Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN SENAM HIPERTENSI

(SAP SENAM HIPERTENSI)

Disusun Oleh:

Suci Allawiyati (P3.73.20.1.17.074)


Kelompok 7/ 3 Reguler B

Mata Kuliah : Klinik Keperawatan Neurosains Komunitas


Dosen Pembimbing: Dra. Pudjiati, S.Kep., M.Kep.
PRODI D-III KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III

TAHUN 2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Topik : Senam Hipertensi


Sasaran : Pasien Pasca Stroke (SNH)
Jumlah : 1 orang
Hari/tanggal : Jumat, 28 Februari 2020
Waktu : 45 Menit

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, pasien dan keluarga mampu mengerti,
memahami dan menjelaskan kembali tentang penyakit hipertensoi dan dap[at melakukan
senam hipertensi atau darah tinggi dengan benar.
B. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah melihat dan mendengarkan penjelasan selama 45 menit tentang penyakit
hipertensi dan senam hipertensi, Pasien dan Keluarga dapat:
1. Menjelaskan pengertian dari Hipertensi
2. Menjelaskan penyebab Hipertensi
3. Menyebutkan tanda dan gejala Hipertensi
4. Menjelaskan pengertian Senam Hipertensi
5. Menjelaskan manfaat dari Senam Hipertensi
6. Mendemonstrasikan/ mempraktikan cara gerakan Senam Hipertensi

C. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Hipertensi
2. Penyebab Hipertensi
3. Tanda dan Gejala Hipertensi
4. Pengertian Senam Hipertensi
5. Manfaat dari Senam Hipertensi
6. SOP Senam Hipertensi
D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi
E. Media
1. Speaker
2. Poster

F. Kegiatan Penyuluhan
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN
PESERTA
1. 5 menit Pembukaan : Menjawab salam,
 Memberi salam
mendengarkan dan
 Menjelaskan tujuan
penyuluhan memperhatikan
 Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan
disampaikan
2. 15 menit Pelaksanaan :
 Menjelaskan materi penyuluhan
secara berurutan dan teratur.
Materi :
G. 1. Pengertian Hipertensi Menyimak,
2. Penyebab terjadinya Hipertensi memperhatikan dan
3. Tanda dan gejala Hipertensi mengikuti
4. Pengertian Senam Hipertensi
5. Manfaat dari Senam Hipertensi
6. SOP Senam Hipertensi
4. 8 Menit Evaluasi :
1. Memberi kesempatan kepada
Menyimak,
peserta untuk bertanya.
2. Menyimpulkan kembali materi mempraktekkan dan
yang disajikan.
mendengarkan
3. Mengulang kembali gerakan yang
telah diajarkan dan pembagian
poster
5. 2 Menit Penutup : Menjawab salam
 Mengucapkan salam
H. Metode Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Waktu untuk mulai PenKes, persiapan alat, persiapan media.
2. Evaluasi Proses
Bagaimana berlangsungnya proses penyuluhan, ada hambatan atau tidak ada
hambatan, keaktifan pasien dan keluarga saat proses penyuluhan dan demonstrasi,
tanya jawab.
3. Evaluasi Hasil
a) Dengan memberikan pertanyaan secara lisan
1. Pengertian Hipertensi
2. Penyebab Hipertensi
3. Tanda dan Gejala Hipertensi
4. Pengertian Senam Hipertensi
5. Manfaat dari Senam Hipertensi
6. SOP Senam Hipertensi
MATERI
HIPERTENSI DAN SENAM HIPERTENSI

A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan abnormal tekanan
darah dalam pembuluh darah arteri (nadi) secar terus-menerus lebih dari suatu
periode.hipertensi menambah beban kerja jantung dan arteri yang bila berlanjut
dapat menimbulkan kerusakan jantung dan pembuluh darah. Udjianti, 2010.
Hipertensi juga didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan atau
tekanan darah diastolic ≥ 90 mmHg.

Menurut WHO, batasan tekanan darah yang masih dianggap normal adalah
140/90 mmHg, sedangkan tekanan darah ≥ 160/95 mmHg dinyatakan sebagai
hipertensi. Tekanan darah diantara normotensi dan hipertensi disebut sebagai
borderline hypertension (Garis Batas Hipertensi). Batasan WHO tidak membedakan
usia dan jenis kelamin.

B. Penyebab Hipertensi

Ada dua jenis tekanan darah tinggi, yaitu hipertensi primer dan hipertensi
sekunder. Berikut penyebab masing-masing kedua jenis hipertensi tersebut:

1. Hipertensi Primer

Pada kebanyakan orang dewasa penyebab tekanan darah tinggi ini seringkali tidak
diketahui. Hipertensi primer cenderung berkembang secara bertahap selama
bertahun-tahun.

2. Hipertensi Sekunder

Beberapa orang memiliki tekanan darah tinggi karena memiliki kondisi kesehatan
yang mendasarinya. Hipertensi sekunder cenderung muncul tiba-tiba dan
menyebabkan tekanan darah lebih tinggi daripada hipertensi primer.
Berbagai kondisi dan obat-obatan yang dapat menyebabkan hipertensi sekunder,
antara lain:

 Obstruktif sleep apnea (OSA).


 Masalah ginjal.
 Tumor kelenjar adrenal.
 Masalah tiroid.
 Cacat bawaan di pembuluh darah.
 Obat-obatan, seperti pil KB, obat flu, dekongestan, obat penghilang rasa sakit
yang dijual bebas.
 Obat-obatan terlatang, seperti kokain dan amfetamin.

C. Tanda dan Gejala Hipertensi


Gejala hipertensi biasanya tidak dirasakan, sehingga penyakit ini disebut
silence diaseas. Banyak orang yang menganggap tekanan darah tinggi itu pasti
menyebabkan pusing. Karena kekeliruan itu, tidak semua pasien berobat, karena
memang tidak mengeluh pusing.

Bagi orang sehat paling tiap tahun sekali memeriksa tekanan darah, sedang
yang sakit setiap bulan sekali. Hipertensi sulit disadari karena tidak memiliki gejala
khusus. Namun demikian, ada beberapa hal yang setidaknya dapat dijadikan
indikator, sebab berkaitan langsung dengan kondisi fisik. Misalnya, pusing atau
sakit kepala, sering gelisah, wajah merah, tengkuk terasa pegal, mudah marah,
telinga berdenggung, susah tidur, sesak napas, mudah lelah, mata berkunang-kunang,
dan mimisan.

Gejala lainnya yang dapat dikenali dari tejadinya serangan hipertensi pada kita
tersebut ialah pandangan menjadi kabur. Hal ini terjadi karena adanya kerusakan
pada otak, mata, jantung, dan ginjal. Penderita hipertensi berat dapat mengalami
penurunan kesadaran bahkan koma karena terjadi pembengkakan otak.

Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensi yang memerlukan penanganan


segera. Penyakit hipertensi yang sering kali terjadi umumnya tidak menimbulkan
gejala yang mudah dikenali. Sementara tekanan darah terus meningkat meski dalam
jangka waktu yang cukup lama hingga menimbulkan komplikasi adanya suatu
penyakit bawaan dari hipertensi. Oleh karenanya hipertensi harus selalu dicek untuk
mengetahui tekanan darah secara berkala. Seseorang yang dikatakan menderita
darah tinggi apabila dalam beberapa pemeriksaan tekanan darah diketahui memiliki
tekanan darah hingga diatas 130/90 mmHg.

Hipertensi menyebabkan timbulnya suatu penyakit yang dibawa akibat tekanan


darah yang tinggi seperti menimbulkan resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal
jantung, serangan jantung dan gagal ginjal. Penyakit hipertensi tak mengenal batas
usia seseorang dan jenis kelamin, semua orang memiliki resiko yang sama terhadap
hipertensi tanpa harus menimbulkan ciri atau gejala terlebih dahulu.

Tekanan darah dalam setiap kehidupan seseorang berbeda- beda secara alamiah.
Bayi dan anak-anak yang secara normal pun memiliki tekanan darah yang jauh lebih
rendah dibanding orang dewasa. Tekanan darah dipengaruhi oleh beberapa faktor
seperti aktivitas fisik yang dilakukan sehari-hari, tekanan darah akan mengalami
peningkatan ketika melakukan aktivitas sehari-hari dan akan menurun ketika
beristirahat. Tekanan darah dapat meningkat ketika di pagi hari dan akan lebih
rendah ketika tidur/istirahat di malam hari.

D. Pengertian Senam Hipertensi


Salah satu cara pemeliharaan kesegaran jasmani dengan melakukan senam,
karena dapat merangsang aktifitas kerja jantung untuk melakukan perubahan yang
menguntungkan dalam tubuh seseorang yang melaksanakannya. Hal ini merupakan
usaha preventif/pencegahan tujuannya untuk meningkatkan jumlah interaksi oksigen
yang diproses di dalam tubuh dalam waktu tertentu.

E. Manfaat dari Senam Hipertensi

Manfaat senam Hipertensi adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru

2. Membakar lemak yang berlebihan di tubuh karena aktifitas gerak untuk


menguatkan dan membentuk otot dan beberapa bagian tubuh lainnya, seperti:
Pinggang, Paha, Pinggul, Perut dan lain-lain.

3. Meningkatkan kelentukan, keseimbangan koordinasi, kelincahan, daya tahan dan


sanggup melakukan kegiatan-kegiatan atau olah raga lainnya. Bila seseorang
mempunyai motivasi untuk berlatih rutin dapat merupakan suatu program
penurunan berat badan.

F. SOP Senam Hipertensi


Prinsip
1. Selalu memperhatikan tekanan darah sebelum dan sesudah senam
2. Latihan dilakukan secara bertahap
3. Latihan dilakukan secara teratur
Persiapan Pasien
1. Perkenalkan diri anda dan identifikasi klien dengan memeriksa identitas klien
dengan cermat
2. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan, berikan kesempatan
pada klien untuk bertanya dan jawab seluruh pertanyaan klien
3. Siapkan peralatan yang dibutuhkan
4. Atur posisi klien
Langkah-langkah
1. Jalan di tempat selama 8x
2. Tepuk tangan 4x8
3. Tepuk jari 4x8
4. Tepuk jalin tangan 4x8
5. Silang ibu jari 4x8
6. Adu sisi kelingking 2x8
7. Adu sisi telunjuk 2x8
8. Ketok pergelangan 2x8
9. Ketok nadi 2x8
10. Tekan jari jari 2x8
11. Buka dan mengepal 2x8
12. Menepuk punggung tangan 4x8
13. Menepuk lengan dan bahu 4x8
14. Menepuk pinggang 2x8
15. Menepuk paha 4x8
16. Menepuk samping betis 2x8
17. Jongkok berdiri 2x8
18. Menepuk perut 2x8
19. Kaki jinjit 2x8
DAFTAR PUSTAKA
Willy, Tjin. 2018. Hipertensi. https://www.alodokter.com/hipertensi. Diakses pada 27
Februari 2020.
Redaksi doc. 2020. Hipertensi. https://www.halodoc.com/kesehatan/hipertensi. Diakses
pada 27 Februari 2020.
Arum, Ema. 2015. SAP Senam bagi Pasien Hipertensi.
https://dokumen.tips/documents/sap-senam-hipertensi-55d151fab86d0.html.
Diakses pada 27 Februari 2020.
Anggih,Betty dan Maizan. 2013. Satuan Acara Penyuluhan Senam Hipertensi.
https://docplayer.info/65848959-Satuan-acara-penyuluhan-senam-hipertensi.html.
Diakses pada 27 Februari 2020.

Anda mungkin juga menyukai