Pada saat ini kualitas website Pemkot Depok menunjukan belum ada website yang
berkualitas berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan. Informasi yang paling banyak
disajikan oleh Pemda dalam websitenya adalah penyajian penilaian fitur. Hampir seluruh
website menyediakan semua unit kategori dari masing-masing unit analisisnya. Sementara
disisi lain, penyampaian informasi keuangan pemerintah kota pada saat ini menjadi suatu
keharusan yang wajib untuk dijalankan. Hal ini bertujuan untuk menciptakan suatu bentuk
transpaansi dan akuntabilitas keuangan pada pemerintah kota. Kewajiban dalam penyampaian
informasi keuangan pemerintah telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 74 tahun
2016. Peraturan ini mengatur mengenai penyelenggaraan Sistem Informasi Keuangan Daerah
(SIKD) yang didasarkan pada PP No. 65 tahun 2010. Peraturan tersebut pada pasal 12
menjelaskan bahwa pemerintah wajib mengelola data keuangan untuk disajikan kepada
pemerintah daerah ini sematamata dimunculkan dengan tujuan untuk menciptakan good
good governance dapat terjadi jika tiga prinsip dasar yang meliputi transparansi, partisipasi
masyarakat, dan akuntabilitas telah terpenuhi. Pada penilaian efektifitas dan efesien masih ada
fitur yang tidak disajikan. Untuk kategori email, selama proses penelitian tidak ada satupun
website Kota yang merespon atas email yang telah dikirimkan. Kesiapan Pemda dalam
bersifat pasif karena tidak ada interaksi antara pemerintah dan masyarakat melalui website.
Pada unit analisis efesien yaitu fitur pencarian, pada ketiga website disajikan. Hal ini jelas akan
Tahun 2003 dalam penyajian informasi masih berada dalam fase pertama dan fase kedua. Fase
pertama merupakan fase penampilan website (web presence) yang berisi informasi dasar yang
dibutuhkan masyarakat dimana sudah tersedia pada semua website Pemda Kabupaten.
Kemudian fase kedua merupakan fase interaksi yaitu isi informasi yang ditampilkan lebih
bervariasi, seperti fasilitas download dan komunikasi e-mail dalam website pemerintah.
Namun pada fase dua tidak semua berjalan. Meskipin sebagian besar website Kabupaten di
Sumatera Barat telah terdapat menu khusus/link bernama TPA (transparansi pengelolaan
anggaran) untuk mendownload informasi atau dokumen keuangan dan kinerja tetapi menu
khusus dan link tersebut terkadang kosong, tidak memuat secara lengkap, dan tidak
komunikasi email, website Pemkot Bandung belum tersedia dan masih bersifat pasig pasif pada
website Kota Depok, karena telah dilakukan pengiriman email dan tidak ada respon pemerintah
dan hanya sebagian saja yang menyediakan forum interaksi dengan masyarakat yang
menyebabkan informasi berjalan satu arah tanpa ikut serta masyarakat dalam menyampaikan
aspirasinya pada website. Fase ketiga yaitu tahap transaksi berupa penerapan aplikasi/ formulir
untuk secara online mulai diterapkan., aplikasi pemerintahan yang biasanya bersifat
konvensional dengan hardcopy mulai di konversi kedalam bentuk softcopy. Dari perubahan
bentuk hardcopy ke dalam softcopy ini sudah mulai didapatkan manfaat dari ke-efesiensian
biaya, misalkan biasanya selalu menggunakan kertas sekarang menjadi berupa file, sehingga
mengurangi biaya pembelian kertas dan tinta. Namun belum ada website pemkot yang berada
pada tahap ini. Pada fase ke empat semua aplikasi pemerintahan sudah berbasis web, untuk itu
dibutuhkan konversi pemrograman yang bukan berbasis web kedalam bentuk web. Misalkan
elektronik seperti pembayaran retribusi, pajak 9 properti atau lisensi. Tahap ini pun belum ada
Website Pemerintah Kota Depok masih belum berkualitas, dapat dibandingkan dengan
website pemerintah daerah terbaik di Indonesia, yaitu website pemerintah daerah Kota
Surabaya. Kota Surabaya merupakan sebuah kota yang sudah maju, begitu pun dengan website
pemerintah daerahnya yang tidak kalah maju dari seluruh kategori penilaian kualitas website.
Dari segi tampilan awal saja website pemerintah daerah Kota Surabaya saja sudah menarik,
Penilaian fitur untuk website pemda Kota Surabaya dapat dilihat bahwa dari 17 unit analisis
yang dinilai, Pemda Kota Surabaya mampu menyajikan 16 unit analisis dengan penilaian
lengkap. Hanya 1 unit analisis lokasi dalam bentuk peta yang tidak tersaji pada website pemda
Kota Surabaya. Jika dibandingkan dengan website Kabupaten Depok, Kota Bandung lebih baik
dengan menyajikan seluruh unit penilaian fitur. Hasil Penilaian Transparansi Kota Surabaya
Pada penilaian transparansi, website pemda Kota Surabaya mampu menyajikan seluruh unit
analisis penilaian transparansi. website pemda Kota Surabaya dinilai bersifat transparan
dengan persentase 100%. Hal ini jauh berbeda dibandingkan website Kota Bandung dan Depok
yang masih minim penyajikan informasi keuangan dimana penilaian tertinggi hanya sebesar
44,4% dengan penilaian kurang transparansi. Hasil Penilaian Akuntabilitas Pada penilaian
akuntabilitas, website Pemerintahan Kota Surabaya mampu menyajikan seluruh unit analisis
penilaian akuntabilitas yang dinilai. Hal ini masih tertinggal dengan keadaan website pemkot
Kota Depok masih belum satupun menyajikan laporan keuangan tepat waktu.
Pada penilaian efektivitas, website pemda Kota Surabaya tidak menyajikan 2 unit analisis
dari 7 unit analisis penilaian efektivitas yaitu alamat website dan vote pendapat dengan
penilaian cukup efektivitas. Berbeda dengan penilaian sebelumnya dimana website Kota
Pada penilaian efesien, website Pemda Kota Surabaya menyajikan 2 dari 3 unit analisis,
sedangkan pada website Kota Surabaya masih ada ditemukan halaman kosong pada saat
pengaksesan. Penilaian yang diperoleh yaitu cukup efesien. Dari hasil penilaian, website
Pemda Kota Surabaya sudah berkualitas dilihat dari penyajian informasi yang ada. Pada
penilaian fitur hanya lokasi dalam bentuk peta yang tidak disajikan. Pada penilaian transparansi
dan akuntabilitas seluruh item penilaian tersedia. Pada penilaian efektifvitas yang tidak
disediakan yaitu alamat website dan vote pendapat dan pada efesiensi masih ada halaman
kosong pada saat pengaksesan. Jika dibandingkan dengan website Kota Depok dan Bandung
masih jauh tertinggal. Pada website Kota Bandung masih banyak informasi yang tidak
disajikan khususnya informasi keuangan, dan informasi yang disajikan tidak update. Pada
website Kota Surabaya informasi yang disajikan sangat lengkap seperti surabaya terkini,
layanan publik, keamanan, pemerintah, ekonomi bisnis, tentang Surabaya, Surabaya Smartcitu
dan sosial budaya. Pada website Kota Surabaya juga terdapat Sub fitur dari fitur “Things To
Do” seperti Event In Surabaya, Event Calendar, Annual Event, Destination, City Tour,
Museums, Monuments, Parks And Gardens, Art Galleries, Family Entertaiments, Culinary,
Public Library, Convention And Exhibition, Shopping, Sports, Spa And Massage, Karaoke
And Pub, Heritage Culture, Traditional Art Performances, Historical Sites, Religious Tourism,
dan Traditional Dishes. Selain itu website pemerintah daerah Kota Surabaya juga memiliki
City”, bahkan sudah menjalankan “Smart City”. website pemda Kota Surabaya juga sudah
menerapkan sistem Surabaya Smart Windows (SWS), yaitu sebuah layanan yang membuat
masyarakat dapat mengurus perizinan melalui smartphone. Di Kota Surabaya terlihat jelas
bahwa dengan kesejahteraan kotanya yang maju, juga mampu mengimbanginya dengan
website pemerintah daerahnya yang sangat berkualitas. Seharusnya Pemerintah Depok sadar
dan mengerti bahwa media online adalah sarana atau media sosialisasi yang sangat efektif dan
mempermudah masyarakat dalam mengakses berita dan informasi tentang daerah tersebut
sehingga masyarakat bisa menyampaikan aspirasinya. Kelengkapan data dan akses yang cepat
akan 11 membuat pelayanan publik menjadi lebih baik. Dengan website yang berkualitas maka
Rendahnya kualitas website pemerintah Kota Depok dan Bandung tidak sebanding dengan
dana yang dibelanjakan untuk pengadaan informasi, komunikasi, website dan atau media masa
dalam rangka implementasi good governance. Dari 16 website yang dinilai, 11 diantaranya
atau sekitar 69% berada di level ‘cukup berkualitas’ , 4 website (25%) berada di level ‘kurang
berkualitas, dan sisanya (6%) berada di level ‘tidak berkualitas’. Tidak ada website yang
berada di level ‘berkualitas’. Dilihat dari kertas kerja pada Lampiran, informasi yang paling
banyak disajikan oleh Pemkot dalam website adalah penyajian penilaian fitur. Hampir seluruh
website menyediakan semua unit kategori dari masing-masing unit analisisnya. Selama ini
pemerintah pusat memberikan anggaran yang besar untuk implementasi good governance,
namun sepertinya tidak pernah melakukan evaluasi atas penggunaan dana tersebut. Tidak ada
kasus pidana terkait anggaran website/media massa yang ditemukan BPK dalam audit atas
government ini agar dana yang sudah dikeluarkan tidak sia-sia. Pengawasan dari pemerintah
pusat diperlukan agar efektifitas penggunaan dana dapat terwujud. Untuk itu, pemerintah kota
harus memiliki staf khusus untuk mengelola website. Staf bertanggung jawab atas isi website,
membaca dan membalas email, me-follow up pengaduan masyarakat, dan lain sebagainya.
dalam penyajian informasi masih berada dalam fase pertama dan fase kedua. Fase pertama
merupakan fase penampilan website (web presence) yang berisi informasi dasar yang
Kemudian fase kedua merupakan fase interaksi yaitu isi informasi yang ditampilkan lebih
bervariasi, seperti fasilitas download dan alamat surat elektronik(e-mail). Namun pada fase
kedua ini tidak semua berjalan karena walaupun sebagian besar website pemerintah terdapat
menu khusus/link untuk men-download informasi atau dokumen keuangan dan kinerja tetapi
menu khusus dan link tersebut hanya berupa halaman kosong. Sedangkan untuk komunikasi
melalui e-mail, websitepemerintah masih bersifat pasif. Beberapa website juga menyediakan
forum interaksi dengan masyarakat namun tidak aktif. Pengelolaan website pemerintah
sebagai website pemerintah daerah terbaik di Indonesia pada tahun 2016, yang dinilai dari segi
konten, navigasi, aksesibilitas, estetika, dan aktualitas. Penghargaan ini diberikan langsung
oleh Staf Ahli Mendagri Bidang Aparatur dan Pelayanan Publik kepada walikota Surabaya.
halaman depan dengan tampilan yang menarik. Website menyediakan segala informasi seperti
informasi layanan publik, pariwisata, ekonomi bisnis, visi misi, Informasi Laporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (ILPPD), data kependudukan, data statistik terkait, dan
masih banyak lagi. Pemerintah Kota Surabaya juga telah menerapkan sistem Surabaya Single
Window (SSW), yaitu sebuah layanan yang membuat masyarakat dapat mengurus perizinan
melalui mobile-phone. Analisis berikutnya dilihat dari kebermanfaatan website dari sisi
pengguna yaitu pemerintah, perusahaan, investor, dan masyarakat umum: Website pemerintah
maupun antar pemerintah daerah untuk saling berinteraksi, baik dalam segi pelaporan maupun
penyediaan informasi publik. Website pemerintah Kota Bandung sudah menerapkan Layanan
Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), yaitu suatu pelayanan proses pengadaan barang/jasa
yang dilaksanakan secara elektronik, untuk proses pengadaan barang kebutuhan sehari-hari
website untuk memperoleh informasi tentang pemerintah daerah. Informasi yang dibutuhkan
pemerintah pusat antara lain informasi laporan keuangan, laporan kinerja, informasi tentang
dan Tenaga Kerja. Informasi yang dibutuhkan oleh pemerintah ini telah tersaji pada beberapa
website pemerintah daerah walaupun masih ada pemerintah daerah yang tidak melakukan up-
date atas informasi tersebut. Kebutuhan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah lain akan
tercapai. Mungkin saja seluruh informasi yang dibutuhkan oleh pemerintah pusat sudah
langsung diberikan, namun belum seluruhnya dipublikasikan. Seharusnya pemerintah daerah
dapat secara langsung mempublikasikan seluruh informasi keuangan maupun non keuangan,
agar website terlihat lebih transparan dan akuntabel. Perusahaan sebagai salah satu pengguna
Modal dan Pelayanan Satu Pintu (PMSP) dengan tersedianya link pada website masing-
masing. Dalam program tersebut berbagai formulir surat perizinan yang sudah bisa langsung
didapatkan dengan cara men-download-nya saja.. Beberapa website yang lain sudah
menyajikan fitur PMSP namun masih berupa peraturan dan formulir perizinan tidak bisa
didownload. Belum ada satupun website pemerintah daerah yang menyediakan fasilitas untuk
menghitung besarnya pajak daerah yang harus dibayar perusahaan. Hal ini membuat
perusahaan menghabiskan waktu dan tenaga untuk datang ke kantor dinas yang bersangkutan.
Website menjadi tidak efektif dan efisien karena belum mampu mempermudah pelayanan.
Investor dapat mengetahui keadaan Kota Depok dari sektor pariwisata dengan mengakses
website pemerintah daerahnya. Hal yang sama juga terjadi di Kota Bandung. Kota Bandung
memiliki tingkat ekonomi yang sangat tinggi dari berbagai sektor seperti perikanan,
tertinggi dalam peningkatan Penghasilan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung. Namun
mempublikasikannya melalui website. Begitu juga dengan Kota Depok yang belum
mengoptimalkan website pemerintah daerahnya, padahal sektor pariwisata merupakan
penyumbang terbesar PAD. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun website Pemda belum
dikelola dengan maksimal, ternyata tidak mempengaruhi jumlah wisatawan yang datang ke
lokasi. Pemanfaatan website kepada masyarakat adalah agar dapat mendekatkan pemerintah
dengan rakyatnya melalui informasi website yang beragam sehingga SNKN 2018 |
tersedianya formulir pembuatan e-KTP agar masyarakat tidak perlu mendatangi Kantor Camat
terlebih dahulu hanya untuk mengambil formulir pendaftaran. Namun belum direalisasikan
masing-masing pemkot. Masyarakat awam masih belum merasakan manfaat dari keberadaan
penyelenggaraan good governance dapat terjadi jika tiga prinsip dasar yang meliputi
memenuhi tiga prinsip dasar tersebut. Rendahnya kualitas website yang menyebabkan
rendahnya kebermanfaatan website bagi masyarakat merupakan pekerjaan rumah (PR) bagi
pemerintah daerah. Sektor pariwisata hanya dapat berkembang jika daerah memiliki banyak
investor dan dikunjungi oleh banyak wisatawan. Website, sebagai bagian dari e-government,
harusnya mampu menampilkan ‘wajah’ daerah agar investor tertarik menanamkan modalnya
dan wisatawan tertarik untuk berkunjung. Kondisi saat ini menunjukkan bahwa walaupun
website belum bermanfaat secara maksimal, jumlah wisatawan tetap meningkat setiap tahun.
Bisa dibayangkan bagaimana pesatnya perkembangan sektor pariwisata jika website dikelola
dengan baik. Di era digital saat ini, website merupakan media yang terbaik untuk
mengimplementasikan good governance. Jika website pemerintah bisa dikelola dengan baik,
maka asimetri informasi akan berkurang, masyarakat akan terlayani dengan baik, good
governance akan terwujud, yang pada akhirnya akan memampukan daerah menjadi mandiri
5 Agustus 2003, dinyatakan bahwa dalam membangun website pemerintah daerah ada
sejumlah kriteria yang perlu diperhatikan, yaitu: Pertama, fungsi, aksesabilitas, kegunaan.
menyediakan informasi dan pelayanan yang diingikan oleh pengguna. Aksesibilitas, tidak
terjadi diskriminasi bagi pengguna, artinya website pemerintah daerah dapat dibuka tanpa
membedakan fasilitas dan kemampuan komputer yang dimiliki oleh pengguna. Kegunaan,
desain website pemerintah daerah sebaiknya profesional, menarik dan berguna sesuai
kebutuhan pengguna yang beragam. Berita dan artikel yang ditujukan kepada masyarakat
sebaiknya disajikan secara jelas dan mudah dimengerti. Kedua, kerjasama. Website pemerintah
daerah harus saling bekerjasama untuk menyatukan visi dan misi pemerintah. Pengguna
menginginkan akses yang mudah terhadap informasi dan pelayanan yang dirancang sesuai
dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Semua dokumen pemerintah yang penting
harus memiliki Uniform Resource Locator (URL) yang tetap, sehingga mesin pencari dapat
menghubungkan dengan informasi yang diinginkan secara langsung. Ketiga, isi yang efektif.
Pengguna dapat dengan mudah mengetahui bahwa informasi tertentu tersedia pada situs-situs
pemerintah daerah manapun. Pengguna berhak memperoleh data, berita dan materi terbaru dan
tepat dari isi website pemerintah daerah. Pada Bab 3 panduan ini disebutkan isi 331 Jurnal
ASPIKOM, Volume 3 Nomor 2, Januari 2017, hlm 326-339 minimal website pemerintah
daerah adalah: 1) Selayang Pandang, yaitu menjelaskan secara singkat tentang keberadaan
pemerintah daerah bersangkutan (sejarah, motto daerah, lambang, lokasi dalam bentuk peta,
visi dan misi). 2) Pemerintahan Daerah, menjelaskan struktur organisasi yang ada di
Pemerintah Daerah bersangkutan (eksekutif, legislatif) beserta nama, alamat, telepon, e-mail
dari pejabat daerah. Jika memungkinkan biodata dari Pimpinan Daerah ditampilkan agar
demografi, cuaca dan iklam, sosial dan ekonomi, budaya dari daerah bersangkutan, semua data
dalam bentuk numeris atau statistik harus mencantumkan nama instansi dari sumber datanya.
4) Peta Wilayah, menyajikan batas administrasi wilayah dalam bentuk peta wilayah, dan juga
sumberdaya yang dimiliki oleh daerah bersangkutan dalam bentuk peta sumberdaya yang dapat
Peraturan Daerah (perda) yang telah dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah bersangkutan.
Melalui website pemerintah daerah inilah semua Perda yang telah dikeluarkan dapat
disosialisasikan kepada masyarakat luas. 6) Buku Tamu, tempat untuk menerima masukan dari
pengguna website pemerintah daerah bersangkutan. Keempat, komunikasi dua arah. Pengguna
menjelaskan pandangan mereka, atau membuat daftar pertanyaan mereka sendiri. Era
keterbukaan informasi memerlukan jawaban segera atas pertanyaan dalam format yang
disukai, termasuk e-mail, sehingga pengelola perlu menentukan cara terbaik untuk menangani
dan merespon e-mail. Era keterbukaan informasi menuntut semua pertanyaan dijawab dalam
waktu secepatnya serta format yang diinginkan/ dibutuhkan pengguna. Kelima, evaluasi
Kebutuhan pengguna akan menentukan arah perkembangan situs, sehingga jika diperlukan,
desain website juga harus diperbaiki. Penggunaan yang seragam dari statistik akses akan
memberikan gambaran yang lebih jelas dari kebutuhan pengguna diseputar website pemerintah
pengguna, pengunjung, jumlah halaman, permintaan yang sukses dan tidak sukses, halaman
yang sering dikunjungi dan jarang dikunjung, serta halaman rujukan utama. Keenam,
dan mendaftarkannya ke mesin pencari. Pengguna mungkin tidak dapat menemukan suatu
et al. Website Pemerintah Daerah... 332 dan memastikan bahwa mesin pencari
menemukan lokasi dokumen dan halaman dalam website pemerintah daerah. Ada berjuta
website, oleh sebab itu perlu promosi website secara layak melalui mesin pencari online dan
direktorinya, dan juga melalui cara lain seperti pemberitahuan melalui berbagai media massa,
Hubungan Masyarakat, brosur dan sebagainya. Ketujuh, pelayanan yang diatur dengan baik.
Suatu website pemerintah daerah akan terselenggara dengan baik jika menggunakan sumber
yang terpercaya; strategi yang jelas, tujuan, dan target pengguna; serta strategi pengembangan
masa depan, termasuk langkah menuju pusat data yang dinamis dari media digital lainnya.
Panduan tersebut menjadi pedoman baik pada kebijakan pengelolaan website (back office)
maupun ketika membangun (tampilan) website (front office/front line). Walaupun telah ada
panduan, namun belum semua website pemda memenuhi amanah pedoman tersebut. Daerah
yang memiliki website yang baik tidak dapat dilepaskan dari komitmen pimpinan daerah,
bupati atau walikota. Sebagai gambaran website Kota Surakarta berkembang pesat sejak masa
Wardoyo (2011) dan Kota Surabaya sejak Tri Risma Harini menjadi walikota (2010). Ketiga
kepala daerah tersebut sangat memahami arti penting informasi bagi publik, sehingga sejalan
dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) menjadikan website pemda
sebagai bagian penting dalam memberi layanan kepada masyarakat. Bahkan menurut kabid
SKDI Kota Surabaya, Irvan Dani Ananda, ”Bu Wali kan memang kiblatnya itu IT. Walikota
berprinsip semua pekerjaan kalau tidak ditunjang IT pasti nggak efisien kerjanya.” Komitmen
Tri Risma Harini dinyatakan dalam bentuk peraturan, yaitu Perwali No 7 tahun 2013 tentang
website menjadi masalah yang dihadapi beberapa pemerintah daerah. Hal ini terjadi karena ada
pengelolaan website di bagian Humas Sekda sehingga kesulitan untuk mendapatkan tenaga
yang berlatarbelakang pendidikan IT. Meskipun pengelolaan website juga ada di bagian
Humas dan Teknologi Informasi, Kabupaten Kulonprogo tidak ada kendala SDM karena pada
bagian ini ada fungsi pengelolaan teknologi informasi. Sedangkan pada pemerintah daerah
yang menugaskan pengelolaan website pada bidang komunikasi dan informasi Dishubkominfo
atau Dishubinfokom kendala SDM ini tidak terjadi. Persoalan besar yang dihadapi sebagian
besar pengelola konten adalah sulitnya koordinasi pengelolaan sumber data dan pemutakhiran
(updating) data dari SKPD-SKPD. Hal ini karena belum ada aturan atau kesepa katan yang
menjadi pegangan dalam memperoleh data atau 333 Jurnal ASPIKOM, Volume 3 Nomor 2,
Januari 2017, hlm 326-339 informasi dari SKPD-SKPD. Sehingga konten yang tersaji pada
website sangat tergantung dari kreatifitas dan keberanian pengelola website (Dishub kominfo
atau bagian Humas) dalam meminta data ke SKPD. Namun demikian, pengelolaan konten ini
tidak menjadi masalah berarti bagi pengelola website pemerintah daerah kota Surabaya.
Komitmen pimpinan daerah yang ingin menjadikan layanan online sebagai kekuatan
membentuk birokrasi yang efisien dan efektif serta transparan menjadi faktor yang
menentukan. Untuk menjamin kelancaran koordinasi dibentuk Tim Penanganan Keluhan dan
Pengaduan Masyarakat (TPKPM). Tim yang dibentuk dengan SK Walikota ini bertugas
sebagai tim komunikasi, dengan menempatkan Bidang SKDI selaku pengelola website sebagai
koordinator TPKPM. Tampilan Website (Front Office) Meski secara umum tampilan website
pemerintah daerah yang diteliti sudah baik dan sesuai dengan panduan, namun penyusunan
struktur menu masih banyak yang kurang informatif dan cenderung berdesakan. Pengelola
nampak berusaha memenuhi menu minimal sebagaimana panduan depkominfo serta ingin
Akibatnya penempatan menu pada tampilan terlihat berdesakan bahkan ada yang menu utama
menggunakan dua baris di bawah header. Dari sisi aksesabilitas website sebagian besar sudah
baik di mana ketika klik menu isinya tampil dalam hitungan detik. Pengguna tidak menyukai
website yang terlalu berat dalam ’loading’ sehingga sulit diakses dengan perangkat komputer
standar. Seperti website pemerintah kota Surakarta yang banyak menggunakan animasi dan
video dalam tampilan awal, sehingga bagi pengguna yang menggunakan perangkat komputer
dengan spesifikasi rendah sulit mengakses. Hal ini memang diakui oleh pengelola website
Pemkot Surakarta, tetapi harus dilakukan karena untuk menjadikan tampilan website menarik.
Sebagai pembanding tampilan website Kota Surabaya cukup sederhana namun lengkap dan
mudah diakses. Website Kota Surabaya tidak hanya berperan sebagai komunikator, namun
juga sebagai komunikan yang menerima masukan dari masyarakat. Berkenaan dengan tujuan
PR kita dapat merujuk pada pendapat Cultip, Centre dkk, mengatakan bahwa tujuan program
Memastikan kerjasama aktif dalam program pemerintah (sebagai contoh, pemberian suara,
curbside recycling), serta kepatuhan program yang berkaitan dengan peraturan (sebagai
contoh, pemakaian sabuk kursi yang diamanatkan, peraturan anti rokok), dan c) Memupuk
dukungan warga negara bagi kebijakan dan program yang dibuat (sebagai contoh, bantuan luar
negeri, kesejahteraan).
Peta navigasi pada website pemkot bandung, Surabaya dan depok ada. Inovasi
Pemerintahan adalah suatu hal yang sekarang ini sedang memasuki trend, sedangkan inovasi
sendiri memiliki pengertian sebagai kemampuan pemimpin daerah untuk membuat sebuah
kemampuan marketing dan promosi bagi daerah (Dyah). salah satu yang sedang berkembang
belakangan adalah adanya website pemerintah daerah yang interaktif, guna memudahkan
transparansi, hingga memudahkan pembayaran atas perizinan didaerah. Dengan adanya azaz
Provinsi maupun kabupaten/kota. Tak ayal, beberapa daerah di Indonesia pun banyak yang
mendapatkan penghargaan website terbaik yang dilakukan oleh Litbang Kompas.sebut saja
website Daerah. Fitur-fitur unggulan mulai dari Info wisata, hingga update seputar data
berkembang. Banyak website Daerah yang informasinya tidak terbaharukan, bahkan berisi
"Menu Kosong". Hal ini tidak lain karena kurangnya tenaga ahli di daerah yang sanggup untuk
mengembangkan website daerah. tidak hanya itu, kelompok sasaran bagi website daerah pun
dirasa masih belum bisa sepenuhnya mengakses. adanya keterbatasan sarana bagi masyarakat
di suatu daerah untuk mengakses Internet, menjadi tugas utama bagi daerah yang ingin
mengembangkan inovasi berbasis E-Government. menilik dari fakta yang ada, Indonesia
hanya memiliki 1,2 komputer per 100 penduduk. Hal ini jelas sangat Jauh tertinggal dari
Amerika Serikat yang kepemilikan Komputernya mencapai 66 kepemilikan Komputer dari 100
penduduk. Lantas jika difikirkan sekarang, pertanyaan paling besar adalah "Efektifkah,
Website Daerah di Indonesia untuk saat ini?". Mungkin penulis akan berpendapat bahwa
pelaksanaan E-Government melalui website daerah untuk saat ini akan berjalan kurang Efektif.
mengingat minimnya sarana dan prasarana yang ada, selain itu sosialisasi atas keberadaan
website daerah masih sangat minim. Masyarakat secara Luas masih belum memahami manfaat
dari website daerah secara mendasar. maka dari itu, menurut pendapat penulis Pemerintah di
Daerah setidaknya harus mau bekerja sama baik dengan BUMN seperti Telkom guna
mengembangkan jaringan Internet di Daerah dan bekerja sama dengan pusat dalam hal
pemberian pendidikan seputar website daerah maupun daerah lain untuk saling "mengiklan"
kan keberadaan dari website Daerah lainnya. Informasi didapatkan dari berbagai sumber.
seiring perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Instruksi Presiden
merupakan “angin segar” bagi penerapan teknologi komunikasi dan informasi di bidang
pemerintahan berangkat dari pemikiran tentang pertimbangan pemanfaatan teknologi
komunikasi dan informasi dalam proses pemerintahan yang diyakini akan meningkatkan
komunikasi dalam pemerintahan harus disikapi sebagai peluang dan tantangan yang perlu
diantisipasi dengan jalan menyiapkan perangkat dan sistem jaringan teknologi informasi yang
dapat dengan mudah diakses dan dimanfaatkan bagi kesejahteraan masyarakat (Anggrahini,
Rochayanti, & Sosiawan, 2008). Saat ini telah banyak instansi pemerintah pusat dan
jaringan komunikasi dan informasi dalam bentuk situs web, dengan isi informasi umum seperti
struktur organisasi, visi dan misi, alamat pejabat-pejabat, informasi pariwisata, pendidikan dan
sebagainya. Pemerintah Kota Pekanbaru merupakan salah satu pemerintah kabupaten/ kota di
Indonesia yang telah menerapkan electronic government dalam bentuk website di dalam
menjalankan urusan pemerintahannya demi terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik.
Pembangunan e-government di kota Depok dimulai pada tahun 2009 dan mulai efektif sejak
tahun 2011 di bawah pengelolaan Bagian Pengolahan Data Elektronik (PDE) Sekretariat
pemerintah kota Bandung dan Depok, sebagai unsur yang bertanggung jawab di dalam
Anggaran 2011 pembangunan electronic government mulai berjalan sebagai pelaksanaan dari
Undangundang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Peran
Pemerintah kota Bandung sebagai badan publik yang menyediakan, memberikan, dan
website resmi pemerintah dengan alamat www.bandung.go.id. Pada dasarnya kegiatan yang
dilakukan Bagian Pengolahan Data Elektronik melalui media website merupakan cara untuk
masyarakat dapat mengetahui kegiatan apa saja yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota
Bandung melalui website yang dapat diakses oleh siapa dan kapan saja. Hal tersebut
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat untuk memperoleh informasi secara cepat dan
mudah, di mana saat ini informasi telah menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat, karena
informasi memiliki peran yang sangat penting dan menentukan untuk mencapai suatu tujuan.
Melalui media online website, Pemerintah Kota Bandung mengharapkan adanya interaksi dari
masyarakat, memberi masukan berupa kritikan dan saran kepada pemerintah melalui jaringan
online yang sudah disediakan. Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan issue
yang paling hangat dalam sektor publik dewasa ini dan merupakan prasyarat utama untuk
mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Oleh
karena itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat,
dapat berlangsung secara berdaya guna dan berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab.
Pemerintah Kota Bandung dan Depok serta Surabaya berupaya untuk melakukan berbagai
upaya pembenahan atau reformasi untuk menciptakan suatu good governance. Salah satu yang
melalui website sebagai konsep e-government. (Hasil Wawancara Peneliti dengan Kepala
Bagian PDE Pemerintahan Kota Bandung). Dalam setiap organisasi diperlukan adanya publik
kebijaksanaan yang dibuat, selain itu dukungan itu diperlukan untuk menyukseskan program
pemerintah karena tanpa dukungan maka penilaian orang tentang tindakan pemerintah dapat
semua tingkatan struktur birokrasi pemerintah sehingga semua pihak dapat dengan jelas
mengetahui apa yang sedang direncanakan dan dilaksanakan oleh pemerintah. Sebagaimana
tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi
tahap pertama dalam pengembangan eGovernment dan merupakan salah satu cara dalam
meningkatkan layanan informasi publik. Sehingga jelas bahwa posisi website bagi pemerintah
daerah sebagai salah satu sarana strategis dalam menjalankan aktivitas pemerintah
.(Berdasarkan uraian tersebut dapat dikemukakan pertanyaan yang mendasari penelitian ini
yakni: Bagaimana manfaat website pemerintah kota Bandung sebagai implementasi teknologi
informasi dan komunikasi untuk mewujudkan sebagai Tujuan Penelitian ini adalah untuk
mengkaji dinamika yang terjadi dalam pengelolaan website terkait manfaat, efisiensi,
Depok sebagai implementasi teknologi informasi dan komunikasi untuk mewujudkan good
governance. Melalui penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi memberikan masukan bagi
pemerintah kota Ambon mengenai pentingnya pemanfaatan website untuk mewujudkan tata
kelola pemerintah yang baik, dan memberi masukan bagi pemerintah kota Pekanbaru untuk
komunikasi untuk mewujudkan good governance. Pada sisi lain hasil penelitian dapat
menambah kajian ilmiah disiplin ilmu komunikasi, khususnya bidang manajemen komunikasi
dengan pengelolaan new media berupa website pemerintah. Perkembangan pengetahuan dan
teknologi yang semakin meningkat, sudah menjadi suatu kebutuhan bagi manusia dalam
memperoleh berbagai macam informasi dengan mudah, cepat, murah dan tepat. Perkembangan
teknologi komunikasi dan Internet merupakan jaringan global yang terintegrasi dengan
komputer yang memberikan para penggunanya seperangkat informasi atau dokumen (Gibson,
2003). Sejak 1999, internet telah memiliki 200 juta pemakai di seluruh dunia, dan jumlah ini
meningkat cepat. lebih dari 100 negara terhubungkan dengan internet untuk bertukar data,
berita, dan informasi lainnya. Salah satu fasilitas internet yang paling populer adalah world
wide web, yakni sistem yang membuat informasi dapat diakses melalui pendekatan hiperteks.
Sebuah website bisa berupa hasil kerja dari perorangan atau individu, atau menunjukkan
kepemilikan dari sebuah organisasi, perusahaan, dan biasanya website itu menunjukkan
beberapa topik khusus, atau kepentingan tertentu. Sebuah website bisa berisi hyperlink yang
menghubungkan ke website lain, jadi, kadangkala perbedaan antara website yang dibuat oleh
individu perseorangan dengan website yang dibuat oleh organisasi bisnis bisa saja tidak
kentara. Halaman web dapat dilihat atau diakses melalui jaringan komputer dan internet,
perangkatnya bisa saja berupa komputer pribadi, laptop, PDA ataupun telepon selular. Website
bukan merupakan sebuah medium broadcast seperti halnya televisi dan radio, namun lebih
merupakan sebagai suatu medium service atau pelayanan. Berbeda dengan sebuah medium
broadcast yang bekerja berdasarkan asas “satu pesan untuk seluruh kalangan”, medium service
sebuah website harus dapat melayani sejumlah kebutuhan spesifik dari beragam kalangan
kesulitan dalam penyampaian informasi. Website menjadi sarana komunikasi yang populer
sudah sepatutnya dilakukan pengelolaan website yang benar dan baik. Website dapat
menyediakan gambaran yang lebih lengkap tentang kegiatan, layanan dan potensi mengenai
organisasi/ lembaga yang bersangkutan. Dengan adanya fasilitas yang lebih lengkap tersebut,
memungkinkan website untuk menawarkan layanan real time, pengambilan informasi yang
lebih cepat, penawaran jasa, di mana opsi ini tidak tersedia pada layanan tradisional
informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak luar.
Penggunaan teknologi ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru, seperti pemerintah
kepada masyarakat, pemerintah kepada pemerintah dan pemerintah kepada bisnis atau
politik serta geografisnya masing-masing, yang tujuan akhirnya adalah meningkatkan kualitas
kinerja pemerintah terutama dalam lingkup pelayanan informasi bagi masyarakat, sehingga
dapat bermanfaat bagi segenap warga negaranya. Adapun tujuan e-government ini adalah
sebagai berikut: (1) Terciptanya hubungan secara elektronik antara pemerintah dengan
masyarakatnya sehingga dapat mengakses berbagai informasi dan layanan dari pemerintah. (2)
Melaksanakan perbaikan dan peningkatan pelayanan masyarakat ke arah dan lebih baik dari
apa yang telah berjalan saat ini. (3) Menunjang good government dan keterbukaan. (4)