2 Kinetika
kinetika mengacu pada studi tentang laju dan mekanisme
reaksi dalam konteks proses perulangan kimiawi (Sun,
2023). Kinetika untuk memodelkan bioremediasi tanah yang
terkontaminasi bisa sangat rumit. Hal ini sebagian besar
disebabkan oleh fakta bahwa fungsi utama metabolisme
mikroba bukan untuk remediasi kontaminan lingkungan.
Sebaliknya, fungsi metabolisme utama, baik bakteri maupun
jamur, adalah untuk menumbuhkan dan mempertahankan
lebih banyak mikroorganisme.
Studi tentang kinetika proses bioremediasi berjalan
dalam dua arah: (1) yang pertama berkaitan dengan faktor-
faktor yang mempengaruhi jumlah senyawa yang
ditransformasikan dengan waktu dan (2) pendekatan lain
mencari jenis kurva yang menggambarkan transformasi dan
menentukan yang mana yang sesuai dengan degradasi
senyawa yang diberikan oleh kultur mikrobiologi di
laboratorium mikrokosmos dan kadang-kadang, di lapangan .
Studi tentang kinetika biodegradasi di lingkungan alami
sering kali bersifat empiris.
Salah satu contoh pendekatan empiris adalah model
sederhana (mungkin terlalu disederhanakan):
n
dC /dt =k C
C adalah konsentrasi substrat, t adalah waktu, k adalah
konstanta laju degradasi senyawa, dan n adalah parameter
yang sesuai (Hamaker 1972; Wethasinghe et al. 2006).
Dengan menggunakan model ini, kurva penyisihan substrat
dapat disesuaikan dengan memvariasikan n dan k hingga
diperoleh hasil yang memuaskan. Dari persamaan ini terlihat
bahwa laju sebanding dengan eksponen konsentrasi substrat.
Namun, para ilmuwan yang terlibat dalam studi kinetik tidak
selalu melaporkan apakah model yang mereka terapkan
didasarkan pada teori atau pengalaman dan apakah konstanta
dalam persamaan tersebut mempunyai arti fisis atau hanya
berfungsi sebagai parameter yang sesuai.
Daftar Singkatan
Pertanyaan
1. Bagaimana kinetika proses bioremediasi dapat
mempengaruhi transformasi senyawa yang
terkontaminasi dalam tanah?
Jawab:
Kinetika proses bioremediasi dapat mempengaruhi
transformasi senyawa yang terkontaminasi dalam tanah
melalui beberapa mekanisme. Berikut adalah beberapa
cara di mana kinetika proses bioremediasi dapat
mempengaruhi transformasi senyawa terkontaminasi:
Laju degradasi: Kinetika bioremediasi melibatkan
pemahaman tentang laju degradasi senyawa
terkontaminasi. Laju degradasi ini dapat dipengaruhi
oleh faktor-faktor seperti suhu, pH, konsentrasi
substrat, dan ketersediaan nutrisi. Perubahan dalam
faktor-faktor ini dapat mempengaruhi kecepatan
degradasi senyawa terkontaminasi oleh mikroba.
Transformasi senyawa: Kinetika bioremediasi juga
melibatkan pemahaman tentang bagaimana senyawa
terkontaminasi berubah atau mengalami transformasi
seiring waktu. Mikroba dapat melakukan berbagai
reaksi transformasi, seperti biodegradasi,
biotransformasi, atau mineralisasi, yang mengubah
struktur dan sifat senyawa terkontaminasi.
Interaksi mikroba-tanah: Kinetika bioremediasi juga
dipengaruhi oleh interaksi antara mikroba dan tanah.
Interaksi ini melibatkan adsorpsi senyawa
terkontaminasi ke permukaan tanah, interaksi antara
senyawa terkontaminasi dengan mikroba, dan
ketersediaan nutrisi bagi mikroba. Faktor-faktor ini
dapat mempengaruhi efisiensi dan kecepatan
transformasi senyawa terkontaminasi.