Anda di halaman 1dari 3

MELASMA

Definisi :

Melasma (chloasma) adalah hiperpigmentasi makula di wajah. Biasanya terjadi pada


wanita. Melanosit dalam melasma menghasilkan lebih banyak melanin sebagai respons terhadap
berbagai faktor, termasuk radiasi UV, predisposisi genetik, dan pengaruh hormonal.

Etiologi :

penyebab melasma belum diketahui dengan jelas. Ini mungkin terjadi ketika sel-sel
pembuat warna di kulit (melanocytes) menghasilkan warna terlalu banyak. Orang dengan kulit
warna lebih gelap rentan terhadap melasma karena mereka memiliki melanosit yang lebih aktif
daripada orang dengan kulit terang.Pemicu melasma pada umumnya meliputi:

• Paparan sinar matahari: Sinar ultraviolet (UV) dari matahari menstimulasi melanosit.
Bahkan, hanya sedikit paparan sinar matahari dapat membuat melasma kembali setelah
memudar. Paparan matahari adalah mengapa melasma sering lebih buruk di musim panas.
Ini juga merupakan alasan utama mengapa banyak orang dengan melasma
mendapatkannya lagi dan lagi.

• Perubahan hormon: Wanita hamil sering mengalami melasma. Ketika melasma muncul
pada wanita hamil, itu disebut chloasma, atau topeng kehamilan. Pil KB dan obat pengganti
hormon juga bisa memicu melasma.

• Produk perawatan kulit: Jika suatu produk mengiritasi kulit, melasma dapat memburuk.

Klasifikasi :

A. Berdasarkan gambaran klinis :


 Bentuk sentro-fasial, Meliputi dahi, hidung, pipi bagian medial, bawah hidung,
serta dagu 63 %.
 Bentuk malar meliputi hidung dan pipi bagian lateral 21%
 Bentuk mandibular 16%
B. Berdasarkan pemeriksaan dengan sinar wood
 Tipe epidermal, melasma tampak lebih jels dengan sinar wood dibanding sinar
biasa.
 Tipe dermal, dengan sinar wood tak tampak warna kontras dibanding dengan sinar
biasa.
 Tipe campuran, tampak beberapa lokasi lebih jelas sedang yang lainnya tidak.
 Tipe sukar dinilai karena warna kulit yang gelap.

Patogenesis

Masih banyak yang belum diketahui,


a. Peningkatan produksi melanosom karena hormon maupun karena sinar ultra violet.
Kenaikan melanosom ini juga dapat disebabkan karena bahan farmakologik seperti
perak dan psoralen
b. Penghambatan dalam malphigian cell turn over, keadaan ini dapat terjadi karena obat
statik

Gejala Klinis :

Dimulai sebagai bercak-bercak hitam dan coklat di pipi yang selanjutnya meluas ke seluruh
wajah. Lesi melasma berupa warna cokelat tua berbatas tegas dengan tepi tidk teratur, sering di
pipi, hidung.

Pemeriksaan

 Lokalisasi : Kedua pipi, dahi, di bawah hidung dan di bawah rahang


bawah.
 Efloresensi/sifat-sfatnya : Plak hiperpigmentasi dengan batas-batas tidak tegas.
Epidermis hiperkeratosis ringan. Pada sel-sel basal dan suprabasal ditemukan deposit
melanin. Kadang-kadang melanin ditemukan dalam keratinosit di seluruh
lapisan epidermis.

Tatalaksana
Melasma bisa memudar dengan sendirinya. Ini biasanya dilakukan dengan pemicu, seperti
pilamatan atau pil KB, menyebabkan melasma. Ketika seorang wanita melahirkan bayinya atau
berhenti minum pil KB, melasma bisa memudar. Beberapa orang, namun, memiliki melasma
selama bertahun-tahun - atau bahkan seumur hidup. Jika melasma tidak hilang atau pil KB,
perawatan melasma tersedia. Ini termasuk:
• Hydroquinone: Obat ini adalah pengobatan pertama yang umum untuk melasma. Ini
diterapkan pada kulit dan bekerja dengan mencerahkan kulit. Sediaan hydroquinone dalam
obat yang datang sebagai krim, lotion, gel, atau cairan.
• Tretinoin dan kortikosteroid: Untuk meningkatkan pencerah kulit,\. Obat ini mungkin
tretinoin atau kortikosteroid. Terkadang obat mengandung 3 obat (hydroquinone, tretinoin,
dan kortikosteroid) dalam 1 krim. Ini sering disebut krim triple.
• Asam azeleat
• Prosedur: Prosedur untuk melasma meliputi kulit kimia, mikrodermabrasi, dermabrasi,
perawatan laser, atau prosedur berbasis cahaya. Hanya dokter kulit yang harus melakukan
prosedur ini.

pengobatan sistemik
 Asam askorbat : Mempunyai efek merubah merubah melanin bentuk oksidasi menjadi
melanin redukai yang berwarna lebih cerah dan mencegah pembentukan melanin dengan
merubah DOPA kinin menjadi DOPA.
 Glutation : Senyawa sulfhifril yang berpotensi menghambat pembentukan melanin.

Referensi :
1. James G. Marks MD, Jeffrey J. Miller MD, in Lookingbill and Marks' Principles of
Dermatology (Sixth Edition),2018. Diakses pada
https://www.sciencedirect.com/topics/medicine-and-dentistry/melasma
2. American Academy of Dermatology. Melasma Treatment.
https://www.aad.org/public/diseases/color-problems/melasma
3. R.S. Siregar.2004. Atlas berwarna saripati penyakit kulit Edisi 2, Jakarta : ECC
4. Djuanda, adhi. 2005. Ilmu Penyakit Kulit dan kelamin. Edisi 4. Jakarta : FKUI

Anda mungkin juga menyukai