Anda di halaman 1dari 24

1

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER


MANAJEMEN KEPERAWATAN

TIM PENYUSUN:
1. Ns.Vinsensia Tetty,M.Kep NIDN: 1110027503

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2019/2020
STIKES DIRGAHAYU SAMARINDA

RPS_Prodi DIIIKeperawatan_STIKES Dirgahayu Samarinda


2

1 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)


PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN
STIKES DIRGAHAYU SAMARINDA
2 Nama Mata :
MANEJEMEN KEPERAWATAN
. Kuliah

3 Kode Mata :
MKD.06.34
. Kuliah

4 :
Semester II (DUA)-GENAP
.

5 :
Bobot (SKS) 2 SKS (1 T, 1 P)
.

6 Dosen : 1. Ns.Vinsensia Tetty,M.kep


. Pengampu

1. Konsep dasar manajemen


8 Bahan Kajian :
2. Manajemen keperawatan dan manajemen asuhan
keperawatan
3. Perencanaan manajemen keperawatan
4. Pengorganisasian manajemen keperawatan
5. Penstafan manajemen keperawatan
6. Pengarahan
7. Pengontrolan
8. Konsep proses keperawatan berbasis bukti
9. Praktik manajemen keperaeatan sebagai anggota tim
kesehatan/keperawatan.
10. Praktik manajemen asuhan keperawatan pada kasus
kelolaan

Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini menguraikan tentang konsep dan proses
manajemen keperawatan, konsep model praktek
keperawatan professional, konsep supervisi, timbang terima
dan pendelegasian, konsep manajemen konflik, konsep
kolaborasi dan negosiasi, konsep penjamin mutu.

Acara Pembelajaran kuliah DARING/ONLINE , 6 x 170 menit,


Ming Kemamp Bahan Strategi / Alokasi Kriteria Instr Bobot Pustaka/
gu uan Kajian Metode Waktu (Indikator) umen Penila
Literatur
Akhir Pembelajar Capaian Penil ian
ke-
yang an aian
Diharapk

2
3

an

9 10 11 12 14 15 16 17 18

SENIN Mampu Menghitung Praktikum 1 170 Mahasiswa Essay 5 Gillies D.A.


Manajemen
30.3.2 menghitun tingkat menit Mampu: : soal
Keperawatan
0 g tingkat ketergantun Masing kasus
07.30 ketergantu gan pasien -masing Menghitung Nursalam.2011.
s/d ngan mahasiswa tingkat Manajemen
Keperawatan
10.20 pasien Menghitung ketergantungan Aplikasi dalam
Vinsen tingkat pasien praktik
keperawatan edisi
ketergantun 1,2,dan3, Jakarta.
gan pasien Salemba Medika.
berdasarkan
soal kasus
(silahkan 1
mahasiswa
memilih 3
kasus yang
ada pada
soal)

SENIN Mampu Menyusun Praktikum 170 Mahasiswa Lemb 5 Gillies D.A.


Manajemen
30.3.2 menyusun rencana 2,3 menit Mampu: ar soal
Keperawatan
0 rencana kerja harian obser
11.00 harian individu masing- Menyusun vasi Nursalam.2011.
masing rencana harian Manajemen
s/d perawat penila Keperawatan
11.50 pelaksana mahasiswa 170 individu ian Aplikasi dalam
13.00 menuliskan menit (perawat praktik
keperawatan edisi
S/D rencana pelaksana) 1,2,dan3, Jakarta.
15.00 perawat Salemba Medika.
pelaksana
16.00
untuk 3 shift
S/d
/24 jam,
18.00
((pagi.sore,m
19.00 alam) untuk
S/d 3 orang
19.50 pasien yang
Vinsen dipilih pada
praktikum 1

SELAS Mampu Standar Praktikum 4 170 Mahasiswa 5 soal Gillies D.A.


A Manajemen
mengelola operasional menit mampu:
Keperawatan
31.3.2 asuhan prosedur Masing- menyusun
0 masing
keperawat (SOP) standar Nursalam.2011.
07.30 mahasiswa Manajemen
an sesuai operasional Keperawatan
s/d Menyusun 1
kewenang prosedur (SOP) Aplikasi dalam
10.20 SOP sesuai praktik
an klinis keperawatan edisi
Vinsen soal 1,2,dan3, Jakarta.
Salemba Medika.
SELAS Mampu Asuhan Praktikum 5 170 Mahasiswa 5 soal Gillies D.A.
A Manajemen
mengelola keperawata menit mampu:
Keperawatan
31.3.2 asuhan n sesuai Masing- menyusun

3
4

0 keperawat standar masing standar asuhan Nursalam.2011.


Manajemen
11.00 an sesuai asuhan mahasiswa keperawatan Keperawatan
s/d kewenang keperawata Menyusun 1 (SAK) Aplikasi dalam
praktik
11.50 an klinis n (SAK) SAK keperawatan edisi
1,2,dan3, Jakarta.
Salemba Medika.
13.00
S/d
15.00
Vinsen
RABU Mampu Kewenanga Praktikum 6 170 Mahasiswa 5 soal Gillies D.A.
Masing- Manajemen
1.4.20 mengelola n klinis menit mampu:
Keperawatan
07.30 asuhan perawat Masing- Menuliskan
S/d masing
keperawat daftar
10.20 mahasiswa
an sesuai kewenangan
Menyusun/m
kewenang enulis klinis
an klinis Daftar
kewenangan PK I sampai PK
klinis PK V
(perawat
klinis) I
sampai
dengan PK V
RABU Mampu Konsep Praktikum Menyusun 5 soal Gillies D.A.
1.4.20 Manajemen
memaha timbang Menyusun skenario Keperawatan
11.00 170
mi terima skenario timbang Nursalam.2011.
s/d menit
konsep (hand timbang terima (hand Manajemen
11.50
timbang over) terima over) Keperawatan
13.00 Aplikasi dalam
terima (pilih salah praktik
S/d
satu shift: keperawatan edisi
15.00 1,2,dan3, Jakarta.
Vinsen pagi, sore Salemba Medika.
atau
,malam)

RABU, 01 APRIL 2020 ; UAS

Mengetahui
Koordinator MK
Ka.Prodi

Bonifasius Hat,MSN Ns.Vinsensia Tetty,M.Kep


NIDN. 0673.A4.08 NIDN.1110027503

MODUL PETUNJUK PRAKTIKUM

4
5

MANAJEMEN KEPERAWATAN

TIM PENYUSUN:
Ns. Vinsensia Tetty, M.Kep.

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2019/2020
STIKES DIRGAHAYU SAMARINDA

5
6

6
7

7
8

Praktikum 1
MENGHITUNG TINGKAT KETERGANTUNGAN PASIEN

Petunjuk:

1. Masing-masing mahasiswa menjadi perawat pelaksana yang merawat 13 orang pasien


2. Silahkan membaca kasus yang diberikan dan menghitung tingkat ketergantungan pasien
pada kasus tersebut.
3. Tiap mahasiswa wajib menghitung tingkat ketergantungan pada 13 orang pasien
Tuliskan hasil tingkat ketergantungan pada masing-masing pasien (minimal, parsial,
total)
4. Tuliskan lama jam perawatan yang diperlukan untuk merawat masing-masing pasien
(silahkan menggunakan teori penghitungan Gillies)

SOAL PRAKTIKUM 1 :
TENTUKAN KLASIFIKASI TINGKAT KETERGANTUNGAN PASIEN DIBAWAH INI:

PASIEN I : SUDAH DIRAWAT SELAMA 3 HARI DENGAN KEADAAN SEBAGAI


BERIKUT :
Mampu naik-turun tempat tidur , Mampu ambulasi dan berjalan sendiri, Mampu
makan dan minum sendiri , Mampu mandi/sendiri sebagian dengan bantuan, Mampu
membersihkan mulut (sikat gigi)

PASIEN 2 : SUDAH DIRAWAT SELAMA 2 HARI DENGAN KEADAAN SEBAGAI BERIKUT:


Mampu berpakaian dan berdandan dengan sedikit bantuan,Mampu BAB dan BAK dengan
sedikit bantuan. Status psikologi stabil, Pasien dirawat untuk prosedur diagnostik ,
terpasang iv line

PASIEN 3 : SUDAH DIRAWAT SELAMA 4 HARI DENGAN KEADAAN SEBAGAI BERIKUT:


Memerlukan bantuan perawat sebagian, perlu disuap, perlu bantuan ketika mengganti baju
dan celana, ketika ke kamar mandi perlu dibantu, perlu diobservasi tanda vital setiap 4 jam,
mengalami gangguan emosi ringan.

PASIEN 4 : SUDAH DIRAWAT SELAMA 2 HARI DENGAN KEADAAN SEBAGAI BERIKUT:


Mampu makan sendiri, menggunakan iv line, menggunakan kateter, post operasi patah
tulang femur, dimandikan perawat di tempat tidur

PASIEN 5 : SUDAH DIRAWAT SELAMA 3 HARI DENGAN KEADAAN SEBAGAI BERIKUT:


Membutuhkan dua orang atau lebih untuk mobilisasi dari tempat tidur ke kereta dorong
atau kursi roda, Membutuhkan latihan pasif, Kebutuhan nutrisi dan cairan di penuhi melalui
terapi intravena (infus) atau NGT (sonde)

PASIEN 6 : SUDAH DIRAWAT SELAMA 4 HARI DENGAN KEADAAN SEBAGAI BERIKUT:

8
9

Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut, Membutuhkan bantuan penuh untuk


berpakaian dan berdandan, Dimandikan oleh perawat, Dalam keadaan inkontinensia,
pasien menggunakan kateter

PASIEN 7 : SUDAH DIRAWAT SELAMA 4 HARI DENGAN KEADAAN SEBAGAI BERIKUT:


24 jam pascaoperasi mayor, Pasien dalam keadaan tidak sadar , Keadaan pasien tidak
stabil, diobservasi tanda vita setiap 1-2 jam

PASIEN 8 : SUDAH DIRAWAT SELAMA 5 HARI DENGAN KEADAAN SEBAGAI BERIKUT:


24 jam pascaoperasi minor, Pasien dalam keadaan sadar , Keadaan pasien stabil,
diobservasi tanda vital setiap 3-4 jam

PASIEN 9 : SUDAH DIRAWAT SELAMA 4 HARI DENGAN KEADAAN SEBAGAI BERIKUT:


Menggunakan WSD, Pasien dalam keadaan sadar , Keadaan pasien stabil, diobservasi
tanda vital setiap 4 jam,dimandikan oleh perawat,

PASIEN 10 : SUDAH DIRAWAT SELAMA 3 HARI DENGAN KEADAAN SEBAGAI BERIKUT:


Menggunakan traksi, mampu makan sendiri, dimandikan oleh perawat, BAK menggunakan
urinal di tempat tidur, terpasang iv lain, tanda vital stabil

PASIEN 11 : SUDAH DIRAWAT SELAMA 4 HARI DENGAN KEADAAN SEBAGAI BERIKUT:


Menggunakan oksigen nasal kanul, mampu BAK dan BAB ke toilet dengan bantuan
dipegang oleh keluarganya, terpasang iv line, dapat pengobatan dengan injeksi, makan dan
minum sendiri, mandi di kamar mandi dengan bantuan keluarga.

PASIEN 12 : SUDAH DIRAWAT SELAMA 4 HARI DENGAN KEADAAN SEBAGAI BERIKUT:


Menggunakan WSD, irigasi kandung kemih terus-menerus, dalam kondisi sadar, observasi
tanda vital setiap 2 jam.

PASIEN 13 : SUDAH DIRAWAT SELAMA 4 HARI DENGAN KEADAAN SEBAGAI BERIKUT:


Mengalami gangguan emosional berat, bingung, disorientasi, post operasi tulang belakang,
kondisi sadar, tanda vital stabiL

Tabel hasil penghitungan tingkat ketergantungan pasien

N NAMA PASIEN TINGKAT KETERGANTUNGAN Total LAMA JAM


O PERAWATAN

9
10

10

11

12

13

Praktikum 2 ,3

10
11

Menuliskan rencana kerja harian perawat pelaksana

Petunjuk:

1. Masing-masing mahasiswa menjadi perawat pelaksana yang bertugas pada shift pagi,
sore dan malam
2. Masing-masing mahasiswa memilih 3 orang pasien dari hasil praktikum 1
3. Tuliskan rencana harian perawat pelaksana untuk tiap shift : 1 pasien diisi rencana shift
pagi, sore dan malam) sesuai tabel berikut

RENCANA KEPERAWATAN UNTUK PASIEN :..........DENGAN TINGKAT KETERGANTUNGAN :......


Shift Kegiatan Waktu
(MENIT)
PAGI

TOTAL WAKTU

SORE

TOTAL WAKTU

MALAM

11
12

TOTAL WAKTU

Praktikum 4
Menyusun Standar operasional prosedur

SETIAP MAHASISWA MEMBUAT 1 SPO

SOAL ; PENYUSUNAN SPO : 1 JUDUL SPO HANYA BOLEH MAKSIMAL DIPILIH OLEH 2 ORANG
(DIKERJAKAN MASING-MASING) , TEHNISNYA SILAHKAN DIATUR KETUA KELAS

1. SPO Pengkajian Luka pada DM


2. SPO Pengkajian risiko jatuh
3. SPO Edukasi pencegahan penularan TBC
4. SPO Memberikan Obat Nebulizer
5. SPO Edukasi Perawatan Stroke di rumah
6. SPO Menghitung Keseimbangan Cairan
7. SPO Pengkajian Barthel Indeks
8. SPO Edukasi Manajemen Hipertermi pada Pasien
9. SPO Edukasi Diet Sehat pada Dispepsia
10. SPO Edukasi Perawatan Paska Operasi
11. SPO Pengkajian Nyeri
12. SPO Edukasi pencegahan infeksi
13. SPO Pengkajian Fisik Dada
14. SPO Pencegahan Kekambuhan Malaria
15. SPO Edukasi Diet Sehat Paska Typoid
16. SPO Edukasi Pembatasan Cairan
17. SPO Pengkajian Luka pada DM
18. SPO Pengkajian risiko jatuh
19. SPO Edukasi pencegahan penularan TBC
20. SPO Memberikan Obat ORAL
21. SPO Memberikan Obat INTRA VENA

12
13

22. SPO Memberikan ObatINTRA KUTAN


23. SPO memasang infus
24. SPO memasang kateter
25. SPO memasang NGT
26. SPO menerima pasien baru
27. SPO pengkajian fisik abdomen
28. SPO melakukan suction
29. SPO memandikan pasien
30. SPO mengukur suhu tubuh
31. SPO mengukur tekanan darah
32. SPO mengambil darah intra vena

Contoh SOP Timbang terima

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

TIMBANG TERIMA (OPERAN JAGA) PERAWAT

No. Dokumen: Halaman :

Prosedur Tetap Tanggal Terbit: Samarinda, Februari 2020

Direktur RS Dirgahayu Samarinda

dr.Monika

Pengertian Suatu cara dalam transfer (menyampaikan dan menerima) pesan tentang
data fokus, yang mencakup peluang untuk bertanya, klarifikasi dan
konfimasi kondisi pasien yang sedang dirawat

Tujuan 1. Mengkomunikasikan keadaan pasien dan menyampaikan


informasi yang penting.
2. Menyampaikan kondisi dan keadaan pasien (data fokus).
3. Menyampaikan hal yang sudah/belum dilakukan dalam pemberian
asuhan keperawatan  kepada pasien.
4. Menyampaikan hal penting yang harus ditindaklanjuti oleh
perawat dinas berikutnya.
5. Menyusun rencana kerja untuk dinas berikutnya.
Kebijakan

Prosedur Peralatan; buku operan, format timbang terima, status pasien, alat tulis,
nursing kit

A.PRA TIMBANG TERIMA (di NURSE STATION)

13
14

1. Kedua kelompok perawat tugas jaga/ shif telah siap dan berkumpul
di nurse station
2. Karu mengecek kesiapan timbang terima setiap katim/ perawat
primer
3. Kelompok yang akan menerima operan menyiapkan format
pencatatan
4. Perawat shif sebelumnya menyiapkan pasien (pasien dalam kondisi
stabil atau perlu pemantauan)
5. Karu membuka kegiatan dengan doa

B. PELAKSANAAN TIMBANG TERIMA


1. Katim/ Perawat primer menyampaikan kepada penanggung jawab
shift yang selanjutnya tentang kondisi pasien secara jelas dan tidak
terburu-buru dengan menggunakan metode SBAR
Situation (S) : kondisi terkini yang terjadi pada pasien

a. Sebutkan nama pasien, umur, tanggal masuk, dan hari


perawatan, serta dokter yang merawat
b. Sebutkan diagnosis medis dan masalah keperawatan yang
belum atau sudah teratasi/ keluhan
Background (B) : info penting yang berhubungan dengan kondisi
pasien terkini

a. Jelaskan intervensi yang telah dilakukan dan respons pasien


dari setiap diagnosis keperawatan
b. Sebutkan riwayat alergi, riwayat pembedahan, pemasangan
alat invasif, dan obat – obatan termasuk cairan infus yang
digunakan
c. Jelaskan intervensi yang telah dilakukan dan respon pasien
dari setiap diagnosis keperawatan
d. Sebutkan riwayat alergi, riwayat pembedahan, pemasangan
alat invasif, dan obat – obatan termasuk cairan infus yang
digunakan
e. Jelaskan pengetahuan pasien dan keluarga terhadap diagnosis
medis

Assessment (A) : hasil pengkajian dari kondisi pasien saat ini

a. Jelaskan secara lengkap hasil pengkajian pasien terkini seperti


tanda vital, skor nyeri, tingkat kesadaran, braden score, status
restrain, risiko jatuh, status nutrisi, kemampuan eliminasi, dan
lain – lain.
b. Jelaskan informasi klinik lain yang mendukung.

Recommendation ( R ) : Rekomendasikan intervensi keperawatan

14
15

yang telah dan perlu dilanjutkan (refer to nursing care plan)


termasuk discharge planning dan edukasi pasien dan keluarga.

2. Masing-masing informasi pasien disampaikan selama 5 menit,


kecuali kondisi khusus yang memerlukan keterangan lebih rinci
3. Perawat yang menerima operan dapat bertanya, klarifikasi dan
konfimasi kondisi pasien yang akan menjadi tanggungjawabnya
4. Laporan untuk timbang terima ditulis secara langsung pada buku
laporan ruangan oleh perawat primer pada metode primer, oleh
ketua tim pada metode tim, dan oleh perawat pada metode kasus.

C. PENGECEKAN LANGSUNG PASIEN


Setelah timbang terima dilakukan maka kelompok perawat akan
mengecek kondisi pasien secara umum

D. PENUTUP
1. Klarifikasi hasil validasi data oleh Katim/ PP yang akan berdinas
2. Laporan timbang terima ditandatangani oleh kedua Katim/PP yang
timbang terima
3. Karu memberikan reward bagi kedua kelompok perawat (yang
akan dan telah dinas)
4. Karu menutup kegiatan timbang terima
Unit Terkait 1. Ruang Rawat Inap

Praktikum 5
Menyusun Standar Asuhan Keperawatan

SETIAP MAHASISWA MEMBUAT 1 SAK

SOAL ; PENYUSUNAN SAK : 1 JUDUL SAK HANYA BOLEH DIPILIH OLEH 2 ORANG (DIKERJAKAN MASING-
MASING) , TEHNISNYA SILAHKAN DIATUR KETUA KELAS
1. SAK pada pasien dengan Diabetes Melitus
2. SAK pada pasien dengan Hipertensi
3. SAK pada pasien dengan TBC
4. SAK pada pasien dengan Stroke
5. SAK pada pasien dengan CKD
6. SAK pada pasien dengan CHF
7. SAK pada pasien dengan DBD
8. SAK pada pasien dengan Dispepsia
9. SAK pada pasien dengan Appendisitis

15
16

10. SAK pada pasien dengan Kolik Abdomen


11. SAK pada pasien dengan Ca kolon
12. SAK pada pasien dengan PPOK
13. SAK pada pasien dengan Malaria
14. SAK pada pasien dengan Typoid
15. SAK pada pasien dengan BRONCHIOLITIS
16. SAK pada pasien dengan EPILEPSI
17. SAK pada pasien dengan KEJANG DEMAM
18. SAK pada pasien dengan FRAKTUR FEMUR (POST OP)
19. SAK pada pasien dengan CA.
20. SAK pada pasien dengan POST PARTUM
21. SAK pada pasien dengan POST OP KISTA OVARIUM
22. SAK pada pasien dengan RHEMATOID ARTRITIS
23. SAK pada pasien dengan GOUTH

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN (SAK)

……………………………………

(isilah dengan judul Askep)

No. Dokumen: Halaman :

Standar Asuhan Tanggal Terbit: Samarinda, Februari 2020


Keperawatan Direktur RS Dirgahayu Samarinda

dr.Monika

PENGKAJIAN

(tulis hanya pengkajian fokus dan jelas, singkat)

DIAGNOSIS 1.Tulis diagnosis dan pengertian diagnosisnya (SDKI)


KEPERAWATAN
2.

3.

PERENCANAAN KEPERAWATAN

16
17

Diagnosis Tujuan/ Luaran dan Rencana Tindakan


Kriteria Hasil

Diagnosis 1: Target waktu: O:

Tanda Mayor/ T:
Minor
Luaran: E:
Atau Faktor
Risiko Kriteria Hasil: K:

(bisa diketik dalam


format kolom)
Penyebab:

Contoh SAK

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN (SAK)


PADA PASIEN DENGAN ASMA
No. Dokumen: Halaman :

Standar Asuhan Tanggal Terbit: Samarinda, Februari 2020


Keperawatan Direktur RS Dirgahayu Samarinda

dr.Monika
PENGKAJIAN Pengkajian yang dilakukan pada klien asma meliputi :

1. Pengkajian mengenai identitas klien dan keluarga mengenai


nama, umur dan jenis kelamin karena pengkajian umur dan jenis
kelamin diperlukan pada klien dengan asma bronkhial.
2. Keluhan utama
Klien asma bronkhial akan mengeluh sesak napas, berapas
berasa berat pada dada, dan adanya kesulitan untuk bernapas.
3. Riwayat penyakit saat ini
Klien dengan riwayat penyakit asma bronkhial datang mencari
pertolongan dengan keluhan sesak napas yang hebat dan
mendadak, dan berusaha untuk bernapas panjang kemudian
diikuti dengan suara tambahan mengi (wheezing), kelelahan,
ganguan kesadaran, sianosis, dan perubahan tekanan darah,
4. Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit klien yang diderita pada masa-masa dahulu
meliputi penyakit yang berhubungan dengan sistem pernapasan

17
18

seperti infeksi saluran pernapasan atas, sakit tenggorokan,


sinusitis, amandel dan polip hidung.
5. Riwayat penyakit keluarga
Pada klien dengan asma bronkhial juga dikaji adanya riwayat
penyakit yang sama pada anggota keluarga klien,
6. Pengkajian psiko-sosio-kultural
Kecemasan dan koping tidak efektif, status ekonomi yang
berdampak pada asuhan kesehatan dan perubahan mekanisme
peran dalam keluarga serta faktor ganguan emosional yang bisa
menjadi pencetus terjadinya serangan asma bronkhial.
7. Pola resepsi dan tata laksana hidup sehat
Gejala asam bronkhial dapat membatasi klien dalam berperilaku
hidup normal sehingga klien dengan asma bronkhial harus
mengubah gaya hidup agar serangan asma bronhkial harus
mengubah gaya hidupnya agar serangan asma bronkhial tidak
muncul.

8. Pola hubungan dan peran


Gejala asma bronkhial dapat membatasi klien untuk menjalani
kehidupannya secara normal sehingga klien harus
menyesuaikan kondisinya dengan hubungan dan peran klien.
9. Pola presepsi dan konsep diri
Presepsi yang salah dapat menghambat respon kooperatif pada
diri klien sehingga dapat meningkatkan kemungkinan serangan
asma bronkhial yang berulang.
10. Pola penanggulangan dan stres
Stres dan ketegangan emosional merupakan faktor instrinsik
pencetus serangan asma bronkhial sehingga diperlukan
pengkajian penyebab dari asma bronkhial.
11. Pola sensorik dan kongnitif
Kelainan pada pola persepsi dan kongnitif akan mempengaruhi
jumlah stresor sehingga kemungkinan serangan asma bronkhial
berulang pun akan semakin tinggi.
12. Pola tata nilai dan kepercayaan
Kedekatan klien dengan apa yang di yakini di dunia ini
dipercaya dapat meningkat kekuatan jiwa klien sehingga dapat
menjadi penanggulangan stres yang konstruktif.
13. Pemeriksaan fisik Head to toe
a Keadaan umum (tampak lemah)
b Tanda-tanda vital (tekanan darah menurun, napas sesak,
nadi lemah dan cepat, suhu meningkat, distress pernapasan
sianosis)
c TB/BB (sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan)

18
19

d
Kulit (tampak pucat, sianosis, biasanya turgor jelek)
e
Kepala (sakit kepala)
f
Mata (tidak ada yang begitu spesifik)
g
Hidung (napas cuping hidung, sianosis)
h
Mulut (pucat sianosis, membran mukosa kering, bibir
kering, bibir kuning, dan pucat).
i Telinga (lihat sekret, kebersihan, biasanya tidak ada spesifik
pada kasus ini).
j Leher (tidak terdapat pembesaran KGB dan kelenjar tiroid).
k Jantung (pada kasus komplikasi ke endokardititis terjadinya
bunya tambahan).
l Paru-paru (infiltrasi pada lobus paru, perkusi pekat (redup),
Wheezing (+), sesak istirahat dan bertambah saat
beraktivitas.)
m Punggung (tidak ada spesifik)
n Abdomen (bising usus (+), distensi abdomen, nyeri biasanya
tidak ada)
o Genetalia (tidak ada gangguan)
p Ektremitas (kelemahan, penurunan aktivitas, sianosis ujung
jari dan kaki).
q Neuorologis (terdapat kelemahan otot, tanda refleks spesifik
tidak ada).
14. Pemeriksaan penunjang
a Spirometri, pengukuran fungsi paru
b Tes provokasi bronkus, dilakukan pada spirometri internal
c Pemeriksaan laboratrium meliputi analisa gas darah,
sputum, sel eosinofil, pemeriksaan darah rutin dan kimia.
d Pemeriksaan radiologi
DIAGNOSIS 1. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d spasme jalan napas, sekresi
KEPERAWATAN yang tertahan, hipersekresi jalan napas
2. Pola napas tidak efektif b.d hambatan upaya napas (kelemahan otot
pernapasan, sindrom hipoventilasi)
3. Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan ventilasi-perfusi,
perubahan membran alveorus-kapiler
PERENCANAAN KEPERAWATAN
Tujuan/ Luaran dan Kriteria
Diagnosis Rencana Tindakan
Hasil
Diagnosis 1: Target waktu: Manajemen Jalan Napas

Luaran: bersihan jalan napas O:


1. Monitor pola napas (frekuensi,
Kriteria Hasil:
kedalaman, usaha napas)
Kriteria hasil 1 2 3 4 5
Batuk efektif v 2. Monitor bunyi napas tambahan
Keterangan : (mis. Gurgling, mengi,

19
20

1 = menurun wheezing, rokhi kering)


2 = cukup menurun 3. Monitor sputum (warna,
3 = sedang jumlah, aroma)
4 = cukup meningkat
5 = meningkat
T:
Kriteria hasil 1 2 3 4 5 1. Posisikan semi-Fowler atau
Produksi Fowler
v
sputum 2. Berikan minum hangat
Mengi v 3. Lakukan fisioterapi dada, jika
Wheezing v perlu
Keterangan : 4. Berikan oksigen, jika perlu
1 = meningkat
2 = cukup meningkat E:
3 = sedang 1. Anjurkan asupan cairan 2000
4 = cukup menurun
ml/hari, jika tidak
5 = menurun
kontraindikasi
2. Ajarkan teknik batuk efektif

K: kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu
Diagnosis 2: Target waktu: Pemantauan Respirasi

Luaran: pola napas O:


1. Monitor frekuensi, irama,
Kriteria Hasil:
kedalaman, dan upaya napas
Kriteria hasil 1 2 3 4 5
Ventilasi 2. Monitor pola napas (seperti
v bradipnea, takipnea,
semenit
Tekanan hiperventilasi, kusmaul,
v
ekspirasi Cheyne-Stoke, biot, ataksik)
Tekanan 3. Monitor kemampuan batuk
v
inspirasi efektif
Keterangan : 4. Monitor adanya produksi
1 = menurun
adanya sputum
2 = cukup menurun
3 = sedang 5. Monitor adanya sumbatan jalan
4 = cukup meningkat napas
5 = meningkat 6. Palpasi kesimetrisan ekspansi
paru
Kriteria hasil 1 2 3 4 5 7. Auskultasi bunyi napas
Dispnea v
8. Monitor saturasi oksigen
Penggunaan
otot bantu v 9. Monitor nilai AGD
napas 10. Monitor hasil X-tray
Pemanjangan
fase v T:
ekspirasi 1. Atur interval pemantauan

20
21

Keterangan : respirasi sesuai kondisi pasien


1 = meningkat 2. Dokumentasikan hasil
2 = cukup meningkat pemantauan
3 = sedang
4 = cukup menurun E:
5 = menurun 1. Jelaskan tujuan dan prosedur
pemantauan
2. Informasikan hasil pemantauan,
jika perlu
Diagnosis 3: Target waktu: Terapi Oksigen

Luaran: pertukaran gas O:


1. Monitor kecepatan aliran
Kriteria Hasil: oksigen
Kriteria hasil 1 2 3 4 5 2. Monitor alat terapi oksigen
Tingkat
v 3. Monitor aliran oksigen secara
kesadaran
Keterangan : periodik dan pastikan fraksi
1 = menurun yang diberikan cukup
2 = cukup menurun 4. Monitor efektivitas terapi
3 = sedang oksigen (mis. Oksimetri,
4 = cukup meningkat analisa gas darah), jika perlu
5 = meningkat 5. Monitor tanda-tanda
Kriteria Hasil: hipoventilasi
Kriteria hasil 1 2 3 4 5 6. Monitor tanda dan gejala
Bunyi napas toksitasi oksigen dan atelektasi
v 7. Monitor integritas mukosa
tambahan
Keterangan : hidung akibat pemasangan
1 = meningkat oksigen
2 = cukup meningkat
3 = sedang T:
4 = cukup menurun 1. Bersihkan sekret pada mulut,
5 = menurun hidung dan trakea, jika perlu
2. Pertahankan kepatenan jalan
napas
3. Siapkan dan atur pemberian
oksigen
4. Berikan oksigen tambahan, jika
perlu
5. Tetap berikan oksigen saat
pasien di transportasi
6. Gunakan perangkat oksigen
yang sesuai dengan tingkat
mobilitas pasien

E: Ajarkan pasien dan keluarga

21
22

cara menggunakan oksigen di


rumah
K:
1. Kolaborasi pemantauan dosis
oksigen
2. Kolaborasi penggunaan oksigen
saat aktivitas dan/atau tidur

Praktikum 6

MENULISKAN SKENARIO KEGIATAN TIMBANG TERIMA (HAND OVER)

Petunjuk:

1. Mahasiswa memilih membuat skenario timbang terima untuk 1 shif jaga : dinas pagi

kepada dinas sore, dinas sore kepada dinas malam, atau dinas malam kepada dinas

pagi

2. Setiap mahasiswa menentukan nama yang berperan sebagai kepala ruang (1 orang),

ketua tim (2 orang; masing-masing shift) dan perawat yang menjadi anggota tim

dengan jumlah yang seimbang (minimal 4 orang)

3. mahasiswa menuliskan teks skenario sesuai dengan perannya Masing-masing

4. Kasus yang dilaporkan ketika membuat skenario timbang terima minimal 3 orang pasien

dengan menggunakan metode SBAR ( ada pada SOP timbang terima).

22
23

FORMAT TIMBANG TERIMA

Hari/ Tanggal :

Pergantian shif* : PAGI/ SORE/ MALAM

Kamar/ No. Situation Background Assessment Recommendations


Bed dan
Nama Pasien

Ka Tim Ka Ruangan

……………………. ………………….

23
24

Praktikum 6

Menyusun daftar kewenangan klinis perawat klinis (PK) 1 sampai dengan PK V

24

Anda mungkin juga menyukai