Jurnal Teknik Pertanian (J-TEP) merupakan publikasi ilmiah yang memuat hasil-hasil penelitian,
pengembangan, kajian atau gagasan dalam bidang keteknikan pertanian. Lingkup penulisan
karya ilmiah dalam jurnal ini antara lain: rekayasa sumber daya air dan lahan, bangunan dan
lingkungan pertanian, rekayasa bioproses dan penanganan pasca panen, daya dan alat mesin
pertanian, energi terbarukan, dan system kendali dan kecerdasan buatan dalam bidang
pertanian. Mulai tahun 2019, J-TEP terbit sebanyak 4 (empat) kali dalam setahun pada bulan
Maret, Juni, September, dan Desember. Sejak tahun 2018, J-TEP mendapatkan terakreditasi
SINTA 3 berdasarkan SK Dirjen Dikti No.21/E/KPT/2018. J-TEP terbuka untuk umum, peneliti,
mahasiswa, praktisi, dan pemerhati dalam dunia keteknikan pertanian.
Chief Editor
Dr. Ir. Agus Haryanto, M.P
Reviewer
Prof. Dr. Ir, R.A. Bustomi Rosadi, M.S. (Universitas Lampung)
Prof. Dr. Ir. Udin Hasanudin, M.T (Universitas Lampung)
Prof. Dr. Indarto, S.TP., DEA (Universitas Jember)
Dr. Ir. Sugeng Triyono, M.Sc. (Universitas Lampung)
Dr. Nur Aini Iswati Hasanah,S.T., M.Si (Universitas Islam Indonesia)
Dr. Diding Suhandy, S.TP., M.Agr (Universitas Lampung)
Dr. Sri Waluyo, S.TP, M.Si (Universitas Lampung)
Dr. Ir. Sigit Prabawa, M.Si (Universitas Negeri Sebelas Maret)
Dr. Eng. Dewi Agustina Iriani, S.T., M.T (Universitas Lampung)
Dr. Slamet Widodo, S.TP.,M.Sc (Institut Pertanian Bogor)
Dr. Ir. Agung Prabowo, M.P (Balai Besar Mekanisasi Pertanian)
Dr. Kiman Siregar, S. TP., M.Si (Universitas Syah Kuala)
Dr. Ansar, S.TP., M.Si (Universitas Mataram)
Dr. Mareli Telaumbanua, S.TP., M.Sc. (Universitas Lampung)
Editorial Boards
Dr. Warji, S.TP, M.Si
Cicih Sugianti, S.TP, M.Si
Elhamida Rezkia Amien S.TP, M.Si
Winda Rahmawati S.TP, M.Si
Febryan Kusuma Wisnu, S. TP, M.Sc
Enky Alvenher, S.TP
Jurnal Teknik Pertanian diterbitkan oleh Jurusan Teknik Pertanian, Universitas Lampung.
Alamat Redaksi J-TEP:
Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Lampung
Jl. Soemantri Brodjonegoro No.1, Telp. 0721-701609 ext. 846
Website :http://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JTP
Email :jurnal_tep@fp.unila.ac.id dan ae.journal@yahoo.com
PENGANTAR REDAKSI
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah yang Maha Kuasa, Jurnal Teknik Pertanian (J-
TEP) Volume 8 No 4, bulan Desember 2019 dapat diterbitkan. Pada edisi kali ini dimuat 8
(delapan) artikel yang merupakan karya tulis ilmiah dari berbagai bidang kajian dalam dunia
Keteknikan Pertanian yang meliputi rancang bangun pengaduk dan pembuat pupuk cair
otomatis, prediksi intrusi air laut di Kabupaten Tanggerang, kendali jumlah dan waktu
berangkat truk TBS, kajian karakteristik fisikokimia tepung salak, pengaruh sinar UV terhadap
pH dan total padatan nira aren, rancang bangun dan uji kinerja pemanen manggis, karakteristik
penyimpanan buah pada suhu rendah, dan karakteristik mutu ekstrak teh putih.
Pada kesempatan kali ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada para penulis atas kontribusinya dalam Jurnal TEP dan kepada para reviewer/penelaah
jurnal ini atas peran sertanya dalam meningkatkan mutu karya tulis ilmiah yang diterbitkan
dalam edisi ini.
Akhir kata, semoga Jurnal TEP ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan memberikan
konstribusi yang berarti bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya di
bidang keteknikan pertanian.
Editorial J TEP-Lampung
Jurnal TEKNIK PERTANIAN LAMPUNG
ISSN (p): 2302-559X ISSN (e): 2549-0818 Vol. 8 No. 4, Desember 2019
Halaman
Daftar isi
Pengantar Redaksi
RANCANG BANGUN SISTEM PENGADUK DAN PEMBUAT PUPUK CAIR LIMBAH 234-242
KELAPA SAWIT DAN NANAS OTOMATIS DENGAN METODE AEROB, SEMI
AEROB, DAN ANAEROB
Mareli Telaumbanua, Dermiyati, Radix Suharjo
PREDIKSI INTRUSI AIR LAUT BERDASARKAN NILAI DAYA HANTAR LISTRIK 243-250
DAN TOTAL DISSOLVED SOLID DI KABUPATEN TANGGURANG
Roh Santoso Budi Waspodo, Silvia Kusumarini, Vita Ayu Kusuma Dewi
RANCANG BANGUN DAN UJI KINERJA ALAT PEMANEN BUAH MANGGIS 273-279
Wahyu K. Sugandi, Ahmad Thoriq, Asep Yusuf, Amorita Iqradiella
1) Naskah: Redaksi menerima sumbangan naskah/tulisan ilmiah dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris,
dengan batasan sebagai berikut :
a. Naskah diketik pada kertas ukuran A4 (210mm x 297mm) dengan 2 spasi dan ukuran huruf Times New
Roman 12pt. Jarak tepi kiri, kanan, atas, dan bawah masing-masing 3 cm. Panjang naskah tidak melebihi 20
halaman termasuk abstrak, daftar pustaka, tabel dan gambar. Semua tabel dan gambar ditempatkan
terpisah pada bagian akhir naskah (tidak disisipkan dalam naskah) dengan penomoran sesuai dengan
yang tertera dalam naskah. Naskah disusun dengan urutan sebagai berikut: Judul; Nama Penulis disertai
dengan catatan kaki tentang instansi tempat bekerja; Pendahuluan; Bahan dan Metode; Hasil dan Pembahasan;
Kesimpulan dan Saran; Daftar Pustaka; serta Lampiran jika diperlukan. Template penulisan dapat didownload
di http://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JTP
b. Abstrak (Abstract) dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, tidak lebih dari 200 kata. Mengandung
informasi yang tertuang dalam penulisan dan mudah untuk dipahami. Ringkasan (abstract) harus memuat
secara singkat latar belakang, tujuan, metode, serta kesimpulan dan yang merupakan high light hasil
penelitian.
c. Pendahuluan: memuat latar belakang masalah yang mendorong dilaksanakannya perekayasaan dan
penelitian, sitasi dari temuan-temuan terdahulu yang berkaitan dan relevan, serta tujuan perekayasaan atau
penelitian.
d. Bahan dan Metoda: secara jelas menerangkan bahan dan metodologi yang digunakan dalam perekayasaan
atau penelitian berikut dengan lokasi dan waktu pelaksanaan, serta analisis statistik yang digunakan. Rujukan
diberikan kepada metoda yang spesifik.
e. Hasil dan Pembahasan: Memuat hasil-hasil perekayasaan atau penelitian yang diperoleh dan kaitannya
dengan bagaimana hasil tersebut dapat memecahkan masalah serta implikasinya. Persamaan dan
perbedaannya dengan hasil perekayasaan atau penelitian terdahulu serta prospek pengembangannya. Hasil
dapat disajikan dengan menampilkan gambar, grafik, ataupun tabel.
f. Kesimpulan dan Saran: memuat hal-hal penting dari hasil penelitian dan kontribusinya untuk mengatasi
masalah serta saran yang diperlukan untuk arah perekayasaan dan penelitian lebih lanjut.
g. Daftar Pustaka: disusun secara alfabetis menurut penulis, dengan susunan dan format sebagai berikut: Nama
penulis didahului nama family/nama terakhir diikuti huruf pertama nama kecil atau nama pertama. Untuk
penulis kedua dan seterusnya ditulis kebalikannya. Contoh:
Kepustakaan dari Jurnal:
Tusi, Ahmad, dan R.A. Bustomi Rosadi. 2009. Aplikasi Irigasi Defisit pada Tanaman Jagung. Jurnal Irigasi.
4(2): 120-130.
Kepustakaan dari Buku:
Keller, J., and R.D. Bleisner. 1990. Sprinkle and Trickle Irrigation. AVI Publishing Company Inc. New York,
USA.
h. Satuan: Satuan harus menggunakan system internasional (SI), contoh : m (meter), N (newton), °C
(temperature), kW dan W (daya), dll.
3) Selama proses penerimaan karya ilmiah, penelaahan oleh Reviewer, sampai diterimanya makalah untuk
diterbitkan dalam jurnal akan dikonfirmasi kepada penulis melalui email.
4) Reviewer berhak melakukan penilaian, koreksi, menambah atau mengurangi isi naskah/tulisan bila dianggap
perlu, tanpa mengurangi maksud dan tujuan penulisan.
Rancang bangun sistem pengaduk.... (Telaumbanua, dkk)
2
Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
3
Jurusan Hama dan Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
Komunikasi Penulis, email : mareli.telaumbanua@fp.unila.ac.id atau marelitelaumbanua@gmail.com
DOI:http://dx.doi.org/10.23960/jtep-l.v8.i4.234-242
Naskah ini diterima pada 20 Januari 2019; revisi pada 14 Oktober 2019;
disetujui untuk dipublikasikan pada 14 Oktober 2019
ABSTRACT
The Empty Fruit Bunch (EFB) and pineapple rhizomes which left without advance processing will be a source of
pests and diseases. However, EFB bunches and pineapple rhizomes contains micro-macro elements and vitamins
needed by plants, starters (microbial decomposer), growth regulators, and inhibitors to solve the problem of the
waste biomass. The automatic waste processing system is capable to process with various methods in order to
obtain a maximum amount of biological fertilizer from EFB and pineapple rhizomes.This system design
automatically processes biological waste into biofertilizer using three methods which are aerob, anaerob and
semi aerob. This instrument is able to stir the decomposition process of organic matter in it for 30 days automatically.
This instrument is equipped with a temperature sensor that can predict the high and low decomposition of
organic matter in the tank. The accuracy of the stirrer system performance, air pumps, and automatic air faucets
is 68%, 99.8% and 99.8%. The result of the entire actuator’s response speed is ± 1 ms. From various measurement
conditions, the condition of the stirrer, air pump, and automatic air faucet are stable. The mixer stirs at 06.00,
12.00, 18.00 and 00.00 every day. Pumps and faucets do the stirring at 07.00, 13.00, 19:00 and 01:00. The best
liquid fertilizer can be obtained using this instrument with more various process.
ABSTRAK
Hamparan limbah tandan kosong kelapa sawit dan rimpang nanas tanpa pengolahan lanjutan, dapat menjadi
sumber hama dan penyakit. Namun, tandan kosong dan rimpang nanas ini mengandung unsur mikro-makro dan
vitamin yang dibutuhkan oleh tanaman, starter (mikroba pengurai), zat pengatur tumbuh dan inhibitor untuk
mengatasi permasalahan limbah biomassa tersebut. Agar pengolahan limbah untuk mendapatkan pupuk hayati
dapat maksimal, dapat menggunakan sistem pengolah limbah otomatis yang mampu melakukan variasi metode
dalam pengolahannya.Rancangan sistem yang mengolah limbah hayati menjadi pupuk hayati menggunakan tiga
metode perlakuan yaitu aerob, anaerob dan semi aerob yang mampu bekerja secara otomatis. Alat ini mampu
melakukan pengadukan secara otomatis selama 30 hari proses dekomposisi bahan organik di dalamnya. Alat ini
juga dilengkapi dengan sensor suhu yang mampu memprediksi tinggi rendahnya proses dekomposisi bahan
organik di dalam tangki. Akurasi kinerja sistem pengaduk, pompa udara, dan keran udara otomatis adalah 68 %,
99,8 % dan 99,8 %. Hasil kecepatan respon seluruh aktuator adalah ± 1 ms. Dari berbagai kondisi pengukuran,
kondisi pengaduk, pompa udara, dan keran udara otomatis stabil. Pengaduk bekerja melakukan pengadukan pada
pukul 06.00, 12.00, 18.00 dan 00.00 setiap harinya. Pompa dan keran bekerja melakukan sirkulasi pada pukul
07.00, 13.00, 19.00 dan 01.00. Melalui alat ini dapat diperoleh pupuk cair terbaik dengan proses pengolahan yang
lebih bervariasi.
234
Jurnal Teknik Pertanian Lampung Vol. 8, No. 4: 234-242
P-ISSN 2302-559X; E-ISSN 2549-0818
235
Rancang bangun sistem pengaduk.... (Telaumbanua, dkk)
mampu diintegrasikan dengan pompa untuk Pengaduk ini terbuat dari besi yang
penyiraman pupuk di lahan secara langsung. berbentuk (simbol) tambah (+) di
ujung pengaduk.
d. Sistem otomatis pembuat pupuk cair
II. BAHAN DAN METODA dari limbah tandan kosong kelapa sawit
dan limbah rimpang nanas. saling
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium terintegrasi dan kendalikan oleh satu
Listrik dan Instrumentasi, Laboratorium Alat dan mikrokontroler.
Mesin Pertanian, Laboratorium Sumber Daya
Alam, Jurusan Teknik Pertanian, dan Proses kerja alat ini adalah mikrokontroler
Laboratorium Tanah Jurusan Ilmu Tanah, mengatur proses pengaktifan pengaduk yaitu
Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Alat pada pukul 06.00, 12.00, 18.00 dan 00.00 yang
yang digunakan dalam penelitian ini adalah, dilakukan setiap 6 jam sekali. Aktivasi pengaduk
seperangkat peralatan teknik berupa tang, dilakukan selama 5 menit. Penentuan ini
obeng, solder, gergaji, multimeter, timbangan, dan berdasarkan pertimbangan, bahwa limbah
laptop sedangkan perangkat lunak yang diaduk setiap hari untuk membuat seluruh bahan
mendukung untuk perancangan sistem kendali organik terurai secara merata. Pada prosesnya,
adalah software arduino dan eagle. Bahan yang proses penguraian tersebut menghasilkan gas
digunakan adalah LM35DZ sebagai sensor suhu metana, karbondioksida dan lain lain. Untuk itu,
dengan daya < 0,1 watt anti air, liquid cristal tangki pengolahan semi aerob difungsikan setiap
display (LCD) dengan daya ± 0,5 watt, 6 jam, melakukan sirkulasi udara di dalamnya.
mikrokontroler AVR ATMega2560 dengan daya Sirkulasi udara juga dilakukan setiap 4 kali sehari,
< 0,1 watt, 2 lembar printed circuit board (PCB) sebesar kapasistas tangki. Waktu sirkulasi udara
single layer 20 x 10 cm, komponen elektronika yang dipilih adalah pukul 07.00, 13.00, 19.00 dan
aktif dan pasif seperti resistor, kapasitor, pin 01.00 dengan waktu sirkulasi adalah 5 menit.
deret, black housing 10 pin, 40 kaki penyangga
modul (spacer), 3 lembar kertas glossy, kabel Pengujian awal menggunakan air, dan
warna (kabel jumper), 25 light emitted diode menghasilkan kinerja yang baik sesuai dengan
(LED), 1 box untuk modul, pompa aquarium dan rencana perancangan. Pada tahap berikutnya,
airpump AC, Tangki 50 L. Pompa udara 4 L/ sistem pengolah limbah diuji menggunakan
menit, relay DC 5 V dan 12 V, 12 transistor cacahan tandan kosong kelapa sawit, dan
TIP120. cacahan limbah rimpang nanas yang
dimasukkan ke dalam sistem pengolah limbah.
2.1. Perancangan dan Mekanisme Alat Sistem pengolah limbah ini terdiri dari 6 tangki
Sistem ini dirancang menggunakan yaitu 3 tangki digunakan untuk limbah tandan
mikrokontroler arduino ATMega 2560 sebagai kosong kelapa sawit, dan 3 tangki berikutnya
pusat pengolah informasi. Mikrokontroler digunakan untuk limbah rimpang nanas. Untuk
bertugas dalam pengolahan informasi suhu, mengukur kinerja alat yang dibuat, dilakukan
sebagai pewaktu, penampil pada LCD, mengatur pengujian meliputi akurasi, respon sistem, dan
pengaktifan pengaduk, pompa udara, dan stabilitas (Telaumbanua et al., 2014). Pengujian
aktivasi keran (kran) otomatis. dilakukan 1 bulan selama masa fermentasi oleh
mikroba. Proses perkembangbiakan dan
Perancangan sistem pembuat pupuk cair ini aktivitas mikroba di dalam menguraikan limbah,
terdiri dari : mampu mempengaruhi ketersediaan unsur hara
a. Tiga tangki pengolah limbah nanas, yang tersedia (dermiyati et al., 2017).
yang terdiri dari tangki aerob, anaerob,
dan semi aerob. III. HASIL DAN PEMBAHASAN
b. Tiga tangki pengolah limbah kelapa
sawit, yang terdiri dari tangki aerob, 3.1. Rancangan Bangun Sistem Pengolah
anaerob, dan semi aerob. Limbah
c. Setiap tangki menggunakan pengaduk Rancangan alat pengolah limbah tandan kosong
yang dapat bergerak otomatis. kelapa sawit dan limbah nanas telah berhasil
236
Jurnal Teknik Pertanian Lampung Vol. 8, No. 4: 234-242
P-ISSN 2302-559X; E-ISSN 2549-0818
dirancang. Hasil rancangan telah diuji coba Mikrokontroler mengontrol waktu pengadukan
menggunakan air di dalam tangki penampungan limbah tandan kosong dan rimpang nanas dalam
selama 5 hari percobaan untuk mendapatkan pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) pada
data kinerja alat. Pengujian menggunakan air proses fermentasi (Gambar 2). Pengontrolan
dilakukan untuk mengecek kebocoran, sistem pengadukan mengintegrasikan mikrokontroler
pengadukan, pompa udara, keran udara dan dengan dinamo DC 12 volt, 2 Ampere yang
sensor suhu water proof yang terpasang pada dihubungkan dengan gearbox. Pengadukan
setiap tangki penampungan limbah. dilakukan dengan putaran 30 RPM yang
dilakukan 4 kali sehari.
Sistem pengaduk pembuat pupuk organik cair
ini terdiri atas beberapa bagian yaitu sistem Pengaduk dirancang sebanyak 6 unit yang
pengaduk limbah, sistem sirkulasi udara pada ditempatkan pada setiap tangki mulai dari
semi aerob, sistem pengolah informasi berupa perlakuan aerob, semi aerob, dan anaerob. Selain
mikrokontroler dan bagian pendukungnya itu, pompa udara dan keran udara juga dirancang
(Gambar 1). untuk mengakomodasi perlakuan semi aerob.
Pompa udara dan keran udara diintegrasikan
3.2. Modul Utama Pengolah Informasi secara bersamaan agar udara di dalam tangki
Sistem kendali yang digunakan dalam proses dapat tersirkulasi dengan baik. Saat pompa udara
pengadukan pada proses fermentasi, aktif, keran udara juga aktif membuka, sehingga
menggunakan mikrokontroler AVR ATMega terjadi sirkulasi dalam tangki limbah tandan
2560 yang tersemat dalam arduino mega. kosong kelapa sawit dan rimpang nanas. Pompa
237
Rancang bangun sistem pengaduk.... (Telaumbanua, dkk)
udara membutuhkan daya sebesar 50 watt yang diakibatkan metabolisme mikroba dan efek
dengan tegangan 220 VAC. Keran udara suhu radiasi sinar matahari walaupun sistem
membutuhkan 5 watt dengan tegangan kerja 220 pembuat pupuk otomatis telah diletakkan agar
VAC. Semburan pompa setiap jalur, mampu tidak terkena sinar matahari langsung.
menghasilkan udara sebanyak 5 liter per menit.
Sistem ini dirancang sebanyak 2 unit yaitu untuk Sistem kendali juga dilengkapi dengan MMC atau
tangki tandan kosong dan rimpang nanas. SD card yang berfungsi untuk setiap proses yang
dilakukan oleh sistem kendali yang meliputi
3.3. Hasil Rancangan Aktuator dan Sensor proses pengadukan, proses sirkulasi udara,
Suhu waktu, dan suhu yang terukur setiap 15 menit.
Modul MMC ini disematkan pada mikrokontroler
3.3.1. Integrasi Sensor Suhu dan melalui pin 20 dan 21. Dalam perancangannya,
Mikrokontroler sistem kendali memiliki memori penyimpanan
Sensor yang digunakan dalam perancangan ini 8 gigabyte. Ukuran ini mampu merekam data
yaitu sensor suhu LM35 water proof. Sensor selama lebih dari 2 tahun dengan rerata
LM35 water proof, dirancang agar mampu pengambilan setiap 15 menit.
direndam dalam air pada jangka waktu yang
lama. Sensor ini mampu mendeteksi suhu pada 3.3.2. Aktuator Pengaduk, Keran Udara
range 0 O C hingga 150 O C, dengan tingkat dan Pompa Udara
ketelitian 0,5 OC. Sensor ini diletakkan pada Sistem pengadukan dirancangan menggunakan
masing-masing tangki pengolahan limbah sistem kendali menggunakan mikrokontroler
sebanyak 6 unit sensor. Sensor diletakkan tepat yang terintegrasi dengan aktuator. Integrasi ini
di tengah media limbah. Peletakan posisi ini digunakan untuk mengendalikan pengadukan
bertujuan untuk mendapatkan suhu rerata pada limbah nanas dan sirkulasi udara pada proses
media limbah yang diolah. Sistem akan fermentasi. Tipe pengadukan yang dilakukaan
mengamati proses perubahan suhu pada proses adalah tipe berselang (intermitten) yang
pengolahan limbah secara kontinu, dimulai dari dilakukan setiap pukul 06.00, 12.00, 18,00, dan
hari ke 0 hingga hari ke 30. 00.00. Pengadukan dilakukan pada setiap tangki
pengolahan limbah. Aktuator pengaduk
Suhu di media limbah diukur setiap 30 menit. dirancang menggunakan besi yang saling
Data tersebut direkam ke dalam MMC secara menyilang, yang dihubungkan dengan gearabox
realtime. Hal ini berfungsi untuk mendapatkan dan motor DC (Gambar 4 a dan b).
model untuk menentukan pola jumlah
perkembangbiakan bakteri pada penelitian Limbah ditempatkan dalam wadah dengan sistem
lanjutan. Suhu rerata yang diperoleh dari hasil yang telah dirancang yaitu, sistem aerob, sistem
pengukuran adalah 23-25 OC selama pengamatan. semi aerob, dan anaerob. Terdapat 6 tangki
Terjadi lonjakan suhu terjadi pada siang hari limbah yang terdiri dari 3 tangki untuk limbah
238
Jurnal Teknik Pertanian Lampung Vol. 8, No. 4: 234-242
P-ISSN 2302-559X; E-ISSN 2549-0818
kelapa sawit yaitu tangki aerob, semi aerob, dan sistem anaerob, tidak terjadi sirkulasi udara
anaerob. Di samping itu, 3 tangki lainnya selama proses penelitian. Proses pengadukan
diperuntukkan untuk limbah nanas yaitu dilakukan setiap 6 jam yaitu pada pukul 06.00,
perlakuan aerob, semi aerob, dan anaerob. 12.00, 18.00 dan 00.00.
Gambar 5. Aktuator Pompa Udara (a) dan Aktuator Keran Udara (b)
239
Rancang bangun sistem pengaduk.... (Telaumbanua, dkk)
menggerakkan poros pengaduk berada pada 3.4.3. Analisis Kinerja Keran Otomatis
kisaran 68 %. Hal ini yang disebabkan oleh Keran udara terintegrasi dengan pompa udara
padamnya listrik di lokasi penelitian dan waktu dalam mensirkulasikan udara pada perlakuan
proses penggantian pengaduk. Aktuator semi aerob. Hasil analisis akurasi kinerja keran
pengaduk membutuhkan waktu ± 1 ms untuk berdasarkan waktu yaitu mencapai 100 %.
memutar pengaduk berdasarkan waktu yang Berdasarkan data yang terekam, akurasi kinerja
ditetapkan dalam program. Waktu pengadukan sistem kendali berada pada 99,8 % yang
yang ditetapkan lebih cepat 1 jam dibandingkan disebabkan oleh padamnya listrik di lokasi
keran dan pompa udara yaitu pukul 06.00, 12.00, penelitian. Aktuator keran otomatis
18.00 dan 00.00. Analisis selanjutnya adalah membutuhkan waktu ± 1 ms untuk mengaktifkan
stabilitas pengaduk yang diamati secara random membuka keran berdasarkan waktu yang
sebanyak 7 kali dari target waktu yang ditetapkan. Waktu yang ditetapkan adalah 07.00,
ditetapkan. Dari hasil pengamatan, stabilitas 13.00, 19.00 dan 01.00. Analisis selanjutnya
sistem pengaduk adalah baik (stabil) (Tabel 1). adalah stabilitas keran otomatis yang diamati
secara random sebanyak 7 kali dari target waktu
3.4.2. Analisis Kinerja Pompa Udara yang ditetapkan. Dari hasil pengamatan, stabilitas
Dari hasil analisis kinerja pompa udara sistem keran adalah baik (stabil) (Tabel 3).
berdasarkan waktu, diperoleh akurasi sistem
mencapai 100 %. Akan tetapi, berdasarkan data IV. KESIMPULAN
yang terekam, akurasi kinerja sistem kendali
berada pada 99,8 % yang disebabkan oleh Dari hasil penelitian, diperoleh akurasi kinerja
padamnya listrik di lokasi penelitian. Aktuator sistem pengaduk adalah 68 %, dengan hasil
pompa udara mampu menghasilkan ± 1 ms untuk kecepatan respon alat untuk memulai
mengaktifkan pompa udara setiap target waktu pengadukan adalah ± 1 ms. Dari berbagai kondisi
yang ditetapkan. Nilai masuk dalam golongan pengukuran, kondisi pengaduk stabil. Pengaduk
sangat baik untuk respon sistem. Analisis bekerja melakukan pengadukan pada pukul
selanjutnya adalah stabilitas pompa udara yang 06.00, 12.00, 18.00 dan 00.00 setiap harinya.
diamati secara random sebanyak 7 kali dari target Kinerja akurasi pompa udara yaitu 99,8 % dari
waktu yang ditetapkan. Dari hasil pengamatan, berbagai kondisi pengamatan. Respon sistem
stabilitas sistem pompa udara adalah baik (stabil) untuk menyalakan pompa adalah ± 1 ms dan
(Tabel 2). kondisi pompa untuk berbagai kondisi adalah
240
Jurnal Teknik Pertanian Lampung Vol. 8, No. 4: 234-242
P-ISSN 2302-559X; E-ISSN 2549-0818
stabil. Demikian juga hasil unjuk kinerja akurasi Igwe, J. C. and Onyegbado. 2007. A Review of
keran udara otomatis yaitu 99,8 %. Respon Palm Oil Mill Effluent (Pome) Water
sistem pengolahan pupuk cair untuk menyalakan Treatment, Global. Journal of
keran otomatis adalah ± 1 ms dan kondisi keran Environmental Research. 1(2): 54-62.
untuk berbagai kondisi adalah stabil. Pompa dan
keran bekerja melakukan sirkulasi pada pukul Ketnawa, S., Chaiwut, P., Rawdkuen, S. 2012.
07.00, 13.00, 19.00 dan 01.00. Sistem ini dianggap Pineapple wastes: A potential source
layak untuk berbagai aplikasi pembuatan pupuk for bromelain extraction. Food and
hayati lainnya karena mampu menghasilkan Bioproducts Processing. 90: 385–391.
akurasi, respon sistem, dan tingkat kestabilan
yang baik dari berbagai pengukuran. Niga, J. N. 1999. Continuous Ethanol Production
From Pineapple Cannery Waste. Journal
of Biotechnology 72: 197–202.
DAFTAR PUSTAKA
Pusdatin. 2015. Outlook Nenas. Pusat Data dan
ADB. 2008. Appendix VII : Technology Overview Sistem Informasi Pertanian. Sekretariat
– Palm Oil Waste Management http:// Jenderal-Kementerian Pertanian.
www.adb.org/Documents/Reports/ Jakarta. 74 hlm.
Consultant/36557-INO/36557-INO-
TACRAppendix VII.pdf accessed on Reddy, N., and Yang, Y. 2005 Biofibers from
27th November, 2008. Agricultural by Products for Industrial
Applications. TRENDS in
BPS. 2016. Luas dan Produksi Tanaman Kelapa Biotechnology 23 (1) : 22-27.
Sawit di Indonesia. Diakses dari https:/
/www.bps.go.id., 20 Februari 2018. Sreekala, M. S., Kumaran, M. G., and Thomas, S.
1997. “Oil palm fibers: Morphology,
BPS. 2018. Ekspor Minyak Kelapa Sawit Menurut chemical composition, surface
Negara Tujuan Utama, 2000-2015. modification and mechanical
https://www.bps.go.id/statictable/ properties”, J. Applied Polymer Sci. 66 :
2014/09/08/1026/ekspor-minyak- 821-835.
kelapa-sawitmenurut-negara-tujuan-
utama-2000-2015.html, diakses 18 Telaumbanua, M., Sutiarso, L., Purwantana, B.
Februari 2018. 2014. Rancangbangun Aktuator
Pengendalian Iklim Mikro di
Dermiyati, Lumbanraja, J., Banuwa, I. S., Maulida, Greenhouse Untuk Budidaya Tanaman
O. 2015.Application of Organonitrofos Sawi (Brassica rappa Var. Parachinensis
and Inorganic Fertilizer on Cassava L.). Agritech 34(2): 213-222.
Manihot esculenta Crantz in Ultisol Soil.
Journal of Tropical Soils. 20(3):167- Telaumbanua, M., Purwantana, B., Sutiarso, L.,
172. Falah, M. A. F. 2016. Studi Pola
Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica
Dermiyati, Karyanto, A., Niswati, A., Lumbanraja, rapa var.parachinensis L.) Hidroponik
J., Triyono, S., Vania, N., Harini, A. 2017. di Dalam Greenhouse Terkontrol.
Activity of Soil Microorganisms during Agritech 36 (1) : 104-110.
The Growth of Sweet Corn (ZeaMays
Saccharata Sturt) in The Second Triyono, S., Dermiyati, Lumbanraja, J., dan
Planting Time with the Application of Ismono, H. 2016. Integrasi Budidaya
Organonitrofos and Biochar. Journal of Jamur Merang (Volvariella Volvaceae
Tropical Soils 22 (1) : 35-41. L) Media Tandan Kosong Kelapa Sawit
(TKKS) Dengan Produksi Pupuk
Organonitrofos. Laporan Penelitian
Strategis Nasional.54 hal.
241
Rancang bangun sistem pengaduk.... (Telaumbanua, dkk)
242
Department of Agricultural Engineering The University of Lampung