Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTIKUM MATERNITAS

“Anfis Sistem Reproduksi Pria dan Wanita serta Tanda palsu, Tanda Pasti Kehamilan”

Oleh :

Miftah Khairunnisa (1911316055)

Dosen Pembimbing:

Ns. Ira Mulya Sari,M.Kep.Sp.Kep.An

PROGRAM B KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem reproduksi merupakan proses tubuh yang bertanggung jawab terhadap


kelangsungan hidup suatu generasi. Sistem reproduksi tidak bersifat vital artinya
tanpa adanya proses reproduksi makhluk hidup tidak mati. Makhluk tidup tidak dapat
bereproduksi maka kelangsungan generasi makhluk hidup tersebut terancam punah,
karena tidak dapat dihasilkan keturunan (anak). Sistem reproduksi manusia tentunya
berbeda pada pria dan wanita. Reproduksi secara fisiologis tidak vital bagi kehidupan
individual dan meskipun siklus reproduksi suatu manusia berhenti, manusia tersebut
masih dapat bertahan hidup, sebagai contoh manusia yang dilakukan vasektomi pada
organ reproduksinya (testes atau ovarium) atau mencapai menopause dan andropouse
tidak akan mati. Pada umumnya reproduksi baru dapat berlangsung setelah manusia
tersebut mencapai masa pubertas atau dewasa kelamin, dan hal ini diatur oleh
kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan dalam tubuh
manusia.Reproduksi juga merupakan bagian dari proses tubuh yang bertanggung
jawab terhadap kelangsungan suatu generasi. Untuk kehidupan makhluk hidup
reproduksi tidak bersifat vital artinya tanpa adanya proses reproduksi makhluk hidup
tidak mati. Akan tetapi bila makhluk tidup tidak dapat bereproduksi maka
kelangsungan generasi makhluk hidup tersebut terancam dan punah, karena tidak
dapat dihasilkan keturunan (anak) yang merupakan sarana untuk melanjutkan
generasi.
B. Tujuan
Tujuan Umum
Agar mahasiswa dapat memahami Aanatomi fisiologis sistem reproduksi pria wanita,
tanda palsu,tanda pasti kehamilan.
Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui Anatomis Sistem Reproduksi pada Pria
2. Untuk mengetahui Fisiologis Sistem Reproduksi pada Pria
3. Untuk mengetahui Anatomis Sistem Reproduksi pada wanita
4. Untuk mengetahui Fisiologis Sistem Reproduksi pada wanita
5. Untuk mengetahui tanda palsu tanda pasti kehamilan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi pada Pria
1. Anatomi Sistem Reproduksi pada Pria
Secara anatomi, sistem reproduksi pria terdiri dari genitalia eksternal dan
genitalia internal . Genitalia eksternal terdiri dari penis dan skrotum, sedangkan
genitalia internal terdiri dari testis dan organ-organ penunjang fungsinya, yaitu
epididimis, duktus deferens (vas deferens), vesikula seminalis, duktus
ejakulatorius, glandula prostatica, dan glandula bulbouretralis (glandula cowperi).

Genitalia eksternal
a. Skrotum
Skrotum berupa kantong berkulit tipis yang mengelilingi dan melindungi
testis yang terdiri dari jaringan kutis dan subkutis Lapisan cutis merupakan
lapisan kulit yang sangat tipis mengandung pigmen lebih banyak daripada
kulit sekitarnya sehingga lebih gelap warnanya. Terdapat sedikit rambut,
tetapi memiliki kelenjar keringat yang lebih banyak.Yang kedua dalah
lapisan subcutis Lapisan ini terdiri atas serabut-serabut otot polos dan tidak
didapatkan jaringan lemak Skrotum juga bertindak sebagai sistem pengontrol
suhu untuk testis, agar sperma terbentuk secara normal, testis harus memiliki
suhu yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan suhu tubuh.
b. Penis
Penis terdiri dari:
1) Akar (menempel pada dinding perut)
2) Badan (merupakan bagian tengah dari penis) mengangandung pembuluh
darah yatitu, dua korpus kavernosum dan satu korpus spongiosum yang
membungkus uretra.jika terdapat rangsangan seksual maka jaringan
berongga akan terisi penuh darah yang mengakibatkan penis
mengembang dan tegang dsebut ereksi
3) Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).
Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih) Dasar
glans penis disebut korona. Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit
depan (preputium) membentang mulai dari korona menutupi glans
penis.berfungsi membuat gesekan saat berhubungan sex

Fungsi lain dari penis yaitu untuk kopulasi (hubungan antara alat kelamin
jantan dan betina untuk memudahkan semen masuk ke dalam organ reproduksi
betina).

Genitalia internal
a. Testis
Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan terletak di
dalam skrotum. Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan. Testis
disebut juga kelenjar endokrin menghasilkan karena menghasilkan hormon
untuk pertumbuhan genitalia eksterna. Follicle Stimulating Hormone (FSH)
dan Luteinizing Hormone (LH) juga hormon testosterone.
Fungsi testis, terdiri dari :
1) Pembentukan sperma oleh tubulus seminiferus.
2) Pembentukan hormone testoteron oleh sel leydig
b. Saluran Reproduksi
Epididimis
Merupakan organ yang berbentuk organ yang berbentuk seperti huruf C, kira
kir panjangnya 6cm. Epididimis terdiri dari kepala yang terletak di atas katup
kutup testis, badan dan ekor epididimis sebagian ditutupi oleh lapisan visceral
Fungsinya:
1) Mengatur sperma sebelum diejakulasi
2) Memproduksi sperma (pemgangkuan,pematangan dan penyimpanan
sperma)
Vas Deferens

Merupakan lanjutan dari duktus epididimis yang meninggalkan skrotum


menuju kantong semen (vesikula seminalis)

Duktus ejakulatorius

Saluran yang pendek dan menghubungkan vesikula seminalis dengan uretra.


Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk kedalam uretra.
Ejakulasi terjadi pada saat mencapai klimakas, yaitu ketika gesekan pada glans
penis dan rangsangan lainnya mengirimkan sinyal ke otak dan korda spinalis.
Kontraksi ini mendorong semen keluar dari penis. Leher kandung kemih juga
berkontraksi agar seen tidak mengalir kembali ke dalam kandung kemih.
Setelah terjadi ejakulasi (atau setelah rangsangan berhenti), arteri mengencang
dan vena mengendur. Akibatnya aliran darah yang masuk ke arteri berkurang
dan aliran darah yang keluar dari vena bertambah, sehingga penis menjadi
lunak.

Uretra

Merupakan saluran panjang terusan dari saluran ejakulasi dan terdapat di


penis.

Uretra terdiri dari 2 fungsi:

1) Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari kandung
kemih
2) Bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.

c. Kelenjar Aksesori
Vesikula seminalis
organ berbentuk kantong bergelembung-gelembung yang menghasilkan cairan
seminal.Jumlahnya ada dua, di kiri dan kanan serta posisinya tergantung isi
vesika urinaria.Bila vesika urinaria penuh, maka posisinya lebih vertical,
sedangkan bila kosong lebih horizontal.Vesika seminalis terbungkus oleh
jaringan ikat fibrosa dan muscular

Fungsi:

1) Menghasilkan fruktosa untuk memberi makan sperma yang dikeluarkan


2) Mengeluarkan Prostaglandin yang merangsang motilitas saluran
reproduksi untuk membantu mengeluarkan sperma
3) Menghasilkan cairan semen
4) Pembekuan semen

Glandula prostatica

Kelenjer prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak dibagian bawah
kandung kemih.

Prostat mengeluarkan sekeret cairan yang bercampur secret dari testis,


perbesaran prostat akan membendung uretra dan menyebabkan retensi urin.
Kelenjar prostat, merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari 30-50 kelenjar
yang terbagi atas 4 lobus yaitu: Lobus posterior,Lobus lateral,Lobus anterior,
Lobus medial

Fungsi:

1) Mengeluarkan cairan basa yang menetralkan sekresi vagina yang asam


2) Memicu pembekuan semen untuk menjaga sperma tetap pada vagina
wanita

Glandula bulbuorethralis (Glandula cowperi)

Glandula bulbuorethralis berbentuk bulat dan berjumlah dua buah. Fungsinya


mengeluarkan mukus untuk pelumasan

2. Fisiologi Sistem Reproduksi pada Pria


1. Hormon testosterone
Fungsi testosteron adalah sebagai berikut :
a. Efek desensus (penempatan) testis
Hal ini menunjukkan bahwa testosteron merupakan hal yang penting
untuk perkembangan seks pria selama kehidupan manusia dan merupakan
faktor keturunan.
b. Perkembangan seks primer dan sekunder
Sekresi testosteron setelah pubertas menyebabkan penis, testis, dan
skrotum membesar.
2. Hormon gonadotropin
Kelenjar hipofisis anterior menghasilkan dua macam hormone yaitu
Lutein hormone (LH) berperan dalam spermatogenesis
Folicle Stimulating Hormon (FSH). Merangsang sel sel interstial di dalam
testis untuk berkembang
3. Hormon estrogen
Androstenedion Dibentuk dari testosteron dan dirangsang oleh hormon
perangsang folikel
4. Hormon pertumbuhan (Growth Hormone)
Hormon ini diperlukan untuk mengatur latar belakang fungsi metabolism
testis secara khusus dan untuk meningkatkan pembelahan awal
spermatogenesis.

B. Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi pada Wanita


1. Anatomi Sistem Reproduksi pada Wanita
Secara anatomi, sistem reproduksi wanita terdiri dari genitalia eksternal dan
genitalia internal.Genitalia eksternal terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia
minora, klitoris, glandula vestibularis mayor, glandula vestibularis
minor.Sedangkan genitalia internal terdiri dari vagiana hymen, tuba uterina,
uterus, ovarium.
Genitalia Eksternal

a. Mons pubis
Mons pubis ialah penonjolan mons pubis tertutup oleh rambut kemaluan yang
kasar. Fungsinya mencegah terjadinya infeksi
b. Labia mayora
berbentuk lonjong. Kedua bibir ini bertemu di bagian bawah dan membentuk
perineum. Labia mayora bagian luar tertutp rambut, yang merupakan
kelanjutan dari rambut pada mons veneris. Labia mayora bagian dalam tanpa
rambut, merupakan selaput yang mengandung kelenjar sebasea (lemak).
c. Labia minora
Bibir kecil yang merupakan lipatan bagian dalam bibir besar (labia mayora),
tanpa rambut. Setiap labia minora terdiri dari suatu jaringan tipis yang lembab
dan berwarna kemerahan
d. Klitoris
Terletak dorsal dari komissura anterior labia mayora dan hampir
keseluruhannya tertutup oleh labia minora. Fungsi untuk menciptakan
kepuasan ketika sepasang suami dan istri melakukan hubungan seksual.
peningkatan aliran darah vagina, pelumasan dan peningkatan suhu vagina.
e. Perineum

f. Vestibulum (serambi)

Merupakan rongga yang berada di antara bibir kecil (labia minora). Pada

vestibula terdapat 6 buah lubang, yaitu orifisium urethra eksterna, introitus

vagina, 2 buah muara kelenjar Bartholini, dan 2 buah muara kelenjar

paraurethral. Kelenjar bartholini berfungsi untuk mensekresikan cairan mukoid


ketika terjadi rangsangan seksual. Kelenjar bartholini juga menghalangi

masuknya bakteri Neisseria gonorhoeae maupun bakteri-bakteri pathogen.

g. Himen (selaput dara)

Terdiri dari jaringan ikat kolagen dan elastic. Lapisan tipis ini yang menutupi

sabagian besar dari liang senggama, di tengahnya berlubang supaya kotoran

menstruasi dapat mengalir keluar. Bentuk dari himen dari masing-masing

wanita berbeda-beda, ada yang berbentuk seperti bulan sabit.

Genitalia Internal

a. Vagina
Merupakan saluran muskulo-membraneus yang menghubungkan rahim dengan
vulva. Vagina terletak antara kandung kemih dan rektum. Panjang bagian
depannya sekitar 9 cm dan dinding belakangnya sekitar 11 cm.
Fungsi:
1) Sebagai organ kopulasi,menstruasi dan tempat jalan lahir
2) Alat hubungan sex
Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang menghasilkan asam

susu dengan pH 4,5. keasaman vagina memberikan proteksi terhadap infeksi

b. Uterus

Berbentuk seperti buah pir terbalik berukuran panjang 7cm dan lebar 5cm

dengan diameter 2,3cm. Uterus terletak antara rektum dan kandung kemih

.dinding uterus tersusun dari Perimetrium( lapisan terluar), Niometrium

(lapisan tengah), Endometrium (terdalam).. Letak bawah uterus disebut

serviks. Uterus terdiri dari


1) Korpus uteri : berbentuk segitiga

2) Serviks uteri : berbentuk silinder,melindungi uterus dari infeksi luar

3) Fundus uteri : bagian korpus uteri yang terletak diatas kedua pangkal tuba.

Untuk mempertahankan posisinya, uterus disangga beberapa ligamentum,

jaringan ikat dan parametrium. Ukuran uterus tergantung dari usia wanita

dan paritas. Ukuran anak-anak 2-3 cm, nullipara 6-8 cm, multipara 8-9 cm

dan > 80 gram pada wanita hamil. Uterus dapat menahan beban hingga 5

liter

Endometrium

Pada endometrium terdapat lubang kecil yang merupakan muara dari kelenjar

endometrium. Variasi tebal, tipisnya, dan fase pengeluaran lendir endometrium

ditentukan oleh perubahan hormonal dalam siklus menstruasi. Pada saat

konsepsi endometrium mengalami perubahan menjadi desidua, sehingga

memungkinkan terjadi implantasi (nidasi). Ligamentum yang menyangga uterus

adalah:

1) Ligamentum latum : Ligamentum latum seolah-olah tergantung pada tuba

fallopii.

2) Ligamentum rotundum (teres uteri)

Terdiri dari otot polos dan jaringan ikat. Fungsinya menahan uterus dalam

posisi antefleksi.

3) Ligamentum infundibulopelvikum

Menggantung dinding uterus ke dinding panggul.

4) Ligamentum kardinale Machenrod

a) Menghalangi pergerakan uteruske kanan dan ke kiri.

b) Tempat masuknya pembuluh darah menuju uterus.


5) Ligamentum sacro-uterinum

6) Ligamentum vesiko-uterinum

Merupakan jaringan ikat agak longgar sehingga dapat mengikuti

perkembangan uterus saat hamil dan persalinan.

Endometrium berfungsi sebagai tempat impantasi zigot dan pertumbuhan

janin

Peritonium (Perimetrium)

Meliputi dinding rahim bagian luar.

Menutupi bagian luar uterus. Merupakan penebalan yang diisi jaringan ikat

dan pembuluh darah limfe dan urat syaraf. Peritoneum meliputi tuba dan

mencapai dinding abdomen.

c. Tuba Fallopii

Tuba fallopii terdapat di tepi atas ligamentum latum, berjalan ke arah lateral,

panjangnya 12 cm, diameter 3 – 8 mm.

Tuba fallopii terbagi menjadi 4 bagian yaitu :

1) Pars interstitialis, bagian dari dalam dinding uterus mulai pada ostium

internum tuba.

2) Pars Isthmica, bagian tuba setelah keluar dari dinding uterus merupakan

bagian tuba yang lurus dan sempit.

3) Pars Ampularis, bagian tuba yang paling luas dan berbentuk S.

4) Pars Infundibulo, bagian akhir tuba yang mempunyai umbai yang disebut

dengan fimbrie, lubangnya disebut dengan ostium abdominal tubae.

Fungsi utama tuba fallopii yaitu :

1) Menangkap ovum saat yang dilepaskan saat ovulasi

2) Saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi


3) Tempat terjadinya konsepsi

4) Tempat pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi sampai membentuk

blastula yang siap mengadakan inplantasi (penanaman).

d. Ovarium

Merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak kiri dan kanan uterus di

bawah tuba uterina dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum latum

uterus. Ovarium yang disebut juga indung telur, mempunyai 3 fungsi:

1) Memproduksi ovum

2) Memproduksi hormone estrogen

3) Memproduksi progesteron.

2. Fisiologis pada Sistem Reproduksi Wanita


a. Hormon estrogen
Estrogen memengaruhi organ endokrin dengan menurunkan sekresi FSH,
dimana pada beberapa keadaan akan menghambat sekresi LH dan pada
keadaan lain meningkatkan LH. Pengaruh terhadap organ seksual antara lain
pada pembesaran ukuran tuba falopii, uterus, vagina, pengendapan lemak pada
mons veneris, pubis, dan labia, serta mengawali pertumbuhan mammae.
Pengaruh lainnya adalah kelenjar mammae berkembang dan menghasilkan
susu, tubuh berkembang dengan cepat, tumbuh rambut pada pubis dan aksilla,
serta kulit menjadi lembut.
b. Hormon progesterone
Dihasilkan oleh korpus luteum dan plasenta, bertanggung jawab atas
perubahan endometrium dan perubahan siklik dalam serviks serta
vagina.Progesteron berpengaruh sebagai anti estrogenic pada sel-sel
miometrium.Efek progesterone terhadap tuba falopii adalah meningkatkan
sekresi dan mukosa. Pada kelenjar mammae akan meningkatkan
perkembangan lobulus dan alveolus kelenjar mammae, kelenjar elektrolit serta
peningkatan sekresi air dan natrium.
c. Foliclle stimulating hormone (FSH)
FSH dibentuk oleh lobus anterior kelenjar hipofisi. Pembentukan FSH ini akan
berkurang pada pembentukan/pemberian estrogen dalm jumlah yang cukup
seperti pada kehamilan.
d. Lutein hormone (LH)
LH bekerjasama dengan FSH untuk menyebabkan terjadinya sekresi estrogen
dari folikel de Graaf.LH juga menyebabkan penimbunan substansi dari
progesterone dalam sel granulosa.
e. Prolaktin atau luteotropin hormone (LTH)
Fungsi hormon ini adalah untuk memulai mempertahankan produksi
progesterone dari korpus luteum.

Menstruasi

Siklus menstruasi dibagi atas empat fase.

a. Fase menstruasi
luruh dan dikeluarkannya dinding rahim dari tubuh.Hal ini disebabkan
berkurangnya kadar hormon seks. Hali ini secara bertahap terjadi pada hari ke-
1 sampai 7.
b. Fase pra-ovulasi
Yaitu, masa pembentukan dan pematangan ovum dalam ovarium yang dipicu
oleh peningkatan kadar estrogen dalam tubuh. Hal ini terjadi secara bertahap
pada hari ke-7 sampai 13.
c. Fase ovulasi
Masa subur atau Ovulasi adalah suatu masa dalam siklus menstruasi wanita
dimana sel telur yang matang siap untuk dibuahi. menurut beberapa literatur,
masa subur adalah 14 hari sebelum haid selanjutnya. Apabila wanita tersebut
melakukan hubungan seksual pada masa subur atau ovulasi maka
kemungkinan terjadi kehamilan.
d. Fase pascaovulasi
Yaitu, masa kemunduran ovum bila tidak terjadi fertilisasi. Pada tahap ini,
terjadi kenaikan produksi progesteron sehingga endometrium menjadi lebih
tebal dan siap menerima embrio untuk berkembang. Jika tidak
terjadi fertilisasi, maka hormon seks dalam tubuh akan berulang dan terjadi
fase menstruasi kembali.
C. Tanda Palsu dan Tanda Pasti Kehamilan
1. Tanda tanda diduga Hamil
Tanda Subjektif
a. Amenorea (tidak mendapat haid). Gejala ini sangat penting karena umunnya
wanit hamil tidak dapat haid lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama
haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan bila persalinan
diperkirakan akan terjadi.
b. Mual dan muntah. Umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan,
keadaan ini sering terjadi pada pagi hari tetapi tidak selalu dan keadaan ini
disebut ”morning sickness”. Dalam batas-batas tertentu keadaan ini masih
fisiologis, tetapi bila terlalu sering dapat mengakibatkan gangguan kesehatan
yang biasa disebut hiperemesis gravidarum.
c. Mengidam
d. Sering kencing. Keadaan ini terjadi pada kehamilan bulan-bulan pertama
disebabkan uterus yang membesar menekan pada kandung kemih, gejala ini
akan hilang pada trimester kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan gejala ini
akan kembali terjadi karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
e. Mammae membesar, tegang dan sedikit nyeri. Disebabkan oleh pengaruh
estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara.
Kelenjar Montgomery terlihat lebih membesar
f. Konstipasi
g. varises

2. Tanda tanda Kemungkinan Hamil


Tanda Objektif
a. Uterus membesar
b. Tanda Hegar
Dengan meletakkan 2 jari pada forniks posterior dan tangan lain di dinding
perut diatas simpisis pubis, maka terasa korpus uteri seakan-akan terpisah
dengan serviks ( istmus sangat lembek pada kehamilan). Pada kehamilan 6
– 8 minggu dengan pemeriksaan bimanual sudah dapat diketahui tanda
hegar ini
c. Tanda Braxton hicks

Uterus pada saat hamil bila dirangsang mudah berkontraksi. Kontraksi yang
tidak teratur tanpa nyeri disebut kontraksi Braxton Hicks. Adanya kontraksi
Braxton Hicks ini menunjukkan bahwa kehamilan bukan kehamilan ektopik

d. Tanda ballotement
Pada kehamilan muda (kira-kira 20 minggu) air ketuban jauh lebih banyak
sehingga dengan menggoyangkan uterus atau sekonyong-konyong uterus
ditekan maka janin akan melenting dalam uterus, keadaan inilah yang
disebut dengan ballottement
e. Tanda Chadwick adalah warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi
ungu
f. Reaksi kehamilan (+)
g. Pengeluaran kolostrum
h. Striae dan hiperpigmentasi kulit. Pada pipi, hidung dan dahi tampak deposit
pigmen yang berlebihan yang dikenal dengan cloasma gravidarum. Areola
mammae menghitam. Pada linea alba tampak menjadi lebih hitam.
3. Tanda Pasti Kehamilan
Tanda Objektif
a. Gerakan Janin

Gerakan janin di dalam rahim sudah dapat terlihat dengan menggunakan


USG. Bahkan sudah dapat meraba bagian-bagian janin sehingga dapat
megidentifikasi janin sesuai dengan usia kehamilan yang sedang
berlangsung.

b. Detak Jantung Janin

Dapat memprediksi detak jantung janin dengan menggunakan stetoskop


leanec, alat dopler dan juga alat kardiotokografi sehingga dapat dengan
langsung mendengarkan detak jantung janin.
c. Pemeriksaan USG
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Reproduksi merupakan kegiatan organ kelamin laki-laki dan perempuan yang

khusus yaitu testis menghasilkan spermatozoid (sel kelamin laki-laki) dan ovarium

menghasilkan sel kelamin perempuan (ovum).

1. Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari penis, skrotum (kantung

zakar) dan testis (buah zakar). Struktur dalamnya terdiri dari vas deferens,

uretra, kelenjar prostat dan vesikula seminalis.

2. Struktur luar dari sistem reproduksi wanita terdiri dari vulva, mons pubis /

mons veneris (Tundun), labia mayora (Bibir Besar), labia minora (Bibir Kecil),

clitoris, vestibulum, introitus / orificium vagina dan perineum. Struktur

dalamnya terdiri dari vagina (liang kemaluan), uterus (rahim), salping / Tuba

Falopi, dan ovarium.

3. Organ-organ eksternal,berfungsi kopulasi Organ-organ interna berfungsi untuk

ovulasi, fertilisasi ovum, transpoertasi lastocyst, implantasi, pertumbuhan

fetus, dan kelahiran.

Tanda tanda kehamilan terbagi atas tanda diduga,kemungkinan dan tanda pasti

B. Saran

Diharapkan dengan adanya tugas ini dapat menambah wawasan

mahasiswa/mahasiswi Universitas Andalas


DAFTAR PUSTAKA

Wagiyo.2016.Asuhan Keperawatan Antenatal, Internatal, dan Bayi baru lahir Fisiologis dan
Patologis,Jakarta: CV Andi Ofset

Irnaningtyas.2013.Biologi untuk SMA.Jakarta: Erlangga

Ayaifuddin,Haji.2011. Anatomi Fisiologis ED 4. Jakarta: EGC


DAFTAR PUSTAKA

Mashudi,Sugeng.2011.Anatomi dan Fisiologi Dasar.Jakarta:Salemba Medika

Syaifuddin.2009.Fisiologi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa Keperawatan.Jakarta:Salemba


Medika

Anda mungkin juga menyukai