Anda di halaman 1dari 12

KONTRASEPSI

HUBUNGANNYA
DENGAN
PANDANGAN
AGAMA
Oleh :
David cassidi
PENGERTIAN KB
 Keluarga Berencana (KB) adalah istilah yang
mungkin sudah lama dikenal. KB artinya mengatur
jumlah anak sesuai kehendak dan menentukan
sendiri kapan ingin hamil. Menurut Kamus
Besar bahasa indonesia (1997), KB adalah gerakan
untuk membentuk keluarga yang sehat dan
sejahtera dengan membatasi kelahiran.
 Dengan kata lain KB adalah perencanaan jumlah
keluarga. Pembatasan bisa dilakukan dengan
penggunaan alat-alat kontrasepsi atau
penanggulangan kelahiran
seperti kondom, spiral, IUD dan sebagainya.
MANFAAT KB
Setiap tahun ada 500.000 perempuan meninggal
akibat berbagai masalah yang melingkupi
kehamilan, persalinan, dan pengguguran
kandungan (aborsi) yang tidak aman. KB bisa
mencegah sebagian besar kematian itu. Di masa
kehamilan, umpamanya, KB dapat mencegah
munculnya bahaya-bahaya akibat:
1. Kehamilan terlalu dini
2. Kehamilan terlalu telat
3. Kehamilan-kehamilan terlalu berdesakan jaraknya
4. Terlalu sering hamil dan melahirkan
METODE-METODE KB
Kalau sudah mengambil keputusan akan ber-KB,
kini tiba saatnya memilih metode yang paling
cocok. Ada 7 corak metode KB:
 Metode perintang
 Metode hormonal
 Metode yang melibatkan alat-alat yang
dimasukkan ke dalam rahim  (IUD),
 Metode alamiah
 Metode permanen
 Metode tradisional
 Metode darurat
PANDANGAN BERBAGAI AGAMA
TENTANG KB
Hukum KB dalam Islam dilihat dari 2 pengertian
1. Tahdid an-nasl (pembatasan kelahiran)
Jika program KB dimaksudkan untuk membatasi kelahiran,
maka hukumnya haram. Islam tidak mengenal pembatasan
kelahiran. Bahkan terdapat banyak hadits yang mendorong
umat Islam untuk memperbanyak anak. Misalnya, tidak
bolehnya membunuh anak apalagi karena takut miskin atau
tidak mampu memberikan nafkah. Allah berfirman: “Dan
janganlah kalian membunuh anak-anak kalian karena takut
miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepaad mereka dan
kepada kalian.” (Qs. Al-Isra’: 31)
2. Tanzhim an-nasl (pengaturan kelahiran)
Jika program KB dimaksudkan untuk mencegah kelahiran
dengan berbagai cara dan sarana, maka hukumnya mubah,
bagaimanapun motifnya.
HUKUM MENURUT AGAMA
KRISTEN
 Kristen mendukung program KB. Bagi agama
Kristen, program KB dapat menunjang
terciptanya kebahagiaan keluarga, di mana
hak dan peran anggotanya dapat diwujudkan
secara memadai. KB, yang intinya mengatur
kelahiran, secara filosofis bertujuan untuk
melindungi hidup. Kita perlu membatasi
hidup. Pandangan ini didasarkan antara lain,
bahwa kebahagiaan suatu keluarga
bergantung dari tiap anggota, bagaimana ia
memainkan peranannya dengan tepat
terhadap tiap anggota yang lain.
LANJUTAN..
 Namun terdapat sedikit perbedaan dalam
pandangan agama Kristen. Agama Kristen
Protestan tidak melarang umatnya berKB.
Tapi sedikit berbeda dengan agama Katolik
yang memandang kesejahteraan keluarga
diletakkan dan diwujudkan dalam
pemahaman holistik sesuai dengan kehendak
Allah. Untuk mengatur kelahiran anak, suami-
istri harus tetap menghormati dan menaati
moral Katolik dan umat Katolik dibolehkan
berKB dengan metode alami yang
memanfaatkan masa tidak subur.
HUKUM MENURUT AGAMA
BUDHA
Kebahagiaan dalam keluarga adalah adanya hidup harmonis
antara suami dan isteri, dan antara orang tua dengan
anaknya.Kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah
berusaha menimbulkan dan memperkembangkan
kesejahteraan untuk anak-anaknya.
Menurut Sigalovada Sutta, ada lima kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh orang tua, yaitu :
 Berusaha untuk menghindarkan anak-anaknya dari kejahatan
 Mengajarkan mereka untuk berbuat baik.
 Memberikan pendidikan yang baik bagi anak-anaknya
 Menikahkan anak-anaknya dengan pasangan yang sesuai
 Memberikan warisan kepada anak-anaknya di waktu yang
tepat.
 Jadinya, bila kita perhatikan isi dari
Sigalovada Sutta tersebut KB patut kita
laksanakan, karena KB menimbulkan
kesejahteraan keluarga. Untuk melaksanakan
KB ada 8 (delapan) cara, yaitu :
KB dengan jalan menelan pil anti hamil atau
injeksi dengan obat Depo Provera 150, setiap
tiga bulan sekali, hal ini bertujuan untuk
mencegah pematangan sel telur di dalam
indung telur.
LANJUTAN..
1. KB dengan jalan memakai kondom, hal ini tertujuan untuk mencegah
masuknya sperma kedalam rahim.
2. KB dengan jalan membunuh sperma, hal ini bertujuan untuk
mencegah sperma menemui sel telur.
3. KB dengan jalan melakukan vasektomi atau tubektomi, hal ini
bertujuan untuk mencegah pertemuan Sperma dengna Ovum.
4. KB dengan jalan sistem kalender/penanggalan, hal ini bertujuan
untuk mencegah matangnya sel telur didalam indung telur.
5. KB dengan jalan melakukan susuk yang berbentuk anak korek api
pada lengan kiri wanita, hal ini bertujuan untuk mencegah
pembuahan pada kandungan wanita. (disebut Susuk KB atau
Norplant)
6. KB dengan jalan melakukan abortus/pengguguran, hal ini bertujuan
untuk mengeluarkan janin.
7. KB dengan jalan memakai spiral, hal ini mempunyai 2 tujuan, yaitu :
Mencegah tumbuhnya janin didalam rahim setelah terjadi
pembuahan. Mencegah sperma menemui sel telur
Kehamilan akan terjadi bila dipenuhi tiga syarat, yaitu :
Adanya pertemuan Sperma dengan Ovum
Saat yang subur dari calon ibu, dan Patisandhi Vinnana memasuki
rahim.
 Patisandhi Vinnana masuk dalam rahim pada saat pertemuan Sperma
dan Ovum, dan keduanya dalam keadaan kuat/memenuhi syarat.
Pada tahap pertama (Uppadakkhana) Patisandhi Vinnana timbul
dalam rahim, Kamma Jarupa ikut timbul pula sebanyak tiga kalapa,
yaitu Kayadasakakalapa, Bhavadasakakalapa dan Vatthudasakakalapa.
Kemudian menyusul timbul rupa-rupa yang lain apabila tiba saatnya.
Jadinya, cara KB bentuk (a) s/d (f) yang tersebut diatas dapat
dibenarkan dalam agama Buddha, karena Patisandhi Vinnana
(kesadaran/jiwa/roh yang bertumimbal lahir) belum masuk dalam
rahim, hal ini tidak melanggar sila) Cara KB bentuk (g) yang tersebut
diatas, yaitu abortus/pengguruan TIDAK DIBENARKAN dalam agama
Buddha, karena Patisandhi Vinnana telah masuk dalam rahim, hal ini
termasuk pembunuhan penuh dan melanggar sila.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai