Email : aidaamaliya96@gmail.com
Dinas kesehatan Provinsi Jawa Timur pada tanggal 18 Juli 2021 menyatakan bahwa
terdapat 239.168 (+5.726) orang terkonfirmasi positif covid-19, dirawat 42.408, sembuh
180.508 (+2.986), dan meninggal 16.252 (+333). Dari data tersebut dapat dilihat bahwa nilai
konfirmasi covid-19 Jawa Timur sangat tinggi sehingga pada saat ini ditetapkan PPKM
(Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) di wilayah Jawa-Bali berlaku sejak 3 hingga
20 Juli 2021. Upaya ini dilakukan pemerintah dengan tujuan untuk menekan tingginya angka
konfirmasi covid-19 di Jawa dan Bali. Vaksinasi masal juga sudah dilakukan walaupun saat ini
masih berjalan.
Dalam UU sudah tertera bahwa bidan boleh bekerja di ranah patologis namun dengan
kriteria dan ketentuan yang berlaku sehingga dalam pelaksanaannya bidan tidak berjalan
sendiri dan mengambil keputusan sendiri, namun juga harus dipertimbangkan dengan dokter
yang bertanggungjawab. Minimnya SDM dalam penanganan pandemi covid-19 membuat
bidan harus bekerja ‘ekstra’ di luar ranah fisiologis. Untuk dapat terjun di ranah patologis
sangat diperlukan adanya pelatihan dan meningkatkan pengetahuan dalam bidang ilmu
kedokteran serta meningkatkan kompetensi diri. Bidan juga akan diberi pelatihan khusus ketika
akan menangani pasien terkonfirmasi covid-19 yang sudah dicanangkan oleh pemerintah guna
dapat memberi keamanan ekstra terhadap tenaga kesehatan yang akan bekerja dalam melayani
pasien covid-19.
Ditinjau dari segi kesiapan, pemerintah tidak serta merta menyuruh para tenaga
kesehatan untuk bekerja ekstra dan di luar ranahnya dan jam kerja yang sangat padat. Namun
pemerintah juga menyediakan APD lengkap beserta dengan alat kesehatan yang dibutuhkan
para tenaga kesehatan. Tidak luput dari semua itu, pemerintah juga memberikan intensif
kepada tenaga kesehatan maupun relawan yang bekerja dalam penanganan covid-19 ini. Bidan
juga sudah mendapat kewenangan melakukan tindakan kepada pasien dalam ranah patologis
karena pandemi seperti ini membutuhkan tenaga kesehatan yang banyak sehingga dapat segera
teratasi.
Dengan demikian, bidan dibolehkan bekerja dalam ranah patologis mengingat sangat
dibutuhkannya tenaga kesehatan dalam penanganan covid-19 namun dengan ketentuan sesuai
dengan yang diatur pemerintah seperti menandatangani surat pernyataan, mendapat surat izin
dari orang tua maupun keluarga, memiliki STR yang aktif untuk tenaga kesehatan dan lain
sebagainya. Gugurnya pahlawan medis dalam penanganan pandemi covid-19 harus menjadi
tombak kita untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dan mengikuti anjuran pemerintah
untuk 5M, vaksin, dan pencegahan covid-19 baik di masyarakat maupun keluarga.