Anda di halaman 1dari 11

Strategi Pelestarian Seni Tradisi Di Era Millenial

(Studi Kasus Kelompok KesenianTradisional Dongkrek di Desa


Mejayan, Kabupaten Madiun)

Adityo
NIM :
Latar Belakang Masalah

Kesenian Dongkrek di Desa Menurunnya Antusiasme Adanya faktor budaya luar


Mejayan Kab. Madiun generasi muda/millenial dan perkembangan teknologi

Kesenian Dongkrek semakin


sulit dalam regenerasi

Upaya pelestarian kesenian


dongkrek dengan berbagai
strategi
Rumusan Permasalahan
1. Bagaimana bentuk pelestarian Kesenian Dongkrek di era millenial ?
2. Bagaimana faktor pendorong dan penghambat yang dialami pelaku kesenian dalam
melestarikan Kesenian Dongkrek di era millenial ?

Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan menganalisis efektivitas strategi kelompok
kesenian tradisional dongkrek dalam melestarikan seni tradisional dongkrek di Desa
mejayan dan menganalisis faktor penghambat dan pendukung dalam melestarikan seni
tradisional dongkrek

Manfaat Penelitian
Berguna untuk mengembangkan ilmu sosial budaya dan menjadi pendorong
semangat para pendidik di lembaga pendidikan UM untuk peduli masalah sosial dan
berguna bagi masyarakat agar dapat ikut melestarikan kesenian tradisional
Indonesia.
Kajian Pustaka
Tinjauan Umum tentang
Konsep Budaya
Kesenian

Tinjauan umum tentang


Sejarah Kesenian Dongkrek
Millenial
Kerangka Berpikir
Masyarakat Desa Mejayan

Kesenian Budaya Dongkrek

Kesenian Tradisional Strategi Pelestarian Seni Tradisi


Dongkrek Di era Milenial

Pelestarian Budaya Dongkrek

Faktor kesenian Dongkrek Mempertahankan seni tradisi


semakin tertinggal Dongkrek

Teori Fungsionalisme Struktural

 
Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Dengan
lokasi penelitian yang berada di Desa Mejayan, Kabupaten Madiun.

Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan


dokumentasi dan observasi.

Teknik analisis data dengan menggunakan Reduksi data, Penyajian


data dan klarifikasi
Profil Desa

Desa Mejayan berbatasan langsung dengan


Desa Sidodadi di sebelah Selatan, dengan
Desa Bajulan di sebelah Utara, Desa Ngepeh
di sebelah Timur, dan Desa Pandean di
sebelah barat. Luas wilayah Desa Mejayan
adalah 274,66 ha dengan wilayah
persawahan, tanah bengkok, dan pemukiman
penduduk. Mayoritas dimanfaatkan sebagai
lahan tebu yang dikelola oleh penduduk lokal
Desa Kertobanyon. Jumlah penduduk 5188
jiwa dengan jumlah penduduk perempuan
2559 jiwa dan penduduk laki-laki 2629 jiwa.
Temuan Penelitian

Kesenian Dongkrek di Era Millenial


1. Berdasarkan wawancara bahwa Kesenian dongkrek merupakan satu-satunya aset
kesenian lokal di Desa Mejayan yang harus dipelihara dan dilestarikan. Sikap
generasi muda terhadap adanya kesenian dongkrek saat ini sedikit berkurang
antusiasmenya untuk mempelajari kesenian tersebut.
2. Bahwa generasi millenial saat ini lebih mementingkan teknologinya sehingga
ketertarikan untuk mempelajari sesuatu hal yang tradisional sedikit berkurang.
3. Di era millenial kesenian Dongkrek memberikan tantangan baru untuk bisa
mengenalkan kepada generasi muda melawan perkembangan zaman yang budaya luar
lebih disukai.
Strategi Pelestarian Kesenian Dongkrek oleh Paguyuban di Desa Mejayan
1. Berdasarkan wawancara bahwa Kesenian dongkrek juga diperlukan sebuah strategi
agar dapat tepat sasaran dalam pelestariannya.
2. Berbagai cara dan upaya pelestarian seperti memasukkan kesenian dongkrek pada
ekstrakurikuler di sekolah-sekolah Desa Mejayan.
3. Kemudian aransemen pertunjukkan kesenian dongkrek sebagai variasi pertunjukkan
agar masyarakat tertarik dan tidak bosan.
Pembahasan B. Faktor Pendorong dan Penghambat dalam melestarikan
Kesenian Dongkrek di Era Millenial
1. Faktor pendorong
A. Bentuk Pelestarian Kesenian Dongkrek Di Era Milenial - Paguyuban kesenian dongkrek di desa Mejayan masih
1. Pembinaan melalui ekstrakurikuler mengenai minat dan terus aktif melakukan gerakan pelestarian dengan terus
bakat untuk diarahkan kepada kesenian dongkrek mengadakan pertunjukkan meski hanya di acara-acara desa
2. Pembinaan guru tingkat regional untuk mendapatkan setempat.
pendidikan karakter anak melalui kesenian sehingga - Pemerintah Kabupaten Madiun telah menetapkan kesenian
dapat dimanfaatkan dengan melestarikan kesenian lokal dongkrek sebagai Ikon budaya lokal sehingga saat ini lebih
seperti dongkrek fokus untuk membantu pelestarian. Hal tersebut sebagai
3. Kegiatan Pekan Seni Tingkat Kabupaten yang diikuti bentuk tanggung jawab pemerintah dalam hal menjaga
oleh seluruh pelajar dan generasi muda untuk warisan budaya lokal.
mengenalkan dan mengikuti kesenian lokal daerah - Masih adanya kemauan untuk mengikuti festival-festival
Kabupaten Madiun budaya oleh pemain kesenian dongkrek
4. Pagelaran kesenian di hari besar Nasional untuk
membangkitkan semangat generasi muda dalam 2. Faktor penghambat
mengikuti kegiatan kesenian daerah. - Minimnya dana untuk melakukan pertunjukkan kesenian
5. Memperluas tempat pementasan di tempat umum seperti dongkrek di tempat umum.
taman rekreasi Umbul, Alun-Alun Kota Madiun, - Regenerasi pemain dongkrek yang lama dan bersifat
Monumen Kresek, dll. subjektif
6. Inovasi model pementasan dari segi gerak, alur musik, - Kurangnya minat masyarakat untuk mendukung program
dan kostum namun tidak mengurangi esensi dan sejarah pelestarian kesenian.
dongkrek.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai