Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepala kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan
hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah “ Anatomi Fisiologi Reproduksi Wanita
” dengan baik tanpa halangan apapun.
Kami menyadari bahwa tiada manusia yang sempurna,karena manusia pasti
mempunyai kekurangan. Kami juga tidak lepas dari sifat kekurangan itu,sehingga apa yang
tertulis dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan walaupun penulis usahakan
semaksimal mungkin. Oleh karena itu, kami dengan senang hati menerima kritik dan saran
yang bersifat membangun demi menjadi lebih sempurna.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan rasa hormat dan terima kasih kepada dosen
pembimbing kami yaitu :
1. Dr. Citra Trisna, MARS

2. Wahyu Astuti SMIP,MM

3. ASFIAN,S.Kep.M.Kes

Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala jasa, kebaikan-kebaikan, serta
bantuannya yang telah diberikan kepada kami.
Akhirnya kami ucapkan terima kasih dan kami berharap semoga makalah ini
memberikan manfaat bagi mahasiswi akademi kebidanan untuk proses pembelajaran.

Pontianak, 15 September 2015

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................. i


Daftar Isi ............................................................................................................. ii

BAB I Pendahuluan
A.Latar Belakang ............................................................................................... 1
B.Tujuan ................. ............................................................................................ 1
C. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1

BAB II Isi
A.Sistem Reproduksi Wanita ............................................................................ 2
B.Genitalia Interna ............................................................................................. 2-4
C. Genitalia Eksterna .......................................................................................... 4-5
D. Proses Ovulasi ................................................................................................. 4

BAB III Penutup


Kesimpulan ......................................................................................................... 5
Saran .................................................................................................................... 5

Daftar Pustaka...................................................................................................... iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem reproduksi adalah sistem yang berfungsi untuk berkembang biak. Terdiri dari
ovarium, uterus dan bagian alat kelamin lainnya. Reproduksi atau perkembangbiakan
merupakan bagian dari ilmu faal (fisiologi). Pada umumnya reproduksi baru dapat
berlangsung setelah manusia tersebut mencapai masa pubertas atau dewasa kelamin, dan hal
ini diatur oleh kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan dalam tubuh manusia.
Reproduksi juga merupakan bagian dari proses tubuh yang bertanggung jawab
terhadap kelangsungan suatu generasi. Untuk kehidupan makhluk hidup reproduksi tidak
bersifat vital artinya tanpa adanya proses reproduksi makhluk hidup tidak mati. Pada
pelajaran ini akan dibahas tentang sistem organ reproduksi wanita yang meliputi struktur
organ reproduksi wanita, genitalia interna, genitalia eksterna, proses ovulasi.

C. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan anatomi fisiologi sistem reproduksi perempuan?
2. Apa yang dimaksud dengan genitalia interna ?
3. Apa yang dimaksud dengan genitalia eksterna ?
4. Bagaimana proses ovulasi ?

B. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah yaitu :
1. Menjelaskan pengertian anatomi fisiologi reproduksi perempuan
2. Menjelaskan pengertian genitalia interna
3. Menjelaskan pengertian genitalia eksterna
4. Menjelaskan terjadinya proses ovulasi

1
BAB II
ISI

A. Sistem Reproduksi Wanita


Organ reproduksi wanita merupakan suatu organ yang terbuka karena berhubungan
dengan udara luar. Organ ini sudah ada sejak bayi tetapi baru berfungsi setelah tanda
pubertas.maka kelamin sudah sangat ditentukan,tetapi sifat kelamin belum dapat
dikenal.kejadian,bagaimana sel reproduksi ini di gerakkan ke daerah tepat daerah yang
telah ditentukan,yaitu ovarium dan testis,merupakan sesuatu rahasia agung yang indah.
Sel sel reproduksi tersebut berkembang di sebelah depan ginjal dan kemudian tertanam
sebagai kolom –kolom sel yang kemudian membentuk kelenjar reproduksi yang berisi sel
benih dan juga membentuk bstruktur sekelilingnya.
Alat reproduksi wanita terdiri dari straktus genetalis yang terletak dalam rongga
panggul kecil.Alat kelamin luar terdiri dari mons pubis,labia mayora(bibir besar),libia
minora(bibir kecil),klitoris,pestibulum vagina,himen (selaput darah),orivisium
vagina,bulbovestisbulari(bulbus vaginalis) dan,glandula vestibularis(bartolini).alat
kelamin internal terdiri dari vagina,uterus,tuba fslopi(uterin) dan ovarium.

B.Genitalia interna

2
1.Vagina
Vagina merupakan penghubung antara genitalia eksterna dengan genitalia interna.
Vagina berukuran di depan 6,5 cm dan dibelakang 9,5 cm. Sumbuhnya berjalan kira-kira
sejajar dengan arah tepi bawah simfisis ke promontorium. Arah ini penting diketahui jika
memasukkan jari ke dalam vagina pada pemeriksaan ginekologik. Pada puncak vagina
terdapat bagian yang menonjol dari leher rahim, disebut porsio.
Epitel vagina meruapakan epitel skuamosa dalam beberapa lapisan. Lapisannya tidak
mengandung kelenjar akan tetapi mengadakan transudasi. Pada anak kecil epitel ini amat tipis
sehingga mudah terkena infeksi. Mukosa vagina berlipat-lipat secara horizontal, lipatan ini
dinamakan rugae. Di bawah epitel vagina terdapat jaringan ikat dan otot yang susunannya
seperti usus. Dinding belakang vagina lebih panjang dan membentuk forniks posterior,forniks
lateralis sinistra, dan forniks lateralis dekstra

2. Tuba uterina(saluran telur)


Tuba uterina atau saluran telur, terdapat pada tepi atas ligamentum latum, berjalan ke
arah lateral, mulai dari ostium tuba internum pada dinding rahim.Tuba fallopi merupakan
tubulo muskular, dengan panjang sekitar 12 cm dan diametrnya 3 dan 8 mm. Tuba fallopi
terbagi menjadi 4 bagian:
1) Pars interstitialis (intramularis), terletak di antara otot rahim, mulai dari ostium
internum tuba.
2) Pars isthmika tuba, bagian tuba yang berada di luar uterus dan merupakan bagian
yang paling sempit.
3) Pars ampularis tuba, bagian tuba yang paling luas dan berbentuk S
4) Pars infundibulo tuba, bagian akhir tubae yang memiliki umbai yang disebut
fimbriae tuba.
Fungsi tuba fallopi sangat penting, yaitu untuk menangkap ovum yang dilepaskan saat
ovulasi, sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi,tempat terjadinya
konsepsi, dan tempat pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai
bentuk blastula, yang siap mengadakan implantasi.

3. Uterus
Merupakan organ otot berdinding tebal, berongga(dikenal sebagai cavum uteri), terletak
dalam rongga panggul, antara vesica urinaria di sebelah antero-inferior dengan colon
sigmoideum dan rectum disebelah postero-superior. Ukuran uterus : panjang 7,5 cm, lebar
terbesarnya 5 cm, tebal 2,5 cm. Berat 30-40 gram.

Pada saat tidak hamil, besar rahim kurang lebih sebesar telur ayam kampung. Diding
rahim terdiri dari 3 lapisan :
1) Peritoneum
Yang meliputi dinding uterus bagian luar, dan merupakan penebalan yang diisi
jaringan ikat dan pembuluh darah limfe dan urat saraf. Bagian ini meliputi tuba dan mencapai
dinding abdomen (perut).
2) Myometrium
Merupakan lapisan yang paling tebal, terdiri dari otot polos yang disusun sedemikian
rupa hingga dapat mendorong isinya keluar saat proses persalinan.Diantara serabut-serabut
otot terdapat pembuluh darah, pembulh lymfe dan urat syaraf.

3
3) Endometrium
Merupakan lapisan terdalam dari uterus yang akan menebal untuk mempersiapkan
jika terjadi pembuahan. Tebalnya sususnannya dan faalnya berubah secara siklis karena
dipengaruhi hormon-hormon ovarium. Dalam kehamilan endometrium berubah menjadi
decidua.
Fungsi uterus yaitu untuk menahan ovum yang telah di buahi selama perkembangan.
Sebutir ovum, sesudah keluar dari ovarium, diantarkan melalui tuba uterina ke uterus.
(pembuahan ovum secara normal terjadi di dalam tuba uterina). Endometrium disiapkan
untuk penerimaan ovum yang telah dibuahi itu dan ovum itu sekarang tertanam di dalamnya.
Sewaktu hamil, yang secara normal berlangsung selama kira-kira 40 minggu, uterus
bertambah besar, dindingnya menjadi tipis, tetapi lebih kuat dan membesar sampai keluar
pelvis masuk ke dalam rongga abdomen pada masa pertumbuhan fetus.
Pada waktu saatnya tiba dan mulas tanda melahirkan mulai, uterus berkontraksi secara
ritmis dan mendorong bayi dan plasenta keluar kemudian kembali ke ukuran normalnya
melalui proses yang dikenal sebagai involusi.

C. Genetalia Eksterna (bagian luar)

Meliputi semua organ-organ yang terletak antara os pubis, ramus inferior dan perineum.
Antara lain:
a. Mons veneris / mons pubis (daerah tumbuhnya rambut)
Merupakan bagian yang menonjol (bantalan) berisi jaringan lemak dan sedikit jaringan
ikat yang terletak di atas shympisis pubis. Setelah pubertas kulit dari mons veneris tertutup
oleh rambut-rambut. Mons veneris berfungsi untuk melindungi alat genetalia dari masuknya
kotoran selain itu untuk estetika.
b. Labia Mayora (bibir besar)
Merupakan kelanjutan dari mons veneris berbentuk lonjong dan menonjol, berasal dari
mons veneris dan berjalan ke bawah dan belakang. Kedua bibir ini di bagian bawah bertemu
membentuk perineum (pemisah anus dengan vulva). Permukaan ini terdiri dari :
1) Bagian luar : tertutup rambut, yang merupakan kelanjutan dari rambut pada mons veneris.
2) Bagian dalam : tanpa rambut, merupakan selaput yang mengandung kelenjar sebasea
(lemak)
Berfungsi untuk menutupi organ-organ genetalia di dalamnya dan mengeluarkan cairan
pelumas pada saat menerima rangsangan.
c. Labia Minora atau Nimfae (bibir kecil)

4
Merupakan lipatan di bagian dalam bibir besar, tanpa rambut. Dibagian atas klitoris,
bibir kecil bertemu membentuk prepusium klitoridis dan di bagian bawahnya bertemu
membentuk frenulum klitoridis. Bibir kecil ini mengelilingi orifisium vagina.
d. Clitoris (kelentit/ jaringan yang berisi saraf)
Merupakan sebuah jaringan erektil kecil yang serupa dengan penis laki-laki. Mengandung
banyak urat-urat syaraf sensoris dan pembuluh-pembuluh darah sehingga sangat peka.
Letaknya anterior dalam vestibula. Berfungsi untuk menutupi orga-organ genetalia di
dalamnya serta merupakan daerah erotik yang mengandung pambuluh darah dan syaraf.
e. Vestibulum (muara vagina)
Merupakan alat reproduksi bagian luar yang dibatasi oleh kedua bibir kecil, bagian atas
klitoris, bagian belakang (bawah) pertemuan kedua bibir kecil. Pada vestibulum terdapat
muara uretra, dua lubang saluran kelenjar Bartholini, dua lubang saluran Skene. Berfungsi
untuk mengeluarkan cairan yang berguna untuk melumasi vagina pada saat bersenggama.
f. Kelenjar Bartholini (kelenjar lendir)
Merupakan kelenjar terpenting di daerah vulva dan vagina karena dapat mengeluarkan
lendir. Pengeluaran lendir meningkat saat hubungan seks, dan salurannya keluar antara himen
dan labia minora.
g. Hymen (selaput dara)
Merupakan jaringan yang menutupi lubang vagina, bersifat rapuh dan mudah robek.
Himen ini berlubang sehingga menjadi saluran dari lendir yang dikeluarkan uterus dan darah
saat menstruasi. Bila himen tertutup seluruhnya disebut hymen imperforata dan menimbulkan
gejala klinik setelah mendapat menstruasi.
h. Lubang kencing (orifisium uretra externa)
Tempat keluarnya air kencing yang terletak dibawah klitoris. Fungsinya sebagai saluran
untuk keluarnya air kencing.
i. Perineum (jarak vulva dan anus)
Terletak diantara vulva dan anus, panjangnya kurang lebih 4cm.Terdapat otot-otot yang
penting yaitu sfingter anus eksterna dan interna serta dipersyarafi oleh saraf pudendus dan
cabang-cabangnya.

5
D. Proses Ovulasi

Ovulasi pada wanita terdiri atas 2 tahap yaitu fase praovulasi dan fase ovulasi

Fase Praovulasi
Yaitu, masa pembentukan dan pematangan ovum dalam ovarium yang dipicu oleh
peningkatan kadar estrogen dalam tubuh. Hal ini terjadi secara bertahap pada hari ke-7 sampai
13. Untuk ovulasi menjadi sukses, sel telur harus didukung oleh korona radiata dan oophorous
kumulus sel granulosa. Yang terakhir ini mengalami masa proliferasi dan mucification dikenal
dengan ekspansi kumulus. Mucification adalah sekresi koktail asam hyaluronic yang
menyebarkan dan mengumpulkan jaringan sel kumulus dalam matriks di sekitar ovum. Jaringan
ini tetap dengan sel telur setelah ovulasi dan telah terbukti diperlukan untuk pembuahan.
Peningkatan jumlah sel kumulus menyebabkan peningkatan volume cairan di antrum yang dapat
menyebabkan folikel membesar lebih dari 20 mm.
Fase Ovulasi
Yaitu, masa dalam siklus menstruasi wanita dimana sel telur yang matang siap untuk
dibuahi. Apabila wanita tersebut melakukan hubungan seksual pada masa subur atau ovulasi
maka kemungkinan terjadi kehamilan.

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Alat reproduksi wanita dibagi atas 2 bagian :


Alat reproduksi luar ( genetalia eksterna )
Dalam arti sempit adalah alat kandungan yang dapat dilihat dari luar bila wanita dalam posisi
litotomi. Yang fungsinya dikhususkan untuk kopulasi ( koitus).

Alat reproduksi dalam ( genetalia interna).

B. Saran
Setelah membaca dan mempelajari makalah ini, maka di harapkan kepada mahasiswi
kebidanandan pembaca khususnya dapat mengerti dan dapat mengaplikasikannya dalam
profesi kebidanan.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://rizkiauliarahmawati2012.blogspot.co.id/2013/07/anatomi-dan-fisiologi-organ-
reproduksi.html

http://likebiology.blogspot.co.id/2012/05/ovulasi.html

iii

Anda mungkin juga menyukai