Nurambia
SMAN 1 Labuhan Deli, Deli Serdang District, 20373, Indonesia
The subject of Art and Culture has a role in shaping students' personal harmony and developing multiple
intelligences. Lenggang Patah Sembilan Dance is a dance practice material on this subject for grade X students
in high schools in Labuhan Deli, but students of class X MIA in SMA Negeri 1 Labuhan Deli have difficulty
achieving the specified graduation standards or in other words student learning outcomes relatively low.
Therefore, a study was conducted aimed at improving student learning outcomes using the demonstration method
on the Lenggang Patah Sembilan dance material. The research approach is a type of CAR that is carried out in
two cycles. The instrument used is the observation sheet. Data analysis techniques use the formula of individual
and classical absorption. The results of this study indicate that an increase in student learning outcomes using
the demonstration method on the material of the Lenggang Patah Sembilan Dance in SMA Negeri 1 Labuhan
Deli. It can be seen that the learning outcomes of students in cycle II get a percentage of completion as much as
86.11% or more than the classical absorption standard of 80% so that the action of PTK (demonstration method)
is stopped in the second cycle. From the results of this study, it was suggested that teachers use demonstration
methods to improve student learning outcomes, especially in the practice of dance or subjects in Cultural Arts.
140
Nurambia / Jurnal Seni Tari 9 (2) (2020)
141
Nurambia / Jurnal Seni Tari 9 (2) (2020)
142
Nurambia / Jurnal Seni Tari 9 (2) (2020)
Gambar 5. Lenggang mengubah arah dan Gambar 9. Lenggang mengubah arah, maju
patah sembilan (kembali ke depan) sebanyak lurus dan patah sembilan (arah ke luar)
1-8 kali sebanyak 1-8 kali
Gambar 7. Lenggang maju lurus ke dapan Gambar 11. Lenggang mengubah arah, maju
dan patah sembilan sebanyak 1-8 kali lurus dan patah sembilan (ke belakang)
sebanyak 1-8 kali
143
Nurambia / Jurnal Seni Tari 9 (2) (2020)
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan
adalah penelitian tindakan kelas (PTK).
(Maisarah, 2019) mengartikan PTK
sebagai metode penelitian yang mengkaji
dan berupaya menyelesaikan masalah di
dalam kelas dengan memberikan suatu
tindakan baru. Pelaksanaan PTK sesuai
Gambar 12. Lenggang memutar satu prosedur yang dikemukakan oleh
lingkaran dan patah sembilan sebanyak 1-8 (Arikunto, 2012) bahwa pelaksanaan PTK
kali terdiri dari beberapa siklus dan setiap
siklus mempunyai empat tahapan yaitu:
perencanaan, tindakan/observasi,
refleksi, dan perbaikan.
Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah lembar observasi.
Lembar observasi digunakan untuk
mengukur hasil belajar siswa dalam
mempraktekkan tari lenggang patah
sembilan. Data yang diperoleh dari
Gambar 13. Lenggang mengubah arah, maju lembar observasi kemudian dianalisis dan
lurus dan patah sembilan (ke dalam) dilakukan refleksi/ evaluasi untuk
sebanyak 1-8 kali menentukan perbaikan atau
ketuntasannya. Teknik analisis data
tersebut menggunakan rumus persentase
daya serap individu dan klasikal.
144
Nurambia / Jurnal Seni Tari 9 (2) (2020)
145
Nurambia / Jurnal Seni Tari 9 (2) (2020)
146
Nurambia / Jurnal Seni Tari 9 (2) (2020)
147
Nurambia / Jurnal Seni Tari 9 (2) (2020)
hingga akhir dengan tehnik gerak yang kekurangan waktu penyajian dapat
benar. Cara ini dapat meningkatkan diatasi.
aktivitas siswa dalam hal pemahaman Dari beberapa hasil penelitian di
materi dan kerja sama dengan teman, atas terbukti bahwa metode demonstrasi
berani mengeluarkan pendapat dan dapat mempengaruhi bahkan
bertanya, sehingga memberikan situasi meningkatkan hasil belajar peserta didik
belajar yang menyenangkan bagi siswa pada mata pelajaran Seni Budaya,
untuk giat belajar, juga meningkatkan khususnya pada Seni Rupa, Seni Musik,
kemampuan dan hasil belajarnya. dan Seni Tari.
Penelitian (Septianingsih, 2018) Penelitian ini menjadi penting
membuktikan bahwa hasil belajar tari bukan hanya karena terjadi masalah
Bedana menggunakan metode rendahnya hasil belajar peserta didik pada
demonstrasi pada kegiatan ekstrakurikuler mata pelajaran Seni Budaya, tetapi juga
di SMA Negeri 1 Seputih Raman secara karena Seni Tari dapat dapat
keseluruhan mendapatkan kriteria baik mengembangkan nilai karakter pada
dengan peningkatan kemampuan gerak peserta didik, sebagaimana beberapa hasil
siswi pada setiap pertemuan, dan secara penelitian berikut: (Salsabiela & Utina,
keseluruhan mendapatkan nilai 78,87. 2018) Pembelajaran tari dianggap penting
Dari hasil penelitian (Hasibuan et al., diberikan karena kebermaknaan dan
2019) disimpulkan bahwa aktivitas belajar kebermanfaatan terhadap kebutuhan
siswa pada pembelajaran dengan perkembangan peserta didik, karena
menggunakan metode latihan (Drill) terletak pada pemberian pengalaman
mengalami penigkatan setiap siklusnya. estetik dalam bentuk kegiatan
Nilai rata-rata siswa pada saat pre test berekspresi/berkreasi dan berapresiasi.
sebelum diberikan tindakan sebesar 73,4 Pengalaman estetik yang diberikan pada
dan dinyatakan masih belum tuntas, pada pembelajaran tari di sekolah pada
siklus I nilai rata-rata siswa meningkat prinsipnya berfungsi melatih dan
sebesar 77,6 dengan tingkat ketuntasan mengembangkan kepekaan rasa. Proses
belajar 66,7%% yang memiliki hasil nilai pembelajaran seni tari meliputi
cukup baik, dan pada siklus II nilai rata- perencanaan, pelaksanaan dan hasil/
rata siswa meningkat menjadi 82,5 dengan evaluasi, perencanaan pembelajaran
tingkat ketuntasan belajar 97,2% yang didalamnya terdapat 2 langkah yaitu
memiliki hasil nilai yang baik. Jadi dapat merancang silabus dan RPP. Pelaksanaan
disimpulkan secara umum bahwa melalui proses pembelajaran terdapat 7 komponen
penguatan hasil belajar dapat meningkat yang mendukung yaitu tujuan
dengan menggunakan metode pembelajaran, guru, peserta didik,
demonstrasi dan latihan. Penelitian metode, materi, dan evaluasi yang
(Deswarni & Budiwirman, 2019) kemudian pelaksanaan kegiatan
membuktikan bahwa ada pengaruh pembelajarannya dengan 3 tahap kegiatan
tindakan (metode demonstrasi) yang pendahuluan, kegiatan inti dan penutup.
diberikan terhadap peningkatan Proses pelaksanaan pembelajaran tari
kemampuan siswa dalam membaca notasi kelas VII di SMP Negeri 2 Ungaran
musik dari siklus I ke siklus ke II menggunakan Kurikulum 2013 dimana
meningkat menjadi 16,18%. Penelitian ini didalam pembelajaran ada 5 tahap
menyarankan perlu ada upaya-upaya kegiatan meliputi Mengamati, Menanya,
terhadap peningkatan kemampuan guru- Mengeksplorasi, Mengasosiasi,
guru Seni Budaya dalam menyajikan Mengkomunikasikan. Guru mengenalkan
pembelajaran secara interaktif, bermakna, nilai karakter kepada peserta didik
menantang dan menyenangkan. Agar mengacu Kompetensi Inti 2, terdapat
pembelajaran Seni Budaya dilaksanakan karakter yang mendampingi pada
berdasarkan kepada rencana pelaksanaan Kompetensi Inti 2 yaitu menghargai
pembelajaran yang telah dipersiapkan perilaku jujur, dsiplin, tanggung jawab,
sebelumnya, sehingga permasalahan peduli, santun, rasa ingin tahu, percaya
148
Nurambia / Jurnal Seni Tari 9 (2) (2020)
diri, motivasi internal, dan toleransi. Hasil metode pembelajaran dengan materi yang
penelitian (Tyas & Iryanti, 2017) diajarkan; 2) Untuk mengajarkan praktik
menyarankan bahwa perlu menyesuaikan tari Lenggang Patah Sembilan haruslah
alokasi waktu, siswa harus lebih aktif lagi dilakukan pemahaman konsep metode
dalam proses belajar mengajar, serta oleh guru; dan 3) Metode demonstrasi
diadakannya tempat khusus untuk menari sangat tepat untuk pembelajaran seni tari.
sehingga proses pembelajaran seni tari
tidak terganggu oleh acara sekolah. Dan DAFTAR PUSTAKA
proses belajar mengajar yang mendukung Angkowo, R., & Kosasih, A. (2007).
seni tari adalah dengan menerapkan Optimalisasi Media Pembelajaran.
pendekatan saintifik. Metode demonstrasi Jakarta: Grasindo.
dengan berbekal praktek langsung dapat
dijadikan salah satu bentuk nyata Arikunto, S. (2012). Penelitian Tindakan
pembelajaran yang menerapkan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
pendekatan saintifik. Dengan demikian
terbukti bahwa metode demonstrasi dapat Deswarni, & Budiwirman. (2019).
meningkatkan hasil belajar peserta didik, Meningkatkan Kemampuan Siswa
khususnya pada mata pelajaran Seni Membaca Notasi Musik Dengan
Budaya materi Seni Tari sebagaimana Menggunakan Metode Demonstrasi
hasil penelitian ini. Dalam Pembelajaran Seni Musik.
Gorga Jurnal Seri Rupa, 8(2), 374–
SIMPULAN 377.
Pada pelaksanaan siklus I, hasil
belajar siswa pada materi praktik tari Fauzi, H. D. (2015). Buku Guru Seni
Lenggang Patah Sembilan memang belum Budaya. Bandung: Yrama Widiya.
berhasil jika dilihat secara statistik.
Namun, ketika pengamatan pada siklus I Hasibuan, L. N., Triyanto, R., Burhan,
R., & Mangatas. (2019). Metode
sudah banyak yang meningkat, mulai dari
pemahaman tentang defenisi, makna dan Demonstrasi Dan Latihan Guna
asal usul dari tari Lenggang Patah Meningkatkan Hasil Belajar Sketsa
Sembilan. Siswa yang tuntas pada siklus I Pada Siswa Kelas X DKV Di SMK
berjumlah 18 orang dengan presentase Negeri 9 Medan. Gorga Jurnal Seri
50% dan siswa yang belum mencapai Rupa, 8(2), 435–439.
ketuntasan berjumlah 18 orang dengan
Maisarah. (2019). Metodologi Penelitian
presentase 50%. Sedangkan pada siklus II,
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif.
peningkatan hasil belajar secara statistik
Medan: Akasha Sakti.
terlihat dengan jelas. Siswa yang tuntas
pada siklus II berjumlah 31 orang dengan Nawir, Arafah, K., & Pristiwaluyo, T.
presentase 86,11% dan siswa yang belum (2015). Penerapan Metode
mencapai ketuntasan berjumlah 5 orang Demonstrasi Untuk Meningkatkan
dengan presentase 13,89%. Berdasarkan Keterampilan Melukis Peserta Didik
hasil penelitian siklus II yang mana Kelas XII IPA 3 SMA Negeri 1
terdapat 86,11% yang tuntas, maka Donri Donri Kabupaten Soppeng.
diperoleh kesimpulan bahwa: terjadi Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan,
peningkatan hasil belajar siswa yang 1(1), 1–8.
menggunakan Metode Demonstrasi pada
materi tari Lenggang Patah Sembilan di Rodiyah, S. (2015). Metode Demonstrasi
Kelas X MIA-I SMA Negeri 1 Labuhan Dalam Pembelajaran Elemen Gerak
Deli. Tari Mata Pelajaran Seni Budaya
Dengan diadakannya penelitian Siswa Kelas VII A SMP Negeri 26
tindakan kelas ini. Maka guru sebagai Semarang. Universitas Negeri
peneliti menyarankan bahwa: 1) Guru Semarang.
Seni Budaya harus mampu menyesuaikan
149
Nurambia / Jurnal Seni Tari 9 (2) (2020)
Septianingsih, N. M. D. (2018).
Penggunaan Metode Demonstrasi Pada
Pembelajaran Tari Bedana Dalam
Kegiatan Ekstrakurikuler Di SMA N 1
Seputih Raman Lampung Tengah.
Universitas Lampung.
150