Anda di halaman 1dari 11

2.

Rencana Asuhan Keperawatan


No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional Evaluasi
Hasil
1 Ketidakefe Setelah dilakukan NIC: Asthma management NIC: Asthma management S : Mengevaluasi
1. Membandingkan status sekarang 1. Untuk mengetahui perkembangan
ktifan intervensi selama ….x kemampuan
dengan status sebelumnya untuk kondisi px
bersihan 24 jam, diharapkan pasien
2. Mengetahui fungsi paru px
mendapatkan perubahan dalam status
jalan nafas sesak nafas px 3. Meningkatkan pengetahuan px mendeskripsik
pernapasan.
berhubung berkurang, Dengan tentang penggunaan perf. an penyebab,
2. Melakukan pengukuran spirometry
4. Mengetahui tingkat pengetahuan
an dengan kreteria hasil : mengenali
(FEV, FVC, perbandingan FEV/FVC)
px dan keluarga tentang penyakit
asma NOC Label : onset asma,
sebelum dan sesudah menggunakan
klien
ditandai Asthma Self mengatasi
bronchodilator jangka pendek. 5. Agar px mengetahui penyakitnya,
dengan management 3. Mengedukasi pasien tentang faktor
pengobatan yang harus dijalani,
dyspnea, 1. Px mampu penggunaan PERF di rumah. pencetus,
penyebabnya agar px dapat
4. Menentukan pengertian klien atau
suara mendeskripsikan mengontrol
mengubah gaya hidupnya.
keluarga tentang penyakit dan
napas faktor penyebab 6. Agar keluarga dan px mengetahui gejala asma
penanganannya.
tambahan asma cara menggunakan peralatan dan dan
5. Memberitahukan tentang diagnosis,
2. Px mampu
obat dengan benar. kemampuan
pengobatan, dan pengaruh dari gaya
mengenali onset 7. Menghindari faktor predisposisi
menggunakan
hidup.
asma yang dapat meningkatkan gejala
6. Mengajarkan teknik yang benar untuk alat dan obat
3. Px mampu
asma.
menggunakan obat dan peralatan asma.
mengatasi faktor 8. Menghindari faktor predisposisi
pencetus (misalnya menarik nafas, nebulizer, yang dapat meningkatkan gejala
4. Px mampu
aliran maksimum). asma px. O : mengevaluasi
memanajemen 7. Mengidentifikasi pemicu dan reaksi 9. Untuk mengetahui apakah px
RR klien normal
serangan asma akut yang lazim. masih mengalami kesulitan
16x/menit, klien
8. Membantu dalam mengenal
sesuai kondisi px bernafas.
tidak sesak
5. Px mampu tanda/gejala dari reaksi asthma 10. Untuk mengetahui
napas dan
mengubah gaya mendatang dan pelaksanaan dari perkembangan penyakit px.
11. Untuk mengetahui apakah px mampu
hidup untuk ketepatan pengukuran respon.
9. Memantau kecepatan, irama, menggunakan otot bantu mengeluarkan
mengoptimalkan
kedalaman, dan upaya untuk bernapas. pernafasan atau tidak. secret dengan
kesehatan
10. Mencatat serangan, karakteristik, dan 12. Untuk mengetahui apakah pasien
6. Px melaporkan batuk efektif
durasi dari batuk. masih terdengar suara wheezing
dapat memulihkan ada tidaknya
11. Mengamati gerakan dada, termasuk 13. Untuk mengurangi kesalahan
energi setelah pernafasan
simetri, penggunaan dari otot bantu pemberian obat dan efek
istirahat. cuping hidung,
pernapasan, dan penarikan otot samping obat
7. Px mampu
14. Untuk mengetahui apakah ada ada atau
supraclavikular dan intercostals.
mempertahankan
12. Auskultasi suara nafas, ada atau perbaikan kondisi klien setelah tidaknya retraksi
akses pengobatan
tidaknya area dari pengurangan pemberian obat intercostal, dan
8. Monitor efek
15. Untuk mengurangi gejala batuk
ventilasi dan suara pernapasan. auskultasi masih
samping obat 16. Untuk membantu pasien
13. Memberikan pengobatan yang tepat
9. Px mampu atau tidaknya
memulai pernapasan secara
atau sesuai waktu dan sesuai
menggunakan suara wheezing.
normal.
procedure
inhalers, spacers 17. Untuk merelakskan pasien
dan nebulizer 14. Aukultasi suara paru-paru setelah 18. Agar pasien dan keluarga
10. Px mampu
pengobatan untuk menentukan hasil. management asma pertama
mendapatkan 15. Memberikan cairan hangat untuk
contohnya di sekolah
support dari minum, dengan tepat. 19. Agar pasien mendapatkan
lingkungan pengobatan secara teratur
20. Agar pasien dapat mengatasi
misalnya keluarga 16. Melatih pernapasan /relaksasi.
11. Px melaporkan 17. Menggunakan ketenangan, asma secara mandiri di saat jauh
dapat mengontrol menenangkan selama serangan dari pusat pelayanan kesehatan
21. Memberikan pengobatan yang
asmanya asthma.
18. Menginformasikan klien/keluarganya tepat sesuai perkembangan
Respiratory Status:
tentang ketepatan dan procedure untuk penyakit pasien
Airway Patency
membawa dan melaksanakan
1. Jalan napas dalam
NIC Label : Respiratory Monitoring
pengobatan asthma di sekolah.
rentang normal
19. Menetapkan jadwal tetap untuk 1. Untuk mengetahui frekuensi
2. RR klien dalam
mengikuti perawatan. pernafasan sudah normal apa
batas normal 16-
20. Melatih dan memantau ketepatan
belum
20x/menit
procedure dalam keadaan darurat. 2. Untuk mengetahui ada kelainan
3. Irama pernafasan
21. Menentukan dan memperbarui
pada saluran pernapasan
klien dalam batas
pengobatan asthma,dengan tepat. 3. Kecemasan dan kegelisahan dapat
normal
memacu terjadinya sesak
4. Mampu
4. Batuk efektif dapat membantu
NIC Label : Respiratory Monitoring
mengeluarkan
mengeluarkan dahak bila ada
1. Monitor RR, irama, kedalaman, dan
secret usaha respirasi 5. Ketidaksimetrisan pada dada dan
5. Kedalaman 2. Auskultasi suara nafas, catat adanya
penggunaan otot bantu
inspirasi dalam suara tambahan
pernapasan pada pasien
3. Monitor tingkat kegelisahan,
mengindikasikan adanya
kecemasan
4. Monitor kemampuan pasien untuk gangguan pernapasan
batuk efektif
5. Catat adanya pergerakan dada, lihat
pergerakan dada yang asimetris,
menggunakan otot bantu dan retraksi
otot supraklavikular serta intercosta
2 Gangguan Setelah diberikan NIC : Acid base management : Acid base management: S : Klien
pertukaran asuhan keperawatan Respiratory Acidosis Respiratory Acidosis mengatakan
1. Mengerjakan Permintaan pegambilan 1. Mengambil specimen untuk
gas b.d selama …x 24 jam, tidak sesak lagi
specimen analisis laboratorium memonitor keseimbangan pH
ventilasi- diharapkan pasien : O: Kuku px terlihat
2. Memonitor pH dari hasil AGD
NOC Lable : keseimbangan asam basa( seperti AGD,
perfusi d.d normal (tidak
Respiratory status : untuk monitor peningkatan level pH
urine, dan serum level)
sianosis, 3. Memonitor tanda-tanda asidosis terjadi sianosis)
gas exchange 2. Memonitor level AGD untuk
pernapsan 1. PaO2 klien dalam respiratorik kronik dengan melihat
peningkatan level pH
abnormall rentang (80-100 3. Monitor untuk adanya indikasi asidosis adanya tanda-tanda barrel ches, Saturasi
(frekuensi, mmHg) respiratorik kronik(seperti barrel ches, clubbing of nail, dan penggunaan oksigen px
2. PaCO2 klien dalam
napas clubbing of nail, dan penggunaan otot otot bantu pernapasan mendekati
rentang (35-45 4. Memonitor keadekuatan perfusi ke
cuping mmHg) bantu pernapasan) jaringan perifer normal.
3. pH arteri klien 4. Memonitor penentuan dari distribusi 5. Mencegah terjadinya gagal napas
hidung,gel
6. Memberikan kenyamanan saat
dalam rentang oksigen jaringan( seperti PaO2, SaO2
isah Tanda-tanda
ventilasi
(7,35-7,40) dan kadar hemoglobin, dan cardiac
7. Memonitor adanya tanda-tanda vital px
4. Saturasi oksigen
output, jika memungkinkan
perbaikan pernapasan atau mendekati
klien dalam 5. Monitor dari gejala gagal napas(seperti
penurunan respirasi rentang normal.
rentang (95% atau PaO2 rendah, dan peningkatan PaCO2,
8. Menurunkan produksi CO2
lebih) dan kelelahan otot pernapasan)
5. Perfusi ventilasi 6. Posisikan pasien unutk menyesuaikan
klien dalam posisi yang nyaman unutk ventilasi –
keadaan seimbang perfusi(seperti penurunan paru yang
bagus, semi fowler)
7. Monitor kerja
penapasan( RR,HR,pengunaan otot bantu
pernapasan, dan diaphoresis)
8. Menyediakan karbohidrat rendah, dan
tinggi lemak, untuk menurunkan
produksi CO2 jika diindikasikan
3 Intoleransi Setelah dilakukan NIC LABEL 1. Energy Management S : Px mengatakan
aktivitas tindakan keperawatan Energy Management 1.Untuk mengetahui perubahan status sudah tidak
berhubung selama … x 24 jam 1.Memantau respon kardiorespirasi respon kardiorespirasi lemas
O : RR px
an dengan diharapkan tidak terhadap aktivitas (takikardi, disritmia 2.Untuk suplai oksigen ke fungsi
batuk terjadi intoleransi lainnya, dispnea, diaperesis, pucat, tekanan tubuh yang vital mendekati
3.Untuk mengetahui respon oksigen
persisten aktivitas sesuai hemodinamik, dan tingkat pernapasan) normal
pasien untuk perawatan diri atau
dan kriteria: 2.Mengatur aktivitas fisik untuk
Sudah tidak ada
NOC LABEL kegiatan keperawatan
ketidaksei mengurangi kompetisi
ActivityTolerance 4.Agar keluarga dapat mengantisipasi perubahan
mbangan 1Frekuensi jantung 3.Memantau respon oksigen pasien
tanda-tanda yang dapat memperburuk saturasi oksigen
antara dalam rentang (denyut nadi, irama jantung, dan laju
keadaan pasien. terlihat pada px.
suplai normal (80-100 pernapasan)
oksigen x/menit) saat 4.Ajarkan pada pasien atau keluarga tanda
dengan merespon aktivitas – tanda kelelahan dan anjurkan
2Frekuensi napas
kebutuhan mengurangi aktivitas.
dalam rentang
tubuh
normal (12-20
ditandai
x/menit) saat
dengan
merespon aktivitas
keletihan
4 Ansietas Setelah dilakukan NIC label : Anxiety reduction NIC label : Anxiety reduction S : mengevaluasi
berhubung asuhan keperawatan 1. Menggunakan pendekatan yang tenang 1. Mengurangi kepanikan agar pasien perasaan pasien
an dengan selama … x 24 jam, dan meyakinkan merasa tenang. dan keluarga,
2. Mengetahui tingkat kecemasan
kesulitan rasa cemas klien dan 2. Menilai tanda-tanda verbal dan masih atau
pasien.
bernafas keluarga dapat diatasi nonverbal dari kecemasan tidaknya
3. Membuat pasien lebih tenang
dan rasa dengan kriteria hasil: perasaan cemas
3. Dorong keluarga untuk tetap bersama
takut NOC label : Anxiety pasien dengan tetap didampingi keluarga. yang dirasakan.
4. Mengidentifikasi ketika terjadi 4. Mengevaluasi secara berkelanjutan
ditandai level
1. Kegelisahan pasien perubahan tingkat kecemasan tingkat kecemasan pasien.
dengan O : Evaluasi TTV
5. Anjurkan kepada psien untuk 5. Membuat pasien lebih rileks.
berkurang
gelisah 6. Memberitaghukan pasien semua pasien, dan
2. Klien tidak menggunakan teknik relaksasi
6. Jelaskan semua prosedur, termasuk prosedur agar pasien lebih tenang menilai tanda-
mengalami
sensasi yang mungkin dialami selama dan tidak terlalu cemas dengan tanda verbal dan
ketegangan wajah
3. Tanda- tanda vital prosedur prosedur yang akan dilakukan. nonverbal dari
7. Berusaha untuk memahami sudut 7. Mengetahui penyebab stress atau
stabil kecemasan
4. Kepanikan pasien pandang pasien dari situasi stress kecemasan pasien.
8. Memberikan informasi faktual tentang 8. Agar pasien mengetahui dengan
berkurang
diagnosis, dan prognosis benar dan pasti tentang
kondisinya.

5 Defisiensi Setelah dilakukan Nic Label : Nic Label : S = Pasien


Pengetahua asuhan keperawatan Teaching : Disease Process Teaching : Disease Process mengetahui
n selama … x 24 jam penyakit yang
berhubung diharapkan pasien 1. Kaji tingkat pengetahuan px 1. Untuk memberikan intevensi atau dialaminya
2. Jelaskan tentang penyakit yang dialami edukasi yang tepat O = Wajah klien
an dengan membaik dengan px (penyebab, faktor resiko, dampak
yang ditimbulkan, gejala dan tanda 2. Agar klien mengetahui tentang terlihat tenang
kurang criteria hasil :
penyakit penyakitnya
pajanan 3. Tanya kepada px usaha apa yang sudah
a. NOC Label :
dilakukan untuk memenejemen gejala 3. Agar klien mengetahui perjalanan
ditandai Knowledge: Disease
dengan Process penyakitnya .
Dengan kriteria hasil: yang muncul
pengungka a. Klien mengetahui 4. Untuk mengetahui penyakit sehingga
4. Jelaskan gaya hidup yang baik
pan penyebab dan faktor 5. Jelaskan pilihan terapi yang dapat klien dapat memahami hal-hal yang
pasien pilih dapat dihindari dan yang dilakukan
masalah yang berkontribusi
terhadap terjadinya NIC label : Health Education 5. Untuk mempercepat proses
terkait
penyakit penyembuhan
faktor- 1. Mengajarkan strategi yang dapat dilakukan
b. Mengetahui tanda
faktor untuk melawan kebiasaan hidup tidak sehat
dan gejala dari NIC label : Health Education
pencetus dan lebih memberikan saran untuk
penyakit
asma. mencegah atau merubah kebiasaan 1. Agar klien mengetahui cara hidup
c. Klien mengetahui
2. Mencegah menggunakan tehnik ketakutan sehat dan pentingnya menjaga
faktor risiko
d. Klien dapat sebagai strategi untuk memotivasi klien kebersihan
menggunakan untuk mengubah kesehatan dan kebiasaan 2. Beberap teknik yang dapat dilakuakn
strategi untuk gaya hidup pada pemberian punyuluhan untuk
meminimalisir klien dapat mempermudah
pnyebab penyakit pemahaman klien
e. Dapat mengetahui
dampak
psikososial
penyakit pada diri
sendiri dan
keluarga.
DAFTAR PUSTAKA

1. Almazini, P. (2012). Bronchial Thermoplasty Pilihan Terapi Baru untuk


Asma Berat. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
2. Corwin, Elizabeth J.(2009). Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC.
3. GINA (Global Initiative for Asthma) (2006).; Pocket Guide for Asthma
Management and Prevension In Children. Dimuat dalam
www.Ginaasthma.org
4. Smeltzer, S.C & Bare, B.G. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Edisi 8 vol 3. Jakarta: EGC
5. Mansjoer, A dkk. (2007). Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 edisi 3.
Jakarta: Media Aesculapius
6. Purnomo. (2008). Faktor Faktor Risiko Yang Berpengaruh Terhadap
Kejadian Asma Bronkial Pada Anak. Semarang: Universitas Diponegoro
7. Ruhyanudin, F. (2007). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan
Gangguan Sistem Kardio Vaskuler. Malang : Hak Terbit UMM Press
8. Saheb, A. (2011). Penyakit Asma. Bandung: CV medika
9. Sundaru H. (2006). Apa yang Diketahui Tentang Asma, Jakarta
Departemen Ilmu Penyakit Dalam, FKUI/RSCM
10. Suriadi. (2001). Asuhan Keperawatan Pada Anak. Edisi I. Jakarta:
Sagung Seto
11. Maas, Morhead, Jhonson dan Swanson. (2012).. Nursing Out Comes
(NOC), United States Of America: Mosby Elseveir Acadamic Press.
12. Docterman dan Bullechek. (2004).. Nursing Invention Classifications
(NIC), Edition 5, United States Of America: Mosby Elseveir Acadamic
Press.
13. Nanda International (2012). Diagnosis Keperawatan: definisi &
Klasifikasi. 2012-2014. Penerbit buku kedokteran EGC : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai