Paper ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Etika Profesi yang
diampu oleh Dr. Eng. Tri Budi Prayogo, ST., MT.
Disusun Oleh:
GLORIA DIHAN UTOMO 145060400111002
AMELIA HUSNAN 145060400111014
LUCIA PUTRI RACHMADANI 145060400111011
ROORKEINDIA PARAMITA 145060407111013
DIAH TRI UTAMI 145060407111025
MITHA APRILIA PRATIWI 145060407111029
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
MALANG
2017
1. PERSATUAN INSINYUR INDONESIA (PII)
Sejarah
Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai Negara untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Kompetisi global makin berbasis kemampuan
pengembangan IPTEK, dan SDM berkualitas. Insinyur diperlukan meningkatkan daya saing
berbasis penciptaan nilai tambah dan inovasi. Persatuan Insinyur Indonesia, merupakan
organisasi wadah berhimpun Insinyur Indonesia yang mengedepankan pencapaian
kemandirian agar dapat maju dan sejajar bangsa maju lainnya.
Untuk mencapainya, PII melakukan berbagai kegiatan untuk menumbuhkan minat pada
keinsinyuran sejak pendidikan dini, antara lain melalui berbagai media, untuk mengenalkan
ilmu pengetahuan, teknologi dan keinsinyuran. Kini PII dihadapkan kepada tantangan
perkembangan teknologi yang begitu cepat, perubahan ekonomi dunia, bebasnya mobilitas
Insinyur, dan perubahan lingkungan. Ini mengharuskan PII menyesuaikan semua kegiatan
dan orientasinya pada semua perkembangan yang terjadi. Tugas belum selesai, perjalanan
masih panjang, PII dan para insinyur indonesia akan selalu berada di depan untuk
membangun negeri dan mewujudkan masyarakat yang cerdas dan sejahtera.
Keberadaan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) tidak bisa dipisahkan dengan Ir. Djuanda
Kartawidjaja dan Ir. Roosseno Soerjohadikoesoemo. Kedua Insinyur ini berinisiatif
mendirikan PII pada tanggal 23 Mei 1952 di Faculteit van Technische Wetenschap,
Universiteit Van Indonesie, di Bandung (sejak 2 Maret 1959, menjadi Institut Teknologi
Bandung). Pada saat awal terbentuknya, PII menunjukkan perhatian yang sangat besar
terhadap dunia pendidikan. Lebih jauh, ide-ide PII tentang pendidikan telah menginspirasi
pemerintah pada waktu itu untuk Panitia Negara Pendidikan Teknik. Berkat gagasan dan
perjuangan PII, didirikanlah Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1959. Fakultas
Teknik Universitas Indonesia juga didirikan atas usulan dan peran PII. Dan pada tahun 1983,
PII mendirikan Institut Teknologi Indonesia (ITI) di Serpong Tangerang.
Definisi Persatuan Insinyur Indonesia (PII)
Persatuan Insinyur Indonesia atau disingkat PII (dalam bahasa Inggris The Institution
of Engineers Indonesia – IEI) adalah organisasi profesi yang didirikan di Kota Bandung
pada tanggal 23 Mei 1952 untuk menghimpun para insinyur, termasuk sarjana teknik dan
sarjana sains yang bekerja di bidang keteknikan di seluruh Indonesia.
Filosofi Logo
Bentuk
Segi empat adalah bentuk basis (oreon) dari segala bentuk. Setiap bentuk senantiasa
dapat dikembalikan kepada segi empat. Maka tidak heran apabila lahir suatu aliran dalam
seni pahat, seni rupa, dan arsitektur yang disebut kubisme, yang mengusung spirit segala
bentuk dikembalikan pada asalnya yaitu bentuk persegi empat. Selanjutnya segi empat
dapat juga dipandang sebagai bidang rata prisma. Semuanya itu merupakan bentuk
geometris yang senantiasa ditemui setiap insinyur dalam karya keinsinyuran. Lingkaran,
dapat dipandang sebagai bola atau kerucut yang juga merupakan unsur kedua yang
seringkali mengilhami karya keinsinyuran.
Lingkaran dengan segi empat ditengahnya selanjutnya mempunyai arti, bahwa
sesuatu yang telah dipertimbangkan dengan matang seperti dalam perkataan “kebulatan
tekad”, sedangkan “persegi” mengandung arti sesuatu yang seimbang. Jadi, sebuah segi
empat yang dikelilingi oleh sebuah lingkaran, melambangkan seorang insinyur dalam
cara kerja dan berpikirnya yang matang, seimbang, dan sempurna.
Dengan menerapkan ilmu disertai dengan perhitungan akurat dan pertimbangan yang
matang, terciptalah karya-karya yang sempurna. Lingkaran hitam di tengah yang sangat
mencolok dan merupakan pusat perhatian dari setiap pengamat, menunjukkan inti
kehidupan, yaitu sumber segala daya hidup, dan melambangkan tujuan transenden
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Warna
Warna dasar diambil orange, yaitu suatu warna yang diperoleh dari warna merah dan
kuning, sehingga efeknya adalah lebih terang dari merah, tetapi lebih lembut dari kuning.
Orange terletak di daerah setengah terang, sedangkan putih terletak di daerah terang
sekali, sehingga kombinasi orange dengan putih pada lingkaran luar menghasilkan warna
yang kontras tetapi tetapi tetap lembut. Untuk memberikan kontras kepada kedua
kombinasi itu, maka warna hitam dimunculkan, sehingga secara keseluruhan tercapailah
kombinasi warna yang harmonis. Dilihat dari pemaknaan warna, maka putih berarti suci
atau keluhuran budi. Kombinasi warna tersebut melambangkan dinamika PII dengan
keluhuran budi dan penuh kepercayaan dalam berkarya.
Filosofi
Ditinjau secara keseluruhan, maka kombinasi bentuk dan warna di atas mencapai
keseimbangan yang harmonis, dan merupakan suatu komposisi bentuk dan warna yang
seimbang, yang senantiasa dapat diletakkan di atas latar belakang dengan warna apapun
tanpa mengurangi nilai dan artinya. Tafsiran secara lebih luas, bahwa PII berdiri teguh
di atas kaki sendiri, berbakti untuk kemajuan bangsa Indonesia melalui ilmu pengetahuan
dan teknologi, tidak terpengaruh oleh sesuatu aliran politik, dan memberi kontribusi
nyata untuk kesejahteraan masyarakat.
Profil Persatuan Insinyur Indonesia
Ir. Djuanda lahir di Tasikmalaya pada tanggal 14 Januari 1911. Lulus dari jurusan
Teknik Sipil Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB) pada tahun 1933. Ir.
Djuanda mengumumkan Deklarasi Djuanda pada tanggal 13 Desember 1957, menyatakan
bahwa semua pulau dan laut Nusantara adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Prof.
Dr. Ir. Rooseno Soerjohadikoesoemo, Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) lahir di
Madiun pada tanggal 2 Agustus 1908. Dikenal sebagai Politisi, Negarawan,ilmuwan serta
pengajar. Ia menulis Buku ajar Beton pertama dalam bahasa Indonesia.
Anggota Dewan Pakar 2015-2018
Ir. Bobby Gafur Umar, MBA, IPU
Dr. Ir. M. Said Didu, IPU
Ir. Airlangga Hartarto, MMT, MBA, IPU
Ir. Rauf Purnama, IPU
Ir. Pandri Prabono, MBA, IPU
Dr. Ir. A. Qoyum Tjandranegara, Ing, ec.,SE, IPU
Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, M.Sc, IPU
Prof. Dr. Ir. Kadarsyah Suryadi, DEA
Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc
Prof. Ir. Joni Hermana, M.Sc.ES, PhD
Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Supanji
Ir. Wahab Bangkona
Ir. Nanang Untung, IPU
Ir. Irawan Poerwo, MBA, IPM
Prof. Dr. Ir. Nastiti Siswi Indrasti
Prof. DR. Ir. Adang Surahman, IPU
Dr. Ir. Ashwin Sasongko S, M.Sc, IPU
Ir. Darma Tyanto Saptodewo, MT, MBA, MPU
Ir. Supono Abdulfatah
Ir. Iin Arifin Takhyan
Prof. Dr. Ir. Widi A. Pratikno
Ir. Indracahya Kusumasubrata, IPU
Ir. Joseph Pangalila, MM, IPU
Ir. Frans S. Sunito, IPU
Ir. Rully Chairul Azwar, IPU
Ir. Nusyirwan Sujono, MT
Ir. Satya W. Yudha
Ir. Bayu Krisnamurthi, MS
Ir. Rinaldi Firmansyah, CFA, IPU
Ir. Ridwan Muhammad Hisyam
Dipl. Ing. Bambang Suroso
Ir. Dwi Sutjipto
Dr. Ing. Ilham A. Habibie
Dr. Ir. Yusman Syafii Djamal
Dr. Ir. Patdono Suwigyo, M.Eng. S
Prof. Dr. Intan Akhmad
Ir. Susilo Siswoutomo
Ir. Iskendar, IPM
Ir. Thomas Darmawan
Ketua CEIPS dan Ketua Bidang
Ketua Center for Engineering and Industrial Policy Studies (CEIPS) : Prof. Dr. Ir.
Danang Parikesit, IPU
Ketua Bidang Pendidikan Dan Pelatihan : Ir. Taufik Widjoyono, M. Sc
Ketua Bidang Riset dan Pengembangan : Dr.Ir.Bambang Setiadi, IPU
Ketua Bidang Konstruksi Dan Perekayasaan : Ir. Yusid Toyib, M.Eng.Sc.
Ketua Bidang Industri Manufaktur : DR.Ir. I Gusti Putu Suryawirawan
Ketua Bidang Industri Otomotif : Dr.Ir.Agus Tjahajana,SE,MSc
Ketua Bidang Pembangkit Kelistrikan : Ir.Supangkat Iwan Santoso
Ketua Bidang Dirgantara dan Industri Penerbangan : Ir. Budi Karya Sumadi
Ketua Bidang Industri Kreatif : Ir. Catharina Widjaja
Ketua Bidang Minyak dan Gas : Prof. Dr. Ir. IGN Wiratmaja Pudja
Ketua Bidang Sumber Daya Mineral : Ir. Ilda Harmyn
Ketua Bidang Distribusi Gas : Ir.Firdaus Syahrir
Ketua Bidang Distribusi Listrik : Ir. Fahmi Mochtar, MM, IPU
Ketua Bidang Pertanian dan Industri Pertanian : Dr.Ir. Ernan Rustiadi,M.Agr.
Ketua Bidang Kemaritiman dan Perikanan : Dr.Ir. Ridwan Djamaluddin, M.Sc
Bidang Kehutanan : Ir.Bambang Hendroyono
Ketua Bidang Lingkungan Hidup : Dr. Cand. Ir.Novrizal Tahar, Msc
Ketua Bidang Transportasi Jalan dan Jembatan : Ir. Hediyanto W Husaini, MSCE,
Msi
Ketua Bidang Kereta Api dan Angkutan Umum : Ir. Hermanto Dwiatmoko, MSTr,
IPU
Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi : Ir. David Bangun, M.Eng, IPM
Ketua Bidang Jasa Logistik : Ir.Gilarsi W Setijono
Ketua Bidang Pengembangan Wilayah : Ir. Bernardus Djonoputro
Ketua Bidang Perkotaan : Ir. Danis H. Sumadilaga, M. Eng. Sc
Ketua Bidang Sumber Daya Air : Ir.Mudjiadi,M.Sc.
Ketua Bidang Distribusi Air : Ir.Mochamad Natsir, MSc.
Ketua Bidang Pengembangan Industri Pariwisata : Dr. Ir. Mesdin K. Simarmata,
MSc
Ketua Bidang Properti : Dr. Ir. H. Syarif Burhanuddin, M.Eng
Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat : Ir. Lamhot Sinaga
Ketua Komite dan Badan Pelaksana
Ketua Komite Advokasi : Dr.Ir.F.Sarwono Hardjomuljadi, MSc, MH, ACPE,
ACIArb
Ketua Komite Akreditasi HKK : Ir.Istanto Oerip, IPU
Ketua Komite Kerjasama Internasional : Ir. Raymond N Rasfuldi
Ketua Komite Penjamin Mutu : Ir. Akhmad Suraji, MT.,PhD.,IPM
Ketua Komite Kewajiban keinsinyuran : Ir.Rudy Purwondho, MSc, MBA, IPM
Ketua Komite Penghargaan : Ir.Unggul Cariawan,MSM, IPM
Ketua Komite Pengembangan Cabang dan Wilayah : Ir.Teguh Haryono
Ketua Komite Hubungan Masyarakat : Ir. Tri Wahyu Widodo, HNDL Chem, MSc
Ketua Badan Pelaksana Program Profesi Insinyur : Prof.Ir.Ilah Sailah,Ph.D.MSc.
Ketua Badan Pelaksana Sertifikasi Insinyur : Ir.Akhmad Bukhari Saleh
Ketua Badan Pelaksana Registrasi Insinyur : Ir. Eka Suharto
Ketua Badan Pelaksana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan : Ir.Tjipto
Kusumo,IPM
Ketua International Monitoring Committee : Ir. Kusnan Nuryadi, ACPE, IPU
Ketua Forum Insinyur Wanita (FIW) : Ir. Ade Suryanti, MMBAT
Ketua Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) : Prof. Dr. Ir. Tresna Priyana Soemardi,
IPM
Ketua Tim Pembangunan Kantor PII : Dr. Ir. A. Qoyum Tjandranegara, Ing.Ec., SE,
IPU Direktur Eksekutif: Ir.Rudianto Handojo, IPM
Mukadimah PII
Bahwa Insinyur Indonesia sebagai insan dunia ikut bertanggung jawab untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui peningkatan kemampuan
sumber daya manusia agar tangguh, handal dan dapat dipercaya.
Bahwa Insinyur Indonesia sebagai insan bangsa Indonesia, bertanggung jawab untuk
mengambil peran strategis yang menentukan arah pembangunan nasional melalui
peningkatan kemampuan profesional insinyur dalam memadu-kan ilmu pengetahuan
dan teknologi, untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi masyarakat.
Bahwa dalam persaingan global, Insinyur Indonesia harus berupaya memiliki dan
mengaplikasikan kemampuan keinsinyuran, untuk selalu mengembangkan daya
saing global dan kemandirian teknologi dalam penguasaan dan pengelolaan potensi
sumber daya Nasional.
Wilayah dan Cabang PII
PII memiliki lebih dari 140 Cabang dengan 14 Wilayah yang mengkoordinasikan
kegiatan Cabang. Masing-masing dengan Pengurus Cabang dan Pengurus Wilayah. Jumlah
anggota terbesar berada di Wilayah DKI Jakarta dan di tingkat Cabang Jakarta Selatan
memiliki jumlah anggota terbesar.
o Engineer Weekly
Majalah online melalui portal PII\
Himpunan tulisan populer para insinyur dari berbagai kejuruan untuk
memperkaya khasanah pengetahuan multidisiplin dalam berbentuk informasi ringan
dan untuk menarik minat bagi kalangan muda.