PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu tahapan penting menuju
kehamilan yang sehat. Boleh dikatakan pemeriksaan kehamilan merupakan hal
yang wajib dilakukan oleh para ibu hamil. Ada baiknya pemeriksaan kehamilan
dilakukan sebulan sekali hingga usia 6 bulan, sebulan dua kali pada usia 7 - 8
bulan dan seminggu sekali ketika usia kandungan menginjak 9 bulan (Nurul-
Jannah, 2012 )
Menurut World Health Organizations (WHO) tahun 2008, menyatakan bahwa
masih tingginya mortalitas dan morbilitas pada ibu hamil dan bersalin adalah
masalah besar di Negara berkembang. Di Negara miskin berkisar 25 – 30%,
kematian usia subur disebabkan oleh hal yang berkaitan dengan kehamilan dan
persalinan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care bertujuan
untuk mendeteksi secara dini terjadinya resiko tinggi terhadap kehamilan dan
persalinan juga dapat menurunkan angka kematian ibu dan memantau keadaan
janin.
Penyebab kematian ibu dan perinatal dapat dicegah dengan pemeriksaan
kehamilan (antenatal care) yang memadai (Manuaba, 2008). Kebijakan
Departemen Kesehatan dalam mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu
(AKI) pada dasarnya mengacup ada intervensi strategis “Empat Pilar Safe Mother
Hood” yaitu; 1) Keluarga berencana, 2) Pelayanan antenatal care, 3) Persalinan
yang aman, 4) Pelayanan obstetric essensial. Pilar yang kedua yaitu pelayanan
antenatal care yang bertujuan utamanya mencegah komplikasi obstetric dan
memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin serta ditangani secara
memadai (Saifuddin, 2006).
1
Antenatal Care (ANC) adalah salah satu upaya pencegahan awal dari faktor
resiko kehamilan (Salmah, 2006).
Target Cakupan kesehatan ibu yang dicapai pada tahun 2009 masing-masing
sebesar 94% untuk akses pelayanan antenatal (cakupan ibu hamil K1), 84% untuk
cakupan pelayanan ibu hamil sesuai standar (K4) (Depkes RI, 2010)
Berdasarkan data dari Dinas provinsi Sumatra Selatan pada tahun 2005, angka
kematian ibu masih cukup tinggi yaitu 424 / 100.000 KH, sedangkan angka
kematian bayi telah menurunyaitu 30 / 100.000 KH. (Pro Dinkes Prov
Sumsel2005 ).
Di Sumatera Selatan kunjungan ANC ibu hamil semakin meningkat dari tahun
ketahun di lihat dari cakupan K1 sebesar 90,41% pada tahun 2008 meningkat
menjadi 94,42% pada tahun 2009, begitu juga cakupan K4 sebesar 84,45% pada
tahun 2008 meningkat menjadi 88,6% pada tahun 2009 .(Profil Kesehatan
Sumatera Selatan , 2010)
Karena latar belakang tersebutlah maka penulis tertarik untuk membuat
Laporan kasus Asuhan Kebidanan Antenatal Care Pada Ibu hamil di PMB Bd.
Ririk Puji Lestari, SST tanjungpinang 2019.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan “Asuhan Kebidanan Antenatal Care
Pada Ibu Hamil NY “E” G2 P1 A0 H1Usia Kehamilan 32 Minggu di PMB
Bd.Ririk Puji Lestari, SST Tanjungpinang 2019.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian data subjektif Asuhan Kebidanan
Antenatal Care Pada Ibu Hamil NY “E” G2 P1 A0H1 Usia Kehamilan 32
2
Minggu di PMB Bd. Ririk Puji Lestari, SST Kota Tanjungpinang Tahun
2019.
b. Mampu melakukan pengkajian data objektif Asuhan Kebidanan Antenatal
Care Pada Ibu Hamil NY “E” G2 P1 A0H1 Usia Kehamilan 32 Minggu di
PMB Bd. Ririk Puji Lestari, SST Kota Tanjungpinang Tahun 2019.
c. Mampu menegakkan Analisa data Asuhan Kebidanan Antenatal Care
Pada Ibu Hamil NY “E” G2 P1 A0H1 Usia Kehamilan 32 Minggu di PMB
Bd. Ririk Puji Lestari, SST Kota Tanjungpinang Tahun 2019..
d. Mampu melakukan perencanaan Asuhan Kebidanan Antenatal Care Pada
Ibu Hamil NY “E” G2 P1 A0H1 Usia Kehamilan 32 Minggu di PMB Bd.
Ririk Puji Lestari, SST Kota Tanjungpinang Tahun 2019.
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa mengerti mengenai penatalaksaan pada ibu hamil,
mahasiswa mampu menganalisa keadaan pada ibu hamil, dan mengerti
tindakan segera yang harus dilakukan.
2. Bagi Lahan Praktik
Dapat menjadi bahan masukan bagi lahan peraktek dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan dan pelaksanan Asuhan kebidanan pada
Ibu Hamil sesuai standar pelayanan.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai sumber referensi, sember bacaan dan bahan pengajaran
terutama yang berkaitan dengan asuhan kebidanan pada Ibu Hamil.
3
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
4
Kehamilan Prematur, yaitu kehamilan antara 28 minggu- 36
minggu (PUSDIKNAKES, 2003).
3. Perubahan-Perubahan Maternal
Suatu kehamilan normal biasanya berlangsung 280 hari. Selama itu
terjadi perubahan yang menakjubkan baik pada ibu maupun perkembangan
janin. Janin berkembang dari 2 sel kesuatu bentuk yang mampu hidup diluar
uterus. Badan ibu yang berubah untuk mendukung perkembangan dari
kehidupan baru dan untuk menyiapkan masuknya janin kedunia luar (diluar
rahim ibunya). (PUSDIKNAKES, 2003).
5
2) Mual dan muntah (nausea and vomiting).
Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga
akhir triwulan pertama. Oleh karena sering terjadi pagi hari, maka
disebut morning sickness. Bila mual dan muntah terlalu sering disebut
hiperemesis.
3) Mengidam (ingin makanan khusus).
Ibu hamil sering meminta makanan/minuman tertentu terutama pada
bulan-bulan triwulan pertama, tidak tahan suatu bau-bauan.
4) Pingsan
Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat bisa
pingsan.
5) Tidak ada selera makan (anoreksia).
Hanya berlangsung pada triwulan pertama kehamilan kemudian nafsu
makan timbul kembali.
6) Lelah (fatigue)
7) Payudara
Payudara membesar, tegang, dan sedikit nyeri disebabkan pengaruh
estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli
payudara. Kelenjar Montgomery terlihat lebih membesar.
8) Miksi
Miksi/BAK sering terjadi karena kandung kemih tertekan oleh rahim
yang membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua
kehamilan. Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali karena kandung
kemih ditekan oleh kepala janin.
9) Konstipasi/obstipasi
Konstipasi terjadi karena tonus otot-otot usus menurun oleh pengaruh
hormon steroid.
10) Pigmentasi kulit
6
Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormone kortikosteroid plasenta,
dijumpai dimuka (chloasma gravidarum), areola payudara, leher, dan
dinding perut (linea nigra=grisea)
11) Epulis atau dapat disebut juga hipertrofi dari papil gusi.
12) Pemekaran vena-vena (varises)
Pemekaran vena-vena (varises) dapat terjadi pada kaki, betis, dan
vulva. Keadaan ini biasanya dijumpai pada triwulan akhir,
3) Tanda Hegar
Ditemukan pada kehamilan 6-12 minggu, yaitu adanya uterus segmen
bawah rahim yang lebih lunak dari bagian yang lain.
7
4) Tanda Chadwick
Adanya perubahan warna pada serviks dan vagina menjadi kebiru-
biruan.
5) Tanda piscaseck
Yaitu adanya tempat yang kosong pada rongga uterus karena embrio
biasanya terletak disebelah atas, dengan bimanual akan terasa benjolan
yang asimetris.
8
B. Asuhan Antenatal (Antenatal Care)
1. Pendahuluan
Ketika kita sebagai bidan melakukan pengkajian data, pada kunjungan awal
perlu diingat pentingnya keterampilan berkomunikasi yang baik. Sebagian
besar ibu yang datang ke klinik tidak secara sukarela memberikan informasi
kepada bidan. Kemungkinan ia akan mengatakan “kata ibu saya, saya harus
datang kebidan karena saya sudah dua bulan tidak haid” kemudian menjadi
tugas bidan untuk bertanya dan mengetahui keadaan kehamilan ibu secara
rinci. Oleh karena itu, bidan sangat perlu menjalin hubungan yang baik dan
dapat dipercaya oleh kliennya. Apabila klien dipercaya bidan, maka dia akan
menyebutkan hal-hal yang mungkin penting untuk asuhannya sehingga
anamnesis harus difokuskan pada pertanyaan-pertanyaan untuk menepis dan
mendeteksi komplikasi yang mengancam jiwa ibu.
9
3. Tujuan Kunjungan
a. Mengumpulkan informasi mengenai ibu hamil untuk membantu bidan dan
membangun hubungan kepercayaan dengan ibu tersebut.
b. Mendeteksi komplikasi yang mungkin terjadi.
c. Menggunakan data untuk menghitung usia kehamilan dan tanggal
persalinan.
d. Merencanakan asuhan khusus yang dibutuhkan ibu.
10
Sadar/tidak akan kemungkinan hamil apakah semata-mata ingin periksa
hamil, atau ada keluhan/masalah lain yang dirasakan.
c. Riwayat kehamilan sekarang, meliputi hal-hal berikut:
1) HPHT dan apakah siklus menstruasi normal.
2) Gerak janin (kapan mulai dirasakan dan apakah ada perubahan yang
terjadi)
3) Masalah dan tanda-tanda bahaya (termasuk rabun senja)
4) Keluhan-keluhan lazim pada kehamilan.
5) Penggunaan obat-obatan (termasuk jamu-jamuan)
6) Kekhawatiran lain yang dirasakan
11
8. Riwayat sosial-ekonomi meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Status perkawinan
b. Respon orang tua dan keluarga terhadap kehamilan ibu
c. Riwayat KB
d. Dukungan keluarga
e. Pengambil keputusan dalam keluarga
f. Kebiasaan makan dan gizi yang dikonsumsi dengan focus pada vitamin A
dan zat besi
g. Kebiasaan hidup sehat meliputi kebiasaan merokok dan minum obat atau
alcohol
h. Beban kerja dan kegiatan sehari-hari
i. Tempat melahirkan dan penolong yang diinginkan.
12
didukung oleh riset ilmiah. Dengan kata lain, bidan harus melakukan
pemeriksaan yang nyata agar dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi
Pmeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan fisik umum
1) Tinggi badan
2) Berat badan
b. Kepala dan leher
1) Edema diwajah
2) Ikterus pada mata
3) Bibir pucat
4) Leher meliputi pembengkakan saluran limfe atau pembengkakan
kelenjar tiroid.
c. Tangan dan kaki
1) Edema di jari tangan
2) Kuku jari pucat
3) Varises vena
4) Refleks-refleks
d. Payudara
1) Ukuran, kesimetrisan
2) Putting payudara: menonjol/masuk
3) Keluarnya kolostrum atau cairan lain
4) Retraksi, dipling
5) Massa
6) Nodul aksila
e. Abdomen
1) Luka bekas operasi
2) Tinggi fundus uteri (jika >12minggu)
3) Letak, presentasi, posisi, dan penurunan kepala (kalau >36 minggu)
13
Inspeksi : membesar/tidak (pada kehamilan muda pembesaran
abdomen mungkin belum nyata).
Palpasi : tentukan tinggi fundus uteri (pada kehamilan dilakukan
dengan palpasi bimanual dalam, ukuran uterus baru dapat diperkirakan
saat kehamilan sudah lebih besar. Tinggi fundus dapat diukur dengan
pita ukuran sentimeter (jarak antara fundus uteri dengan simfisis os
pubis)
Pemeriksaan palpasi Leopold dilakukan dengan sistematika berikut
ini:
1. Leopold I.
Menentukan tinggi fundus dan meraba bagian janin yang berada di
fundus dengan kedua telapak tangan.
2. Leopold II.
Kedua telapak tangan menekan uterus dari kiri-kanan, jari kearah
kepala pasien, mencari sisi bagian besar (biasanya punggung)
janin, atau mungkin bagian keras bulat( kepala) janin.
14
3. Leopold III.
Satu tangan meraba bagian janin apa yang terletak dibawah (diatas
simfisis) sementara tangan lainnya menahan fundus untuk fiksasi.
4. Leopold IV.
Kedua tangan menekan bagian bawah uterus dari kiri-kanan,
jari kea rah kaki pasien, untuk infotrmasi bagian terbawah janin
dan menentukan apakah bagian tersebut sudah masuk/melewati
pintu atas panggul (biasanya dinyatakan dengan satuan x/5)
Jika memungkinkan dalam palpasi diperkirakan juga taksiran
berat janin (meskipun kemungkinan kesalahan juga masih cukup
besar). Pada kehamilan aterm, perkiraan berat janin menggunakan
Rumus Johnson-Tossec yaitu: tinggi fundus (cm) – (12x155 gram).
15
5. DJJ (bila <18 minggu)
Auskultasi: dengan stetoskop kayu Laennec atau alat Doppler yang
ditempelkan di daerah punggung janin, dihitung frekuensi pada 5
detik pertama, ketiga, dan kelima, kemudian dijumlah dan
dikalikan 4 untuk memperoleh frekuensi 1 menit. Sebenarnya
pemeriksaan auskultasi yang ideal adalah denyut jantung janin
normal adalah 120-160 denyut per menit. Takikardia menunjukkan
adanya reaksi kompensasi terhadap beban/stress pada janin (fetal
stress), sementara bradikardia menunjukkan kegagalan kompensasi
beban/stres pada janin (fetal distress/gawat janin)
16
ada indikasi perlunya tes tersebut. Tes laboratorium yang diperlukan
adalah sebagai berikut:
a. Haemoglobin
b. Protein urine
c. Glukosa dalam urine
d. VDRL/RPL
e. Faktor Rhesus
f. Golongan darah
g. HIV
h. Rubella
i. Tinja untuk ova/telur cacing dan parasit
C. Kunjungan Ulang
1. Defenisi Kunjungan Ulang
Kunjungan ulang adalah setiap kali kunjungan antenatal yang
dilakukan setelah kunjungan antenatal pertama (Pusdiknakes, WHO-
JHPIEGO, 2003).
Dalam pelaksanaan yang sesungguhnya karena frekuensi kunjungan
ulang yang lebih dari satu, maka kompetensi penuh harus dikuasai oleh
seorang bidan mengingat hal tersebut merupakan kewenangan seorang bidan
yang jelas diatur dalam Kepmenkes RI No. 900 Pasal 16 ayat 1 (c) Pelayanan
antenatal pada kehamilan normal.
Perlu diperhatikan pula wanita hamil seharusnya (minimal) melakukan
4 kali kunjungan antenatal selama kehamilannya. Pada setiap kunjungan
antenatal tersebut perlu didapatkan informasi yang sangat penting sesuai
dengan umur kehamilan.
Bagi ibu hamil yang mempunyai masalah, hendaknya disarankan
untuk menemui petugas kesehatan bila ia merasakan tanda bahaya atau jika
merasakan khawatir.
17
2. Tujuan Kunjungan Ulang
Kunjungan ulang merupakan bagian dari asuhan antenatal. Setiap
wanita hamil menghadapi komplikasi yang dapat mengancam jiwanya, oleh
karena itu adanya pemeriksaan kehamilan/ asuhan antenatal selama periode
kehamilannya sangatlah diperlukan termasuk adanya kunjungan ulang. Tujuan
utama asuhan antenatal adalah untuk memfasilitasi hasil yang sehat dan
positif bagi ibu maupun bayinya.
Dalam kunjungan ulang kegiatannya lebih difokuskan dalam
pendeteksian komplikasi-komplikasi, mempersiapkan kelahiran dan
kegawatdaruratan, pemeriksaan fisik yang terfokus dan pembelajaran, dimana
kegiatan ini lebih khusus dari kunjungan asuhan. Sementara itu, dalam asuhan
antenatal mencakup kegiatan yang lebih kompleks yang mana kegiatan
tersebut merupakan sengaja difokuskan untuk kunjungan awal.
18
6) Mendapatkan riwayat kehamilan ibu dan mendengarkan dengan teliti
apa yang diceritakan ibu.
7) Selama pengambilan riwayat, bidan tetap membina hubungan saling
percaya dengan ibu dan keluarga.
b. Pemeriksaan fisik
1) Berat badan.
2) Tekanan darah.
3) Pemeriksaan tekanan darah.
4) Mengukur tinggi fundus uteri dengan tangan (<12minggu) atau dengan
pita ukur (>22 minggu).
5) Melakukan palpasi abdomen untuk mendeteksi adanya kehamilan
ganda (jika >28 minggu).
6) Maneuver Leopold untuk mendeteksi kelainan letak, presentasi posisi,
dan penurunan kepala janin (setelah >36 minggu).
7) Mengukur DJJ (dengan fetoskop kalau >18 minggu).
8) Melakukan pemeriksaan fisik seperlunya saja.
c. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan Proteinuria
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penapisan rutin proteinuria
merupakan cara efektif dalam mendeteksi preeklamsia, suatu keadaan
yang membahayakan
d. Pemberian suplemen, imunisasi, dan konseling
1) Memberikan zat besi 90 tablet mulai minggu ke-20.
2) Memberikan imunisasi TT 0,5 cc jika sebelumnya telah
mendapatkannya.
3) Gizi : peningkatan konsumsi makanan hingga 300 kalori per hari,
mengonsumsi bahan makanan hingga 300 kalori perhari,
mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung protein, zat besi,
minuman cukup cairan (menu seimbang).
19
4) Perubahan fisiologis: tambah berat badan perubahan pada payudara,
tingkat tenaga yang menurun rasa panas, varises, hubungan suami istri
boleh dilanjutkan selama kehamilan (dianjurkan memakai kondom).
5) Menjelaskan kepada ibu ketidaknyamanan normal yang dialaminya.
6) Menanyakan pada ibu mengenai status nutrisi,suplemen zat besi, dan
tetanus toksoid.
7) Sesuai dengan usia kehamilan, ajarkanlah ibu mengenai pemberian
ASI termasuk didalamnya menjelaskan cara perawatan payudara
terutama bagi ibu yang mempunyai putting susu yang rata/masuk
kedalam dilakukan dua kali sehari selama 5 menit, latihan (exercise)
olahraga ringan, istirahat, dan pertumbuhan janin.
8) Menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak bawah buah
dada, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dengan air dan
dikeringkan.
9) Mendiskusikan rencana persiapan kelahiran/kegawatdaruratan.
10) Mengajari ibu mengenai tanda bahaya pastikan ibu memahami apa
yang dilakukan jika menemukan tanda bahaya diantaranya seperti:
Perdarahan pervaginam
Sakit kepala yang lebih dari biasanya
Gangguan pengheliatan
Pembengkakan pada wajah/tangan.
Nyeri abdomen (epigastrik)
Janin tidak bergerak sebanyak biasanya
11) Petunjuk dini untuk mencegah keterlambatan dalam mengambil
keputusan dan upaya rujukan saat terjadi komplikasi.
12) Jadwalkan kunjungan ulang berikutnya.
20
e. Pendokumentasian
Mendokumentasikan hasil kunjungan pada catatan SOAP dan
mendokumentasikan hasil pemeriksaan dalam kartu/buku ibu hamil.
21
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBJEKTIF
1. Biodata
Nama Ibu : Ny “M” Nama Suami : Tn “S”
Umur : 28 tahun Umur : 34 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Sunda Suku/Bangsa : Melayu
Pendidikan : SMA Pendidikan : S1
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Honor
Alamat : Kp. Purwodadi
Gol.darah :A Gol.darah :-
No. Hp : 081372573979
22
e. Banyak ganti pembalut : 2-3× sehari
23
Keluhan yang dirasakan saat ini
Rasa 5 L (letih, lelah, lemah, lesu, lunglai) : Tidak
Mual muntah yang lama : Tidak
Nyeri perut : Tidak
Panas mengigil : Tidak
Sakit kepala berat terus-menerus : Tidak
Penglihatan kabur : Tidak
Rasa nyeri panas waktu BAK : Tidak
Rasa gatal vulva vagina dan sekitarnya : Tidak
Pengeluaran cairan pervaginam : Tidak
Nyeri, kemerahan, tegang pada tungkai : Tidak
Oedema : Tidak
Obat-obatan yang digunakan : Tidak ada
6. Riwayat Imunisasi
TT I : Ada
TT II : Ada
TT III : Ada
TT IV : Ada
TT V : Ada
7. Riwayat penyakit yang pernah diderita sekarang/yang lalu
Jantung : Tidak ada TBC : Tidak ada
Hipertensi : Tidak ada Pre eklampsia : Tidak ada
Diabetes mellitus : Tidak ada Eklamsia : Tidak ada
Malaria : Tidak ada PMS : Tidak ada
Ginjal : Tidak ada Hepatitis : Tidak ada
Asma : Tidak ada
24
8. Riwayat Penyakit keluarga
9. Riwayat Kontrasepsi
25
11.Activity Daily Living
b. Pola istirahat
c. Pola eliminasi
Warna : coklat
d. Personal Hygiene
Mandi : 2×sehari
e. Aktivitas
26
f. Kebiasaan hidup
Transportasi : Motor
A. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 78 ×/menit
Suhu : 36,3 c
Respirasi : 24×/menit
BB sebelum hamil : 55 kg
27
BB sekarang : 65,5 kg
Tinggi badan : 158 cm
LILA : 29 cm
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
1) Rambut : Hitam
2) Kebersihan : Bersih
3) Bentuk rambut : Lurus
b. Mata
1) Conjungtiva : Tidak pucat
2) Sclera : Putih
c. Muka
1) Oedema : Tidak edema
2) Cloasma Gravidarum : Ada
d. Mulut
1) Stomatitis : Tidak ada stomatitis
2) Gigi berlubang : Tidak ada
3) Carries : Ada
e. Telinga
1) Bentuk : Simetris kiri dan kanan
2) Pengeluaran : Tidak ada
f. Leher
1) Kelenjar tyroid : Tidak ada pembesaran
2) Vena jugularis : Tidak ada
g. Payudara
1) Bentuk : Simetris kiri dan kanan
2) Keadaan puting susu : Menonjol
28
3) Aerola mamae : Kehitaman
4) Pembesaran mamae : Normal
5) Kebersihan : Bersih
h. Paru-paru
1) Bunyi nafas : Teratur
i. Jantung
1) Bunyi : Teratur
j. Abdomen
1) Pembesaran perut : Sesuai Usia Kehamilan
2) Luka bekas operasi : Tidak ada
3) Linea : Ada (Nigra)
4) Strie gravidarum : Tidak ada
k. Inspeksi
1) Pembesaran perut sesuai dengan usia kehamilan/tidak : Iya
2) Linea nigra : Ada
3) Bekas luka/operasi : Tidak ada
4) Striae grafidarum : Tidak ada
l. Palpasi
1) TFU : 31 cm
2) Leopold I : Pertengahan pusat dan px. Bagian atas perut
ibu teraba bulat, lunak tidak melenting yaitu bokong janin.
3) Leopold II : Bagian kanan ibu teraba panjang, keras, dan
memapan yaitu punggung janin. Bagian kiri ibu teraba tonjolan-
tonjolan kecil yaitu ekstremitas janin.
4) Leopold III : Bagian yang berada dibawah teraba bulat,
keras, melenting yaitu kepala janin. Kepala masih dapat digoyangkan
(Belum masuk PAP).
5) Leopold IV : Tidak dilakukan
6) TBJ : (30 – 13) x 155 = 2.790 gr
29
7) Kontraksi : Tidak ada
8) Kandung kemih : Tidak penuh
m. Auskultrasi
1) DJJ : Ada
2) Irama : Teratur
3) Frekuensi : 130x/menit
n. Genetalia
1) Varises : Tidak ada
2) Odema : Tidak ada
3) Pembesaran kelenjar bartolini : Tidak ada
4) Pengelaran pervaginam : Tidak ada
5) Bekas luka/jahitan perineum : Tidak ada
6) Anus : Tidak ada
o. Tangan dan kaki
1) Odem pada tungkai bawah : Tidak ada
2) Varises : Tidak ada
3) Pergerakan : Ada
p. Perkusi :+/+
q. Pemeriksaan Panggul
1) Lingkar panggul : 87 cm
2) Distansia cristarum : 28 cm
3) Distansia spinarum : 26 cm
4) Conjungata externa : 20 cm
30
II. INTERPRETASI DATA
Diagnosa kebidanan : Ny M G2P1A0H1 Usia Kehamilan 36 miggu dengan
kehamilan normal
Masalah : Tidak ada
Kebutuhan : Penkes Kehamilan TM III
V. MERENCANAKAN ASUHAN
a. Informasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan hari ini.
b. Memberitahukan kepada ibu untuk makan makanan gizi seimbang
c. Memberikan penjelasan kepada ibu tentang vitamin
d. Memberikan penjelasan tanda-tanda bahaya kehamilan
e. Memberi penjelasan tanda-tanda persalinan
f. Memberi penjelasan persiapan persalinan
g. Memberikan penjelasan kunjungan ulang
31
b. Memberitahu kepada ibu untuk menjaga pola nutrisi dan gizi seimbangnya
yaitu makan makanan yang banyak mengandung protein menggunakan nasi,
sayur , buah, dan susu.
c. Memberitahu kepada ibu untuk mengonsumsi vitamin yang telah diberikan
oleh bidan seperti vitamin B6 dan Asam Folat.
d. Memberitahukan tanda-tanda bahaya kehamilan TM III seperti, sakit kepala
yang hebat menetap dan tidak hilang ,perubahan visual secara tiba –tiba (mata
berkunang –kunang),pembengkakan pada wajah dan tangan, sakit abdomen
atau nyeri pada ulu hati yang hebat, pergerakan bayi berkurang tidak sperti
biasa atau bahkan tidak ada pergerakan
e. Memberitahukan tanda-tanda persalinan seperti keluar lendir bercampur darah,
nyeri pada pinggang dan kenceng-kenceng pada perut.
f. Memberitahukan kepada ibu tentang persiapan persalinan, seperti
perlengkapan ibu dan bayi, pendamping persalinan, transportasi yang akan
digunakan, biaya dan jaminan kesehatan.
g. Memberitahu kepada ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu sekali
atau ibu boleh datang sebelum waktu kunjungan jika ada keluhan.
VII. EVALUASI
a. Ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan bidan tentang hasil pemeriksaan.
b. Ibu mengerti tentang informasi makanan gizi seimbang
c. Ibu mengerti tentang cara mengonsumsi vitamin
d. Ibu mengerti tanda-tanda bahaya kehamilan
e. Ibu mengerti tanda-tanda persalinan
f. Ibu bersedia mempersiapkan persiapan persalinan
g. Ibu mengerti dan bersedia melakukan kunjungan ulang berikutnya atau jika
terdapat keluhan.
32
BAB IV
PEMBAHASAN
33
Kemudian dalam pemeriksaan panggul didapatkan Distansia Spinarum 26 cm,
Distansia Cristarum 28 cm, Conjugata Externa 20 cm dan Lingkar Panggul 87 cm.
Jadi pemeriksaan panggul pad any “M” dalam batas normal.
Dari pengkajian data subjektif dan objektif diatas maka dapat ditegakkan
diagnose Ny “M” G2PIA0H1 Usia Kehamilan 36 Minggu, punggung kanan, Janin
hidup tunggal, Presentasi Kepala.
34
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan pengkajian data baik data subjektif yang didapat melalui
anamnesa secara lengkap dan menyeluruh, maupun data objektif yang didapat
dengan melakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan kebidanan dan pemeriksaan
penunjang kepada Ny “M”.
Maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :
Dari data tersebut didapat data subjektif Ny “M” umur 28 Tahun
G2P1A0H1 dengan usia kehamilan 36 minggu Hari Pertama Haid Terakhir
pada tanggal 20 Mei 2018 dan Tafsiran Persalinan 27 Februari 2019.
Dari data Ny “M” didapat data objektif dengan Keadaan umum: Baik,
Kesadaran: Compos mentis, Tekanan darah: 120/80 mm Hg , Nadi: 78
×/menit, Suhu: 36,3⸰C, Respirasi: 24×/menit, BB sebelum hamil: 55 kg,
BB sekarang: 65,5 kg, Tinggi badan: 158 cm, dan LILA : 29 cm.
dari pengkajian yang dilakukan terhadap Ny “M” didapat dengan
diagnosa Ny “M” G2P1A0H1 usia kehamilan 32 Minggu dengan
kehamilan normal, letak memanjang, sebelah kanan teraba punggung
janin dan sebelah kiri teraba bagian-bagian kecil janin atau ekstremitas
janin, dan bagian bawah teraba kepala, kepala belum masuk Pintu Atas
Panggul (PAP).
Perencanaan dilakukan dengan asuhan kebidanan terhadap Ny “M” yaitu
melakukan pemeriksaan kepada pasien, menginformasikan hasil
pemeriksaan, memberitahukan kepada ibu untuk makan makanan gizi
seimbang, memberikan penjelasan kepada ibu tentang vitamin,
memberikan penjelasan tanda-tanda bahaya kehamilan, memberi
penjelasan tanda-tanda persalinan, memberi penjelasan persiapan
35
persalinan, memberikan penjelasan kunjungan ulang pemeriksaan
kehamilan.
B. Saran
1. Bagi Lahan Praktik
Petugas kesehatan khususnya bidan dapat mempertahankan dan
meningkatkan mutu pelayanan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
menggunakan langkah-langkah yang sesuai dengan teori. Dan diharapkan
dapat meningkatkan pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, neonates, bayi
dan anak prasekolah.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan bagi institusi pendidikan selalu memberikan bimbingan
dan arahan kepada mahasiswi dalam menjalani praktik kebidanan terutama
mengenai hal-hal baru yang ditemui mahasiswi dilahan praktik yang belum
didapatkan dipendidikan, sehingga kualitas pendidikan pun dapat ditingkatkan
khususnya program studi DIII Kebidanan Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang.
3. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa mampu dalam melakukan asuhan kebidanan
pada ibu hamil normal.
36