Anda di halaman 1dari 8

POLITEKNOLOGI VOL. 14 NO.

3 SEPTEMBER 2015

RANCANG BANGUN MESIN PENGOLAH LIMBAK ORGANIC


TERINTEGRASI SENSOR SUHU DAN KELEMBABAN
UNTUK MENUNJANG KUALITAS KOMPOS

Akbar Nur Fadillah1, Fauzi Akbar, M. Rizky Firdaus dan Pradiktio Putrayudanto
Teknik Mesin Politeknik Negeri Jakarta
Email: 1akbarnurfadillah@rocketmail.com

ABSTRAK

Sampah merupakan salah satu permasalahan serius dalam perkotaan, sampah terbagi menjadi sampah
yang mudah terurai (organik) dan sampah yang tidak mudah terurai (anorganik). Sampah organic pada
daerah perkotaan sering disebut dengan sampah domestik, yaitu sampah yang berasal dari limbah organik
daerah perkotaan dan didaur ulang untuk dijadikan kompos. Sampah domestik yang menumpuk seringkali
banyak membuat kerugian bagi lingkungan sekitar, diantaranya adalah: bau yang sangat menyengat,
sarang penyakit, tidak sedap dipandang mata, dan terciptanya cairan berwarna hitam (lecheate) yang
bersifat toksik sehingga merusak unsur hara tanah. Sampah domestik yang didaur-ulang menggunakan
mesin konvensional masih membutuhkan beberapa pekerja dan lahan yang luas sebagai area pematangan,
padahal daerah perkotaan sulit untuk mendapat pekerja yang mau bekerja di bagian sampah dengan lahan
kosong luas yang minimal. Oleh karena itu dibutuhkan mesin yang dapat mengolah sampah secara
otomatis namun dapat mengolah limbah organik langsung menjadi kompos. Kemudian, mesin komposter
ini didesain dengan melakukan pengujian terlebih dahulu di Kampus Politeknik Negeri Jakarta mengenai
kekerasan beberapa sampah domestik. Mesin ini mempunyai ukuran 𝟏𝟏. 𝟐𝟐𝟐𝟐 × 𝟎𝟎. 𝟔𝟔𝟔𝟔 × 𝟏𝟏. 𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏. Mesin ini
mengintegrasikan sistem pemotongan dan pengadukan, sehingga tidak membutuhkan banyak pekerja dan
lahan luas untuk membuat kompos di wilayah perkotaan.

Kata kunci: kompos, sampah, crusher, mixer, sensor LM-35

ABSTRACT
Waste is one of the serious problems in urban areas, it divided into easily biodegradable (organic) waste and
not easy biodegradable (inorganic). Organic waste in urban areas is often referred as domestic waste, that is
waste that derived from organic waste of urban areas and recycled to be used as compost. Domestic wastes
that accumulate often make a lot of disadvantages for the environment, including: a very pungent odor, a
den of disease, unsightly, and the creation of black liquor (lecheate) that are toxic so damaging soil
nutrients. Domestic wastes recycled using conventional machines still require some workers and a large
area as the area of maturation, whereas urban areas are difficult to get workers who want to work in the
trash with the minimal of vast empty land. Therefore, it needs a machine that can process waste
automatically, but can treat organic waste directly into compost. Then, this composter machine designed to
perform testing first in the Campus of State Polytechnic of Jakarta concerning on some hardness of
domestic wastes. The size of this machine calculated as . This machine integrates cutting system and
stirring, so it does not require many workers and broad land to make compost in urban areas.

Keywords: kompos, sampah, crusher, mixer, sensor LM-35

PENDAHULUAN banyak yang menggunakan metode


Latar Belakang pengolahan mandiri dengan cara membuat
Komposter sebagai media pengomposan lubang berukuran 2 x 2 meter, sampah
sampah organic telah terbukti bermanfaat kemudian ditimbun dan ditunggu
untuk masyarakat sebagai pengganti beberapa bulan hingga akhirnya kompos
tempat sampah organik. Komposter yang matang pun jadi. Namun, dari sekian
tersebar di Indonesia mempunyai banyak banyak bentuk dan metode pengomposan
varian bentuk, mulai dari tipe holding unit yang tersedia saat ini, masih banyak
hingga turning unit. Mengenai metode kekurangan yang menjadi kendala dalam
yang banyak diterapkan di Indonesia, pengolahan kompos, diantaranya adalah:
Akbar Nur Fadillah dkk, Rancang Bangun Mesin...

waktu pengomposan yang relatif lama (3- Mesin ini merupakan pengembangan dari
6 bulan), tempat yang dibutuhkan luas dan beberapa mesin komposter yang sudah
banyak pekerja yang dilibatkan dalam ada dan dikembangkan berdasarkan
proses pengolahan limbah organik pengamatan akan kebutuhan alat
tersebut. pengolahan sampah skala kecil hingga
Mesin pengolah limbah organik yang menengah.
terintegrasi dengan sensor suhu dan
kelembaban ini dikembangkan karena METODOLOGI PENELITIAN
kebutuhan solusi alternatif dari masalah Desain merupakan rangkaian proses yang
pengomposan tersebut. Mesin ini dilakukan untuk mengembangkan fungsi
menggunakan sistem kerja pencacah dan produk menjadi lebih baik. Desain secara
pengaduk yang dijadikan satu, sehingga umum terbagi menjadi 5 tahap,
tidak dibutuhkan lagi ruang yang luas. diantaranya adalah: perencanaan,
Sistem kerja sensor dan otomasi pengkonsepan desain, perencanaan detail,
memungkinkan pengolahan kompos dokumentasi dan prototype. Berikut
dilakukan secara otomatis dan akurat diagram alir dari proses desain:
menurut suhu normal saat pengomposan.

Mulai

Tinjauan Teori Internet, Studi kasus,


Daftar tuntutan wawancara

Pembuatan konsep
desain mesin

Hasil percobaan,
Desain detail mesin komposisi sampah,
dll.

Memenuhi
tuntutan

Dokumentasi desain
menggunakan software

Fabrikasi dan pengujian

Laporan akhir kegiatan


dan presentasi

Selesai

Gambar 1. Diagram alir proses desain


POLITEKNOLOGI VOL. 14 NO. 3 SEPTEMBER 2015

Planning dan daftar tuntutan Fungsi bagian


Perencanaan mesin diawali dengan Fungsi bagian sebagai penguraian dari
membuat standar yang harus ada pada fungsi keseluruhan. Setelah didefinisikan
spesifikasi mesin, Daftar standar atau abstraksi fungsi keseluruhan, maka untuk
tuntutan diawali dengan pengamatan di mendapatkan bentuk dari fungsi tersebut
beberapa objek pengamatan. Berikut didefinisikan fungsi bagian yang
daftar tuntutan atau standar mesin: dibutuhkan. Berikut penjelasannya:
1. Mesin memiliki fungsi pencacahan dan • Metode pencacahan
pengadukan hasil cacahan sampah Hasil cacahan dari proses pencacahan
dalam satu mesin. sangat menentukan cepat lambatnya
2. Hasil cacahan harus memenuhi standar, suatu kompos dapat dibuat. Semakin
yaitu berkisar antara 25-75 mm kecil ukuran hasil dari proses
(Tchnobanoglous, 2003). pencacahan maka proses pengomposan
3. Tempat pengadukan berfungsi sebagai juga dapat berlangsung lebih cepat.
media pematangan adonan kompos. Untuk itu, dibutuhkan system
4. Dapat mengaduk hasil cacahan sampah pencacahan yang dapat memastikan
secara otomatis hasil cacahan mempunyai ukuran yang
5. Proses pengomposan menggunakan kecil.
metode aerob (memerlukan udara) • Metode perawatan pada bagian
6. Komposter untuk sampah domestic pencacah
(sampah pekarangan, dapur dan pasar). Perawatan sangat penting dalam
7. Sampah yang dicacah dibatasi hanya penggunaan mesin karna dapat
sampah yang bersifat lunak (sayuran menambah umur pemakaian. Bagain
daun, umbi dan daun kering). pencacah merupakan bagian yang
8. Waktu pengolahan kompos lebih langsung bersentuhan dengan sampah
kurang selama 2 minggu. yang bersifat asam, maka dibutuhkan
9. Mengolah sampah menjadi kompos metode perawatan agar umur
dengan kapasitas 0,2 𝒎𝒎𝟑𝟑 . pemakaian bagian pencacah bisa tahan
lama.
Konsep desain mesin • Penampung hasil cacahan
Desain konsep mesin untuk mendapatkan Hasil cacahan akan langsung ditimbun
konsep yangterbaik, dilakukan bebarapa pada bagian pengadukan. Penampung
tahapan, antara lain; pendifinisian hasil cacahan merupakan wadah dari
abstraksi fungsi keseluruhan, proses pengadukan. Material untuk
pendifinisian fungsi bagian, pencarian bagian penampung hasil cacahan
alternatif konsep desain, pemilihan variasi diperlukan material yang tahan akan
desain, evaluasi variasi desain dan korosi dan murah di pasaran.
terakhir pemilihan konsep desain terbaik. • Pengaduk hasil cacahan
Sistem pengaduk hasil cacahan harus
Abstraksi fungsi keseluruhan mampu membuat saluran sirkulasi
Mesin pengolah limbah organik udara pada hasil cacahan. Fungsi
terintegrasi sensor suhu dan kelembaban pengaduk bukan untuk membuat hasil
memiliki fungsi keseluruhan berupa cacahan tercampur secara homogen.
mengolah sampah domestic menjadi Hasil cacahan yang tertimbun akan
kompos dengan cara pencacahan, menyebabkan suhu menjadi panas,
pengadukan dan penimbunan dengan untuk itu diperlukan system
bantuan bakteri aerob dengan jumlah dan pengadukan agar panas yang terjadi
waktu pengomposan sesuai spesifikasi bisa cepat keluar. Pengaturan suhu
produk. pada nilai suhu optimum akan
Akbar Nur Fadillah dkk, Rancang Bangun Mesin...

membuat waktu pengomposan menjadi otomasi menggunakan sensor sebagai


lebih cepat. media penerima sinyal (input).
• Aliran sirkulasi udara • Media tatap muka dengan pengguna
Pada wadah penampung hasil cacahan Media tatap muka pengguna (interface)
diperlukan lubang sirkulasi yang merupakan media yang berfungsi
berfungsi untuk tempat masuk aliran untuk menghubungkan fungsi
udara. Udara sangat penting dalam pengguna dengan fungsi perangkat
metode pengomposan secara aerob, elektronik. Interface juga berfungsi
untuk itu perlu aliran sirkulasi udara untuk memberikan informasi terhadap
yang memadai guna mempercepat sistem yang terjadi kepada pengguna,
waktu pengomposan. dalam hal ini bisa berupa lampu
• Sistem otomasi pada bagian pengaduk indicator, layar monitor, dll.
Dalam proses pengomposan perlu • Pengambil hasil kompos
dilakukan pengadukan pada gundukan Hasil kompos pengolahan sampah
hasil cacahan sampah dengan maksud organik diambil setiap selang
untuk menjaga suhu optimum pada waktutertentu. Pengambilan kompos
gundukan. Apabila suhu yang terjadi harusdilakukan tanpa mengganggu
diatas suhu optimum maka perlu prosespengkomposan yang masih
dilakukan pengadukan. Karena sifat berlangsung Untuk itu perlu adafungsi
suhu yang selalu berubah-ubah dan tak pengambil hasil kompos.
tentu, maka diperlukan sistem otomasi
dalam proses pengadukan agar suhu Alternatif Konsep Desain
gundukan bisa selalu terjaga. Sistem Konsep bagian pencacahan dan
pengadukan
Tabel 1. Alternatif konsep pencacahan dan pengadukan
Alternatif Alternatif Konsep Mesin
Bentuk Konsep Pencacah Bentuk Konsep Pengaduk
Konsep

Fan-blade crusher Single shaft paddle


2

Double shaft shredder


Half screw conveyor

3. - C

Full screw conveyor


horizontal
POLITEKNOLOGI VOL. 14 NO. 3 SEPTEMBER 2015

4. - D

Full screw conveyor vertical

Tabel 2. Alternatif konsep desain mesin


Alternatif Konsep Mesin Bentuk Konsep Desain

C
Akbar Nur Fadillah dkk, Rancang Bangun Mesin...

Setelah didapatkan penggabungan dari pemilihan. Berikut tabel pemilihan konsep


konsep pencacahan dan pengadukan, mesin berdasarkan kriteria pemilihan:
maka didapatkan konsep mesin yang Evaluasi konsep desain berdasarkan
nantinya dipilih berdasarkan kriteria pertimbangan kelayakan

Tabel 3. Evaluasi alternative konsep desain mesin


No. Kriteria Pemilihan Konsep
A B C D
1 Hasil cacahan sampah 0 0 + +
2 Tingkat efektifitas pengadukan + - 0 +
3 Kemudahan dalam fabrikasi + + - 0
4 Volume kapasitas hasil cacahan sampah + + + -
5 Kemudahan memasukan sampah - - - 0
6 Kemudahan dalam mengeluarkan sampah - - - +
7 Perawatan mesin + + + 0
8. Nilai estetika 0 0 0 +
Total Nilai 2 0 0 3

Tabel 4. Rangking alternative konsep desain mesin


Kriteria Pemilihan Konsep
A B C D
Ranking 2 3 4 1
Lanjut Ya Tidak Tidak Ya

Tabel 5. Keterangan nilai


Keterangan Nilai Jumlah Nilai
+ 1
0 0
- -1
POLITEKNOLOGI VOL. 14 NO. 3 SEPTEMBER 2015

Berdasarkan evaluasi konsep desain yang Konsep perhitungan daya motor untuk
dilakukan diatas, dapat dikombinasikan bagian pencacahan
dua buah konsep yang sama-sama unggul Daya motor untuk bagian pencacah
dari segi penilaian kelayakan. Oleh sebab dihitung berdasarkan gaya pemotongan
itu, tim mencoba untuk menemukan yang diambil dari percobaan.
konsep baru yang menggabungkan antara Menggunakan pisau pemotong berjari-jari
konsep A dan konsep D menjadi bentuk 10 cm, bagian pencacah berputar sebesar
baru yang terlihat seperti gambar dibawah 600 RPM. Berikut perhitungan daya
ini: untuk bagian pencacah:
P= T× ω
2 × π ×n
P = (F × r) ×
60
100 mm
P = �196,2 N × mm�
1000 m
2 × π × 600 rpm
×
60
P = 1232,76 W ≈ 1,23 kW
Gambar 2. Gambar detail mesin Pd = P × fc
Pd = 1,23 kW × 1,2 = 1,476 kW
HASIL DAN PEMBAHASAN Pd
Data yang digunakan dalam analisis Pa =
ηbearing × ηbelting × ηmotor
pemilihan motor AC
1,476 kW
Dalam proses desain konsep kerja, =
dibutuhkan dua buah motor listrik sebagai 0,99 × 0,96 × 0,8
sumber daya. Hal ini dikarenakan karena = 1,941 kW
bagian pencacahan dan bagian Jadi, daya motor yang digunakan pada
pengadukan berbeda siklus kerja dan bagian pencacah adalah 1,941 kW ≈ 2,6
beban, sehingga dibutuhkan sumber daya HP≈ 3 HP
yang berbeda pula. Daya motor pada
bagian pencacahan dapat dicari dengan Konsep perhitungan daya motor untuk
menggunakan percobaan pemotongan. bagian pengadukan
Percobaan pemotongan menggunakan Daya motor yang dihitung untuk bagian
objek singkong, daun sukun dan ujung pengaduk dihitung berdasarkan massa
bongkol jagung. Untuk daya motor bagian total yang harus berputar. Massa tersebut
pengadukan dapat dicari dengan terdiri dari: berat sampah yang teraduk,
menghitung massa yang teraduk. Berikut berat poros dan berat pulley. Bagian
penjelasannya: pengaduk berputar sebesar 24 RPM.
Berikut perhitungan daya untuk bagian
Data sampah/kompos pencacah:
Tabel 6. Data sampah P= T× ω
Gaya yang dibutuhkan untuk 2 × π ×n
P = (F × r) ×
memotong berdasarkan
20 𝒌𝒌𝒌𝒌 60
percobaan pemotongan objek P = ( 37,67 kg × 9,81 m⁄s 2 )
sampah
× 0,25 m
Volume maksimum sampah 0,0354 𝒎𝒎𝟑𝟑 2 × π × 24 RPM
yang teraduk di wadah ×
pengaduk 60
Massa jenis sampah/kompos 500 𝒌𝒌𝒌𝒌⁄𝒎𝒎𝟑𝟑 P = 232,2 W ≈ 0,232 kW
Massa sampah/kompos 17,67 𝑘𝑘𝑘𝑘 Pd = P × fc
maksimum yang teraduk Pd = 0,232 kW × 1,2 = 0,2784 kW
Akbar Nur Fadillah dkk, Rancang Bangun Mesin...

Pa DAFTAR PUSTAKA
Pd [1] Gupta, J.K. dan Khurmi R.S. 2005.
=
ηbearing × ηV−Belt × ηBevel gear × ηmotor A Textbook of Machine Design.
0,2784 kW New Delhi: Eurasia Publishing
= House.
0,95 × 0,96 × 0,95 × 0,8
= 0,4 kW ≈ 0,53 HP [2] Sularso dan, Suga, Kiyokatsu, 2008.
Jadi, daya motor yang digunakan pada Dasar Perencanaan dan Pemilihan
bagian pengaduk adalah 0,4 kW ≈ 0,53 Elemen Mesin. Jakarta: PT. Pradnya
HP≈ 0,5 HP Paramita
[3] Nasrullah. 2012. “Disain Portabel
Composter Sebagai Solusi
Spesifikasi detail mesin Alternatif Sampah Organik Rumah
Setelah terlihat desain detail mesin Tangga”. Jurnal Teknik Lingkungan
pengolah limbah organik, dari sini dibuat UNAND. IX (1): 50-58. Padang:
spesifikasi mesin yang dibentuk Politeknik Negeri Padang.
berdasarkan referensi dan percobaan. [4] Yenie, Elvie. 2008. “Kelembaban
Berikut spesifikasi mesin yang didapat: Bahan dan Suhu Kompos Sebagai
Tabel 7. Spesifikasi mesin
Parameter yang Mempengaruhi
No. Spesifikasi Mesin Nilai
Spesifikasi Proses Pengomposan Pada Unit
1. Daya input motor untuk 3 HP Pengomposan Rumbai”. Jurnal
bagian pencacahan Sains dan Teknologi. VII (2): 58 –
2. Daya input motor untuk 0.5 HP 61. Pekanbaru: Universitas Riau.
bagian pengadukan [5] Amanah, Farisatul. 2012. Pengaruh
3. RPM pencacahan sampah ± 600 RPM
Pengadukan dan Komposisi Bahan
4. RPM pengadukan hasil ± 24 RPM
cacahan sampah Kompos Terhaddap Kualitas
5. Suhu optimum (35 – 62) Kompos Campuran Lumpur Tinja.
pengomposan Skripsi Sarjana pada FT UI: tidak
6. Volume maksimum hasil 0,0354 𝒎𝒎𝟑𝟑 diterbitkan
cacahan sampah yang bisa [6] Damanhuri, Enri dan Tri Padmi.
diaduk
7. Voltase listrik yang 220 V
2008. Diktat Kuliah Pengelolaan
dibutuhkan Sampah TL-3104. Institut
Teknologi Bandung.
KESIMPULAN [7] Kementrian Negara Lingkungan
Setelah melewati serangkaian proses Hidup Republik Indonesia. 2008.
desain maka didapat sebuah konsep Statistik Persampahan Indonesia.
terbaik yang dipilih dari beberapa
alternative konsep desain. Dari hasil
pembahasan telah diketahui bahwa
konsep telah memenuhi persyaratan dan
spesifikasi yang dibutuhkan, sehingga
dapat dilanjutkan dengan proses
pengembangan dan manufaktur yang
disesuaikan dengan ketersediaan alat,
material dan komponen dipasaran. Proses
pengujian dapat dilakukan setelah
prototype hasil rancangan selesai dibuat.

Anda mungkin juga menyukai