Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH CONTOH KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI

“B.J. HABIBIE”

Dibuat untuk memenuh tugas pengganti UAS pada mata kuliah Kepemimpinan (KWU)
oleh dosen pengampu : Ir. Abdul Azis Hoesein, M.EngSc, Dipl.HE.

Oleh :

Amelia Husnan 145060400111014

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK PENGAIRAN
2017
1.1. Pengertian Pemimpin

Pemimpin (Leader) pada dasarnya adalah orang yang mampu menggerakkan


sumberdaya (terutama manusia) untuk bekerja bersama untuk mencapai tujuan. Menurut Jack
Welch dalam Slater (2001 : 33), pemimpin adalah orang yang memberikan inspirasi dengan
visi yang jelas mengenai bagaimana sesuatu dapat dikerjakan dengan cara yang lebih baik.

1.2. Ciri Pemimpin yang Efektif

Hamlin (2002) dalam Bolden et al,. 2003 mengajukan model generik untuk manajer
dan kepemimpinan yang efektif berdasarkan analisa meta dari perilaku kepemimpinan dan
manajemen di 4 organisasi sector publik di UK; yang dibedakan menjadi indikator-indikator
positif dan negatif:

Indikator Positif:

 Kemampuan berorganisasi yang efektif dan manajemen perencanaan/proaktif

 Kepemimpinan yang partisipatif dan supportif, kepemimpinan tim yang proaktif

 Empowerment dan delegasi

 Memperhatikan keadaan anggotanya dan kebutuhan serta perkembangan stafnya

 Manajemen pendekatan terbuka dan personal/ pengambilan keputusan bersama

 Berkomunikasi dan berkonsultasi dengan semua pihak / selalu menginformasikan


keadaan ke segala pihak

Indikator Negatif:

 Tidak memperhatikan pendapat sekitar / gaya manajemen otokratik yang tidak efektif

 Tidak memperhatikan orang lain, tidak melayani, berperilaku mengintimidasi

 Mentolerir kinerja yang buruk dan standar yang rendah / mengacuhkan dan menghindari

 Menyerahkan peran dan tanggungjawabnya ke orang lain

 Menolak ide-ide baru


Hamlin (2007) mendapatkan hasil yang mirip untuk kepemimpinan yang efektif; berdasarkan
risetnya di Inggris terhadap manajer-manajer di 4 organisasi sektor publik

Perilaku Positif / Efektif Perilaku Negatif / Tidak Efektif

Menunjukkan perhatian terhadap orang lain, Tidak menunjukkan komitmen dan perhatian
merespon terhadap kebutuhan mereka terhadap orang lain atau menghargai sumbangsih
kerja mereka

 Berkonsultasi dan melibatkan orang lain dalam Tidak melibatkan orang lain dalam pengambilan
pengambilan keputusan keputusan

 Melakukan rapat regular yang efektif untuk Tidak bertanggung jawab, merasa memiliki atau
penentuan target, tujuan, pembagian tugas dan akuntabel
penilaian kinerja

 Menghadapi permasalahan Reaktif, fokus pada hal kecil bukan pada


keseluruhan permasalahan

 Mendorong orang lain untuk bertindak atas Membatalkan atau mengatur ulang rapat pada
inisiatifnya masing-masing saat-saat terakhir

 Mengakui kerja keras dan komitmen orang lain Bersikap emosional, irasional dan temperamental

 Menggunakan informasi, pengetahuan dan Komunikasi yang tidak jelas atau


pengalaman secara efektif untuk pengambilan membingungkan
keputusan

 Manajemen perencanaan proyek yang efektif Tidak berkomunikasi atau menguasai perubahan
secara efektif

 Mencari cara peningkatan berkelanjutan diatas Gagal mencapai persetujuan atau mengklarifikasi
segala permasalahan/hambatan harapan

 Selalu siap menghadapi permasalahan yang sulit Menunjukkan keengganan untuk berhadapan
atau sensitif dengan konflik
 Menunjukkan semangat dan antusiasme yang Menunjukkan ketidakterbukaan dan fokus pada
tinggi halangan-halangan

 Memberikan tanggung jawab terhadap anggota Membiarkan standar dan kinerja yang rendah
tetapi tetap akuntabel

Persiapan atau perencanaan yang kurang


 Gaya komunikasi yang langsung, terbuka, jujur

 Melatih dan mengembangkan anggotanya sesuai


dengan pengalamannya

 Menunjukkan perilaku yang patut dicontoh

 Mempertimbangkan akibat sebelum bertindak

1.3. Fakta Menarik BJ. Habibie

Berikut ini adalah fakta menarik seorang BJ Habibie, dengan ini agar anak muda menjadi
lebih terinspirasi dalam bidang akademik dan menjunjung tinggi spiritual. Begitulah
menurut Habibie, kesuksesan adalah hal yang saling melengkapi.

 B.J Habibie, adalah pemegang 46 paten dunia di bidang teknologi penerbangan.


Untuk saat ini belum ada yang bisa menyamai.
 Habibie adalah penemu krack Progression, yakni solusi untuk rambatan kerusakan
konstruksi pada badan pesawat karena fatigue.
 Habibie adalah penemu Habibie Factor, penjelasan sederhananya adalah penurunan
bobot pesawat hingga 25% dari bobot sebelumnya.
 Gelar Doctor Ingenieur Habibie didapat di Jerman pada 1965 dengan nilai sempurna
(1,0), suma cum laude.
 Oleh Hamburger Flugzeugbau, Habibie dipercaya pecahkan problem akut kestabilan
pesawat Fokker 28. Hanya 6 bulan, terpecahkan.
 Dornier DO-31, rancangan Habibie ke-1, pesawat transportasi pertama yang dapat
take-off/landing vertikal.
 Rancangan pesawat Habibie pada DO31 kemudian dibeli oleh NASA. Ada sentuhan
Habibie di NASA.
 Pada 1974, Habibie menjabat sebagai Vice President MBB, industri pesawat terbesar
Jerman, orang non Jerman pertama yang menduduki posisi itu.
 Pesawat kreasi anak-anak bangsa yang dipimpin Habibie. N250, pesawat penumpang
baling-baling tercanggih di jamannya.
 N250 adalah pesawat (baling-baling) penumpang pertama dengan teknologi 3 axis
dan kontrol digital fly-by-wire.
 Apabila tak ada krisis moneter, pesawat N250 produksi RI akan mendominasi dunia
penerbangan kategori turboprop, bukan ATR (Prancis).
 Pada 1992, Habibie dianugerahi Award von Karman, setingkat Nobel di dunia
penerbangan.
 Rancangan pesawat Habibie selain N250 dan DO31 adalah Fokker F28, C-130,
HansaJet 320, Airbus A300, CN235, Helikopter BO105.
 Habibie pernah rencana buat satelit luar angkasa. RI luncurkan satelit pada 17
Agustus 1976, negara ke-3 yang punya satelit, setelah AS & Kanada.
 Peluncuran Satelit Palapa pada 1976, jg membanggakan bagi banyak negara Asia.
Peluncuran itu bahkan disampaikan di sekolah-sekolah di Asia Tenggara.

1.4. Kualitas Pemimpin menurut Habibie

Menurut Habibie, kualitas kepemimpinan seseorang dilihat dari kehidupan orang-


orang yang dipimpinnya. Pemimpin memiliki tanggung jawab utama memberdayakan
masyarakat dan orang yang dipimpinnya. "Kualitas pemimpin itu dinilai dari orang yang dia
pimpin. Kalau orang yang dipimpin hidupnya tidak lebih baik dari dirinya (pemimpin), maka
pemimpin itu bukan pemimpin sejati," berikut adalah tutur kata BJ Habibie. Selain itu
menurut Habibie, pemimpin harus bisa mengkombinasikan 3 unsur peradaban, yaitu agama,
budaya dan iptek. Karena hal itu akan mencerminkan kualitas kesejahteraan. Dengan ketiga
kualitas tersebut, pemimpin yang ideal harus memiliki visi. Dimana harus fokus terhadap hal
spiritual.

Kekayaan bagi pemimpin hanyalah untuk beramal, dan bukan untuk mendapatkan
penghargaan. Setiap harinya seorang pemimpin senantiasa belajar dan melayani Tuhan dan
masyarakat serta cinta kepada sesama manusia. Dan dari akhir semua itu, kita dapat menilai
diri sendiri apakah kita termasuk seorang pemimpin berkualitas dari kacamata Habibie yang
ia menyebutkan “Kualitas Pemimpin Dilihat dari Orang yang Dipimpin” yaitu dengan
melihat bagaimana dan siapa bawahannya.
1.5. Sifat dan Keahlian Habibie

Habibie adalah ilmuwan yang cemerlang yang selalu bertanya kalau tidak tahu, selalu
ingin mendalami segala sesuatu sampai ke akar-akarnya, dan selalu bingung menghadapi
omong kosong. Ia seorang pemimpin yang mampu membakar semangat ribuan orang muda
di dalam dan diluar badan organisasi yang dipimpinnya.

Bahwa BJ Habibie juga sorang pekerja keras, orang polos yang tidak tahan pada
keruwetan yang dibuat-buat, suka menolong orang lain, tahu membayar hutang budi, taat
pada agama, suami dan ayah penuh kasih sayang, dan nasionalis dalam arti cinta tanah air.

BJ Habibie seorang yang perfeksionis yang heran melihat orang yang tidak berusaha
mencapai yang sesempurna mungkin dan dengan tabiat yang details selalu memperhatikan
sampai yang kecil-kecil. Ia juga seorang manajer yang baik, yang tahu menentukan sasaran
strategis maupun menentukan untung rugi tindakan-tindakan operasional yang mendetail.

1.6. Gaya Kepemimpinan Habibie


Gaya kepemimpinan seseorang terlihat dari kelanggengan-kelanggengan dalam sikap
dan perbuatannya, apa yang membuatnya senang, apa yang menyebabkannya menarik nafas
panjang tidak sabar, dan keteraturan-keteraturan lain seperti itu. Seseorang yang selalu
berusaha memberi motivasi pada anak buahnya, yang jika perlu tampil kedepan menunjukkan
jalan, dan yang pada saat-saat tepat memberikan peluang pada prakarsa anak buah dan hanya
mengikuti saja perkembangan keadaan.

Gaya kepemimpinan seseorang juga dibentuk oleh watak dan lingkungan kita patut
heran kalau BJ Habibie sepenuhnya mengikuti gaya kepemimpinan raja-raja melayu dalam
melaksanakan pekerjaan, lebih masuk akal ia lebih menghayati dan menerapkan prinsip-
prinsip yang berlaku di dalam industri modern.

Sebenarnya gaya kepemimpinan Presiden Habibie adalah gaya kepemimpinan


Dedikatif-Fasilitatif, yang merupakan sendi dari Kepemimpinan Demokratik. Pada masa
pemerintahan Habibie ini, kebebasan pers dibuka lebar-lebar sehingga melahirkan
demokratisasi yang lebih besar. Pada saat itu pula peraturan-peraturan perundang-
undangan banyak dibuat. Pertumbuhan ekonomi cukup tinggi dibandingkan tahun-tahun
sebelumnya. Dalam penyelengaraan Negara Habibie pada dasarnya seorang liberal karena
kehidupan dan pendidikan yang lama di dunia barat.

Gaya komunikasinya penuh spontanitas, meletup-letup, cepat bereaksi,tanpa mau


memikirkan risikonya. Tatkala Habibie dalam situasi penuh emosional, ia cenderung
bertindak atau mengambil keputusan secara cepat.Seolah ia kehilangan kesabaran untuk
menurunkan amarahnya. Bertindak cepat, rupanya, salah satu solusi untuk menurunkan
tensinya. Karakteristik inidiilustrasikan dengan kisah lepasnya Timor Timur dari Indonesia.
Habibie, landasan pokok bagi hubungan kerjasama menurut seorang Habibie adalah saling
percaya

Di dalam organisasi pekerjaan, kepemimpinan menyangkut sikap dan perbuatan, sikap


dan perbuatan di dalam bekerja dan terhadap manusia. Untuk mudahnya sikap dan perbuatan
terhadap manusia dapat dibagi lagi ke dalam dua bagian, yaitu pertama sikap terhadap semua
orang, dan kedua, sikap terhadap bawahan. Dalam melaksanakan pekerjaan, BJ Habibie
berpegang pada prinsip, “Bersikaplah rasional bertindaklah konsisten, berlakulah adil.”

Mengetahui BJ Habibie details dan perfeksionis, kita tidak heran bahwa di dalam
bekerja ia menganut prinsip bahwa, “ Mutu keseluruhannya ditentukan oleh mutu setiap
detail, “ dan bahwa karena itu ia menghendaki ditekuninya segala sesuatu sampai ke detail-
detailnya yang paling kecil dan dilakukannya upaya mencapai kesempurnaan yang setinggi
mungkin. Kesempurnaan tidak datang dengan sendirinya. Kesempurnaan harus diupayakan.

Kesempurnaan harus dinilai. Proses dan hasil pekerjaan harus selalu diawasi. Maka
lahirlah prinsip; “ Percaya itu baik tetapi mengecek lebih baik lagi.” Mengecek itu tidak ada
hubungannya dengan sikap terhadap perorangan. Mengecek menyangkut tanggung jawab atas
pekerjaan dan perbuatan semua anggota sistem kerja terhadap hasil kerja keseluruhan sistem.
Maka saling mengecek merupakan hal yang wajar.

Bagi BJ Habibie, mengecek dan meminta pertanggung jawaban juga tidak ada
hubungannya dengan status. BJ Habibie sendiri tidak berkeberatan dicek leh bawahan kalau
maksudnya murni mengamankan keseluruhan sistem Disiplin ilmu, teknologi dan industri
modern masih baru bagi kita dan masih perlu lebih dihayati dan diamalkan.

Menurut BJ Habibie, ketrampilan harus dicapai dengan dua cara; Pertama, para kader
perlu melaksanakan prinsip bahwa: “ belajar dan menguasai teori itu sangat perlu, namun itu
tidak cukup. Yang perlu dan cukup adalah menerapkan pengetahuan pada masalah-masalah
konkret.” Kedua, ketrampilan hanya dapat diperoleh dengan melakukan spesialisasi: dengan
semakin mendalami sesuatu, dengan semakin mendalam dengan mengkhususkan diri, tidak
dengan melebar menangani banyak topik yang berbeda-beda.

Hanya dengan spesialisme akan dapat ditumbuhkan kekuatan bersaing berdasarkan


kemampuan. Semakin meningkat penguasaan teori para kader semakin tinggi
ketrampilannya, dan semakin terandalkan unjuk-kerjanya, pasti mereka akan lebih terpercaya.
Dan meningkatnya keterpercayaan itu akan mengembangkan tingkat dekonsentrasi yang
lebih besar dan pola-pola pengawasan baru tanpa melepaskan prinsip pengawasan terus-
menerus.

Kesemuanya ini konsisten dengan apa yang dikatakan: otonom yang diberikan akan
sebanding dengan kemampuan nyata. Itu yang namanya adil. Bagi seorang profesional seperti
Habibie, keterpercayaan adalah modal utama. Orang yang mencari penghasilan dengan
ktrampilam teknis tertentu, hanya nama baiknya yang dapat dijadikannya landasan untuk
berkembang, dengan mantap dan mandiri; bukan umur, bukan uang, bukan nama orang tua,
bukan dukungan kekuatan politik, bukan kepandaian berbicara, bukan gelar kesarjanaan.

Memang ada kalanya orang dapat memasuki suatu profesi dengan dukungan politik,
atau uang, atau orang tua dan sebagainya. Namun kesemuanya itu tidak menjamin ia akan
dapat bertahan apa lagi maju secara mandiri. Kecuali jika terpaksa, orang memberikan
pekerjaan kepada seseorang professional hanya sepanjang orang percaya dan kemampuannya
melaksanakan apa yang disepakati atau dikatakan sebelumnya.

Setiap orang berpikiran waras akan merasa dirinya lebih aman ditangani oleh orang
atau badan yang memang terbukti atau mendapat reputasi ini sebagai ahli. Ini berlaku untuk
semua professional pekerja gaji di pemerintah atau bisnis. Nama baik bukan kita sendiri yang
memberikan. Nama baik diberikan oleh rekan-rekan sekerja, oleh rekan-rekan seprofesi
nasional dan internasional.

Disamping itu, setiap professional harus menunjukkan sikap dan nilai-nilai sebagai
seorang ilmuwan umumnya kebenaran, kejujuran, ketelitian, ketekunan, kepolosan,
kesederhanaan, keterbukaan, tidak cepat percaya, percaya pada diri sendiri, tidak memihak,
tidak fanatik dan lain sebagainya, dan sikap nilai-nilai profesi dalam bidang keahlian masing-
masing. BJ Habibie, landasan pokok bagi hubungan kerjasama adalah saling percaya.
Gaya kepemimpinan BJ Habibie mengandung unsur-unsur kepemimpinan bisnis
modern: di situlah ia dibesarkan. Namun jelas terlihat juga unsur-unsur kepemimpinan
terkenal Indonesia. Tidak salah lagi, dengan segala kekuasaannya dalam dunia bisnis
internasional modern, ia tetap putera bangsa dan negaranya. Perpaduan antara ke-Islamannya,
nasionalismenya, kejawaannya, kesulawesiannya, ilmu dan teknologi serta internasionalnya,
dan lugasan bisnisnya, menjadikan BJ Habibie sebagai bagian dari Indonesia modern.

Banyak gagasan dan keputusan yang sangat fundamental lahir atas inisiatif BJ Habibie.
Sadar atau tidak, apa yang ditinggalkan BJ Habibie dalam masa singkat pemerintahannya,
telah membuka jalan bergulirnya reformasi dan pengaruh dalam sendi-sendi kehidupan
berbangsa dan bernegara. Berdasarkan uraian diatas tipologi kepemimpinan BJ Habibie
identik dengan tipologi kepemimpinan yang demokratis. Dalam tipologi kepemimpinan yang
demokratik biasanya memandang peranannya selaku koordinator dan integrator dari berbagai
unsur dan komponen organisasi sehingga bergerak sebagai suatu totalitas.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.amaypk.ac.id/?wpfb_dl=14

http://mygreenworld.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2010/12/16/kepemimpinan-yang-efektif-studi-
kasus-sri-mulyani-indrawati/

http://tugasmakalahkuliah.blogspot.co.id/2015/03/gaya-kepemimpinan-presiden-bj-
habibie.html

https://news.detik.com/berita/2121703/-ini-kriteria-pemimpin-versi-bj-habibie

https://www.merdeka.com/peristiwa/habibie-sebut-kualitas-pemimpin-dilihat-dari-orang-
yang-dipimpin.html

https://charlesadewa7.wordpress.com/2013/06/02/fakta-menarik-tentang-bj-habibie/

Anda mungkin juga menyukai