Anda di halaman 1dari 17

LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

MOD KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF DAN


UL VISIONER
02 6 JP (270 menit)

Pengantar

Dalam modul ini membahas materi tentang pemeimipin yang efektif dan
visioner

Tujuannya adalah agar peserta didik dapat memahami Konsep pemimpin


dan kepemimpinan.

Kompetensi Dasar

Memahami tentang Kepemimpinan yang efektif dan Visioner

Indikator Hasil Belajar :

a. Menjelaskan pemimpin yang efektif menurut DR. Thomas Gordon.


b. Menjelaskan kepemimpinan dalam tim dan kelompok keputusan
c. Menjelaskan Kepemimpinan Yang Efektif Dengan Teori Kontijensi
d. Menjelaskan ciri-ciri manajemen bawah / Polsek
e. Menjelaskan Kepemimpinan Visioner.

Materi Pokok

1 Pokok bahasan :
Memahami tentang Kepemimpinan yang efektif dan Visioner

2 Sub pokok bahasan. :


a. Pemimpin yang efektif menurut DR. Thomas Gordon
b. Kepemimpinan dalam tim dan kelompok keputusan
c. Kepemimpinan Yang Efektif Dengan Teori Kontijensi
d. Ciri-ciri manajemen bawah / Polsek
e. Kepemimpinan Visioner.

KEPEMIMPINAN 17
PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN INSPEKTUR
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

Metode Pembelajaran

1. Metode ceramah digunakan untuk menjelaskan materi tentang


Kepemimpinan yang efektif dan Visioner

2. Tanya jawab digunakan untuk menjelaskan materi tentang


Kepemimpinan yang efektif dan Visioner

3. Metode diskusi digunakan untuk materi tentang Kepemimpinan yang


efektif dan Visioner

Bahan dan Alat

1. Bahan
a. Bahan Ajar tentang dasar dasar kepemimpinan.
b. Teori dasar tentang kepemimpinan

2. Alat
a. White Board.
b. Laptop.
c. LCD.
d. Layar /LCD.
e. Proyektor/ LCD.
f. Spidol/ Penghapus.
g. Kertas HVS.
h. Papan flip chart.
i. Kertas flip chart.
j. Alat Tulis.

Proses Pembelajaran

a. Tahap awal : 15 menit

Pendidik melaksanakan apersepsi.


a. pendidik memperkenalkan diri
b. pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran.
c. pendidik menyampaikan program pembelajaran

KEPEMIMPINAN 17
PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN INSPEKTUR
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

b. Tahap inti : 155 menit

Pendidik menjelaskan materi tentang :


a. Pemimpin yang efektif menurut DR. Thomas Gordon
b. Kepemimpinan dalam tim dan kelompok keputusan
c. Kepemimpinan Yang Efektif Dengan Teori Kontijensi
d. Ciri-ciri manajemen bawah / Polsek
e. Aspek keteladanan yang harus diperhatikan seorang
Pemimpin
f. Aspek pengembangan individual yang harus diperhatikan
seorang Pemimpin
g. Aspek pengembangan kelompok yang harus diperhatikan
seorang Pemimpin
h. Aspek pelaksanaan tugas yang harus diperhatikan
seorang Pemimpin.
i. Kepemimpinan Visioner.

Peserta memperhatikan, mencatat hal-hal yang penting,


bertanya jika ada materi yang belum dimengerti/dipahami.
peserta didik melaksanakan diskusi materi tentang pengertian
pemimpin, tipe-tipe kepemimpinan dan gaya kepemimpinan

c. Tahap akhir : 10 menit

a. Penguatan materi :
Pendidik memberikan ulasan secara umum terkait dengan
proses pembelajaran dan hasil diskusi.

b. Cek penguasaan materi :


Pendidik mengecek penguasaan materi pelatihan dengan
cara bertanya secara lisan dan acak kepada peserta didik.

c. Evaluasi :
peserta didik melaksanakan test formatif dari materi
pembelajaran yang telah dilaksanakan.

d. Pelaksanaan ujian akhir (Waktu : 90 Menit )

KEPEMIMPINAN 17
PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN INSPEKTUR
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

Tagihan / Tugas

1 Peserta didik mengumpulkan hasil tugas perorangan.


2 Laporan diserahkan dalam bentuk catatan kepada pendidik.

Lembar Kegiatan

Peserta didik merangkum Materi tentang konsep materi tentang


pengertian pemimpin, tipe-tipe kepemimpinan dan gaya kepemimpinan
pemimpin.

Bahan Bacaan

KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF


DAN VISIONER

1. Pemimpin yang efektif menurut dr. Thomas gordon

Malalui kajian dari berbagai jenis organisasi dan perusahaan,


tentang pemimpin yang efektif menurut DR. Thomas Gordon,
untuk berbagai posisi sebagai pemimpin baik di pemerintahan,
organisasi bisnis dan industry maupun badan-badan dan lembaga
perlu dipelajari tentang kepemimpinan yang efektif, sehingga
dapat menilai baik diri sendiri sebagai pemimpin maupun orang
lain yang menjadi pemimpin.
Sebuah kehidupan dalam kelompok ketika bekerja, belajar,
bermain, maka diperlukan pemimpin, akan tetapi pemimpin juga
dapat membuat sebuah kelompok menjadi pecah karenanya.
Sikap dan perilaku pemimpin sangat mempengaruhi kinerja
kelompok dan tingkat kepuasan yang dapat dinikmati para
anggota kelompok.
Apabila menjadi pemimpin dan merupakan sebuah
pengalaman yang buruk karena ketidak efektifan
kepemimpinannya, hal seperti ini banyak dirasakan oleh
kebanyakan orang.
Beberapa penilaian dari hasil penelitian menunjukkan
bahwa pemimpin yang efektif, bila para anggotanya

KEPEMIMPINAN 17
PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN INSPEKTUR
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

dapat merasakan kebutuhan mereka terpenuhi, sementara


kebutuhannya sendiri tidak terabaikan.
Teori kepemimpinan merupakan ilmu social, sehingga
pendapat para pakar berbeda-beda, namun pada sebuah konsep
yang dirasakan mendekati dengan kondisi kebanyakan/umumnya,
dan diperoleh bahwa pemimpin yang efektif harus berorientasi
kepada hubungan antar manusia maupun pemimpin yang task
oriented (mengutamakan produksi), sehingga menuntut perlakuan
yang ramah kepada anggota, namun dalam waktu yang
bersamaan harus menggunakan anggota kearah kinerja yang
tinggi dalam pekerjaan yang lebih penting lagi bagaimana
mempengaruhi orang lain tanpa menggunakan kekuasaan adalah
kunci untuk menjadi pemimpin yang efektif.
Dalam pengambilan keputusan, banyak cara yang dilakukan
oleh para pemimpin menurut Garry Yukl dalam tulisannya “Leader
ship in organization”, mengungkapkan bahwa kepemimpinan
partisipasi yaitu kepemimpinan yang memberi orang lain pengaruh
tertentu terhadap keputusan pemimpin tersebut. Misalnya :
berbagai pengambilan keputusan melalui : konsultasi; keputusan
bersama; pembagian kekuasaan; desentralisasi; dan manajemen
yang demokrastis.
Bebeberapa pakar mengungkapkan empat gambaran
pernyataan pengambilan keputusan, yaitu ada yang disebut :

a. Keputusan outokratis
Artinya manajer membuat keputusan sendiri tanpa
menanyakan pendapat atau saran orang lain.

b. Konsultasi
Artinya manajer menanyakan pendapat ke orang lain,
kemudian mengambil keputusan sendiri.

c. Keputusan bersama
Artinya manajer bertemu dengan orang lain untuk
diskusi dan mengambil keputusan bersama (peran manajer
tidak berpengaruh karena sudah diputuskan bersama)

d. Keputusan pendelegasian
Artinya manajer member otoritas dan tanggung jawab
membuat keputusan kepada seseorang atau kelompok
dengan memberi batasan-batasan tertentu.

2. Kepemimpinan Dalam Tim Dan Kelompok Keputusan

Kepemimpinan yang efektif dalam mengambil

KEPEMIMPINAN 17
PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN INSPEKTUR
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

keputusan, memberikan tanggungjawab yang lebih besar untuk


aktifitas penting kepada Tim/kelompok keputusan. Kelompok ini
diberi wewenang untuk membuat keputusan secara kolektif yang
sebelumnya dilakukan oleh para manajer secara individu, namun
keputusan-keputusan yang diambil tersebut diuji kembali dalam
pembahasan yang lebih besar atau bersama.

Sifat-sifat Tim atau kelompok keputusan

Kebanyakan organisasi memiliki sub unit kecil yang


melakukan sebuah tugas fungsional dibawah pengawasan dari
seorang pemimpin atau manajer yang ditunjuk.
Sub Unit atau kelompok ini para anggotanya bekerja sendiri-
sendiri pada pekerjaan yang amat independen (unit-unit pada
Satlantas). Mereka dapat melakukan jenis pekerjaan yang sama
tetapi mereka tidak saling bergantung dan lainnya sedikit
membutuhkan kerjasama. Sub init organisasi ini para anggotanya
memiliki tujuan yang sama, peran yang saling tergantung dan
keterampilan yang saling melengkapi.

3. Kepemimpinan Yang Efektif Dengan Teori Kontijensi

a. Model Kontijensi
Nilai pemimpin Menurut teori Kontijensi (Fiedler) bahwa
kepemimpinan seseorang dapat dinilai baik atau kurang baik
oleh para anggotanya. Bila pemimpin bisa dekat dengan
anggotanya, maka nilai pemimpin tersebut adalah baik, tetapi
pemimpin yang tidak bias dekat dengan anggotanya, maka nilai
pemimpin tersebut adalah kurang baik. Pemimpin yang
mendapatkan nilai kurang baik, cenderung kepemimpinannya
mengutamakan keberhasilan tugas dan menekankan perilaku
yang berorientasi pada tugas (Task Oriented)

b. Variabel situasional
Hubungan antara penilaian yang diberikan oleh para
anggota kepaada pemimpinnya dan efektifitas bergantung pada
sebuah variable situasional. Fidler mendefinisikan kesuksesan
sebagai batasan dimana situasi memberikan kendali kepada
seorang pemimpin kepada bawahannya.

Ada 3 aspek situasi yang dipertimbangkan sebagai berikut :

1) Hubungan pemimpin dengan anggotanya


Batasan dimana pemimpin memiliki dukungan dan
kesetiaan dari para anggota dan hubungan dengan para
anggota bersahabat dan kooperatif.

2) Kekuasaan posisi
Batasan dimana pemimpin memiliki

KEPEMIMPINAN 17
PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN INSPEKTUR
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

kewenangan untuk mengevaluasi kinerja anggota dan


memberikan penghargaan dan hukuman

3) Struktur tugas
Batasan dimana terdapat standar prosedur operasi
untuk menyelesaikan tugas dan indicator obyektif
mengenai seberapa baiknya tugas itu dilaksanakan.

Beberapa pendapat mengemukakan bahwa situasi yang


menguntungkan bagi pemimpin, jika ada hubungan yang baik
dengan anggota sehingga memiliki kekuasaan/posisi yang cukup
besar. Saat hubungan pemimpin dengan anggotanya baik, para
anggota akan lebih mungkin memenuhi permintaan dan arahan dari
pimpinan dan saat seorang pemimpin memiliki kekuasaan/posisi
yang tinggi, lebuh mudah untuk mempengaruhi anggota serta
mengawasi kinerja anggota.

4. KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF PADA TINGKAT LOW


MANAGEMENT (POLSEK, SAT, UNIT, DSB.)

Pada Level Low Management atau tingkat Manajemen bawah


(polsek) adalah merupakan tingkat manajemen yang memiliki ciri-
ciri khusus dalam melaksanakan kegiatan, ciri-ciri tersebut
akan menentukan materi kepemimpinan efektif yang akan di
terapkan

a. Ciri-ciri manajemen bawah (Polsek) adalah :


1) Keterampilan tehnik (Tecnical Skill) harus lebih
banyak dikuasai, seperti bagaimana cara menerima
laporan, cara komunikasi, cara membuat laporan polisi,
cara mendatangi TKP, bagaimana cara observasi, cara
mengamati cara menggeledah badan, cara membuat
BAP, cara patroli, dsb.

2) Keterampilan management (Managerial skill) cukup


yang dasar-dasarnya saja. Ketrampilan ini antar lain
membuat rencana kesiapan, mengorganisir anggota,
memimpin kelompok, Wasdal kegiatan, juga perlu
kemampuan pendukung seperti cara belajar dari
pengalaman, menganalisa tugas dan kegiatan,
persepsi cara mempengaruhi orang lain, cara memberi
petunjuk, dsb.

KEPEMIMPINAN 17
PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN INSPEKTUR
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

b. Aspek Keteladanan
Aspek yang pertama dari 4 (empat) keseimbangan dalam
kepemimpinan efektif adalah keteladanan. Dalam
melaksanakan keteladanan ini yang perlu diperhatikan adalah :
1) Keteladanan Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Lakukanlah ajaran Agama yang dianut dengan
penuh ketaatan, tunjukanlah bahwa diri anda adalah
pemimpin yang beriman. Hal tersebut akan
besar pengaruhnya terhadap diri anak buah.

2) Keteladanan dalam memberikan semangat kerja.


Bergabunglah dengan anak buah yang
melaksanakan tugas, khususnya yang sedang melakukan
tugas lebih berat atau lebih sibuk dari biasanya, karena jika
kita berada ditengah-tengah mereka, maka anak buah
akan lebih semangat kerjanya. Janganlah jadi pemimpin di
belakang meja.

3) Keteladanan dalam berikan dorongan kerja.


Berilah pujian-pujian yang pantas bagi anak buah
yang mellaksanakan tugas dengan baik, apabila yang
sukses, dan berilah tegoran atau hukuman bagi anggota
yang kurang benar pekerjaannya, apabila yang melanggar
disiplin atau menyalah gunakan wewenang. Disini
pemimpin harus korek.

4) Keteladanan dalam kewaspadaan teradap lingkungankerja.


Amatilah anak buah anda, apa kelebihan dan
kekurangannya. Jangan sampai ada anak buah yang
mempunyai potensi baik, tetapi tidak dimanfaatkan dengan
baik, juga jangan sampai salah dalam memberikan tugas
pada anak buah karena kelemahannya sehingga tugas
menjadi gagal. Disamping itu amati masyarakat dan
kondisi wilayah anda. Bila ada kejanggalan, segera
adakan pengamatan lebih lanjut apa yang sedang
terjadi, bila sudah ditemukan penyebab nya, lakukan
pengatasannya yang bisa dulu, selanjutnya laporkan ke
Kapolres tentang cara penanggulangannya.

5) Keteladanan dalam Ambeg Parama Arta.


Amatilah keadaan sekeliling tugas anda, mana yang
memerlukan prioritas, gunakan logika yang baik dan
jangan gunakan emosi, biia masih menemui kesulitan
laporkan ke Kapolres untuk memohon pengarahannya.

6) Keteladanan dalam kesederhanaan.


Jangan menggunakan pakaian atau peralatan
(kendaraan) yang mahal, dimana anak buah hidup
dalam keterbatasan, karena akan

KEPEMIMPINAN 17
PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN INSPEKTUR
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

mengundang atau merangsang anggota untuk memiliki


hal serupa, hal tersebut dapat menjadi suatu
kerawanan khususnya dalam penyalah gunaan
wewenang.

7) Keteladanan dalam kesetiaan kepada negara,


pimpinan dan tugas.
Lakukanlah tugas yang dibebankan pada pundak
anda dengan penuh rasa tanggung jawab, denga
demikian Anda sudah termasuk setia pada negara dan
pimpinannya.

8) Keteladanan dalam menghemat.


Bila anda akan menggunakan anggota atau
pelengkapan, hitunglah untung ruginya jangan sampai
hanya untuk kegiatan yang kecil akan mengeluarkan dana
yang banyak

9) Keteladanan dalam berterus terang


Usaha diri anda terbuka pada anak buah, khususnya yang
berkaitan dengan apa yang harus dilaksanakan dan apa
yang tidak boleh dilaksanakan dan kenapa demikian. Hal
tersebut akan memberikan kerelaan anak buah dalam
bekerja yang lebih maksimal.

10) Keteladanan dalam regenerasi dan mendorong anak


buah maju.
Anda harus dapat menunjukan bahwa tugas itu tidak
selamanya hanya menjadi Ka Polsek, setiap saat akan
diganti. Siapkan lah seorang Ka Unit senior yang mampu
untuk menjadi Ka Polsek sehingga sewaktu-waktu
berhalangan tugas, Ka Unit senior ini sudah
siap melaksanakah tugasnya, begitu juga jika ada
promosi jabatan Ka Polsek, yang anda siapkan dapat
diusulkan.

c. Aspek Pengembangan Individual yang harus diperhatikan


Pemimpin.
Aspek kedua adalah mengembangkan individual. Dalam
mengembangkan individual, yang perlu anda lakukan adalah :
1) Tetapkanlah wewenang dan tanggung jawab.
2) Tiap pejabat (Ka Unit), mintalah petunjuk Kapolres dalam
membuat wewenang dan tanggung jawab tiap pejabat
yang anda pimpin.
3) Buat target yang ingin dicapai anak buah.
4) Apa target minggu depan. Dalam membuat target,
jabarkan target yang diberikan Kapolres, bila ada
kesulitan minta petunjuk Kapolres.

KEPEMIMPINAN 17
PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN INSPEKTUR
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

5) Menyelenggarakan latihan.
6) Usahakan melatih anak buah selesai apel pagi. Buat
jadwal tiap hari diurut mulai dari tekhnik menerima laporan
sampai pemberkasan. bila menemui kesulitan masalah
pelatihan, dapat minta bantuan Polres.
7) Memberikan keadilan.
8) Usahakan Anda bertindak adil terhadap anak buah
bicarakan dengan staf untuk mencari keadilan yang efektif
dalam menyangkut tindakan terhadap anak buah.
9) Mengajak anak buah memberi saran.
10) Kembangkan anak buah untuk memberi pendapat atau
saran, bisa lewat Ka Unit ataupun langsung, hal ini untuk
merangsang anggota agar lebih berinisiatif.
11) Ketahuilah prestasi anggota.
12) Prestasi anggota supaya diketahui lebih cermat dan berilah
penugasan-penugasan yang lebih menantang dari
prestasinya, berilah pujian dan penghargaan atas
kemampuannya.
13) Ketahuilah "the right man on the right job".
14) Ketahuilah ketetapan kemampuan tiap anggota pada
tugas yang dilaksanakan, bila ada yang kurang
tepat.laporkan ke Kapolres dan beri saran penggantinya.
15) Ketahui kebutuhan anggota.
16) Ketahuilah kebutuhan anggota dan berilah perhatian dan
cara mengatasi kebutuhan tersebut, yang penting anda
mengetahui kebutuhannya dan ikut memikirkannya. dia
akan antusias pada Anda dan akan lebih giat dalam
bertugas.

d. Aspek Pengembangan Kelompok yang harus diperhatikan


seorang Pemimpin
Aspek ketiga yang hams diperhatikan oleh Kapolsek
dalam memimpin adalah membangun kelompok. Ke
kelompoknya hams kompak dan merupakan satu kesatuan
yang utuh. Unsur-unsurnya adalah :
1) Melibatkan anggota untuk menetapkan sasaran yang
ingin dicapai.
Bila Kapolsek ingin melaksanakan keglatan,
tentunya ada sasaran yang ingin dicapai. Untuk
menentukan sasaran ini, Kapolsek hendaknya
melibatkan Ka Unit untuk merumuskan sasaran
tersebut, sehingga dapat dilaksanakan dengan baik oleh
anak buah.

2) Anggota mengerti standard kerja.


Setelah sasaran yang ingin dicapai telah
dirumuskan, buatlah standart kerjanya. dalam
menentukan standart kerja ini, hendaklah

KEPEMIMPINAN 17
PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN INSPEKTUR
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

mempedomaninya dengan baik.

3) Mengatasi perpecahan kelompok.


Kapolsek hendaklah jeli dalam menangkap perilaku
anak buah, bila ada perbedaan dari perilaku
biasanya, anak buah tersebut pasti menghadapi
masalah. Koreklah permasalahan apa yang dihadapi.
Bila permasalahan tersebut menyangkut konflik dengan
anggota lainnya, maka segera atasi konflik tersebut.

4) Memperhatikan kesejahteraan anggota.


Anda hendaknya mengetahui kesejahteraan
anggota. Oleh karenanya usahakan mendatangi rumah-
rumah anggota, karena dari situlah anda dapat
menangkap tingkat kesejahtraan anggota. Bagi anggota
yang serba kekurangan harus anda perhatikan lebih dari
yang lain. Anda mungkin bisa membantu cara
mengatasi kesejahtraannya (mencari jalan keluarnya).
Paling tidak anak buah tersebut akan merasa simpatik
pada anda.

5) Menampung keluhan anggota.


Anda harus mengusahakan mencari keluhan
anggota. Karena keluhan ini merupakan efek dari
kepemimpinan Anda. Untuk dapat mengetahui keluhan
anggota, dapat bertanya kepada Ka Unit atau
menggunakan orang luar yang anda pandang tepat.

6) Waktu memberi keputusan, menyampaikan latar


belakangnya.
Bila anda memebuat keputusan yang akan
dikerjakan, hendaknya disampaikan latar belakangnya.
Apa yang ingin dicapai dari keputusan tersebut dan apa
kegunaannya untuk kesatuan dan kenapa demikian.

7) Menyutujui saran yang baik.


Saran yang baik dari anggota perlu Anda perhatikan
dan bila dapat dilaksanakan akan mempercepat
tercapainya tujuan dan menggunakan sumber daya yang
relatif kecil, maka terimalah saran tersebut. Kemudian
carilah tambahan saran-saran dari anggota yang lain
guna menyempumakannya, sehingga saat diputuskan
mereka akan ikut serta mensukseskan keputusan
tersebut.

e. Aspek Pelaksanaan Tugas yang harus diperhatikan


seorang Pemimpin
Aspek ke empat adalah melaksanakan tugas. dalam
pelaksanaan tugas ini, yang harus diperhatikan

KEPEMIMPINAN 17
PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN INSPEKTUR
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

oleh Ka Polsek adalah :

1) Bertanggung jawab pada pelaksanaan tugasnya.


Kapolsek setelah mengerti apa yang menjadi
wewenang dan tanggung jawabnya, maka pekerjaan yang
telah dilaksanakan atau yang telah dilaksanakan anak
buahnya akan menjadi tanggung jawabnya. Untuk itu
Kapolsek harus mengetahui apa yang menjadi wewenang
dan tugas anak buah, sehingga bisa mengendalikan apa
yang dia kerjakan atau apa yang akan dikerjakan anak
buah .

2) Seimbang antara wewenang dan tanggung jawab.


Bila tugas anda dirasakan tidak seimbang antara
wewenang dan tanggung jawab, maka mintalah petunjuk
Kapolsek, mungkin ada hal-hal yang belum diketahui.
Namun bila sudah dikatakan seimbang, laksanakan
dengan sepenuh hati.
Untuk menjaga keseimbangan tersebut buatlah
uraian tentang wewenang dan tanggung jawab masing-
masing.

3) Sasaran harus jelas.


Sasaran yang anda tuju (sasaran Polsek) harus
jelas baik oleh Anda maupun anak buah. Bila sasaran
tersebut dari Poires, maka tanyakan kepada Kapolres bila
ada yang kurang jelas. Begitu juga bila anda
menugaskan anak buah untuk melaksanakan sesuatu,
sasarannya juga harus jelas. Karena dari sasaran
tersebut dapat merangsang arah pelaksanaan tugas
yang dilaksanakan.

4) Program kerja yang dibuat harus aplikatif.


Bila anda membuat program kerja bulanan,
mingguan dan harian hendaklah aplikatif. Guna mengecak
apakah program tersebut aplikatif atau tidak, maka perlu
anda diskusikan atau bicarakan dengan para Staf / Ka
Unit. Anda bisa mengecek point perpoint program
tersebut kepada Staf, bisa atau tidaknya. Bila tidak
bisa, tentang apa yang menjadi hambatannya, maka
usahakan pemecahannya.

5) Pendelegasian pengambilan keputusan sesuai dengan


wewenang yang dimiliki anak buah
Ada keputusan yang dapat "didelegasikan" kepada
anak buah/ "diambil" anak buah, karena Polri dapat
melaksanakan "diskresi" atau mengambil

KEPEMIMPINAN 17
PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN INSPEKTUR
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

keputusan Kepolisian demi terlaksananya keamanan dan


ketertiban masyarakat. Namun demikian wewenang
tersebut hendaknya ada batas-batas yang jelas mana
yang oleh Ka Unit dan yang mana oleh anak buah
lainnya, sehingga anda bisa mengendalikan dengan
baik.

6) Kejelasan tugas yang di berikan.


Bila anda memberikan tugas pada anak buah, hams
jelas karena "bias" selalu ada. Karena salah dengar, salah
persepsi atau perintah tersebut telah melalui orang lain,
yang sudah diterimanya kurang jelas. oleh karenanya
kejelasan tugas yang diberikan benar-benar sesuai dengan
yang anda perintahkan. Untuk dapat mengatasi bias, yang
dapat anda laksanakan adalah :

a) Usahakan perintah tertulis dengan bahasa yang


sederhana dan yang umum digunakan.
b) Bila tidak tertulis, Anda perlu mengecek ulang apa
yang telah Anda berikan.

c) Dalam tahap pelaksanaan, Anda perlu mengecek


persepsi dan perintah yang diberikan.

7) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian.


Seorang Pemimpin harus mengawasi dan
mengendalikan apa yang telah diperintahkan atau
tugas yang di laksanakan anak buah. Alat pengawas
yang dapat digunakan antara lain :

a) Sasaran yang telah ditetapkan .


b) Program kerja.
c) Standar kerja.

8) Mengevaluasi hasil.
Seorang Pemimpin perlu mengevaluasi hasil kerja
yang telah dilaksanakan anak buah. Apakah hasilnya
sudah baik atau belum. Untuk mengevaluasi hasil
tersebut, alat yang digunakan adalah :

a) Standard kerja.
b) Tolak ukur keberhasilan tugas yang seorang
pemimpin buat atau yang dibuat oleh Polres.

Dari hasil evaluasi tersebut, dapat


digunakan untuk memperbaiki pekerjaan berikutnya.

KEPEMIMPINAN 17
PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN INSPEKTUR
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

5. Kepemimpinan Yang Visioner

a. Pengertian Kepemimpinan yang Visioner

Kepemimpinan visioner adalah pola kepemimpinan yang


ditujukan untuk memberi arti pada kerja dan usaha yang perlu
dilakukan bersama-sama oleh para anggota organisasi dengan
cara memberi arahan dan makna pada kerja dan usaha yang
dilakukan berdasarkan visi yang jelas (Diana Kartanegara,
2003).

b. Kompetensi Kunci Kepemimpinan yang Visioner

Kepemimpinan visioner memerlukan kompetensi tertentu,


pemimpin visioner setidaknya harus memiliki empat kompetensi
kunci sebagaimana ditemukan oleh Burt Nanus (1992), yaitu :

1) Seorang pemimpin visioner harus memiliki kemampuan


untuk berkomunikasi secara efektif dengan manajer dan
bawahan lainnya dalam organisasi. Hal ini membutuhkan
pemimpin untuk menghasilkan “guidance, encouragement
and motivation”.

2) Seorang pemimpin visioner harus memahami lingkungan


luar dan memiliki kemampuan bereaksi secara tepat atas
segala ancaman dan peluang ini termasuk yang paling
penting dapat “relate skillfily” dengan orang-orang kunci di
luar organisasi, namun memainkan peran penting
terhadap organisasi (investor dan pelanggan).

3) Seorang Pemimpin visioner mempunyai gambaran yang


jelas tentang apa yang hendak dicapai dan mempunyai
gambaran yang jelas kapan hal itu akan dapat dicapai.

4) Pemimpin visioner mampu menguji setiap interaksi


negative atau positif, sehingga mampu mempelajari situasi
dan mengejar peluang untuk bekerjasama dan mengambil
bagian dalam proyek yang dapat memperluas
pengetahuan, memberikan tantangan berpikir dan
mengembangkan imajinasi.

c. hanya mempertimbangkan apa yang ingin dilakukan, tetapi


mempertimbangkan teknologi, prosedur, organisasi dan factor
lain yang mungkin dapat mempengaruhi rencana. Ciri-ciri
pemimpin yang Visioner :

1) Futuristic Thingking, pemimpin visioner tidak hanya


memikirkan dimana posisi bisnis pada saat

KEPEMIMPINAN 17
PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN INSPEKTUR
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

ini, tetapi lebih memikirkan di mana posisi yang diinginkan


pada masa yang akan datang.

2) Shoeing Foresight, Pemimpin visioner adalah


perencanaan yang da[at memperkirakan masa depan.
Dalam membuat rencana tidak

3) Proactive Planning, Pemimpin visioner menetaqpkan


sasaran dan strategi yang spesifik untuk mencapai
sasaran tersebut.nPemimpin visioner mampu
mengantisaipasi atau mempertimbangkan rintangan
potensial dan mengembangkan rencana darurat untuk
menanggulangi rintangan itu.

4) Creatif Thingking, Dalam menghadapi tantangan


pemimpin visioner berusaha mencari alternative jalan
keluar yang baru dengan memperhatikan issue, peluang
dan masalah. Pemimpin visioner akan berkata : “If it ain’t
broke, break it”

5) Thingking Risk, Pemimpin visioner berani mengambil


resiko dan menganggap kegagalan sebagai peluang
bukan kemunduran.

KEPEMIMPINAN 17
PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN INSPEKTUR
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

Rangkuman

1. Bebeberapa pakar mengungkapkan empat gambaran pernyataan


pengambilan keputusan, yaitu ada yang disebut :

a. Keputusan outokratis
b. Konsultasi
c. Keputusan bersama
d. Keputusan pendelegasian

2. Kepemimpinan Yang Efektif Dengan Teori Kontijensi

a. Model Kontijensi
b. Variabel situasional

3. Ciri-ciri manajemen bawah (Polsek) adalah :


a. Keterampilan tehnik (Tecnical Skill) harus lebih banyak
dikuasai, seperti bagaimana cara menerima laporan, cara
komunikasi, cara membuat laporan polisi, cara mendatangi
TKP, bagaimana cara observasi, cara mengamati cara
menggeledah badan, cara membuat BAP, cara patroli, dsb.

b. Keterampilan management (Managerial skill) cukup yang


dasar-dasarnya saja. Ketrampilan ini antar lain membuat
rencana kesiapan, mengorganisir anggota, memimpin
kelompok, Wasdal kegiatan, juga perlu kemampuan
pendukung seperti cara belajar dari pengalaman,
menganalisa tugas dan kegiatan, persepsi cara
mempengaruhi orang lain, cara memberi petunjuk, dsb.

6. Kepemimpinan Yang Visioner

a. Pengertian Kepemimpinan yang Visioner


Kepemimpinan visioner adalah pola kepemimpinan yang
ditujukan untuk memberi arti pada kerja dan usaha yang perlu
dilakukan bersama-sama oleh para anggota organisasi dengan
cara memberi arahan dan makna pada kerja dan usaha yang
dilakukan berdasarkan visi yang jelas (Diana Kartanegara,
2003).

b. Kompetensi Kunci Kepemimpinan yang Visioner

KEPEMIMPINAN 17
PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN INSPEKTUR
LEMBAGA PENDIDIKAN POLRI

1) Seorang pemimpin visioner harus memiliki


kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan
manajer dan bawahan lainnya dalam organisasi. Hal ini
membutuhkan pemimpin untuk menghasilkan “guidance,
encouragement and motivation”.

2) Seorang pemimpin visioner harus memahami


lingkungan luar dan memiliki kemampuan bereaksi secara
tepat atas segala ancaman dan peluang ini termasuk yang
paling penting dapat “relate skillfily” dengan orang-orang
kunci di luar organisasi, namun memainkan peran penting
terhadap organisasi (investor dan pelanggan).

Latihan

a. Jelaskan Pemimpin yang efektif menurut DR. Thomas Gordon !


b. Jelaskan Kepemimpinan dalam tim dan kelompok keputusan !
c. Jelaskan Kepemimpinan Yang Efektif Dengan Teori Kontijensi !
d. Jelaskan Ciri-ciri manajemen bawah / Polsek !
e. Jelaskan Kepemimpinan Visioner !

KEPEMIMPINAN 17
PENDIDIKAN ALIH GOLONGAN INSPEKTUR

Anda mungkin juga menyukai