Anda di halaman 1dari 18

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/341292284

PENGARUH PENAMBAHAN ABU ARANG TEMPURUNG KELAPA TERHADAP


KUAT GESER TANAH LEMPUNG DI DAERAH MAKARTI JAYA

Article · February 2020


DOI: 10.31851/deformasi.v4i2.3548

CITATIONS READS

0 283

4 authors, including:

Reffanda Kurniawan Herri Purwanto


Universitas PGRI Palembang Universitas PGRI Palembang
12 PUBLICATIONS   14 CITATIONS    9 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Adiguna Adiguna
Universitas PGRI Palembang
10 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

studi mengenai alternatif material maju konstruksi dengan memanfaatkan potensi lokal View project

All content following this page was uploaded by Adiguna Adiguna on 22 May 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


JURNAL DEFORMASI
Dikelola Oleh : Program Studi Teknik Sipil
Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Pgri Palembang

Terbit 2 (Dua) Edisi Per-Tahun


Terbit Edisi 1 (Pertama) Tahun 2016

Pelindung Rektor Universitas PGRI Palembang


Dr. H. Bukman Lian, M.M., M.Si.
Penanggung Jawab Dekan Fakultas Teknik Universitas PGRI Palembang
Adiguna, ST., M.Si.
Dewan Redaksi Ketua Reffanda Kurniawan, ST., MM.
Wakil Ketua Amiwarti, ST., MT.
Sekretaris Herri Purwanto, ST., MT.
Dewan Ilmiah Mitra Bestari
Dr. Hj. Megawaty, MT.
( PU Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Selatan )
H. K. M. Aminuddin, ST., MT.
( PU Cipta Karya Provinsi Sumatera Selatan )
Yulindasari, ST., M.Eng. ( Universitas Sriwijaya )
Hj. Ramadhani, ST., MT. ( Universitas IBA Palembang )
Khadavi, ST., MT. ( Universitas Bung Hatta Padang )
Irma Sepriyanna, ST., MT. ( STT PLN Jakarta )
Almamater
Ir. H. K. Oejang Oemar, M.Sc.
Adiguna, ST., M.Si.
Amiwarti, ST., MT.
M. Firdaus, ST., MT.
Herri Purwanto, ST., MT.
Syahril Alzahri, ST., MT.
Editing Endang Kurniawan, ST.

Pelaksana Tata Usaha Teddy Irawan, ST.


Lisda Ariani, ST.

Publikasi dan Distribusi Agus Setiobudi, ST., M.Si.

Alamat Redaksi:
Program Studi Teknik Sipil Universitas PGRI Palembang
Jl. Jend. A. Yani, Lr. Gotong Royong 9/10 Ulu Palembang Sumatera Selatan 302512
Telp. 0711-510043, Fax. 0711-514782, e-mail: Def_15SIPIL@yahoo.com
JURNAL DEFORMASI PRODI TEKNIK SIPIL
ISSN 2477- 4950, EISSN 2621-7929
Volume 4-2, Juli – Desember 2019

DAFTAR ISI

Artikel Penelitian Halaman

1. Pengaruh Waktu Curing Terhadap Stabilisasi Tanah Dasar Lempung


Menggunakan Polimer, Annisa Putri Adriza, Luky Handoko, Jhon Tri
Hatmko...................................................................................................................... 52-62

2. Pemanfaatan Minyak Mentah (Crude Oil) Untuk Meningkatkan Stabilisasi


Jalan Tanah Pada Daerah Makarti Jaya Kabupaten Banyuasin, Herri
Purwanto, Adiguna, Reffanda Kurniawan Rustam, Bagus Arif Budiarto................ 63-70

3. Simulasi Perhitungan Kekuatan Nominal Penampang Balok dan Kolom


Beton Bertulang Berbasis Graphical User Treface, Hendry Tanako Kalangi,
Jonie Tanijaya, Vidya Maitri Malik........................................................................... 71-81

4. Pengaruh Penambahan Abu Arang Tempurung Kelapa Terhadap Kuat


Geser Tanah Lempung Di Daerah Makarti Jaya, Reffanda Kurniawan
Rustam, Herri Purwanto, Adiguna, Indah Tiara Putri.......................................... 82-91

5. Studi Angle Of Repose Mud Volcano di desa Napan Pulau Timor, Mauritius
I.R. Naikofi, Budijanto Widjaja, Paulus P. Rahardjo................................................ 92-97

ii
Petunjuk Untuk Penulis

A. Naskah

Naskah yang di ajukan oleh penulis harus diketik dengan komputer menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar, menyertakan 1 (satu) soft copy dalam bentuk CD memakai
program microsoft word dan ukuran kertas A4, jarak 1,15 spasi, menggunakan huruf Time New
Roman dengan mencantumkan nomor HP/Telepon dan alamat e-mail.
Naskah yang diajukan oleh penulis merupakan naskah asli yang belum pernah diterbitkan
maupun sedang dalam proses pengajuan ditempat lain untuk diterbitkan, dan diajukan minimal 1
(satu) bulan sebelum penerbitan.

B. Format Penulisan Artikel


Judul
Judul ditulis dengan huruf besar, nama penulis tanpa gelar, mencantumkan instansi asal, e-mail
dan ditulis dengan huruf kecil.

Abstrak
Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia antara 100-250 kata, dan berisi pernyataan yang terdapat
dalam isi tulisan, menyatakan tujuan dari penelitian, prosedur dasar ( pemilihan objek yang
diteliti, metode pengamatan dan analisis), ringkasan isi dan kesimpulan dari naskah
menggunakan huruf Time New Roman 10, spasi tunggal.

Kata Kunci
Minimal 3(Tiga) kata kunci ditulis dalam bahasa Indonesia

Isi Naskah
Naskah hasil penelitian dibagi dalam 5 (lima) sub judul, Pendahuluan, Metode Penelitian, Hasil,
Pembahasan dan Kesimpulan. Penulis menggunakan standar Internasional (misal untuk satuan
tidak menggunakan feet tetapi meter, menggunakan terminalogi dan simbol diakui international
(Contoh hambatan menggunakan simbol R). Bila satuan diluar standar SI dibuat dalam kurung
(misal = 1 Feet (m)). Tidak menulis singkatan atau angka pada awal kalimat, tetapi ditulis
dengan huruf secara lengkap, Angka yang dilanjutkan dengan simbol ditulis dengan angka Arab,
misal 3 cm, 4 kg. Penulis harus secara jelas menunjukkan rujukan dan sumber rujukan secara
jelas.

iii
Daftar Pustaka
Rujukan / Daftar pustaka ditulis dalam urutan angka, tidak menurut alpabet, dengan ketentuan
seperti dicontohkan sbb :
1. Standar Internasional :
IEC 60287-1-1 ed2.0; Electric cables – Calculation of the current rating – Part 1 – 1 : Current
rating equations (100% load factor) and calculation of losses – General. Copyright ©
International Electrotechnical Commission (IEC) Geneva, Switzerland, www.iec.ch, 2006
2. Buku dan Publikasi :
George J Anders; Rating of Electric Power Cables in Unfavorable Thermal
Environment. IEEE Press, 445 Hoes Lane, Piscataway, NJ 08854, ISBN 0-471- 67909-7,
2005.
3. Internet :
Electropedia; The World’s Online Electrotechnical Vocabulary. http://www.electropedia.org,
diakses 15 Maret, 2011.

Setiap pustaka harus dimasukkan dalam tulisan. Tabel dan gambar dibuat sesederhana mungkin.
Kutipan pustaka harus diikuti dengan nama pengarang, tahun publikasi dan halaman kutipan yang
diambil. Kutipan yang lebih dari 4 baris, diketik dengan spasi tunggal tanpa tanda petik.

iv
Petunjuk Untuk Penulis

A. Naskah

Naskah yang di ajukan oleh peneliti harus diketik dengan komputer mengunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar, menyertakan 1 (satu) soft copy dalam
bentuk CD memakai program microsoft word dan ukuran kertas A4, jarak 1,15
spasi, mengunakan huruf Times New Roman dengan mencantumkan nomor
HP/Telepon dan alamat e-mail.
Naskah yang diajukan oleh peneliti merupakan naskah asli yang belum pernah
diterbitkan maupun sedang dalam proses pengajuan ditempat lain untuk
diterbitkan, dan diajukan minimal 1 (satu) bulan sebelum penerbitan.

B. Format Penulisan Artikal

Judul
Judul ditulis dengan huruf besar, nama penulis tanpa gelar, mencantumkan
instansi asal, e-mail dan ditulis dengan huruf kecil

Abstrak
Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia antara 100-250 kata, dan berisi
pernyataan yang terdapat dalam isi tulisan, menyatakan tujuan dari penelitian,
prosedur dasar (pemilihan objek yang diteliti, metode pengamatan dan analisis),
ringkasan isi dan kesimpulan dari naskah, menggunakan huruf Times New
Roman 10, spasi tunggal

Kata Kunci
Minimal 3 (tiga) kata kunci ditulis dalam bahasa Indonesia

Isi Naskah
Naskah hasil penelitian dibagi dalam 5 (lima) sub judul, Pendahuluan, Metode
Penelitian, Hasil Pembahasan dan Kesimpulan. Penulis menggunakan standar
Internasional (misal untuk satuan tidak menggunakan feet tetapi meter,
menggunakan terminologi dan simbol diakui internasional (Contoh hambatan
mengunakan simbol R), Bila satuan diluar standar SI, dibuat dalam kurung
(misal = 1 Feet (m)). Tidak menulis singkatan atau angka pada awal kalimat,
tetapi ditulis dengan huruf secara lengkap, Angka yang dilanjutkan dengan
simbol ditulis dengan angka Arab, misal 3 cm, 4 kg. Penulis harus secara jelas
menunjukkan rujukan dan sumber rujukan secara jelas.

iii
Daftar Pustaka
Rujukan / Daftar pustaka ditulis dalam urutan angka, tidak menurut alpabet,
dengan ketentuan seperti dicontohkan sbb :
1. Standar Internasional :
IEC 60287-1-1 ed2.0; Electric cables – Calculation of the current rating –
Part 1 – 1 ; Current rating equations (100% load factor) and calculation of
losses – General, Copyright © International Electrotechnical Commision
(IEC) Geneva, Switzerland, www.iec.ch, 2006
2. Buku dan Publikasi :
George J Anders; Rating of Electric Power Cables in Unfavorable
Thermal Environment, IEEE Press, 445 Hoes Lane, Piscataway, NJ
08854, ISBN 0-471-6790-7, 2005
3. Internet :
Electropedia; The World’s Online Electrotechnical Vocabulary,
http://www.electropedia.org, diakses 15 Maret, 2011

Setiap pustaka harus dimasukkan dalam tulisan. Tabel dan gambar dibuat
sesederhana mungkin. Kutipan pustaka harus diikuti dengan nama
pengarang, tahun publikasi dan halaman kutipan yang diambil, Kutipan
yang lebih dari 4 baris, diketik dengan spasi tunggal tanpa tanda petik.

iv
Volume 4-2, Desember 2019, Reffanda Kurniawan Rustam, Herri Purwanto, Adiguna, Indah Tiara Putri
ISSN 2477- 4950, EISSN 2621-7929

PENGARUH PENAMBAHAN ABU ARANG TEMPURUNG


KELAPA TERHADAP KUAT GESER TANAH LEMPUNG
DI DAERAH MAKARTI JAYA

Reffanda Kurniawan Rustam1*, Herri Purwanto2, Adiguna3, dan Indah Tiara Putri4
1,2,3,4
Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas PGRI Palembang
Jalan Jend A. Yani Lr. Gotong Royong 9/10 Ulu Palembang Sumatera Selatan
*
Corresponding author, e-mail : reffandakurniawan@yahoo.com

ABSTRAK
Bahan pengujian kuat geser yang digunakan pada penelitian ini adalah abu arang tempurung kelapa dengan
variasi 0%, 5%, 10%, dan 15%. Pengambilan sampel tanah (tanah lempung) dengan metode handbor yang
diambil pada kedalam 1-2 m. Adapun lokasi penelitian berada di Daerah Makarti Jaya Palembang. Pengujian
pemadatan tanah standar (PTS) dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah Jurusan Teknik Sipil Universitas
Sriwijaya dan pengujian direct shear dilakukan di Politeknik Sriwijaya Palembang. Hasil pengujian index
properties menunjukkan bahwa tanah di Daerah Makarti Jaya memiliki berat jenis (Gs) tanah 1,81g/cm3dan
kadar air ( 116,615%. Hasil dari pengujian PTS terhadap tanah asli didapatkan kadar air optimum
( sebesar 18% dengan berat isi kering maksimum sebesar 7,4 gr/cm³. Berdasarkan hasil
pengujian direct shear diperoleh nilai kohesi maksimum (c) terjadi pada campuran abu arang tempurung kelapa
persentase 5% yaitu 43,15 kPa. Nilai sudut geser maksimum dalam (ф) pada campuran abu arang tempurung
kelapa 10% yaitu 18,23 ͦ . Nilai kuat geser maksimum (τ) terjadi pada campuran abu arang tempurung kelapa
persentase 5% yaitu 43,8 kPa.

Kata kunci : Abu arang tempurung kelapa, tanah lempung, direct shear.

PENDAHULUAN
Transportasi air merupakan satu-satunya akses penghubung untuk berbagai kegiatan baik
dari dalam ataupun luar wilayah di Desa Upang Kecamatan Makarti Jaya Kabupaten
Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Karakter tanah di daerah Makarti Jaya yaitu lempung
maka sulit untuk mendapatkan tanah timbunan yang baik. Penambahan campuran zat aditif
(abu arang tempurung kelapa) pada tanah setempat diharapkan dapat digunakan untuk
timbunan oprit jembatan.

Tanah Lempung
Tanah Lempung merupakan agregat partikel-partikel berukuran mikroskopik dan
submikroskopik yang berasal dari pembusukan kimiawi unsur-unsur penyusun batuan dan
bersifat plastis dalam selang kadar air sedang sampai luas. Dalam keadaan kering sangat
keras, dan tak mudah terkelupas hanya dengan jari tangan. Permeabilitas lempung sangat
rendah. lstilah "gumbo" digunakan, khususnya di Amerika bagian barat, untuk lempung yang
keadaan plastisnya ditandai dengan wujudnya yang bersabun atau seperti terbuat dari lilin,
serta amat keras. Pada kadar air yang lebih tinggi (basah) lempung tersebut bersifat lengket
(Terzaghi,1967:5). Lempung (clays) sebagian besar terdiri dari partikel mikroskopis dan
submikroskopis (tidak dapat dilihat dengan jelas bila hanya dengan mikroskopis biasa) yang
berbentuk lempengan-lempengan pipih dan merupakan partikel-partikel dari mika, mineral-
mineral lempung (clay minerals), dan mineral-mineral yang sangat halus lain (Das, 1995 :9)

82
Pengaruh Penambahan Abu Arang Tempurung Kelapa Terhadap Kuat Geser Tanah Lempung Di Daerah Makarti Jaya
Volume 4-2, Desember 2019, Reffanda Kurniawan Rustam, Herri Purwanto, Adiguna, Indah Tiara Putri
ISSN 2477- 4950, EISSN 2621-7929

Arang Tempurung Kelapa


Tempurung yang memiliki prosentase sebesar 12% terhadap berat buah kelapa,
merupakan hasil ikutan dari pengolahan buah kelapa (Grimwood, 1975) yang selama ini
banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku arang aktif dan bahan bakar pada perusahaan
makanan. Menurut Djafar (1996) dalam Lay dan Novarianto (2006) komposisi tempurung
kelapa terdiri dari 10,43%, abu 8,94%. lignin 27,39%, selulosa 51,55% dan protein 0,85%.
Cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan arang tempurung kelapa, adalah dengan cara
membakar tempurung tersebut arang tempurung dapat dijadikan pupuk organik karena
mengandung unsur hara P, K dan unsur lainnya (Menon dan Pandalai, 1958).
Menurut Zulfa Hadiiyah (2014) pemanfatan kelapa selama ini belum optimal, hanya
sebatas tempurung kelapa, dibakar bahkan dibuang begitu saja. Mengingat ketersediaannya
yang cukup banyak, mudah di dapat dan nilai jualnya rendah mendorong untuk
mengoptimalkan nilai tempurung kelapa tersebut. Selain itu, kandungan lignin, selulosa dan
senyawa organik yang terkandung di dalam tempurung kelapa memberikan nilai kalor bakar
yang cukup baik. Dengan demikian, tempurung kelapa sangat cocok untuk distabilisasi tanah
lempung. Variasi campuran yang digunakan 0%, 5%, dan 10%, terhadap berat isi tanah.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Karaseran (2015) dengan menggunakan
arang tempurung sebagai bahan stabilisasi tanah lempung ekspansif, arang tempurung dapat
memperbaiki sirkulasi air dan udara, sebagai media yang dapat mengikat karbon, dan dapat
mengurangi swelling pada tanah karena mereduksi indeks plastis tanah. Hal tersebut yang
menjadi latar belakang penggunaan arang tempurung sebagai bahan stabilisasi.

Stabilisasi Tanah
Stabilisasi tanah adalah suatu metode yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan
daya dukung suatu lapisan tanah, dengan cara memberikan perlakuan (treatment) khususnya
terhadap lapisan tanah tersebut.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa tujuan stabilisasi tanah adalah minimal untuk
memenuhi satu dari empet sasaran berikut ini :
1. Untuk memperbaiki (meningkatkan) daya dukung tanah.
2. Untuk memperbaiki (memeperkecil) penurunan lapisan tanah.
3. Untuk memperbaiki (menurunkan) permeabilitas dan swelling potensial tanah.
4. Untuk menjaga ( mempertahankan ) potensi tanah yang ada (existing strength).
Berdasarkan mekanisme kerja komposit antara massa tanah dengan bahan stabilizer jenis
stabilisasi tanah dapat dibedakan atas :
1. Stabilisasi kimia : yaitu stabilisasi dengan menggunakan bahan-bahan kimia
memungkinkan terjadinya reaksi kimia, dan menghasilkan senyawa baru yang bersifat
stabil dari pada senyawa yang terdapat dalam massa tanah sebelum stabilisasi dilakukan.
2. Stabilisasi fisik : yaitu stabilisasi dengan menggunakan energi yang disalurkan ke
lapisan tanah, sehingga memperbaiki karakteristik lapisan sesuai dengan tujuan dari
stabilisasi yang diinginkan.
3. Stabilisasi mekanis : yaitu stabilisasi dengan menggunakan material sisipan ke lapisan
tanah, sehingga mampu memperbaiki karakteristik massa tanah sesuai tujuan tindakan

83
Pengaruh Penambahan Abu Arang Tempurung Kelapa Terhadap Kuat Geser Tanah Lempung Di Daerah Makarti Jaya
Volume 4-2, Desember 2019, Reffanda Kurniawan Rustam, Herri Purwanto, Adiguna, Indah Tiara Putri
ISSN 2477- 4950, EISSN 2621-7929

stabilisasi yang diinginkan. Stabilisasi mekanis sering juga disebut “ perkuatan tanah
(reinforcement earth)
4. Stabilisasi termal : yaitu stabilisasi dengan menggunakan panas (termal) untuk
membakar material tanah, sehingga kadar air kristal massa tanah menjadi sangat rendah,
yang memungkinkan ikatan senyawa dalam massa tanah lebih stabil (irreversible).

Kuat Geser Langsung


Kuat geser tanah adalah kemampuan tanah melawan tegangan yang terjadi pada saat
terbebani. Keruntuhan geser (shear failure) tanah terjadi bukan disebabkan karena hancurnya
butir-butir tanah tersebut tetapi karena adanya gerakan relatif antara butur-butir tanah
tersebut. Kekuatan geser yang dimiliki oleh suatu tanah disebabkan oleh:
1. Pada tanah berbutir halus (kohesif) misalnya lempung kekuatan geser yang dimiliki tanah
disebabkan karena adanya kohesi atau lekatan antara butir-butir tanah (c soil).
2. Pada tanah berbutir kasar (non kohesif) kekuatan geser disebabkan karena adanya
gesekan antara butir-butir tanah sehingga sering disebut sudut gesek dalam ( soil).
3. Pada tanah yang merupakan campuran antara tanah halus dan tanah kasar (c dan soil).
Kekuatan geser disebabkan karena adanya lekatan( karena kohesi) dan gesekan antara
butir-butir tanah (karena ). (Santoso,1998: 45-47)

Kuat geser dinyatakan dalam rumus:


S = c’ + tan (1)

Dimana :
S = Kekuatan geser tanah
U = Tekanan air pori
σ = Tegangan total
σ' = Tegangan efektif
φ' = Sudut geser dalam efektif
c’ = Kohesi
Hubungan antara tegangan total, tegangan efektif dan tekanan air pori diperlihatkan pada
Gambar1 :

14

Gambar 1. Hubungan Antara Tegangan Total, Tegangan Efektif dan Tekanan Air Pori

Pengujian Kuat Geser


Pengujian kuat geser dimaksudkan untuk mencari parameter-parameter dari tanah yang
diperlukan dalam menentukan kuat geser. Percobaan untuk menentukan kuat geser dibagi
menjadi (1) Drained test,(2) Undrained test, dan (3) Consolidated undrained test. Gambar 2
menjelaskan diagram pengujian geser langsung.

84
Pengaruh Penambahan Abu Arang Tempurung Kelapa Terhadap Kuat Geser Tanah Lempung Di Daerah Makarti Jaya
Volume 4-2, Desember 2019, Reffanda Kurniawan Rustam, Herri Purwanto, Adiguna, Indah Tiara Putri
ISSN 2477- 4950, EISSN 2621-7929

Gambar 2 Percobaan Geser Langsung


Sampel tanah berupa contoh tanah bertampang lingkarandan ditaruh didalam alat berupa
dua buah cincin kemudian diatasnya diberi beban normal yang besarnya tetap. Sampel tanah
digeser dengan gaya T yang besarnya berangsur-ansur dinaikan sampai tanah pecah digeser
(TI) gaya TI pada saat tanah pecah dicatat.
Tegangan normal σ1 = (2)
Tegangan geser S= (3)

METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yaitu pengujian laboratorium. Diagram alir penelitian dan lokasi
penelitian ditunjukkan pada Gambar 3 dan Gamabr 4.

Gambar 3. Diagram Alir Penelitian

85
Pengaruh Penambahan Abu Arang Tempurung Kelapa Terhadap Kuat Geser Tanah Lempung Di Daerah Makarti Jaya
Volume 4-2, Desember 2019, Reffanda Kurniawan Rustam, Herri Purwanto, Adiguna, Indah Tiara Putri
ISSN 2477- 4950, EISSN 2621-7929

Gambar 4. Lokasi Pengambilan Sampel

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pengujian index properties diperlihatkan pada Tabel 1. Nilai kadar air tanah asli
sebesar 116,615 % dan Berat jenis tanah (Gs) sebesar 1,81 g/cm3. Hasil pengujian tanah
standar terhadap tanah asli didapatkan kadar air optimum (Wopt) sebesar 18% dengan berat isi
kering maksimum ( d max) 7,4 g/cm3 (Gambar 5).

NO Jenis Pengujian Tanah Hasil Pengujian Tanah


1 Kadar Air Asli 116,615 %
2 Berat Jenis Tanah (Gs) 1,81 g/cm3

1,70
Berat Isi Kering (gr/cm^3)

1,65

1,60

1,55

1,50
0,10 0,15
kadar air rata-rata (%)
0,20 0,25

Gambar 5. Grafik Pemadatan Tanah Standar

86
Pengaruh Penambahan Abu Arang Tempurung Kelapa Terhadap Kuat Geser Tanah Lempung Di Daerah Makarti Jaya
Volume 4-2, Desember 2019, Reffanda Kurniawan Rustam, Herri Purwanto, Adiguna, Indah Tiara Putri
ISSN 2477- 4950, EISSN 2621-7929

Pengujian direct shear bertujuan untuk mengetahui parameter kuat geser tanah yaitu nilai
kohesi ( dan sudut geser dalam ( ) pengujian direct shear. Pengujian ini menggunakan
48
program Humboldt Testing Software. Sampel tanah yang sudah ditambahkan dengan abu
tempurung kelapa dengan variasi 0%, 5%, 10%, dan 15%, dilakukan 3 kali pengujian direct
shear dengan 3 beban normal yang berbeda, jadi total pengujian direct shear pada penelitian
ini sebanyak 12 kali dengan total sampel benda uji 12 sampel.
Beban yang ada sebesar 0,5 kg, yang menghasilkan tegangan normal 49 kPa. Sehingga
digunakan tegangan normal 49 kPa, 98 kPa dan 147 kPa untuk melakukan pengujian direct
shear. Hasil pengujian direct shear dengan program Humboldt Testing Software ditunjukkan
pada Gambar 6, 7, 8, dan 9. Pada gambar 9., dapat diketahui nilai kohesi (c) sebesar 43,15kPa
dan sudut geser dalam ( sebesar 8,15▫.Tabel 2 dan Tabel 3 menjelaskan rekapitulasi hasil
nilai kohesi tanah (c) dan sudut geser dalam ( dan rekapitulasi nilai kuat geser tanah.
Grafik nilai nohesi (c), grafik sudut geser dalam, dan grafik nilai kuat geser dijelaskan
pada Gambar 10,11, dan 12.

C
88,652
Shear Stress (Kpa)

66,489

B
44,326

A
22,163

0,000
0,000 1,037 2,074 3,111 4,148 5,185
Deformation (mm)

Gambar 6. Grafik hubungan antara pergeseran horizontal dan tegangan geser 0%

Gambar 7. Grafik hubungan antara tegangan normal dan tegangan geser maksimum 0%

87
Pengaruh Penambahan Abu Arang Tempurung Kelapa Terhadap Kuat Geser Tanah Lempung Di Daerah Makarti Jaya
Volume 4-2, Desember 2019, Reffanda Kurniawan Rustam, Herri Purwanto, Adiguna, Indah Tiara Putri
ISSN 2477- 4950, EISSN 2621-7929

Gambar 8. Grafik hubungan antara pergeseran horizontal dan tegangan geser 5%

Gambar 9. Grafik hubungan antara tegangan normal dan tegangan geser maksimum 5%

Tabel 2 Rekapitulasi hasil nilai kohesi tanah (c) dan sudut geser dalam (
Kode Nilai Kohesi (c) Sudut Geser Dalam (ϕ)
(kPa) (o )
Tanah Asli 5,25 22,12
ATK 5% 43,15 8,35
ATK10% 3,23 18,23
ATK15% 22,15 18,9

Tabel 3. Rekapitulasi Nilai Kuat Geser Tanah


Kode Nilai kuat geser (τ)
Tanah asli 6,564
ATK 5% 43,8
ATK 10% 4,402
ATK 15% 23,351

88
Pengaruh Penambahan Abu Arang Tempurung Kelapa Terhadap Kuat Geser Tanah Lempung Di Daerah Makarti Jaya
Volume 4-2, Desember 2019, Reffanda Kurniawan Rustam, Herri Purwanto, Adiguna, Indah Tiara Putri
ISSN 2477- 4950, EISSN 2621-7929

Gambar 10. Grafik Nilai Nohesi (c)

30
Sudut Geser
Dalam (ϕ)

20
(o)

10

0
tanah asli 5% ATK 10%ATK 15%ATK

Gambar 11. Grafik Sudut Geser Dalam

50

40

30
Nilai kuat geser

20
(τ)

10

0
tanah asli 5% ATK 10%ATK 15% ATK

Gambar 11. Grafik Nilai Kuat Geser

89
Pengaruh Penambahan Abu Arang Tempurung Kelapa Terhadap Kuat Geser Tanah Lempung Di Daerah Makarti Jaya
Volume 4-2, Desember 2019, Reffanda Kurniawan Rustam, Herri Purwanto, Adiguna, Indah Tiara Putri
ISSN 2477- 4950, EISSN 2621-7929

Hasil pengujian terhadap index properties tanah menunjukkan bahwa tanah memiliki
kadar air asli () sebesar 116,615 %, berat jenis tanah (Gs) sebesar 1,81g/cm3, dengan kadar
air optimum ( ) sebesar 18%. Rekapitulasi nilai rata-rata dari kohesi (c), sudut geser
dalam (ϕ) dan kuat geser (τ) sampel tanah dengan campuran abu tempurung kelapa dapat
dilihat pada Tabel berikut. Rekapitulasi nilai rata-rata diperlihatkan pada Tabel 4.

Tabel 4. Rekapitulasi Nilai Rata-Rata


Kohesi Sudut Geser Dalam Kuat Geser Tanah
Kode
(c, kPa) (ϕ, °) (τ, kPa)
Tanah Asli 5,25 22,12 6,564
ATK5 43,15 8,35 43,8
ATK10 3,23 18,23 43,8
ATK15 22,15 18,9 23,351

Hasil pengujian direct shear, nilai kohesi (c) maksimum terjadi pada sampel tanah yang
dicampur dengan abu tempurung kelapa sebanyak 5% yaitu 43,15 kPa. Nilai sudut geser
maksimum dalam (ф) terjadi pada sampel tanah yang dicampur dengan abu tempurung kelapa
sebanyak 10 % yaitu 18,23 .ͦ Nilai kuat geser (τ) maksimum terjadi pada sampel tanah yang
dicampur dengan abu tempurung kelapa sebanyak 5 % yaitu 43,8kPa.
Dari gambar 10, nilai kohesi (c) terlihat bahwa pada campuran abu tempurung kelapa 5%
mengalami kenaikan, dan pada campuran abu tempurung kelapa 10% mengalami penurunan.
Pada Gambar 11, terlihat bahwa nilai sudut geser dalam (ф) campuran abu tempurung kelapa
5% mengalami penurunan, itu terjadi karena tanah mengalami sedikit pergeseran yang
disebabkan tanah memiliki nilai kohesi (c) yang tinggi karena partikel antar butir tanah terikat
sangat kuat. Dan pada Gambar 12 terlihat bahwa campuran abu tempurung kelapa 5%
mengalami kenaikan, ini terjadi karena abu mengandung protein yang mengikat tanah
bermateri organik terhadap lempung. Sebaliknya pada campuran abu tempurung kelapa 10%
mengalami penurunan.

KSEIMPULAN

Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan dapat disimpulkan dalam penelitian ini,
yaitu :
1. Kadar Air Asli (ὠ) sebesar 116,615 % dan Berat Jenis Tanah (Gs) sebesar
1,81g/cm3, menunjukkan bahwa tanah daerah Upang Makarti Jaya memiliki kadar
air yang tinggi dan berat jenis tanah yang rendah tanah seperti ini tidak cocok
untuk jalan raya dan bangunan – bangunan tinggi.
2. Kadar air optimum (W) berdasarkan hasil pengujian pemadatan tanah setandar
(PTS) didapatkan kadar air optimum (W) sebesar 18 % dengan berat isi kering
maksimum (γ) 7,4 gr/cm³.
3. Hasil pengujian direct shear didapatkan hasil nilai kohesi (c), nilai sudut geser
dalam (ф) dan nilai kuat geser (τ), yaitu:

90
Pengaruh Penambahan Abu Arang Tempurung Kelapa Terhadap Kuat Geser Tanah Lempung Di Daerah Makarti Jaya
Volume 4-2, Desember 2019, Reffanda Kurniawan Rustam, Herri Purwanto, Adiguna, Indah Tiara Putri
ISSN 2477- 4950, EISSN 2621-7929

a. Nilai kohesi (c) maksimum terjadi pada campuran abu tempurung kelapa
persentase 5 % yaitu 43,15 kPa.
b. Nilai sudut geser maksimum dalam (ф) pada campuran abu tempurung kelapa
persentase 10 % yaitu 18,23 ͦ
c. Nilai kuat geser (τ) maksimum terjadi pada campuran abu tempurung kelapa
persentase 5 % yaitu 43,8 kPa.
4. Berdasarkan hasil pengujian terhadap tanah daerah Upang Makarti Jaya Kabupaten
Banyuasin, dapat disimpulkan bahwa pada campuran 5% abu tempurung kelapa dapat
menaikkan kuat geser tanah.

DAFTAR PUSTAKA

Braja M Das, 1995. Mekanika Tanah ( Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis), Jakarta :


Erlangga
Budi Gogot Setyo, 2011. Pengujian Tanah Dilaboratorium, Yogyakarta : Graha Ilmu
Craig R F, 1989. Mekanika Tanah, Jakarta : Erlangga
Mukti Aji. 2016. Tinjauan Kuat Geser Tanah Lempung Kecamatan Sukodono Kabupaten
Sragen Yang Distabilisasi Dengan Bubuk Arang Kayu (Studi Kasus Tanah Lempung
Sukodono, Sragen) [Skripsi]. Surakarta (ID): Universitas Muhamadiyah Surakarta.
Natalia sindy,dkk. 2018. Pengaruh Penambahan Abu Batu Bara Terhadap Kuat Geser Tanah
Lempung. Jurnal Tekno. 16 (69).
Pangurinseng Darwis, 2001. Stabilisasi Tanah, Makassar : Universitas 45 Makassar
Parapaga Reki Thomas,dkk. 2018. Pengaruh Penambahan Zeolite Terhadap Kuat Geser
Pada Tanah Berlempung. Jurnal Sipil Statik. 6 (7) : 501-509
Reffanda K,dkk. 2017. Karakteristik Kuat Geser Tanah Merah. Simposium II UNIID. 12(1).
Resti, Ayu 2018. stabilisasi tanah merah dengan menggunakan limbah gypsum [Skripsi].
Palembang (ID): Universitas PGRI Palembang
Santoso Budi dkk, 1998. Mekanika Tanah Lanjutan, Jakarta : Gunadarma
Soedarmo Djatmiko, 1993. Mekanika Tanah 1, Malang : Kaunisius
Terzaghi Karl, 1987. Mekanika Tanah Dalam Praktek Rekayasa, Jakarta : Erlangga
Yulianus R,dkk. 2006. Pemanfaatan Arang Tempurung dan Debu Sabut Kelapa sebagai
Pupuk Organik. Buletin Palma. 31.
Zulfa H. 2014. Stabilisasi Tanah Lempung Dengan Campuran Arang Tempurung Kelapa
Dengan Metode Direct Shear Test [ Skripsi]. Padang (ID): Universitas Andalas
Padang.

91
Pengaruh Penambahan Abu Arang Tempurung Kelapa Terhadap Kuat Geser Tanah Lempung Di Daerah Makarti Jaya

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai