METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
berupa perlakuan atau intervensi terhadap suatu variabel, dari perlakuan tersebut
perawatan diri pada klien dengan harga diri rendah dilakukan sebanyak dua kali
melaksanakan perawatan diri pada klien dengan harga diri rendah yang dilakukan
perawatan diri pada klien dengan harga diri rendah setelah eksperimen disebut
post test. Sampel pada penelitian ini melibatkan satu kelompok subyek. Adapun
Keterangan:
K : Subyek
O : Observasi (pengukuran kemandirian melaksanakan perawatan diri pada klien
dengan harga diri rendah sebelum intervensi)
I : Intervensi (terapi okupasi : aktivitas Sehari-hari/Activity of Daily Living)
O1 : Observasi (pengukuran kemandirian melaksanakan perawatan diri pada
klien dengan harga diri rendah setelah intervensi)
34
B. Kerangka Kerja
penelitian secara umum (Setiadi, 2007). Adapun kerangka kerja pada penelitian
Populasi
Seluruh pasien dengan masalah harga diri rendah di
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali
Teknik sampling
Non Probability sampling yaitu
dengan Consecutive Sampling
Sampel
sesuai dengan kriteria inklusi
Analisa data
Gambar 3
Kerangka Kerja Pengaruh Terapi Okupasi Aktivitas Sehari-Hari Terhadap
Kemandirian Melaksanakan Perawatan Diri Pada Klien Dengan
Harga Diri Rendah di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali
Tahun 2013
Sakit Jiwa Provinsi Bali, karena rumah sakit ini merupakan satu-satunya rumah
35
sakit di Bali yang merawat pasien dengan gangguan jiwa sehingga memungkinkan
yaitu ruang Kunti (ruang wanita) dan ruang Abimanyu (ruang laki-laki) sebagai
tempat penelitian, penggunaan dua ruangan ini agar mewakili dua karakteristik
yaitu laki dan wanita. Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 8 Mei sampai 8
Juni 2013.
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang dirawat dengan
masalah keperawatan harga diri rendah yang dirawat di ruang Kunti dan ruang
Abimanyu Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali kurun waktu satu bulan yaitu bulan
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan sampling tertentu
untuk bisa memenuhi atau mewakili populasi (Nursalam, 2008). Sampel dalam
penelitian ini adalah pasien yang dirawat dengan masalah keperawatan harga diri
rendah yang dirawat di ruang Kunti dan ruang Abimanyu Rumah Sakit Jiwa
Provinsi Bali. Sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan kriteria inklusi
a. Kriteria Inklusi
36
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian yang terjangkau
yang akan diteliti (Nursalam, 2008). Sampel penelitian yang memenuhi syarat
2) Pasien yang tidak mempunyai masalah fisik yang dapat mengganggu proses
terapi okupasi.
b. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah subyek penelitian yang tidak dapat mewakili sampel
karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel (Nursalam, 2008). Pada penelitian
3. Teknik Sampling
Besar sampel yang akan diteliti ditentukan berdasarkan jumlah pasien yang
mengalami masalah keperawatan harga diri rendah yang memenuhi criteria inklusi
37
dan ditemukan dalam kurun waktu satu bulan yaitu bulan Mei-Juni 2013 sebanyak
30 orang terdiri dari 15 sampel di ruang Kunti dan 15 Sampel di ruang Abimanyu.
Jenis data yang dikumpulkan merupakan data primer dan data sekunder.
Data primer didapatkan peneliti dengan mengumpulkan langsung data pre test dan
post test dengan metode observasi pada pasien yang dirawat dengan masalah
keperawatan harga diri rendah yang dirawat di ruang Kunti dan ruang Abimanyu
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali sedangkan data sekunder didapatkan peneliti
melalui catatan medis pasien seperti data demografi meliputi usia, status
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali di Bangli dan Kesbangpolimas Provinsi Bali.
a. Melatih Enumerator
yaitu dua orang di ruang Kunti dan dua orang di ruang Abimanyu. Adapun
Daily Living serta dalam pengisian kuesioner (cheklist alat observasi) kemandirian
38
(reliabilitas antar pengukur) untuk melihat korelasi hasil pengisian cheklist alat
expert diruangan tempat penelitian, expert bisa kepala ruang atau katim yang
responden yang telah memenuhi kreteria inklusi oleh peneliti dan dibantu oleh
dahulu setelah itu meminta persetujuan responden untuk berpatisipasi dan mengisi
lembar persetujuan. Mengingat responden adalah klien gangguan jiwa maka dapat
diwakilkan kepada keluarga responden, tetapi jika keluarga tidak ada dapat
observasi menggunakan cheklist yang diisi oleh enumerator (perawat) yang sangat
39
1) Hari pertama dilakukan terapi okupasi : aktivitas sehari-hari sesi perawatan
2) Hari kedua dilakukan terapi okupasi : aktivitas sehari-hari sesi perawatan diri
3) Hari ketiga dilakukan terapi okupasi : aktivitas sehari-hari sesi perawatan diri
5) Hari kelima dilakukan terapi okupasi : aktivitas sehari-hari sesi perawatan diri
6) Hari keenam dilakukan terapi okupasi : aktivitas sehari-hari sesi perawatan diri
7) Hari ketujuh dilakukan terapi okupasi : aktivitas sehari-hari sesi perawatan diri
8) Hari delapan dilakukan terapi okupasi : aktivitas sehari-hari sesi perawatan diri
(perawat) yang sangat paham dengan kondisi pasien. Observasi dilakukan selama
3 hari. Setelah dilakukan test, hasilnya dibandingkan dengan pre test dan dilihat
40
3. Instrumen Pengumpul Data
berikut :
status perkawinan.
Instumen yang digunakan pada penelitian ini sebelumnya akan diuji terlebih
dahulu ketepatannya sebagai alat ukur dengan cara uji validitas dan reliabilitas.
41
menggunakan rumus korelasi product moment dan rumus Alpha untuk uji validitas
dan melalui program komputer. Skor yang ada pada butir dikorelasikan dengan
skor total. Skor butir dipandang sebagai X dan skor total dipandang sebagai Y.
Suatu pertanyaan dikatakan valid bila skor pertanyaan tersebut berkorelasi secara
signifikan dengan skor totalnya. Uji coba instrumen dilakukan di ruang Sadewa
pada 10 pasien yang memiliki karakteristik yang hampir sama dengan sampel.
Keputusan uji: bila r hitung lebih besar dari r tabel artinya pertanyaan valid,
melalui program komputer. Dikatakan reliabel jika bila r hitung lebih kecil dari r
tabel (Sugiyono, 2011). Nilai r tabel untuk responden sebanyak 10 orang dengan
diri didapatkan semua nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel (r hitung >0,632)
uji reabilitas dididapatkan nilai r Alpha = 0,937>0,632 maka ke-4 item tersebut
Teknik pengolahan data yang digunakan meliputi editing, koding, entry, dan
1. Pengolahan data
menyiapkan data sedemikian rupa agar dapat dianalisis lebih lanjut dan mendapat
42
data yang siap untuk disajikan (Hidayat, 2010). Data yang sudah terkumpul
a. Editing
b. Coding
Coding adalah pemberian kode pada setiap jawaban yang terkumpul untuk
adalah :
tahun
Diploma/PT
5) Lama dirawat, kode 1 = < 1 bulan, kode 2= 1 bulan, kode 3 = 2 bulan, kode 4
c. Processing/ entry
43
d. Tabulasi/cleaning
Data yang sudah di entry dicocokkan dan diperiksa kembali dengan data
yang didapat pada wawancara. Bila ada perubahan dan perbedaan hasil, segera
Analisa data merupakan suatu proses atau analisa yang dilakukan secara
sistematis terhadap data yang telah dikumpulkan dengan tujuan supaya trend dan
pada tiap tabel dari hasil penelitian dan pada umumnya dalam analisis ini dapat
menghasilkan mean, range standar deviasi, distribusi frekuesi dari tiap variabel.
perawatan diri pada klien dengan harga diri rendah sebelum diberikan terapi
melaksanakan perawatan diri pada klien dengan harga diri rendah setalah
diskriptif, data hasil pengukuran melaksanakan perawatan diri pada klien dengan
harga diri rendah sebelum dan setelah diberikan terapi okupasi ((sehari-
Uji analisis digunakan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Mengingat data yang tersedia
pada kelompok sampel (data pre test dan post test) merupakan sampel kelompok
berpasangan, maka untuk memperoleh hasil yang signifikan uji analisis yang
digunakan adalah “Wilcoxon Sign Rank Test”. Hasil yang dituju peneliti adalah
44
untuk membandingkan nilai signifikansi Probabilitas (p) dari hasil uji Wilcoxon
sistem SPSS.
probability yang didapatkan dari hasil pengujian dengan nilai signifikansi, pada
kemandirian melaksanakan perawatan diri pada klien dengan harga diri rendah di
45