Anda di halaman 1dari 3

Menopause merupakan salah satu bagian dari proses penuaan pada wanita, termasuk penuaan

sistem reproduksi yang menyebabkan seseorang wanita tidak lagi menjadi haid (Curran,
2009)

Berhentinya haid didahului oleh siklus haid yang lebih panjang, dengan pendarahan yang
berkurang. Umur terjadinya menopause pada sebagian besar wanita adalah antara 46-55
tahun (..........)

Secara fungsional menopause dianggap sebagai “sindrom kehilangan ekstrogen’’. Keadaan


ini diketahui dengan berhentinya menstruasi dan pada mayoritas wanita, timbul tanda dan
gejala seperti hot flushes (rasa panas),, insomnia,, atrofi vagina, pengecilan payudara, dan
penurunan elastisitas kulit.

Tahap – tahap dalam menopause

Menurut baziad (2003), menopause dibagi beberapa yaitu :

1. Premenopause
Fase ini adalah fase antara usia 40 tahun dan dimulainya fase klimakterium. Fase ini
ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur, perdarahan haid yang memanjang dan
jumlah haid yang relatif banyak, dan disertai nyeri haid (dismenorea)
2. Perimenopause
Perimenopause merupakan fase peralihan antara pramenopause dan pascamenopause.
Fase ini ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur. Siklus haidnya >38 hari, dan
sisanya <18 hari.
3. Menopause
Pada fase ini jumlah folikel mengalami atresia makin meningkat, hingga tidak tersedia
folikel yang cukup. Produksi ekstrogen berkurang dan tidak terjadi haid lagi.
4. Pascamenopause
Pada fase ini ovarium tidak berfungsi sama sekali, kadar estradiol berada antara 20-30
pg/ml, dan kadar hormon gonadotropin meningkat

Perubahan yang terjadi pada menopause

Menurut Sastrawinata (2008), perubahan yang terjadi selama menopause adalah :

1. Perubahan organ reproduksi


ovarium dan uterus mulai mengecil dan endometrium mengalami atrofi , uterus tetap
bereaksi terhadap ekstrogen. Epitel vagina menipis.
2. Perubahan hormon
Penurunan fungsi ovarium menyebabkan berkurangnya kemampuan ovarium menjawab
rangsangan gonadotrropin. Keadaan ini mengakibatkan terganggunya interaksi
hipotalamus–hipofisis.
3. Penurunan vasomotorik
Perubahan ini muncul sebagai gejolak panas (hot flushes), keringat banyak, rasa
kedinginan, sakit kepala, desing dalam telinga, tekanan darah yang naik turun, berdebar-
debar, susah bernapas.
4. Perubahan emosi
Perubahan emosi seperti mudah tersinggung, depresi, kelelahan, semangat berkurang, dan
susah tidur.

Dampak menopause terhadap kesehatan fisik

1. Hot flushes (gejolak rasa panas)


Rasa panas seperti terbakar yang bisa membangunkan dari tidur.
2. Kekeringan vagina
Kekeringan vagina terjadi karena leher rahim sedikit sekali menyekresikan lendir.
Penyebabnya adalah kekurangan estrogen yang menyebabkan liang vagina menjadi
lebih tipis, kering, dan kurang elastis.. alat kelamin mulai mengerut dan timbul rasa
sakit saat buang air kecil atau berhubungan seksual
3. Perubahan kulit
Perubahan kulit disebabkan oleh kekurangan ekstrogen menyebabkan perburukan
sistem pertahanan kulit, sehingga mudah terkena penyakit kulut (dermatosis)
4. Pertumbuhan rambut di wajah dan tubuh
Bertambahnya pertumbuhan rambut pada wajah dan tubuh terjadi akibat menurunnya
kadar estrogen dan efek androgen dalam sirkulasi yang tidak seimbang
5. Perubahan pada mulut dan hidung
Selaput lendirnya berkerut, aliran darah berkurang, terasa kering, dan mudah terkena
gingivitis.
6. Kerapuhan tulang
Kehilangan masa tulang pada wanita dimulai dari usia 30 tahun. Keadaan ini lebih
cepat saat menopause. Kehilangan masa tulang terjadii 3-4 tahun pertama selama
menopause.
7. Nyeri otot dan sendi
Nyeri sedi berkaitan dengan perubahan hormon yang terjadi. Kekurangan ekstrogen
menyebabkan kerusakan matriks kolagen dan dengan sendirinya tulang rawan ikut
rusak
8. Penyakit
Saat memasuki menopause akan timbul keluhan penyakit seperti patah tulang,
penyakit koroner jantung, stroke, dementia dan kanker usus besar meningkat.

Upaya-Upaya Menghadapi Menopause

1. Pola makan yang tepat dan aktivitas fisik yang cukup


Akupuntur untuk menolong untuk mengurangi ketidaknyamanan yang disebabkan
oleh menopause (Rosenthal, 2003). Yoga dapat menyeimbangkan perubahan
hormonal, mengurangi keluhan fisik dan psikis, memperkuat tulang dan mencegah
kerapuhan tulang, mencegah penyakit jantung, serta meningkatkan daya tahan tubuh
(Francia, 2003).
Menurut Rosenthal (2003), ada beberapa hal yang harus di perhatikan, yaitu :
1. Kebutuhan kalori dan zat gizi harus cukup
2. Makanan yang tinggi serat dan rendah lemak
3. Makanan yang tinggi kalsium dan zat besi
4. Vitamin yang diperlukan antara lain : Vitamin A,C, dan E untuk antioksidan,
Vitamin D untuk penyerapan kalsium, dan Vitamin B kompleks.
5. Hindari kafein, kopi, alkohol, menuman bersoda, rempah-rempah, dan makanan
berlemak. Kopi dan alkohol dapat menghambat absorpsi kalsium.
6. Terapi sulih hormon

Anda mungkin juga menyukai