Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam lingkungan masyarakat kita sering banyak terjadi berbagai perilaku –


perilaku menyimpang yang bila kita kaji kembali hal itu terjadi diluar batas kewajaran
dan jauh dari logika manusia, pasalnya perilaku – perilaku menyimpang tersebut sudah
marak dan tentu saja mengganggu ketenangan masyarakat.Ada beberapa perilaku
menyimpang yang harus segera ditangani dan ada pula perilaku menyimpang yang
harus dengan proses untuk cara penanganannya. Hal itu dapat dilihat dari sejauh mana
dampak yang dirasakan oleh para korban perilaku menyimpang tersebut. orang yang
melakukan penyimpangan perilaku tentunya mempunyai sebab mengapa ia berbuat
demikian. Hal itu dapat dirunut dari kepribadian si pelaku. Kepribadian sendiri
merupakan “ kedok ” atau “ topeng ” yang menggambarkan seseorang.
Salah satu perilaku yang tidak wajar dalam seksualitas yaitu masokisme ,
masokisme bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti trauma saat masih anak-anak,
keluarga yang tidak harmonis, dan faktor pergaulan. Kelainan seksual, ini juga bisa
terjadi pada seseorang yang memiliki latar belakang kehidupan yang normal.

B. RUMUSAN MASALAH

a. Menjelaskan pengertian masokisme


b. Menjelaskan penyebab masokisme
c. Menjelaskan jenis pengobatan masokisme
d. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien masokisme

C.TUJUAN DAN MANFAAT

a. Memenuhi tugas makalah keperawatan dasar


b. Mengetahui salah satu jenis kelainan seksual
c. Memberikan pengetahuan serta informasi mengenai kelainan seksual
d. Dapat menjaga agar kita tidak terlibat dalam kelainan seksual
e. Mengetahui dampak yang dapat terjadi dari kelainan seksual

BAB II

PEMBAHASAN
Pengertian Masokisme

Definisi Masokisme adalah kesenangan yang berasal dari rasa sakit fisik atau
psikologis yang ditimbulkan pada diri sendiri baik oleh diri sendiri atau orang lain.
Masokisme mungkin melibatkan pencambukan, pemukulan, perbudakan, dan
penyerahan total kepada pasangan seksual yang lebih dominan.

Kondisi ini juga disebut masokisme seksual dan diklasifikasikan sebagai parafilia
ketika secara sadar dilakukan sebagai bagian dari tindakan seksual atau sebagai
prasyarat untuk kepuasan seksual.

Masokisme adalah kebalikan dari sadisme, meskipun keduanya cenderung untuk


eksis secara berdampingan pada orang yang sama (dalam kondisi yang disebut
sadomasokisme).

http://menurutparaahli.com/tag/pengertian-masokisme/

Pengertian lainnya

Masokis atau masokisme adalah kelainan seksual di mana seseorang akan merasa
puas atau gairahnya memuncak jika disakiti atau direndahkan.
Masokis merupakan bagian dari parafilia, kelainan parafilia sendiri terkait dengan
dorongan, perilaku, dan keinginan untuk membangkitkan gairah seksual yang kuat
lewat perilaku seks yang menyimpang.
Biasanya pelaku masokis kerap dikaitkan dengan perilaku sadisme karena
kebanyakan pelaku sadisme berhubungan dengan masokis untuk mendapatkan
kepuasan seksual secara timbal balik. Pelaku sadisme bisa mendapatkan kepuasan
dengan menyakiti pasangannya sedangkan seorang masokis bisa merasa puas saat
dirinya disakiti atau direndahkan.
Perilaku masokis biasanya kerap dilakukan dengan mengikat atau menyakiti diri
sendiri ketika berfantasi seks atau melakukan masturbasi. Sedangkan dalam
berhubungan intim dengan pasangan, seorang masokis juga bisa meminta untuk
membatasi gerak dengan mengikat, menutup mata, mencambuk, bahkan memukul.
Aktivitas masokisme yang paling berbahaya adalah hipoksifilia, di mana
penderita terangsang secara seksual dengan dikurangi konsumsi oksigennya, misalnya
dengan menggunakan jerat, kantung plastik, bahan kimia, atau tekanan pada dada.
Aktivitas ini tak jarang menimbulkan kematian.

PENYEBAB MASOKISME

Masokis bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti trauma saat masih
anak-anak, keluarga yang tidak harmonis, dan faktor pergaulan. Kelainan seksual ini
juga bisa terjadi pada seseorang yang memiliki latar belakang kehidupan yang normal.
Penderita masokis cenderung menghindarkan diri dari kesenangan dan lebih
tertarik dengan penderitaan. Mereka lebih senang memancing amarah dan penolakan
serta menolak bantuan orang lain.
Dibanding wanita, pria justru lebih banyak terlibat dalam perilaku masokis.
Wanita cenderung menyukai bentuk masokis seksual ringan seperti pukulan ringan.
Sedangkan pria menyukai tindakan yang melecehkan status mereka sebagai pria.
Hingga kini, belum ada penelitian yang menunjukkan sumber penyebab dari
perilaku masokis ini. Namun beberapa teori menjelaskan bahwa masokis terkait
kelainan parafilia pada umumnya, yang timbul karena adanya fantasi seksual yang
tidak terbendung.
Teori lain menyatakan bahwa perilaku masokis merupakan bentuk pelarian
seorang individu ketika dirinya memiliki peran berbeda saat bercinta. Penderita
masokis akan merasa menjadi orang baru dan berbeda.
Sementara itu, perilaku masokis juga bisa terbentuk apabila Anda sering
mendapatkan aktivitas seksual yang menyenangkan terhadap situasi dan objek
tertentu, sehingga terbentuklah penyimpangan seksual pada situasi dan objek tersebut.

Pencegahan dan Penanganan Perilaku Masokis

Pencegahan perilaku masokis bisa dimulai dari anak-anak, ajarkan mereka


mengenali perilaku orang dewasa yang tidak pantas untuk dilakukan, cara menolak
bujukan dan berani melaporkan perilaku tercela pada orang tua.
Penting juga untuk mengajarkan anak-anak bersikap tegas untuk mengatakan
‘tidak’ jika ada orang dewasa yang berbicara atau menyentuhnya–sehingga
membuatnya merasa tidak nyaman.
Sementara intevensi untuk orang dewasa titik beratnya adalah pada pemaparan
terhadap ingatan atas trauma tersebut melalui diskusi atmosfer terapeutik yang aman
dan suportif.
Selain itu, penanganan lain yang bisa dilakukan pada penderita gangguan masokis
biasanya dengan melibatkan obat-obatan dan psikoterapi.

https://doktersehat.com/masokis-makin-disiksa-makin-bergairah/

Jenis perawatan

Ada beberapa cara atau perawatan yang harus dilakukan untuk mengatasi kelainan
seksual masokisme.

Metode psikoterapi

Psikoterapi dilakukan untuk mengetahui dan mengatasi penyebab pelaku


masokisme melakukan hal menyimpang. Terapis nantinya akan membantu pelaku
mengubah pola pikir saat berhubungan seks dan berupaya memunculkan empati di
dalam diri pelaku masokis.
Pola pikir yang diubah ini bertujuan untuk mengubah keyakinan pelaku, bahwa
perilaku seks yang ia lakukan selama ini salah, berbahaya, dan tidak boleh dilakukan.
Sementara itu, upaya memunculkan empati dilakukan dengan tujuan membantu
pelaku memahami sisi korban yang menderita akibat perilaku masokis. Pemahaman
bahwa perilaku itu berakibat fatal, baik dari sisi korban maupun pelaku akan
ditanamkan dalam diri pelaku.

Terapi kognitif

Kelainan seksual ini juga bisa dibantu dengan terapi kognitif. Terapi ini
membantu pasien untuk mengelola hasrat seksual mereka dengan cara yang lebih
sehat. Salah satu strategi psikoterapi ini adalah dengan cara membuat pelaku terlibat
masokisme, menjadi korban, dan kemudian mengalami peristiwa negatif untuk
mengurangi keinginannya melakukan kekerasan saat berhubungan seksual.

Terapi psikodinamik

Terapi ini mengaitkan adanya kenangan dan konflik (mungkin dari masa lalu)
yang mungkin tidak Anda sadari namun turut memengaruhi perilaku menyimpang
seksual Anda. Terapi psikodinamik akan membantu mengungkap pengaruh masa awal
anak-anak mengenai kebiasaan pelaku masokis saat ini. Metode ini juga membantu
menggali faktor saat ini yang turut memicu munculnya kecanduan perilaku seks pada
masa sekarang.

Minum obat antidepresan

Obat antidepresan sering diresepkan sebagai obat untuk mengurangi dorongan


seks seseorang. Selain itu, para penderita masokis juga mungkin diberi obat yang
berguna untuk menurunkan kadar testosteron agar mengurangi intesitas ereksi yang
mereka alami.
Obat penurun kadar testosteron akan berguna mengurangi frekuensi ereksi. Selain
itu, obat antidepresan juga bisa diberikan untuk mengurangi gairah seksual. Namun
pemberian obat-obatan medis ini harus berdasarkan pertimbangan dokter

https://hellosehat.com/hidup-sehat/seks-asmara/masokis-kelainan-seksual/

Anda mungkin juga menyukai