METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
di Kabupaten Wajo.
1. Wawancara
37
Dalam penelitian ini subyek yang diwawancarai adalah Dispora
tersebut.
sebenarnya.
bermanfaat.
38
3. Dokumentasi
sebagainya (SuharsimiArikunto,2006:158)
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
pengambilan data.
3. Sasaran Penelitian
untuk menghindarinya.
39
1. Faktor alat
penelitian dimulai. Seperti lapangan yang akan diteliti dan alat pengukurnya.
2. Faktor petugas
yang dicapai. Petugas harus memahami isi dari tabel yang telah dibuat oleh
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.
keadaan(Suharsimi Arikunto,2007:234).
a. Reduksi Data
data, namun dalam arti yang lebih luas adalah proses penyempurnaan
data, baik pengurangan terhadap data yang kurang perlu dan tidak
40
yang penting, dicari pola dan temanya. Proses ini berlangsung terus
diverifikasi.
b. Penyajian Data
memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan
41
BAB IV
olahraga tipe B. Perencanaan gedung olahraga ini bertujuan untuk mewadahi atau
menampung para atlet atau para pengguna atau pemakai gedung olahraga,
diharapkan dengan adanya gedung olahraga ini dapat memacu masyarakat dan
maksimal.(Dispora Kab.Wajo)
Bahan yang digunakan untuk arena olahraga menggunakan kayu dan beton.
memiliki 2 ruang ganti pemain, 1 ruang tiket, 1 ruang wasit, 2 gudang, untuk toilet
2 untuk pria dan 2 untuk wanita, dan 1 ruang teknisi. Untuk pencahayaan kegiatan
saat malam hari gelanggang tersebut menggunakan 16 bolam lampu yang masing-
45
43
Jarak area lapangan bulutangkis, basket, voli, dan futsal terhadap tribun
sudah sesuai standar nasional, namun tinggi lantai terhadap tribun berdasarkan
Bahurekso hanya setinggi 70 cm. Untuk pagar pembatas penonton dengan arena
gelanggang bahurekso tidak ada pagar pembatas sama sekali. Tempat duduk
penonton di gelanggang bahurekso berupa undakan yang diberi material kayu yang
dicat dengan lebar 25 cm, lebar tempat duduk tersebut tidak sesuai dengan
klasifiksai gelanggang olahraga tipe B yang minimal lebar tempat duduk 40 cm.
Kabupaten Kendal ada beberapa kendala yang sering dihadapi seperti halnya
kerusakan sarana penunjang yaitu kerusakan atap, sirkulasi udara atau angin yang
masuk, dan kurang bersihnya toilet. Kendala tersebut dikarenakan sudah lamanya
gor tersebut berdiri, namun Dinpora Kendal selaku pengelola gelanggang olahraga
olahraga, Dinpora selaku pihak pengelola melakukan kerja sama dengan pihak
tersebut.
sudah berjalan baik, karena setiap tahun pasti ada perbaikanperbaikan peralatan
pengelola yaitu staf sarana dan prasarana Mbak Siti Mukaromah, 7 maret 2016
dengan mengecek langsung, dan mengontrol setiap hari. Minat masyarakat untuk
tidak hanya digunakan untuk kegiatan olahraga saja tapi kegiatan non olahraga
45
seperti pernikahan, konser musik, dan lain-lain. Dalam beberapa tahun belakangan
Bahurekso dari APBD, yang secara rutin masuk dalam RAPBD pada setiap
tahunnya. Dana dari hasil penyewaan gedung disetorkan ke kas daerah sehingga
Daerah. Dana yang diperoleh dari APBD tersebut untuk kegiatan perawatan dan
perbaikan
perbaikan
perlengkapan
pendanaan
dan fasilitas
prasarana
wawancara dibawah ini : “Kualitas lantai lapangan dan fasilitas penunjang yaitu
toilet kurang mendapat perawatan dengan baik dari pengelola, karena lantai sangat
licin saat dipakai untuk olahraga voli dan toilet kotor jika harus dipakai untuk ganti
pakaian. Untuk pencahayaan sudah baik, namun tata udara atau sirkulasi angin
sangat kencang karena bagian dinding tribun dengan atap ada celah yang lebar”.
nasional tapi untuk sarana penunjangnya harus banyak dilakukan perbaikan agar
terhadap pemakai lapangan basket yaitu Bapak Nova Charis, 11 maret 2016 pukul
18.00 WIB)
oleh pengelola, ini dikarenakan biaya sewa yang murah sehingga untuk kegiatan
voli pengurus tim bola voli Bahurekso Kendal Bapak Nur Sukamto, 9 maret 2016
dibawah ini: “Lapangan futsal digelanggang olahraga tersebut secara ukuran sudah
seperti tendangan pinalti ledua tidak ada dan lapangan tersebut masih ada bagian
NO FASILITAS KETERANGAN
13 Gudang 2 gudang
puas terhadap fasilitas yang ada didalam gelanggang olahraga bahurekso yang
49
meliputi, lantai yang didak terawat secara baik yang menyebabkan permukaan
lantai licin saat digunakan, toilet yang kurang kebersihannya dan tidak adanya
1. Sangat baik
Dikatakan sangat baik jika lapangan olahraga sudah standar nasional dan
jarak antara lapangan dan tribun sudah masuk dalam standar minimum zona
bebas.
2. Kurang baik
Kurang baik dalam hal ini merupakan fasilitas yang sudah ada tetapi untuk
kelengkapan belum terpenuhi dan perawatan kurang terjaga. Hal ini diketahui dari
kurangnya ruang yang meliputi looker room, ruang tunggu, dan lantai yang licin
3. Baik
Dapat dikatakan sudah baik apabila fasilitas yang sudah ada dan tidak
dipergunakan lagi tetapi masih dalam keadaan terawat dan masih dalam
pengawasan pengelola.
4. Cukup baik
Cukup baik dalam hal ini bisa diartikan fasilitas yang sudah lengkap akan
Contoh kamar mandi belum ada wastafel, shower untuk mandi,dan pagar
4.2 Pembahasan
yang dicapai oleh para atletnya. Untuk mencapai prestasi yang maksimal bukanlah
50
pekerjaan yang ringan, tetapi bukan berarti tidak bisa dicapai. Prestasi olahraga di
Kabupaten Kendal dipengaruhi oleh banyak faktor dimana faktor utama adalah
tersedianya fasilitas olahraga yang memenuhi standar yang telah ditentukan dari
keberhasilan para atlet dalam mencapai prestasi. Fasilitas yang standar sangat
dibutuhkan oleh semua cabang olahraga, karena tanpa adanya fasilitas olahraga
sulit.
Olahraga Bahurekso yang bersatandar untuk menjamin para atletnya berlatih dan
4.2.1 Perencanaan
tahapantahapan selanjutnya.
51
belum matang dan kurang baik untuk menjadi pusat kegiatan olahraga di
tersebut sudah sesuai standar nasional. Untuk proses pelayanannya bagi penyewa
anggaran APBD, karena dana sewa yang diperolah dari penyewaan gelanggang
dilakukan peneliti, yang sebagian besar hasil jawabannya sama antara olahraga
basket, bulutangkis, voli, dan fusal. Keluhan mereka yaitu tentang tidak terawatnya
lantai yang kurang dipedulikan oleh pengelola sehingga lantai licin saat penyewa
musik yang sering digelar disana sehingga para member yang seharusnya
ditiadakan.
52
4.2.2 Pengorganisasian
organisasi atau kelompok kerja yang akan dapat membawa hal-hal tersebut kearah
digelanggang bahurekso berjalan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari adanya
koordinasi antara petugas atau karyawan dan petugas dengan penyewa. Pengelola
penggunan atau penyewa gor tersebut. Selain itu, pengelola juga rutin melakukan
4.1.3 Penggerak
melakukan apa yang harus mereka lakukan. Fungsi ini berkaitan dengan kualitas,
dalam kenyataannya masih banyak komplen dari penyewa akan tidak terawatnya
53
lantai pada gelanggang olahraga tersebut. Usaha yang dilakukan pengelola hanya
sekedar mengontrol sarana dan prasarana yang ada, tanpa adanya perbaikan yang
lebih lanjut lagi. Pengelola fasilitas olahraga gelanggang olahraga bahurekso telah
penggunanya.
4.2.4 Pengawasan
rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Untuk menjamin
tersebut.
mengawasi para pengguna fasilitas agar sesui peraturan yang telah ditentukan.
bahurekso.
54
BAB V
5.1 Simpulan
menyimpulkan bahwa :
tersebut.
masih banyaknya fasilitas yang harus ditambah dan dibenahi agar pemakai
5.2 Saran
Berorientasi pada analisis dan simpulan hasil penelitian yang telah dilakukan,
mengecek kondisi lapangan dan kelengkapan lapangan sehingga jika ada kesalahan
58
59
pembenahan terhadap lantai yang sudah tidak layak menurut pengguna. Dan
bibit atlet dari pada lebih mengutamakan event-event non olahraga. Karena event
non olahraga lebih cenderung dapat merusak fasilitas olahraga yang ada didalamnya.