Anda di halaman 1dari 15

Peran Kampung Coklat Dalam Pemberdayaan Masyarakat

PERAN KAMPUNG COKLAT DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (STUDI DI DESA


PLOSOREJO KECAMATAN KADEMANGAN KABUPATEN BLITAR)

Eny Zubaidah
14040254034 (PPKn, FISH, UNESA) enyzubaidah19@gmail.com

Sarmini
0008086803 (PPKn, FISH, UNESA) sarmini.unesa@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya untuk memberdayakan masyarakat dalam
mengembangkan eksistensi Kampung Coklat serta untuk mendeskripsikan kendala yang dihadapi dalam
melakukan pemberdayaan masyarakat untuk mengembangkan eksistensi Kampung Coklat. Pendekatan
penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang disajikan secara deskriptif. Data dalam penelitian ini
dikumpulkan dengan mengunakan observasi partisipan dan wawancara mendalam. Analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis data Miles dan Hurbermen yang terdiri dari
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Informan dalam penelitian ini
ada tuju yaitu Eva, Nikmah, lisniani, Sunyono, Akhsin, Bachrowi, Ali Mas’ud, dan Munir. Pemilihan
informan didasarkan pada kriteria yang ditentukan yaitu pengelola Kampung Coklat yang mengetahui
tentang strategi pemberdayaan masyarakat serta masyarakat yang terlibat dalam pemberdayaan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa upaya pengembangan wisata Kampung Coklat yang dilakukan dengan
perluasan lahan, mendirikan pasar wisata, parkir wisata, dan paket edukasi. Berdasarkan upaya
peningkatan pengetahuan masyarakat sekitar yang dilakukan Kampung Coklat melalui pelatihan
karyawan Kampung Coklat serta pelatihan para petani coklat. Kendala yang dialami dalam melakukan
pemberdayaan masyarakat adalah rendahnya tingkat pendidikan karyawan, kurangnya sarana dan
prasarana, dan kurangnya kepedulian pemerintah. Faktor pendukung dalam melakukan pemberdayaan
masyarakat yaitu kepedulian masyarakat sekitar dan sikap gotong-royong masyarakat dalam kegiatan di
Kampung Coklat.
Kata Kunci: Upaya Kampung Coklat, Pemberdayaan, Masyarakat

Abstract
This study aims to determine the efforts to empower the community in developing the existence of
Kampung Coklat and to describe the obstacles faced in conducting community empowerment to develop
the existence of Kampung Coklat. The research approach used is qualitative which is presented
descriptively. The data in this study were collected using participant observation and in-depth interviews.
The data analysis used in this study is the Miles and Hurbermen data analysis model consisting of data
collection, data reduction, data presentation and conclusion drawing. The informants in this study were
aimed at Eva, Nikmah, Lisniani, Sunyono, Akhsin, Bachrowi, Ali Mas'ud, and Munir. The selection of
informants is based on the specified criteria, namely the manager of Kampung Coklat who knows the
strategies for empowering communities and communities involved in community empowerment. The
results showed that Kampung Coklat tourism development efforts were carried out by expanding land,
establishing tourism markets, tourist parking, and educational packages. Based on efforts to increase the
knowledge of the surrounding community that was carried out by Kampung Coklat through training the
Kampung Coklat employees and training the cocoa farmers. Constraints experienced in community
empowerment are the low level of education of employees, lack of facilities and infrastructure, and lack
of government care. Supporting factors in community empowerment are the concern of the surrounding
community and the mutual cooperation between the community in the activities in Kampung Coklat.
Keywords: Brown Village Efforts, Empowerment, Society

merupakan Presiden RI pertama, beberapa situs sejarah


PENDAHULUAN berupa percandian, dan peristiwa pemberontakan PETA
Blitar merupakan salah satu kota yang berada di wilayah yang terjadi di Blitar. Selain itu di Blitar juga banyak
Provinsi Jawa Timur yang terkenal dengan beragam memiliki beberapa objek wisata lainnya seperti, Pantai
wisata (Husna, 2013). Baik di Kota ataupun di Kabupaten Tambak, Pantai Serang, Kawasan Wisata Gunung Kelud,
Blitar sangat terkenal dengan wisata bersejarah dan Kawasan Rambut Monte, dan masih banyak lainnya.
tempat bersejarah seperti makam Bung Karno yang

61
Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Volume 07 Nomor 01 Tahun 2019, 61-75

Namun, yang sekarang masih baru-baru ini yang ramai Kampung merupakan ciri dari suatu kehidupan
pengunjung adalah wisata Kampung Coklat. bermukim yang lebih dianggap sebagai tatanan
Awal mula terciptanya kampung coklat adalah dari pemukiman tradisional sebelum adanya perkembangan
salah satu seorang dan para peternak lainnya mengalami perencanaan permukiman modern di indonesia. Menurut
kerugian yang sangat besar didalam usaha peternakan Nugroho (2009) Kampung sebagai sebuah enclosed
ayam bertelur yang merebaknya Virus H5-NI atau Flu compound di dalam kota memliki karakteristik tersendiri,
Burung pada tahun 2004 di sejumlah daerah di Jawa di mana kehidupan sebuah desa (village) masih terdapat
Timur termasuk Kabupaten Blitar khususnya di Desa di dalamnya, yang masih nampak pada sistem sosial dan
Plosorejo para peternak ayam petelur mengalami budaya yang mengikat. Istilah dan atau cara pandang
kerugian yang sangat besar. Sehingga para peternak sebutan untuk ‘kampung-kota’ dalam pandangan
beralih mata pencarian ke sektor petani atau perkebunan dualisme sebagai polar yang bermuatan negatif. Negatif
karena tuntutan ekonomi dan minimnya lapangan dalam segala cara pandang melihat kampung kota, baik
pekerjaan. Salah satunya Bapak Kholid yang hanya dari aspek sosial, aspek ekonomi, aspek lingkungan,
bermodalkan tanah milik keluarganya seluas 750 m2 bahkan aspek budaya (Sudarwanto, 2017).
yang sudah ditanami kakao sejak tahun 2000 menjadi Kampung coklat sekarang ini sudah mengalami
inspirasi awal dari salah seorang untuk mengembangkan peningkatan yang cukup baik sehingga tidak sedikit
perkebunan kakao. Karena terbatasnya kemampuan wisatawan yang penasaran dan mengisi liburan mereka
dalam membudidayakan kakao menghasilkan hasil panen untuk mengunjungi ampung coklat. Perkembangan yang
kurang maksimal. Dari harga jual biji kakao kering Rp semakin maju diharapkan nantinya masyarakat dapat
9.000/kg biji kakao menjadikan motivasi beliau untuk memberikan peran sebagai daya kreatif untuk
merawat kebun kakao tersebut. meningkatkan eksistensi kampung coklat ditengan zaman
Pemilik tunggal beserta sejumlah petani lainnya yang semakin modern. Masyarakat yang diharapkan
memutuskan untuk mendalami budidaya kakao di PTPN memiliki potensi dan peluang yang luas sebagai agen
XII Blitar dan Puslit Koka (Pusat Penelitian Kopi dan perubahan dan agen kontrol sosial untuk mampu
Kakao Indonesia) di Jember. Dari hasil bantuan Puslit meningkatkan eksistensi dalam sektor ini.
Koka Jember yang diberikan berupa puluhan ribu bibit Masyarakat Desa Plosorejo dalam mengembangkan
kakao sebagian besar peralih dari palawija ke budidaya eksistensi kampung coklat ikut berperan dalam
tanaman kakao. Berkembangnya pertanian kakao yang memberikan kontribusi didalamnya seperti memberikan
semakin meningkat dirasa perlu untuk pembentukan lahan parkir, bekerja sebagai karyawan, petani kakao
sebuah kelompok supaya nantinya penjualan kakao terus untuk menyuplay biji coklat dan area berdagang di
meningkat dan terus mengalami perkembangan yang sekitar Kampung Coklat. Area parkir dimanfaatkan
lebih baik. Pembentukan dilakukan pada tanggal 1 masyarakat sekitar yang rumahnya dekat dengan wisata
Januari 2005 dengan diciptakan Gapoktan (Gabungan Kampung Coklat dengan membuka lahan didepan rumah
Kelompok Tani) yang diberi nama Guyub Santosa. mereka. Selain itu peran para petani kakao terhadap
Gapoktan sendiri lebih fokus didalam pembibitan, Kampung Coklat sangat dibutuhkan untuk pemasok biji
penanaman, perawatan hingga pengelolaan biji kakao kakao yang akan diolah menjadi bahan makanan.
yang menjadi coklat dan siap untuk dipasarkan. Dalam Masyarakat adalah sekelompok orang yang muncul
perkembangan Gapoktan Guyub Santosa membentuk dari kumpulan setiap individu yang hidup dan saling
badan hukum UD, CV, dan KSU yang semuanya diberi bekerjasama dalam kurun waktu yang cukup lama.
nama Guyub Santosa yang bergerak dibidang pemasaran Menurut Koentjaraningrat (2009:118) masyarakat adalah
biji kakao baik di pasar regional, nasional, dan maupun kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu
ekspor. sistem adat-istiadat tertentu bersifat kontinu, dan terikat
Pada tahun 2013 Gapoktan Santoso melakukan oleh suatu rasa identitas bersama. Interaksi didalam
inovasi dengan memproduksi olahan coklat yang bercita masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan satu
rasa original dengan diberimerk Gusant. Dengan hasil kesatuan antar warga. Satu kesatuan akan memberikan
yang dirasa cukup menarik Gapoktan Santoso mendirikan ikatan menjadi masyarakat. Kelompok manusia tersebut
Wisata Edukasi Kampung Coklat, yang merupakan biasanya mengalami proses adaptasi antara satu dengan
tempat wisata dengan menawarkan edukasi yaitu cara yang lainnya dengan cara yang tidak mereka sadari.
budidaya coklat dari pembibitan, penanaman, perawatan, Menurut Soekanto (2012:136), Dalam masyarakat
hingga cara pemanenan sampai penjemuran biji kakao. modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan
Selain itu pengunjung dapat melihat secara langsung cara dengan masyarakat perkotaan rural community, dan
mengelolah biji kakao menjadi bubuk coklat serta olahan urban community. Perbedaan antara rural community dan
coklat hingga siap untuk di nikmati. urban community sebenarnya tidak ada kaitannya dengan
Peran Kampung Coklat Dalam Pemberdayaan Masyarakat

hubungan dengan pengertian masyarakat karena didalam masyarakat menjadi berdaya. Setiap anggota masyarakat
masyarakat modern, kecilnya suatu desa tetap akan ada dalam sebuah komunitas sebenarnya memiliki potensi
pengaruh-pengaruhnya dari kota. Masyarakat desa untuk berkembang menuju ke arah yang lebih baik.
dengan masyarakat kota sebenarnya saling berkaitan Penelitian Sari (2016) Pemberdayaan masyarakat lewat
antara keduannya. Masyarakat desa yang dianggap kecil usaha pariwisata memang masih terbilang baru. Namun
tetap ada pengaruhnya dari masyarakat kota. dengan adanya usaha-usaha pemerintah untuk
Kehidupan di dalam masyarakat pastinya memerlukan mengikutkan mereka diacara pariwisata (seperti kegiatan
yang namanya interaksi sosial. Soekanto (2012:54) surfing di Simelue), tentunya bisa membuka wawasan
interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan mereka terhadap usaha pariwisata yang lain. Sutawa
sosial karena tanpa interaksi sosial, tak akan mungkin ada (2012) pemberdayaan masyarakat menjadi kunci utama
kehidupan bersama. Dalam kehidupan bersama akan dalam pengembangan pariwisata dengan cara
terjadi perubahan dan perkembangan didalam masyarakat berpartisipasi dalam menjaga budaya untuk mencapai
melalui perwujudan dari bentuk individu-individu pembangunan pariwisata berkelanjutan. Harapannya
maupun kelompok sosial. Perubahan yang terjadi bisa kedepan, bahwa pemberdayaan masyarakat yang akan
berasal dari segi politik, ekonomi, maupun hukum. mengarah kekesejahteraan, tidak hanya dinikmati oleh
Bentuk-bentuk dari interaksi sosial menurut Soekanto segelintir orang yang mempunyai akses, tapi juga
(2012:55) merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinikmati oleh masyarakat disekitarnya.
dinamis yang menyangkut hubungan antara orang-orang- Pengembangan Kampung Coklat dalam
perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, meningkatkan eksistensinya tidak terlepas dari peran
maupun antara orang perorangan dengan kelompok aktif masyarakat sekaligus sebagai usaha pemberdayaan
manusia. Salah satu bentuk interaksi sosial adalah kerja masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan. Kerja
sama. Kerja sama dalam membangun modal sosial akan sama yang dilakukan pihak Kampung Coklat dengan
terlihat dari kinerja suatu kelompok untuk melibatkan diri masyarakat sekitar dapat menjalin interaksi antar individu
di dalam pemberdayaan masyarakat. ataupun antar kelompok. Menurut Darmayanti (2015)
Pemberdayaan yang melibatkan masyarakat dalam strategi yang dilakukan untuk pemberdayaan masyarakat
mengembangkan wisata Kampung Coklat dirasa perlu melalui strategi dan aktivitas-aktivitas yang akan
dilakukan untuk meningkatkan daya tarik wisatawan. dilakukan
Menurut Iskandar (2018) model pemberdayaan Melalui beberapa peran didalam maupun diluar
masyarakat untuk meningkatkan niat berwirausaha Kampung Coklat sangat menunjang eksistensi Kampung
dengan pengembangan modal sosial melalui kerja sama. Coklat. Salah satunya dalam melakukan kerja sama
Kampung coklat yang menghadirkan berbagai macam dengan masyarakat sekitar melalui perekrutan karyawan
wisata mulai dari perkebunan coklat hingga pengelolaan warga sekitar Desa Plosorejo serta petani kakao sebagai
biji coklat dapat memberikan manfaat dalam peningkatan pemasok utama biji kakao. Sehingga itu perlu adanya
pendapatan masyarakat dan pemerintah. Upaya peningkatan kualitas dan pengembangan dalam
peningkatan eksistensi Kampung Coklat yang melibatkan pemberdayaan untuk meningkatkan eksistensi Kampung
masyarakat sekitar dapat berfungsi sebagai Coklat.
pemberdayaan masyarakat dengan melakukan pelatihan Eksistensi merupakan salah satu proses yang dinamis,
maupun keikutsertaan di dalam pembangunan wisata yang menjadikan atau mengadakan (Abidin, 2007).
Kampung Coklat. Sedangkan menurut kamus lengkap bahasa Indonesia
Pemberdayaan masyarakat yang dimaksud edukasi (2008:112) eksistensi adalah hal berada atau keberadaan.
wisata yang dapat mengikutsertakan peran dan aspirasi Jadi eksistensi adalah cara membuktikan perjalannya
masyarakat khususnya masyarakat Desa Plosorejo dalam suatu sistem dimana sistem tersebut tetap diakui dan
meningkatkan eksistensi Kampung Coklat. Persoalannya masyarakat tetap menjunjung sistem tersebut.
adalah bagaimana masyarakat Desa Plosorejo dibina Peningkatan pelatihan dan pengembangan dirasa
secara berkesinambungan untuk menggali potensi-potensi perlu untuk dilakukan. Melihat didalam pemberdayaan
yang dimiiki, baik dari potensi sumber daya alam dan masyarakat sangat penting dalam kehidupan sosial
sumber daya manusia yang dimilikinya. Menurut Sari masyarakat. Mengenai hal tersebut peneliti ingin
(2016) pemberdayaan masyarakat merupakan cara yang membahas mengenai upaya yang dilakukan pihak
digunakan untuk meningkatkan harga diri manusia Kampung Coklat dalam pemberdayaan masyarakat untuk
terutama mereka yang berada dalam lilitan kemiskinan meningkatkan eksistensi Kampung Coklat. Untuk itu, di
dan ketidakberdayaan. dalam penelitian ini perlu untuk mempersempit lingkup
Menurut Mulyadi (2013) pemberdayaan masyarakat bahasannya di dalam rumusan masalah, sehingga
pada dasarnya merupakan proses untuk membuat nantinya hal yang ingin direncanakan akan tercapai.

63
Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Volume 07 Nomor 01 Tahun 2019, 61-75

Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu, (1) sekitar untuk mendapatkan lapangan pekerjaan dan
Bagaimana upaya yang dilakukan pihak Kampung Coklat meningkatkan perekonomian. Berdasarkan hasil
untuk memberdayakan masyarakat dalam wawancara di Wisata Kampung Coklat yang dilakukan
mengembangkan eksistensi Kampung Coklat (Studi di oleh peneliti secara langsung, terdapat enam upaya yang
Desa Plosorejo Kecamatan Kademangan Kabupaten dilakukan pihak Kampung Coklat dalam memberdayakan
Blitar)? (2) Apa saja kendala yang dihadapi dalam masyarakat sekitar.
melakukan pemberdayaan masyarakat untuk
mengembangkan eksistensi Kampung Coklat (Studi di Membeli dan Menyewa Tanah Milik Warga Sekitar
Desa Plosorejo Kecamatan Kademangan Kabupaten Untuk Perluasan Lahan Wisata
Blitar)? Wisata Edukasi Kampung Coklat dari sejak awal berdiri
memang tidak mempunyai lahan yang begitu luas. Lahan
METODE yang dimiliki hanya tanah disebelah perkarangan rumah
Penelitian ini mengunakan jenis pendekatan kualitatif milik bapak Kholid Mustofa. Awal mulanya lahan milik
yang disajikan secara deskriptif. Sedangkan jenis keluarganya tersebut dibangun menjadi sebuah wisata
penelitian yang akan digunakan adalah studi kasus. kecil yang belum mempunyai beberapa wahana yang
Gunawan (2014: 133) penelitian studi kasus adalah menarik. Dari lahan yang seadanya yang dibuat wisata
penelitian yang menempatkan sesuatu atau objek yang perkebunan coklat kemudian sedikit demi sedikit
diteliti sebagai “kasus”. Fokus penelitian mengenai menjadikan daya tarik para pengunjung. Wisata Edukasi
bagaimana upaya yang dilakukan pihak Kampung Coklat Kampung Coklat memang dulunya satu-satunya wisata
untuk pemberdayaan masyarakat sehingga masyarakat perkebunan coklat yang ada di Kabupaten Blitar. Coklat
bisa menerima hasilnya. merupakan makanan yang banyak disukai di masyarakat
Penelitian ini bertempat di lokasi Tempat Wisata khususnya kaum muda. Untuk itu masyarakat menjadi
Edukasi Kampung Coklat Jl. Banteng-Blorok No. 18 RT. penasaran bagaimana tumbuhan coklat yang kemudian
01 RW. 06 Desa Plosorejo Kecamatan Kademangan bisa diolah menjadi makanan yang lezat dan banyak
Kabupaten Blitar. Informan yang dalam penelitian ini penikmatnya. Melalui rasa penasaran tersebut menjadi
menggunakan teknik purposive sampling. Menurut meningkatnya para pengunjung wisata Edukasi Kampung
Sugiyono (2015:218) purposive sampling adalah teknik Coklat setiap harinya.
pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan Awal berdirinya wisata Edukasi Kampung Coklat
tertentu. Dalam penelitian ini menggunakan analisis data memang tidak memiliki cukup luas lahan untuk
di lapangan model Miles and Huberman (1984) dalam melakukan perluasan dan pengembangan wisata. Melalui
buku Sugiyono (2015:246-247) adalah pengumpulan suport dari masyarakat yang merelakan tanahnya untuk
data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kami beli dan ada yang kami sewa itu merupakan
kesimpulan. keberuntungan tersendiri bagi wisata Edukasi Kampung
Coklat. Setelah melakukan perluasan lahan dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN mengembangkan wisata Edukasi Kampung Coklat lebih
Pemberdayaan masyarakat merupakan cara yang berkembang dan semakin besar, dipastikan pihak
dilakukan untuk meningkatkan kreatifitas dan kedudukan pengelola akan merekrut banyak karyawan baru. Maka
yang sesuai dengan harkat dan martabat masyarakat dengan tidak memiliki lahan untuk perluasan wisata
ditengah sulitnya perekonomian yang melanda. sehingga strategi yang dilakukan sebagai nilai tukar.
Masyarakat merupakan perkumpulan kelompok antara Bantuan yang diberikan masyarakat sangat membantu
satu individu dengan individu lain yang saling pihak kampung coklat untuk memperluas kembali wisata
bekerjasama dalam kurun waktu yang cukup lama. Edukasi Kampung Coklat agar lebih menarik para
Wisata Edukasi Kampung memberikan wisata Edukasi pengunjung dengan menciptakan berbagai wahana untuk
bagi masyarakat sekitar untuk belajar dan mencari bersantai tidak hanya berwisata namun juga bisa
pengetahuan tentang bagaimana cara menanam tumbuhan menambah pengetahuan tentang coklat.
kakao hingga cara mengolahnya menjadi makanan Sebagaimana diungkapkan oleh Eva 24 tahun
ringan. karyawan Wisata Kampung Coklat yang menjabat
Wisata Edukasi Kampung Coklat agar lebih menarik sebagai manager pemasaran terkait perluasan lahan
para pengunjung dengan menciptakan berbagai wahana sebagai berikut:
untuk bersantai tidak hanya berwisata namun juga bisa “Ditahun 2016 kami sudah mulai melakukan
menambah pengetahuan tentang coklat. Semakin pembenahan-pembenahan dengan melakukan
berkembangnya wisata Edukasi Kampung Coklat akan perluasan lahan. Lahan-lahan dari masyarakat
semakin menciptakan peluang-peluang besar bagi warga sekitar ada yang kita beli dan ada yang kita sewa,
Peran Kampung Coklat Dalam Pemberdayaan Masyarakat

hal itu juga merupakan suatu keberuntungan bagi dapat meningkatkan eksistensi Kampung Coklat sampai
masyarakat sekitar yang memang memiliki lahan saat ini. Pembangunan area wisata dan menambah
dan lahan itu kosong. Jadi pihak Kampung berbagai macam fasilitas dapat menciptakan
Coklat yang menyewa”.(Hasil wawancara 6 Juni
pemberdayaan masyarakat. Karena dengan semakin luas
2018)
Pernyataan diatas juga diperkuat oleh Nikmah 23 area wisata dan banyaknya fasilitas yang diberikan
tahun salah satu karyawan sebagai manager operasional membutuhkan beberapa karyawan tambahan untuk
di Wisata Kampung Coklat. membantu menjaga area wisata Edukasi Kampung
“Perkembangan Kampung Coklat sampai bisa Coklat. Semakin banyaknya pengunjung dapat
kaya gini juga salah satu bantuan yang diberikan meningkatkan karyawan yang banyak lagi untuk
warga sekitar dari merelakan lahannya untuk membantu menjaga dan merawat area wisata demi
kami beli dan ada juga yang kami sewa. Itu kami kenyamanan pengunjung. Sehingga dengan hal tersebut
lakukan untuk membangun wisata Kampung dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat
Coklat agar lebih luas lagi. Sehingga dari sekitar. Karyawan wisata Edukasi Kampung Coklat
bantuan warga tersebut kami bisa menciptakan
diutamakan warga Desa Plosorejo sendiri karena sudah
beberapa area permainan, taman, caffe dan masih
banyak lagi. (Hasil wawancara 6 Juni 2018) sesuai dengan tujuan awal dibangunnya wisata tersebut
Perluasan lahan yang dilakukan dengan menyewa dan untuk memberdayakan masyarakat sekitar Kampung
membeli tanah masyarakat sekitar dengan harga yang Coklat.
lebih tinggi dapat membantu masyarakat dalam
memberikan modal untuk membuka usaha atau Mendirikan Pasar Wisata Kampung Coklat
membelikan tanah lagi yang lebih luas dari yang sudah Wisata Edukasi Kampung Coklat mulai awal berdiri tidak
dijual tersebut. Jika sebelumnya lahan wisata Kampung menyediakan pasar wisata. Pasar wisata dirasa perlu
Cokelat 4,5 hektare lahan, saat ini sudah diperluas hingga untuk diciptakan karena ramainya pengunjung wisata
5,5 hektare lahan. Sehingga dengan bantuan yang Edukasi Kampung Coklat dapat menambah penghasilan
diberikan masyarakat, wisata kampung coklat bisa lebih untuk meningkatkan perekonomian warga sekitar.
menampung pengunjung yang hendak berwisata di melalui bantuan Pemerintah Desa yang menyediakan
kampung cokelat. Selain berwisata pengunjung juga lahan untuk digunakan sebagai pasar wisata desa, pihak
dapat bermain dan menikmati berbagai fasilitas yang Kampung Coklat bekerja sama untuk meningkatkan
sudah diberikan oleh wisata Edukasi Kampung Coklat. perekonomian masyarakat dengan bebas berjualan
Berdasarkan observasi, saat ini Wisata Kampung ditempat tersebut. Sehingga pihak Desa ikut memberikan
Coklat dapat mendirikan berbagai macam fasilitas yang dukungan dengan membentuk Pokmas Pariwisata, yang
memadai dan menarik. Hal itu dilakukan dengan tujuan salah satu programnya adalah membuat pasar desa
untuk memberikan kenyamanan kepada para pengunjung wisata. Seperti yang dijelaskan karyawan wisata
dengan adanya fasilitas yang sudah disediakan. Konsep kampung coklat yakni Eva 24 Tahun mengenai pasar
yang ditawarkan dari wisata Kampung Coklat ini adalah wisata dalam cuplikan wawancara berikut:
kekeluargaan yang hangat. Sehingga pihak Kampung “Kemudian ditahun 2017 kita juga mendirikan
Coklat sudah menyiapkan banyak tempat untuk bersantai pasar Desa Wisata yang juga bekerja sama
dengan pihak Desa untuk membantu dan
dibawah pohon coklat yang rindang serta nyaman untuk
menyerap tenaga kerja khususnya masyarakat
para pengunjung yang ingin menghabiskan waktu sekitar agar bisa bekerja dan mendapat imbasnya
bersama keluarga. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar Kampung Coklat yang dirasakan oleh
dibawah ini: masyarakat sekitar”.(Hasil wawancara 6 Juni
2018)
Hal tersebut juga diperkuat oleh bu Lis salah satu
pedagang yang ikut memakai lahan yang disediakan oleh
Pemerintah Desa:
“Iya mbk setelah disediakan lahan oleh
Pemerintah Desa, warga sekitar ikut
mendapatkan imbasnya dengan bisa berjualan
ditempat yang sudah disediakan. Produk yang
dijual dipasar wisata ini adalah produksi warga
sekitar mbk. Jadi yang biasanya ibu-ibu dirumah
Gambar 1 Coklat Galeri di Wisata Kampung tidak bekerja bisa ikut bekerja membantu suami
Coklat mencari nafkah”. (Hasil wawancara 7 Juni 2018)
Perluasan lahan yang dilakukan dengan bantuan Pernyataan bu Lis salah satu pedagang yang ada di
yang diberikan masyarakat kepada pihak kampung coklat pasar wisata Kampung Coklat senada dengan pernyataan

65
Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Volume 07 Nomor 01 Tahun 2019, 61-75

yang diungkapkan oleh karyawan Kampung Coklat yakni Parkir Wisata Kampung Coklat
Nikmah 23 tahun sebagai manager operasional sebagai Wisata edukasi kampung coklat tidak menyediakan lahan
berikut: parkir untuk para pengunjung. Lahan parkir tersebut
“Didirikannya pasar wisata yang ada di depan dikelola oleh warga sekitar wisata Edukasi Kampung
wisata Kampung Coklat itu juga dirasa sangat Coklat yang memanfaatkan lahan depan rumahnya untuk
membantu perekonomian warga. Warga bebas lahan parkir. Pengelolaan parkir wisata Edukasi
berjualan makanan apa saja asalkan sehat dan
Kampung Coklat sendiri dikelola oleh masyarakat sekitar
halal karena pihak Kampung Coklat tidak
membatasi biarlah masyarakat berkreatifitas dan karang taruna Desa Plosorejo. Namun untuk hasil
dalam berdagang”. (Hasil wawancara 6 Juni yang diperoleh sebagian disumbangkan untuk keperluan
2018). pembangunan fasilitas seperti mushola dan lain-lain.
Pasar Wisata yang didirikan, pihak Kampung Coklat Untuk tarif pengunjung yang parkir kendaraan disama
yang bekerja sama dengan Kepala Desa ikut memberikan ratakan supaya nantinya tidak ada kecemburuan sosial.
lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar untuk bebas Demi kenyamanan pengunjung, pihak wisata Edukasi
berjualan dilahan yang sudah disiapkan oleh Kepala Desa. Kampung Coklat sudah mengadakan musyawarah dalam
Lahan tersebut merupakan lahan milik Pemerintah Desa menentukan atau membuat kesepakatan demi
yang lokasinya tepat didepan wisata Kampung Coklat. kesejahterakan antar masyarakat.
Sehingga tempat tersebut sangatlah strategis dan bisa Sebagaimana diungkapkan oleh karyawan wisata
membantu warga sekitar untuk mencari nafkah. kampung coklat yakni Eva 24 tahun yang menjabat
Berdasarkan hasil wawancara yang sudah dilakukan sebagai manager pemasaran sebagai berikut:
oleh beberapa informan terkait pasar wisata yang “Kalau masalah parkir kita sudah bekerja sama
merupakan salah satu bentuk dukungan yang diberikan dengan masyarakat dengan melakukan
oleh pihak Desa dengan membentuk Pokmas Pariwisata musyawarah yang dihadiri oleh anggota parkir,
yang salah satu programnya adalah membuat pasar Desa Kapolsek Kecamatan Kademangan, Lurah Desa
Plosorejo, karangtaruna Desa Plosorejo,
wisata. Lokasinya yang berada tepat di depan Kampung
Bhabinkamtibmas Desa Plosorejo, BABINSA
Coklat. Produk yang akan dijual di pasar wisata ini Desa Plosorejo dan perangkat desa lainnya”.
produk non coklat. Produk yang dijual dipasar wisata ini (Hasil wawancara 6 Juni 2018)
adalah produksi dari warga sekitar. Warga sekitar Setelah kesepakatan tersebut disetujui oleh anggota
membuat produk olahan sesuai dengan kreatifitas parkir, aturan tersebut wajib untuk dijalankan sesuai
masing-masing. Sehingga nantinya warga akan lebih dengan aturan yang sudah ditentukan. Diharapkan dengan
mandiri dalam bersaing didalam dunia perdagangan. adanya perjanjian yang sudah dibuat tidak ada pihak yang
Namun warga sekitar tetap harus menjunjung tinggi nilai- merasa dirugikan. Seperti penuturan Bapak Sunyono
nilai kesejahteraan antar sesama. Jadi akibat semakin sebagai tukang parkir terkait adanya perjanjian tersebut:
ramainya pengunjung Wisata Kampung Coklat “Lahan parkir yang ada di Kampung Coklat rata-
masyarakat semakin banyak merasakan pundi-pundi rata milik warga sekitar dan dikelola sendiri oleh
ekonomi dengan berjualan makanan diluar tempat wisata. pemiliknya. Adanya kesepakatan tersebut saya
sangat bersyukur mbak dan beruntung karena
Pasar wisata Edukasi Kampung Coklat merupakan
usaha parkir warga sekitar akan dilindungi dan
salah satu bentuk pemberdayaan yang dilakukan sudah mempunyai izin untuk beroperasi. Jadi
Pemerintah Desa dengan bekerja sama dengan pihak tanggung jawab akan ditanggung pihak kampung
Kampung Coklat. Warga Desa Plosorejo dapat mencari coklat dan anggota parkir lainnya”. (Hasil
nafkah dengan berjualan di pasar wisata tersebut dengan Wawancara 7 Juni 2018)
produk hasil kreatifitasnya masing-masing. Pemerintah Kesepakatan yang sudah disetujui semata-mata
Desa maupun pihak Kampung Coklat tidak dilakukan untuk mensejahterakan masyarakat khususnya
mengharuskan produk khusus untuk dijual melainkan pengunjung dan masyarakat sekitar. Masyarakat yang
bebas asalkan tetap terjaga kesehatannya dan halal. mempunyai lahan disamping kanan kiri wisata Kampung
Masyarakat yang berada dirumah yang awalnya sulit Coklat dapat memanfaatkan lahan tersebut untuk area
mendapatkan penghasilan kini bisa menciptakan produk parkir.
makanan yang kemudian dititipkan untuk dijual di pasar Sebagaimana diungkapkan karyawan Wisata
wisata. Sehingga warga Desa Plosorejo sudah mulai Kampung Coklat yang menjabat sebagai manager
terangkat perekonomiannya semenjak adanya wisata operasional yakni nikmah sebagai berikut:
Kampung Coklat. “Pihak Kampung Coklat tidak menyediakan
lahan untuk parkir para pengunjung jadi parkir
wisata yang ada didepan itu milik warga dan
dikelola sendiri oleh pemilik tanah. Dengan
Peran Kampung Coklat Dalam Pemberdayaan Masyarakat

semakin meningkatnya pengunjung Wisata bantuan lahan warga yang merelakan tanahnya untuk
Kampung Coklat Sehingga tidak menuntut disewakan atau dijual, SDM, dan lahan parkir. Hampir
kemungkinan hasil pendapatan parkir milik semua proses dari awal berdiri Kampung Coklat sampai
warga juga semakin meningkat. Jadi keberadaan
sekarang dilakukan sendiri dan dibantu warga sekitar.
Wisata Kampung Coklat selama ini mayoritas
warga sekitar terangkat perekonomiannya. (Hasil
Wawancara 6 Juni 2018). Paket Wisata di Kampung Coklat
Dari beberapa penyampaian informan dapat Wisata Kampung Coklat di Blitar tidak hanya berwisata
disimpulkan bahwa salah satu pemberdayaan yang untuk keluarga, namun juga bisa dinikmati untuk siswa
sangat terlihat adalah parkir pengunjung Wisata Paud sampai Universitas. Bentuk pemberdayaan yang
Kampung Coklat. Lahan parkir untuk wisata kampung dilakukan pihak Kampung Coklat melalui kegiatan
coklat merupakan lahan warga sendiri, pihak Kampung edukasi sebagai media pembelajaran budidaya kakao,
Coklat tidak menyediakan lahan parkir untuk pemanenan hingga pengolahan pasca panen. Paket wisata
pengunjung Kampung Coklat. Pihak Kampung Coklat yang disajikan di wisata Kampung Coklat terdiri dari
telah membebaskan warga sekitar untuk membuka lahan beberapa pilihan, yaitu A ( PAUD da TK ), paket B (SD
parkir di depan rumahnya masih-masih yang berada dan SMP) dan paket C (SMA dan Universitas). Semua
disebelah wisata Kampung Coklat. Namun untuk paket wisata tersebut memiliki tarif dan fasilitas yang
standarisasi harga parkir pihak Kampung Coklat dan berbeda.
warga sudah berkoordinasi untuk meratakan tarif parkir Seperti yang dipaparkan oleh Eva 24 tahun selaku
kendaraan. Sebelum ditentukannya tarif parkir warga manajer pemasaran di Wisata Kampung Coklat terkait
sekitar semena-mena dalam menentukan tarif kendaraan paket wisata, sebagai berikut;
pengunjung. Pemerataan tarif parkir tersebut dilakukan “Awal mula berdirinya Kampung Coklat bapak
untuk menghindari adanya pihak yang dirugikan baik Kholid Mustofa sudah memberlakukan paket
pengunjung atau warga yang melakukan usaha parkir wisata. Mulai dari anak-anak TK, sampai SMA,
bahkan mahasiswa dan para petani juga bisa
tersebut. Pihak Kampung Coklat akan terus melakukan
mengenyam ilmu atau memperdalam ilmu
pembenahan dan perluasan untuk menarik para tentang kakao di Kampung Coklat. Kemudian
pengunjung untuk menikmati wisata Kampung Coklat. setelah itu kami juga mulai memberlakukan
Salah satunya dengan menciptakan wahana-wahana paket edukasinya”. (Hasil wawancara 6 Juni
sebagai daya tarik pengunjung. Semakin banyak 2018)
pengunjung yang berwisata di Kampung Coklat Paket wisata untuk PAUD dan TK hanya
semakin banyak pula pundi-pundi ekonomi warga yang dilakukan paket wisata berupa budidaya kakao yang
membuka lahan parkir. dipandu oleh tentor yang sudah disiapkan pengelola
Tempat parkir wisata Edukasi Kampung Coklat yang wisata edukasi kampung coklat. Fasilitas permainan
dikelola dan lahan parkir tersebut merupakan lahan milik untuk anak-anak di wisata kampung coklat juga cukup
warga karena pihak Kampung Coklat sendiri tidak banyak mulai dari perahu dayung, refleksi ikan, mandi
menyediakan lahan untuk parkir para pengunjung. bola, balon perosotan, teater edukasi dan masih banyak
Eksistensi Wisata Kampung Coklat mempunyai pengaruh lagi. Dari berbagai macam permainan yang paling
besar terhadap kehidupan masyarakat sekitar. Dilihat dari digemari anak-anak adalah permainan mandi bola dan
banyaknya pengangguran di Desa Plosorejo yang balon perosotan. Sedangkan paket wisata untuk anak SD
sekarang ini sudah banyak menjadi karyawan maupun dan SMP mengenai budidaya kakao yang dipandu oleh
karyawati di Wisata Kampung Coklat. Selain itu banyak tentor wisata kampung coklat (Pembenihan, Budidaya,
membuka peluang besar kepada masyarakat sekitar Panen, Paska Panen, sampai menjadi Cokelat Olahan).
samping kanan-kiri wisata Kampung Coklat untuk Untuk paket wisata SMA dan Universitas yakni pemandu
membuka usaha berupa kios-kios dengan memanfaatkan wisata tentang pengenalan budidaya kakao (Pembenihan,
halaman rumah sebagai tempat penitipan kendaraan atau Budidaya, Panen, Paska Panen, hingga menjadi Coklat
tempat parkir pengunjung wisata Edukasi Kampung Olahan), bibit kakao siap tanam dan sesi diskusi dengan
Coklat. management Kampung Coklat materi tentang “Succes
Melalui bantuan-bantuan yang diberikan warga Story Kampung Coklat”. Permainan yang digemari oleh
sekitar baik aktif maupun pasif dalam proses para orang tua atau anak dewasa dengan wahana terapi
pengembangan wisata Kampung Coklat. Sesuai dengan ikan. Selain dapat menyehatkan kaki yang kesemutan
prinsip keswadayaan atau kemandirian yang juga mempunyai sensasi tersendiri sehingga hal tersebut
mengedepankan kemampuan masyarakat daripada banyak dinikmati.
bantuan pihak lain dalam meningkatkan eksistensi Pelatihan edukasi biasanya dilakukan kepada para
masyarakat dalam proses pengembangan. Dari mulai petani, ibu-ibu, para pelajar mulai dari TK sampai

67
Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Volume 07 Nomor 01 Tahun 2019, 61-75

perkuliahan. Paket edukasi juga bisa dinikmati oleh sesuai dengan tujuan kami ingin
semua golongan. Wisata Kampung Coklat untuk paket mensejahterakan masyarakat Desa Plosorejo
edukasi sudah disediakan tentor untuk membantu dalam khususnya. Kami tidak membatasi untuk syarat
menjadi karyawan disini, asal mau belajar dan
proses belajar. Di wisata Edukasi Kampung Coklat
bekerja keras kami akan menerima sebagai
masyarakat bisa belajar dari penanaman pohon kakao karyawan”. (Hasil wawancara 12 November
sampai proses pengelolaannya. Melalui pembelajaran 2018)
lewat ilmu itulah yang nantinya dapat membesarkan Dari beberapa wawancara yang disampaikan
nama Kampung Coklat sampai saat ini. informan tersebut masyarakat sedikit demi sedikit sudah
Pemberdayaan dalam bidang sosial di Kampung mulai bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari hasil
Coklat, sudah terlihat dari hampir semua kegiatan menanam tumbuhan kakao yang sudah diberikan tadi.
bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat sekitar. Dari Selain itu masyarakat sekitar yang sebelumnya sulit
bantuan yang diberikan oleh pihak Kampung Coklat mendapatkan pekerjaan atau pengangguran karena
kepada warga yang kurang mampu diharapkan dapat pendidikan yang rendah, Kampung Coklat memberikan
mempererat kekeluargaan kampung coklat dengan warga kebebasan kepada semua kalangan baik lulusan SD,
sekitar. Selain itu pemberdayaaan yang sesuai dengan SMP, SMA, maupun sudah kuliah untuk bisa ikut bekerja
prinsip kesetaraan dari kegiatan edukasi yang sudah di Kampung Coklat. Sehingga dari adanya Wisata
menjadi roh wisata Kampung Coklat. Wisata Edukasi Kampung Coklat selama ini sudah mulai ada perubahan
kampung coklat dapat memberikan pengetahuan, dan yang dirasakan warga sekitar terkait perekonomian yang
pengalaman. Paket edukasi bisa dinikmati oleh setiap sedikit terangkat dengan adanya wisata Kampung Coklat
masyarakat, baik anak-anak sampai dewasa, dan juga tersebut.
para orang tua yang ingin belajar tentang budidaya kakao. Karyawan wisata Edukasi Kampung Coklat jenjang
pendidikan dari lulusan SD, SMP, SMA dan Sarjana.
Pelatihan Karyawan Kampung Coklat Pendidikan yang dari lulusan SD pihak Kampung Coklat
Perkembangan yang dialami wisata kampung coklat dari akan memberikan pekerjaan yang sesuai dengan
mulai berdiri sampai saat ini sudah semakin meningkat kemampuannya. Namun pihak Kampung Coklat tidak
hasil produksi dilapangan. Melalui peningkatan hasil mempermasalahkan hal tersebut. Prinsip yang utamanya
produksi dipasaran wisata kampung coklat juga perlu asalkan mereka mau untuk belajar keras kemampuan itu
menambah karyawan untuk memenuhi kebutuhannya. akan semakin lama semakin meningkat dengan
Sehingga hal tersebut memerlukan karyawan tambahan sendirinya. Namun penugasan atau penempatan yang
untuk memenuhi semua kebutuhan yang ada di Wisata diberikan kepada karyawan tetap sesuai dengan jenjang
Kampung Coklat. Proses perekrutan karyawan wisata pendidikan terakhirnya. Apabila pendidikan yang
edukasi kampung coklat tetap mengutamakan warga dimiliki lebih tinggi akan ditempatkan khusus dalam
Desa Plosorejo yang sesuai dengan prinsip awalnya yaitu mengontrol atau mengelola wisata Kampung Coklat.
memberdayakan dan mensejahterakan warga Desa Wisata Edukasi Kampung Coklat dalam memberikan
Plosorejo itu sendiri. lapangan pekerjaan kepada warga sekitar sebagai
Seperti yang dijelaskan oleh Eva 24 Tahun sebagai karyawan dengan berbagai macam pekerjaan. Jenis
manager pemasaran yang bertugas pada waktu itu: pekerjaan yang ada dikampung coklat mulai dari
“Sejak awal berdirinya Wisata Kampung Coklat, membuat produk coklat serta pelayanan. Perluasan lahan
kami sudah mulai mengajak masyaraat sekitar yang dilakukan tentu akan semakin bertambahnya
yang belum mendapatkan pekerjaan, sudah karyawan untuk membantu dalam merawat fasilitas-
hampir dari 85% bekerja di Kampung Coklat.
fasilitas yang dibangun. Maka tidak bisa dipungkiri
Tidak hanya itu bapak Kholik Mustofa juga
membagi-bagikan pohon kakao kepada bahwa semakin banyaknya fasilitas-fasilitas yang
masyarakat sekitar untuk ditanam yang dibangun maka akan semakin banyak lapangan pekerjaan
kemudian hasilnya juga diserahkan kepada pihak yang dibutuhkan dalam pelayanannya.
Kampung Coklat yang nantinya dikumpulkan Kemampuan SDM di Wisata Edukasi Kampung
dan akan di ekspor. Jadi nantinya yang Coklat sejauh ini masih mengalami dalam tahap
dirumahpun akan mempunyai penghasilan
pengembangan. Terlihat dari awal perekrutan karyawan
meskipun tidak seberapa pasti ada”. (Hasil
wawancara 6 Juni 2018) yang tidak memandang keahlian dan kopetensi yang
Pernyataan diatas senada dengan pertanyaan yang dimiliki sesuai dengan bidang pekerjaanya, melainkan
diungkapkan Bapak Akhsin Manager Edukasi Organizer dengan mengutamakan siapa saja (khususnya masyarakat
Wisata Kampung Coklat. Desa Plosorejo) yang mau dan bersedian untuk didorong
“Karyawan yang ada di kampung coklat kami bekerja dan ingin berkarya secara serius. Hal tersebut
utamakan warga sekitar Desa Plosorejo karena terjadi karena tujuan awalnya dari Wisata Edukasi
Peran Kampung Coklat Dalam Pemberdayaan Masyarakat

Kampung Coklat adalah untuk mengedukasi dan para karyawan. Program yang dilakukan terdapat
memperdayakan warga Desa Plosorejo sehingga unsur latihan instruksi pekerjaan. Disini kita
perekrutan karyawan dilakukan tanpa melihat kualitasnya. selalu rutin melakukan pelatihan yang sifatnya
ibadah seperti pengajian rutinan yang
Hal ini diungkapkan oleh Eva Nuraini sebagai manager
dilaksanakan setiap hari sabtu. Dan itu wajib
pemasaran. diikuti oleh semua karyawan. Karena manusia
“Untuk proses seleksi disini kita hanya merupakan makhluk yang terdiri dari jasmani
melakukannya untuk pelamar dari luar (Desa dan rohani, dengan pelatihan tersebut karyawan
Plosorejo). Seperti tes wawancara ada, keputusan bisa bekerja dengan semangat dan memiliki
untuk penerimaan, selain itu kita juga melihat kepribadian bagus dan bertanggungjawab.
dari segi agamanya serta beberapa syarat yang Namun, apabila masyarakat sekitar ada yang
harus dipenuhi. Sedangkan untuk pelamar dari ingin mengikuti pengajian juga diperbolehkan”.
warga sekitar Desa Plosorejo hanya memberikan (Hasil wawancara 12 November 2018)
syarat harus beragama islam dan wajib berjilbab Selain mengadakan pelatihan dan pengembangan
bagi perempuan. Serta harus mempunyai Wisata Edukasi Kampung Coklat juga memberikan
semangat kerja yang tinggi dan bisa
sebuah motivasi dan dorongan kepada para karyawan
bertanggungjawab sesuai dengan tugasnya”.
(Hasil wawancara 10 November 2018) supaya dapat meningkatkan kualitas diri dengan baik.
Ungkapan tersebut diperkuat oleh Akhsin sebagai Selain disampaikan oleh pemimpin atau atasan, motivasi
Manager Edukasi Organizer Kampung Coklat. disampaikan juga oleh pemuka agama yang berasal dari
“Kalau untuk kriteria karyawan disini kami lebih luar daerah dengan cara mengadakan pengajian akbar.
memprioritaskan masyarakat asli Desa Plosorejo. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Akhsin sebagai
Nantinya akan sama-sama belajar dari awal Manager Edukasi Organizer Kampung Coklat.
sehingga kita bisa melihat kemampuan karyawan “Disini kita akan terus berusaha untuk
yang berkualitas dan kompeten. Namun kita juga meningkatkan kualitas para karyawan dengan
tetap mengambil karyawan dari luar yang memberikan motivasi-motivasi untuk
berkualitas dan kompeten”. (Hasil wawancara 12 membangkitkan semangat dalam bekerja.
November 2018) Motivasi tersebut disampaikan kepada pimpinan
Wisata Edukasi Kampung Coklat dalam melakukan atau supervisor. Selain itu kita juga sering mbk
program pelatihan untuk karyawan dilakukan secara rutin mendatangkan pemuka agama dalam acara
guna meningkatkan ketrampilan dan kualitas karyawan. pengajian akbar. Hal tersebut ada manfaat yang
Jika kualitas karyawan semakin baik maka kualitas sangat bagus didalamnya untuk meningkatkan
produk yang dihasilkan oleh perusahaan akan meningkat. kualitas para karyawan yang akan berdampak
pada hasil kerjanya juga”. (Hasil wawancara 12
Sehingga proses pelatihan serta pengembangan di Wisata
November 2018)
Edukasi Kampung Coklat sering dilakukan, dari mulai Hal tersebut juga diungkapkan oleh Eva Nuraini
pelatihan perdevisi atau dari dinas. Selain itu juga sebagai Manager pemasaran.
dilakukan pelatihan yang bersifat religius secara rutin. “Untuk mendorong para karyawan dalam
Hal ini diungkapkan oleh Eva Nuraini sebagai Manager meningkatkan kualitas dirinya, kita memberikan
Pemasaran. motivasi-motivasi kepada para karyawan untuk
“Untuk pelatihan tiap divisi itu ada menumbuhkan semangat agar meningkatkan
pelatihannya sendiri. Kami bekerja sama kualitas dirinya. Jika kita termotivasi nantinya
dengan dinas dari Surabaya untuk pasti dalam bekerja menjadi semangat dan
memonitoring dan membimbing para menghasilkan yang lebih baik”. (Hasil
karyawan. Bimbingan tersebut dilakukan setiap wawancara 10 November 2018)
sebulan sekali. Selain itu pengajian yang Semua hasil pekerjaan yang dilakukan pasti akan ada
dilakukan setiap hari sabtu merupakan bentuk penilaiannya. Hal itu juga di pertegas lagi oleh Bapak
dari pelatihan yang bersifat religius. Dengan Akhsin Manager Edukasi Organizer Kampung Coklat.
harapan kami supaya karyawan dapat menjadi “Kita selalu berusaha melakukan yang terbaik
manusia yang lebih baik lagi. Namun juga untuk mendorong dan meningkatkan kualitas diri
banyak warga sini yang ingin mengikuti para karyawan disini. Motivasi-motivasi tersebut
pengajian tersebut. Itu juga menambah merupakan suatu dorongan yang dapat
silaturahmi antara warga dan karyawan”. (Hasil membangun semangat kepada para karyawan
wawancara 10 November 2018) untuk menjadi lebih baik. Hal itu disampaikan
Hal tersebut diperkuat oleh Bapak Akhsin sebagai langsung kepada atasan dan juga pemuka agama
Manager Edukasi Organizer Kampung Coklat. yang sering kita datangkan dalam acara
“Setiap bulannya kita juga mengadakan pelatihan pengajian akbar”. (Hasil wawancara 12
perdevisi, biasanya ada pelatihan dari dinas. November 2018)
Kami mendatangkan langsung konsultan dari
Surabaya untuk melakukan bimbingan kepada

69
Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Volume 07 Nomor 01 Tahun 2019, 61-75

Setiap perusahaan pasti akan melakukan penilaian Pelatihan Para Petani Coklat di Kampung Coklat
terhadap kinerja karyawannya. Untuk itu perusahaan Kegiatan pemberdayaan di Desa Plosorejo sudah mulai
(Wisata Edukasi Kampung Coklat) memberikan pelatihan terlihat dengan adanya Wisata Edukasi Kampung Coklat.
maupun motivasi-motivasi untuk menumbuhkan Masyarakat yang bermata pencaharian Petani Coklat
semangat dan kualitas yang meningkat bagi para sangat berguna untuk meningkatkan Kesejahteraan baik
karyawan. Apabila pelatihan dan pengembangan tersebut untuk perusahaan maupun masyarakat sekitar. Tujuan
berhasil nantinya juga akan menguntungkan bagi awal dari Wisata Edukasi Kampung Coklat ingin
perusahaan, selain itu juga dapat meningkatkan kualitas mensejahterakan masyarakat sekitar khususnya Desa
yang baik bagi para karyawan. Plosorejo. Pemberdayaan yang dilakukan khusunya bagi
Pelatihan dan pengembangan yang dilakukan tiap para petani coklat untuk memproduksi berbagai macam
minggu sekali yang diadakan dihari sabtu pagi yang olahan makanan coklat dengan memadukan campuran
mengusung konsep ibadah yang berupa pengajian. biji coklat.
Dengan diadakannya pengajian tersebut diharapkan para Sejak awal berdiri Wisata Edukasi Kampung Coklat
karyawan dapat mengamalkan isinya menjadi manusia banyak memberikan keuntungan bagi para Petani Coklat.
yang lebih baik lagi. Namun kegiatan yang wajib ini Saat ini petani coklat tidak lagi bersusah payah untuk
selain diikuti oleh seluruh para karyawan juga menjual hasil panennya. Karena Wisata Edukasi
diperbolehkan warga sekitar yang ingin mengikuti Kampung Coklat menerima jual beli hasil panen biji
pengajian tersebut. Hal tersebut dapat dilihat pada kakao. Kerjasama antara wisata Edukasi Kampung
gambar dibawah ini: Coklat dengan para petani sudah terbentuk sejak lama
dan mendirikan kelompok yang diberi nama Gapoktan
Guyub Sentosa. Hal tersebut terjalin sejak diadakannya
sosialisasi penanaman coklat yang digagas oleh Bapak
Kholiq Mustofa. Dulunya beliau meruapakan pendiri
Gapoktan secara independen. Gapoktan merupakan
bagian dari pengembang wisata Edukasi Kampung
Coklat. Peran petani disini sebagai penyuplai dalam
memenuhi kebutuhan yang ada diwisata Edukasi
Kampung Coklat. Seperti yang diungkapkan oleh oleh
Bapak Bachrowi ketua devisi produksi Gapoktan Guyub
Santosa.
Gambar 2 Pengajian Rutinan Hari Sabtu Di “Benar, awal mula berdirinya wisata edukasi
Wisata Kampung Coklat kampung coklat dari ide Bapak Kholiq Mustofa
Wisata Edukasi Kampung coklat akan terus yang kemudian bersosialisasi dengan para petani
melakukan pelatihan dan pengembangan kepada para Desa Plosorejo untuk bekerja sama membangun
karyawan yang dilakukan secara rutin tiap minggu atau wisata Edukasi Kampung Coklat. Jadi Kampung
Coklat bisa berdiri sampai saat ini salah satunya
satu bulan sekali dengan tujuan untuk meningkatkan
adanya kerja sama dengan para petani”. (Hasil
ketrampilan para karyawan. Apabila ketrampilan para wawancara 12 November 2018)
karyawan semakin baik maka kualitas produk yang Ungkapan diatas juga diperkuat oleh Bapak Akhsin
dihasilkan oleh perusahaan juga akan meningkat. Namun sebagai Manager Education Organizer yang mengatur
selain pelatihan dan pengembangan yang dilakukan, kegiatan edukasi di Wisata Edukasi Kampung Coklat.
perusahaan juga melakukan dorongan dan motivasi “Wisata Edukasi Kampung Coklat ini merupakan
kepada para karyawan untuk senantiasa meningkatkan hasil kerjasama dari kelompok Gapoktan
kualitas diri mereka menjadi lebih baik lagi. Selain itu (gabungan dari beberapa kelompok tani) yang
perusahaan tidak hanya mengedepankan potensi dan diberi nama Guyub Santosa. Disini Gapoktan
kualitas para karyawan, namun juga memberikan mempunyai peran penting dalam merangsang
partisipasi masyarakat dengan mengembangkan
pelatihan dan pengembangan yang berupa moral dan
usaha tani kearah yang lebih baik. Kerjasama
spiritual. Untuk itu pelatihan wajib diikuti karena hal dengan para petani coklat akan terus kami
tersebut sangat bermanfaat dan berguna bagi masyarakat lakukan karena petani coklat sebagai penyuplai
khususnya para karyawan wisata Edukasi Kampung bahan yang kami butuhkan di Wisata Edukasi
Coklat. Kampung Coklat”. (Hasil wawancara 12
November 2018)
Melalui kerjasama yang sudah dilakukan sejak awal
berdirinya Wisata Edukasi Kampung Coklat dengan para
Peran Kampung Coklat Dalam Pemberdayaan Masyarakat

petani coklat saat ini sudah mulai terlihat hasilnya. Kabupaten Blitar. Seperti pendapat Bapak Ali Mas’ud
Dengan semakin berkembangnya usaha dari pembibitan, yang berprofesi sebagai ketua kelompok tani di
penanaman, perawatan hingga pengolahan biji kakao lingkungan Kampung Coklat.
yang menjadi coklat siap saji. Dalam meningkatkan hasil “Semenjak adanya wisata Edukasi Kampung
panen coklat yang berkualitas baik diperlukan Coklat para petani merasa terbantu dengan
pengalaman dan pengetahuan dalam melakukan peningkatan ekonomi warga sini. Kalau misal
ada kendala dalam membudidayakan kakao
bembibitan hingga cara merawatnya. oleh Bapak
wisata Kampung coklat selalu membantu petani
Bachrowi ketua devisi produksi Gapoktan Guyub dalam memecahkan masalah tersebut. Kerja
Santosa. sama tetap akan terjalin karena kami dan
“Untuk meningkatkan kualitas biji kakao yang perusahaan akan sama-sama saling
baik memang dimulai dari bagaimana cara menguntungkan keduannya”. (Hasil wawancara
merawat tumbuhan kakao dari mulai pembibitan. 13 November 2018)
Disini kita juga sudah memberikan pembelajaran Ungkapan tersebut juga diperkuat oleh Bapak Munir
tentang bagai mana cara menanam hingga yang berprofesi sebagai petani kakao sekaligus sekertaris
merawat tumbuhan kakao. Pelatihan kepada para Gapoktan Guyub Santoso.
petani kami lakukan melalui sosialisasi yang
“Keberadaan wisata Edukasi Kampung Coklat
dilakukan satu bulan sekali. Tidak jarang juga
sangat membantu para petani kakao di Desa
perusahaan mendatangkan langsung petugas dari
Plosorejo. Pelatihan yang sudah diberikan selama
pemerintahan terkait pengetahuan tentang
ini cukup membantu para petani kakao untuk
tumbuhan kakao”. (Hasil wawancara 12
meningkatkan kualitas panen biji kakao. Petani
November 2018)
kakao sangat antusias dengan adanya pelatihan-
Ungkapan diatas juga diperkuat oleh oleh Bapak
pelatihan tentang budidaya kakao. Kami senang
Akhsin sebagai Manager Education Organizer yang dengan adanya pelatihan yang diadakan pihak
mengatur kegiatan edukasi di Wisata Edukasi Kampung Kampung Coklat”. (Hasil wawancara 13
Coklat. November 2018)
“Pembinaan kepada para petani kami dibantu Pelatihan yang diadakan di Wisata Edukasi
oleh pemerintah kantor Ketahanan Pangan Kota Kampung Coklat bertujuan untuk pemberdayaan
Blitar yang melakukan secara langsung masyarakat sekitar khususnya Desa Plosorejo. Melalui
pembinaan dalam peningkatan mutu kualitas biji pelatihan tersebut masyarakat sedikit terbantu mengenai
kakao. Jadi selain dari perusahaan yang sudah
cara budidaya kakao yang baik sehingga dapat
pernah melakukan pembinaan di Surabaya dan
Jember kita juga dibantu oleh pemerintah untuk menghasilkan biji kakao yang berkualitas. Apabila
pembinaan kepada para petani”. (Hasil kualitas biji semakin baik maka nilai jual biji kakao juga
wawancara 12 November 2018) akan semakin meningkat. Sehingga pendapatan para
Ungkapan serupa juga diperkuat oleh Bapak Munir petani kakao dalam perekonomiannya sedikit terbantu.
yang merupakan petani kakao dan juga menjabat sebagai Kerja sama yang sudah terbentuk sejak awal hingga
sekertaris Gapoktan Guyub Santoso. sampai saat ini dapat mempererat hubungan sosial
“Iya, para petani disini baik dari warga asli Desa perusahaan wisata Edukasi Kampung Coklat dengan para
Plosorejo atau luar daerah yang sudah tergabung petani. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah
kedalam Gapoktan Guyub Santoso mendapatkan
ini:
pelatihan-pelatihan terkait cara budidaya kakao.
Masyarakat sangat antusias mengikuti pelatihan-
pelatihan yang diadakan dikampung coklat.
Pelatihan biasanya berupa seminar yang
didatangkan dari pemerintahan Blitar maupun
jember yang lebih mengetahui tanaman kakao”.
(Hasil wawancara 13 November 2018)
Pemberdayaan yang dilakukan wisata Edukasi
Kampung Coklat melalui pelatihan-pelatihan yang
diberikan kepada para petani untuk meningkatkan
kualitas biji kakao dan juga meningkatkan hasil
pendapatan. Selain itu dengan adanya kelompok tani
(Gapoktan) para petani kakao merasa terbantu untuk Gambar 3 Kegiatan Pelatihan Oleh Dinas Pertanian
mendapatkan akses permodalan, pembinaan, dalam Kabupaten Blitar Kepada Para Petani Tembakau.
peningkatan mutu kualitas biji kakao dan mendapatkan Eksistensi Kampung Coklat tidak dapat berkembang
informasi mengenai pemasaran. Sehingga dengan hal itu tanpa adanya suplai coklat dari petani. Petani juga
dapat meningkatkan kesejahteraan petani kakao di merasakan imbasnya dengan mendapatkan pembinaan

71
Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Volume 07 Nomor 01 Tahun 2019, 61-75

serta kemudahan dalam menjual biji coklat dengan Pada saat ini pembenahan-pembenahan mulai
mudah. Upaya yang dilakukan wisata Edukasi Kampung dilakukan. Dari SDM yang sekarang ini sudah
Coklat untuk mensejahterakan masyarakat sekitar akan diberlakukan terkait jenjang pendidikan minimal SMP
terus dilakukan. Sesuai dengan tujuan awal berdirinya untuk bisa menjadi karyawan kampung coklat. Selain itu
wisata Edukasi Kampung Coklat yaitu ingin sistem-sistem yang ada juga mulai dilakukan perubahan
mensejahterakan masyarakat dengan adanya wisata sesuai dengan perkembangan zaman.
kampung Coklat. masyarakat juga mendapatkan Kendala juga terjadi pada perluasan lahan dari
keuntungan melalui usaha-usaha yang dapat dijual kepemilikan kampung coklat perseorangan bukan dari
kepada para pengunjung wisata Kampung Coklat. pemerintah sendiri. Aspek sarana yang kurang memadahi
Wisata Edukasi Kampung memberikan wisata untuk melakukan perluasan lahan sehinga kampung coklat
Edukasi bagi masyarakat sekitar untuk belajar dan sulit untuk mengembangkan wisata kampung coklat
mencari pengetahuan tentang bagaimana cara menanam akibat minimnya dana.
tumbuhan kakao hingga cara mengolahnya menjadi “Untuk perluasan lahan itu juga salah satu
makanan ringan. Pelatihan edukasi biasanya dilakukan kendala yang dihadapi wisata kampung coklat.
kepada para petani, ibu-ibu, para pelajar mulai dari TK Karena kepemilikan swasta bukan dari
pemerintah jadi memang bener-bener dimodali
sampai perkuliahan. Paket edukasi juga bisa dinikmati
sendiri melalui pinjaman-pinjaman modal ke
oleh semua golongan. Wisata Kampung Coklat untuk kebeberapa penduduk juga. Pemerintah lebih
paket edukasi sudah disediakan tentor untuk membantu banyak memberikan bantuan lewat promosi jadi
dalam proses belajar. belum ada sentuhan dari pemerintah”.
Tujuan adanya pelatihan melalui edukasi kepada Hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi wisata
masyarakat sekitar untuk menciptakan kreatifitas warga kampung coklat untuk terus berkembang dari usaha
sekitar agar bisa mengenyam usaha sendiri. Melalui ilmu swasta bukan milik pemerintah. Dari pendapatan yang
pengetahuan yang didapat dari edukasi tersebut mereka dapatkan, dijadikan modal untuk melakukan
masyarakat bisa menciptakan sendiri kreatifitasnya pengembangan melalui sarana dan prasaranan yang
masing-masing untuk membuat berbagai macam semakin ditingkatkan.
makanan dari coklat. Ide yang diciptakan dari masyarakat Faktor pendukung dalam pemberdayaan oleh wisata
dengan membuat makanan ringan dari keunikan masing- Kampung Coklat dengan terus mengembangkan potensi
masing dapat dijual dengan dititipkan di galery atau pasar yang ada disekitar merupakan suatu bentuk partisipasi dan
Wisata Kampung Coklat. kepedulian pada masyarakat yang berbondong-bondong
dalam membantu memenuhi sarana dan prasaranan baik
Kendala yang dihadapi dalam melakukan secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu
pemberdayaan masyarakat untuk mengembangkan dengan adanya berbagai kendala yang dihadapi tidak
eksistensi Kampung Coklat membuat patah semangat wisata Kampung Coklat dalam
Proses yang dilakukan untuk mencapai kemandirian memberdayakan masyarakat, tetapi justru untuk
dalam pemberdayaan masyarakat pasti ada kendala- mempertahankan program yang ada dan mencari solusi
kendala yang dapat menghambat hal tersebut. Melalui yang terbaik dalam mengatasi semua kendala yang ada
pembenahan-pembenahan dari waktu ke waktu yang sehingga tujuan yang ingin dicapai dalam pemberdayaan
terus dilakukan secara bertahap akan mengatasi kendala yang sudah ditentukan dapat tercapai dengan baik.
yang ada. Menurut hasil wawancara Nikmah salah satu
karyawan kampung coklat yang menjabat sebagai
manajer operasional:
“Pada tahap awal mulai berdirinya kampung
coklat tidak adanya persyaratan khusus sebagai
karyawan kampung coklat seperti jenjang
pendidikan. Seiringan ketatnya persaingan
industri dan pariwisata, hal tersebut menjadi
pertimbangan untuk mengembangkan kampung
coklat. Karena SDM yang minim pendidikan
sedikit sulit untuk cepat berkembang. Memang
pada awal kita mengambil masyarakat yang
berkekurangan, dan keterbatasan SDM yang
kebanyakan lulusan SD, SMP menjadikan sistem
pemerataan yang masih kurang”.
Bagan 1 Hasil Kesejahteraan Masyarakat
Pembahasan
Peran Kampung Coklat Dalam Pemberdayaan Masyarakat

Berdasarkan teori pemberdayaan mengenai upaya untuk menjadi sebuah makanan yang banyak di gemari oleh
pengembangan dalam pemberdayaan masyarakat, seluruh masyarakat adanya kesejajaran kedudukan antara
khususnya masyarakat Desa Plosorejo. Menurut masyarakat dengan lembaga yaitu Wisata Edukasi
Koentjaraningrat (2009:118) masyarakat adalah kesatuan Kampung Coklat yang melakukan program- program
hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem pemberdayaan. Program yang dilakukan dapat dinikmati
adat-istiadat tertentu bersifat kontinu, dan terikat oleh oleh seluruh masyarakat baik perempuan maupun laki-
suatu rasa identitas bersama. Pemberdayaan masyarakat laki. Sehingga dengan program pemberdayaan yang
menjadi tujuan utama Wisata Kampung Coklat dalam dilakukan dapat menciptakan proses belajar.
mengembangkan eksistensinya. Menurut Sari (2016) Paket wisata yang sudah menjadi program diwisata
Pemberdayaan masyarakat merupakan cara yang edukasi kampung coklat. Dalam paket wisata orang
digunakan untuk meningkatkan harga diri manusia menjadi tentor yang memandu dalam proses belajar akan
terutama mereka yang berada dalam lilitan kemiskinan mempermudah pengunjung untuk mengetahui tentang
dan ketidakberdayaan. Pemberdayaan dilakukan melalui wisata edukasi kampung coklat. Sehingga hal tersebut
bantuan, sumber daya, dan kegiatan yang bertujuan untuk terlihat adanya kesetaraan dengan mengembangkan
warga sekitar. mekanisme berbagai pengetahuan, pengalaman, serta
Kampung Coklat merupakan bermula dari sebuah keahlian satu sama lain antara pemandu wisata edukasi
inovasi yang berasal dari spirit untuk membantu kampung coklat dengan para pengunjung yang ikut
membangun perekonomian Indonesia. Kampung coklat belajar tentang edukasi Kampung Coklat terkait cara
memberikan suguhan wisata edukasi yang dapat penanaman, pemanenan, dan pengelolaan coklat. (2).
memberikan media pembelajaran budidaya kakao, Partisipasi warga sekitar dengan Wisata Edukasi
pemanenan hingga penggolahan pasca panen. Kampung Kampung Coklat terlihat dari antusias warga yang ingin
Coklat adalah wisata edukatif yang mengedepankan menjadi karyawan wisata Edukasi Kampung Coklat dan
kemanfaatan pada masyarakat sekitar. Perkembangan kerjasama dengan warga sekitar untuk membantu
wisata Kampung Coklat terus dilakukan untuk memenuhi mengembangkan Wisata Edukasi Kampung Coklat.
sarana dan prasarana sebagai kenyamanan pengunjung. Selain itu terkait dengan tujuan awal wisata Edukasi
Dalam proses perkembangan juga melibatkan masyarakat Kampung Coklat untuk memberdayakan masyarakat
sekitar untuk ikut dalam meningkatkan income kampung dengan memberikan pelatihan kepada karyawan dan para
coklat. Selain itu melalui kegiatan-kegiatan yang sering petani. Melalui pelatihan tersebut dapat memberikan
diadakan pihak kampung coklat semata-mata untuk tambahan pengetahuan dan juga skill dalam melakukan
mensejahterakan warga sekitar. pekerjaan. Pelatihan yang bersifat wajib maupun tidak
Aspek dalam pemberdayaan yang telah dikaji namun hal tersebut sangatlah penting dan bermanfaat.
terdapat empat prinsip yang digunakan untuk Antusias warga sekitar sangat terlihat dari kegiatan
mensukseskan program pemberdayaan diantaranya pengajian yang diadakan setiap minggu pada hari Sabtu.
prinsip kesetaraan, partisipasi keswadayaan atau Kegiatan pengajian dilakukan untuk menambah
kemandirian, dan berkelanjutan (Najiati, 2005:54. pengetahuan spiritual yang dipimpin oleh pemuka
Adapun pembahasan keterkaitannya dengan hasil Agama. Sehingga kegiatan pelatihan tersebut
penelitian di Wisata Edukasi Kampung Coklat nampak mengundang antusias warga sekitar dan para petani.
pada: (1). Prinsip Kesetaraan yang ada di wisata Kegiatan yang diadakan Wisata Edukasi Kampung
Kampung Coklat terlihat dari wisata edukasi yang Coklat melalui kegiatan pelatihan baik untuk para
menjadi salah satu ruh di kampung coklat sebagai media karyawan maupun para petani semata-mata untuk
pembelajaran, budidaya kakao, pemanenan hingga menambah pengetahuan dan pembelajaran untuk bisa
pengelolahan pasca panen. Wisata edukasi disini lebih baik lagi. Partisipasi tersebut terlihat dari
diberikan kepada semua golongan tanpa adanya banyaknya antusias warga untuk mengikuti kegiatan yang
perbedaan, jadi semua masyarakat baik yang tua sampai dilakukan oleh perusahaan. Dalam kegiatan pengajian
anak-anak bisa menikmati edukasi yang sudah disajikan. rutin hari sabtu terlihat warga yang ikut hadir untuk
Namun hal tersebut juga dilihat dari kesetaraan mengikuti pengajian tersebut beserta seluruh para
kemampuan yang cocok untuk bisa memahami dan karyawan. Hal tersebut sesuai dengan prinsip partisipasi
menyerap apa yang akan diajarkan. Wisata edukasi akan karena pemilik kampung coklat sebagai pendamping
dibantu oleh pemandu wisata yang sudah di siapkan oleh yang mempunyai komitmen dalam memberdayakan
pihak kampung coklat untuk membantu didalam proses masyarakat lewat kegiatan-kegiatan yang diadakan.
belajar. Kegiatan yang mengundang partisipasi yang ada di
Melalui pembelajaran tentang cara menanam Wisata Edukasi Kampung Coklat terlihat dari kerjasama
tumbuhan kakao hingga cara merawat dan mengolahnya kelompok tani atau disebut dengan (Gapoktan) yang

73
Kajian Moral dan Kewarganegaraan. Volume 07 Nomor 01 Tahun 2019, 61-75

sudah menjadi besar dengan melibatkan 48 kelompok dilakukan dengan melakukan pembangunan-
tani coklat diseluruh Kabupaten Blitar. Perkembangan pembangunan untuk memenuhi sarana dan prasarana
kelompok tani sangat cukup pesat, karena tingginya demi meningkatkan eksistensi Kampung Coklat. Hal itu
harga biji kakao membuat warga berpindah profesi terlihat dari awal mula berdirinya Wisata Edukasi
menjadi petani kakao. Selain itu Kampung Coklat juga Kampung Coklat tidak mempunyai lahan yang luas, jika
ikut membantu dalam memberikan pelatihan terkait cara sebelumnya lahan wisata berukuran 4,5 hektar hingga
budidaya tanaman kakao dari mulai pembibitan sampai sampai saat ini sudah mempunyai lahan 5,5 hektar. Lahan
cara merawatnya. (3). Program pemberdayaan yang ada tersebut dibagi untuk beberapa area diantaranya 3,5
di kampung coklat dirancang sebagai proses belajar untuk hektar untuk area wisata, dan 2 hektar untuk area
menciptakan pengalaman, pengetahuan, dan kreativitas perkebunan.
masyarakat. Melalui program edukasi di Kampung Wisata Edukasi Kampung Coklat dari tahun 2015
Coklat masyarakat bisa belajar mulai dari penanaman, sampai saat ini sudah melakukan pembangunan berbagai
pengelolaan, hingga pemasaran. Program-program macam fasilitas yang memadai dan menarik. Dengan
tersebut dilakukan demi mensejahterakan masyarakat awal mulanya hanya menyediakan perkebunan kakao,
sekitar untuk menambah skill dan pengetahuan sehingga saat ini sudah menyajikan beragam fasilitas diantaranya,
tercipta kreatifitas yang mereka miliki. gallery coklat, music performance, terapi ikan, mushola,
Pengembangan pengelolaan diharapkan masyarakat photo area, area permainan anak, cooking class,
bisa melakukan usaha sendiri melalui kreatifitas yang persewaan gedung dan kolam renang. Hal itu dilakukan
sudah dimilikinya lewat pembelajaran atau pelatihan di untuk menarik para pengunjung dan juga menjaga
kampung coklat. Selain itu parkir yang ada dikampung eksistensi wisata Kampung Coklat.
coklat juga dapat di ciptakan dari lahan yang kosong atau Wisata Edukasi Kampung Coklat akan dilakukan
depan rumahnya sendiri dan bisa juga mendirikan toko perkembangan secara terus menerus untuk menambah
lewat usaha tersebut. Sehingga dengan pengalaman yang fasilitas demi kenyamanan pengunjung. Semakin banyak
sudah dimiliki peran pendamping akan perlahan pengunjung yang datang menjadi suatu kebanggaan bagi
berkurang karena sudah bisa mendirilan usahanya sendiri. Wisata Kampung Coklat. Selain itu untuk membantu
Dari hasil-hasil yang diperoleh tersebut dapat warga sekitar dengan melakukan usaha-usaha yang ada
disimpulkan bahwa pemberdayaan masyarakat yang disekitar wisata Kampung Coklat. Apabila pengunjung
dilakukan wisata Edukasi Kampung Coklat sudah mengalami peningkatan terus menerus hal itu juga akan
dilakukan dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang berdampak bagi tungkar parkir, dan pedagang yang dari
dapat membantu warga sekitar Desa Plosorejo. Dari awal warga sekitar Kampung Coklat untuk mencari nafkah.
berdirinya wisata Edukasi Kampung Coklat memang Sehingga melalui program-program yang dilakukan di
tidak memiliki cukup luas lahan untuk melakukan Wisata Edukasi Kampung Coklat diharapkan dapat terus
perluasan dan pengembangan wisata. Melalui suport dari meningkat dapat terus berlanjut untuk mensejahterkan
masyarakat yang merelakan tanahnya untuk kami beli masyarakat.
dan ada yang kami sewa itu merupakan keberuntungan
tersendiri bagi wisata Edukasi Kampung Coklat. Setelah PENUTUP
melakukan perluasan lahan dengan mengembangkan Simpulan
wisata Edukasi Kampung Coklat lebih berkembang dan Berdasarkan uraian dari hasil penelitian dan pembahasan
semakin besar, dipastikan pihak pengelola akan merekrut yang telah dilakukan maka dapat disimpilkan sebagai
banyak karyawan baru. Maka dengan tidak memiliki berikut: Upaya yang dilakukan wisata Kampung Coklat
lahan untuk perluasan wisata sehingga strategi yang dalam pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan
dilakukan sebagai nilai tukar. eksistensinya yakni dalam pengembangan wisata Edukasi
Bantuan yang diberikan masyarakat sangat membantu Kampung Coklat telah melakukan perluasan lahan
pihak kampung coklat untuk memperluas kembali wisata dengan membeli dan menyewa tanah milik warga
Edukasi Kampung Coklat agar lebih menarik para sehingga memberikan peluang besar bagi warga sekitar
pengunjung dengan menciptakan berbagai wahana untuk untuk menjadi karyawan. Pihak Kampung Coklat bekerja
bersantai tidak hanya berwisata namun juga bisa sama dengan Pemerintah Desa dalam mendirikan pasar
menambah pengetahuan tentang coklat. Sehingga wisata untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga
semakin berkembangnya wisata Edukasi Kampung sekitarnya. Selain itu wisata Edukasi Kampung Coklat
Coklat akan semakin menciptakan peluang-peluang besar memberikan peluang bagi warga yang mempunyai lahan
bagi warga sekitar untuk mendapatkan lapangan untuk mendirikan parkir para pengunjung wisata Edukasi
pekerjaan dan meningkatkan perekonomian. (4). Kampung Coklat. Wisata Edukasi Kampung coklat
Perkembangan Wisata Edukasi Kampung Coklat terus menyediakan paket wisata untuk memberikan pelatihan
Peran Kampung Coklat Dalam Pemberdayaan Masyarakat

kepada masyarakat mengenai cara menanam hingga Gunawan, Imam. 2014. Metode Penelitian Kualitatif
mengolah coklat. Selain itu dalam meningkatkan Teori & Praktik. Jakarta: Bumi Aksara.
pengetahuan dengan melakukan pelatihan rutin yang Husna, Ana Ziyadatul. (2013). Perancangan Taman
dilakukan satu minggu di hari Sabtu pagi dan pelatihan Wisata Alam di Mlalo Kabupaten Blitar: Tema
satu bulan sekali dari Dinas Surabaya untuk Arsitektur Organik
memonitoring dan membimbing para karyawan. Selain Iskandarini. 2014. The Impact of Entrepreneurial Barrier
itu pemberdayaan dilakukan dari Gapoktan Guyub Toward Entrepreneurial Intention for Decreasing
Santoso yang memberikan edukasi dan sosialisasi kepada Unemployment through Community Empowerment.
para petani sebagai suplaiyer utama coklat. Pembinaan Procedia - Social and Behavioral Sciences 115 (2014)
dibantu oleh Pemerintah Kantor Ketahanan Pangan Kota 166 – 174
Blitar untuk meningkatkan mutu kualitas biji kakao. Koentjaraningrat. 2015. Pengantar Ilmu Antropologi.
Upaya pemberdayaan masyarakat oleh kampung coklat Jakarta: Rineka Cipta.
Kendala yang dihadapi dalam melakukan pemberdayaan Mulyadi, Mohammad. 2013. Pemberdayaan Masyarakat
masyarakat yaitu, rendahnya tingkat pendidikan Adat Dalam Pembangunan Kehutanan (Studi Kasus
karyawan. Kurangnya sarana dan prasarana dan kurang Komunitas Battang di Kota Palopo, Sulawesi
sentuhan dari pemerintah. Adapun faktor pendukung Selatan). Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi
meliputi, kepedulian masyarakat sekitar, semangat dan Kehutanan.
motivasi dari warga sekitar, sikap gotong-royong yang Najiati, Sri, dkk. 2015. Pemberdayaan Masyarakat di
masih kental, dan kreatifitas yang dimiliki direktur dan Lahan Gambut. Bogor: Wetlands International – IP.
pengurus kampung coklat. Nugroho, Agung Cahyo. 2012. Kampung Kota Sebagai
Sebuah Titik Tolak Dalam Membentuk Urbanitas Dan
Saran
Ruang Kota Berkelanjutan. Jurnal Rekayasa.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada saat
penelitian, maka terdapat beberapa saran yang peneliti Soekanto, Soejono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar.
Jakarta: Penerbit Rajawali Pers.
berikan sebagai masukan adalah sebagai berikut: (1) Bagi
penelitian selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan Sari, Rosnida. 2016. Pemberdayaan Masyarakat Melalui
penelitian ini dalam pemberdayaan masyarakat di wisata Pengembangan Usaha Pariwisata (Meneropong
Kampung Coklat secara luas, sehingga pemberdayaan usaha penginapan masyarakat Lokal dan Manca
Negara di Desa Mon Ikeun Lhoknga). Jurnal Al-
masyarakat dalam meningkatkan eksistensi Kampung Bayan.
Coklat tetap terjaga eksistensinya. (2) Bagi wisata
Kampung Coklat diharapkan perlu adanya pelatihan- Sutawa, Gusti Kade. 2012. Issues on Bali Tourism
Development and Community Empowerment to
pelatihan kepada ibu-ibu pkk dan warga sekitar terkait
Support Sustainable Tourism Development. Procedia
budidaya dan pengelolaan coklat agar terbentuk Economics and Finance 4 ( 2012 ) 413 – 422.
masyarakat yang kreatif dan produktif. (3) Bagi
pemerintah supaya lebih peduli terhadap perusahaan Sudarwanto, Budi, dkk. 2017. Pemahaman Fenomena
Pengetahuan Arsitektur Kampung Kota (Kasus :
industri kecil dan menengah dengan memberikan bantuan Kampung Bustaman Berbasis Kuliner). Jurnal
modal serta publikasi dalam meningkatkan eksistensinya Arsitektur.
untuk mempromosikan di tinggkat nasional maupun
internasional.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zaenal. 2018. Filsafat Manusia. Bandung:


Rosdakarya.
Darmayanti, Sastra Wulan. 2015. Studi Deskripsi Tentang
Strategi Pemberdayaan Masyarakat Oleh Dinas
Pertanian Kota Surabaya Dalam Peningkatan
Pendapatan Masyarakat Sasaran Penerima Program
Urban Farming Budidaya Lele Di Kelurahan Pakis.
Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik.
Departemen Pendidikan Indonesia (2008). Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka.

75

Anda mungkin juga menyukai