Sap Senam Hipertensi
Sap Senam Hipertensi
Disusun Oleh:
TAHUN 2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
C. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Hipertensi
2. Penyebab Hipertensi
3. Tanda dan Gejala Hipertensi
4. Pengertian Senam Hipertensi
5. Manfaat dari Senam Hipertensi
6. SOP Senam Hipertensi
D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi
E. Media
1. Speaker
2. Poster
F. Kegiatan Penyuluhan
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN
PESERTA
1. 5 menit Pembukaan : Menjawab salam,
Memberi salam
mendengarkan dan
Menjelaskan tujuan
penyuluhan memperhatikan
Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan
disampaikan
2. 15 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan
secara berurutan dan teratur.
Materi :
G. 1. Pengertian Hipertensi Menyimak,
2. Penyebab terjadinya Hipertensi memperhatikan dan
3. Tanda dan gejala Hipertensi mengikuti
4. Pengertian Senam Hipertensi
5. Manfaat dari Senam Hipertensi
6. SOP Senam Hipertensi
4. 8 Menit Evaluasi :
1. Memberi kesempatan kepada
Menyimak,
peserta untuk bertanya.
2. Menyimpulkan kembali materi mempraktekkan dan
yang disajikan.
mendengarkan
3. Mengulang kembali gerakan yang
telah diajarkan dan pembagian
poster
5. 2 Menit Penutup : Menjawab salam
Mengucapkan salam
H. Metode Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Waktu untuk mulai PenKes, persiapan alat, persiapan media.
2. Evaluasi Proses
Bagaimana berlangsungnya proses penyuluhan, ada hambatan atau tidak ada
hambatan, keaktifan pasien dan keluarga saat proses penyuluhan dan demonstrasi,
tanya jawab.
3. Evaluasi Hasil
a) Dengan memberikan pertanyaan secara lisan
1. Pengertian Hipertensi
2. Penyebab Hipertensi
3. Tanda dan Gejala Hipertensi
4. Pengertian Senam Hipertensi
5. Manfaat dari Senam Hipertensi
6. SOP Senam Hipertensi
MATERI
HIPERTENSI DAN SENAM HIPERTENSI
A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan
darah dalam pembuluh darah arteri (nadi) secar terus-menerus lebih dari suatu
periode.hipertensi menambah beban kerja jantung dan arteri yang bila berlanjut
dapat menimbulkan kerusakan jantung dan pembuluh darah. Udjianti, 2010.
Hipertensi juga didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan atau
tekanan darah diastolic ≥ 90 mmHg.
Menurut WHO, batasan tekanan darah yang masih dianggap normal adalah
140/90 mmHg, sedangkan tekanan darah ≥ 160/95 mmHg dinyatakan sebagai
hipertensi. Tekanan darah diantara normotensi dan hipertensi disebut sebagai
borderline hypertension (Garis Batas Hipertensi). Batasan WHO tidak membedakan
usia dan jenis kelamin.
B. Penyebab Hipertensi
Ada dua jenis tekanan darah tinggi, yaitu hipertensi primer dan hipertensi
sekunder. Berikut penyebab masing-masing kedua jenis hipertensi tersebut:
1. Hipertensi Primer
Pada kebanyakan orang dewasa penyebab tekanan darah tinggi ini seringkali tidak
diketahui. Hipertensi primer cenderung berkembang secara bertahap selama
bertahun-tahun.
2. Hipertensi Sekunder
Beberapa orang memiliki tekanan darah tinggi karena memiliki kondisi kesehatan
yang mendasarinya. Hipertensi sekunder cenderung muncul tiba-tiba dan
menyebabkan tekanan darah lebih tinggi daripada hipertensi primer.
Berbagai kondisi dan obat-obatan yang dapat menyebabkan hipertensi sekunder,
antara lain:
Bagi orang sehat paling tiap tahun sekali memeriksa tekanan darah, sedang
yang sakit setiap bulan sekali. Hipertensi sulit disadari karena tidak memiliki gejala
khusus. Namun demikian, ada beberapa hal yang setidaknya dapat dijadikan
indikator, sebab berkaitan langsung dengan kondisi fisik. Misalnya, pusing atau
sakit kepala, sering gelisah, wajah merah, tengkuk terasa pegal, mudah marah,
telinga berdenggung, susah tidur, sesak napas, mudah lelah, mata berkunang-kunang,
dan mimisan.
Gejala lainnya yang dapat dikenali dari tejadinya serangan hipertensi pada kita
tersebut ialah pandangan menjadi kabur. Hal ini terjadi karena adanya kerusakan
pada otak, mata, jantung, dan ginjal. Penderita hipertensi berat dapat mengalami
penurunan kesadaran bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak.
Tekanan darah dalam setiap kehidupan seseorang berbeda- beda secara alamiah.
Bayi dan anak-anak yang secara normal pun memiliki tekanan darah yang jauh lebih
rendah dibanding orang dewasa. Tekanan darah dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti aktivitas fisik yang dilakukan sehari-hari, tekanan darah akan mengalami
peningkatan ketika melakukan aktivitas sehari-hari dan akan menurun ketika
beristirahat. Tekanan darah dapat meningkat ketika di pagi hari dan akan lebih
rendah ketika tidur/istirahat di malam hari.