Anda di halaman 1dari 5

LIKUIDITAS

PAPER
PAPER DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Analisis Laporan Keuangan
yang dibimbing oleh Yuli Soesetio S.E, M.M.

Oleh
Waffiudin (170413618194)
Wildan Reza Billah (170413618178)
Yoga Tama Fajar F. (170413618097)

UNIVERITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
APRIL 2019
Analisis likuiditas

Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendek. Kewajiban
jangka pendek atau utang lancer adalah utang yang akan dilunasi dalam waktu satu tahun.
Pengukuran likuiditas biasanya mengaitkan kewajiban jangka pendek dengan asset lancer yang
tersedia untuk melunasinya. Oleh karena itu, sebelum memahami rasio likuiditas kita memahami
dahulu tentang asset lancer dan utang jangka pendek beserta macam macamnya.

Asset lancer

Asset lancer adalah asset yang berpotensi untuk digunakan secara operasional setahun ke depan.
Asset lancer terdiri dari:

1. Kas, alat pembayaran yang tersedia untuk membayar tagihan.


2. Piutang usaha, piutang yang lahir dari penjualan secara kredit.
3. Persediaan, persedian bahan baku yang ada pada gudang perusahaan.
4. Asset lancar lainnya.

Utang jangka pendek

Utang jangka pendek terdiri dari utang lancar, kewajiban segera, current liabilities. Utang lancar
dibagi menjadi dua yaitu

 Utang tanpa bunga


Utang tanpa Bunga ini adalah utang yang timbul dari kegiatan operasional. Utang tanpa
bunga ini terdiri dari :
1. Utang usaha, utang ini timbul akibat perusahaan membeli secara kredit terhadap
pemasok
2. Pos akrual, utang ini timbul karena penundaan pembayaran terhadap beban usaha
seperti karyawan/ tenaga kerja.
3. Utang pajak, utang timbul karena sebagian pajak yang belum dibayar oleh perusahaan.
4. Uang muka atau pendapatan di muka adalah utang yang diberikan pelanggan terlebih
dahulu kepada perusahaan dengan penyerahan barang atau jasa di waktu yang akan
dating.
 Utang dengan bunga
Utang dengan Bunga dapat menimbulkan beban tetap keuangan kepada perusahaan. Utang
ini terdiri dari :
1. Utang bank jangka pendek, misalnya kredit modal kerja.
2. Utang jangka panjang, misalnya kredit investasi, yang jatuh tempo.

Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendek. Rasio ini sangat berhubungan erat dengan kreditor, kreditor dibagi menjadi 2 yaitu
pertama kreditor yang berhubungan dengan operasional seperti pemasok, kedua kreditor yang
memberi pinjaman dana seperti bank. Berikut macam rasio likuiditas :

1. Current Ratio
Rasio lancar adalah rasio untuk mengukur sampai seberapa jauh asset lancar perusahaan
mampu melunasi kewajiban jangka pendeknya. Dengan indicator semakin tinggi akan
semakin aman bagi kreditor. Dengan asumsi angka satu kali (1X) mencerminkan asset
lancar sama dengan utang lancar. Untuk mencapai batas aman maka angka lebih dari 1,5X.
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
2. Quick Ratio
Perhitungan quick rasio menghilangkan unsur persediaan dalam aktiva lancar, hal ini bisa
dilihat dengan kacamata baru bahwa rasio cepat hanya memperhitungkan asset yang lebih
dekat dengan uang tunai. Dan apabila persediaan tidak dihitung maka pos dibawah
persediaan seperti uang muka dan pos aktiva lainya juga tidak dihitung.

𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑎𝑛𝑑 𝐶𝑎𝑠ℎ 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑡 + 𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑆𝑒𝑐𝑢𝑟𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠


𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = +𝐴𝑐𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡 𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒𝑠
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 − 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑛
𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
3. Cash Ratio
Kas adalah bagian paling likuid dari asset lancar. Sebenarnya yang digunakan untuk
membayar utang adalah kas. Rasio ini menghitung kemampuan kas untuk menutupi
seluruh utang jangka pendek.
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑎𝑛𝑑 𝐶𝑎𝑠ℎ 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑡 +
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑆𝑒𝑐𝑢𝑟𝑖𝑡𝑜𝑒𝑠
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠

4. Operating Cash Flow to Current Liabilities.


Arus kas operasi digunakan untuk menggantikan current asset pada current ratio. Semakin
banyak arus kas operasi tersedia untuk membayar utang, perusahaan semakin likuid.
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑐𝑎𝑠ℎ 𝑓𝑙𝑜𝑤
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝐶𝑎𝑠ℎ 𝐹𝑙𝑜𝑤 𝑡𝑜 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
5. Cash to Current Asset
Cash to current asset menunjukan seberapa likuid asset lancar yang dimiliki perusahaan.
Semakin tinggi kas dibanding dengan total asset lancar berarti semakin banyak porsi dana
untuk membayar utang.
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑎𝑛𝑑 𝐶𝑎𝑠ℎ 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛𝑡 +
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑡𝑜 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑆𝑒𝑐𝑢𝑟𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
DAFTAR PUSTAKA

Prihadi, Toto. 2013. Analisis laporan Keuangan: teori dan Aplikasi, Cetakan Ke-3. Jakarta:
PPM.

Anda mungkin juga menyukai