Anda di halaman 1dari 17

TAKE HOME EXAMINATION

PENGARUH PENERAPAN EARLY MANAGEMENT DENGAN


PRINSIP TIME IS BRAIN TERHADAP KUALITAS HIDUP
PASIEN STROKE DI RSUD PROF. DR.ALOE SABOE
GORONTALO
Mata Kuliah : Riset Kuantitatif
Dosen Pengampu : Dr. Fitri Haryanti, SKp, M.Kes

Disusun oleh:

WIWIN HANDAYANI MOHAMAD


NIM. 16/403484/PKU/16302

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016

1
PENGARUH PENERAPAN EARLY MANAGEMENT DENGAN PRINSIP
TIME IS BRAIN TERHADAP KUALITAS HIDUP PASIEN STROKE DI
RSUD PROF. DR.ALOE SABOE GORONTALO

A. Latar Belakang
Stroke merupakan suatu gangguan disfungsi neurologist akut yang disebabkan
oleh ganguan peredaran darah, dan terjadi secara mendadak (dalam beberapa
detik) atau setidak-tidaknya secara cepat (dalam beberapa jam) dengan gejala
dan tanda yang sesuai dengan daerah fokal otak yang terganggu. Menurut WHO
stroke didefenisikan sebagai penurunan fungsi fokal neurologist (kehilangan
fungsi afectif sesuai dengan daerah otak) yang disebabkan karena gangguan suplai
darah akibat terjadinya sumbatan pada pembuluh darah atau karena adanya ruftur
pembuluh darah yang menyebabkan terjadinya perdarahan yang ber efek terhadap
gangguan suplai oksigen dan nutrisi sehingga mengakibatkan kerusakan jaringan
otak (national clinical guideline Scotish, 2008).

Stroke dibedakan atas stroke iskemik (pemyakit sumbatan pembuluh darah otak)
dan stroke hemoragik (ruftur pembuluh darah otak). Stroke iskemik merupakan
kejadian stroke tertinggi yakni sekitar 85 % sedangkan stroke hemoragik sekitar
15 % dari seluruh kasus stroke yang terjadi. Stroke iskemik disebabkan oleh
adanya atherosclerosis pembuluh darah serebral (20 %), cardiogenic embolic
(20%), penyakit sumbatan arteri kecil (25%), Cryptogenic stroke (30%) dan
penyebab yang tidak diketahui (5%). Sementara itu, penyebab stroke hemoragik
terdiri atas perdarahan intraparenkim (akibat hipertensi yang tidak terkontrol) dan
perdarahan subarachnoid (akibat ruftur aneurisma), (Moser & Riegel, 2013)

Proses terjadinya stroke karena adanya gangguan suplai darah ke otak yang
disebabkan oleh adanya sumbatan atau perdarahan pada pembuluh darah diotak,
hal ini menyebabkan suplai oksigen terhambat sehingga terjadi kekurangan

2
oksigen di jaringan otak. Seperti kita bahwa sel saraf otak hanya mampu bertahan
3-4 menit ketika terjadi gangguam aliran darah dan oksigen. Ketika aliran darah
keotak menurun (CBP) menjadi 25 ml/100/g/min (normal CBF 50 ml/ 100
gram/min), maka aktivitas listrik diotak akan terhenti namun masih memiliki
potensi untuk baik dalam beberapa jam yang dikenal dengan iskemik penumbra.
Namun ketika CBF berada pada level critis yakni kurang dari 10 ml/100
gram/min maka akan terjadi kerusakan yang ireversibel. Hal ini ini akan
menyebakan gangguan metabolic diotak mencakup produksi asam laktat, yang
akan memicuh asam glutamate sehingga menggangu produksi ATP
mengakibatkan natrium dan calcium ke dalam sel sehingga terjadi edema
sitotoksik dan kerusakan mitokondrial yang memicu kematian jaringan saraf otak
(Moser & Riegel, 2013)

Stroke dapat menimbulkan gangguan neurologic yang bergantung pada lokasi lesi
(pembuluh darah mana yang tersumbat), ukuran area yang perfusinya tidak
adekuat dan jumlah aliran darah kolateral (sekunder atau aksesori), manifestasi
klinis dari stroke diantaranya adalah kehilangan motoric, kehilangan komunikasi
(afasia, disatria), gangguan persepsi yaitu ketidakmampuan menginterpretasikan
sensasi, gangguan fungsi kognitif dan efek psikologi dimana pasien menunjukkan
gejala lapang perhatian terbatas, kesulitan dalam pemahaman, pelupa dan kurang
motivasi sehingga pasien mengalami frustasi dalam perawatan penyembuhan
(Smeltzer & Bare, 2008).

Kecacatan pada orang dewasa akibat stroke iskemik dapat berupa pembatasan
fisik, disfungsi social, psikologi, yang dapat menyebabkan perubahan kondisi
sehingga mempengaruhi banyak asfek kualitas kesehatan yang berhubungan
dengan kehidupan atau kualitas hidup (Johnson et al, 2004). Menurut Harger et al
(2000) kecacatan yang ditimbulkan akibat stroke akan menimbulkan perubahan
kehidupan individu karena penurunan fungsi sehingga menimbulkan
ketergantungan. Kualitas hidup dapat didefenisikan sebagai nilai yang diberikan

3
selama hidup dan dapat karena adanya penurunan nilai fungsional, persepsi, social
yang dipengaruhi oleh cedera, penyakit dan pengobatan (Carod et al, 2009).
Pasien setelah mengalami stroke cenderung akan hidup lama dalam keadaan
penurunan fungsi , biasanya mereka menderita dari perubahan peran fisik,
gangguan mood, penurunan fungsi kognitif dan penurunan interaksi social (Carod
et al, 2009). Jaracz & Kozubki (2003) mengatakan dari hasil penelitiannya bahwa
perubahan kualitas hidup sangat jelas terlihat pada pasien setelah mengalami
stroke. Hal ini dipertegas oleh Caroll et al (2000) yang mengatakan bahwa pasien
setelah stroke akan terjadi perubahan fisik, gangguan mental, gangguan kognitif
dan penurunan interaksi social. Penilaian kualitas hidup pada penderita stroke
harus multidimensi, terdiri dari beberapa domain: fisik (perubahan motoric yaitu
spastisitas, ataksia, dysatria, disfagia, nyeri, gangguan tidur dan kelelahan,),
fungsional (mobilitas), perawatan mental (suasana hati, kognisi, kepuasan, dan
persepsi diri) dan social (kerja, jaringan social, dan peran social) dan memerlukan
penilaian subyektif klien.

Hasil penelitian Exel et al (2004) mengatakan adanya hubungan yang signifikan


antara status fungsional dengan kualitas hidup pada fase akut setelah stroke,
pasien dengan status fungsional yang jelek cenderung mempunyai kualitas hidup
yang kurang baik. Hal ini dipertegas oleh Adam et all bahwa pengkajian dan
pengobatan pasien stroke harus dimulai di ruangan emergency, dengam
pengobatan optimal yang diberikan sedini mungkin (Early Mangement) pada fase
akut stroke akan meningkatkan hasil yang lebih baik dan akan mengurangi
kematian dan kecacatan. Hal ini didukung oleh Al Rasyid, dkk. (2006)di RSCM,
didapatkan bahwa dengan penangan sejek dini secara komprehensif terhadap
pasien stroke akan mengurangi resiko morbiditas dan mortalitas selain itu juga
dapat meningkatkan status fungsional pasien dan kemampuan bertahan hidup
pasien. sehingga dari penelitiannya tersebut mereka menyaranka perlu adanya unit
stroke ditiap Rumah Sakit agar penanganan pasien stroke lebih cepat dan
komprehensif. Serta berdasarkan Penelitian sebelumnya (1990) yang dilakukan di

4
Amerika Serikat menunjukkan penenganan sejak dini yang dilakukan di Unit
Stroke memperlihatkan peningkatan rata-rata kehidupan dan perbaikan status
fungsional penderita dan menurunkan hari perawatan pasien

Pemulihan fungsi neuron pada stroke iskemik bisa terjadi setelah 2 minggu
serangan infark dan mencapai pemulihan sempurna pada minggu ke delapan
(Harsono, 1999). Faktor yang mempengaruhi reversibiltas fungsi sel otak ini
adalah waktu reperfusinya semakin cepat makin baik dan bahkan bila tidak
terjadi reperfusi daerah ini akan mengalami kematian, berbeda dengan stroke
hemoragik yang menimbulkan gejala neurologic dengan cepat dan akan
mengalami resolusi serta meninggalkan jaringan otak dalam kondisi utuh.

Pemulihan reperfusi yang baik hanya bisa dicapai jika dilakukan sedini mungkin
diruangan emergency. Early management dengan prinsip time is brain sangat
direkomendasikan dalam tata laksana pasien stroke. Hal ini terkait dengan masa
golden period pasien stroke yakni 3-6 jam. Terkait golden period ini, Ginsberg
(2008) dan Sutrisno (2007) pernah menjelaskan bahwa ketika arteri tersumbat
secara akut oleh thrombus atau embolus pada saat terjadi serangan stroke, maka
area sistem saraf pusat yang diperdarahi akan mengalami infark jika tidak
perdarahan kolateral yang adekuat. Disekitar zona nekrotik ini terdapat
“penumbra iskemik” yang tetap viable untuk waktu 3-6 jam artinya dapat pulih
jika aliran darah kembali , sehingga penangan awal yang tepat dengan
memanfaatkan golden period.

Early management terdiri atas initial assessment dan treatment yang sudah
harus selesai dilakukan diruangan emergency dengan menerapkan prinsip time is
brain
Initial Assesment mencakup pemeriksaan neurologi (terdiri atas pemeriksaan
status mental, fungsi saraf kranial, kekuatan motoric, fungsi sensoris, fungsi
bahasa, tes koordinasi dan deep tendon refleks), pemeriksaan EKG, CT-Scan,

5
Chest X-Ray, pemeriksaan NIHSS ( National Institute of Health Stroke Scale),
pemeriksaan laboratorium lengkap ( terdiri atas Tes darah lengkap, pemeriksaan
pmasa pembekuan darah, elektrolit serum, Troponin atau CKCMB, Urinalisis.
Sementara itu untuk treatment terdiri dari Trombolisis dengan catatan bahwa
pasien datang kurang dari 3 jam sejak serangan. Prinsip Time is brain didasarkan
bahwa early management harus selesai dilaksanakan sesuai standar waktu yang
telah ditentukan diruangan emergency. Berdasarkan standar yang telah ditetapkan
oleh National Istitutes of Neurological Disorder merekomendasikan target waktu
untuk evaluasi stroke yakni door to doctor 10 minutes, door to CT completion 25
minute, door to CT read 45 minutes, door to treatment 60 minutes, acces to
neurological expertise 15 minutes, accest to neurosurgical 2 jam, admit to
monitored bed 3 hours. (Moser & Riegel, 2013).

Penanganan stroke sedini mungkin terbukti dapat meningkatkan status fungsional


pasien. (Al Rasyid, dkk, 2003). Selain itu berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Exel et al (2004) mengatakan adanya hubungan yang signifikan
antara status fungsional dengan kualitas hiduoo pada fase akut setelah stroke,
pasien dengan status fungsional yang jelek cenderung mempunyai kurang baik.
Agar tercapainya kualitas hidup yang baik stelah stroke sangat bergantung pada
kualitas penatalksanaan dan asuhannya sehingga dibutuhkan peran serta tenaga
kesehatan dalam tim stroke. (Almborg et al, 2009). Olehnya itu early management
dengan prinsip time is brain sangat mutlak dilakukan di ruangan emergency
(Adam et al,2003).
Angka kejadian stroke sangat tinggi, berdasarkan data WHO pada tahun 2011
diketahu bahwa jumlah kasus stroke yakni 6,2 juta jiwa dan merupakan penyebab
kematian kasus tertinggi kedua di dunia. Sementara pada tahun yang sama di Asia
Tenggara mencapai sekitar 1,4 juta Jiwa. Di Indonesia berdasarkan Hasil Riset
Kesehatan Dasar tahun 2013 prevalensi kasus Stroke yang terdiagnosis oleh
tenaga kesehatan mencapai 7 per 1000 penduduk dan terdiagnosis tenaga
kesehatan disertai dengan gejala mencapai angka 12,1 per 1000 penduduk.

6
Dari data rekam medik RSUD Prof. Dr. Aloe Saboe kota Gorontalo diperoleh
bahwa tahun 2013 jumlah penderita Stroke 522 pasien, tahun 2014 jumlah pasien
590 orang, dan ditahun 2015 jumlah penderita Stroke 613. Dari data rekam medis
tersebut kita bisa menyimpulkan bahwa kasus stroke yang ditangani di RSUD
prof Dr. Aloe Saboe tiap tahunnya mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil
observasi dan interview dengan Kepala Bidang keperawatang didapatkan
informasi bahwa ternyata standar operasional prosedur (SOP) tata laksana pasien
stroke belum ada sehingga pasien hanya ditangani dengan standar yang umum hal
ini terkadang menimbulkan ketidak puasan pasien dan keluarga padahal rumah
sakit ini merupakan pusat rujukan di Provinsi Gorontalo, selain itu juga terjadi
pemanjangan hari rawat, dan tingkat kecacatan pasien setelah stroke cukup tinggi.
Tentu hal tersebut berpengaruh terhadap kualitas hidup pasien stroke.

Melihat kondisi tersebut diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti “ Pengaruh
Penerapan Early Mangement dengan prinsip Time Is Brain terhadap tingkat
kualitas hidup pasien stroke di RSUD Prof. Dr. Aloe Saboe “.

B. Perumusan Masalah
Penatalksanaan pasien stroke dengan Early Management dengan prinsip Time Is
Brain sangat penting untuk dilakukan mengingat masa golden time pasien stroke
3-6 jam. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya penumbra iskemik yang
hanya memiliki masa viable yang terbatas. Penanganan sedini mungkin terbukti
mampu menunukan morbiditas dan mortalitas serta meningkatkan status
fungsional pasien stroke yang mana hal ini berkaitan erat dengan kualitas hidup
pasien stroke. Olehnya itu penanganan secara komprehensif sangat mutlak untuk
diterapkan agar kualitas hidup pasien stoke mengalami peningkatan.

Olehnya itu peneliti merumuskan masalah penelitian ”Adakah pengaruh


penerapan Early Management dengan Prinsip Time iS Brain terhadap tingkat
kualitas hidup pasien stroke di RSUD Prof. Dr. Aloe Saboe Gorontalo ?

7
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diketahuinya Pengaruh Penerapan Early Mangement dengan Prinsip Time is
Brain terhadap tingkat kualitas hidup Pasien stroke di RSUD Prof Dr. Aloe Saboe
tahun 2016
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya karakteristik responden berdasarkan usia, jenis kelamin, tipe
stroke, frekuensi stroke, dan admission time pada kelompok control dan
perlakuan
b. Diketahuinya kualitas hidup pasien stroke yang dirawat dengan menggunakan
standar penanganan pasien stroke di RSUD Prof.Dr. Aloe Saboe pada
kelompok control.
c. Diketahuinya kualitas hidup pasien stroke yang dirawat dengan menggunakan
standar Early Management dengan menggunakan prinsip Time is Brain pada
kelompok perlakuan di RSUD Prof.Dr.Aloe Saboe.
d. Diketahuinya perbedaan kualitas hidup pasien stroke yang dirawat dengan
menggunakan standar penanganan pasien stroke yang ada di RSUD Prof Dr
Aloe Saboe pada kelompok control dibandingkan dengan kualitas hidup
pasien stroke yang dirawat dengan menggunakan standar Early Management
dengan menggunakan prinsip Time is Brain pada kelompok intervensi di
RSUD Prof.Dr.Aloe Saboe

D. Keaslian Penelitian

Dari beberapa penelusuran jurnal baik internasional maupun nasional peneiti


belum mendapatkan peneltian tentang “Pengaruh Penerapan Early
Management dengan Prinsip Time Is Brain Terhadap Kualitas Hidup Pasien
Stroke di RSUD Dr Aloe Saboe. Penelitian sebelumnya diantaranya meneliti

8
tentang kualitas hidup pasien stroke, ada juga penelitian tentang stress pada
pasien stroke, penerapan program bobath and motor relearning, dll sehingga
penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan bahwa penelitian yang akan
dilakukan nanti memiliki keaslian sehingga sesuai dengan asas-asas keilmuan
yang harus memiliki unsur kejujuran rasional ilmiah objektif serta terbuka.
Sehingga mampu memenuhi etika penelitian yang benar etis dari proses
menemukan kebenaran ilmiah.

E. Analisis FINER
1. Feasible
Ketersediaan subjek dalam penelitian ini tersedia yakni berdasarkan data
rekam medik RSUD Prof Dr Aloei Saboe Kota Gorontalo diperoleh bahwa
tahun 2013 jumlah penderita stroke 522 pasien, tahun 2014 jumlah
penderita stroke 590 orang, tahun 2015 jumlah penderita stroke 613 orang.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ketersediaan subjek dalam penelitian
ini tersedia, melihat hasil data dari tahun 2013 penderita stroke mengalami
peningkatan. Ketersediaan dana dalam penelitian ini yakni tersedia. Alat
ukur/instrument yang digunakan berupa format pengkajian yang berisi
data demografi, meliputi usia, jenis kelamin, tipe stroke, frekuensi stroke
dan admission time yang akan diperoleh dari data medical record
responden melalui studi dokumentasi, yang berikut alat pengumpulan data
terkait pelaksanaan early management dengan prinsip time is brain berupa
format yang berisi standar tatalaksana pelaksanaan early management
yang telah disetujui oleh pihak RSUD Dr Aloe Saboe, yang terdiri atas
initial assesment dan treatment (pengobatan) dengan berpatokan pada
prinsip time is brain. Untuk initial assesment berupa pemeriksaan
neurologis, CT Scan, Chest X-Ray, pemeriksaan skala NIHSS (National
Institute Of Health Stroke Scale) serta pemeriksaan laboratorium.
Sedangkan untuk treatment (pengobatan) dengan mengacu kepada standar
pengobatan di RSUD Aloe Saboe serta alat pengumpulan data untuk data

9
terkait kualitas hidup pasien stroke yakni berupa The Most SF 36 yang
dikembangkan oleh Fayers & Machim (2000), alat pengumpulan data ini
berisi 36 pertanyaan yang disusun untuk melakukan survey terhadap status
kesehatan yang terbagi dalam pembatasan aktifitas fisik karena masalah
kesehatan yang ada , pembatasan aktivitas sosial karena masalah fisik dan
emosi, pembatsam aktivitass sehari-hari karena maslaah fisik berupa nyeri
seluruh badan, kesehatan mental secara umum, pembatasan aktivitas
sehari-hari karena masalah emosi, vitalitas hidup, pandangan kesehatan
secara umum.

2. Interesting
Peneliti tertarik melakukan penelitian ini karena begitu banyaknya
kejadian pasien stroke diantaranya ibu, serta teman peneliti yang
mengalami pasien stroke, juga terkait dengan penanganan passien stroke
dimana di RSUD Aloe Saboe, standar operasional prosedur (SOP)
tatalaksana pasien stroke belum ada sehingga pasien hanya ditangani
dengan standar umum sehingga menimbulkan ketidakpuasan pasien dan
keluarga, dengan demikian mempengaruhi pemanjangan hari rawat dan
tingkat kecacatan pasien setelah stroke menjadi cukup tinggi.
3. Novel
Ada beberapa penelitian yang diajukan dalam penelitian ini guna untuk
memberi nilai baru dalam penelitian yang akan dilakukan beberapa
diantranya 5 referensi penelitian luar negeri dan 5 penelitian dalam negeri
yang terdiri dari:
a. Penelitian yang telah dilakukan oleh Yanhong Luo, Jie
Yang,Yanbo Zhang dengan judul “Development and Validation of
a patient-report Out Come Measure For Stroke Patients” penelitian
ini mengevaluasi pengukuran pasien stroke dengan menggunakan
Stroke-PROM, yakni seebuah instrument untuk mendapatkan
sebuah efek yang komprehensif pada pasien stroke yang

10
berpartisipasi dalam uji klinis obat baru. Hasil penelitian ini adalah
skala ahir Stroke-PROM terdapat 46 item yang menggambarkan
empat domain (fisiologi, psikologi, masyarakat dan pengobatan).
Keempat domain ini dibagi lagi menjadi 10 subdomain. Koefisien
α Cronchbach untuk empat domain berkisar 0,861-0,908.
Sementara perbedaan Stroke-PROM berarti, skor yang signifikan
antara pasien stroke dengan peserta sehat dalam subdomain
(P<0,001), menunjukkan bahwa skala menunjukkan respon yang
baik. The stroke-PROM adalah kuisioner multidimensi yang
dikembangkan terutama untuk uji klinis obat baru dan difokuskan
pada isu-isu dukungan keluarga dan kepuasan pasien dengan
pengobatan. Relevansi penelitian ini dengan penelitian yang akan
dilakukan adalah melengkapi pemahaman peneliti tentang cara
pengumpulan data dan pengembangan penelitian yang akan
dilakukan.
b. Penelitian yang dilakukan oleh Theresa Munyombwe,Robert M.
West ,Kate Hill dengan judul “Testing measurement invariance of
the GHQ-28 in stroke patients”. Penelitian ini meneliti invarian
pengukuran kuisioner kesehatan umum (GHQ-28). Metode
penelitian ini menggunakan data dari The Stroke Outcome study 1
(SOS2, n=585) dan The second Outcomes study (SOS2, n=585).
Analisis awal adalah konfirmasi analisis faktor (CFA) untuk setiap
studi dilakukan secara terpisah untuk mengkonfirmasi struktur
empat faktor GHQ-28 kuisioner. Kesimpulan hasil penelitian ini
adalah menunjukkan bahwa kuisioner GHQ-28 memiliki sifat
pengukuran sebanding di SOS1 dan Studi stroke SOS2, pengkuran
invarian didirikan dan berdasarkan hasil dari penelitian ini, analisis
data integratif GHQ-28 skor dari dua kelompok studi stroke
dinyatakan layak. Relevansi dengan penelitian yang akan
dilakukan adalah agar peneliti dapat menggunakan alat

11
pengumpulan data yang tepat dalam penelitian yang akan
dilakukan.
c. Penelitian dengan judul “Does use of the optokinetic chart
stimulation based OKCSIB protocol improve recovery of upper
and lower limb movements, function and quality of life at 3 year
follow up in dense strokes? A retrospective case control series”
yang dilakukan oleh Benjamin Chitambira memiliki tujuan untuk
membandingkan tindak lanjut penurunan nilai, fungsi dan kualitas
hidup antara pasien stroke yang dirawat dengan optokinetic
berdasarkan grafik OKCSIB dan mereka yang dirawat
konvensional. Penelitian ini menggunakan sampel sebesar 643
pasien stroke yang memenuhi skrining awal, hanya 37 calon
peserta yang memenuhi syarat, dengan 18 dari mereka yang masih
hidup dari 18 hanya 8 yang menyetujui untuk berpartisipasi dalam
penelitian ini. Desain penelitian ini adalah restrospektif. Penelitian
ini menyimpulkan bahwa protokol OKCSIB menyebabkan
pemulihan yang lebih baik. Kekurangan penelitian ini adalah
kurangnya pengacakan dan kecilnya jumlah peserta, sehingga
memerlukan penelitian lebih lanjut. Relevansinya dengan
penelitian yang akan dilakukan adalah untuk mendukung penelitian
yang akan dilakukan.
d. Penelitian dengan judul “Bobath or Motor Relearning Programme?
A follow-up one and four years post stroke” oleh Birgitta
Langhammer penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
fisotherapi awal memiliki efek jangka panjang terhadap fungsi
motorik, kontrol postural, aktivitas sehari hari, kualitas hidup
sebagai tindak lanjut dari pelayanan masyarakat dan kondisi hidup.
Dessain penelitian ini adalah case control dengan 2 kelompok
kontrol dan perlakuan. Hasilnya adalah pada kedua kelompok
fungsi motorik, kontrol postural dan ADL telah menurun dengan

12
cepat, dengan berbagai faktor yang menyebabkan terutama risiko
jatuh pasien yang tinggi. Penelitian ini mengungkapkan
kesenjangan antara pengobatan intensif pada fase akut dan sedikit
atau tidak ada tindak lanjut dari pengobatan fisioterapi atau
kegiatan rehabilitasi lainnya nanti.
e. “Guidelines for the Early Management of Patients With Acute
Ischemic Stroke A Guideline for Healthcare Professionals From
the American Heart Association/American Stroke Association”
yang disusun oleh The American Academy of Neurology affirms
the value of this guideline as an educational
tool for neurologists. Tujuan penelitian ini adalah sebagai bahan
evaluasi dan pengobatan pasien stroke iskemik akut bagi penyedia
layanan pra rumah sakir, dokter, tim kesehatan lainnya dan
administrator rumah sakit yang bertanggung jawab dalam
perawatan pasien stroke iskemik akut. Alasan peneliti mencari
jurnal ini agar sebagai bahan pembanding alat pengumpulan data
yang mendukung penelitian yang akan dilakukan.
f. Penelitian “Analisis Kualitas Hidup Penderita dan Keluarga Pasca
serangan Stroke (dengan gejala sisa)” oleh Dyah Yulistika
Handayani dan Dinarsih Eka Dewi. Penelitian ini menggunakan
desian penelitian eksploratif yakni menggali menggali informasi
yang berkaitan dengan peran sistem keluarga yang tepat pada
penderita pasca stroke. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya
perubahan aktivitas sehari-hari, pola komunikasi, aktivitas kerja,
hubungan sosial, istirahat dan rekreasi serta kondisi psikologis
pada penderita dan keluarga pasca stroke. Jurnal ini sebagai dasar
pengembangan dari penelitian yang akan dilakukan nanti.
g. Penelitian “ Stress Pada Kejadian Stroke” yang dilakukan oleh
Gabriella Anditya. Penelitian ini melihat kejadian stress pada
pasien stroke dengan hasil bahwa dari seluruh pasien stroke

13
terdapat 73 % mengalami stress. Penelitian ini dilakukan
mengingat belum ada penelitian sebelunya tentang stress pada
pasien stroke, dikemukanan bahwa ada penelitian sebelunya tapi
tentang stress pada pasien dengan hypertensi. Penelitian ini
dibutuhkan oleh peneliti sebagai bahan yang akan digunakan dalam
penelitian selanjutnya tentang kualitas hidup pasien stroke dimana
pasien stroke seharunya bebas dari stress.
4. Ethical
Penelitian ini berdasarkan judul tidak bertentangan dengan etika
penelitian, karena tidak menyinggung harga diri subjek penelitian. Hasil
penelitian sangat bermanfaat untuk pengembangan dunia pendidikan
keperawatan sehingga hal ini membuat penelitian ini etis untuk dilakukan.
5. Relevan
Penelitian ini sangat relevan untuk pengembangan pengetahuan dan
keterampilan perawat karen dapat mendorong pencapaian kinerja perawat
yang berkualitas dan peningkatan harapan hidup pasien pasien dengan
stroke.

14
DAFTAR PUSTAKA

Adam, H.P, Goldstein, L.B., Grubb, R.L.et al (2003). Guideline for the Early
management of patients with ischemic stroke : A scientific statement
from the stroke council of the American Heart Association. Stroke, 34,
1056-1083.
Almborg, HA, (2010). Discharge after stroke –important factor For health
related quality of life. Journal of Clinical Nursing. 19.2196.
Al- Rasyid, dkk. (2006). Stroke Unit: does It make a diffrerence : assessment of
The early efectivines of a stroke unit in improving Functional state in
Dr.Cipto Mangunkusomo Hospital. Medical jounal Indonesia vol 15,
No.1.
Black JM & Hawk JH.(2009). Medical Surgical Nursing : Clinical Management
for Positive Outcomes. 7th Edition. St. Louis Missouri : Elsevier
Saunders.
Brasier JE, JInes N, & Kind P. (1993). Testing the validity of the Euroguol and
Comparing it with the SF-36 health survey quetionere. Quality Life res
2 : 169-80
Carol AJF & Egido AJ (2009). Quality of Life after stroke. The Importance of
agood recovery. Departemen of neurology Sarah Hospital, stroke unit,
San Carlos hospital, Madrid, Spain.
Exel van NJA, Scholte v op Reamer (2004). Assesment of post –stroke quality of
life cost-effectivenes studies : The Usellfulness of barthel index and
euro QOL-5D. Qual life Res 13:427-33
Guyat GH, Feenny DH, & Patrick DL(1993). Measuring health related quality of
life. Ann intern Med.118: 622-629.

15
HarmainyF. (2006). Uji Keandalan dan kesahihan Formulir European quality of
life-5 dimensions (EQ-5D) untuk mengukur kualitas hidup terkait
kesehatan pada usia lanjut Di RSUPNCM . Indonesia. Universitas
Indonesia. Tesis.
Hanger HC, Forgaty B, Wilkonson TJ. Sainsburg R. (2000). Stroke patients
views on stroke outcome : death versus Disabilty. Clinical
Rehabilitation. 14. (4): 417-24.
Harsono (1999). Buku Ajar Neurologi klinis. Yogyakarta. Penerbit Gajah Mada
University Press.
Jaracz K, Kosubky W(2003). Quality Of life in stroke patient. Neurol
scand107(5) : 324-9.
Johnson AJ, Pickard AS, feeny HD, shuaib A. Carierea KC. (2004) Agreement
assessment of health related quality of life after stroke using the EQ- Sd
and health utilities index. American stroke Association . 35 : 607-612.
Lewis (2007). Medical surgical Nursing . 7 th edition. St. Louis : Missory Mosby
–year Book, Inc
Moser & Riegel (2013). Cardiac nursing a companion to Brawnwald”s Heart
disease. St. Louis Missouri : Saunder Elsevier.
Polith D.F. & Beck C.T (2006) Essential of Nursing Research : Methods
appraisal and Utization (6th Ed) Philadelpia : Lippincont Williams &
walkins.
Price S & Wilson l. (2006). Patofisiologi. Konsep klinis prose penyakit. Edisi ke
6. Jakarta : [penerbit buku kegokteran EGC
Smeltser SC & Bare G. (2008). Brunner & Suddarth : textbook of medical
surgical nursing , Philadelpia : Lippconrt Williams & Wilkins.

16
17

Anda mungkin juga menyukai