 4953.3 16945.7
7 KOMBINASI - 5b1 (arah y) 35873.0 615.1 3296.4 742.7 5411.6
8 KOMBINASI - 5b2 (arah y) 34402.0 615.1 3296.4 3008.1 5411.6
9 KOMBINASI - 5b3 (arah y) 33551.5 615.1 3296.4 876.2 20733.8

REKAP KOMBINASI PADA KOLOM UNTUK PERENCANAAN PENULANGAN


P Tx Ty Mx My
No Kombinasi Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 KOMBINASI - 1 40516.1 0.0 0.0 1187.0 0.0
2 KOMBINASI - 5 arah X 34402.0 2050.2 988.9 7085.2 1623.5
3 KOMBINASI - 5 arah Y 33551.5 615.1 3296.4 876.2 20733.8
gaya-gaya diatas adalah merupakan gaya total untuk 2 kolom

REKAP KOMBINASI PADA KOLOM UNTUK PERENCANAAN PENULANGAN PER 1 M LEBAR


P Tx Ty Mx My
No Kombinasi Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 KOMBINASI - 1 20258.1 0.0 0.0 593.5 0.0
2 KOMBINASI - 5 arah X 17201.0 1025.1 494.5 3542.6 811.7
3 KOMBINASI - 5 arah Y 16775.7 307.5 1648.2 438.1 10366.9
10. PENULANGAN BADAN PILAR N

TINJAU ARAH X Dimensi kolom


Lebar Bc = 9500 mm
Tinggi Hc = 2500 mm
Panjang Lc = 8500 mm

Reaksi yang bekerja


Aksial Pu = 71 201 kN
Horizontal Hu = 1 025 kN
Momen Mu = 3 543 kNm
Kekuatan Bahan
2
Mutu Beton fc = 20.00 Nmm
2
Mutu Baja fy = 400.0 Nmm

A. Cek macam kolom


Apakah kolom PANJANG atau PENDEK
Disini kolom dikategorikan KOLOM yang dapat BERGOYANG
Sehingga RUMUS yang digunakan menurut SNI 03-2847-2002 :
(𝐾.𝛌𝑛k)/𝑟≤22 Termasuk kolom PENDEK

(𝐾.𝛌𝑛k)/��>22 Termasuk kolom PANJANG

𝐾 = Faktor Panjang effective Kolom


𝛌𝑛k = Panjang Bersih Kolom (m')
𝑟 = Radius girasi atau Jari-jari Inersia Penampang Kolom (m')

= 0.3 h (jika kolom berbentuk persegi) (m')


= 0.25 x diameter kolom h (jika kolom berbentuk kubus) (m')

Karena kolom ini salah satu ujungnya TERJEPIT dan ujung lainnya SENDI/BEBAS
maka nilai K dihitung:
𝐾=2+3𝜓 dimana 𝜓 = 0 Untuk yang JEPIT

𝜓 = Derajat hambatan 𝜓 = 10 Untuk yang SENDI

𝐾 = 2+ 3x 0 = 2
(𝐾.𝛌𝑛k)/��= 2x 8.50 = 56.67 < 22 Maka Kolom Pendek

0.3 x 1.00

B. Beban Tekuk atau Beban Kapasitas Tekan (Pc)


Pada kolom panjang, perlu di pertimbangkan bahaya tertekuknya batang kolom. Besar beban
tekuk atau beban kapasitas tekan Pc ini menurut Euler dihitung dengan rumus sebagai berikut :
 2 EI
Pc 
( K  nk ) 2
dengan :

Pc = beban tekuk Euler atau beban kapasitas tekan kolom, N


𝛌𝑛 = panjang bersih atau panjang bebas kolom = 8.50 m
Menurut pasal 12.12.3 SNI 03-2847-2002, nilai EI dihitung menggunakan rumus:
��𝐼=(0.4 ���.𝐼�)/(1+���)

���=4700√(��')

���=1/12 �ℎ^3 = 1.3E+12 mm4

Gayal int angberatterfaktormaksimum


d 
Gayal intangterfaktormaksimumdarikombinasbi ebanyangsama

REKAP KOMBINASI PADA KOLOM UNTUK PERENCANAAN PENULANGAN PER 1 M LEBAR


P Tx Ty Mx My
No Kombinasi Beban
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 KOMBINASI - 1 20258.1 0.0 0.0 593.5 0.0
2 KOMBINASI - 5 arah X 17201.0 1025.1 494.5 3542.6 811.7
3 KOMBINASI - 5 arah Y 16775.7 307.5 1648.2 438.1 10366.9

 d  215.8
= 0.21
1025.1

���=4700√(�
�') = 21019.04 Mpa

���=1/12 �ℎ^3 = 1302083333333 mm4

��𝐼=(0.4 ���.𝐼�)/(1+���) = 9.04E+12 kN mm2

 2 EI
Pc  = 308531 kN
( K  nk ) 2

C. Faktor Pembesaran Momen


Untuk kolom yang dapat bergoyang (pasal 12.13.4.3 SNI 03-2847-2002)

1
S  1
1
P u

0,75 Pc
Pu = 17201.0 kN (kombinasi 2)
Pc = 308531.0274 kN
δs = 1.080304374

Mc = δs x Mu = 1.0803044 x 3542.6 = 3827.088 kN m

D. Perhitungan Tulangan
D.1 Tulangan Longitudinal
Perhitungan tulangan longitudinal dicari dengan cara analitis:
ds = Selimut Beton = 100 mm
ds' = Selimut Beton = 100 mm

d = tinggi effektif penampang = 2400 mm

β1 = faktor pembentuk tegangan beton tekan ekuivalent


fc' ≤ 30 MPa maka β1 = 0.85
  fc'30 
 

fc' ≥ 30 MPa maka β1 =  1 0,85 0,05  akan tetapi β1 ≥ 0,65


 7 

mutu beton tang digunakan K-300, sehingga:


fc' = 20.00 Mpa maka harga β1 = 0.85

6001.d
ab  = 1224 mm
600  f y
Menurut pasal 11.3.2.2 SNI 03-2847-2002, jika beban aksial berfaktor P u kurang dari nilai
terkecil antara 0,1fc'. b.h dan Φ.Pnb, maka struktur boleh dianggap menahan momen
lentur saja. Oleh karena itu nilai Φ pada hitungan kolom bersengkang dapat ditentukan
dengn cara berikut:
1- PuΦ = Φ.Pnb atau 0,1 fc'.b.h diambil yang terkecil
2- jika Pu ≥ P maka nilai Φ = 0.65

3- jika Pu < P maka nilai Φ = 0.8-0.15Pu/PuΦ


h = tebal dinding = = 2500 mm
b = lebar dinding, kita ambil struk 1m = 1000 mm

0,1 fc'.b.h = 5000000 N

Φ.Pnb = Φ x 0,85 x fc' x ab x b


= 13525200 N
sehingga :
Φ.Pnb = 5000000 N = 5000 kN

Pu = 17201.0 kN (kombinasi 2)

karena Pu < PuΦ, maka nilai Φ = 0.8-0.15Pu/PuΦ = 0.28

Pu
ac  = 3563 mm
 x 0.85 x fc ' x b

600 1 x d s '
at1  = 255 mm
600  f y

at2 = β1 x ds = 85 mm

Karena ab > ac > at1, maka tulangan tarik menentukan dan dihitung sebagai berikut:
e = Mu/Pu = 0.205953487 m = 205.95 mm

0,5.Pu .2.e h a c 


A1 A2  = 3252.81612 mm2
 .( d  d s ' ). f y

Cek tulangan minimum:


Amin = ρt . b . H /2 = 1% x b x h/2 = 12500 mm2
sehingga disini diambil A1

A1 = A2 = 12500 mm2
Ast = A1 + A2 = 25000 mm2
A1 = A2 = 12500 mm2
D32 = 32 mm

AD29 = 803.84 mm2


n = A1/AD2 = 15.55035828 bh ≈ 16 bh

sehingga jarak antar tulangan adalah: 143.75 mm

sehingga tulangan longitudinal dipakai D32-125 dengan tulangan rangkap


jika perhitungan menggunakan interaksi kolom maka didapat sbb:
dari perhitungan dengan menggunakan diagram interaksi kolom didapat nilai tulangan yang sama

D.2 TulanganGeser
a. Gaya geser Perlu Kolom (V uk)
Vuk = (Mu2 - Mu1)/λk
Vuk = gaya geser perlu kolom
Mu2 = Momen perlu yang besar pada salah satu ujung kolom
Mu1 = Momen perlu yang kecil pada salah satu ujung kolom
λk = Panjang kolom diukur dari as ke as
Mu2 = 3827088111 N mm
Mu1 = 0 N mm
λk = 8500.00 mm
Vuk = 450245.66 N

b. Gaya geser yang ditahan oleh beton (V c)


 N  f '
Vc  1  uk   c b.d
 14 Ag  6

Nuk = 1025098.8 N
h = 2500 mm
b = 1000 mm
Ag = 2500000 mm2
fc' = 20.00 Mpa
d = 2400 mm
Vc = 1841247.311 N

c. Gaya geser yang ditahan oleh begel (V s) dan Vs max


Vu Vc
Vs  dengan Φ = 0.75

Vs max = 2/3 . (√fc'). b.d


Vs = -1240919.764
Dihitung luas tulangan begel perlu (A vu) untuk setiap tinggi kolom S = 1000mm, dengan memilih yang terbesar dari
nilai Av, berikut:

S = 1000 mm
fy = 240.00 MPa
fc' = 20.00 MPa
d = 2400 mm
b = 1000 mm

Av = Vs.S / fy.d = 0 mm2


Av = b.S / 3.fy = 1388.89 mm2
Av = 75 √fc' . b. S / 1200. fy = 1164.62 mm2

maka Av yang menentukan adalah yang terbesar, yaitu : Av = 1388.8889 mm2


Dalam perhitungan dipilih begel 2 kaki, dengan diameter = 13 mm
jarak antar tulangan adalah:

2 x0,25x3.14 x2
S  = 191.04 mm
Av

Dikontrol jarak begel harus memenuhi syarat:


- pasal 9.6.3: Sn ≥ 1,5D; dan Sn ≥ 40mm
Sn ≥ 1,5D; dipakai tulangan longitudinal diameter D32 = 32 mm

Sn ≥ 1,5D = 1.5 x 32 = 48 mm

191.04 ≥ 48 OK
Sn ≥ 40mm:
191.04 ≥ 40 OK

- pasal 9.10.5.2: S < 16D; dan S < 48 dp


S < 16D; dipakai tulangan longitudinal diameter D32 = 32 mm

S < 16D = 16 x 32 = 512 mm

191.04 < 512 OK

S < 48 dp, dipakai tulangan geser diameter Φ1 = 13 mm

S < 48 dp: 48 x 13 = 624 mm


191.04 < 624 OK

- pasal 13.5.4.1: untuk Vs < 1/3 √fc'. b. d, maka s ≤ d/2 dan s ≤ 600 mm
1/3 √fc'. b. d = 3577709

Vs = -1240920 < 3577708.764 maka:

d/2 = 1200 mm

s = 191.04 < 1200 mm OK

s = 191.04 < 600 mm OK

Karena semua persyaratan dipenuhi, maka begel yang digunakan adalah:


dia 13-150
PERHITUNGAN PENULANGAN PILECAP PILAR
0

1. REKAP BEBAN PILECAP


Reaksi yang diperhitungkan dalam perencanaan pilecap adalah reaksi tekanan keatas tiang pancang.
Dari hasil perhitungan pondasi maka diperoleh reaksi yang bekerja pada pilecap adalah :

TABEL REKAP BEBAN KERJA PADA DASAR PILE CAP


P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
A AKSI TETAP
1 Berat sendiri MS 31640.3 1080
2 Beb. mati tambahan MA 1581.7 159
B BEBAN LALU LINTAS
5 Beban lajur "D" TD 5159.0 2220
6 Beban pedestrian TP 0.0 0
7 Gaya rem TB 497.3 5316
C AKSI LINGKUNGAN
8 Temperatur ET 56.7 606
9 Beban angin EW 112.1 151 1892
10 Beban gempa struktur EQ 2939 4899 20045 33408

TABEL REKAP BEBAN ULTIMIT PADA DASAR PILE CAP


P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban FK
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
A AKSI TETAP
1 Berat sendiri 1.30 41132.4 1403
2 Beb. mati tambahan 2.00 3163.4 318
B BEBAN LALU LINTAS
5 Beban lajur "D" 2.0 10318.0 4441
6 Beban pedestrian 2.0 0.0 0
7 Gaya rem 2.0 994.6 10632
C AKSI LINGKUNGAN
8 Temperatur 2.0 113.4 1212
9 Beban angin 1.2 134.6 180.9 2270.8
10 Beban gempa struktur 1.0 2939.5 4899.1 20045 33408.1

2. KOMBINASI BEBAN ULTIMAT PILE CAP

KOMBINASI - 1 MS + MA + TA +TD + TP
P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 41132.4 1403
2 Beb. mati tambahan MA 3163.4 318
5 Beban lajur "D" TD 10318.0 4441
6 Beban pedestrian TP 0.0 0
REAKSI TOTAL = 54613.9 0.0 0.0 6162 0.0

KOMBINASI - 5a (arah X) DL + 0.5LL + EQX + 0.3 EQY


P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 41132 1403
2 Beb. mati tambahan MA 3163 318
4 Beban lajur "D" TD 5159 4441
5 Beban pedestrian TP 0 0
6 Beban gempa 100% EQx 2939 20045
7 Beban gempa 30% EQY 1470 10022
REAKSI TOTAL = 49454.9 2939.5 1469.7 26207 10022.4
KOMBINASI - 5b (arah Y) DL + 0.5LL + EQy + 0.3 Eqx
P Tx Ty Mx My
No Aksi / Beban Kode
(kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri MS 41132
2 Beb. mati tambahan MA 3163.4
3 Tekanan tanah aktif ( tanpa 0.7 LL ) TA
4 Beban lajur "D" TD 5159
5 Beban pedestrian TP 0
6 Beban gempa 100% arah Y EQY 4899.1 33408.1
7 Beban gempa 30% Dari arah X EQX 881.8 6013.5
REAKSI TOTAL = 49455 882 4899 6013 33408

3. PENULANGAN PILECAP
Data perhitungan pile cap
Jml baris tiang ny = 10.000
Jumlah tiang dalam 1 baris nx = 5.000
Jarak antara tiang dalam arah x x = 2.000 m
Jarak antara tiang dalam arah y y = 1.800 m

Jarak tiang pada arah X X1 = -4.000 m


X2 = -2.000 m
X3 = 0.000 m
X4 = 2.000 m
X5 = 4.000 m

Jarak tiang pada arah Y Y1 = -8.100 m


y2 = -6.300 m
y3 = -4.500 m
y4 = -2.700 m
y5 = -0.900 m
y6 = 0.900 m
y7 = 2.700 m
y8 = 4.500 m
y9 = 6.300 m
y10 = 8.100 m

Dimensi pilecap
Lebar arah X Bx = 9.800 m
Lebar arah Y BY = 18.500 m
Tebal hP = 2.000 m

BAHAN STRUKTUR
Mutu Beton fc = 20 Mpa
Mutu Baja Tulangan fy = 400 Mpa

DATA BEBAN ULTIMIT DARI ABUTMEN


PU TUx TUy MUx MUy
No Kombinasi Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
1 KOMBINASI - 1 54614 0 0 6162 0
2 KOMBINASI - 5a (arah memanjang Jembatan) 49455 2939 1470 26207 10022
3 KOMBINASI - 5b ( arah melintang Jembatan) 49455 882 4899 6013 33408

GAYA AKSIAL PADA TIANG


Sx2 = 10( -4)^2 + 10( -2)^2 + 10( 0)^2)+ 10( 2)^2 +10( 2)^2 = 400 m2
Sy2 = 5( -8.1)^2 + 5( -6.3)^2 + 5( -4.5)^2 + 5( -2.7)^2 + 5(-0.9)^2 = 1337 m2

RENCANA PILE CAP ARAH X


Gaya pada tiang yang menerima beban kombinasi 5a ( arah X )
Pu Mux.x1 Muy.y1 49454.9 -104827
Titik X1 Px1 = + + = + = 727 kN
2 2
n Sx Sy 50 400

Pu Mux.x2 Muy.y2 49454.9 -52414


Titik X2 Px2 = + 2 + 2 = + = 858 kN
n Sx Sy 50 400
Pu Mux.x3 Muy.y3 49454.9 0
Titik X3 Px3 = + 2 + 2 = + = 989 kN
n Sx Sy 50 400
Pu Mux.x4 Muy.y4 49454.9 52414
Titik X4 Px4 = +
Sx
2 +
Sy
2 =
50
+
400
= 1120 kN
n
Pu Mux.x5 Muy.y5 49454.9 104827
Titik X5 Px5 = n
+
Sx
2 +
Sy
2 =
50
+
400
= 1251 kN

MOMEN DAN GAYA GESER ULTIMIT RENCANA PILE CAP

Reaksi pondasi Pada baris ke 4 P4 = Px3 * 5 = 5601 kN


Reaksi pondasi Pada baris ke 5 P5 = Px4 * 5 = 6256 kN

LP = 4.3 m
hP = 2.0 m
By = 18.5 m

Pw = LP * hP * By * c = 3978 kN

a1 = 1.05 m
a2 = 2.85 m
a3 = 2.15 m

Gaya Pada potongan A - A


Mu = -P3 * a1 - P4 * a2 + Pw * a3 = -15158 kNm

Vu = -P3 - P4 + Pw = -7879 kN

Momen ultimit rencana Pile Cap, Mu = 15158 kNm


Lebar telapak By = 19
Momen ultimit rencana Pile Cap per meter, Mux = Mu / By = 819 kNm

Gaya geser rencana Pile Cap, Vu = 7878.9867 kN


Lebar telapak By = 18.5
Gaya geser ultimit rencana Pile Cap per meter, Vux = Vu / By = 425.89117 kNm
TULANGAN LENTUR PILE CAP ARAH X
Momen rencana ultimit, Mu = 819360925 Nmm
Kuat tekan beton, fc' = 20 MPa
Tegangan leleh baja, fy = 400 MPa
Tebal pile cap, h = hp = 2000 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 100 mm
Modulus elastis baja, Es = 200000 MPa
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, 1 = 0.85
b =  1* 0.85 * fc'/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.02168
Rmax = 0.75 * b * fy *[1 -1/2*0.75* b * fy / (0.85 * fc, )] = 5.25890
Faktor reduksi kekuatan lentur, = 0.80
Tebal efektif pile cap, d = h - d' = 1900.00
Lebar pile cap yang ditinjau, b= 1000.00
Momen nominal rencana, Mn = Mu/ = 1024 KNm
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10-6 / ( b * d2) = 0.284 mm
Rn < Rmax (OK)
Rasio tulangan yang diperlukan :
0.00072
 = 0.85 * fc' / fy * [ 1 -(1 - 2 * Rn / ( 0.85 * fc' ) )^0.5] = 0.00350
p min = 1.4 / fy = 0.00350
Rasio tulangan minimum,
Rasio tulangan yang digunakan, p= 6650.00
Luas tulangan yang diperlukan, As =  * b * d = 32.00
Diameter tulangan yang digunakan, D= 120.94
Jarak tulangan yang diperlukan, D  *32D2 *- b /100
s = 0.25 As = < 121 OK
s =/4*D *b/s= mm2
2
Digunakan tulangan, 8042.48
A
As' = 20% = 1608.50 mm2
Untuk tulangan susut diambil 20% tulangan pokok. D= 19.00 mm
0.25  * D * b / As =
2
Diameter tulangan yang digunakan, 176.27
Jarak tulangan yang diperlukan, s= D 19 - 100 < 176 OK
Digunakan tulangan,

TULANGAN GESER
Gaya geser ultimit, Vu = 425891 N
Faktor reduksi kekuatan geser, = 0.60
Kuat tekan beton, 20
Tegangan leleh baja, 400
menurut Pasal 13.3.1 SNI 03-2847-2002 Gaya geser yang ditahan oleh beton adalah:
Vc = 1 /6*(fc')^0.5 * b * d = 1416176 N
Gaya geser yang ditahan oleh beton,  Vc = 849706 N
Vu <  Vc Tidak perlu tulangan gese
Vs = Vu - Vc = -423815
Gaya geser yang ditahan oleh tulangan geser, Vs = -706358

Pasal 13.5.6.6 SNI 03-2847-2002 mensyaratkan Vs harus ≤ (2/3 * √fc' *b*d)

Cek Vs ≤ (2/3 * √fc' *b*d) (2/3 * √fc' *b*d) = 3053578 N

karena Vs ≤ (2/3 * √fc' *b*d), maka dimensi poer sudah cukup memenuhi
Dalam SNI 03-2847-2002 juga mensyaratkan luas tulangan geser minimum per meter panjang balok yang diperlukan (
AV,u) dihitung dengan memilih yang terbesar dari nilai-nilai berikut:

a. Pasal 13.5.6.2, AV,U = (Vs*S)/(fy*d) AV,U1 = -929 mm2


S = Panjang poer per 1 m panjang
b. Pasal 13.5.5.3, AV,U = (b*S)/(3*fy) AV,U2 = 833 mm2
S = Panjang poer per 1 m panjang
c. Pasal 13.5.5.3, AV,U = (75*√fc' *b*S)/(1200*fy) AV,U3 = 699 mm2
S = Panjang poer per 1 m panjang
maka Av,u yang menentukan adalah yang terbesar, yaitu : Av,u1 = -929 mm2
Dalam perhitungan dipilih begel 2 kaki, dengan diameter = 19 mm
jarak antar tulangan adalah:

2
2 x 0,25 x3.14 x
S  = -609.81 mm
Av ,u

Dikontrol jarak begel harus memenuhi syarat:


pasal 13.5.4.1: untuk Vs < 1/3 √fc'. b. d, maka s ≤ d/2 dan s ≤ 600 mm
1/3 √fc'. b. d = 2832353

Vs = -706358 < 2832353 maka:

d/2 = 950 mm
s = -610 < 950 mm OK
s = -610 < 600 mm OK

Karena semua persyaratan dipenuhi, maka begel yang digunakan adalah:


Tulangan Dia 19 - 250 Mutu fy 400

RENCANA PILE CAP ARAH Y


PU TUx TUy MUx MUy
No Kombinasi Beban (kN) (kN) (kN) (kNm) (kNm)
3 KOMBINASI - 5b ( arah melintang Jembatan) 49455 4899 33408

Gaya pada tiang yang menerima beban kombinasi 5b ( arah y )


P My.y1 Mx.x4 49454.9 -270605.44
Titik Y1 Py1 = + 2 + 2 = + = 787 kN
n Sy Sx 50 1337
P My.y2 Mx.x4 49454.9 -210470.9
Titik Y2 Py2 = + 2 + 2 = + = 832 kN
n Sy Sx 50 1337
P My.y3 Mx.x4 49454.9 -150336.36
Titik Y3 Py3 = +
Sy
2 +
Sx
2 =
50
+
1337
= 877 kN
n
P My.y4 Mx.x4 49454.9 -90201.813
Titik Y4 Py4 = + 2 + 2 = + = 922 kN
n Sy Sx 50 1337
P My.y5 Mx.x4 49454.9 -30067.271
Titik Y5 Py5 = n
+
Sy
2 +
Sx
2 =
50
+
1337
= 967 kN
MOMEN DAN GAYA GESER ULTIMIT RENCANA PILE CAP

Reaksi pondasi Pada baris ke 5 P5 = Px5 * 5 = 4833 kN

LP = 2.4 m
hP = 2.0 m
Bx = 9.8 m
Pw1 = 1176 kN ( Berat sendiri pilecap )

a2 = 1.80 m
a3 = 1.20 m

Gaya Pada potongan A - A


Mu = - P5 * a2 + Pw1* A3 = -7288 kNm

Vu = -P5 + Pw1 = -3657 kN


7288.2059
9.8
Momen ultimit rencana Pile Cap, Mu = 743.7 kNm
Lebar telapak By = 3657.0
Momen ultimit rencana Pile Cap per meter, Mu = 9.8 kNm
Gaya geser rencana Pile Cap, Vu = 373.2 kN
Lebar telapak
Gaya geser ultimit rencana Pile Cap per meter,

TULANGAN LENTUR PILE CAP ARAH Y


Momen rencana ultimit, Mu = 9800000 Nmm
Kuat tekan beton, fc' = 20 MPa
Tegangan leleh baja, fy = 400 MPa
Tebal pile cap, h = hp = 2000 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 100 mm
Modulus elastis baja, Es = 200000 MPa
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, 1 = 0.85
b =  1* 0.85 * fc'/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.02168
Rmax = 0.75 * b * fy *[1 -1/2*0.75* b * fy / (0.85 * fc, )] = 5.25890
Faktor reduksi kekuatan lentur, = 0.80
Tebal efektif pile cap, d = h - d' = 1900.00
Lebar pile cap yang ditinjau, b= 1000.00
Momen nominal rencana, Mn = Mu/ = 0.00001
12 KNm
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10-6 / ( b * d2) = 0.00350
0.003 mm
0.00350
Rn < Rmax (OK)
6650.00
Rasio tulangan yang diperlukan :
29.00
 = 0.85 * fc' / fy * [ 1 -(1 - 2 * Rn / ( 0.85 * fc' ) )^0.5] = 99.33
Rasio2 tulangan minimum, D p min29 = 1.4- /125
fy = < 99 CHECK
2 x 0, 2 5 x 3. 1 4 x 
S  tulangan yang digunakan,
Rasio s =  / 4 * D * b /p
2
s == 5284.16 mm2
A
v, u
As' = 20% = 1056.83 mm2
Luas tulangan yang diperlukan, As =  * b * D d= 19.00 mm2
mm
2
Diameter tulangan yang digunakan, 0.25  * D * b / A
D s== 268.28
2
Jarak tulangan yang diperlukan, D  *19D *- b /250
s = 0.25 As = < 268 OK
Digunakan tulangan,
A
Untuk tulangan susut diambil 20% tulangan pokok.
Diameter tulangan yang digunakan,
Jarak tulangan yang diperlukan, s=
Digunakan tulangan,
PERHITUNGAN PENULANGAN PIERHEAD
STA 86+150 OVERPASS 16M-40M-16M

1. BEBAN BERAT SENDIRI


1.1. BERAT SENDIRI BANGUNAN ATAS

Tabel Beban berat bangunan atas bentang Kiri ( PMS ki )


Parameter Volume Berat
No Beban Berat Satuan
b (m) t (m) L (m) n (kN)
1 deck Slab 2.450 0.250 16.800 1 25.00 kN/m3 257.25
2 panel slab 2.450 0.070 16.800 1 25.00 kN/m3 72.03
3 Trotoar 1.000 0.400 16.800 1 24.00 kN/m 161.28
4 Bearrier 16.800 1 9.31 kN/m 156.35
5 Balok prategang 16.800 1 9.36 kN/m 157.25
6 Diafragma tengah 2 9.48 kN/m 18.97
7 Diafragma ujung 2 8.73 kN/m 17.45
Total berat sendiri struktur atas, WMS = 840.6
Beban perletakan akibat berat sendiri struktur atas Kiri, PMS ki = 1/2 * WMS = 420.29
Tabel Beban berat bangunan atas bentang kanan ( PMS ka )
Parameter Volume Berat
No Beban Berat Satuan
b (m) t (m) L (m) n (kN)
1 deck Slab 2.450 0.250 40.800 1 25.00 kN/m3 624.75
2 panel slab 2.450 0.070 40.800 1 25.00 kN/m3 174.93
3 Trotoar 1.000 0.400 40.800 1 24.00 kN/m 391.68
4 Bearrier 40.800 1 9.31 kN/m 379.70
5 Balok prategang 40.800 1 9.36 kN/m 381.89
6 Diafragma tengah 4 9.48 kN/m 37.93
7 Diafragma ujung 2 8.73 kN/m 17.45
Total berat sendiri struktur atas, WMS = 2008.33
Beban perletakan akibat berat sendiri struktur atas Kanan, PMS ka = 1/2 * WMS = 1004.16
Beban perletakan akibat berat sendiri struktur atas, PMS ka + PMS ki=PMS = 1424.45 kN

1.2. BERAT SENDIRI PIERHEAD

b1 = 1.000 m
b2 = 1.000 m
b3 = 0.400 m
b4 = 1.200 m
b5 = 0.400 m

h1 = 0.400 m
h2 = 1.200 m
h3 = 1.450 m

wc = 25.00 kN/m3

2
Luas Q1 = h3 * b2 + h2 * b1 = 2.65 m
2
Luas Q2 = ( b3 + b4 ) * h1 = 0.64 m

Beban merata qMS1 = Q1 * Wc = 66.25 kN/m


Beban merata qMS2 = Q2 * Wc = 16.00 kN/m
2. BEBAN MATI TAMBAHAN (MA)

Tabel Berat dari Beban mati tambahan bentang kiri


No Jenis beban mati Tebal Lebar Panjang Jumlah w Berat
1 Lap. Aspal + overlay 0.100 0.950 16.800 1.000 22.000 35.11
2 Railling 16.800 1.000 5.000 84.00
3 Air hujan 0.050 0.950 16.800 1.000 9.800 7.82
Beban total akibat beban mati tambahan WMA = 126.932
Beban pada perletakan akibat beban mati tambahan kiri PMA = 1/2 * WMA = 63.466 kN

Tabel Berat dari Beban mati tambahan bentang kanan


No Jenis beban mati Tebal Lebar Panjang Jumlah w Berat
1 Lap. Aspal + overlay 0.100 0.950 40.800 1.000 22.000 85.272
2 Railling 40.800 1.000 5.000 204.000
3 Air hujan 0.050 0.950 40.800 1.000 9.800 18.992
Beban total akibat beban mati tambahan WMA = 308.264
Beban pada perletakan akibat beban mati tambahan kanan PMA = 1/2 * WMA = 154.132 kN
Beban pd pondasi akibat beban mati tambahan PMA = 217.598 kN
3. BEBAN LAJUR "D" (TD)

q = 9.0 kPa untuk L < 30 m


q = 9.0*(0.5+ 15 /L) kPa untuk L > 30 m

Besarnya beban Garis terpusat P ditentukan sebesar 49,0 KN/m'


Faktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance) untuk BGT diambil sebagai berikut :
FBD = 0.4 untuk L < 50 m

FBD = 0.4 - 0.0025*(L - 50) untuk 50 < L < 90 m


FBD = 0.3 untuk L >90 m

Beban hidup yang bekerja pada bentang Kiri


Untuk panjang bentang, L = 16.80 m
karena L < 30 m q= 9.00 kPa
BGT mempunyai intensitas, p = 49.00 kN/m

Untuk harga, L= 16.80 mm b1 = 0.95 m FBD = 0.40

Maka besar beban lajur "D" :


WBTR = q * L * b1 = 143.64 kN
WBGT = p * b1 * FBD = 18.62 kN

Beban pada perletakan akibat beban lajur "D",


PTD ki = 1 /2*WBTR + WBGT = 90.440 kN
Beban hidup yang bekerja pada bentang Kanan
Untuk panjang bentang, L= 40.80 m
karena L > 30 m q= 7.81 kPa
BGT mempunyai intensitas, p = 49.00 kN/m

Untuk harga, L= 40.80 mm b1 = 0.95 m FBD = 0.40

Maka besar beban lajur "D" :


WBTR = q * L * b1 302.67 kN
WBGT = p * b1 * FBD 18.62 kN

Beban pada perletakanakibat beban lajur "D",


PTD ka = 1 /2*WBTR + WBGT = 169.955 kN

Beban pada pondasi akibat beban lajur "D", PTD ki + PTD ka = 260.395 kN

4. BEBAN PEDESTRIAN / PEJALAN KAKI (TP)


Untuk Bentang Kiri
Untuk harga, L1 = 16.80 m
Jumlah trotoar, n = 1.00
Lebar trotoar, b2 = 1.00 m

Luas bidang trotoar A = b2 * L/2 * n = 8.40


Beban merata pada pedestrian, q= 5.000
Beban pada pondasi akibat pejalan kaki, PTP = A * q = 42.00 kN

Untuk Bentang kanan


Untuk harga, L2 = 40.80 m
Jumlah trotoar, n = 1.00
Lebar trotoar, b2 = 1.00 m

Luas bidang trotoar A = b2 * L/2 * n = 40.800


Beban merata pada pedestrian, q= 5.00
Beban pada pondasi akibat pejalan kaki, PTP = A * q = 204.00 kN

Beban pada pondasi akibat beban pedestrian PTDP ki + PTP ka = 246.000


4. REAKSI KANTILEVER PIERHEAD

TABEL REKAP BEBAN PADA KANTILEVER PIERHEAD


Beban Faktor Beban
No Aksi / Beban Kode Satuan
Kerja Beban Ultimit
1 Beban Berat sendiri bangunan atas MS 1424.5 1.3 1851.8 kN
2 Beban Berat sendiri pierhead Q1 MS 66.3 1.3 86.1 kN/m
3 Beban Berat sendiri pierhead Q2 MS 16.0 1.3 20.8 kN/m
4 Beb. mati tambahan MA 217.6 2.0 435.2 kN
5 Beban lajur "D" TD 260.4 1.8 468.7 kN
6 Beban pedestrian TP 246.0 1.8 442.8 kN

berat kolom = 6000

Pu = PU MS + PU MA + PU TD + PU T = 3756.2 kN 33805.457

qu1 = 86.13 kN/m


qu2 = 20.80 kN/m

Panjang Kantilever Lk = 4.500 m


Lengan gaya reaksi girder X = 3.400 m

Momen maksimum dititik A Ma = PU * X + q1 * Lk * ( 1/2 * Lk ) + 1/2 *q2 *Lk * ( 1/3 * Lk )


= 13713.2 kNm

Gaya Lintang dititik A Va = PU + q1 * Lk + 1/2 *q2 *Lk


4190.52 kN

M total = 18971.8
5. PENULANGAN KANTILEVER PIERHEAD

Dimensi penampang ekivalen pierhead


2
Luas Q1 = 2.65 m
2
Luas Q2 = 0.64 m
2
Luas Total A = 3.29 m

Perbandingan Tinggi dan lebar digunakan 1 : 1 mak a

Mu = 18971.8
Vu = 4190.52

MOMEN DAN GAYA GESER RENCANA


Momen rencana akibat beban terfaktor, Mu = 18972 kNm
Gaya geser rencana akibat beban terfaktor, Vu = 4191 kN

BAHAN STRUKTUR
Kuat tekan beton, fc' = 20 MPa
Tegangan leleh baja untuk tulangan lentur, fy = 400 MPa
Tegangan leleh baja untuk tulangan geser, fy = 400 MPa

DIMENSI BALOK
2000
Lebar balok b= mm
Tinggi balok h=
1600 mm
Diameter tulangan Yang digunakan, D= 25 mm
Diameter sengkang yang digunakan, P= 16 mm
Tebal bersih selimut beton, ts = 50 mm
Untuk : fc' ≤ 30 MPa, 1 = 0.85
Untuk : fc' > 30 MPa,  1 = 0.85 - 0.05 * ( f c' - 30) / 7 = -
Faktor bentuk distribusi tegangan beton, 1 = 0.85
Rasio tulangan pada kondisi balance ,

b =  1* 0.85 * fc’/ fy * 600 / ( 600 + fy ) = 0.022


Faktor tahanan momen maksimum,

Rmax = 0.75 * b * fy * [1 – ½*0.75* b * fy / ( 0.85 * fc’ ) ] = 5.26


Faktor reduksi kekuatan lentur,  = 0.8
TULANGAN MOMEN LENTUR
Momen nominal rencana, Mn = Mu /  = 23714.74 kNm
Diperkirakan jarak pusat tulangan lentur ke sisi beton, d' = 50 mm
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 1550 mm
4.94
Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 10 6 / ( b * d2 ) =

Rn < Rmax  (OK)


0.0150
Rasio tulangan yang diperlukan :
0.0028
 = 0.85 * fc’ / fy * [ 1 -  * [1 – 2 * Rn / ( 0.85 * fc’ ) ] =
0.0035
Rasio tulangan minimum, min =  fc' / ( 4 * fy ) =
0.0150
Rasio tulangan minimum, min = 1.4 / fy =
46431
Rasio tulangan yang digunakan, =
94.6 2
Luas tulangan yang diperlukan, As =  * b * d = mm
Jumlah tulangan yang diperlukan, n = As / (  / 4 * D 2 ) = 2000.0
Lebar balok 96 D 25 mm
Digunakan tulangan atas D25-40
Tulangan utama bagian atas digunakan rangkap 2 48 D 25
Tulangan bagian bawah digunakan 50 %

Kontrol tahanan Momen


Luas tulangan terpakai, As = n *  / 4 * D 2 = 47124 mm 2
1570
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 554.40 mm
a = As * fy / ( 0.85 * fc' * b ) =
24368.72 mm
-6
Momen nominal, Mn = As * fy * ( d - a / 2 ) * 10 =
19495 kNm

Tahanan momen balok,  * Mn = kNm


Syarat :  * Mn ≥ Mu +

19495 > 18972  AMAN (OK)

TULANGAN GESER
Gaya geser ultimit rencana, Vu = kN
=
4190.52
Faktor reduksi kekuatan geser,
Tegangan leleh tulangan geser, fy = 0.60 MPa
Kuat geser beton, Vc = (√ fc') / 6 * b * d * 10
-3
= 400.00 kN
2310.60
Tahanan geser beton,   Vc = 1386.36 kN
Perlu tulangan geser
Tahanan geser sengkang,   Vs = Vu -   Vc = 2804.162 kN
Kuat geser sengkang, Vs = 4673.60 kN
Digunakan sengkang berpenampang : 4 D 16
2
Luas tulangan geser sengkang, Av = s n *  / 4 * P 2
= 804.25 mm
3
Jarak sengkang yang diperlukan : s = Av * fy * d / ( Vs * 10 ) = 106.69 mm
Jarak sengkang maksimum, smax = 400.00 mm
Jarak sengkang yang harus digunakan, s = 106.69 mm
Diambil jarak sengkang : s= 100.00 mm
Digunakan sengkang, 4 D 16 100
6. GAMBAR SKET PENULANGAN KANTILEVER PIERHEAD

PENULANGAN PENAMPANG A

PENULANGAN PENAMPANG C

Anda mungkin juga menyukai