VI.1 Pendahuluan
Kekuatan geser suatu tanah tergantung pada tahanan geser antara butir-
butir tanah dan kohesi pada permukaan butir tanah. Nilai kekuatan geser
tanah ini berubah-ubah sesuai dengan jenis dan kondisi tanah. Nilai ini
digunakan untuk menghitung daya dukung tanah (bearing capacity),
tekanan tanah terhadap dinding penahan (earth pressure) dan kestabilan
lereng (slope stability).
Hubungan antara besarnya gaya geser (T) dan beban normal (N)
dipresentasikan dalam grafik. Untuk menentukan parameter kohesi (c) dan
sudut geser dalam (ø), agar diperoleh hasil yang akurat, maka pengujian
dilakukan minimum 3 kali dengan pembebanan normal yang berbeda-beda.
29
30
Bila harga batas yang diperoleh dari tegangan yang berbeda-beda, kita
gambarkan pada grafik maka akan berupa garis lurus yang dinyatakan
dengan persamaan Coulomb Hvorslev :
dimana:
- Kotak geser
- Proving ring
2. Cincin cetak.
3. Stopwatch.
- Batu pori.
- Batu pori.
32
Dial BEBAN(Kg)
Horizontal 0,5 1 2
(∆H) Ρ P×K Ρ P×K P P×K
0 0 0 0 0 0 0
0.20 9 1,521 11 1,859 10 1,690
0.40 10 1,690 12 2,028 11 1,859
0.60 10 1,690 13 2,197 11 1,859
0.80 10 1,690 14 2,366 11 1,859
1.00 10 1,690 15 2,535 11 1,859
1.20 11 1,859 14 2,366 17 2,873
1.40 11 1,859 15 2,535 17 2,873
1.60 12 2,028 14 2,366 17 2,873
1.80 12 2,028 16 2,704
2.00 12 2,028 15 2,535
2.20 12 2,028 16 2,704
2.40 15 2,535
2.60 15 2,535
2.80 15 2,535
34
Beban × 10 PHmax × K
𝜎= 𝜎=
𝐴 𝐴
Tegangan Geser
Pmax(1) K 12 0,169
σ(1) 0,072Kg/cm2
A 28,260
Pmax(2) K 16 0,169
σ(2) 0,096Kg/cm2
A 28,260
Pmax(3) K 17 0,169
σ(3) 0,102Kg/cm2
A 28,260
Tegangan Normal
0.5 10 0,5 10
σ(1) 0,177Kg/cm2
A 28,260
1 10 1 10
σ ( 2) 0,354Kg/cm2
A 28,260
2 10 2 10
σ(3) 0,708Kg/cm2
A 28,260
35
VI.8 Grafik
0.12
0.1 y = 0,015x + 0,0598
ø = 0,859 R² = 0,892
0.08 c = 0,0598
0.06
0.04
0.02
0
0 1 2 3 4
= 0,859º
36
VI.9 Kesimpulan
VI.10 Saran