Anda di halaman 1dari 23

TUGAS ETIKA PROFESI

Paper ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Etika Profesi yang
diampu oleh Dr. Eng. Tri Budi Prayogo, ST., MT.

Disusun Oleh:
GLORIA DIHAN UTOMO 145060400111002
AMELIA HUSNAN 145060400111014
LUCIA PUTRI RACHMADANI 145060400111011
ROORKEINDIA PARAMITA 145060407111013
DIAH TRI UTAMI 145060407111025
MITHA APRILIA PRATIWI 145060407111029

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
MALANG
2017
1. PERSATUAN INSINYUR INDONESIA (PII)
 Sejarah
Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai Negara untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Kompetisi global makin berbasis kemampuan
pengembangan IPTEK, dan SDM berkualitas. Insinyur diperlukan meningkatkan daya saing
berbasis penciptaan nilai tambah dan inovasi. Persatuan Insinyur Indonesia, merupakan
organisasi wadah berhimpun Insinyur Indonesia yang mengedepankan pencapaian
kemandirian agar dapat maju dan sejajar bangsa maju lainnya.
Untuk mencapainya, PII melakukan berbagai kegiatan untuk menumbuhkan minat pada
keinsinyuran sejak pendidikan dini, antara lain melalui berbagai media, untuk mengenalkan
ilmu pengetahuan, teknologi dan keinsinyuran. Kini PII dihadapkan kepada tantangan
perkembangan teknologi yang begitu cepat, perubahan ekonomi dunia, bebasnya mobilitas
Insinyur, dan perubahan lingkungan. Ini mengharuskan PII menyesuaikan semua kegiatan
dan orientasinya pada semua perkembangan yang terjadi. Tugas belum selesai, perjalanan
masih panjang, PII dan para insinyur indonesia akan selalu berada di depan untuk
membangun negeri dan mewujudkan masyarakat yang cerdas dan sejahtera.
Keberadaan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) tidak bisa dipisahkan dengan Ir. Djuanda
Kartawidjaja dan Ir. Roosseno Soerjohadikoesoemo. Kedua Insinyur ini berinisiatif
mendirikan PII pada tanggal 23 Mei 1952 di Faculteit van Technische Wetenschap,
Universiteit Van Indonesie, di Bandung (sejak 2 Maret 1959, menjadi Institut Teknologi
Bandung). Pada saat awal terbentuknya, PII menunjukkan perhatian yang sangat besar
terhadap dunia pendidikan. Lebih jauh, ide-ide PII tentang pendidikan telah menginspirasi
pemerintah pada waktu itu untuk Panitia Negara Pendidikan Teknik. Berkat gagasan dan
perjuangan PII, didirikanlah Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1959. Fakultas
Teknik Universitas Indonesia juga didirikan atas usulan dan peran PII. Dan pada tahun 1983,
PII mendirikan Institut Teknologi Indonesia (ITI) di Serpong Tangerang.
 Definisi Persatuan Insinyur Indonesia (PII)
Persatuan Insinyur Indonesia atau disingkat PII (dalam bahasa Inggris The Institution
of Engineers Indonesia – IEI) adalah organisasi profesi yang didirikan di Kota Bandung
pada tanggal 23 Mei 1952 untuk menghimpun para insinyur, termasuk sarjana teknik dan
sarjana sains yang bekerja di bidang keteknikan di seluruh Indonesia.
 Filosofi Logo
 Bentuk
Segi empat adalah bentuk basis (oreon) dari segala bentuk. Setiap bentuk senantiasa
dapat dikembalikan kepada segi empat. Maka tidak heran apabila lahir suatu aliran dalam
seni pahat, seni rupa, dan arsitektur yang disebut kubisme, yang mengusung spirit segala
bentuk dikembalikan pada asalnya yaitu bentuk persegi empat. Selanjutnya segi empat
dapat juga dipandang sebagai bidang rata prisma. Semuanya itu merupakan bentuk
geometris yang senantiasa ditemui setiap insinyur dalam karya keinsinyuran. Lingkaran,
dapat dipandang sebagai bola atau kerucut yang juga merupakan unsur kedua yang
seringkali mengilhami karya keinsinyuran.
Lingkaran dengan segi empat ditengahnya selanjutnya mempunyai arti, bahwa
sesuatu yang telah dipertimbangkan dengan matang seperti dalam perkataan “kebulatan
tekad”, sedangkan “persegi” mengandung arti sesuatu yang seimbang. Jadi, sebuah segi
empat yang dikelilingi oleh sebuah lingkaran, melambangkan seorang insinyur dalam
cara kerja dan berpikirnya yang matang, seimbang, dan sempurna.
Dengan menerapkan ilmu disertai dengan perhitungan akurat dan pertimbangan yang
matang, terciptalah karya-karya yang sempurna. Lingkaran hitam di tengah yang sangat
mencolok dan merupakan pusat perhatian dari setiap pengamat, menunjukkan inti
kehidupan, yaitu sumber segala daya hidup, dan melambangkan tujuan transenden
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
 Warna
Warna dasar diambil orange, yaitu suatu warna yang diperoleh dari warna merah dan
kuning, sehingga efeknya adalah lebih terang dari merah, tetapi lebih lembut dari kuning.
Orange terletak di daerah setengah terang, sedangkan putih terletak di daerah terang
sekali, sehingga kombinasi orange dengan putih pada lingkaran luar menghasilkan warna
yang kontras tetapi tetapi tetap lembut. Untuk memberikan kontras kepada kedua
kombinasi itu, maka warna hitam dimunculkan, sehingga secara keseluruhan tercapailah
kombinasi warna yang harmonis. Dilihat dari pemaknaan warna, maka putih berarti suci
atau keluhuran budi. Kombinasi warna tersebut melambangkan dinamika PII dengan
keluhuran budi dan penuh kepercayaan dalam berkarya.
 Filosofi
Ditinjau secara keseluruhan, maka kombinasi bentuk dan warna di atas mencapai
keseimbangan yang harmonis, dan merupakan suatu komposisi bentuk dan warna yang
seimbang, yang senantiasa dapat diletakkan di atas latar belakang dengan warna apapun
tanpa mengurangi nilai dan artinya. Tafsiran secara lebih luas, bahwa PII berdiri teguh
di atas kaki sendiri, berbakti untuk kemajuan bangsa Indonesia melalui ilmu pengetahuan
dan teknologi, tidak terpengaruh oleh sesuatu aliran politik, dan memberi kontribusi
nyata untuk kesejahteraan masyarakat.
 Profil Persatuan Insinyur Indonesia

Ir. Djuanda lahir di Tasikmalaya pada tanggal 14 Januari 1911. Lulus dari jurusan
Teknik Sipil Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB) pada tahun 1933. Ir.
Djuanda mengumumkan Deklarasi Djuanda pada tanggal 13 Desember 1957, menyatakan
bahwa semua pulau dan laut Nusantara adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Prof.
Dr. Ir. Rooseno Soerjohadikoesoemo, Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) lahir di
Madiun pada tanggal 2 Agustus 1908. Dikenal sebagai Politisi, Negarawan,ilmuwan serta
pengajar. Ia menulis Buku ajar Beton pertama dalam bahasa Indonesia.
 Anggota Dewan Pakar 2015-2018
 Ir. Bobby Gafur Umar, MBA, IPU
 Dr. Ir. M. Said Didu, IPU
 Ir. Airlangga Hartarto, MMT, MBA, IPU
 Ir. Rauf Purnama, IPU
 Ir. Pandri Prabono, MBA, IPU
 Dr. Ir. A. Qoyum Tjandranegara, Ing, ec.,SE, IPU
 Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, M.Sc, IPU
 Prof. Dr. Ir. Kadarsyah Suryadi, DEA
 Prof. Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M.Sc
 Prof. Ir. Joni Hermana, M.Sc.ES, PhD
 Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Supanji
 Ir. Wahab Bangkona
 Ir. Nanang Untung, IPU
 Ir. Irawan Poerwo, MBA, IPM
 Prof. Dr. Ir. Nastiti Siswi Indrasti
 Prof. DR. Ir. Adang Surahman, IPU
 Dr. Ir. Ashwin Sasongko S, M.Sc, IPU
 Ir. Darma Tyanto Saptodewo, MT, MBA, MPU
 Ir. Supono Abdulfatah
 Ir. Iin Arifin Takhyan
 Prof. Dr. Ir. Widi A. Pratikno
 Ir. Indracahya Kusumasubrata, IPU
 Ir. Joseph Pangalila, MM, IPU
 Ir. Frans S. Sunito, IPU
 Ir. Rully Chairul Azwar, IPU
 Ir. Nusyirwan Sujono, MT
 Ir. Satya W. Yudha
 Ir. Bayu Krisnamurthi, MS
 Ir. Rinaldi Firmansyah, CFA, IPU
 Ir. Ridwan Muhammad Hisyam
 Dipl. Ing. Bambang Suroso
 Ir. Dwi Sutjipto
 Dr. Ing. Ilham A. Habibie
 Dr. Ir. Yusman Syafii Djamal
 Dr. Ir. Patdono Suwigyo, M.Eng. S
 Prof. Dr. Intan Akhmad
 Ir. Susilo Siswoutomo
 Ir. Iskendar, IPM
 Ir. Thomas Darmawan
 Ketua CEIPS dan Ketua Bidang
 Ketua Center for Engineering and Industrial Policy Studies (CEIPS) : Prof. Dr. Ir.
Danang Parikesit, IPU
 Ketua Bidang Pendidikan Dan Pelatihan : Ir. Taufik Widjoyono, M. Sc
 Ketua Bidang Riset dan Pengembangan : Dr.Ir.Bambang Setiadi, IPU
 Ketua Bidang Konstruksi Dan Perekayasaan : Ir. Yusid Toyib, M.Eng.Sc.
 Ketua Bidang Industri Manufaktur : DR.Ir. I Gusti Putu Suryawirawan
 Ketua Bidang Industri Otomotif : Dr.Ir.Agus Tjahajana,SE,MSc
 Ketua Bidang Pembangkit Kelistrikan : Ir.Supangkat Iwan Santoso
 Ketua Bidang Dirgantara dan Industri Penerbangan : Ir. Budi Karya Sumadi
 Ketua Bidang Industri Kreatif : Ir. Catharina Widjaja
 Ketua Bidang Minyak dan Gas : Prof. Dr. Ir. IGN Wiratmaja Pudja
 Ketua Bidang Sumber Daya Mineral : Ir. Ilda Harmyn
 Ketua Bidang Distribusi Gas : Ir.Firdaus Syahrir
 Ketua Bidang Distribusi Listrik : Ir. Fahmi Mochtar, MM, IPU
 Ketua Bidang Pertanian dan Industri Pertanian : Dr.Ir. Ernan Rustiadi,M.Agr.
 Ketua Bidang Kemaritiman dan Perikanan : Dr.Ir. Ridwan Djamaluddin, M.Sc
 Bidang Kehutanan : Ir.Bambang Hendroyono
 Ketua Bidang Lingkungan Hidup : Dr. Cand. Ir.Novrizal Tahar, Msc
 Ketua Bidang Transportasi Jalan dan Jembatan : Ir. Hediyanto W Husaini, MSCE,
Msi
 Ketua Bidang Kereta Api dan Angkutan Umum : Ir. Hermanto Dwiatmoko, MSTr,
IPU
 Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi : Ir. David Bangun, M.Eng, IPM
 Ketua Bidang Jasa Logistik : Ir.Gilarsi W Setijono
 Ketua Bidang Pengembangan Wilayah : Ir. Bernardus Djonoputro
 Ketua Bidang Perkotaan : Ir. Danis H. Sumadilaga, M. Eng. Sc
 Ketua Bidang Sumber Daya Air : Ir.Mudjiadi,M.Sc.
 Ketua Bidang Distribusi Air : Ir.Mochamad Natsir, MSc.
 Ketua Bidang Pengembangan Industri Pariwisata : Dr. Ir. Mesdin K. Simarmata,
MSc
 Ketua Bidang Properti : Dr. Ir. H. Syarif Burhanuddin, M.Eng
 Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat : Ir. Lamhot Sinaga
 Ketua Komite dan Badan Pelaksana
 Ketua Komite Advokasi : Dr.Ir.F.Sarwono Hardjomuljadi, MSc, MH, ACPE,
ACIArb
 Ketua Komite Akreditasi HKK : Ir.Istanto Oerip, IPU
 Ketua Komite Kerjasama Internasional : Ir. Raymond N Rasfuldi
 Ketua Komite Penjamin Mutu : Ir. Akhmad Suraji, MT.,PhD.,IPM
 Ketua Komite Kewajiban keinsinyuran : Ir.Rudy Purwondho, MSc, MBA, IPM
 Ketua Komite Penghargaan : Ir.Unggul Cariawan,MSM, IPM
 Ketua Komite Pengembangan Cabang dan Wilayah : Ir.Teguh Haryono
 Ketua Komite Hubungan Masyarakat : Ir. Tri Wahyu Widodo, HNDL Chem, MSc
 Ketua Badan Pelaksana Program Profesi Insinyur : Prof.Ir.Ilah Sailah,Ph.D.MSc.
 Ketua Badan Pelaksana Sertifikasi Insinyur : Ir.Akhmad Bukhari Saleh
 Ketua Badan Pelaksana Registrasi Insinyur : Ir. Eka Suharto
 Ketua Badan Pelaksana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan : Ir.Tjipto
Kusumo,IPM
 Ketua International Monitoring Committee : Ir. Kusnan Nuryadi, ACPE, IPU
 Ketua Forum Insinyur Wanita (FIW) : Ir. Ade Suryanti, MMBAT
 Ketua Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) : Prof. Dr. Ir. Tresna Priyana Soemardi,
IPM
 Ketua Tim Pembangunan Kantor PII : Dr. Ir. A. Qoyum Tjandranegara, Ing.Ec., SE,
IPU Direktur Eksekutif: Ir.Rudianto Handojo, IPM
 Mukadimah PII
 Bahwa Insinyur Indonesia sebagai insan dunia ikut bertanggung jawab untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui peningkatan kemampuan
sumber daya manusia agar tangguh, handal dan dapat dipercaya.
 Bahwa Insinyur Indonesia sebagai insan bangsa Indonesia, bertanggung jawab untuk
mengambil peran strategis yang menentukan arah pembangunan nasional melalui
peningkatan kemampuan profesional insinyur dalam memadu-kan ilmu pengetahuan
dan teknologi, untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi masyarakat.
 Bahwa dalam persaingan global, Insinyur Indonesia harus berupaya memiliki dan
mengaplikasikan kemampuan keinsinyuran, untuk selalu mengembangkan daya
saing global dan kemandirian teknologi dalam penguasaan dan pengelolaan potensi
sumber daya Nasional.
 Wilayah dan Cabang PII
PII memiliki lebih dari 140 Cabang dengan 14 Wilayah yang mengkoordinasikan
kegiatan Cabang. Masing-masing dengan Pengurus Cabang dan Pengurus Wilayah. Jumlah
anggota terbesar berada di Wilayah DKI Jakarta dan di tingkat Cabang Jakarta Selatan
memiliki jumlah anggota terbesar.

 Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS)


Rapat Pimpinan Nasional adalah musyawarah untuk membahas dan mengevaluasi
ketetapan operasional organisasi, serta pelaksanaan program PII, bagi Pengurus pusat,
Pengurus Wilayah/Cabang maupun BK/BKT PII. Rapimnas diselenggarakan sekurang-
kurangnya sekali dalam periode kepengurusan Pengurus Pusat PII. Rapimnas dihadiri oleh
Dewan Penasehat, Majelis Kehormatan Etik, Dewan Pakar, Pengurus Pusat, Majelis
Layanan Insinyur, Perwakilan Wilayah/Cabang, BK/BKT, serta anggota PII.
 Kongres
Kongres merupakan forum pengambil keputusan tertinggi organisasi dan diadakan
sekali dalam tiga tahun pada tiap akhir kepengurusan. Kongres memiliki kewenangan dan
tugas untuk menetapkan Garis-garis Besar Program Kerja PII, menilai pertanggung-jawaban
Pengurus Pusat, Ketua MKE dan Ketua MLI mengenai hal-hal yang dikerjakan selama masa
bakti kepengurusan. Memberhentikan Ketua Umum lama dan mengangkat Wakil Ketua
Umum baru yang merupakan Wakil Ketua terpilih periode sebelumnya. Memilih dan
mengangkat Wakil Ketua Umum yang akan menjadi Ketua Umum pada masa bakti sesudah
masa bakti yang mendatang. Kongres dihadiri oleh Dewan Penasehat, Majelis Kehormatan
Etik, Dewan Pakar, Pengurus Pusat, Majelis Layanan Insinyur, Perwakilan Wilayah/Cabang,
BK/BKT, serta anggota PII.
 Peran Persatuan Insinyur Indonesia
 Undang-Undang No. 11/2014 tentang Keinsinyuran dan Tugas PII
UU Keinsinyuran diharapkan dapat meningkatkan daya saing bangsa dan negara
dalam menghasilkan nilai tambah atas berbagai potensi yang dimiliki tanah air,
menjawab kebutuhan mengatasi segala kendala dan masalah dari perubahan global yang
dihadapi dan selanjutnya dapat menyumbang banyak bagi kemajuan dan kemandirian
bangsa.
 Tugas PII dalam Undang-Undang
PII diamanatkan melaksanakan tugas dari Dewan Insinyur Indonesia untuk
melakukan pelayanan keinsinyuran, kerjasama Program Profesi Insinyur dengan
perguruan tinggi; menyelenggarakan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan; dan
registrasi Insinyur;. Selain itu PII bertugas menetapkan, menerapkan, dan menegakkan
kode etik Insinyur’ memberikan advokasi bagi insinyur serta memberikan akreditasi
keprofesian pada himpunan keahlian keinsinyuran (HKK).
 Kerjasama dengan Pergutruan Tinggi
 Kerjasama dalam Program Profesi Insinyur
Dalam kerjasama dengan PT, PII membantu memfasilitasi penyiapan dosen tetap
pada setiap Program Studi Program Profesi Insinyur (PSPPI) utamanya yang telah,
memiliki pengalaman kerja di industri. Selain itu kerjasama yang dibangun PT
bersama kalangan Industri dan pemerintah memberi peran pada PII untuk
menyumbangkan pedoman materi maupun postur insinyur sesuai disiplin tekniknya
yang perlu dihasilkan oleh PT. Hingga Maret 2017 telah dilakukan kerjasama PSPPI
dengan Institut Teknologi Bandung, Universitas Gajahmada, Universitas
Diponegoro serta Universitas Muslim Indonesia.
 Kerjasama Sinkronisasi Insinyur dan IP
Dengan persyaratan keikutsertaan dalam Program Profesi Insinyur telah
dilakukan kerjasama untuk melakukan sinkronisasi anatara peran Perguruan Tinggi
yang menhasilkan Insinyur dan PII yang dapat memberikan Seritikat Insinyur
Profesional kepada mereka yang lulus uji kompetensi.
 Kerjasama dengan Kementrian Ristekdikti
 Pendirian IABEE
Untuk memudahkan akreditasi bertaraf internasional bagi rogram studi teknik,
dengan persetujuan Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan dan dukungan JICA
(Japan International Cooperation Agency), PII telah mengambil langkah mendirikan
Indonesian Accreditation Board for Engineering Education (IABEE) sebagai
lembaga akreditasi mandiri. Diharapkan mulai tahun 2019 proses akreditasi yang
diakui internasional sudah dapat dilakukan oleh IABEE.
 Kode Etik Insinyur
Catur Karsa Sapta Dharma Insinyur Indonesia
 CATUR KARSA - Empat Prinsip Dasar
1. Mengutamakan keluhuran budi
2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya/untuk kepentingan kesejahteraan
umat manusia
3. Bekerja secara sungguh-sungguh/untuk kepentingan masyarakat/sesuai dengan tugas
dan tanggungjawabnya
4. Meningkatkan kompetensi dan martabat/berdasarkan keahlian profesi keinsinyuran
 SAPTA DHARMA –Tujuh Tuntunan Sikap dan Perilaku
Insinyur Indonesia senantiasa :
1. Mengutamakan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
2. Bekerja sesuai dengan kompetensinya
3. Hanya menyatakan pendapat/yang dapat dipertanggung-jawabkan
4. Menghindari terjadinya pertentangan kepentingan/dalam tanggung jawab tugasnya
5. Membangun reputasi profesi / berdasarkan kemampuan masing-masing
6. Memegang teguh kehormatan, integritas & martabat profesi
7. Mengembangkan kemampuan profesionalnya
 Kerjasama Internasional
Upaya memelihara kesetaraan insinyur di lingkungan ASEAN dan APEC, dengan terus
menjalin kerjasama antar organisasi profesi maupn keterlibatan dalam berbagai pertemuan
tahunan. Selain kesetaraan profesionalisme juga selalu terlibat dalam pengembangan
pendidikan keinsinyuran serta mengedepankan peranan insinyur wanita.
 WFEO (World Federation of Engineering Organizations)
 AFEO (ASEAN Federation of Engineering Organizations)
 FEISEAP (Federation of Engineering Institute South East Asia and Pacific)
 AEESEAP (Association of Engineering Education South East Asia and Pacific)

 Kegiatan Persatuan Insinyur Indonesia (PII)


 Lokakarya Sertifikasi Insinyur Profesional (LSIP)
Layanan bagi Insinyur yang telah memiliki pengalaman kerja lebih dari 3 tahun
untuk menjadi Insinyur Profesional hingga mencapai kesetaraan global. PII mengadakan
LSIP setiap bulan. Materi yang diberikan sekurangnya meliputi: Pengenalan UU no
11/2014 tentang Keinsinyuran dan Organisasi PII, Etika Profesi, Sistem Sertifikasi
Insinyur Profesional, Perkembangan keinsinyuran: Nasional dan Global, Workshop
pengisian FAIP (Formulir Aplikasi Insinyur Profesional)
 Pelatihan untuk Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB)
Layanan bagi Insinyur dan Insinyur Profesional untuk memutakhirkan pengetahuan
keinsinyuran dengan penyelenggaraan pelatihan dan workshop dari pengalaman
lapangan prakatisi. Materinya berupa pembelajaran penerapan standard & code, nasional
maupun internasional.
 PII Engineering Award
Untuk mendorong karya keinsinyuran Indonesia, sejak tahun 1996 PII telah
memberikan anugerah Engineering Award secara periodik.
Tahun 2012 lebih diperluas menjadi 10 kategori:
1. Adhisatya Dharma Bhakti Rekayasa (Engineering Life Time Achievement)
2. Adhidharma Rekayasa (Engineering Profession )
3. Adhikara Rekayasa (Engineering Result)
4. Adhicipta Rekayasa (Engineering Design)
5. Adhicipta Pratama Rekayasa (Junior Engineering Design)
6. Adhilestari Rekayasa (Sustainable Engineering Award)
7. Adhigatra Rekayasa (Corporate Technology Award)
8. Adhiwarta Rekayasa (Engineering Journalist)
9. Adhisandya Rekayasa (Engineering Feature)
10. Primakarya Rekayasa (Best Practices on Applied Technology)
 Pelatihan Keinsinyuran
o Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Oleh Badan Kejuruan
Upaya penyelenggaraan pemutakhiran pengetahuan keinsinyuran secara berkala
dengan materi dari berbagai prkatik keinsinuran di lapangan untuk memelihara
kompetensi.

o Engineer Weekly
Majalah online melalui portal PII\
Himpunan tulisan populer para insinyur dari berbagai kejuruan untuk
memperkaya khasanah pengetahuan multidisiplin dalam berbentuk informasi ringan
dan untuk menarik minat bagi kalangan muda.

2. ETIKA PROFESI SEORANG ENTREPENEUR (WIRAUSAHA)


 Definisi Etika
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti
watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan
perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk
jamak nya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan
melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.
Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat
perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan
etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.
 Definisi Profesi & Profesionalisme
Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau
keterampilan dari pelakunya. Biasanya sebutan “profesi” selalu dikaitkan dengan pekerjaan
atau jabatan yang dipegang oleh seseorang, akan tetapi tidak semua pekerjaan atau jabatan
dapat disebut profesi karena profesi menuntut keahlian para pemangkunya. Hal ini
mengandung arti bahwa suatu pekerjaan atau jabatan yang disebut profesi tidak dapat
dipegang oleh sembarang orang, akan tetapi memerlukan suatu persiapan melalui pendidikan
dan pelatihan yang dikembangkan khusus untuk itu. Pekerjaan tidak sama dengan profesi.
Istilah yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam adalah sebuah profesi sudah pasti
menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi.
Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan,
sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu.
Profesionalisme merupakan komitmen para anggota suatu profesi untuk meningkatkan
kemampuannya secara terus menerus. “Profesionalisme” adalah sebutan yang mengacu
kepada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk
senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya. Alam bekerja, setiap
manusia dituntut untuk bisa memiliki profesionalisme karena di dalam profesionalisme
tersebut terkandung kepiawaian atau keahlian dalam mengoptimalkan ilmu pengetahuan,
skill, waktu, tenaga, sember daya, serta sebuah strategi pencapaian yang bisa memuaskan
semua bagian/elemen.
 Etika Profesi Seorang Wirausaha (entrepreneur)
Dalam setiap profesi, semuanya pasti dilandasi dengan kode etik sebagai titik acuan
aturan dalam menjalani profesi itu sendiri. Adapun salah satu profesi yang dilandasi dengan
kode etik yang ada seperti “wirausaha”.
Wirausaha atau wirausahan sebagai seseorang yang merintis profesinya harus
mengetahui kode etiknya di dalam berwirausaha sebagai mestinya untuk menjalankan
usahanya dengan baik dan benar.
Secara etimologi kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira : pejuang,
pahlawan, manusia, unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung.
Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wurausaha adalah pejuang atau
pahlawan yang berbuat sesuatu. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara
produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan
operasinya serta memasarkannya.
Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahaan Kecil
Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa :
1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
kewirausahaan.
2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta
menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih
besar.
 Kewirausahaan Menurut Para Ahli
Mengacu dari beberapa kode etik yang ada, terdapat juga beberapa konsep pengertian
menurut para ahli dalam Kewirausahaan yaitu sebagai berikut :
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Acmad
Sanusi, 1994).
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda (ability to creative to the new and different) (Drucker, 1959).
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan
(Zimmerer. 1996).
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up
phase) dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).
Sebelum seseorang memulai atau merintis profesi sebagai wirausahawan, ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam berwirausaha seperti dibawah ini adalah hal yang tidak
boleh dilakukan seseorang dalam berwirausaha
1. Terlalu percaya insting
Banyak wirausaha yang terlalu percaya insting ketika membuat keputusan. Padahal
meskipun menjadi wirausaha itu penuh risiko, tetap ada pertimbangan yang harus dilakukan.
Jadi jangan ragu berkonsultasi dengan yang hali daripada terus-terusan nekat memercayai
insting.
2. Terlambat merilis produk
Sebaik apapun sebuah ide, jika perilisannya lambat biasanya justru sulit mencapai
kesuksesan. Coba ciptakan produk, lempar ke pasaran, dan perbaiki jika ada kekurangan.
Terlalu lama menyempurnakan suatu hal di awal usaha belum tentu memberi dampak baik.
3. Tidak tahu kapan harus berubah
Jika merasa ada produk yang kurang diminati, jangan ragu untuk mengubah dan
mengembangkannya dengan lebih baik. Sebab bertahan pada satu hal saja belum tentu bisa
membawa kesuksesan bagi para wirausaha.
4. Tak mau mendengar nasihat
Sehebat apapun seorang wirausaha, mereka tetap perlu mendengar nasihat dan masukan
dari orang lain. Sebaliknya, terlalu mendengar nasihat dan memakannya mentah-mentah
juga kurang baik. Jadi sebaiknya dengar nasihat secukupnya jika memang sedang ragu
dengan keputusan sendiri.
5. Tidak punya strategi pemasaran
Sekecil apapun usaha yang dibangun, strategi pemasaran itu penting dan perlu disusun
dengan baik. Sebab bukan tidak mungkin usaha kecil tersebut bisa jadi besar karena sistem
pemasaran yang baik.
6. Menyepelekan pelanggan
Tidak peduli sebagus apapun produk yang diciptakan, wirausaha akan menemui
kehancuran jika punya sikap sombong dan tidak menghargai pelanggan. Jadi jangan
sepelekan pendapat dan masukan dari pelanggan demi kemajuan produk.
7. Tidak memperlebar jaringan
Sama seperti kesalahan sebelumnya, tidak memperlebar jaringan juga sebaiknya tidak
dilakukan. Pasalnya jaringan adalah salah satu jalan wirausaha untuk mengembangkan
usahanya dengan lebih maksimal.
8. Mempekerjakan orang yang salah
Mencari karyawan yang terbaik tidak selalu benar. Sebab terkadang kumpulan
karyawan biasa saja bisa menjadi tim terbaik, bukan hanya individunya saja yang memiliki
kemampuan hebat.
Sebaliknya, seorang wirausahawan itu harus meperhatikan hal seperti :
1. Mau gagal dan belajar
Seorang wirausahawan bisa sukses jika dia merasakan kegagalan dan mau belajar dari
kegagalan itu. Jangan pernah takut mencoba, jangan takut gagal, dan apa pun yang terjadi,
coba dan coba lagi. Anda hanya akan belajar jika Anda merasakan kesalahan. Jadikan
kegagalan itu sebagai sarana bagi Anda untuk berkembang.
2. Hadapi rasa takut
Anda tidak akan maju jika terhambat oleh rasa takut atau tidak berani mengambil risiko.
Karena itu, Anda harus menemukan cara untuk bisa menghadapi rasa takut itu. Anda juga
bisa meminimalisir ketakutan dengan melakukan perencanaan yang matang.
3. Latih disiplin diri
Jangan harap Anda bisa menjadi wirausahawan hebat, jika Anda sendiri saja tidak
disiplin. Saat menjadi seorang wirausahawan, Anda memang bisa mengatur waktu kerja
sendiri. Kelebihan ini bisa jadi kekurangan, jika Anda tidak mampu mengelola waktu dengan
efektif dan efisien.
4. Tidur cukup
Bekerja keras bukan berarti sepanjang hari Anda harus bekerja. Ada kalanya Anda harus
mengendurkan syaraf dan melakukan relaksasi. Tidur cukup merupakan resep utama agar
Anda mampu bekerja maksimal. Jadi, jangan lupakan kesehatan fisik maupun mental Anda.
5. Saling berbagi
Seorang wirausahawan sukses juga tidak ragu untuk saling berbagi ilmu. Jika Anda
ingin menjadi wirausahawan sukses jangan pernah malu untuk belajar dan jangan pelit dalam
berbagi ilmu. Dengan kebiasaan saling berbagi ini, Anda pun akan lebih kaya ilmu.
Entrepreneur atau wirausahawan tidak hanya hidup dalam lingkup bisnisnya sendiri
saja. Sebagai manusia, entrepreneur juga hidup dan menjadi bagian dari komunitas
masyarakat. Dengan kenyataan itu maka selayaknya seorang entrepreneur juga harus
mengikuti nilai-nilai yang ada dan dijunjung tinggi oleh masyarakat. Nilai-nilai itu disebut
etika.
Oleh karena itu, seorang wirausaha harus memiliki :
1. Budi pekerti yang baik
2. Rasa sopan santun di dalam segi kegiatan kewirausahaan
3. Tatakrama di dalam segala tindakan dan perbuatan waktu berwirausaha
4. Memiliki tanggung jawab pada usahanya
5. Bersikap jujur dan benar sesuai dengan profesi usahanya
Fungsi-fungsi Wirausaha adalah :
1. Mengusahakan inovasi baru
2. Membuka pasaran atau peluang pasar baru
3. Memasuki usaha-usaha baru yang belum pernah dicoba oleh orang lain
4. Memulai produksi jenis barang atau jasa baru

Kegiatan-kegiatan Penerapan Etika Wirausaha di dalam Kehidupan, yaitu dalam Bidang :


1. Perdagangan
2. Industry
3. Jasa
 Peranan Wirausaha dan Lingkungan
 Sikap mental, yaitu :
1. Berani mengambil keputusan
2. Berani mengambil resiko (resiko ekonomi, moral dafisik)
 Cara berpikir Logis
1. Dinamis dan Sistematis
2. Praktis dan Kreatif
 Kesediaan untuk berbuat :
1. Suka member
2. Senang bekerja
3. Kesadaran hukum
3. Prosedur Pendirian Perusahaan di Bidang Jasa Konstruksi
Berikut ini adalah bagan prosedur pendirian perusahaan yang bergerak di bidang jasa
konstruksi :
Adapun penjelasan dari bagan di atas adalah sebagai berikut :
 Persiapan
Persiapan terdiri dari :
1) Konsultasi , yang berguna untuk : mengetahui ruang lingkup pendirian perusahaan,
mengetahui biaya administrasi dan cara pembayarannya, dan mengetahui prosedur dan
persyaratan pendirian perusahaan
2) Pengisian Formulir
3) Pengisian Surat Kuasa
 Pengajuan Nama Perusahaan
Di daftarkan oleh notaris melalui SISMINBAKUM dengan persyaratan :
1) Melampirkan asli formulir dan pendirian surat kuasa
2) Melampirkan copy KTP para pendirinya dan para pengurus perusahaan
3) Melampirkan copy KK pimpinan perusahaan
 Persetujuan Nama dan Pendaftaran
Proses pendaftaran dilakukan oleh notaris untuk mendapatkan persetujuan dari
instansi terkait (menteri Hukum dan HAM RI) sesuai dengan UU no. 40 tahun 2007
tentang perseroan terbatas (PT) dan peraturan pemerintah no.26 tahun 1998 tentang
pemakaian perseroan terbatas
 Pembuatan Akta
Pembuatan akta pendirian dilakukan oleh notaris yang berwenang diseluruh wilayah
negara Indonesia untuk selanjutnya mendapatkan pesetujuan dari menteri kehakiman
dan HAM RI
 Surat Keterangan Domisili
Permohonan surat keterangan domisili diajukan kepada kantor kelurahan setempat
sesuai dengan alamat kantor perusahaan tersebut berada sebagai bukti keterangan /
keberadaan alamat perusahaan. Lama proses adalah 2 hari kerja. Persyaratan lain yang
dibutuhkan adalah : copy bukti PBB tahun terakhir atau bukti PPN atas sewa atau kontrak
tempat usaha bagi yang berdomisili di gedung perkantoran.
 NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
Permohonan pendaftaran nomor pokok wajib pajak diajukan kepada Kepala Kantor
Pelayanan Pajak sesuai dengan keberadaan domisili perusahaan. Lama proses 2 hari
kerja. Persyaratan lain yang dibutuhkan :
1) Untuk wajib pajak perseorangan: FC KTP bagi WNI atau FC paspor bagi WNA, surat
keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang bagi orang asing minimal lurah
atau kepala desa, surat keterangan tempat kegiatan usaha atau pekerjaan dari instansi
yang berwenang.
2) Untuk wajib pajak badan usaha: FC akta pendirian dan perubahan terakhir, FC KTP
bagi WNI atau FC paspor bagi WNA ditambah surat keterangan tempat tinggal dari
instansi yang berwenang bagi orang asing minimal lurah atau kepala desa, surat
keterangan tempat kegiatan usaha dari instansi yang berwenang minimal lurah atau
kepala desa.
 SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan)
Permohonan SIUP diajukan kepada Dinas Perdagangan Kota/Kabupaten/Propinsi
sesuai dengan keberadaan domisili Perusahaan. Lama proses adalah 10 hari kerja.
Penggolongan SIUP terdiri dari SIUP Besar, Menengah dan Kecil dengan ketentuan
sebagai berikut :
1) SIUP Besar untuk Modal disetor diatas 500 Juta,
2) SIUP Menengah untuk Modal disetor diatas 200 juta s.d 500 juta.
3) SIUP Kecil untuk Modal disetor s.d 200 juta.
Prosedur permohonan SIUP :
1) Perusahaan mengambil formulir, mengisi dan mengajukan permohona SIUP beserta
persyaratan melalui kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota atau wilayah
sesuai domisili perusahaan untuk permohonan SIUP menengah dan SIUP kecil
2) sedangkan permohonan SIUP besar diajukan melalui Kanwil Perindutrian dan
Perdagangan kota atau propinsi sesuai domisili perusahaan
 TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
Permohonan pendaftaran dajukan kepada kantor Dinas Perindustrian dan
Perdagangan kota atau kabupaten terkait sesuai dengan domisili perusahaan. Bagi
perusahaan yang telah terdaftar akan diberikan sertifikat TANDA DAFTAR
PERUSAHAAN sebagai bukti bahwa perusahaan / badan usaha telah melakukan wajib
daftar prusahaan sesuai dengan peratran Menteri Perdagangan RI no.37 / m-DnG / DER
/ 9 / 2007 tentang penyelenggaraan pendaftaran perusahaan.
Persyaratan yang dibutuhkan :
1) FC izin persetujuan investasi dari BKPM untuk PMA / PMDN (asli diperlihatkan)
2) FC akta pendirian dan perubahannya (asli ditunjukan)
3) Asli SK Menteri Hukum dan HAM RI dan laporan perubahan akta
4) FC surat keterangan domisili perusahaan, SIUP / SIUJPT / SIUPA / ijin operasional
lainnya (asli ditunjukan)
5) FC KTP pengurus (direksi dan komisaris) atau paspor jika pengurus adalah WNA.
 Pengumuman dalam Berita Acara Negara Republik Indonesia
Setelah perusahaan melakukan wajib daftar perusahaan dan telah mendapatkan
pengesahan dari Menteri Kehakiman dan HAM RI, maka harus di umumkan dalam berita
negara dari perusahaan yang telah diumumkan dalam berita negara, maka perusahaan
telah sempurna statusnya sebagai badan hukum.
 KTA (Kartu Tanda Anggota)
Kartu tanda anggota ini merupakan tanda anggota asosiasi perusahaan untuk
mendaftarkan sebagai anggota asosiasi, terlebih dahulu harus mempunyai sertifikat
ketrampilan contohnya KTA pada kontraktor adalah KTA GAPENSI, GAPINDO, DAN
GAPEKNAS.
Untuk permohonan KTA pada GAPENSI:
Penerimaan dan pendaftaran berkas:
a. Verifikasi/ validasi berkas
b. Permohonan registrasi KTA
c. Persetujuan registrasi KTA
d. Cetak KTA
e. Tanda tangan ketua umum
f. Penyerahan KTA
Persyaratan:
a. Akta pendiri dan perubahannya, serta pengesahan mentri kehakiman atau pendaftaran
pengadilan dalam negeri
b. Domisili badan usaha
c. Neraca keunagnan perusahaan
d. Bukti pembayaran
 SBU (Surat Badan Usaha)
Langkah-langkah pembuatan SBU adalah sebagai berikut:
1) Persiapan permohonan
2) Menentukan sub bidang, dan bidang yang ingin diajukan
3) Tentukan kwalisifikasi dari setiap sub bidang yang dimiliki
4) Menentukan asosiasi
5) Siapkan daftar tenaga ahli dan tetapkan seorang tenaga ahli sebagai penanggung jawab
6) Siapkan persyaratan dan kelengkapan data
 SIUJK (Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi)
Persyaratan utama untuk dapat mengajukan permohonan SIUJK adalah setiap
perusahaan harus memiliki sertifikat badan usaha terlebih dahulu yang dikeluarkan
badan sertifikasi asosiasi terakreditasi (LPJK).

Anda mungkin juga menyukai