Nggara Simbelin
Abstract
This study aims to determine the existence of keteng-keteng learning in the Nggara Sembelin
Art Studio. This study uses qualitative research methods with qualitative descriptive types.
Data collection techniques used are observation, interviews and documentation. The results
of the study prove that the existence of keteng-keteng learning at the Nggara Sembelin Art
Studio is still ongoing, many young people who participate in learning keteng-keteng have
also come from various villages such as, Rumka, Nangbelawan, Kabanjahe, and so on. So
that the learning of keteng-keteng in preserving karo musical instruments at the Nggara
Simbelin Art Studio is already widely known by the karo community.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif. Moleong
(2017:5) menjelaskan bahwa “Pengumpulan data penelitian kualitatif berdasarkan pada suatu
latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti
yang tertarik secara alamiah”.Lokasi dan tempat penelitian berlangsung di Sanggar Seni
Nggara Simelin Di Desa Budaya Lingga Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo dan
penelitian ini dilaksanakan pada April-Mei 2022. Adapun yang menjadi sampel pada
penelitian ini adalah Adapun yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah pelatih Sanggar
Seni Nggara Simbelin dan 10 orang anak-anak Sanggar Seni Nggara Simbelin. Sugiyono
(2019:85) menjelaskan purposive sampling ialah teknik pengambilan sampel berdasarkan
pertimbangan/kriteria tertentu. Adapun kriteria siswa yang akan dijadikan sampel pada
penelitian ini yaitu: a) Laki-laki dan Perempuan b) Menyukai pembelajaran keteng-keteng c)
Bersedia menjadi sampel dalam penelitian.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan
dokumentasi adapun tahap selanjutnya adalah menganalisis data-data yang ada kemudian
disusun secara sistematis kemudian dianalisis sehingga dapat ditarik kesimpulan. Proses
pengolahan data dimulai dengan mengelompokkan data yang terkumpul dalam observasi,
wawancara dan dokumentasi maupun catatan yang dianggap mendukung dalam penelitian
ini kemudian diklasifikasikan dan dianalisa berdasarkan kepentingan penelitian yang
dideskripsikan dalam bentuk karya tulis ilmiah, kemudian diklasifikasikan sesuai isi atau
materi data tersebut.
PEMBAHASAN
Profil Sanggar Seni Nggara Simbelin
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 9 Juni 2022 di Desa Budaya Lingga
Kecamatan Simpang Empat Kota Kabanjahe. Desa Budaya Lingga merupakan salah satu
desa di Kabupaten Karo yang memiliki sejarah, seni dan budaya. Desa Budaya Lingga
memiliki sejarah tentang peninggalan sejarah-sejarah budaya karo, seperti rumah-rumah adat
yang berumur 250 tahun, rumah adat karo tidak memiliki ruangan yang dipisahkan oleh
pembatas berupa kayu dinding dan lainnya, jambur merupakam bangunan berpanggung
namun tidak berdinding, digunakan sebagai tempat penyelenggaraan pesta bagi masyarakat
juga sebagai tempat musyawarah, geriten digunakan sebagai tempat penyimpan kerangka
jenazah keluarga atau nenek (leluhur) sang pemilik. Masyarakat Desa Budaya Lingga
khususnya orang dewasa pelaku seni, ingin melestarikan dan menjaga budaya kesenian
tradisional budaya karo agar kesenian tidak punah, hal ini didukung dengan kegiatan-kegiatan
di Kabupaten Karo seperti pesta buah setiap tahunnya dan event lainnya, dimana kegiatan ini
berhubungan dengan pesta memperingati budaya karo, dan dalam kegiatan ini masyarakat
karo selalu antusias untuk mengikuti kegiatan memperingati pesta buah setiap tahunnya.
Untuk menggali dan menjaga, dan melestarikan kesenian budaya karo maka
masyarakat desa budaya lingga khususnya orang seni membentuk perkumpulan seni pada
tahun 2012 dan melatih ndikar (tarian karo) dan sudah diundang ke acara-acara pertunjukan
seni, dikritik orang seni dikarenakan tari dan musik yang dipertunujukkan bersalahan dan
tidak nyambung dikarenakan orang seni harus mempelajari musik dan tari maka disepakati
membuntuk sanggar pada tahun 2014, banyak kendala mengenai alat dan lain sebagainya dan
belajar membuat alat musik karo seperti keteng-keteng, balobat, surdam, kulcapi dan lain
sebagainya. Nama sanggar seni simbelin memiliki alasan tersendiri yaitu dikarenkan ketika
orang seniman runggu (rapat) tepat dihari itu di wari-wari masyarakat karo adalah wari
Nggara Simbelin, maka ditetapkan lah nama sanggar ini menjadi sanggar seni nggara
simbelin, dan mulai saaat itulah sanggar seni nggara simbelin berkomitmen untuk
mengadakan pelatihan tentang budaya batak karo khususnya dibidang tari tradisional karo
dan alat musik karo yaitu pembelajaran ketent-keteng.
Gambar 1 Penulis dengan pendiri Sanggar Seni Nggara Simbelin
(Sumber: Dokumentasi Geloria Sembiring, Juni 2022
Daftar Pustaka
Moleong, 2017. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung. PT Remaja R osda Karya.
Prasetya, Bima Bagus. 2010. Analisis Teknik Permainan Klarinet Pada Musik
Kontemporer Dalam Lagu Pakuan II Solo For Clarinet Karya Aldy Maulana.
Jurnal. Institut Seni Indonesia Yogyakarta.