Anda di halaman 1dari 7

1.

Pengeboran Menggunakan Sondir


A. Pengertian

Penyelidikan tanah dibutuhkan untuk keperluan desain pondasi, salah satu


metode pelaksanaan adalah dengan metode sondir. Sondir biasa juga disebut
dengan Cone Penetrometer Test atau juga CPT. Adalah suatu uji dengan melakukan
penetrasi konus ke dalam tanah yang bertujuan untuk mengetahui daya dukung
tanah tiap kedalaman tertentu berdasarkan parameter-parameter perlawanan tanah
terhadap ujung konus (Perlawanan penetrasi konus) dan hambatan akibat lekatan
tanah dengan selubung konus. Perlawanan penetrasi konus adalah perlawanan tanah
terhadap ujung konus yang dinyatakan dalam gaya persatuan luas (Kg/cm2).
Hambatan lekat (HL) adalah perlawanan gesertanah terhadap selubung konus yang
dinyatakan dalam gaya per satuan panjang (kg/cm).

Sondir sendiri merupakan alat berbentuk silindris dengan ujungnya berupa


konus. Biasa yang dipakai adalah bi-conus type begemann yang dilengkapi dengan
selimut atau jaket untuk mengukur hambatan pelekat total (side friction).
Komponen utama sondir adalah konus yang dimasukkan kedalam tanah dengan
cara ditekan. Tekanan pada ujung konus pada saat konus bergerak kebawah karena
ditekan, dibaca pada manometer setiap kedalaman 20 cm. Tekanan dari atas pada
konus disalurkan melalui batang baja yang berada didalam pipa sondir (yang dapat
bergerak bebas, tidak tertahan pipa sondir). Demikian juga tekanan yang diderita
konus saat ditekan kedalam tanah, diteruskan melalui batang baja didalam pipa
sondir tersebut ke atas, ke manometer.

B. Bagian-bagiannya

1 set peralatan sondir terdiri dari :

a) Alat uji sondir manual 2,5 ton dengan maksimum kedalam 30 meter.
b) Manometer 60 kg/cm2.
c) Manometer 250 kg.cm/2.
d) Batang dalam minimal 20 batang.
e) Batang luar minimal 20 batang.
f) Conus Biconus.
g) Donut Tekan.
h) Donut Tarik.
i) Angkur dan penguncinya minimal 4 buah
j) Besi Canal minimal 4 buah.
k) Tongkat Pemutar minimal 2 buah
l) Besi T atau Plus untuk memutar angkur minimal 1 buah

C. Cara Penggunaannya

1. Persiapan sebelum pengujian


a) Siapkan lubang sedalam 65 cm untuk penusukan pertama.
b) Masukkan 4 buah angker ke dalam tanah sesuai letak rangka pembeban.
c) Setel rangka pembeban, sehingga pembeban berdiri vertical
d) Pasang manometer untuk tanah lunak 0 s.d 2 MPa dan 0 s.d 5 MPa atau
untuk tanah keras 0 s.d 5MPa dan 0 s.d 20 MPa
e) Periksa sistem hidraulik dengan menekan piston hidraulik menggunakan
kunci piston, dan bila kurang tambahkan oli serta cegah terjadinya
gelembung udara dalam sistem.
f) Tempatkan rangka pembeban, sehingga penekan hidraulik berada tepat di
atasnya.
g) Pasang balok-balok penjepit pada jangkar dan kencangkan dengan memutar
baut pengencang
h) Sambungkan konus ganda dengan batang dalam dan batang dorong serta
kepala pipa dorong.
2. Prosedur pengujian (penekanan pipa dorong)
a) Dirikan batang dalam dan pipa dorong di bawah penekan hidraulik pada
kedudukan yang tepat.
b) Dorong / tarik kunci pengatur pada kedudukan siap tekan, sehingga penekan
hidraulik hanya akan menekan pipa dorong.
c) Putar engkol searah jarum jam (kecepatan 10 s.d 20 mm/s), sehingga gigi
penekan dan penekan hidraulik bergerak turun dan menekan pipa luar
sampai mencapai kedalaman 20 cm sesuai interval pengujian.
d) Pada tiap interval 20 cm lakukan penekanan batang dalam dengan menarik
kunci pengatur, sehingga penekan hidraulik menekan batang dalam saja
(kedudukan 1, Gambar 4).
3. Prosedur pengujian (penekanan batang dalam)
a) Baca perlawanan konus pada penekan batang dalam, sedalam kira-kira 4 cm
pertama dan catat pada formulir pada kolom Cw.
b) Baca jumlah perlawanan geser dan perlawanan konus pada penekan batang
sedalam ± 4 cm yang ke-dua dan catat pada formulir pada kolom Tw.

D. Kegunaanya

1. menentukan jenis atau type pondasi yang akan digunakan untuk mendirikan
bangunan.

2. menghitung daya dukung tanah asli

3. menentukan tingkat kedalaman pondasi yang akan dibuat

2. Pemetaan Batimetri menggunakan Echosoundir


A. Pengertian

Bathimetri adalah studi tentang kedalaman air danau atau dasar lautan.
Dengan kata lain, bathimetri adalah setara dengan hypsometry bawah air.
Bathimetri berasal dari bahasa Yunani βαθυς, μετρον, deep dan mengukur. Peta
bathimetri (hidrografi) biasanya diproduksi untuk mendukung keselamatan
navigasi permukaan atau sub-permukaan, dan biasanya menunjukkan relief
dasar laut atau daerah dasar laut sebagai garis kontur (isodepth) dan pemilihan
kedalaman (sounding), dan biasanya juga menyediakan informasi mengenai
navigasi permukaan .

Batimetri adalah pengukuran dasar laut. Pada mulanya, pengukuran


bathimetri dilakukan dengan menurunkan tali atau kabel hingga ke dasar laut
dengan menggunakan bandul pemberat yang massanya berkisar 25-75 kg,
namun teknik ini hanya mengukur titik kedalaman secara singular dalam satu
waktu sehingga kurang efisien. Pada zaman ini teknologi sudah sangat
berkembang, pengukuran bathimetri bisa dilakukan dengan echosounding
(sonar), yang dipasang di sisi dari suatu kapal kemudian gelombang suara akan
dipancarkan. Penggunaan teknologi ini lebih baik karena tidak merusak
lingkungan sekitar daerah penelitian, perolehan dan pemprosesan data secara
real time, akurasi dan presisi tinggi serta tidak berbahaya atau tidak merusak
objek bawah air yang diukur.

Echosounder Adalah : Suatu alat navigasi elektronik dengan menggunakan


system gema yang dipasang pada dasar kapal yang berfungsi untuk mengukur
kedalaman perairan, mengetahui bentuk dasar suatu perairan dan untuk
mendeteksi gerombolan ikan dibagian bawah kapal secara vertical.

Dikenal terdapat satu pemancar yang membangkitkan / menimbulkan


getaran-getaran listrik dalam bentuk impuls-impuls getaran-getaran ini
disalurkan ke suatu alat yang ditempatkan pada dasar kapal dan yang merubah
energi listrik menjadi getaran-getaran di dalam air laut.

Getaran- getaran yang terakhir ini juga dikirimkan dalam bentuk impuls-
impuls vertikal ke dasar laut dan dari dasar laut dipantulkan kembali. Sebagian
dari energi yang dipentulkan itu ditangkap kembali sebagai gema oleh alat
tersebut dan diubah menjadi impuls-impuls tegangan listrik yang lemah. Satu
pesawat penguat memberikan kepada getaran-getaran gema listrik satu
amplitude lebih besar, dan setelah itu getaran-getaran ini disalurkan ke satu
pesawat petunjuk (indikator) dan membuat gambar.

Pengiriman / pemancaran dan penerimaan impuls-impuls di dalam


indikator, dari jarak antara kedua petunjuk tersebut dapat dijadikan ukuran bagi
dalamnya air di bawah dasar laut. Frequensi dari getaran-getaran air berbeda-
beda menurut pabrik yang memproduksi pesawat perum gema, dan besarnya
frequensi tersebut terletak antara 10.000 sampai beberapa puluhan ribu detik.
Apabila getaran-getaran itu lebih besar dari 20.000 disebut getaran ultra sonore
atau super sonis (getaran tinggi). Getaran-getaran yang lebih kecil disebut sonis
atau getaran rendah, yang dapat mengirimkan gelombang- gelombang suara
yang dapat di dengar.
Transmitter menerima secara berulang-ulang dalam kecepatan yang tinggi,
sampai pada orde kecepatan milisekon. Perekaman kedalaman air secara
berkesinambungan dari bawah kapal menghasilkan ukuran kedalaman
beresolusi tinggi sepanjang lajur yang disurvei. Informasi tambahan seperti
heave (gerakan naik-turunnya kapal yang disebabkan oleh gaya pengaruh air
laut), pitch (gerakan kapal ke arah depan (mengangguk) berpusat di titik tengah
kapal), dan roll (gerakan kapal ke arah sisi-sisinya (lambung kapal) atau pada
sumbu memanjang) dari sebuah kapal dapat diukur oleh sebuah alat dengan
nama Motion Reference Unit (MRU), yang juga digunakan untuk koreksi posisi
pengukuran kedalaman selama proses berlangsung.

Kecepatan merambat dari getaran-getaran suara di dalam air laut terletak


antara 1435 m– 1500 m per detik, dan getaran-getaran suara ini tergantung pula
dari : 1. Suhu 2. Kadar garam 3. Tekanan air

B. Bagian-bagiannya
Rangkaian peralatan Echosounder (perum gema) itu terdiri dari :

1. Transmitter, adalah pesawat yang membangkitkan getaran-getaran listrik


2. Oscillator, adalah pesawat pada dasar kapal yang merubah energi listrik
menjadi energi acoustic dan sebaliknya.
3. Amplifier,adalah pesawat pengeras / penguat
4. Indikator, adalah pesawat untuk mengukur waktu dan penunjukan dalamnya
air.
5. Recorder, adalah pesawat yang mencatat dalamnya air yang diukur pada
lajur kertas.

Tombol-tombol Switch Echosounder

1. POWER : untuk mengaktifkan dan mematikan pesawat.


2. BASIC RANGE : berfungsi untuk memilih skala jarak jangkauan
kedalaman perairan.
3. RANGE PHASING : berfungsi untuk mengukur kedalaman secara
bertahap.
4. EXPANTION RANGE : berfungsi untuk memfokuskan tampilan baik pada
dasar perairan maupun pertengahan perairan agar lebih detail.
5. PICTURE FEED : Untuk mengatur kecepatan jalannya pergerakan tampilan
layar monitor.
6. VARIABLE RANGE MARKER (VRM) : berfungsi untuk mengukur jarak
kedalaman target (membaring) secara pasti.
7. POINTER : berfungsi untuk mengarahkan dan memfokuskan kursor.
8. ECHO THRESHOLD : berfungsi untuk memberikan sensitivitas gema yang
diinginkan sehngga akan dihasilkan pancaran gema yang tepat dan akan
terlihat tampilan yang memuaskan.
9. WHITE LINE : untuk membedakan gema yang berasal dari dasar perairan
dengan gema yang berasal dari ikan.
10. SENSITIVITY TIME CONTROL (STC) : untuk mengatur sensitivitas
gema yang dihasilkan sehingga dihasilkan gema yang optimal.
11. BRIGHT : untuk memperjelas tingkat kecerahan monitor.

C. Cara Penggunaannya

Cara Menghidupkan Echosounder

1. Periksa bagian-bagian utama Echosounder.


2. Periksa kabel-kabel listrik sudah tersambung dengan baik, lalu tekan tombol
saklar listrik ke posisi “ON”, selanjutnya tekan tombol “POWER DC” IC
Regulatead Power Supply ke posisi “ON”.
3. Tekan tombol “POWER” sampai terdengar bunyi “beep” sebanyak 2 kali.
4. Echosounder siap untuk dipergunakan.
5. Atur tingkat kecerahan tampilan monitor dengan cara menekan tombol
“BRIGHT”.
6. Putar “GAIN CONTROL”, gunakan : – “LOWER” untuk dipergunakan
pada perairan dangkal. – “HIGH” untuk dipergunakan di perairan dalam.
7. Atur skala jarak kedalaman perairan, dengan menekan tombol “BASIC
RANGE.
8. Tekan tombol “PICTURE FEED” untuk mengatur kecepatan pergerakan
layar monitor.
9. Tekan tombol “STC” untuk melihat sensitivitas GEMA.
10. Tekan tombol “MENU” untuk melihat dan mengatur hal-hal lain sesuai
kebutuhan. Gbr. Transducer / Receiver.

Cara Mematikan Echosounder

1. Normalkan “VARIABLE RANGE MARKER” ke posisi nol dengan


menekan tombol cara menekan tombol “VARIABLE RANGE
MARKER” lanjutkan dengan menekan tombol ▲ .
2. Tekan tombol “POWER” ke posisi “OFF”.
3. Tekan tombol “POWER DC” Power Supply ke posisi “OFF”.
4. Tekan tombol saklar arus listrik ke posisi “OFF”.

D. Kegunaan
1. Pengidentifikasian Jenis-jenis Lapisan Sedimen Dasar Laut
(Subbottom Profilers).

2. Pemetaan Dasar Laut (Sea bed Mapping).


3. Pencarian kapal-kapal karam di dalam laut.
4. Penentuan jalur pipa dan kabel dibawah dasar laut.
5. Analisa Dampak Lingkungan di Dasar laut.

Anda mungkin juga menyukai