Anda di halaman 1dari 13

1.Sidik 2.Wiyoso 3.

Widjajantie JURNAL SENI MUSIK (2019)

JURNAL SENI MUSIK 8 (2) (2019)

JURNAL SENI MUSIK


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jsm

Strategi Pembelajaran Karawitan Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Di Smp Negeri


1 Bodeh Kecamatan Bodeh Kabupaten Pemalang

Yogi Pratama Sidik1 Joko Wiyoso,2 Kusrina Widjajantie3


Jurusan Pendidikan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


_____________ Kegiatan ekstrakurikuler seni karawitan Jawa di SMP Negeri 1 Bodeh, Kecamatan Bodeh, Kabupaten
Sejarah Artikel: Pemalang, telah berlangsung dari tahun 2012. Guru atau pelatih kegiatan ekstrakurikuler karawitan di
SMP Negeri 1 Bodeh, memiliki dedikasi yang sangat tinggi dalam melaksanakan tugasnya sebagai
Diterima September 2019
pengajar ekstrakurikuler karawitan, dengan kreatifitasnya yang mampu membuat suasana belajar menjadi
Disetujui Desember 2019 menarik dan menyenangkan. Berdasarkan pokok permasalahan yang dikaji, yaitu mengenai Strategi
Dipublikasikan Desember Pembelajaran Karawitan dalam Kegiatan Ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Bodeh, Kecamatan Bodeh,
2019 Kabupaten Pemalang, maka penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif. Metode yang
_____________ digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Deskriptif adalah penguraian tentang kejadian-
kejadian berdasarkan data-data baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Strategi yang digunakan
Kata Kunci dalam pembelajaran karawitan dalam kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Bodeh, kecamatan
Karawitan, Bodeh, kabupaten Pemalang antara lain: pembelajaran rutin dan pembelajaran insidental. Pembelajaran
Ekstrakurikuler, SMP rutin ekstrakurikuler karawitan terdiri dari beberapa komponen pembelajaran, antara lain: tujuan
pembelajaran, siswa, pelatih, metode, materi, media pembelajaran, evaluasi, serta sarana dan prasarana.
Keywords Langkah memotivasi siswa dalam pembelajaran karawitan yaitu dengan membuat pembelajaran yang
menyenangkan, dan diminati siswa, diantaranya dengan pemilihan materi belajar yang baik, serta materi
Karawitan, disesuaikan dengan kemampuan siswa dan tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung
Extracurricular, SMP pembelajaran karawitan. Bagi guru seni musik agar dapat memaksimalkan pengajaran tidak hanya disaat
___________________ kegiatan ekstrakurikuler saja, tetapi juga pada kegiatan belajar mengajar.

Abstract
The Javanese musical extracurricular activities at SMP Negeri 1 Bodeh, Bodeh District, Pemalang
Regency, have been taking place since 2012. The teacher or trainer of the Karawitan extracurricular
activities at SMP Negeri 1 Bodeh has very high dedication in carrying out his duties as a musical
extracurricular instructor, with his creativity. which is able to make the learning atmosphere interesting
and enjoyable. Based on the main problems studied, namely regarding Karawitan Learning Strategies in
Extracurricular Activities in SMP Negeri 1 Bodeh, Bodeh District, Pemalang Regency, this study uses a
qualitative approach. The method used in this research is descriptive qualitative. Strategies used in
musical learning in extracurricular activities in SMP Negeri 1 Bodeh, Bodeh District, Pemalang Regency
include: routine learning and incidental learning. Karawitan extracurricular routine learning consists of
several learning components, including: learning objectives, students, trainers, methods, materials,
learning media, evaluation, and facilities and infrastructure. Steps to motivate students in musical
learning is to make learning fun, and are of interest to students, including by selecting good learning
materials, and materials tailored to student abilities and the availability of facilities and infrastructure
that supports musical learning. For music art teachers to be able to maximize teaching not only during
extracurricular activities, but also in teaching and learning activities.

© 2019 Universitas Negeri Semarang



Jurusan Pendidikan Sendratasik, FBS ISSN 2301-6744
Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Email: jsm@mail.unnes.ac.id

137
1.Sidik 2.Wiyoso 3.Widjajantie JURNAL SENI MUSIK (2019)

PENDAHULUAN dari laras slendro. Seni karawitan Jawa suatu


Karawitan adalah kesenian musik hal yang biasa bila suatu gendhing dapat di
tradisional Jawa yang mengacu pada permainan sajikan dalam dua laras yang berbeda.
musik Gamelan. Karawitan ini dikemas dalam Seni karawitan merupakan seni
format paduan antara kesenian alat musik tradisional yang sekarang ini mulai redup dan
gamelan (instrument gamelan) dan alunan jarang ditemui keberadaannya. Era modernisasi
vokal yang indah sehingga enak untuk didengar dan globalisasi seperti sekarang ini perlahan
dan dinikmati. Karawitan merupakan kesenian membuat seni karawitan mulai luntur bahkan
tradisional yang sangat terkenal di masyarakat menghilang terutama di kalangan remaja saat
Jawa dan Indonesia sebagai salah satu warisan ini. Seiring dengan perkembangan zaman,
seni dan budaya yang kaya akan nilai historis banyak sekali musik modern yang berkembang
dan filosofis. Gamelan sendiri merupakan salah dan diminati oleh kaum remaja, sehingga musik
satu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari karawitan seakan redup dengan adanya musik
masyarakat Jawa dari dulu hingga sekarang. modern saat ini. Salah satu faktor penyebab
Terlihat dari kesenian dan budaya Jawa yang lunturnya minat terhadap seni karawitan
tidak lepas dari alat musik satu ini. Beberapa dikalangan remaja yaitu gengsi.
kesenian tradisional Jawa yang menggunakan Proses globalisasi yang sangat cepat mulai
alat musik gamelan seperti wayang, seni tari, menggeser minat remaja terhadap seni
dan seni teater seperti ketoprak, wayang uwong karawitan. Mereka menganggap bahwa seni
dan masih banyak lagi, salah satunya adalah karawitan itu kuno dan tidak modern. Padahal,
kesenian Karawitan. seni karawitan merupakan identitas kita sebagai
Karawitan berasal dari kata “rawit”, yang bangsa Indonesia. Sebagai generasi penerus,
artinya lembut, halus, mendapat imbuhan ke hendaknya kita menjaga dan melestarikan seni
(ka) – an (Mardimin 1991: 1). Sehingga karawitan agar tidak diklaim oleh negara-
karawitan bisa diartikan sebagai suatu karya negara lain. Sebagai bentuk melestarikan
seni yang memiliki sifat yang halus, rumit dan budaya tradisional agar dapat bertahan
indah. Karawitan dikatakan rumit karena eksistensinya, beberapa sekolah telah
merupakan perpaduan berbagai instrumen mengadakan kegiatan ekstrakurikuler
gamelan yang berlaras nondiatonis yang karawitan untuk membekali siswa tentang seni
digarap menggunakan sistem notasi, warna karawitan Jawa, selain itu agar siswa dapat
suara dan ritme sehingga menghasilkan suara mengembangkan kepribadian, bakat, dan
yang indah dan enak untuk didengar. kemampuannya di berbagai bidang di luar
Menurut (Mardimin 1991: 33) sistem bidang akademik.
nada dalam karawitan, lebih dikenal dengan SMP Negeri 1 Bodeh Kecamatan Bodeh,
istilah “laras”. Laras adalah aturan nada-nada Kabupaten Pemalang merupakan sekolah yang
atau sistem nada dalam karawitan yang dalam mengadakan kegiatan ekstrakurikuler
satu gembyangannya sudah tertentu jumlah dan karawitan, dimana dalam perkembangannya
besar kecilnya. Pada pengertian ini lebih banyak siswa yang tertarik mengikuti
merujuk kepada dua macam laras dalam pembelajaran karawitan, selain dapat
karawitan, yaitu laras slendro dan laras pelog. mengembangkan kepribadian, bakat dan
Laras slendro adalah sistem nada atau urutan kempuannya, para siswa juga meraih pestasi
nada-nada dalam karawitan yang dalam satu dengan menjuarai berbagai kejuaraan-
gembyangannya terdiri dari lima nada dan kejuaraan.
jaraknya kurang lebih sama rata. Sedangkan Grup musik karawitan yang
laras pelog adalah urutan nada-nada yang beranggotakan para siswa SMP Negeri 1 Bodeh
dalam satu gembyangannya terdiri dari tujuh ini sering diminta untuk mengisi acara-acara di
nada dan jaraknya tidak sama. Seni karawitan berbagai tempat diantaranya pada bulan Maret
memang sering terdapat beberapa gendhing tahun 2012 mengisi di pendopo kabupaten
yang disajikan dalam laras pelog dengan hanya Pemalang, grup ini juga pernah tiga kali
menggunakan tujuh nada saja, terutama pada mengisi acara selasa kliwon di Kecamatan
penyajian gendhing pelog sebagai hasil alih Bodeh, Kabupaten Pemalang. Pada bulan

138
1.Sidik 2.Wiyoso 3.Widjajantie JURNAL SENI MUSIK (2019)

Oktober 2012 grup ini juga pernah sekali Pemalang antara lain: pembelajaran rutin dan
mengisi acara di TVRI Jawa Tengah. Selain itu pembelajaran insidental. Pembelajaran rutin
grup ini juga pernah sekali mengisi acara ulang ekstrakurikuler karawitan terdiri dari beberapa
tahun Widuri di Kabupaten Pemalang pada komponen pembelajaran, antara lain: tujuan
Desember tahun 2016. pembelajaran, siswa, pelatih, metode, materi,
Berdasarkan observasi pendahuluan yang media pembelajaran, evaluasi, serta sarana dan
dilakukan pada tanggal 18 Juni 2016 di SMP prasarana.
Negeri 1 Bodeh, menunjukan bahwa
pembelajaran karawitan dalam kegiatan HASIL PENELITIAN
ekstrakurikuler berjalan dengan baik. Kegiatan A. GAMBARAN UMUM LOKASI
ekstrakurikuler seni karawitan Jawa di SMP PENELITIAN
Negeri 1 Bodeh, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Desa Kebandaran terletak di wilayah
Pemalang, telah berlangsung dari tahun 2012. kabupaten Pemalang, kecamatan Bodeh
Guru atau pelatih kegiatan ekstrakurikuler tepatnya berada sekitar 10 km ke arah utara dari
karawitan di SMP Negeri 1 Bodeh, memiliki pusat kecamatan. Jika ditempuh dari Pemalang,
dedikasi yang sangat tinggi dalam desa Kebandaran dapat dijangkau dengan
melaksanakan tugasnya sebagai pengajar mudah dengan kendaraan pribadi maupun
ekstrakurikuler karawitan, dengan angkutan dengan waktu tempuh ±50 menit,
kreatifitasnya yang mampu membuat suasana sedangkan jika ditempuh dari jalan pantura
belajar menjadi menarik dan menyenangkan. Comal, desa kebandaran dapat dijangkau
Keberhasilan guru dalam mengajar dengan mudah dengan kendaraan pribadi
kegiatan ekstrakurikuler karawitan ini maupun angkutan dengan waktu tempuh ±33
dibuktikan dengan kejuaraan-kejuaraan yang menit atau tepatnya berada 13 km ke arah
diraih para siswa SMP Negeri 1 Bodeh selatan dari jalan pantura Comal. Di sebelah
diantaranya juara 1 FLS2N (Festival Lomba timur berbatasan dengan desa Sukorejo,
Seni Siswa Nasional) tingkat Kabupaten sebelah selatan berbatasan dengan desa
Pemalang tahun 2014, juara 1 FLS2N tingkat Babakan, sebelah barat berbatasan dengan desa
Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2014, juara 1 Jraganan, dan di sebelah utara berbatasan
pekan seni tingkat Kabupaten Pemalang pada dengan desa Bodeh.
tahun 2015, juara 1 FLS2N tingkat kabupaten SMP Negeri 1 Bodeh merupakan salah
Pemalang pada tahun 2016. satu sekolah yang berada di kabupaten
Berdasarkan observasi pendahuluan Pemalang dengan alamat Jalan desa
tersebut, peneliti tertarik terhadap strategi Kebandaran, kecamatan Bodeh, kabupaten
pembelajaran yang digunakan oleh guru atau Pemalang. Letaknya strategis mudah dijangkau
pelatih ekstrakurikuler karawitan di SMP baik dengan berjalan kaki maupun dengan
Negeri 1 Bodeh dengan minat dan kemampuan kendaraan pribadi dan berada tidak jauh dari
siswa dalam bidang seni karawitan Jawa yang kantor kecamatan desa Kebandaran.
cenderung kurang di awal pembelajaran namun Bangunan SMP Negeri 1 Bodeh
bisa menjadi antusias dan berprestasi setelah menghadap ke arah timur. Batas wilayahnya
mengikuti pembelajaran. meliputi, rumah penduduk di sebelah timur,
selatan berbatasan dengan jalan raya desa
METODE Kebandaran, sebelah barat berat berbatasan
Penelitian ini menggunakan jenis dengan jalan raya Pendowo – Bodeh, dan di
pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan sebelah utara berbatasan dengan rumah
dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. penduduk.
Deskriptif adalah penguraian tentang kejadian- Letak SMP Negeri 1 Bodeh cukup
kejadian berdasarkan data-data baik yang strategis, dan berada di pusat wilayah
tertulis maupun yang tidak tertulis. Strategi pemerintahan desa Kebandaran. Keberadaan
yang digunakan dalam pembelajaran karawitan visi dan misi SMP Negeri 1 Bodeh juga
dalam kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri berperan dalam menciptakan suasana belajar
1 Bodeh, kecamatan Bodeh, kabupaten yang kondusif.

139
1.Sidik 2.Wiyoso 3.Widjajantie JURNAL SENI MUSIK (2019)

Visi SMP Negeri 1 Bodeh, adalah: Bentuk bangunan SMP Negeri 1


“Terwujudnya sekolah yang berkualitas, Bodeh yang mendatar dipengaruhi oleh
mandiri dan berbudi”. topografi wilayah Kecamatan Bodeh yang
Misi SMP Negeri 1 Bodeh, adalah: a) terletak di daerah dataran rendah. Jumlah ruang
melaksanakan pembinaan secara terprogram maupun sarana dan prasarana yang dimiliki
dan berkesinambungan untuk memperoleh terdiri dari; 8 ruang kelas 7 yaitu 7.1 sampai
prestasi akademik maupun non akademik. b) ruang kelas 7.8; 8 ruang kelas 8 yaitu 8.1
mewujudkan perangkat Kurikulum Tingkat sampai ruang kelas 8.8; 8 ruang kelas 9 yaitu
Satuan Pendidikan secara lengkap dan 9.1 sampai ruang kelas 9.8 dan masing-masing
berwawasan kedepan. c) Menyelenggarakan ruangan tersedia kelengkapan kelas (meja-kursi
proses pembelajaran dan bimbingan dengan guru dan siswa, white board dan spidol, serta
mengoptimalkan kemampuan tenaga pendidik struktur kelas); 1 kantor kepala sekolah; 1
dan potensi siswa. d) Mendorong tenaga kantor tata usaha; 1 laboratorium komputer; 1
pendidik dan kependidikan untuk ruang guru; 1 ruang laboratorium multimedia;
meningkatkan kemampuan profesinya. e) 1 ruang operator bel; 1 ruang musik; 1 ruang
Meneyediakan sarana prasarana yang relevan bimbingan konseling; 1 ruang perpustakaan; 1
dan representatif. f) Mewujudkan manajemen ruang koperasi; 1 ruang laboratorium IPA; 1
berbasis sekolah yang kuat dan transparan. g) ruang pelatihan karawitan yang dilengkapi
Mewujudkan kemampuan olahraga yang dengan seperangkat alat musik gamelan dan
tangguh dan kompetitif khususnya bidang kertas untuk mencatat notasi gamelan, 1 ruang
atletik. h) Mewujudkan ketrampilan kejuruan pelatihan karawitan ini tergabung dengan ruang
khususnya menjahit yang dapat membekali osis, pramuka, dan keterampilan; 2 ruang
siswa memasuki dunia kerja. i) Mewujudkan gudang; 1 toilet guru; 3 toilet siswa; 1 pos
lingkungan yang bersih, sehat dan nyaman. satpam dan 1 mushola; 1 tempat sepeda siswa;
Bangunan SMP Negeri 1 Bodeh 1 tempat sepeda guru; 1 lapangan bola basket;
memiliki luas bangunan 1.872 m2. Kondisi 1 lapangan bulu tangkis; 2 lapangan bola voli;
setiap bangunan cukup memadai untuk 1 lapangan lompat jauh; dan 2 tempat tolak
kegiatan belajar mengajar. peluru. Letak ruang kepala sekolah dan ruang
Kondisi fisik SMP Negeri 1 Bodeh guru yang berhadapan dengan ruang kelas
yang lahannya mendatar dan letaknya berada di mempermudah guru dalam mengawasi siswa-
daerah pedasaan yang masih asri serta di siswinya. Semua ruangan dimanfaatkan
sekitarnya terdapat rumah penduduk. semaksimal mungkin, untuk kegiatan belajar
Bangunan-bangunan di SMP Negeri 1 Bodeh mengajar, baik intrakulikuler maupun kegiatan
terdiri dari bangunan permanen dengan ekstrakurikuler.
ruangan-ruangan yang tertata dan bersih. Tersedianya sarana dan prasarana
Keadaan tersebut dapat menunjang kegiatan pendukung proses pembelajaran akan
pembelajaran yang kondusif. mempermudah dalam mencapai keberhasilan
pembelajaran, sehingga akan dapat terwujud
suatu tujuan pembelajaran. Proses
pembelajaran tanpa dilengkapi dengan sarana
dan prasarana yang memadai akan berpengaruh
terhadap perolehan hasil pembelajaran karena
siswa tidak dapat mengeksplorasi kemampuan
dengan maksimal.
Sarana sekolah yang dimiliki SMP
Negeri 1 Bodeh terdiri dari: meja, kursi, white
board, spidol, penghapus dan papan absensi
yang berada di setiap ruang kelas. Selain itu,
Gambar 1. Halaman SMP Negeri 1 juga tersedia laboratorium IPA dengan
Bodeh. (Dokumentasi: Yogi Pratama Sidik, perlengkapan IPA terdiri dari: neraca, tabung-
April 2017) tabung kimia, cawan, dan alat-alat lain, yang

140
1.Sidik 2.Wiyoso 3.Widjajantie JURNAL SENI MUSIK (2019)

digunakan dalam pembelajaran praktik IPA,


sarana perpustakaan sebagai penambah
pengetahuan, laboratorium komputer untuk
kegaiatan belajar mengajar TIK, alat musik
band, seperangkat alat musik gamelan yang
digunakan dalam kegiatan ekstrakurikuler
karawitan. Media pembelajaran seperti globe,
peta, serta satu unit komputer yang berfungsi
sebagai penyimpan administrasi sekolah.
Terdapat pula alat-alat kelengkapan olah raga,
yaitu: net dan bola voli, bola basket, bola sepak,
bola kasti dan pemukul, tolak peluru,
stopwatch, peluit, bet dan bola pingpong, serta
raket dan shuttlecock.
Beberapa prestasi telah diraih oleh
SMP N 1 Bodeh, baik prestasi akademis
maupun prestasi nonakademis terutama dalam Gambar 2. Piagam Penghargaan
bidang olah raga dan seni. SMP Negeri 1 Bodeh Kejuaraan SMP Negeri 1 Bodeh.
adalah sekolah yang sering memenangkan (Dokumentasi: Yogi Pratama Sidik, April
perlombaan kesenian dan meraih prestasi yang 2017)
sangat membanggakan dibidang tersebut, baik Penyelenggaraan pembelajaran
di tingkat daerah hingga tingkat provinsi. ekstrakurikuler karawitan di SMP Negeri 1
Prestasi yang diraih oleh SMP Negeri 1 Bodeh Bodeh merupakan suatu proses pembelajaran
selain dari hasil kerja keras dari seluruh tim, yang menerapkan kerjasama dalam sebuah tim.
juga dipengaruhi oleh sarana dan prasarana Untuk membentuk kekompakan agar dapat
yang memadai, lingkungan yang kondusif, menghasilkan keselarasan bermusik serta pada
pelatih yang berpengalaman serta tidak terlepas akhirnya diharapkan dapat mencetak sebuah
dukungan dari orang tua siswa. prestasi dalam bidang non akademik, setiap
Prestasi yang pernah diraih SMP siswa yang mengikuti ekstrakurikuler
Negeri 1 Bodeh dalam bidang seni karawitan, karawitan harus memiliki komitmen terhadap
adalah 1) Pada Oktober 2012 tampil di TVRI tim, bahwa seni karawitan merupakan kesenian
Jawa Tengah dalam acara apresiasi anak negeri. yang dibawakan secara berkelompok, antara
2) Juara I FLS2N Musik Tradisional tingkat satu dengan yang lain tidak dapat berjalan
kabupaten Pemalang pada bulan April 2014. 3) sendiri sehingga didalamnya diperlukan
Peserta musik tradisional tingkat propinsi kerjasama dari tiap anggota kelompok untuk
dalam rangka FLS2N di Donoyudan, Solo pada mewujudkan tujuan dari tim tersebut. Pada
bulan April 2014. 4) Peserta lomba sinden idol awal pembelajaran, terlebih dahulu siswa
dan karawitan SEPANGDAM IV Diponegoro diberikan gambaran tentang seni karawitan oleh
mewakili kabupaten Pemalang pada bulan pelatih, bahwa seni karawitan merupakan
September 2014. 5) Juara III FLS2N musik kesenian tradisional yang dibawakan dalam
tradisional tingkat kabupaten Pemalang pada bentuk kelompok.
bulan Mei 2015. 6) Juara I Rebana dan Setelah siswa memahami penjelasan
Karawitan tingkat kabupaten Pemalang pada tentang seni karawitan yang disampaikan oleh
Agustus 2015. 7) Juara I FLS2N musik pelatih, kemudian siswa diajarkan tentang
tradisional tingkat kabupaten Pemalang pada instrumen gamelan slendro dan pelog, etika
bulan juni 2016. 8) Peserta lomba FLS2N dalam karawitan dan diajarkan tentang cara
musik tradisional tingkat propinsi pada bulan memainkan instrumen karawitan. Pelatih tidak
Agustus 2016. langsung memberikan materi dalam satu
bentuk gendhing utuh, melainkan menyuruh
siswa secara bersamaan untuk memukul alat
musiknya terlebih dahulu, kemudian siswa

141
1.Sidik 2.Wiyoso 3.Widjajantie JURNAL SENI MUSIK (2019)

disuruh memukul satu nada yang berasal dari karawitan di SMP Negeri 1 Bodeh adalah Pak
gendhing yang akan diajarkan, langkah ini Suryan dengan latar belakang pendidikan tidak
untuk melatih kekompakan dalam memukul tamat SD. Kemampuan Pak Suryan dalam
alat musik sehingga tercipta nada yang melatih ekstrakurikuler seni karawitan
harmonis kemudian dari satu nada ditingkatkan diperoleh secara otodidak, yaitu berdasarkan
menjadi satu gatra yaitu terdiri dari empat hobi serta kecintaan terhadap kesenian
notasi dan seterusnya hingga satu bentuk tradisional terutama seni karawitan, hal ini
gendhing utuh. Jika siswa telah dapat ditunjang dengan keikutsertaan Pak Suryan
memainkan alat musik gamelan dengan benar, dalam sebuah paguyuban wayang, serta
pelatih membenahi teknik yang digunakan pengalaman dalam mengikuti penataran
untuk memainkan alat musik tertentu, misalnya pelatihan seni karawitan. Dengan segala
alat musik kendhang, bonang barung, bonang kemampuan yang dimiliki oleh pelatih tersebut
penerus, kenong, kempul, gong, kethuk, dapat menunjang proses pembelajaran dalam
kempyang, slenthem, demung saraon dan kegiatan ekstrakurikuler di SMP Negeri 1
peking. Bodeh.
Seni karawitan, selain terdiri dari Tenaga pengajar atau pelatih
pemain yang berperan sebagai penabuh pembelajaran rutin ekstrakurikuler seni
gamelan (pemusik), juga terdiri dari anggota karawitan di SMP Negeri 1 Bodeh adalah Pak
yang berperan sebagai penggerong Suryan dengan latar belakang pendidikan tidak
(sekelompok penyanyi). Selain berperan tamat SD. Kemampuan Suryan dalam melatih
sebagai penggerong, salah satu siswa juga ekstrakurikuler seni karawitan diperoleh secara
berperan sebagai laku bawa, apabila materi otodidak, yaitu berdasarkan hobi serta
yang dimainkan diawali dengan bawa. Bawa kecintaan terhadap kesenian tradisional
adalah lagu yang dibawakan secara tunggal terutama seni karawitan, hal ini ditunjang
atau solo pada saat pembukaan gendhing. dengan keikutsertaan Pak Suryan dalam sebuah
Penggerong dipilih oleh pelatih setelah siswa paguyuban wayang, serta pengalaman dalam
yang berfungsi sebagai pemusik telah dapat mengikuti penataran pelatihan seni karawitan.
memainkan alat musik gamelan dengan benar Dengan segala kemampuan yang dimiliki oleh
sesuai dengan teknik memainkan. Penggerong pelatih tersebut dapat menunjang proses
mayoritas dipilih dari siswa perempuan, yaitu pembelajaran dalam kegiatan ekstrakurikuler di
siswa yang dapat menyanyikan gendhing Jawa SMP Negeri 1 Bodeh.
dengan baik dan sesuai dengan notasinya. Siswa yang menjadi peserta pada
Dengan demikian, setelah semua susunan pembelajaran rutin ekstrakurikuler seni
dalam seni karawitan terpenuhi, siswa lebih karawitan yaitu terdiri dari beberapa siswa
dituntut untuk saling bekerjasama agar dapat kelas 7, 8 dan 9. Dari siswa tersebut ada yang
menyajikan permainan musik yang indah dan ditunjuk langsung oleh guru, hal ini dengan
harmonis. pertimbangan bahwa siswa yang ditunjuk
Pembelajaran ekstrakurikuler seni merupakan siswa yang pintar dikelasnya
karawitan dilaksanakan pada jadwal rutin setiap sehingga diharapkan akan dapat lebih cepat
hari kamis pukul 14.00-16.00. Proses menyerap materi pembelajaran yang diberikan
pembelajaran ekstrakurikuler seni karawitan dan akan segera dipersiapkan dalam
telah dapat berjalan dengan baik dan lancar. perlombaan seni. Pihak sekolah memiliki
Terbukti dengan sebagian besar siswa yang pertimbangan bahwa pengenalan seni
pada awal pembelajaran belum bisa karawitan dan pencarian bibit-bibit yang
memainkan alat musik gamelan menjadi bisa berbakat perlu digali sedini mungkin, sehingga
memainkan alat musik gamelan dengan baik apabila diperlukan pengganti, maka pihak
dan benar, hingga dapat menyajikan satu sekolah telah mempunyai peserta yang
bentuk gendhing sesuai dengan pola irama dan nantinya dapat mewakili pihak sekolah dalam
dapat meraih juara dalam setiap perlombaan. berbagai perlombaan.
Tenaga pengajar atau pelatih Daya serap siswa yang ditunjang pula
pembelajaran rutin ekstrakurikuler seni dengan tingginya minat siswa dalam mengikuti

142
1.Sidik 2.Wiyoso 3.Widjajantie JURNAL SENI MUSIK (2019)

pembelajaran ekstrakurikuler seni karawitan berupa gendhing yang telah dituliskan di papan
sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam tulis dengan menunjuk notasi yang sedang
penerimaan materi yang pada prosesnya dimainkan. Saat menerima materi
diharapkan akan dapat saling bekerjasama pembelajaran, siswa memperhatikan pelatih
untuk memainkan musik dengan selaras dan dan memraktikkan sesuai dengan petunjuk
harmonis. Berdasarkan hasil wawancara yang diberikan oleh pelatih.
dengan Suryan (13 April 2017), menyatakan
bahwa siswa dengan nilai akademis yang bagus
dikelas mempengaruhi dalam kemampuannya
bermain karawitan, siswa tersebut lebih cepat
menangkap materi yang diberikan. Dalam
pembelajaran ekstrakurikuler seni karawitan
siswa yang pandai dalam bidang akademis
memungkinkan dalam penerimaan materi yang
diberikan oleh pelatih dapat diserap secara
cepat. Selain itu, terdapat siswa dengan
kemampuan bidang akademisnya kurang tetapi
memiliki semangat dan minat yang tinggi turut
memacu kemampuan siswa dalam menerima
materi. Gambar 3. Pelatih menunjukan notasi
Penempatan siswa dalam memainkan yang dimainkan kepada siswa
alat musik gamelan berdasarkan pilihan siswa, (Dokumentasi: Yogi Pratama Sidik, April
atau dengan kata lain tidak ditetapkan oleh 2017)
pelatih. Pada awal pembelajaran, siswa Pada strategi pembelajaran
menempati dan memainkan alat musik gamelan ekstrakurikuler karawitan di SMP Negeri 1
yang diminati. Akan tetapi, dalam proses Bodeh, metode pembelajaran yang digunakan
pembelajaran pelatih mengadakan pergantian oleh pelatih yaitu metode ceramah, metode
penempatan siswa dalam memainkan alat demonstrasi, dan metode latihan. Metode
musik, hal ini bertujuan untuk mengenalkan ceramah digunakan untuk menerangkan kepada
semua instrumen karawitan kepada siswa, siswa mengenai cara atau teknik menabuh alat
sehingga siswa dapat memainkan segala jenis musik dengan benar sesuai dengan instruksi
alat musik. dari pelatih, sebagai pengantar sebelum materi
Setelah semua siswa mendapat giliran gendhing diberikan. Tahap berikutnya
untuk memainkan alat musik, kemudian pelatih menggunakan metode demonstrasi. Dalam
mengadakan pendekatan lebih lanjut terhadap penyampaian materi, pelatih memeragakan dan
diri masing-masing siswa, dengan mendalami memberi contoh kepada siswa tentang cara
karakteristik setiap siswa. Hal ini bertujuan memainkan alat musik karawitan. Metode
untuk menetapkan metode pembelajaran yang demonstrasi juga diterapkan dalam penanganan
akan diterapkan dalam pembelajaran siswa yang mengalami kesulitan untuk dapat
ekstrakurikuler seni karawitan sehingga siswa mengerti materi yang disampaikan oleh pelatih,
dapat menyerap materi yang disampaikan oleh dengan tujuan agar siswa yang mengalami
pelatih. Selain itu juga sangat penting untuk kesulitan dapat terbantu dan tidak tertinggal
menetapkan siswa yang akan memegang alat dengan siswa yang lain.
musik tertentu, misalnya penabuh alat musik Gambar 4 menunjukkan metode
kendhang yang di dalam seni karawitan demonstrasi yang digunakan oleh pelatih.
berkedudukan sebagai pemimpin dari Setelah materi diberikan dan dengan latihan
keseluruhan pemusik, sehingga dibutuhkan berulang-ulang, pelatih memberikan
siswa dengan karakter yang berani untuk pengarahan kepada siswa yang belum dapat
memimpin suatu kelompok. memainkan alat musik dan menguasai materi
Pelatih sedang memberikan instruksi lancaran yang diberikan sesuai dengan teknik
kepada siswa untuk memraktikkan materi dan pola iramanya. Metode latihan secara

143
1.Sidik 2.Wiyoso 3.Widjajantie JURNAL SENI MUSIK (2019)

berulang-ulang merupakan metode yang saron dan peking), serta alat musik kenong,
diterapkan dengan tujuan untuk menanamkan kempul, kethuk dan kempyang, pelatih
kebiasaan kepada siswa berupa kebiasaan memberikan instruksi kepada siswa untuk
memainkan alat musik karawitan dengan teknik memukul alat musik sesuai dengan nada dan
yang benar, serta agar siswa mampu menghafal tanda yang tertera pada notasi gendhing (materi
materi yang telah diberikan. Penerapan metode pembelajaran).
latihan diutamakan setelah materi selesai Penggunaan beberapa metode yang
diberikan kepada siswa. Pelaksanaannya tidak mendukung pembelajaran ekstrakurikuler seni
selalu bersamaan untuk semua siswa, tetapi karawitan di SMP Negeri 1 Bodeh tersebut,
pelatih menunjuk siswa yang memegang alat merupakan langkah yang tepat dalam meraih
musik tertentu secara bergantian untuk latihan. prestasi. Hal ini terbukti dengan keadaan siswa
Hal ini dilakukan agar pelatih dapat mengetahui peserta kegiatan ekstrakurikuler seni karawitan
dan mengawasi perkembangan setiap siswa yang dari awal sama sekali belum dapat
apabila mengalami kesulitan, sehingga dengan memainkan alat musik karawitan hingga dapat
segera pelatih dapat membantu mengatasi memainkan beberapa bentuk gendhing utuh
kesulitan yang dialami. secara serempak dan menghasilkan alunan
musik yang harmonis. Sehingga nantinya
diharapkan dapat membawa dampak positif
bagi tiap individu yaitu siswa dapat saling
bekerjasama, sedangkan bagi pihak sekolah
membawa dampak positif berupa prestasi yang
dapat diraih, dan terhadap pembelajaran mata
pelajaran lain.
Media Pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan atau isi pelajaran,
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
kemampuan siswa, sehingga pelatih harus
memilih media yang tepat agar tujuan-tujuan
Gambar 4. Pelatih memberikan contoh pembelajaran yang diinginkan dapat terwujud
kepada siswa (Dokumentasi: Yogi Pratama dalam diri siswa dan dapat mendorong proses
Sidik, April 2017) belajar-mengajar. Media yang digunakan
Bagi siswa yang memainkan alat pelatih untuk menyampaikan materi
musik bonang barung dan bonang penerus, pembelajaran dalam ekstrakurikuler seni
biasanya pelatih membimbing siswa secara karawitan di SMP Negeri 1 Bodeh adalah siswa
intensif, karena alat musik tersebut memiliki serta media papan tulis kertas.
tingkat kesulitan yang lebih tinggi daripada alat Berdasarkan gambar 5 pelatih
musik yang lain. Sedangkan untuk siswa yang menuliskan materi gendhing yang akan
memainkan alat musik kendhang, pelatih diberikan kepada siswa di papan tulis dengan
memberikan pelatihan khusus. Setelah media kertas, kemudian sebelum memainkan
mendapatkan siswa yang memenuhi kriteria alat musik gamelan, siswa diberikan salinan
yang sesuai untuk memainkan alat musik materi gending yang sudah dijilid. Selain itu,
kendhang, pelatih membimbing secara khusus, pelatih menyampaikan materi dengan media
yaitu dengan mendampingi secara langsung siswa, yaitu dalam penyampaian materi pelatih
dan memberikan contoh kepada siswa di sela- langsung memberikan contoh dengan
sela latihan. Menurut pelatih, upaya tersebut menyuruh salah satu siswa untuk memukul alat
perlu dilakukan karena posisi kendhang sangat musik yang dipegang, sesuai dengan notasi
penting dalam seni karawitan, yaitu sebagai yang diberikan. Sehingga dengan cara ini siswa
pemimpin dari keseluruhan pemusik. dapat lebih memahami materi pembelajaran.
Sedangkan bagi siswa yang memainkan alat
musik yang lain seperti balungan (demung,

144
1.Sidik 2.Wiyoso 3.Widjajantie JURNAL SENI MUSIK (2019)

langen gita nasendra pelog 6, kasimpar slendro


9, glopa-glepe pelog 6, membaca notasi dan
kendangan ladrang, ladrang pariwisata slendro
9, ladrang dirgahayu slendro 6, ladrang elo-elo
gendrung pelog 6, ladrang asmarandana slendro
6, ladrang ayem-ayem tanjung gunung, ladrang
pangkur rinong bathit slendro 9, ladrang
sabtimulya pelog 9,ladrang tanjung gunung
pelog barang, ladrang wahyu, ladrang ksatryan
slendro 9, ladrang lindur slendro 9, membaca
notasi dan kendangan langgam, langgam
capinggunung slendro 9, langgam sihurung
Gambar 5. Papan tulis kertas untuk slendro 9, langgam ali-ali slendro 9, langgam
media pembelajaran ekstrakurikuler karawitan yen ing tawang ana lintang pelog 6, langgam
(Dokumentasi: Yogi Pratama Sidik, April aja lamis pelog 6, langgam nyidam sari pelog 6,
2017) langgam gagat enjang pelog 6, langgam kelinci
Untuk mengetahui keberhasilan yang ucul pelog barang, langgam sarung jagung
telah dicapai dalam suatu pembelajaran, dan pelog 6 pelog barang, langgam putri gunung
mengetahui seberapa jauh siswa menguasai pelog 6, langgam ngimpi pelog 6, membaca
materi, maka diperlukan adanya evaluasi atau notasi kendangan gending kethuk 2, gendhing
penilaian. Evaluasi yang diterapkan pelatih gambir sawit slendro 9, dhempol slendro 9, dan
dalam pembelajaran ekstrakurikuler seni gendhing bondet mataram pelog 6.
karawitan di SMP Negeri 1 Bodeh Untuk mengetahui keberhasilan yang
dilaksanakan pada saat pelaksanaan telah dicapai dalam suatu pembelajaran, dan
pembelajaran dan setiap tatap muka dan pada mengetahui seberapa jauh siswa menguasai
akhir pembelajaran. Evaluasi pada pelaksanaan materi, maka diperlukan adanya evaluasi atau
pembelajaran dilaksanakan oleh pelatih agar penilaian. Evaluasi yang diterapkan pelatih
dapat mengetahui bagian-bagian materi yang dalam pembelajaran ekstrakurikuler seni
belum jelas dan kurang efektif bagi siswa, karawitan di SMP Negeri 1 Bodeh
sehingga dapat dilakukan perbaikan. dilaksanakan pada saat pelaksanaan
Sedangkan evaluasi pada akhir pembelajaran pembelajaran dan setiap tatap muka dan pada
dilaksanakan untuk memperoleh gambaran akhir pembelajaran. Evaluasi pada pelaksanaan
tentang kemampuan yang dicapai siswa hingga pembelajaran dilaksanakan oleh pelatih agar
akhir pembelajaran serta untuk memberikan dapat mengetahui bagian-bagian materi yang
motivasi kepada siswa agar selalu belum jelas dan kurang efektif bagi siswa,
memperhatikan pelatih saat menyampaikan sehingga dapat dilakukan perbaikan.
materi. Materi yang diujikan yaitu materi yang Sedangkan evaluasi pada akhir pembelajaran
telah diberikan oleh pelatih dalam satu kali dilaksanakan untuk memperoleh gambaran
pertemuan pada hari itu juga, berupa praktik tentang kemampuan yang dicapai siswa hingga
memainkan alat musik gamelan secara individu akhir pembelajaran serta untuk memberikan
dan bersama-sama untuk melihat secara motivasi kepada siswa agar selalu
langsung penguasaan dan pemahaman siswa memperhatikan pelatih saat menyampaikan
terhadap materi. materi. Materi yang diujikan yaitu materi yang
Selain materi lancaran Singo Nebah, telah diberikan oleh pelatih dalam satu kali
siswa juga diberikan materi lain berupa pertemuan pada hari itu juga, berupa praktik
membaca notasi dan kendangan lancaran, memainkan alat musik gamelan secara individu
lancaran manyar sewu, lancaran gugur gunung, dan bersama-sama untuk melihat secara
lancaran Indonesia bermartabat, membaca langsung penguasaan dan pemahaman siswa
notasi dan kendangan ketawang, ketawang terhadap materi.
parukir slendro 6, kasatryan slendro 9, Pembelajaran ekstrakurikuler
subbakastawa pelog 6, ibu pertiwi pelog 6, karawitan, di SMP Negeri 1 Bodeh tersedia

145
1.Sidik 2.Wiyoso 3.Widjajantie JURNAL SENI MUSIK (2019)

sarana dan prasarana pendukung, yaitu sebuah latihan yang sedemikian rupa membuat nyaman
tempat yang dilengkapi dengan seperangkat untuk latihan.
gamelan ageng (laras pelog dan laras slendro) Pembelajaran insidental dalam seni
yang terdiri dari kendhang (kendhang ageng, karawitan di SMP Negeri 1 Bodeh adalah
kendhang ketipung, kendhang ciblon), 3 penyelenggaraan pembelajaran seni karawitan
gendèr, 2 bonang barung (masing-masing yang dilaksanakan pada saat tertentu jika
dengan 10 pencon), 2 bonang penerus (masing- dianggap perlu diadakan kegiatan di luar jadwal
masing dengan 10 pencon), 2 slenthem, 2 rutin yang telah ditetapkan oleh sekolah. Di
demung, 2 saron barung, 2 saron penerus, SMP Negeri 1 Bodeh penyelenggaraan
kethuk-kempyang, kenong, kempul, gong pembelajaran insidental dilaksanaakan 2 kali
(gong suwukan dan gong ageng atau gong dalam seminggu yaitu di hari kamis dan sabtu,
besar). Selain ditunjang dengan seperangkat hal ini dalam rangka mempersiapkan sekolah
alat musik gamelan, ruang karawitan juga untuk mengikuti perlombaan seni ataupun
dilengkapi dengan papan tulis beserta kapur mengisi acara di pendopo kabupaten Pemalang.
tulis dan penghapus untuk mencatat materi Menurut pelatih, Pak Suryan jadwal
pembelajaran yang diberikan kepada siswa. pelaksanaan pembelajaran insidental
Gambar 6 menunjukkan tempat dilaksanakan ketika akan mendekati bulan-
latihan ekstrakurikuler karawitan yang dimiliki bulan diselenggarakannya perlombaan ataupun
oleh SMP Negeri 1 Bodeh. Tempat yang tampil di pendopo kabupaten Pemalang.
digunakan dalam praktik karawitan didukung Biasanya pihak sekolah mengadakan
pula dengan seperangkat alat musik gamelan, pembelajaran secara intensif dimulai sejak satu
yang terdiri dari: 1) bonang barung (pelog dan bulan sebelum perlombaan. Peserta
slendro), 2) bonang penerus (slendro dan pembelajaran insidental terdiri dari siswa yang
pelog), 3) kendhang, 4) gong, 5) kempul, 6) mengikuti pembelajaran rutin ekstrakurikuler
kenong, 7) slenthem, 8) demung 9) saron, 10) seni karawitan yang telah diseleksi oleh pelatih
peking, 11) kethuk-kempyang, dan 12) gendèr, sebagai tim perwakilan sekolah. Penyeleksian
beserta alat penabuh, untuk memperlancar siswa yang akan tergabung dalam tim
pembelajaran. perwakilan sekolah berdasarkan kriteria yang
telah ditentukan, yaitu siswa yang dapat
bekerjasama dengan siswa yang lain dan siswa
yang dapat memainkan alat musik karawitan
dengan teknik yang benar, ketepatan
memainkan alat musik baik ketepatan dengan
pola iramanya maupun dengan tempo, serta
ketepatan terhadap notasi gendhing yang
dibawakan, selain itu juga siswa dengan teknik
vokal yang bagus serta dapat menjangkau
notasi-notasi dalam gendhing berperan sebagai
penggerong atau disebut penyanyi. Tahap
seleksi dilakukan oleh Suryan dengan dibantu
Gambar 6. Tempat latihan dengan dua guru mata pelajaran yaitu Dwi
ekstrakuikuler karawitan (Dokumentasi: Yogi Srianti, S.Pd selaku guru Bahasa Jawa dan
Pratama Sidik, April 2017). Suwardoyo, S.Pd selaku guru Matematika.
Hal ini turut memotivasi siswa agar Materi pembelajaran yang diajarkan adalah
semangat mengikuti ekstrakurikuler seni materi yang digunakan dalam perlombaan.
karawitan dan dapat mempelajari setiap alat Dalam pembelajaran ini, pelatih dituntut untuk
musik gamelan serta mahir dalam berkreasi dalam mengolah materi perlombaan
memainkannya. Kebersihan tempat latihan yang telah ditentukan agar menjadi materi yang
selalu dijaga agar dapat menunjang suasana dapat dibawakan secara indah dan menarik
yang kondusif dalam latihan karawitan. Tempat untuk dinikmati.

146
1.Sidik 2.Wiyoso 3.Widjajantie JURNAL SENI MUSIK (2019)

Hasil observasi dan wawancara ekstrakurikuler bahwa sekolah memiliki tempat


dengan pelatih karawitan SMP Negeri 1 Bodeh latihan karawitan dan kesempatan siswa dalam
menunjukan motivasi belajar karawitan siswa bidang karawitan. Berdasarkan observasi dan
tergolong tinggi. Para siswa tampak antusias wawancara peneliti dengan pelatih
memperhatikan pelatih dalam pembelajaran ekstrakurikuler karawitan SMP N 1 Bodeh,
ekstrakurikuler karawitan. Hal ini disebabkan peneliti menemukan ketersediaan sarana
pada kegiatan pembelajaran pelatih melakukan pendukung karawitan, dan kegiatan
tindakan yang bersifat memotivasi siswa. ekstrakurikuler karawitan, sekolah mempunyai
Berdasarkan wawancara peniliti dengan pelatih lab musik dan tempat latihan karawitan yang
karawitan SMP Negeri 1 Bodeh pada tanggal dilengkapi dengan instrumen yang cukup
20 April 2017 pelatih mengungkapkan bahwa lengkap, hal demikian juga diperkuat dengan
minat siswa SMP Negeri 1 Bodeh dalam belajar penyataan kepala sekolah yaitu bahwa adanya
karawitan sangat tinggi, ini dibuktikan siswa sarana pendukung hingga kegiatan pendukung
dalam pembelajaran ekstrakurikuler karawitan tersebut merupakan bentuk apresiasi sekolah
dengan semangat dan antusias, selain itu siswa kepada minat dan bakat siswa, sekolah
yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler memberikan wadah sedemikian bertujuan agar
karawitan sangat banyak dan dibuktikan minat bakat dan kemampuan siswa dapat
dengan kejuaran-kejuaraan siswa dalam bidang tersalurkan dan dalam upaya meningkatkan
karawitan. prestasi siswa dalam hal ini yaitu dalam bidang
Berdasarkan wawancara mendalam musik.
dengan Suryan selaku pelatih ekstrakurikuler Adanya fasilitas dan kegiatan
karawitan perihal motivasi siswa, beliau pendukung demikian merupakan salah satu
mengungkapkan bahwa untuk membangun bentuk langkah memotivasi siswa untuk belajar
motivasi dan minat siswa dalam pembelajaran karawitan, karena bentuk motivasi siswa dalam
ekstrakurikuler karawitan tidak lepas dari peran bentuk apapun jika tidak didukung dengan
serta pihak sekolah dalam mendukung pelaksanaannya maka usaha akan sia-sia.
pembelajaran ekstrakurikuler karawitan. Beliau Selain dalam bentuk sarana yang mendukung
mengungkapkan bahwa tersedianya sarana pembelajaran karawitan maupun kegiatan
pendukung pembelajaran ekstrakurikuler pendukung pengalaman musik, peneliti
karawitan yang baik sangat berpengaruh menemukan langkah guru dalam memotivasi
terhadap keberhasilan pembelajaran siswa pada saat pembelajaran. Berdasarkan
ekstrakurikuler karawitan. Selain itu, sekolah wawancara peneliti dengan pelatih
ikut serta membantu memberikan wadah ekstrakurikuler karawitan SMP Negeri 1 Bodeh
pengembangan minat dan bakat siswa dibidang pada tanggal 20 April 2017 pelatih
karawitan. mengungkapkan bahwa langkah memotivasi
Strategi dalam memotivasi siswa ini siswa dalam pembelajaran karawitan yaitu
diterapkan dalam pembelajaran karena setiap dengan membuat pembelajaran yang
siswa pada dasarnya memiliki karakteristik menyenangkan, dan diminati siswa,
yang berbeda, khususnya dalam minat dan diantaranya dengan pemilihan materi belajar
bakat seni karawitan. Tidak setiap siswa yang baik, serta materi disesuaikan dengan
mempunyai bakat di bidang karawitan. Karena kemampuan siswa.
itu pelatih berusaha memahami bakat-bakat Keberhasilan pelatih dalam
yang dimiliki pada setiap siswa. Para siswa memotivasi dibuktikan pada siswa yang
yang berbakat serta mempunyai minat dan menyimak setiap penjelasan dari pelatih
keinginan untuk mencapai prestasi dibidang karawitan, mencatat hal penting dari penjelasan
seni musik memiliki tingkat keterlibatan lebih pelatih, bertanya kepada pelatih mengenai
tinggi dibanding dengan siswa lain yang materi yang sedang dipraktekan, siswa terlihat
memiliki karakteristik berbeda baik senang dalam mengikuti pembelajaran serta
karakteristik dalam belajar teori maupun keaktifan siswa mempraktekan dengan
memainkan instrumen karawitan. Hal ini seksama materi dari pelatih. Berdasarkan
diperkuat dengan pernyataan pelatih wawancara dengan siswa Khomsah siswa kelas

147
1.Sidik 2.Wiyoso 3.Widjajantie JURNAL SENI MUSIK (2019)

9, mengungkapkan bahwa dalam pembelajaran bukan hanya melibatkan pelatih karawitan yaitu
guru bersikap ramah kepada siswa, mereka Bapak Suryan yang mempunyai keahlian dalam
senang dengan materi pelajarannya, karena jika bidang karawitan, sekolah juga melibatkan
siswa kesulitan guru tidak kecawa namun akan pelatih-pelatih yang dianggap membantu untuk
diajari secara sabar. menyukseskan kegiatan tersebut yaitu Dwi
Kegiatan pembelajaan karawitan Srianti, S.Pd selaku guru bahasa jawa dan juga
merupakan kegiatan yang berproses, pelatih Suwardoyo, S.Pd selaku guru matematika yang
harus dengan tulus ikhlas dalam bersikap, mempunyai keahlian di bidang karawitan.
berbuat, serta mau memahami anak didiknya Kemampuan pelatih ekstrakurikuler
dengan segala konsekuensinya. Semua kendala karawitan yaitu Suryan mengenai pengetahuan
yang terjadi dan dapat menjadi penghambat dan keterampilan seni karawitan terbukti
jalannya proses pembelajaran, baik berpangkal karena beliau telah mendukung para siswanya
dari perilaku peserta didik, harus guru untuk mencapai prestasi di bidang seni
hilangkan, dan bukan membiarkannya. Karena karawitan, sebab pembelajaran karawitan
keberhasilan belajar lebih banyak ditentukan apabila diberikan terhadap siswa-siswa yang
oleh pelatih dalam mengelola ekstrakurikuler mempunyai bakat musik sekalipun, tetap
karawitan. Demikian juga menjadi salah satu membutuhkan metode-metode tertentu yang
bentuk motivasi kepada siswa untuk tetap membutuhkan kesabaran, ketekunan, dan
belajar dengan baik seperti yang dilakukan oleh kebijaksanaan dalam penyampaian materi dan
pelatih karawitan SMP Negeri 1 Bodeh sebagai membimbing mereka dalam praktek. Hal inilah
dari hasil observasi peniliti saat pembelajaran yang menjadikan pelatih karawitan SMP
berlangsung pelatih menggunakan pendekatan Negeri 1 Bodeh menerapkan strategi
yang arif dan bijaksana di dalam pembelajaran, pembelajaran yang tepat dan menerapkan
sebagai contoh menegur siswa yang kurang strategi yang variatif dalam satu pertemuan
kosentrasi dalam belajar karawitan dengan pembelajaran, bukan hanya dalam hal metode,
bahasa yang tidak menyinggung perasaan guru juga menggunakan strategi motivasi
siswa, pelatih mendekat langsung kepada siswa belajar kepada siswa, karena motivasi sangat
dan menasehatinya secara pelan, karena jika berpengaruh terhadap perkembangan peserta
siswa lain mendengar kemungkinan besar didik.
siswa akan menjadi malu.
Prestasi yang diperoleh siswa-siswa di SIMPULAN DAN SARAN
SMP Negeri 1 Bodeh dalam bidang seni Strategi yang digunakan dalam
karawitan juga mendeskripsikan bahwa para pembelajaran karawitan dalam kegiatan
siswa semakin baik keterampilannya dalam ekstrakurikuler di SMP Negeri 1 Bodeh,
bidang musik khususnya karawitan. Meskipun kecamatan Bodeh, kabupaten Pemalang antara
hal ini tidak diikuti oleh semua siswa namun lain: pembelajaran rutin dan pembelajaran
mereka yang memang sudah mempunyai bakat insidental. Pembelajaran rutin ekstrakurikuler
dalam bidang karawitan. Hal ini tidak karawitan terdiri dari beberapa komponen
mengesampingkan guru dalam upaya membina pembelajaran, antara lain: tujuan pembelajaran,
bakat seseorang dalam bidang karawitan, siswa, pelatih, metode, materi, media
karena tanpa adanya pembinaan maka bakat pembelajaran, evaluasi, serta sarana dan
seseorang dalam bidang apapun tidak dapat prasarana. Langkah memotivasi siswa dalam
berkembang. Pembinaan dalam bidang pembelajaran karawitan yaitu dengan membuat
karawitan tentu membutuhkan sosok yang pembelajaran yang menyenangkan, dan
memiliki otoritas keilmuan dan keahlian dalam diminati siswa, diantaranya dengan pemilihan
bidang karawitan. materi belajar yang baik, serta materi
Dalam upaya menyukseskan kegiatan- disesuaikan dengan kemampuan siswa dan
kegiatan ekstrakurikuler karawitan dan tentu tersedianya sarana dan prasarana yang
saja dengan tujuan meningkatkan keberhasilan mendukung pembelajaran karawitan. Bagi guru
sekolah dalam perolehan prestasi siswa. Dalam seni musik agar dapat memaksimalkan
pelaksanaan latihan ektrakulikuler karawitan pengajaran tidak hanya disaat kegiatan

148
1.Sidik 2.Wiyoso 3.Widjajantie JURNAL SENI MUSIK (2019)

ekstrakurikuler saja, tetapi juga pada kegiatan


belajar mengajar.

DAFTAR PUSTAKA
Aritonang, Keke T. 2008. Minat dan Motivasi
dalam Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa. Jurnal Pendidikan Penabur No.
10/ Juni 2008.
Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
F., Totok Sumaryanto. 2014. Metodologi
Penelitian Kualitatif untuk Pendidikan
Seni.Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Semarang.
Fathurrohman, P. 2007. Strategi Belajar
Mengajar. Bandung: PT Refika Aditama
Kodrat, Ki Harsono. 1982. Gending-gending
Karawitan Jawa Lengkap Slendro Pelog
Jilid 1. Jakarta: Balai Pustaka.
Lestari, Eka. 2014. Implementasi Brain-Based
Learnng untuk Meningkatkan
Kemampuan Koneksi dan Kemampuan
Berpikir Kritis serta Motivasi Belajar
Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Unsika
Vol. 2, No. 1/ November 2014.
Mardimin, Johanes. 1991. Belajar Karawitan
Dasar. Semarang: Satya Wacana.
Pratiwi, N. Asih., dan Purwanti. 2017.
Pembentukan Karakter melalui
Pembelajaran Ekstrakurikuler
Karawitan di SD Dayu Gadingsani
Sanden Bantul. Jurnal PGSD Indonesia
Vol. 3, No. 2/ Juni 2007.
Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar
di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta
Suyuti dan Sumarto. 1978. Karawitan Gaya
Baru Jilid 1 dan 2. Solo: Tiga
Serangkai.
Tyas, Hartaris. 2007. Seni Musik untuk SMA
kelas X. Jakarta: Erlangga.
Uno, Hamzah B. 2006. Teori Motivasi Dan
Pengukurannya. Gorontalo: Bumi.

149

Anda mungkin juga menyukai