Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

Desa Mejayan merupakan sebuah desa yang memiliki keanekaragaman


budaya dan merupakan sebuah desa yang tidak pernah bisa dipisahkan dari tradisi-
tradisi yang masih dijaga oleh masyarakatnya sampai saat ini, salah satunya yaitu
Kesenian tradisional Dongkrek. Mulai dari anak-anak dan remaja generasi
millennial di Desa Mejayan juga harus ikut melestarikan Kesenian Dongkrek.
Tujuan penelitian ini yaitu mendeskripsikan dan menganalisis bentuk
pelestarian Kesenian Dongkrek di era milennial di Desa Mejayan dan faktor
pendukung dan penghambat yang dialami oleh pelaku kesenian dalam
melestarikan Kesenian Dongkrek.
Metode penelitian dalam penelitian ini adalah menggunakan penelitian
kualitatif, pengumpulan data primer dengan wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Peneliti menggunakan teknik analisis data yang diawali dengan
mereduksi data, penyajian data, kemudian melakukan verifikasi dan kesimpulan.
Hasil penelitian dalam penelitian ini adalah Dalam melakukan upaya
pelestarian kesenian dongkrek memang membutuhkan peran tidak hanya dari
pelaku kesenian saja, akan tetapi juga dari berbagai pihak yaitu komponen
masyarakat, akademisi, dan pemerintah. Melakukan regenerasi dengan cepat dan
melakukan inovasi dalam pementasan. Faktor penghambatnya adalah Minimnya
dana untuk melakukan pertunjukkan kesenian dongkrek di tempat umum,
Regenerasi pemain dongkrek yang lama dan bersifat subjektif, Kurangnya minat
dari masyarakat untuk mendukung program-program pelestarian kesenian. Faktor
pendukungnya adalah Paguyuban kesenian dongkrek di desa Mejayan masih terus
aktif untuk melakukan gerakan pelestarian, Pemerintah kabupaten Madiun telah
menentapkan kesenian dongkrek sebagai Ikon budaya Lokal sehingga saat ini
lebih fokus untuk membantu pelestarian, Masih adanya kemauan untuk mengikuti
festival-festival budaya oleh pemain kesenian dongkrek.

Kata Kunci : Kesenian, Tari Dongkrek, Generasi Mileniall

Anda mungkin juga menyukai