Terumbu karang (coral reef) Indonesia merupakan yang terkaya di dunia. Luas terumbu
karang di Indonesia ini mencapai 2,5 juta hektar. Selain luas, terumbu karang Indonesia
pun memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Sedikitnya 750 jenis karang
yang termasuk ke dalam 75 marga terdapat di Indonesia.
Sayangnya, kekayaan ini nyaris hilang. Berbagai survei mencatat tingkat
kerusakan terumbu karang Indonesia yang sangat memprihatinkan. Survei terbaru
dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Dengan melakukan
pengamatan di 1.135 stasiun, hingga 2013, tercatat 5,29 persen dalam kondisi sangat baik,
sebesar 27,14 persen masih dalam kondisi baik, dan sebesar 37,18 persen dalam kondisi
cukup. Sisanya sebesar 30,4 persen dalam kondisi tidak baik.
Kerusakan terparah salah satunya adalah di teluk Jakarta. Persentase terumbu karang
yang baik di teluk Jakarta tidak mencapai dua persen. Data ini dirilis oleh LIPI dalam
diskusi media bertajuk “Riset Ekosistem Terumbu Karang di Indonesia” yang
berlangsung di Media Center LIPI, Jakarta, Kamis, 17 April 2014.
Kerusakan terumbu karang disebabkan dua faktor utama, yaitu kerusakan oleh alam
atau bencana alam dan kerusakan akibat aktivitas manusia. Kerusakan oleh faktor alam
seperti akibat terjadinya badai, tsunami, dan gempa bumi di laut.
Sedangkan kerusakan oleh manusia seperti diakibatkan oleh cara penangkapan ikan di
sekitar terumbu karang yang sifatnya merusak (menggunakan bahan peledak, racun
sianida, muro-ami dan perangkap ikan), pencemaran laut, pemanasan global,
penambangan batu karang dan sedimentasi. Kerusakan akibat manusia ini jauh lebih
beresiko.
Referensi dan gambar :
Lingkungan Sekolah
Sekolah merupakan Lembaga pendidikan formal yang diselenggarakan oleh pemerintah dibawah
naungan Kemendikbud. Sebenrnya sekolah sebuah lembaga yang oleh pemerintah digunakan sebagai
wahanan meningkatakan kuwalitas sumber daya manusia ( SDM ) atau untuk mencetas manusia yang
sehat dan cerdas. Karena itu sekolah seharusnya mampu membuat anak didik betah atau kerasan
mengikuti proses pembelajaran di kelas maupun di luar kelas dalam lingkungan sekolah
tersebut.Tentunya lingkungan sekolah harus diciptakan senyaman
Cara – cara yang perlu dilakukan untuk memelihara lingkungan sekolah antara lain sebagai berikut.
a. Menyusun dan memasyarakatkan perogram sekolah hijau.
b. Mendaftar atau menginvestasikan dan melaksanakan perogram sekolah hijau, yaiut;
Secara keseluruhan, kebersihan dan keasrian sekolah adalah tanggung jawab bersama dari setiap warga
sekolah. Selain guru dan siswa, pemeliharaan dan perwujudan lingkungan sekolah yang bersihm sehat
dan asri tidak lepas dari peran orang tua, swasta lembaga swadaya masyarakat mapupun pemerintah.
Kondisi demikian akan melahirkan siswa yang cerdas, bermutu, berwawasan lingkungan serta mampu
menerapkan sikap cinta dan peduli lingkungannya di lingkungan sekolah maupun masyarakan.