0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan2 halaman
Dokumen ini menjelaskan prosedur induksi persalinan di Puskesmas Perawatan Long Beluah. Prosedur meliputi pemasangan infus oxytocin, peningkatan tetesan secara bertahap sesuai advis dokter, observasi kondisi ibu dan janin, serta pelaporan bila terjadi komplikasi. Tujuannya untuk memberikan rasa aman bagi ibu dan mengakhiri kehamilan secara alami.
Dokumen ini menjelaskan prosedur induksi persalinan di Puskesmas Perawatan Long Beluah. Prosedur meliputi pemasangan infus oxytocin, peningkatan tetesan secara bertahap sesuai advis dokter, observasi kondisi ibu dan janin, serta pelaporan bila terjadi komplikasi. Tujuannya untuk memberikan rasa aman bagi ibu dan mengakhiri kehamilan secara alami.
Dokumen ini menjelaskan prosedur induksi persalinan di Puskesmas Perawatan Long Beluah. Prosedur meliputi pemasangan infus oxytocin, peningkatan tetesan secara bertahap sesuai advis dokter, observasi kondisi ibu dan janin, serta pelaporan bila terjadi komplikasi. Tujuannya untuk memberikan rasa aman bagi ibu dan mengakhiri kehamilan secara alami.
1. Pengertian Pasien dengan induksi adalah suatu upaya agar persalinan
mulai berlangsung sebelum atau sesudah kehamilan cukup bulan dengan jalan merangsang (stimulasi) timbulnya his adekuat dengan memperhatikan kenyamanan dan keamanan pasien. 2. Tujuan a. Memberikan rasa nyaman dan aman bagi pasien. b. Sebagai upaya terminasi kehamilan pervaginam. 3. Kebijakan Puskesmas Perawatan Long Beluah mengatur tata cara dalam penatalaksanaan pasien dengan induksi. 4. Alat a. Infus set. b. Partus set c. Tensimeter. d. Termometer. e. Doppler/funandoskop.
5. Prosedur 1. Petugas Rawat Inap Kebidanan mencuci tangan sebelum
dan setelah tindakan sesuai dengan Protap Mencuci Tangan Biasa 2. Pasang Infus dextrose 5 % sesuai dengan Protap Pemasangan Infus dan 5 unit oxytocin atau sesuai dengan advis dokter. 3. Tetesan awal mulai dengan 8 tetes/menit tetesan maksimal sesuai dengan advis Dokter SPOG, setiap 15 menit tetesan dinaikkan 4 tetes/menit sampai his adekuat (his adekuat adalah dalam 10 menit terjadi 2-3 kali his selama 40 detik). 4. Observasi ketat DJJ sesuai protap observasi denyut jantung janin,his adekuat, pengeluaran pervaginam dan bandle atau sesuai advis dokter kemudian catat dalam partograf dan lembar pengawasan 5. Evaluasi pemeriksaan dalam (VT) sesuai dengan partograf, kalau ada tanda-tanda : - Pembukaan lengkap. - Cairan infuse drip mau habis. - Ketuban pecah. - Gawat janin. 6. Bila satu fles habis dan his tidak adekuat/tidak masuk fase aktif atau ada tanda-tanda gawat janin (denyut jantung janin < 120/menit atau >160/menit), maka lapor kepada Dokter SPOG dan catat advis Dokter SPOG pada blanko terapi / instruksi dokter 7. Petugas menginformasikan kepada pasien bahwa tindakan penanganan pasien dengan induksi sudah selesai dilakukan.
5. Bagan alir Petugas mencuci Pasang Infus tangan
Tetesan awal mulai dengan 8
tetes/menit tetesan maksimal sesuai dengan advis Dokter SPOG
Observasi ketat DJJ
sesuai protap observasi denyut jantung janin,his adekuat, pengeluaran pervaginam dan bandle atau sesuai advis dokter 6. Pemeliharaan Setelah alat dipakai dibersihkan dan disterilkan (yang perlu Alat disterilkan), kemudian disimpan pada tempatnya. 7. Unit Terkait Rawat Inap Kebidanan.