Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN REMAJA

PERKEMBANGAN REMAJA

Disusun Oleh :

1. Aida Amaliya (P27824419002)


2. Alfin Nihayatul Islamiyah (P27824419003)
3. Febriana Masfufah (P27824419014)
4. Firda Nur Annisa Yusprianto (P27824419016)
5. Imtiyaz Firdausi I’zazz (P27824419021)
6. Maharani Agustin Lestari (P27824419029)
7. Nikita Wahyu Tigana (P27824419036)
8. Rihhadatul ‘Aisy (P27824419038)

KEMENTERIAN KESEHATNAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA

JURUSAN KEBIDANAN

PRODI D4 KEBIDANAN

2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.

Makalah ini merupakan tugas kelompok bagi mahasiswa prodi Profesi


Bidan Kampus Sutomo Poltekkes Kemenkes Surabaya untuk memenuhi tugas
mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia. Oleh karena itu, kami mengucapkan
terima kasih kepada :

1. Astuti Setiyani , SST., M.Kes., selaku ketua jurusan kebidanan Kampus


Poltekkes Kemenkes Surabaya.

2. Dwi Purwanti, S.Kp., SST., M.Kes., selaku ketua prodi pendidikan D4


Kebidanan Kampus Poltekkes Kemenkes Surabaya.

3. Sukesi, A.Per.Pen., S.Kep.Ns., M.Kes., selaku dosen pengampu makalah


Sistem Pencernaan mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia.

4. Seluruh pihak yang turut membantu dan kerja sama dalam menyelesaikan
makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan
makalah ini dari awal sampe akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai
segala usaha kita, Amin.

Surabaya, Januari 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii
BAB 1 ................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 4
1.2 Tujuan ....................................................................................................................... 4
1.2.1 Tujuan Umum.............................................................................................. 4
1.2.2 Tujuan Khusus ............................................................................................. 4
1.3 Manfaat ..................................................................................................................... 4
BAB 2 ................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 5
2.1.Motivasi Belajar ........................................................................................................ 5
2.1.1 Pengertian Motivasi Belajar ............................................................................... 5
2.1.2 Aspek-aspek Perkembangan Remaja ................................................................. 5
2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ......................................... 8
2.1.4 Macam-macam Motivasi Belajar ....................................................................... 9
2.2 Instrumen Pengukuran Perkembangan Remaja ..................................................... 10
2.2.1 Penerimaan perkembangan fisik ..................................................................... 10
2.2.2 Kematangan emosi .......................................................................................... 10
BAB III ................................................................................................................................ 11
PENUTUP ........................................................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 11
3.2 Saran ....................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 12

iii
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan anak adalah bertambahnya kemampan (skill) dalam struktur
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai hasil dari pematangan. Disini menyangkut adanya proses
diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem yang
berkembang sedemikian rupa perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku
sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. Aspek-aspek perkembangan
individu meliputi fisik, intelektual, sosial, emosi, Bahasa, moral dan agama.
Perkembangan fisik meliputi pertumbuhan sebelum lahir dan pertumbuhan setelah
lahir. Intelektual (kecerdasan) atau daya pikir merupakan kemampuan untuk
beradaptasi secara berhasil dengan situasi baru atau lingkungan pada umumnya.
Setiap individu selalu berinteraksi dengan lingkungan dan selalu memerlukan
manusia lainnya. Emosi merupakan perasaan tertentu yang menyertai setiap
keadaan atau perilaku individu.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum


1. Untuk mengetahui tentang motivasi belajar pada
perkembangan remaja

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Untuk mengetahui pengertian motivasi belajar
2. Untuk mengetahui aspek-aspek motivasi belajar
3. Untuk mengetahui faktor-faktor motivasi belajar
4. Untuk mengetahui macam-macam motivasi belajar

1.3 Manfaat
1. Dapat mengetahui pengertian motivasi belajar

4
BAB 2

PEMBAHASAN
2.1.Motivasi Belajar

2.1.1 Pengertian Motivasi Belajar


Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang turut menentukan
keefektifan dalam pembelajaran. Seorang peserta didik akan belajar dengan baik
apabila ada faktor pendorongnya yaitu motivasi belajar. Peserta didik akan belajar
dengan sungguh-sungguh jika memiliki motivasi belajar yang tinggi.

Menurut Hamzah B. Uno (2011: 23) “motivasi belajar adalah dorongan


internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan tingkah
laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur-unsur yang
mendukung. Indikator-indikator tersebut, antara lain: adanya hasrat dan keinginan
berhasil, dorongan dan kebutuhan dalam belajar, harapan dan cita-cita masa
depan, penghargaan dalam belajar, dan lingkungan belajar yang kondusif.”

Selain itu, Winkel (2005: 160), menyebutkan motivasi belajar adalah


keseluruhan daya penggerak psikis didalam siswa yang menimbulkan kegiatan
belajar itu demi mencapai suatu tujuan. Sejalan dengan pendapat di atas, Sardiman
A. M (2007: 75), menjelaskan motivasi belajar adalah seluruh daya penggerak
didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar yang memberikan arah pada kegiatan belajar
sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat dicapai.”

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar


adalah seluruh daya penggerak psikis yang ada dalam diri individu siswa yang
dapat memberikan dorongan untuk belajar demi mencapai tujuan dari belajar
tersebut.

2.1.2 Aspek-aspek Perkembangan Remaja


Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata Latin adolescere yang
berarti “tumbuh menjadi dewasa”. Masa remaja merupakan masa yang penting
dalam

5
6

rentang kehidupan, suatu periode peralihan, saat di mana individu mencari


identitas dan ambang dewasa (Hurlock, 2001).

Piaget (dalam Hurlock, 2001), menyatakan bahwa istilah adolescence, seperti


yang dipergunakan saat ini, mempunyai arti yang lebih luas, mencakup
kematangan mental, emosional, sosial dan fisik. Pada umumnya masa remaja
dapat dibagi dalam 2 periode yaitu:

A. Periode Masa Puber


a. Masa Pra Pubertas usia 12-18 tahun :

Peralihan dari akhir masa kanak-kanak ke masa awal pubertas. Cirinya:

1. Anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi


2. Anak mulai bersikap kritis
b. Masa Pubertas usia 14-16 tahun:
Masa remaja awal yang diikuti dengan ciri:
1. Mulai cemas dan bingung tentang perubahan fisiknya
2. Memperhatikan penampilan
3. Sikapnya tidak menentu/plin-plan
4. Suka berkelompok dengan teman sebaya dan senasib
c. Masa Akhir Pubertas usia 17-18 tahun
Peralihan dari masa pubertas ke masa remaja. Cirinya:
1. Pertumbuhan fisik sudah mulai matang tetapi kedewasaan
psikologisnya belum tercapai sepenuhnya
2. Proses kedewasaan jasmaniah pada remaja putri lebih awal dari
remaja pria

B. Periode Masa Akhir Remaja

Masa akhir remaja yaitu usia 19-21 tahun. Beberapa sifat penting pada masa
ini adalah:

1. Perhatiannya tertutup pada hal-hal realistis


2. Mulai menyadari akan realitas
3. Sikapnya mulai jelas tentang hidup
4. Mulai nampak bakat dan minatnya
7

Sedangkan menurut Sarwono (dalam Ramadan, 2013) ada 3 tahap


perkembangan usia remaja dalam proses penyesuaian diri menuju dewasa :

a. Remaja Awal (Early Adolescence)

Seorang remaja pada tahap ini berusia 10-12 tahun masih terheran–heran akan
perubahan perubahan yang terjadi pada tubuhnya sendiri dan dorongan-dorongan
yang menyertai perubahan-perubahan itu. Mereka mengembangkan pikiran-
pikiran baru, cepat tertarik pada lawan jenis, dan mudah terangsang secara erotis.
Kepekaan yang berlebih-lebihan ini ditambah dengan berkurangnya kendali
terhadap “ego”. Hal ini menyebabkan para remaja awal sulit dimengerti orang
dewasa.

b. Remaja Madya (Middle Adolescence)

Tahap ini berusia 13-15 tahun. Pada tahap ini remaja sangat membutuhkan
kawan-kawan. Ia senang kalau banyak teman yang menyukainya. Ada
kecenderungan “narsistic”, yaitu mencintai diri sendiri, dengan menyukai teman-
teman yang mempunyai sifat-sifat yang sama dengan dirinya. Selain itu, ia berada
dalam kondisi kebingungan karena ia tidak tahu harus memilih yang mana: peka
atau tidak peduli, ramai-ramai atau sendiri, optimis atau pesimis, idealis atau
meterialis, dan sebagainya. Remaja pria harus membebaskan diri dari Oedipoes
Complex (perasaan cinta pada ibu sendiri pada masa kanak-kanak) dengan
mempererat hubungan dengan kawan-kawan dari lawan jenis.

c. Remaja Akhir (Late Adolescence)

Tahap ini (16-19 tahun) adalah masa konsolidasi menuju periode dewasa dan
ditandai dengan minat yang makin mantap terhadap fungsi-fungsi intelek,
terbentuknya identitas seksual yang tidak akan berubah lagi, adanya dorongan
untuk bersatu dengan orang-orang lain dan dalam pengalaman-pengalaman baru,
egosentrisme diganti dengan keseimbangan antara kepentingan diri sendiri dengan
orang lain dan tumbuhnya “dinding” yang memisahkan diri pribadinya (private
self) dan masyarakat umum (the public).

Dengan mengetahui berbagai tuntutan psikologis perkembangan remaja dan


ciri-ciri dalam setiap perkembangan remaja, diharapkan para orangtua, pendidik
8

dan remaja itu sendiri memahami hal-hal yang harus dilalui pada masa remaja ini
sehingga bila remaja diarahkan dan dapat melalui masa remaja ini dengan baik
maka pada masa selanjutnya remaja akan tumbuh sehat kepribadian dan jiwanya
(Ramadan, 2013).

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar


Menurut Slameto (2010: 26), motivasi belajar dipengaruhi oleh tiga
komponen, yaitu:

1) Dorongan kognitif, yaitu kebutuhan untuk mengetahuhi, mengerti, dan


memecahkan masalah. Dorongan ini timbul di dalam proses interaksi
antara siswa dengan tugas/ masalah.
2) Harga diri, yaitu ada siswa tertentu yang tekun belajar dan melaksanakan
tugas-tugas bukan terutama untuk memperoleh pengetahuan atau
kecakapan, tetapi untuk memperoleh status dan harga diri.
3) Kebutuhan berafiliasi, yaitu kebutuhan untuk menguasai bahan pelajaran/
belajar dengan niat guna mendapatkan pembenaran dari orang lain/ teman-
teman. Kebutuhan ini sukar dipisahkan dengan harga diri.

Selain itu, Arden N. Frandsen yang dikutip oleh Sumardi Suryabrata (2011:
236-237), menyebutkan ada beberapa hal yang mendorong motivasi belajar, yaitu:

1) Adanya sifat ingin tahu untuk belajar dan menyelidiki dunia yang lebih
luas.
2) Adanya sifat yang kreatif pada manusia dan berkeinginan untuk terus maju.
3) Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru, dan
teman-teman.
4) Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha
yang baik melalui kooperasi maupun dengan kompetisi.
5) Adanya keinginan untuk mendapatkan kenyamanan bila menguasai
pelajaran.
6) Adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir kegiatan pembelajaran.

Sejalan dengan pendapat di atas, Syamsu Yusuf (2009: 23), menyebutkan


faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu:
9

1. Faktor Internal
Faktor internal meliputi:
a) Faktor Fisik
Faktor fisik meliputi nutrisi (gizi), kesehatan, dan fungsi-fungsi fisik
(terutama panca indera).
b) Faktor Psikologis
Faktor psikologis berhubungan dengan aspek-aspek yang mendorong atau
menghambat aktivitas belajar pada siswa.
2. Faktor Eksternal (yang berasal dari lingkungan)
a) Faktor Non-Sosial
Faktor non-sosial meliputi keadaan udara (cuaca panas atau dingin), waktu
(pagi, siang, malam), tempat (sepi, bising, atau kualitas sekolah tempat
belajar), sarana dan prasarana atau fasilitas belajar.
b) Faktor Sosial
Faktor sosial adalah faktor manusia (guru, konselor, dan orang tua), baik
yang hadir secara langsung maupun tidak langsung (foto atau suara).
Proses belajar akan berlangsung dengan baik, apabila guru mengajar
dengan cara menyenangkan, seprti bersikap ramah, memberi perhatian
pada semua siswa, serta selalu membantu siswa yang mengalami kesulitan
belajar. Pada saat di rumah siswa tetap mendapat perhatian orang tua, baik
material dengan menyediakan sarana dan prasarana belajar guna
membantu dan mempermudah siswa belajar di rumah.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar


mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap hasil usaha seseorang. Bila
usaha yang dilakukan peserta didik itu adalah hal-hal yang positif dan menunjang
serta berorientasi pada kegiatan belajar IPA, maka motivasi belajar akan
mempengaruhi hasil belajar IPA.

2.1.4 Macam-macam Motivasi Belajar


Menurut Sardiman A. M (2007: 89-91) terdapat dua macam motivasi
belajar, yaitu:
10

1) Motivasi Intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif dan berfungsinya


tanpa harus diransang dari luar karena didalam seseorang individu sudah ada
dorongan untuk melaksanakan sesuatu. Bila seseorang telah memiliki
motivasi intrinsik maka secara sadar akan melakukan kegiatan dalam belajar
dan selalu ingin maju sehingga tidak memerlukan motivasi dari luar dirinya.
Hal ini dilatarbelakangi keinginan positif, bahwa yang akan dipelajari akan
berguna di masa yang akan datang.
2) Motivasi Ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena
ada perangsang dari luar. Motivasi dikatakan ekstrinsik bila peserta didik
menempatkan tujuan belajarnya diluar faktor-faktor situasi belajar. Berbagai
macam cara bisa dilakukan agar siswa termotivasi untuk belajar. Sesuai
dengan pendapat di atas, motivasi belajar yang ada pada diri seseorang
dibedakan menjadi dua yaitu motivasi intrinsik (dalam individu) dan
motivasi ekstrinsik (luar individu).

2.2 Instrumen Pengukuran Perkembangan Remaja

2.2.1 Penerimaan perkembangan fisik


Penerimaan perkembangan fisik adalah keadaan seseorang dapat menerima
perkembangan fisiknya dengan positif, tenang dengan segala kelebihan dan
kekurangannya. Bagaimana individu mampu menerima perubahan fisiknya,
merasa bangga dan bersifat toleran terhadap perubahan-perubahan yang mereka
alami, menggunakan dan memelihara fisiknya secara efektif dan merasa puas
terhadap fisiknya tersebut

2.2.2 Kematangan emosi


Kematangan emosi adalah kondisi mencapai tingkat kedewasaan dari
perkembangan emosi pada diri individu. Individu yang telah mencapai
kematangan emosi ditandai oleh adanya kemampuan dalam mengontrol emosi,
berfikir realistic, memahami diri sendiri dan menampakkan emosi disaat dan
tempat yang tepat. Reaksi yang diberikan individu terhadap setiap emosi dapat
memuaskan diri sendiri dan dapat diterima oleh lingkungannya.
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan pada penulisan makalah ini adalah:

Untuk para tenaga bidan disarankan untuk bersikap semestinya yaitu


ramah,sopan,dan sabar dan santun serta meningkatkan kualitas pelayanan mulai
dari diri sendiri terlebih dahulu agar mampu menghadapi dan memahami kondisi
atau kesulitan yang di hadapi pasien/klien.

Untuk calon para tenaga bidan disarankan untuk mulai melatih diri dengan
peduli dengan orang lain,membuang kebiasaan buruk.mempersiapkan hati,tenaga
dan pikiran untuk menghadapi pasien/klien nantinya,serta belajar dengan sungguh
agar boleh menjadi bidan,yang proffesional dengan menerapkan rasa empati yang
tinggi dan mau menerima pasien /klien apa adanya tanpa pandang bulu.

11
DAFTAR PUSTAKA

Avissina, R. 2015. Bab 2 Landasan Teori. Jurnal Uin Malang. http://etheses.uin-


malang.ac.id/1517/6/11410131_Bab_2.pdf (diakses tanggal 15 Januari 2020)

Anindhita, QA. 2015. Bab 2 Landasan Teori.


http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/1632/5/118600084_FILE5.pdf&
ved=2ahUKEwjnz6n_z4XnAhUUOSsKHYRTDIEQFjACegQIARAB&usg=AOv
Vaw3oFIe7VO4eMiT8kOv4TNLh&cshid=1579092109194 (diakses tanggal 15
Januari 2020)

http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/19630824198903
1-
AGUS_MAHENDRA/Modul_Perkembangan_%26_Belajar_Motorik_Agus_Mah
endra/Modul_6.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai