Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hepatitis telah menjadi masalah global, dimana dipengaruhi

oleh pola makan, kebiasaan merokok, gaya hidup tidak sehat,

penggunaan obat-obatan, bahkan tingkat ekonomi dan pendidikan

menjadi beberapa penyebab dari penyakit ini. Penyakit hepatitis

merupakan suatu kelainan berupa peradangan organ hati yang dapat

disebabkan oleh banyak hal, antara lain infeksi virus, gangguan

metabolisme, obat-obatan, alkohol, maupun parasite (Sari, 2018).

Hepatitis telah menjadi masalah global. Saat ini diperkirakan

400 juta orang di dunia terinfeksi penyakit hepatitis B kronis, bahkan

sekitar 1 juta orang meninggal setiap tahun karena penyakit tersebut.

Hepatitis menjadi masalah penting di Indonesia yang merupakan

jumlah penduduk keempat terbesar di dunia (Sari, 2018). Menurut

Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2017 dalam Anna (2017)

menyebutkan, hingga saat ini sekitar dua miliar orang terinfeksi virus

hepatitis B di seluruh dunia dan 350 juta orang di antaranya berlanjut

jadi infeksi hepatitis B kronis. Diperkirakan, 600.000 orang meninggal

dunia per tahun karena penyakit tersebut. Angka kejadian infeksi

hepatitis B kronis di Indonesia diperkirakan mencapai 5-10 persen dari

jumlah penduduk. Hepatitis B termasuk pembunuh diam-diam karena

banyak orang yang tidak tahu dirinya terinfeksi sehingga terlambat

1
ditangani dan terinfeksi seumur hidup. Kebanyakan kasus infeksi

hepatitis B bisa sembuh dalam waktu enam bulan, tetapi sekitar 10

persen infeksi bisa berkembang menjadi infeksi kronis. Infeksi kronis

pada hati bisa menyebabkan terjadinya pembentukan jaringan ikat

pada hati sehingga hati berbenjol-benjol dan fungsi hati terganggu dan

dalam jangka panjang penderitanya bisa terkena sirosis serta kanker

hati.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2018), prevalensi

nasional hepatitis klinis sebesar 0,6 persen. Sebanyak 13 provinsi di

Indonesia memiliki prevalensi di atas nasional. Penyakit hepatitis

kronik menduduki urutan kedua berdasarkan penyebab kematian pada

golongan semua umur dari kelompok penyakit menular. Rata-rata

penderita hepatitis antara umur 15-44 tahun. Penyakit hati ini

menduduki urutan pertama sebagai penyebab kematian. Sedangkan di

daerah perkotaan menduduki urutan ketiga.

Menurut data yang diperoleh dari bagian Rekam Medik Rumah

Sakit Dirgahayu, pada tahun 2019 angka kejadian pasien dengan

penyakit hepatitis tercatat sebanyak 97 kasus dengan presentase 65%

hepatitis akut dan 35% kronis.

Hepatitis dapat menyebabkan berbagai manifestasi yang

kompleks antara lain nafsu makan menurun, nausea, vomitus, perut

kanan atas (uluhati) dirasakan sakit dan lekas capek. Pasien hepatitis

juga bisa mengalami berbagai komplikasi, komplikasi yang mungkin

timbul adalah sirosishepatis, kanker hati bahkan kematian. Price dan

2
Wilson (2012) menyebutkan bahwa penyakit hepatitis merupakan

penyakit yang penularannya sangat besar dan mengakibatkan resiko

kematian. Timbulnya berbagai manifestasi dan komplikasi pada pasien

hepatitis B dapat mempengaruhi aspek bio-psiko-sosio-kultural

spiritual. Pasien hepatitis B yang dirawat di Rumah Sakit akan

mengalami beberapa masalah keperawatan, seperti nyeri akut, nutrisi

kurang dari kebutuhan tubuh, intoleransi aktifitas dan kurang

pengetauan. Oleh karena itu pasien dengan hepatitis B perlu dilakukan

asuhan keperawatan dengan tepat. Peran perawat sangat penting

dalam merawat pasien hepatitis B antara lain sebagai pemberi

pelayanan kesehatan, pendidik, pemberi asuhan keperawatan,

pembaharu, pengorganisasi pelayanan kesehatan yang khususnya

adalah sebagai pemberiasuhan keperawatan.

Berdasarkan alasan tersebut maka penulis ingin mengambil

judul asuhan keperawatan dengan gangguan kebutuhan dasar pada

hepatitis di Ruang Yokubus Rumah Sakit Dirgahayu Samarinda.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk menerapkan asuhan keperawatan dengan gangguan

kebutuhan dasar pada hepatitis di Ruang Yokubus Rumah Sakit

Dirgahayu Samarinda.

3
2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus yang ingin di capai pada penulisan karya tulis

ilmiah ini adalah:

a. Memahami konsep teori gangguan kebutuhan dasar manusia

dengan gangguan kebutuhan dasar manusia pada hepatitis.

b. Melakukan pengkajian pada pasien dengan gangguan

kebutuhan dasar manusia pada hepatitis.

c. Merumuskan diagnosis keperawatan pada pasien dengan

gangguan kebutuhan dasar manusia pada hepatitis.

d. Menyusun perencanaan keperawatan pada pasien dengan

gangguan kebutuhan dasar manusia pada hepatitis.

e. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan

gangguan kebutuhan dasar manusia pada hepatitis.

f. Melakukan evaluasi keperawatan pada pasien dengan

gangguan kebutuhan dasar manusia pada hepatitis.

C. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Dari segi perkembangan ilmu, karya tulis ilmiah ini

diharapkan dapar berguna untuk mengembangkan teori

keperawatan pada klien dengan hepatitis.

4
2. Manfaat Praktis

a. Untuk Rumah Sakit

Sebagai salah satu sumber informasi untuk Rumah Sakit dalam

membuat SOP (standard operasional prosedur) pada kasus

klien dengan hepatitis.

b. Untuk Tenaga Kesehatan

Sebagai bahan masukan bagi tenaga kesehatan lainnya

khususnya tenaga perawat dalam rangka meningkatkan mutu

pemberian asuhan keperawatan pada pasien dengan hepatitis.

D. Metode Pengumpulan Data

Cara yang digunakan oleh penulis dalam mengumpulkan data

penyusunan penulisan:

1. Obeservasi-Partisipatif

Observasi pada langkah ini penulis mengumpulkan data dengan

observasi dan memberikan asuhan keperawatan langsung kepada

pasien yang menderita penyakit hepatitis, dimana pasien dan

keluarganya juga terlibat langsung dalam pemberian asuhan

keperawatan ini dan kemudian di observasi kembali untuk reaksi

yang diberikan oleh klien dan keluarganya untuk penentuan

langkah lebih lanjut.

5
2. Interview

Interview adalah pengumpulan data melalui tanya jawab dengan

pasien atau keluarga yang berhubungan dengan masalah yang

didapat dari pasien.

3. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik yaitu mengumpulkan data dengan melakukan

pemeriksaaan fisik secara keseluruhan dengan cara inspeksi,

palpasi, perkusi, auskultasi, untuk memperoleh data sesuai kasus

yang di kelola.

4. Studi Pustaka:

Langkah ini dilakukan dengan cara mempelajari kepustakaan atau

literatur-literatur yang berhubungan dengan hepatitis dan asuhan

keperawatan tentang penyakit hepatitis.

5. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi, dilakukan dengan cara mengadakan studi

dibagian rekam medis di Ruang Yokubus Rumah Sakit Dirgahayu

Samarinda, catatan keperawatan, program terapi dari dokter dan

hasil laboratorium.

E. Sistematika Penulisan Laporan

Pada penulisan karya tulis ilmiah ini terdiri dari lima bab, yang

secara sistematika disusun dengan urutan berikut:

BAB I : Pendahuluan, berisikan mengenai latar belakang, tujuan

penulisan, manfaat penulisan, metode pengumpulan

6
data dan sistematika penulisan

BAB II : Tinjauan Pustaka, terdiri dari konsep dasar penyakit dan

konsep dasar asuhan keperawatan. Konsep dasar

penyakit membahas mengenai anatomi fisiologi,

pengertian, etiologi, patoflsiologi, manifestasi klinis,

pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan medis,

penatalaksanaan keperawatan dan komplikasi,

sedangkan konsep dasar asuhan keperawatan

membahas mengenai pengkajian, diagnosa

keperawatan, perencanaan, tindakan keperawatan, dan

evaluasi

BAB III : Tinjauan Kasus, membahas tentang pengkajian,

diagnosa keperawatan, perencanaan, tindakan

keperawatan dan evaluasi pada klien dengan hepatitis.

BAB IV : Pembahasan, membahas mengenai kaitan konsep

dasar teori dengan pengelolaan kasus.

BAB V : Penutup, memberikan kesimpulan dan saran mengenai

pengelolaan kasus.

Anda mungkin juga menyukai