Anda di halaman 1dari 4

Judul Jurnal :Degradasi Tanah Kimia Sebagai Akibat dari Kontaminasi: Ulasan

Tahun : 2015
Volume :Vol. 6(11), hlm. 301-308
Penulis : Rischmond Nart Tetteh

Pendahuluan
Dalam pendahuluan jurnal ini membahasn mengenai gedradasi lahan yang di
jelaskan yitu degradasi tanah sebagai perubahan dalam status Kesehatan tanah yang
mengakibatkan berkurangnya kapasitas ekosistem untuk menyediakan barang dan jasa
untuk itu penerima manfaat sementara degradasi lahan mencakup semua perubahan
negative dalam kapasitas ekosistem untuk menyediakan barang dan jasa. Dalam
pendahuluan ini juga di jelaskan apa saja yang menjadi pemicu degradasi tanah secara
kimia. Menyatakan bahwa degradasi tanah kimia adalah sebagai akibat dari kontaminasi
tanah dari bahan kimia. Selain itu juga di jelaskan mengenai jenis kontaminasinya yaitu
kontaminasi yang menyebar polusi penyebaran ini merupakan ancaman penting bagi
tanah konservasi dan ini banyak terlihat dari perkotaan masyarakat dengan berbagai
sumber em isis. Juga di jelaskan tanah terkontaminasi melalui difusi bahan kimia sering
di gunakan sebagai situs untuk membuang limbah industry dan perkotaan,
Selain itu di jurnal ini juga menjeaskan mengenai dengan kontaminasi local yaitu
masalah yang muncul yang biasanya mempengaruhi area dengan padatnya aglomerasi
perkotaan dan dengan Panjang tradisi industry berat, atau kedekatan dengan instalasi
militer  Kontaminan utama yang diamati dalam hal ini area adalah logam berat,
kontaminan organik seperti hidrokarbon terklorinasi dan minyak mineral.
Pengemudi degradasi kimia
Dalam jurnal ini juga di jelaskan yaitu mengenai penyebab degradasi kimia yakni
slinisasi dan sodifikasi. Salinisasi adalah proses degradasi tanah kimia,yang sangat
mengurangi produktivitas tanah. Kavvadias (2014) mendefinisikan salinisasi sebagai
akumulasi yang larut dalam airgaram (termasuk natrium, kalium, magnesium dan
kalsium, sulfat, karbonat dan bikarbonat) pada atau dekat permukaan tanah. Salinisasi
melibatkan akumulasi garam yang berbeda, tetapi konten meningkat natrium yang dapat
ditukar (Na exchange) dalam tanah yang menghasilkan a tanah yang sama sekali tidak
produktif disebut sebagai sodifikasi. Juga di jelaskan dengan penelitian oleh west
mengidentifikasika bahwa ada tiga mekanisme utama salinisasi, pertama adalah
akumulasi garam, kedua rembesan garam, ketiga pengendapan angin.
Pengasaman
Selanjutnya juga di jelaskan mengenai pengasaman pengamsam merupakan
komposisi kimia dari tanah, yang dapat memicu sirkulasi logam beracun pengasaman
membawa dampak negative pada tanaman dan juga mengubah kimia menjadi air tanah.
Tanah asam juga di pengaruhi oleh penurunan pH atau dari asam endapan alah satu jenis
tanah yang paling terpengaruh oleh pengasaman adalah tanah asam sulfat. Menurut Dent
(1986), ekstrim keasaman tanah ini adalah sebagai hasil dari oksidasi pirit saat bahan
induk kaya pirit dikeringkan. Pirit terakumulasi di tanah yang tergenang air bahan
organik dan juga sulfat terlarut dari air laut. Setelah drainase, oksigen memasuki sistem
tanah dan mengoksidasi pirit menjadi asam sulfat yang menyebabkan pH turun menjadi
kurang dari 4. 
Pestisida
Di jelaskan juga penyebab yang lain yaitu pestisida. Pestisida ini memainkan
peran dan berkontribusi besar terhadap pertanian modern, namun dalam penerapan
pestisida ini mencapai tanah dapat menyebabkan degradasi beberapa aspek sifat tanah
tidak dapat di remehkan. Pestisida memasuki tanah dari penyemprotan selama dedaunan
pengobatan, bersihkan dari dedaunan yang dirawat, lepaskan dari butiran atau dari biji
yang diolah di tanah Selain itu, sebagian besar pestisida ini menjadi persisten di tanah
pada berbagai tingkat. Itu kegigihan pestisida juga membatasi tingkat penggunaannya
komposisi kimianya juga dapat terdegradasi diangkut di tanah. Pestisida di tanah telah
diidentifikasi memiliki efek besar pada mikroba tanah.
Penilaian tanah yang Dimaksimalkan Secara Kimia
Menurut Moebius et al. (2011), tidaktes kualitas tanah standar ada. WOCAT,
ISRIC dan FAO mengusulkan alat seperti pendapat ahli, jarak jauh penginderaan,
pemantauan lapangan, pengukuran produktivitas dan survei partisipatif seefisien untuk
penilaian lahan terdegradasi, tetapi tidak ada alat standar untuk penilaian degradasi
kimia. Tabel 2 menunjukkan satu alat yang digunakan oleh Senjobi et al. (2012) untuk
menilai degradasi. Mereka menggunakan parameter indikator tanah untuk
memperkirakan tingkat degradasi. Dalam istilah lain, mereka menentukan kesehatan
tanah dengan menilai parameter tanah tertentu. Pendekatan lain didefinisikan sebagai alat
penilaian untuk tanah kontaminasi adalah pendekatan ekotoksikologis
Pendekatan eko toksologis
Dijelaska dalam jurnal ini ilmu yang berkaitan dengan efek ekologis zat
berpotensi toksik. Pendekatan ini juga berusaha untuk menjelaskan peran ekologis tanah
selama kontaminasi. Dalam penilaian risiko ekologis,analis memiliki dua opsi argumen
yang memungkinkan; antara berpendapat efek polutan dan risiko untuk konsentrasi atau
dari konsentrasi ke risiko. Yang pertama Pendekatan, analis harus mendefinisikan suatu
tertentu secara maksimal risiko zat yang diterima di lingkungan. Ini adalah dilakukan
dengan menggunakan tes toksisitas di mana organisme terpapar untuk serangkaian
konsentrasi dan efek dinilai diukur pada setiap konsentrasi. Pada pendekatan kedua yaitu
dari konsentrasi ke risiko dimulainya pendekatan ini dimulai dengan situs di mana
konsentrasi polutan tertentu hadir 

Ekosistem Mode Terestrial


Dijelaskan juga dalam program Kerjasama internasional yang di sponsori oleh uni
eropa, kemajuan signifikansi di buat dalam standarisasi dan validasi bidang tipe
mikrosom yang di sebut Model Ekosistem Terestrial
Pendekatan ini dicirikan oleh sejumlah factor:
- Diperlukan untuk menggunakan kolom tanah yang tidak terganggu yang diambil dari
lapangan daripada merekonstruksi tanah secara artifisial kolom dari bahan yang terpisah.
- Ada inklusi vegetasi hidup yang tumbuh
tanah daripada hanya menggunakan tanah itu sendiri atau hanya itunlapisan sampah. Ini
akan memungkinkan interaksi antara tanah organisme hidup dan akar tanaman.
- Perlu untuk mengambil kolom dengan konten
beberapa tandu daripada sistem kecil beberapansentimeter digunakan sebagai
mikrokosmos. Ini akan memungkinkan lebih besarmorganisme seperti cacing tanah
berkembang kurang lebih biasanya dan juga menghilangkan bagian dari skala mikro
variabilitas.

Kesimpulan
Dari hasil di atas dapat di Tarik kesimpulan yaitu di karenakan beragamnya
penyebab di gradasi tanah kimia maka dari itu harus memastikan sepenuhnya sejauh
mana degradasi kimianya, yang terbaik mengidentifikasi terdahulu jenis serta faktor
degradasinya. Dalam kasus yang ada di jurnal ini dapat menggabungkan indicator
kualitas tanah serta mode penilaian, prioritas harus di berikan fakrot penyebab degradasi
yang teridentifikasi.

Anda mungkin juga menyukai