10
1. Lahan yang tersedia sebagai objek TORA (Tanah Objek Reforma Agraria) seluas 9,5
juta Ha sebagian besar berada di luar Jawa
2. Masih adanya penguasaan lahan secara berlebihan oleh pihak-pihak swasta, sehingga
program yang dijalankan kurang maksimal.
3. Kurang dipertanyakan hukum dan kebijakan pengatur masalah agraria, baik terkait
pandangan atas tanah, status tanah dan kepemilikan, hak-hak atas tanah, maupun
metode untuk memperoleh hak-hak atas tanah.
4. Kelambanan dan ketidakadilan dalam proses penyelesaian sengketa tanah, yang
akhirnya berakhir pada konflik.
Keunggulan program e-system atau electronic system (e-Registration, e-Filling, e-SPT, dan e-
Billing) :
1. Internet sangat rentan dengan virus, yang mengakibatkan hilangnya semua data-data
2. Kurangnya sosialisasi dalam menjelaskan cara penggunannya.
3. Fiturnya yang belum sepenuhnya dipahami para wajib pajak.
Keunggulan jobmatching :
1. Mempermudah lulusan SMK untuk mencari pekerjaan sesuai bidang yang dipelajari.
2. Mengurangi pengangguran dari lulusan SMK karena dalam jobmatcing sendiri
mempromosikan lulusan SMK ke perusahan-perusahan.
3. Dapat menaikkan kualitas lulusan SMK.
Kelemahan jombatching :
1. Banyaknya pelamar yang masih kesulitan dalam mencari pekerjaan karena kurangnya
kriteria dari perusahaan.
2. Masih banyak SMK yang belum tahu program jobmatching,
Web : https://psmk.kemdikbud.go.id
Target No. 11
1. Pada tahun 2030, memastikan akses terhadap perumahan dan pelayanan dasar
yang layak, aman dan terjangkau bagi semua dan meningkatkan mutu
pemukiman kumuh
2. Pada tahun 2030, menyediakan akses terhadap sistem transportasi yang aman,
terjangkau, mudah diakses, dan berkelanjutan bagi semua, meningkatkan
keamanan jalan, dengan memperbanyak transportasi publik, dengan perhatian
khusus terhadap kebutuhan dari mereka yang berada di situasi rentan,
perempuan, anak-anak, orang dengan disablitas dan manula
3. Pada tahun 2030, meningkatkan urbanisasi yang inklusif dan berkelanjutan dan
kapasitas untuk perencanaan dan pengelolaan pemukiman yang partisipatoris,
terintegrasi dan berkelanjutan di setiap negara
4. Menguatkan upaya untuk melindungi dan menjaga warisan budaya dan natural
dunia
5. Pada tahun 2030, secara signifikan mengurangi jumlah kematian dan jumlah
orang yang terkena dampak dan secara substantif mengurangi kerugian
ekonomi langsung yang berhubungan dengan produk domestik bruto global
yang disebabkan oleh bencana, termasuk bencana terkait air, dengan fokus
kepada melindungi yang miskin dan yang berada di situasi rentan
6. Pada tahun 2030, mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan perkapita di
perkotaan, termasuk dengan memberikan perhatian khusus kepada kualitas
udara dan kotamadya dan manajemen limbah lainnya
7. Pada tahun 2030, menyediakan akses universal terhadap ruang-ruang publik
yang aman, inklusif dan mudah diakses, dan hijau, terutama bagi perempuan
dan anakanak, manula dan orang dengan disabilitas
Program no 11
Rumah susun DP 0 rupiah merupakan salah satu program yang dilakukan oleh Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta pada masa pemerintahan Gubernur Anies Baswedan. Program ini
ditujukan untuk menghadirkan perumahan bagi warga Jakarta menengah ke bawah. Saat ini,
program rumah DP 0 Rupiah sudah diterapkan melalui Rumah Susun Sederhana Milik
(Rusunami) di Pondok Kelapa dan direncanakan mendirikan 2 lagi, yaitu di Pulogebang dan
Cilangkap. Warga Jakarta merespon positif adanya program tersebut, terbukti dengan jumlah
2.359 warga mendaftar rumah DP0 Rupiah pada gelombang pertama.
Target No. 12
Program no 12
Beli Yang Baik adalah program yang diinisiasi oleh WWF Indonesia. Program yang
dilakukan berupa kampanye tentang membeli dan mengonsumsi produk-produk yang
diproduksi tanpa membahayakan atau merusak lingkungan. Kampanye yang dilakukan dengan
berbagai cara, salah satunya adalah mengadakan festival #BeliYangBaik. Di festival ini
masyarakat diberi pengetahuan mengenai maksud dari logo yang ada di kemasan produk,
produk-produk apa saja yang sudah dibuat tanpa merusak lingkungan, serta melakukan
aktivitas lain yang menarik minat seperti melakukan demo masak, games, dan penampilan grup
akapela. Selain masyarakat, WWF Indonesia juga menggaet para pelaku bisnis untuk
mempertanggungjawabkan produknya. Contoh hal yang dilakukan adalah WWF Indonesia
bekerja sama dengan pelaku usaha seafood lewat penandatanganan sebuah ikrar sebagai bagian
dari kampanye konsumsi seafood bertanggung jawab #BeliYangBaik. Para pelaku usaha ini
harus tahu informasi mengenai asal-usul produknya mulai dari budi daya hingga alat yang
digunakan untuk menangkapnya.
Keunggulan:
1. Informasi tentang panduan konsumen dapat diakses dengan mudah melalui internet.
2. Pencerdasan masyarakat juga bisa dilakukan melalui media sosial yang tidak
membutuhkan banyak biaya tetapi banyak diakses oleh masyarakat saat ini.
3. Menarik minat karena kampanye dikemas melalui kegiatan yang menarik.
Kelemahan:
1. Kurangnya publikasi sehingga masyarakat banyak yang belum mengetahui tentang
program kampanye ini.
2. Efektivitas program yang tidak langsung terasa dan karena bentuknya kampanye maka
keberhasilan ditentukan oleh sikap masyarakat sendiri setelah menerima informasinya.
Target No. 13
1. Menguatkan daya tahan dan kapasitas adaptasi terhadap bahaya hal-hal yang
berkaitan dengan iklim dan bencana alam di semua negara
2. Mengintegrasikan ukuran-ukuran perubahan iklim kedalam kebijakan, strategi
dan perencanaan nasional
3. Memperbaiki pendidikan, penyadaran dan juga kapasitas baik manusia maupun
institusi terhadap mitigasi perubahan iklim, adaptasi, pengurangan dampak dan
peringatan dini
Program No. 13
Langkah mitigasi dan adaptasi yang dilakukan masyarakat tidak harus berupa gerakan
besar seperti: Membangun sumur peresapan air hujan, memperbanyak biopori dan juga
penghijauan untuk menjaga kualitas air tanah, selain itu juga kegiatan yang mengenai isu efek
gas rumah kaca serta pengelolaan sampah yang baik.