Anda di halaman 1dari 7

KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

Disusun oleh:

WIWIN HANDAYANI MOHAMAD


SOAL

1. Anda diberi amanah menjadi kepala ruangan di bangsal penyakit dalam, dengan
membawahi 10 orang perawat dan 5 diantaranya perawat senior dan lebih tua dari anda.
Ruangan masih menggunakan sistem fungsional dalam melakukan perawatan pada
pasien dan perawat masih malas melakukan pendokumentasian catatan perawatan.
Soal:
a. Sebagai kepala ruangan baru, identifikasi hal hal yang memerlukan perubahan
diruangan tersebut. Buat perencanaan untuk melakukan perubahan tersebut dengan
menggunakan salah satu teori yang ada. Jelaskan juga strategi yang akan anda
lakukan jika ada resistensi dari perawat ruangan yang lebih senior daripada anda.

Jawab
1. Hal hal yang perlu dilakukan perubahan pada ruangan tersebut:
a. Model praktek keperawatan fungsional
b. Perawat malas melakukan pendokumentasian catatn perawatan
c. 10 orang perawat, 5 orang diantaranya senior dan usianya lebih tua
2. Perencanaan untuk melakukan perubahan
Berdasarkan teori Kurt Lewin (1951)
a. Tahap pencarian (Unfreezing)
Tahap ini merupakan tahap awal dimana seseorang merasa penting berubah
sehiingga dia memiliki motivasi yang kuat untuk berubah dari keadaan yang semula
dengan cara menyiapkan diri sehingga siap untuk berubah dan melakukan
perubahan itu sendiri.
Berdasarkan kasus diatas pada tahap ini yang harus dilakukan kepala ruangan
adalah:
- Mengidentifikasi hal hal yang akan dirubah sbb:
 Merubah Model Praktek Keperawatan Fungsional menjadi MPKP
 Dengan adanya MPKP diharapkan tidak akan ada lagi perawat yang
malas melakukan pendokumentasian catatan perawatan
 5 perawat senior yang lebih tua usianya memiliki motiovasi untuk
melakukan kegiatan MPKP
- Mempersiapkan diri dengan cara membuat rencana kerja jangka pendek;
 Membuat rencana kegiatan
NO Kegiatan Waktu Ruang Sasaran Metode Hasil yang
diharapkan
1 Pembuatan 1 s.d 7 Koordinasi Ketersediaan
Perangkat MPKP januari dengan perangkat
2017 Bagian memudahkan
Pengadaan pelaksanaan
Rumah MPKP
Sakit
2 Sosialisai MPKP 9 s.d 20 Ners Seluruh Ceramah Peningkatan
Januari Statiton Perawat dan tanya pemahaman
2017 Ruangan jawab
Rawat perawat tentang
Inap MPKP
Penyakit
dalam
berjumlah
10 orang
3. Role Play MPKP 22 s.d 24 Ners Seluruh Peragaan Seluruh Perawat
Januari Station Perawat oleh kepala mampu
2017 dan Ruangan ruangan dgn melaksanakan
Setiap Ruang Rawat melibatkan MPKP
pre dan Pasien Inap seluruh
post Penyakit perawat.
confrence dalam
berjumlah
10 orang
4 Implementasi Dimulai Ners Kepala Pelayanan
pada station ruangan keperawatan
tanggal 1 dan Seluruh yang berkualitas
februari ruang Perawat kepuasan pasien
2017 pasien Ruangan tercapai
Rawat
Inap
Penyakit
dalam
berjumlah
10 orang
5 Evaluasi Setiap Ners Oleh Observasi Pelaksanaannya
hari Station kepala pelaksanaan terus menerus
dan ruangan dan
ruang dokumentasi
pasien catatan
keperawatan

b. Tahap Bergerak ( Moving)


Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai rencana kegiatan yang telah disusun pada
tahap sebelumnya. Pada tahap ini seseorang yang akan berubah harus sudah
memiliki cukup informasi sikap dan kemampuan untuk berubah, juga memiliki
kemampuan memahami masalah, langkah langkah dalam meneyelesaikan masalah.
c. Tahap Pembekuan (Reofroezingg)
Pada tahap ini pelaksanaan kegiatan selalu dievaluasi oleh kepala ruangan setiap
harinya agar perubahan itu tetap terjaga dan tidak akan kembali pada keadaan
semula.
3. Strategi menghadapi staff yang resisten
a. Inforrmasi dari orang lain
Meminta kepala bidang untuk memberi informasi kepada perawat yang resistent
tentang akan dilakukan perubahan diruangan tersebut. Informasi dari pihak yang
berkuasa akan lebih efektif membuat sesorang akan bekerja sama dalam hal
perubahan
b. Partisipatif atau melibatkan
Melibatkan mereka dalam kegiatan perubahan tersebut. Setelah mendapatkan
informasi dari kepala bidang memungkinkan perawat resiten ini mau melakukan
kegiatan perubahan bersama sama
c. Pengenalan secara berkala
Pengenalan atau sosialisasi berkala penting untuk dilakukan untuk mendorong
kemauan seseorang untuk berubah tanpa paksaan
d. Diberi imbalan
Dalam hal ini pemberian imbalan dapat berupa pujian dapat pula berupa pengaturan
pendapatan keuangan dari jasa pelayanan. Diatur sedemikian rupa sehingga yang
berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan akan mendapatkan imbalan jasa sesuai
dengan apa yang dilaksanakan.
e. Paksaan
Apabila beberapa strategi diatas masih belum dapat merubah perilaku resisten maka
perlu digunakan strategi paksaan jika perawat tersebut ASN maka peraturan tentang
ASN akan benar benar dijalankan, jika kontrak maka beberapa aturan MOU kontrak
akan diberlakukan.

Soal

a. Jelaskan pengertian team building management? Dalam menjawab pertanyaan


tersebut uraikan pula tahapan dalam proses tim dan berikan contohnya.
b. Bagaimana mengembangkan tim yang efektif? Dalam menjawab pertanyaan
tersebut uraikan pula faktor yang mempengaruhi proses pembentukan dan tim dan
peran manager
c. Berikan minimal dua contoh masalah yang sering terjadi dalam tim, dan uraikan
cara/ strategi untuk mengatasi masalah tersebut

Jawab:

a. Pengertian team building management merupakan upaya dalam sebuah


organisasi yang dibuat untuk mengembangkan kerja kelompok dan potensi yang
dimiliki oleh masing masing individu dalam kelompok atau organisasi tersebut.
Membangun team building bukanlah hal yang mudah, oleh karena dalam
organisasi itu terdiri dari individu yang memiliki latar belakang yang berbeda.

Untuk membangun team building ada beberapa tahapan dalam proses tim

1. Forming
Pada tahapan ini individu dalam tim massing masing masih bertanya tanya
pada diri sendiri tentang bagaimana keterlibatannya sebagai anggota tim,
masih bersikap sopan, hati hati dan terorganisir.
2. Storming
Pada tahap ini mulai bermunculan maslah dan intrik, bahkan dapat menuju
kearah konflik. Sering terjadi perdebatan walau sudah saling setuju,
sehingga akan muncul isu siapa yang akan memegang kendali dan bagaiman
kontrol dapat terlaksana.
3. Norming
Pada tahap ini tim membuat aturan baru, proses dan prosedur baru untuk
penyelesaian masalah. Berdasarkan saling berbicara terbuka dan saling
terbuka tentang masalah dan isu yang ada.
4. Performing
Pada tahap ini pencapaian kinerja merupakan harapan dari semua anggota
tim.
5. 5. Andjouring
Pada tahap ini berpisah dan dengan memberikan pengakuan dan kepuasan.

Contoh
Pembetukan Tim Akreditasi Rumah Sakit
1. Forming
Pada tahap ini anggota tim bertanya2 siapa menjadi apa. Perekrutan
anggota tim.
2. Storming
Pembentukan struktur organisasi beserta uraian tugas masing masing

3. Norming
Membuat aturan yang akan dipatuhi bersama, proses dan prosedur
pelaksanaan akreditasi rumah sakit
4. Performing
Pelaksaan kegiatan akreditas
5. Andjouring
Pembubaran panitia sekaligus penilaian hasil pelaksanaan kegiatan
akreditasi

b. Mengembangkan tim yang efektif


1. Bergerak ke arah yang sama secara bersama-sama
2. Perjelas Keahlian dan Tanggung Jawab Anggota Team. ( Job Description)
3. Adanya Peraturan, Panduan atau Prosedur
4. Hindari Masalah yang Dapat Diprediksi
5. Gunakan Segala Peraturan, Panduan atau Prosedur Sebagai Alat Pengukur
6. Membantu Rekan Baru dalam Team
7. Selalu Bekerjasama
8. Wujudkan Gagasan/Ide Menjadi Kenyataan
9. Paculah Kreatifitas
10. Ambilah Keputusan secara Solid
11. Hindari Pemecahan Masalah dengan Kompromi
12. Carilah Kesamaan Pandangan dengan Pengambilan Keputusan secara
Konsensus
13. Manfaatkan Pertentangan Sebagai Langkah Membangun Kreatifitas
14. Perangi Virus Konflik
15. Saling Percaya
16. Adakan Rapat dengan Baik
17. Saling Memberi Penghargaan
18. Evaluasi Team secara Teratur
19. Pimpinlah Tanpa Mendominasi
20. Mintalah Bantuan
21. Jangan Menyerah

Faktor faktor yang dapat mempengaruhi proses pembentukan tim


Beberapa faktor yang dapat mengurangi efektivitas tim: (Longnecker dan
Neubert, 2000)
a. Komitmen tidak cukup anggota tim untuk tujuan dan tim mereka.
b. Sifat-sifat pribadi tertentu seperti argumentativeness atau cynism
c. Resisten terhadap perubahan
d. kurangnya dukungan dalam organisasi. budaya kerja organisasi harus
mendukung team building atau anggota tim mendapat kepercayaan
pemimpin organisasi

c. Beberapa contoh masalah yang sering terjadi dalam tim, dan uraikan cara/
strategi untuk mengatasi masalah tersebut
a. Masalah :Anggota bukanlah pemain tim
Solusi untuk mengatasinya :
 Mempertimbangkan mengapa Anda menginginka orang ini masuk
dalam tim
 Melakukan pendekatan kepada orang tersebut secara tegas
 memberikan dia kesempatan untuk memberikan umpan balik
tentang situasi yang bermasalah
 Jika seseorang tidak dapat berkomunikasi dengan anggota tim
lainnya, pemimpin mungkin mendekati untuk dapat berdialog satu
per satu
 Mendengarkan secara aktif, menggunakan semua akal untuk menilai
baik pesan verbal dan non verbal
 Hindari menyalahkan dan mempermalukan, yang cenderung untuk
membuat pembelaan diri dan menyebabkan argumen

b. Masalah : Anggota tidak memiliki rasa tanggung jawab pribadi


Solusi untuk mengatasi
 Jelaskan bagaimana kegagalan untuk mengambil tanggung jawab
mempengaruhi tim secara keseluruhan
 Berikan umpan balik dari semua anggota tim, tanpa menyalahkan
dan mempermalukan.
c. Masalah :Tim tidak memiliki tujuan yang jelas
Solusi untuk mengatasi
 Mencapai konsensus mengenai misi dan tujuan
 Menentukan tanggung jawab anggota
 Menentukan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan,
termasuk staf, dukungan keuangan dan administrasi, waktu, dan
peralatan.
 Meninjau kemajuan tim dan pencapaian tujuan secara berkala
d. Masalah: Peran dan batas-batas yang jelas
Solusi untuk mengatasi
 Dengan masukan anggota, pemimpin harus memperjelas batas-batas
peran dan tanggung jawab semua anggota tim harus didefinisikan,
termasuk pemimpin
 Berkala meninjau pengembangan tim
 brainstrom untuk memperjelas tujuan tim jangka pendek dan
mengembangkan rencana aksi

Anda mungkin juga menyukai