Anda di halaman 1dari 7

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAPORAN PASIEN

MENGENAI PENTINGNYA PEMBERSIHAN KULIT DIANTARA ORANG


DEWASA DENGAN PSORIASIS DAN DERMATITIS ATOPIC

Psoriasis dan Dermatitis Atopik adalah penyakit inflamasi kulit kronis yang umum pada anak dan
dewasa. Dengan munculnya terapi sistemik terbaru, termasuk biologis, penanganan penyakit ini
telah secara radikal membaik. Berita ini sangat terbukti pada psoriasis. Namun dengan
dikenalkannya dupilumab untuk mengobati orang dewasa dengan DA sedang sampai berat,
harapan baru telah muncul untuk pasien pasien ini.

Ekspektasi klinisi untuk obat dengan efektifitas lebih tinggi telah meningkat secara keseluruhan.
Namun, meski uji klinis biologis terbaru untuk psoriasis telah menunjukan bersihan kulit komplit
pada lebih dari setengah pasien, ekspektasi kepuasan respon pengobatan sepertinya berbeda
diantara pasien dengan dokternya. Ini juga bukti dari observational registry data, dimana, sebagai
contoh, Dermatology Life Quality Index (DLQI) berbeda secara tujuan dari apa yang diharapkan
berdasarkan data uji klinis.

Seiring tingginya tingkat bersihan kulit menjadi tolak ukur pada psoriasis dan pada akhirnya DA,
dampak dari factor lain seperti kenyamanan (contoh: frekuensi injeksi), perbedaan profil
keamanan, efek kondisi komorbit, dan biaya pengobatan mungkin harus di seimbangkan ketika
menentukan pengobatan yang paling sesuai. Bahkan, dermatologis butuh wawasan pada factor
yang berhubungan dengan laporan pasien mengenai pentingnya pembersihan kulit total atau
sebagian besarnya karena ini dapat berdampak pada strategi pengobatan.

Pada studi ini, kami memeriksa laporan pasien mengenai tujuan pengobatan dengan kohort
berbasis populasi orang Denmark dewasa baik dengan psoriasis ataupun DA dan mengidentifikasi
factor factor yang berhubungan dengan pandangan pasien mengenai pentingnya bersihan sebagian
besar kulit atau total.

BAHAN DAN METODE

Seluruh persetujuan studi yang sesuai didapatkan. (referensi 2012-58-0004, journal number VD-
2018-286, I-Suite no. 6528)
Danish Skin Cohort adalah kohort prospektif yang terdiri dari data orang dewasa dengan psoriasis
dan DA yang tampak dan secara diagnotik diverifikasi oleh dermatologi pada rumah sakit sentral
dan beberapa klinik swasta di Denmark. Kohort ini telah dideskripsikan secara detail di tempat
lain. Secara singkat, keparahan penyakit pasien dikategorikan berdasarkan dari proporsi luas
permukaan tubuh (LPT) yang dipengaruhi oleh psoriasis (pada pasien dengan psoriasis). Data LPT
juga tersedia pada DA, namun saat ini data Patient-Oriented Scoring Atopic Dermatitis (PO-
SCORAD) digunakan untuk DA, karena skoring ini lebih menaruh ukuran keparahan pada DA.
Karena itu, pasien diklasifikasikan sebagai memiliki penyakit minimal (psoriasis dengan LPT 0
atau DA dengan PO-SCORAD 0), memiliki penyakit ringan (Psoriasis dengan LPT < 3 atau DA
dengan PO-SCORAD <25), Penyakit Sedang (Psoriasis dengan LPT 3-10 atau DA dengan PO-
SCORAD 25-50), dan penyakit berat (Psoriasis dengan LPT >10 atau DA dengan PO-SCORAD
>50).

Diantara 15 Mei 2018 dan 15 Juli 2018, semua pasien dengan psoriasis ditanyakan pertanyaan
berikut secara terstruktur : “Seberapa penting menurutmu jika kulitmu terlihat hampir bersih dari
psoriasis (sebagai contoh, kulit hampir seperti tidak terkena)?” dan “Seberapa penting menurutmu
jika kulitmu menjadi bersih dari psoriasis (contoh : seperti tidak terkena psoriasis)?” Pasien dengan
DA ditanyakan pertanyaan yang sama pada periode yang sama, dengan kata psoriasis diganti
menjadi DA. Pertanyaan ditanyakan menggunakan Bahasa asli Denmark, dimana frasa “hampir
bersih” sesuai dengan “menjadi bersih, hampir semua tapi tidak semua.” Dan “bersih total” sesuai
dengan “menjadi sangat bersih secara keseluruhan.” Pasien menjawab pertanyaan ini
menggunakan Numering Rating Scale (NRS) dari 0 (Tidak Penting), ke 10 (Sangat Penting).
Demikian pula, pasien ditanyakan untuk menilai rasa gatal mereka saat ini (dalam kurun waktu 3
hari) dan nyeri kulit (dalam kurun 7 hari) menggunakan NRS. Data dari Asthma, rhinitis, dan
arthritis psoriatic juga dicatat dalam setiap individu dalam Danish Skin Cohort. Dari hubungan
tingkat individu dengan Danish National Patient register dan register of medicinal product statistic,
informasi komplit pada pengobatan farmakologis didapatkan untuk semua partisipan studi

ANALISIS STATISTIK

Singkatan laporan dibentuk dan di presentasikan sebagai frekuensi dengan persentase variable
kategorik dan rerata dengan standar deviasi untuk variable berkelanjutan. Lebih lanjut, jarak
interquartile diestimasikan untuk distribusi tidak normal variable output berkelanjutan. Hubungan
antara derajat keparahan penyakit dan tujuan pengobatan diuji menggunakan modle regresi linear
yang diatur menurut usia, jenis kelamin, dan status sosioekonomik. Analisa dilakukan
menggunakan Software statistic SAS, versi 9.4 (SAS Institute Inc. Cary, NC) dan Software Stata,
versi 13.0 (Statacorp, college station, T)

HASIL

Kohort terdiri dari 3842 dan 4016 pasien dewasa dengan DA dan psoriasis yang diverifikasi
Dermatologis. Ada predominansi wanita yang kuat, khususnya diantara pasien dengan DA. Pasien
dengan psoriasis sedikit lebih tua daripada pasien dengan DA (59.4 vs 48.8 tahun, p <.0001).
pasien dengan psoriasis memiliki rerata BMI lebih tinggi (27.5 vs 25.9 kg/m2, p < .0001), dan
prevalensi lebih tinggi merokok disbanding pasien dengan AD (25.5% vs 16.9%). Secara
keseluruhan, 71.7% dan 81.5% pasien dengan psoriasis dan DA, masing-masing melaporkan skor
NRS 8 atau lebih untuk pentingnya bersihan sebagian besar kulit.

HUBUNGAN ANTARA KEPARAHAN PENYAKIT DENGAN TUJUAN PENGOBATAN

Dermatitis atopic. Skor rerata NRS adalah 8.6 untuk hampir bersih dan 7.7 untuk bersih
seluruhnya pada pasien dengan DA. PO-SCORAD lebih tinggi secara signifikan berhubungan
dengan tingginya pandangan mengenai pentingnya bersihan hampir total ((b = 0.018; 95%
confidence interval [CI], 0.012- 0.023; P < .0001) dan bersihan total (b = 0.018; 95% CI, 0.011-
0.025; P < .0001). Tidak ada perbedaan yang signifikan pada pasien dengan atau tanpa asthma
berulang atau rhinitis pada pasien dengan DA. Setelah penyesuaian usia, jenis kelamin, dan LPT,
keparahan gatal secara signifikan berhubungan dengan pentingnya bersihan yang hampir total
(b=0.07; 95% CI, 0.04-0.10; P<.0001) dan total (b=0.08; 95% CI, 0.04-0.12; p <.0001) pada DA.
Serupa, peningkatan nyeri kulit menunjukan hubungan signifikan dengan pentingnya bersihan
hampir total (b=0.07;95% CI, 0.04-0.10; P<.0001) dan total (b=0.10; 95% CI, 0.06-0.13; p<.0001)
pada DA.

Psoriasis. Pada pasien dengan psoriasis, rerata skor NRS adalah 8.0 untuk bersihan hampir total
dan 7.2 untuk bersihan total. Peningkatan LPT secara signifikan berhubungan dengan tingginya
pandangan pasien mengenai pentingnya bersihan hampir total (b=0.018; 95% CI, 0.011-0.021;
P<.0001) dan bersihan total (b=0.022; 95% CI, 0.016-0.028; P< .0001). Ketika membandingkan
pasien lintas derajat keparahan (contoh, psoriasis ringan vs DA ringan, psoriasis sedang vs DA
sedang, psoriasis berat vs DA berat), pasien dengan DA pada seluruh tingkat dilaporkan secara
signifikan memiliki kepentingan lebih tinggi untuk mendapatkan bersihan hampir total (p<.0001)
dan total (p<.01) dibandingkan pasien dengan psoriasis. Tidak ada perbedaan signifikan pada
pasien dengan psoriasis dengan atau tanpa arthritis psoriasis. Setelah penyesuaian umur, jenis
kelamin, dan LPT, keparahan gatal secara signifikan berhubungan dengan pentingnya bersihan
hampir total (b=0.14; 95% CI, 0.10-0.17; p<.0001) dan total (b=0.17;95% CI, 0.13-0.21; p<.0001)
pada psoriasis, dan peningkatan nyeri kulit dihubungkan dengan pentingnya bersihan hampir total
(b=0.14,95% CI, 0.10-0.17;p<0.0001) dan total (B=0.17;95%CI, 0.13-0.21; P<.0001).

Hubungan antara lokasi tubuh yang terkena dengan tujuan pengobatan

Dermatitis Atopik. Setelah menyesuaikan perbedaan dari LPT, keterlibatan DA pada wajah atau
leher secara signifikan berhubungan dengan pandangan pasien mengenai pentingnya bersihan
hampir total pada pasien dengan DA, dimana keterlibatan pada kulit kepala, telapak tangan,
telapak kaki, genital, atau kuku tidak. Tidak ada lokasi tubuh yang diinvestigasi menunjukan
signifikansi hubungan dengan pentingnya bersihan total pada DA.

Psoriasis. pada Psoriasis, analisis LPT yang telah disesuaikan menunjukan bahwa keterlibatan
wajah, leher, dan telapak tangan telapak kaki, dan genital secara signifikan berhubungan dengan
pandangan pasien mengenai pentingnya bersihan hampir total, dimana keterlibatan kulit kepala
tidak. Pada analisis penilaian pasien mengenai pentingnya bersihan kulit total, hanya keterlibatan
telapak tangan dan kaki yang tetap secara statistic signifikan.

Tujuan pengobatan pada pasien dengan DA dan Psoriasis dengan atau tanpa pengobatan
sistemik

Sedikit proporsi pasien pasien dengan psoriasis dan DA yang saat ini diobati dengan pengobatan
sistemik atau biologis.

DA. Obat sistemik yang paling sering digunakan adalah methotrexate, yang digunakan pada 1%
sampai 4% dari pasien dengan DA (dengan gejala minimal, ringan, sedang, atau berat). Diantara
pasien dengan DA yang parah, hanya 7% yang menerima terapi sistemik. Untuk DA, NRS untuk
bersihan kulit hampir total adalah 9.0 dan 8.6 diantara pasien yang mendapat dan tidak mendapat
pengobatan sistemik (P<.05). untuk DA, NRS untuk bersihan kulit total adalah 8.3 pada pasien
yang mendapatkan terapi sistemik dan 7.6 pada pasien yang tidak mendapat terapi sistemik.
(P<.01)

Psoriasis. mirip dengan DA, methotrexate adalah pengobatan sistemik yang sering digunakan dan
digunakan pada 11% - 14% pasien dengan psoriasis. diantara pasien dengan psoriasis berat, 27%
sedang mendapatkan terapi sistemik. Rerata NRS untuk pentingnya bersihan kulit hampir total
adalah 8.2 pada pasien yang saat ini mendapatkan terapi sistemik dan 7.9 diantara yang tidak
mendapat terapi sistemik (p<.05). untuk bersihan kulit total, NRS nya 7.4 diantara pasien dengan
psoriasis yang mendapat terapi sistemik dan 7.1 pada orang yang tidak mendapat terapi sistemik
(p<.05)

DISCUSSION

Temuan utama

Pada studi pada hampir dari 8000 pasien dewasa ini, kami mengidentifikasi factor penting tang
berhubungan dengan laporan pasien mengenai pentingnya mendapatkan total atau hampir total
pada Psoriasis atau DA. pasien dengan DA secara keseluruhan dilaporkan memiliki pandangan
lebih besar mengenai pentingnya bersihan hampir total dan total dibandingkan pada pasien dengan
psoriasis, meski ini hanya dianggap penting pada pasien tanpa kedua kondisi tersebut.

Kekuatan dan limitasi

Beberapa kekuatan dan limitasi berlaku bagi interpretasi temuan ini. Dengan menggunakan
nationwide prescription data, kamu menangkap semua terapi sistemik yang relevan dan biologis
yang diberikan pada pasien yang berpartisipasi dalam studi, jadi membatasi bias. Studi kami lebih
lanjut dikuatkan dengan banyaknya jumlah pasien. Namun, apakah penggunaan terapi sistemik
yang terpatas pada pasien dengan psoriasis atau DA karena keengganan untuk menginisiasi terapi
sistemik, pertimbangan medis (contoh: kontraindikasi), atau penyebab lain yang tetap spekulatif.
Serupa, system pelayanan kesehatan Denmark menyediakan pelayanan kesehatan yang dibantu
pajak, dan pasien menerima biologis langsung dari dermatologi tanpa butuh asuransi special atau
copay, yang bisa menurunkan kebutuhan subjektifitas pasien untuk mendapatkan bersihan total
dibandingkan dengan jika mereka mengeluarkan uang sendiri. Jadi, hal ini mungkin bahwa
pentingnya bersihan total maupun hampir total bisa lebih tinggi pada pasien tersebut.
INTERPRETASI

Studi sebelumnya menunjukan hubungan positif antara bersihan total atau hampir total pada
penyakit kulit dan hasil laporan pasien. Lebih lagi, pasien dengan DA yang tidak mendapatkan
bersihan kulit tinggi saat terapi dupilumab masih merasakan reduksi bermakna secara klinis di
pada keparahan dan gejala DA

Namun, menurut pengetahuan kami, tidak ada studi sebelumnya yang membahas pentingnya
pasien dengan psoriasis dan DA terkait bersihan total dan hampir total. Studi kami tidak hanya
mengisi selisih penelitian, namun lebih lanjut mengidentidikasi factor spesifik yang bisa
mempengaruhi subjektifitas pasien dalam memilih bersihan kulit yang lebih tinggi. Kami
menunjukan bahwa keparahan penyakit, gatal, dan lokasi anatomis tertentu berhubungan dengan
pandangan mengenai pentingnya mendapatkan bersihan total atau hampir total. Hasil kami
mengindikasikan bahwa pasien dengan psoriasis atau DA pada area yang dapat dilihat, seperti
wajah dan leher, bisa mengalami problem kosmetik. Meskipun pengobatan dupilumab sepertinya
efektif di seluruh lokasi badan yang berbeda, sepertinya kurang poten di wajah. Pasien dengan
psoriasis dengan keterlibatan kuku, telapak tangan dan kaki mungkin merasakan nyeri dan
complain fungsional, menjelaskan hubungan yang terobservasi dengan laporan pribadi mengenai
pentingnya bersihan kulit. Mengejutkannya, gatal lebih kuat dihubungkan dengan pentingnya
bersihan kulit pada pasien dengan psoriasis daripada yang DA. Meskipun spekulatif, pruritus
dirasakan pada hampir seluruh pasien DA, dimana ini dilihat pada variasi lebih banyak diantara
pasien dengan psoriasis, yang bisa menjelaskan oerbedaan efek pruritus diantara penyakit. Pasien
yang menerima terapi sistemik atau biologis menunjukan lebih pentingnya bersihan kulit daripada
pasien yang tidak mendapatkan terapi sistemik. Ini bisa menjadi indikasi bahwa pasien ini bisa
lebih terdampak dari penyakitnya, namun juga bisa mereka lebih termotivasi untuk mendapatkan
bersihan kulit karena mereka mau untuk mengambil obat sistemik (termasuk biologis) dan
menerima resiko buruk yang mungkin terjadi. Dibandingkan negara seperti Amerika Serikat,
dilarang oleh hukum bagi perusahaan farmasi untuk mengiklankan obat yang diresepkan pada
pasien dan penyedia non kesehatan. Karena itu, iklan, sebagai contoh, untuk biologis, tidak
ditunjukan pada majalah atau televisi di Denmark. Meski pasien bisa mendapat informasi tersebut
dari internet, hal itu mungkin bahwa pengetahuan mereka mengenai pilihan pengobatan terbaru
lebih rendah daripada, sebagai contoh di amerika, yang mungkin bisa mempengaruhi subjektivitas
kebutuhan pasien untuk bersihan kulit. Proporsi kecil menerima terapi sistemik juga menunjukan
kehadiran pegobatan kurang pada pasien yang merupakan kandidat untuk terapi sistemik; namun,
antara proporsi rendah ini dikarenakan kontraindikasi medis atau karena keraguan dari pasien atau
dokter masih tidak jelas.

Dibandingkan dengan uji klinis, penggunaan terapi sistemik poten (contoh : Biologis) untuk
pengobatan psoriasis telah menuai bersihan kulit tingkat rendah dan sebagai konsekuensi, juga
menurunkan proporsi pada paisen yang melaporkan DLQI 0 atau 1 seiring waktu. Namun, di
tahun-tahun terakhir, sampai sekarang tingkat bersihan kulit yang tidak terlihat telah dilaporkan
pada uji klinis obat biologis terbaru untuk psoriasis dan DA. Untuk psoriasis, ada pergeseran
menuju penurunan 90% pada area psoriasis dan index keparahan, atau mendapatkan bersihan kulit
hampir total, sebagai standar kriteria terbaru. Gerakan ini selaras pada temuan dari penelitian ini,
yang mensugestikan bahwa bersihan kulit hampir total memiliki kepentingan lebih besar pada
pasien daripada bersihan kulit total. Namun, temuan kami menekankan banyaknya pasien dengan
kurang pengobatan diantara pasien dengan psoriasis dan DA, dan munculnya ketidaksambungan
antara penggunaan terapi sistemik dan kebutuhan pasien untuk bersihan kulit total ataupun
bersihan kulit hampir total.

Anda mungkin juga menyukai