Anda di halaman 1dari 26

Category Brand Type Total

CATERPILLAR D6R2 XL 5

BULLDOZER

CATERPILLAR D7G-1 4

CATERPILLAR D8R 2

KOMATSU D155A-2 2

KOMATSU D70LE-8 12

KOMATSU D85ESS-2 17
BULLDOZER Total 42
Spesifikasi
Fuel Tangki (BBM Liter) Kapasitas

Kapasitas S-Blade 4 m³
Kapasitas Blade - SU 5.6 m³
Kapasitas A-Blade 4 m³
SU XL - Kapasitas 5.6 m³
A XL - Kapasitas 4 m³
Kapasitas Blade-S - LGP 3.8 m³
424 Lebar S-Blade 3360 mm
Lebar Blade - SU 3260 mm
Lebar A-Blade 4166 mm
SU XL - Lebar 3260 mm
A XL - Lebar 4166 mm
Lebar Blade-S - LGP 4063 mm

Kapasitas Blade-SU - STD/XR 6.86 m³


Kapasitas Blade-A - STD/XR 3.89 m³
Kapasitas Blade-S - LGP 5.89 m³
479
Lebar Blade-SU - STD/XR 3693 mm
Lebar Blade-A - STD/XR 4496 mm
Lebar Blade-S - LGP 4545 mm

Kapasitas blade dozer (standar) 10,3 m3


Fungsi
Bulldozer bisa dimanfaatkan untuk pembersihan
lahan dari pepohonan, membuka lahan baru,
memindahkan material, mengisi material pada
scraper, membersihkan quarry, menarik Log dan
lain sebagainya.
Cara penggunaan
a. Cara ini memungkinkan muatan besar dapat didorong di depan blade. tehnik ini banyak
dipakai dalam penimbunan dan penggusuran besar-besaran.
b.Selalu mempergunakan gigi satu dan tidak memaksakan steering, track shoe di jaga agar
tidak terjadi spining, atur tenaga dan blade control pada saat membawa beban material
c. Setiap melakukan perpindahan gigi transmisi baik dari gigi transmisi maju ke gigi
transmisi mundur atau sebaliknya, bulldozer harus benar-benar berhenti dan
kemudian pindahkan gigi transmisi yang sesuai, perhatikan selalu indikator suhu oli
transmisi agar tidak overheating
d. Jika hendak berbelok pada saat sedang membawa muatan gunakan alat kendali
kemiringan bulldozer untuk berbelok, kedalaman parit tidak boleh melebihi tinggi
blade.
Produktivitas
Spesifikasi
Fuel Tangki
Category Brand Type Total (BBM Liter)
CAMPACTOR CATERPILLAR CS533E 1 200

CATERPILLAR CS68B 1 242

CAMPACTOR Total 2
Spesifikasi

Kapasitas Fungsi

Lebar Pemadatan 2134 mm Compactor digunakan untuk memadatkan tanah


Beban Linear Statis - Dengan Kabin 27 kg/cm atau material sedemikian hingga tercapai tingkat
Kecepatan Travel - Maksimum 12 km/h kepadatan yang diinginkan.
Beban Linear Statis - Dengan ROPS/FOPS
26.1 kg/cm
Jarak Bebas ke Tanah 543 mm
Radius Putar - di dalam Tepi Drum 3.68 m

Lebar Pemadatan 2134 mm


Kecepatan Travel - Maksimum 11.4 km/h
Jarak Bebas ke Tanah 437 mm
Beban Linear Statis - Dengan Kabin 42.9
kg/cm
Radius Putar - di dalam Tepi Drum 3.68 m
Cara penggunaan

Pekerjaan dimulai dengan jalur jalur tepi yang terendah. Hal ini karena bahan yang digilas
mempunyai kecenderungan untuk menggeser ke tepi bawah. Dengan memampatkan
lebih dulu bagian bawah, penggeseran tanah akan tertahan oleh jalur jalur yang sudah
dipampatkan. Untuk berpindah jalur, sangat dianjurkan pada waktu roller berjalan maju,
hal ini untuk menghindari agar guide roll tidak tertarik menggeser kearah jalannya drive
roll dan merusak permukaan lapisan lapisan yang sudah dibentuk permukaannya.
Produktivitas

1. Proyek Pemadatan Subbase Jalan

2. Waktu rencana = 2 bulan ( 384 jam), asumsi 8 jam kerja / hari.

3. Biaya Rental Alat = Rp. 450.000,- / jam

4. Volume pemadatan = 2000 m3.

5. Lebar Drum Soil Compactor = 1 m.

6. Lebar Efektif Drum Soil Compactor (W) = 0.8 m

7. Kecepatan Operasional Soil Compactor (V)= 2 km/jam = 2000 m/jam.

8. Jumlah Lintasan dalam pemadatan (n) = 6 passing

9. Efisiensi Soil Compactor (E) = 0.6 (Kondisi sedang / Tergantung maintanance alat).

10. Tebal Pemadatan Subbase (H) = 20 cm =0.2 m.


11. Produktivitas Soil Compactor = (W x V x E x H )/ n = (0.8 m x 2000 m/jam x 0.6 x 0.2m)/ 6 passing = 32 m3/jam.

12. Durasi 1 unit Soil Compactor = Volume pekerjaan / Produktivitas 1 alat = 2000 m3 / 32 m3/jam = 62.5 jam.

13. Jumlah alat yang dibutuhkan hanya 1 unit alat, karena durasi rencana > dari durasi 1 unit Soil Compactor.

14. Jadi Biaya Total Rental Alat = (Harga Rental x jumlah alat x Durasi Soil Compactor (Terkecil))= Rp. 450.000,- /
jam x 1 alat x 62.5 jam = Rp. 28,125,000,-

15. Harga satuan kerja / m3 = Rp. 28,125,000.0,- / 2000 m3 = Rp. 14,062.50/ m3.
Contoh Unit
Category Brand Type Total

CATERPILLAR D6R2 XL 5

BULLDOZER

CATERPILLAR D7G-1 4

CATERPILLAR D8R 2

KOMATSU D155A-2 2

KOMATSU D70LE-8 12

KOMATSU D85ESS-2 17
BULLDOZER Total 42
CAMPACTOR CATERPILLAR CS533E
1

CATERPILLAR CS68B
1

CAMPACTOR Total 2

FM260JD 13

DUMP TRUCK HINO


DUMP TRUCK HINO

FM260TI 4

DUMP TRUCK Total 17


PC200-8M0 2
PC200SE-8 1
EXCAVATOR KOMATSU
PC300-8M0 5
PC300SE-8 5
EXCAVATOR Total 13
Grand Total 85
Spesifikasi
Fuel Tangki (BBM Liter) Kapasitas

Kapasitas S-Blade 4 m³
Kapasitas Blade - SU 5.6 m³
Kapasitas A-Blade 4 m³
SU XL - Kapasitas 5.6 m³
A XL - Kapasitas 4 m³
Kapasitas Blade-S - LGP 3.8 m³
424 Lebar S-Blade 3360 mm
Lebar Blade - SU 3260 mm
Lebar A-Blade 4166 mm
SU XL - Lebar 3260 mm
A XL - Lebar 4166 mm
Lebar Blade-S - LGP 4063 mm

Kapasitas Blade-SU - STD/XR 6.86 m³


Kapasitas Blade-A - STD/XR 3.89 m³
Kapasitas Blade-S - LGP 5.89 m³
479
Lebar Blade-SU - STD/XR 3693 mm
Lebar Blade-A - STD/XR 4496 mm
Lebar Blade-S - LGP 4545 mm

Kapasitas blade dozer (standar) 10,3 m3


Fungsi
Bulldozer bisa dimanfaatkan untuk pembersihan
lahan dari pepohonan, membuka lahan baru,
memindahkan material, mengisi material pada
scraper, membersihkan quarry, menarik Log dan
lain sebagainya.

Compactor digunakan untuk memadatkan tanah


atau material sedemikian hingga tercapai tingkat
kepadatan yang diinginkan.

digunakan untuk mengangkut barang semacam


pasir, kerikil atau tanah untuk keperluan
konstruksi.
Cara penggunaan
a. Cara ini memungkinkan muatan besar dapat didorong di depan blade. tehnik ini banyak
dipakai dalam penimbunan dan penggusuran besar-besaran.
b.Selalu mempergunakan gigi satu dan tidak memaksakan steering, track shoe di jaga agar
tidak terjadi spining, atur tenaga dan blade control pada saat membawa beban material
c. Setiap melakukan perpindahan gigi transmisi baik dari gigi transmisi maju ke gigi
transmisi mundur atau sebaliknya, bulldozer harus benar-benar berhenti dan
kemudian pindahkan gigi transmisi yang sesuai, perhatikan selalu indikator suhu oli
transmisi agar tidak overheating
d. Jika hendak berbelok pada saat sedang membawa muatan gunakan alat kendali
kemiringan bulldozer untuk berbelok, kedalaman parit tidak boleh melebihi tinggi
blade.

Pekerjaan dimulai dengan jalur jalur tepi yang terendah. Hal ini karena bahan yang digilas
mempunyai kecenderungan untuk menggeser ke tepi bawah. Dengan memampatkan
lebih dulu bagian bawah, penggeseran tanah akan tertahan oleh jalur jalur yang sudah
dipampatkan. Untuk berpindah jalur, sangat dianjurkan pada waktu roller berjalan maju,
hal ini untuk menghindari agar guide roll tidak tertarik menggeser kearah jalannya drive
roll dan merusak permukaan lapisan lapisan yang sudah dibentuk permukaannya.

1. Hidupkan mesin truk dan tunggu hingga jarum rpm di posisi idle (diam)
2. Atur tuas transmisi di posisi netral
3. Angkat rem tangan untuk mengunci posisi truk
4. Nyalakan lampu hazard dan alarm PTO (jika ada) untuk memberikan sinyal bahwa truk
akan mengoperasikan hidrolik dump
5. Injak penuh pedal kopling
6. Tarik tuas PTO ke arah belakang untuk menaikkan bak dumptruck
7. Tunggu sebentar sampai jarum rpm naik sedikit di atas rpm idle
8. Tarik tuas pompa hidrolik untuk menaikkan bak
9. Lepaskan secara perlahan injakan di pedal kopling
10. Bak dump truck akan naik secara perlahan
11. Jika dibutuhkan tenaga tambahan untuk menaikkan bak, injak pedal gas secara
perlahan agar tenaga hidrolik meningkat.
12. Setelah bak terangkat penuh, tekan pedal kopling secara penuh lalu dorong tuas PTO
kembali ke depan/posisi netral untuk membebaskan putaran PTO yang menuju pompa
hidrolik. Di posisi ini, bak akan tetap terangkat dan tidak bisa turun.

> Menurunkan Bak


Tuas pompa hidrolik kembalikan ke posisi semula atau posisi netral (tanpa perlu
menginjak pedal gas) maka bak akan turun dengan sendirinya.
10. Bak dump truck akan naik secara perlahan
11. Jika dibutuhkan tenaga tambahan untuk menaikkan bak, injak pedal gas secara
perlahan agar tenaga hidrolik meningkat.
12. Setelah bak terangkat penuh, tekan pedal kopling secara penuh lalu dorong tuas PTO
kembali ke depan/posisi netral untuk membebaskan putaran PTO yang menuju pompa
hidrolik. Di posisi ini, bak akan tetap terangkat dan tidak bisa turun.

> Menurunkan Bak


Tuas pompa hidrolik kembalikan ke posisi semula atau posisi netral (tanpa perlu
menginjak pedal gas) maka bak akan turun dengan sendirinya.
Category Brand Type Total

CATERPILLAR D6R2 XL 5

BULLDOZER

CATERPILLAR D7G-1 4

CATERPILLAR D8R 2

KOMATSU D155A-2 2

KOMATSU D70LE-8 12

KOMATSU D85ESS-2 17
BULLDOZER Total 42
CAMPACTOR CATERPILLAR CS533E
1

CATERPILLAR CS68B
1

CAMPACTOR Total 2

FM260JD 13

DUMP TRUCK HINO


DUMP TRUCK HINO

FM260TI 4

DUMP TRUCK Total 17


PC200-8M0 2
PC200SE-8 1
EXCAVATOR KOMATSU
PC300-8M0 5
PC300SE-8 5
EXCAVATOR Total 13
Grand Total 85
Spesifikasi
Fuel Tangki (BBM Liter) Kapasitas

Kapasitas S-Blade 4 m³
Kapasitas Blade - SU 5.6 m³
Kapasitas A-Blade 4 m³
SU XL - Kapasitas 5.6 m³
A XL - Kapasitas 4 m³
Kapasitas Blade-S - LGP 3.8 m³
424 Lebar S-Blade 3360 mm
Lebar Blade - SU 3260 mm
Lebar A-Blade 4166 mm
SU XL - Lebar 3260 mm
A XL - Lebar 4166 mm
Lebar Blade-S - LGP 4063 mm

Kapasitas Blade-SU - STD/XR 6.86 m³


Kapasitas Blade-A - STD/XR 3.89 m³
Kapasitas Blade-S - LGP 5.89 m³
479
Lebar Blade-SU - STD/XR 3693 mm
Lebar Blade-A - STD/XR 4496 mm
Lebar Blade-S - LGP 4545 mm

Kapasitas blade dozer (standar) 10,3 m3


Fungsi
Bulldozer bisa dimanfaatkan untuk pembersihan
lahan dari pepohonan, membuka lahan baru,
memindahkan material, mengisi material pada
scraper, membersihkan quarry, menarik Log dan
lain sebagainya.

Compactor digunakan untuk memadatkan tanah


atau material sedemikian hingga tercapai tingkat
kepadatan yang diinginkan.

digunakan untuk mengangkut barang semacam


pasir, kerikil atau tanah untuk keperluan
konstruksi.
Cara penggunaan
a. Cara ini memungkinkan muatan besar dapat didorong di depan blade. tehnik ini banyak
dipakai dalam penimbunan dan penggusuran besar-besaran.
b.Selalu mempergunakan gigi satu dan tidak memaksakan steering, track shoe di jaga agar
tidak terjadi spining, atur tenaga dan blade control pada saat membawa beban material
c. Setiap melakukan perpindahan gigi transmisi baik dari gigi transmisi maju ke gigi
transmisi mundur atau sebaliknya, bulldozer harus benar-benar berhenti dan
kemudian pindahkan gigi transmisi yang sesuai, perhatikan selalu indikator suhu oli
transmisi agar tidak overheating
d. Jika hendak berbelok pada saat sedang membawa muatan gunakan alat kendali
kemiringan bulldozer untuk berbelok, kedalaman parit tidak boleh melebihi tinggi
blade.

Pekerjaan dimulai dengan jalur jalur tepi yang terendah. Hal ini karena bahan yang digilas
mempunyai kecenderungan untuk menggeser ke tepi bawah. Dengan memampatkan
lebih dulu bagian bawah, penggeseran tanah akan tertahan oleh jalur jalur yang sudah
dipampatkan. Untuk berpindah jalur, sangat dianjurkan pada waktu roller berjalan maju,
hal ini untuk menghindari agar guide roll tidak tertarik menggeser kearah jalannya drive
roll dan merusak permukaan lapisan lapisan yang sudah dibentuk permukaannya.

1. Hidupkan mesin truk dan tunggu hingga jarum rpm di posisi idle (diam)
2. Atur tuas transmisi di posisi netral
3. Angkat rem tangan untuk mengunci posisi truk
4. Nyalakan lampu hazard dan alarm PTO (jika ada) untuk memberikan sinyal bahwa truk
akan mengoperasikan hidrolik dump
5. Injak penuh pedal kopling
6. Tarik tuas PTO ke arah belakang untuk menaikkan bak dumptruck
7. Tunggu sebentar sampai jarum rpm naik sedikit di atas rpm idle
8. Tarik tuas pompa hidrolik untuk menaikkan bak
9. Lepaskan secara perlahan injakan di pedal kopling
10. Bak dump truck akan naik secara perlahan
11. Jika dibutuhkan tenaga tambahan untuk menaikkan bak, injak pedal gas secara
perlahan agar tenaga hidrolik meningkat.
12. Setelah bak terangkat penuh, tekan pedal kopling secara penuh lalu dorong tuas PTO
kembali ke depan/posisi netral untuk membebaskan putaran PTO yang menuju pompa
hidrolik. Di posisi ini, bak akan tetap terangkat dan tidak bisa turun.

> Menurunkan Bak


Tuas pompa hidrolik kembalikan ke posisi semula atau posisi netral (tanpa perlu
menginjak pedal gas) maka bak akan turun dengan sendirinya.
10. Bak dump truck akan naik secara perlahan
11. Jika dibutuhkan tenaga tambahan untuk menaikkan bak, injak pedal gas secara
perlahan agar tenaga hidrolik meningkat.
12. Setelah bak terangkat penuh, tekan pedal kopling secara penuh lalu dorong tuas PTO
kembali ke depan/posisi netral untuk membebaskan putaran PTO yang menuju pompa
hidrolik. Di posisi ini, bak akan tetap terangkat dan tidak bisa turun.

> Menurunkan Bak


Tuas pompa hidrolik kembalikan ke posisi semula atau posisi netral (tanpa perlu
menginjak pedal gas) maka bak akan turun dengan sendirinya.

Anda mungkin juga menyukai