Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimental yaitu percobaan

berupa perlakuan atau intervensi terhadap suatu variabel, dari perlakuan tersebut

diharapkan terjadi perubahan (Setiadi, 2007).

Rancangan dalam penelitian ini menggunakan One-group Pre-post test

Design. Penelitian ini mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan melibatkan

satu kelompok subyek. Pada penelitian ini pengukuran kemandirian melaksanakan

perawatan diri pada klien dengan harga diri rendah dilakukan sebanyak dua kali

yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Pengukuran kemandirian

melaksanakan perawatan diri pada klien dengan harga diri rendah yang dilakukan

sebelum eksperimen disebut pre test dan pengukuran kemandirian melaksanakan

perawatan diri pada klien dengan harga diri rendah setelah eksperimen disebut

post test. Sampel pada penelitian ini melibatkan satu kelompok subyek. Adapun

rancangan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (Nursalam,2011) :

Subyek Pra Perlakuan Pasca test


K O I O1
Time 1 Time 2 Time 3

Keterangan:
K : Subyek
O : Observasi (pengukuran kemandirian melaksanakan perawatan diri pada klien
dengan harga diri rendah sebelum intervensi)
I : Intervensi (terapi okupasi : aktivitas Sehari-hari/Activity of Daily Living)
O1 : Observasi (pengukuran kemandirian melaksanakan perawatan diri pada
klien dengan harga diri rendah setelah intervensi)

34
B. Kerangka Kerja

Kerangka kerja adalah langkah-langkah kerja yang dilakukan selama

penelitian secara umum (Setiadi, 2007). Adapun kerangka kerja pada penelitian

ini adalah seperti pada gambar berikut:

Populasi
Seluruh pasien dengan masalah harga diri rendah di
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali

Teknik sampling
Non Probability sampling yaitu
dengan Consecutive Sampling
Sampel
sesuai dengan kriteria inklusi

Pre test kemandirian melaksanakan perawatan diri

Terapi okupasi aktivitas sehari-haridiberikan sebanyak


4 sesi selama 8 hari
Post test kemandirian melaksanakan perawatan diri

Analisa data

Uji Wilcoxon Signed Rank


Test

Penyajian hasil penelitian

Gambar 3
Kerangka Kerja Pengaruh Terapi Okupasi Aktivitas Sehari-Hari Terhadap
Kemandirian Melaksanakan Perawatan Diri Pada Klien Dengan
Harga Diri Rendah di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali
Tahun 2013

C. Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah di Rumah

Sakit Jiwa Provinsi Bali, karena rumah sakit ini merupakan satu-satunya rumah

35
sakit di Bali yang merawat pasien dengan gangguan jiwa sehingga memungkinkan

bagi peneliti memperoleh sampel yang diinginkan. Menggunakan dua ruangan

yaitu ruang Kunti (ruang wanita) dan ruang Abimanyu (ruang laki-laki) sebagai

tempat penelitian, penggunaan dua ruangan ini agar mewakili dua karakteristik

yaitu laki dan wanita. Penelitian telah dilaksanakan pada tanggal 8 Mei sampai 8

Juni 2013.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang dirawat dengan

masalah keperawatan harga diri rendah yang dirawat di ruang Kunti dan ruang

Abimanyu Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali kurun waktu satu bulan yaitu bulan

Mei sampai bulan Juni 2013

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan sampling tertentu

untuk bisa memenuhi atau mewakili populasi (Nursalam, 2008). Sampel dalam

penelitian ini adalah pasien yang dirawat dengan masalah keperawatan harga diri

rendah yang dirawat di ruang Kunti dan ruang Abimanyu Rumah Sakit Jiwa

Provinsi Bali. Sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan kriteria inklusi

dan eksklusi sebagai berikut :

a. Kriteria Inklusi

36
Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian yang terjangkau

yang akan diteliti (Nursalam, 2008). Sampel penelitian yang memenuhi syarat

sebagai sampel dalam penelitian ini memiliki kriteria inklusi yaitu:

1) Pasien yang bersedia menjadi responden.

2) Pasien yang tidak mempunyai masalah fisik yang dapat mengganggu proses

terapi okupasi.

3) Pasien yang belum pernah mendapatkan terapi okupasi aktivitas sehari-hari.

4) Pasien yang mampu melakukan bina hubungan saling percaya (BHSP).

b. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah subyek penelitian yang tidak dapat mewakili sampel

karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel (Nursalam, 2008). Pada penelitian

ini yang termasuk kriteria eksklusi yaitu:

1) Pasien sedang menjalani perawatan intensif

2) Pasien yang mengalami kerusakan komunikasi verbal.

3. Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan

sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan

subjek penelitian (Nursalam, 2008). Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian

adalah non probability sampling jenis “Consecutive Sampling” yaitu penelitian

sampel dengan menetapkan subyek yang memenuhi kriteria penelitian

dimasukkan dalam penelitian sampai batas waktu tertentu sehingga jumlah

responden terpenuhi (Hidayat, 2010).

Besar sampel yang akan diteliti ditentukan berdasarkan jumlah pasien yang

mengalami masalah keperawatan harga diri rendah yang memenuhi criteria inklusi

37
dan ditemukan dalam kurun waktu satu bulan yaitu bulan Mei-Juni 2013 sebanyak

30 orang terdiri dari 15 sampel di ruang Kunti dan 15 Sampel di ruang Abimanyu.

E. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

1. Jenis Data Yang Dikumpulkan

Jenis data yang dikumpulkan merupakan data primer dan data sekunder.

Data primer didapatkan peneliti dengan mengumpulkan langsung data pre test dan

post test dengan metode observasi pada pasien yang dirawat dengan masalah

keperawatan harga diri rendah yang dirawat di ruang Kunti dan ruang Abimanyu

Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali sedangkan data sekunder didapatkan peneliti

melalui catatan medis pasien seperti data demografi meliputi usia, status

perkawinan, dan pendidikan.

2. Cara Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan setelah sebelumnya mendapat izin dari Direktur

Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali di Bangli dan Kesbangpolimas Provinsi Bali.

Langkah-langkah pelaksanaan penelitian sebagai berikut :

a. Melatih Enumerator

Saat pelaksanaan penelitian, peneliti dibantu oleh empat orang enumerator

yaitu dua orang di ruang Kunti dan dua orang di ruang Abimanyu. Adapun

persyaratan peneliti pendamping adalah memiliki tingkat pendidikan formal

minimal Diploma III Keperawatan serta mampu melaksanakan terapi okupasi.

Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti akan menyamakan persepsi dengan

enumerator tentang pelaksanaan terapi okupasi: aktivitas sehari-hari/Activity of

Daily Living serta dalam pengisian kuesioner (cheklist alat observasi) kemandirian

melaksanakan perawatan diri dan sekaligus melakukan uji interater realibility

38
(reliabilitas antar pengukur) untuk melihat korelasi hasil pengisian cheklist alat

observasi kemandirian melaksanakan perawatan diri antara enumerator dengan

expert diruangan tempat penelitian, expert bisa kepala ruang atau katim yang

sangat paham dengan kondisi responden. Pengukuran interater realibitity untuk

data yang numerik (kemandirian melaksanakan perawatan diri) menggunakan uji

Pearson product moment, yaitu mengkorelasikan hasil pengukuran antar observer.

b. Menyeleksi calon responden

Menyeleksi calaon responden dengan berpedoman pada kriteria inklusi dan

eksklusi, kemudian dilakukan bina hubungan saling percaya (BHSP) pada

responden yang telah memenuhi kreteria inklusi oleh peneliti dan dibantu oleh

perawat ruangan. Selanjutnya menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian terlebih

dahulu setelah itu meminta persetujuan responden untuk berpatisipasi dan mengisi

lembar persetujuan. Mengingat responden adalah klien gangguan jiwa maka dapat

diwakilkan kepada keluarga responden, tetapi jika keluarga tidak ada dapat

diwakilkan pada kepala ruangan.

c. Pengukuran kemandirian melaksanakan perawatan diri pre test

Setelah sampel didapatkan dilanjutkan dengan mengukur kemandirian

melaksanakan perawatan diri. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan

observasi menggunakan cheklist yang diisi oleh enumerator (perawat) yang sangat

paham dengan kondisi pasien. Observasi dilakukan selama 3 hari.

d. Pelaksanaan terapi okupasi : aktivitas sehari-hari/Activity of Daily Living

setelah dilakukan pre test selanjutnya sampel penelitian diberikan perlakuan

terapi okupasi : aktivitas sehari-hari/Activity of Daily Living oleh peneliti dengan 4

sesi terapi, adapun pelaksanannya adalah sebagai berikut

39
1) Hari pertama dilakukan terapi okupasi : aktivitas sehari-hari sesi perawatan

diri mandi selama 45 menit

2) Hari kedua dilakukan terapi okupasi : aktivitas sehari-hari sesi perawatan diri

mandi selama 45 menit

3) Hari ketiga dilakukan terapi okupasi : aktivitas sehari-hari sesi perawatan diri

berpakaian/berhias selama 45 menit

4) Hari keempat dilakukan terapi okupasi : aktivitas sehari-hari sesi perawatan

diri berpakaian/berhias selama 45 menit

5) Hari kelima dilakukan terapi okupasi : aktivitas sehari-hari sesi perawatan diri

makan selama 45 menit.

6) Hari keenam dilakukan terapi okupasi : aktivitas sehari-hari sesi perawatan diri

makan selama 45 menit

7) Hari ketujuh dilakukan terapi okupasi : aktivitas sehari-hari sesi perawatan diri

toileting selama 45 menit.

8) Hari delapan dilakukan terapi okupasi : aktivitas sehari-hari sesi perawatan diri

toileting selama 45 menit

e. Pengukuran kemandirian melaksanakan perawatan diri post test

Setelah mendapatkan terapi okupasi : aktivitas sehari-hari/Activity of Daily

Living, kemudian dilakukan dilakukan post test untuk mengukur kemandirian

melaksanakan perawatan diri. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan

observasi menggunakan cheklist alat observasi yang diisi oleh enumerator

(perawat) yang sangat paham dengan kondisi pasien. Observasi dilakukan selama

3 hari. Setelah dilakukan test, hasilnya dibandingkan dengan pre test dan dilihat

perbedaan tingkat kemandirian melaksanakan perawatan diri.

40
3. Instrumen Pengumpul Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

cheklist alat observasi. Instrumen ini diklasifikasikan dalam kelompok sebagai

berikut :

a. Instrumen A: merupakan instrumen untuk mendapatkan gambaran

karakteristik demografi responden yang terdiri dari usia, pendidikan dan

status perkawinan.

b. Instrumen B : merupakan instrumen yang mengukur kemandirian

melaksanakan perawatan diri sebanyak 4 item observasi. 4 observasi ini

peneliti adopsi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Surilesmana

(2010). Instrumen B ini menggunakan mengunakan skala sebagai berikut : 4

= mandiri penuh, 3 = membutuhkan peralatan atau alat bantu, 2 =

membutuhkan pertolongan orang lain untuk bantuan, pengawasan,

pendidikan, 1 = membutuhkan pertolongan orang lain dan peralatan atau alat

bantu, 0 = ketergantungan, tidak dapat berpatisipasi dalam aktivitas.

c. Instrumen C: merupakan prosedur kerja pelaksanaan terapi okupasi :

aktivitas sehari-hari/Activity of Daily Living untuk mengevaluasi

dilakukannya terapi okupasi : aktivitas sehari-hari/Activity of Daily Living

dalam lima tahapan.

4. Uji Validitas dan reliabilitas Instrumen

Instumen yang digunakan pada penelitian ini sebelumnya akan diuji terlebih

dahulu ketepatannya sebagai alat ukur dengan cara uji validitas dan reliabilitas.

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan analisis butir kuesioner

41
menggunakan rumus korelasi product moment dan rumus Alpha untuk uji validitas

dan melalui program komputer. Skor yang ada pada butir dikorelasikan dengan

skor total. Skor butir dipandang sebagai X dan skor total dipandang sebagai Y.

Suatu pertanyaan dikatakan valid bila skor pertanyaan tersebut berkorelasi secara

signifikan dengan skor totalnya. Uji coba instrumen dilakukan di ruang Sadewa

pada 10 pasien yang memiliki karakteristik yang hampir sama dengan sampel.

Keputusan uji: bila r hitung lebih besar dari r tabel artinya pertanyaan valid,

(Sugiyono, 2011). Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha

melalui program komputer. Dikatakan reliabel jika bila r hitung lebih kecil dari r

tabel (Sugiyono, 2011). Nilai r tabel untuk responden sebanyak 10 orang dengan

signifikansi 0,05 adalah 0.632.

Berdasarkan uji validitas dan reliabititas dengan menggunakan program

komputer dari hasil uji 4 item instrumen kemandirian melaksanakan perawatan

diri didapatkan semua nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel (r hitung >0,632)

sehingga disimpulkan bahwa masing-masing item pertanyaan adalah valid. Hasil

uji reabilitas dididapatkan nilai r Alpha = 0,937>0,632 maka ke-4 item tersebut

dinyatakan reliabel (Hasil uji terlampir pada lampiran 7).

F. Pengolahan dan Analisis Data

Teknik pengolahan data yang digunakan meliputi editing, koding, entry, dan

tabulasi, sedangkan teknik analisis data menggunakan deskriptif statistik dan

analisis statistik, selengkapnya pada uraian berikut:

1. Pengolahan data

Pengolahan data merupakan suatu upaya untuk memprediksi data dan

menyiapkan data sedemikian rupa agar dapat dianalisis lebih lanjut dan mendapat

42
data yang siap untuk disajikan (Hidayat, 2010). Data yang sudah terkumpul

kemudian diolah melalui cara :

a. Editing

Sebelum data diolah lebih lanjut, setiap pertanyaan wawancara perlu

dilakukan pemeriksaan data untuk menghindari kekeliruan atau kesalahan data.

b. Coding

Coding adalah pemberian kode pada setiap jawaban yang terkumpul untuk

memudahkan proses pengolahan data. Pemberian kode yang akan dilakukan

adalah :

1) Umur, kode 1 = 20 – 30 tahun, 2 = 31 – 40 tahun, 3 = 41 – 50 tahun, 4 = > 50

tahun

2) Pendidikan, kode 1 = tidak sekolah, 2 = SD, 3= SMP, 4= SMA, 5 =

Diploma/PT

3) Pekerjaan, kode 1 = tidak bekerja, kode 2 = PNS/Polisi/TNI, kode 3 = swasta,

kode 4 = wiraswasta, kode 5 = petani.

4) Jumlah dirawat, kode 1 = 2 kali, kode 2= 3 kali, kode 3 = 4 kali, kode 4 =5

kali dan kode 5 => 5 kali

5) Lama dirawat, kode 1 = < 1 bulan, kode 2= 1 bulan, kode 3 = 2 bulan, kode 4

=3 bulan dan kode 5 => 3 bulan

6) Untuk kemandirian melakukan perawatan diri kode 1 = mandiri, kode 2 =

bantuan dan kode 3 = ketergantungan.

c. Processing/ entry

Processing/entry adalah melakukan pemindahan atau memasukan data dari

lembar pertanyaan wawancara terstruktur ke dalam komputer untuk diproses.

43
d. Tabulasi/cleaning

Data yang sudah di entry dicocokkan dan diperiksa kembali dengan data

yang didapat pada wawancara. Bila ada perubahan dan perbedaan hasil, segera

dilakukan pengecekan ulang.

2. Tehnik Analisa Data

Analisa data merupakan suatu proses atau analisa yang dilakukan secara

sistematis terhadap data yang telah dikumpulkan dengan tujuan supaya trend dan

relationship bisa dideteksi (Nursalam, 2011).


a. Analisis univariat
Analisis yang dilakukan adalah univariat, yaitu analisis yang dilakukan

pada tiap tabel dari hasil penelitian dan pada umumnya dalam analisis ini dapat

menghasilkan mean, range standar deviasi, distribusi frekuesi dari tiap variabel.

Analisis ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi kemandirian melaksanakan

perawatan diri pada klien dengan harga diri rendah sebelum diberikan terapi

okupasi (sehari-hari/Activity of Daily Living). dan mengidentifikasi kemandirian

melaksanakan perawatan diri pada klien dengan harga diri rendah setalah

diberikan terapi okupasi (sehari-hari/Activity of Daily Living). Setelah dianalisis

diskriptif, data hasil pengukuran melaksanakan perawatan diri pada klien dengan

harga diri rendah sebelum dan setelah diberikan terapi okupasi ((sehari-

hari/Activity of Daily Living) disajikan dalam bentuk tabel.


b. Analisis bivariat

Uji analisis digunakan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Mengingat data yang tersedia

pada kelompok sampel (data pre test dan post test) merupakan sampel kelompok

berpasangan, maka untuk memperoleh hasil yang signifikan uji analisis yang

digunakan adalah “Wilcoxon Sign Rank Test”. Hasil yang dituju peneliti adalah

44
untuk membandingkan nilai signifikansi Probabilitas (p) dari hasil uji Wilcoxon

Sign Rank Test. Pengolahan menggunakan bantuan komputer mempergunakan

sistem SPSS.

Dari hasil uji ditentukan apakah hipotesa diterima atau ditolak.

Penentuan hipotesa diterima atau ditolak adalah dengan membandingkan nilai

probability yang didapatkan dari hasil pengujian dengan nilai signifikansi, pada

penelitian ini tingkat signifikansi ditentukan sebesar 0,05. Kesimpulannya bila

hasil perhitungan menunjukan nilai signifikansi P ≤ 0,05 berarti Ho di tolak dan

hipotesis kerja diterima sehingga ada pengaruh terapi okupasi terhadap

kemandirian melaksanakan perawatan diri pada klien dengan harga diri rendah di

Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali.

45

Anda mungkin juga menyukai