Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU DENGAN POST PARTUM

DI RUMAH SAKIT GMIM PANCARAN KASIH

PROPOSAL UNTUK PENELITIAN

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Menyelesaikan


Pendidikan Diploma III Kesehatan Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado

Disusun oleh:

PRICILLIA E. MATHEOS
NIM. 711440117072

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa nifas atau post partum adalah masa setelah persalinan selesai sampai 6 minggu atau 42
hari. Setelah masa nifas, organ reproduksi secara berlahan akan mengalami perubahan seperti sebelum
hamil. Selama masa nifas perlu mendapat perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi
pada masa nifas. Dalam angka kematian ibu (AKI) adalah penyebab banyaknya wanita meninggal
dari suatu penyebab kurangnya perhatian pada wanita post partum (Maritalia,2012).

Periode masa nifas berlangsung dari persalinan sampai 6 minggu setelah melahirkan, yang
merupakan waktu penyembuhan dan kembalinya organ reproduksi ke keadaan sebelum hamil (Sri
Astuti,2015). Selama masa pemulihan tersebut berlang-sung, ibu akan mengalami banyak perubahan
baik secara fisik maupun fisiologis dan sebagian besar bersifat fisiologis. Masa ini merupakan masa
cukup penting bagi tenaga kesehatan untuk selalu melakukan pemantauan karena pelaksanaan yang
kurang maksimal dapat meningkatkan Angka Kematian Ibu(AKI) seperti perdarahan atau komplikasi
pada ibu nifas (Hamranani, 2012).

WHO mengemukakan bahwa 500.000 perempuan meninggal setiap tahun akibat komplikasi
kehamilan dan melahirkan, dan sebagian besar kematian terjadi selama atau segera setelah melahir-
kan. Penyebab kematian terbanyak adalah perda-rahan dan infeksi setelah melahirkan (Sri Astuti
dkk,2015). Selain itu pada masa nifas umumnya banyak masalah atau keluhan yang menyertai ibu
postpartum. Masalah atau keluhan tersebut diantaranya pada proses menyusui, kemandirian ibu dalam
merawat bayinya, nyeri jahitan, perawatan luka jahitan, personal hygiene, istirahat dan kaki bengkak,
sehingga menimbulkan ketidaknyamanan ibu postpartum dalam melalui masa nifas.

Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2015, angka kematian ibu di
Indonesia masih tinggi sebesar 309 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini turun jika di bandingkan
pada tahun 2012 yang hanya 359 per 100.000 kelahiran hidup. Target global SDGs (Sustainable
Development Goals) tahun 2030 adalah menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi 70 per
100.000 kelahiran hidup.Menurut Kementrian Kesehatan tahun 2010, tiga faktor utama penyebab
kematian ibu melahirkan adalah Pendarahan (28%), Eklampsia (24%), dan Infeksi (11%).

Kasus pendarahan merupakan penyebab utama kematian ibu di Provinsi Sulawesi Utara
tahun 2013-2015. Pada tahun 2013, kematian ibu akibat kasus pendarahan sebanyak 28 kasus,
kemudian mengalami penurunan pada tahun 2014 yaitu sebanyak 17 kasus, tetapi pada tahun 2015
mengalami peningkatan yakni sebanyak 22 kasus . Kasus infeksi pada tahun 2013 berjumlah 2 kasus,
kemudian mengalami penurunan pada tahun 2014 menjadi 1 kasus, tetapi pada tahun 2015 mengalami
peningkatan menjadi 5 kasus Pada tahun 2013 dan tahun 2015 tidak ditemukan kasus abortus dalam
menyebabkan kematian ibu, namun pada tahun 2014 ditemukan 2 kasus abortus. Pada tahun 2013 dan
tahun 2014 ditemukan kematian ibu akibat kasus partus lama masing-masing sebanyak 1 kasus,
sedangkan pada tahun 2015 tidak ditemukan kematian ibu akibat partus lama. Faktor penyebab lain-
lain (penyakit penyerta) merupakan faktor penyebab utama kematian ibu di Provinsi Sulawesi Utara.
Pada tahun 2013 kematian ibu akibat penyakit penyerta sebanyak 28 kasus, mengalami penurunan
kasus pada tahun 2014 menjadi 20 kasus, tetapi pada tahun 2015 meningkat menjadi 31kasus.

Berdasarkan data statistika medical record RSU GMIM Pancaran Kasih Manado di ruangan
Maria Dari buku register 25 oktober 2019 sampai 17 februari 2020 terdapat 120 pasien post
partum yang di rawat.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk membuat proposal dengan judul “ Asuhan
Keperawatan Pada Ibu post partum di RSU GMIM Pancaran Kasih Manado.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalah dalam proposal ini yaitu bagaimana penerapan
asuhan keperawatan pada ibu post partum di RSU GMIM Pancaran Kasih Manado.

C. Tujuan umum
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui penerapan asuhan keperawatan pada ibu postpartum, yang dimulai
dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi di
RSU GMIM Pancaran Kasih Manado.
2. Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus yaitu :
 Untuk mengetahui asuhan keperawatan mulai dari pengkajian sampai
dengan evaluasi pada ibu post partum di RSU GMIM Pancaran Kasih Manado
 Untuk mengetahui kesenjangan antara teori dan paraktek dalam
melaksanakan asuhan keperawatan pada ibu di RSU GMIM Pancaran Kasih
Manado
 Untuk mengetahui faktor penghambat dan faktor penunjang dalam
melakukan asuhan keperawatan pada ibu post partum di RSU GMIM
Pancaran Kasih Manado.

Anda mungkin juga menyukai